JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Dalam rangka merayakan hari kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menghadirkan program Kemerdekaan MERIAH (Melimpah Rezeki dan Hadiah) Bareng Suzuki. Program MERIAH ini berlangsung sepanjang bulan Agustus 2021 di seluruh wilayah Indonesia. Sebagai bentuk selebrasi, Suzuki memberikan beragam promo menarik seperti hadiah smartphone, laptop, logam mulia, hingga sepeda motor.
“Kami menawarkan program pembelian dengan promo khusus untuk semua tipe mobil Suzuki dalam rangka memeriahkan perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Promo yang kami tawarkan beragam, mulai dari hadiah langsung seperti iPhone, MacBook terbaru dan logam mulia, hingga satu unit sepeda motor Suzuki. Promo ini juga hadir untuk memberikan kemudahan dan keuntungankepada konsumen yangingin membeli mobil Suzuki,”terang Donny Saputra, 4W Marketing Director PT SIS.
Bagi para pelaku usaha yang membutuhkan kendaraan operasional yang berkualitas, Suzuki memberikan promo menarik untuk setiap pembelian New Carry Pick Up yang dikenal sebagai Rajanya Pick Up. Konsumen akan mendapatkan hadiah langsung berupa satu unit sepeda motor Suzuki. Bukan hanya itu, promo pembelian New Carry Pick Up juga menawarkan uang muka dan angsuran yang rendah, bebas angsuran berkali-kali, dan gratis Suzuki Insurance selama satu tahun. Sesuai dengan tagline-nya I.L.M.U, yaitu Irit bensin dan perawatannya, Lama umur pakainya, Muat banyak, dan Untung di ujung, pembelian New Carry Pick Up dengan program MERIAH bulan ini semakin memberikan keuntungan bagi konsumen.
Program MERIAH juga menghadirkan promo menguntungkan lainnya untuk pembelian New Ignis, The New Breed of Urban SUV. Promo untuk New Ignis di bulan Agustus cukup banyak, mulai dari potongan angsuran sebanyak 3x, gratis asuransi banjir dan TJH 3 (Tanggung Jawab Hukum Pihak ke-3) selama satu tahun, hingga hadiah langsung berupa logam mulia.
Keuntungan berlanjut untuk pembelian New SX4 S-Cross, mobil yang menyajikan ketangguhan crossover yang dibalut dengan kesan premium. Setiap pembelian satu unit New SX4 S-Cross, konsumen bisa memperoleh kesempatan menarik seperti bunga 0%, potongan 3x angsuran, gratis asuransi banjir dan TJH 3 (Tanggung Jawab Hukum Pihak ke-3) selama satu tahun, extra cashback sebesar Rp4.000.000, dan hadiah langsung berupa logam mulia.
Namun, tidak hanya sampai situ saja. Suzuki juga menghadirkan promo menarik untuk pembelian XL7 dan All New Ertiga. Promo yang ditawarkan berupa potongan 3x angsuran, gratis asuransi banjir dan TJH 3 (Tanggung Jawab Hukum Pihak ke-3) selama satu tahun, extra cashback sebesar Rp3.000.000, serta hadiah langsung berupa Macbook atau iPhone terbaru. Semua promo ini dihadirkan Suzuki untuk merayakan Kemerdekaan Republik Indonesia serta diharapkan dapat mendorong kinerja industri otomotif.
“Lewat program Kemerdekaan MERIAH Bareng Suzuki, kami ingin bersama-sama masyarakat merayakan kemerdekaan Indonesia serta memberikan keuntungan berlimpah kemeriahan untuk konsumen Suzuki. Kedepannya, kami akan terus berupaya menghadirkan promo menarik dan menawarkan pelayanan terbaik demi kepuasan pelanggan,” tutup Donny. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai program promosi yang berlangsung pada bulan Agustus ini, konsumen dapat menghubungi diler Suzuki terdekat atau mengunjungi website www.suzuki.co.iddan media sosial resmi Suzuki. (rel/sih)
SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO—Masyarakat diajak manfaatkan media sosial (medsos) menjadi sarana berkomunikasi untuk pengenalan budaya dan wawasan yang efektif memangkas jarak dan waktu, dengan prinsip menjaga norma dan etika digital.
WEBINAR: Gubsu Edy Rahmayadi bersama narasumber Webinar Literasi Digital di Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara pada 30 Juli 2021. (IST)
“Manfaatkan juga medsos sebagai media bisnis kreatif di tengah pandemi Covid-19 ini. Manfaatkan medsos menjadi sarana dan media dalam berdakwah, belajar, dan berbagai pengetahuan dan pengalaman yang positif, serta sebagai sarana untuk berkolaborasi menghasilkan karya positif,” kata Welmar Olfan Basten Barat, saat menjadi pemateri dalam Webinar Literasi Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI di Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara pada 30 Juli 2021.
Ketua Program Studi Manajemen Pengelolaan Sumberdaya Perairan pada UKN HBPNP ini, berbicara di sesi Etika Digital dengan mengangkat tema “Bebas Namun Terbatas: Berekspresi di Media Sosial”.
Pernyataan Welmar ini dipertegas Muhammad Ridwan Arif, Praktisi Digital Parenting dan RTIK Indonesia, pada sesi Kecakapan Digital bertajuk “Digital Skill and Online Learning”. Dijelaskannya digital skill merupakan kemampuan individu dalam memahami, mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak teknologi informasi dan komunikasi.
“Aplikasi pembelajaran daring meliputi zoom, google meet, Whatsapp, dan microsoft teams,” sebutnya.
Ia berikan tips pembelajaran online antara lain, siapkan ruangan khusus, buatlah kesepakatan bersama dan konsisten, buat perencanaan belajar, pilih media dan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan, siapkan media pendukung dan alternatif media lainnya, bekali diri dengan wawasan cakap, etis, aman dan budaya bermedia digital, serta luangkan waktu untuk beraktivitas fisik dan berinteraksi sosial.
I Gede Putu Krisna Juliharta, Wakil Kerja III STMIK Primakara dan Ketua RTIK Bali, di sesi Keamanan Digital, menimpali cara menjaga keamanan di berbagai aplikasi di medsos, antara lain gunakan password atau sandi yang kuat, gunakan secara berbeda di setiap akun platform digital yang dimiliki, dan perbarui secara berkala.
“Pahami dan pastikan pengaturan privasi di setiap akun platform digital yang dimiliki sesuai dengan tingkat keamanan yang dibutuhkan. Hati-hati mengunggah data pribadi di platform digital karena keamanan data pribadi tidak selalu terjamin. Serta hindari untuk membagikan data pribadi kita, seperti tempat tinggal lahir, nama ibu kandung, dan password berbagai akun platform digital,” katanya melalui materi bertajuk “Yuk Pahami Fitur Keamanan di Berbagai Aplikasi Media Sosial”.
Sementara di sesi Budaya Digital, Basar Lolo Siahaan, seorang akademisi memberikan materi bertajuk “Literasi Bagi Tenaga Pendidik di Era Digital”.
Ia membahas peran litersi digital dalam dunia pendidikan antara lain, mengedukasi warga sekolah, terutama siswa dalam memanfaatkan perangkat digital dan alat-alat komunikasi. Menemukan, mengevaluasi, menggunakan, mengelola, dan membuat informasi secara bijak dan kreatif.
“Dapat menggunakan media digital secara bijak, kreatif, dan bertanggungjawab, mengetahui aspek-aspek dan konsekuensi yang berlaku. Serta mempermudah dan meningkatkan literasi yang lebih interaktif antara peserta didik dan anak didik,” katanya.
Disebutnya, faktor yang memengaruhi perkembangan literasi digital mencakup usia, gender, tingkat pendidikan, domisili, pengaruh hoax, dan penggunaan internet yang intensif. Tantangan dunia digital antara lain perubahan karakter pada peserta didik, pola tingkah laku dan perilaku sosial, serta eksistensi budaya.
“Serta membawa manusia ke masa depan yang lebih baik. Kemajuan teknologi tidak akan menghilangkan peran guru, peran guru sangat dibutuhkan untuk suatu pembelajaran yang berhasil guna bagi anak didik,” pungkasnya.
Webinar diakhiri Fiorencia Grecella, seorang Beauty Influencer yang menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat masing-masing narasumber.
Sebagai keynote speaker, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi sebelumnya memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing-masing oleh putra putri daerah melalui digital platform.
Diketahui, program ini bertujuan mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan literasi digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 kota/kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI/Polri, orangtua, pelajar, penggiat usaha, pendakwah dan sebagainya.
Empat kerangka digital yang diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture di mana masing-masing kerangka mempunyai beragam tema. (rel/dek)
SUMUTPOS.CO – Pemko Medan akan melakukan tracing dan testing secara masif terhadap warga yang kontak erat dengan terkonfirmasi positif Covid-19 di seluruh kelurahan Kota Medan, untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Tim yang akan diturunkan akan dibantu petugas Babinsa dan Babinkamtimbmas dari Polrestabes Medan, Kodim 0201/BS, serta Polres Pelabuhan Belawan. Sebagai komando utama di lapangan, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, langsung menunjuk lurah sebagai kepala wilayah. Karena itu, seluruh lurah harus benar-benar paham dengan teknik dan prosedur tracing.
Hal ini merupakan hasil Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di Kota Medan, yang dipimpin langsung Bobby di Ruang Rapat I Balai Kota Medan, Selasa (17/8) lalu. Rapat ini juga diikuti Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko, Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP MR Dayan, Dandim 0201/BS Kol Inf Agus Setiandar, Kajari Medan T Rahmatsyah, Wakil Wali Kota Medan H Aulia Rachman, Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman, Asisten Umum Renward Parapat, serta sejumlah pimpinan
OPD terkait. Dalam kesempatan itu, Bobby menjelaskan, tindakan masif melakukan tracing dan testing ini, menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meredam lonjakan kasus Covid-19 di luar Pulau Jawa dan Bali. Selain masif melakukan tracing dan testing, Jokowi juga berharap dilakukan pembatasan mobilitas, penyediaan isolasi terpusat (isoter), serta serbuan vaksinasi yang maksimal. Di samping itu, target tracing dan testing dari Kementrian Kesehatan yang semula hanya 4.900 per hari, kini naik menjadi 23.000 per hari.
“Untuk mewujudkan target tersebut, Pemko Medan tentunya tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan kerja sama dari semua pihak, termasuk unsur Forkopimda. Melalui rapat ini, saya mengajak Forkopimda untuk mewujudkannya. Di samping itu, melalui rapat ini juga, diharapkan dapat menghasilkan program apa yang bisa diterapkan, sehingga penanganan Covid-19 di Medan ke depannya akan lebih baik lagi,” ungkap Bobby. Dalam melakukan tracing dan testing, lanjut Bobby, 160 orang petugas dari 41 Puskemas dan 39 Puskemas Pembantu (Pustu), akan diturunkan sebagai tenaga analisis yang akan melakukan testing berupa swab antigen maupun PCR, sehingga hasilnya lebih maksimal. Sedangkan untuk melakukan tracing, akan melibatkan petugas dari kelurahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, serta dibantu petugas tracer dari Polrestabes Medan, Polres Pelabuhan Belawan, dan Kodim 0201/BS.
Dalam rapat itu, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko mengungkapkan, ada 308 tracer yang bisa diturunkan, Dandim 0201/BS siap membantu 151 tracer, dan Kapolres Pelabuhan Belawan bisa menurunkan 53 tracer. “Untuk kelengkapan petugas tracer, seperti APD dan alat testing, akan disiapkan Pemko Medan. Sebab, kami mendapat kabar, tidak sedikit petugas tracer yang bertumbangan saat menjalankan tugas,” tutur Bobby lagi.
Guna mendukung kelancaran testing yang dilakukan untuk menindaklanjuti hasil tracing, Bobby mengakui, petugas analisis dari Dinas Kesehatan tidak cukup, ditambah lagi petugas dari Puskesmas dan Pustu itu, juga fokus dalam melakukan vaksinasi. Menyikapi itu, Bobby mengaku, akan menjalin kerja sama dengan klinik maupun laboratorium, yang selama ini melakukan pemeriksaan, termasuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Untuk itu, dia menginstruksikan kepada perwakilan Dinas Kesehatan yang hadir dalam rapat tersebut, agar melakukan kerja sama tersebut.
Bobby selanjutnya berharap, agar tim yang diturunkan dapat melakukan tracing minimal 8 orang dalam satu kelurahan yang sempat melakukan kontak erat dengan warga terpapar Covid-19. Setelah itu, dilakukan testing untuk memastikan apakah kedelapan orang tersebut reaktif atau nonreaktif. Jika pun hasil nonreaktif, yang bersangkutan harus menjalani karantina selama 5 hari, karena masa inkubinasi Covid-19 adalah 5 hari. “Apabila tidak ada gejala, barulah yang bersangkutan dapat melakukan aktivitas seperti biasa,” jelas Bobby.
Sebaliknya, jika hasil dinyatakan positif, maka warga yang bersangkutan harus menjalani isolasi mandiri, baik di rumah maupun di 2 lokasi isoter yang dimiliki Pemko Medan saat ini, yakni eks Hotel Soechi Jalan Cirebon Medan, dan Gedung P4TK Jalan Setiabudi, Medan Helvetia. Di samping itu, Pemko Medan juga memiliki isoter terapung di Pelabuhan Belawan, dengan didatangkannya KM Bukit Raya. “Alhamdulillah, KM Bukit Raya sudah tiba dan segera dioperasikan sebagai tempat isoter terapung,” pungkas Bobby. (map/saz)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sumatera Utara (USU) melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Rumah Baca Alquran Ulil Albab. Lokasi PKM ini berada di Desa Pasi, Kecamatan Berampu, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara (Sumut). Tim Pengabdian USU yang terdiri dari Yuan Alfinsyah Sihombing MSc, Dr Susilawati MSi, M Zulham Efendi Sinaga MSi, dan Fatimatuzzahra Nasution SS MSi. Pemilihan lokasi ini dikarenakan ketersediaan buku bacaan yang beragam di rumah baca tersebut kurang memadai.
“Rumah baca ini didirikan, agar anak-anak dapat ilmu dan gemar membaca. Tapi, buku-bukunya masih sedikit,” tutur Muhlid, warga setempat, kepada Tim Pengabdian USU dalam keterangan tertulis, Kamis (19/8).
“Yang ngajar ngaji Alquran anak-anak juga sedikit, Pak. Guru ngajinya kadang ada urusan lain. Jadi mereka bisa baca buku di rumah baca ini, kalau sedang tidak mengaji,” lanjutnya kepada Tim Pengabdian USU.
Tahsin Quran menjadi rangkaian kegiatan dalam pengabdian ini. Kegiatan ini dilakukan untuk mengenalkan makhraj dan Sifat Al Huruf Hijaiyah, agar anak-anak mampu membaca Quran dengan baik dan benar.
Kegiatan tahsin akan dilakukan tim bersama remaja Masjid Desa Pasi melalui daring tiap pekannya untuk praktik membaca AlQur’an. Kegiatan ini akan berlangsung sekitar dua bulan.
“Proses tahsinul Quran akan kita program bersama remaja melalui daring. Ini kita lakukan mengingat masa pandemi Covid-19 belum usai. Sedangkan belajar membaca Quran dengan baik dan benar harus diprogramkan beberapa kali pertemuan. Harapannya, remaja-remaja masjidlah yang akan mengajarkan adik-adik mereka nantinya,” tutur Pak Yuan Alfinsyah Sihombing MSc, selaku ketua Tim pengabdian USU kepada redaksi.
Di akhir kegiatan, Tim PKM USU memberikan bantuan buku bacaan, di antaranya Seri Buku Muhammad Is My Hero, 4 seri buku anak Widya Wiyata Pratama dan Buku Tafsir Ilmu Seri Mengenal Ayat-ayat Sains. Semua buku yang diberikan berwarna dan memiliki gambar-gambar menarik.
“Kami sangat berterima kasih pada LPPM USU yang sudah membantu kami dalam menyediakan buku-buku yang sangat menarik. Semoga ini menjadi amal jariyah dan bermanfaat buat anak-anak di sini,” ucap Pak Muhlid selaku ketua rumah baca Desa Pasi tersebut saat tim minta izin meninggalkan lokasi. PKM menjadi satu kesatuan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat. Sehingga timbulnya peradaban masyarakat yang berilmu dan berakal cerdas (Ulil Albab) hingga ke pelosok negeri.(gus/azw)
SUMUTPOS.CO – Pimpinan Majelis Talim dan Zikir Baitul Muhibin Habib Abdurrahman Asad AlHabsyi Islam adalah agama yang menjadikan hambanya pribadi yang merdeka. Surah Al-Baqarah ayat 256 membahas mengenai kemerdekaan.
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam)”
Artinya Islam ketika didakwahkan tidak berbasis paksaan, melainkan dengan akhlak karimah (akhlak mulia). Berakhlak mulia dalam jabatan agama Islam telah dilakukan Rasulullah SAW dan untuk itu kita sebagai umat patut mencontohnya.
Habib Abdurrahman menegaskan, merdeka bukan berarti bebas tanpa batas. Kemerdekaan sesungguhnya manakala seseorang terbebas dari noda yang merusak akidah, syari’ah dan akhlak.
“Orang yang bebas tanpa batas tanpa memperdulikan ketiganya menurut Islam bukanlah merdeka, justru mereka sudah terjajah oleh nafsu dan tipu daya syaitan,” katanya.
Hal itu sebagaimana yang dijelaskan dalam pembukaan UUD 1945, bahwa kemerdekaan yang diraih oleh bangsa ini adalah Atas Rahmat Allah dan dorongan keinginan luhur (ikhlas) para pejuangnya. Maka marilah saudaraku kita isi kemerdekaan negeri kita tercinta ini yang ke-76 dengan nilai relegius yakni “Mensyukuri Rahmat Ilahi dan Ikhlas dalam beramal dan berkarya”.
InsyaaAllah negeri kita akan menuju Berkah, Aman, Damai dan Sentosa.
“Duhai Tuhanku, Jadikanlah negeri ini Aman Sentosa”_ (QS. Ibrahim: 35)
Sementara itu Buya Hamka dalam menafsirkan Albaqarah ayat 256 yang artinya. “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam)”
Bahwa sesungguhnya ayat ini suatu tantangan kepada manusia, karena Islamadalah benar. Orang tidak akan dipaksa memeluknya, tetapiorang hanya diajak buat berfikir.
“Asal dia berfikir sihat, dia pastiakan sampai kepada Islam. Tetapi kalau ada paksaan, mestilah timbul perkosaan fikiran, dan mestilah timbultaqlid,” tulis Buya Hamka dalam tafsirnya Al-Azhar.
Buya Hamka menegaskan, manusia sebagai orang seorang akan datang dan akan pergi, akan lahir dan akan mati. Tetapi pikiran manusia akan berjalan terus. Penilaian manusia atas agama akan dilanjutkan dan kebebasan berpikir dalam memilih keyakinanadalah meniadi tujuan dari manusia yang telah maju.
“Ayat ini adalah dasar teguh dari Islam,” katanya.
Musuh-musuh Islam membuat berbagai fitnah yang dikatakan ilmioh sifatnya bahwa Islam dimajukan dengan pedang. Islam dituduh memaksa orang memeluk agamanya. “pengetahuan”seperti ini pun kadang-kadang dipaksakan supaya diterima orang, terutama di masa-masa negeri-negeri Islam dalam penjajahan. orang dipaksa menerima teori itu dan orang tidak diberi kesempatan membanding.
“Ayat inilah, (al-Baqarah 256) yaitu Islam menjelaskan bahwa dalam hal agama tidak boleh ada paksaan,” katanya. (rol/ram)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Upaya penyelundupan sabu-sabu dengan total barang bukti sebanyak 324,3 kg dalam kemasan teh hijau digagalkan petugas Badan Narkotika Nasional (BNN). Kepala BNN RI Komjen Pol Petrus Reinhard Golose mengungkapkan, penyelundupan tersebut dilakukan jaringan Thailand-Aceh Timur dan jaringan Aceh. “BNN RI berhasil menjalankan Raid Planning Execution (RPE) narkotika yang berada di dua tempat berbeda,” kata Petrus Reinhard Golose dalam konferensi pers di Gedung Utama BNN RI, Jakarta Timur, Kamis. Dia mengatakan, penangkapan yang dilakukan BNN terjadi pada 12 dan 13 Agustus 2021. Berdasarkan hasil penyelidikan dan penindakan, sebanyak 324,3 kg sabu-sabu tersebut diduga berasal dari Golden Triangle. Yakni, wilayah penghasil opium dan sabu-sabu terbesar di Asia Tenggara yang digerakkan sejumlah gembong narkotika bersama kelompok bersenjata di daerah pedalaman dan pegunungan di perbatasan Myanmar, Thailand, dan Laos. “Pada hari Kamis, 12 Agustus 2021, BNN RI berhasil menangkap satu orang tersangka Jaringan Thailand ke Aceh Timur yang berinisial Sy,” ucap Petrus Reinhard. Kronologis pengungkapan kasus ini berawal dari penyelidikan intelijen yang dilakukan BNN kepada Sy. Sy diketahui berlayar dari perairan Thailand menuju Aceh Timur dengan menggunakan speedboat pada Kamis (12/8). Setibanya di Aceh Timur, Sy dibekuk petugas BNN di sebuah bengkel kapal yang berada di Desa Kampung Jalang Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh.“ Ditangkap dengan barang bukti seberat 218,8 kg,” tutur Petrus Reinhard.
Selanjutnya, pada kasus kedua, BNN yang bekerja sama dengan Bea dan Cukai berhasil menangkap lima orang tersangka Jaringan Aceh pada tanggal 13 Agustus 2021, yang berinisial B alias Y, T alias CM, ES alias E, AN alias WY, dan Ay alias R. Melalui penangkapan ini, petugas mengamankan barang bukti berupa sabu-sabu seberat 218,8 kg.
“Tersangka dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) jo. Pasal 132 ayat (1) dan Pasal 112 ayat (2) jo. Pasal 132 ayat (1) UU Narkotika Nomor 35 Tahun 2009 dengan ancaman maksimal hukuman mati atau penjara seumur hidup,” ucapnya.
Petrus Reinhard menyatakan bahwa kejahatan narkotika merupakan kejahatan luar biasa (extraordinary) sehingga perang melawan narkotika, atau yang biasa diserukan dengan slogan war on drugs, menjadi perhatian khusus BNN dan didukung jajaran Kedeputian Brantas dan BNNP di seluruh Indonesia. “(Keberhasilan, red) ini merupakan bentuk kerja sama BNN sebagai leading sector dan didukung dengan semua kementerian dan lembaga terkait, terutama rekan Bea Cukai,” ucap Petrus Reinhard. (jpnn/ila)
JAKARTA- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempersilakan kepada para perserta didik untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM). Namun, PTM bisa dilakukan apabila para pelajar sudah divaksin Covid-19.
“Jadi kalau semuanya, untuk semuanya, untuk semua pelajar di seluruh Tanah Air, kalau sudah divaksin silakan dilakukan langsung belajar tatap muka,” kata Jokowi lewat video conference, saat menyapa peserta program vaksinasi massal Covid-19 untuk pelajar yang digelar Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Sumatera Utara, di Gedung SMA Negeri 1 Medan, Kamis (19/8).
Menurut Jokowi, pelajar bisa melakukan pembelajaran tatap muka lantaran sudah adanya Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 03/KB/202l, Nomor 384 Tahun2021, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021, Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), atau yang disebut dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri. “Karena SKB-nya empat menteri sudah ada,” katanya.
Namun demikian jika PTM sudah digelar, Presiden Jokowi berpesan kepada para pelajar untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan pencehagan Covid-19. “Kita semua berharap anak-anak belajar tatap muka. Tetapi juga kita semuanya harus hati-hati jangan sampai nanti kalau pas dibuka belajar tatap muka ada yang terpapar Covid. Ini yang harus kita hindari,” ungkapnya.
Jokowi mengatakan, disiplin pelajar dalam menerapkan protokol kesehatan sangatlah penting. Mengingat saat ini virus korona selalu bermutasi. Sehingga hal ini diharapkan Jokowi bisa diterapkan oleh semua pelajar. “Oleh sebab itu saya titip agar yang namanya pakai masker ini harus meskipun sudah divaksin, tetap, karena yang namanya Covid, virus corona ini selalu bermutasi,” pungkasnya.
Sebelumnya, dua pelajar perwakilan SMA Negeri 1 Medan menyampaikan harapannya agar pembelajaran tatap muka bisa segera dibuka. “Karena, tidak semua mata pelajaran bisa dilaksanakan secara online,” kata Dani, seorang pelajar.
Sementara, Kepala BIN Daerah Sumut, Brigjen TNI Asep Jauhari Puja Laksana, didampingi Kepala SMAN 1 Medan, Sabar SPd MSi, melaporkan kepada Presiden Jokowi, jumlah sasaran vaksinasi sebanyak 5.000 orang untuk dosis pertama. Rinciannya, 1.500 untuk pelajar SMA dan sisanya 3.500 untuk masyarakat lewat vaksinasi door to door (dari rumah ke rumah) di Kecamatan Medan Helvetia dan Medan Tuntungan. “Jadi ada door to door-nya juga ya,” tanya Jokowi, seraya menyampaikan terima kasih kepada BIN Daerah Sumut atas pelaksanaan vaksinasi massal tersebut.
Lebih lanjut Asep Jauhari mengatakan, vaksinasi yang digelar kemarin, merupakan lanjutan dari vaksinasi yang telah mereka lakukan beberapa waktu yang lalu kepada 3.000 pelajar dan masyarakat di Medan. “Harapan kita dengan adanya vaksin ini, pelajar juga divaksin, akan timbul kekebalan komunal. Dengan kekebalan tersebut, harapannya para siswa untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka bisa dilaksanakan,” kata Asep.
Ia mengatakan harapannya minimal 70 persen pelajar di Sumut sudah harus divaksin hingga akhir tahun 2021. Karena itu Asep berharap semua pihak ambil bagian dalam program vaksinasi pelajar di Sumut. Dari amatan wartawan, vaksinasi di Gedung SMAN 1 Medan itu dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan. Para siswa dipanggil bergantian, cek kesehatan lalu disuntikkan vaksin.
Sedangkan Kepala SMA Negeri 1 Medan, Sabar, mengharapkan lewat vaksinasi itu terbentuk kekebalan tubuh para siswa sehingga bisa digelar belajar tatap muka. “Ini yang kami harapkan guru-guru, orangtua dan para siswa. Karena belajar daring ini tidak maksimal,” ujar Sabar. (bbs/jpc)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kabareskrim Polri, Komjen Pol Agus Andrianto meminta masyarakat melaporkan penyedia jasa tes swab Polymerase Chain Reaction (PCR), jika mematok harga melebihi batas harga yang ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yakni kisaran Rp495 ribu hingga Rp525 ribu.
“Partisipasi masyarakat sangat kami harapkan untuk menginformasikan, bila ada penyedia jasa PCR menetapkan tarif di atas yang sudah ditetapkan pemerintah,” kata Komjen Agus saat dihubungi wartawan di Medan, Kamis (19/8).
Dikatakannya, pengawasan implementasi kebijakan tersebut akan dilakukan oleh jajaran kepolisian yang tersebar di seluruh Indonesia. Ia sudah memerintahkan jajarannya mulai dari Mabes Polri hingga daerah. “Kami dan jajaran adalah tangan-tangan negara untuk melakukan pengamanan dan pengawasan dalam pelaksanaannya,” ujarnya.
Jenderal bintang tiga itu meminta penyedia jasa tes swab PCR dapat mematuhi dan melaksanakan kebijakan pemerintah tersebut. “Tentunya, kesadaran ekosistem kesehatan khusus PCR segera adaptasi dengan mematuhi dan melaksanakan keputusan tarif tertinggi oleh pemerintah,” pungkasnya.
Harga Perlengkapan PCR juga Harus Turun
Menyikapi penurunan harga tes PCR, Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi) Sumut mendukung penuh kebijakan pemerintah pusat tersebut. Meski begitu, organisasi perkumpulan rumah sakit ini meminta agar harga peralatan atau perlengkapan pendukung untuk swab PCR juga diturunkan.
Ketua Persi Sumut Azwan Hakmi menuturkan, kebijakan penurunan harga swab PCR sangat membantu masyarakat. “Sangat bagus dan membantu karena masyarakat enggak perlu merogoh kocek yang dalam,” ujar Azwan dihubungi wartawan, Kamis (19/8).
Namun demikian, kata Azwan, dia meminta kepada pemerintah pusat agar jangan hanya menurunkan harga swab test PCR saja. Melainkan, juga menurunkan harga alat-alat atau perlengkapan swab PCR. “Harga pembelian perlengkapan PCR juga harus diturunkan lah, harus berimbang sehingga rumah sakit bisa membeli barang-barangnya. Seperti stick PCR, alat pelindung diri dan lainnya,” sebut dia.
Awan mengaku, pihak rumah sakit akan terkendala apabila harga alat pendukung swab PCR tidak diturunkan. “Kalau tidak diturunkan ini pasti jadi kendala,” ucapnya.
Dia menambahkan, pemerintah juga harus bisa lebih ketat mengontrol harga untuk test swab PCR, pasca surat edaran tentang batas harga tertinggi PCR dikeluarkan. “Pemerintah harus bisa mengontrol harga tersebut,” tukasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta harga tes PCR diturunkan. Jokowi juga meminta agar hasil tes PCR keluar dalam waktu 1×24 jam. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) lantas mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor: HK.02.02/I/2845/2021 tentang Batas Tarif Tertinggi Pemeriksaan Reserve Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) pada 16 Agustus 2021 yang ditandatangani Direktur Jenderal Layanan Kesehatan, Abdul Kadir. Dalam surat edaran tersebut disebutkan, batas tarif pemeriksaan RT-PCR untuk Jawa dan Bali sebesar Rp495.000, sedangkan untuk daerah di luar Jawa dan Bali sebesar Rp525.000.
Penurunan harga tersebut terjadi setelah banyak pihak mengkritik harga tes PCR di Indonesia lebih mahal dibanding negara lain, seperti India. Harga tes PCR yang ditetapkan pemerintah sebelumnya mencapai Rp900 ribu. (mag-1/ris)
DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Personel Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Sumatera Utara, Aiptu Josmer Samsuardi Manurung (44), tewas diduga ditembak keponakannya, Yones Siondihon Naibaho (22). Penembakan itu terjadi di ladang milik Josmer di Desa Bangun Sari, Kacamatan Tanjungmorawa, Deliserdang, Sumatra Utara, Rabu (18/8) malam.
Kapolsek Tanjungmorawa, AKP Sawangin Manurung yang dikonfirmasi, membenarkan kejadian tersebut. “Benar. Korban diduga ditembak keponakannya,” ujar Sawangin, dihubungi melalui sambungan telepon seluler, Kamis (19/8).
Saat ini, kata Sawangin, pelaku sudah diserahkan ke Polres Deliserdang dan kasus ini ditangani Polres. Adapun barang bukti yang diamankan, ungkap Sawangin, yakni 1 pucuk senjata api No.HZ233987,Cal 9×19, 8 butir amunisi tajam cal 9 mm, 1 buah magajen senpi, 11 buah kunci, 1 buah tas sandang. “Pelaku sedang dalam pemeriksaan intensif,” pungkasnya.
Terpisah, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi menyebutkan, penembakan yang dilakukan tersangka Yones Siodihon Naibaho, warga Jalan Pelikan Raya, Kecamatan Medan Denai itu dilatarbelakangi sakit hati. “Pelaku selama ini diminta untuk menjaga ternak bebek korban. Pelaku diingatkan oleh korban, ternak bebeknya sebanyak kurang lebih 100 ekor banyak yang mati. Tetapi pelaku justru tidak terima ditegur dan diingatkan oleh korban,” jelas Hadi.
Pelaku yang sakit hati dan dendam, lantas menembak korban. “Pelaku sudah diamankan tanpa perlawanan. Kronologis dan motifnya masih didalami,” pungkasnya.
Informasi diperoleh menyebutkan, peristiwa sadis itu terjadi di perladangan, Gang Rotan, Jalan Sultan Serdang, Desa Bangun Sari Baru, Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang, Rabu (18/8) malam. Diduga, sering terjadi kesalahpahaman antara Yones dengan Aiptu Josmer, sehingga menimbulkan sakit hati. Kejadian bermula saat Aiptu Josmer membersihkan senjata api miliknya dalam posisi berdiri, membelakangi Yones. Secara tiba-tiba, Yones datang dan merampas senjata api milik Aiptu Josmer. Tanpa basa-basi, Yones langsung menembakkan senjata api ke arah Aiptu Josmer dan mengenai bagian kening hingga meninggal dunia.
Mengetahui Aiptu Josmer meninggal dunia, Yones berusaha menghilangkan jejak. Dia berusaha menyeret mayat Aiptu Josmer untuk dibuang, namun tidak sanggup. Akhirnya dia pun meminta tolong kepada tetangga sekitar lokasi kejadian untuk membuang jasad korban.
“Aku sempat mendengar sekali letusan senjata api. Tak berapa lama, ia datang ke rumah. Di situ, dia mengaku telah menembak mati korban. Kemudian meminta tolong untuk membuang mayatnya, aku menolak,” ungkap Supriadi (36), warga sekitar lokasi kejadian, Kamis (19/8).
Supriadi mengaku, pelaku saat mendatangi rumahnya dan meminta tolong untuk membuang mayat korban sambil membawa pistol. “Aku melihat pelaku membawa senjata api, makanya aku takut. Lalu langsung masuk ke dalam rumah dan mengunci pintu. Tetapi, tetap saja ia meminta tolong dan mengetuk-ngetuk jendela,” akunya.
Ketika ditanya keseharian Yones Siondihon Naibaho, Supriadi mengatakan pelaku bekerja mengurus peternakan bebek milik korban. “Bapak polisi itu punya ternak bebek, pelaku yang mengurusnya. Yones ini jarang sekali berbicara, hanya sesekali saja datang ke rumah. Kalau korban, orangnya baik dan ramah,” urai Supriadi.
Disinggung apa yang melatarbelakangi pelaku menembak mati korban, Supriadi menjawab tidak mengetahui hal tersebut. “Saya tidak tahu karena apa. Tapi dengar-dengar pelaku sering dimarahi oleh korban. Tadi, Yones sempat bilang jika ia menyesal telah menembak mati pamannya,” pungkasnya.
Sejumlah warga yang mengetahui peristiwa itupun langsung melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian. Setelah menerima informasi, personel Polresta Deli Serdang langsung menuju ke lokasi dan mengamankan pelaku beserta barang bukti. Jasad korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumut. Sedangkan tersangka diamankan berikut senjata api milik korban ke Polres Deliserdang.
Personel Ditnarkoba Poldasu Ditembak Mati Keponakan
Pelaku Minta Tolong Tetangga Buang Mayat
DELISERDANG- Personel Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Sumatera Utara, Aiptu Josmer Samsuardi Manurung (44), tewas diduga ditembak keponakannya, Yones Siondihon Naibaho (22). Penembakan itu terjadi di ladang milik Josmer di Desa Bangun Sari, Kacamatan Tanjungmorawa, Deliserdang, Sumatra Utara, Rabu (18/8) malam.
Kapolsek Tanjungmorawa, AKP Sawangin Manurung yang dikonfirmasi, membenarkan kejadian tersebut. “Benar. Korban diduga ditembak keponakannya,” ujar Sawangin, dihubungi melalui sambungan telepon seluler, Kamis (19/8).
Saat ini, kata Sawangin, pelaku sudah diserahkan ke Polres Deliserdang dan kasus ini ditangani Polres. Adapun barang bukti yang diamankan, ungkap Sawangin, yakni 1 pucuk senjata api No.HZ233987,Cal 9×19, 8 butir amunisi tajam cal 9 mm, 1 buah magajen senpi, 11 buah kunci, 1 buah tas sandang. “Pelaku sedang dalam pemeriksaan intensif,” pungkasnya.
Terpisah, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi menyebutkan, penembakan yang dilakukan tersangka Yones Siodihon Naibaho, warga Jalan Pelikan Raya, Kecamatan Medan Denai itu dilatarbelakangi sakit hati. “Pelaku selama ini diminta untuk menjaga ternak bebek korban. Pelaku diingatkan oleh korban, ternak bebeknya sebanyak kurang lebih 100 ekor banyak yang mati. Tetapi pelaku justru tidak terima ditegur dan diingatkan oleh korban,” jelas Hadi.
Pelaku yang sakit hati dan dendam, lantas menembak korban. “Pelaku sudah diamankan tanpa perlawanan. Kronologis dan motifnya masih didalami,” pungkasnya.
Informasi diperoleh menyebutkan, peristiwa sadis itu terjadi di perladangan, Gang Rotan, Jalan Sultan Serdang, Desa Bangun Sari Baru, Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang, Rabu (18/8) malam. Diduga, sering terjadi kesalahpahaman antara Yones dengan Aiptu Josmer, sehingga menimbulkan sakit hati. Kejadian bermula saat Aiptu Josmer membersihkan senjata api miliknya dalam posisi berdiri, membelakangi Yones. Secara tiba-tiba, Yones datang dan merampas senjata api milik Aiptu Josmer. Tanpa basa-basi, Yones langsung menembakkan senjata api ke arah Aiptu Josmer dan mengenai bagian kening hingga meninggal dunia.
Mengetahui Aiptu Josmer meninggal dunia, Yones berusaha menghilangkan jejak. Dia berusaha menyeret mayat Aiptu Josmer untuk dibuang, namun tidak sanggup. Akhirnya dia pun meminta tolong kepada tetangga sekitar lokasi kejadian untuk membuang jasad korban.
“Aku sempat mendengar sekali letusan senjata api. Tak berapa lama, ia datang ke rumah. Di situ, dia mengaku telah menembak mati korban. Kemudian meminta tolong untuk membuang mayatnya, aku menolak,” ungkap Supriadi (36), warga sekitar lokasi kejadian, Kamis (19/8).
Supriadi mengaku, pelaku saat mendatangi rumahnya dan meminta tolong untuk membuang mayat korban sambil membawa pistol. “Aku melihat pelaku membawa senjata api, makanya aku takut. Lalu langsung masuk ke dalam rumah dan mengunci pintu. Tetapi, tetap saja ia meminta tolong dan mengetuk-ngetuk jendela,” akunya.
Ketika ditanya keseharian Yones Siondihon Naibaho, Supriadi mengatakan pelaku bekerja mengurus peternakan bebek milik korban. “Bapak polisi itu punya ternak bebek, pelaku yang mengurusnya. Yones ini jarang sekali berbicara, hanya sesekali saja datang ke rumah. Kalau korban, orangnya baik dan ramah,” urai Supriadi.
Disinggung apa yang melatarbelakangi pelaku menembak mati korban, Supriadi menjawab tidak mengetahui hal tersebut. “Saya tidak tahu karena apa. Tapi dengar-dengar pelaku sering dimarahi oleh korban. Tadi, Yones sempat bilang jika ia menyesal telah menembak mati pamannya,” pungkasnya.
Sejumlah warga yang mengetahui peristiwa itupun langsung melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian. Setelah menerima informasi, personel Polresta Deli Serdang langsung menuju ke lokasi dan mengamankan pelaku beserta barang bukti. Jasad korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumut. Sedangkan tersangka diamankan berikut senjata api milik korban ke Polres Deliserdang. (mag-1/bbs)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mulai hari ini, Jumat (20/8), Kapal Motor (KM) Bukit Raya resmi dioperasikan sebagai tempat Isolasi Terpusat (Isoter) bagi pasien Covid-19 bergejala ringan dan kategori Orang Tanpa Gejala (OTG). Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution mengatakan, Isoter KM Bukit Raya ini akan mampu menampung 465 pasien, di mana setiap 100 pasien akan dirawat oleh 4 dokter dan 8 perawat.
Pemko Medan tak butuh waktu lama untuk merehab dan menyediakan fasilitas kesehatan di KM Bukit Raya sehingga dapat dijadikan sebagai tempat Isoter bagi pasien Covid-19 bergejala ringan dan OTG. Terhitung tiga hari sejak tiba di Pelabuhan Belawan, Senin (16/8), persiapan fasilitas kesehatan yang dibutuhkan sudah hampir rampung.
“Mudah-mudahan besok malam (malam ini) sudah bisa beroperasi. Ini lagi kami kejar semua di sini, baik dari Forkopimda dari Polres Belawan dari Angkatan Laut dari AD (Angkatan Darat), Pelni, semua bekerjasama agar besok (hari ini) sudah bisa mulai digunakan,” kata Bobby Nasution saat meninjau KM Bukit Raya di Terminal Bandar Deli, Pelabuhan Belawan Medan, Kamis (19/8). Turut mendampingi Bobby di antaranya Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP MR Dayan, Wakil Wali Kota Aulia Rachman, dan Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan, Capt Jhonny Runggu Silalahi.
Bobby mengatakan, dalam keadaan normal, KM Bukit Raya ini dapat menampung 900 lebih penumpang. Namun, dalam operasional sebagai isoter, kapal ini hanya bisa menampung 485 pasien Covid-19. Pembatasan ini, lanjut Bobby Nasution, dilakukan agar penanganan di isoter ini juga memenuhi ketentuan dari protokol kesehatan. “Kapasitas penumpang 900 lebih itu, tidurnya rapat dan tidak ada jarak. Karena ini diperuntukkan untuk penanganan Covid, yang bisa kita tampung di dalam itu hanya sekitar 485. Karena jarak tempat tidurnya sudah diatur,” jelas Bobby.
Menantu Presiden Joko Widodo ini pun menjelaskan, adapun syarat agar warga Medan yang terkonfirmasi Covid-19 dapat isolasi di KM Bukit Raya, tidak berbeda bahkan sama persis dengan lokasi isoter lainnya yang telah disiapkan Pemko Medan. “Untuk kriteria itu sudah jelas, OTG dan gejala ringan,” terangnya.
Sedangkan untuk biaya, Bobby juga menegaskan, tidak ada biaya apapun yang dikenakan kepada warga yang menjalani isolasi di KM Bukit Raya. “Kalau untuk pembiayaan Rp0 alias gratis,” tegasnya.
Dijelaskan Bobby, warga yang wajib isolasi adalah pasien OTG sampai gejala ringan, khususnya yang satu rumah dengan masyarakat rentan seperti ibu hamil dan lansia. “Ini sudah kita minta untuk dipindahkan ke isoter, sudah jadi tanggungjawab pak Kapolres, pak Kapolres sudah menyanggupi,” jelasnya.
Bobby mengatakan, untuk beroperasinya KM Bukit Raya sebagai lokasi Isoter, Pemko Medan sudah menyiapkan sebanyak 50 tenaga kesehatan yang akan dimaksimalkan dari Dinas Kesehatan Kota Medan. “Tenaga kesehatan ini sudah kita siapkan, ada sekitar 50 tenaga kesehatan. Itu setiap 100 pasien ditangani 4 dokter dan 8 perawat, itu untuk teknisnya. Ini murni dari Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Rumah Sakit Pirngadi,” pungkasnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan MKes membenarkan kalau tenaga kesehatan yang bertugas di KM Bukit Raya merupakan tenaga kesehatan dari RSUD dr Pirngadi. “Petunjuk pusat itu (tempat isoter KM Bukit Raya) ada di bawah BNPB, berarti dia turunannya ke BPBD. Artinya untuk mengisi nakesnya itu, sebagai pemangku kita itu RS Pirngadi. Yang kita tahu Pirngadi itu satu korps dengan Dinas Kesehatan,” ucap Mardohar.
Dikatakan Mardohar, saat ini pihaknya masih mengkaji kebutuhan fasilitas kesehatan lainnya sebelum KM Bukit Raya dioperasikan sebagai lokasi isoter. “Akan kita lanjutkan bagaimana prosesnya. Sampai sekarang kita masih menggodoknya, apa kebutuhan dari kapal itu, kita akan lengkapi,” katanya.
Diterangkan Mardohar, saat ini jumlah kasus Covid-19 masih fluktuatif. Untuk itu, dibutuhkan penambahan lokasi isoter. “Isoter kita alhamdulillah sudah bertambah, tapi semakin bertambah peminatnya juga bertambah. Jadi kita menyiapkan satu isoter, itu kapal dari Pelni, dan ini sudah dipersiapkan, nanti kita lihat perkembangannya,” ujarnya.
Mardohar juga mengatakan, saat ini pada lima kecamatan dengan tingkat penyebaran Covid-19 tertinggi di Kota Medan, telah menunjukkan tren penurunan kasus. Adapun 5 kecamatan yang dimaksud adalah Kecamatan Medan Helvetia, Medan Johor, Medan Tuntungan, Medan Selayang, dan Medan Sunggal.
“Mudah-mudahan (Isoter) ini tidak terpakai, karena kita berharap kasus menurun. Paling tidak saat ini di beberapa titik episentrum, itu ada tren penurunan. Salah satu faktornya itu, para teman-teman di lapangan seperti di kecamatan sudah berbuat, mereka sudah mendata dengan baik,” pungkasnya.
Lebih Cepat Sembuh
Direktur Usaha Angkutan Penumpang PT Pelni, OM Sodikin mengatakan, KM Bukit Raya sangat sesuai untuk dijadikan sebagai fasilitas isolasi pasien Covid-19. “Keunggulannya saya pernah baca, bahwa di pantai itu ada udaranya mengandung garam, di mana ada partikel klorin di dalamnya. Nah, kalau kadar garam itu terserap oleh kulit dan juga dihirup oleh hidung, bisa bagus untuk imunitas tubuh,” kata Sodikin.
Sebagai contoh, kata Sodikin, untuk mencuci hidung (secara medis), biasanya digunakan air infus yang mengandung garam atau NaCl. “Kan biasanya juga dalam medis itu mencuci hidung menggunakan cairan garam yang dianggap mampu membersihkan virus dan bakteri,” ungkapnya.
Sodikin juga mengatakan, selain di Medan, PT Pelni sudah menyediakan lima kapal motor lainnya yang digunakan sebagai lokasi isolasi di lima daerah yang berbeda, yakni di Bangka Belitung, Jayapura, Sorong, Lampung, dan Makassar.
Sebagai contoh, terang Sodikin, di Makassar, KM Bukit Raya sudah dioperasikan sebagai fasilitas isolasi. Faktanya, sejumlah pasien yang diisolasi di sana hanya membutuhkan empat hari untuk sembuh. “Contohnya di Makassar, dari 84 pasien yang dirawat, 43 pasien sudah sembuh dalam empat hari, jadi 50 persennya,” kata dia.
Sodikin menuturkan, berdasarkan perjanjian awal PT Pelni dengan Pemerintah Kota Medan, KM Bukit Raya akan disandarkan di Pelabuhan Belawan selama satu bulan. “Untuk awal ini kesepakatan kita satu bulan, apakah ada penambahan (waktu), nantinya itu tergantung Pemerintah,” pungkasnya. (map)