27 C
Medan
Sunday, December 28, 2025
Home Blog Page 3156

Terkait Penderita Kanker Payudara Meninggal Dalam Kondisi Lebam, RSUPH Adam Malik Sebut Akibat Hipoalbumin

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rumah Sakit Umum Pusat Haji (RSUPH) Adam Malik mengklarifikasi berbagai informasi yang beredar di media online dan media sosial, terkait penderita kanker payudara disebut meninggal dalam kondisi lebam dan lecet terutama di bagian wajah serta mata sebelah kanan. Penyebab lebam dan lecet pada pasien bernama Nurmala Tambun tersebut, bukan akibat penganiayaan.

Dirut RSUPH Adam Malik dr Zainal Safri SpPD-KKV SpJP (K) bersama tim dokter saat memberikan keterangan pers terkait penderita kanker payudara yang meninggal dunia, Senin (9/8). (M IDRIS)

Direktur Utama (Dirut) RSUP HAM, dr Zainal Safri SpPD-KKV SpJP (K) mengatakan, kanker payudara yang diderita pasien sudah Stadium 4 dan menyebar ke beberapa organ tubuhnya, termasuk salah satunya mata. “Kondisi kanker payudara yang diderita pasien sudah Stadium 4, dan dipastikan ada metastase (penyebaran sel kanker) ke bola matanya,” Zainal didampingi tim dokter yang menangani pasien saat memberikan keterangan pers, Senin (9/8).

Zainal menjelaskan, lebam dan lecet di bagian wajah akibat bola mata pasien mengalami Hipoalbumin (kondisi ketika kadar albumin dalam darah di bawah normal sehingga menyebabkan pembengkakan). “Tidak ada yang menganiaya pasien. Bengkak atau lecet pada wajah pasien akibat Hipoalbumin, bukan ditusuk atau dianiaya,” tegasnya.

Zainal menyebutkan, pasien tersebut sudah rutin berobat ke RSUPH Adam Malik. Setelah kemoterapi keenam kalinya, kondisi pasien lemas dan sesak napas. Karena itu, tim medis yang merawat memutuskan agar pasien dilakukan rawat inap. Selanjutnya, pasien menjalani screening Covid-19, swab antigen, foto thorax hingga PCR, sebelum dilakukan tindakan medis lebih lanjut. Hasilnya, pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

“Kita sangat menyayangkan ada kabar yang tendensius, bahwa kita mengambil bola matanya. Untuk apa bola matanya sama kita? Kita tidak mungkin menganiaya pasien, apalagi kita (dokter) sudah diambil sumpah. Pasien juga sudah 1,5 tahun menjalani perawatan, untuk apa kami mencongkel bola matanya,” kesal Zainal.

Terkait keluarga pasien membawa persoalan ini ke ranah hukum, Zainal menyatakan mempersilakan dan pihaknya siap menghadapi. “Kita tunggulah prosesnya, apalagi yang mau disampaikan. Padahal, kita sudah jelaskan secara detail kepada mereka tetapi tetap tidak terima,” pungkas dia.

Diketahui, sekelompok ormas mengatasnamakan Pemuda Batak Bersatu (PBB) bersama keluarga Nurmala Tambun mendatangi RSUPH Adam Malik, Sabtu (7/8) malam. Mereka menanyakan dugaan kejanggalan kematian Nurmala Tambun karena pada jenazahnya lebam-lebam.

Awalnya, si pasien bernama Nurmala Tambun selama satu minggu menjalani perawatan di RSUPH Adam Malik dan menjalani kemoterapi kanker payudara. Namun, saat akan menjalani kemoterapi keenam sekira satu minggu lalu, Nurmala Tambun dalam kondisi lemas dan demam. Kemudian pihak rumah sakit menyatakan reaktif Covid-19 sehingga dirawat di ruangan isolasi.

Setelah menjalani perawatan di ruang isolasi, pada Sabtu (7/8) sekira pukul 17.00 WIB, Nurmala Tambun dinyatakan meninggal dunia. Pihak keluarga merasa tidak terima lantaran ada yang janggal terhadap kematian korban. Terlebih, jenazah korban dalam kondisi lebam-lebam. (ris/ila)

Polisi Amankan Penderita Covid karena Wisata Kuliner

VIRAL: Penderita Covid-19, Sehat , warga Jalan Dr FL Tobing, Medan ini sedang wisata kuliner, menjadi viral hingga akhirnya berhasil diciduk polisi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Video seorang pria penderita Covid-19 melakukan wisata kuliner di Medan viral di media sosial. Pria yang membuat resah tersebut akhirnya diamankan petugas kepolisian.

VIRAL: Penderita Covid-19, Sehat , warga Jalan Dr FL Tobing, Medan ini sedang wisata kuliner, menjadi viral hingga akhirnya berhasil diciduk polisi.

Informasi dihimpun, pria itu bernama Sehat (54) warga Jalan Dr FL Tobing, Medan. Dari rekaman video yang beredar, menunjukkan pria itu berpindah-pindah tempat menikmati makanan. Sehat wisata kuliner ke tiga tempat berbeda dalam dalam satu hari. Sebelum wisata kuliner, Sehat sudah empat kali melakukan swab test PCR. Hasilnya, dinyatakan positif Covid-19 pada 30 Juli, 2 Agustus, 3 Agustus, dan 5 Agustus.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Rafles Marpaung membenarkan yang bersangkutan sudah diamankan. Rafles mengaku belum bisa menyampaikan lebih jauh karena Sehat masih menjalani pemeriksaan petugas. “Iya sudah diamankan dan masih diperiksa,” ujarnya singkat, Senin (9/8).

Sementara, Jubir Satgas Covid-19 Kota Medan dr Mardohar Tambunan mengaku, pihaknya telah berusaha mendatangi rumah pria tersebut. Namun, tidak bertemu dengan yang bersangkutan. “Sedang kita telusuri, kita sudah datangi rumahnya. Tapi, rumah yang didatangi gudang tempat simpan mobil. Jadi, kita tidak tahu siapa yang menghuni,” ujar Mardohar.

Dia juga mengaku, pihak kelurahan dan kecamatan setempat telah memproses keberadaan pria tersebut untuk ditindak tegas. Sebab, yang bersangkutan telah memperkeruh situasi di masa pandemi Covid-19. “Kita akan tindaklanjuti supaya tidak membuat ada dugaan-dugaan negatif di masyarakat. Dia mau merusak apa yang selama ini kita lakukan, seolah-olah semua dibuatnya gampang. Intinya, yang jelas dia itu sudah buat masyarakat terganggu, dan harus ditindak sebagaimana mestinya,” pungkas Mardohar. (ris/ila)

Gubsu Kembali Lantik 13 Pejabat Administrator

AMBIL SUMPAH: Gubsu, Edy Rahmayadi bersama Wagubsu, Musa Rajekshah melantik dan mengambil sumpah/janji jabatan pejabat administrator di lingkungan Pemprov Sumut. di Aula Tengku Rizal Nurdin Rumah Dinas Gubsu, Jalan Sudirman Medan, Senin (9/8) pagi. Diskominfo Sumut for Sumut Pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi kembali merotasi sejumlah pejabat. Edy hanya meminta, para pejabat administrator yang dilantiknya kali ini mampu berkarya, bukan hanya menikmati konsekuensi finansial semata.

AMBIL SUMPAH: Gubsu, Edy Rahmayadi bersama Wagubsu, Musa Rajekshah melantik dan mengambil sumpah/janji jabatan pejabat administrator di lingkungan Pemprov Sumut. di Aula Tengku Rizal Nurdin Rumah Dinas Gubsu, Jalan Sudirman Medan, Senin (9/8) pagi. Diskominfo Sumut for Sumut Pos

“Sudah seringkali saya melantik, tapi belum sesuai harapan. Seperti ada dan tiada. Saya menginginkan karya kalian,” katanya di Aula Tengku Rizal Nurdin Rumah Dinas Gubsu, Jalan Pangeran Diponegoro Medan, Senin (9/8).

Diketahui, ada 13 pejabat administrator atau eselon III yang dilantik kali ini. Yaitu berasal dari Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olahraga, Badan Kepegawaian Daerah dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Gubsu berpesan kepada para pejabat yang dilantik agar selalu bekerja jujur, berani, tulus dan ikhlas. “Sudah berganti eselon II, III dan IV. Bahkan eselon IV saya minta, saya minta saya yang melantiknya tapi belum juga bergeming kita belum bisa menunjukan peningkatan kinerja berbuat. Organisasi ini bagus, saya sudah lihat satu satu persoalan sehingga sampai membahas bagaimana solusinya. Saya tidak tau, di mana ini yang salah. Tapi pastinya kita memang perlu intropeksi diri kenapa ini belum bisa kita lakukan dengan baik. Saya coba mencermati organisasi berdasarkan kepentingan jumlah berdasarkan wilayah kerja,” paparnya.

Menurutnya, pejabat administrator merupakan sumber referensi bagi pejabat eselon II dalam mengambil keputusan. Karenanya ia menekankan kerjasama adalah kunci dalam keberhasilan program.

Adapun mereka yang dilantik yaitu; Murdianto sebagai Sekretaris Dinas Pendidikan; Syahdan Lubis sebagai Sekretaris BKD; Muna Lubis sebagai Kabid Perecanaan dan Pengembangan DPMPTSP; Sofyan Ahmadi Hutasuhut sebagai Kabid Pengawasan dan Pengendalian DPMPTSP; Muh Rasadi Nasution sebagai Kabid Pengendalian Administrasi Pelaksanaan Pembangunan Wilayah Biro Administrasi Pembangunan.

Selanjutnya Novriana sebagai Kepala Bagian Sumber Daya Alam Biro Perekonomian; Zubir sebagai Kabid Rumah Umum Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman; Dahliana sebagai Sekretaris Dispora; Budi Syaputra sebagai Kabid Layanan Kepemudaan Dispora; Josua Sinurat sebagai Kabid Pembudayaan Olahraga Dispora; M Tohir sebagai Kabid Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora; Apri Sugiarto sebagai Kepala UPT Kebakatan Olahraga Dispora; Alamsyah Harahap sebagai Kepala UPT Pelayanan Sosial Anak Panyabungan Dinas Sosial. Turut hadir Wagubsu Musa Rajekshah, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteran Rakyat, Mhd Fitriyus, Kepala BKD Setdaprovsu, Faisal Arif Nasution, dan Kadispora Sumut, Ardan Noor. (prn/ila)

Poldasu Bantah Gebyar Vaksin Presisi Ricuh

BERDESAKAN: Petugas berupaya mengadang warga yang berdesakan hendak menerobos masuk ke GOR Serbaguna Pancing, Selasa (3/8).istimewa/sumu tpos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) membantah kabar adanya kericuhan pada saat pelaksanaan Gebyar vaksin Presisi Covid-19 yang dilaksanakan di Gedung Olah Raga (GOR), Jalan Williem Iskandar/ Pancing Medan. Hal itu dikatakan Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi kepada Sumut Pos di Medan, Senin (9/8).

BERDESAKAN: Petugas berupaya mengadang warga yang berdesakan hendak menerobos masuk ke GOR Serbaguna Pancing, Selasa (3/8).istimewa/sumu tpos.

“Tidak ada kericuhan dalam kegiatan vaksinasi, masyarakat antusias ingin mendapatkan vaksin,” tegasnya.

Disinggung terkait sejumlah elemen mahasiswa yang mengancam melaporkan Kapolda Sumut, Irjen Panca Simanjuntak ke Divpropam Polri, terkait kericuhan dan kerumunan masyarakat saat mengantre ingin mendapatkan vaksin di kegiatan tersebut, Hadi hanya mengatakan bahwa masyarakat saat itu antusias untuk mendapatkan vaksin.

“Yang ada antusias masyarakat yang ingin mendapatkan vaksin. Gak ada ricuh,” ungkapnya.

Sebelumnya, akibat vaksinasi yang diselenggarakan Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) berakhir ricuh, sejumlah elemen mahasiswa mengambil sikap dan diduga ingin melaporkan Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, ke Divisi Propam Mabes Polri. Hal itu disampaikan Sekertaris Pusat BEM Nusantara, Julianda Arisha di dalam rilis tertulisnya yang diterima Sumut Pos, Sabtu (7/8) malam.

Dia mengatakan, vaksinasi yang digelar pada Selasa (3/8) itu menimbulkan kerumunan sehingga diduga menjadi klaster baru dalam penyebaran virus Covid-19. Hal ini yang dijadikan dasar bahwasanya ini bentuk kelalaian dari penyelenggara kegiatan tersebut. Dan ini jelas tertuang pada pasal 9 junto pasal 93 UU No 6 Tahun 2018.

“Kami mendesak Kapolri untuk melihat lebih jeli persoalan ini, karena Kapolri menginstruksikan seluruh jajaran dapat mencegah terjadinya kerumunan dan malah Kapolda Sumut membuat kerumunan. Ini membuktikan Kapolda Sumut melanggar perintah kapolri dan juga UU,” ujarnya. (mag-1/ila)

Blok Rokan Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi, PLN akan Interkoneksi Blok Rokan ke Sistem Kelistrikan Sumatera

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT PLN (Persero) memastikan keandalan pasokan listrik untuk Wilayah Kerja (WK) Rokan, sebagai bukti nyata mendukung keberlanjutan blok migas yang menyumbang 25 persen dari total produksi minyak nasional. Langkah ini merupakan upaya PLN demi menjaga ketahanan energi di Tanah Air.

PLN resmi mulai mengalirkan listrik dan uap ke WK Rokan mulai 9 Agustus 2021 Pukul 00.00 WIB. Hal ini sejalan dengan alih kelola Blok Rokan dari perusahaan migas asal Amerika Serikat, PT Chevron Pacific Indonesia ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Ini menjadi tonggak sejarah penting bagi Indonesia. Sebab sejak 1951 dikelola Chevron, akhirnya blok migas terbesar di Indonesia tersebut kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.

“Bagi PLN, ini merupakan pembuktian bahwa kita mampu mengelola pembangkit untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah kerja migas skala besar, seperti Blok Rokan,” kata Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini.

Guna menjamin pasokan listrik dan uap dalam operasional WK Rokan, PLN dan PHR telah menyepakati dan menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dan Uap (PJBTLU) pada 1 Februari 2021 lalu. Dalam melayani kebutuhan listrik dan uap WK Rokan, PLN merencanakan 2 tahap yaitu masa transisi dan masa permanen.

Pada masa transisi, PLN memanfaatkan pembangkit listrik eksisting yang akan berlangsung selama 3 tahun. PLN sendiri telah mengakuisisi saham perusahaan pembangkit eksisting yang selama ini melistriki WK Rokan, yaitu PLTG North Duri Cogen 300 MW dan didukung PLTG Minas dan Central Duri sebesar 130 MW.

“Jangka pendek kami gunakan listrik dari pembangkit yang selama ini sudah pasok listrik ke Rokan sambil tiga tahun ini kami menyiapkan jaringan listrik untuk menghubungkan WK Rokan dengan sistem kelistrikan Sumatera,” ujar Zulkifli.

Pada tahap kedua, masa layanan permanen akan mengandalkan pembangkit dan jaringan PLN yang dimulai pada 2024. PLN akan melakukan interkoneksi sistem Blok Rokan dengan sistem kelistrikan Sumatera, dengan kapasitas 400 megawatt (MW).

“PLN juga akan mengambil dari Sistem Sumatera yang sudah cukup besar kesediaan dayanya dan sistemnya, baik di suplai dari sistem dari Selatan maupun Utara melalui sistem 275 KV dan akan menjadi 500 KV,” jelas Zulkifli.

Selain itu, PLN memastikan penyediaan pasokan listrik yang andal dari Sistem Sumatera ke Blok Rokan dilakukan dari tiga sumber.

PLN juga menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan Pertamina Hulu Rokan untuk memenuhi kebutuhan listrik WK Rokan.

“Dengan sinergitas ini menunjukkan bahwa anak bangsa bisa mengelola blok penghasil minyak terbesar di Indonesia,” pungkas Zulkifli. (ila)

RPJMD 2021-2026, Pemko Diingatkan Soal Program Ekonomi Milenial

RAPAT: Wakil Ketua Pansus RPJMD 2021-2026, Syaiful Ramadhan saat rapat RPJMD 2021-2026, Senin (9/8). markus/sumut pos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Persoalan dampak pademi Covid-19 menjadi perhatian dalam pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 yang dilaksanakan Panitia Khusus (Pansus) RPJMD dalam sepekan ini. Persoalan pengangguran dan ketersediaan lapangan kerja menjadi perhatian yang harus segera dicari jalan keluarnya oleh Pemerintah Kota Medan, terutama bagi kalangan muda (milenial).

RAPAT: Wakil Ketua Pansus RPJMD 2021-2026, Syaiful Ramadhan saat rapat RPJMD 2021-2026, Senin (9/8). markus/sumut pos.

Melihat persoalan ini, Wakil Ketua Pansus RPJMD 2021-2026, Syaiful Ramadhan mendorong Pemerintah Kota Medan melakukan terobosan agar persoalan yang diakibatkan efek pandemi Covid-19 ini bisa segera diatasi.

“Dampak Pandemi Covid ini sangat besar, terutama lahirnya pengangguran akibat perusahaan tidak mampu lagi membuka usahanya. Kondisi ini diperparah oleh mereka yang lulus sekolah dan kuliah, kemudian susah dan tidak mendapatkan lapangan pekerjaan,” ucap Syaiful Ramadhan kepada wartawan di gedung DPRD Medan, Senin (9/8).

Politisi Muda Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Medan ini melihat, banyaknya masyarakat yang di PHK harus dibarengi dengan terobosan Pemko Medan dalam menjawab persoalan ini.

“Saya tidak melihat program peningkatan kapasitas dilakukan Pemko Medan, padahal program-program tersebut bisa dilakukan sebagai upaya mengantisipasi persoalan lebih besar lagi terutama soal kemampuan masyarakat dalam menciptakan peluang kerja, peningkatan ekonomi akibat efek pandemi ini khusunya dikalangan milenial,” ujarnya.

Syaiful juga melihat banyaknya program pemanfaatan yang tidak dimanfaatkan, padahal program tersebut sangat penting bagi Kota Medan kedepan.

“Saya melihat persoalan ini khususnya di RPJMD kurang mendapat perhatian. Harusnya Pemko ditarik fokusnya kepada anak-anak muda. Pandemi telah mengakibatkan, yang bekerja di PHK yang lulus kuliah dan sekolah kesulitan mendapat pekerjaan,” katanya.

Syaiful mengharapkan Pemko Medan bisa menggerakan program yang bisa menyentuh masyarakat milenial, dimulai dari tingkat kelurahan kemudian menggerakan program-program di OPD-OPD terkait. “Kolaborasi yang digaungkan harus betul-betul diimplementasikan secara baik untuk menggerakkan program-program yang menyentuh masyarakat millenial secara langsung,” pungkasnya. (map/ila)

Peduli Jurnalis Terdampak Pandemi, Ketua DPRD Sumut Berikan Sembako dan Vitamin

BANTUAN: Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting menyalurkan bantuan sembako dan vitamin kepada para jurnalis yang sehari-hari bertugas di gedung dewan, di ruang kerjanya Jalan Imam Bonjol Medan, Senin (9/8). PRAN HASIBUAN/SUMUT POS.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kembali tunjukkan rasa prihatin dan empati di masa pandemi, Ketua DPRD Sumatera Utara, Baskami Ginting membagikan sembako dan vitamin kepada para jurnalis yang setiap hari bertugas di lingkungan legislatif Provinsi Sumut.

BANTUAN: Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting menyalurkan bantuan sembako dan vitamin kepada para jurnalis yang sehari-hari bertugas di gedung dewan, di ruang kerjanya Jalan Imam Bonjol Medan, Senin (9/8). PRAN HASIBUAN/SUMUT POS.

“Wartawan juga bagian dari warga masyarakat yang terdampak PPKM dalam menjalankan tugasnya setiap hari tanpa mengenal waktu, sehingga berisiko tinggi dibanding warga masyarakat biasa yang lebih banyak berada di rumah,” ujar Baskami saat menyerahkan bantuan tersebut di Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Senin (9/8).

Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, pihaknya sangat peduli terhadap wartawan yang benar-benar melaksanakan tugas secara baik dan benar, dengan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan 5M antara lain memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Di tengah pandemi Covid-19 dan PPKM ini, kata dia, para jurnalis tetap bertugas meski situasi yang dihadapi penuh risiko tinggi. Apalagi akhir-akhir ini banyak kejadian yang menimpa para wartawan terkait dalam menjalankan tugasnya, seperti kasus penembakan di Kota Siantar, penyiraman air keras, serta peristiwa lain yang mengancam jiwa awak media.

“Kita sangat prihatin adanya kejadian-kejadian menimpa para jurnalis tersebut. Apapun latar belakangnya, itu merupakan tindak kejahatan yang harus dihukum. Seharusnya para jurnalis yang menjalankan tugas dan fungsinya sesuai kode etik jurnalistik patut dihargai dan diberikan perhatian termasuk jaminan keamanan bagi insan pers,” tegasnya.

Mengenai langkah-langkah pencegahan pandemi Covid-19, ia kembali menyeru harus dilakukan terus menerus termasuk kepada para jurnalis yang sedang menjalankan tugasnya.

“Kita berharap dengan bantuan yang diantaranya berupa vitamin dan suplemen kesehatan ini rekan-rekan media dapat lebih menjaga kesehatannya,” kata Baskami.

Baskami mengakui, tugas-tugas jurnalis saat ini tidak hanya dihadapkan mencari berita yang aktual, juga harus berhadapan dengan narasumber dari berbagai kalangan. “Artinya, mereka pun perlu mengantisipasi diri dengan menjaga kesehatan, termasuk dengan mengonsumsi vitamin dan suplemen kesehatan,” katanya.

Ia berharap dengan mematuhi prokes dan mengonsumsi vitamin, upaya penyebaran virus Corona dapat dihindari. Pembagian paket sembako serupa juga telah diberikan Baskami kepada masyarakat Kota Medan yang terdampak PPKM Level IV atau darurat. Pada tahun sebelumnya, Baskami pun melaksanakan baksos serupa untuk insan pers yang bertugas di DPRD Sumut. (prn/ila)

TEKS FOTO

Pemko Binjai Buka 382 Formasi PPPK, Peserta Boleh Melamar di Tiga Tahapan

istimewa UJIAN: Sejumlah peserta saat mengikuti ujian seleksi calon pegawai negeri sipil di satu instansi peme­rintahan, belum lama ini.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pemko Binjai diketahui membuka 382 formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk tenaga pendidik. Dan peserta dapat melamar pada 3 tahapan, dengan sejumlah kriteria.

ilustrasi.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Guru dan Tenaga Pendidikan Kota Binjai, Olivia Sembiring. Adapun peserta PPPK ini, yakni tenaga honorer di sekolah negeri maupun swasta, yang tercatat dalam data pokok pendidikan (dapodik) di Kemendikbudristek.

“Pemko hanya sebatas mengusulkan jumlah formasi tenaga pendidik yang dibutuhkan. Keputusan di kementerian yang mengeluarkan jumlah formasi, hasilnya ada 3 tahapan,” ungkap Olivia, Senin (9/8).

Menurut Olivia, saat ini pendaftaran sudah ditutup. Peserta menunggu hasil pengumuman dari verifikasi berkas. Jika dinyatakan memenuhi syarat, peserta berhak melanjut ke tahapan selanjutnya. Jika gugur, peserta boleh kembali melamar pada tahap kedua, yang diprioritaskan untuk tenaga pendidik mengajar di sekolah swasta.

“Pengumuman berkas untuk yang pertama dalam waktu dekat ini. Pada tahapan ini, berkas yang dinyatakan memenuhi syarat, melaju ke proses ujian,” tuturnya.

Sayangnya, dia juga belum mengetahui kapan dan di mana lokasi ujian.

“Ujiannya di mana, belum tahu. Belum ada petunjuk dan teknisnya,” imbuh Olivia.

Namun demikian, pelamar yang tidak memenuhi syarat, diperbolehkan mendaftar pada tahapan kedua.

“Yang pertama ini diprioritaskan kepada tenaga honorer yang terdaftar di dapodik dan mengajar di sekolah negeri,” jelasnya.

“Tahap kedua diprioritaskan untuk tenaga pendidik yang mengajar di sekolah swasta dan terdaftar di dapodik. Terakhir nanti kalau misalnya dibuka, yakni tahapan ketiga, untuk pelamar yang belum sama sekali pernah mengajar dan belum terdaftar di dapodik,” beber Olivia.

Karena itu, Olivia berharap, formasi 382 guru baru berstatus PPPK yang lulus nanti dapat dipenuhi pada tahapan pertama dan kedua.

“Karena mereka guru-guru yang pernah mengajar dan berpengalaman,” jelasnya.

“Dari ketiga tahapan ini, misalnya 2 tahapan saja sudah terpenuhi kebutuhan, tentu tahap ketiga tidak dibuka lagi,” pungkas Olivia. (ted/saz)

Dugaan Penyelewengan Pengadaan Sepatu Rusak, Lira: Kenapa Belum Diperiksa?

RUSAK: Seorang anggota paskibra Binjai 2021 menunjukkan sepatunya yang rusak.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Dugaan penyelewengan pengadaan sepatu rusak yang dilakukan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Binjai, menuai beragam komentar netizen media sosial. Desakan untuk menyelidiki dugaan penyelewengan dalam pengadaan sepatu rusak pun bermunculan.

RUSAK: Seorang anggota paskibra Binjai 2021 menunjukkan sepatunya yang rusak.

Wali Kota Lumbung Informasi Masyarakat (Lira) Kota Binjai, Arif Budiman Simatupang, jadi satu di antaranya. Lantas bagaimana versi Arif yang juga praktisi hukum di Kota Binjai, melihat dugaan penyelewengan dalam pengadaan sepatu rusak oleh Dispora Kota Binjai?

“Sejak awal proses pengadaannya diduga terdapat penyelewengan yang tidak sesuai spesifikasi. Sebab baru dipakai sehari, lem lekang dan sol sepatunya terlepas,” ungkap Arif, Senin (9/8).

Setelah mencuat ke permukaan, Dispora Kota Binjai bukan mengganti sepatu yang sesuai dengan spesifikasi. Melainkan, pucuk pimpinan Dispora Kota Binjai memberikan sejumlah uang untuk perbaikan yang dilakukan sendiri oleh anggota Paskibra Kota Binjai.

“Indikasinya (dugaan penyelewengan), sederhana saja. Jika satu hari digunakan sepatu itu langsung lekang, seyogianya diganti dengan spesifikasi yang sama. Namun mengapa, anggota Paskibra Binjai disuruh jahit sendiri sepatunya dengan biaya Rp30 ribu?” tanya Arif.

Pun begitu, uang perbaikan yang diberi setelah sepatu rusak itu, disoroti masyarakat Kota Binjai melalui media sosial. Bahkan karena merasa sedih melihat perlakukan pemerintah dengan anggota Paskibra Kota Binjai, netizen sempat melakukan penggalangan dana.

Ironisnya langkah uang perbaikan Rp30 ribu dari Dispora Kota Binjai, tak mereda kecaman masyarakat. Karena itu, Dispora Kota Binjai pun menarik sepatu rusak dari peredaran dan memberi penggantinya, dengan sepatu berbeda merek serta jenisnya.

“Setelah viral di media sosial baru diganti dengan sepatu baru, tapi merek berbeda, yakni Fans. Sementara sepatu rusak merek Adidas,” urai Arif.

Pada kondisi ini, lanjut Arif, Kepala Dispora Kota Binjai Nani Sundari, menyalahkan penyedia jasa dari kantor badan hukum berbentuk komanditir atau CV asal Kota Medan. Karena itu, aparat penegak hukum dinilai perlu menyeledikinya. Tujuannya, untuk memberi efek jera kepada rekanan lain yang mendapat proyek pengadaan di lingkup Pemko Binjai.

“Semua yang dilakukan sudah menabrak ketentuan perundang-undangan. Seyogianya Inspektorat Binjai bisa memeriksa, dan itupun atas dasar SK Wali Kota Binjai. Namun kenapa hal ini tidak dilakukan?” tuturnya kesal.

Sebelumnya, Dispora Kota Binjai diduga tak teliti dalam hal pengadaan 100 pasang sepatu olahraga bagi anggota Paskibra Kota Binjai 2021. Bahkan diduga, sepatu merek Adidas warna merah tersebut tak sesuai spesifikasi. Selain itu, terdapat kerusakan berupa terlepasnya punggung sepatu dari tapak. Ironisnya, seluruh sepatu mengalami kerusakan. Harga sepatu sepasangnya dianggarkan Rp320.700, termasuk pajak. (ted/saz)

Warga Binaan Rutan Kelas II B Kabanjahe, Panen 600 Kilogram Ikan Nila

PANEN: Warga binaan Rutan Kelas II B Kabanjahe, saat memanen ikan nila di Taman Sarana Asimilasi Edukasi, Senin (9/8).SOLIDEO/SUMUT POS.

KARO, SUMUTPOS.CO – Untuk kedua kalinya Taman Sarana Asimilasi Edukasi (SAE) Rutan Kelas II B Kabanjahe, kembali memanen ikan nila dengan metode kolam bioflog, Senin (9/8). Sebelumnya Taman SAE Rutan Kelas II B Kabanjahe ini, memanen hasil budidaya tanaman dari berbagai jenis hortikultura.

PANEN: Warga binaan Rutan Kelas II B Kabanjahe, saat memanen ikan nila di Taman Sarana Asimilasi Edukasi, Senin (9/8).SOLIDEO/SUMUT POS.

Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Rutan Kelas II B Kabanjahe dengan Koperasi Serba Usaha (KSU) Garuda Merah Putih. Seperti diketahui, KSU Garuda Merah Putih adalah penyedia prasarana dan ikan nila lokal. Rutan Kelas II B Kabanjahe sebagai pelaksana kegiatan budidaya. Kerja sama ini berbasis kolaborasi yang menguntungkan kedua belah pihak.

Proses budidaya ikan nila ini dilakukan oleh 5 warga binaan Rutan Kelas II B Kabanjahe, dengan pengawasan petugas rutan.

Budidaya ikan nila di 4 kolam bioflog berlangsung selama 5 bulan, dengan jumlah bibit 4.000 ekor. Hasil panen ikan nila ini, menghasilkan lebih kurang 600 kilogram, dengan rincian berat ikan antara 2,5 ons hingga 3 ons per ekor.

Untuk harga jual per kilogram di pasaran saat ini, mencapai Rp30.000, yang hasilnya diharapkan dapat membantu kebutuhan budidaya ikan nila selanjutnya, sekaligus membantu perekonomian warga binaan di tengah pandemi Covid-19.

Kepala Rutan Kelas II B Kabanjahe, Sangapta Surbakti, mengucapkan terima kasih atas kontribusi dari KSU Garuda Merah Putih yang mendukung kegiatan Rutan Kelas II B Kabanjahe. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengasah keterampilan atau bakat yang dimiliki warga binaan dalam bidang pertanian maupun perikanan, sehingga suatu saat nanti keterampilan tersebut dapat berguna ketika kembali ke masyarakat.

Sangapta juga mengingatkan dan mengimbau, seluruh warga binaan untuk disiplin mematuhi protokol kesehatan (prokes), dalam menekan laju penularan Covid-19, sehingga pandemi dapat segera berakhir.

“Kita semua berharap agar pandemi ini segera selesai. Jangan lupa terus memakai masker dengan benar, yakni menutup hidung, mulut, dan dagu. Habis berkegiatan cuci tangan, jangan berkerumun, dan menjaga jarak. Ini penting sekali dalam rangka mencegah penularan meningkat lagi,” pungkasnya. (deo/saz)