29 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 15558

Pelayanan Donor Darah Tergganggu

Alat Pengendapan Darah PMI Medan Hilang

MEDAN- Gara-gara sejumlah peralatan di Kantor Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Medan hilang pada Jum’at (25/3) lalu, membuat pelayanan di kantor tersebut menjadi terganggu.
Adapun peralatan-peralatan yang hilang antara lain, alat yang digunakan untuk mengendapkan darah (cup setifuge) raib, sehingga membuat operasional transfusi darah terbatas. Tak hanya itu, 100 kantung darah juga dinyatakan hilang.

Kasus hilangnya alat tersebut diketahui pada hari yang sama, ketika ada
pasien yang datang untuk diproses darahnya.

“Saat ada pasien, yang datang untuk diproses darahnya ternyata cup setifugenya hilang. Kalau itu tidak ada, kita tidak bisa membalancingkan pengendap darah itun
Itulah ketahuannya, kemudian diselidiki lain, administrasi juga hilang berupa stempel, formulir, kwitansi hilang. Padahal paginya masih ada, beberapa saat sebelum Sholat Jum’at sudah hilang,” kata Sekretaris UDD Kota Medan, Drg Susyanto, Minggu (28/3).

Kemudian, lanjut Susyanto, kasus ini pun Kasus ini pun telah dilaporkan ke Polsek Medan Timur dengan Nomor  pengaduan Nopol:STBL 248/III/2011/Sek/Medan Timur tertanggal 25 Maret sekira pukul 20.30 Wib.
Namun, hingga Sabtu sore, operasional di UDD Kota Medan ini masih terganggu.

Tidak hanya itu, lanjut Susyanto, pihaknya juga menerima SMS dari nomor 0853613725xx yang menyebutkan jika alat yang hilang tersebut berada di laci dokter. “Cari di laci meja dokter,”.

“Begitu pesan SMS tersebut terang Susyanto seraya menambahkan sampai saat ini, ruangan dokter tersebut masih dalam kondisi terkunci,” ungkapnya.

Sementara itu, Pelaksana Ketua UDD Kota Medan dr Delyuzar menjelaskan, dengan hilangnya alat tersebut mengakibatkan pelayanan terhadap masyarakat yang membutuhkan darah, tergangu.  Bahkan dengan kasus ini, akan banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan tidak bisa ditolong.

“Akan banyak  masyarakat yang dirugikan. Pelayanan yang kita berikan terbatas. Hari ini tidak ada. Padahal jika hari normal saja, dengan ketersedian kantong darah yang terpenuhi 30 persen dari 50 hingga 100 kantong darah yang terpenuhi, hanya mampu ertahan enam jam saja.

Delyuzar mengaku aneh dengan kejadian tersebut. Karena, selama ini, ruangan dokter yang dimaksudkan sebagai tempat penyimpanan alat tersebut biasanya bebas. Namun, sekarang terkunci.
Pernyataan lainnya, Delyuzar menceritakan, insiden itu terjadi, pasca “mogoknya” staf maupun petugas di kantor tersebut sebanyak 18 orang, yang tidak masuk sesuai dengan jadwal yang dibuat. Secara otomatis, kenyataan itu menimbulkan pertanyaan  “Inilah pertanyaan bagi kita,” kata Delyuzar.
Selain itu, persoalan ini diduga dengan adanya surat yang datang dari PMI pusat tertanggal 11 Maret yang menegaskan statuta PMI UTD Medan sehubungan adanya masalah pelayanan darah di UTD Medan yang tidak kunjung selesai.

“Nah kami tidak tahu modusnya apa,” kata Susyanto.

Dalam surat tersebut ditegaskan, UDD PMI kota Medan berkedudukan dibawah pengurus PMI kota Medan. Selanjutnya, dalam point (2) disebutkan PMI Medan memiliki kewenangan menetapkan kebijakan teknis administrasi pelayanan penyediaan darah UDD kota Medan. Selanjutnya, point (3) dinyatakan PMI SUmut mempunyai kewenangan menetapkan kebijakan teknis operasional dan administrasi pelayanan penyediaan darah untuk UTD wilayah Sumatera Utara serta melakukan pembinaan terhadap PMI kabupaten kota yang mengelola UDD. Sedangkan
point (4) ditegaskan, Pembinaan yang dimaksud dalam point tiga tidak berarti mengambil alih kedudukan UUD kota Medan dibawah PMI Sumut.

Dengan adanya kejadian ini, PMI UDD Medan telah Langkah selanjutnya, hal ini sudah dilaporkan ke PMI Pusat dan Provinsi. Hal ini juga sudah dilaporkan ke Polisi.
“Kondisi ini menggangu pelayanan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kebijakan kepolisian dalam hal mengungkap kriminalisasi di PMI UTD kota Medan. Karena jika itu tidak ada, kami tidak bisa bekerja,” katanya.
Menyikapi hal ini, Ketua Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) Sumatera Utara, Parlindungan Purba menyayangkan kejadian itu.

“Saya kira PMI Sumut juga bertanggungjawab akan hal ini,” kata pria yang juga sebagai anggota DPD RI.
Parlindungan dalam hal ini akan menjembatani permasalahan ini tentang pengunduran diri sebanyak 18 petugas UDD PMI Medan secara serempak.
“Malam ini, saya akan berbicara dengan mereka tentang persoalan seperti apa yang menjadi permasalahan mereka. Kalau masalah intern ini, kita serahkan saja kepada PMI Medan,” tandasnya.(ari/mag7)

Menang Saja Belum Cukup

MEDAN- PSMS berada dalam posisi tidak menguntungkan. Kalau ingin terus bersaing ke posisi empat besar untuk memuluskan langkah ke delapan besar, PSMS juga butuh dukungan dari tim lainnya.

PSMS bahkan masih punya peluang kembali ke posisi tiga besar atau posisi runner up. Namun syarat itu terlalu berat sebab PSMS berharap klub sekotanya, Pro Titan harus bisa menang di tiga laga kandangnya.
PSMS Medan akan mengawali laga kandang perdana menghadapi PS Bengkulu 6 April mendatang, menyusul menghadapi Persiraja 12 April Banda Aceh  dan PSAP Sigli 17 April di laga kandang terakhir musim ini. Menutup kompetisi, PSMS harus melawat ke markas Persitara dan Persikabo.

Nah, Pro Titan juga akan melakoni tiga pertandingan kandang di Stadion Teladan Medan menghadapi tiga tim yang sama, PS Bengkulu 9 April, PSAP 14 April, dan Persiraja 18 April mendatang. Asisten Pelatih PSMS Edy Syahputra membenarkan hal itu. Menurutnya, untuk mengamankan langkah, PSMS harus menjalankan komunikasi dengan klub berjuluk Kuda Pegasus itu.

“Kesempatan PSMS menyodok ke papan atas terbuka jika Pro Titan bisa menjegal  tiga lawannya di kandang terutama PSAP Sigli dan Persiraja Banda Aceh. Tapi syarat awalnya tentu saja PSMS harus menang di tiga kandang itu juga,” kata Edy kemarin.

Untuk target itu, menurutnya PSMS juga harus mendukung tim swasta milik pengusaha Sihar Sitorus itu dan mengesampingkan ketidaksepahaman yang terjadi di antara kedua tim.
Sayangnya, Manajer PSMS Idris tidak mau mengakui Pro Titan sebagai saudara mudanya lantaran pada pertandingan derby di Stadion Teladan beberapa waktu lalu, Idris menilai, pemain Pro Titan berupaya mengganjal hasil maksimal PSMS dengan bermain keras.

Mensukseskan langkah tersebut, tim pelatih PSMS berencana akan melakukan komunikasi dengan tim yang saat ini dinakhodai Dick Buitelaar itu. “Kami juga akan berkomunikasi dengan Pro Titan khususnya secara  pribadi dengan pelatihnya, bertukar pikiran,” kata pria berjenggot itu.
Bahkan, jalan lain seperti mendukung setiap pertandingan Pro Titan bisa menjadi cara yang jitu untuk memuluskan langkah. Fans PSMS juga bisa saja turun memberikan semangat kepada skuad Pro Titan. “ SMeCK, PSMS Fans Club boleh saja mendukung Pro Titan,” pungkas Edy.(ful)

Bank Muamalat Teken MoU dengan Tazkia Travel

MEDAN- Bank Muamalat Medan melakukan MoU dengan Tazkia Travel di Hotel JW Marriot Jalan Putri Hijau, Sabtu (26/3) pagi 09.00 WIB. Sebelum dilakukan penandatanganan MoU tersebut, acara diisi dengan seminar Kajian Executive and Talk Show Bank Muamalat.

Peserta seminar terdiri dari kalangan mahasiswa, akademisi, masyarakat umum dan pegawai dari beberapa bank termasuk pegawai Bank Muamalat. Sementara sebagai pembicara dalam seminar tersebut yakni Dr H Muhammad Syafii Antonio MEC.

Di hadapan undangan Muhammad Syafii Antonio Mec mengungkapkan, Nabi Muhammad SAW mengajarkan untuk berbisnis dan menjadi kaya tetapi harus sesuai dengan hadis dan ajaran Al-Quran.

“Rasullah SAW mengajarkan untuk berusaha tetapi harus dengan jujur. Membangun pasar-pasar baru harus sesuai dengan akad-akad Islam dan untuk menembus pasar baru diizinkan, tetapi harus berpedoman dengan ajaran yang diatur dalam Al-Quran,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Dr H Muhammad Syafii Antonio MEC juga menuturkan, pihaknya melakukan kerja sama dengan Bank Muamalat karena pihaknya mempunyai kepercayaan penuh kepada Bank Muamalat. “Kita melakukan kerja sama ini untuk mengajak masyarakat lebih mengenal bank dengan aktif, mengajak masyarakat untuk lebih aktif ke bank dalam hal kerja sama dan memberikan nilai tambah lagi kepada bank sendiri,” tuturnya.

Ditegaskannya, menjadi kaya sesuai dengan sumbernya harus dengan benar. “Kaya itu bisa-bisa saja tetapi harus dengan halal, berbagi dengan sesame dan harus mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW. Tujuan lain kita melakukan kerja sama ini juga mencari kepercayaan dari bank sendiri dan pemerintah,” ujarnya.

Ditambahkannya, pihaknya melakukan kerja sama dalam bidang umroh dan naik haji. “Kerja sama yang kita lakukan dalam bidang umroh dan naik haji. Tidak hanya itu saja, kita juga melakukan hubungan kerja sama dalam tabungan umroh sesuai dengan program Bank Muamalat sendiri,” cetusnya.

Acara juga diisi dengan sesi tanya jawab dan acara penyerahan buku. Selanjutnya acara ditutup dengan penandatanganan MoU antara Bank Muamalat dengan Tazkia Travel.(jon)

Evakuasi Korban Gempa Terkendala Alat

NAYPYIDAW – Tim penyelamat Myanmar kesulitan menjangkau wilayah pedalaman yang diguncang gempa bumi 6,8 skala Richter (SR) pada Jumat (26/3). Kesulitan itu lantaran keterbatasan fasilitas dan sulitnya akses ke lokasi justru memunculkan kekhawatiran mengenai kemungkinan bertambahnya korban tewas. Sebab, masih banyak korban  yang belum ditemukan.

Data resmi yang dirilis pemerintah, Kamis (27/3) menyatakan bahwa 75 orang tewas akibat gempa bumi yang mengguncang wilayah dekat perbatasan Thailand dan Laos tersebut. “Setelah kami pelajari, tampaknya jumlah korban terus meningkat,” terang seorang anggota tim penyelamat yang tak mau disebutkan identitasnya kepada Agence France-Presse (AFP).

Kota Tachileik, Tarlay, dan Mong Lin di negara bagian Shan menjadi wilayah yang terparah kena dampak gempa. “Kami tidak tahu berapa orang yang kena dampak gempa. Kami terus berupaya melakukan penyelamatan,” ungkap seorang pejabat Myanmar kemarin (27/3).

“Tranportasi terputus. Kami belum mampu menjangkau sejumlah wilayah. Dan, kami belum tahu apa yang terjadi kepada mereka dan tidak tahu berapa orang yang tinggal di wilayah pegunungan ini,” tambahnya.
Petugas Palang Merah di Tachileik kepada kantor berita oposisi Irrawaddy menyatakan, setidaknya 150 orang tewas. Namun, belum ada konfirmasi resmi pemerintah tentang meningkatnya jumlah korban tewas. (afp/ap/cak/dwi/jpnn)
“Satu hal yang paling darurat diperlukan adalah air. Kesulitan lain adalah membangun penampungan tambahan baru bagi para korban, diperkirakan 15 ribu orang terkena dampak gempa,” ucap Chris Herink, direktur World Vision di Yangon.

Di Tarlay, gedung-gedung rata dengan tanah dan jalanan dipenuhi puing. Tim penyelamat pun mulai membangun jembatan yang rusak akibat gempa. Wilayah-wilayah yang terkena dampak gempa sudah cukup sulit dijangkau sejak sebelum gempa. Ironisnya, akses ke wilayah itu dinyatakan tertutup bagi orang asing sesuai kebijakan junta militer Myanmar.

Pemerintah junta telah dikritik karena menolak bantuan asing setelah badai Nargis menghancurkan wilayah Delta Irrawady pada Mei 2008. Dalam musibah tersebut, lebih dari 138 orang dilaporkan tewas dan hilang. (afp/ap/cak/dwi)

Video Seks, Fans Facebook Anwar Bisa Bantah

KUALA LUMPUR- Aktivitas di Facebook dan Twetter bisa menjadi saksi bagi Ketua Umum Partai Keadilan Rakyat (PKR) Malaysia, Anwar Ibrahim. Sebab, fans facebook Anwar bisa menyangkal pemeran video seks yang disebut Datuk T. Pasalnya, saat video seks berdurasi 30 menit itu diambil pada 21 Februari 2011, Anwar ‘sibuk’ nge-tweet.

Seorang pengurus Parti Keadilan Rakyat (PKR), partai oposisi bentukan Anwar, Sabtu (26/3) mengirim surat elektronik kepada pers isinya salinan halaman Facebook Anwar yang menggambarkan entri postingan dari Twitternya pada waktu yang dituduhan, sebagai bukti bahwa Anwar tidak mungkin orang yang terlibat dalam rekaman video seks.

Video seks itu diambil pukul 22.23 malam  hingga 23.39 malam pada 21 Februari, Direktur Strategi PKR, Mohd Rafizi Ramli menyebutkan, Anwar telah mengirim 9 tweet pada Facebooknya untuk merespons kicauan dari fansnya selama periode waktu itu. Demikian diberitakan The Straits Times, Minggu (27/3) mengutip The Star.

Mantan sekretaris jenderal PKR, P Jenapala mendesak Anwar untuk merespons berit ayang menyebutkan tidak ada bukti bahwa ia benar-benar nge-tweet selama waktu itu. Dia mengatakan siapa pun bisa memperbaharui akun Anwar atas namanya. (bbs/jpnn)

Ubah Waktu, Moskow Lebih Cepat dari GMT

MOSKOW- Banyaknya warga dan sapi stres akibat bangun pagi lantaran perbedaan waktu dari musim gugur dengan musim panas di Rusia. Waktu di negara itu dirubah secara permanen sesuai dengan musim pana, akibatnya waktu Moskow empat jam lebih cepat dibandingkan standart waktu internasional atau Greenwich Mean Time (GMT).
Perubahan sistem waktu tersebut didukung penuh oleh Presiden Rusia Dmitry Medvedev. Menurut Medvedev, rakyat dan juga sapi di Rusia mengalami stres saat bangun pagi karena adanya perbedaan waktu.
Tetapi, para pakar menilai bahwa orang tidak merasakan dampak sakit apapun karena perubahan waktu. Menurut mereka, hasil riset menyebutkan belum ada bukti soal dampak penyakit tertentu terhadap kesehatan manusia karena pergantian system waktu.

Tahun lalu Medvedev memutuskan untuk mengurangi dua zona waktu di wilayah Rusia. Selama ini Rusia dikenal sebagai negara yang memiliki 11 zona waktu. Namun, Maret tahun lalu zona waktu itu berkurang dua. Dengan perubahan itu, wilayah paling timur Rusia, yaitu Chukotka yang berdekatan dengan negara bagian Alaska, AS, saat ini terpaut sembilan jam dengan wilayah ujung barat Rusia. Sebelumnya, perbedaan waktu Chukotka dan Kaliningrad mencapai 10 jam.
Medvedev mengumumkan bahwa masyarakat Rusia tidak mengembalikan waktunya ke sistem musim gugur.  Perubahan dari sistem waktu musim panas menyebbakan stres, sakit, dan mengganggu bioritme tubuh manusia. (afp/cak/dwi/jpnn)

Mau Ketemu Istri Malah Babak Belur

Dianggap tak bertanggung jawab terhadap istri, Apoi (41), warga Pasar VI, Desa Helvetia, Labuhan Deli, Deli Serdang, dipukuli keponakannya. Sialnya, saat hendak melapor ke polisi, tak seorang saksipun yang melihat kejadian itu
sehingga dia tak jadi mengadukan kasus tersebut.

Menurut Apoi, istrinya sudah dua hari tak pulang. Diketahui, istrinya menginap di rumah keluarganya di Komplek Taman Citra, Pasar X, Desa Manunggal, Kec. Labuhan Deli. Sabtu (26/3) malam pukul 23.00 WIB, dia berniat menjemput istrinya. Namun sayang, niatnya itu digagalkan Raju (25), keponakannya istrinya.

Di depan komplek perumahan itu, Raju memarahinya dan mengatakan bahwa Apoi lelaki tak bertanggung jawab terhadap istri. Mendapat tudingan itu, Apoi heran. Namun belum habis keheranannya, Raju langsung melayangkan pukulan hingga bibir Apoi koyak.

“Nggak tahu apa salahku. Padahal aku baik-baik saja dengan istriku. Tapi dia malah menudingku nggak sanggup kasih makan bibinya,” cerita Apoi. Setelah babak belur dihajar Raju, malam itu dia mengurungkan niatnya menjumpai istrinya.

Pada Minggu (27/3) siang, Apoi mencoba melaporkan kejadian itu ke Polsek Medan Labuhan. Namun, karena tidak ada saksi yang melihatnya dianiaya, bapak dua anak ini mengurungkan niatnya untuk membuat laporan. “Aku bingung karena tidak ada saksi yang melihat kejadian aku dipukuli, makanya aku nggak jadi buat laporan,” katanya.(ril/smg)

Abbas-Hamas Bahas Persatuan

RAMALLAH – Presiden Palestina Mahmoud Abbas bertemu dengan sejumlah wakil kelompok militan Hamas di Ramallah, Tepi Barat, Sabtu lalu (26/3). Pertemuan itu diadakan untuk mengakhiri empat tahun pertikaian pendirian negara Palestina.

Menyusul kegagalan pembicaraan damai dengan Israel, Abbas dan pemerintahanya didukung Barat, kini mengarahkan perhatian pada rekonsiliasi dengan Hamas. Gerakan yang didukung Iran mengusir tentara Palestina pro-Abbas dari Jalur Gaza pada 2007.  Pertemuan Abbas dan Hamas merupakan pertama dalam setahun terakhir. Menurut Pejabat senior, Fatah Azzam al-Ahmed, pertemuan itu sangat positif. Tapi, belum ada  keputusan soal rencana kunjungan Abbas ke Gaza.

Delegasi Hamas, Ayman Hussein menyatakan Abbas menyampaikan keinginannya soal satu pemerintahan yang mengatur Tepi Barat dan Gaza. Karena itu, dia menilai perlu disusun jadwal pemilu di Palestina. (ap/dwi/jpnn)

Miring, Reklame Star Indonesia Dirubuhkan

MEDAN- Sebuah papan reklame di Jalan S Parman, tepatnya di depan SMA Santo Thomas Medan dirubuhkan Dinas Pertamanan Kota Medan, Minggu (27/3). Perubuhan itu dilakukan karena, papan reklame berukuran 5 X 10 meter tersebut, dikhawatirkan bisa membahayakan pengguna jalan. Pasalnya, billboard tersebut sudah dalam keadaan miring.
“Ini milik Star Indonesia. Awalnya memang sudah miring, tapi belum rubuh. Dari pada nantinya rubuh dan menimpa pengguna jalan, kita putuskan untuk langsung merubuhkannya,” kata Kepala Dinas Pertamanan Kota Medan Erwin Lubis kepada Sumut Pos, Minggu (27/3).

Lebih lanjut Erwin menjelaskannya, dengan melihat kejadian ini, dirinya akan menugaskan anggotanya untuk melakukan pemantauan terhadap reklame-reklame di ruas jalan lainnya.
“Ini adalah bentuk antisifatif. Jadi, sebelum ada kejadian kita bisa mencegahnya. Kita juga akan terus memantau reklame-reklame lainnya. Kalau dikhawatirkan bias mencederai masyarakat, maka kita akan mengambil tindakan,” tegasnya.(ari)

“Balas Dendam” untuk Kalselteng

SAYA merasa berhutang besar kepada Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Dua provinsi yang menjadi satu sistem kelistrikan itu termasuk yang kurang sukses dalam menjalankan program mengatasi pemadaman bergilir.

Penyebabnya adalah melesetnya janji pengusaha yang memenangkan tender pengadaan pembangkit di Kalsel-Kalteng (Kalselteng). Bahkan, pengusaha tersebut akhirnya gagal memenuhi kontraknya. PLN kehilangan waktu yang sangat mahal. PLN harus memperbaiki diri dalam kaitannya dengan penilaian terhadap bonafide tidaknya perusahaan yang menjadi pemasok.

Sebagai penebusan atas kekeliruan itu, PLN menetapkan empat langkah sekaligus untuk Kalsel dan Kalteng. Ini saya kemukakan dalam “rapat darurat” dengan para pimpinan PLN di Palangkaraya Sabtu pagi lalu. Saya menggunakan istilah “rapat darurat” karena rapatnya saya adakan di halaman Stadion Toeah Pahoe, Palangkaraya, jam 06.30. Yakni setelah saya bersama teman-teman PLN jalan pagi mengelilingi stadion itu.

Kebetulan di halaman stadion tersebut ada hamparan pasir yang sangat rata karena baru saja terkena hujan malam sebelumnya. Enak sekali pasir itu untuk menuliskan angka-angka kebutuhan listrik di Kalsel-Kalteng. Di situlah kami menganalisis kebutuhan listrik dan bagaimana mengatasinya.

Misalnya, untuk Palangkaraya. Selama ini hanya punya pembangkit 16 MW. Dalam rapat darurat itu, kami memutuskan untuk menambah 22 MW lagi. Kata-kata “menambah” itu sebenarnya kurang tepat karena justru lebih besar daripada pembangkit  yang sudah ada. Sampit yang semula direncanakan hanya akan bertambah 2,5 MW kami ubah untuk sekalian ditambah 10 MW.

Dengan demikian, sebelum hari kemerdekaan nanti Palangkaraya harus merdeka dari kekurangan listrik.Termasuk hotel dan mal yang selama ini masih diminta untuk menghidupkan genset sendiri-sendiri.

Dengan program ini, tidak perlu lagi seperti itu. Hotel, kalau harus memiliki pembangkit sendiri, akan sangat menderita. Bisa-bisa 25 persen hasil jualan kamarnya habis hanya untuk membiayai listrik. Kalau keadaan seperti itu dibiarkan berlangsung terus, iklim investasi di Kalsel-Kalteng sulit bersaing dengan Jawa.

Perbaikan juga akan dilakukan untuk dua daerah  yang selama ini kualitas listriknya jelek. Tegangannya sangat rendah. Tiga daerah itu adalah Kasongan daerah Tumbang Samba, Sampit daerah Parenggean, dan Panggkalan Bun daerah Pangkalan Banteng.
Penyebab buruknya tegangan di tiga daerah tersebut adalah lokasinya yang terlalu jauh dari gardu induk atau dari pusat pembangkit. Jarak dari gardu induk Palangkaraya ke Kasongan Tumbang Sambah  165  km, dari Pembangkit Sampit ke Parenggean 252 km, dan dari Pembangkit Pangkalan Bun ke Pangkalan Bangteng Asem Baru 268 km.

Tidak mustahil kalau listrik yang dikirim dari gardu induk atau pembangkit sudah banyak “hilang” di perjalanan. Untuk itu, di tengah-tengah jarak tersebut akan “diisi” dengan pembangkit skala 2 MW untuk memperbaiki tegangan tersebut.

Perbaikan juga akan dilakukan di Buntok. Beberapa kawasan yang selama ini dilayani dari gardu induk  yang terlalu jauh bakal dialihkan ke sistem Buntok. Demikian juga di Muara Teweh, penyulang yang terlalu panjang akan diawasi secara khusus.

Sabtu lalu saya memang melakukan perjalanan darat dari Muara Teweh, Buntok, hingga Palangkaraya. Meski pinggang serasa dikocok di sepanjang perjalanan, banyak juga ide keluar untuk memperbaiki sistem kelistrikan di wilayah itu.

Empat langkah sebagai “penebusan” dosa tersebut adalah, pertama, mengadakan pembangkit secara cepat yang harus sudah “menyala”. Dalam empat bulan ke depan sebelum 17 Agustus 2011, seluruh Kalsel-Kalteng harus merdeka dari kekurangan pembangkit. Khusus untuk Kalsel masih akan diputuskan minggu ini karena keperluannya jauh lebih besar.

Meski begitu, penambahan tersebut diperlakukan sama, yakni harus sudah beres sebelum 17 Agustus 2011. Dengan demikian, para pengusaha  mal dan hotel di Kalsel juga diperlakukan sama dengan di Kalteng.

Kedua, seluruh daftar tunggu sudah harus habis sebelum 30 Mei 2011. Itu berarti rumah-rumah  yang selama ini meminta listrik dan belum terlayani sudah harus dilayani. Kecuali yang rumahnya memang sangat jauh dari jaringan listrik.

Ketiga, keperluan listrik di beban puncak pun akan dipenuhi  PLN. Dengan begitu, tidak akan ada lagi permintaan dari  PLN agar mal dan hotel harus menyalakan genset sendiri. Permintaan seperti itu hanya akan dilakukan sesekali kalau keadaannya darurat. Misalnya, ada bencana yang mengakibatkan pembangkit PLN rusak. Itu pun PLN akan memberikan biaya kemahalan akibat menyalakan genset sendiri tersebut. Itu sudah harus terjadi sebelum 17 Agustus 2011.

Keempat, mencukupi jangka panjang listrik di Kalsel-Kalteng. Memang sekarang sudah ada dua proyek PLTU. Asam-Asam 2 x 65 MW dan Pulang Pisau 2 x 65 MW. Dua-duanya sudah dalam pengerjaan. Minggu lalu kami putuskan untuk mempercepat tambahan dua lagi. Asam-Asam akan kami tambah pembangkit yang lebih besar lagi, 2 x 100 MW, dan proyek Sampit 2 x 25 MW juga dipercepat.

Selama proyek-proyek besar tersebut belum jadi, listrik di Kalsel-Kalteng bukan berarti tidak cukup. Seperti yang saya sebutkan, dengan penambahan secara besar-besaran yang akan terjadi sebelum 17 Agustus  2011, listrik di dua provinsi tersebut sudah sangat cukup. Cadangannya juga sudah ada. Hanya, semua itu dilakukan PLN dengan harga energi  yang sangat mahal. Itu berarti PLN bakal rugi sangat besar.

Nah, kalau proyek-proyek besar tersebut selesai, harga energi yang didapat PLN akan lebih murah. Sebab, pembangkit-pembangkit besar tersebut menggunakan batu bara. Sedangkan pembangkit  yang bakal kami adakan dalam waktu dekat ini menggunakan BBM yang sangat mahal.

Persoalan lainnya lagi adalah byar-pet atau mati lampu. Kalau masalah-masalah pembangkit tersebut belum terselesaikan, target di bidang mati lampu masih sulit dirumuskan.

Misalnya, pada 2009, mati lampu terjadi sebanyak 150 kali per pelanggan per tahun. Tahun lalu sudah sangat membaik menjadi  50 kali per pelanggan per tahun. Tahun ini secara nasional sebenarnya sudah kami tetapkan harus turun lagi menjadi 9 kali per pelanggan per tahun rata-rata.

Kalau target jumlah mati lampu itu tercapai, kita sebenarnya sudah bisa mengalahkan Malaysia dari segi jumlah terjadinya mati lampu. Tanda-tanda ke arah sana sudah terlihat. Di Palangkaraya, misalnya, di antara 418 unit gardu trafo yang ada, yang dulu sering rusak, selama tiga bulan ini baru dua unit yang rusak. Itu terjadi gara-gara banyak trafo atau gardu  yang kelebihan beban.

Karena itu, jumlah trafo juga akan terus ditambah. Tahun lalu saja PLN membeli lebih dari 10.000 unit trafo distribusi. Tahun ini PLN akan membeli lagi 15.000 unit trafo sejenis. Tentu yang sebagian digunakan untuk Kalsel-Kalteng juga.

Kalau bebang trafo-trafo tahun ini berhasil diseimbangkan, persoalan di Kalsel-Kalteng tinggal ini: mengatasi bagaimana agar kabel-kabel penyulang yang  melewati hutan-hutan itu tidak terganggu oleh pohon yang tumbang. Itulah penyebab mati lampu terbesar di Kalsel-Kalteng tahun depan. (*)