24 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 15561

Ngaku Polisi Minta Uang Tebusan

K Saragih (51), warga Jalan Tanjung Morawa Gang Dame, Senin (28/2) siang 13.00 WIB mendatangi Mapolresta Medan. Dia mengaku ditelepon seorang pria yang mengaku bernama Aiptu H, petugas Sat Narkoba Polda Sumut yang meminta uang tebusan anaknya yang disebut-sebut tertangkap karena menggunakan narkoba.

Sesampainya di Mapolresta Medan, K Saragih menanyakan kebenaran kabar itu ke petugas piket Sat Reskrim Polresta Medan, Senin (28/2) siang. Karena tak ada kepastian, akhirnya K Saragih menghubungi nomor Aiptu H yang mengaku dari Sat Narkoba Polda Sumut tersebut.

Setelah tersambung, K Saragih menyuruh seorang petugas piket untuk menerima telepon tersebut dan ternyata pria yang mengaku petugas Sat Narkoba Polda Sumut itu tak menjawab dan mematikan ponselnya.

Diceritakan K Saragih yang kala itu didampingin istrinya, pria yang mengaku Aiptu H tersebut meminta uang karena anak mereka ditahan terkait kasus narkoba. “Anak bapak kami pegang karena menggunakan narkoba. Jangan sekali-kali matikan handphone Bapak. Kalau Bapak ingin anak bapak aman, serahkan saja uang karena dua teman anak Bapak sudah menyerahkan uang kepada kami,” kata K Saragih menirukan ucapan pria yang mengaku petugas tersebut.

Setelah oknum yang mengaku petugas tersebut meneleponnya, tak lama berselang, seorang pria yang mengaku Fahmi Saragih (19), anak K Saragih menelepon mereka. “Umi, kami dijebak dan dituduh pakai narkoba,” kata K Saragih menirukan ucapan lelaki yang mengaku Fahmi itu. Disebutkannya, ketika itu Fahmi menghubungi mereka lewat telepon rumah atau telepon umum.

Setelah mendengarkan penuturan K Saragih, petugas piket Polresta Medan menyuruh K Saragih mencek dan menelpon anaknya Fahmi Saragih. Ternyata, Fahmi Saragih saat itu berada di kampusnya bersama teman-temannya. (jon)

Hanas Siap Dipanggil Kejari

MEDAN- Pengusutan kasus dugaan korupsi di Bagian Humas Pemerintah Kota (Pemko) Medan tahun anggaran 2010 terus bergulir. Sejauh ini sudah beberapa staf humas yang dipanggil Kejari Medan untuk dimintai keterangan terkaitn
dugaan korupsi senilai Rp2,049 M tersebut. Sementara mantan Kabag Humas, Hanas Hasibuan yang kini menjabat sebagai Kadispora Medan mengaku belum dipanggil Kejari.

“Sampai saat ini, saya belum menerima surat pemanggilan dari Kejari,” katanya kepada wartawan koran ini, Senin (28/2). Hanas menegaskan, jika Kejari Medan melayangkan surat panggilan terhadap dirinya, maka dia akan memenuhi panggilan tersebut. Menurutnya, pemanggilan dan pemberian keterangan nantinya atas dirinya di Kejari Medan akan menjernihkan masalah, bahwa tidak ada penyelewengan yang dilakukan saat dirinya menjabat sebagai Kabag Humas Pemko Medan.

“Sebagai warga negara yang baik, saya akan memenuhi panggilan Kejari demi lancarnya proses hukum. Dan ini juga demi meng-clear-kan masalah yang sebenarnya,” tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kejari Medan mengusut dugaan korupsi di Bagian Humas Pemko Medan. Anggaran yang diduga diselewengkan antara lain, anggaran penyediaan bahan-bahan bacaan dan perundang-undangan sebesar Rp910 juta, anggaran penyediaan bacaan buku kliping dari surat kabar, majalah dan tabloid sebesar Rp100 juta (dinaikkan menjadi Rp135 juta pada Perubahan APBD 2010). Kemudian anggaran penerbitan buku petunjuk telepon sebesar Rp104.280.000. Lalu anggaran peliputan penyelenggaraan kegiatan kepala daerah pada hari kerja dan hari libur sebesar Rp350 juta dan jumlahnya naik menjadi Rp450 juta pada PABPD 2010. (ari)

Dewan Pengawas Tirtanadi Dipertanyakan

MEDAN-Gedung DPRD Sumut ‘diserbu’ ratusan massa yang tergabung dalam Persatuan Pemuda Pembangunan Republik Indonesia (PPP-RI), kemarin (28/2). Dalam orasinya, pengunjuk rasa meminta DPRD Sumut memeriksa legalitas dewan pengawas PDAM Tirtanadi Sumut karena diduga bertentangan dengan Permendagri No 2 tahun 2007.

Juga membatalkan proses penjaringan fit and proper test calon Direksi PDAM Tirtanadi Sumut yang diproses oknum anggota dewan pengawas PDAM Tirtanadi Sumut karena diduga penjaringan tersebut dilakukan oknum tanpa kriteria yang transparan serta sarat KKN. Dan mengungkap pemborosan keuangan PDAM Tirtanadi Sumut oleh oknum dewan pengawas. “Kami minta DPRD Sumut menyahuti permintaan kami,” kata Agus S, koordinator aksi.

Hasbullah Hadi, Ketua Komisi A DPRD Sumut di hadapan pengunjuk rasa mengatakan, fungsi anggota dewan yakni bertugas mengawasi pemerintahan berjanji akan mempelajari dugaan penyelewengan tersebut.
Sementara Joni Muliadi, Kepala Bidang Publikasi dan Komunikasi PDAM Tirtanadi mengatakan, badan pengawas dibentuk Gubsu sesuai SK No.118.44/607/KPTS/2010 tanggal 21 Oktober 2010.(*/ade)

Polisi Sidik Kasus Penembakan Ashley Cole

KASUS penembakan tidak sengaja Ashley Cole kepada karyawan magang Chelsea berbuntut panjang. Kasus yang sedianya berakhir damai itu terancam bergulir ke ranah hukum. Gara-gara diekspose media Inggris, Kepolisian Surrey bakal menyelidiki insiden di Cobham pada 20 Februari lalu itu.

“Kami dapat mengonfirmasikan bahwa tidak ada laporan tentang kasus penembakan di Cobham dalam satu dua pekan terakhir. Kami pun baru mengetahuinya dari pemberitaan media,” ungkap juru bicara Kepolisian Surrey seperti dilansir Daily Telegraph kemarin (28/2).

“Dalam beberapa hari ke depan, kami akan meminta keterangan beberapa orang di Chelsea untuk mengetahui apakah telah terjadi tindak pidana sehingga bisa diproses lebih lanjut,” tambahnya.
Insiden penembakan berawal dari keisengan Cole membawa senapan angin kaliber 22 ke markas latihan Chelsea di Cobham. Senapan yang biasanya digunakan untuk berburu itu dibuat sebagai alat bercanda oleh Cole seusai latihan. Tiba-tiba, senapan itu meletus dan mengarah ke Tom Cowan, 21, karyawan magang di Cobham yang berdiri dua meter di dekat Cole.

Cowan beruntung karena peluru tidak sampai menembus dadanya. Tapi, luka mahasiswa ilmu keolahragaan Universitas Lougborough masih belum sembuh sampai sekarang. Cole mengatakan apabila dia tidak menyangka ada peluru di dalam senapannya.

“Cole tidak sengaja mencelakai Cowan, tapi ulahnya tetap saja memalukan dan menyedihkan,” tulis Telegraph dua hari lalu (27/2).

Di sisi lain, sampai kemarin, Chelsea tidak memberikan keterangan resmi menanggapi rencana polisi menyelidiki kasus Cole. Namun, beberapa sumber di pengurus Chelsea mengatakan apabila mereka bakal bersikap kooperatif kepada aparat berwajib.

Yang sudah pasti, Chelsea telah merubah sikapnya kepada Cole. Jika sebelumnya hanya memberikan teguran, manajemen klub asal London Barat itu telah menjatuhkan sanksi denda kepada Cole.
Denda kepada bek kiri berusia 30 tahun itu cukup besar, yakni 250 ribu pounds atau sekitar Rp3,5 miliar. Ada yang menyebut denda itu digunakan sebagai biaya perawatan medis untuk Cowan. (dns/jpnn)

Mantan Kapolsekta Medan Kota jadi Tersangka

Senin (28/2) siang. Dijelaskan Agus, penetapan tersangka terhadap AKP Darwin Ginting berdasarkan pemeriksaan terhadap anggotanya yang melakukan eksekusi tembak terhadap Zainal dengan kesaksian tiga orang personil dari Polsek Medan Kota.

“Setelah berkas penyidikan selesai, secepatnya kita ajukan ke Kejatisu. Untuk hasil selanjutnya kita serahkan saja ke Kejaksaan untuk diteliti,” ucap Agus lagi.

Lebih lanjut Agus mengatakan, AKP Darwin Ginting dijerat dengan Pasal 351 jo 55 KUHPidana dengan ancaman minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun penjara.

Sebelumnya, Dit Reskrim Poldasu juga telah melakukan penyidikan terhadap personil Polsek Medan Kota yang menembak Zainal juga sudah ditetapkan sebagai tersangka. “Sedangkan untuk anggotanya Brigadir A yang berkasnya sudah kita ajukan ke Kejatisu masih P19. Kita terus berkordinasi dengan Kejatisu untuk melengkapi berkasnya,” bebernya.

Tim kuasa hukum Zainal dari LBH Medan memberikan acungan jempol buat Dit Reskrim Poldasu yang telah menetapkan mantan Kapolsekta Medan Kota sebagai tersangka. Mereka juga berterima kasih atas penyidikan yang dilakukan Direskrim Polda Sumut. Dimana, pihaknya, berharap sekali agar aktor intelektual di belakang kasus tersebut diusut secara tuntas. (mag-1)

Termotivasi Kemenangan Sociedad

BARCELONA-Tak ada yang menyangka jika Espanyol akan bersaing di papan atas La Liga Primera musim ini. Tim yang kini dibesut Mauriccio Pochettino itu nangkring di tempat kelima dengan poin 40, atau tertinggal tujuh angka dari Villareal yang menempati peringkat keempat.

“Kami semakin dekat dengan zona Liga Champions. Kami akan terus berusaha hingga bisa meraihnya. Akan membanggakan bila musim depan kami berkompetisi dengan tim-tim elit Eropa,” bilang  Pochettino.
Ambisi yang diusung Pochettino ini pun sejalan dengan keinginan seluruh pemain. Bahkan saking besarnya ambisi untuk masuk ke zona Champions, para pemain menjadikan seluruh pertandingan tersisa layaknya partai final.
“Pada pertandingan terakhir kami mampu mengalahkan Real Sociedad dengan skor yang telak (4-1). Ini membangkitkan motivasi kami untuk terus menjaga peluang. Dan kami yakin peluang itu akan mampu kami raih,” tegas Luis Garcia, gelandang Espanyol.

Menurut Garcia, besarnya ambisi Espanyol untuk menyalip raihan poin yang dikumpulkan Villareal tak jarang membuatnya sulit tidur. “Fans berharap kami mampu melakukannya. Ini membuat kami terbebani. Tapi kami bangga karena itu berarti fans percaya dengan kamampuan yang kami miliki,” bilang Garcia lagi.
Terkait strategi permainan yang diterapkan Pochettino, Garcia mengatakan bahwa sejauh ini dia dan rekan-rekanya merasa cocok dengan pola yang diterapkan sang entrenador.

“Dia pelatih yang hebat. Tanpa dia, mungkin kami tak bisa meraih level permainan setinggi ini,” puji Garcia.
Sayangnya, ketika ambisi sedang membubung, di saat itu pula Luis Garcia bakal kehilangan tandem di lini tengah Espanyol, saat tim itu menjamu Mallorca dini hari nanti.

Ya, saat mengalahkan Real Sociedad kemarin gelandang Javi Marquez mengalami keseleo pergelangan kaki, sehingga bisa dipastikan dirinya bakal absen.

“Kami sepenuhnya percaya kepada tim medis. Jika tim medis mengatakan dia (Marquez, Red) bisa diturunkan, maka dia akan kami turunkan, mengingat sangat besarnya kontribusi dia untuk tim selama ini. Tapi jika tim medis melarangnya bermain, dengan berat hati dia terpaksa duduk di tribun,” bilang Pochettino. (jun)

Tempel Milan

MILAN- Inter Milan sementara ini berhasil menempel pemuncak klasemen sementara Serie A Italia, usai memastikan kemenangan melawan tuan rumah Sampdoria 2-0 Senin (28/2) dinihari WIB. Dua gol dicetak Wesley Sneijder dan Samuel Eto’o di akhir babak kedua.

Inter memang berambisi bisa meraih kemenangan dalam pertandingan ini agar bisa merapatkan jarak dengan rival terdekat, Milan. Laga ini terasa emosional buat Gianpaolo Pazzini, meski ia tidak bisa mencetak gol ke gawang mantan klubnya.

Inter memang tidak mengawali laga di babak pertama dengan penampilan agresif, namun beberapa kali tendangan Sneijder sempat membahayakan pertahanan tuan rumah.
Pada menit kesepuluh, Sneijder melepaskan umpan crossing ke arah gawang dan menemui Andrea Ranocchia, namun bek muda masa depan Inter itu gagal melakukan kontrol bola dengan maksimal sehingga tendangannya masih melambung di atas mistar gawang. Beberapa menit berselang, Sneijder kembali mengirimkan umpan crossing, namun Houssine Kharja gagal memanfaatkan peluang karena sundulan kepalanya masih melebar dan tidak memenuhi sasaran.

Inter terus mendominasi permainan, sementara Sampdoria lebih banyak mengandalkan serangan balik. Namun, pada menit ke-20, Inter justru menurunkan tempo, justru tuan rumah yang giliran mengancam.
Jelang pertandingan babak pertama akan berakhir, tempo permainan kembali meningkat. Pada menit ke-41, Kharja melakukan kerjasama dengan Eto’o yang sanggup menggiring bola ke dalam kotak penalti lawan, namun usaha strike asal Kamerun itu masih bisa dihalau oleh kiper Curci.

Di babak kedua, Inter kembali melakukan inisatif serangan. Lagi-lagi, Sneijder cukup membahayakan pertahanan Sampdoria. Pada menit ke-60, ia memiliki peluang lewat tendangan kaki kirinya, namun kiper Curci masih bisa memblok tengan tangan kanannya.

Dua menit berselang, Massimo Maccarone sempat memberikan harapan untuk tuan rumah setelah dirinya mampu menerima umpan Angelo Palombo, namun kiper Inter Julio Cesar melakukan penyelamatan gemilang dengan memblok bola. Gol yang ditunggu-tunggu akhirnya datang pada menit ke-73. Gol Inter tercipta bekat gol fantastis Sneijder melalui eksekusi tendangan bebas dari jarak jauh.

Beberapa detik jelang pertandingan akan berakhir, Eto’o akhirnya mampu menaklukkan kiper Curci. Tendangannya dari jarak dekat tidak mampu dihalau oleh kiper sampdoria itu, dan bola pun masuk ke dalam gawang. Inter menang 2-0.

Pelatih Inter Leonardo mengaku puas dengan kemenangan tersebut. Kemenangan ini merapatkan jarak Nerazzurri dengan Milan menjadi dua poin.(bbs/jpnn)

Polisi tak Bisa Kerja Sendiri

Dalam kurun waktu setahun belakangan ini, cukup banyak terjadi peristiwa keracunan makanan. Yang masih lekat diingatan kita, tewasnya Salefi Natalia Boru Dachi (7), Warga Jalann Menteng VII, Gang Wakaf Ujung, Medan Denai.
Neski sudah ada korban, namun pihak kepolisian sektor Medan Area mengaku masih menunggu laporan dari pihak keluarga untuk mengusut kasus tersebut. Senarnya, seperti apa peran polisi dalam kasus seperti ini? Berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos Adlansyah Nasution dengan Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Heri Subiansaori.

Menyikapi kasus keracunan makanan dan minuman yang terjadi belakangan ini, seperti apa peran Polri?
Bicara soal keracunan makanan dan minuman, jelas polri tidak bisa bekerja sendiri. Polri harus bekerja sama dengan instansi lain, seperti Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) dan Dinas Kesehatan. Dalam kerja sama ini, yang pertama sekali dilakukan yakni memeriksa kedaluwarsa dan komposisi makanan atau minuman yang dijual di pasaran, khususnya jajanan anak sekolah. Selain itu, Polri juga memberikan penyuluhan terhadap masyarakat, khususnya pelajar dengan bahayanya jajanan yang tidak mencatumkan jenisnya.

Lalu, bagaimana jika ada jatuh korban?
Hal pertama yang akan kita lakukan, mengambil sampel yakni sampel makanan dan sampel muntah korban. Kedua sampel ini akan diperiksakan ke Laboratorium Forensik (Labfor). Untuk mengetahui hasilnya tidak memakan waktu lama. Jadi, bila terbukti makanan tersebut mengandung racun, Polri akan melakukan penggerebekan dan menyita seluruh barang yang digunakan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Bagaimana pula dengan home industri?
Polri tidak bisa menindak tanpa ada pelanggaran. Jadi, Polri akan melakukan penelitian terlebih dahulu. Bila terbukti akan dikenakan pidana, sedangkan untuk izinnya, Polri akan melakukan tindakan dengan menutup dan menyita seluruh barang buktinya.

Lalu, sudah seperti apa hasilnya?
Kita masih melakukan inventarisir yang dilakukan intel. Dimana, tugas intel yang meliputi sosial budaya, ekonomi dan pendidikan. Dimana tugas intel adalah lidik penggal (penyilidkan, pengamanan dan penggalangan).
Hasil labfor hanya menyatakan penyebabnya saja, sedangkan untuk menetapkan tersangka berdasarkan hasil pemeriksaan. Intinya, kita tunggu hasil pemeriksaan secepatnya. Jadi, langkah ke depan kita adalah memberikan imbauan kepada masyarakat, khususnya anak-anak untuk tidak membeli jajanan sembarangan. Kemudian kordinasi dengan BBPOM dan mengawasi dari dekat.

Kepada orangtua, untuk memberi bekal dengan mengatakan makanan yang sehat. Sedangkan kepada guru agar mengawasi muridnya di wilayah sekolah agar dilakukan penertiban terhadap jajanan yang sembarangan. (*)

Honda CBR250R, Sporty dan Mewah

Di awal 2011, PT Astra Honda Motor (AHM) meluncurkan Honda CBR250R, sepeda motor sport premium yang akan jadi flagship model di Indonesia. AHM memasarkan Honda CBR250 untuk menjawab permintaan konsumen terhadap produk sepeda motor sport premium yang memadukan kecanggihan teknologi dan gaya sporty mewah kelas dunia.

Motor ini merupakan model global kedua yang dipasarkan AHM di Indonesia setelah pertengahan tahun lalu merilis skutik premium Honda PCX. “Hari ini dengan bangga kami perkenalkan Honda CBR250R, produk global kedua kami yang juga akan dipasarkan di beberapa negara lain di Asia, Eropa, Amerika, dan Australia,” ujar Yusuke Hori, President Director AHM.

Sementara itu, Arifin Posmadi, General Manager CV Indako Trading Co selaku main dealer Honda di Sumatera Utara mengungkapkan pihaknya sangat menyambut baik kehadiran Honda CBR250R di Indonesia, karena kehadirannya benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat akan motor sport dengan kualitas dunia.

Honda CBR250R tampil dengan konsep desain generasi terbaru dari Honda untuk motor sport full fairing yang dirancang dari bentuk dinamis dan sporti berdasarkan “Mass Centralization Form” serta terinspirasi dari model Honda VFR1200F dan CBR1000RR. Konsep ini memungkinkan pencapaian aerodinamika yang jauh lebih efisien, kemudahan bermanuver, sekaligus tampilan yang sporti dan mewah.

Dari sisi dapur pacu, Honda CBR250R didukung dengan mesin baru 250cc, 6-kecepatan, DOHC, 4-valve, silinder tunggal, berpendingin cairan (liquid-cooled). Mesin ini menghasilkan performa dan respon tarikan yang optimal serta hemat bahan bakar dan ramah lingkungan karena telah menerapkan sistem suplai bahan bakar PGM-FI (Programmed Fuel Injection) dan memenuhi standar emisi gas buang Euro 2.

Dalam hal fitur, Honda CBR250R merupakan motor pertama di dunia di kelasnya yang menerapkan teknologi Combined-ABS, yaitu sistem pengereman yang memadukan antara Combi Brake System dengan Antilock Braking System. Sistem ini menghasilkan performa pengereman yang efektif pada saat pengereman mendadak maupun pada kondisi jalan yang licin sehingga meningkatkan stabilitas kontrol terhadap kendaraan.

Untuk melengkapi kenyamanan berkendara, Honda CBR250R dibekali sistem Pro-Link untuk suspensi belakang. Sistem ini akan membuat goncangan pada tempat duduk terasa lebih lembut melalui mekanisme kerja Pro-Link yang berkarakter progresif.

“Kami optimistis Honda CBR250R akan diterima dengan baik oleh konsumen, khususnya penggemar sepeda motor sport di Indonesia dan akan menjadi pemimpin pasar di segmen motor sport premium nasional,” ujar Executive Vice President Director AHM, Johannes Loman.

Leo Wijaya, Marketing Manager CV. Indako Trading Co menambakan peluncuran Honda CBR250R menjadi semakin istimewa dengan kehadiran ketiga pembalap MotoGP yakni Dani Pedrosa, Andrea Dovizioso dan Casey Stoner yang sengaja hadir untuk menjadi saksi lahirnya motor sport 250 cc milik Honda di Indonesia ini.
Honda CBR250R akan dipasarkan dengan tiga pilihan warna yang mewah, yaitu Candy Ruby Red, Asteroid Black Metallic and Sword Silver Metallic. Adapun harga (OTR Jakarta dan Tangerang) untuk tipe ABS adalah Rp46,5 juta dan untuk tipe STD Rp39,9 juta. AHM menargetkan penjualan Honda CBR250R pada tahun 2011 ini sebanyak 10.000 unit. (rel/mag-9)

Tak Becus Gunakan Anggaran Dicecar Dewan, Kadisdiksu Stres

MEDAN- Kepala Dinas Pendidikan Sumut Syaiful Syafri dicecar berbagai pertanyaan oleh anggota Komisi E DPRD Sumut saat rapat dengar pendapat antara Komisi E DPRD Sumut dengan Dinas Pendidikan Sumut di Ruang Komisi E Lantai II DPRD Sumut, Senin (28/2). Mendapat cecaran pertanyaan dari para anggota dewan, wajah Syaiful Syafri memerah.

Saat didesak Zulkifli Husein, anggota Komisi E dari Fraksi PAN yang mempertanyakan Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) Dinas Pendidikan Sumut berkisar Rp56 miliar lebih, Syaiful menyatakan, dia siap membeberkannya secara tertutup tanpa diketahui para wartawan.

Namun, alasan tersebut tidak diterima oleh Zulkifli Husein

Sebelumnya, Syaiful mengungkapkan, runutan dari masalah Silpa tersebut adalah, ketiadaan program yang dijalankan Dinas Pendidikan Sumut di triwulan ke empat 2010 lalu, dimana dikatakan Syaiful Syafri dana di triwulan itu tidak digunakan.

Dikatakan Syaiful, ketiadaan kegiatan yang dilakukan Dinas Pendidikan Sumut di triwulan ke empat tersebut, karena saat memasuki triwulan ke empat tersebut, dirinya beserta jajarannya masih melakukan proses pencairan dana tri wulan II dan III.

Namun, alasan tersebut juga tidak diterima Zulkifli Husein. Kemudian, Zulkifli Husein berpendapat, ketiadaan kegiatan tersebut bukanlah karena ketidakmampuan manajemen Dinas Pendidikan, tapi karena ada sesuatu hal yang ditutup-tutupi.

“Kalau alasannya karena manajemennya, belum bisa memproses. Masak manejemen sekelas Dinas Pendidikan Sumut bisa seperti ini. Saya belum menerima alasan itu,” tegas Zulkifli.

Cecaran lainnya dikatakan Sekretaris Komisi E DPRD Sumut Taufan Agung Ginting. Politisi senior PDI P ini menyatakan, kalau memang ada borok yang terjadi tidak perlu ditutup-tutupi, lebih baik dikatakan saja secara gamblang. Apa yang dikatakan kedua politisi tersebut, juga ditimpali anggota Komisi E DPRD Sumut lainnya Richard Eddy M Lingga.

Politisi dari Fraksi Golkar ini menyatakan, jangan sampai nantinya ada hal yang sama seperti yang dialami Kepala Dinas Pendidikan Sumut yang lama, dimana harus diberhentikan dari jabatannya sebagai Kepala Dinas terhadap Syaiful Syafri.

“Kepala Dinas yang lama, turun karena adanya desakan dari berbagai pihak termasuk anggota Komisi E. Kami sayang dengan Pak Syaiful, jadi ada baiknya semua dikatakan saja. Biar semua tahu, apakah memang ada hal yang dilakukan diluar prosedur yang ada atau yang lainnya,” ungkap Richard.

Menanggapi desakan tersebut, Syaiful Syafri akhirnya menyatakan, ada hal-hal yang bisa dibicarakan, namun untuk tidak dipublikasikan. “Ada yang bisa dibicarakan, namun tempatnya bukan di sini. Di tempat lain yang lebih santai, agar lebih konsentrasi. Di ruangan ini juga tidak bisa merokok, buat stres jadinya,” jawabnya.
Mendengar jawab tersebut, salah seorang anggota Komisi E lainnya Sopar Siburiam langsung membantahnya dan menyatakan, untuk membicarakan apa-apa saja yang ada dan terjadi di Dinas Pendidikan Sumut tidak perlu mencari tempat lain. Cukup di ruang Komisi E DPRD Sumut, agar semua bisa tahu termasuk media dan masyarakat.
“Tempat ini sudah sangat refresentatif. Nggak usah mencari tempat lain. Lagian tidak perlu ada yang ditutup-tutupi,” tegas Sopar.

Lebih lanjut Sopar menyatakan, dengan ketiadaan program yang dilakukan pada tri wulan ke IV, itu bisa dipertanyakan apa yang dikerjakan oleh Kepala Dinas Pendidikan.

“Kalau tidak ada kegiatan, jadi apa kerja dari kepala dinas. Berarti Kepala Dinas itu tidak ada kerjanya !,” tegas Sopar.
Akhirnya, rapat tersebut ditutup tanpa hasil yang memuaskan. Rencananya, bakal ada pertemuan lanjutan antara Dinas Pendidikan Sumut dengan Tim Panitia Khusus Pendidikan DPRD Sumut 14 Maret mendatang.
Setelah rapat ditutup, Syaiful Syafri tampak berbincang dengan salah seorang wartawati yang meliput dan menyatakan, agar berita yang dibuat oleh para wartawan yang meliput RDP tersebut berita yang baik.
“Buat saja beritanya yang bagus,” kata Syaiful kepada salah seorang wartawati tersebut.(ari)