LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN), Ibu Ketua Ranting B Cabang 7 Jalasenastri PG Kormar Ny. Ade Farick didampingi Pabinhar Lettu Mar Essau Lucky Frihsan beserta ibu pengurus Ranting B Cabang 7 PG Kormar melaksanakan kunjungan sosial dan pemberian tali asih ke Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dari para prajurit Yonif 8 Marinir, Pangkalan Berandan, Sabtu (24/7).
SERAHKAN: Ny Danyonif 8 Mar Terlihat sedang menyerahka tali asih kepada anak-anak. (Ilyas Effendy/Sumut Pos).
Dalam kegiatan itu ada tiga anak berkebutuhan khusus yang mendapat kunjungan Ibu Ketua Ranting B Cabang 7 PG Kormar. Pertama Harivaldo (15 tahun) anak dari Koptu Mar Nusirrwan, yang bertempat tinggal di Komplek Marinir Tangkahan Lagan.
Berikutnya Rifqi Hafiz pratama (8,5 tahun), anak dari Kopda Mar Sayudi yang berdomisili di Komplek Marinir Tangkahan Lagan. Selanjutnya Safira Salwa andari (6 tahun), anak dari Praka Mar Riki Saputra yang berlokasi di Komplek Marinir Tangkahan Lagan.
“Melalui aksi peduli kasih Hari Anak Nasional ini, saya beserta pengurus Ranting B Cabang 7 PG Kormar berharap dapat membantu anak-anak berkebutuhan khusus ini agar dalam kondisi sehat dan semangat bersama keluarga di tengah pandemi Covid-9,” ujar Ny. Ade Farick.
Ny. Ade farick juga memberikan semangat dan motivasi kepada orangtua anak yang berkebutuhan khusus agar sabar dan kuat dalam mendidik putra putrinya. “Karena anak adalah amanah dari Tuhan yang Maha Esa yang sepatutnya kita jaga dan lindungi,” ungkapnya.
Ia menambahkan bila kegiatan sosial yang di gagasnya tersebut merupakan bagian dari peringatan Hari Anak Nasional pada tanggal 23 Juli 2021.
Tak lupa dalam kesempatan tersebut, menghimbau kepada keluarga ABK yang dikunjungi agar mentaati protokol kesehatan dan aturan yang ditetapkan pemerintah. Diantaranya menjaga jarak aman secara fisik, tidak bepergian keluar rumah jika tidak ada urusan mendesak, wajib menggunakan masker dan menjalani pola hidup sehat.(yas)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang tengah menghadapi pandemi, Telkomsel berupaya untuk menempatkan diri berdampingan bersama masyarakat dengan melakukan optimalisasi potensi perusahaan untuk kepentingan bersama. Dalam upaya mengukuhkan komitmen tersebut, Telkomsel sebagai connectivity enabler memberikan akses kepada masyarakat untuk dapat saling menolong melalui pemanfaatan ekosistem digital Telkomsel sebagai hal #YangKitaBisa lakukan bersama agar dapat bertahan di masa pandemi COVID-19.
Telkomsel mengajak masyarakat untuk melakukan hal #YangKitaBisa bersama-sama agar dapat bertahan selama pandemi Covid-19 melalui kemudahan akses dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan, pendidikan, dan berbagi. Seluruh program ini dapat dinikmati melalui MyTelkomsel atau *363*911#, serta akses informasi lebih lanjut diwww.telkomsel.com/yangkitabisa.
#YangKitaBisa merupakan inisiatif Telkomsel untuk mengajak masyarakat agar dapat berdiri bersama, saling membantu dan saling menguatkan dengan memanfaatkan seluruh aset pada ekosistem digital Telkomsel, sekaligus menggandeng para pelaku industri terkait sehingga dapat memberikan manfaat secara konkret di semua sektor kehidupan. Hal ini sejalan dengan komitmen Telkomsel dalam memaksimalkan potensi di segala aspek kehidupan melalui pemanfaatan teknologi terdepan.
Vice President Brand and Marketing Communication Telkomsel, Abdullah Fahmi mengatakan, “Kondisi pandemi terkini sangat berdampak terhadap mobilitas yang mengharuskan setiap orang beraktivitas di rumah, keterbatasan akses dalam menjangkau segala kebutuhan, hingga menurunnya daya beli, sehingga masyarakat perlu bersatu melawati masa penuh tantangan ini.Memahami hal tersebut, Telkomsel memperkuat kehadirannya di tengah masyarakat dan mengingatkan setiap elemen bangsa pentingnya melakukan apa #YangKitaBisa untuk menolong satu sama lain.”
Fahmi lanjut menjelaskan, “Melalui inisiatif ini, Telkomsel memaksimalkan potensi perusahaan untuk membuka peluang menghadirkan solusi yang berfokus dalam tiga hal, yakni dukungan selama pembatasan mobilitas untuk mendukung produktivitas masyarakat walaupun harus di rumah,dukungan dalam bentuk produk dan layanan yang lebih terjangkau untuk mendukung pelanggan dan pemilik gerai ritel yang mengalami tantangan finansial, serta kemudahan akses untuk terhubung ke layanan kesehatan, pembelajaran jarak jauh, dan pemanfaatan kuota atau pulsa untuk dapat membantu orang tersayang maupun yang membutuhkan. Kami percaya, kita dapat melewati masa penuh rintangan ini dengan saling membantu dan memberikan manfaat bagi sesama.”
Untuk menghadirkan produk dan layanan yang lebih terjangkau di tengah keterbatasan, Telkomsel menghadirkan Paket Darurat yang dapat dimanfaatkan oleh para pelanggan saat harus tetap terhubung di tengah situasi genting meski tak memiliki pulsa. Selain itu, terdapat ragam pilihan Paket Kuota Ketengan yang memberikan tambahan akses bagi para pengguna berbasis volume. Telkomsel juga membantu memberikan kemudahan bagi para pelanggan yang terbiasa membeli pulsa dalam bentuk voucher di mitra reseller/outlet, namun kesulitan karena harus membatasi kegiatan, dengan menghadirkan Voucher Internet yang bisa didapatkan melalui layanan digital. Para pelanggan Telkomsel Halo juga mendapat kemudahan dari Telkomsel untuk mendapatkan layanan Telkomsel Halo cukup dengan mengakses kanal digital Telkomsel.
Dalam rangka menghadirkan solusi yang dapat mendukung kemudahan akses masyarakat untuk beragam kebutuhan di tengah pembatasan, dengan mendorong semangat #YangKitaBisa, Telkomsel juga menghadirkan tiga program yang memudahkan masyarakat dalam memberikan maupun mendapat bantuan melalui program Peduli Sesama, layanan kesehatan melalui program Peduli Sehat, dan dukungan pembelajaran jarak jauh melalui Peduli Belajar.
Program Peduli Sesama merupakan inisiatif untuk mendorong pelanggan berbagi paket kuota maupun pulsa dengan orang terdekat atau bagi yang membutuhkan. Pelanggan dapat memberikan bantuan dalam bentuk ‘Berbagi Kuota’ atau ‘Berbagi Pulsa’ kepada keluarga maupun kerabat.
Untuk program Peduli Sehat, Telkomsel berkolaborasi bersama Halodoc dalam membantu memberikan edukasi yang kredibel kepada konsumen mengenai cara mencari pertolongan jika mengalami gejala COVID-19, termasuk layanan Telemedis/konsultasi jarak jauh terkait kondisi kesehatan, maupun bertanya seputar penanganan COVID-19 yang dapat diakses lebih leluasa melalui platform Halodoc. Di dalam program tersebut, Telkomsel turut membantu mempercepat pembentukan herd immunity dengan membantu menyediakan prasarana, sarana dan tenaga ahli medis yang diperlukan untuk memberikan vaksinasi COVID-19 yang didistribusikan oleh pemerintah kepada masyarakat.
Di dalam program Peduli Belajar, Telkomsel berupaya membantu pelanggan agar dapat mengakses lebih banyak video conference, seperti Zoom, Google Meet, dan lainnya untuk keperluan belajar mengajar. Program tersebut merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Jarak Jauh (MBJJ), di mana pelanggan dapat mengakses aplikasi pendidikan, e-learning kampus maupun sekolah yang tergabung dalam paket data ilmupedia.
Di tengah keterbatasan mobilitas saat ini, Telkomsel terus berupaya memberikan kemudahan koneksi broadband prima yang dapat menunjang produktivitas pelanggan selama harus mengutamakan untuk beraktivitas di rumah. Telkomsel menghadirkan program yang akan membantu masyarakat tetap terhubung melalui Paket Kuota Keluarga. Tidak hanya itu, Telkomsel juga berusaha membantu memenuhi kebutuhan hiburan selama harus beraktivitas di dalam rumah melalui Paket OMG! Nonton mulai dengan kuota hingga 65GB serta pilihan berlangganan aplikasi video favorit. Telkomsel juga mendukung dengan memberikan pengalaman Nonton MAXimal bagi pelanggan dengan cukup mengaktifkan Paket Ketengan Nonton yang dapat digunakan untuk mengakses beragam konten hiburan berkualitas di Amazon Prime Video, HBO, MyPlay, Nomo, Sushiroll, Vidio.com, VIU, dan lainnya. Lalu, pelanggan dapat menikmati program dukungan lainnya yang meliputi Internet Sakti, Surprise Deal Nonton, hingga Paket MainMaksimal dan juga Flash Sale Dunia Games untuk memberikan keseruan lebih bagi para gamers.
“Telkomsel berharap, inisiatif ini dapat memperkuat upaya #YangKitaBisa lakukan dalam membantu masyarakat secara luas di tengah pembatasan sosial agar tetap dapat adaptif, produktif, dan aktif dalam membuka semua peluang melalui kemungkinan tanpa batas. Tak lupa, Telkomsel turut menyampaikan terima kasih dan penghormatan kepada seluruh tenaga kesehatan serta para pekerja sektor esensial yang telah berjuang di garda terdepan dalam menjaga roda kehidupan tetap bergerak. Telkomsel pun mengajak para pemangku kepentingan lainnya yang memiliki visi sama untuk saling bergandengan tangan dan berkolaborasi demi bisa melewati masa penuh tantangan ini dengan baik, sehingga kita tetap dapat aktif dan produktif dalam memaksimalkan peluang di segala aspek kehidupan seperti sedia kala,” tutup Fahmi.
Seluruh program Telkomsel tersebut dapat diakses oleh para pelanggan melalui aplikasi MyTelkomsel atau dengan menghubungi *363*911#. Informasi lebih lanjut mengenai #YangKitaBisa dapat diakses melalui www.telkomsel.com/yangkitabisa.
TINJAU: Bupati Poltak Sitorus meninjau kondisi Selamat Sianipar, pasien depresi atas terkonfirmasi positif Covid-19 di RSUD Porsea, Sabtu (24/7).
TOBA, SUMUTPOS.CO – Video seorang pria yang disebut positif Covid-19, dianiaya sejumlah orang di Kabupaten Toba, Sumatera Utara (Sumut), menjadi viral. Keluarga dari pria bernama Selamat Sianipar itu pun memberikan penjelasan terkait peristiwa itu.
TINJAU: Bupati Poltak Sitorus meninjau kondisi Selamat Sianipar, pasien depresi atas terkonfirmasi positif Covid-19 di RSUD Porsea, Sabtu (24/7).
ISTRI Selamat Sianipar, Risma Sitorus mengatakan, warga terpaksa melakukan hal itu kepada suaminya. Hal itu karena suaminya mencoba untuk menularkan virus kepada keluarga dan warga yang ada di kampung itu. “Karena mencoba menularkan Covid-19 kepada keluarga dan warga, suamiku itupun terpaksa diamankan,” kata Risma, Minggu (25/7).
Risma mengatakan, suaminya saat itu sedang menjalani isolasi mandiri di lokasi yang disiapkan pemerintah desa. Namun, suaminya itu berulang kali pulang ke rumah. “Pada Kamis (22/7) sekira pukul 17.00 WIB, suami ku keluar dari rumah sembari meludahi tangannya mencoba menyentuh warga yang berada di dekatnya dengan berteriak dirinya tidak terpapar Covid-19,” katanya
Karena hal itu, kata Risma, warga pun mencoba mengamankan suaminya. Untuk menjaga jarak, warga menggunakan kayu hingga bambu. “Ternyata perbuatannya itu membuat warga desa marah, sehingga dengan menggunakan kayu serta bambu, warga mencoba mengamankannya karena takut tertular Covid-19. Namun aksi warga untuk mengamankan suamiku gagal dan ia berhasil kabur ke hutan,” ujar Risma.
Di hari berikutnya, Selamat kembali datang ke desa. Warga yang mengetahui kedatangan Selamat kembali mencoba mengamankan dengan menggunakan kayu dan bambu. “Kemudian Selamat Sianipar berhasil diamankan lalu diantarkan ke Rumah Sakit Umum Daerah Porsea. Namun pada malam harinya ia kembali kabur dari rumah sakit,” ungkapnya.
Risma mengatakan, Selamat kembali diamankan pada Sabtu (24/7). Warga yang mengamankan kembali mengantarkan Selamat ke RSUD. Salah seorang keluarga Selamat, Erik Sianipar, juga mengaku aksi warga itu dilakukan untuk mengamankan selamat. Hal itu dilakukan warga karena Selamat positif Corona. “Dengan menggunakan kayu dan bambu sebagai upaya menjaga jarak agar tidak tertular Covid-19 cara saya bersama warga untuk mengamankan Selamat Sianipar,” jelas Erik.
Sebelumnya, video Selamat diduga dianiaya warga viral. Selamat diduga dianiaya karena positif Corona. Tampak dalam video, ada sejumlah orang berdiri dan berkerumun di lokasi. Ada sebagian dari mereka memegang benda seperti kayu, ada juga yang memegang tali.
Tampak juga seorang pria seperti diseret menggunakan tali. Sementara dari arah belakang pria itu, ada beberapa orang menempelkan kayu di tubuh si pria tersebut.
Salah satu keluarga korban, Joshua Lubis, menceritakan soal peristiwa itu. Dia menyebut kejadian itu berawal setelah Salamat terkonfirmasi positif Covid-19. “Kalau kurun waktu kejadiannya sudah terkena Covid-nya saya kurang tahu. Yang saya tahu, jadi sudah tes. Terus sudah dites, hasilnya keluar positif. Terus tanteku (istrinya) ini negatif dan kedua anaknya negatif. Terus isolasi mandiri mereka di rumah. Omku ini beda kamar sama istri dan anaknya, disuruh dokter karena gejalanya masih ringan,” sebut Joshua dimintai konfirmasi, Sabtu (24/7/2021).
Joshua menyebutkan, setelah di rumah, ada oknum masyarakat tidak senang dan ketakutan setelah Selamat terkena Covid-19. Lalu, dia ditarik paksa dari rumah dan diasingkan ke suatu tempat.
“Terus setelah pulang dari klinik, pas di rumah, sorenya ada masyarakat tidak senang kalau omku ini terkena Covid. Jadi ditarik paksalah dari rumah omku ini oleh masyarakat untuk tidak di rumah,” sebut Joshua.
Joshua menuturkan Selamat diasingkan ke suatu tempat. Keesokan harinya, Salamat pun pulang ke rumahnya. Masyarakat yang melihat tidak terima hingga terjadi seperti yang ada di video viral.
“Terus keesokan harinya, omku ini pulang ke rumah. Terus warga melihat lagi kedatangan omku di rumah dan warga tidak terima. Akhirnya terjadilah kejadian seperti di video. Lehernya ditali, tangannya diikat, digebukin,” sebut Joshua.
Sudah Dirawat
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba, Sumatera Utara (Sumut) juga sudah memberikan penjelasan terkait peristiwa yang dialami Selamat. Pemkab mengatakan pria itu bukan dianiaya, namun diamankan karena lari saat menjalani isolasi mandiri (Isoman). “ Bukan untuk kekerasan, hanya mengamankan. Saya lihat masyarakat desa juga sangat peduli dengan Pak Selamat Sianipar ini,” kata Bupati Toba, Poltak Sitorus, (Sabtu 24/7).
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Toba, Lalo Hartono Simanjuntak mengatakan, tim sudah turun langsung meninjau dan secara tegas memberi intruksi kepada dinas tekhnis supaya pasien Selamat Sianipar dirawat dan dilayani secara baik, sehingga seceptnya bisa pulih. “Kehadiran kami ke sana meninjau dan untuk memastikan agar pasien tersebut mendapatkan pelayanan yang baik dari pihak RS. Untuk memperketat penjagaan akan ditambah personel Satpol PP supaya pasien tidak lagi meninggalkan RSUD tanpa ijin dari RS,” katanya, Minggu(25/7) di Balige.
Ia menyampaikan, Ketua Satgas Covid-19 sekaligus Bupati Poltak Sitorus menyampaikan, bahwa kondisi yang dialami Selamat yang merupakan warga Dusun III, Desa Pardomuan, Kecamatan Silaen Kabupaten Toba kini sudah kembali dibawa ke RSUD Porsea untuk kembali menjalani perawatan dan diberlakukan secara baik. “Pasien tersebut perlu ditangani dengan perlakuan khusus, karena ada gejala depresi. Harus ditempatkan dalam satu kamar tersendiri, jadi tidak digabung dengan pasien lain yang menjalani perawatan karena terkonfirmasi positif Covid-19,” sebutnya.
Sebelumnya, pasien dinyatakan positif Covid-19 hasil swab antigen pada hari Rabu (21/7) di salah satu klinik di Kecamatan Laguboti, kemudian menjalani isolasi mandiri di sebuah gubuk tanpa listrik di daerah Sigoti Desa pardomuan Kecamatan Silaen, Toba. Selanjutnya, pada Kamis (22/7) pasien menerima penolakan dari warga hingga terjadinya pemukulan tehadap pasien. Kemudian pasien diamankan dan diantar ke RSUD Porsea pada hari Jumat (23/7) namun pasien dengan kondisi depresi itu melarikan diri dari RSUD Porsea.
Direktur RSUD Porsea dr Tommy Siahaan, membenarkan, sesuai instruksi Bupati Poltak Sitorus, pasien saat ini sudah dirawat di salah satu ruangan di RSUD Porsea. “Sesuai perintah Pak Bupati, pasien kita rawat di salah satu ruangan dan terpisah dari pasien terkonfirmasi Covid-19 lainnya. Kita tetap memberikan pelayanan kesehatan yang sama seperti kepada pasien yang saat ini di ruang isolasi,” sebutnya seraya menjelaskan saat ini ada sebanyak 16 orang pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sedang menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Porsea. (dtc/mbc)
RAKOR: Gubsu Edy Rahmayadi mengikuti rakor bersama Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto terkait perkembangan daerah yang terdampak PPKM.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – GUBSU, Edy Rahmayadi meminta agar pemda se-Sumut dapat mendorong percepatan realiasasi Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) kepada masyarakat. Sehingga dapat segera dimanfaatkan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 dan penerapan kebijakan PPKM.
RAKOR: Gubsu Edy Rahmayadi mengikuti rakor bersama Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto terkait perkembangan daerah yang terdampak PPKM.
Sebab hingga kini, baru dua daerah di Sumut yang menyalurkan bantuan tersebut hingga Juli 2021. Sementara daerah lain penyalurannya masih sampai Mei bahkan ada yang baru di Januari 2021.
“Kita berharap seluruh kabupaten/kota menyegerakan ini, karena masyarakat kita sangat membutuhkan bantuan dalam kondisi perekonomian sulit sekarang ini,” ujarnya usai mengikuti Rakor Virtual bersama Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto dan kementerian terkait, serta sejumlah gubernur dalam hal penanganan pandemi Covid-19 dari Rumah Dinas Gubsu, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Sabtu (24/7).
Ia turut menyampaikan tentang ketersediaan tempat tidur di rumah sakit (RS) terkait penanganan pasien Covid-19. Disebutkan, kamar isolasi sebanyak 4.133 dan tempat tidur ICU Covid-19 sebanyak 375 unit, dari 125 RS yang merawat pasien Corona. Termasuk tambahan, targetnya sebanyak 1.000 tempat tidur dari beberapa tempat yang direncanakan seperti RS Martha Friska II, Asrama Haji Medan, eks RS Lions Club dan Wisma Atlet Jalan Pancing Medan.
Sementara itu, terkait BLT DD, Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Aspan Sofian menyampaikan, hingga kini Pemprovsu sudah dua kali menyurati pemerintah kabupaten/kota, meminta untuk mendorong percepatan penyaluran BLT DD, sebab dana dimaksud sejatinya sudah tersedia. Meskipun sebagian besar di provinsi lain, juga terjadi hal serupa. “Yang sudah mencapai bulan Juli (penyaluran BLT DD) baru Nias Selatan, dan Pakpak Bharat yang sampai Juni 2021. Sementara yang lainnya masih sampai Mei, bahkan ada yang Januari,” ujar Aspan.
Adapun kendala yang dihadapi, berdasarkan hasil koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota, para kepala desa terlambat menyusun anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes). Karenanya Pemprovsu berharap pendamping desa dapat membantu percepatan pengesahan APBDes tersebut. “Demikian juga Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) agar dapat mendorong realisasi anggaran yang sudah kita programkan untuk bantuan kepada masyarakat,” pungkasnya.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, saat ini penularan Covid-19 masih terus meningkat, meskipun tingkat kesembuhan juga naik. Karenanya PPKM masih diterapkan mulai dari level I hingga level IV, tergantung kondisi di setiap wilayah. Sehingga seluruh kepala daerah diminta memberikan sosialisasi ke masyarakat agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes).
Airlangga juga menyebutkan bahwa Presiden RI Joko Widodo meminta gubernur serta kepala daerah untuk menyiapkan tambahan tempat tidur untuk perawatan pasien dan menyiapkan tempat isolasi mandiri. Sebagaimana saran dari Kementerian Kesehatan dalam pertemuan itu, bahwa kabuapten/kota dengan tingkat penggunaan tempat tidur (pasien Covid-19) atau BOR di atas 80%, perlu mengonversinya menjadi 40%.
“Jika kebutuhan tempat tidur RS belum terpenuhi, konversi RS menjadi khusus Covid-19 dan pembangunan RS lapangan/darurat Covid-19 dapat dilakukan. Para kepala daerah juga agar memastikan seluruh RS mengisi laporan harian (penggunaan) oksigen terlampir, dan koordinasi kebutuhan dengan Kemenkes,” sebut Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono.
Selanjutnya, Menteri Keuangan Sri Muliani menyampaikan data perkembangan kebijakan perlindungan sosial, terkhusus penyaluran BLT DD yang hingga kini persentasenya masih rendah. Sebanyak 161 daerah (37,10 persen dari 434 daerah), realisasinya di bawah 15 persen dari anggaran. Hanya 22 daerah (5,07 persen) yang penyalurannya sudah di atas 50 persen, berdasarakan data per 22 Juli 2021. (prn)
RAZIA:
Petugas mengingatkan pengunjung tempat makan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan jam malam selama PPKM kepada pengunjung tempat makan di Medan, beberapa waktu lalu.
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memutuskan kembali memperpanjang kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4, mulai hari ini (26/7) hingga 2 Agustus 2021. Tetapi Pemerintah akan melonggarkan perekonomian masyarakat secara bertahap. Di tengah angka kematian Covid-19 yang masih tinggi hingga ribuan jiwa per harinya, Jokowi sudah mengizinkan masyarakat untuk boleh makan di tempat (dine-in), baik di restoran atau pedagang kaki lima selama 20 menit.
RAZIA:
Petugas mengingatkan pengunjung tempat makan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan jam malam selama PPKM kepada pengunjung tempat makan di Medan, beberapa waktu lalu.
KEPUTUSAN diperpanjangnya PPKM ini disampaikan Jokowi dalam konferensi virtual yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (25/7). “Terkait aktivitas dan mobilitas masyarakat yang dilakukan secara bertahap, dengan pelaksanaan yang ekstra hati-hati,” kata Presiden.
Jokowi menuturkan, pasar rakyat yang menjual kebutuhan sehari-hari seperti sembako, diperbolehkan untuk buka seperti pada biasanya. Tetapi harus mematuhi protokol kesehatan yang ketat. “Pasar rakyat yang menjual selain kebutuhan pokok sehari-hari, bisa buka dengan kapasitas maksimum 50 persen sampai dengan pukul tiga sore, di mana pengaturan lebih lanjut dilakukan oleh pemerintah daerah,” ucap Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini lantas menjelaskan, secara rinci terkait usaha kecil yang diperbolehkan untuk buka pada penerapan kebijakan PPKM level 4. “Pedagang kaki lima, toko kelontong, agen atau atlet voucher, pangkas rambut, laundry, pedagang asongan, bengkel kecil, cucian kendaraan dan usaha-usaha kecil lain yang sejenis diizinkan buka dengan protokol kesehatan yang ketat sampai dengan jam sembilan malam,” imbuhnya.
Selain itu, warung makan juga diperbolehkan buka dengan waktu makan untuk setiap pengunjung selama 20 menit. “Warung makan, pedagang kaki lima, lapak jajanan dan sejenisnya yang memiliki tempat usaha di ruang terbuka diizinkan buka dengan protokol kesehatan yang ketat sampai pukul 20.00 WIB. Dan waktu maksimum makan untuk setiap pengunjung 20 menit,” lanjut Jokowi.
Terkait teknisnya akan dijelaskan oleh Menteri Koordinator dan menteri terkait. “Hal-hal teknis selanjutnya akan dijelaskan oleh Menko dan menteri terkait,” ujarnya.
Selain itu, PPKM level 4 ini akan diberlakukan merata di seluruh wilayah di Indonesia, tidak hanya di Jawa-Bali. “Pertimbangan aspek kesehatan harus dihitung cermat dan pada saat yang sama aspek sosial ekonomi masyarakat khususnya pemenuhan kebutuhan hidup harus diprioritaskan, dengan mempertimbangkan aspek kesehatan aspek ekonomi dan dinamika sosial. Saya memutuskan melanjutkan penerapan PPKM level 4 dari 26 Juli sampai 2 Agustus,” ujar Jokowi.
Siapa yang Mengawasi
Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman, pesimis dengan aturan boleh dine-in 20 menit. Di atas kertas, ia memuji Indonesia memang sudah paling baik dalam aturan. Namun pelaksanaan di lapangan, pengawasannya lemah.
“Menurut saya, hal seperti itu (dine in 20 menit) di lapangan, tak akan ada yang mengawasi. Di atas kertas kita selalu bagus. Itu di atas kertas. Saya khawatir yang bikin aturan ini (dine in 20 menit) dulu enggak pernah di lapangan. Pemerintah kan menyebut saya selalu dianggap epidemiolog hanya omong doang, tapi asal tahu ya, saya itu lama di lapangan. Saya pengalaman dari mulai Dinkes sampai global saya tangani selama 23 tahun. Ketika ada kasus global dalam konteks indonesia maka sulit yang begitu itu (dine in 20 menit),” tegasnya kepada JawaPos.com (Grup Sumut Pos), Minggu (25/7).
Maka semestinya, aturan yang paling masih bisa mengikat dan memungkinkan sekalipun pelonggaran dilakukan adalah tetap memberlakukan kerja dari rumah atau WFH 80-90 persen untuk ASN, pegawai swasta, dan BUMN. Jika harus mengawasi makan di tempat 20 menit, kata dia, maka siapa yang akan memantau? “Siapa yang memantau (dine in 20 menit)? Siapa yang memonitor? Kalau enggak ada monitoring, balik lagi dong seperti sebelumnya. Kita mah di Indonesia, lampu merah saja diterabas! Maka kalau bicara monitoring, bicara aparat, wah ribet enggak akan memadai,” tuturnya.
Lalu bagaimana dengan mal atau pusat perbelanjaan? Menurutnya tenant mal yang esensial sudah bisa saja dibuka bertahap. Misalnya restoran, supermarket, dan apotek. Namun ia menegaskan restoran tak boleh dine in atau makan di tempat, hanya take away dan delivery saja.
“Mal ada manajemennya, dan manajemen itu pintu masuk keluarnya jelas. Tapi mal itu diberi tahapan dulu, yang pelonggaran pertama sifatnya esensial. Restoran jangan dine in dulu, take away saja dulu. Dan pastikan customer datang dengan maskernya, dengan jumlah orang di dalam mal yang memenuhi standar.
Lalu ia mengusulkan agar para pedagang di pasar yang berjualan, semestinya sudah divaksin. Jika belum, dianjurkan untuk tidak berjualan dan digantikan dengan anak buah yang lebih muda dan sudah divaksin. “Di pasar misalnya jamnya dibatasi, dan seharusnya semua pedagang sudah divaksin. Kalau belum, ya tunggu dulu. Tugaskan anak buah yang sudah divaksin, enggak boleh risiko tinggi dengan komorbid,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, PPKM level 4 merupakan perpanjangan dari PPKM Darurat yang diberlakukan pada 3-20 Juli 2021 lalu. Kemudian pemerintah memperpanjang dengan sebutan PPKM level 4 pada 21-25 Juli 2021.
Level 4 artinya, setiap provinsi mencatatkan kasus Covid-19 lebih dari 150 atau 100 ribu penduduk per minggu. Kemudian, perawatan pasien di rumah sakit lebih dari 30 atau 100 ribu penduduk per minggu dan kasus kematian lebih dari 5 atau 100 ribu penduduk per minggu.
Kota Medan pun menjadi salah satu di antara 45 kabupaten/kota dari 21 Provinsi di Luar Pulau Jawa dan Bali yang menerapkan PPKM Level IV tersebut. Khusus di Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan menjadi satu-satunya kabupaten/kota yang memperpanjang dan menerapkan PPKM Level IV.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumut, Irman Oemar mengakui untuk Sumut, hanya Kota Medan yang masuk perpanjangan PPKM level 4, sesuai hasil rakor terakhir Gubsu Edy bersama para menteri terkait tersebut. “Masih sama (hanya Kota Medan). Untuk Sibolga juga (menerapkan PPKM Diperketat/level 3),” katanya.
Ia menambahkan, sebagai tindak lanjut atas Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) terbaru nantinya, akan diatur oleh wali Kota Medan. “Teknisnya nanti ada di Pemko Medan. Provinsi juga akan tindaklanjuti berdasarkan instruksi gubernur atas Inmendagri tersebut,” pungkasnya.
Terpisah, Jubir Satgas Covid-19 Kota Medan, Mardohar Tambunan mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih menunggu arahan dan petunjuk terkait perpanjangan PPKM Level 4. Dia mengaku, belum mendapat perintah. “Terkait perpanjangan PPKM Level 4 hingga 8 Agustus mendatang, kita belum ada dapat perintah. Padahal, biasanya sudah masuk arahannya ke kita. Mungkin nanti ada petunjuk dari pusat dan masih digodok,” katanya dihubungi wartawan via seluler, Minggu (25/7).
Mardohar mengaku, saat ini kasus di Medan untuk angka kematian tidak banyak, paling 1 sampai 2 orang. Sedangkan angka kesembuhan terus bertambah walaupun angka konfirmasi positif juga demikian tetapi tidak melonjak. “Hingga saat ini belum ada perintah dari Pak Wali Kota. Nanti kalau sudah ada, pasti disampaikan,” akunya.
Disebutkan dia, saat ini memang masih ada penyekatan yang dilakukan di beberapa ruas jalan. Namun sudah ada juga beberapa penyekatan yang telah dibuka. “Karena belum ada ada arahan yang pasti, makanya masih mengikuti pola yang sebelumnya,” sebut Mardohar.
Ia mengimbau kepada masyarakat, penyekatan jalan jangan dianggap sebagai tindakan tidak baik. Sebab penyekatan dilakukan untuk kepentingan bersama demi mengurangi penularan Covid-19. “Kami juga telah edukasi ke jajaran Pemko Medan untuk menyampaikan pada masyarakat terkait PPKM ini lebih edukatif. Artinya, menyampaikan aturan ini lebih manusiawi pada masyarakat. Banyak yang enggak suka dengan PPKM ini karena kebutuhan kita terganggu semua. Tapi, ini memang untuk kita bersama,” pungkasnya.
Sementara, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Setdako Medan, Muslim Harahap mengatakan, berdasarkan hasil rakor (rapat koordinasi) terkait penerapan PPKM Level IV di Luar Pulau Jawa dan Bali yang digelar secara virtual kemarin, Kota Medan memang masuk dalam 45 Kabupaten/Kota di Luar Pulau Jawa dan Bali yang menerapkan PPKM Level IV. “Itu artinya, kita memang akan memperpanjang masa PPKM Level IV ini,” kata Muslim Harahap kepada Sumut Pos, Minggu (25/7).
Namun hingga kemarin, kata Muslim, Pemko Medan masih belum mendapatkan petunjuk terkait perpanjangan PPKM Level IV tersebut, baik dari Mendagri maupun dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu). “Tapi petunjuknya berupa surat edaran, itu kita belum ada terima, kemarin baru terima arahan secara lisan saja saat di rakor kalau kita Kota Medan termasuk yang memperpanjang PPKM Level IV ini. Sedangkan petunjuk teknis (juknis) nya kan ada di surat edaran, baik itu Inmendagri maupun Ingubsu,” ujarnya.
Untuk itu, kata Muslim, pihaknya masih menunggu kedua Instruksi tertulis tersebut, baik dari Inmenndagri maupun tindaklanjut SE Mendagri berupa SE Gubsu. Nantinya, bila Pemko Medan sudah menerima SE Gubsu terkait perpanjangan PPKM Level IV tersebut, baru lah Pemko Medan bisa menindaklanjutinya dengan SE Wali Kota Medan.
“Nanti di surat edaran itulah akan diterangkan semuanya, sama seperti surat edaran sebelumnya yang mengatur teknis pelaksanaannya. Nanti disitu bisa kita lihat juknis PPKM Level IV kali ini, apakah ada perubahan dibanding PPKM Level IV sebelumnya atau tidak dan seterusnya. Kita tunggu lah, mungkin besok (hari ini) kita terima dari Mendagri maupun dari Gubsu, karena dua hari ini (Sabtu-Minggu) kan hari libur,” ungkapnya.
Sementara itu, Kabag Protokol Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Setdako Medan, Arrahman Pane juga mengatakan hal senada. Arrahman mengatakan, Pemko Medan belum menerima petunjuk terkait pelaksanaan PPKM Level IV tersebut, baik dari Mendagri maupun dari Pemprov Sumut atau Gubsu. “Kalau perpanjangnya ya pasti perpanjang (PPKM Level IV), sampai 8 Agustus (2021). Tapi untuk petunjuknya berupa surat edaran kita masih menunggu, dari Mendagri belum kita terima, apalagi dari Gubsu, sedangkan acuan kita nanti kan SE yang dari Gubsu,” kata Arrahman.
Untuk itu, Arrahman menegaskan, pihaknya masih menunggu petunjuk tersebut. “Jadi menunggu SE tersebut keluar, kita masih menjalankan intstruksi yang disebutkan dalam hasil rakor kemarin,” tandasnya. (jpc/ris/prn/map)
RAIH PERAK:
Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan mencatat angkatan total 302 kg di Olimpiade Tokyo dan sukses maraih medali perak, Minggu (25/7).
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Lifter andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan mencatat sejarah besar. Dia menjadi manusia Indonesia pertama yang meraih empat medali dalam empat Olimpiade.
RAIH PERAK:
Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan mencatat angkatan total 302 kg di Olimpiade Tokyo dan sukses maraih medali perak, Minggu (25/7).
Pada Olimpiade Tokyo 2020, Minggu (25/7), Eko meraih perak. Berlaga pada kelas 61 kg di Tokyo International Forum, Eko mencatat angkatan total 302 kg.
Dia kalah dari andalan Tiongkok Li Fabin yang mencatat 313 kg, Angkatan Li itu sekaligus merupakan rekor baru Olimpiade. Medali perunggu diraih atlet Kazakhstan Igor Son (294 kg).
Sebelumnya, Eko meraih perunggu pada Olimpiade Beijing 2008 ( kelas 56 kg) dan London 2012 (62 kg). Lima tahun lalu di Rio 2016, Eko berhasil mendapatkan perak (62 kg).
Pada angkatan snatch, Eko memulainya dengan sangat baik. Peraih emas Asian Games 2018 tersebut mengangkat beban 137 kg dengan lancar. Sementara itu, Li Fabin gagal mengangkat 137 kg pada percobaan pertama.
Namun sayang, pada percobaan kedua, Eko gagal mengangkat beban seberat 141 kg. Di sisi lain, Li berhasil mengangkat 137 kg dan lalu berlanjut dengan keberhasilan angkatan 141 kg pada percobaan ketiga.
Sayang, Eko yang kembali mencoba mengangkat 141 kg di kesempatan ketiga, kembali gagal. Jadi untuk kategori snatch, Eko berada di belakang Li. Padahal, angkatan terbaik Eko dalam ajang besar adalah 143 kg. Hal itu dia catat saat menjadi juara dunia 2018 di Ashgabat, Turkmenistan.
Pada clean and jerk, Eko berhasil mengangkat 165 kg pada angkatan pertama. Tekniknya sangat baik. Dia mengangkat dengan nyaman. Tetapi Li tampil luar biasa dengan juga mencatat angkatan 166 kg.
Pada percobaan kedua, Li juga sukses mengangkat seberat 172 kg. Yang luar biasa, catatan itu adalah rekor baru Olimpiade.
Kesuksesan Li, membuat Eko mau tidak mau untuk mengangkat 177 kg, jauh di atas rekor dunia yakni 174 kg. Dan seperti yang sudah diprediksi, Eko gagal melakukan tugasnya. Pada angkatan ketiga, Eko juga gagal. Inilah yang membuatnya gagal meraih emas mengejar Li.
Dengan keberhasilan Eko ini, Indonesia meraih dua medali di Olimpiade Tokyo 2020. Sebelumnya, Indonesia mendulang perunggu melalui lifter berusia 19 tahun Windy Cantika Aisah pada kelas 49 kg putri.
Saat ini, Eko sudah berusia 32 tahun. Memang akan berat bisa berlaga lagi di Paris 2024. Setelah masa Eko, generasi baru angkat besi Indonesia bisa menjadi tulang punggung di masa depan. Mereka antara lain, Muhammad Faathir (61 kg), Rizki Juniansyah (73 kg), dan Rahmat Erwin Abdullah (73 kg).
Medali Pertama
Sehari sebelumnya, Lifter putri Windy Cantika Aisah menyumbang medali pertama untuk kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020. Turun di kelas 49 kg, dia menyabet perunggu.
Pada pertandingan yang digelar di Tokyo International Forum, Sabtu (24/7), Windi mengumpulkan poin total angkatan 194. Saat angkatan snatch, Windy mencatatkan 84 kg, clean and jerk 110 kg.
Windy kalah dari lifter India Chanu Saikhom Mirabai yang mengumpulkan total angkatan 202. Lifter China, Hou Zhihui, menjadi peraih emas dengan total angkatan seberat 210.
Zhihui mencatatkan tiga rekor olimpiade di kelas 49 kg putri. Dia membukukan seberat 94 kg untuk angatan snatch dan 116 untuk angkatan clean and jerk.
Rengan raihan perunggu ini, Indonesia untuk sementara ada di urutan keempat klasemen medali Olimpiade Tokyo bersama dengan Swiss yang sama-sama meraih 1 perunggu hingga pukul 13.50 WIB. Sementara itu, China ada di urutan pertama dengan raihan dua emas. India dan Rusia sama-sama mengumpulkan satu perak ada di urutan kedua. (jpc/dts)
DIGIRING: Mantan pimpinan Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank Sumut Galang, LG digiring petugas di Kantor Kejatisu.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) menahan tersangka LG (61), mantan Pimpinan Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu (KCP) Galang, Kabupaten Deliserdang. Ia ditahan terkait kasus dugaan korupsi di bank BUMD milik Pemprov Sumut tersebut.
DIGIRING: Mantan pimpinan Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank Sumut Galang, LG digiring petugas di Kantor Kejatisu.
“Berdasarkan penghitungan kerugian keuangan negara oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), terhadap perkara ini menimbulkan kerugian keuangan negara sebesar Rp35.153.000.000,” ungkap Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasipenkum) Kejatisu, Sumanggar Siagian, Rabu (21/7) sore.
Dia menjelaskan, tersangka LG ditahan karena dikhawatirkan akan melarikan diri, merusak atau menghilangkan barang bukti, sehingga diterbitkan surat penahanan. “Ia ditahan berdasarkan Surat Perintah Penahanan bernomor : Print-11/L.2/Fd.1/07/2021 tanggal 21 Juli 2021 atas nama tersangka LG, mantan Pimpinan Cabang Bank Sumut KCP Galang,” urainya.
Dikatakan Sumanggar, dalam kasus ini tersangka melanggar pasal 2 ayat (1), Pasal 3 jo Pasal 18 UU No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU No 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Ia menambahkan, penahanan tersangka dilakukan selama 20 hari terhitung 21 Juli 2021 sampai dengan 9 Agustus 2021 dan tersangka dititipkan di Rumah Tahanan Polisi Kepolisian Daerah Sumatera Utara. (man)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Sumatera Utara (Kemenag Sumut) memberhentikan sementara Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Serdangbedagai (Sergai), Fahri Nasution. Penonaktifan itu, terkait laporan dugaan pelecehan seksual terhadap seorang pegawai honorer di sekolah tersebut.
Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Madrasah (Penmad) Kemenag Sumut, Erwin P Dasopang mengatakan, terkait laporan dugaan pelecehan seksual oleh Fahri, Inspektorat Jendral Kemenag telah melakukan pemeriksaan. “Kita nonaktifkan selama proses hukum selesai. Selama penonaktifan, kita menunjuk Wakil Kepala MAN 1 Sergai sebagai Pelaksana Harian (Plh),” ungkapnya kepada Sumut Pos, Minggu (25/7).
Erwin mengakui, pihaknya merasa terganggu dengan bergulirnya kasus ini. Karena itu, mereka berinisiatif mengambil kebijakan untuk memberhentikan sementara Fahri dari jabatannya.
Adapun yang ditunjuk sebagai Plh, yakni Wakil Kepala MAN 1 Sergai bidang kesiswaan, Atika Ahraini. Erwin menjelaskan, penonaktifan ini juga dilakukan demi memberi kesempatan kepada yang bersangkutan untuk menghadapi proses hukum yang tengah bergulir saat ini. “Bila nantinya tidak terbukti, maka yang bersangkutan akan dikembalikan haknya,” katanya.
Menurutnya, pasca merebaknya kabar kasus ini, ia mewakili Kakanwil Kemenag telah melihat langsung situasi di MAN 1 Sergai dan bertemu para guru di madrasah dengan harapan mendinginkan suasana. Mereka tak ingin kasus ini menimbulkan gejolak dan mengganggu proses belajar-mengajar di sana. “Kemudian kita meminta untuk tidak lagi terkontaminasi bela A atau B. Kita minta untuk kembali seperti semula,” pungkasnya.
Diketahui, kasus dugaan pelecehan seksual oleh Fahri kepada Ye sebelumnya telah dilaporkan ke Polres Sergai. Namun, meski sudah dilaporkan sejak 17 September 2020, laporan korban yang diterima dalam LP Nomor STTLP/180/IX/2020/SU/RES SERGAI, ini masih mengambang.
Pelapor kemudian melaporkan Polres Sergai ke Ombudsman RI Perwakilan Sumut pada 9 Juli lalu. Ombudsman kemudian melakukan klarifikasi terhadap pihak terkait mulai dari Polres Sergai, Fahri, dan juga Kanwil Kemenag Sumut atas dugaan maladministrasi penundaan berlarut atas laporan pelapor. Fahri telah memberikan klarifikasinya ke Ombudsman pada Kamis (22/7) lalu. (man)
TERSANGKA: Tersangka penggelapan mobil diamankan Polsek Medan Baru.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Feri Tambunan (43) warga Jalan Kuali, Medan Petisah, diringkus personel Polsek Medan Baru dari kawasan Jalan Pabrik Kimia, Medan Petisah, baru-baru ini. Feri ditangkap polisi karena dilaporkan telah menggelapkan mobil Avanza warna hitam metalik BK 1034 OA milik Romauli Br Tambunan (50) warga Jalan Pabrik Kimia.
TERSANGKA: Tersangka penggelapan mobil diamankan Polsek Medan Baru.
Plt Kapolsek Medan Baru AKP Parulian Lubis mengatakan, modus pelaku menggelapkannya dengan berpura-pura menyewa mobil korban untuk keperluan mengantar pesta. “Pelaku menyewa mobil korban mulai tanggal 6 Juli, dengan perjanjian perharinya Rp 250.000 dan akan dikembalikan pada 11 Juli. Pelaku kemudian membayar uang muka sebesar Rp 500.000,” jelasnya, Minggu (25/7).
Setelah waktu yang telah dijanjikan tiba, ternyata pelaku belum mengembalikan mobil tersebut. Korban lalu mendatangi rumah pelaku, tetapi pelaku beralasan mobil korban telah dipinjamkan kepada seorang perempuan berinisial De. Merasa telah ditipu dan tak sesuai kesepakatan, korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Medan Baru. “Dari laporan korban, kemudian dilakukan penyelidikan oleh petugas. Tak butuh waktu lama, pelaku pun diringkus tanpa perlawanan,” sambung Parulian.
Kepada petugas, pelaku mengakui perbuatannya telah menggelapkan mobil korban dan meminjamkannya kembali kepada wanita berinisial De. Pelaku juga mengaku tidak mengetahui mobil korban dibawa kemana. “Pelaku Selanjutnya pelaku diboyong ke komando guna penyidikan selanjutnya. “Petugas masih mendalami kasusnya untuk mendapatkan mobil korban. Sedangkan pelaku sudah ditahan untuk proses hukum lebih lanjut,” pungkasnya. (ris)
AKSI BEGAL: Aksi begal di Jalan Jamin Ginting terekam CCTV, Sabtu (24/7) .ISTIMEWA.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penyekatan sejumlah jalan raya terkait Pemberlakuan Pembatasan Kebijakan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Kota Medan, dimanfaatkan para pelaku perampokan jalanan (begal) untuk melancarkan aksinya. Bahkan, pelaku beraksi di dekat pos penyekatan.
AKSI BEGAL: Aksi begal di Jalan Jamin Ginting terekam CCTV, Sabtu (24/7) .ISTIMEWA.
Salah satunya, terjadi tak jauh dari pos penyekatan Jalan Jamin Ginting-Jalan Dr Mansur Medan, Sabtu (24/7) dini hari sekira pukul 01.15 WIB. Informasi diperoleh Minggu (25/7), aksi begal tersebut terekam CCTV dan videonya viral setelah tersebar di media sosial. Korbannya adalah seorang pria pengendara sepeda motor Vespa matic.
Peristiwa bermula ketika korban melintas dari arah persimpangan Jalan KH Wahid Hasyim dan masuk ke Jalan Jamin Ginting menuju kawasan Padangbulan. Namun, saat melaju di depan CV Arka Printing, tak jauh dari pos penyekatan, korban tersungkur ke aspal ditendang 4 pelaku begal saling berboncengan mengendarai 2 sepeda motor yang mengikuti dari belakang.
Korban yang terjatuh lalu berusaha bangkit. Akan tetapi, salah seorang dari keempat pelaku bergerak cepat dan menodongkan senjata tajam. Selanjutnya, seorang pelaku lagi langsung mengambil sepeda motor korban dan melarikan diri bersama pelaku lainnya. Melihat pelaku kabur, korban berupaya mengejar. Namun sayang usaha korban sia-sia lantaran pelaku sudah terlalu jauh. Korban akhirnya memutuskan melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polsek Medan Baru.
Sementara, M Manullang, warga sekitar lokasi kejadian mengaku mendengar ada keributan dini hari itu. Saat itu, dia hendak tidur di dalam rukonya yang dijadikan tempat usaha percetakan. Karena mendengar suara ricuh, kemudian membuka pintu ruko untuk mencari tahu. “Aku dengar ada suara keributan, dan aku buka sedikit pintu ruko lalu kulihat seorang pria sedang berlari sambil berteriak minta tolong,” ujarnya.
Kemudian, kata M Manullang, dia bertanya kepada korban. Selanjutnya, korban menceritakan kejadian yang dialaminya. “Setelah mendengar cerita korban, kami kemudian mengecek rekaman CCTV. Usai dicek, ternyata aksi pelaku begal itu terekam lalu aku serahkan videonya kepada korban,” ucapnya.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Medan Baru Iptu Irwansyah Sitorus yang dikonfirmasi via seluler terkait aksi begal di wilayah hukumnya tak merespon. Begitu juga saat dikirim pesan whatsapp, tak kunjung dibalas. (ris)