28 C
Medan
Sunday, December 28, 2025
Home Blog Page 15273

Danton PTPN 2 Batang Sarangan Dibacok

LANGKAT- Kisruh di PTPN 2 Batang Sarangan, kembali terulang. Kali ini, Komandan Bataliyon (Danton) satpam PTPN 2 Batang Sarangan, Riawanto (43) dibacok sejumlah orang tak dikenal (OTK) di Afdeling V, Kamis (19/5).

Keterangan yang diperoleh wartawan koran ini, Jumat (20/5) menyebutkan, penyerangan Danton Kebun Batang Sarangan itu, diduga dilakukan oleh komplotan pencuri getah dan kelapa sawit di areal PTPN 2 Batang Sarangan.

Pasalnya, Danton tersebut, menangkap dua anggota kawanan pencuri sawit saat beraksi di Afdeling V. Mengetahui temannya ditangkap, sekitar 30 orang bersenjata tajam, menyerang Danton dan anggotanya.

Akibat penyerangan itu, Riawanto mengalami luka bacok di bagian punggung dan harus dilarikan ke RSU Tanjung Selamat, Batang Sarangan. Menurut Karianto salah seorang petugas keamanan saat diperiksa di Mapolres Langkat mengatakan, saat itu korban bersama beberapa anggotanya sedang melakukan patroli rutin di areal Afdeling V.

Tidak lama kemudian, datang  30 orang pria bersenjata mengendarai sepeda mo tor, mengepung mereka. Tanpa alasan jelas, puluhan pria itu langsung menyerang.

“Serang mereka, bacok, bacok,” kata Karianto menceritakan kronologis kejadian di Mapolres Langkat. Sewaktu diserang, korban tersungkur bersimbah darah, akibat terkena sabetan senjata tajam milik salah seorang pelaku.

Sebelumnya, warga Dusun Tahun 10 dan 11, Desa Sei Bamban, Kecamatan Batang Sarangan bentrok dengan kelompok ‘mafia getah’ di areal PTPN 2 Batang Sarangan  Selasa (5/4) silam.

Kasat Reskrim Polres Langkat AKP Aldi SIK saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Pihaknya hingga kini masih melakukan penyelidikan terkait adanya kasus  tersebut. “Laporan pengaduannya sudah kita terima, secepatnya akan kita tindak lanjuti,” tegas Aldi. (mag-1)

Ical Temui Kader Soksi Sergai

SERGAI- Hari Kebangkitan Nasional seharusnya dapat memperkuat jati diri kebangsaan yang ditopang oleh semangat kekeluargaan, toleransi dan gotong royong. Saling menghargai dan sikap loyal terhadap empat pilar kenegaraan yaitu Pancasila, UUD 45, NKRI dan semangat Bhineka Tunggal Ika.

Hal itu dikatakan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dalam pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-103 sekaligus pelantikan SOKSI Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) di  lapangan Kelurahan Batang Terab, Kecamatan Perbaungan, Jumat (20/5).
Dijelaskan Bakri, nilai dasar dan jati diri ini bukanlah prinsip klise. Ia adalah kristalisasi dari pengalaman satu generasi ke generasi bangsa Indonesia.

“Negara  kita adalah negara hukum, bukan negara kekuasaan. Perlidungan hukum serta kepastian hukum adalah fondasi kehidupan bersama,” papar Ical sapaan akrab Abu Rizal Bakrie. Karena itu, sambung Ical, tanpa kepatuhan hukum, masyarakat akan menjadi anarkis, yang dapat menjadikan ancaman bagi setiap orang mapun kelompok.(mag-15)

Aora TV Sajikan Tontonan Bermutu

MEDAN- Sejak 5 Januari lalu, Aora TV, salah satu TV satelit di Indonesia, hadir di tengah-tengah masyarakat Kota Medan. Aora TV menghadirkan berbagai konten yang cocok untuk keluarga Indonesia.

“Aora TV satelit dengan berbagai paket menarik hadir sebagai extended pleasure dari layanan Free to Air (FTA) TV lokal yang sudah ada saat ini,” ujar VP Marketing dan Sales aora TV satelit, Rara Wilis. Untuk Sumatera, TV satelit ini sudah dapat dinikmati para pelanggan mulai dari Banda Aceh, Medan, Padang, Jambi, Palembang, Pekanbaru dan Lampung serta kota di sekitarnya.

Kemarin (20/5), Aora TV mengadakan syukuran dan peresmian kantor regional untuk area Sumatera, tepatnya di Jalan Kapten Muslim Kompleks Grand Lagian No 7 Medan, Sumatera Utara.

Dalam acara syukuran ini, Aora TV satelit mengundang anak yatim piatu, sekaligus memberikan sumbangan berupa uang dan TV ukuran 21 inci. Diharapkan sumbangan tersebut dapat membantu para anak yatim piatu untuk mendapatkan tontonan yang layak sesuai usianya.

Berbagai paket yang ditawarkan Aora TV satelit, mulai paket Asyik, Cihuy, Siip dan mantap. Untuk berlanggannan, para konsumen cukup membayar paket mulai dari Rp50 ribu hingga Rp229 ribu. Sedangkan untuk biaya instalasi bagi pelanggan baru, cukup membayar Rp75 ribu. sementara untuk konten yang dihadirkan mulai dari saluran musik, film anak-anak, film box office, hingga film Indonesia, semua konten tersebut dapat dinikmati sesuai paket yang dipilih.

“Untuk saat ini, ada 50 saluran yang bekerja sama dengan kita,” ujar Rara. Dan untuk dapat menjangkau semua masyarakat baik di kota dan di daerah, Aora TV satelit akan terus mengembangkan usahanya agar seluruh pelanggannya dapat menikamti berbagai hiburan yang informasi dari rumahnya.

Sementara itu, untuk pelanggan Aora TV satelit terdiri dari berbagai kalangan, baik untuk kalangan atas hingga kalangan menengah ke bawah, “Karena kita menawarkan harga yang sesuai denga kebutuhan informasi dan hiburan pelanggan,” ujar Rara.(mag-9)

Saat Penggerebekan Hakim Leba di Surabaya

MEDAN- Dari hasil pemeriksaan penyidik Dit Narkoba Poldasu terhadap Hakim PN Binjai Leba Max Nandoko Rohi, tidak mengetahui segala bentuk aktivitas di rumah dinasnya Jalan Aiptu Radiman, Kelurahan Tangsi, Kecamatan Binjai Kota, terkait penggerebekan sabu-sabu beberapa waktu lalu.

“Dari hasil pemeriksaan yang kita lakukan, Kamis (19/5), hakim Leba tidak mengetahui aktivitas di rumah tersebut, karena saat dilakukan penggerebekan dia sedang di Surabaya,” ujar Dir Narkoba Poldasu Kombes Pol Anjar Diwantoro usai pemusnahan barang bukti, Jumat (20/5).

Dijelaskan Anjar, sewaktu hakim pergi ke Surabaya, kunci dititipkan kepada Ariz (DPO) untuk menjaga rumah. Jadi Ariz menggunakan rumah tersebut sebagai lokasi narkoba. Dimana, Ariz merupakan jaringan si Buyung.
Ditambahkan Anjar, tersangka Syahrul Akhir Hasibuan (26) saat dipertemukan dengan Leba Max di ruang penyidik tidak saling mengenal.

“Dikarenakan tersangka merupakan komplotan dari Ariz yang mencari kesempatan pada saat menjaga rumah milik Leba Max yang ditinggal pergi. Sementara, Leba Max mengetahui rumahnya digerebek dari tetangga sebelah rumahnya,” cetus Anjar.

Sebelumnya, Direktorat Reskrim (Ditres) Narkoba Poldasu berencana memanggil hakim Pengadilan Negeri (PN) Binjai itu, Senin (16/5) lalu. Namun karena bertepatan hari libur nasional, pemanggilan baru dilaksanakan Kamis (19/5). (adl)

Pemuda Lajang Tewas Gantung Diri

LUBUK PAKAM- Hafiz (17) warga Lingkungan I Benteng, Kelurahan Paluh Kemiri, Kecamatan Lubuk Pakam, ditemukan tewas gantung diri di pintu kamar mandi rumahnya, Jumat (20/5).

Informasi diperoleh, sebelum gantung diri, lajang tamatan sekolah dasar (SD) ini, ribut dengan salah seorang abangnya. Diduga usai keributan itu, Hafiz nekat menghabisi nyawanya dengan mengantung diri.

Dia ditemukan pertama kali oleh ibunya saat pulang perwiritan. Ibu korban terjekut melihat Hafiz tewas tergantung dengan tali nilon yang diikatkan pada kusen pintu kamar mandi rumah mereka. Jeritan ibu korban membuat warga sekitar berdatangan dan menurunkan jenazahnya.

Kapolsek Lubuk Pakam AKP Ikhwan didampingi Kanit Reskrim Ipda Dimun Hutauruk, ketika ditemui dilokasi kejadian mengatakan, dugaan sementara korban tewas murni gantung diri.(btr)

Kartu As, Memang Paling Murah

D’Best Master, Pemenang Kompetisi Dance Kartu As

MEDAN – Ini manfaat lebih yang bisa dirasakan pelanggan yang menggunakan kartu As. Selain bisa menikmati ratif yang paling murah, pelanggan juga berkesempatan mengikuti berbagai event yang disuguhkan Telkomsel sebagai wujud apresiasi ke pelanggan. Mulai dari nonton bareng,  konser musik,  temu bintang idola, kompetisi dance dan sebagainya.

Belum lama ini, Telkomsel menggelar kompetisi dance  yang dikemas dalam event “TourHeart with SMASH”,  di 4 kota di Indonesia Medan, Bekasi, Makasar dan Surabaya. Kompetisi Dance yang  dimulai tanggal 5 Maret 2011 sd 20 April 2011 ini  diikuti 64 group.

Dimana untuk mengikuti ini peserta harus mengupload video dance mereka ke youtube dan facebook kartu As. Kriteria penilaian adalah peserta yang paling banyak mendapat  tanda “like” di facebook, jumlah view di youtube dan SMS vote ke ADN 8088.

Setelah melalui tahapan penilaian, grup dance D’ Best Master dari Medan berhasil keluar sebagai juara pertama pada even yang digelar secara nasional ini. ‘’Tentunya sangat senang bisa menjadi juara pertama,”ujar Afrizal insruktur dance dari D’Best Master didampingi personil lainya Fenina Dolina,  Junaidi  dan Brema Tarigan.

Afrizal juga menyampaikan terima kasih kepada Telkomsel atas kepeduliannya menggelar event seperti ini. ‘’Pastinya ini sangat bermanfaat bagi kita untuk lebih mengembangkan bakat dan kreatifitas yang dimiliki,”sambung warga Jalan Candi Borobudur Medan ini.

Kompetisi ini memang ditujukan guna menggali talenta kawula muda.  ‘’Ajang kreasi ini memang ditujukan dapat menggali talenta kawula muda khususnya yang memiliki bakat dance.  Kami sangat bangga bahwa yang menjadi pemenang kompetisi ini berasal dari kota Medan,”sebut Manager Branch Telkomsel Medan – Heribertus Budi Ariyanto. Dikatakan Heribertus, sambutan masyarakat terhadap program ini cukup baik. Terutama dari Masyarakat Medan.

Event ini sendiri, sambungnya, merupakan rangkaian dari TourHeart with SMASH .

Gelaran event ini sekaligus melengkapi manfaat lain bagi pelanggan yang menggunakan kartu AS Paling Murah dengan tarif nelpon Rp. 0 setiap kali nelpon ke sesama pelanggan Telkomsel untuk 30 detik pertama,  gratis SMS seharian  serta gratis facebook & Chatting.  Cara menikmati gratis Facebook & Chatting selama satu minggu  cukup menekan *363*363#lalu OK, pelanggan akan mendapatkan notifikasi GRATIS Facebook dan Cahtting selama 7 hari.

Pada hari ke 7 pulsa pelanggan akan dipotong  Rp. 5000 sebagai biaya proses perpanjangan otomatis untuk berlanggan 7 hari berikutnya (SMS notifikasi akan diberikan setelah proses registrasi berhasil), atau dapat juga melalui SMS dengan mengetik SC<spasi> Minggu kirim ke 3636, dan ikuti petunjuk selanjutnya.

Murahnya tarif kartu As ini diakui oleh personil  D’ Best Master ini. ‘’Kami semua menggunakan kartu As. Dari SMA sudah pakai kartu As,”sebut Fenina Dolina. Mahasiswa sastra Inggris USU ini mengatakan, sangat nyaman menggunakan kartu As. ‘’Selain tarifnya murah, jaringannya juga luas,”lanjutnya. D’ Best Master , kata Fenina juga sering tampil ke daerah.

‘’Selama berada di daerah tidak pernah bermasalah soal sinyal. Tetap bagus,”ujarnya. Fenina juga mencoba produk provider lain. ‘’Saya coba pakai kartu lain. Tetapi selalu bermasalah di jaringan,”akunya.

Selain untuk nelepon dan SMS, Fenina banyak memanfaatkan fasilitas internet dari kartu As. ‘’Internetan pakai kartu As lebih cepat dan murah, hanya Rp1/kb. Selain untuk facebook, saya juga sering buka google untuk persiapan ujian,’’ujar Fenina. (*/sih)

Sinergi Telkomsel-Flexi-Infomedia Nusantara

Inovasi Call My Name Permudah Panggilan Telepon dan SMS

Telkomsel, Flexi, dan Infomedia Nusantara bersinergi menghadirkan inovasi layanan Call My Name untuk mempermudah komunikasi melalui layanan suara dan SMS. Cukup dengan mengirimkan SMS ke 9787, pelanggan Telkomsel dan Flexi dapat melakukan panggilan telepon dan mengirimkan SMS tanpa perlu mengetahui nomor ponsel orang yang dihubungi.

Call My Name adalah layanan bernilai tambah yang memungkinkan pelanggan Telkomsel dan Flexi memasukkan nama alias untuk melakukan panggilan atau mengirimkan SMS. Tidak perlu menekan nomor ponsel, pelanggan cukup mengirimkan SMS hanya dengan mengetik nama alias. Call My Name memanfaatkan direktori telepon berbasis jaringan, sehingga pelanggan tidak membutuhkan menu kontak atau buku telepon untuk melakukan panggilan maupun mengirimkan SMS. Layanan ini tersedia untuk semua tipe dan jenis ponsel.

Call My Name merupakan solusi ideal bagi pengguna ponsel yang ingin menjaga kerahasiaan nomor ponselnya. Layanan ini dapat pula digunakan untuk memperluas jaringan sosial, serta memungkinkan pelanggan untuk memperoleh informasi yang cepat dan aktual mengenai aktivitas dan lokasi pengguna layanan Call My Name yang lain. Call My Name juga sangat efektif untuk mempromosikan suatu merek maupun memperkenalkan kontak korporat, di mana pengelolaan kontak korporat dilakukan oleh Infomedia Nusantara.

VP Digital Music & Content Management Telkomsel Krish Pribadi mengatakan, “Inovasi layanan Call My Name mengubah paradigma mengenai bagaimana kita memanfaatkan ponsel untuk menelepon dan mengirimkan SMS. Call My Name merupakan solusi untuk berkomunikasi tanpa perlu mengetahui nomor ponsel orang yang akan kita hubungi. Kemudahan seperti inilah yang akan terus kami sediakan untuk mendukung aktivitas mobile lifestyle masyarakat Indonesia.”

Pelanggan dapat mendaftarkan nama alias untuk mempermudah komunikasi menggunakan Call My Name. Untuk melakukan registrasi, cukup kirim SMS, ketik REG CMN <Nama Alias>, lalu kirim ke 9787. Misalnya: REG CMN Andi, kirim ke 9787. Selanjutnya nama pelanggan yang didaftarkan tersebut akan tersimpan di server direktori telepon layanan Call My Name. Untuk mengirimkan SMS registrasi ini, pelanggan hanya dikenakan biaya Rp 350.

Hanya dengan mengetahui nama alias orang yang akan dihubungi, seluruh pelanggan prabayar maupun paskabayar Telkomsel dan Flexi dapat memanfaatkan layanan Call My Name untuk melakukan panggilan telepon dan mengirimkan SMS. Untuk menelepon, kirim SMS ke 9787 dengan format: <Nama Alias yang akan dihubungi>. Tarif SMS untuk melakukan panggilan hanya Rp 350, sementara tarif untuk menelepon sesuai dengan tarif normal yang berlaku. Untuk mengirimkan SMS, cukup SMS ke 9787 dengan format: <Nama Alias yang akan dihubungi> <isi pesan>, contoh: Budi Hai! Apa kabar? Biaya untuk mengirimkan SMS Call My Name ini adalah Rp 350.

Layanan Call My Name tersedia dalam berbagai pilihan paket berlangganan berdasarkan waktu. Biaya berlangganan bulanan untuk registrasi nama alias untuk pertama kalinya sebesar Rp 5.000, sementara untuk dwi mingguan Rp 3.000, dan mingguan Rp 1.500. Untuk melakukan registrasi nama alias berikutnya, pelanggan dikenakan biaya berlangganan yang lebih murah, yakni Rp 2.500 untuk paket bulanan, Rp 1.500 (dwi mingguan), dan Rp 750 (mingguan).

4 Penambang Emas Tewas Terjepit Kayu

Diterjang Air Bah Hutupangan Mandailing Natal

MANDAILING NATAL-Sungai Hatupangan, di Desa Sopo Tinjak, Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal, memakan korban jiwa. Empat penambang emas yang memang banyak beraktivitas di sepanjang daerah aliran sungai itu tewas disapu air bah, Rabu (18/5) sekira pukul 17.00 WIB. Sementara 5 penambang lainnya selamat.

Keempat korban tewas masing-masing Mansyur alias Holil (46), Yasa kusuma alias Auoh (47), Masno alias Enuh (35) dan Dulo (45), keempatnya warga Sukabumi, Jawa Barat. Sementara yang selamat yakni Ebit (39), mengalami luka parah, Arsidin alias Jefri (39), mengalami luka ringan, keduanya juga warga Sukabumi saat ini dirawat intensif di Rumah Sakit Alkhoir di Desa Sarakmatua, Kecamatan Panyabungan. Sedangkan tiga penambang lainnya merupakan warga Desa Sopo Tinjak yaitu Saka (36), Lili (42) dan Khoir (34), juga selamat setelah berhasil menyelamatkan diri dan pulang ke kampungnya di Desa Sopo Tinjak.

Air bah didahului dengan hujan deras yang berlangsung sepanjang Rabu (18/5) di kawasan hulu Sungai Hatupangan di Desa Sopotinjak, Batang Natal, Mandailing Natal. Luapan air mulai terjadi pada sekitar pukul 16.00 WIB. Akibatnya, air Sungai Hatupangan naik hingga kedalaman sekitar 2 meter sekaligus menghanyutkan potongan-potongan kayu.

Darman (40), warga desa di sekitar lokasi mengatakan, hujan deras mulai pukul 13.00 WIB sehingga air Sungai Hatupangan meluap dan menghanyutkan kayu besar sementara basecamp penambang dekat dengan sungai tersebut.
”Dari siang hujan deras terus datang dan tak lama kemudian saya memperoleh kabar dari warga bahwa penambang yang ada di hutan hanyut terbawa air sungai kemudian bersama warga yang lain kami menuju lokasi untuk mencari penambang itu,” kata Darman.

“Banjir itu membawa batang-batang kayu dari hulu,” sambung Kepala Desa Sopotinjak, Suharman Nasution, kepada wartawan. Pada saat kejadian, empat orang korban sedang berkumpul bersama sembilan orang teman-temannya di pondok yang berada tidak jauh dari lokasi lubang penggalian tambang emas liar di tepian Sungai Hatupangan. Mereka semua yang ada di pondok itu merupakan pekerja tambang emas liar.

Ketika air bah menerjang pondok peristirahatan, sembilan orang penambang liar itu sempat terbawa arus. Para penambang diketahui hanyut setelah warga melihat Ebit, tergeletak lemas dan kritis di pinggir jalan. Dari cerita Ebit, kalau teman-temannya juga masih berada di sungai hanyut dibawa air. Pencarianpun dilakukan warga bersama polisi dan TNI di bawah guyuran hujan rintik-rintik. Penelusuran disepanjang 1 kilometer dari titik basecamp ke jembatan Hatupangan dilakukan, Rabu (18/5) sekira pukul 23.00 WIB. Warga bersama polisi dan TNI berhasil mengevakuasi Mansyur alias Kholili yang terjepit di tengah kayu besar. Tim evakuasi kemudian mengevakuasi tubuh Mansyur yang sudah bugil dari timpahan potongan-potongan kayu yang menumpuk.

Proses evakuasi sempat terkendal karena banyaknya potongan kayu yang menumpuk dan tertahan di jembatan. Namun, setelah potongan-potongan kayu dipindahkan, jasad Yasa Kusuma alias Auoh berhasil ditemukan dan dievakuasi dalam kondisi sudah tidak bernyawa lagi dan dalam kondisi bugil.

Kamis (19/5) sekira pukul 10.00 WIB giliran jasad Misno Alias Eduh yang dihimpit oleh kayu besar di kolong jembatan ditemukan juga dalam kondisi bugil. Proses evakuasi sempat memakan waktu sekitar 1,5 jam karena tertimpa pptongan-potongan kayu. Baru sekira pukul 11.30 WIB jasad Misno berhasil dievakuasi. Terakhir, adalah jasad Dulo juga ditumpukan kayu di bawah jembatan beton. Keempat mayat saat ini masih berada di RSUD Panyabungan untuk diotopsi.

Kepala Desa Sopo Tinjak, Kecamatan Batang Natal, Suharman Nasution bersama Camat Batang Natal, Azahar Lubis saat dikonfirmasi METRO TAPANULI (Grup Sumut Pos) di lokasi mengatakan keempatnya datang ke Desa Sopo Tinjak secara bersamaan pada tanggal 28 April lalu dan saat itu penambang minta izin untuk melakukan survei emas di hutan yang masih wilayah Desa Sopo Tinjak.

”Keempatnya warga Sukabumi yang datang untuk menyurvey emas dan terakhir saya tahu mereka sudah membuat lubang. Keempatnya dibantu 3 orang warga desa ini,” terang Suharman.

Kapolres Madina, AKBP Ahmad Fauzi Dalimunthe SIK melalui Kasubbag Humas, AKP E Banjarnahor mengatakan, jumlah yang tewas sebanyak 4 orang dan yang selamat 5 orang.

Polisi, katanya, saat ini masih melakukan pengembangan siapa pemilik lubang dan yang berperan membawa korban bekerja sebagai penambang emas liar.

Seorang korban yang selamat, Ebit mengaku, datang ke Desa Sopo Tinjak sekitar sebulan lalu dan diajak oleh Yasa Kusuma alias Auoh. Menurutnya, sebelum kejadian, mereka sedang istirahat. ”Siang itu hujan deras datang sehingga kami terpaksa istirahat dari pekerjaan kami dan berteduh di camp tempat kami menginap,” katanya. Tiba-tiba, katanya, air bah bercampur kayu besar datang menghantam basecamp mereka dan dengan spontan mereka berusaha menghindar dengan melompat dan ternyata upaya yang mereka lakukan tak bisa selamat dari derasnya air sungai.

”Pas air sampai ke camp kami, kami berusaha menyematkan diri dengan berlari ke luar dari camp, namun tak ada satupun diantara kami yang bisa selamat dari derasnya air, sehingga kami terbawa air, dan seingat saya ada sesuatu yang menahan badan saya sehingga saya tersangkut, lalu saya berusaha bertahan dengan memegang akar dan kayu yang di samping saya dan berusaha keluar dari air dan saya berhasil. Tak lama kemudian saya lihat ada beberapa orang mengangkat saya dan tak tahu entah siapa, lalu saya dibawa ke desa dan malam itu juga saya dibawa ke rumah sakit ini,” terang pria yang mengaku memiliki 2 anak dan1 istri itu.

Kerap Meluap

Ternyata Sungai Hatupangan bukan kali ini saja meluap dan membawa bencana bagi masyarakat sekitar sungai. Dari pengakuan warga sekitar sungai ini sering meluap dan menimbulkan banjir setiap tahun dan sudah sering membawa bencana bagi masyarakat. Tahun 2009 lalu, tepatnya bulan puasa, Sungai Hatupangan sempat merusak belasan rumah masyarakat Desa Bulusoma, Kecamatan Batang Natal dekat dengan Desa Sopo Tinjak.
Kini Sungai Hatupangan kembali menelan korban dan kali ini yang menjadi korban bukan warga Madina tetapi penambang emas ilegal yang datang dari Sukabumi ke Desa Sopo Tinjak. (wan/smg)

Polisi Tidur, 5 Tahanan Kabur

Bongkar Skrup dan Jebol Seng Tahanan

MEDAN- Lima tahanan dalam sel Mapolsek Medan Sunggal kabur melalui atap sel tahanan, Kamis (19/5) dinihari sekira pukul 04.30 WIB. Kelimanya masing-masing Maret Arifin Peranginangin (35), warga Jalan Medan-Binjai KM 13, 5 Pasar Kecil Lorong Serasi, Desa Medan Krio Kec Sunggal Kab Deliserdang, kasus kepemilikan sabu-sabun
Feriyansah alias Feri (28), warga Jalan Pungguk, Sei Sekambing Medan, ditangkap dalam kasus uang palsu pecahan Rp50 ribu, Joko Susilo alias Andra (34), warga Jalan Sei Mencirim, Sunggal kasus melarikan anak di bawah umur, Ismail alias Mail (38), Jalan PDAM Tirtanadi Sunggal, kasus judi togel serta Anggi Manurung (38), warga Jalan Medan-Binjai Km 7,5 Pasar II Puskesmas, Medan Sunggal, kasus pencurian.

Keterangan yang dihimpun, kelimanya kabur diduga saat petugas jaga di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Mapolsekta Sunggal masing-masing Aiptu Marianto, Kepala SPK, Aiptu K Sitorus dan Bripka Setiawansyah tertidur di dalam ruangan SPK, setelah hujan mengguyur Kota Medan.

Kelima tersangka kabur setelah berhasil membongkar sekrup jeruji besi di atas sel dengan menggunakan kunci pembuka sekrup. Karena, dari hasil rekaman CCTV, tersangka Feriansyah terlihat sibuk membuka sekrup jeruji atas sel. Setelah berhasil membuka jeruji sel bagian atas, Feri pun duluan kabur dari atas dan menjebol seng yang berada di atas sel. Kemudian teman-temannya yang lain memanjat dan pelan-pelan berjalan di atas seng dan langsung melompat pagar ke arah tanah kosong yang ada di samping kiri Mapolsekta.

Ketahuannya, saat tahanan lain yang sedang tertidur lelap di dalam sel terbangun, karena air hujan menetes dari sela-sela seng yang sudah jebol. Para tahanan terbangun dan menjerit sehingga mengundang perhatian petugas SPK yang piket dini hari itu.

Kapolsekta Sunggal, Kompol Sonny M Nugroho Tampubolon Sik, membariskan seluruh anggota yang berada di Mapolsek Sunggal untuk mencari titik terang permasalahan dan mengejar kelimanya sekitar pukul 07.00 WIB. Mulai pukul 10.00 WIB, para petugas Propam dari Mapoldasu dan Mapolresta Medan hilir mudik di Mapolsek Sunggal. Namun tak satu orang pun yang mau buka cerita tentang kaburnya kelima tahanan.

Hingga pukul 18.00 WIB, polisi yang mengenakan baret biru itu pun terus memeriksa para anggota Mapolsekta Sunggal di ruangan Kanit Reskrim AKP S Nainggolan. Kapolsekta Sunggal, Kompol Sonny Nugroho Tampubolon mengaku, masih melakukan pengejaran terhadap kelimanya. “Masih kita kejar, anggota sudah kita sebar guna menyeret pelaku yang kabur itu,” ujarnya.

Sonny Nugroho mengaku, sudah menyerahkan anggotanya diperiksa Propam. Tentang sanksi terhadap ketiga personel SPK yang diduga lalai, dan perwira pengawas, Ipda Enan Surbakti, Sonny mengaku, belum tahu.
“Ini memang tanggungjawabku sebagai pimpinan di sini, tapi kita biarkan dulu petugas Propam memeriksa, karena keputusan bukan di tangan saya. Semua tergantung pimpinan (Kapolresta Medan, Red) yang memutuskannya,” ujar mantan Kasat Reskrim Mapolres Asahan itu.

Sekira pukul 19.00 WIB, polisi berhasil menangkap Maret Arifin Peranginangin (35), salah satu tahanan yang kabur. Namun hingga kini, polisi masih melakukan pengembangan guna menangkap keempat lainnya. Arifin ditangkap di Pantai Bokok, Jalan Tanjung Selamat. “Iya, sudah kita tangkap satu orang, nanti ajalah kita masih periksa dia,” ungkap Sonny.

Pantauan wartawan koran ini, mulai pagi keluarga tahanan yang hendak menjenguk para keluarganya yang ditahan pun tidak diperbolehkan petugas SPK. Sekira pukul 15.00 WIB, tukang didatangkan  untuk memperbaiki jerjak sel dan seng ruang tahanan yang rusak.

Sementara, Kabid Humas Polda Sumut, AKBP Heru Prakoso menegaskan pimpinan Polda Sumut telah membentuk tim khusus gabungan Irwasda dan Propam. Tim itu menurutnya akan memeriksa seluruh anggota polisi yang dianggap lalai hingga menyebabkan kaburnya kelima tahanan itu.

“Mungkin hari ini tim sudah terbentuk, pemeriksaan akan langsung dilakukan,” tandasnya. Dijelaskan Heru, tak tertutup kemungkinan Kapolsek Medan Sunggal akan dicopot dari jabatannya. “ Jika terbukti lalai mengawasi kinerja anak buahnya, terancam akan dicopot,” bebernya. (fit/adl/smg)

Koalisi Pendukung Syampurno Resah

MEDAN- Sejak menjabat pelaksana tugas gubernur Maret lalu, kepemimpinan Gatot Pujo Nugroho selalu mendapat perhatian. Banyak pihak menunggu, apa yang dilakukan wakil gubernur itu selama kepemimpinannya sebagai Plt.
Mencuat kabar, Gatot akan melakukan mutasi dan pergeseran pejabat yang dianggap tidak bisa bekerja sama. Kabar ini membuat sejumlah pihak belingsatan. Namun hingga Mei ini, belum ada pejabat eselon yang berpindah tempat duduk.

Salah satu pihakyang paling khawatir dengan kemungkinan mutasi pejabat di lingkungan pemprovsu adalah partai koalisi pendukung pasangan Syamsul Arifin-Gatot Pujo Nugroho (Syampurno) dalam pemilihan kepala daerah, 16 April 2008 lalu. Kesimpuan itu didapat setelah perwakilan delapan dari sebelas partai pendukung pasangan Syampurno mengadakan pertemuan di Posko Koalisi Syampurno, Jalan Pelopor Medan, Kamis (19/5). Ke delapan partai itu diantaranya Partai Merdeka, PKPI, PPNUI, PKPB, Partai PDI, PSI dan Partai Patriot.

Dalam pertemuan itu, Wakil Ketua Partai Merdeka Sumut, Darwis Tanjung didampingi Rudi Lubis, menyatakan banyak ketimpangan-ketimpangan yang terjadi pasca Gatot menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu.
“Kami berharap Plt Gubsu menghindari pengkotak-kotakan dalam menjalankan roda pemerintahan,” harap Darwis.
Untuk itu, mereka meminta agar Gatot kembali fokus pada progam awal sesuai visi-misi Syampurno.
Ketua PPNUI Sumut Zainal Arifin mengungkapkan keresahan di tingkat stuktural pejabat Pemprovsu. Gatot diharapkan mau memberi waktu kepada pejabat untuk dievaluasi sebelum dimutasi. “Di masa kami sebagai pendukung pasangan Syampurno, Syamsul dan Gatot itu adalah satu,” ujarnya.

Sementara partai PKPB Sumut berharap mutasi pejabat dilakukan sesuai mekanisme yang tepat dan melibatkan badan pertimbangan jabatan dan kepangkatan (Baperjakat). “Agar tidak terkesan eksklusif dan pejabat di Pemprovsu bisa nyaman bekerja,” ungkap Ketua PKPB Sumut, Nasib Rusdiono,  didampingi Sekretaris Andi Agam.
Usulan -usulan itu juga diberikan Ketua Partai PDI, BMR Simorangkir, yang meminta kepada Plt Gubsu untuk tetap mengutamakan kepentingan masyarakat. “Padahal, kasus hukum yang menimpa Syamsul Arifin menjadi beban berat bagi masyarakat Sumut,” imbuhnya.

Ketua PSI H Ishar Lubis yang berharap Gatot banyak belajar dari pendahulunya agar dapat fokus menjalankan pemerintahan dan melanjutkan pembangunan sampai akhir jabatan.

Ungkapan keprihatinan malah dilontarkan Ketua Partai Kesatuan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sumut Haryanto SH. Gatot dinilai bekerja di luar visi dan misi seperti yang dijanjikan pasangan Syampurno.

Di akhir-akhir pertemuan itu, Sekretaris Partai Patriot Sumut H Rismansyah Siregar didampingi Edi Suryanto mengatakan, Gatot harus bersikap lebih luwes dalam menjalankan roda pemerintahan pasca nonaktifnya Syamsul Arifin. “Jangan memberi kesan kepada masyarakat Sumut adanya disharmoni yang berkepanjangan antara Syamsul dan Gatot,” ujarnya.

Perlu diingatkan, lanjutnya, seorang pemimpin akan sukses memimpin di Sumut kalau mampu merakyat.
Pertemuan kedelapan partai koalisi ini di koordinir Edison Sianturi yang usai pertemuan itu mengatakan kedelapan partai koalisi mengingatkan KPU untuk mempersiapkan administrasi. Dan mengharapkan kepada Gatot untuk mencari pendamping dalam menjalankan roda pemerintahannya. Intinya, lanjutnya, partai koalisi Syampurno tetap solid mendukung Gubsu dan Wagubsu sampai akhir jabatan dan sekaligus mempunyai fungsi kontrol terhadap kebijakan-kebijakan yang dilakukan.(ari)