25 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 15299

Peran Sastra dalam Membangun Religiusitas Siswa

Pendidikan di Indonesia selama ini lebih menekankan pada aspek kognitif dibandingkan dengan kedua aspek lainya. Hal ini dapat kita lihat dari substansi kurikulum yang ada, sistem pengajarannya, sistem evaluasi
yang dipakai.

Padahal kedua aspek lainya afektif dan psikomotorik tidak kalah pentingnya dalam membangun pribadi siswa yang utuh  terutama afektif. Peran afektif sangat penting diantaranya untuk membentuk karakter siswa yang peduli dengan lingkungan sosialnya. Diakui atau tidak sense of crisis ( kepekaan sosial ) yang dimiliki oleh pelajar kita masih cenderung rendah, karena ketidakseimbangan antara ketiga aspek pendidikan tersebut, kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketidakseimbangan ini menimbulkan ekses bagi pelajar, siswa, murid, dan mahasiswa kita.Terindikasi dengan banyaknya tauran antar pelajar, mahasiswa, seks bebas, penggunaan narkoba.

Ketidakseimbangan aspek ini, menumbuhkan kesadaran bagi banyak orang bahwa keunggulan, keberhasilan dan kesuksesan seseorang bukan semata–mata ditentukan atau diukur oleh intelligence quotients(IQ). Dengan IQ yang tinggi, seseorang memang dapat menciptakan berbagai hal yang menakjubkan. Namun yang dibutuhkan dalam kehidupan bukan hanya kecerdasan dalam menciptakan sesuatu, tetapi yang lebih penting juga kecerdasan emosi (Emotional Quotiens) EQ. Ada penelitian yang dilakukan oleh Danah Zohar dari Universitas Harvard menyatakan bahwa orang yang memiliki IQ biasa – biasa saja tetapi memiliki tingkat EQ tinggi, memiliki tingkat keberhasilan hidup lebih baik dari pada seseorang dengan IQ yang sangat tinggi dan EQ rendah.

Guna meningkatkan aspek EQ ini, banyak hal yang dapat dilakukan. Salah satu diantaranya dengan pendidikan sastra. Pendidikan sastra selama ini dipandang sebelah mata, pelajaran yang hanya membuat orang untuk menghayal – hayal (berimajinasi), pelajaran yang membuang waktu tanpa berarti (pelengkap) itu adalah anggapan keliru, sebenarnya pelajaran sastra  merupakan cara yang ampuh untuk meningkatkan afeksi siswa..Tidak jarang kita lihat bahwa banyak orang terharu saat mendengarkan sebuah puisi, atau meneteskan air mata saat membaca sebuah novel. Lebih pentingnya, ketika membaca karya sastra dapat mengasah perasaan, berempati, lebih menghargai orang lain, memperhalus perasaan, membuat kita lebih dewasa. Karya sastra banyak mengemukakan permasalahan yang sangat bermanfaat bagi perkembangan jiwa anak (siswa).

Maka semakin banyak siswa membaca sastra, semakin kaya lah siswa akan pengalaman batin sehingga lebih arif saat menghadapi problema kehidupan.

Hal ini lah yang tentunya kita tekankan pada siswa secara khusus guru bidang studi bahasa Indonesia untuk selalu gemar menyuguhkan pembelajaran sastra, tidak tertutup kemungkinan bagi guru yang lain. Pembelajaran sastra harus berorientasi pada kegiatan pengalaman bersastra  bukan pada pengembangan teori – teori sastra.
Kendalanya di berbagai sekolah belum banyak buku – buku sastra, serta minat untuk menggauli sastra dikalangan siswa masih minim.Keinginan akan sastra seakan tenggelam akan kehdiran internet, game online, face book.Sastra semakin termarjinalkan eksistensinya di kalangan pelajar kita. Seharusya di era IT ini kehadiran internet dapat kita manfaatkan untuk mengakses sastra.  Membuat kliping tentang sastra, puisi, cerpen dll. Dengan demikian apresiasi akan sastra semakin tajam,meningkat.

Menurut Aminuddin,(1978).Apresiasi sastra adalah kegiatan untuk menggauli karya sastra secara sungguh – sungguh sehingga dapat menimbulkan kepekaan perasaan, daya pikir, dapat memetik nilai – nilai moral dan kemanusiaan yang terkandung dalam sastra. Dari pendapat itu dapat disimpulkan bahwa kegiatan apresiasi sastra  dapat tumbuh bila siswa terlibat dan akrab dengan sastra keterlibatan itu  juga akan memberikan implikasi yang mampu merumuskan rohaninya.

Sastra bersinggungan dengan dunia moral, dunia religius. Relasi antara sastra dan religi memang bukan hal yang baru. Menurut STA, bahwa sastra bermuatan religi karena menyelami perasaan beragama. Religi bahkan bisa sebagai dasar penciptaan karya sastra. Karya sastra sebagai media ekspresi manusia dalam mengemukakan perasaan ketuhanan.

Religi berarti keagamaan, perasaan atau pengikatan terhadap Tuhan (Atmosuwito, 1989). Perasaan keagamaan ini dapat dijelaskan sebagai perasaan batin yang ada hubungannya dengan Tuhan. Perasaan ketuhanan, cinta akan Tuhan merupakan salah satu kepekaan emosi yang harus selalu dikembangkan pada diri siswa. Apresiasi puisi tentunya berpotensi untuk meningkatkan kepekaan emosi siswa karena pada hakikatnya puisi itu berwahana bahasa serta puisi itu adalah bentuk seni dan setiap  bentuk kesenian  pasti melibatkan faktor emultif.

Melalui media puisi, kesadaran religiusitas dapat tersentuh. Kesadaran religiusitas itu bisa berupa kecintaan dan ketaqwaan pada Tuhan, kesadaran akan kebesaran Tuhan, kesadaran akan takdir, kesadaran hidup tak pernah abadi, memperingati hari – hari besar agama dll. Semuanya bentuk kesadaran di atas dapat diwadahi dalam bentuk puisi. Puisi yang bisa membangkitkan perasaan religius serta menumbuhkan penghayatan nilai-nilai sikap spiritual,penghayatan akan nilai filosofis ketuhana Dengan tumbuhnya penghayatan tersebut dapat menambah nilai – nilai kesadaran religius, mempertebal rasa iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dengan demikian guru dituntut tidak sekedar berperan sebagai transformator pengetahuan, tetapi juga sebagai pendamping siswa yang berkewajiban untuk membentuk dan mewarnai kepribadian dan moralitas siswa. Pembentukan watak dan moralitas siswa bukan hanya kewajiban pelajaran agama, melainkan kewajiban setiap mata pelajaran. Terlebih kita melihat generasi sekarang, generasi yang kehilangan karakter ( Soft Skill ),generasi yang  mengalami degradasi moralitas.

Maka patutlah kita berjuang untuk membentuk generasi yang berkarakter.Generasi yang memiliki sence of crisis yang sangat tinggi.Kelak bila hal ini tercapai maka tidak akan ada lagi pelajar yang tawuran,serta tindak moralitas lainya. Anomali akan tujuan hidup sebagai seorang pelajar tidak akan terjadi dengan kepekaan sosial yang tinggi serta dengan nilai-nilai kesadaran religiusitas yang besar.

Oleh: Bahtiar Damanik SPd, MPd
Pengajar di SMP N 2 Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai
e-mail: gery.bravo@yahoo.com

Dua Saksi Pelapor Diperiksa

Kabag Keuangan Pemko Medan Dipolisikan

MEDAN- Penyidik Satuan IV/Tipiter Dit Reskrim Polda Sumut melakukan pemeriksaan kembali terhadap dua saksi pelapor. Pemeriksaan ini terkait laporan LSM Basis Demokrasi terhadap Kepala Bagian (Kabag) Keuangan Pemko Medan, T Ahmad Sofyan ke Polda Sumut atas dugaan tindak pidana pelanggaran Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP), Selasan (19/4) pagi.

Dikatakan, Direktur Esksekutif LSM Basis Demokrasi, Rinto Maha sebagai pelapor mengatakan, diperiksanya dua saksi pelapor, Sampang Manik dan Kesatria Taringan untuk dimintai keterangan atas pelaporan tersebut, karena Sofyan tidak bersedia memberikan permohonan permintaan pihak LSM Basis Demokrasi data APBD Pemko Medan Tahun Anggaran 2010.

“Hari ini, kita hadirkan dua orang saksi pelapor untuk memberikan keterangan,” ujar Rinto.
Rinto berharap, kasus tersebut dapat segera diselesaikan. Dimana hari ini, Rabu (20/4), pihaknya akan mengahadirkan kembali dua orang saksi untuk dilakukan pemeriksaan. “Besok (hari ini, Red), dua orang lagi kita hadirkan untuk menjadi saksi,” katanya lagi dengan berharap, setelah siap dilakukan pemeriksaan, pihak polisi segera memanggil Sofian dalam kasus ini.

Rinto menilai, permohonan pihaknya terhadap data APBD Kota Medan 2010 itu tidak melanggar peraturan atau pun undang-undang. Lanjut Rinto, alasan Sofyan yang tidak bersedia memberikan salinan APBD Kota Medan 2010 itu karena perintah atasan.

Kecurigaan pun muncul dibalik tidak bersedianya pihak Pemko Medan menyerahkan salinan tersebut. “Kenapa tidak terbuka, padahal menyangkut publik. APBD bukan rahasia negara, bagaimana menguji Unsang-undang ini dibuat untuk diketahui masyarakat,” ujar Rinto di Polda Sumut usai menjalani pemeriksaan.

Merasa dibatasi atas permohonan tersebut, atas nama LSM Basis Demokrasi pun melaporkan hal tersebut ke Dit Reskrim Polda Sumut dengan nomor polisi 3/5500/III/II yang diterima Unit I Satuan IV/Tipiter. “ Kita harapkan agar terlapor segera diperiksa. Jangan pelapor saja yang dimintai keterangannya,” ucapnya.
Dengan laporan ini, lanjutnya, kepemimpinan Walikota Medan Rahudman Harahap pun ditantangnya. “Kita tantang Rahudman, buktikan kalau Pemko Medan yang dipimpnnya memang benar akuntabel,” lantangnya.(adl)

Langgar Tradisi untuk Kelestarian Budaya

Manjunjung Hutabarat

Lahir sebagai putra Batak memberi Manjunjung Hutabarat (27) rasa tanggung jawab untuk kelestarian kebudayaan tradisional miliknya khususnya ulos dan jungkit. Sekalipun untuk itu batasan tradisi harus dilanggar.

Ya, menenun kain atau dalam bahasa Batak disebut martonun, biasanya identik dilakukan dengan kaum hawa. Tapi, bukan berarti bagi kaum adam dilarang untuk melakukan aktivitas tersebut, seperti yang dilakukan Manjunjung Hutabarat.

Ketika ditemui pada Pameran Kartini yang dilaksanakan di Cambrigde Medan, Jumat (15/4) lalu, pria yang akrab disapa Junjung ini tengah serius dalam pekerjaannya menenun. Untaian-untaian benang berwarna hijau di alat penenunan akan dirajut menjadi songket yang dalam bahasa Batak disebut jungkit. “Sudah dua jengkal yang siap. Memang sedikit rumit dibanding membuat ulos, jadi butuh waktu agak lama,” ucapnya.

Dengan latar budaya Batak, Junjung pun memasang motif-motif yang diambil dari motif pada ulos untuk songket buatannya. Demikian pula dia menamakannya sebagai songket sadum, songket sibolang rasta, songket tumtunan, dan songket pinancaan. Begitu pun, dibanding songket batak kebanyakan, karya Junjung memiliki ciri tersendiri. Yaitu semua motif tadi dirangkai tanpa menggunakan sambungan.

Hal itu yang menjadi ciri khas songket Palembang. Teknik itu sendiri membuat penggunaan payet tidak memperlihatkan benangnya sehingga tidak mudah putus. Selain itu pria ini juga mampu menambahkan motif tambahan pada songket sesuai dengan pesanan. Seperti nama pengantin, falsafah Batak, dan lain sebagainya.
“Kita harus kreatif untuk bisa bersaing. Bagaimana kita membuat peluang dengan memahami keinginan dari konsumen dan perkembangan tren di tengah-tengah masyarakat. Kalau tidak, kebudayaan ini mungkin akan hilang,” tuturnya.

Dengan kreatif yang tidak pernah berhenti tadi, Junjung pun berhasil menciptakan saluran rezeki yang tidak sedikit. Dirinya menghasilkan Rp3.000.000 hingga Rp3.500.000 per songket yang dibuatnya. Lebih dari situ bahkan bisa didapat dari songket sutra spunsilk karyanya. Junjung juga mampu membuka gerai di Lantai II Tahap II Petisah Baru No.471 Medan untuk memajang songket-songket buatannya.Semua itu pun menjadi pembuktian Junjung akan keputusan yang dulu dianggap satu kesalahan oleh keluarga dan di tengah-tengah masyarakat Batak. Seperti yang diceritakan kepada Sumut Pos, di awal perjalanannya putra dari Arbones Hutabarat dan Nija Sihombing ini sempat dianggap aneh oleh masyarakat di lingkungannya di Tarutung. Pasalnya dalam tradisi masyarakat Batak, kegiatan menenun hanya dilakukan oleh kaum hawa.

Namun ketertarikan Junjung yang lebih besar membuatnya tak peduli pada anggapan negatif tadi. Kesan semasa kecil yang sempat dialami membantu Junjung dalam pembuatan ulos perdananya yang langsung laku terjual dengan harga Rp200.000. “Jumlah yang jauh lebih besar dari yang biasa dihasilkan laki-laki di lingkungannya dengan bekerja di sawah untuk upah Rp15.000.

Hal itu pun memotivasi Junjung untuk menekuni kegiatan menenun hingga menamatkan pendidikan di SMK Negeri 1 Tarutung. Selain membuat ulos, dirinya pun belajar pemasaran ketika menjual ulos-ulos buatannya ke pasaran. Hingga, dirinya mampu mendatangkan duit meskipun ulos yang dijual sudah habis stok.

Perkembangan pada Junjung ternyata menggelitik kaum pria di lingkungannya yang dulunya sempat memandang sebelah mata. Dimulai dari abang dan adik-adiknya laki-laki, kini kampung kelahirannya bahkan menjadi sentral pengerajin ulos Tarutung. Junjung membuat tradisi menenun ulos hanya milik wanita pada masyarakat Batak kini tidak berlaku lagi.

Pengalaman hidup selama empat tahun di Jakarta seolah mengingatkan akan panggilan hidupnya. Setelah gagal menamatkan pendidikan ilmu Komputer di Universitas Negeri Jogjakarta, dirinya sempat bekerja di sebuah perusahaan selama dua tahun. Hingga 2006, Junjung pun memutuskan untuk kembali menekuni kegiatan yang sempat ditinggalkan.

Sekembalinya dari perantauan, Junjung seolah melihat tantangan untuk mengangkat budaya tradisional tadi. Apalagi mindset masyarakat Batak terhadap benda-benda budaya seperti songket masih jauh dari akar tradisinya. Mulailah Junjung berkreasi dengan menerapkan motif ulos pada songket buatannya. Dirinya juga membuat tas dengan motif-motif Batak.

Semua itu pun membawa Junjung bergabung di Dewan Kesenian Nasional semasa Gubernur Sumatera Utara dijabat Rudolf Pardede. Junjung dipercaya mengajar menenun. Semasa itu dirinya pun memperkenalkan karya-karyanya yang ternyata diminati masyarakat luas. (jul)

Satpol PP Dilempari Batu

Penertiban Ternak Babi di Medan Deli Ricuh

LABUHAN- Penertiban ternak babi di Jalan Alumunium Ujung, Kelurahan Tanjung Mulia dan Kelurahan Kota Bangun, Medan Deli, berlangsung ricuh, Selasa (19/4). Para peternak melakukan perlawanan dengan menolak ternaknya diangkut petugas Satpol PP.

Menurut pantauan wartawan koran ini, ratusan warga menghadang petugas Satpol PP yang ingin melakukan penertiban ternak babi tersebut. Bahkan, warga mengamuk dan melempari petugas dengan batu.

Dalam melakukan penertiban tersebut, diturunkan satu unit mobil pemadam kebakaran, satu unit truk pengangkut hewan, satu unit mobil Satpol PP dan juga mobil Polisi Militer yang ikut mengamankan penertiban tersebut.
Untuk menghindari lemparan batu, petugas Satpol PP lari menyelamatkan diri. Namun, naas saat petugas Satpol PP ingin mundur, mobilnya menabrak mobil milik Polisi Militer hingga mengalami kerusakan.

Sementara, warga terus berdatangan dan berkumpul untukn menghadang petugas Satpol PP yang ingin melakukan penertiban. Bahkan, mereka membawa spanduk kecaman untuk Rahudman yang bertuliskan “Rahudman tidak belajar dari kasus Mandala tentang kehidupan rakyat banyak”. Selain itu, ada juga yang bertuliskan “Kau lah Masuk Keranjang Babi, Tolong Rahudman,”. Tidak itu saja, ada juga yang membawa spanduk yang bertuliskan “Anak-Anak kami Sekolah dari Hasil Ternak Babi”.

Namun begitu, 12 ekor babi berhasil diangkut dari Kelurahan Tanjung Mulia Hilir. Sedangkan di Kelurahan Kota Bangun, tidak ada hewan kaki empat yang diangkut karena sudah dipindahkan oleh pemiliknya.

Camat Medan Deli Yisdarlina mengatakan, pihaknya sudah mensosialisasikan kepada warga sekitar sebulan lau mengenai penertiban tersebut. Bahkan, seminggu yang lalu pihak kecamatan sudah memberikan surat pemberitahuan kepada warga sekitar atas penertiban tersebut. “Kami sudah berikan surat pemberitahuan kepada warga, namun pada saat dilakukan eksekusi mereka malah melakukan perlawanan dengan adu mulut,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menambahkan, ternak babi ini akan diserahkan ke Rumah Potong Hewan (RPH) dan pemilik hewan ternak akan disidangkan. “Kita lihat saja nanti hasil keputusan sidang, mau diapakan ternak babi ini nantinya, apakah menjadi milik negara atapun dipulangkan kepada pemiliknya. Namun, kalau dipulangkan peluangnya sangat sedikit,” tandasnya.

Sedangkan, Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Medan Wahid yang turun dalam penertiban tersebut mengatakan, di Kota Medan ada 18 kecamatan yang memiliki ternak hewan berkaki empat, 13 kecamatan sudah dibersihkan, tinggal 5 kecamatan yang akan ditertibkan. Penertiban sebelumnya sudah difokuskan di Medan Denai karena polusasi hewan ternak di wilayah ini cukup banyak, kali ini di Kelurahan Tanjung Mulia dan Kelurahan Kota Bangun, Kecamatan Medan Deli.(mag-11)

Chelsea Masih Tampil Ngotot

LONDON-Gagal mempertahankan gelar tak membuat The Blues kehilangan motivasi menjalani seluruh pertandingan tersisa di ajang English Premier League (EPL) tahun ini. Buktinya, menjamu  tim sempilan seperti Birmingham City di Stadion Stamford Bridge, diniahri, nanti anak asuh Carlo Ancelotti tetap memasang target sempurna.

Apalagi, pada pertemuan pertama yang berlangsung November lalu, Chelsea menyerah 0-1 di St Andrews Stadium. Jadi, inilah saat paling tepat bagi The Blues  melakukan revans guna memulihkan marwah sebagai  juara bertahan EPL.
Sejak mengalami kekalahan atas Liverpool (6/2), Chelsea telah memperlihatkan laju apik dengan tidak mengalami kekalahan dalam tujuh laga terakhir dengan jumlah kemenangan lima kali.

Di markas sendiri, Chelsea tampak amat superior atas Birmingham. Dalam lima duel terakhir di Stamford Bridge cuma sekali Frank Lampard dkk. hanya membawa pulang satu angka sedangkan empat sisanya berakhir dengan kemenangan.
“Akan sangat sulit untuk mengejar mereka (Man United, Red),  tapi kami bisa menaruh tekanan kepada Arsenal untuk posisi kedua. Jadi kami harus memenangkan seluruh pertandingan sisa itu,” ujar Didier Drogba, striker Chelsea kepada Chelsea TV.

Hanya saja, menatap laga ini Don Carletto (panggilan akrab Carlo Ancelotti) tak dapat menurunkan seluruh pemain pilar akibat didera cedera. Alex dan Ramires adalah dua pemain yang dipastikan absen karena cedera hamstring.
“Alex dan Ramires tidak akan dilibatkan. Demikian juga dengan Ivanovic. Tapi, seperti apa pun kondisi tim ini, kami harus tetap meraih kemenangan,” bilang Don Carletto.  Terkait pemain yang akan dipasang di lini depan, pelatih berkebangsaan Italia itu mengatakan bahwa dia akan kembali menempatkan Fernando Torres dalam starting eleven.
“Pada pertandingan terakhir dia mengawalinya dari bangku cadangan. Tapi tidak malam ini, karena saya yakin dia akan mencuri gol dan membawa tim ini meraih kemenangan,” pungkas Carletto. (bbs/jpnn)

Gelar Aksi Setengah Bugil

Ibu-ibu Demo Polsek Percut Minta Temannya Dibebaskan

MEDAN- Puluhan masa yang terdiri dari kaum ibu melakukan aksi setengah bugil di depan Polsekta Percut Sei Tuan, Selasa pagi (19/4). Mereka menuntut agar teman mereka yang ditahan Polsek Percut Sei Tuan atas tuduhan perusakan lahan garapan yang menjadi tanah sengketa dengan PTPN II segera dibebaskan.

Massa yang mengatasnamakan Masyarakat Badan Perjuangan Rakyat Penunggu Indonesia (BPRPI) menanyakan dasar penangkapan yang dilakukan petugas kepolisian. Pasalnya, menurut warga, tanah tersebut bukan milik PTPN II. “Sesuai keputusan presiden, sertifikat hak guna bangunan (HGU) tanah di kawasan Selambo telah berakhir dan harus dikembalikan pada ma syarakat karena PTPN sudah tidak mampu membayar PBB atas tanah yang mereka kuasai secara sepihak,” ujar Ibu Juang, seorang pendemo.

Dirinya juga menyesalkan tindakan kepolisian yang menahan rekannya Sumardi Tanjung secara sepihak. Penangkapan tersebut melatarbelakangi emosi warga yang menganggap tanah tersebut merupakan tanah ulayat yang harus dikembalikan kepada masyarakat.

Kapolsekta Percut Tuan Kompol M Simanjuntak saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya tak bisa membebaskan Sumardi Tanjung. Pasalnya, pihaknya hanya bertugas sebagai penyidik dan melakukan proses penahanan, sementara tersangka dibawa dan diadukan langsung oleh petugas Papam Perkebunan. “Tersangka di serahkan PTPN II, kita hanya memproses. Jadi kita tidak bisa memenuhi tuntutan pendemo,” terangnya.

Saat disinggung mengenai keterlibatan tersangka dalam pengrusakan lahan, Simanjuntak mengakui jika tersangka memang terbukti melakukan perasukan seperti yang telah diadukan pihak PTPN II. “Bukti menguatkan jika dia telah melakukan perusakan. Bahkan saat ini kita tengah mengejar tiga tersangka lainnya yang juga terlibat dalam perusakan lahan PTPN II,” ungkapnya.

“Sebelum penangkapan, dia (Sumardi, Red) disuruh menandatangani secarik surat oleh pihak PTPN II, sementara dirinya saja tidak bisa membaca. Setelah itu, teman kami itu tanpa sebab yang pasti langsung dibawa Pengawas Pengamanan (Papam) perkebunan, dan langsung diboyong ke Polsek Percut Sei Tuan, sejak Rabu (13/4) atas tuduhan perusakan lahan,” sebutnya.

Trisna Susanti, istri Sumardi menangis histeris meminta suaminya dilepaskan. “Lepaskan suami saya, kami orang nggak mampu. Siapa yang mau ngasih makan ketiga anak kami nanti,” ucapnya dengan beruraian air mata. Bahkan dari pengakuan Trisna, jika anak tertuanya Yunus, sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit, akibat kejadian yang telah menimpa suami sekaligus ayah dari ketiga anaknya.Kapolsekta Percut Tuan Kompol M Simanjuntak saat dikonfirmasi mengatakan, jika tuntutan para pendemo agar polisi melepaskan tersangka Sumardi Tanjung, tidak mungkin dipenuhi. Pasalnya, petugas kepolisian hanya bertugas sebagai penyidik dan melakukan proses penahanan, sementara tersangka dibawa dan diadukan langsung oleh petugas Papam Perkebunan.

“Tersangka di serahkan PTPN II kita hanya memproses. Jadi kita tidak bisa memenuhi tuntutan pendemo, namun kita sarankan mereka agar menemui manager PTPN,” terangnya.

Saat disinggung mengenai keterlibatan tersangka dalam pengrusakan lahan, Simanjuntak mengakui jika tersangka memang terbukti melakukan perasukan seperti yang telah diadukan pihak PTPN II. “Bukti menguatkan jika dia telah melakukan perusakan. Bahkan saat ini kita tengah mengejar tiga tersangka lainnya yang juga terlibat dalam perusakan lahan PTPN II,” ungkapnya. (uma/mag-8)

Apapun Hasil Sidang, Polisi Selingkuh Dipecat

MAPOLDASU- Hari ini, sidang perselingkuhan oknum Polresta Medan, Bripka Yt dan Aiptu Dw kembali disidangkan. Kabarnya, sidang yang mengagendakan vonis yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Medan berimbas Pemberhentian Secara Tidak Hormat (PTDH).

“Apapun vonis yang dijatuhkan, Polri memberikan sanki pemecatan terhadap keduanya. Apalagi, dalam kasus ini mereka telah mencoreng citra Polri,” kata Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro melalui Pjs Kabid Humas Kombes Pol Dr Hery S kepada wartawan, Senin (18/4) kemarin.

Menurut Hery, ancaman pemecatan menimbang beberapa faktor dan pelanggaran yang dilakukan. Bila, di persidangan nanti dinyatakan bersalah, polri tetap mengedepankan sidang kode etik.

terhadap setiap anggota polri. Contoh kasus, dua oknum Polresta Medan yang lagi dalam persidangan dalam kasus dugaan perselingkuhan. Kasus perselingkuhan, salah satu dari kasus yang mencoreng citra penegak hukum, khususnya di kepolisian sendiri.

Tentu, kata Hery. Kasusnya tak dapat dikesampingkan dari vonis hakim dalam sebuah perkara yang digelar hingga ke persidangan umum. Selain kasus pertama tadiyang terancam pemecatan, Hery mengaku ada juga kasus lainnya.
Sayangnya, mantan Kabid Humas Polda Sulsel ini tak banyak berkomentar seputar sanksi pemecatan bagi oknum polisi yang melakukan kesalahan. Ancaman lima tahun ke atas dalam sebuah kasus yang terlibat tindak kriminal juga termasuk kasus
ancaman pemecatan bagi setiap personil.

Di tempat terpisah, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Herbert SH mengatakan, rencana persidangan dalam agenda pembacaan putusan akan digelar, Hari ini (Rabu). “Hari ini bang akan digelar kembali dalam putusan vonis,” kata Herbert dari seberang telepon, Selasa (19/4) sore.

Kata Herbert, sidang yang akan dilaksanakan, pukul 10.00 WIB dengan menghadirkan keduanya menjelang putusan. Disinggung penundaan. Herbert mengatakan, persidangan hari ini tentu tak akan ditunda mengingat penundaan sidang sebelumnya, karena salah satu hakim tidak dapat menghadiri sidang sehingga persidangan terpaksa diundurkan. “Hakimnyakan lagi tidak di tempat Bang,” kata Herbert. (omi)

Salon Esek-esek Digerebek

MEDAN- Polresta Medan menggerebek salon ‘In The Spa’ yang diduga menjadi lokasi esek-esek di Jalan Bambu II No 58, Kecamatan Medan Timur, Selasa (19/4) sore pukul 15.00 WIB. Penggerebekan tersebut dilakukan berdasarkan informasi masyarakat tentang operandi salon tersebut.  Dari penggerebekan itu, polisi mengamankan 6 orang pekerja wanita serta tiga orang pria dan menyita barang bukti berupa kondom berwarna merah, sebuah mangkok, sebungkus secrap lulur serta 3 lembar bon omset tamu.

Keenam pekerja wanita yang diamankan yakni Bian (22), warga Helvetia, Amel (24) warga Medan Timur, Siska (19) warga Jalan Sekip, Moja (33) warga Medan Sunggal, Erni (34) warga Jalan Talud, Tina Pelawi (24) warga Medan Timur.
Sedangkan tiga lelaki yang diamankan yakni Abdul Salim (48), warga Jalan Sungai Petani, M Nasir (31), Warga Jalan Letda Sudjono dan Pano Hauhau Ulu (33) warga Jalan Pinguin. Erni, pekerja yang diamankan tersebut kepada wartawan koran ini mengatakan, rumah tempat mereka bekerja tersebut beroperasi sejak dua tahun lalu, namun baru kali ini digerebek. Dikatakan Erni, dia baru bekerja sejak dua minggu lalu di tempat itu sebagai kasir.

Dijelaskannya, sejak dia bekerja di tempat tersebut dia mengaku tak pernah melakukan hubungan dengan lelaki hidung belang di tempatnya bekerja. “Kami mau, kami keluar. Itupun kalau ada kesepakatan,” jelasnya.

Sementara, Kanit VC/Judisila Polresta Medan AKP Hartono mengatakan, akan memanggil pemilik rumah tersebut. “Yah, benar kita amankan dan masih kita periksa dan kembangkan dulu, karena ini perintah Pak Kapolda, dan ini tidak hanya di sini saja tetapi nanti kita akan seser semua tempat-tempat maksiat dan tempat perjudian,” jelasnya. (mag-8)

Sama-sama Ambisius

Tottenham vs Arsenal

LONDON-Mental para pemain Tottenham sedang membuncah saat menjamu Arsenal pada lanjutan English Premier League (EPL) yang berlangsung di White Hart Lane, dinihari nanti. Apa pasal?
Apalagi kalau bukan kemenangan 3-2 yang diraih Spurs  saat bertandang ke Emirates Stadium pada 20 November lalu.

Tak heran bila dinihari nanti, saat menjadi tuan rumah Spurs menargetkan tiga angka atas The Gunners agar bisa finis di zona Liga Champions. Apalagi, pada musim lalu Spurs juga meraih kemenangan 2-1 atas The Gunners.
“Aku ingat musim lalu betapa berarti kemenangan itu dan bagaimana dampaknya kepada kami. Saat ini kami cuma fokus di liga. Karenanya kami akan memberikan segalanya untuk meraih kemenangan,” ujar Gareth Bale.
Optimisme yang sama juga dirasakan bek Spurs Benoit Assou-Ekoto. “Itu akan jadi duel besar dan ketika anda melihat apa yang bisa kami lakukan di Arsenal, maka kami tahu kami bisa melakukannya di markas sendiri. Kami punya suporter di belakang kami dan kami percaya kami bisa mengalahkan tim mana pun di White Hart Lane,” bilang Ekoto.

Terpisah, kiper Arsenal Wojciech Szczesny menuturkan bahwa timnya masih tetap yakin mampu memenangi tropi musim ini. Karenanya, saat bertandang ke White Hart Lane, Szczesny menegaskan bahwa timnya mengincar kemenangan.

“Masih mungkin bagi Arsenal untuk menjadi raja di Inggris. Tetapi kehilangan dua poin di laga terakhir sangatlah buruk. Kami semua kecewa. Kami akan menebus poin yang hilang itu dengan serentetan kemenangan,” ungkap Szczesny.

“Kami masih akan berhadapan dengan Manchester United dan mereka juga akan melakoni laga berat lainnya melawan Chelsea. Di titik itulah United akan kehilangan poin, sementara kami terus meraih kemenangan,” tandasnya.

“Spurs adalah sasaran paling tepat bagi kami untuk bangkit dari kekecewaan besar. Kami berhutang kemenangan pada fans yang kecewa terhadap situasi sekarang,” pungkas Szczesny Kesimpulannya, jika Spurs berhasil mengalahkan Arsenal untuk kedua kalinya, maka itu akan menjadi kemenangan back to back di Premier League untuk pertama kali sejak 18 tahun.

Bagi Arsenal, bila mampu mengalahkan Spurs, selain telah melakukan revans, di sisi lain, kemenangan itu pun memperbesar peluang The Gunners untuk menyalip The Red Devils. Mampukah?  (bbs/jpnn)

Perilaku Belanja Konsumen Berubah

Menyamai Korea-Tiongkok

JAKARTA- Perilaku belanja konsumen khusus produk fast moving consumer goods (FMCG) mengalami perubahan seiring naiknya PDB per kapita menjadi USD3.015. Sementara PDB 2010 tumbuh sebesar 6,1 persen dibandingkan 2009. Dari sisi industri, pertumbuhan FMCG meningkat dua kali lipat dari laju ekonomi 2010.
Executive Director of Client Leadership Nielsen Venu Madhav mengatakan pendapatan per kapita bertumbuh dengan menyentuh USD3.000. Hal itu menunjukkan ada percepatan pertumbuhan seperti terjadi di Tiongkok dan Korea ketika negara tersebut mencapai tingkat yang sama. “Karena itu, diperkirakan akan terjadi permintaan cukup kuat di sektor otomotif, kesehatan, asuransi, perjalanan, barang dan lainnya,” katanya saat konferensi pers kemarin (19/4).

Konsumen pun cenderung melakukan penyesuaian kebiasaan pembelian setelah merasa adanya perbaikan perekonomian. Bahkan, untuk konsumen kelas atas memiliki kecenderungan membeli produk dengan pertimbangan manfaat dan nilai tambah. “Hal itu membuat konsumen lebih mudah membelanjakan uangnya. Serta mencari produk dengan versi premium,” ucapnya.

Data Nielsen Home Panel menunjukkan pengeluaran rumah tangga untuk kategori kesehatan dan gaya hidup naik sejak 2009 lalu. Nielsen mengamati tiga kategori produk antara lain hair conditioner, susu cair dan pasta gigi. Tiga produk tersebut dapat menjawab kebutuhan konsumen high end dari segi gaya hidup, kesehatan dan kenyamanan.
Venu menguraikan, penjualan hair conditioner tumbuh 68 persen pada 2010. Lewat produk leave on, produsen mencoba menawarkan kenyamanan. Kendati harganya dua kali lipat condisioner biasa tapi pertumbuhan penjualan naik tiga kali lipat. Sedangkan susu cair tumbuh 18 persen dengan varian low maupun non lemak, kalsium, prebiotik sampai kids nutrition. Serta pasta gigi yang naik sekitar 10 persen.

Sementara konsumen menengah ke bawah membeli produk tertentu lebih banyak. Di antaranya keju, ikan, daging beku dan popok bayi. Pada 2010 lalu, penjualan keju naik 13 persen, ikan dan daging beku naik 23 persen, dan popok satuan naik 93 persen. “Akses konsumen menengah ke bawah makin besar karena tersedia produk dalam kemasan kecil. Dari sisi nilai, penjualan kemasan kecil mencapai dua kali lipat atau tumbuh 118 persen pada 2010,” ucap dia. (res/jpnn)