24 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 15524

Pep Pun Terpaksa Hadir

LAGA menghadapi Valencia  yang berlangsung di Stadion Mestalla pekan lalu benar-benar membawa kesialan bagi Pep Guardiola, entrenador Barcelona.

Pasalnya, saat mendampigi  timnya itu, Pep Guardiola tak mampu menahan rasa sakit dipunggungnya, hingga harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
Nah, beruntung menatap partai krusial dalam lanjutan leg kedua Liga Champions yang berlangsung di Stadion Nou Camp, dini hari nanti, Pep dikabarkan siap mendampingi anak asuhnya, setelah tiga hari lalu terpaksa absen saat menjamu Real Zaragoza.

“Pep akan hadir pada konferensi pers Liga Champion di Ruang Ricard Maxenchs di Camp Nou. Dia akan hadir bersama gelandang Sergio Busquets,” tulis situs resmi Barca.

Memang, kehadiran pria yang pernah memperkuat Barcelona, AS Roma dan Brescia itu sangat mempengaruhi penampilan anak-anak Blaugranas.

Laga menghadapi Real Zaragoza bisa dijadikan contoh. Meski hanya menghadapi tim sempilan berperingkat 17, Lionel Messi dkk terlihat kesulitan membongkar lini pertahanan lawan.
Mungkin ini yang menjadi pertimbangan manajemen klub, sehingga Pep yang seharusnya menjalani perawatan di rumah sakit, justru harus berdiri di pinggir lapangan mengawasi anak asuhnya menghadapi Arsenal, dini hari nanti. (jun)

Rusak Debut Cosmi

(2)Lazio v Palermo(0)

ROMA- Palermo berangkat ke Olimpico, Roma, dengan membawa harapan baru, tapi mereka pulang dengan kepala tertunduk. Mereka kalah 0-2 (0-2) dari Lazio. Debut Serse Cosmi sebagai pelatih anyar Palermo pun muram.

Ya, menyusul kekalahan 0-7 dari Udinese pada pekan ke-27 Serie A, Delio Rossi dipecat dari jabatannya sebagai pelatih Palermo. Sebagai ganti, Presiden Palermo Maurizio Zamparini menunjuk Cosmi yang diyakini mampu membenahi mental pemain.

Ternyata, Cosmi belum bisa memberikan dampak bagi Palermo di laga perdananya. Menerapkan skema 3-5-2 yang tidak lazim dimainkan Palermo, membuat Javier Pastore dkk kebingungan di awal laga. Gol cepat pun mereka derita.

Baru tujuh menit pertandingan berjalan, striker Lazio Giuseppe Sculli sudah membobol gawang Palermo yang dikawal Salvatore Sirigu. Mantan striker Genoa dan Juventus itu kembali membobol gawang Palermo pada menit ke-18.

“Kami kaget. Namun, secara umum kami kebobolan oleh dua peluang yang terjadi di depan gawang kami. Para pemain akhirnya menunjukkan antusiasme, tapi kami memang terkejut dan rapuh pada 20 menit pertama,” ulas Cosmi, seperti dikutip Goal.

Dia menjelaskan, para pemainnya bermain terlalu malu-malu, akibatnya Lazio bisa menembus pertahanan kami dengan mudah. Mereka juga langsung menambah keunggulan di kala kami masih tertegun dengan gol pertama,” lanjut Cosmi.

Mantan pelatih Perugia itu enggan disalahkan dengan keputusannya memainkan skema 3-5-2. “Tim ini harus direkonstruksi. Kami bukan hanya rentan di pertahanan, tapi juga kurang mantap dalam melakukan serangan,” jelas Cosmi.

Akibat kekalahan itu, membuat Palermo tetap tertahan di papan tengah, tepatnya pada posisi kedelapan dengan mengemas 40 poin. Mereka kini tertinggal enam angka di belakang AS Roma yang merupakan tim terbawah di zona Eropa.

Bagi Lazio, kemenangan itu membuat mereka bertahan di empat besar dengan mengemas 50 poin. Torehan yang luar biasa ketimbang hasil mereka pada musim lalu, hanya finis peringkat ke-12. (ady/jpnn)

Antonio Teles Absen

Protitan

MEDAN- Hasil seri menghadapi PSLS membuat Pro Titan sulit untuk beranjak dari papanj bawah klasemen sementara Divisi Utama. Apalagi, tim yang bakal dihadapi di pertandingan selanjutnya adalah PSSB Bireuen, tim yang lebih baik dibandingkan dengan Pro Titan. Ironisnya lagi, Kuda Pegasus, julukan Pro Titan, harus menerima kenyataan pahit  tanpa kehadiran penyerang barunya Antonio Teles.

Antonio tidak bisa diturunkan saat melawan PSSB, Kamis (10/3)mendatang, akibat akumulasi kartu kuning yang diterima ketika menghadapi Persipasi Bekasi dan PSLS.

Asisten Pelatih Pro Titan, Yahya Broer mengakui, jika absennya Antonio cukup berpengaruh terhadap ketajaman lini depan yang digalang Tambun Naibaho dan Ghazali.
Namun dengan kepastian Mario Costas yang kemungkinan dapat dimainkan saat menhadapi PSSB Biruen nanti, menjadi alternatif Yahya menduetkan pemain baru dengan pemain muda.

“Hari ini (Senin, Red) manajemen telah mengurus izin Costas di Jakarta dan dipastikan dia bisa turun saat menghadapi PSSB Bireuen,” sebut Yahya.
Mengenai soliditas lini depan yang nantinya akan diisi pemain baru, Yahya mengaku telah melakukan latihan beberapa kali bersama Costas.

“Diharapkan pengalamannya nanti bisa memberikan kontribusi  terhadap tim,” ucapnya.
Bahkan Yahya mengakui jika dalam latihan finishing yang diterapkannya, Costas menunjukkan kualitas yang  cukup bagus. Saat disinggung mengenai tidak hadirnya pelatih kepala Dick Buitelaar saat pertandingan melawan PSLS dan di beberapa sesi latihan, Yahya mengakui jika Dick masih memperpanjang visa.

“Dick saat ini masih mengurus perpanjangan visanya, sementara untuk sesi latihan masih ada Ansyari dan saya serta beberapa pelatih lainnya.  Sedangkan Dick sendiri dipastikan akan hadir saat melawan PSSB Bereuen,” ucapnya. (uma)

Antisipasi Semangat Tiba-tiba

MEDAN-Punggawa Ayam Kinanan, julukan PSMS, yakin bahwa PSLS Lhokseumawe bukan lawan enteng. Kerjasama antarlini plus konsentrasi tinggi diperlukan untuk memenangi laga yang akan digelar, Rabu (9/3) besok, di Stadion Teladan Medan.

Menurut Arsitek PSMS, Suharto, PSLS punya kekuatan yang tak terduga. PSLS pernah menghancurkan pemuncak klasemen sementara wilayah I, Persiraja dengan skor 3-0 awal Maret lalu. Hal itulah yang wajib diwaspadai.

PSLS yang saat ini dilatih Imran Juned itu memang punya kekuatan mumpuni di lini depan. Carlos Raul merupakan striker impor milik PSLS yang mesti dikawal ketat jika tak ingin pemain satu ini mengobrak-abrik pertahanan PSMS.
“Saya sudah lihat bagaimana PSLS main. Mereka bagus dan berpotensi merepotkan PSMS,” kata Suharto, kemarin (7/3).

Suharto sudah menyaksikan PSLS berlaga ketika dijamu Pro Titan di Stadion Teladan yang berkesudahan 1-1. Sebelumnya, PSMS menahan imbang PSLS di putaran pertama lalu tanpa gol. Namun kondisi kedua tim kini berbeda. Sejauh ini, PSLS meraih hasil yang cukup baik dengan mengantongi empat poin dari dua pertandingan yang digelar pada putaran kedua ini.

Selain itu, ada keyakinan besar bahwa PSLS akan bertindak sama dengan tim lainnya, yakni bermain ngotot ketika berjumpa PSMS. “Saat melawan Pro Titan, PSLS cenderung main dengan tempo biasa dan tampak mengikuti gaya main Pro Titan. Tapi saya yakin ketika meladeni PSMS, mereka akan lebih semangat. Sama halnya dengan lawan lainnya selama ini,” lanjut Suharto.
“Apalagi mereka ingin memperbaiki peringkat di klasemen, sebab saat ini masih duduk di peringkat delapan,” sambung Suharto.

Soal strategi, tampaknya Suharto tidak akan banyak melakukan perombakan. Kekuatan di lini tengah masih akan menjadi modal utama. Namun begitu, kembalinya Gaston Castano dari hukuman kartu merah juga menjadi nilai plus. Bisa jadi Gaston akan diplot sebagai target man dengan formasi 4-2-3-1 sama seperti yang digunakan ketika melumat PSSB.

“Kami masih punya pemain gelandang meski bakal ada yang absen seperti Faisal dan mungkin Ade Chandra. Tren positif yang sedang terbangun ini harus bisa dipertahankan untuk menjaga kans meraih hasil yang lebih baik,” kata Suharto.

Sementara itu, dua dari empat pemain yang cedera diprediksi sudah bisa turun ketika PSMS menjamu PSLS adalah Zulkarnaen dan Novianto yang digadang sudah pulih dari cedera yang selama ini mendera.

Zulkarnain sebelumnya menderita cedera tumit kiri sedangkan Novianto cedera ringan pada pergelangan kakinya. Keduanya tampak sudah mengikuti latihan kemarin.
“Memang masih sedikit riskan, terutama bagi Zul. Saat latihan dia sudah mulai ikut tapi kembali minta keluar karena tumitnya kembali sakit,” kata dokter tim PSMS Rorywansyah Pane. (ful)

Chris Paul Gegar Otak

Hornets Pecundangi Cleveland

San Antonio- Kobe Bryant mengemas 26 poin ditambah 21 poin dari Paul Gasol, menjadi aktor utama kemenangan Los Angeles Lakers atas tim raksasa NBA San Antonio Spurs. Tony Parker mencetak 14 poin bagi Spurs. Parker adalah satu-satunya starter yang mencetak dua digit poin, seperti dilansir Yahoo Sports.

Sementara di Cleveland, New Orleans Hornets unggul 96-81 atas Cleveland Cavaliers. Namun, berita utama dari pertandingan justru bukan hasil akhirnya. Point guard New Orleans Chris Paul harus meninggalkan lapangan menggunakan tandu dan gegar otak ringan di kepalanya.

Empat kali skuad All-Star itu kehilangan bola di kuarter ketiga, gagal melewati hadangan Ramon Sessions dan Samardo Samuels. Saat Paul mencoba merebut bola kembali, dahinya membentur pundak kanan Session dan langsung terjatuh. Paul tetap terkapar di lantai saat staf pelatih dari kedua tim memeriksanya.

Paul, yang mampu menggerakkan kaki dan telapaknya, langsung dinaikkan ke tandu dan penyangga leher dipasangkan padanya. Para pemain dari kedua tim mengelilinginya. Ia sempat mengacungkan jempol kepada para penonton saat ditandu keluar lapangan. Paul dibawa ke Klinik Cleveland untuk pemeriksaan dan langsung bergabung dengan timnya untuk terbang ke Chicago. Ia akan absen pada pertandingan hari Senin.

David West mencatat 23 poin, sementara Paul mencetak 13 poin dan 11 assists dalam 26 menitnya di lapangan. Di Miami, Derrick Rose melesakkan 27 poin, Luol Deng menambah 18 poin untuk membantu Chicago Bulls mengalahkan Miami Heats dengan selisih tipis, 87-86.

Carlos Boozer mencetak 12 poin dan Joakim Noah menambah 11 poin untuk Bulls, yang mengalahka Heat untuk ketiga kalinya musim ini. 26 poin yang dicetak jagoan tuan rumah LeBron James tak mampu membawa Cavaliers unggul, meski dibantu 23 poin dari Chris Bosh dan 20 dari Dwyane Wade. James dan Wade gagal melesakkan bola di delapan detik terakhir, yang bisa saja merubah hasil pertandingan. (net/jpnn)

Empat Cedera, Satu Kartu Merah

Kemenangan meyakinkan kontra PSSB harus dibayar mahal. Usai laga itu, dua pemain PSMS harus parkir lantaran cedera. Jumlah itu menambah daftar pemain yang cedera menjadi empat orang.

Sebelumnya, Novianto dan Zulkarnain tak main saat melawan PSSB Bireun yang berkesudahan 3-0. Keduanya absen lantaran cedera. Novi tak bisa turun sebab ada masalah di lututnya. Itu didapatnya ketika Novi turun kali pertama untuk PSMS melawan Persita. Sedangkan Zulkarnaen sudah tiga laga absen lantaran cedera tumit kaki.

Nah, usai menang lawan PSSB, dua pemain yang cedera adalah Mahadi Rais dan Ade Chandra Kirana. Keduanya didera cedera otot paha.  Kalau tak kunjung pulih hingga Rabu (9/3), maka PSMS akan pincang ketika menjamu PSLS Lhokseumawe. Kondisi itu bakal diperparah dengan bakal absennya  Faisal Azmi akibat kartu merah yang diterima ketika melawan PSSB.

Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa menilai kondisi ini sangat mengkhawatirkan. Terlebih PSLS merupakan lawan berat. “Kalau melawan PSLS pemain masih cedera bisa gawat,” kata Benny kemarin.

Benny juga bersyukur Gaston Castano sudah bisa diturunkan melawan PSLS karena hukuman kartu merahnya sudah berakhir. Kondisi ini tentu menguntungkan sebab PSMS butuh tukang gedor mumpuni di lini depan.

Soal cedera pemain, tim dokter PSMS sudah dikoordinasikan untuk segera merawat pemain cedera.  “Kami sudah berkoordinasi dengan dokter tim untuk mengecek kondisi pemain. Kalau memang parah, sebaiknya diboyong ke Rumah Sakit Putri Hijau,” sambung Benny.

Roriwansyah Pane, dokter tim menjelaskan perawatan para pemain cedera sejauh ini cukup baik. Ada asa tinggi, kalau seluruhnya bisa pulih tepat waktu. Maka itu, konsultasi dengan dokter spesialis juga akan digeber untuk memaksimalkan pemulihan. “Saya rasa Novi, Mahadi dan Ade tidak begitu parah karena cedera mereka akibat benturan,” kata Rori.

Bagaimana dengan Zulkarnaen? Tampaknya cedera mantan kapten PSMS ini cukup parah. Hal itu diperparah dengan psikologis pemain yang baru saja kehilangan ayah kandungnya itu. Selain itu, Zul lebih senang melakukan terapi pemulihan sendiri.

“Zul juga akan kami pantau lagi. Dia bilang dia terapi pribadi, tapi saya lihat perkembangannya belum begitu kelihatan. Bisa saja ia masih trauma karena ayahnya baru meninggal,” pungkas Roriwansyah. (ful)

Tak Beruntung

(1)Pro Titan v PSLS(1)

MEDAN-Pro Titan hanya berbagi angka usai ditahan PSLS Lhokseumawe dengan skor 1-1 di Stadion Teladan Minggu (6/3), dalam lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia. Keberuntungan dianggap belum bertandang ke kubu tuan rumah.

Apalagi Pro Titan sempat unggul lebih dulu lewat sontekan Tambun Naibaho di menit 30. Tambun berhasil memanfaatkan bola liar di depan gawang PSLS.

Tambun yang tidak terkawal langsung melesakan bola ke sudut atas kanan gawang yang tidak dapat diantisipasi penjaga gawang PSLS, M Aly.
Selanjutnya, Pro Titan masih mendominasi pertandingan. Beberapa peluang berhasil dilesakkan, meski gagal berbuah gol. Hingga usai babak pertama, skor masih 1-0.

Di babak kedua, Pro Titan kembali menekan. Namun PSLS juga bangkit dan lebih sering membahayakan gawang tim tamu. Petaka tuan rumah terjadi pada menit 60.

Memanfatkan kemelut di depan gawang, Raul yang berdiri bebas langsung melesakkan bola datar ke ujung kiri tiang gawang, yang tidak dapat diantisipasi Mukti Ali Raja.
Tidak ingin malu di depan publiknya, Pro Titan mencoba merubah strategi dengan merotasi beberapa pemain.

Di antaranya dengan memasukkan pemain muda Kurniawan Karman dan menarik keluar Faruk. Serta memasukkan pemain berpengalaman Ansyari Lubis dan menggantikan Heri Irwansyah. Pergantian ini cukup membuat tuan rumah kembali mendominasi.
Peluang emas silih berganti dimiliki. Seperti kans emas lewat Ghazali Muharram di menit 61 yang berhasil digagalkan tiang gawang.

Dewi fortuna ternyata tidak berpihak kepada tim tuan rumah, peluang emas kembali di dapat Pro Titan, hanya saja sundulan pemain belakang Suyatno kembali membentur tiang gawang. Skor imbang 1-1 pun berhak dimiliki kedua tim hingga usai laga.

Menanggapi hasil itu manajemen Pro Titan yang diwakili Soni, mengaku kecewa dengan bebrapa keputusan wasit yang cenderung memihak tim tamu. “Beberapa kali permainan kasar diperagakan anak-anak PSLS, namun wasit hanya memberikan peringatan yang seharusnya kartu kuning ataupun merah,” ungkap Sony.

Sementara itu pelatih PSLS Imran Juned mengaku puas dengan hasil yang diperolah anak asuhnya. Terlebih sepanjang pertandingan skuad PSLS tampak kehilangan irama permainan yang selama ini diterapkannya.

“Main Pro Titan lumayan Bagus, tapi yang saya heran anak-anak bermain tidak seperti biasanya. Mereka seakan terikut dengan gaya permaianan yang diterapkan anak-anak Pro Titan,” sebutnya.(uma)

MTQN ke-44 di Medan Deli

Syiar Islam untuk Silaturrahmi

Pembukaan MTQN Kota Medan Ke-44 yang dilaksanakan di Lapangan Bola Kaki Jalan Mangaan, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, berjalan meriah. Belasan ribu warga ikut serta dalam pawai taaruf kafilah dari 21 kecamatan Sekota Medan, Senin (7/3) Acara itu dihadiri langsung oleh Wali Kota Medan, Rahudman Harahap, Wakil Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin dan seluruh jajarannya serta pejabat Muspida plus.

Masing-masing kafilah menampilkan keunikan masing-masing, mulai atraksi marching band, Barongsai hingga Reog Ponorogo. Usai pawai taaruf dilakukan pemotongan pita yang menandai dibukanya bazaar MTQN oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kota Medan, Ny Yusra Rahudman Harahap. Dilanjutkan dengan peninjauan 21 stand bazaar masing-masing dari tiap kecamatan.

Dalam acara itu Rahudman mengatakan, dia memberikan apresiasi yang besar kepada panitia dan semua pihak yang terlibat, sehingga gelaran MTQN bisa berlangsung sukses. “Saya bersyukur kepada masyarakat yang begitu antusias memeriahkan MTQN ini. Mudah-mudahan acara ini dapat berjalan lancar dan sukses sampai berakhirnya nanti,” ujarnya.

Dikatakannya, MTQ merupakan program nasional, dilaksanakan dengan tujuan mencari qari dan qariah berbakat untuk berlaga di tingkat nasional maupaun internasioanl. Dia menambahkan, MTQ juga dimaksudkan untuk mempererat tali silaturahmi sekaligus sebagai syiar Islam. (mag-11)

Dewi dan Sartika, Mampu Mengapung Telentang Selama 90 Menit

Usia Tiga Bulan Sudah Dilempar ke Laut

Dua kakak beradik, Dewi Sari Nanang Wulan (10) dan adiknya Lousiana Dewi Sartika (9), dapat mengapung dengan posisi telentang tanpa menggunakan alat bantu di air selama 90 menit. Namun bila atraksi itu dilakukan di air asin, keduanya dapat mengapung lebih lama. Selanjutnya?

Kemampuan itu tidak datang dengan sendiri, tapi melalui pelatihan rutin. Dengan latihan empat kali seminggu, khusus Sabtu dan Minggu latihan bersama ayahnya, Kombes Pol Heri Subiansaori, Wulan dan Dewi memiliki kemampuan yang tak banyak dimiliki orang. Sebelum mengasah kemampuan mengapung di atas air, keduanya terlebih dahulu melakukan olahraga khusus untuk membakar kalori. Biasanya joging di treadmill dengan speed 5,5 selama 30 menit Wulan yang masih duduk di Kelas V SD memiliki tinggi 160 cm dan berat 55 Kg. Sedangkan Dewi yang duduk di Kelas III SD memiliki tinggi 155 cm dan berat 62 Kg.

Keduanya tercatat sebagai siswa SD Al-Azhar Medan. Untuk dapat ’beratraksi’ di air, keseimbangan tinggi dan berat badan harus dijaga untuk meningkatkan kemampuan mengapung itu. Dengan latihan dan pengawasan kebugaran yang ketat, keduanya tidak hannya bisa mengapung dalam waktu lama, mereka mampu berenang sejauh 6 mil.

“Sejak usia tiga bulan kedua anak saya sudah diperkenalkan dengan air dan dilatih mejaga kesimbangan. Pertama sekali kedua anak saya ini langsung saja saya lemparkan kelaut hingga mamanya (Hj Cheri, 34) marah. Padahal itu untuk menjaga kesimbangan tubuhnya,” ujar Heri yang ditemui wartawan koran ini saat melatih anaknya di lantai 17 Hotel JW Mariot Medan, Minggu (6/3) siang.

Di air bergelombang, latihan kemampuan keseimbangan Wulan dan Dewi malah lebih baik dan mengapung semakin makin enak. “Caranya mudah hannya melemaskan seluruh tubuh, tetapi jangan dibawa serius. Kalau makin serius makin cepat tenggelam. Tetapi kebanyakan anak-anak lain yang mencoba untuk mengambang seperti ini semuanya kelelep,” ucap Lousiana Dewi Sartika didalam kolam yang lahir di Amerika saat Heri menjalani pendidikan Anti teror.

Selain berlatih fisik, Heri tetap membekali anak-anaknya dengan latihan mental, pendidikan serta makanan dengan kandungan gizi yang cukup. Bahkan untuk urusan mental spiritual, upaya Heri tidak tanggung-tanggung. Wulan dan Dewi sudah diajak ke tanah suci Mekkah sebanyak tiga kali.

Dalam mempersiapkan mental terhadap anaknya, Heri mempunyai pengalaman menarik. Sewaktu tamasya ke Danau Toba, tiga anaknya yang sedang berdiri dipinggir kapal langsung ’dilemparkan’ ke danau. Si bungsu M Reza Akbar Subiansaori (3) yang belum bisa berenang sampai tenggelam.

“Mamanya marah karena dilempar hingga tenggelam sampai kedasar, nggak seperti kakaknya yang lompat-lompat. Namun, semua itu dilakukan agar Mentalnya siap dan tidak kaget dilempar, biar mereka kenal dengan air,” cetusnya dengan tawa kecil sambil berenang di kolam.

Dalam mendidik Wulan dan Dewi, Dir Binmas Poldasu ini menggunakan cara-cara keras, layaknya konsep pelatihan militer yang disesuaikan dengan umur anak. “Kita keras cuma bukan dengan kekerasan. Semua itu untuk memotivasi agar anak-anak kita siap dengan kejadian-kejadian yang ada di sekelilingnya, seperti bencana alam tsunami maupun kapal tenggelam,” terangnya.

Setiap latihan, Wulan dan Dewi yang selalu dipanggil Mbak diajarkan selalu disiplin dan menjaga setiakawan. Konsep seperti itu diterima Heri dari pimpinanya dan diajarkan kepada anak-anaknya.
“Saat latihan, bila mereka mengatakan berhenti saya langsung perintahkan teruskan. Namun, bila mereka mengatakan terus untuk latihan, saya tambah lagi waktunya 10 menit.

Itu semua merupakan cara agar mereka mengerti akan tanda kesetian apa yang diajarkan pimpinannya. Saya juga membekali mereka dengan pengetauan agama, Alquran dan Hadist, kemudian kedua orangtuanya dan yang ke tiga menghormati gurunya agar mendapat jabatan. Anak-anak tidak bisa diberi manja,” ungkapnya lagi sambil menikmati jus jeruk buatan koki Hotel.

Heri juga mengingatkan kepada anaknya, sebagai anak seorang polisi tidak boleh sombong tetap menjaga etika yang diajarkan dan diterapkan di keluarga.

“Etika yang diajarkan ketika mau naik tangga dan pada saat ayah sedang di bawah, kita permisi dengan mengatakan suwun sewu Ayah (permisi Ayah, Red) dan ketika mau makan pasti sms untuk ayah kalau mau makan duluan. Anak-anak diajarkan sopan, agar patuh kepada Allah,” bebernya lagi.

Saat wartawan koran ini menemui Wulan dan Dewi, keduanya tampak ceria. Wulan bangga menceritakan pengalamannya memakan 7 piring pizza dan tampil sebagai juara pertama dalam sebuah perlombaan di Bandung. Sedangkan Dewi pernah juara I lomba menggambar di Makasar.

Keduanya mengaku berani tampil di depan umum berkat kedisiplinan yang diterapkan kedua orangtuanya. Setiap pukul 05.00 WIB, keduanya sudah bangun dan salat subuh. Pukul 05.30 pergi ke sekolah.

“Pulang sekolah kami lanjutkan dengan mengikuti les (ekstrakurikuler) hingga sore. Jam sembilam malam belajar dengan guru pembimbing untuk persiapan belajar besok. Jam sepuluh harus tidur malam. Kalau Reza (si bungsu) tidurnya lama, ampe jam 2 pagi,” kata Wulan yang sedang bermain dipinggir kolam bersama Dewi dan Reza.

Saat ditanya manfaatnya bisa berenang sejak dini, kKeduanya menjawab agar siap sewaktu musim banjir datang. “Bisa berenang, jadi siap menghadapi banjir, seperti yang sering dilihat di teve,” ungkap Wulan lagi sambil tertawa dengan geli.

Berkat kemampuannya, Wulan dan Dewi pernah ditawari masuk Rekor Muri pada 2008 lalu. Namun, karena ada persyaratan administrasi kependudukan yang tidak terpenuhi, keduanya gagal mendapatkan sertifikat Muri.

“Muri sudah mau datang. Namun karena persyaratan tidak terpenuhi seperti KK dan lainnya. Seharusnya mereka yang mengurus, jangan saya lagi. Realisasi sudah ada namun sertifikat belum ada,” tutup Heri. (*)

Demonstran Diserang Pedang

KAIRO – Puluhan orang bersenjatakan pisau dan parang berhadapan dengan kelompok demonstran di kantor pusat keamanan Mesir. Demonstran pro-demokrasi diserang dengan pedang dan bom molotov oleh sekelompok orang berpakaian sipil.

Diyakini serangan tersebut adalah serangan pertama terhadap demonstran sejak turunnya Mubarak dari kursi pemerintahan. Salah satu permintaan utama dari aksi protes adalah penarikan terhadap pasukan keamanan yang dianggap sudah melakukan kebrutalan.

Pergolakan terbaru ini mengingatkan kembali pada insiden penyerangan terhadap massa anti-Mubarak yang berlangsung di Tahrir Square beberapa waktu lalu. Serangan tersebut dilakukan pasukan yang loyal terhadap Mubarak yang mundur bulan lalu.

Demi membubarkan aksi unjuk rasa yang memenuhi jalan protokol di Kairo, tentara Mesir menembakan senjata ke udara. Seperti dilansir Sky, Senin (7/3), ketika para demonstran lari berhamburan, saksi mata mengatakan 200 orang yang mereka sebut preman menghadang para demonstran.

Sebelumnya para demonstran tersebut diketahui berusaha memaksa masuk ke dalam gedung. (bbs/jpnn)