26.7 C
Medan
Friday, May 24, 2024

Usai Dilatih Fasda Komunikasi Tanoto, Guru-guru SD Makin Pede Merancang Skenario Belajar

Fasda Komunikasi Pematangsiantar Program Pintar Tanoto, melatih guru2 memahami dan mempraktekkan metode pembelajaran aktif dengan unsur-unsur MIKiR.

PEMATANGSIANTAR, SUMUTPOS.CO – Belum semua guru di Sumatera Utara yang mengetahui dan atau mempraktekkan metode pembelajaran aktif dengan unsur-unsur MIKiR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi dan Refleksi) yang dikembangkan Tanoto Foundation. Apalagi, tidak semua sekolah menjadi mitra Tanoto yang guru-guru mitranya dilatih secara berkesinambungan.

Peduli dengan peningkatan kualitas pembelajaran, sejumlah fasilitator daerah (fasda) komunikasi Tanoto Foundation di Kota Pematangsiantar melakukan sejumlah pelatihan kepada guru-guru SD, baik sekolah mitra maupun nonmitra. Mulai dari modul 1, modul 2, dan model pembelajaran daring/luring.

“Model pembelajaran aktif ini sangat diminati guru- guru SD di Kota Pematangsiantar. Selain langsung dipraktekkan di kelas pada saat pelatihan, juga karena prakteknya didampingi langsung fasilitatornya,” kata Benteng Damanik, guru di SDN 125138 Pematangsiantar, yang juga Fasda Komunikasi Pematangsiantar Program Pintar Tanoto, kepada Sumut Pos, kemarin.

Benteng Damanik menjelaskan, sebagai Fasda Komunikasi Pematangsiantar, dirinya ikut melakukan pendampingan khusus bagi sekolah mitra yang membutuhkan. “Karena bentuk pelatihannya terstruktur, guru-guru SD relatif mudah memahami dan menyebarluaskan praktek pembelajarannya melalui media sosial. Salahsatunya adalah Facebook Siantar Merdeka Belajar maupun Forum Peningkatan Kualitas Pendidikan,” jelasnya.

Pelatihan-pelatihan yang rutin dilakukannya, ternyata menarik minat sejumlah kepala sekolah SD nonmitra Tanoto di Kota Pematangsiantar. Para kasek itu meminta Tanoto memberi mereka kesempatan mendapat pelatihan khusus di sekolah masing-masing.

“Sebenarnya, Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar telah melakukan diseminasi praktik, baik modul 1 secara menyeluruh kepada guru-guru di SD kota Pematangsiantar. Tapi kata para kasek itu, rasanya belum cukup dipahami guru secara menyeluruh,“ ungkap Benteng menirukan salahsatu kepala sekolah SD di Jalan Kesatria, yang juga Fasda Pematangsiantar.

Karena itu, sejak Februari hingga Maret 2021, para Fasda Kota Pematangsiantar melakukan pendampingan khusus di beberapa sekolah non-mitra. Antara lain di SDN 125546 Jalan Binjai, SD 122371 Jalan Kestria, dan SDN 122362 Jalan SM. Raja. Tentu dengan penerapan protocol kesehatan yang ketat, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan membatasi jumlah kehadiran.

“Di samping itu, kami juga tetap melakukan pendampingan khusus di beberapa sekolah mitra yang merupakan bagian dari program pintar,” kata Benteng. Selain Benteng Damanik, Fasda Komunikasi Pematangsiantar Program Pintar Tanoto adalah Dra. Lasmaria Aruan, M.Pd.

“Sebagai team, kami merasa terhormat dengan undangan pendampingan khusus ini. Kehadiran kami disambut guru-guru sekolah mitra maupun non-mitra dengan baik. Pendampingan mereka ikuti sangat disiplin,” lanjutnya.

Di akhir pelatihan, para fasda kadang menanya umpan balik dari beberapa guru. Minarti Tampubolon, guru kelas VI SDN Jalan Kesatria menyatakan sangat beruntung mendapat pelatihan metode pembelajaran MIKiR.

“Kepala sekolah sangat memahami kemampuan kami menyajikan pembelajaran. Karena itulah, beliau meminta bapak/ibu Fasda mendampingi kami merancang pembelajaran aktif. Dari biasanya kami mengajar hanya mengandalkan buku teks pelajaran, dan meminta siswa membaca secara bergantian dan mencatat, sekarang setelah mengikuti pelatihan, kami mempunyai semangat yang luar biasa untuk merancang pembelajaranaktif. Yakni dengan melakukan berbagai percobaan, penelitian, dan praktek langsung,” cetusnya penuh semangat.

Minarni berharap, para Fasda hadir minggu depan mengamati mereka melakukan praktek pembelajaran di sekolah mereka secara langsung.

Sementara itu, Reny Anggriani Manalu, guru kelas IV SDN 122366 Jalan Pdt. Wismar Saragih yang merupakan sekolah mitra Tanoto, mengaku senang mengikuti pendampingan dari Fasda. “Usai pelatihan, saya sebagai guru jadi mampu merancang skenario pembelajaran dan menuangkannya dalam RPP sesuai kebutuhan kami. Kalau biasanya, kami belajar dan meniru RPP yang ada di internet. Terimakasih bapak ibu fasilitator, dan terimakasih Tanoto Foundation,” cetusnya manis.

Kembali ke Benteng Damanik, setelah memberi pelatihan, minggu berikutnya Fasda mengamati ibu guru Minarti Tampubolon melakukan praktek pembelajaran di kelasnya. Di depan 8 siswa, ia melakukan pembelajaran secara tatap muka dengan mengikuti dan mematuhi protokol kesehatan. Siswa dibagi dalam 2 kelompok, dan melakukan percobaan merangkai rangkaian listrik seri dan pararel dengan bantuan baterai ABC.

“Hasilnya, para siswa terlihat sangat aktif melakukan percobaan. Rangkaian listrik seri dan pararel berhasil dilakukan,” jelas Benteng.

Pengalaman berbeda dialami ibu guru Reny Anggraini dari SDN 122366, yang melakukan praktek pembelajaran aktif usai pelatihan. Karena siswanya ada beberapa yang tidak aktif di WA Group kelas, Reny nekat mendatangi kediaman orangtua siswanya.

“Saya mendatangi rumah siswa yang tidak aktif di Grup WA, berdasarkan alamat yang tertera pada biodata kelas. Berdasarkan keterangan masyarakat sekitar, ternyata mereka sudah pindah rumah ke daerah lokalisasi hiburan malam. Karena semangat melakukan pembelajaran aktif, saya nekat mendatangi ke sana. Ternyata lokasinya melewati daerah persawahan, dan kompleks itu benar daerah lokalisasi. Ini sangat memprihatinkan. Tapi saya tetap mengajar mereka sambil berharap semoga pandemi ini cepat berlalu,” ungkapnya.

Pejabat Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar, Jalatua Habungaran Hasugian, S.Pd, MH.,MA, dalam sambutannya pada pembukaan pendampingan sekolah secara khusus, menyatakan program tersebut sangat bagus.

“Kita akan mendorong semua sekolah di Siantar melakukan pelatihan ini. Kepala sekolah sebagai supervisi harus dapat melihat dan meningkatkan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian, anak didik akan memperoleh pengalaman belajar yang bermakna,” ungkapnya. (rel/mea)

Fasda Komunikasi Pematangsiantar Program Pintar Tanoto, melatih guru2 memahami dan mempraktekkan metode pembelajaran aktif dengan unsur-unsur MIKiR.

PEMATANGSIANTAR, SUMUTPOS.CO – Belum semua guru di Sumatera Utara yang mengetahui dan atau mempraktekkan metode pembelajaran aktif dengan unsur-unsur MIKiR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi dan Refleksi) yang dikembangkan Tanoto Foundation. Apalagi, tidak semua sekolah menjadi mitra Tanoto yang guru-guru mitranya dilatih secara berkesinambungan.

Peduli dengan peningkatan kualitas pembelajaran, sejumlah fasilitator daerah (fasda) komunikasi Tanoto Foundation di Kota Pematangsiantar melakukan sejumlah pelatihan kepada guru-guru SD, baik sekolah mitra maupun nonmitra. Mulai dari modul 1, modul 2, dan model pembelajaran daring/luring.

“Model pembelajaran aktif ini sangat diminati guru- guru SD di Kota Pematangsiantar. Selain langsung dipraktekkan di kelas pada saat pelatihan, juga karena prakteknya didampingi langsung fasilitatornya,” kata Benteng Damanik, guru di SDN 125138 Pematangsiantar, yang juga Fasda Komunikasi Pematangsiantar Program Pintar Tanoto, kepada Sumut Pos, kemarin.

Benteng Damanik menjelaskan, sebagai Fasda Komunikasi Pematangsiantar, dirinya ikut melakukan pendampingan khusus bagi sekolah mitra yang membutuhkan. “Karena bentuk pelatihannya terstruktur, guru-guru SD relatif mudah memahami dan menyebarluaskan praktek pembelajarannya melalui media sosial. Salahsatunya adalah Facebook Siantar Merdeka Belajar maupun Forum Peningkatan Kualitas Pendidikan,” jelasnya.

Pelatihan-pelatihan yang rutin dilakukannya, ternyata menarik minat sejumlah kepala sekolah SD nonmitra Tanoto di Kota Pematangsiantar. Para kasek itu meminta Tanoto memberi mereka kesempatan mendapat pelatihan khusus di sekolah masing-masing.

“Sebenarnya, Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar telah melakukan diseminasi praktik, baik modul 1 secara menyeluruh kepada guru-guru di SD kota Pematangsiantar. Tapi kata para kasek itu, rasanya belum cukup dipahami guru secara menyeluruh,“ ungkap Benteng menirukan salahsatu kepala sekolah SD di Jalan Kesatria, yang juga Fasda Pematangsiantar.

Karena itu, sejak Februari hingga Maret 2021, para Fasda Kota Pematangsiantar melakukan pendampingan khusus di beberapa sekolah non-mitra. Antara lain di SDN 125546 Jalan Binjai, SD 122371 Jalan Kestria, dan SDN 122362 Jalan SM. Raja. Tentu dengan penerapan protocol kesehatan yang ketat, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan membatasi jumlah kehadiran.

“Di samping itu, kami juga tetap melakukan pendampingan khusus di beberapa sekolah mitra yang merupakan bagian dari program pintar,” kata Benteng. Selain Benteng Damanik, Fasda Komunikasi Pematangsiantar Program Pintar Tanoto adalah Dra. Lasmaria Aruan, M.Pd.

“Sebagai team, kami merasa terhormat dengan undangan pendampingan khusus ini. Kehadiran kami disambut guru-guru sekolah mitra maupun non-mitra dengan baik. Pendampingan mereka ikuti sangat disiplin,” lanjutnya.

Di akhir pelatihan, para fasda kadang menanya umpan balik dari beberapa guru. Minarti Tampubolon, guru kelas VI SDN Jalan Kesatria menyatakan sangat beruntung mendapat pelatihan metode pembelajaran MIKiR.

“Kepala sekolah sangat memahami kemampuan kami menyajikan pembelajaran. Karena itulah, beliau meminta bapak/ibu Fasda mendampingi kami merancang pembelajaran aktif. Dari biasanya kami mengajar hanya mengandalkan buku teks pelajaran, dan meminta siswa membaca secara bergantian dan mencatat, sekarang setelah mengikuti pelatihan, kami mempunyai semangat yang luar biasa untuk merancang pembelajaranaktif. Yakni dengan melakukan berbagai percobaan, penelitian, dan praktek langsung,” cetusnya penuh semangat.

Minarni berharap, para Fasda hadir minggu depan mengamati mereka melakukan praktek pembelajaran di sekolah mereka secara langsung.

Sementara itu, Reny Anggriani Manalu, guru kelas IV SDN 122366 Jalan Pdt. Wismar Saragih yang merupakan sekolah mitra Tanoto, mengaku senang mengikuti pendampingan dari Fasda. “Usai pelatihan, saya sebagai guru jadi mampu merancang skenario pembelajaran dan menuangkannya dalam RPP sesuai kebutuhan kami. Kalau biasanya, kami belajar dan meniru RPP yang ada di internet. Terimakasih bapak ibu fasilitator, dan terimakasih Tanoto Foundation,” cetusnya manis.

Kembali ke Benteng Damanik, setelah memberi pelatihan, minggu berikutnya Fasda mengamati ibu guru Minarti Tampubolon melakukan praktek pembelajaran di kelasnya. Di depan 8 siswa, ia melakukan pembelajaran secara tatap muka dengan mengikuti dan mematuhi protokol kesehatan. Siswa dibagi dalam 2 kelompok, dan melakukan percobaan merangkai rangkaian listrik seri dan pararel dengan bantuan baterai ABC.

“Hasilnya, para siswa terlihat sangat aktif melakukan percobaan. Rangkaian listrik seri dan pararel berhasil dilakukan,” jelas Benteng.

Pengalaman berbeda dialami ibu guru Reny Anggraini dari SDN 122366, yang melakukan praktek pembelajaran aktif usai pelatihan. Karena siswanya ada beberapa yang tidak aktif di WA Group kelas, Reny nekat mendatangi kediaman orangtua siswanya.

“Saya mendatangi rumah siswa yang tidak aktif di Grup WA, berdasarkan alamat yang tertera pada biodata kelas. Berdasarkan keterangan masyarakat sekitar, ternyata mereka sudah pindah rumah ke daerah lokalisasi hiburan malam. Karena semangat melakukan pembelajaran aktif, saya nekat mendatangi ke sana. Ternyata lokasinya melewati daerah persawahan, dan kompleks itu benar daerah lokalisasi. Ini sangat memprihatinkan. Tapi saya tetap mengajar mereka sambil berharap semoga pandemi ini cepat berlalu,” ungkapnya.

Pejabat Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar, Jalatua Habungaran Hasugian, S.Pd, MH.,MA, dalam sambutannya pada pembukaan pendampingan sekolah secara khusus, menyatakan program tersebut sangat bagus.

“Kita akan mendorong semua sekolah di Siantar melakukan pelatihan ini. Kepala sekolah sebagai supervisi harus dapat melihat dan meningkatkan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian, anak didik akan memperoleh pengalaman belajar yang bermakna,” ungkapnya. (rel/mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/