28 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 15541

Wasit Asal Afsel Pimpin Chris John-Chino

JAKARTA- Wasit pertandingan tinju antara superchampions kelas bulu WBA Chris John kontra Daud Yordan akhirnya terungkap. Stellianos Christodoulou, Wasit WBA asal Afrika Selatan akan memimpin pertarungan yang digelar di J-Expo Kemayoran, Jakarta, 17 April mendatang.

Promotor pertarungan Chris John versus Daud, Raja Sapta Oktohari menngungkapkan bahwa wasit tersebut bakal datang pada 15 April. Pasalnya, pada 16 April kedua petinju sudah harus mengikuti acara timbang badan.
Kedatangan Stellianos ke Indonesia akan didampingi juri dan ofisial dari WBA lainnya. Merek adalah Fransisco Martinez juri dari Selandia Baru dan official dari Thailand bernama Pinit Prayadsab.

“Ketiga wakil WBA itu akan menyaksikan acara timbang badan kedua petinju sebelum menjalankan tugasnya keesokan harinya,” ujar ayah satu anak tersebut.

Sementara, itu mengenai persiapan pertarungan, kedua petinju baru dijadwalkan sudah harus berada di Jakarta mulai 15 April mendatang. Sampai saat ini, Chris John Masih melakoni latihan di sasana Mirah Silver, Banyuwangi. Sedangkan Daud melakoni latihan di Kalaimantan Barat.

“Setelah datang mereka langsung light training. Tanggal 16 April timbang badan. Semaunya sudah sangat siap, sudah 99 persen, tinggal 1 persen, ya tandingnya itu,” terang Okto.

Sementara itu, rencana kedatangan mantan juara dunia tinju kelas berat Mike Tyson ke Indonesia pada pertarungan antara Chris John melawan Daud Yordan masih belum bisa dipastikan. Pasalnya, dia memiliki agenda lain dengan salah satu acara TV, animal planet.

“Dia sebenarnya telah menyatakan kesediannya, tapi, karena terikat kontrak dengana acara tersebut pada waktu yang bersamaan, kepastian belum bisa kami dapatkan,” kata promotor pertandingan bertajuk momen of truth tersebut.

Sebenarnya, lanjut dia, masih ada kemungkinan Tyson bisa datang ke Indonesia untuk menjadi komentator pertarungan Chris John kontra Daud. Syaratnya, pihak promotor harus bisa mengganti jam striping syuting animal planet tersebut,

Karena itu, sampai saat ini pihaknya masih berusaha melobi Tyson dan melayangkan official letter untuk bisa mengganti jam striping petinju berleher beton tersebut ke stasiun TV bersangkutan.
“Kami akan terus berusaha sampai benar-benar sudah maksimal. Selama masih ada kesempatan kami akan mencari jalan untuk mendatakannya,” tutur ayah satu anak itu.  (aam/jpnn)

SMA Mulia Melaju ke Final

LPI Medan

MEDAN- Kesebelesan SMA Mulia berhasil melaju ke babak final Liga Pendidikan Indonesia (LPI), setelah menaklukkan SMAN 4 Medan dengan skor 6-1 pada babak semifinal yang berlangsung di Lapangan Sepak bola PPLP Sumut Jalan Sekolah Pembangunan/Sunggal Medan, Rabu (30/3)

Keenam gol SMA Mulia berhasil diciptakan Muhammad Ridwan (1′, 26, 50′,), Yusrizal Murzaki (18′),  dan Rico Marciano (55′,66′). Sedangkan satunya gol SMAN 4 Medan diciptakan Muhammad Al-Farizi lewat tendangan jitu yang dilakukannya pada menit ke -59.

Menanggapi kemenangan yang diraih timnya pelatih SMA Mulia Drs Syafei Pilly mengaku sangat bangga karena kemenangan kemarin selain mengantarkan timnya ke partai puncak, di sisi lain, kemenangan itu diraih dengan skor yang telak.

“Kendati begitu saya berharap agar anak-anak tidak besar kepala. Saya menginginkan agar mereka tetap rendah hati dan terus berlatih, karena lawan di partai final nanti pasti lebih hebat dari lawan hari ini,” bilang Pilly.
Terkait lawan yang dihadapi pada partai final nanti, Pilly mengaku belum mengetahuinya karena pertandingan semifinal lainnya yang mempertemukan SMA Al Washliyah kontra SMAN 15 Medan terpaksa ditunda karena hujan.
Terpisah, sekretaris panitia Nunuk Sahaji tak menampik penundaan jadwal pertandingan itu. “Rencananya pertandingan itu akan dilaksanakan besok (hari ini, Red),” ungkap Nunuk. (omi)

Tim Pra PON Sumut Semakin Bergairah

Pegawai Bank Sumut Datangi Mes Pemain

Suasana penuh gairah kini melanda tim sepak bola Pra PON Sumut. Ini terjadi karena pada beberapa hari ke depan seluruh pemain sudah bisa menerima uang saku seperti yang dijanjikan KONI Sumut,
beberapa waktu lalu.

Kondisi ini tentu saja bertolak belakang dengan apa yang terjadi pada beberapa bulan sebelumnya, yang mana para pemain hanya menerima uang makan ala kadarnya yang bersumber dari hasil patungan para pengurus.
Selain itu, proses penerimaan uang saku yang sempat dijanjikan itu pun sempat membuat para pemain merasa terkejut. Pasalnya, kemarin (30/3) tiga karyawan Bank Sumut datang langsung ke mes yang berada di Kompleks Stadion Teladan Medan.

Saat mobil dinas Bank Sumut tadi berhenti tepat di depan mes, beberapa pemain mengaku sempat heran. Namun, dibalik rasa heran yang mereka rasakan, terselip sebuah asa jika mobil yang membawa tiga karyawan Bank Sumut tadi akan membawa kabar gembira kepada mereka.

Ternyata apa yang mereka harapkan terwujud. Pasalnya, kedatangan ketiga karyawan Bank Sumut tadi karena ingin mengambil berkas pemain yang akan menerima uang saku dari KONI Sumut yang nantinya disalurkan lewat rekening Bank Sumut.

“Hebat kali pelayanan orang ini (pegawai Bank Sumut, Red). Semoga ini menambah motivasi pemain untuk lebih giat berlatih. Dan saya yakin itu akan mereka lakukan, sebab sebelum ini, tanpa uang saku pun mereka telah berlatih serius sehingga menghasilkan dua gelar, yakni juara Piala Bank Sumut dan juara Inalum Cup,” bilang pelatih Rudi Saari didampigi asistennya Subono AT dan Mardiyanto yang setiap saat berada di mes pemain.
Hanya saja, sebelum menyerahkan berkas-berkas kepada ketiga karyawan Bank Sumut tadi, para pemain sempat kelimpungan, sebab nyaris seluruh pemain tidak memiliki uang sebesar Rp100 agar dapat membuka rekening di Bank Sumut.

Untungnya, pengurus segera mengambil inisiatif dan mengatasi masalah tersebut. “Jadi siapa lagi yang mau ngurusi masalah ini? Bagaimana pun mereka harus tetap kita pikirkan, karena mereka akan menjadi duta masyarakat Sumut ditingkat nasional. Yang pasti, besok (hari ini, Red) mereka tinggal datang ke Bank Sumut untuk mengambil buku rekeningnya masing-masing,” bilang Plt Ketua PSSI Sumut H Idrus Junaidi.

Selanjutnya Idrus membeberkan bahwa tim sepak bola Pra PON Sumut telah berlatih sejak bulan Agustus lalu. Nah, dalam rentang waktu lebih kurang delapan bulan, biaya operasional ditanggulangi secara patungan oleh para pengurus, hingga akhirnya selepas menjuarai Inalum Cup pada awal Februari lalu, latihan sempat terhenti karena pengurus kehabisan dana.

“Selama ini Bank Sumut terkenal memiliki komitmen turut meningkatkan pembinaan olah raga di Sumut. Nah, karena tim ini adalah wakil Sumut yang akan berlaga pada babak Pra PON nanti, kami berharap ke depan mereka bersedia bekerja sama dengan tim ini,” bilang Idrus yang diiringi anggukan kepala Sekretaris Tim Alwi Lubis dan Bendahara Azzam Nasution.

“Kami maklum jika Bank Sumut menjalin kerjasama dengan PSMS, karena PSMS memang telah memiliki nama besar dan nilai jual. Tapi saya yakin ke depannya anak-anak Pra PON ini lah yang menjadi cikal bakal kebangkitan sepak bola Sumut,” pungkas Idrus. (jun)

Rose Herlinda Masih Yang Terbaik

SURABAYA-Atlet pelatnas sekaligus pemegang rekor nasional lontar martil putri Rose Herlinda Inggriana meraih medali emas dengan lontaran sejauh 50,31 meter di Kejuaraan Atletik Jawa Timur Open 2011 di Lapangan Oentoeng Poedjadi FIK Universitas Negeri Surabaya, Selasa (29/3). Dia mengungguli Yurita Ariani A (DKI Jakarta) dengan 44,26 meter serta Nia Meilani Usnia (Jabar) dengan 44,19 meter.

“Saya sudah bekerja sehingga hanya dapat latihan rutin sebulan sebelum Jatim Open,” kata Yurita, yang sebelumnya memegang rekornas tersebut.

Sementara atlet pelatnas Ni Putu Desy Margawaty gagal meraih emas nomor loncat tinggi galah putri. Dia meloncat setinggi 3,50 meter dan harus mengakui keunggulan Lisa Yunita (DKI Jakarta) yang meloncat setinggi 3,60 meter.
Lain halnya dengan Indah Lisa, dia baru seminggu latihan di lari gawang dan finis di urutan kedua nomor lari 400 meter putri dengan catatan waktu satu menit 44,66 detik. Dia kalah cepat dari Maryati (NTB) yang 1:40,40.
“Saya baru pindah ke nomor lari gawang karena mungkin di nomor itu saya masih bisa berkembang dan berpeluang juara,” ujar Lisa,  yang semula turun di 100 meter putri. (net/jpnn)

Venue Sea Games Selesai Akhir Juli

PALEMBANG-ubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin menyatakan keoptimistisannya, bahwa seluruh tempat pertandingan (venues) SEA Games XXVI selesai akhir Juli 2011.

“Kalau mengenai persentasenya saya tidak tahu, sebab selalu berubah, karena progressnya cepat sekali,” ujar Alex ketika ditanya mengenai persentase pembangunan venues SEA Games di Palembang, Rabu (30/3).
Menurut dia, pihaknya yakin kalau seluruh venues yang akan digunakan untuk pesta olahraga dua tahunan itu selesai akhir Juli 2011. Bahkan, lanjutnya, untuk tenis pada akhir April 2011 ini sudah selesai pembangunannya. Hanya aquatic mungkin akan molor satu atau dua minggu.

Namun yang pasti, seluruh venues akan selesai tiga bulan sebelum SEA Games ke-26 dilaksanakan pada 11 November 2011, ujarnya. Tiga bulan sebelum SEA Games semua venues selesai, karena harus diujicoba kejuaraan nasional, syukur-syukur semi internasional,” kata pejabat nomor satu di lingkungan pemerintah provinsi Sumsel itu.
Ia mencontohkan, untuk voli, pada 23 Juli 2011 akan digunakan untuk kejuaraan Asia dan lapangan tenis juga untuk kompetisi tenis dengan mengundang beberapa negara.
Sejumlah venues SEA Games yang dibangun di kawasan Jakabaring antara lain stadion atletik, kolam renang, wisma atlet dan lapangan tembak.

Smsel selain ditunjuk sebagai tempat pembukaan dan penutupan ng olahraga. (net/jpnn)

Hadi Nasri Mengaku Siap

JAKARTA-Menduduki jabatan baru bukanlah pekerjaan yang ringan. Namun begitu, Hadi Nasri yang ditunjuk sebagai Kabid Binpfres PBSI mengaku siap mengemban tugas itu.

“Saya siap meski saya juga menyadari bahwa ini bukanlah tugas ringan, mengingat kondisi bulu tangkis nasional saat ini yang sedang terpuruk,” kata Hadi di Jakarta, Selasa (29/3), seusai bertemu Ketua Umum PBSI Djoko Santoso.
Hadi yang juga mantan anggota Tim Monitoring Kementerian Pemuda dan Olahraga itu dipercaya menggantikan posisi Lius Pongoh, yang mengundurkan diri sejak Januari 2011.
Dalam pertemuan dengan Djoko, Hadi menegaskan bahwa diperlukan kerja ekstra keras untuk mempertahankan tradisi medali emas di Olimpiade London 2012.

“Dengan materi pemain yang hampir tidak ada perubahan dalam beberapa tahun terakhir, sulit untuk berharap banyak kalau tidak diiringi dengan kerja ekstra keras,” kata Hadi, yang menjadi Wakil Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Wakil Ketua Binpres) saat Indonesia meraih dua emas Olimpiade 1992 Barcelona melalui Alan Budikusuma dan Susi Susanti.

Karena baru dipercaya sebagai ketua di bidang yang strategis tersebut, Hadi mengakui bahwa ia belum bisa menjanjikan apa-apa. Pasalnya, tidak mungkin untuk menyulap prestasi dalam waktu singkat.
“Apa yang bisa saya lakukan dalam waktu dekat adalah melakukan konsolidasi dengan para pemain, pelatih, dan para pengurus, serta berdiskusi dengan mereka mengenai apa yang harus dikerjakan,” katanya.
Hadi juga menegaskan bahwa situasi pada Olimpiade Barcelona 1992 berbeda dengan situasi yang dihadapi bulu tangkis Indonesia kini. (net/jpnn)

Masih Ada Asa PT LI Tolak Wacana 12 Besar

MEDAN- Asa menuju Indonesian Super League (ISL) masih terbuka untuk PSMS. Yang terpenting saat ini adalah bagaimana caranya memenangi semua laga sisa, baik kandang maupun tandang.
PSMS tertekan sebab upaya finish di peringkat tiga besar berpotensi terganjal.

Persaingan menuju posisi aman untuk melaju ke babak delapan besar memang ketat. Dua penghuni papan atas, PSAP dan Persiraja sudah hampir pasti sulit dikudeta. Satu-satunya harapan adalah finish di posisi tiga di akhir musim, dan memastikan diri masuk delapan besar. Masalahnya babak delapan besar pun bakal sulit karena kompetisi dibagi tiga wilayah. Kalau masing-masing wilayah diambil dua klub terbaik peringkat pertama dan kedua klasemen akhir, maka baru terkumpul enam klub.

Nah, dua kontestan lagi untuk melengkapi kuota delapan besar maka diambil dari posisi tiga terbaik dari tiga wilayah itu. Artinya ada satu wilayah yang hanya mengutus peringkat satu dan dua saja. Semoga hal itu tidak terjadi di wilayah I tempat PSMS bernaung.

Dengan sistem seperti itu, tampaknya tidak cukup adil karena bakal ada tim yang dikorbankan.
Maka itu, sejumlah klub di dua wilayah I dan II mewacanakan agar babak selanjutnya 12 besar, bukan delapan besar. Sayang PT Liga Indonesia (LI) menolak mentah-mentah wacana itu.

Direktur PT LI, Djoko Driyono yang dihubungi Rabu (30/3) menegaskan kompetisi Divisi Utama akan memakai babak delapan besar untuk persaingan menuju ISL. “Wah saya baru dengar ada wacana 12 besar. Kami akan tetap memakai sistem delapan besar, itu sudah sesuai dengan regulasi,” kata Djoko.

Disinggung soal kompetisi yang mungkin terhenti akibat kisruh PSSI, Djoko terlihat gusar.
Djoko menegaskan bahwa masalah PSSI tidak berarti baginya. “Itu orang saja yang menganggap masalah itu (kisruh PSSI) besar. Bagi kami tidak. Kami yakin kompetisi akan terus berjalan,” bebernya.

Di lain pihak, Asisten Manajer PSMS Benny Tomasoa tampak kecewa jika aspirasi sejumlah klub yang menginginkan babak 12 besar jadi pilihan kompetisi tidak diterima. Selain akan lebih adil bagi klub yang berhasil finish di empat besar, babak 12 besar juga akan lebih ramai. “Kami berharap PT LI mau mempertimbangkan usulan peserta kompetisi. Ini demi kebaikan peserta liga juga, bukan demi kepentingan pribadi,” ujarnya.
Namun begitu, Benny lebih senang mengurus kesiapan PSMS sendiri dibanding berharap pada sistem. “Yang penting PSMS harus bisa tampil bagus di sisa laga dan tak sekalipun kalah. Itulah satu-satunya cara untuk bertahan dan berharap bisa melaju ke babak selanjutnya,” bebernya.

“Peluang kita sekarang tinggal finish di peringkat tiga. PSAP dan Persiraja sudah sangat sulit dikejar karena ketinggalan poin kita cukup jauh,” pungkas pria berdarah Ambon itu.(ful)

Motivasi tak Selalu Soal Uang

Akhirnya seluruh skuad plus offisial PSMS merasakan indahnya gajian. Setelah menanti nyaris tiga bulan, para pemain dan staff menerima hak dari keringat yang dikeluarkannya selama ini. Rabu (30/3) sore kemarin dua bulan gaji dicairkan pengurus.

Hal itu tentu saja disambut antusias oleh para pemain. Apalagi pemain yang baru masuk di pertengahan musim seperti Doni Fernando Siregar, Ade Chandra Kirana, Novianto dan pemain asing Almiro Valadares.

“Lega kali rasanya. Hak sudah terpenuhi, sekarang saatnya seluruh skuad membuktikan kepada masyarakat bahwa PSMS bisa melakukan yang terbaik di laga selanjutnya,” kata Doni Fernando Siregar kemarin.

Dijelaskan Doni, cairnya gaji merupakan elemen penting untuk motivasi. Namun lebih dari itu, Doni juga menilai bahwa uang tak selamanya jadi alasan soal motivasi itu sendiri. Menurutnya motivasi dengan cara lain terkadang dibutuhkan pemain. Arahnya tentu saja lebih kepada soal dorongan moral dan dukungan luas dari berbagai pihak pecinta sepak bola di kota ini termasuk fans setia PSMS di manapun berada.

“Terkadang motivasi itu tak melulu soal uang. Kita juga butuh dukungan dan perhatian dari berbagai pihak, termasuk pengurus, masyarakat, pemimpin dan lainnya. Kalau kita didukung tentu akan menjadi motivasi tersendiri, karena kami juga akan merasakan bahwa kami ternyata tidak berjalan sendirian,” terang mantan pemain Persijap Jepara dan Persiba Balik Papan itu.

“Yang terpenting adalah kemenangan untuk menjamin lolos ke delapan besar,” pungkas Doni.(ful)

Faisal Batal Disidang

Wakil kapten PSMS, Faisal Azmi batal disidang Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Rencananya sidang soal dugaan kasus pemukulan yang dilakukan Faisal terhadap pemain PSSB Bireuen akan digelar hari ini.

Pembatalan itu dikabarkan karena kantor PSSI disegel sejumlah demonstran terkait kisruhnya PSSI.
“Kantor PSSI diambil alih, Faisal tidak jadi sidang. Kami belum mendapat informasi kapan sidang Faisal akan dilakukan,” kata Benny Tomasoa kemarin.

Benny mengaku terus menjalin komunikasi dengan pihak Komdis PSSI, yakni Lauren. Dari koordinasi dengan Lauren didapat jawaban, sidang Faisal ditunda hingga keadaan kembali normal.

Namun menurut Benny, Lauren tidak memberikan jawaban pasti. “Katanya tunggu kondisi membaik,” beber Benny.
Dari pembicaraan dengan Lauren,  Benny menyatakan, Faisal tetap akan diturunkan saat PSMS menghadapi PS Bengkulu di Stadion Teladan Medan  6 April mendatang. “Saya juga sudah memastikan kepada Lauren, katanya Faisal tetap bisa main di pertandingan berikutnya,” pungkas Benny. (ful)

Tak Jadi Belanja

Dari rumah, Peratmiati br Barus (49), warga Jalan Jamin Ginting Gang Serasi, Padang Bulan sudah merencanakan akan membeli segala kebutuhannya usahanya. Namun, rencana tersebut pupus, karena tas miliknya yang berisi uang jutaan rupiah raib dirampas dua pria tak dikenal yang mengendarai sepeda motor Mio warna putih tanpa plat polisi, Rabu (30/3).

Ceritanya, saat itu Peratmiati menumpang becak bermotor hendak berbelanja ke Pusat Pasar. Namun di perjalanan, tepatnya di Jalan Sumatera/Jalan Tapanuli, tiba-tiba dua pria mengendarai sepeda motor Mio memepet becak motor yang ditumpanginya. Peratmiati kaget, tas yang disandangnya dirampas. Spontan dia menjerit minta tolong. Namun sayang, kedua pria tersebut berhasil melarikan diri.

“Saya dirampasnya dari samping saat di dalam becak bermotor. Isi tas saya sekitar Rp5 juta untuk belanja. Mereka naik sepeda motor warna putih,” jelasnya kepada wartawan koran ini dengan nada sedih.

Kanit Reskrim Polsekta Medan Area, AKP Jonser Banjarnahor SH mengatakan, pihak sudah menerima laporan korban dan akan melakukan penyelidikan. “Laporannya sudah kita terima. Anggota sudah kita perintahkan untuk memburu pelaku,” katanya.(jon)