25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 15576

Pisang Berbuah 3 Tandan

MEDAN-Pisang yang tumbuh di ladang milik Purba di Jalan Menteng VII, Gang Santun Ujung, Kelurahan Menteng, Kecamatan Medan Denai, memiliki keanehan. Pasalnya, dari satu pohon pisang keluar buah tiga tandan Pemilik ladang sempat merahasiakannya dari warga sekitar.

Namun, warga akhirnya tahu dan beramai-ramai melihat pohon pisang yang dikelilingi pohon ubi dan pepaya. Menurut keterangan, pohon pisang itu berjenis kelelang. Bibitnya dibawa pemiliknya dari kampungnya Toba Samosir.

“Nama pisangnya kelelang bibitnya dibawa dari kampungnya Toba Samosir. Namun, pemilik ladang masih merahasiahkannya dari warga sekitar,” ujar Darwis Gultom, warga sekitar yang menunjukkan pisang aneh tersebut kepada wartawan koran ini.
Dijelaskannya, pisang aneh tersebut diketahuinya, Kamis (24/2) malam.

“ Pada saat melintas saya curiga dengan pisang yang masih dirahasiakan pemiliknya itu. Ternyata setelah kami perhatikan dari dekat pisang tersebut berbuah tiga tandan dan memiliki tiga jantung. Buahnyapun sangat banyak,” katanya.

Menurutnya, pisang ang berbuah tiga tandan tersebut akan dibiarkan sampai tua untuk mengetahui hasilnya. “Warga sekitar belum ada yang tahu, hanya beberapa orang saja,” ucap Darwis. (mag-1)

Jamaah Jabal Noor Diharapkan Hadiri Milad

Besok, Di Masjid Al-Mukhlisin Jalan Bromo Ujung

MEDAN – Seluruh jamaah haji Majlis Ta’lim Jabal Noor Medan dan umat Islam di sekitar lokasi acara diharapkan dapat menghadiri Milad (HUT) ke-15 Majlis Ta’lim Jabal Noor di Masjid Al-Mukhlisin Jalan Bromo Ujung/Jalan Selamat Kecamatan Medan Denai, Minggu besok (27/2) dimulai pukul 09.00 WIB.

Demikiam disampaikan Ketua Panitia Milad ke-15 Majlis Ta’lim Jabal Noor Medan Drs H Ismed Ismail SH kepada wartawan di Medan, kemarin.

Dalam keterangan pers didampingi Pimpinan Majlis Ta’lim Jabal Noor Al-Ustadz KH Zulfiqar Hajar, Lc, H Ismed Ismail mengatakan, dalam Milad ke-15 Jabal Noor ada beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan. Yakni, penepungtawaran jamaah haji Jabal Noor tahun 1431H/2010 H, khitanan massal, pembagian Sembako serta pakaian layak pakai kepada fakir miskin yang tidak saja diberikan kepada masyarakat di sekitar lokasi acara, juga bagi masyarakat Kabupaten Aceh Singkil korban gempa bumi dan tsunami 26 Desember 2004 yang hingga kini masih perlu dibantu.

Selain itu juga, sambungnya,  Milad ke-15 Jabal Noor sebagai syiar Islam dan berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabiqul khairat). Karena itu, seluruh panitia merasakan rasa syukur atas kebesaran nama Majlis Ta’lim Jabal Noor dipimpin KH Zulfiqar Hajar yang tidak saja membimbing manasik haji jamaah calon haji, tetapi juga memberi pembinaan bagi anak-anak melalui pengajian membaca Alquran yang kini sebanyak 300 orang.

“Pasca acara Milad ke-15 Jabal Noor ini, kita berencana akan mulai merintis membuat buku berisikan biografi Al-Ustadz KH Zulfiqar Hajar dan buah pikirnya, apalagi pernah menuntut ilmu di Timur Tengah dan bermukim selama 13 tahun di sana. Dalam buku itu juga akan memuat sejarah perjalanan Majlis Ta’lim Jabal Noor sejak berdirinya hingga berusia 15 tahun.

Dalam waktu tidak sampai setahun diharapkan buku ini sudah rampung, sehingga ada Milad ke-16 MajlisTa’lim Jabal Noor tahun 2012, buku ini dapat dilaunching,” sebut H Ismed Ismail yang juga Pimpinan Amanah Property Medan.

Dia menyampaikan harapan KH Zulfiqar Hajar agar umat Islam di daerah ini tetap menjaga persatuan dan kesatuan dalam ukhuwah Islamiyah. Ditambahkannya, bagi jamaah Jabal Noor dan umat Islam di sekitaran lokasi Masjid Al-Mukhlisin yang belum mendapatkan undangan Milad, maka pemberitaan ini sebagai wujud undangan secara resmi.

Sementara itu, KH Zulfiqar Hajar berharap agar seluruh jamaah, relasi dan simpatisan Majlis Ta’lim Jabal Noor dapat beramai-ramai hadir dalam Milad ke-15 ini.

Menurutnya, jamaah Jabal Noor diharapkan juga dapat membawa Sembako dan pakaian layak pakai di tempat acara untuk disumbangkan kepada fakir miskin yang membutuhkannya.

Ditambahkannya, pembukaan bimbingan manaik haji bagi jamaah calon haji (Calhaj) tahun 1432 H/2011 akan dilaksanakan Minggu, 6 Maret 2011 dimulai pukul 07.00 WIB di Markas Majlis Ta’lim Jabal Noor Jalan Ngalengko No 13 Medan. (*/dmp)

Jenguk Pacar Malah Ditangkap

Bak ular minta pukul. Ungkapan itu layak ditujukan kepada Nirwana alias Dewi (19), warga Jalan Belat, Medan Tembung. Pasalnya, meski telah lolos dalam penggerebekan narkoba di rumah kostnya, dia dicokok polisi saat menjenguk pacarnya yangn tertangkap dalam penggerebekan tersebut.

Ceritanya begitu. Pada Kamis (25/2) malam lalu, Dewi bersama pacarnya Pani Gunawan (29), warga Jalan Tangkul, Medan Tembung, menggelar pesta sabu di rumah kostnya. Sesaat setelah itu, Dewi keluar untuk satu keperluan.

Tak lama berselang, polisi menggerebek rumah kost Dewi. Saat itu Pani yang bekerja di BRI Cabang Iskandar Muda itu sedang asyik menghisap sabu-sabu. Tak sempat melarikan diri, Pani pun ditangkap.

Mengetahui pacarnya ditangkap, Dewi pun mendatangi Mapolsekta Percut Sei Tuan untuk menjenguk Pani. Namun naas, saat dia menjenguk pacaranya itu, dia pun diringkus polisi dan langsung dimasukkan ke sel.

“Saya ajak pacar saya nyabu karena pacar saya juga nyabu. Waktu saya ditangkap, pacar saya sedang keluar dan saya yang duluan ditangkap. Pacar saya ditangkap saat sedang membesuk saya di kantor polisi ini,” ucap Pani.

Sementara Dewi, saat ditemui Sumut Pos di sel Mapolsekta Percut Seituan, Jumat (26/2) siang mengaku tak menyangka akan dibekuk polisi saat menjeguk pacarnya. “Saya pikir tidak ditangkap, karena yang beli sabu-sabu itu pacar saya,” ucapnya dibalik terali besi yang dikawal petugas.

Ditambahkannya, dia menghisap sabu-sabu karena ingin tahu saja, seperti apa mengisap sabu-sabu. “Saya ingin tahu saja bagaimana sabu-sabu itu. Baru sekali saya pakai sabu-sabu Bang,” kata dewi dengan wajah tertunduk.(jon)

Harus Objektif

Pelantikan pejabat eselon III di Pemerintah Kota (Pemko) Medan hingga saat ini masih kabur. Padahal, Wali Kota Medan Rahudman Harahap sesaat setelah melantik pejabat eselon II di Pemko Medan pada Jumat (18/2) lalu, berjanji akan melantik pejabat eselon III secepatnyan
Ditambah lagi, ada beberapa jabatan yang kosong, dan saat ini diisi Pelaksana Tugas (Plt) seperti di Bagian Humas yang diduduki oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kabag Humas.

Seberapa pentingkah pelantikan pejabat eselon III tersebut? Untuk menjawab pertanyaan ini, wartawan Sumut Pos Ari Sisworo berdiskusi dengan Wakil Ketua DPRD Medan Ikrimah Hamidy. Berikut petikan wawancaranya.

Menurut Anda, mengapa Wali Kota Medan menunda-nunda pelantikkan pejabat eselon III, padahal dia sudah berjanji akan secepatnya melantiknya?
Yang bisa menjawab pertanyaan itu adalah dari Wali Kota Medan sendiri, karena dialah yang memiliki hak prerogatif terhadap pergantian dan pelantikan pejabat di Pemko Medan. Namun, pada dasarnya juga, pergantian bukanlah sebuah keharusan. Hal tergantung dari kinerja yang dilaksanakan selama ini. Kalau baik tidak perlu diganti, dan sebaliknya.

Apakah ada ekses atau dampak dari molornya pelantikan tersebut terhadap kinerja pemerintahan?
Kalau ada satu jabatan yang lowong, itu bisa diisi pelaksana tugas (Plt). Namun demikian, tetap saja ketika sebuah jabatan kosong dan tidak terus diisi secara otomatis akan memberikan pengaruh. Khususnya mengenai pelayanan publik terhadap masyarakat.

Apakah ada deal-deal tersendiri, sehingga pelantikkan tersebut terus diundur?
Kita jangan berburuk sangka dulu. Tapi kita tetap mewaspadai hal tersebut. Tapi, kita harapkan agar istilah deal-dealan atas sebuah jabatan tidak terjadi. Karena jika itu terjadi, maka akan memberikan dampak yang tidak baik bagi semua pihak.

Dampak seperti apa?
Ketika terjadi deal-dealan, dikhawatirkan pelayanan publik ke masyarakat tidak bisa maksimal. Secara otomatis, akan adanya ketidakikhlasan dalam bekerja. Maka, agar hal tersebut tidak terjadi sebaiknya pengangkatan seorang pejabat harus disesuaikan dengan kredibiltas, kapabilitas dan kompetensi yang ada.(*)

Ratusan Aktivis Cina Ditangkap

BEIJING – Polisi Tiongkok bergerak lebih agresif untuk mencegah meledaknya revolusi rakyat ala Timur Tengah. Ratusan aktivis ditangkap. Langkah represif itu disebut-sebut sebagai penangkapan terbesar dalam beberapa tahun terakhir.  Lebih dari 100 pegiat menjalani interogasi, dijatuhi hukuman tahanan rumah, serta larangan lainnya. Bahkan ada yang hilang sejak diserukannya “Revolusi Melati” pekan lalu.

Menurut lembaga Pembela Hak Asasi Manusia Tiongkok (CHRD) polisi mulai mengajukan tuntutan subversif kepada para aktivis. “Situasi semakin buruk,” terang Direktur CHRD Renee Xia.
“Dalam beberapa hari terakhir, kami mencatat beberapa kasus hilangnya sejumlah pengacara, tuntutan atas tuduhan kejahatan yang bisa berakibat hukuman kurungan dalam waktu lama, dan penggerebekan rumah untuk menangkapi aktivis,” ujarnya.

Dua penulis ternama Ran Yunfei dan Liang Haiyi berada di antara mereka yang dijerat tuduhan subversif. Sementara para pemberontak veteran, Ding Mao dan Chen Wei, yang pernah dipenjara setelah aksi demonstrasi demokrasi Tianamen 1989, dituntut atas tuduhan menghasut untuk melakukan tindakan subversif.

Pegiat lainnya, Hua Chunhui, ditangkap dengan dalih membocorkan rahasia negara. Tuduhan ini biasa digunakan untuk memberangus aktivis. “Tindakan keras pemerintah kali ini merupakan yang terparah sejak beberapa tahun terakhir,” papar lembaga yang berpusat di Hongkong tersebut.

Di Tiongkok, tuntutan atas tuduhan subversif, mengajak makar, dan membocorkan rahasia negara selalu berakhir dengan vonis bersalah. Mereka yang diputus bersalah langsung merasakan pengapnya bui dalam waktu cukup lama.  Organisasi perlindu ngan HAM New York, di Tiongkok menggambarkan, pemberangusan aktivis itu sebagai kebijakan yang sudah jarang terlihat sejak beberapa tahun terakhir.

Awal pekan ini, beberapa aktivis berkampanye di dunia maya mengajak masyarakat di 13 kota untuk melakukan demontrasi setiap hari Minggu. Tuntutannya adalah menekan pemerintah agar lebih transparan serta kebebasan berekspresi.

Seruan untuk menggelar aksi turun ke jalan Minggu lalu (20/2) membuat aparat keamanan berjaga ketat. Ribuan polisi dikerahkan di sejumlah titik di Beijing, Shanghai dan beberapa kota lain. Namun, ajakan tersebut tak banyak menarik perhatian warga setempat dan jauh dari insiden yang berarti. (cak/ami/jpnn)

Korban HAM Presiden Dapat Kompensasi

MANILA- Sebanyak 7.500 korban pelanggaran HAM saat mantan Presiden Filipina, Ferdinand Marcos berkuasa, kini mendapatkan kompensasi atas penderitaan mereka. Pemberian kompensasi itu akan dimulai pekan depan.

Kompensasi pertama kalinya diperoleh para korban sejak mereka mengajukan tuntutan hukum pada tahun 1986, disaat Marcos lengser dari kekuasaannya.

“Kompensasi ini merupakan tonggak sejarah perjuangan dari pencarian keadilan para korban selama 25 tahun belakangan,” ngkap Robert Swift pengacara Amerika Serikat (AS) yang membela para korban rezim Marcos, seperti dikutip Associated Press, Jumat (25/2).

Swift menyatakan korban akan menerima uang kompensasi setara dengan dollar US 1,000 atau sekira Rp8,8 juta yang akan diberikan pada Senin 28 Februari mendatang.

Beserta dengan rekan dari Filipina, Swift dibantu komisi HAM Filipina akan mendistribusikan cek kompensasi tersebut secara pribadi. Distribusi cek itu sendiri akan diberikan kepada korban serta pewarisnya di Manila dan 15 daerah lain di Filipina.

Dana kompensasi ini berada dari hak tanah yang dimiliki Marcos di Texas dan Colorado. Hak tanah tersebut diketahui memiliki nilai sebesar Dollar US 10 juta atau sekira Rp88,3 miliar.

Swift menyatakan uang senilai Rp8,8 juta tersebut tidak cukup untuk menggantikan kerugian yang dialami korban rezim Marcos. Kompensasi ini menurutnya baru permulaan dan kompensasi lebih besar akan datang. (bbs/jpnn)

Dua Sungai Meluap Malaysia Banjir

KUALA LUMPUR- Dua sungai di Kuala Lumpur, Sungai Gombak dan Sungai Bonus meluap, akibatnya Kuala Lumpur dilanda banjir, Kamis (24/2) sore waktu setempat. Kondisi tersebut sempat menimbulkan kemacetan parah di ibukota Malaysia itu.

Hujan deras yang terus melanda menyebabkan banjir yang memenuhi wilayah jalan di Kuala Lumpur. Bahkan, arus lalulintas terganggu karena banjir ini datang secara tiba-tiba.

Juru bicara pengawas kota Kuala Lumpur (DBKL) menyampaikan, wilayah yang digenangi air adalah Jalan Tun Razak, Jalan Gurney dan Jalan Gurney Kiri, Jalan Ampang dan Jalan Semarak.
Kondisi lalu lintas juga terganggu akibat banjir ini. Tetapi beberapa ruas yang menuju Jalan Pahang tidak terpengaruh oleh kondisi ini. Pihak DBKL menyatakan lima mobil tampak terjebak dalam banjir yang datang tiba-tiba ini.

Kantor berita Bernama pada hari Jumat (25/2) melaporkan 40 orang termasuk 16 anak-anak diketahui terperangkap di Multimedia College yang berada di Jalan Gurney Kiri. Mereka terjebak selama 15 menit di lantai pertama dari gedung dua lantai tersebut. (bbs/jpnn)

Derita Yudha, Bocah Asal Pematang Siantar yang Menderita Tumor di Pipi

Awalnya Sakit Gigi, Kini Menutupi Mata

Berawal dari sakit gigi, bocah berusia 10 tahun mengalami tumor di bagian pipi sebelah kanan. Akibat tumor tersebut, mata sebelah kanannya tidak berfungsi lagi.

Bagus Syahputra, Medan

Bahkan, bernafas pun dia harus melalui mulut, karena hidungnya tertutupi tumor yang dideritanya sejak 7 bulan lalu. Bocah malang ini bernama Yudha, anak dari pasangan Asiong dan Nasriana, warga Jalan Jawa, Gang Sate Bawah, Kampung Banten RW 7, Siantar Barat, Pematang Siantar. Saat ditemui di ruang Isolasi Lantai IV RSU dr Pirngadi Medan, Jum’at (25/2), dia ditemani ibunya Nasriana (42).

“Pertama sekali Yudha mengeluh karena giginya sakit. Saya langsung spontan memberinya obat sakit gigi yang saya beli di warung dekat rumah,” kata Nasriana membuka cerita kepada wartawan Sumut Pos.

Setelah diberi obat sakit gigi tersebut, sambungnya, ternyata sakitnya tak kunjung hilang, sampai rasa sakit yang dialami Yudha beranjak dua bulan.

“Setelah dua bulan, tiba-tiba muncul seperti nanah di bagian gigi graham sebelah kanan. Mulai dari situlah Yudha sering menangis karena penyakit yang dideritanya sering meradang,” ungkap Nasriana. Bahkan, lanjut Nasriana, setiap hari pembengkakan yang terjadi di pipi kanan Yudha mengeluarkan darah dan mata sebelah kanan Yudha sudah tidak bisa digunakan lagi karena tertutup tumor di pipi sebelah kanannya yang kian membesar.

Sebelumnya, Nasriana sudah membawa Yudha berobat ke beberapa pengobatan, namun tak kunjung sembuh. “Sudah capek saya membawa Yudha berobat.

Pertama sekali saya hanya memberinya obat sakit gigi biasa karena dia hanya mengeluh sakit gigi bukan yang lain. Setelah saya beri obat, ternyata penyakit gigi Yudha tak kunjung sembuh dan saya tetap berusaha untuk mengobatinya. Saya sudah membawa Yudha ke paranormal, sense, alternatif, ceragem, dokter gigi, puskesmas, dan bidan,” bebernya seraya mengatakan mereka semua tidak bisa menyembuhkan penyakit anak saya.

Karena tak kunjung sembuh, sementara uang telah banyak keluar, Nasriana akhirnya membawa anaknya ke RSUD dr Jasamin Saragih Siantar pada Selasa (15/2) lalu. “Saya membawa Yudha ke rumah sakit itu, berharap agar Yudha bisa sembuh. Yudha hanya mendapat perawatan selama enam hari di sana,” tuturnya seraya mengatakan, pihak RSUD dr Jasamin Saragih tidak bisa menangani Yudha karena fasilitas medis di rumah sakit tersebut kurang memadai.

Selanjutnya, pihak RSUD dr Jasamin Saragih Siantar merujuk Yudha ke RSU Pringadi Medan. “Saya bawa anak saya ke rumah sakit ini (RSU Pirngadi Medan, Red) dengan harapan anak saya bisa sembuh,” ungkap Nasriana memelas.

Sesampainya di rumah sakit milik Pemko Medan ini, Nasriana disambut baik dan pihak rumah sakit langsung memberi perawatan kepada Yudha dan sekarang Yudha dirawat di ruang isolasi lantai IV.

Dirinya mengaku, semua biaya perobatan Yudha, memakai kartu Jamkesda dan di RSU Pirngadi Medan, dirinya memakai kartu Jamkesmas rujukan dari Dinkes Sumut. Ditanya mengenai biaya kehidupan selama berada di RSU dr Pirngadi Medan, wanita asal Siantar ini memaparkan, biaya untuk kebutuhannya hidup di Medan itu mendapat bantuan dari Wali Kota dan masyarakat Siantar.

Diterangkannya, selama di RSU Pirngadi Medan, Yudha mendapatkan perawatan yang intensif dimana sejak masuk tanggal (22/2) Yudha langsung diberi infus dan langsung di ronsen oleh pihak rumah sakit untuk mengetahui penyakit yang diderita anak satu-satunya ini. “Pelayanan rumah sakit ini bagus, anak saya langsung dilayani dan dirawat dengan baik,” terangnya seraya mengataan dirinya tidak mengtahui siapa nama dokter yang merawat anaknya.

“Saya sangat mengharapkan kesembuhan anak saya, sehingga dia bisa kembali sekolah dan bermain bersama teman sebayanya,” ujar wanita yang mengaku bekerja sebagai baby sister ini.
Sementara, Humas RSU Pirngadi Medan tidak mengetahui kalau Yudha, bocah 10 tahun asal Siantar yang menderita tumor ini dirawat di ruang Isolasi Lantai IV RSU dr Pirngadi Medan.(mag-7)

Hari Amarah di Irak, 7 Tewas

BAGHDAD- Revolusi di Mesir, Tunisia dan Libya menjalar juga ke Irak. Kemarin (25/2), ribuan demonstran berunjuk rasa di Tahrir Square, Kota Baghdad, dalam aksi yang mereka sebut Hari Amarah alias Day of Rage. Tidak kurang dari tujuh orang tewas akibat bentrok dengan aparat dalam aksi serupa di beberapa kota besar Irak. Sementara di Yaman, seorang tewas dan dua lainnya luka-luka akibat dilempar granat.

“Mengapa gaji para anggota parlemen mencapai jutaan dinar, kalian harus memotong gaji kalian. Kami tidak punya apa-apa. Mengapa kalian memiliki banyak uang sedangkan kami tidak sepeser pun,” teriak para aktivis antipemerintah di Tahrir Square, seperti dilansir Agence France-Presse. Selain di ibu kota, aksi serupa juga pecah di Kota Mosul dan Kota Hawija.

Untuk mengamankan aksi demonstrasi di Baghdad, sejumlah polisi dan serdadu militer disiagakan di Tahrir Square. Mereka mendirikan Bremer Wall, dinding paten yang terbuat dari baja, untuk mencegah sedikitnya 5 ribu pengunjuk rasa mendekati Jembatan Jumhuriyah.

Sebab, jembatan tersebut menjadi jalur utama yang menghubungkan lokasi unjuk rasa dengan Green Zone. Aparat berusaha keras menghalau demonstran dari jembatan yang dikenal dengan Green Zone merupakan lokasi pengamanan paling ketat di Baghdad.

Tapi, para demonstran yang jumlahnya terus bertambah usai salat Jumat itu nekat merobohkan dua diantara tembok-tembok baja tersebut. Sebagian diantaranya langsung menerobos penjagaan petugas dan berusaha menyeberangi Jembatan Jumhuriyah.

lah nekat itu dihentikan para aparat yang membentuk lebih dari dua lapis barisan. Bentrok aparat dan demonstran pun tak terelakkan. Massa yang terpaksa berjalan kaki menuju Tahrir Square, karena pemerintah memberlakukan larangan berkendara.

Akibatnya mereka meluapkan emosinya kepada polisi. Beruntung, bentrok di Tahrir Square tidak sampai menimbulkan korban jiwa seperti di wilayah utara dan barat Irak.

Akibat bentrok di Kota Mosul dan Hawija menyebabkan sedikitnya tujuh orang tewas. Sedangkan, belasan lainnya terluka. Terpisah, bentrok aparat dan demonstran di wilayah barat Irak mengakibatkan delapan orang terluka. Perdana Menteri (PM), Nuri al-Maliki menuding Al-Qaidah dan kelompok loyalis Saddam Hussein berada di balik serangkaian aksi antipemerintah di beberapa kota Irak tersebut.

Aksi itu terealisasi setelah para aktivis antipemerintah menyerukan revolusi lewat Facebook, mereka membentuk kelompok Iraki Revolution of Rage dan Change, Liberty and a Real Democracy. Hampir seluruh anggota kelompok adalah pemuda.

“Kami tidak ingin meng gulingkan pemerintahan, karena kami yang memilih mereka. Kami ingin membuat pemerintah bekerja,” kata mahasiswa, Darghan Adnan (24) yang ikut berunjuk rasa di Tahrir Square.

Sementara itu, Di Yaman dikabarkan seorang tewas setelah dilempar granat. seperti diakui pejabat keamanan Yaman. (hep/ami/jpnn)

7 Pekerja Bangunan Terjangkit DBD

Sedikitnya tujuh pekerja proyek pembangunan apartemen PT Torganda di kawasan Jalan HM Joni diserang demam berdarah dengue (DBD). Akibatnya, para pekerja yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Ba rat ini harus mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Ibnu Saleh yang berada di Jalan HM Joni Medan.

Yunus (23), seorang pekerja bangunan yang terjangkit DBD mengtakan dirinya bersama rekan kerjanya yang lain tinggal di lokasi proyek tersebut. Namun, sejak satu pekan terakhir, 13 rekan menderita deman dan harus dirawat di rumah sakit.

“Awalnya yang demam itu satu, Herman. Dia dirawat di Rumah Sakit Umum Advent. Setelah dia sembuh, menular, sama yang lain,” katanya, saat menjenguk rekannya Arif di Ruang Lily di Rumah Sakit Ibnu Saleh, Jumat (25/2).

Seorang pasien, Arif Ramadhan (18), menyebutkan dirinya mulai merasa demam sejak Minggu (20/2), bagian kakinya digigit nyamuk. “Gejala awalnya gatal-gatal akibat digigit nyamuk, sorenya saya pusing dan demam. Meski demkian, dia tetap bekerja,” katanya seraya menambahkan dikulitnya timbul bintik-bintik merah.
Namun pada Selasa (22/2), dia tidak lagi bekerja. Keesokan harinya dia pun dirawat di rumah sakit.

Hal senada diungkapkan Ibram, pekerja asal Jateng. Dia mengaku mengalami gejala yang sama. Berdasarkan keterangan pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut, tempat tinggal mereka sumpek disamping banyak nyamuk. Selain itu, di kawasan proyek tersebut, juga ada kubangan air karena drainase air di proyek tidak lancar.

dr Efvida Sinaga dokter yang merawat para pekerja bangunan yang diserang DBD ini menyebutkan, dari semua yang dirawat trombositnya turun. Sementara hasil diagnosanya, positif DBD. Namun telah diberikan penangan yang maksimal dengan pemberian cairan bagi pasien. “Sekarang kondisinya sudah mulai membaik,” katanya.

Untuk diketahui, pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit tersebut masing-masing, Arif Ramdani (18), Suradi (30), Sarman Hariaji (21), Dwi Supriadi (21), Ibram (34), Mutarom Bayum S (30), Jamali (27) yang semuanya tinggal di lingkungan proyek yang sedang dalam pengerjaan di PT Torganda.

Selain itu sambung Yunus, sejumlah rekannya telah sembuh seperti Wagianto (24), Herman (25), Kedawang (24) dan Bobi.
Secara terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Edwin Efendi menyebutkan, pihaknya akan menindaklanjuti hal tersebut sekaligus melacak dari mana sumber DBD yang menyerang para pekerja bangunan ini.(mag-7)

Pekerja yang Terjangkit DBD
1.    Arif Ramdani
2.    Suradi
3.    Sarman Hariaji
4.    Dwi Supriadi
5.    Ibram
6.    Mutarom Bayum S
7.    Jamali
Pekerja yang Sudah Sembuh
1.    Wagianto
2.    Herman
3.    Kedawang
4.    Bobi