26 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 15709

Kasus Salah Tangkap Ungkap Aktor Intelektual

MEDAN- Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan mendesak Polda Sumut mengungkap aktor intelektual yang diduga menitipkan instruksi, hingga oknum Polsekta Medan Kota menembak juru parkir (jukir) Zainal Abidin Nasution. LBH menduga, ada pelaku lain terhadap kasus Zainal selain tersangka Brigadir A. Dimana, institusi Polri pasti memiliki prosedur untuk melakukan penembakan terhadap seseorang yang diduga pelaku tindak pidana.

“Kami yakini, dalam kasus penembakan Zainal diduga ada perintah di sana. Perintah itu dari siapa dan apa motifnya, ini tugas Polda Sumut mengungkapnya. Oknum polisi tidak bisa main tembak saja, sebab semua ada aturannya,” ujar Wakil Direktur LBH Medan, Muslim Muis kepada wartawan, Minggu (27/2).

Dijelasknnya, tindakan polisi bisa dibenarkan jika menembak residivis kelas kakap, tercatat sebagai DPO dan memberikan perlawanan atau melarikan diri saat ditangkap usai melakukan kejahatan. Namun, lanjut Muslim, proses penembakan terhadap Zainal Abidin yang dituduh pelaku pembunuh Direktur PT Sewangi Sejati Luhur (SSL) di Jalan Bandung, Medan, sangat berbeda. Hingga tidak bisa dibenarkan secara hukum.

“Eksekusi tembak itu, diduga ada motif dan kepentingan lain, diduga ada perintah menyertainya,” ucap Muslim. Menurutnya, setelah Zainal Abidin divonis bebas di Pengadilan Negeri Medan karena apa yang dituduhkan penyidik Polekta Medan Kota tidak terbukti. Tim kuasa hukum Zainal dari LBH Medan melaporkan kasus penembakan itu ke Direktorat Reserse Kriminal (Direskrim) Polda Sumut pada 26 Juni 2010 lalu.

Setelah itu, Tim dari Dit Reskrim Polda Sumut menetapkan oknum polisi Brigadir A sebagai tersangka penembak Zainal. “Kami selaku kuasa hukum Zainal mengacungkan jempol dan berterima kasih atas penyidikan yang dilakukan Dit Reskrim Polda Sumut. Namun, kami berharap sekali agar aktor intelektual di belakang kasus ini diusut tuntas,” cetus Muslim.

Lanjutnya, pihaknya memberikan apresiasi kepada Kapolda Sumut selaku pimpinan tertinggi di jajaran Polda Sumut atas penyidikan positif yang dilakukan jajarannya. Dimana sebelumnya, Kapolda Sumut Irjen Pol Oegroseno di beberapa kesempatan mengatakan dengan tegas, dalam  kasus ini melibatkan Mantan Kapolsekta Medan Kota, AKP Darwin Ginting yang merupakan pimpinan Brigadir A.

“Mustahil tersangka Brigadir A, melakukan eksekusi tembak atas inisiatif sendiri. Untuk itu, kita minta Kapolda menyentuh pelaku di belakang Brigadir A. Kami berharap tim penyidik dalam kasus ini tidak melindungi pelaku yang sebenarnya. Kami yakin, penyidik memahami sekali prosedur penembakan terhadap seorang tersangka. Bagaimana hiraki dari atasan ke bawahan tentu penyidik sudah tahu benar,” beber Muslim.

Sementara itu, Kabid Humas Poldasu yang dikonfirmasi dengan ditetapkannya Brigadir A sebagai tersangka oleh Dit Reskrim belum tentu untuk pimpinannya tidak lepas untuk dijadikan tersangka.

Anggotanya dikenakan sebagai tersangka, bukan berarti lepas untuk mantan Kapolsek Medan Kota, AKP Darwin Ginting untuk tetap diperiksa. Dimana, semua anggota dalam melakukan tindakan atas perintah dari atasan. Sedangkan untuk Brigadir Aulia yang sudah menyiapkan pengacaranya untuk pembelaan dipersilahkan saja, karena itu merupakan haknya. Itu semua diperbolehkan,” kata Kombes Pol Heri Subiansaori. (mag-1)

Satu Tewas, Satu Lagi Kritis

BELAWAN- Kecelakaan lalulintas yang mengakibatkan kematian kembali lagi terjadi di Jalan Pelabuhan Raya Gabion Kelurahan Belawan I Kecamatan Medan Belawan, Minggu (27/2).

Akibat kejadian tersebut, Oktavianus Manurung (19), warga Jalan Bunga Belawan tewas dan Tomi Sirait (22), warga Jalan Pukat 8, Kecamatan Medan Tembung, kritis.

Kejadian tersebut bermula saat Oktavianus Manurung yang mengendarai sepeda motor Suzuki Smash BK 5246 CF melakukan balap liar dengan pengendara sepeda motor Yahama Vega R BK 4757 CC.

Selanjutnya, dari arah berlawanan tiba-tiba datang sepeda motor Yamaha Mio BK 2597 PAB milik Tomi Sirait (22). Kedua sepeda motor yang diduga sedang melakukan aksi balap liar dengan kecepatan tinggi langsung menambrak Mio yang dikendarai Tomi. Sedangkan, sepeda motor vega R hanya terjatuh dan selanjutnya melarikan diri.

Selanjutnya, korban Oktavianus langsung dilarikan ke rumah sakit TNI AL Belawan dan di sana korban menghembuskan nafas terakhirnya. Sedangkan Tomi dalam keadaan kritis dan sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Martha Friska Medan. Akibatnya, kedua sepeda motor mereka mengalami kerusakan yang cukup parah. (mag-11)

Khadafi Seperti Hitler

Harta Kekayaannya Dibekukan Dunia

TRIPOLI-Duta Besar Libya untuk PBB Abdurrahman Shalgam, satu teman lama Kolonel Khadafi, mencela pemimpin Libya itu. Dia mendesak dunia menghukumnya.

Shalgam, seorang sekutu Khadafi sejak keduanya masih pemuda radikal pada akhir tahun 1950-an, mempersamakan tindakan Khadafi dengan orang-orang Hitler dan Pol Pot dan Hitler. Shalgam, yang selama ini setia kepada Khadafi, kini mendukung para pengunjuk rasa di Tripoli.

Dalam sebuah pidato emosional di Dewan Keamanan PBB di New York, Shalgam berkata, “Muammar Khadafi telah mengatakan kepada rakyat Libya saya memerintah kamu atau saya bunuh kamu.”

Dia menyampaikan kepada 15 anggota Dewan Keamanan PBB, yang sedang mempertimbangkan sebuah rencana Inggris dan Prancis bagi sanksi terhadap rezim Khadafi. “Kami butuh resolusi berani dari Anda,” katanya.
Di luar ruang sidang, ia kembali memberikan pidato dimana ia memohon agar dunia luar melakukan sesuatu dalam waktu hitungan jam, bukan lagi hari untuk menghentikan pertumpahan darah di Libya.

Shalgam mengatakan, Khadafi kini telah kehilangan dukungan dari 90 persen diplomat dan memperkirakan bahwa revolusi akan berlanjut di tengah-timur. “Perbudakan dan pemerintahan oleh orang sudah selesai,” katanya.
“Dunia Arab akan berubah sama sekali jika Khadafi melarikan diri. Seluruh dunia Arab akan bergerak cepat menuju kebebasan, dan bukan oleh paran jenderal. Sekarang orang-orang Arab akan melakukannya (sendiri). Seluruh dunia Arab sedang mendukung Libya. Semua mereka yang berada di jalanan mendukung Libya, semuanya. Dalam waktu satu tahun, Anda akan melihat dunia Arab yang lain,” kata Shalgam sebagaimana dikutip Telegraph.

Shalgam membela dukungannya bagi Khadafy selama beberapa dekade dan keputusannya untuk tetap menyokong rezim itu pada hari-hari awal ketika tindakan brutal terhadap para demonstran berlangsung.

“Saya tidak bisa membayangkan pada awalnya pertumpahan darah para korban,” tegasnya.
Dia ingat persahabatan dengan Khadafy bermula atas kekaguman bersama terhadap Gamal Abdel Nasser, presiden Mesir mulai 1956, ketika mereka tumbuh di Libya Selatan. “Saya salah satu teman baik terdekatnya, yang bekerja dengan dia sejak awal revolusi,” katanya. “Sayangnya, kami mulai revolusi dengan kebebasan, pada akhirnya Anda (Khadafy) membunuh rakyat kami,” katanya.

Sementara para pemimpin dunia akhirnya mengambil langkah agar kekerasan berakhir dengan cara memblokir dan membekukan harta kekayaan Khadafy di berbagai negara.

Presiden AS Barack Obama telah menandatangani perintah eksekutif untuk memblokir kekayaan properti dan transaksi milik Kolonel Khadafy dan keluarganya, Jumat (25/2) waktu setempat.

“Sanksi ini ditujukan kepada pemerintah Khadafy, dan melindungi aset milik masyarakat Libia,” kata Obama.
Barack Obama juga mengajak tiga pemimpin negara Eropa untuk mendiskusikan penyelesaian krisis dan pemberian sanksi terhadap pemerintah Libya. Ketiga pemimpin itu adalah Perdana Menteri Inggris David Cameron, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dan Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi. Sebelumnya, beberapa negara telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Libya sebagai bentuk protes atas langkah Libya dalam menangani aksi itu. Selain AS, Pemerintah Swiss telah membekukan aset milik Khadafy dan kroninya.

Pemerintah Inggris menyatakan telah membekukan seluruh harta milik pemimpin Libya, Moammar Khadafy, di Inggris sebagai satu upaya internasional untuk menekan diktator itu dari kekuasaannya.

Rezim Libya diduga memiliki harta cair sejumlah 32 miliar dollar AS yang kebanyakan terletak di London, Inggris. Sejumlah harta Khadafy yang diduga termasuk tabungan bank berisi miliaran dollar AS, kekayaan komersil dan tempat tinggal mewah di London seharga 16 juta dollar AS diperkirakan disita pada beberapa hari ke depan.

Presiden Libya Muammar Khadafi tetap tak bergeming. Dia mendatangi pendukungnya di lapangan yang terletak di pusat kota Tripoli, Libya. Qadafi menyerukan kepada pendukungnya untuk terus mempertahankan Libya.
Dalam sebuah tayangan televisi pemerintah setempat, Khadafi tampak berulang-ulang mengepalkan tangannya dan mengangkatnya ke atas serta mengucapkan, bahwa rakyat Libya mencintainya.

“Kita akan lawan dan kalahkan mereka (demonstran),” kata Khadafi berapi-api seperti dilansir AFP, Jumat (25/2).
“Hidup tanpa bermartabat itu tiada artinya, demikian juga hidup tanpa bendera hijau juga tiada artinya,” teriak Khadafi menyemangati pendukungnya. “Bernyanyi, menari, dan bersiaplah,” imbuh Khadafi.

Kacau Balau

Libya memiliki karakteristik pemerintahan yang berbeda dengan Tunisia dan Mesir. Jika akhirnya rezim Kadhafi lengser, transisi politik seperti apa yang mungkin terjadi? Seperti dilansir BBC, Libya adalah negara yang tidak mempraktikkan sistem pemerintahan normal layaknya bangsa-bangsa di dunia lainnya. Kolonel Muammar Kadhafi menciptakan sistem pemerintahan yang tidak memberikan ruang sedikit pun terhadap potensi perlawanan di sekitar kekuasaan, keluarga dan lingkaran kekuasaan terdekatnya. Sebagian di antara mereka ditunjuk dari kalangan sukunya sendiri, Qadhadhfa.

Tidak seperti Tunisia atau Mesir, berbagai kekuatan yang bisa menjembatani terjadinya transisi pemerintahan secara damai seperti partai politik, serikat pekerja, kelompok oposisi, dan organisasi masyarakat madani tidak ada di Libya.
Bahkan, Libya dikenal dengan negara yang hampir semua institusi tidak berfungsi. Sebab, semua kekuasaan terpusat secara penuh pada sang brotherly leader.

Kultur personal itulah yang bisa menjelaskan mengapa Kadhafi menyatakan akan bertahan pada kekuasaannya hingga “titik darah penghabisan”. Meski posisinya semakin terdesak, ketika kelompok oposisi bergerak mendekat, dia tetap menguasai Tripoli, basis kekuasaan tradisionalnya.

Nanti, kalaupun Kadhafi masih bisa menguasai penuh Tripoli, kemampuannya untuk memerintah hampir tidak ada lagi. Sikap represifnya terhadap demonstran beberapa hari terakhir sudah menghancurkan semua kredibilitas yang dia dan rezimnya telah bangun selama 40 tahun. Langkah represinya itu tidak akan cukup untuk membuatnya tetap pada posisinya.

Semua kondisi sulit tersebut akan mengakibatkan kekacauan di Libya. Tidak adanya kekuatan politik atau tokoh yang bisa mengambil alih kekuasaan bakal menciptakan kekosongan kekuasaan.

Akibatnya, pemain-pemain baru akan muncul. Khususnya para kepala suku yang akan tampil ke permukaan atau setidaknya mengambil alih kontrol atas wilayahnya sendiri.

Mengingat sejarah panjang perseteruan antarsuku di Libya, transisi kekuasaan itu diperkirakan tidak akan berjalan dengan mulus. Ditambah lagi dengan telah beredarnya senjata di kalangan demonstran, situasi penuh kekerasan menjadi hal yang paling mungkin terjadi.

Sebagian rakyat Libya khawatir, negara tersebut akan mewarisi situasi anarki dan chaos. Atau, skenario terburuk adalah perang sipil.

Ditambah lagi faktor tentara Libya yang tidak profesional, terpecah, dan sengaja diperlemah oleh Kadhafi selama bertahun-tahun untuk menghindari kemungkinan terjadinya kudeta. Namun, beberapa pekan terakhir, muncul sinyal-sinyal bahwa militer akan menarik dukungannya kepada rezim Libya.

Sejumlah elemen di internal militer telah membelot bersama demonstran. Keputusan yang sama diikuti oleh sejumlah figur senior pemerintah dan diplomat. Harapan terbaik rakyat Libya ada di tangan figur-figur tersebut. Jika mereka bisa bersatu dengan tokoh berbagai suku yang ada, transisi politik pasca Kadhafi akan berjalan lebih bersahaja. (cak/c10/dos/net/jpnn)

PSSI Terancam Dibekukan FIFA

Jakarta- PSSI terancam dibekukan oleh asosiasi sepak  bola dunia FIFA, seiring kemelut yang terjadi dalam tahapan pencalonan ketua umum organisasi sepak bola nasional  tersebut. Hal itu dikatakan Anggota Komite Etik FIFA, Suryadharma ‘Dali’ Tahir, di Jakarta, Sabtu (26/2) “FIFA langsung merespon. Salah satunya dengan
mengirimkan surat elektronik yang berisi penolakan campur tangan pemerintah,” katanya saat dikonfirmasi.

Surat FIFA diklaim telah diterima PSSI setelah Komite Banding Pemilihan mengumumkan penolakan materi
banding dari dua bakal calon Ketua Umum PSSI yaitu George Toisutta dan Arifin Panigoro serta dari dua bakal calon Executive Comitte (EXCO) PSSI, Sihar Sitorus dan Tuti Dau.

Komite Banding juga menganulir keputusan Komite Pemilihan yang meloloskan Nurdin Halid dan Nirwan D Bakrie sebagai calon Ketua Umum PSSI. Dengan demikian, hingga kini, belum ada calon yang akan maju pada bursa pemilihan di Kongres empat tahunan PSSI di Bali, 26 Maret mendatang.

Jika FIFA benar-benar memberikan hukuman kepada PSSI, bisa dipastikan pasukan Garuda tidak bisa tampil pada
pertandingan internasional termasuk pada SEA Games yang akan digelar di Tanah Air akhir tahun nanti.

Suporter pendemo anti Nurdin Halid kembali beraksi di sekitar kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (26/2) pagi. Salah seorang suporter tampak memakai baju seperti pocong, yang bertuliskan nama jasad Nurdin Halid. Sementara, suporter lain terlihat sibuk menyiraminya dengan bunga kuburan, pertanda mereka menginginkan Nurdin Halid segera ‘mati’ dari dunia sepak bola Indonesia.

“Kami memang ingin Nurdin segera meninggalkan PSSI Mundur, atau kami yang akan menurunkannya,” kata Jial, salah seorang suporter asal Jepara, didampingi rekan-rekannya, yang sebelum berdemo di kantor PSSI berkumpul di samping gedung PB PBSI.

Ia menambahkan, Nurdin harus diturunkan bila ingin persepakbolaan Indonesia maju. “Kami tak akan mundur dalam revolusi Merah Putih ini. Demi kejayaan sepak bola Indonesia ke depan, Nurdin harus mundur,” tegasnya.
Sementara itu, Fahrizal, salah seorang suporter Persija Jakarta mengatakan, selama Nurdin belum mundur, demonstrasi yang menuntut revolusi di tubuh PSSI itu tak akan dihentikan. “Revolusi harga mati pokoknya,” tegasnya.

“Nurdin juga terlibat dalam kasus korupsi. Makanya, kita mesti membersihkan PSSI dari para koruptor,” tambahnya
Sekitar pukul 12.30 WIB, mereka secara serentak bergerak menuju kantor PSSI.

“Kami datang murni menginginkan adanya perubahan di tubuh PSSI. Kami ke sini tanpa ada yang mendanai, dan sama sekali tak ada muatan (politis),” kata salah seorang pengunjuk rasa dalam orasinya. Uniknya, meski hujan dan petir menemani perjalanan menuju kantor PSSI, para suporter ini sama sekali tak bergeming. “Kami tak takut hujan, selama Nurdin Halid belum mundur. Nurdin turun… turun… turun!” teriak orator lainnya, di tengah hujan deras yang mulai mengguyur.

Di hari kelima unjuk rasa itu, massa yang datang dari sejumlah daerah meminta untuk ditemui oleh pengurus PSSI. “Di hari kelima ini dan keenam nanti, kami minta PSSI menemui kami,” kata salah seorang pendemo dalam orasinya.
“Kami berdemonstrasi atas nama masyarakat sepakbola. Mana PSSI? Kita sudah gembok PSSI, mestinya (pengurus) keluar dan temui kami,” kata pendemo wanita tersebut di atas panggung orasi.

Orator lainnya, Yoko dari Slemania, dalam orasinya meminta para suporter berbagai klub sepakbola yang berorasi, untuk menekan klubnya masing-masing. “Kita tak punya hak suara (dalam kongres), dan klub yang memilikinya. Tak ada gunanya kita berteriak-teriak menurunkan Nurdin Halid, kalau klub malah di tangan Nurdin,” kata pria berbadan gempal tersebut.

Richard Ahmad, Sekjen The Jakmania, dalam orasinya pun mengatakan bahwa perubahan di tubuh PSSI tak akan turun dari langit. Oleh karena itu, seluruh masyarakat pecinta sepakbola diminta mendukung agenda Revolusi PSSI ini. “Ganyang Nurdin!” teriaknya pula.Pelatih timnas U-23, Alfred Riedl, tak mau menanggapi hal itu. “Saya tidak mau berkomentar mengenai hal itu. Saya tidak tahu siapa yang benar dan siapa yang salah. Jadi, saya tidak mau berkomentar,” ujar pelatih asal Austria itu, usai latihan di Lapangan C, kawasan Gelora Bung Karno, Sabtu (26/2).
Riedl mengaku tak mengikuti perkembangan demonstrasi pro dan kontra Nurdin Halid tersebut. “Saya juga baru melihat yang seperti ini. Aksi masyarakat turun ke jalan adalah sesuatu yang jarang terjadi,” katanya.

Riedl menyebut, dirinya hanya berharap agar para pemainnya tak terpengaruh dengan demonstrasi itu. Ia ingin pemainnya saat ini berkonsentrasi saja pada laga leg kedua pra-olimpiade di kandang Turkmenistan mendatang. “Tidak tahu apakah para pemain terpengaruh. Saya berharap mereka tidak terpengaruh,” tambahnya.

Lebih jauh, Riedl pun meminta agar masalah ini tak terlalu dibesar-besarkan lagi, serta menyarankan media untuk sebaiknya menulis hal lain. “(Tapi) Memang, sepak bola di Indonesia adalah olahraga yang populer. Makanya mau tak mau, berita ini menjadi headline,” katanya pula. (sto/jpnn)

Nurdin Halid: Jadi Presiden pun Saya Bisa…

SUARA yang menginginkan Nurdin Halid mundur dari kursi Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) makin nyaring terdengar. Apa kata pria kelahiran Watampone, Sulawesi Selatan pada 17 November 1958 itu? Berikut wawancara wartawan JPNN, Budi Siswanto dengan Nurdin Halid.

Sejak kapan Anda aktif mengurus sepakbola?
Saya ngurus bola sejak 25 tahun lalu, mulai sangat serius masuk dalam struktur PSSI sejak menjadi manajer PSM tahun 1993. Kemudian jadi ketua Pengda (Pengurus Daerah) PSSI Sulsel, manajer tim nasional PSSI, ketua bidang PSSI, baru jadi ketua umum. Jadi merangkak dari bawah tidak ekspres tiba-tiba di atas.

Apakah Anda yakin menang dan terpilih lagi dalam kongres di Bali tahun ini? Termasuk mengalahkan Nirwan Bakrie?
Soal keyakinan saya setiap melakukan pekerjaan selalu minta petunjuk sama Allah dan selalu melangkah penuh keyakinan. Soal menang atau kalah tergantung pada anggota yang memilih dan ridha Allah.

Apa tanggapan Anda soal tudingan bahwa tim verifikasi telah diintervensi sampai George Toisutta dan Arifin Panigoro tak lolos?
Boleh tanya kepada seluruh tim verifikasi, sampai sekarang saya tak pernah berkomunikasi dengan satupun anggota tim verifikasi. Saya ingin menjaga independensi sekalipun tim verifikasi tetap membutuhkan PSSI. Tidak pernah saya beri masukan, apalagi tekanan. Saya hanya memerintah sekjen untuk memfasilitasi apa yang menjadi kebutuhan tim sesuai dengan aturan, itu saja.

Tapi kabarnya Anda dan Nirwan satu paket?
Ndak benar itu, cobalah nilai sesuatu dengan objektif. Kita harus bekerja, mengkritisi sesuatu dengan nurani. Bukan dengan dendam dan kebencian, harus dengan perasaan, objektivitas, etik dan harus beretika.

Demonstrasi menuntut Anda mundur juga makin meluas di berbagai daerah?
Di republik ini demo bukan hal yang tabu kan. Itu biasa dalam menyampaikan aspirasi dan harus diterima. Asalkan ada dasarnya dengan disertai idealisme yang konstruktif, dan tidak boleh anarkis. Apapun, siapapun bisa memberikan aspirasi dalam konteks konstitusi. Saya sangat menjunjung tinggi yang namanya demokrasi yang berbudaya, beretika.

Pihak penentang Anda menganggap PSSI tak layak dipimpin mantan narapidana?
Saya tidak pernah marah dikatakan mantan narapidana. Tapi saya tidak terima kalau dikatakan mantan koruptor. Karena tidak satupun putusan hukum yang saya terima yang membuat saya harus mengganti uang negara karena mengambil uang negara. Putusan saat saya ditahan lalu mengatakan, saya tidak menikmati uang hasil korupsi. Itu putusan hukum dan tertulis. Dan Alhamdulillah tidak satupun harta saya disita karena melakukan korupsi.
Kalau memang saya telah ditahan dan mantan narapidana saya terima itu sebagai sebuah takdir. Tetapi kemudian apakah sseorang yang telah dinyatakan bersalah belum tentu orang itu bersalah dan harus dihukum seumur hidup dalam arti tak bisa bergaul di masyarakat, tidak boleh mengabdi di bangsa dan negeri ini. Itu adalah pelanggaran hak asasi manusia dan UUD 1945.

Kira-kira apa yang diinginkan orang-orang dari penyebaran cerita buruk tentang Anda?
Ini sudah dibawa ke ranah politik. Bahkan, sudah politik penghancuran dan pembunuhan karakter yang luar biasa. Itu bertentangan dengan UUD 1945 dan melanggar HAM. Padahal, jangankan jadi pengurus PSSI, jadi presiden pun saya bisa. UU yang melarang warga negara yang pernah dinyatakan bersalah dengan ancaman hukuman lima tahun tidak boleh menjadi anggota DPR dan mengikuti Pilkada hingga pilpres sudah dicabut oleh MK. Itu karena bertentangan dengan human rights dan UUD 1945.

Kalau menang lagi, apa yang akan dilakukan dengan PSSI?
Tahun 2011 ini masuk pada periode kedua dari proses empat tahapan visi 2020 PSSI. Yang harus dilakukan ketua umum siapapun nanti yang menang adalah pemantapan organisasi, pemantapan development, pemantapan kompetisi profesional.

Lalu bagaimana dengan LPI?
LPI sejak awal sudah jelas aturannya, LPI adalah sesuatu yang tidak diperkenankan oleh aturan FIFA. Saya bukan tidak senang dengan LPI, bukan juga, sama sekali tidak. Kami di PSSI hanya menegakkan aturan. Kalau kita saja tidak bisa bagaimana negara ini bisa menegakkan aturan.

Untuk Timnas kira-kira targetnya apa kalau Anda terpilih?
Kalau 2011 ini target kita adalah juara Sea Games. Dalam visi 2020 PSSI yang sudah kita sebarkan ada program berkelanjutan yang sudah rinci betul program serta target kita. Tiap tahun targetnya apa dan kemudian kalau ada kegagalan dievaluasi dalam forum. Dilihat apa penyebab kegagalannnya. (sto/jpnn)

Asa Amunisi Baru

Medan Chiefs vs Real Mataram

MEDAN-Punggawa Medan Chiefs mematok target meraih poin penuh saat menjamu Real Mataram, dalam lanjutan Liga Primer Indonesia, di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubuk Pakam, Minggu (27/2) petang nanti.

Target tersebut memang tak muluk-muluk mengingat seluruh pemain Medan Chiefs sudah siap tempur. Ditambah lagi masuknya amunisi baru dua pemain Timnas Singapura yang baru saja bergabung yakni Baihaki Khaizan dan Shahril.
“Kondisi pemain semuanya bagus, hanya Mone Lohy yang cedera. Mungkin dengan kehadiran dua pemain baru bisa menutup posisi yang ditinggal Mone,” kata Pelatih Fisik Medan Chiefs, Joseph Ronald D’Angelus.

Pria berkacamata ini mengungkapkan, dia sudah mempelajari permainan tim asal Jogjakarta itu dan sudah menyiapkan strategi untuk membendungnya.

“Real Mataram tim yang bagus, tetapi permainannya sudah kita pelajari lewat televisi,” katanya.
Sementara itu, Real Mataram juga mengincar poin sempurna. Menurut Manajer Real Mataram, Kusnadi pemain diharapkan tidak silau dengan pemain asing yang dimiliki Medan Chiefs.

“Anak-anak sudah diingatkan harus mampu bermain dengan strategi yang telah direncanakan dan lebih ngotot untuk dapat mengimbangi permainan lawan,” katanya.

“Kami perkirakan Medan Chiefs akan menurunkan seluruh pemain asingnya, untuk memenuhi target meraih poin penuh, termasuk pemain yang baru masuk yaitu pemain timnas Singapura Baihakki Khaizan dan Shahril Ishak,” kata Kusnadi.

Ditambahkannya, tim Medan Chiefs tentu menargetkan untuk menang, namun Real Mataram tidak begitu saja menyerah dan bahkan bertekad memenangkan laga tandang. “Tentu kami ingin menang,” kata dia. (uma)

Fadly Nurzal Kembali Pimpin PPP Sumut

Terpilih Secara Aklamasi

MEDAN- Ketua DPW PPP Sumut periode lalu, Fadly Nurzal kembali terpilih dan dipercaya memimpin DPW PPP Sumut. Amanah kepemimpinan tersebut diberikan kepada sosok politisi muda secara aklamasi pada acara Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-VI, Sabtu (26/2) di Asrama Haji Medan.

Kepercayaan yang diberikan secara aklamasi ketika sebanyak 27 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dalam pandangan umumnya, Jumat (25/2) malam, menyatakan dukungan kepada Fadly. Sedangkan empat DPC yakni Gunung Sitoli, Nias Selatan, Nias Barat dan Nias Utara menolak. Tapi, berdasarkan tata cara pemilihan dan dengan mempertimbangkan dukungan pandangan umum itu, pemungutan suara tidak lagi digelar, akan tetapi langsung menetapkan Fadly. Sedangkan dua DPC yakni  Labuhan Batu dan Labuhan Batu Utara tidak memiliki hak keikutsertaan dalam Muswil.

Ke-27 DPC itu menilai Fadly layak kembali memimpinn

PPP Sumut. Beberapa alasan yang dikemukakan antara lain keberhasilan Fadly dalam kaderisasi, karena melakukan konsolidasi secara baik. Hal ini dibuktikan dengan kemenangan calon gubernur yang diusung PPP di pemilihan Gubsu dan delapan kepala daerah kabupaten dan kota.

Usai ditetapkan secara aklamasi, Fadly Nurzal dalam pidato politiknya menyampaikan mensyukuri amanah dan tugas partai yang dipercayakan DPC kepadanya. Disebutkannya, kemenangan itu membuktikan bahwa politik beretika lebih diinginkan kader dan pengurus dari pada money politic.

“PPP bukanlah partai tansaksional, bukan juga partai yang dididik dengan money politic dan bukan pula partai yang bersimbah uang. Tidak ada jendela atau ruang sedikit pun untuk praktik money politic,” ujar Ketua Fraksi PPP DPRD Sumut ini.

Dia menyebut, dirinya dan teman-teman serta para mujahid-mujahid Kakbah di Sumut menangis ketika kekuatan money politic dipertontokan oknum tertentu untuk tidak memilih Fadly Nurzal. “Tapi kini harus disyukuri, karena teman-teman lebih memilih Fadly Nurzal titik,” katanya.

Lebih lanjut Muswil VI itu menyepakati tiga hal program utama yakni kaderisasi, bertemu umat dan pembangunan opini. Kaderisasi dengan menjalankan konsolidasi di tingkat cabang, kecamatan hingga tingkat terendah. Bertemu umat untuk mengkomunikasikan hal-hal yang dibutuhkan untuk pengembangan umat. Pembangunan opini untuk menguatkan citra partai di masyarakat.

Muswil VI itu juga merekomendasikan bahwa Ahmadiyah adalah ajaran yang sesat. Alasannya, karena menistai ajaran suci Agama Islam dan melanggar ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Direkomendasikan juga bahwa PPP diinginkan tetap partai Islam, yang teguh memperjuangkan kebutuhan umat.

“Tapi kita bukan berarti kolot. Artinya, hubungan baik dengan kekuatan lain bahkan dengan kelompok agama lain pun, tetap kita jalankan dalam konteks pembangunan dan sosial. Namun dalam prinsip Islam dan ajaran agama Islam adalah final,”tambahnya.

Di Muswil itu, disepakati tim formatur untuk menyusun kepengurusan yang diketuai Fadly Nurzal, Sekretarisn, Azas Ahri dan anggota, Abdul Rasyid Lubis, Ahmad Badir dan Aminullah Berutu. “Kami masih mencari figur-figur yang tepat sesuai bidangnya dan yang telah berjuang selama ini untuk partai,” sebutnya.

Muswil itu resmi ditutup Ketua DPP PPP yang juga Ketua Fraksi PPP DPR RI, Hasrul Azwar bersama Wakil Sekretaris, Lukman Hakim Hasibuan. Dalam pidato Hasrul menekankan antara lain tidak memfitnah sesama pengurus dan anggota.

Dia juga menegaskan soal sikap PPP terhadap Ahmadiyah, dimana partai yang dikomandoi Surya Dharma Ali ini menilainya ajaran sesat karena membelokkan ajaran Islam dan melanggar perundang-undangan yang ada.
Hasrul mengajak semua pengurus menghilangkan perbedaan selama Muswil, akan tetapi mengedepankan nilai persatuan untuk melakukan konsolidasi demi kejayaan umat dan pengembangan PPP.

“Persiapkanlah perjuangan untuk menghadapi puncak pertarungan 2014,” ucapnya. “Kasus hukum yang dihadapi Gubsu Syamsul Arifin maupun Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Panda Nababan, harus menjadi kesempatan bagi PPP untuk tetap menunjukkan partai ini
partai yang benar-benar dipimpin dan dihuni orang-orang yang tidak melanggar hukum,” tambahnya. (ril)

Calon Bintang Harus Tidur Siang, Main Bola Maksimal 1,5 Jam

La Masia, Rumah Batu Tempat Legenda Sepak Bola Dunia Ditempa

Jika rakyat Indonesia hari-hari ini sedang memperjuangkan terbentuknya tim sepak bola yang tak terkalahkan, warga Barcelona sudah mewujudkannya. Saat ke Spanyol pekan lalu, wartawan Jawa Pos (grup Sumut Pos), Abdul Rokhim menyaksikan bagaimana mimpi itu direalisasikan FC Barcelona melalui La Masia.

Setelah seumur hidup selalu menonton pertandingan tim Barcelona hanya di layar kaca, ada rasa syukur luar biasa saat bisa melihat langsung dan menginjakkan kaki di markasnya, Camp Nou. Bagi maniak bola, stadion terbesar di Eropa sekaligus terbesar ketujuh di dunia itu seakan menjadi tujuan wajib saat berkunjung ke Barcelona.

Pesona Camp Nou menyisihkan pilihan wisata lain yang sebetulnya tak kalah menarik. Misalnya, menyusuri jalur pedestrian terkemuka La Rambla dan mengunjungi karya arsitek Antoni Gaudi yang memenuhi sudut-sudut kota di bibir Laut Mediterania itu.

Sayangnya, saat dikunjungi pada 16 Februari lalu, pemilik Camp Nou, tim Barcelona, sedang menjalani laga tandang babak 16 besar Liga Champions ke Stadion Emirates, markas Arsenal. Namun, kekecewaan itu terobati dengan kepuasaan saat ikut tur bertajuk Camp Nou Experience. Dengan membayar 19 euro (sekitar Rp200 ribu), seluruh pernik tentang tim Barcelona, mulai sejarah berdirinya, ruang ganti pemain, hingga empuknya kursi sang pelatih Pep Guardiola di pinggir lapangan, tuntas dirasakan dalam tempo dua jam.Di antara semua jejak monumen yang membuat FC Barcelona menjadi tim paling disegani di dunia itu, ada satu spot kunjungan yang paling mengesankan. Yakni, La Masia de Can Planes. Memandang dari luar, sulit mencari keistimewaan rumah batu tua cokelat dengan dua lantai dan seluas 610 m2 itu. Arsitekturnya kontras dengan Camp Nou yang menjulang di sebelahnya dengan delapan lantai dan luas hampir enam hektare.

Memang, keistimewaan La Masia yang arti harfiahnya “rumah petani” itu tidak tergambar dari bentuk fisiknya. Tour leader menyebutkan, seluruh warga Barcelona sangat mencintai dan menghormati La Masia. Sebab, La Masia adalah “pabrik” pemain muda berbakat yang rutin memasok skuad utama tim senior Barcelona.

Kesuksesan Barcelona menjadi satu-satunya klub sepanjang sejarah yang memenangi semua (enam) trofi yang diperebutkan pada musim 2009-2010 terjadi karena magis La Masia. Tujuh di antara 11 pemain yang menjadi line up timnas Spanyol saat menjuarai Piala Dunia 2010 adalah alumnus La Masia.

Selain itu, tiga finalis pemain terbaik dunia FIFA 2010, Lionel Messi, Andreas Iniesta, dan Xavi Hernandez, adalah hasil didikan La Masia. Bahkan, La Masia merupakan almamater bagi sejumlah bintang seperti Cesc Fabregas (Arsenal) dan Jose Manuel Reina (Liverpool).

Tak puas dengan informasi saat tur yang serbasingkat dan dijelaskan dari jauh, Jawa Pos kembali mendatangi gedung tua yang dibangun pada 1792 itu. Karena tak ada pagar yang menutupi, La Masia terkesan ramah. Meski belum membuat janji, Jawa Pos disambut ramah seorang lelaki tinggi tegap yang dengan ramah memperkenalkan diri sebagai salah seorang pelatih klub muda Barcelona, Albert Capellas.
Saat itu, siang bolong sekitar pukul 13.00 waktu setempat, suasana La Masia terlihat lengang. Tak tampak penghuni asrama yang berumur 9?15 tahun tersebut. Capellas menyatakan, 10 anak yang tinggal di La Masia sejak pukul 08.00 diantar dengan bus ke sekolah-sekolah terdekat. “Nanti sekitar pukul tiga mereka datang. Namun, Anda tetap tak boleh mengganggu karena mereka harus cepat makan dan tak boleh meninggalkan istirahat siang,” jelas pria 42 tahun itu memperingatkan.

Memang, meski tinggal di akademi sepak bola terbaik di dunia, tak berarti para remaja tersebut sehari-hari hanya disibukkan urusan bola. Bahkan, Capellas menegaskan, sejujurnya para penghuni La Masia tidak banyak mencurahkan waktu untuk bermain bola.

“Dalam sepekan, rata-rata hanya satu setengah jam per hari. Kecuali ada kompetisi, ada lebih sekitar satu jam,” ungkapnya.

Setiap hari, para calon bintang itu malah diminta bekerja keras menyelesaikan tugas sekolah. Setiap pemain juga diharuskan mengikuti kelas tambahan tanpa pembimbing di La Masia setelah pulang sekolah.
“Dengan cara itu, mereka yang gagal masuk ke dunia sepak bola profesional bisa memilih masuk universitas atau mencari pekerjaan,” lanjut Capellas yang juga alumnus La Masia periode 1984-1988 itu atau adik kelas setahun pelatih Pep Guardiola.

Dari daftar kegiatan yang ditulis di sebuah plakat di depan ruang makan, diketahui penghuni La Masia memulai kegiatan pukul delapan pagi dengan berangkat ke sekolah. Kegiatan belajar di luar berakhir pada pukul tiga siang saat makan siang. Setelah tidur siang sejam, mereka belajar secara mandiri selama dua jam. Pukul enam sore, para talenta dari Brazil, Argentina, Hungaria, Georgia, Kamerun, dan Senegal itu berlatih sepak bola secara tertutup di kamp latihan Sant Joan Despi yang berjarak 1 km dari La Masia. Pukul 21.15, mereka makan malam dan lampu asrama dimatikan pukul 23.30.

Sambil menunggu penghuni La Masia pulang sekolah, selama dua jam Capellas mengajak Jawa Pos melihat foto-foto lama mantan penghuni La Masia di sebuah album sekaligus melihat kesibukan para koki di dapur yang sedang mempersiapkan makan siang. Dari foto-foto yang dipampang di dinding, tampak wajah-wajah yang familier seperti Gerard Pique, Iniesta, Xavi, Bojan Krkic, Messi, dan Fabregas, namun dengan penampilan yang jauh lebih muda. “Itu Messi saat umur 14 tahun atau setelah setahun di La Masia. Dia dulu sangat pendiam. Fabregas dan Pique yang setahun lebih senior selalu menggodanya,” ujar Capellas sambil menunjuk seorang remaja imut berambut panjang.
Di dinding ruang makan yang terdiri atas empat meja memanjang, terpampang foto upacara kelulusan kapten Barcelona Carles Puyol dan pelatih Pep Guardiola. Sampai di ruang dapur, yang lebih mirip sebuah bar, terlihat tumpukan telur, tepung, serta kotak besar berisi buah kiwi. “Ini adalah stok makan untuk hari ini dan besok. Semua mengandung gizi terbaik,” tegas Capellas.

Dia kemudian menjelaskan, FC Barcelona memenuhi semua kebutuhan penghuni La Masia dan menanggung semua biaya operasionalnya. Biaya itu, antara lain, membayar beasiswa, uang saku harian, serta akomodasi makan dan tempat tinggal bagi 10 penghuni kamp La Masia serta 50 anak lain yang tinggal di asrama di Camp Nou.
Di luar itu adalah biaya untuk gaji 110 pegawai yang terdiri atas orang dengan berbagai profesi. Ada tim pelatih seperti Capellas, dokter ahli gizi, juru masak, tim keamanan, psikolog, administrasi, hingga petugas kebersihan asrama dan lapangan. “Setiap tahun, tak kurang dari 5 juta euro (sekitar Rp 60 miliar) dana dikeluarkan klub untuk La Masia,” ungkap Capellas.

Jika dibanding nilai pemain yang dihasilkan, (misalnya Messi seorang, seandainya dilepas, Barca akan membanderol di atas 100 juta euro) jumlah tersebut tentu tidak ada artinya.

Saat asyik ngobrol itulah, satu per satu mobil yang mengantar pulang para pemain muda Barcelona dari sekolahnya mulai berdatangan. Dengan menunjukkan ekspresi menyesal, Capellas memohon Jawa Pos keluar. “Di sini kami mengajarkan disiplin, ketertiban, kendali, dan kami mencoba menunjukkan bahwa seorang pemain bola bisa menjadi bintang tanpa harus pamer,” ucapnya.

Agar tamunya tak terlalu kecewa, Capellas meminta salah seorang staf untuk mengantar Jawa Pos ke koordinator akademi sepak bola klub, Albert Puig, di kantor FC Barcelona di salah satu ruang perkantoran di Stadion Camp Nou.
Pria tinggi besar yang rambutnya mulai tipis itu kemudian banyak menjelaskan filosofi sepak bola yang dikenalkan di La Masia. Menurut pemain Barcelona B pada awal 1990-an tersebut, pemain muda Barcelona didoktrin untuk mengendalikan permainan dengan terus menguasai bola. “Hingga pemain berusia 16 tahun, mereka tidak pernah menjalani latihan kebugaran. Cukup berlatih dengan bola,” jelasnya.

Kemudian, setelah berusia 16 tahun, latihan kebugaran seperti fitnes dan aerobik mulai dikenalkan sedikit demi sedikit, namun selalu disatukan dengan latihan dengan bola.

Metode itu, lanjut Puig, membuat pemain memiliki kemampuan luar biasa dalam menguasai bola. “Saat Barcelona bermain, mereka seperti dilarang memainkan umpan-umpan udara. Bola harus menjejak tanah. Umpan-umpan pendek haruslah mengalir cepat. Itulah yang diajarkan di La Masia. Kita pun pasti senang bermain dalam tim seperti ini. Saat kita senang, dengan mudah kita meraih kemenangan,” paparnya.

Adakah klub yang meniru model La Masia, yang hanya memakan biaya hanya sepersepuluh dari uang transfer 50 juta euro bagi Fernando Torres yang dibayar Chelsea ke Liverpool” “Klub lain seperti Real Madrid memiliki satu sistem akademi yang bagus juga. Bedanya, mereka tidak memakai pemain lulusan akademinya. Itu sama dengan membuat satu Ferrari tapi tidak pernah dipakai,” ujar Puig lantas memberikan selamat karena masih sempat mengunjungi La Masia sebelum direstorasi empat bulan lagi.

La Masia memang akan ditutup akhir musim kompetisi 2010-2011 atau sekitar Juni mendatang. Penggantinya adalah fasilitas baru berkapasitas 70?80 orang di Ciudad Deportiva di Sant Joan Despi. “Fasilitas yang baru sangat modern,” ungkap Fuig.

Rumah pengganti La Masia bertambah luas dari 600 meter persegi menjadi 5.000 meter persegi. Dari dua lantai menjadi lima lantai. Dari fasilitas berumur menjadi fasilitas modern. Fruig menjamin, meski pindah ke tempat baru dengan fasilitas yang lebih wah, spirit kebersamaan seperti di rumah batu tua tetap terjaga. “Rumah batu itu begitu mengesankan. Seluruh bintang yang lahir di sini akan selalu menyimpan kebanggaan pernah tinggal di sana,” kata Fruig lantas mengantar Jawa Pos keluar. (*)

Nadine Alexandra Dewi Ames Pilih Bikini One Piece

Puteri Indonesia 2010 Nadine Alexandra Dewi Ames berjanji tak akan bikin heboh publik di Indonesia saat tampil di ajang pemilihan ratu sejagat (Miss Universe), Agustus mendatang.

Belajar dari pengalaman masa lalu yang selalu menuai kontroversi di ajang Miss Universe, Nadine berjanji tak akan memakai bikini two pieces.

“Saya akan pakai (bikini-red) one piece. Saya tidak mau membuat kontroversi lagi di Indonesia,” kata Nadine di Jakarta, kemarin.

Nadine menjelaskan, pemakaian baju renang  one piece itu menjadi bagian dari kontraknya dengan Yayasan Puteri Indonesia (YPI). YPI selama ini dikenal sebagai lembaga yang menaungi para Puteri Indonesia.

“Soal baju renang itu sudah kontrak saya dengan YPI. Saya nggak mungkin melanggar kontrak dong,” kata Nadine sambil tersenyum.

Sebelum ke Brazil, gadis asal Jakarta ini sudah mendapatkan pembekalan dari YPI. Pengetahuan umum soal budaya Indonesia, tata cara make up dan perawatan tubuh sudah lahap cewek kelahiran 23 Mei 1991 itu. Selain itu, dia juga tengah mempersiapkan diri agar tidak grogi.

“Tiga sampai empat kali gym dan yoga, pilates, untuk menenangkan pikiran. Masih suka grogi kan kalau tampil di depan publik. Target Nadine di Miss Universe tentunya menang,” ujarnya.

Di ajang yang mempertemukan perempuan-perempuan cantik di seluruh dunia itu, Nadine menargetkan bisa seperti Artika Sari Devi, Puteri Indonesia 2004 yang masuk 15 besar Miss Universe. “Saat ini saya akan bangun goal dulu untuk bisa masuk 15 besar. Saya hanya ingin membuat Indonesia bangga dan bisa melewati Artika Sari Devi,” tekad gadis cantik ini. (rm/jpnn)

Master Sheng-Yen Lu Hadir di Medan

Bawa Berkah dan Ketenangan Hati

MEDAN- Sabtu (26/2) pagi, atrium Sun Plaza di Jalan KH Zainul Arifin dipadati pengunjung. Ada pandangan sedikit aneh terlihat di lokasi itu. Sejumlah undangan berkepala plontos berpakaian jubah, duduk dengan tenang dan sesekali tersenyum di antara pengunjung dan penonton. Mereka itu layaknya seorang biksu.
Ternyata mereka itu adalah pengikut aliran Budha Lian Sheng. Di antara pengikut aliran Budha Lian Sheng tersebut, sepertinya ada yang mereka tuakan. Ya, dialah Sheng-Yen Lu atau disebut Budha Hidup Lian Sheng yang lebih akrab dipanggil Master.

Dalam kesempatan itu, digelar pameran buku yang sekaligus peluncuran buku baru sang Master berjudul Ekslarasi Alam Dewa yang menggunkan dua bahasa, yaitu Mandarin dan Indonesia. Karena itu, para pengunjung bertumpu pada perkataan dari penerjemah yang juga seorang biksu.

Kota Medan, seperti mendapat berkah, karena sang Master atau Budha hidup bersedia mengunjungi kota ini. Sheng-Yen Lu atau disebut Budha Hidup Lian Sheng, lahir di Taiwan pada 1945. Dan sejak usia 25 tahun mulai memperdalam ajaran Budha.

Keramaian juga terjadi di beberapa lantai yang ada di Sun Plaza. Pengunjung ingin melihat langsung Sang Budha Hidup Lian Sheng. Sedangkan di Atrium Sun Plaza, tepatnya di area pameran buku Sheng-Yen Lu dijaga ketat para relawan yang dibantu tim keamanan Sun Plaza. Hal yang menarik lagi, pameran ini berlangsung dalam 2 bahasa, yaitu Indonesia dan Mandarin.

Ekslarasi Alam Dewa, buku terbaru sang Budha hidup Lian Sheng bercerita tentang hasil pelatihan dirinya selama bersemedi dalam memperdalam ajaran Budha dan meyebarkan dharma. Semua buku sang master selalu berisi tentang keseimbangan hidup dengan alam, dan berlakunya karma dalam hidup didunia. Karena tidak heran bila sang Master digemari mantan Presiden AS, Bill Clinton.

Anggota DPD RI dari Sumut, Parlindungan Purba mengaku senang, karena Sheng-Yen Lu merupakan tokoh umat beragama internasional. Sehingga diharapkan mampu memberi citra positif bagi Kota Medan.
“Bagi warga Tionghoa, bertemu langsung dengan Budha Hidup merupakan kesempatan berharga dan menjadi berkah, karena beliau dapat memberikan ketenangan hati. Ini berarti kami berjodoh. Orangtua saya saja harus ke Amerika untuk bertemu langsung,” kata Lily, anggota DPRD Kota Medan yang hadir dalam acara itu.(mag-9)