27 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 15675

Anggota Anggota DPRD Riau Dipanggil Paksa

PEKANBARU- Anggota DPRD Riau, Riki Hariansyah, mangkir dipanggil jaksa untuk menjalankan amar putusan kasasi Mahkamah Agung (MA) vonis 6 bulan penjara dalam kasus penipuan. Kejari Pekanbaru akan melakukan upaya paksa untuk menjebloskan Riki ke penjara.

“Surat pemanggilan pertama sudah kita layangkan kepada Riki untuk menjalankan amar putusan MA tersebut. Pemanggilan pertama tidak digubris dengan alasan Riki masih sibuk menjalankan tugas di DPRD Riau. Selanjutnya sesuai prosedural akan kita panggil sampai ketiga kalinya. Bila tetap mangkir, kita akan eksekusi paksa,” papar Kasi Pidum Kejari Pekanbaru, Abun Hisbullah, Sabtu (5/3) di Pekanbaru. “Apabila tetap mangkir akan kita lakukan upaya paksa. Apabila sampai surat ketiga tidak menyerahkan diri, kita akan cari sampai dapat. Riki harus segera menjalankan amar putusan MA yang telah memberikan vonis kasasi enam bulan kurungan,” kata Abun.
Dalam kesempatan terpisah, Riki mengaku belum mengetahui adanya amar putusan MA tersebut.(net/jpnn)
“Saya belum menerima amar putusan MA tersebut, dan belum ada juga pihak yang memberitahukannya kepada saya,” kata Riki.

Kasus ini bermula, ketika Riki belum menjabat anggota DPRD Riau. Riki anak kesayangan Bupati Siak, Arwin AS ini terlibat kasus penipuan bisnis proyek di lingkup Pemkab Siak. Selaku anak bupati, Riki dikenal dapat mengatur sejumlah proyek dengan miliaran rupiah.

Lantas Riki menjanjikan kepada Direktur PT Anak Negeri, M Nasir, untuk mendapatkan proyek di Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Olahraga Kabupaten Siak dengan nilai belasan miliar.

Untuk mendapatkan proyek tersebut, Riki meminta kepada M Nasir memberikan uang upeti sebesar Rp 1,5 miliar. Setelah uang diterima, ternyata M Nasir selaku pemilik perusahaan tidak kunjung mendapatkan proyek seperti yang dijanjikan Riki.

Dari kasus penipuan inilah, M Nasir, yang saat ini merupakan anggota DPR RI melaporkan kasus tersebut ke Polda Riau pada awal tahun 2007 silam. Lantas tak lama setelah itu, PN Negeri memberikan putusan bebas buat Riki. Dari putusan bebas tersebut, pihak Kejaksaan melakukan upaya kasasi.

Setelah empat tahun berselang, Februari 2011 MA memberikan vonis kasasi enam bulan kurungan. Satu sisi orangtuanya, Arwin AS, juga berstatus tersangka di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus perizinan kehutanan yang diduga merugikan negara ratusan miliar.(net/jpnn)

Target Tiga Bulan Lalui 26 Kota dan 19 Provinsi

Effendi Soleman, Keliling Nusantara dengan Kapal Rancangan Sendiri

Berbekal pengalaman pernah berkeliling dunia, Effendi Soleman bulan depan berkeliling Nusantara. Dia akan menggunakan kapal rancangan sendiri. Ketika merancang, dia tak menggunakan rumus-rumus perkapalan yang njelimet. Untuk alat ukur pun, dia memakai barang seadanya. Tutup panci pun jadi.

THOMAS KUKUH, Jakarta

MEJA kerja di rumah Soleman terlihat berantakan. Selain dipenuhi kertas berisi coretan, di sudut meja itu terdapat sebuah replika kapal dari kertas karton putih. “Ini replika kapal yang hendak saya pakai nanti. Saya yang merancang sendiri,” kata Soleman bangga saat ditemui JPNN di rumahnya Kamis (3/3).

Tak lama setelah menunjukkan replika kapal dari kertas karton itu dia tampak sedang mencari sesuatu di antara kertas-kertas yang berserakan di atas meja kerjanya. Dia pun tersenyum saat menemukan barang yang dicari. “Nah ini dia. Sebelum membuat ini (replika), saya gambar dulu di sini,” ujar pria 59 tahun tersebut lantas menunjukkan sebuah kertas gambar berukuran A3.

Di kertas itu, tergambar jelas sebuah kapal bercadik dari beberapa sudut pandang. Ada yang tampak samping, ada juga yang tampak atas. Namun, di gambar itu tidak ada angka-angka njelimet disertai rumus-rumus matematika atau fisika yang khas digunakan para perancang kapal profesioal sebelum membuat sebuah kapal.

Soleman hanya menuliskan ukuran panjang dan lebar badan kapal itu. “Ah nggak ada itung-itungan-nya. Ini semua berdasar feeling dan pengalaman saya menjadi petualang bahari. Dulu, orang kali pertama membuat kapal juga nggak ada rumusnya,” ucapnya lantas tertawa lebar.
Bahkan, pria kelahiran Jakarta, 23 April 1951, itu mengaku menggambar rancangan kapal tersebut dengan alat seadanya. Untuk badan layar yang melengkung, Soleman menggambarnya dengan bantuan tutup panci.

Bukan hanya itu, tutup toples, kaleng semir sepatu, dan barang-barang rongsokan lainnya tak luput digunakan untuk menggambar. “Apa pun yang melengkung saya jadikan penggaris. Yang penting cocok,” ujarnya lalu ngakak.

Meski tak disertai hitung-hitungan rumus yang rumit, Soleman tak mau disebut asal dalam merancang kapal. Ketika Jawa Pos bertanya seputar bentuk kapal, dia bisa menerangkan dengan meyakinkan. Meski semua jawaban yang diberikan hanya berdasar pengalamannya beberapa kali berlayar seorang diri ke beberapa pulau dan negara.

Soleman juga menerangkan alasan kapalnya terdiri atas sekat-sekat ruang. Yakni, jika salah satu bagian pecah, kapal tidak langsung tenggelam. Namun, kapal masih bisa bertahan lantaran ada rongga yang lain.

Tentang keselamatan, dia juga benar-benar memikirkan dan menuangkannya dalam rancangan kapal. Jadi, Soleman sebisa mungkin membuat kapal yang benar-benar aman meski tidak ada hitungan ilmiahnya sama sekali.  “Kapal ini saya beri nama Katir Nusantara 02,” ucapnya.

Dia menceritakan, pembuatan kapal tersebut di Bogor kini hampir kelar. Kapal yang diperkirakan menghabiskan biaya Rp 335 juta itu nanti digunakan Soleman untuk berkeliling Indonesia dalam kegiatan yang disebut Ekspedisi Bahari Nusantara 2011.

Dia menargetkan, Ekspedisi Bahari Nusantara 2011 dilaksanakan awal April mendatang. Dia pun berharap dalam waktu dekat kapalnya yang terbuat dari fiberglass itu bisa diuji coba di Ancol.

Lebih lanjut dia menerangkan, ekspedisinya kali ini akan memakan waktu tiga bulan. Dia lalu memperlihatkan proposal kegiatan yang telah dibuat. Dalam proposal itu, tercatat bahwa perjalanan Soleman akan menempuh jarak 6.710 mil dan singgah di 26 kota serta 19 provinsi. “Pokoknya, rute besarnya Jakarta, Sabang, Makassar, Ambon, Merauke, Wakatobi, Denpasar, hingga Jakarta,” jelas alumnus SMAN 10 Jakarta itu.

Waktu yang dibutuhkan adalah 63 hari di laut serta 101 hari di darat. Jadi, nanti Soleman melayarkan kapalnya yang kemudian singgah dari satu kota ke kota lain. Tapi, dia tidak sendiri. Dia akan didampingi beberapa pemuda daerah setempat. Pemuda yang jumlahnya tidak lebih dari lima orang itu akan diturunkan ke kota tujuan selanjutnya dan diganti pemuda di kota yang baru disinggahi. Begitu seterusnya.

Menurut Soleman, pemuda yang akan diajak adalah anggota pramuka dan mahasiswa pencinta alam. Namun, bukan sembarangan pemuda boleh menumpang di Katir Nusantara 02. Sebab, panitia Bahari Nusantara 2011 akan menyeleksi pemuda-pemuda yang berminat di setiap kota. Syarat umumnya, peserta tidak boleh berusia lebih dari 30 tahun dan berat badannya tidak boleh melebihi 60 kg.

Soleman mengatakan, salah satu tujuan ekspedisi ini adalah memopulerkan petualangan bahari di kalangan anak muda. Karena itu, dia memilih pemuda sebagai peserta dalam kegiatan tersebut. Menurut dia, kini minat para pemuda di bidang petualangan bahari sangat kurang.

Suami Gustia Ningsih itu memang bukan orang baru di dunia bahari. Dia sangat dikenal sebagai pelayar tunggal. Pada 1988, dengan kapalnya yang diberi nama Cadik Nusantara, seorang diri Soleman mengarungi samudra dari Jakarta-Brunei-Jakarta. Setahun kemudian dia kembali melakukan ekspedisi Jakarta-Penang, Malaysia. Pada tahun yang sama, dia juga mengikuti lomba layar Ambon-Darwin, Australia.

Dengan prestasi yang telah diraihnya itu, Soleman mendapat penghargaan Pelayar Lepas Pantai Tunggal Pertama Indonesia dari Persatuan Olahraga Layar Indonesia (Porlasi) dan penghargaan Pemuda Pelopor Bidang Bahari Tingkat Nasional dari Presiden Soeharto.
Terakir pada 2005, Soleman menjalankan ekspedisi. Namun, saat itu kapalnya rusak parah lantaran terkena ombak saat mengarungi perairan di Aceh.

Soleman ternyata tidak menyerah. Setelah sekian lama tidak mengarungi samudra, dia merasa “gatal”. Diam-diam pria yang saat ini bekerja di salah satu pabrik pembuatan kapal itu kembali menyusun rencana untuk kembali berekspedisi.

Sejak setahun lalu dia kembali mengumpulkan teman-teman lamanya. Tentu saja, tujuannya membahas keinginannya yang tak terbendung untuk mengarungi samudra. Bak gayung bersambut, teman-teman Soleman yang kebanyakan merupakan para senior organisasi petualang alam dan para mahasiswa pecinta alam di beberapa universitas, seperti Universitas Indonesia dan Universitas Trisakti Jakarta, itu langsung mendukung.

Bahkan, dalam waktu beberapa bulan, mereka bisa mengumpulkan dana dari beberapa sponsor pendukung untuk membiayai ekspedisi ini yang diperkirakan akan menghabiskan biaya Rp 2,3 miliar. “Biayanya memang besar. Selain untuk peralatan, banyak yang digunakan untuk merekrut peserta di daerah-daerah,” ucapnya.

Keinginan Soleman ternyata juga didukung penuh oleh perusahaan tempat dia bekerja. Bahkan, Ruby Tirsana, bos besar Soleman, menyumbang sepenuhnya biaya pembuatan kapal. “Yang lain tim saya mencari dana sendiri,” katanya, lantas terkekeh.

Namun, dana sebesar itu bukanlah halangan yang berarti. Dia sangat yakin bahwa ekspedisinya akan berjalan lancar. Selain sangat yakin dengan kekuatan kapalnya yang berukuran panjang 8,5 meter dan lebar 6 meter itu, dia yakin bahwa semua tim panita akan bekerja dengan baik.

“Saya ingin (ekspedisi) ini menjadi kado ulang tahun saya yang ke-60. Pokoknya saya ingin mencari Soleman-Soleman yang lain,” ujarnya. Di akhir perbincangan, Soleman beranjak dari tempat duduk dan mengambil sebuah kalender Bali dari tembok ruang kerjanya.

Dia lalu menunjuk angka 23 April 2011 yang merupakan hari ulang tahunnya. “Coba apa artinya (23 April) menurut kalender Bali. “Ini adalah hari Saraswati. Yaitu, hari turunnya ilmu pengetahuan,” terangnya sambil menunjukkan keterangan yang ada di bawah angka. “Saya ingin pada hari ulang tahun nanti saya menurunkan ilmu dan pengalaman saya,” imbuhnya. (c5/c4/kum)

Heboh, Video Mesum Mirip Petinggi PKS

Pengunggah: Boleh Percaya Boleh Tidak

MEDAN-Setelah heboh dengan video mesum fenomenal Ariel dan Luna Maya serta Cut Tari. Kasus yang sama kembali merebak. Kali ini, pelakunya mirip Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pertimbangan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sosial (PKS), Anis Matta.

Link video mesum mirip Anis Matta itu dikirim pemilik akun @Fahri_Israel di Twitter. Pemilik akun tersebut menuding pemeran laki-laki itu adalah Anis. Dari jejaring sosial itu, video mesum merebak ke mana-mana. @Fahri_Israel menyatakan, ”Video mesum Anis Matta sebelum terkenal seperti sekarang, silakan anda2 percaya atau tidak, ini buktinya!”

Dalam video berdurasi 45 detik itu, sekilas wajah pelaku pria berkumis yang tengah bercumbu bersama wanita cantik. Wajahnya memang tampak mirip dengan Wakil Ketua DPR tersebut.

Dari gambar yang nampak, video direkam dengan handphone, mengingat resolusi dan kualitas gambarnya kurang sempurna. Tetapi kemungkinan akan kebenarannya bahwa itu Anis Matta atau bukan belum bisa dipastikan. Sebab, pelaku yang mirip dengan Anis, selalu menyampingkan frame. Pendapat dari para ahli telematikan , apakah itu benar-benar Anis Matta atau hanya berwajah mirip, juga belum ada.

Kuat dugaan video tersebut sengaja diciptakan oleh orang-orang tertentu yang ingin menjatuhkan karir dan merusak nama baik Anis Matta semata. Maklum saja, video itu beredar di tengah gencarnya PKS meminta kadernya aktif di social media. Sontak, dalam situs mikroblogging Twitter, nama Anis Matta menjadi perbincangan.

Dampak muncul link video mesum itu memang luar biasa. Banyak pengguna twitter bertanya-tanya apakah yang di dalam video itu memang Anis Matta atau bukan.
Banyaknya pertanyaan akan keaslian video ini. @Fahri Israel  menjelaskan, “Sy sdh blg terserah klu mau percaya atau tdk, tuh video ane dpt dr teman dia lama yg sakit hati krn Anis dzolimi dia, temannya di PK wkt sblm jd PKS!”

Kepada wartawan, Anis Matta yang ternyata sudah mendengar informasi tersebut. “Itu adalah fitnah, saya pantau @Fahri_Israel, memang sejak awal serangannya kepada PKS. Saya memandang ini sebagai serangan kepada tokoh PKS termasuk saya Sekjen PKS dan serangan langsung kepada PKS,” kata Anis di Gedung DPR.

Anis Matta mensinyalir ada gerakan disengaja di ranah sosial media Twitter untuk melakukan pembusukan atas citra PKS. Anis enggan menyebut siapa pihak yang mendiskreditkan PKS. Pastinya PKS sudah mengantongi pihak-pihak mana saja yang menyerang, namun PKS lebih memilih diam.

“Lebih bagus bagi PKS tidak komentar terlalu jauh. Tapi ini pasti merugikan PKS dan mengganggu konsolidasi PKS menuju Pemilu 2014,” tuturnya.
Wasekjen PKS, Mahfudz Siddik menambahkan, ada fitnah yang disengaja dilakukan oknum tertentu untuk merusak citra PKS sebagai partai yang bersih. “Saya sudah berbicara dengan Pak Anis, ini fitnah, ini serangan balik terhadap sikap PKS di angket mafia pajak,” protes Mahfudz.

Anggota Fraksi PKS DPRD Sumut Muhammad Nuh juga tidak yakin pemeran pria itu adalah Anis Matta. Menurutnya, video itu hanya isu murahan dan menjijikkan dan sama sekali tidak ada sedikit pun kebenarannya. “Itu bohong. Murahan dan menjijikkan. Ini dilakukan oleh orang-orang yang tidak senang dengan PKS. Dan itu fitnah,” katanya saat dihubungi Sumut Pos, kemarin. Apakah itu dilakukan oleh lawan-lawan politik PKS? “Tidak usah menduga-dugalah,” tambahnya.

Kepolisian Daerah Metro Jaya mengaku belum menerima laporan terkait video mesum tersebut. Polisi mempersilakan Anis melapor jika merasa dirugikan dengan video tak patut itu. “Semua warga negara Indonesia berhak melapor ke kepolisian jika merasa dirugikan, silakan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Baharudin Djafar.

Mantan Kabid Humas Polda Sumut itu mengatakan, pihaknya siap menindaklanjuti penyebaran video tersebut jika ada yang melapor. “Kalau ada laporan, tentu kita tindak lanjuti,” katanya.

Hingga kini, sosok Fahri Israel masih misterius. Tim IT Cyber Crime Bareskrim Mabes Polri juga tengah membidik pemilik akun twitter Fahri Israel. Untuk membongkar pemilik akun twitter tersebut, bukanlah pekerjaan mudah. Tim IT memerlukan waktu yang tidak sebentar dalam menelusuri pemilik akun twitter. “Ini prosesnya agak panjang. Seperti akun facebook, apakah di situ pakai nama asli semua, kan tidak. Kan di situ juga tidak sebut alamat atau data palsu,” jelas sumber di Bareskrim Mabes Polri. (bbs/ari)

Kapolda Diperintahkan Bayar Rp5 Ribu

Legiman Menang di Prapedilan

MEDAN-Hasil akhir sidang prapidana atas dugaan salah tangkap dengan pemohon Legiman (75) dan termohon Kapoldasu Cq Direskrim Poldasu, berakhir happy ending bagi Legiman cs. Majelis hakim di Pengadilan Negeri (PN) Medan diketuai Erwin Mangatas Malau mengabulkan sebagian tuntutan pemohon.

Dalam persidangan di Ruang Cajra IV kemarin (4/3), majelis hakim memutuskan aparat Poldasu melakukan kesalahan prosedur saat menangkap Legiman, 13 Februari 2011 lalu. Karenanya, majelis hakim memerintahkan Kapoldasu Cq Direskrim Poldasu membayar ganti rugi materi sebesar Rp5 ribu.

”Alasan majelis mengabulkan permohonan pemohon sebagian, sebab proses penangkapan Legiman tidak sah. Identitas pemohon tidak sesuai yang sebenarnya berupa nama, alamat dan umur. Walaupun dalam hal ini termohon telah menyatakan kesalahan administrasi dan sudah diperbaiki,” tegas Mangatas.

Namun, gugatan praperadilan terhadap penahanan yang dilakukan termohon terhadap pemohon, tetap dinyatakan sah. Dengan alasan pihak termohon, secara prosedur resmi telah mengirimkan surat bukti penahanan kepada keluarga pemohon. Dengan demikian, Legiman masih akan berada di tahanan Mapolda selama proses pembuatan BAP.

Usai pembacaan putusan, spontan Ruang Sidang Cakra IV menjadi riuh. Para pengunjung dan keluarga pemohon memberi aplaus pada majelis hakim.

Persidangan kemarin dihadiri kuasa hukum pemohon Emi Sihombing SH, kuasa hukum termohon AKBP Didik Mihardja, serta sejumlah anggota Kelompok Tani Desa Manunggal. Emi juga terlihat tersenyum.

”Saya sangat bersyukur prapid dikabulkan. Keputusan ini tamparan keras buat aparat kepolisian,” katanya. Terkait nilai uang yang wajib dibayar termohon, Emi Sihimbing tidak mempermasalahkannya. ”Tidak memandang jumlah uang Rp5 ribu. Namun (diwajibkan membayar, Red) uang sebesar itu adalah pukulan berat pada Kapoldasu, agar kesalahan penangkapan itu tidak terjadi pada orang lain,” tegas Emi.

Wanita itu secara khusus menyoroti kehadiran kepolisian saat eksekusi lahan sengketa di kawasan PT KIM II, Mabar, Kamis, 6 Januari 2011 lalu. ”Dalam pelaksanaan eksekusi tak seorang pun petugas kepolisian berpakaian lengkap melakukan pengamanan. Untuk itu kita berharap, ke depan aparat kepolisian lebih baik lagi dalam memberikan rasa aman pada masyarakat,” ungkapnya.

Emi juga mengimbau anggota kelompok tani menahan diri untuk tidak berbuat hal-hal yang melanggar hukum.

Seperti diberitakan sebelumnya, Legiman ditangkap karena disangkakan melakukan pemalsuan data dan tanda tangan beberapa anggota Kelompok Tani Desa Manunggal. Polisi juga dituding salah melakukan penangkapan karena dalam surat perintah penangkapan No SP/Kap/55/II/2011/Dit Reskrim itu memuat nama Legiman alias Muslan, usia 60 tahun, dan bertempat tinggal Jalan Rumah Potongan Hewan, Pasar I Lingkungan IX, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli. Sementara pemohon bernama Legiman, usia 72 tahun, beralamat Jalan Rumah Potong Hewan, Lingkungan X, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli.

Penangkapan dan penahanan terhadap Legiman pada 13 Februari 2011. Penahanan itu dinilai melanggar asas kepatutan. Sebab, korban Legiman sudah berumur lanjut.

Di sisi lain, lahan 46,11 hektar yang menjadi objek sengketa kepemilikan antara Legiman cs dari Kelompok Tani Desa Manunggal dengan PTPN II-PT KIM Mabar, tampak lengang pasca rekonstruksi lahan, Kamis (3/3). Pasalnya, hampir seluruh anggota kelompok tani yang biasanya berada di lahan tersebut, mendatangi PN Medan. (rud/mag-11)

Wawancara Khusus dengan Irjen Pol Oegroseno

Saya Sudah Jatuh Cinta…

Kamis (3/3), pukul 22.30 WIB, rumah dinas Kapolda Sumut di Jalan Wali Kota, masih ramai. Beberapa orang tampak menunggu untuk bertemu Irjen Pol Oegroseno, yang segera akan mengakhiri masa jabatan sebagai Kapolda Sumut. Sekitar setengah jam menunggu, ajudan Kapolda memanggil wartawan koran ini ke sebuah ruangan di rumah dinas itu.

Ruangan tunggu ini lebih mirip bar mini, dilengkapi peralatan musik dengan televisi flat dan kursi-kursi santai.  Tak lama, Irjen Pol Oegroseno masuk menemui Sumut Posn
Ia memakai t-shirt berwarna gelap dan ketat sehingga menampakkan tubuhnya yang masih tegap. Dengan senyum khasnya, Oegroseno menyapa.

Apa kabar pak?
Alhamdulillah baik. Kebetulan sekali, hari ini pas setahun saya bertugas di Sumut. Saya masuk tanggal 3 Maret 2010.

Bapak segera mengakhiri masa jabatan sebagai Kapolda Sumut, selama bertugas apa yang paling menyita perhatian?
Pasti kasus perampokan CIMB Niaga. Tapi Alhamdulillah, kasus itu terungkap secara gamblang selama 1,5 bulan. Kasus ini benar-benar menyita perhatian apalagi ada anggota polisi yang tewas di sana.

Apa kesulitan mengungkap kasus tersebut, apakah karena ada tekanan dari Mabes misalnya atau tekanan masyarakat?
Tidak ada tekanan. Yang jadi kesulitan itu, pertama, tidak ada satupun petunjuk di TKP mengenai pelaku. Semua saksi yang diperiksa tidak ada yang bisa memberikan petunjuk yang mengarah ke komplotan pelaku. Barang bukti di TKP pun tidak bisa dijadikan petunjuk.

Lalu apa yang bisa dijadikan petunjuk?
Satu-satunya yang mengarah ke komplotan perampok yaitu senjata M-16 milik anggota Brimob yang tertembak. Artinya, siapapun yang memegang senjata Brimob yang hilang itu, merekalah pelakunya.

Selama setahun bertugas di Sumut, apa kesan Bapak?
Pertama, saya datang ke sini setelah kejadian demo Protap. Saya pikir kasus ini akan sulit. Tapi dengan dialog dengan unsur-unsur masyarakat di sini, semuanya bisa diatasi dengan baik. Masyarakat Sumut masih mau berdialog dan musyawarah memecahkan masalah. Masyarakat Melayu di sini, benar-benar bisa memberikan kontribusi bagi bangsa. Kita lihat saja, kalau di daerah Jawa, orang demo masih membawa binatang seperti kerbau dan lain-lain, di sini demo masih mengajak manusia.
Sebelum bertugas, saya dipesankan oleh Kapolri untuk menertibkan reserse.

Apakah ada kesulitan menertibkan reserse?
Tidak sulit kok. Intinya, komunikasi atasan dengan bawahan berjalan. Yang terjadi memang komunikasi itu yang tidak ada. Atasan membiarkan anak buah. Padahal, sesalah apapun anak buah, kadang begitu ditegur masih mau berubah. Mereka merasa diperhatikan.
Kondisi polisi di Sumut masih jauh lebih baik daripada di Jakarta. Di Jakarta, anak buah tidak lagi menghargai atasan.

Apa tanggapan Bapak terhadap masyarakat di sini?
Terus terang saja saya kaget. Awalnya saya pikir sulit. Saya pikir masyarakat di sini susah diatur. Tapi ternyata dengan dialog, semua bisa berjalan baik. Menurut saya, masyarakat Sumut tidak kasar tapi keras.

Untuk membuka dialog dengan masyarakat, pejabatnya jangan bergaya eksklusif. Di rumah jabatan Kapolda ini, terbuka 24 jam bagi masyarakat yang ingin datang. Tapi, kalau pejabatnya membatasi diri di rumah jabatan seperti praktek dokter, saya yakin masyarakat akan menjauh.

Menurut Bapak, apa tingkat kerawanan yang harus paling diwaspadai di Sumut?
Persoalan SARA menurut saya tidak begitu besar. Yang harus diwaspadai adalah peredaran senjata api karena Sumut berdekatan dengan Aceh.

Di kalangan polisi dan masyarakat, Bapak terkenal tegas dan keras jika ada anggota polisi yang bertindak tidak sesuai prosedur. Apakah ada perlawanan di lingkungan internal karena sikap itu?
Alhamdulillah tidak ada. Ya itu tadi. Komunikasi atasan dengan bawahan harus dijaga.

Selain urusan tugas, apalagi yang membuat Bapak terkesan?
Operasi pengejaran kelompok bersenjata di Dolok Masihul. Pengalaman itu tidak akan terlupakan bagi saya. Warga di sana benar-benar ikut membantu aparat dengan tulus. Mereka menyediakan makan, minum dan tempat istirahat.

Bahkan, sampai sekarang saya masih sering rindu dengan singkong roti dari sana. Kalau saya sedang kepengen, saya minta tolong camatnya mengantarkan.

Dari hati saya, saya sudah jatuh cinta ke masyarakat di sini. Bukan dalam arti jatuh cinta ke perempuan ya. Tapi jatuh cinta ke masyarakatnya. Saya sudah fall in love.
Saya sudah bertugas di Sulteng, Surabaya, Nusa Tenggara Timur, tapi kesan saya biasa-biasa saja.

Apa berat Bapak meninggalkan Sumut?
Namanya orang sudah jatuh cinta.

Menurut Anda gimana rasanya meninggalkan yang Anda cintai….?
Ada kemungkinan Bapak menghabiskan masa pensiun di Sumut?
Ya mungkin sekali. Istri sayapun sudah merasakan perasaan yang sama seperti saya.

Apa yang bisa Bapak sampaikan di akhir wawancara ini?
Saya tidak pernah yakin di Sumut ini ada kegiatan terorisme. Itu saja. (indrawan/zulkifli)

Biar Kena Semua Pejabat Pemprov

Anggota DPRD Bantah Terlibat

MEDAN-Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengakhiri pengumpulan keterangan dan pengumpulan data di Kota Medan. Kini, para penyidik itu telah kembali ke Jakarta, membawa sejumlah dokumen. “Sudah selesai, mereka (penyidik, Red) sudah tidak lagi memakai kantor kami. Berarti sudah selesai,” ucap Kepala sub Bagian Hukum/Humas Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Sumut, Mikael Togatorop, Jumat (4/3).

Usai melakukan pemeriksaan ini, penyidik KPK belum memberikan keterangan resmi termasuk materi apa saja yang dikumpulkan. Tapi, sepanjang penelusuran Sumut Pos, data yang dikumpulkan bersumber dari Biro Bina Sosial (Binsos) Pemprovsu. Hal itu dibenarkan seorang pejabat eselon II Pemprovsu “Saya dikabarkan, memang ada data yang diambil dari Biro Bina Sosial, dua pejabat itulah yang tahu. Biro Keuangan dan Biro Binsos,” sebut pejabat yang namanya enggan dikorankan.

Bagaimana tanggapan pejabat-pejabat di Pemprovsu atas hubungan pemeriksaan pejabat Pemprov tersebut dengan kasus Syamsul? Kabid Humas Pemprovsu Erwin Hadian Hasibuan menjelaskan dengan gamblang. Ditegaskannya, kasus yang menimpa Syamsul Arifin adalah saat yang bersangkutan menjabat bupati Langkat selama dua periode.
“Kalau masalah ini, kita tahu ini adalah masalah di Langkat. Mungkin, yang jadi pertanyaan KPK adalah uang Rp62 miliar itu dari mana. Makanya, KPK terus melakukan pemeriksaan. Kalau memang benar ada dugaan dari uang di Binsos dan Biro Keuangan yang dipakai untuk mengganti uang itu ke KPK, biar kena semua pejabat Pemprovsu,” tegasnya.


Amatan wartawan koran ini di Kantor Gubsu, sejumlah pegawai Biro Binsos biasa saja menanggapi isu KPK memeriksa atasannya. Tampak para pegawai tetap bekerja, tapi keadaannya lebih sunyi dari biasanya. Bahkan, para pemohon proposal juga lebih sedikit dari hari-hari menjelang tutup anggaran.

Tapi, di Biro Keuangan pegawai lebih ramai dan membicarakan tentang kebenaran isi berita di harin Sumut Pos. Bahkan, ada seorang pegawai wanita berjilbab baru mengetahui bahwa atasannya di panggil KPK di BPK RI perwakilan Sumut. “Kami tahunya bapak itu masih di ruangannya dan di Kantor Gubsu, dulu waktu zamannya Pak Syamsul ada di Kantor Gubsu, Bapak kami (Kepala Biro Keuangan, Red) sering dilantai 10 (ruang Gubsu, Red),” ucapnya.

Anggota Dewan Bungkam
Hasil penelusuran yang dilakukan Sumut Pos, dugaan penyelewengan dana Bansos senilai Rp215,17 miliar, juga banyak melibatkan sejumlah pejabat pemprovsu lain dan oknum-oknum di gedung dewan.

Terkait hal itu, sejumlah anggota DPRD Sumatera Utara yang dimintai komentar enggan menjawabnya. “Jangan saya ya,” ujar salah seorang anggota DPRD Sumut dari Fraksi PAN yang enggan disebutkan namanya, kemarin (4/3). Dia bilang, gara-gara dulu diminta komentar soal kasus Syamsul, dia sempat dipanggil pimpinan partainya.

Sedangkan Ketua DPRD Sumut Saleh Bangun menyatakan, tidak ada hubungannya antara DPRD Sumut dengan pemeriksaan yang dilakukan KPK terhadap HL (pejabat di Biro Binsos) dan MS (pejabat di Biro Keuangan).

“DPRD kan tidak ada hubungannya dengan pemeriksaan KPK itu. Lebih baik, langsung tanya dengan yang bersangkutan di Biro Binsos dan Biro Keuangan saja ya. Takutnya, salah pula saya kalau memberi statemen,” katanya.


Anggota DPRD Sumut lainnya, Syamsul Hilal, lebih menyoroti hubungan pemeriksaan KPK tersebut dengan kelanjutan proses hukum Syamsul Arifin. Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini yakin, pemeriksaan dua pejabat di Pemprovsu itu akan menguak tabir dugaan kasus korupsi yang terjadi di dua biro paling basah di Pempropsu tersebut. Proses pemeriksaan juga akan memberikan korelasi positif terhadap perjalanan kasus yang menimpa Gubsu Syamsul Arifin.

“Kita menghargai proses pemeriksaan yang dilakukan KPK. Dengan adanya pemeriksaan tersebut, akan memberi jalan terang atas penanganan masalah yang dihadapi Gubsu,” ujar politisi senior PDI P ini.

Syamsul Hilal juga menuturkan, proses pemeriksaan terhadap dua pejabat Pempropsu bisa menandakan, KPK tengah menelusuri uang pengembalian dari Gubsu Syamsul Arifin sebesar Rp62 miliar terhadap KPK.

—————
Sementara itu, Sekretaris Eksekutif Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Sumut, Elfenda Ananda menyahuti, langkah KPK untuk melakukan pengumpulan keterangan dan data sudah cukup baik. Dia berharap hasilnya dipublikasikan ke media massa. Supaya, anggaran bisa terawasi dan sebagai perhatian bagi pemohon bantuan, oknum-oknum di pegawai Pemprov serta para mafia bansos.

“Saya sudah sangat banyak mendapatkan laporan potongan 20 sampai 60 persen per proposal, itu sudah lama terjadi. Kemudian, ada yang mendahulukan anggaran terlebih dahulu. Inikan sudah tidak benar dan tidak mengarah yang sesuai,” paparnya.

Prihal tindak lanjut pemeriksaannya, dia minta KPK lebih gigih mengejar dan mengecek alokasinya. Sebab, BPK RI sendiri menemukan banyak dana sosial yang sulit dipertanggungjawabkan.


Kejatisu: Masih Lidik
Di sisi lain, Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) mengaku masih mengurut kasus dugaan korupsi dana Bantuan Bosial (Bansos) Pempropsu senilai Rp215,17 miliar di Pemprovsu.

Pernyataan tersebut dilontarkan Asisten Tindak Pidana Khusus (Aspidsus) Erbindo Saragih, pada wartawan Jumat (4/3) di Jalan AH Nasution Medan. “Saya di Pidsus yang tangani kasus itu (dugaan korupsi Bansos, Red) masih di intel. Kasus itu belum sampai pada kita, bagian pidana khusus,’’ tegas Erbindo singkat.

Kasi Pidsus Kejatisu Jufri SH juga mengatakan hal yang sama. “Kasus itu masih dilidik di bidang intel. Belum dilimpahkan pada kita,’’ tegas Jufri.
Sementara itu Kasi Penkum/Humas Kejatisu Edi Irsan Tarigan tidak bersedia memberikan jawaban. (ari/ril/rud)

Dinda KanyaDewi Senang di sebut Artis

Belakangan ini banyak sekali bintang sinetron yang menjajal kesempatan menjadi penyanyi. Dinda Kanyadewi (24) menambah panjang daftar artis tersebut. Pemeran Mischa di sinetron Cinta Fitri itu merilis single perdana berjudul Harus Bagaimana di Brew House, Senayan City, Jakarta, Kamis  (3/3) malam.

Demi lagu barunya tersebut, Dinda yang telanjur identik dengan peran jahat Mischa mengubah penampilan Dia tampil seperti lady rocker. “Ini sebutannya modern rock chic,” katanya. Bahkan, dia menyebut lady rocker, seperti Nicky Astria, Inka Christie, dan Nike Ardilla, yang menjadi pengaruh musiknya. Single berjudul Harus Bagaimana itu memang memiliki sentuhan rock.

Memasuki dunia baru, mantan pacar Derby Romero mengatakan bingung. Meski pernah berlatih vokal, tetap saja Dinda kaget. Sebab, dia sudah terbiasa berakting, bukan bernyanyi.

Maka, dia lebih suka dibilang aktris ketimbang penyanyi. “Saya masih merasa bingung saja. Saya ini penyanyi atau bukan. Lebih sukanya sih dibilang aktris yang sedang mencoba dunia baru,” terangnya, lantas tersenyum.

Namun, justru karena mencoba hal baru itulah, Dinda mengatakan jadi lebih menghargai karya orang lain. Sebab, dia merasakan sendiri sensasi mengerjakan sebuah karya. Apalagi dia pendatang baru di dunia musik. “Ternyata, memang susah ya. Kadang kalau kita tidak melalui prosesnya, kan gampang banget berkomentar. Tapi, ternyata saya merasakan sendiri. Jadi, sekarang lebih menghargai. Cuma, saya masih aneh mendengar suara sendiri,” jelasnya, lantas tertawa.

Lalu, apakah Dinda akan berpaling ke tarik suara ketimbang acting? “Enggak akan. Saya enggak akan meninggalkan seni peran,” tegasnya. Walau jadwal syuting stripping padat, jadwal menyanyi harus bisa dimasukkan di sela-selanya. Sebab, dia sadar tidak mungkin langsung bisa maksimal menyanyi. Apalagi hal itu benar-benar hal baru. Jadi, dia masih harus tetap latihan.

Dinda mengatakan masih gemetar jika harus menyanyi di depan banyak orang. “Kalau menyanyi karaoke, aku berani. Tapi, kalau di depan banyak orang, masih gemetaran. Ya, namanya juga masih baru. Suara fals wajarlah. Tidak mungkin juga bisa langsung bagus,” tuturnya. (jpnn)

LAZ Al-Hizrah Makan Bareng Anak Yatim

MEDAN – Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Hizrah makan bersama dengan 31 anak Yatim dari Kecamatan Medan Polonia di Rumah Makan Mahfud Jalan Abdullah Lubis, Medan, (1/3).
Manager Panreshing Untung Shi, dihadapan 31 orang anak-anak yatim yang menjadi binaannya tersebut mengatakan, kegiatan makan bersama tersebut dilakukannya berkat dukungan dari Ibu Nur.

Dikatakanya, Lembaga Amil Zakat Al-Hizrah tersebut saat ini bergerak dalam bidang Sosial dan Daqwah, Kesehatan, Pendidikan dan Ekonomi yang diperuntukkan bagi kalangan anak-anak yatim.

“Penerima utama bantuan itu kan anak-anak yatim, karena mereka yang paling berhak atas bantuan itu,”ujar Untung.

Lanjut Untung,  sebagai pengurus lembaga zakat dirinya juga mengharapkan para anak-anak binaanya kelak menjadi anak yang beramal budi, ber-Ahlaq, berdedikasi yang baik serta menjadi anak yang soleha tidak mengejar cita-cita menjadi artis yang seronok.
“Ya, banyak anak-anak ini terkontaminasi dengan aksi sejumlah artis yang seronok, saya berharap kelak mereka ini menjadi anak yang soleha, dan ber Ahlaq bagi masyarakat,”lanjutnya.

Dijelaskanya, anak yatim binaannya tersebut setiap minggunya selalu diberikan pembinaan termasuk evaluasi hasil rapor sekolah masing masing sehingga pada perkembanganya para anak yatim tersebut dapat berkembang dengan baik.

“Pembinaan-pembinaan bagi setiap anak-anak itu pasti ada untuk mengetahui sejauh mana taraf pemikiran dan kemampuan mereka,”ujarnya.

Hadir juga pada kesempatan itu, Direktur LAZ Al-Hizrah Edi Purnomo dan Manager Operasional (MO) Sarwedi Hasibuan.  (*/mag-8)

Ibra Merasa Terbaik Dunia

Zlatan Ibrahimovic dengan penuh percaya diri menyebut dirinya sebagai pemain terbaik dunia. Striker AC Milan pinjaman dari Barcelona itu menegaskan jika seseorang tidak memiliki keyakinan terhadap dirinya sendiri, maka dia akan habis.

“Saya adalah pemain terbaik di dunia. Saya benar-benar merasa demikian. Anda habis jika tak percaya terhadap diri sendiri. Fakta bahwa saya tak pernah memenangkan Pemain Terbaik Dunia FIFA atau Ballon d’Or tak berarti saya tak bisa menjadi pemain terbaik,” kata Ibra kepada La Gazzetta dello Sport.

Pemain asal Swedia itu juga menjelaskan alasannya sering bergonta-ganti klub. “Saya rasa lebih baik tidak bertahan terlalu lama di klub yang sama. Anda terus belajar hal-hal baru jika sering berganti klub dari waktu ke waktu. Anda bisa cepat berpuas diri jika bertahan di satu klub dalam waktu yang terlalu lama. Anda perlu termotivasi untuk bisa menampilkan performa bagus dan berpindah klub untuk membuktikan kapasitas Anda dari waktu ke waktu.”
Terakhir, Ibra mengungkapkan rencana pensiun pada usia 33 tahun dan kemungkinan Milan menjadi pelabuhan terakhirnya.

“Milan mungkin akan menjadi klub terakhir saya. Saya berencana pensiun dari sepakbola profesional pada umur 33 tahun. Saya tak ingin mengakhiri karier saya dengan meludah darah di akhir tiap pertandingan hanya karena saya terlalu tua untuk terus bermain,” pungkasnya. (net/jpnn)

Hanya Jaga Gengsi

Juventus v AC Milan

TURIN – Performa Juventus musim ini tidak sesuai harapan. Mereka tidak bisa bersaing di papan atas klasemen Serie A Liga Italia. Mereka juga kalah dalam dua laga terakhir. Modal buruk jelang grande partita pada pekan ke-28, dini hari nanti.

Ya, tim berjuluk Bianconeri itu akan menjamu rival berat sekaligus penguasa klasemen AC Milan. Meski bermodal performa labil, Juventus ogah menyerah. Mereka berambisi menjaga gengsi sebagai klub elite Italia.

Boleh saja kalah dari klub-klub gurem semacam Lecce dan Bologna, tapi Juve musim ini belum pernah kalah ketika bertarung dengan rivalnya sesama klub elite, seperti Milan, Inter Milan, dan AS Roma di Serie A Liga Italia.

Bahkan, dalam bentrok pada paro pertama musim ini kontra Milan di San Siro, Juve membawa pulang tiga angka setelah menang 2-1. Hanya, saat ini Milan sedang on fire. Mereka selalu menang dalam tiga laga terakhir di Serie A.

Sekarang mereka masih berkuasa di puncak klasemen dengan koleksi 58 poin. Mereka unggul lima poin atas pesaing terdekatnya Inter Milan yang mengemas 53 poin. Sedangkan, Juve berada pada peringkat ketujuh dengan 41 poin, tertinggal 17 angka dari Milan.

“Ini akan menjadi pertandingan yang berbeda, tanpa mengurangi rasa hormat kepada dua lawan sebelumnya (Lecce dan Bologna). Kami melawan penguasa klasemen, favorit scudetto,” ungkap Giorgio Chiellini, bek Juve, seperti dilansir Football Italia.

Chiellini yang musim ini digeser ke bek kiri menilai, selama ini Juve bukannya kehilangan motivasi. Namun, menurut dia, melawan tim seperti Milan akan memberikan suntikan motivasi yang berlipat. “Tentu saja, selalu spesial,” kata Chiellini.

Namun, motivasi saja tidak cukup bila allenatore Juve Lugi Del Neri tidak bisa memperbaiki kinerja skuadnya. Memang, Juve memiliki serangan yang bagus dan penguasaan bola yang cukup baik, tapi sering dikagetkan oleh serangan balik.

Situasi itu bisa menjadi batu sandungan karena Milan punya pemain yang cepat di lini depan, seperti Alexandre Pato, Zlatan Ibrahimovic, dan Robinho. “Bila melakukan kesalahan melawan Milan, maka mereka akan membunuhmu,” jelas Felipe Melo, gelandang Juve, kepada Sky Sport.
Apalagi, sekarang Milan memiliki opsi pemain yang lebih banyak ketimbang sebelumnya.

Beberapa pemain yang sempat absen seperti Kevin-Prince Boateng, Gennaro Gattuso, dan Alessandro Nesta sudah bisa tampil membela Milan. Memang, Massimo Ambrosini, Andrea Pirlo, dan Clarence Seedorf tidak bisa bermain dan membuat kreatifitas di lini tengah sedikit berkurang, tapi setidaknya Gattuso, Mark Van Bommel, dan Mathieu Flamini mampu menjaga stabilitas di lini tengah. Kehadiran Boateng akan menambah daya dobrak. Kalau pun dia tidak dimainkan sebagai starter dini hari nanti, dia bisa menjadi pengganti yang berbahaya. “Boateng  pemain yang kokoh, dan cepat,” bilang Daniele Tognaccini, pelatih fisik Milan.(ham/jpnn)