VISUM: Korban saat divisum di RS Bangkatan. teddy akbari/sumut pos.
BINJAI, SUMUTPOS.CO – Jhon M Sitepu ditemukan tewas di kediamannya, Jalan Sei Musi Nomor 25 Lingkungan III Kelurahan Tanahseribu, Binjai Selatan, Rabu (2/6) malam. Kabar korban yang diketahui sebagai pemilik satu yayasan sekolah ini berembus kencang di media sosial.
VISUM: Korban saat divisum di RS Bangkatan. teddy akbari/sumut pos.
Adalah, korban yang berusia 60 tahun ini diduga mengalami frustasi hingga nekat mengakhiri nyawa dengan cara gantung diri di sebuah kamar. Namun, polisi enggan berspekulasi soal kabar dugaan frustasi tersebut.
“Berdasarkan keterangan dari istri korban menerangkan bahwa keluarga tidak merasa keberatan atas kejadian tersebut. Bahkan, keluarga juga tidak melakukan autopsi terhadap jasad korban,” jelas Kasubbag Humas Polres Binjai, AKP Siswanto Ginting, Kamis (3/6).
Ini disampaikan Siswanto karena keluarga korban sudah membuat surat pernyataan atas peristiwa tersebut. Dia menjelaskan, korban mulanya masih terlihat oleh warga sekitar pukul 18.00 WIB.
Selang 60 menit kemudian, Petrik Priana Sitepu mencari keberadaan ayahnya. “Sebab, korban tidak ada di dalam rumah. Si anak juga menghubungi no ponsel ayahnya, tapi tidak ada jawaban dan tertinggal di rumah,” bebernya.
Saksi panik karena tidak melihat sang ayahnya. Saksi pun kemudian mencari ke seluruh kamar di rumah.
“Begitu dibuka kamar samping rumah, korban ditemukan sudah dalam posisi tergantung pada sebuah balok kayu yang dipasang pada lubang angin pintu,” ujar dia.
Temuan ini langsung dikabarkan si anak kepada ibunya, Rami br Manik (56). Tak ayal, suara tangis pecah ketika melihat keadaan korban yang nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tragis.
“Korban diturunkan oleh anaknya dengan cara memotong tali menggunakan pisau. Kemudian korban dibawa oleh keluarga ke Rumah Sakit Bangkatan,” ujarnya.
Sesampai di sana, petugas medis rumah sakit milik PT Perkebunan Nusantara II ini melakukan pemeriksaan. Hasilnya, korban sudah dinyatakan meninggal dunia.
Barang bukti yang diamankan polisi seutas tali nilon warna putih sepanjang kurang lebih dua meter dan satu batang balok kayu. Kini, jenazah korban sudah disemayamkan oleh keluarga.
“Hasil pemeriksaan medis, tidak ada ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” pungkasnya. (ted/azw)
TERSANGKA: Pelaku perampokan terhadap janda Lisbet Napitupulu (55) di Jalan Pelita I, Kelurahan Sidorame Timur, Medan Timur. m idris/sumut pos.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua pelaku perampokan rumah janda Lisbet Napitupulu (55) di Jalan Pelita I, Kelurahan Sidorame Timur, Medan Timur pada Kamis (6/5), akhirnya diringkus polisi. Satu dari kedua pelaku tersebut terpaksa ditembak mati karena menyerang menggunakan parang dan berusaha merebut senjata api petugas kepolisian saat ditangkap. Sedangkan satu pelaku lagi lumpuh kakinya karena juga melawan ketika dibekuk.
TERSANGKA: Pelaku perampokan terhadap janda Lisbet Napitupulu (55) di Jalan Pelita I, Kelurahan Sidorame Timur, Medan Timur. m idris/sumut pos.
Kedua perampok tersebut masing-masing berinisial Mak (38) dan MA (47). Tersangka MA ditembak mati, sementara MA ditembak tulang kering kaki kanannya. Kedua tersangka tersebut tak lain tetangga korban, diringkus dari tempat dan waktu terpisah.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko mengatakan, dari hasil penyelidikan yang dilakukan, tim Satreskrim mendapatkan titik terang dalam kasus tersebut. Personel mengendus keberadaan tersangka MAK yang bersembunyi di daerah Batang Kuis, Deli Serdang. “Personel bergerak ke lokasi melakukan pengintaian di kawasan Jalan Muspika, Gang Adil, Batang Kuis, pada Rabu (26/5). Setelah tersangka MAK terlihat, kemudian langsung dilakukan penangkapan. Akan tetapi, tersangka melawan hingga akhirnya ditembak kakinya,” ujar Riko saat memaparkan kasus tersebut, Rabu (2/6) sore.
Dari pengakuan tersangka Mak, Riko menyebutkan, perbuatan kriminal terhadap korban dilakukannya bersama rekannya MA. Personel lalu melakukan pengembangan dan berhasil mengamankan sejumlah barang hasil curian milik korban. Selain itu, juga meringkus satu tersangka lagi berinisial AI dengan peran menjual sepeda motor Honda Supra X milik korban yang dicuri. “Barang bukti yang diamankan 1 unit sepeda motor dan kartu ATM milik korban. Kemudian, pisau, parang, tali warna biru yang digunakan untuk mengikat korban, daster berlumuran darah, topi, jaket dan sprei ,” sebut dia.
Riko mengaku, personel kembali mengembangkan kasus itu dan mendapat informasi terkait keberadaan tersangka MA yang berada di kawasan Jalan Meteorologi VI, Percut Sei Tuan. Setelah tersangka terlihat, tim lalu berusaha menangkapnya. “Ketika tim melakukan penangkapan, tersangka MA melakukan perlawanan dengan parang dan berupaya merebut senjata anggota. Petugas pun akhirnya menembak tersangka hingga mengenai bagian dada. Tersangka kemudian langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan, tetapi dalam perjalanan tewas,” ungkap dia.
Menurut Riko, motif para tersangka melakukan perbuatan kriminal tersebut sejauh ini murni perampokan. Kedua tersangka ingin menguasai harta benda milik korban. “Untuk motif lain belum ada ditemukan, tersangka dengan korban sebatas pembeli dan penjual. Korban kesehariannya membuka kedai di rumahnya,” kata Riko.
Dijelaskan dia, aksi perampokan yang dilakukan pelaku ini sudah direncanakan sebelumnya. Pada Rabu (5/5) sekitar pukul 10.00 WIB, pelaku MA menemui Mak di Jalan Gaharu dan memberitahukan rencana untuk merampok di rumah korban. Esok harinya, sekitar pukul 04.20 WIB, keduanya beraksi ke rumah korban dengan membawa peralatan dua pisau dan tang untuk membuka seng kamar mandi rumah korban.
Setelah berhasil membukanya, pelaku masuk ke bagian dapur dan menunggu korban membuka pintu dari rumah utama. Sekitar pukul 05.30 WIB, korban membuka pintu dan kedua tersangka langsung mendorongnya sampai terjatuh. Saat itulah, korban diikat oleh tersangka dan membekapnya.
“Peran tersangka MA memegang kaki dan mengikat korban menggunakan tali. Di saat itu, juga tersangka MAK membekap mulut sambil menodongkan pisau ke leher korban. Kemudian, pelaku MA menyuruh Mak untuk membunuh korban. Tersangka MAK lalu menusukkan pisau ke leher korban hingga tewas,” terang Riko.
Usai menghabiskan nyawa korban, kedua pelaku mengambil barang-barang di dalam rumah lalu kabur. Harta benda yang dilarikan pelaku, yaitu Honda Supra X, uang Rp10 juta, dan kartu ATM milik korban. Selanjutnya, pada Kamis (6/5) sore sekitar pukul 16.00 WIB, kedua pelaku mendatangi rumah tersangka AI di Jalan Perhubungan, Desa Laut Dendang, Percut Sei Tuan untuk menjualkan kendaraan korban. “Tersangka AI menjual sepeda motor korban dan menyerahkan uang penjualan seharga Rp3,5 juta. Dari uang tersebut, tersangka memperoleh upah Rp500 ribu,” bebernya.
Riko menambahkan, atas perbuatannya, kedua tersangka dikenakan Pasal 365 ayat 4, Pasal 338 junto 340 tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman mati atau 20 tahun kurungan penjara.
Diketahui, Lisbet Napitupulu ditemukan tewas mengenaskan di kamar rumahnya, Kamis (6/5) siang. Lisbet tewas karena dibunuh dan terdapat luka tikaman di lehernya. Lisbet diketahui seorang janda dan tinggal sendirian di rumahnya. Keseharian korban berjualan dan membuka kedai sembako. (ris/azw)
Saat berkendara, banyaknya lampu indikator pada Meter Cluster kendaraan sering membuat kita bingung untuk mengenali maksud dan fungsinya. Padahal, pemahaman tersebut penting guna menambah kenyamanan dan keselamatan pengguna. Bambang Supriyadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) berbagi tips untuk lebih mengenali beberapa indikator pada Meter Cluster agar pengguna kendaraan dapat memahami kondisi kendaraannya dengan baik, berikut penjelasannya;
1. Temperatur Mesin
Berfungsi untuk memberikan peringatan suhu panas pada mesin kendaraan ketika mengalami overheat. Jika anda mendapati kondisi ini, anda perlu mematikan komponen elektronik yang bisa membebani mesin seperti AC maupun Audio. Selanjutnya, pinggirkan kendaraan hingga idle beberapa saat dan matikan mesin agar suhu yang terlalu panas dapat turun.
2. Check Engine
Memiliki bentuk gambar seperti mesin, apabila menyala mengindikasikan adanya suatu masalah yang terjadi pada bagian mesin atau controlnya. Meski demikian, hal ini tidak selalu menunjukkan kerusakan serius bagi pengguna. Dapat diakibatkan adanya soket yang kendor, juga dapat menunjukkan adanya komponen/sensor pada mesin yang membutuhkan penggantian.
3. Tekanan Oli Mesin
Berbentuk seperti teko dengan fluida menetes, jika menyala menandakan sistem pelumasan mesin mobil Anda bermasalah. Dapat diakibatkan dari volume oli menurun atau dari sistem pelumasan yang bermasalah. Lakukan pengecekan volume oli dan tambahkan jika kurang dan cek adanya kebocoran.
4. Pengisian Aki
Aki memiliki peran penting untuk menyuplai kebutuhan kelistrikan pada kendaraan. Ketika menyala, menunjukkan adanya masalah pada sistem pengisian arus listrik (altenator tidak mengisi). Yang berdampak aki akan kosong sehingga kendaraan tidak dapat distarter, lampu dan semua sistem kelistrikan tidak dapat dioperasikan.
5. Indikator Rem Parkir
Rem parkir dengan bentuk lingkaran dan P pada bagian tengahnya, menunjukkan dalam kondisi sedang dioperasikan (aktif).
6. Minyak Rem
Berbentuk lingkaran dengan tanda seru pada bagian tengahnya. Ketika menyala menunjukkan volume minyak rem kurang, dikarenakan ausnya kampas rem akibat penggunaan atau adanya kebocoran. Tambahkan minyak rem dengan jenis yang sama.
7. ABS (Anti-Lock Braking System)
Llingkaran dan tulisan ABS pada bagian tengahnya, menunjukkan adanya masalah pada sistem tersebut. Ketika sistem ABS bermasalah fungsi rem tetap berfungsi dengan tipe konvensional, sehingga tidak perlu di khawatirkan rem tidak beroperasi.
8. AT (Automatic Transmission)
Hanya dimiliki oleh kendaraan bertransmisi otomatis, apabila menyala dapat menunjukkan adanya masalah pada sistem transmisinya.
9. VSC (Vehicle Stability Control)
Dengan gambar kendaraan dan alur jalan slip, jika menyala menandakan VSC sedang di non aktifkan pengemudi atau sedang ada malfungsi pada sistem tersebut.
10. TRC (Traction Control)
TRC/off ini menyala menandakan TRC sedang di non aktifkan pengemudi atau sedang ada malfungsi pada sistem tersebut.
11. EPS (Electric Power Steering)
EPS hanya dimiliki pada kendaraan yang menggunakan Electric Power Steering. Jika menyala menandakan adanya malfungsi pada sistem, yang ditandai dengan steering terasa berat.
12. Air Bag
Berupa gambar penumpang dan kantong udara didepannya. Jika indicator ini menyala menadakan adanya malfungsi pada sistem air bag.
13. Bahan Bakar
Simbol ini pasti sudah familiar lagi bagi Anda dengan gambar pompa bensin yang biasanya disertai dengan informasi volume bahan bakar dengan jarum ataupun bar, disertai dengan huruf E (Empty) & F (Full). Dan terdapat anak panah yang menunjuk kanan/kiri lubang pengisian bahan bakar.
14. Immobilizer
Gambar bulatan merah akan menyala mengedip ketika kunci dilepas atau ketika ada masalah pada sistem immobilizernya.
15. Key Free
Hanya dimiliki kendaraan yang menggunakan Key Free, gambar kunci dengan sinyal warna kuning menyala mengedip ketika key free berada diluar kendaraan sedangkan mesin masih hidup atau ketika ada masalah pada sistemnya.
16. Seat Belt
Simbol ini akan menyala ketika seat belt di bagian driver tidak digunakan, buzzer akan berbunyi ketika kecepatan melebihi 20km/jam dan akan berhenti berbunyi ketikan seat belt sudah digunakan.
Semua indikator pada Meter Cluster akan menyala ketika IG On yang menandakan semua beroperasi dengan baik dan akan mati saat mesin hidup. (sih)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pada tahun 2020, Bank Mestika mencatat kinerja baik dengan meraih laba profit sebesar Rp325,932 miliar. Meski di tengah pandemi Covid-19, bank yang didirikan sejak 1955 ini, menunjukan peningkatan laba dibandingkan tahun 2019, lalu.
Jajaran Komisaris dan Direksi PT Bank Mestika Dharma Tbk foto bersama di sela kegiatan Publi c Expose Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar di Grand Aston Hotel Medan.(ist).
Presiden Direktur Bank Mestika, Achmad S. Kartasasmita menjelaskan dari laba tersebut, pihaknya akan membagikan deviden sebesar Rp 120 miliar kepada pemegang saham bank yang berpusat di Kota Medan ini.
“Hari ini kami menetapkan akan memberikan deviden sebesar Rp 120 miliar,” ungkap Achmad kepada wartawan pada Public Expose Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Mestika Dharma Tbk, yang digelar secara virtual, di Grand Aston Medan, Kamis (3/6) siang.
RUPS yang juga dihadiri oleh Hendra Halim sebagai Wakil Presiden Direktur, Andy sebagai Direktur Kepatuhan, Harun Ansari sebagai Direktur Operasional, dan Yusri Hadi Direktur Umum.
Lanjut, Achmad menjelaskan bahwa pihaknya akan membagikan deviden kepada para pemegang saham sekitar Rp120 miliar atau senilai Rp29,79 per lembar sahamnya.”Jadi itu kalau dihitung sekitar Rp29,79 per lembar sahamnya,” sebut Achmad.
Achmad mengungkapkan untuk kinerja keuangan hingga tahun 2020, aset Bank Mestika sudah mencapai Rp14,159 triliun sedangkan untuk dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp9,895 triliun.
“Untuk penyaluran kredit mencapai Rp7,195 triliun, dengan NPL sekitar 1,64 persen,” tutur Achmad.
Sedangkan, untuk target pencapaian di tahun 2021 ini. Achmad mengatakan bahwa Bank Mestika menargetkan laba sebesar Rp386,069 miliar, DPK Rp10,466 triliun, dan penyaluran kredit sebesar Rp7,663 miliar.
Bank Mestika juga memberikan restrukturisasi sesuai dengan kebijakan pemerintah hingga Maret 2022. “Jumlah debitur yang mendapatkan restrukturisasi sebanyak 223 rekening dengan total out standing sebesar Rp652 miliar,” jelasnya.
Achmad menjelaskan pada tahun 2021 sebetulnya pemberian kredit yang direcanakan Bank Mestika Dharma dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) lumayan signifikan. Namun terkait kondisi pandemi Covid-19 yang masih bertahan terus dan ketidakpastian di pasar.
Kemudian, ia mengatakan pelaku bisnis juga belum berani meminjam kredit untuk investasi maka pertumbuhan perkembangan kredit yang diestimasikan di angka sekira 6,5 persen masih di bawah target.
“Ini akibat pasar yang belum jelas maka kami juga melaksanakan bisnis dengan sangat hati-hati sehingga pertumbuhan kredit yang direncanakan jauh di bawah target,” kata Achmad.
Berbicara soal ekspansi pada tahun 2021, Achmad menyebutkan dalam situasi seperti ini pihaknya memilih untuk memulai kerja sama dengan sejumlah perusahaan fintech yang semakin menjamur akhir-akhir ini.
“Melalui kerja sama dan masuk ke dalam ekosistem mereka maka kami dapat ikut berpartisipasi dalam memberi pinjaman kepada masyarakat melalui platform yang dimiliki fintech. Jadi tahun ini kami tidak memilih untuk menambah jumlah kantor cabang dan tidak mengembangkan pasar secara signifikan. Kami lebih melihat bagaimana kesempatan yang ada terutama menyangkut penggunaan digital dalam memberikan pinjaman,” jelas Achmad. Achmad mengungkapkan dalam pemberian kredit pada tahun 2021, Bank Mestika Dharma tidak terlalu banyak mengalami guncangan dari kredit-kredit macet apalagi komoditas sawit di Provinsi Sumut masih menjadi bisnis yang sangat bagus.
“Jadi kondisi kami masih stabil, tidak mengalami guncangan dari adanya kredit-kredit macet. Terus terang Bank Mestika Dharma banyak punya eksposur dalam dunia kelapa sawit. Jadi kita bisa melihat kelapa sawit posisinya masih cukup baik sampai hari ini,” kata Achmad.
Achmad juga menjelaskan dalam industri sawit Crude Palm Oi (CPO) pernah mencapai harga tertinggi sehingga nasabah atau debitur Bank Mestika Dharma yang berada di dalam industri kelapa sawit tidak banyak mengalami gangguan dalam hal pembayaran pinjaman.
“Pembayaran mereka dari industri sawit tetap lancar tingkat NPL mereka hampir tidak ada. Mungkin industri lain seperti transportasi dan industri lainnya ada sedikit terganggu akibat pandemi Covid-19. Tapi mudah-mudahan dengan membaiknya situasi ekonomi maka bisnis transportasi juga akan tumbuh dan meningkat untuk mendukung pengangkutan barang dan logistik perkembangan ekonomi khususnya bisnis online,” tandas Achmad.
Selain itu, dalam public expose tersebut juga disampaikan, di masa pandemi Covid-19, Bank Mestika telah melakukan penyaluran dana tanggung jawab perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang dipusatkan untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid1-19 dibeberapa daerah.
Bank mestika menggelar kegiatan sebagai peningkatan literasi keuangan yang diberikan kepada guru yang tersebar di berbagai kota, sekaligus memberikan seminar motivasi dengan tema “Agile Teaching”.
Dalam RUPS tersebut juga disampaikan tidak adanya perubahan susunan direksi maupun komisaris. Untuk jajaran direksi, Achmad S. Kartasasmita sebagai Direktur Utama, Hendra Halim sebagai Wakil Direktur Utama, Andy sebagai Direktur Kepatuhan, Harun Ansari sebagai Direktur Operasional, dan Yusri Hadi Direktur Umum.
Sedangkan dewan komisaris yakni Indra Halim sebagai Komisaris, Gardjito Heru sebagai Komisaris Independen, Witarsa Oemar sebagai Presiden Komisaris, dan Katio sebagai Komisaris Independen.(gus)
Berkolaborasi dengan TikTok, platform distribusi video singkat terdepan, GoFood membekali pelaku usaha dengan tips sukses memasarkan produk kuliner melalui media sosial.
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemasaran produk melalui platform digital semakin menjadi faktor penentu pertumbuhan usaha di industri kecil dan menengah di Indonesia, termasuk bagi para pelaku usaha di sektor kuliner. Berkolaborasi dengan TikTok, platform distribusi video singkat terdepan, GoFood membekali pelaku usaha dengan tips sukses memasarkan produk kuliner melalui media sosial.
Edukasi ini diinisiasi oleh TikTok dengan misi #MajuBarengTikTok yang juga sejalan dengan semangat #MelajuBersamaGojek. Program ini diikuti secara gratis oleh para pelaku UMKM di Indonesia dan diselenggarakan secara daring pada 3-29 Juni 2021. Kegiatan ini didukung oleh Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia (Kemenkop UKM RI), Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), GoFood, dan sejumlah perusahaan lain.
Di era yang serba digital, penggunaan media sosial dianggap oleh pelaku usaha sebagai salah satu sarana promosi yang paling efektif. Misalnya, 62.4% pelaku usaha mengandalkan kanal online untuk menjual produk-produk mereka, dimana 34.3% di antaranya memanfaatkan media sosial dan layanan pengantaran online sebagai sarana pemasaran.
Preferensi mitra usaha ini sejalan dengan pergeseran kebiasaan masyarakat yang semakin mengandalkan platform media sosial untuk menentukan pilihan, dimana 65.1% masyarakat menggunakan media sosial sebagai sumber utama pencarian informasi brand atau merek sebelum berbelanja.
Pemanfaatan media sosial sudah semakin lumrah di kalangan UMKM, namun ada beberapa hal mendasar yang masih luput dari perhatian pelaku usaha saat menggunakan media sosial untuk mengembangkan bisnis.
VP Merchant Marketing Gojek Indonesia, Bayu Ramadhan membagikan tiga hal dasar yang perlu diperhatikan oleh pelaku usaha saat melakukan promosi di ranah digital
Dalam pemaparan materinya, VP Merchant Marketing Gojek Indonesia, Bayu Ramadhan membagikan tiga hal dasar yang perlu diperhatikan oleh pelaku usaha saat melakukan promosi di ranah digital, di antaranya:
Tiga detik pertama menentukan kesuksesan iklan: informasi penting terkait produk harus disampaikan di awal. Tiga detik ini akan sangat menentukan keputusan pelanggan.
Mengemas kegiatan sehari-hari menjadi konten menarik: kegiatan sehari-hari di resto bisa menjadi bagian dari ide konten yang dibagikan untuk semakin memperkenalkan bisnis kuliner, seperti saat proses memasak dan menyajikan makanan.
Konten yang simpel, faktual, dan tepat sasaran: pastikan konten iklan sederhana dan mudah dicerna, misalnya foto yang digunakan harus sesuai dengan promo yang ditawarkan.
Kerjasama dengan TikTok ini merupakan bagian dari upaya konsisten GoFood mendukung UMKM kuliner melaju melalui inovasi teknologi dan non-teknologi. Bayu mengatakan, “Kami sangat antusias dapat berkolaborasi dengan platform dengan misi yang serupa agar dukungan kami berupa edukasi ini dapat memberi manfaat untuk lebih banyak UMKM kuliner di Indonesia, dengan menghadirkan tema edukasi yang semakin lengkap dan beragam. Di masa yang akan datang, GoFood selalu terbuka untuk kerja sama dan sinergi dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah, platform teknologi, maupun organisasi, yang berkomitmen untuk bergerak bersama untuk mendukung UMKM di Indonesia semakin melaju dengan go-digital.”
Sejalan dengan Gojek, Head of SMB TikTok Indonesia, Pandu Nitiseputro juga mengungkapkan dukungan platform TikTok bagi pertumbuhan UMKM. “Sebagai platform distribusi video singkat, kami telah menyediakan berbagai fitur dan tools yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai jenis kategori UMKM, termasuk kuliner untuk menumbuhkan usahanya. Kami percaya, kecakapan dalam memanfaatkan teknologi juga harus diimbangi dengan edukasi. Pengalaman GoFood dalam mengembangkan sektor industri ini membuat kami semakin optimis bisa memberikan manfaat positif bagi lebih banyak pelaku usaha di Indonesia melalui program #MajuBarengTikTok.”
Selain sesi edukasi terkait Digital Marketing bersama GoFood, kelas daring #MajuBarengTiktok akan menghadirkan materi menarik lainnya, diantaranya Pembuatan Konten Kreatif hingga Pengenalan TikTok Ads. (rel)
Fasda Komunikasi Pematangsiantar Program Pintar Tanoto, melatih guru2 memahami dan mempraktekkan metode pembelajaran aktif dengan unsur-unsur MIKiR.
PEMATANGSIANTAR, SUMUTPOS.CO – Belum semua guru di Sumatera Utara yang mengetahui dan atau mempraktekkan metode pembelajaran aktif dengan unsur-unsur MIKiR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi dan Refleksi) yang dikembangkan Tanoto Foundation. Apalagi, tidak semua sekolah menjadi mitra Tanoto yang guru-guru mitranya dilatih secara berkesinambungan.
Peduli dengan peningkatan kualitas pembelajaran, sejumlah fasilitator daerah (fasda) komunikasi Tanoto Foundation di Kota Pematangsiantar melakukan sejumlah pelatihan kepada guru-guru SD, baik sekolah mitra maupun nonmitra. Mulai dari modul 1, modul 2, dan model pembelajaran daring/luring.
“Model pembelajaran aktif ini sangat diminati guru- guru SD di Kota Pematangsiantar. Selain langsung dipraktekkan di kelas pada saat pelatihan, juga karena prakteknya didampingi langsung fasilitatornya,” kata Benteng Damanik, guru di SDN 125138 Pematangsiantar, yang juga Fasda Komunikasi Pematangsiantar Program Pintar Tanoto, kepada Sumut Pos, kemarin.
Benteng Damanik menjelaskan, sebagai Fasda Komunikasi Pematangsiantar, dirinya ikut melakukan pendampingan khusus bagi sekolah mitra yang membutuhkan. “Karena bentuk pelatihannya terstruktur, guru-guru SD relatif mudah memahami dan menyebarluaskan praktek pembelajarannya melalui media sosial. Salahsatunya adalah Facebook Siantar Merdeka Belajar maupun Forum Peningkatan Kualitas Pendidikan,” jelasnya.
Pelatihan-pelatihan yang rutin dilakukannya, ternyata menarik minat sejumlah kepala sekolah SD nonmitra Tanoto di Kota Pematangsiantar. Para kasek itu meminta Tanoto memberi mereka kesempatan mendapat pelatihan khusus di sekolah masing-masing.
“Sebenarnya, Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar telah melakukan diseminasi praktik, baik modul 1 secara menyeluruh kepada guru-guru di SD kota Pematangsiantar. Tapi kata para kasek itu, rasanya belum cukup dipahami guru secara menyeluruh,“ ungkap Benteng menirukan salahsatu kepala sekolah SD di Jalan Kesatria, yang juga Fasda Pematangsiantar.
Karena itu, sejak Februari hingga Maret 2021, para Fasda Kota Pematangsiantar melakukan pendampingan khusus di beberapa sekolah non-mitra. Antara lain di SDN 125546 Jalan Binjai, SD 122371 Jalan Kestria, dan SDN 122362 Jalan SM. Raja. Tentu dengan penerapan protocol kesehatan yang ketat, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan membatasi jumlah kehadiran.
“Di samping itu, kami juga tetap melakukan pendampingan khusus di beberapa sekolah mitra yang merupakan bagian dari program pintar,” kata Benteng. Selain Benteng Damanik, Fasda Komunikasi Pematangsiantar Program Pintar Tanoto adalah Dra. Lasmaria Aruan, M.Pd.
“Sebagai team, kami merasa terhormat dengan undangan pendampingan khusus ini. Kehadiran kami disambut guru-guru sekolah mitra maupun non-mitra dengan baik. Pendampingan mereka ikuti sangat disiplin,” lanjutnya.
Di akhir pelatihan, para fasda kadang menanya umpan balik dari beberapa guru. Minarti Tampubolon, guru kelas VI SDN Jalan Kesatria menyatakan sangat beruntung mendapat pelatihan metode pembelajaran MIKiR.
“Kepala sekolah sangat memahami kemampuan kami menyajikan pembelajaran. Karena itulah, beliau meminta bapak/ibu Fasda mendampingi kami merancang pembelajaran aktif. Dari biasanya kami mengajar hanya mengandalkan buku teks pelajaran, dan meminta siswa membaca secara bergantian dan mencatat, sekarang setelah mengikuti pelatihan, kami mempunyai semangat yang luar biasa untuk merancang pembelajaranaktif. Yakni dengan melakukan berbagai percobaan, penelitian, dan praktek langsung,” cetusnya penuh semangat.
Minarni berharap, para Fasda hadir minggu depan mengamati mereka melakukan praktek pembelajaran di sekolah mereka secara langsung.
Sementara itu, Reny Anggriani Manalu, guru kelas IV SDN 122366 Jalan Pdt. Wismar Saragih yang merupakan sekolah mitra Tanoto, mengaku senang mengikuti pendampingan dari Fasda. “Usai pelatihan, saya sebagai guru jadi mampu merancang skenario pembelajaran dan menuangkannya dalam RPP sesuai kebutuhan kami. Kalau biasanya, kami belajar dan meniru RPP yang ada di internet. Terimakasih bapak ibu fasilitator, dan terimakasih Tanoto Foundation,” cetusnya manis.
Kembali ke Benteng Damanik, setelah memberi pelatihan, minggu berikutnya Fasda mengamati ibu guru Minarti Tampubolon melakukan praktek pembelajaran di kelasnya. Di depan 8 siswa, ia melakukan pembelajaran secara tatap muka dengan mengikuti dan mematuhi protokol kesehatan. Siswa dibagi dalam 2 kelompok, dan melakukan percobaan merangkai rangkaian listrik seri dan pararel dengan bantuan baterai ABC.
“Hasilnya, para siswa terlihat sangat aktif melakukan percobaan. Rangkaian listrik seri dan pararel berhasil dilakukan,” jelas Benteng.
Pengalaman berbeda dialami ibu guru Reny Anggraini dari SDN 122366, yang melakukan praktek pembelajaran aktif usai pelatihan. Karena siswanya ada beberapa yang tidak aktif di WA Group kelas, Reny nekat mendatangi kediaman orangtua siswanya.
“Saya mendatangi rumah siswa yang tidak aktif di Grup WA, berdasarkan alamat yang tertera pada biodata kelas. Berdasarkan keterangan masyarakat sekitar, ternyata mereka sudah pindah rumah ke daerah lokalisasi hiburan malam. Karena semangat melakukan pembelajaran aktif, saya nekat mendatangi ke sana. Ternyata lokasinya melewati daerah persawahan, dan kompleks itu benar daerah lokalisasi. Ini sangat memprihatinkan. Tapi saya tetap mengajar mereka sambil berharap semoga pandemi ini cepat berlalu,” ungkapnya.
Pejabat Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar, Jalatua Habungaran Hasugian, S.Pd, MH.,MA, dalam sambutannya pada pembukaan pendampingan sekolah secara khusus, menyatakan program tersebut sangat bagus.
“Kita akan mendorong semua sekolah di Siantar melakukan pelatihan ini. Kepala sekolah sebagai supervisi harus dapat melihat dan meningkatkan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian, anak didik akan memperoleh pengalaman belajar yang bermakna,” ungkapnya. (rel/mea)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kehadiran bank digital saat ini tak bisa dielakkan. Akan tetapi, kelahiran bank jenis baru ini tidak serta merta harus diikuti dengan musnahnya layanan bank konvensional. Kedua layanan perbankan ini harus berjalan beriringan demi manfaat besar untuk masyarakat.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, pada intinya kehadiran bank digital membawa semangat agar lembaga keuangan bisa melayani masyarakat banyak dengan biaya dan cara semurah dan seefektif mungkin. Akan tetapi, kehadiran bank konvensional juga masih dibutuhkan karena proses perubahan cara pelayanan terhadap masyarakat tak bisa berubah drastis dalam waktu singkat.
“Perbankan konvensional itu ingin sekali melayani masyarakat sebanyak mungkin dengan biaya semurah mungkin. Namun faktanya, layanan konvensional menghadapi dua tantangan: pertama adalah operational cost-nya itu tinggi, kedua operational risk-nya juga tinggi. Sekarang hal itu akan diatasi dengan bank digital,” ujar Sunarso.
Di masa mendatang, layanan konvensional perbankan akan banyak digantikan oleh sistem digital. Akan tetapi, waktu yang dibutuhkan agar sistem bank digital beroperasi maksimal diperkirakan masih sekitar 5-10 tahun lagi. Fakta itu membuat kehadiran bank konvensional seperti BRI masih dibutuhkan untuk melayani kebutuhan masyarakat. Dalam perjalanannya, proses transformasi digital layanan perbankan juga turut berlangsung dan menunggu adanya aturan dari regulator untuk pengamanan operasional dan konsumen bank digital.
“Kalau begitu apa yang perlu diatur? Menurut saya satu adalah pengamanan operasionalnya bagi bank maupun nasabah. Dua, dengan digital seperti ini jangkauannya akan jadi lebih luas, bahkan mungkin borderless, sementara masing-masing negara kan punya kebijakan tentang tax. Kemudian kalau penduduk antar negara itu bisa ber-banking secara online seperti ini bagaimana perpajakannya? Itu juga salah satu hal yang perlu diatur,” ujarnya.
Saat ini BRI sebagai lembaga keuangan dengan jangkauan terluas di Indonesia telah memulai langkah pelayanan secara hybrid untuk masyarakat. Salah satu contohnya, layanan secara daring bisa didapatkan masyarakat dan nasabah melalui aplikasi BRImo. Melalui platform tersebut, pengajuan kredit dan pembukaan rekening baru di BRI bisa dilakukan hanya dalam hitungan menit.
“Konversi BRI menjadi bank digital secara mendadak memiliki resiko yang besar. Untuk itu, BRI memilih tetap menjalankan fungsinya sebagai bank konvensional, namun proses bisnisnya didigitalkan. Sedangkan untuk layanan bank digital, tidak di BRI-nya langsung, namun melalui BRI Agro,” tuturnya. Perusahaan anak BRI ini memiliki ukuran yang tidak terlalu besar, dan cukup agile untuk jadikan digital attacker – digital bank,”
VIRAL: Surya Manurung bersama dua saudaranya dalam unggahan video ‘Tiktok’ yang viral di media sosial.
ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Tiga bersaudara asal Kabupaten Asahan pengidap Treacher Collins Syndrom (TCS), mendadak viral di media sosial ‘Tiktok’ dengan pengikut 110 ribu orang dalam tempo seminggu.
VIRAL: Surya Manurung bersama dua saudaranya dalam unggahan video ‘Tiktok’ yang viral di media sosial.
Salah satu unggahan video mereka, telah dilihat 27 juta dalam waktu tiga hari melalui akun TikTok mereka @suryamanurun9.
Syarif Ali Surya Manurung (27), pemilik akun @suryamanurun9 saat ditemui di kediamannya di Lingkungan V Kelurahan Mutiara, Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, mengaku terkejut video Tiktok unggahannya pertama kali bersama dua saudaranya langsung viral.
Pantauan awak media pada akun Tik Tok-nya terdapat lima video yang diunggah di akun @suryamanurun9 yang sudah memiliki 110 ribu pengikut di TikTok.
Meski baru membuat akun ‘TikTok’, Surya mengaku bersama saudaranya kandungnya sudah mempersiapkan akun Youtube. Nantinya kehidupan mereka juga akan ditanyangkan di Youtube dengan harapan mendapat peruntungan rejeki.
“Iya ini masih mau mulai buat chanel Youtube, penasaran bagaimana hasilnya nanti,” kata pria yang keseharian bekerja sebagai kuli bangunan dan menjadi tulang punggung keluarga itu.
Surya merupakan anak ketiga dari enam bersaudara. Hanya satu orang dari mereka yang tidak memiliki kelainan bentuk wajah sejak lahir, atau Sindrom Treacher Collins.
Meski memiliki bentuk wajah abnormal, mereka mengaku tidak pernah minder dan bergaul bersama masyarakat sekitar.
“Kalau dibully pasti sering. Tapi enggak pernah masuk ke hati, kami jadikan semangat dan motivasi saja. Mungkin mereka belum kenal dengan kita,” kata anak dari pasangan suami istri, Syarifudin Manurung dan Almarhum Suriani.
Serupa dengan adiknya bernama Sri Wahyuni yang kesehariannya bekerja sebagai penjual kue, yang ikut nampil di akun ‘TikTok’ abangnya, turut mendukung rencana saudaranya. “Sudah ada orang yang menawarkan kerja sama untuk buat Youtube. Tapi kami mau membangun chanel sendirilah, siapa tau rezekinya dari sini,” kata dia.
Saat dikonfirmasi dengan Lurah Mutiara Kabupaten Asahan, Syamsul mengaku jika Surya dan saudaranya merupakan Jalan Sanusi Pane Lingkungan V. “Saya bersyukur ada salah satu warga saya yang tidak disangka-sangka viral di medsos,”kata Syamsul.
Kelainan Genetik
Menurut ahli genetika, dr Wydia Eka Nugraha, sindrom langka Treacher Collins atau Treacher Collins Syndrome (TCS) merupakan kelainan warisan. Kelainan ini bisa memengaruhi bentuk wajah karena ada gen yang abnormal.
Ahli genetika dr Widya Eka Nugraha dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang ini menjelaskan, Treacher Collins Syndrome diwariskan secara genetik. Orang tua yang mengidap TCS disebut punya risiko 50 persen memiliki anak dengan kelainan genetik serupa, meski mungkin pasangannya tidak mempunyai mutasi. Namun, pengidap TCS kadang juga tidak selalu lahir dari orangtua dengan TCS.
“Pada mutasi gen tersebut, 60 persen di antaranya bisa dibilang terjadi secara kebetulan,” kata dr Eka.
Sebagian besar kasus TCS dipicu oleh mutasi gen TCOF-1 yang memengaruhi penurunan kadar treacle, sejenis protein yang berhubungan dengan pertumbuhan tulang dan jaringan lain di sekitar wajah. Sedangkan pada sebagian kecil kasus, mutasi terjadi pada gen POLR1C, atau POLR1D.
Menurut dr Eka, TCS dikategorikan sebagai kelainan langka karena hanya ditemukan 1 kasus di antara 50.000 kelahiran hidup. (mag-9/bbs)
MUSRENBANG: Bupati Asahan, H.Surya BSc membuka Musrenbang RPJMD Asahan tahun 2021-2026. DERMAWAN/SUMUT POS.
ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Bupati Asahan H. Surya, BSc membuka secara resmi Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD Kabupaten Asahan Tahun 2021-2026 yang digelar di aula Melati Kantor Bupati Asahan, Rabu (2/6).
MUSRENBANG: Bupati Asahan, H.Surya BSc membuka Musrenbang RPJMD Asahan tahun 2021-2026. DERMAWAN/SUMUT POS.
Gubernur Sumatera Utara diwakili Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera, Dr. Ir. Hasmirizal Lubis, M.Si dalam sambutannya yang disampaikan secara virtual, mengatakan forum musrenbang memiliki makna yang sangat penting dan strategis dimana seluruh pemangku kepentingan dalam rangka penajaman, penyelarasan dan klarifikasi terhadap usulan rencana pembangunan lima tahunan sehingga tercapainya kesepakatan terhadap rancangan RPJMD Tahun 2021-2026 yang telah disusun Pemerintah Kabupaten Asahan.
Selain itu, Hasmirizal juga mengatakan dalam rangka pencapaian prioritas pembangunan nasional, maka prioritas pembangunan daerah di semua tingkatan harus diselaraskan dengan prioritas pembangunan nasional tersebut sesuai dengan kewenangan. Berbagai prioritas pembangunan, mari kita integrasikan dalam konteks kewilayahan dengan rencana tata ruang, baik di tingkat nasional, provinsi maupun Kabupaten/Kota dengan tetap memperhatikan aspek kelestarian lingkungan hidup.
Mengakhiri sambutannya, beliau juga mengatakan berdasarkan prioritas pembangunan nasional dan Provinsi Sumatera Utara, maka dalam upaya pencapaian target pembangunan ekonomi maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat, kami meminta agar Pemerintah Kabupaten Asahan dapat mempedomani dan menselaraskan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan dan program pembangunan Kabupaten Asahan dengan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan dan program pembangunan Nasional dan Provinsi Sumatera Utara tersebut.
Sementara Bupati Asahan, H. Surya, BSc mengatakan, dalam rangka memanajemen setiap program kegiatan diperlukan strategi dengan menyusun cara, langkah atau tahapan untuk mencapai tujuan. Karena pengelolaan Pembangunan Daerah memerlukan adanya manajemen strategis yang menetapkan tujuan Pemerintah Daerah serta pengembangan kebijakan dan perencanaan, untuk mencapai visi dan misi Kepala Daerah melalui pemberdayaan setiap potensi sumber daya yang ada. Sebagai upaya untuk mencapai tujuan dan sasaran Pemerintah Daerah, strategi akan dijabarkan dalam arah kebijakan merupakan program prioritas dalam pencapaian Pembangunan Daerah.
Program prioritas dalam pencapaian pembangunan daerah tersebut ada 10, antara lain digitalisasi birokrasi, SDM tangguh, ekonomi mandiri, Asahan sehat, Asahan cerdas, infrastruktur kuat, Asahan religius, lingkungan berbasis partisipatif, Asahan go wisata dan Asahan perang covid-19.
Bupati juga mengatakan, sebagai salah satu rujukan penting dalam perencanaan pembangunan daerah 5 tahunan, perumusan strategi akan mengimplementasikan bagaimana sasaran pembangunan akan dicapai dengan serangkaian arah kebijakan dari pemangku kepentingan. Untuk itu saya minta perhatian kita bersama untuk hal-hal sebagai berikut pertama, Kepala OPD agar memperhatikan kesesuaian visi, misi tujuan dan sasaran dalam RPJMD, karena konsistensi penjabaran visi dan misi kedalam tujuan dan sasaran menentukan efektifitas Pembangunan Daerah, kedua, indikator kinerja daerah yang sudah diformulasikan oleh tim penyusun RPJMD dan tim pendamping berupa matriks cascading atau penjabaran dan penyelarasan visi, misi, tujuan sasaran indikator tujuan dan indikator sasaran RPJMD agar dijadikan acuan dalam penyusunan dokumen rencana strategis dan rencana kerja perangkat daerah, ketiga, memperkuat koordinasi antar OPD dalam proses perencanaan agar terbangub sinergitas.
Keempat, seluruh OPD agar komitmen dalam proses perencanaan dengan mengacu pada ada RPJPD, RPJMD, RENSTRA OPD, RKPD dan RENJA OPD, agar tercipta dokumen perencanaan yang selaras dan berkualitas, kelima, terkait dengan penyusunan RPJMD Kabupaten Asahan tahun 2021-2026, agar Kepala OPD terlibat aktif dalam setiap tahapan proses perencanaannya, sehingga program yang disusun OPD benar-benar mampu diimplementasikan untuk mendukung terwujudnya visi dan misi Kepala Daerah dengan indikator kinerja yang terukur dan dan keenam, seluruh peserta musrenbang RPJMD ini diharapkan mampu berkontribusi dan memberikan input serta dirumuskan dalam berita acara kesepakatan hasil musrenbang RPJMD Kabupaten Asahan tahun 2021-2026 yang ditandatangani oleh setiap unsur yang mewakiki pemangku kepentingan sebagai dasar dalam proses penyempurnaan rancangan RPJMD menjadi rancangan akhir RPJMD.
Beliau juga mengimbau seluruh Perangkat Daerah Kabupaten Asahan agar mengikuti acara ini dengan seksama dan penuh keseriusan sehingga dari musrenbang ini mendapatkan masukan berharga dalam penyempurnaan penyusunan dokumen RPJMD Kabupaten Asahan tahun 2021-2026 yang pada akhirnya terwujudnya dokumen perencanaan yang berkualitas, mengakomodir seluruh kepentingan masyarakat yang kemudian dapat diimplementasikan guna menuju masyarakat Asahan sejahtera yang religius dan berkarakter.
Pada pelaksanaan Musrenbang ini, Kepala Bappeda Kabupaten Asahan, Drs. H. Zainal Aripin Sinaga, MH melaporkan bahwa tujuan dari pelaksanaan Musrenbang rancangan RPJMD ini adalah dalam rangka penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan terhadap tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, dan program pembangunan daerah yang telah dirumuskan dalam rancangan awal RPJMD Kabupaten Asahan Tahun 2021-2026.
Beliau juga melaporkan, hasil pelaksanaan Musrenbang akan dijadikan sebagai bahan penyempurnaan rancangan akhir RPJMD dan selanjutnya akan disampaikan kepada DPRD Kabupaten Asahan bersama Ranperda RPJMD Kabupaten Asahan Tahun 2021-2026 untuk dilakukan pembahasan dan kesepakatan bersama antara Pemerintah dan DPRD Kabupaten Asahan.
Kegiatan Musrenbang ini juga dihadiri Wakil Bupati Asahan, Wakapolres Asahan, Mewakili Ketua DPRD Kabupaten Asahan, Mewakili Dandim 0208/Asahan, Mewakili Kajari Asahan, Mewakili Danyon 126/KC, Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Asahan, Asisten Perekonominan dan Pembangunan, asiaten Administrasi Umum, OPD, Camat se-Kabupaten Asahan, BUMN, BUMD, OKP dan tamu undangan lainnya. (mag-9/han)
TERIMA: Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan menerima audensi pengurus HKTI Kota Tebingtinggi.istimewa/sumutpos.
TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan menerima audiensi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Tebingtinggi, Rabu (2/6) di ruang kerja Balai Kota, Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi.
TERIMA: Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan menerima audensi pengurus HKTI Kota Tebingtinggi.istimewa/sumutpos.
Umar mengucapkan selamat atas pengurus HKTI yang baru dilantik serta mengharapkan kerja nyata. “Pertama, saya ucapkan selamat atas adanya organisasi HKTI ini. Bagi saya, siapa saja yang mengarahkan perubahan itu adalah bagian yang perlu kita dukung,” jelas Umar.
Dijelaskannya, bahwa kita harus berpikir apa yang dirasakan masyarakat, yang bermanfaat dan berharap kerja nyata yang perlu kepada masyarakat. “HKTI harus mampu bekerja dan melakukan pembinaan kepada para petani,” pintanya.
Disampaikan Umar, agar HKTI mengurus legalitas di Kesbangpol Kota Tebingtinggi. Azaz legalitas dipenuhi, dan didaftarkan ke Kesbangpol. Menyusun program kerja minimal di tahun 2021, ada basis bekerja untuk pembinaan terhadap petani, sehingga nanti bisa berkoodinasi dengan Dinas Pertanian, untuk melaksanakan dengan sebaikbaiknya.
Umar berharap HKTI fokus dengan kondisi daerah dan berkoordinasi bersama Pemko Tebingtinggi. Fokus sesuai dengan kondisi daerah. “Saya berharap dan minta koordinasi terus menerus. Tolong terus cari apa yang diperlukan di luar, supaya pertanian kita arahkan untuk eksport,” tegas Umar.
Sebelumnya, Ketua HKTI Kota Tebingtinggi Awal Syahri, mengatakan audiensi dilaksanakan untuk silaturahim dengan pengurusan baru HKTI Kota Tebingtinggi. “Alhamdulilah Pak Wali Kota menerima kita dengan baik untuk mengembangkan pertanian di Kota Tebingtinggi. Kita ada pengurusan baru HKTI di kota Tebingtinggi, dengan periode 3 tahun kedepan serta legalitas kita sudah ada dan tinggal didaftarkan,” bilangnya. (ian/han)