28 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 15471

Oposisi Tolak Gencatan Senjata

TRIPOLI- Perseteruan di Libya belum berakhir setelah pemberontak tidak setuju dengan rancangan gencatan senjata dari delegasi Uni Afrika (UA). Padahal, rezim Muammar Kadhafi sebelumnya sepakat dengan rancangan dari UA. Menurut kantor berita Associated Press (AP), delegasi UA itu dipimpin Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma. Dia didampingi  pemimpin dari Mali, Mauritius, Kongo, dan Uganda. Mereka tengah menjalankan misi damai ke Libya untuk membantu mengatasi krisis sekaligus menghentikan kekerasan antara pasukan Kadhafi dan pemberontak.

Namun, perundingan antara delegasi UA dan pemberontak tidak berjalan mudah. Pihak pemberontak di Benghazi mengatakan kepada delegasi UA, mereka bersedia gencatan senjata bila Kadhafi sudah turun dari kekuasaan dan keluar dari Libya bersama keluarganya. “Semua rakyat Libya sudah sepakat bahwa Kadhafi dan semua anaknya harus pergi dari Libya sehingga kita bisa menjalankan demokrasi,” kata Jilal Tajouri, anggota kubu pemberontak kepada AP saat menyambut kedatangan delegasi UA. (bbs/jpnn)

Stop Pembangkit Nuklir Baru

TOKYO-Keputusan pemerintahan Perdana Menteri (PM) Jepang Naoto Kan menaikkan status krisis nuklir di PLTN Fukushima Dai-ichi, sekitar 250 kilometer timur laut Tokyo, pada level 7 atau setara dengan bencana Chernobyl di Ukraina pada 1986 menuai berbagai reaksi, Selasa (12/4) Kyushu Electric Power Co (Kyushu Electric), salah satu perusahaan operator reaktor nuklir (PLTN) di Jepang seperti Tokyo Electric Power Co. (TEPCO), membatalkan rencana ekspansi.

Perusahaan listrik swasta itu kini mengoperasikan dua pembangkit nuklir di selatan Pulau Kyushu, pulau terbesar ketiga di Jepang yang terletak di bagian barat daya negeri tersebut. Kyushu Electric saat ini melayani suplai listrik untuk tujuh prefektur di Pulau Kyushu, yakni Fukuoka, Nagasaki, “ita, Saga, Miyazaki, Kumamoto, Kagoshima. Dalam rencana, mereka akan membangun PLTN baru di selatan Prefektur Kagoshima.

“Terkait perkembangan terbaru di (PLTN) Fukushima, kami menghentikan seluruh proses hukum yang sedang kami tempuh untuk membangun PLTN ketiga,” ujar Jubir Kyushu Electric, Minoru Yasueda. (ap/afp/bbc/hep/dwi/jpnn)

Jaksa Berlebihan…

Wali Kota Tomohon Dituntut 13 Tahun

JAKARTA- Wali Kota Non Aktif Tomohon Jefferson Rumanjar, terdakwa kasus korupsi APBD Tomohon hanya tertunduk saat jaksa penuntut umum (JPU) membacakan tuntutuannya dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, kemarin (12/4). Tuntutan tim JPU dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu cukup tinggi. Mereka meminta hakim menghukum Jefferson selama 13 tahun penjara.

Tak hanya itu, Jefferson juga dituntut untuk membayar denda Rp250 juta subsider lima bulan kurungan. Mantan anggota DPRD Kabupaten Minahasa, itu juga diwajibkan membayar uang pengganti sebesar Rp33,76 miliar. Namun, apabila dalam satu bulan tidak bisa membayar, maka seluruh harta terdakwa disita KPK dan selanjutnya dilelang oleh negara. Tapi apabila nilai harta terdakwa tak mencukupi kewajiban pembayaran uang pengganti, maka diganti dengan hukuman penjara selama lima tahun.

“(Meminta majelis hakim) menyatakan terdakwa terbukti bersalah secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi,” kata salah satu anggota tim JPU, Supardi dalam persidangan.

JPU menilai Jefferson telah terbukti bersalah. Sebagai wali kota dia telah menginstruksikan pencairan dana anggaran pos belanja bantuan sosial tahun anggaan 2006, 2007, 2008 untuk tujuan lain. Yakni untuk pembayaran tagihan tiket. Padahal, tiket tesebut digunakan untuk tujuan pribadi Jefferson. Totalnya mencapai Rp30.858.180.600.
JPU pun menerangkan hal yang memberatkan Jefferson adalah dirinya tak menunjukkan penyesalan dan tanggung jawab untuk mengembalikan keuangan daerah yang telah terbukti diserahkan padanya. Akibatnya pembangunan di Tomohon menjadi terhambat. Sedangkan hal yang meringankan Jefferson adalah dirinya belum pernah tersangkut masalah dihukum.

Saat ditemui seusai sidang Jefferson mengatakan bahwa tuntutan yang dibacakan JPU sangat berlebihan. “Saya kira jaksa tidak melihat fakta-fakta di persidangan,” kata Jefferson. “Saya justru tertawa dengan tuntutan ini. Mereka berlebihan,” imbuhnya. Padahal, lanjut Jefferson, dari semua saksi yang dihadirkan JPU pada umumnya menyatakan tidak ada aliran dana kepada dirinya.

Karena itu Jefferson akan mempersiapkan semua pembelaannya dalam sidang pembacaan pledoi (nota pembelaan) yang akan digelar pada Selasa (19/4) mendatang. (kuh/agm/jpnn)

Buntu Kejar Jejak Otak Pelaku dan Eksekutor Awie

Pengungkapan pelaku penembak Kho Wie To alias alia A Wie alias Wito alias Suwito dan istrinya Dora Halim mengalami jalan buntu.

Hingga kemarin (12/4), polisi belum mendapat petunjuk lokasi keberadaan otak pelaku Acui alias Halim Winata alias Jakson (36), pemilik UD Melindo Thai, anak Sun An, A Li alias Toni (37) yang membantu mengantar penyeberangan terhadap eksekutor dan eksekutornya.

Polisi juga masih meragukan keterangan Sun An dan Ang Ho, dua tersangka yang sudah ditangkap dan kini ditahan di sel Mapolresta Medan.

Pasalnya, dalam pemeriksaan, kedua tersangka mengaku Acui  lah orang yang mengatur pembunuhan itu karena sakit hati dengan keluarga koban.

Keduanya juga mengatakan, mereka hanya diminta oleh Acui untuk menjemput empat eksekutor di dekat Hotel Asean.

Direktur Reserse Kriminal Poldasu, Kombes Pol Agus Andrianto mengatakan, belum yakin dengan keterangan kedua tersangka soal modus sakit hati. Polisi masih meragukan keterangan itu, sehingga perlu bukti dan saksi lain yang dapat menguatkan keterangan tersebut.

Karena, tentang otak pelaku yang disebut bernama Acui juga masih diragukan polisi. “Bisa saja dia (Acui) terlibat berdasarkan keterangan kedua tersangka, tetapi polisi yakin ada orang lain yang belum disebut namanya oleh kedua tersangka, “ ujar Agus.

Orang lain itu, lanjut Agus, kemungkinan disembunyikan namanya oleh kedua tersangka. Karena itu, polisi masih berusaha menangkap Acui. “Karena dari keterangan Acui itu kemungkinan akan terungkap siapa sebenarnya otak pelaku pembunuhan tersebut dan apa motif sebenarnya,” ucapnya.

Menurut Agus, Acui saat ini kemungkinan besar sudah keluar dari Indonesia. “Kemungkinan dia sudah tidak berada lagi di Medan, tetapi sudah di luar negeri, “ tambahnya.

Menurut Agus, dugaan itu karena salah satu eksekutor pembunuhan sudah terindentifikasi keluar dari Indonesia menuju Malaysia. Hanya saja, polisi belum mengetahui alamat pelaku.

Kesulitan lainnya, polisi tidak mengenal wajah pelaku dan nama pelaku tentu akan berubah selama berada di Malaysia.

Makanya, tambah Agus, penyidik memeriksa seorang wanita bernama Lina (30) warga Tanjungmorawa yang diketahui pernah bertemu dengan empat pelaku.  Saat ini, Lina sudah dipulangkan, karena statusnya hanya saksi.  (adl/mag-8)

4 Tersangka, 5 Masih Diburon

Pengeroyok Anggota TNI AD Mahasiswa USU

MEDAN-Polisi akhirnya menetapkan empat tersangka dalang pengeroyokan anggota TNI AD, Pratu Surya Darma Nasution (29), yang tewas dikeroyok warga di Jalan Pembangunan, Gang Masjid,  Medan Selayang, Minggu (10/4) lalu. Keempat tersangka masing-masing Abdul Yakup Harahap (23), Rizky Mulia Harahap (19), Zanuar Ishak Manalu (24) dan Faisal Sembiring (24).

Kapolsekta Medan Sunggal, Kompol Sonny M Nugroho Tampubolon mengatakan, keempat tersangka merupakan mahasiswa USU.

Dikatakanya, berdasarkan hasil pemeriksaan selama 24 keempat mahasiswa mengaku telah memukuli oknum TNI yang baru empat bulan berdinas di Kesdam I/BB itu hingga tewas. Pengakuan tersangka Zanuar Ishak Manalu kepada penyidik, pada waktu Pratu Surya Darma sudah memegang dompet milik Rizky di dalam kamar, mahasiswa emester pertama Politeknik USU itu berteriak.

Mendengar suara teriakan, Pratu Surya Darma pun langsung lari ke halaman kos-kosan yang dikontrak oleh Abdul Yakup. Mendengar teriakan itu, Zanuar pun langsung keluar dari dalam kamarnya dan mengejar Pratu Surya Darma. Oknum TNI yang baru 4 bulan pindah dari Yonif 126/KC Kisaran ini pun berhasil ditangkap oleh Zanuar stelah terlebih dulu bergumul direrumputan halaman kos-kosan.

Mengetahui pencuri dompetnya ditangkap, Abdul, Rizky dan Faisal Sembiring pun langsung memukuli oknum TNI itu. Dalam pengakuanya, Rizky mengatakan, bahwa Pratu Surya Darma sudah mengaku bahwa dirinya adalah anggota TNI dari Yonif 126/KC. Namun, para anak kos ini tidak menghiraukan pengakuan Pratu Surya. “Jangan ngaku-ngaku TNI, kau maling ya,” ujar Zanuar sembari memukulinya. Melihat Zanuar memukuli oknum TNI itu, Risky dan Abdulah beserta anak kos yang sudah bangun langsung memukuli oknum TNI itu dengan menggunakan kayu beroti yang ada di halaman kos-kosan.

Bukan itu saja, dalam kondisi berlumuran darah, Zanuar dan massa yang lain mengikat kedua tangan Pratu Surya Darma kebelakang dengan menggunakan seutas tali nilon hijau dan terus memukuli TNI ini dengan menggunakan kayu beroti. Massa berjumlah sekitar 70 orang yang kesemuanya anak kos-kosan kemudian ikut menggebuki oknum TNI itu.

Sayangnya, wartawan tidak diperbolehkan untuk mewawancarai keempat mahasiswa itu oleh polisi dengan alasan masih melengkapi berkas penyelidikan.

“Masih kita periksa terus karena keempatnya akan langsung kita kirim ke Mapolresta Medan, karena korbannya oknum TNI, jadi kita cuma menjaga mereka  karena personel di Mapolresta lebih banyak,” ujar mantan Kasat Reskrim Polres Asahan itu.Ditambahkan Sony, hingga kini pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap tiga orang lainya serta dua warga setempat yang turut melakukan pengeroyokan terhadap Pratu Surya Dharma. “Ada tiga lagi yang buron tapi namanya belum bisa kami sebutkan,” kata Sony. (mag-8)

Bangga Dicemburui

Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia Zhang Qiyue menyatakan sedang dicemburui orang. Tetapi, diplomat kelahiran 1959 itu justru bangga. Lho?

“Negara-negara lain cemburu dan iri pada hubungan harmonis Indonesia dan Tiongkok, ini membanggakan,” kata Zhang dalam acara Diplomatic Meeting di Hotel Sultan, Jakarta, kemarin (12/4). Perempuan yang kemarin memakai baju merah itu menyebut bahwa negara lain cemburu karena kerja sama antara Tiongkok dan Indonesia berlangsung mesra, dinamis, dan saling menguntungkan. “Apalagi sejarah hubungan kita sejak ribuan tahun lalu. Kita lebih dari sekadar teman, tetapi saudara,” ujar Zang.

“Saya ke Jogja, Bali, banyak sekali turis dari Tiongkok. Mereka asyik membeli batik dan menikmati pantai-pantai yang indah,” tambahnya.  Mantan Dubes Tiongkok untuk Belgia (2005-2008) itu optimistis tahun ini semakin banyak warga Tiongkok yang berwisata ke Indonesia. “Sebab, sudah seperti rumah sendiri,” jelas penggemar rendang dan makanan pedas tersebut.

Kemarin Zhang juga bertelepon langsung dengan Dubes RI untuk Tiongkok Imron Cotan di depan peserta seminar. Mereka saling menyapa dengan akrab. “Senang dengar suara Anda, Pak Imron,” katanya. (rdl/c7/nw/jpnn)

Awas Rasis

Tottenham vs Real Madrid

FANS tuan rumah Tottenham Hotspur harus lebih menjaga diri pada second leg perempat final Liga Champions, dini hari nanti. Tindak-tanduk mereka bakal mendapatkan perhatian khusus dari anggota komisi disiplin UEFA.
Tidak tanggung-tanggung, UEFA mengutus Jacques Antenen, wakil presiden komisi disiplin UEFA untuk mengawasi laga di White Hart Lane, markas Tottenham.

Itu terjadi setelah laporan striker Real Madrid Emmanuel Adebayor bahwa dia menjadi korban rasisme pada first leg.
Adebayor mengemukakan, fans Tottenham meneriakkan kata-kata rasis kepada pemain timnas Togo itu setelah mencetak dua gol bagi Real saat menang 4-0 di Santiago Bernabeu. Adebayor ogah tinggal dia atas aksi rasis itu.
Hanya, UEFA tidak bisa bertindak dan melakukan investigasi lantaran tidak ada sama sekali laporan dari pengawas pertandingan atau delegasi UEFA pada first leg lalu. Nah, mereka tidak mau kecolongan lagi pada laga kali ini.
Sama halnya dengan Tottenham. Mereka ogah mendapatkan sanksi akibat ulah fansnya. Makanya, mereka langsung memberikan peringatan keras kepada fans agar tidak melakukan tindakan rasis. Sebab, klub yang bakal dirugikan.
“Kami tidak akan mentoleransi tindakan diskriminasi yang dilakukan siapapun di klub ini, di lapangan ataupun di tribun. Bila anda mendapatkan perlakuan diskriminatif, bantu kami dengan melaporkannya kepada kami,” tulis situs resmi Tottenham, seperti dikutip AFP.

“Di White Hart Lane selama ini selalu menghadirkan atmosfer yang hebat dan dengan bekerja sama, mari kita menjaga agar tidak terjadi aksi rasis. Anda tidak boleh membiarkan segelintir orang merusak tatanan yang sudah baik,” lanjut situs resmi klub.

Adebayor menjadi target bagi fans Tottenham, bukan hanya karena dia menjadi pencetak dua gol. Namun, lebih dari itu, striker berusia 27 tahun itu pernah menjadi bagian dari klub rival Tottenham, Arsenal selama 3,5 tahun.
Selain itu, dia juga hanyalah pemain pinjaman dari rival Tottenham lainnya Manchester City. Yang lebih membuat fans Spurs (julukan Tottenham) geram, lantaran Adebayor merupakan pemain yang memiliki rekor hebat melawan mereka.

Sejak masih membela Arsenal dan City, terhitung sudah 13 kali dia tampil dalam bentrok melawan Tottenham. Hasilnya, pengagum Nwankwo Kanu tersebut telah sepuluh kali menjebol gawang klub asal London Utara itu. (ham/jpnn)

Tubuh Ditikami dengan Sangkur

Anak Angkat Habisi Ayah-Ibu

JAKARTA- Pelaku penembak Kho Wie To alias alia A Wie alias Wito alias Suwito dan istrinya Dora Halim belum semuanya terungkap. Kini, pasangan suami istri (pasutri) ditemukan tak bernyawa di rumahnya di Jalan Mandala Selatan 2, Nomor 27 RT 8/RW 4, Tomang, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Selasa (12/4). Pasangan suami-istri, Lo Tirta Karya (54) dan So Indah Rani (51) dihabisi  anak angkat dan temannya, Simon Law (SL) dan Deni Sumarsono (DS), Selasa pukul 16.30 WIB.

Pantauan wartawan di tempat kejadian perkara (TKP), Selasa (12/4), Tirta ditemukan di garasi rumah dengan posisi menyamping hampir tengkurap. Tirta tampak mengenakan sepatu pantofel hitam, celana kain cokelat dan jaket cokelat. Ada genangan darah terlihat keluar di sekitar kepala Tirta.

Sementara jasad istrinya Sho, berdasar informasi ditemukan di ruang tamu. Kedua jasad itu ditemukan pertama kali oleh anak mereka, Simon (19).

Saksi mata yang juga warga sekitar, Rahman, melihat beberapa orang menaiki pagar rumah pasutri itu. “Diketahui ada kejadian pembunuhan ini tadi pukul 17.30 WIB. Sebelum ada kejadian pembunuhan sempat ada yang melihat beberapa orang menaiki pagar,” ujar Rahman. Sebelumnya, 2 minggu lalu, imbuh Rahman, juga sempat terjadi perampokan di rumah pasutri itu. “Sebuah mobil Innova diambil dari dalam garasi,” jelas Rahman.

Sementara itu, Ketua RT O8, Rahman menjelaskan, ia baru mengetahui adanya kejadian ini sekitar pukul 17.00 WIB. Ia mendengar adanya keributan di dalam rumah pasutri tersebut. “Anaknya (pasutri) Simon bilang, orangtuanya tewas,” jelas Rahman yang langsung menghubungi polisi. Rahman menjelaskan, saat kejadian, di dalam rumah itu cukup ramai. Selain pasutri yang sudah tewas, ia melihat ada dua anak pasutri, Simon dan Deni Sumarso.

Diduga, keduanya dihabisi pelaku yang masih misterius saat sang suami istri pulang dari kerja. “Informasinya, suami istri ini dibunuh pada waktu baru pulang kerja. Baru saja parkir mobil, pelaku masuk,” ujar tetangga korban, Richard. Pasutri malang itu dikenal tertutup oleh para tetangga. Sebab mereka sangat jarang bersosialisasi dengan warga sekitar.

“Bahkan Ketua RT setempat juga tidak terlalu kenal,” imbuh Richard.

Dia menambahkan, pada saat kejadian, di rumah itu juga ada keponakan korban. Keponakan itu sempat dipukul oleh pelaku hingga pingsan. Polisian langsung melakukan olah TKP, sementara ratusan warga memadati depan rumah pasutri itu. Rumah itu berlantai dua dan cukup luas dengan pagar setinggi 3 meter dan dilapisi fiber. Kedua jenazah kemudian dibawa ke RSCM untuk diotopsi. Hasil penyelidikan pelaku ternyata anak angkat korban, SL dan ponakan Tirta, DS. Saat ini keduanya sudah diamankan di Polsek Tanjung Duren. “Iya pelakunya sudah ditangkap. Sebentar ya saya lagi interogasi dulu,” kata Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren, AKP Johari Bule kepada wartawan via telepon, Selasa (12/4) malam.

Sebelumnya, SL dan DS juga sudah diamankan karena berada di dalam rumah saat kejadian. Polisi memastikan jika pelaku memang sudah menunggu di dalam rumah.  (net/bbs/jpnn)

Pintu Gorong-gorong Sungai Deli Raib

082168485xxx

Ada gorong-gorong terletak di Kelurahan Kota Bangun, Kecamatan Medan Deli Jalan Yos Sudarso Km 11 (kampung sentul) persisnya di belakang komplek Perumahan Bea dan Cukai yang menyalurkan air ke sungai deli. Posisi gorong-gorong letaknya lebih tinggi dari drainase tertier. Masalahnya saat ini, debet air sungai deli sangat tinggi makanya air sungai mengalir masuk ke kawasan pemukiman penduduk. Anehnya pintu gorong-gorong yang di bibir sungai tidak ada. Mohon kepada  bapak Wali Kota supaya melakukan investigasi. Saat ini antisipasi masyarakat melakukan penutupan gorong-gorong tersebut dengan cor beton dari Purba.

Kami Koordinasikan

Terimakasih sarannya, kami dari Pemko Medan menerima sarannya dan melalui Dinas Bina Marga Kota Medan akan berkoordinasi dengan Dinas Pengairan Sumut serta Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II. Sebab, sungai menjadi bagian kewenangan pemerintah propinsi.

Begitupun, kami berharap kepada warga bila nantinya sudah dipasang pintu di  gorong-gorong tersebut, sebaiknya sama-sama dijaga untuk kepentingan bersama. Sebab, bila kita tidak menjaganya ada pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab akan mencurinya. Selanjutnya, warga juga diingatkan agar tidak membuang sampah ke drainase. Sehingga drainase tetap terjaga.

Khairul Buchari
Plt Kabag Humas Pemko Medan

Pembangunan Drainase Belum Maksimal

Masalah utama ini adalah masalah drainase, sampai sekarang ini kami melihat secara makro tentang drainase di Kota Medan. Hasilnya, di bawah kepemimpinan Wali Kota Medan, Rahudman Harahap belum bekerja maksimal untuk pengerjaan drainase di Kota Medan.

Persoalan drainase bukan dilihat dari sepengal-sepanggal, sebab drainase ini merupakan satu kesatuan yang utuh. Selanjutnya, pembangunan drainase ini juga harus ada perubahan, drainase tidak lagi dari arah barat, melainkan harus dari arah timur. Sehingga, sungai deli tidak terbebani dengan vpolume air drainase.

Berkaitan dengan penutupan itu harusnya dibuat dengan pembuatan drainase, jadi jangan dibiarkan tertutup. Sebab, bila terus tertutup dampaknya akan merugikan masyarakat sendiri. Wali Kota dan Dinas Bina Marga harus segera bertindak segera mungkin.

Muslim Maksum
Sekretaris Komisi D DPRD Medan

Yakin Tiket Bakal Ludes

JAKARTA- Pertarungan demi memperebutkan gelar super champion kelas bulu (57, 1 kg) versi WBA antara Chris John dan Daud Yordan tinggal empat hari lagi (17/4). Tapi, sampai saat ini, sudah 60 persen tiket terjual dari jumlah seluruhnya 3.040 lembar tiket yang tersedia.

Promotor pertandingan, Raja Sapta Oktohari, menjelaskan bahwa pihaknya belum bisa mendapatkan jumlah tiket terjual secara rinci. Dia hanya mengetahui dari sisi prosentase saja.

“Kami sudah siap, tiket sudah terjual kami optimistis semua tiket akan ludes karena peminat tiket cukup tinggi,” kata founder Mahkota Promotion tersebut.

Tiket sendiri terbagi dalam dua kategori. Pertama adalah tiket tribun yang disiapkan sebanyak 2.800 lembar tiket.
Harga tiket tersebut dipatok di kisaran Rp 250 ribu. Sedangkan, untuk tiket VVIP yang berupa round table dipasang dengan harga lumayan tinggi antara Rp 5-8 juta dengan tiket berjumlah 240 lembar .
“Animo sangat tinggi. Dari 240 tiket itu laku banyak. Karena itu, sisanya kami pasang dengan harga yang tinggi, sekitar Rp 8 juta-an lah,”ucap pria yang akarab dipanggil dengan Okto tersebut.

Nah, yang membuat dia tersenyum  adalah dari 60 persen tiket yang telah terjual, 40 persen pembelinya adalah anak-anak usia muda. Hal itu diketahui setelah pihaknya melakukan pemantauan kepada setiap pembeli tiket.
Menurut Okto, kondisi itu tidak bisa dilepaskan dari kemasann pertarungan yang bernuansa entertainment lewat celebrity fight dan menghadirkan DJ (disc jockey) dari luar negeri.
“Konsep memadukan sport dan entertainment yang ingin kami sampaikan, mulai dipahami. (aam/diq/jpnn)