26 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 15591

Cairkan Dana Bos

08982834xxx

Pak Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM tolonglah segera cairkan dana bos Kota Medan, janganlah ditahan-tahan, mau cari untung ya?
Biasanya  setiap tanggal 15 perkwartal sudah dibayarkan Pak Rahudman. Dari pemerhati pendidikan.

Dipercepat Prosesnya
Terimakasih laporannya, kami jelaskan sampai sekarang kami sedang proses administrasinya, jadi untuk pembayarannya akan kami minta ke Dinas Pendidikan untuk segera menyelesaikan proses agar bisa dibayarkan. Sedangkan masalah keuntungan, kami pastikan tidak ada. Karena semuanya murni akibat proses administrasi.

Khairul Buchari
Plt Kepala Bagian Humas Pemko Medan

Cek Penyaluran Tabung Gas 3 Kg

081260785xxx

Yang terhormat Bapak pimpinan PT Pertamina Regional Sumbagut, tolong di cek penyaluran tabung Gas 3 Kg di Perumnas Mandala, khususnya di Jalan Puyuh nama penerima ada tercantum didata, tetapi oknum yang di tunjuk dari kantor Lurah Kenangan Baru tidak di bagikan. Terimakasih buat Sumut Pos.

Dicurangi, Laporkan

Terimakasih laporanya, bila ada warga menemukan kerancuan dalam hal penyaluran paket tabung gas 3 Kg di wilayah Perumnas Mandala, Deli Serdang.

Perlu kami jelaskan, untuk penyaluran tabung gas 3 Kg ini PT Pertamina bekerjasama dengan pihak pemerintahan setempat sebagai wadah penyalurannya. Jadi, apabila warga merasa dicurangi atau ada indikasi kecurangan dalam penyaluran bisa langsung datang ke kantor kami atau menghubungi telpon 5000.

Fitria Erika
Assisten Relation Manager PT Pertamina UPMS I Sumut

Terdakwa Penipu Disandera

MEDAN-Sidang perdana perkara penipuan dan penggelapan yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Selasa (22/3), berakhir ricuh.

Terdakwa bernama Wiwik Lestari Warga Jalan Seto Gang Buntu Medan, disandera oleh puluhan korbannya di ruang sidang agar ia mengembalikan dana yang digelapkannya.

Agar keadaan tidak anarkis, kepolisian dibantu dengan keluarga terdakwa berupaya mengevakuasi. Namun aksi saling dorong tak terelakkan bahkan nyaris terjadi baku hantam antara korban dan keluarga terdakwa.
“Kembalikan uang kami, penipu kau, orang miskin yang kau tipu, munafik,” teriak para korban sambil mengejar terdakwa yang dibawa lari pihak kepolisian keluar gedung pengadilan.

Tidak sampai situ saja, para korban terus mengejar terdakwa hingga menuju mobil dan berusaha melakukan pemukulan, namun tidak berhasil. “Enak kali kau ya, sudah menipu orang miskin tapi tidak ditahan, mana keadilan pak hakim,” teriak para korban lagi.

Sidang tersebut masih beragenda mendengarkan pembacaan dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum Irma Hasibuan dipimpin majelis hakim Muhammad SH.

Jaksa Penuntut Umum menerangkan, perkara penipuan dan penggelapan yang dilakukan oleh terdakwa, pada November 2009 silam. Terdakwa yang bekerja sebagai tenaga honorer di salah satu rumah sakit Pemerintah, mendatangi, Mardani salah satu korban dari 6 korban yang ditipu terdakwa. Mardani warga Jalan AR Hakim Medan  dijanjikan oleh terdakwa akan diberi keuntungan 100 persen dengan ketentuan korban harus memberikan pinjaman sebesar Rp25 juta. Dalam pertemuan itu, terdakwa mengaku sedang mengerjakan satu proyek di Medan.
Korban yang tergiur dengan iming-iming keuntungan yang dijanjikan terdakwa, menyerahkan dana tersebut secara kontan.

Korban juga  bilang, dana yang dikumpulkan  dipergunakan untuk membangun rumahnya, bukan untuk proyek yang dijanjikan kepada para korban. (rud)

Salju

Salju adalah air yang jatuh dari awan yang telah membeku menjadi padat dan seperti hujan. Salju terdiri atas partikel uap air yang kemudian mendingin di udara atas, lalu jatuh ke bumi sebagai kepingan lembut, putih, dan seperti kristal.
Pada suhu tertentu (disebut titik beku, 0° Celsius, 32° Fahrenheit), salju biasa meleleh dan hilang. Proses saat salju/es berubah secara langsung ke dalam uap air tanpa mencair terlebih dulu disebut menyublim. Proses lawannya disebut pengendapan.(net/jpnn)

Pemenggalan Kata

Jika di tengah kata ada huruf konsonan, termasuk gabungan huruf konsonan, di antara dua buah huruf vokal, pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan.

Misalnya:  ba-pak, ba-rang, su-lit, la-wan, de-ngan, ke-nyang, mu-ta-khir

Mahir Komputer dan Bahasa Inggris

SMK Negeri 6 Medan

MEDAN- Dunia usaha dan industri (DUDI) membutuhkan tenaga kerja yang terampil di bidangnya. Sebagai tambahan biasanya dalam perekrutan tenaga kerja, DUDI mengutamakan pekerja yang mampu mengaplikasi komputer sesuai bidang dan juga mahir berbahasa Inggris.

SMK Negeri 6 Medan Jalan Jambi No 23 D Medan juga telah lama menerapkan berbagai pengetahuan kepada para siswanya, baik dari segi teori hingga praktik. Di sekolah yang memiliki 3 program studi yakni Akuntansi, Administrasi Perkantoran dan Pemasaran ini, masing-masing program studi harus menerapkan penggunaan aplikasi komputer, wajib menguasai Bahasa Inggris dan melakukan magang di berbagai perusahaan mitra sekolah.
Kepala SMK Negeri 6 Medan, Robinson Butar-butar didampingi Wakil Bidang Sarana dan Prasarana TP Silaban dan Wakil Bidang Kesiswaan Aziz Bongga mengatakan, pihaknya menerapkan program yang memberikan kesiapan bagi para alumni sekolah tersebut.

“Di program studi Akuntansi misalnya, kami menerapkan aplikasi komputer khusus untuk Akuntansi yang disebut ‘Mayob.’ Dengan aplikasi ini, siswa tak lagi melakukan perhitungan atau aktivitas Akuntansi secara manual, tapi dengan komputer,” jelasnya, Selasa (22/3).

Lebih lanjut Robinson mengatakan, untuk program studi lainnya seperti Administrasi Perkantoran, siswa wajib menguasai Bahasa Inggris. Karena menurutnya, aplikasi-aplikasi komputer khusus perkantoran penuh menggunakan Bahasa Inggris. “Jadi jika mereka tak menguasai bahasanya, bagaimana mereka mau bekerja? Tentunya, dengan mewajibkan mereka berbaha asing ini, memberikan nilai lebih kepada mereka. Mampu berdialog Bahasa Inggris dan mampu mengoperasikan komputer dengan baik sesuai program studi dan jobdesk-nya,” tutu Robinson.

Sementara untuk program studi Pemasaran, sambung Robinson, para siswa diwajibkan melakukan praktik pemasaran yang didukung berbagai perusahaan mitra sekolah tersebut. “Namun, bukan berarti program studi lain tak melakukan praktik lapangan atau permagangan. Begitu pula sebaliknya, jadi semua program studi menggunakan aplikasi komputer dalam kegiatan belajar mengajarnya. Wajib berbahasa Inggris dan semuanya juga melakukan permagangan,” katanya seraya menambahkan saat ini, SMK Negeri 6 Medan telah memiliki 40 perusahaan mitra.
Ia juga menceritakan, sempat pada 2006-2008 lalu, begitu siswa SMK Negeri 6 Medan lulus, mereka langsung direkrut bekerja di Carrefour yang bertempat di Plaza Medan Fair Medan. Dan itu merupakan kerjasama langsung dari sekolah dengan pihak Carrefour. “Sebelumnya juga kami sempat bekerjasama dengan perusahaan di Malaysia yang dihubungkan langsung oleh sebuah konsultan. Dan pada tahun itu, sebanyak 30 alumni langsung di rekrut bekerja di sana,” jelas Robinson.

Untuk mendukung semua itu, pihak SMK Negeri 6 Medan juga telah memfasilitasi proses pembelajaran dengan menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). “Saat ini 40 persen guru kita telah menggunakan laptop,” katanya.(saz)

Jual 900 Gram Ganja Demi Sewa Rumah

BELAWAN- Pihak kepolisian Polres Pelabuhan Belawan berhasil mengamankan 900 Gram daun ganja kering dari tangan, Rusli Pasaribu (47) warga Jalan Selebes Gang 16 Lingkungan 30 Kelurahan Belawan II Kecamatan Medan Belawan.

Rusli yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan ditangkap di ruang tunggu Pelabuhan Belawan sedang menunggu kapal KM Kelud tujuan Batam. Rusli ditangkap karena tingkah lakunya mencurigakan.

Ketika ditangkap Rusli tak berkelit karena barang bukti 900 gram ganja kering  diamankan dari bawaannya. Kepada petugas, Rusli mengaku akan menjual ganja tersebut ke Batam. Rusli juga mengaku mendapatkan barang haram tersebut dari Agam (35) teman lamanya asal Aceh. Rusli membeli ganja dari Agam Rp1 juta.

“Maksudnya keuntungan menjual barang tersebut untuk menyewa rumah yang lebih baik. Rumah sewa yang kami huni sekarang tak layak lagi. Kalau hujan kami harus pindah tempat saudara karena airnya merembes masuk ke dalam rumah,”jelasnya. (mag-11)

Bela Diri dengan Karate

Ilmu beladiri bertujuan untuk menjaga diri dari perbuatan tak baik dari orang lain. Namun, tak sedikit pula yang menyombongkan diri karena memiliki kemampuan ilmu beladiri.

Tak begitu bagi Andi Endang Fitria. Bagi siswa kelas XII Administrasi Perkantoran 2 SMK Negeri 6 Medan ini, ilmu beladiri yang ditekuninya sejak duduk di kelas 6 SD, merupakan aset untuk berprestasi sekaligus membentengi diri.
Tak sia-sia, anak keenam dari 9 bersaudara pasangan Andi Syamsul Rizal Irwan dan Sutirah ini akhirnya meraih segudang prestasi. Saat ini, Endang juga masih menekuni Karate yang merupakan satu kegiatan ekskul di sekolahnya.
Remaja kelahiran Medan 20 Maret 1993 ini memang mengaku sangat bangga sekaligus senang bisa mengembangkan bakat dan kemampuannya dalam Karate. “Dengan prestasi yang saya raih, saya bisa membantu orangtua dalam menanggulangi biaya sekolah dan keperluan saya sehari-hari. Dan tentunya itu semua juga membuat bangga orangtua saya,” terang Endang, Selasa (22/3).

Karena, sambungnya, setiap prestasinya selalu menghasilkan uang tunai maupun beasiswa dari sekolah dalam bentuk bebas uang sekolah.

Menurutnya, hobi yang sudah menjadi kebiasaannya ini sangat didukung oleh kedua orangtuanya. “Karena semenjak mereka mengetahui adanya bakat dalam diri saya, mereka langsung memasukkan saya dalam satu perguruan Karate,” ujar Endang.

Adapun prestasi yang pernah diraih oleh Endang yakni menjadi juara kedua kelas junior min 45 pada Porkot Kota Medan pada Oktober 2010. Selain itu, menjadi juara pertama kelas prakadet min 35 kejuaraan Forki Medan pada Maret 2010, dan masih banyak lainnya. Endang mengatakan, Ia berlatih setiap Rabu dan Jum’at pada pukul 13.00-15.00 WIB. “Pada hari itu saya berlatih di dojo sekolah. Tapi saya juga berlatih di dojo yang berada di dekat rumah dengan jadwal berbeda,” katanya. (saz)

Media Pembelajaran Diskusi

Pembelajaran yang disajikan di dalam kegiatan belajar mengajar belum berlangsung seperti yang diharapkan. Guru cenderung menggunakan teknik pembelajaran yang bercorak teoretis dan hafalan sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung kaku, monoton, dan membosankan.

Materi yang disajikan dalam setiap mata pelajaran khususnya pembelajaran berdiskusi belum mampu melekat pada diri siswa sebagai sesuatu yang rasional, kognitif, emosional, dan afektif.Dari gambaran yang sudah tersaji jika kita telaah lebih lanjut maka akan timbul sebuah pertanyaan yaitu. Mengapa pembelajaran diskusi yang dilasanakan di kelas belum efektif untuk membangun kemampuan siswa dalam berkomunikasi khususnya berbicara?

Jawaban dari pertanyaan yang demikian terjadi di akibatkan oleh penggunaan metode diskusi kelompok  belum mampu melibatkan setiap siswa ke dalam kegiatan pembelajaran secara aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Hanya siswa tertentu yang terlibat dalam proses diskusi secara dialogis dan interaktif. Akibatnya, mata pelajaran yang diampu oleh guru belum mampu menjadi mata pelajaran yang disenangi dan dirindukan oleh siswa. Imbas lebih jauh dari kondisi pembelajaran semacam itu adalah kegagalan siswa dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, serta sikap positif terhadap kegiatan pembelajaran yang melaksanakan diskusi.Untuk menjawab permasalahan tersebut, penulis mengusulkan sebuah inovasi pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok model peserta bernomor khusus.

Saat ini metode pembelajaran yang sudah ada dan banyak dilaksanakan di sekolah salah satu  adalah diskusi kelompok. Dengan menggunakan metode ini, para siswa diharapkan dapat saling belajar bekerja sama dan saling berkomunikasi secara lisan sehingga mampu memecahkan masalah yang didiskusikan.

Berdasarkan pengalaman empirik di lapangan, penggunaan metode diskusi kelompok memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan metode ceramah, misalnya, yang selama ini mendominasi kegiatan pembelajaran. Melalui metode ini, kegiatan pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru. Siswalah yang lebih aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran, sedangkan guru hanya memosisikan diri sebagai fasilitator pembelajaran.

Sejalan dengan keunggulan metode diskusi  Zaini, dkk. (2004) menyatakan bahwa  keunggulan lain yang dimiliki metode diskusi kelompok, di antaranya: (1) membantu siswa belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktik berpikir; (2) membantu siswa mengevaluasi logika dan bukti-bukti bagi posisi dirinya atau posisi yang lain.
(3) memberikan kesempatan kepada siswa untuk memformulasikan penerapan suatu prinsip; (4) membantu siswa menyadari akan suatu problem dan memformulasikannya dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari bacaan atau ceramah; (5) menggunakan bahan-bahan dari anggota lain dalam kelompoknya; dan (6) mengembangkan motivasi untuk belajar yang lebih baik

Masalah yang Ditemukan

Meskipun demikian, metode diskusi kelompok yang digunakan selama ini masih mengandung dua kelemahan yang cukup mendasar, yaitu: (1) belum semua siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan diskusi kelompok; dan (2) siswa masih mengalami kesulitan mengemukakan pendapat dan memberikan tanggapan terhadap pendapat teman sekelasnya.

Berdasarkan permasalahan yang ditemukan, diperlukan inovasi metode diskusi kelompok yang benar-benar dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

Landasan filosofis penggunaan metode diskusi kelompok model peserta bernomor khusus dalam kegiatan pembelajaran adalah metode konstruktivistik. Asumsi sentral metode ini adalah bahwa belajar itu menemukan. Meskipun guru menyampaikan sesuatu kepada siswa, mereka melakukan proses mental atau kerja otak atas informasi yang diterima sehingga informasi tersebut masuk ke dalam pemahaman mereka. Konstruktivistik dimulai dari masalah untuk selanjutnya berdasarkan bantuan guru, siswa dapat menyelesaikan dan menemukan langkah-langkah pemecahan masalah tersebut.

Sejalan dengan itu Depdiknas (2005) Metode konstruktivistik didasarkan pada teori belajar kognitif yang menekankan pada pembelajaran kooperatif, pembelajaran generatif, strategi bertanya, inkuiri, atau menemukan dan keterampilan metakognitif lainnya (belajar bagaimana seharusnya belajar). Pembelajaran yang bernaung dalam metode konstruktivistik adalah kooperatif. Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks.

Metode Pembelajaran

Sesuai dengan inovasi pembelajaran yang diusulkan, disajikan metode diskusi kelompok model peserta bernomor khusus. Metode ini termasuk ke dalam jenis metode diskusi kelompok berbasis pembelajaran kooperatif yang lebih menekankan pengajaran individual meskipun tetap menggunakan pola kooperatif (Team-Assisted Individualization).
Dalam praktiknya, metode diskusi kelompok model peserta bernomor khusus didukung oleh penggunaan alat bantu berupa nomor peserta yang terbuat dari kertas HVS berukuran 5 cm x 5 cm.jumlah kartu bernomor disesuaikan dengan jumlah siswa. Dan kartu ditulis dua angka yang dipisahkan dengan tanda titik. Angka depan merupakan nomor kelompok sedangkan angka belakang merupakan nomor khusus peserta. Penggunaan kertas HVS ini dimaksudkan agar mudah digulung sehingga siswa tidak dapat melihat nomor khusus yang akan dipilih.

Kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa lebih ditekankan pada kompetensi individual meskipun dilakukan dalam bentuk diskusi kelompok. Penggunaan kartu bernomor khusus dimaksudkan sebagai upaya untuk membangkitkan motivasi siswa secara individual dalam mengemukakan pendapat atau tanggapan secara lisan. Dengan menggunakan metode ini, siswa tidak bisa lagi bergantung kepada sesama anggota. Setiap anggota memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap setiap permasalahan yang dibahas dalam forum diskusi. Dengan cara demikian, setiap anggota akan selalu siap jika sewaktu-waktu ditunjuk oleh guru untuk memberikan pendapat  berdasarkan nomor khusus yang dimilikinya. Dengan cara demikian kompetensi siswa dalam hal berbicara dapat ditingkatkan.

Oleh, Nikson Tampubolon, S.Pd
Guru SMA Negeri 2 Lubuk Pakam

Aktifkan Kegiatan Pramuka

Praja Muda Karana (Pramuka) di sekolah belakangan ini terlihat kurang aktif. Terbukti banyak gugus depan (gudep) yang tak lagi aktif menggelar kegiatan di sekolah-sekolah.

Hal ini seiring semakin banyaknya kegiatan ekskul lain yang muncul dan lebih menarik perhatian siswa kebanyakan, seperti kegiatan sejenis Paskibra, bidang kesenian maupun olahraga.

Namun, tak begitu bagi Gudep 2125/2126 SMK Negeri 6 Medan. Mereka tetap semangat menggelar berbagai kegiatan, baik kegiatan rutin maupun mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di tingkat kabupaten/kota, provinsi hingga nasional.

Seperti pada Januari 2011 lalu mereka mengikuti even tingkat Kota Medan yang mengagendakan beberapa jenis mata lomba seperti LKBB, Pioneering, Teknologi Tepat Guna dan Seni Tari. “Namun, pada saat itu kami belum bisa membawa satu tropi pun pulang ke sekolah. Tapi, kami tak patah semangat,” ujar Ketua Gudep 2125/2126 Jhontua, Selasa (22/3).
Lebih lanjut Jhontua mengatakan, mereka tetap menggelar latihan rutin setiap Minggu pukul 09.00 WIB di sekolah. Pada latihan tersebut, mereka tetap menggelar latihan seperti baris-berbaris, seni budaya dan lainnya. “Karena Pramuka tak hanya identik dengan baris-berbaris tapi juga seni budaya bahkan olahraga. Jadi kami tetap mempersiapkan diri untuk itu,” katanya.

Siswa kelas XI Akuntansi 2 ini juga menjelaskan, saat ini anggota yang aktif di Gudep 2125/2126 berjumlah 23 orang. Hal ini karena angkatan senior atau yang saat ini duduk di kelas XII sudah tak aktif lagi, karena sedang sibuk mempersiapkan diri untuk mengikuti Ujian Nasional (UN) yang sudah sangat dekat waktunya.

Menurut Jhontua, anggota yang kini berada di Gudep 2125/2126 ini dulunya memilih masuk ke Pramuka karena memiliki tujuan untuk melatih kedisiplinan dan kemandirian. “Karena di Pramuka hal tersebutlah yang paling dominan akan dimiliki setiap anggota. Bahkan fisik dan mental juga akan semakin terlatih di sini,” terangnya. (saz)