DITANGKAP: Yoan Putra (tengah), tersangka dugaan korupsi penyaluran kredit petani digiring ke kantor Kejatisu, Selasa (25/5).agusman/sumut pos.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tim tangkap buronan (Tabur) Kejaksaan, mengamankan tersangka Yoan Putra, mantan pejabat Administrasi Kredit Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Kabanjahe. Tersangka ditangkap di Pasar Sunggal Kecamatan Medan Sunggal, Selasa (24/5).
DITANGKAP: Yoan Putra (tengah), tersangka dugaan korupsi penyaluran kredit petani digiring ke kantor Kejatisu, Selasa (25/5).agusman/sumut pos.
Tersangka yang sebelumnya berstatus daftar pencarian orang (DPO) dan ditetapkan tersangka oleh Penyidik Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu), telah melakukan tindak pidana korupsi dalam kegiatan penyaluran kredit petani yang berpotensi mengalami kerugian negara.
“Bahwa tersangka tersangkut masalah korupsi penyaluran kredit komersil badan usaha di BRI Cabang Kabanjahe Tahun 2016 sampai dengan 2017 yang merugikan keuangan negara Rp10 miliar lebih,” ungkap Asisten Intelijen Kejatisu Dwi Setyo Budi Utomo.
Tersangka, jelasnya, ditangkap di sebuah pasar di Sunggal sekira pukul 11.00 WIB, setelah diintai sebelumnya. Pada saat diamankan, tersangka berprofesi sebagai pengusaha atau penjual daging kambing yang disalurkan di pasar-pasar di wilayah Medan.
“Tersangka selama ini merupakan orang yang sangat dicari, beralamat di Komplek Perumahan Sri Gunting, Sunggal Kanan Deliserdang ini setelah dipecat dari BRI Kabanjahe, sangat sulit terdeteksi. Istri tersangka yang bekerja sebagai guru SD di Sunggal Kanan juga sangat tertutup memberi informasi,” bebernya.
Ia melanjutkan, kedua orangtua tersangka juga sangat tertutup terhadap semua info terkait tersangka. “Tersangka Yoan Putra ini selama buron selalu berpindah-pindah dan mengontrak sebuah rumah di Jalan Sekip Klambir V Dusun 2 Kecamatan Tanjunggusta Kabupateb Deliserdang dan tidak jauh dari lokasi kontrakannya tersangka juga memiliki usaha pemeliharaan kambing yang akan dijual ke pasar,” jelasnya.
Pada saat diamankan, lanjutnya, tersangka tidak ada melakukan perlawanan. Setelah diamankan tersangka langsung dibawa ke kantor Kejatisu untuk proses hukum selanjutnya. (man/azw)
TANAMAN GANJA: Tersangka penanam ganja saat dipaparkan Polsekta Medan Area, Selasa (26/5).
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Suheri, pemuda asal Jalan Lembaga Adat V, Kecamatan Hamparanperak, Kabupaten Deliserdang, diamankan petugas Polsek Medan Area dari tempat tinggalnya, Selasa (25/5). Pemuda berusia 37 tahun ini diamankan lantaran kedapatan menanam pohon ganja di belakang rumahnya.
TANAMAN GANJA: Tersangka penanam ganja saat dipaparkan Polsekta Medan Area, Selasa (26/5).
Kanit Reskrim Polsek Medan Area Iptu Rianto mengatakan, penangkapan terhadap Suheri bermula dari informasi yang diterima pada Kamis (20/5) sekira pukul 14.30 WIB. Informasi yang layak dipercaya menyebutkan, adanya seorang pria menanam pohon ganja di belakang rumahnya di Hamparanperak. “Tim selanjutnya bergerak mengumpulkan keterangan dan saksi-saksi. Kemudian, datang ke lokasi dan meringkus tersangka,” ujarnya, Rabu (26/5).
Setelah berhasil diringkus, kata Rianto, dilakukan penggeledahan di rumahnya dan diamankan barang bukti 7 batang pohon ganja yang ditanam. “Batang pohon ganja yang disita memiliki ketinggian berbeda-beda, ada yang 170 cm (2 batang), 145 cm (3 batang) dan 1 meter (2 batang),” papar dia.
Rianto menyebutkan, tersangka bersama barang bukti lalu diboyong ke Mapolsek Medan Area untuk proses hukum. Saat ini, kasusnya masih dalami. “Tersangka sudah ditahan dan masih dimintai keterangannya oleh penyidik. Untuk kasusnya sedang dikembangkan lebih lanjut,” pungkasnya. (ris/azw)
TEWAS: Korban, Martha Elisabeth Butarbutar ditemukan tewas di Dusun I Desa Lumban Lobu, Kecamatan Bonatulunasi Kabupaten Toba, Sumatera Utara
TOBA, SUMUTPOS.CO – Martha Elisabeth Butarbutar, guru sekolah dasar (SD) tewas dibunuh di kediamannya dalam kondisi mengenaskan. Ditemukan, 24 luka tusuk di tubuh guru SD yang ditemukan tewas tersebut. Diduga polisi menemukan jejak kaki pelaku pembunuhan guru SD di lokasi kejadian.
TEWAS: Korban, Martha Elisabeth Butarbutar ditemukan tewas di Dusun I Desa Lumban Lobu, Kecamatan Bonatulunasi Kabupaten Toba, Sumatera Utara
Pihak kepolisian mengaku masih mendalami dan memeriksa sejumlah saksi yang ada di sekitar rumah korban, di Dusun I Desa Lumban Lobu, Kecamatan Bonatulunasi Kabupaten Toba, Sumatera Utara.
Menurut keterangan Regen Sitorus, warga yang ada di lokasi kejadian, jenazah Martha Elisabeth Butarbutar pertama kali ditemukan oleh kerabatnya.
Pada Senin (24/5) pagi kemarin, kerabat korban yang tinggal di kilang padi, persisnya beberapa meter dari rumah korban melihat pintu rumah yang ditinggali Martha Elisabeth Butarbutar dalam keadaan terbuka. Karena tak biasanya, kerabat korban kemudian menyuruh anaknya untuk pergi melihat kondisi Martha Elisabeth Butarbutar.
Sesampainya di rumah korban, anak kerabatnya itu temukan korban dalam kondisi telentang bersimbah darah di ruang tengah. Saat ditemukan, kedua kaki dan tangan korban dalam posisi terbuka lebar. Bahkan, pakaian korban tersingkap lebar, hingga menampakkan pakaian dalam yang digunakan Martha Elisabeth Butarbutar.
Karena melihat korban bersimbah darah, saksi kemudian berlari memanggil ayahnya. Saat itu juga kerabat korban datang dan mengabari warga.
Kasat Reskrim Polres Toba AKP Nelson Sipahutar mengatakan, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Di lokasi kejadian, petugas menemukan jejak kaki yang diduga milik pelaku. Jejak kaki itu ada di dalam rumah yang dihuni Martha Elisabeth Butarbutar. Selain di dalam rumah, ada juga jejak kaki di areal perswahan. Kebetulan, rumah yang dihuni Martha Elisabeth Butarbutar ini ada di antara persawahan. “Kami masih melakukan pemeriksaan dan memintai keterangan saksi-saksi,” kata Nelson.
Dia mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, ditemukan puluhan luka tikam di tubuh korban.
Ada 24 luka tikam yang cukup serius pada area vital. Menurut Kasubbag Humas Polres Toba Iptu Bungaran Samosir, ke 24 luka tikam itu berada di areal kepala hingga tubuh.
Adapun rinciannya 5 luka tusuk di bagian perut, 2 di bagian payudara, 1 di bagian ketiak, 1 lengan kiri, 1 di persendian lengan bahu, 1 di bagian sayap punggung.
Kemudian, 2 luka tikam pada lengan kiri luar, 1 pada pergelangan tangan kiri, 1 punggung kiri, 1 punggung tengah, 1 punggung tengah bawah, 1 bagian leher belakang.
Lalu, 1 luka tikam pada bagian rahang kiri, 2 di bagian pipih cekat daun telinga, 1 di bagian atas telinga kiri, 1 di bagian kepala pada dahi kiri, dan 1 di bagian pergelangan tangan kanan. “Untuk dugaan rudapaksa dalam kejadian ini, kami masih menunggu hasil laboratorium rumah sakit di Siantar,” kata Bungaran.
Nanni boru Sitorus, Kepala Dusun I, Desa Lumban Lobu, Bonatulunasi mengatakan, Martha Elisabeth Butarbutar selama ini mengajar di SD Negeri 173599 Lumban Lobu. Martha Elisabeth Butarbutar dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tak banyak bicara. “Korban ini sebenarnya orangnya ramah. Cuma dia agak sedikit pendiam,” kata Nanni.
Dia mengatakan, dirinya pun kaget ketika mendapat kabar Martha Elisabeth Butarbutar tewas dibunuh. Sardin Sitorus, warga yang juga masih punya hubungan kekerabatan dengan Martha Elisabeth Butarbutar mengatakan, Guru SD di Toba Dibantai Hingga Tewas ini adalah anak seorang polisi.
Namun, orangtua Martha Elisabeth Butarbutar sudah pensiun dan sedang sakit-sakitan. Rumah orangtua Martha Elisabeth Butarbutar diketahui berada di Kota Medan. “Orangtuanya kalau enggak salah sudah pensiun dan sekarang sedang sakit,” kata Sardin.
Dia mengatakan, rumah yang ditempati Martha Elisabeth Butarbutar adalah milik keluarga korban. Namun begitu, Martha Elisabeth Butarbutar diketahui tengah membangun rumah. “Sejak dua bulan lalu lah pembangunan rumahnya dimulai,” kata Sardin.
Adapun rumah baru itu, masih berada di Dusun I, Desa Lumban Lobu, Kecamatan Bonatulunasi, Kabupaten Toba. Sardin pun berharap agar pembunuh Martha Elisabeth Butarbutar bisa ditangkap dan ditindak tegas karena terlalu sadis. (mag-7/bbs/azw)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif (SKPP) 2021, telah dibuka oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Pendaftaran dengan melakukan registrasi secara online.
Anggota Bawaslu Provinsi Sumut, Suhadi Sukendar Situmorang.(ist).
”Untuk masa pendaftaran SKPP tersebut telah diumumkan melalui akun media sosial milik Bawaslu seluruh Indonesia sejak 24 hingga 28 Mei 2021,” ungkap Komisioner Bawaslu Sumut, Suhadi Sukendar Situmorang dalam keterangan tertulis, Rabu 26 Mei 2021.
Suhadi menjelaskan bahwa program Bawaslu ini bukan peluang untuk mendapat pekerjaan. Namun, merupakan bentuk pengabdian dan kepedulian masyarakat dalam memperbaiki kualitas Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mendatang.
Pendaftaran SKPP Tahun 2021 dibuka di 304 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Suhadi mengatakan dengan tingkat pendidikan mulai dari dasar, menengah, hingga lanjut.
“Pelaksanaan SKPP Tahun 2021 ini akan dilaksanakan secara luring (Luar Jaringan) dan tersebar di 100 titik kabupaten/kota se Indonesia dimulai pada Bulan Juni hingga Oktober 2021,” tutur Suhadi.
Suhadi menjelaskan, SKPP ini merupakan program pendidikan yang dicanangkan Bawaslu untuk menanamkan nilai-nilai pengawasan serta memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang kepemiluan. Kemudian, dapat berkontribusi dalam peningkatkan pengawasan pemilu di tengah masyarakat.
“Dengan harapan agar kedepannya masyarakat mengetahui dan paham serta dapat berpartisipasi dalam mengawasi setiap tahapan pemilu dan pemilihan,” kata Suhadi yang juga menjabat sebagai Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antarlembaga (PHL) Bawaslu Provinsi Sumut.
Suhadi berharap dengan SKPP ini juga menghasilkan aktor-aktor pengawas dan kader-kader Penggerak Pengawas Partisipatif di semua lapisan masyarakat Indonesia, khususnya di Sumut. Bagi warga masyarakat yang berminat. Ia mengatakan sudah dapat mendaftar mulai 24 Mei hingga 28 Mei 2021 mendatang.
“Untuk Syarat dan ketentuannya, antara lain usia minimal 20 tahun dan maksimal 30 tahun, pendidikan minimal SMA atau sederajat. Diutamakan yang punya pengalaman sebagai pengurus organisasi atau komunitas, tidak pernah jadi anggota partai politik dan belum pernah mengikuti SKPP di luar jaringan,” ungkapnya.
Persyaratan lainnya, kata Suhadi ialah belum pernah menjadi penyelenggara pemilu/pemilihan adhoc, tidak pernah menjadi tim kampanye atau tim sukses pasangan calon tertentu, tidak pernah terlibat kasus hukum dan bebas dari narkoba.
“Untuk itu, Bawaslu mengajak warga masyarakat yang memenuhi persyaratan agar segera mendaftarkan diri sebagai peserta SKPP sebelum batas pendaftaran berakhir lewat laman https://skpp.bawaslu.go.id/registrasi/. Bersama rakyat, awasi pemilu. Bersama Bawaslu tegakkan keadilan pemilu,” pungkas Ketua KPU Samosir periode 2013-2018 ini.
Sebagai informasi, Tahun 2020 lalu, jumlah pendaftar pada program SKPP di Sumut berjumlah 1.621 orang. Namun, setelah proses seleksi administrasi, 1.475 orang yang dinyatakan memenuhi persyaratan untuk mengikuti SKPP tersebut.(gus)
Printer Tekstil SC-F10030H Pewarna-Sublimasi Industri 76-inci Pertama dengan Dua Warna Tinta Terbaru
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Epson Kembali memperluas seri printer 76 inci-nya dengan menawarkan fleksibilitas lebih besar kepada pengguna dengan SC-F10030H, printer sublimasi pewarna baru yang hadir dengan dua pilihan warna tambahan: Fluorescent Yellow dan Fluorescent Pink atau Light Cyan dan Light Magenta, untuk memenuhi permintaan pasar akan warna tinta terang dan warna yang berkilau.
Printer tekstil pewarna-sublimasi baru ini adalah yang pertama di genre printer tekstil format besar yang dilengkapi dengan enam printhead PrecisionCore Micro TFP baru dan pilihan untuk tinta Light Cyan dan Light Magenta (LcLm). Fitur-fitur baru ini dapat bekerja dengan baik untuk meningkatkan produktivitas dalam pencetakan berkelanjutan untuk tekstil berwarna cerah dan berkilau.
“Epson terus berinovasi dalam ruang pewarnaan-sublimasi, dan SureColor F10030H baru dengan pilihan warna terang dan tinta fluoresen memungkinkan aplikasi warna yang berani, menciptakan keluaran yang menarik dan memberikan keserbagunaan yang lebih besar bagi pelanggan,” kata Lina Mariani – Commercial & Industrial Business Senior Manager Epson Indonesia.
Industri tekstil sangat dinamis dan membutuhkan kemampuan untuk memproduksi tekstil cetak yang unik dalam waktu produksi singkat dan cepat, hal ini akan menjadi keuntungan bisnis tekstil. Epson SC-F10030H dapat memberikan keuntungan dari efisiensi produksi dengan menghasilkan kualitas cetak yang spektakuler, sehingga dapat membantu bisnis tekstil berkembang dengan baik dan bergerak ke tahapan berikutnya.
Dengan opsi warna fluoresen baru, printer SC-F10030H memungkinkan bisnis pencetakan memperluas pilihan aplikasi cetak pada pakaian, papan merek, atau pada dekorasi rumah. Industri yang memiliki persyaratan kualitas gambar tinggi seperti periklanan atau desain interior dapat memanfaatkan SC-F10030H untuk menghasilkan cetakan yang menarik dan memberikan keserbagunaan yang lebih besar bagi pelanggan.
Selain printhead tambahan dan pilihan warna baru, SC-F10030H mempertahankan semua fitur SC-F10030 seperti Teknologi Epson ‘Precision Dot’, fitur ‘Auto Adjustment’ dan fungsi ‘Self-Repair’ untuk memastikan kualitas cetak terbaik dengan keandalan tinggi dan produktivitas yang ditingkatkan. Untuk meningkatkan pengalaman keseluruhan bagi pengguna SC-F10030, model ini dilengkapi juga dengan ‘Solusi Epson Cloud Solution PORT’ untuk pemantauan kerja jarak jauh yang memungkinkan diagnosa kegagalan secara akurat dan serta tanggapan yang cepat untuk kebutuhan yang diperlukan.
Printer tekstil industri pewarna-sublimasi SureColor FC-10030H akan tersedia pada bulan Juni 2021. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi toko diler resmi Epson di lokasi terdekat.(rel)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pandemi bukan menjadi rintangan untuk terus memberi manfaat, memberi penghidupan dari usaha yang dirintis bagi ratusan pekerja. Niat besar untuk memberi pekerjaan bagi banyak orang telah membuahkan sukses bagi pengusaha perempuan asal Sulawesi Selatan, Siti Ara Masita.
Berbekal mimpi untuk mempekerjakan 500 orang pekerja, kisah Siti Ara Masita mengembangkan usahanya cukup menginspirasi. Dia membuktikan masih ada harapan kebangkitan ekonomi kendati pandemi Covid-19 masih terjadi hingga saat ini.
Perempuan yang akrab disapa Hj. Masita ini berlatar belakang pendidikan bidang pelayaran. Dia adalah satu dari ribuan wanita yang sukses mendirikan usaha pelayarannya sendiri dengan nama PT. Pelayaran Andalan Lancar Bahari.
Hj. Masita mengungkapkan dirinya memang memiliki keinginan besar untuk mengelola bisnis pelayaran. Meski tak banyak perempuan yang mau berkecimpung di industri ini, dia selalu percaya ada peluang untuk dapat tumbuh dan berkembang.
Ibu dari satu anak perempuan ini menuturkan perjalanannya merintis usaha pelayaran bukanlah hal yang mudah. Dia harus rela bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan pelayaran demi mencari pengalaman.
Seiring berjalannya waktu, Hj. Masita merasa beruntung karena pada tahun 2017 dia mampu mendirikan perusahaanya sendiri, Pelayaran Andalan Lancar Bahari. Dia pun tak mengelak, keberhasilannya tersebut berkat pembiayaan yang loyal dari BRI.
Perusahaan rintisannya ini mendapatkan pinjaman dari BRI KC Balikpapan A Yani di Kalimantan Timur. Hj. Masita telah menjadi nasabah BRI sejak 2018 ketika ia mulai meminjam modal usaha. Berkat bantuan modal tersebut, ia sangat terbantu. Dalam proses pengajuannya pun dimudahkan.
Dukungan pembiayaan yang diperolehnya berupa kredit modal kerja untuk membiayai biaya operasional dan piutang usaha serta kredit investasi untuk pembelian dua kapal. “Awalnya modal sendiri, akhirnya dari keagenan saya kumpulkan dan saya beli kapal. Setelah saya beli kapal akhirnya saya pinjam ke BRI, awal pinjaman saya itu Rp1 miliar,” imbuhnya.
Pinjaman tersebut dimanfaatkannya untuk menjalankan usaha jasa pelayaran di Balikpapan. Seiring usaha yang berkembang, Hj Masita membeli kapal LCT dengan nama Sinar Pagi dengan pembiayaan dari BRI.
Kegigihan dan keuletan dalam berbisnis membawa usaha Masita berkembang hingga mempunyai empat cabang yakni di Makassar, Samarinda, dan Sangkulirang, serta Balikpapan. Di Sangkulirang, Kalimantan Timur misalnya, kapal CLT yang dimilikinya disewa oleh perusahaan sawit untuk mengangkut hasil komoditas andalan ekspor tersebut.
Wanita berumur 45 tahun ini bangga karena dirinya kini telah memiliki 40 karyawan dengan 4 cabang. Karyawan perempuan bertugas di bidang administrasi dan keuangan, sedangkan karyawan laki-laki berada di lapangan siap memberi pelayanan terbaik pada costumer.
Dia pun bersyukur di tengah pandemi ini, masih dapat membayar gaji karyawan dan beban operasional, berkat pendapatan yang lumayan. “Saya dibantu dengan agensi. Untuk omzet, nominalnya itu relatif tergantung banyaknya kapal yang diagenkan, jujur saja meskipun lagi Covid-19, masih dapat Rp 1 miliar lebih per bulan,” ungkapnya.
Bahkan, Hj. Masita justru berharap dapat mendorong perusahaannya ini untuk membuka lapangan pekerjaan lebih luas lagi. Harapannya ke depan, di usia 50 tahun ia mampu menambah kapal lagi, mempekerjakan banyak orang, dan bisa membuka 9 cabang perusahaan pelayaran di daerah lain.
“Sukanya adalah bagaimana menciptakan lapangan kerja bagi orang yang membutuhkan pekerjaan. Karena memang itu tujuannya, saya senang dan bersyukur bisa menciptakan lapangan pekerjaan,” pungkasnya.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Beberapa waktu lalu, warga berunjukrasa menolak pembangunan pertambangan seng milik PT Dairi Prima Mineral (DPM) di Kantor Bupati dan DPRD Dairi, Provinsi Sumatera Utara. Pembangunan tersebut dinilai merusak lingkungan dan mengakibatkan degradasi hutan.
KETERANGAN: Humas PT BMR saat memberikan keterangan kepada wartawan.
Namun faktanya tak seperti itu. Hal ini diungkapkan Achmad Zulkarnain, Humas PT Bumi Resources Minerals (BRM) dalam diskusi bersama jurnalis di Medan yang bertemakan Ekonomi dan Politik Pertambangan, Selasa (25//5/2021). Dia menyebutkan, degradasi lingkungan umumnya akan meningkat pada tahap awal pembangunan ekonomi. Namun setelah mencapai titik tertentu, pertumbuhan ekonomi lebih lanjut akan mampu memperbaiki kondisi lingkungan.
“Banyak hal yang salah diartikan, karena itu lah diskusi ini untuk meluruskan apa yang disampaikan oleh kelompok-kelompok yang menolak pertambangan. Kami sebut mereka anti tambang. Kehadiran investor dalam pembangunan suatu daerah sangat penting. Baik investasi di bidang industri pertambangan maupun investasi sektor lain. Karena kehadiran investor akan mendorong percepatan pembangunan,” ujar Achmad Zulkarnain pada wartawan.
PT DPM merupakan salahsatu unit perusahaan Bumi Resouchr Mineral milik Bakrie Group, berlokasi di Desa Longkotan, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi. Perusahaan ini ditargetkan berproduksi akhir tahun 2022 mendatang.
“Saat ini sedang tahap konstruksi. Kita juga melakukan penghijauan di sekitar areal tambang. Namun belum dimulai, sudah berdemo ke Bupati dan DPRD menolak pembangunan pertambangan,”sebut pria yang akrab disapa Izul ini seraya meyakini yang menolak bukan warga sekitar, melainkan aktivis.
“Tak ada masyarakat menolak, tapi aktivis-aktivis. Kenapa saya percaya tak ada masyarakat menolak, hal itu karena sebelum memulai proyek ini sudah terlebih dulu melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait keberadaan tambang. Termasuk tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama dan pemerintah terkait. Dengan beroperasinya pertambangan ini, akan berdampak positif bagi perekonomian warga. Salah satunya terbuka lapangan kerja, dan tentunya akan merekrut tenaga kerja dari warga sekitar,” ungkap Achmad.
Selain itu, lanjutnya, dana corporate social responsibility (CSR) akan diberikan pihak perusahaan kepada masyarakat untuk kemajuan di sektor pendidikan, kesehatan, pertanian dan sosial lainnya. “Selayaknya masyarakat cerdas, hadirnya investor akan mendorong percepatan pembangunan. Apalagi APBD Kabupaten Dairi kecil, hanya Rp 1,2 triliun dan dibagi-bagi untuk gaji, pembangunan infrastruktur dan lainnya,” kata Achmad.
Dia menyebutkan, akibat kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA), sehingga kerap ‘ditunggangi’ oknum-oknum untuk menolak kehadiran investor. “Citra pertambangan sudah terlanjur dirusak dengan isu perusakan lingkungan hidup, pelanggaran hak azasi manusia dan lain sebagainya. Dibilang akan terjadi gempa di sekitar pertambangan akibat ledakan. Saya tegaskan, tak mungkin tambang mengakibatkan gempa. Indonesia ini memang rawan gempa. Dinamit (bahan peledak) yang digunakan pertambangan bukan seperti di film-film koboy. Daya ledaknya tidak tinggi, masih low,”ungkapnya.
Dipenghujung diskusi, Achmad berharap melalui edukasi dan sosialisasi yang mereka lakukan, masyarakat akan semakin paham pentingnya kehadiran investor untuk kemajuan daerah. Sehingga tidak mudah terprovokasi dari sebagian kalangan yang menolak kehadiran PT DPM untuk mengelola kekayaan alam di Kabupaten Dairi. (Ila)
General Manager Operations PTAR, Rahmat Lubis saat memberikan sambutan dalam acara pelatihan dasar pemadam kebakaran di gedung Sopo Daganak, Senin (24/5)
BATANGTORU, SUMUTPOS.CO – PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe mendukung pelatihan dasar lanjutan bagi personel Pemadam Kebakaran di Tapanuli Selatan. Pelatihan yang digelar sejak tanggal 24 Mei hingga 29 Mei 2021 tersebut diberikan kepada 42 personel Pemadam Kebakaran dari Sektor Batangtoru, Sektor Sipirok, dan Sektor Batang Angkola yang terbagi dalam dua batch di gedung ampiteater Sopo Daganak, Batangtoru, Tapanuli Selatan.
PTAR menggandeng fasilitator lembaga pelatihan dan mentor yang berpengalaman, Trust One Indonesia, dalam rangka meningkatkan keterampilan serta kemampuan dasar (basic skill training) masing-masing personel.
Rahmat Lubis, General Manager Operations PTAR menyatakan program pelatihan ini terwujud atas kerjasama PTAR dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Selatan. “Pelatihan dasar ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi seluruh tim Pemadam Kebakaran di ketiga sektor di Tapanuli Selatan dan meningkatkan pentingnya kesadaran akan keselamatan dan sikap tanggap terhadap bahaya bagi masyarakat sekitar Tambang Emas Martabe,” kata Rahmat dalam sambutannya saat membuka secara resmi acara pelatihan, Senin (24/5).
Menurut Rahmat, selain pelatihan dasar, para personel Pemadam Kebakaran juga perlu melakukan latihan simulasi (drill) secara rutin dan juga disiplin karena respon penyelamatan perlu latihan rutin agar kesigapan & kesiagaan terjaga. Sebelumnya PTAR telah membantu 1 unit truk Pemadam Kebakaran di tahun 2016 untuk sektor Batangtoru ditambah beberapa perlengkapan di tahun 2020 seperti baju tahan api, selang dan lainnya untuk membantu sektor Batangtoru dalam siaga bencana kebakaran.
“Sebuah kebanggaan mendapatkan amanah sebagai tim Pemadam Kebakaran yang selalu diharapkan kehadirannya dalam membantu masyarakat saat terjadi musibah/ bencana, jadi mohon dijaga amanah dan tanggungjawab ini sebaik-baiknya,” kata Rahmat.
Para personel Pemadam Kebakaran di Tapanuli Selatan tengah mengikuti pelatihan dasar pemadam kebakaran yang digagas oleh PTAR di gedung ampiteater Sopo Daganak, Senin (24/5). 182630&na=584369300&cs=0
Terpisah, Senior Manager Community Relations Pramana Triwahjudi menyatakan program pelatihan ini merupakan bagian dari Program Pengelolaan Lingkungan Kehidupan Masyarakat yang diwujudkan melalui Program Pengurangan Resiko Bencana. Target dari pelatihan ini menurut Pramana adalah meningkatkan sejumlah keterampilan dari masing-masing personil pemadam kebakaran. Yakni keterampilan tentang penggunaan alat pemadam api ringan (APR), keterampilan penggunaan peralatan pada unit mobil pemadam, keterampilan tentang pertolongan penderita gawat darurat, ketrampilan tentang prosedur pemakaian dan penggunaan Self-Contained Breathing Apparatus (SCBA), keterampilan berkomunikasi dalam keadaan darurat, keterampilan perawatan pemadam kebakaran serta terbentuknya sikap disiplin, fisik, mental personel Damkar.
“Dari pelatihan ini diharapkan meningkatnya profesionalisme serta sikap disiplin personel Damkar dalam merespons situasi darurat serta dalam menjalankan tugas,” kata Pramana.
Sementara itu materi yang disampaikan dalam pelatihan dasar ini adalah Perilaku Api, Pengetahuan tentang Alat Pemadam Api, Perawatan Mesin Darurat, Alat Pelindung Pernafasan (Breathing Apparatus), Proteksi Kebakaran Pada Bangunan, Managemen Keselamatan Pada Kebakaran Gedung, Keselamatan Petugas, Pembinaan Fisik (Fire Fighter Fitness Drill), Tali Temali dalam Penyelamatan, Komunikasi (Incident Commander), Teknik Perawatan Unit Damkar dan Peralatan Pemadam Kebakaran serta Evaluasi Pelajaran.
Sementara itu Sekretaris Daerah Pemkab Tapanuli Selatan, Parulian Nasution mewakili Pemkab Tapanuli Selatan menyatakan apresiasi dan terima kasih tak terhingga kepada PTAR yang telah menginisiasi kerjasama dalam melakukan basic training atau pelatihan dasar kepada para personel Pemadam Kebakaran di Tapanuli Selatan ini.
“Semoga kegiatan ini terus terbangun sehingga arah profesionalisme serta etos kerja yang militan dan lebih membaja akan terus mengalir di tubuh para abdi masyarakat. Dan kami berharap tak hanya hari ini tapi bisa berkelanjutan pelatihan di berbagai bidang,” kata Parulian. “Atas nama Pemda Daerah di balik apresiasi ini, kami juga berterima kasih kepada PTAR yang telah banyak membantu Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pelayanan masyarakat, yang banyak ditopang oleh PTAR,” tandas Parulian. (rel)
DELI SERDANG, SUMUTPOS.CO – DPC Pemuda Karya Nasional (PKN) Kabupaten Deli Serdang dukung penuh program pemerintah untuk meminimalisir penyebaran Covid-19, melalui kegiatan pembagian masker kepada masyarakat.
BAGIKAN MASKER: Pengurus dan anggota DPC Pemuda Karya Nasional Kabupaten Deli Serdang, PAC PKN Beringin, dan sejumlah personel Polsek Beringin membagikan masker kepada masyarakat sebagai wujud dukungan terhadap pemerintah meminimalisir penyebaran Covid-19, di depan kantor polsek tersebut, Selasa (25/5/2021). IST
“Langkah ini kita lakukan untuk mendukung dan membantu Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, sebagai wujud keberadaan organisasi kemasyarakatan bersama pimpinan anak cabang (PAC) menyukseskan pemerintah dalam menekan angka penyebaran Covid-19,” kata Ketua DPC PKN Kabupaten Deli Serdang, Tumpal Sijabat kepada sumutpos.co, Rabu (26/5/2021).
Aksi sosial pembagian seribu masker tersebut, kata dia, dipusatkan di depan kantor Polisi Sektor Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Selasa (25/5/2021). Menurut Tumpal, pembagian seribu masker juga mengingat, sebagai wujud kepedulian sosial ormas PKN kepada masyarakat.
“Secara pandangan, pembagian masker sangat kecil nilainya, akan tetapi sangat besar manfaatnya kepada kita seluruh masyarakat. Sebagai langkah awal memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19. Ada 800 kita bagikan dan 200 masker kita bagikan ke Polsek Beringin,” katanya didampingi Sekretaris Jo Kiting Sihombing, Ketua Harian Edison Tamba, Bendahara Indra Purba serta sejumlah jajaran pengurus DPC PKN, PAC Pakam, PAC Pantai, dan tuan rumah PAC Beringin.
Tumpal menyebut, kegiatan ini tak lepas merupakan arahan dan bimbingan Ketua DPP PKN Pusat Mickael TP Purba, Ketua Harian Arya Purba, Sekjend DPP Eko Subianto dan Bendahara Umum DPP Thomas Darwin Sembiring, Ketua DPD PKN Sumut, Maruli Aner Siagian beserta jajaran pengurus PKN Sumut, mengingat Covid-19 masih jadi ancaman besar bagi masyarakat.
“Kegiatan nantinya akan dilaksanakan di seluruh kecamatan atau pimpinan PAC PKN Deli Serdang. Agar pesan pemerintah dalam memutus penyebaran Covid-19 tersampaikan dan pimpiman PAC beserta jajaran merasakan rasa kepedulian pimpinan pusat DPP PKN melalui DPC PKN Deli Serdang. Kita akan roadshow ke seluruh kecamatan di wilayah kepemimpinan Deli Serdang. Dimana masyarakat tau dan paham, DPP PKN peduli dengan kondisi masyarakat saat ini,” ungkapnya.
Senada, Plt Sekretaris DPC PKN Deli Serdang Jo Sihombing menyatakan, aksi sosial pembagian masker di wilayah kantor Polsek Beringin, sebagai bentuk dukungan kepada pimpinan PAC Beringin dan jajaran guna memunculkan keberadaan ormas PKN.
“Kemarin pernah sedikit miskomunikasi terjadi, mengenai pendirian plang PAC PKN Beringin yang dicuri oknum. Sehingga ini wujud dukungan kita lakukan, sembari melaksanakan program pemerintah menekan pertumbuhan Covid-19 melalui pembagian masker kepada masyarakat Kabupaten Deli Serdang secara khusus di Kecamatan Beringin,” ujar Jo Kiting, sapaan akrabnya.
Pihaknya berharap ke depan keberadaan ormas PKN dapat diperhitungkan dan hubungan terjalin secara baik dengan aparat hukum, muspika serta jajaran ormas lainnya. “Kita sangat mengimbau, jangan jadikan keberadaan ormas PKN ini ancaman melainkan sebagai mitra baik sesama ormas, muspika dan aparat hukum. Kepada masyarakat Deli Serdang, mari kita selalu mentaati protokol kesehatan agar terhindar dari virus Corona serta kondisi kita kembali normal sedia kala,” katanya.
Kapolsek Beringin AKP Doni Simanjuntak mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi DPC PKN Deli Serdang. “Kita sangat berterimakasih atas support pembagian maskernya. Karena, penyebaran Covid-19 masih ancaman saat ini di tengah masyarakat,” katanya.
Apalagi, ungkap dia, untuk wilayah hukum Kecamatan Beringin, masih kerap berubah status potensi penyebaran Covid-19. Ada beberapa wilayah, lanjut Doni, kadang berstatus hijau, oranye bahkan merah.
“Kita kerap melaksankan razia dan pembagian masker. Kami sangat berterimakasih untuk 200 masker yang diserahkan kepada Polsek Beringin,” katanya.
Terakhir disampaikan, mengenai hilangnya plang PAC PKN Beringin, pihaknya pastikan proses hukumnya berjalan. “Dan siap kita fasilitasi dan kawal pendiriannya kembali,” ujarnya. (prn)
AGARA, SUMUTPOS.CO – Masalah krisis sumber air baku yang dialami PDAM Tirta Agara harus diperjelas penyebabnya, sehingga tidak terjadi polemik di masyarakat dan berujung pada pencemaran nama baik PLTM Lawe Sikap, Aceh Tenggara (Agara).
Humas PLTM Lawe Sikap, Dermawan, meminta agar pihak Direktur PDAM Tirta Agara tidak asal bunyi, sehingga dapat menimbulkan persepsi negatif di masyarakat Aceh Tenggara. Karena menurut Dermawan, pihaknya telah melakukan cek dan ricek untuk membuktikan apakah air tidak mengalir di salah satu intec PDAM.
“Saya sudah terjun langsung ke intec dan melihat air mengalir bahkan merendam pipa. Jadi marilah sama-sama kita koreksi diri. Jangan main asal beri statment yang bisa merugikan PLTM Lawe Sikap,” kata Dermawan.
Lantas, lanjut Dermawan, apakah ini sebagai bukti bahwa Bupati Aceh Tenggara telah salah dalam menempatkan direktur yang baru? Atau sebaliknya, direktur yang baru tersebut salah kaprah dalam menempatkan karyawannya untuk memberikan yang terbaik malah menjadi tidak baik.
Selain itu, kata Dermawan, perlu juga dikaji, kedudukan PDAM itu dari segala aspek yang ada, baik menyangkut legalitas, kapasitas dan kualitas agar bisa terjaga kredibilitas dalam penempatan orientasinya pada konsumen , serta jelas dalam peraturan yang ada.
“Hal itu kiranya dapat dikaji sebagai antisipasi demi kemajuan PDAM itu sendiri agar jangan merugi di belakang hari. Artinya, yang paling diutamakan adalah, bagaimana kualitas air PDAM tersebut? Dan bagaimana sebenarnya hak para konsumen menyangkut dengan peraturan yang ada? Sebab kesehatan adalah yang paling utama. Jika air kita tidak sehat, tentu jiwa raga pun akan lemah,” ujar Dermawan.
Selain kualitas air, legalitas itu pun sangat perlu, agar PDAM Agara bisa mendapat hak dalam proses kejelasan status sesuai peraturan yang ada dari berbagai pihak. Termasuk hak mendapatkan bantuan dana dari pihak lain nantinya.
Menurut dia, sudah tidak zamannya lagi saling salah menyalahkan. Apalagi bisa menimbulkan kisruh dan keresahan di masyarakat. “Ini saatnya membangun negeri dengan menciptakan berbagai solusi demi kepentingan rakyat dan konsumen yang ada pada tubuh PDAM itu sendiri,” ungkapnya.
Selain itu, Dermawan juga mengamini pada hari Senin (24/5), pihak PLTM telah dikunjungi beberapa anggota dewan. Turut hadir juga Direktur PDAM Tirta Agara, Edi Sabara. Mereka mendesak agar air bisa mengalir pada pelanggan dan meminta agar bendungan PLTM dibuka demi kepentingan rakyat.
“Saat itu kami tidak mau terjadi argumentasi, apalagi hitung-menghitung masalah debit air. Karena itu bukanlah sebuah solusi. Jika dijawab terlalu dalam, niscaya akan terjadi perdebatan. Bagi pihak PLTM Lawe Sikap, pimpinan selalu arahkan bawahan agar bekerja secara propesional, berpikir secara rasional sedikit bicara tapi banyak memberi fakta,” lanjutnya.
Usai pertemuan itu, lanjut Darmawan kembali, pimpinan PLTM Lawe Sikap langsung perintahkan pegawainya untuk naik ke lokasi intec satu PDAM kembali. “Ternyata benar, bukan masalah air yang tidak ada. Terbukti air mengalir, bahkan air yang mengalir menutupi pipa yang ada dalam intec satu tersebut. Pertayaannya, kendati air mengalir, kenapa air tersebut tidak terdistribusi kepada pelanggan? Inikan aneh bin ajaib. Jika itupun kita jelaskan, pasti lagi-lagi dijawab debit air tidak cukup padahal dipredeksi sudah melebihi dari cukup,” jelas Dermawan.
Lebih lanjut diungkapkan Dermawan, saat pengerjaan di lokasi intec satu selesai dikerjakan oleh tim, lagi-lagi Daiman, salah satu warga setempat, langsung membongkar batu-batu yang sudah tersusun. “Dia merusak apa yang sudah dibuat oleh tim. Padahal dia adalah saudara kandung dari karyawan PDAM itu sendiri,” jelasnya lagi.
Karena itu, Dermawan sangat berharap agar pihak PDAM bisa bekerja secara profesional, jangan terus membawa atas nama rakyat yang seolah-olah PLTM Lawe Sikap ingin ditumbalkan kepada rakyat.
“Tindakan PDAM ini sudah lama kami toleransi. Bahkan sudah berkali-kali kami memaparkan solusi. Namun niat baik PLTM malah berbalik arah, bahkan terjadi indikasi penzaliman yang mengarah pada pencemaran nama baik. Apakah PDAM merasa takut tersaingi? Kita juga tidak tahu, ” ujar Dermawan.
Karena itu, Dermawan mewakili PLTM Lawe Sikap menyarankan agar PDAM segera mengurus perizinan ke Kementerian PUPR untuk pemasangan sambungan pipa air yang akan melintasi aliran Sungai Lawe Sikap, ke outlet 2 pipa HDPE saluran air baku yang telah disiapkan oleh PLTM Lawe Sikap, sesuai dengan desain awal IPA. Mengingat alur sungai dan area di dalam Garis Sepada Sungai adalah milik Negara Republik Indonesia melalui Kementrian PUPR, maka diperlukan rekomendasi teknis dan ijin dari Kementrian PUPR.
Dia juga menyarankan agar PDAM Tirta Agara melakukan pembinaan kepada pegawai-pegawainya, dan atau melakukan penggantian pegawai yang dapat merusak citra PDAM. Selain itu, PDAM Tirta Agara juga disarankan untuk melakukan integrasi saluran distribusi air minum di Kutacane, sehingga memenuhi kebutuhan seluruh kebutuhan pelanggan di seluruh Kutacane, dengan mengambil sumber air dari 6 IPA yang saat ini telah dibangun, dimana IPA tersebut menggunakan sumber air baku dari beberapa sungai, antara lain; Lawe Sikap 2 unit Instalasi IPA, Lawe Harum 2 unit Instalasi IPA, Lawe Sigala 1 unit Instalasi IPA, dan Ngkeran 1 unit Instalasi IPA. (rel/adz)