26 C
Medan
Tuesday, December 30, 2025
Home Blog Page 3140

Kasus Aktif Covid-19 di Medan 10.833 Orang, Cuma 2.166 Pasien Dirawat di RS

TINJAU: Wali Kota Medan Bobby Nasution berbincang dengan warga saat meninjau Isolasi Lingkungan 23 Kelurahan Mangga. (istimewa/sumut pos)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – WALI Kota Medan Bobby Nasution menyebutkan, dari total pasien Covid-19 di Kota Medan yang berstatus dalam perawatan, tidak semuanya dirawat di rumah sakit. Menurutnya, dari total 10.833 orang yang terpapar Covid-19 aktif di Medan, hanya sekitar 20 persen atau berkisar 2.166 orang yang menjalani perawatan di rumah sakit (RS).

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan yang di-update pada 15 Agustus 2021, terjadi peningkatan kasus konfirmasi sebanyak 556 kasus dalam satu hari. Dengan penambahan itu, totalnya kasus Covid-19 di Kota Medan bertambah menjadi 36.699 kasus. Dari total itu, 25.119 orang dinyatakan sembuh, 747 jiwa meninggal dunia, dan 10.833 orang dalam perawatan.

“Di rumah sakit kalau saya tidak salah, datanya hanya 20 persen dari total 10 ribu lebih kasus yang ada di Kota Medan. Nah ini kenapa? Jadi yang 8 ribuan ini bukan tidak tertampung di rumah sakit karena BOR kita penuh, tapi karena memang gejalanya itu masuk ke gejala ringan dan OTG (orang tanpa gejala),” kata Bobby kepada wartawan, kemarin.

Bobby menuturkan, dari total 10.833 orang tersebut, sekitar 8.000-an kasus OTG justru menjadi perhatian serius bagi Pemko Medan. Pasalnya, para OTG justru sangat berpotensi besar dalam menyebarkan penularan virus. “Hari ini kalau tidak salah 8 ribu lebih itu ada sektor yang bisa menyebarkan Covid-19 di Kota Medan,” ujarnya.

Dijelaskan Bobby, untuk menanggulangi besarnya jumlah masyarakat yang terpapar dengan kategori OTG hingga gejala sedang yang tidak dirawat di RS tersebut, Pemko Medan semakin intens dalam menyiapkan lokasi-lokasi Isoter. Harapannya, masyarakat yang dengan kategori OTG dan gejala ringan tersebut dapat segera diisolasi di tempat-tempat Isoter tersebut. “Ini kita tanggulangi mulai dari membuka isoter. Karena total 8 ribu potensi penyebar Covid-19 di Kota Medan itu bisa dilihat dari angka yang belum tertampung ataupun yang tidak ada di Rumah Sakit,” katanya.

Selain lokasi isoter, kata Bobby, pihaknya juga memberlakukan isolasi lingkungan bagi pasien bergejala ringan dan tanpa gejala. “Ini yang berpotensi untuk menyebarkan, 8 ribu inilah yang kita masukkan ke isoter, ataupun isolasi lingkungan yang memiliki standar yang ketat,” tuturnya.

Ditegaskan Bobby, pihaknya saat ini fokus untuk meningkatkan standar isolasi lingkungan di Kota Medan. Saat ini, kata Bobby, Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan menjadi salah satu lokasi yang layak dijadikan lokasi percontohan penerapan isolasi lingkungan yang ketat. “Kami sudah sampaikan pada Senin yang lalu, di Kelurahan Mangga Kecamatan Tuntungan, sudah kami jadikan lokasi percontohan untuk menerapkan isolasi di tingkat lingkungan. Bagaimana keterlibatan masyarakat, organisasi-organisasi kepemudaan, peran ibu-ibu di tingkat lingkungan di kelurahan, bahkan dari setiap rumah yang terpapar ini bisa dipantau dari CCTV atau bisa berkomunikasi dari CCTV tersebut karena bisa connect ke handphone masing-masing,” pungkasnya.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi II DPRD Medan, Sudari ST meminta setiap Kepala Lingkungan di Kota Medan untuk mendata secara rinci setiap warganya yang telah terpapar Covid-19. Bila memang terdapat lebih dari 5 rumah dalam lingkungan tersebut yang terpapar Covid-19, maka kepala lingkungan harus segara melaporkan hal ini kepada pihak Kelurahan dan Kecamatan agar segara dilakukan isolasi lingkungan.

“Dan seperti arahan Pak Wali Kota, harus ada pengawasan yang ketat setiap melakukan isolasi lingkungan, mulai dari penyediaan makanan dan obat-obatan untuk pasien, mengawasi yang bersangkutan agar tidak keluar rumah dan berinteraksi dengan orang lain dengan adanya CCTV, dan banyak hal lainnya,” kata Sudari kepada Sumut Pos, Selasa (17/8).

Tak cuma itu, Sudari juga meminta kepada masyarakat Kota Medan yamg terpapar Covid-19 untuk meningkatkan kesadarannya dengan bersedia melakukan isolasi di tempat-tempat Isoter yang telah disiapkan Pemko Medan, mulai dari Eks Hotel Soechi, Gedung P4TK, dan nantinya KM Bukit Raya yang akan beroperasi. Tak cuma itu, juga tersedia lokasi isoter dari Pemerintah Provinsi Sumut di gedung Asrama Haji.

“Jadi kalau kita sudah tahu kita ini positif, jangan karena kita rasa kita sehat-sehat saja lantas kita tidak mau menjalani isolasi. Sayangi keluarga kita, tetangga, dan orang-orang di sekeliling kita dengan tidak menularkan virus ini kepada orang lain, salah satunya dengan menjalani isolasi di tempat Isoter yang disediakan,” pungkasnya.

Bobby Berkantor di Zona Merah

Mulai hari ini, Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan Wiriya Alrahman, akan berkantor di kantor-kantor Camat pada kecamatan yang berstatus zona merah di Kota Medan. Hal ini ditegaskan langsung Bobby Nasution, sebagai upaya untuk memantau penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level IV dan penerapan isolasi lingkungan pada kecamatan-kecamatan yang masuk dalam kawasan zona merah.

“Kemarin saya minta, saya dan pak Sekda nanti mulai hari Rabu, kami berdua berkantor di kecamatan yang zona merah. Benar-benar camat itu harus mengerti bagaimana penerapan PPKM mikro, lurahnya, kepala lingkungan dan semuanya juga,” ucap Bobby, Senin (16/8).

Dikatakan Bobby, sejak beberapa hari lalu, saat Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahyanto berdiskusi dengan Lurah Mangga, sempat direncanakan agar setiap Lurah harus dapat menjadi koordinator dalam penerapan PPKM di tingkat kelurahan. “Bapak Panglima TNI sempat berdiskusi dan berdialog dengan bapak Lurah di Kelurahan Mangga. Beliau bilang, lurah itu harus menjadi komandonya, pimpinannya. Ada Babinsa, Babinkamtibmas ini harus dikoordinir,” ujarnya.

Bobby pun menekankan, berkantornya dirinya dan Sekda Kota Medan pada kantor-kantor Kecamatan yang masuk dalam zona merah, sekaligus untuk memantau penerapan empat aspek penanganan Covid-19 yang disampaikan Presiden Jokowi. “Ini nanti Hari Rabu sama pak Sekda saya berkantor di Kecamatan. Untuk bisa benar-benar memantau penerapan PPKM mikro dari empat yang disampaikan bapak Presiden, yaitu pembatasan mobilitas, tracing, testing yang mencapai target, isolasi terpadu dan yang terakhir vaksinasi yang optimal,” katanya.

Bobby juga menegaskan kepada seluruh warga Kota Medan, Pemko Medan menjamin kebutuhan makan pasien Covid-19 yang menjalani isolasi meskipun orang tersebut masuk dalam kategori tanpa gejala. “Saya sudah sampaikan ke seluruh masyarakat Kota Medan, dan ini saya informasikan bagi masyarakat yang belum tahu. Kami Pemerintah Kota Medan dari awal berkomitmen, siapapun masyarakat Kota Medan yang terpapar Covid-19 kami biayai makannya yang bergizi,” tegasnya.

Untuk itu, Bobby meminta agar setiap kecamatan dan kelurahan dapat mendata seluruh pasien OTG di wilayahnya. Sebab, proses pendataan terkait siapa saja yang terpapar dan jumlah rumah yang terpapar sangat penting untuk menjadi langkah awal dalam mengambil tindakan penanganan di wilayah tersebut. “Walaupun lingkungan tersebut tidak masuk zona merah, tidak masuk zona orange, tapi apabila ada warganya yang terpapar, biar dia tetap di rumah, kita kasih makan tiga kali sehari,” terangnya.

Bobby pun menuturkan, seharusnya ada 8 ribuan warga Kota Medan yang makannya ditanggung oleh Pemko Medan karena terpapar Covid-19. “Ini komitmen kami biar isolasi mandiri di rumah itu bisa berjalan dengan baik.

Sementara itu, saat dihubungi via seluler, Plt Camat Medan Tuntungan Harry Tarigan, mengaku belum mendapatkan kabar mengenai Wali Kota dan Sekda Kota Medan yang berencana akan berkantor di kecamatan yang berstatus zona merah, salah satunya Kecamatan Medan Tuntungan. Namun Harry mengatakan, terdapat penurunan jumlah kasus konfirmasi Covid-19 di wilayahnya.

“Belum ada dapat kabar mengenai itu, tapi mungkin nanti akan dikabari. Ada penurunan kasus aktif per hari, kemarin Lurah Mangga sampaikan ke saya isolasi lingkungan jumlah yang positif mulai berkurang,” jawab Harry, Senin (15/8).

Seperti diketahui, adapun lima kecamatan penyumbang kasus Covid-19 tertinggi di Kota Medan dan masuk dalam kawasan Zona Merah, yakni Kecamatan Medan Tuntungan, Medan Sunggal, Medan Selayang, Medan Helvetia, dan Medan Johor.

Tambah 1.172 Kasus Positif

Sesuai data Kemenkes Provinsi Sumut yang disampaikan BNPB, Sumut kembali tercatat bertambah 1.172 kasus baru terkonfirmasi positif. Dengan penambahan tersebut, kini total kasus positif naik dari 82.226 menjadi 83.398 orang dan sekaligus menjadikan Sumut provinsi tertinggi keempat dalam menyumbangkan 20.741 kasus baru Covid-19 di Indonesia.

Untuk kasus sembuh, Sumut memperoleh penambahan 1.076 orang, sehingga totalnya naik dari 52.059 menjadi 53.135 orang. Dengan jumlah ini, Sumut juga menjadi provinsi terbanyak kedelapan dalam menyumbangkan 32.225 kasus sembuh di Indonesia.

Kemudian, untuk kasus kematian, Sumut memperoleh penambahan 11 orang, sehingga membuat totalnya naik dari 1.937 menjadi 1.948 orang. Melalui jumlah ini, Sumut berada di posisi ke-20 untuk daerah terbanyak dalam menyumbangkan 1.180 kasus kematian di Tanah Air. Dari data-data tersebut, maka Sumut kembali memperoleh penambahan 85 poin untuk kasus aktif Covid-19, setelah didapatkan peningkatan dari 28.230 menjadi 28.315 orang. (map/ris)

Kemenkes Minta Tarif Maksimum Rp525 Ribu, Harga PCR di Medan Belum Turun

Ilustrasi – PCR tes COVID 19

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) resmi menurunkan harga tes swab PCR di Jawa-Bali menjadi Rp495 ribu, dan di luar Jawa-Bali menjadi Rp525 ribu. Hal ini tertuang dalam surat edaran Kemenkes tentang Batas Tarif Tertinggi Pemeriksaan Reserve Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) pada 16 Agustus 2021, yang ditandatangani Direktur Jenderal Layanan  Kesehatan, Abdul Kadir. Namun begitu, harga PCR di sejumlah rumah sakit di Sumut, khususnya Kota Medan, belum turun.

Sub Koordinator Hukormas Rumah Sakit Umum Pusat Haji (RSUPH) Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak mengatakan, sejauh ini pihaknya tengah melakukan proses penyesuaian terhadap tarif baru untuk swab PCR ini. Diakui dia, saat ini memang tarif yang berlaku masih di harga Rp750.000. “Secepatnya tarif baru akan kita sesuaikan. Soalnya, SE itukan dikeluarkan tanggal 16 Agustus, dan hari ini (kemarin, red) juga hari libur. Jadi, kami harus buat dulu SK penyesuaiannya,” kata Rosa melalui sambungan seluler, Selasa (17/8).

Rosa juga mengaku, bisa saja nanti tarif swab PCR di RSUPH Adam Malik lebih murah dari batas maksimum yang telah ditentukan Kemenkes. “Makanya, kita lihat dulu dan lakukan kajian, baru bisa menetapkan tarifnya berapa,” ujarnya.

Sementara, Kasubbag Hukum dan Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan, Edison Peranginan-angin juga mengatakan akan melakukan penyesuaian terkait SE tarif swab PCR tersebut. Namun, pihaknya masih menetapkan tarif di harga Rp900.000. “Kita sedang proses pembuatan SK tarifnya. Kita memang sudah dengar kabar tersebut, dan direktur juga sudah menginstruksikan agar dibuat SK baru, menyusul batas tarif swab PCR yang ditetapkan pemerintah pusat,” katanya.

Diketahui, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta harga tes PCR diturunkan. Penurunan harga tes PCR bisa memperbanyak tes pemeriksaan Covid-19. “Salah satu cara untuk memperbanyak testing adalah dengan menurunkan harga tes PCR. saya sudah berbicara dengan Menkes mengenai hal ini. Saya minta agar biaya tes PCR berada di kisaran Rp450 ribu sampai Rp550 ribu,” kata Jokowi dalam keterangannya, Minggu (15/8).

Tak hanya menurunkan harga tes PCR, Jokowi juga meminta Menkes untuk mengatur agar hasil tes PCR bisa keluar dalam waktu 1 hari. “Saya juga minta agar tes PCR, bisa diketahui hasilnya dalam waktu maksimal 1×24 jam, kita butuh kecepatan,” tegas Jokowi. Menurut Presiden, tes PCR menjadi sangat penting dalam upaya untuk meningkatkan testing. Testing sendiri merupakan bagian dari penanganan pandemi Covid-19.

Gubsu Mau Gratis

Merespon pernyataan presiden Jokowi itu, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi justru lebih sepakat apabila swab PCR bebas biaya alias gratis. “Saya malah maunya gratis,” katanya menjawab wartawan, Selasa (17/8).

Kendati demikian, harapan agar swab PCR dapat dilakukan gratis perlu dikaji dari aspek perdagangan. Diakui Edy, hal tersebut bukan keahliannya dan menunggu kajian dari para ahli. “Jadi harus tunggu ahlinya itu, karena masalah perdagangan, yang saya kurang paham,” ujarnya.

Pada prinsipnya, Pemprov Sumut tetap akan berupaya maksimal melakukan penanganan pandemi Covid-19 di wilayahnya. Sebab, lanjut Edy, hal yang paling penting adalah bagaimana penyebaran Covid-19 di Sumut dapat diminimalisir bahkan hilang sehingga kehidupan menjadi normal kembali. “Apa pun keputusannya (soal harga PCR), saya berharap virus Covid-19 ini berakhir bagaimanapun caranya,” tegas mantan Pangkostrad itu.

Karenanya, Gubsu mengajak masyarakat ikut membantu pemerintah dalam menangani dan memutus penyebaran Covid-19 di Sumut dengan tetap menerapkan dan menjalankan protokol kesehatan. “Menjaga diri sendiri yang utama itu dengan memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan,” ajaknya.

Di sisi lain, Edy mengaku terus melakukan pembatasan mobilitas masyarakat dengan memaksimalkan penjagaan pagi hingga malam, yang bekerjasama dengan TNI dan Polri. Pembatasan mobilitas tersebut akan terus dievaluasi setiap harinya. Termasuk kebijakan perpanjangan PPKM oleh pemerintah pusat hingga 23 Agustus mendatang, pihaknya akan menyesuaikan aturan dimaksud seperti sebelumnya. “Kami akan melaksanakan semaksimal mungkin, baik itu pembatasan mobilitas, 3T (testing , tracing dan treatment) dan isolasi terpusat (isoter),” katanya.

Saat ini di Sumut, total keseluruhan 860 tempat tidur dan baru 12 persen pasien yang dipindahkan menjalani isoter. Seperti di Kota Medan, isoter ini dipimpin langsung wali kota. Soal percepatan vaksinasi, juga terus dilakukan di Kota Medan dan kabupaten/kota lain. “Namun yang sudah kami laporkan bahwa ketersedian obat-obatan seperti remdesivir, actemra dan lainnya sudah tidak tersedia di beberapa RS, dan kami minta (pusat) percepat mengenai obat-obatan ini,” katanya.

Sedangkan untuk bantuan sosial, Pemprovsu hanya memberikan bantuan pada sektor produktif seperti perkebunan, pertanian, peternakan dan perikanan. Mengingat sektor konsumtif telah dilakukan pemerintah pusat dari APBN. (ris/prn)

Gubsu Kaget, Pembawa Baki sang Saka Merah Putih Putri Sumut

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi tak bisa menyembunyikan rasa bangganya terhadap Ardelia Muthia Zahwa. Siswa SMA Harapan 1 Medan itu, dipercaya sebagai pembawa baki bendera dalam upacara pengibaran Sang Saka Merah Putih di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (17/8).

Gubsu Edy Rahmayadi bersama unsur Forkopimda Sumut, mengikuti Upacara HUT ke-76 Kemerdekaan RI di Istana Negara Jakarta secara virtual dari Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubsu, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Selasa (17/08). Edy tampak kaget begitu melihat di layar, pembawa baki bendera merah putih pada upacara di Istana Negara itu adalah Paskibraka Nasional yang mewakili Sumut.

Ia tampak berbisik dengan Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting dan Pangdam I/BB, Mayjen TNI Hasanuddin, yang duduk disamping kiri dan kanannya. Tidak hanya Edy, para unsur Forkopimda yang mengikuti upacara itu juga tampak kaget.

Usai upacara, didampingi seluruh Forkopimda, Edy menyampaikan kebanggaanya karena putri terbaik Sumut terpilih menjadi pembawa baki bendera pusaka di Istana Negara Jakarta. Ia adalah Ardelia Muthia Zahwa, siswa SMA Swasta Harapan 1 Medan. Ardelia sendiri adalah kelahiran Kota Tebingtinggi, 6 Desember 2004, yang merupakan anak ketiga dari Marsono, karyawan PTPN 3. “Kebanggaan kita, tadi yang membawa bendera utama, itu adalah Zahwa, putri Sumatera Utara,” ujar Edy.

Mantan Pangkostrad itu mengaku tidak kenal dengan Ardelia Muthia Zahwa. Ia bahkan baru mengetahui kalau Ardelia adalah siswa SMA Swasta Harapan 1 Medan. “Oh SMA Harapan, kelahiran Tebingtinggi,” ujar Edy setelah diberitahu.

Ia mengatakan, Provinsi Sumut dari sisi demografi, merupakan anugerah Tuhan, belum lagi dari sisi geografi, Sumut memiliki potensi yang banyak. “Untuk itu mari kita bersama-sama mengisi kemerdekaan ini dengan bersungguh hati,” pungkasnya.

Gelar Nobar di Sekolah

Dalam perjalanannya menjadi Paskibraka Nasional, wanita berusia 17 itu menjalani proses yang panjang. Dimulai tahapan seleksi paskibraka dari tingkat kabupaten/kota dan Sumut, Juni 2021, lalu.  Ardelia pun, berhasil meraih keinginan menjadi anggota Paskibraka nasional. Ia dinyatakan lulus tingkat seleksi di Provinsi Sumut ini. Ia pun, berangkat ke Jakarta menjalani tugas mulianya mengibarkan sang saka merah putih di Istana Merdeka.

“Latihan mandirinya di rumah masing-masing, tapi dipandu dari pembina Paskhas. Kita tak ketemu, tapi daring dan dipantau. Mereka (anak didik) kirimkan video latihannya, ada pelatihnya  yang memantau,” kata Kepala SMA Harapan 1 Medan, Anwar kepada wartawan usai nonton bareng Upacara HUT ke-76 Kemerdekaan RI melalui tayangan televisi di SMP Harapan 1 Medan, Selasa (17/8).

Anwar mengaku sangat bangga kepada Ardelia, yang kini duduk di bangku Kelas XI IPA itu. Dengan capaian prestasi tingkat nasional, Ardelia telah mengharumkan nama SMA 1 Harapan Medan. “Kami warga SMA Harapan merasa bangga dengan terpilihnya si Ardelia ini. Karena sudah lebih kurang 20 tahun belum pernah lagi ke Jakarta. Jadi kami terakhir itu 2001 yang ke Jakarta, setelah itu hanya untuk (perwakilan) daerah saja,” tuturnya.

Selain Anwar, seluruh guru di SMA Harapan 1 Medan berserta rekan-rekannya ikut bangga dan bahagia atas penampilan Ardelia di Istana Merdeka. Menurut Anwar, sosok Ardelia merupakan anak yang pintar dan cerdas. Selalu serius menghadapi tantangan yang dihadapi termasuk seleksi Paskibraka ini. “Kami merasa bangga dan memberikan aplaus kepada Ardelia,” kata Anwar.

Sangkin bangganya kepada Ardelia, Anwar mengaku sengaja menggelar nonton bareng Upacara HUT ke-76 Kemerdekaan RI melalui tayangan televisi untuk menyaksikan secara langsung penampilan Ardelia. “Nonton bareng ini tetap dengan menerapkan protokol kesehatan. Kami mulai upacara pagi jam 8. Kemudian pas detik-detik upacara, kami lanjutkan nonton bareng di Yayasan Pendidikan Harapan,” ungkap Anwar.

Melalui nonton bareng ini, Anwar berpesan kepada seluruh siswa Yayasan Harapan Medan, Ardelia menjadi sosok yang patut dicontoh untuk mengejar prestasi dengan serius dan gigih dalam berlatih. “Mudah-mudahan dengan nonton bareng ini, adik-adiknya bisa mengikuti jejak Ardelia kelak,” harapnya.

Anwar juga mengungkap, orang tua Ardelia turut serta nonton bareng bersama di sekolah. Kemudian, ada hadiah yang akan diberikan pihak sekolah kepada Ardelia nantinya. “Nanti kita akan beri perhatian khusus kepada Ardelia setelah pulang dari Jakarta. Mungkin yayasan akan memberikan sesuatu untuk Ardelia,” janjinya.

“Alhamdulillah, Itu dulu kita ada juga Irmayani sekitar tahun 1994. Jadi ada alumni kita juga dan sudah 27 tahun mengikuti seperti ini. Waktu zaman Presiden Soeharto. Baru ini yang membawa baki. Bersyukurlah tahun 2021 membawa hikmah bagi kami Yayasan Pendidikan Harapan bangga kepada Ardelia,” pungkas Anwar.

Orangtua Ardila Tegang

Orang tua Ardelia Muthia Zahwa, bangga melihat Ardelia sukses menjalankan tugas negaranya. “Alhamdulillah, kami sebagai orang tua merasa bersyukur dan bangga Ardelia dalam upacara 17 Agustus tahun ini. Saya anggap sukses menjalankan perintah atau tugas negara untuk mengibarkan bendera Merah-Putih di Istana Negara. Kami sangat bersyukur,” kata ayah kandung Ardelia, Marsono usai nonton bareng di SMA Harapan 1 Medan.

Marsono mengaku sangat tegang saat Ardelia melakukan tugasnya sebagai pembawa baki. Bahkan, Marsono merasa lebih gugup dibanding Ardelia yang menjalankan tugas. “Terus terang kami berdua merasa tegang, deg-degan. Mungkin lebih berdebar daripada si Ardelia di sana. Kami lebih gugup di sini,” ucap Marsono.

Marsono menerangkan, dalam keseharian, Ardelia merupakan anak ceria. Sejak duduk dibangku sekolah dasar (SD), Ardelia sudah menjadi pengibar bendera. “Si Ardelia ini kesehariannya termasuk anak ceria, dia hobinya basket, nari. Dan Paskibraka ini memang cita-cita dari SD, karena dari SD Ardelia sebagai pengibar di SD Kartika, SMPN 1 Medan juga sebagai pengibar. Alhamdulillah sekarang menjadi Paskibraka nasional dan dipercaya membawa baki. Hal ini sangat kami syukuri sebagai orang tua,” ucapnya.

Hal yang sama juga disampaikan ibu kandung Ardelia, Nurmala Santy. Dia mengaku merasa senang dan terharu melihat kesuksesan anaknya. “Saya sebagai orangtua merasa senang. Air matanya saya juga tak berhenti menetes. Alhamdulillah sukses. Semangat buat anak Mama. Majulah terus,” ucap Nurmala sembari menyebutkan, Ardelia merupakan anak ketiga dari empat bersaudara.

Sementara, Ketua Umum Yayasan Pendidikan Harapan Medan, Tapian Rondang Ni Bulan Lubis, mengatakan, pihaknya sangat bangga dengan Ardelia. Dia menyebut, ini merupakan suatu motivasi diberikan Ardelia kepada siswa lainnya ke depan. “Kami Yayasan Pendidikan Harapan sangat berbangga dan sangat haru melihat anak kami, yaitu Ardelia Muthia, menjadi pembawa bendera pusaka. Ini adalah merupakan motivasi bagi kita semua, bagi anak-anak untuk mencontoh teladan Muthia agar nantinya bisa menjadi Muthia-Muthia lainnya,” sebut Tapian Rondang.

Dia mendoakan Ardila semakin sukses ke depannya. Dia berharap, walau di masa pandemi, tetap terus tangguh menjadi siswa yang terbaik. Selain itu, Tapian Rondang menuturkan Ardelia merupakan anak yang rajin. Di masa daring, dia tetap tekun belajar dan patuh pada setiap apa yang ditugaskan kepada dirinya. “Ardelia adalah anak yang rajin, ulet. Walaupun masa daring ini, kita masih bisa memantau bagaimana proses belajar-mengajar oleh anak kita. Dia tidak pernah tidak menjalankan tugas walaupun tetap daring. Kami sangat salut, walaupun daring tetap menjalankan tugasnya sebagai siswa yang baik,” ujar Tapian Rondang. (prn/gus)

Ketua DPRD Sergai Tidak Terlihat di Pengibaran Bendera Merah Putih

SERGAI, SUMUTPOS.CO – Seluruh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Serdangbedagai terlihat kompak hadir pada acara pengibaran bendera merah putih di halaman kantor bupati, Selasa (17/8/2021).

PENGIBARAN : Upacara pengibaran Bedara Merah Putih di Kabupaten Sergai, Selasa (17/8). (IST)

Namun ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Serdang Bedagai tidak terlihat hadir. Informasi yang diperoleh karena ada keluarganya yang kemalangan di luar kota.

Sebelumnya, pada Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka mengikuti sidang tahunan MPR RI dan Pidato Kenegaraan Presiden RI HUT ke 76 kemerdekaan RI, Senin (16/8), Rizky Ramadhan hanya terlihat hadir secara virtual selama sidang berlangsung.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kabupaten Serdangbedagai Budi SE ketika dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui alasan pasti Rizky Ramadhan tidak mengikuti acara Kenegaraan.

“Di DPC nya sendiri sampai sekarang tidak ada informasi. Sampai sekarang tidak ada keterangan lisan dan tulisan mengenai ketidakhadirannya,” ungkap Budi.

“Secara pemberitahuan personal beliau tidak ada, tapi dengar beritanya seperti itu (kemalangan),”ucapnya.

Pihaknya akan menindaklanjuti ketidakhadiran Ketua DPRD Sergai dr. Rizky Ramadhan Hasibuan ini dan akan mengkonfirmasinya terlebih dahulu.

“Kalau kami dari partai Gerindra akan mengkonfirmasikannya dulu ke yang bersangkutan. Karna ini acara kenegeraan dan bersifat Nasional, kalaupun ada halangan harusnya bisa dikonfirmasi ke kami,” ujar Budi.

Pengamat politik Universitas Sumatera Utara Agus Suryadi mengatakan, seorang pejabat harusnya lebih mementingkan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi atau golongan. Karna seorang pejabat dipilih langsung oleh masyarakat untuk menyuarakan aspirasi rakyat.

“Ketua DPRD Sergai itu jabatan yang bergensi dan memiliki peran penting dalam mengambil kebijakan, harusnya ia lebih mementingkan kepentingan umum dibandingkan kepentingan pribadinya,”ungkap Agus.

Agus juga mengatakan ketidakhadiran Ketua DPRD Sergai ini tidak mencerminkan negarawan dia sebagai pejabat public. “Kita harus mempertanyakan itu, dimana bentuk negarawannya seorang pejabat saat ada acara kenegaraan dia tidak hadir,”ungkap Agus.

Secara etika juga Agus Suryadi menilai bahwa Ketua DPRD Sergai tidak memiliki etika yang baik.

“Harusnya dia memberikan contoh kepada anggotanya serta masyarakat. Ketidakhadirannya juga bisa berdampak pada anggapan masyarakat atas keharmonisan antar lembaga didaerah tersebut. Itu tentunya harus jadi perhatian dari partainya,”jelasnya.

Apalagi saat dilantik dan di Tes Wawasan Kebangsaan juga sudah jelas bahwa seorang pejabat harus lebih mementingkan kepentingan negara dan maayarakat dibandingkan kepentingan pribadi atau golongan.

“Secara etika ketidakhadiran ketua DPRD sergai pada rapat paripurna dan upacara penaikan bendera merah putih itu tidak ada. Artinya etikanya kurang. Itu moment setahun sekali yang harusnya diperhatikan,”tandasnya.

Seluruh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan instansi vertikal lainnya di Kabupaten Serdang Bedagai hadir untuk mengikuti upacara pengibaran Bendera Merah Putih.

Selaku Inspektur Upacara langsung dipimpin Bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya. Turut hadir Wakil Bupati Adlin Umar Yusri Tambunan, Sekdakab Faisal Hasrimy, Kapolres AKBP Robin S, Kajari Donny Haryono Setyawan, Ketua Pengadilan Negeri, Ketua Pengadilan Agama, Kakanwil Kemenag Sergai, Ketua MUI, Ketua FKUB, Kepala BNN, jajaran TNI Polri serta lainnya. (rel/dek)

BRI Kanwil Medan Berikan Bantuan Kepada 100 Anak Tenaga Medis di Sumut

Bantuan: BRI Kanwil Medan diwakili Pemimpin Cabang BRI Pematangsiantar, Ishak Luthfian saat memberikan bantuan kepada salah seorang tenaga kesehatan di RSUD Pematangsiantar, di Pematangsiantar, Selasa (17/8). Sumut Pos/ ist.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Merujuk kegiatan BRI Pusat, dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang ke-76, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI Kanwil Medan juga melakukan beragam program yang mengusung semangat bangkit di tengah pandemi dengan berbagi.

Bantuan: BRI Kanwil Medan diwakili Pemimpin Cabang BRI Pematangsiantar, Ishak Luthfian saat memberikan bantuan kepada salah seorang tenaga kesehatan di RSUD Pematangsiantar, di Pematangsiantar, Selasa (17/8). Sumut Pos/ ist.

Pemimpin Wilayah BRI Medan, Ariesta Krisnawan mengatakan, bahwa spirit itu ditunjukkan melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR), BRI Peduli berupa pemberian Dana Bantuan Pendidikan (Beasiswa) kepada 1.800 anak tenaga pendukung kesehatan/medis di berbagai daerah di Indonesia.

“Para penerima manfaat merupakan para pelajar (anak sekolah) dari SD/sederajat, SMP/sederajat hingga pelajar SMA/sederajat dan merupakan anak-anak tenaga pendukung kesehatan/medis seperti supir Ambulans, tenaga kebersihan, petugas pemulasaran Rumah Sakit (RS), tenaga administrasi RS, pekerja dasar RS, dan non pekerja tetap lain yang masuk dalam kategori tidak mampu,” ujarnya kepada wartawan di Medan, Selasa (17/8).

Ariesta menambahkan, pemberian bantuan ini merupakan bentuk kepedulian BRI kepada para pelajar yang merupakan anak-anak dari tenaga pendukung kesehatan/medis yang selama masa pandemi ini telah bekerja keras dengan penuh tanggung jawab melaksanakan tugasnya.

“Dalam pelaksanaanya, BRI Kanwil Medan memberikan bantuan kepada anak-anak tenaga pendukung kesehatan dari 5 Rumah Sakit, yakni RSUD Dr Pirngadi Medan sebanyak 20 orang, RSUP H Adam Malik Medan 20 orang, RSUD Sidikalang 20 orang, RSU Kabanjahe 20 orang dan RSUD di Pematangsiantar juga 20 orang. Setiap penerima bantuan mendapatkan apresiasi dana Pendidikan sebesar Rp5 juta untuk 100 anak dengan nilai total bantuan tersebut sebesar Rp500 juta,” jelasnya.

Dikatakannya, HUT Kemerdekaan RI ke-76 dijadikan sebagai ajang memetik pembelajaran dari spirit dan teladan para pendiri bangsa, yang telah mewariskan spirit kebersamaan, gotong royong, gigih berjuang, ketangguhan dalam menggapai cita-cita kemerdekaan, serta upaya membangun kemandirian dalam menggapai kehidupan yang lebih baik di tengah keterbatasan dan tantangan yang dihadapi.

“Selama pandemi Covid-19, BRI melalui program CSR BRI Peduli telah menyalurkan berbagai bantuan dalam rangka membantu pemerintah menekan penyebaran pandemi Covid-19 di Indonesia,” imbuhnya.

Bantuan disalurkan kepada masyarakat, sebut Ariesta, terutama untuk membantu dalam pelaksanaan protokol kesehatan (Prokes), berupa bantuan masker, handsanitizer, tempat cuci tangan portable, bantuan penyediaan fasilitas kesehatan dan pelayanan di RS seperti APD, Respirator, HNFC, Emergency Bed Transfer, dan Pulse Oxymeter.

“BRI juga terus berperan aktif menyalurkan bantuan-bantuan bagi masyarakat yang terdampak secara ekonomi akibat pandemi Covid-19,” pungkasnya. (Mag-1)

Telkomsel Maknai Hari Kemerdekaan ke-76 RI dengan Semangat Tetap Tangguh dan Terus #BukaPeluangTumbuh untuk Indonesia

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Telkomsel terus berkomitmen untuk selalu relevan di setiap perubahan dalam kehidupan masyarakat dengan menghadirkan berbagai inovasi layanan, produk, dan teknologi yang dapat mendukung gaya hidup sekaligus mengakselerasi kemajuan bangsa. Memaknai Hari Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia, Telkomsel konsisten mewujudkan komitmen tersebut dengan mengusung semangat Tangguh di setiap perubahan demi memperkuat tujuannya dalam membuka dunia penuh peluang dan kesempatan. Dengan begitu, Telkomsel memastikan agar setiap langkah, inovasi, dan kontribusi nyata dari #YangKitaBisa berikan akan membuka lebih banyak peluang bagi seluruh lapisan masyarakat melewati berbagai tantangan di setiap situasi yang penuh tantangan  guna mewujudkan semangat Indonesia Tumbuh Indonesia Tangguh.

Telkomsel maknai Hari Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia dengan mengajak masyarakat untuk menghidupkan semangat Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh dengan bersama-sama #BukaPeluangUntukTumbuh yang diwujudkan Telkomsel melalui penguatan trifecta digital, meliputi Digital Connectivity, Digital Platform, dan Digital Service.

Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam mengatakan, “Hari kemerdekaan merupakan momen tepat bagi kita bersama untuk kembali memaknai perjalanan panjang yang sudah dilalui oleh bangsa ini. Para pendahulu kita telah menunjukkan ketangguhannya dalam melalui berbagai tantangan di tiap fase kehidupan. Maka dari itu, Telkomsel sebagai leading digital telco company berupaya melanjutkan perjuangan tersebut dengan turut mengiringi perjalanan bangsa menghadapi berbagai tantangan di era modern melalui pemanfaatan keunggulan teknologi serta inovasi layanan yang menegaskan ketangguhan kita bersama sebagai bangsa untuk dapat terus tumbuh dari waktu ke waktu.”

Hingga saat ini, Telkomsel selalu mengambil peran terdepan untuk berkontribusi membangun bangsa yang tangguh dalam mengoptimalkan segala peluang melalui penguatan trifecta digital Telkomsel yang meliputi keunggulan sebagai penyedia Digital ConnectivityDigital Platform, dan Digital Services. Trifecta digital tersebut akan selalu hadir dalam memperkuat ekosistem digital Telkomsel yang komprehensif, terintegrasi, dan inklusif, dengan ragam inovasi produk dan layanan yang customer-centric, pengembangan jaringan berteknologi terkini yang berkelanjutan, serta kolaborasi yang kuat dengan seluruh pemangku kepentingan untuk dapat memaksimalkan potensi di segala aspek kehidupan yang akan terus membuka kemungkinan dan kesempatan tanpa batas.

Penguatan Kapabilitas Digital untuk Konektivitas yang Prima

Sebagai connectivity enabler, Telkomsel berkomitmen untuk terus bergerak maju dalam memperluas cakupan jaringan broadband terdepan di seluruh penjuru negeri melalui upaya penguatan dan pemerataan jaringan bagi tiap lapisan masyarakat. Komitmen tersebut telah diaktualisasikan Telkomsel dengan menggelar infrastruktur jaringan berupa lebih dari 234.000 Base Transceiver Station (BTS) sampai dengan Maret 2021 yang menjangkau 95% wilayah populasi Indonesia. Selain itu, secara khusus Telkomsel telah menggelar lebih dari 400 unit BTS Merah Putih dan memastikan seluruh BTS Universal Service Obligation (USO) untuk menjangkau wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) serta perbatasan negara yang seluruhnya telah tehubung dengan teknologi 4G/LTE Telkomsel, serta berkomitmen untuk membangun jaringan broadband di sekira 1500 desa di wilayah non-3T secara bertahap hingga 2022, guna mendukung kedaulatan bangsa Indonesia.

Hingga Juli 2021, Telkomsel juga terus memperluas cakupan akses layanan VoLTE hingga di 132 kabupaten/kota di Indonesia dari 230 kabupaten/kota yang ditargetkan hingga akhir tahun ini. Sebagai upaya mengakselerasi transformasi digital lifestyle masyarakat, Telkomsel sebagai the first 5G operator di Indonesia konsisten mengembangkan komersialisasi jaringan teknologi 5G secara bertahap dan terukur, yang hingga kini telah telah terjangkau di sejumlah titik tertentu di sembilan kota di Indonesia. Upaya penggelaran konektivitas digital terdepan ini diharapkan dapat lebih mendorong pemanfaatan teknologi yang lebih mudah diakses bagi tiap elemen bangsa.

Dengan pembangunan infrastruktur jaringan broadband yang lebih merata dan setara, Telkomsel juga terus berupaya menghadirkan produk dan layanan broadband sebagai penunjang pengalaman konektivitas digital yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan di era kenormalan baru, melalui Paket Darurat, Paket Kuota Ketengan, Paket Kuota Belajar, Paket Keluarga, dan banyak lagi, termasuk mendukung penyaluran program bantuan kuota internet dari pemerintah untuk para pelajar dan pengajar yang juga dilengkapi dengan program Merdeka Belajar Jarak Jauh dari Telkomsel.

Penguatan Kapabilitas Digital melalui Layanan dan Platform Digital

Dalam rangka memperkuat ekosistem digital nasional, Telkomsel juga turut melakukan penguatan kapabilitas digital dengan mengembangkan beragam platform digital. Salah satunya dengan menghadirkan aplikasi MyTelkomsel. Sebagai one-stop digital customer touch point, MyTelkomsel hadir untuk memberikan kemudahan lebih bagi pelanggan dalam mengakses berbagai layanan cukup di dalam satu aplikasi.

Selain itu, Telkomsel terus mengembangkan berbagai platform digital melalui kolaborasi dengan berbagai pihak sebagai upaya memenuhi kebutuhan digital lifestyle masyarakat. Hal tersebut diwujudkan Telkomsel dengan menghadirkan layanan dan platform digital seperti MAXstream, Dunia Games, dan yang terbaru Kuncie. Melalui ketiganya, Telkomsel berupaya untuk meningkatkan pemberdayaan stakeholder dalam mengembangkan ekosistem gaya hidup digital di Indonesia, seperti kolaborasi dengan para sineas dengan menghadirkan film lokal berkualitas, meluncurkan platform games bersama para developer lokal, hingga mengajak para praktisi dan ahli berbagi ilmu untuk memberikan wadah ‘reskilling’ dan ‘upskilling’ masyarakat menjadi entrepreneur yang tangguh di era digital.

Lebih lanjut, Telkomsel juga berupaya menghadirkan solusi nyata di berbagai sektor bisnis yang memberikan nilai tambah bagi para pelaku untuk tetap bersikap tangguh dalam menumbuhkan usahanya walau harus menghadapi masa penuh tantangan akibat pandemi.  Bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Telkomsel menyediakan 99% Usahaku yang memberikan akses pasar yang lebih luas, berbagai ilmu dan tips yang dapat diterapkan langsung, serta komunitas untuk saling berbagi dan tumbuh di dalamnya. Bagi para pelaku usaha di sektor industri media dan periklanan, Telkomsel juga memiliki TADEX yang mampu menghubungkan media dan brand dengan lebih baik sekaligus membantu mendorong kemajuan industri media secara berkelanjutan. Sedangkan melalui Telkomsel IoT, Telkomsel berkomitmen untuk menghadirkan solusi inovatif yang mampu membantu  mengakselerasi transformasi digital di berbagai lintas sector industri.

Hendri lebih lanjut menambahkan, melalui anak perusahaan Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), Telkomsel juga mulai fokus dalam pemberdayaan digitalpreneurs dengan aksi investasi dan kolaborasi yang mengedepankan synergy value. Telkomsel turut membuka diri dalam berbagai peluang kolaborasi sebagai salah satu upaya untuk dapat mengembangkan pemanfaatan layanan teknologi terkini. Seperti aksi kolaborasi yang dilakukan bersama Gojek dengan mengintegrasikan layanan iklan digital, mendigitalisasi mitra outlet Telkomsel, hingga memperluas akses mitra UMKM Gojek untuk menjadi mitra reseller Telkomsel.

Telkomsel juga menghadirkan berbagai program khusus bagi pengembangan talenta digital Indonesia, diantaranya seperti program Tinc yang fokus mengakselerasi startup Tanah Air di tahap seed funding dan memperkuat nilai yang dapat diberikannya bagi target sasaran, The NextDev yang hadir sebagai wadah bagi talenta digital Indonesia dalam menghadirkan solusi berbasis aplikasi yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa, program IndonesiaNEXT untuk mendukung pertumbuhan semangat siap kerja dan kewirausahaan demi meningkatkan daya saing generasi muda kita hingga ke tingkat global. Tak ketinggalan, Telkomsel membuka lab inovasi Inno[X]tion untuk meningkatkan kapabilitas SDM Telkomsel sehingga mampu memberi nilai tambah yang mampu membantu pertumbuhan negeri di setiap produk, layanan, dan inovasi yang dirancang.

Mendorong #YangKitaBisa untuk Bersama Hadapi Pandemi

Sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang sedang berjuang menghadapi pandemi, Telkomsel senantiasa mendampingi masyarakat melalui pengoptimalan potensi perusahaan. Langkah terbaru yang dilakukan Telkomsel yaitu dengan mengajak masyarakat memanfaatkan ekosistem digital Telkomsel untuk dapat saling menolong dimulai dari langkah sederhana #YangKitaBisa lakukan bersama. Beberapa inisiatif yang telah dilakukan di antaranya memberikan akses untuk mendapatkan bantuan melalui Peduli Sesama, akses layanan kesehatan melalui Peduli Sehat, dan dukungan pembelajaran jarak jauh melalui Peduli Belajar.

Sebelumnya, Telkomsel juga telah menghadirkan berbagai upaya nyata  dalam mendukung kebijakan penanggulangan COVID-19 oleh pemerintah sekaligus menunjukkan konsistensi dalam mendampingi masyarakat dalam melewati masa penuh tantangan ini. Sejumlah inisiatif yang telah dilakukan sebelumnya meliputi pengamanan standar Quality of Service (QoS), dan berbagai program corporate social responsibility (CSR) yang turut menggandeng pihak-pihak terkait dengan kesamaan visi dalam memulihkan negeri, di antaranya pemberian donasi berupa alat ventilator dan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis di seluruh Indonesia yang dilakukan di awal pandemi, menyalurkan donasi dari karyawan maupun jajaran Direksi Telkomsel, hingga memberikan paket data khusus bagi tenaga medis di rumah sakit rujukan dan darurat penanganan COVID-19.

“Untuk dapat melalui masa sulit ini, bangsa Indonesia haruslah tangguh. Dan ketangguhan dapat diperoleh apabila kita bisa bergerak bersama mulai dari #YangKitaBisa. Karena itu, Telkomsel memaknai Hari Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia dengan semangat perubahan, yaitu semangat yang mendorong komitmen Telkomsel untuk terus mempertahankan ketangguhan di masa perubahan dan terus berinovasi demi mengakselerasi bangsa. Kami pun mengajak setiap masyarakat untuk memupuk semangat ini, menjadikan Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh nyata adanya, sehingga kita semua bisa bersama-sama menegaskan tetap selalu tangguh dengan tujuan untuk #BukaPeluangUntukTumbuh lebih jauh,” kata Hendri menutup.

Sifat Gotong Royong jadi Garda Terdepan Bentengi Pancasila dan NKRI

PALUTA, SUMUTPOS.CO —Radikalisme adalah paham yang bisa memengaruhi kondisi sosial politik suatu negara. Radikalisme kini sangat erat kaitannya dengan konsep ekstremisme dan terorisme.

WEBINAR: Keynote Speaker, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan narasumber Webinar Literasi Digital di Kabupaten Paluta, Provinsi Sumatera Utara pada 29 Juli 2021. (IST)

“Separatisme adalah suatu paham atau gerakan yang perlu dipahami dengan baik. Istilah separatisme ini mengacu pada orang-orang atau suatu golongan yang ingin memisahkan diri dari suatu kelompok, dalam hal ini adalah negara,” kata Muhammad Zen Ajrai, sebagai pemateri Webinar Literasi Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI di Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Provinsi Sumatera Utara pada 29 Juli 2021.

Menurutnya, target terorisme bersifat random atau indiscriminate yang cenderung mengorbankan orang-orang tidak bersalah. Kemungkinan digunakannya senjata-senjata pemusnah massal dengan memanfaatkan teknologi modern.

“Ciri-ciri gerakan radikalisme meliputi mengklaim kebenaran tunggal, menggunakan cara-cara kekerasan, mudah mengkafirkan orang lain, serta tertutup terhadap masyarakat,” ujar Ketua Ikatan Pustakawan Labuhanbatu dan Pengurus Komunitas Literasi dan Penulis Sejarah Sumut, yang mengangkat materi bertema “Literasi Digital Dalam Menangkal Terorisme, Radikalisme, dan Separatisme”.

Adapun untuk merawat Indonesia dari perilaku tak terpuji dimaksud, menurutnya dengan cara mengembangkan gotong royong dan kerjasama, menjadi garda terdepan benteng pancasila dan penegak NKRI seutuhnya, serta sinergi melawan terorisme, radikalisme, separatisme, narkoba, intoleransi, kemiskinan, kesenjangan dan tantangan bangsa lainnya.

Dani Susetiawan, Direktur PT. Royal Berkah Jacatra dan Vice Chairman Sobat Cyber Indonesia, memaparkan tema “Positif, Kreatif, dan Aman di Internet “.

Dijelaskannya, internet merupakan suatu jaringan komunikasi yang memiliki fungsi untuk menghubungkan antara satu media elektronik dengan media elektronik yang lain dengan cepat dan tepat.

Dampak positif internet, antara lain sebut dia memudahkan komunikasi, memudahkan pencarian informasi, serta memudahkan transaksi bisnis. Dampak negatif internet, meliputi timbulnya cybercrime, penyebaran ujaran kebencian, serta pembuatan dan penyebaran konten ilegal.

“Kreatif di internet dengan cara menjadi blogger atau video blogger, membuka toko online, youtuber, desain grafis, dropshipper, penyedia konten, dan web developer. Aman di internet, antara lain validasi link mencurigakan, perbarui software, password yang kuat, gunakan verifikasi dua langkah, pastikan jaringan internet aman, waspadai peniru identitas, tidak unduh aplikasi sembarangan, serta pegang kendali terhadap data di akun google,” katanya yang berbicara di sesi Kecakapan Digital.

Virna Lim, Charlwoman os Sobat Cyber Indonesia, mengangkat tema “Main Aman Saat Belanja Online”. Kata dia, kemajuan teknologi jika tidak dibarengi dengan literasi digital yang baik, maka akan berdampak buruk bagi masyarakat, bangsa, dan negara.

“Transformasi digital saat pandemi Covid-19 mendorong terjadinya perubahan struktural yang sangat cepat pada bidang pendidikan, pekerjaan, kesehatan, dan belanja,” katanya.

Secara spesifik, Virna menyampaikan cara aman saat belanja online antara lain, pastikan online shop dapat dipercaya, baca dengan cermat kebijakan yang dilakukan oleh situs tempat belanja, waspada dengan barang sangat murah, baca deskripsi produk yang akan dibeli, pilih cara pembayaran yang paling aman atau gunakan rekening bersama, simpan bukti transaksi, serta selalu gunakan perangkat pribadi.

Sementara Joko Gunawan, Reporter Gatra.com/Gatra Media Group Wilayah Labuhanbatu Raya, menjelaskan hoaks merupakan berita palsu atau informasi yang tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar. Berita palsu tidak dapat diverifikasi kebenaranya, baik secara fakta maupun ilmiah.

“Faktor penyebaran hoaks meliputi bentuk partisipasi, pengakuan atau eksistensi, provit, provokasi, dan propaganda. Berita hoaks dapat berdampak buruk bagi generasi muda karena dapat memicu perpecahan, baik antar individu maupun antar kelompok tertentu serta dapat menurunkan reputasi korban dan menguntungkan pihak tertentu,” urainya di sesi Etika Digital melalui materi bertema “Sudah Taukah Kamu Dampak Penyebaran Hoaks?”.

Dunia internet, lanjut Joko sangat pesat perkembangannya, sehingga menyebabkan bisnis media online bertumbuh cepat. Kondisi ini mungkin menimbulkan masalah, diantaranya minimnya kualitas dan kredibilitas informasi yang sampai ke masyarakat apalagi terkadang masih kurang memerhatikan etika.

“Jurnalis sangat berperan dalam menangkal hoaks. Untuk memastikan informasi itu benar diperlukan landasan moral dan etika. Maka, guna menghasilkan berita baik dan benar, jurnalis wajib menaati kode etik jurnalistik serta memahami Undang-undang Pers,” pungkasnya.

Webinar diakhiri Grace Amalianty, seorang influencer berfollowers 65,8 ribu, dengan menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber.

Sebagai keynote speaker, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi sebelumnya memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing-masing oleh putra putri daerah melalui digital platform.

Diketahui, program ini bertujuan mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan literasi digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 kota/kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI/Polri, orangtua, pelajar, penggiat usaha, pendakwah dan sebagainya.

Empat kerangka digital yang diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture di mana masing-masing kerangka mempunyai beragam tema. (rel/dek)

Kobarkan Nilai Patriotisme untuk Generasi Muda, MAXstream Rilis Film Orisinal Serigala Langit di Momen HUT Kemerdekaan RI

Telkomsel melalui MAXstream berkolaborasi dengan TNI AU dan E-Motion Entertainment merilis film orisinal ‘Serigala Langit’ sebagai hadiah istimewa HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 yang dibintangi oleh Deva Mahenra, Yoshi Sudarso, Anya Geraldine, dan Bunga Jelitha. Direktur Utama Telkomsel : Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam dalam sambutannya menyampaikan bahwa film Serigala Langit hasil kolaborasi dengan TNI AU dan E-Motion Entertainment yang dihadirkan melalui MAXstream merupakan salah satu upaya Telkomsel untuk membuka peluang lebih luas bagi sineas lokal agar dapat berkarya secara totalitas, serta mendukung kreativitas anak bangsa dan kemajuan industri perfilman Indonesia.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – MAXstream, aplikasi streaming video dari Telkomsel terus berupaya memberikan pilihan lebih luas bagi pelanggan dalam mendapatkan konten hiburan yang berkualitas. Bertepatan dengan momen HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76, MAXstream bersama TNI Angkatan Udara (AU) dan E-Motion Entertainment merilis konten orisinal ‘Serigala Langit’. Dibintangi oleh Deva Mahenra, Yoshi Sudarso, Anya Geraldine, Bunga Jelitha, Donny Damara, Dede Yusuf, Wanda Hamidah dan Randy Pangalila, film bergenre drama action tersebut resmi diperkenalkan melalui acara grand launching di Wing 1 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (15/8). Serigala Langit sudah dapat dinikmati  secara eksklusif di aplikasi MAXstream.

Telkomsel melalui MAXstream berkolaborasi dengan TNI AU dan E-Motion Entertainment merilis film orisinal ‘Serigala Langit’ sebagai hadiah istimewa HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 yang dibintangi oleh Deva Mahenra, Yoshi Sudarso, Anya Geraldine, dan Bunga Jelitha. Direktur Utama Telkomsel : Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam dalam sambutannya menyampaikan bahwa film Serigala Langit hasil kolaborasi dengan TNI AU dan E-Motion Entertainment yang dihadirkan melalui MAXstream merupakan salah satu upaya Telkomsel untuk membuka peluang lebih luas bagi sineas lokal agar dapat berkarya secara totalitas, serta mendukung kreativitas anak bangsa dan kemajuan industri perfilman Indonesia.

Direktur Utama Telkomsel, Hendri Mulya Syam mengatakan, “Serigala Langit merupakan film drama action yang dihadirkan oleh MAXstream sebagai upaya Telkomsel untuk membuka peluang lebih luas bagi sineas lokal agar dapat berkarya secara totalitas, sekaligus mendukung kreativitas anak bangsa dan kemajuan industri perfilman Indonesia. Melalui film ‘Serigala Langit’, MAXstream bersama TNI AU dan E-Motion Entertainment tak hanya ingin menyuguhkan hiburan semata, melainkan ingin mengedukasi dan menanamkan nilai-nilai patriotisme yang dapat membangkitkan semangat generasi muda kita agar selalu optimal dalam memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara di setiap aspek kehidupan.”

Executive Producer film Serigala Langit dan Direktur Utama PT. E-Motion Entertainment,  Arnold J. Limasnax, mengatakan, “Indonesia membutuhkan tayangan yang punya konten bervariasi dan memiliki daya tarik yang kuat. Maka, film Serigala Langit memberikan warna dan pengalaman lain yang dirasakan penonton film Indonesia dengan menikmati drama aksi pilot pesawat tempur.  Kami berterima kasih mendapat kesempatan istimewa berkolaborasi dengan TNI AU dalam kegiatan produksi film yang melibatkan para prajurit TNI AU dan penggunaan alutista sehingga hal ini mendapat perhatian luas dan menjadi kebanggaan masyarakat. Kami juga bergembira dan bahagia, dengan dukungan penayangan di MAXstream, sehingga film Serigala Langit mencapai masyarakat lebih luas dengan inovasi digital langsung ke penonton. Karya film Serigala Langit adalah bentuk nyata perjuangan dan sumbangsih kami dari industri kreatif dan perfilman. Film ini menghibur sebagai tontonan sekaligus memberikan motivasi untuk makin mencintai Indonesia.”

Serigala Langit bercerita tentang Gading Baskara (Deva Mahenra) sebagai seorang pilot pesawat tempur baru yang ingin menjadi pilot terbaik di Skadron elit TNI Angkatan Udara (AU) Serigala Langit. Namun sifat arogannya justru merusak kariernya. Tekanan demi tekanan membuat Gading Baskara harus bangkit untuk menjadi anggota tim yang tangguh di Skadron Serigala Langit, sang penjaga angkasa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Serigala Langit diproduksi oleh E-Motion Entertainment dan diproduseri oleh Avesina Soebli yang telah mendapatkan ragam penghargaan di kancah perfilman Indonesia. Proses pembuatan film Serigala Langit turut didukung dan melibatkan langsung TNI AU melalui berbagai penggunaan alutista seperti pesawat F-16 dan Sukhoi, penyediaan lokasi syuting di Landasan Udara (Lanud) Iswahyudi Madiun, Runaway Yogyakarta, dan Paragliding Parangtritis Yogyakarta.

MAXstream terus memperkuat eksistensinya di industri hiburan digital dalam memenuhi berbagai kebutuhan dan minat pelanggan. Kehadiran film Serigala Langit sekaligus mempertegas komitmen Telkomsel untuk menjadi The Home of Entertainment bagi para pelanggan melalui konsistensi dalam menghadirkan berbagai konten berkualitas dengan beragam genre. Keseruan menikmati hiburan digital di MAXstream juga akan semakin lengkap dengan dukungan jaringan broadband Telkomsel berteknologi terkini yang hadir hingga pelosok negeri.

“Semoga ‘Serigala Langit’ dapat menjadi film yang semakin memperkaya konten berkualitas di MAXstream sekaligus dapat menginspirasi masyarakat dengan nilai-nilai positif yang terkandung di dalamnya. Telkomsel akan terus berkomitmen mendukung dan membuka lebih banyak peluang untuk kemajuan industri perfilman lokal di Indonesia,” tutup Hendri.

Dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan RI yang ke-76, MAXstream turut menayangkan dua film lainnya yang tak kalah menarik, di antaranya ‘Proud to be Indonesian’ dan ‘Sultan Agung’ yang akan tayang perdana pada 16 Agustus 2021. ‘Proud to be Indonesian’ merupakan sebuah film dokumenter yang terbagi ke dalam 30 episode. Setiap episodenya mengungkap keberagaman budaya dan kekayaan alam di berbagai wilayah Indonesia. Sementara ‘Sultan Agung’ merupakan film yang mengingatkan kita kembali kepada kebijaksanaan dan keberanian Sultan Agung dalam melawan penjajahan saat memimpin kerajaan Mataram.

Hingga saat ini, aplikasi MAXstream telah diunduh lebih dari 30 juta kali, baik melalui Google Play Store maupun App Store. Informasi lebih lanjut mengenai berbagai pilihan paket khusus untuk mengakses konten MAXstream dan cara aktivasinya bisa diakses pada tsel.me/maxstream.

Masyarakat Mesti Pahami Etika Pelayanan Dalam Berbisnis Digital

LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO—Sebelum membuka jejaring bisnis dalam platform digital, masyarakat mesti memahami etika pelayanan dalam berbisnis di dunia maya. Dengan begitu, bisnis yang dibangun berpeluang untuk maju dan punya kebermanfaatan.

WEBINAR: Gubsu Edy Rahmayadi dan narasumber Webinar Literasi Digital di Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara pada 29 Juli 2021. (IST)

“Etika pelayanan bisnis di media digital itu antara lain komunikatif dalam pemasaran, jujur dengan memberikan foto asli produk yang dijual, sesuaikan estimasi waktu dalam deskripsi dengan situasi stok barang, bersikap rendah hati dan membuka diri untuk dikritik dan dipuji,” kata Pengamat Komunikasi Pendidikan, Zulfikar MIKom sebagai pemateri dalam Webinar Literasi Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, di Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara pada 29 Juli 2021. “Serta bertanggungjawab dengan memberikan pelayanan yang terbaik terhadap komplain konsumen dengan mengganti produk atau pengembalian uang,” sambungnya.

Mengangkat tema “Etika Pelayanan Dalam Berbisnis Digital” di sesi Etika Digital, Zulfikar menjelaskan perkembangan teknologi informasi berbasis digital yang semakin pesat turut memengaruhi cara pandang dan perilaku kehidupan manusia manjadi malas, apatis, konsumtif, dan hedon.

“Korelasi media digital dengan bisnis meliputi promosi, membangun jejaring, dan customer service. Promosi, sebuah konten promosi harus menarik urntuk dilihat karena elemen visual merupakan hal pertama yang dilihat oleh konsumen,” katanya.

Guna membangun jejaring, lanjut dia, lingkaran pertemanan dapat melalui jejaring sosial untuk menemukan partner bisnis. Layanan konsumen atau customer service, juga akan sangat berperan dalam mempertahankan loyalitas konsumen kepada brand.

Siti Nabilah pada sesi Kecakapan Digital menyampaikan, literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital. Karakteristik generasi alpha mencakup, bergantung pada teknologi, akrab dengan internet, pola komunikasi terbuka, sangat aktif dalam media sosial, dan memiliki daya kreatifitas tinggi.

“Guru memiliki tantangan untuk bisa mengoptimalisasikan dan mengembangkan potensi peserta didiknya menjadi lebih produktif dan konstruktif kearah yang lebih positif. Kompetensi literasi digital mencakup menyeleksi, mengakses, memahami, menganalisa, memverifikasi, mengevalusi, berpartisipasi, memproduksi, dan berkolaborasi,” ujar praktisi pendidikan yang mengusung tema “Kemampuan Literasi Digital yang Wajib Dimiliki Guru Generasi Alpha”.

Guru saat ini, sebut dia dituntut untuk dapat membuat, berkolaborasi, dan berbagi konten digital secara bertanggungjawab.
Beberapa manfaat literasi digital dalam pembelajaran antara lain, menghemat waktu dan biaya, memeroleh informasi terkini, membuat keputusan yang tepat, serta belajar menjadi lebih cepat.

Kompetensi literasi digital yang perlu dimiliki guru, menurutnya seperti manajemen informasi, kolaborasi, komunikasi dan berbagi pengetahuan dan etika, serta evaluasi dan penyelesaian masalah.

“Contoh kegiatan literasi digital di sekolah berupa penyediaan kelas virtual dan berkomunikasi dengan warga sekolah menggunakan teknologi digital. Strategi mendampingi anak menggunakan teknologi digital meliputi, membuat kesepakatan dengan anak menggunakan gawai, menjalin komunikasi positif, mendampingi dan memantau aktivitas anak dalam menggunakan media sosial, serta menunjukan teladan yang baik dan positif,” pungkasnya.

Dr Virienia Puspita di sesi Keamanan Digital, membahas jejak digital adalah data yang tertinggal setiap kali seseorang menggunakan layanan digital, atau seseorang memposting informasi tentang orang itu ke forum digital, seperti jejaring sosial.

“Setiap orang cenderung memiliki jejak digital, dan ini normal. Aktivitas online seperti berbagi foto, perbankan, belanja, bermain game, jejaring profesional, dan jejaring sosial semuanya menambah jejak digital seseorang,” ujar senior lecturer Binus University tersebut.

Ia menyebut jejak digital dengan dua cara, yaitu jejak digital pasif dan aktif. Jejak pasif adalah jejak yang dibuat saat data dikumpulkan, biasanya tanpa disadari. Jejak digital aktif adalah jejak yang tercipta saat berbagi informasi secara sukarela melalui online.

“Langkah-langkah praktis dapat dilakukan untuk meminimalkan risiko keamanan online sambil tetap memanfaatkan sepenuhnya banyak layanan digital yang tersedia. Cara mengelola jejak digital yang tertinggal, antara lain ketahui seperti apa jejak digitalnya, menjadi proaktif dan bentuk jejak digital menjadi sesuatu yang seseorang dan organisasi inginkan, serta selalu monitor jejak digital pribadi,” ujarnya yang mengusung tema materi tentang “Dunia Maya dan Rekam Jejak Digital”.

Apriyanto, Kepala Seksi Pembina SMK Cabang Dinas Pendidikan Rantauprapat, menjabarkan alasan dan saran menabung penting untuk kehidupan. Diantaranya menabung untuk kondisi darurat, menabung untuk liburan, menabung demi masa depan, menabung untuk menghasilkan banyak uang, serta menabung agar tidak stress di kemudian hari.

“Masyarakat sekarang memiliki gaya hidup baru yaitu seluruh aktifitasnya menggunakan gawai yang berbasis online dan masyarakat membeli keperluan sehari-hari berbasis online,” katanya.

Sisi positif dari belanja online, menurutnya, belanja lebih mudah karena banyak pilihan serta mempermudah akses pembelian barang secara global. Sisi negatif dari belanja online salah satunya ialah barang yang diterima tidak sesuai dengan keinginan perilaku konsumtif.

“Belanja online dapat menumbuhkan sikap konsumtif dan menuntut ketelitian dalam berbelanja agar tidak dirugikan. Untuk itu sebagai warga masyarakat harus berhati-hati untuk membeli barang secara online dan harus selektif, sehingga dapat mengatur skala prioritas dalam diri sesuai dengan kebutuhan,” katanya di sesi Budaya Digital, dengan mengangkat tema “Pilih Mana: Nabung atau Belanja Online?”.

Webinar diakhiri Gabby Mahalani, Owner Sukakopi dan Influencer, yang menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber.

Sebagai keynote speaker, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi sebelumnya memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing-masing oleh putra putri daerah melalui digital platform.

Diketahui, program ini bertujuan mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan literasi digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 kota/kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI/Polri, orangtua, pelajar, penggiat usaha, pendakwah dan sebagainya.

Empat kerangka digital yang diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture di mana masing-masing kerangka mempunyai beragam tema. (rel/dek)

Plt Ketua Demokrat Sumut Dikabarkan Mundur dari Musda

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam waktu dekat, DPD Partai Demokrat Sumut bakal mengelar Musyawarah Daerah (Musda). Bursa calon ketua pun mulai ramai dibahas. Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut Herri Zulkarnain Hutajulu yang digadang-gadang bakal maju sebagai bakal calon ketua, dikabarkan mundur.

Fungsionaris DPP Partai Demokmat Syahrial Nasution saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, kemungkinan Herri mundur bisa saja terjadi. Mengingat jabatannya saat ini adalah pelaksana tugas (Plt). “Barangkali masa jabatan Plt-nya tidak diperpanjang oleh DPP. Nanti saya pastikan lagi ke BPOKK (Badan Pembinaan Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi),” tegasnya.

Menurut Syahrial Nasution, Musda Partai Demokrat memang akan digelar di Sumut dan DPD lainnya seluruh Indonesia. Hajatan tersebut dipersiapkan dan dilaksanakan BPOKK. “Untuk Musda di Sumut, setahu saya, Wabendum (Wakil Bendahara Umum) Lokot Nasution sudah berkomunikasi dan dihubungi banyak ketua DPC di Sumut untuk bersedia maju sebagai kandidat Ketua DPD Demokrat Sumut. Begitupun saudara Lokot sudah berkomunikasi dengan unsur pimpinan di DPP terkait Musda Sumut,” ujar Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat tersebut.

Ditanya siapa saja kandidat yang akan bersaing, Syahrial merupakan putera daerah Sumut ini menjelaskan, banyak kader potensial dari Sumut untuk memimpin. Semua sangat demokratis, tidak ada tekan-menekan pengurus di tingkat bawah dan tidak ada juga kandidat titipan.

“Ada Herri Zulkarnain, Armyn Simatupang, Parlinsyah Harahap dan beberapa nama lainnya. Hanya, di DPP sendiri nama Lokot Nasution cukup santer meraup dukungan dari DPC maupun legislatif DPRD kabupaten/kota hingga yang duduk di DPR RI,” jelasnya.

Sementara, Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Herri Zulkarnain Hutajulu yang dikonfirmasi SumutPos.co, mengaku akan tetap maju dalam pemilihan Ketua DPD Partai Demokrat Sumut pada Musda yang bakal digelar dalam waktu dekat. “Saya cinta Partai Demokrat, saya tetap maju untuk membesarkan partai ini,” kata Herri lewat sambungan telepon, Senin (16/8).

Meski begitu, lanjut Herri, jika ada kader yang lebih baik dan dapat membesarkan partai ini, mantan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Medan dua periode ini legowo. “Jadi kita lihat saja nanti. Kalau ada yang lebih baik, misalnya gubernur, wali kota, bupati atau anggota legislatif dari Demokrat yang bisa membesarkan partai ini, saya akan legowo. Silahkan saja. Tapi jika tidak, saya tetap maju,” ungkapnya. (adz)