26 C
Medan
Monday, December 29, 2025
Home Blog Page 3430

Tiga Tahun Terakhir, Tambang Emas Martabe Nol Kecelakaan Kerja

Foto: Martabe for Sumut Pos
KONTROL RISIKO KEBISINGAN: Safety Supervisor, OHS Triana Primadewi tengah menggunakan sound level meter untuk mengukur dan memastikan tingkat dan kontrol risiko kebisingan di sekitar area kerja Tambang Emas Martabe.

BATANGTORU, SUMUTPOS.CO – Selama tiga tahun berturut-turut, Tambang Emas Martabe yang dikelola PT Agincourt Resources, berhasil mempertahankan Indikator Loss Time Injury (LTI) dan Loss of Working Time (LTIFR) pada level nol. Bahkan pada tahun 2020, perusahaan menorehkan kinerja keselamatan yang patut dicontoh di Tambang Emas Martabe.

“Indikator kinerja lain terkait tingkat kecelakaan dan kinerja manajemen keselamatan memperoleh skor 96% pada tahun 2020. Hal ini menunjukkan komitmen yang kuat dari Perusahaan untuk mengurangi risiko keselamatan dan beradaptasi dengan tantangan baru secara cepat dan kondusif. Hasil ini tidak akan mungkin tercapai tanpa komitmen yang kuat dari karyawan dan kontraktor untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman,” kata Presiden Direktur PTAR, Muliady Sutio, seperti dikutip dari Laporan Keberlanjutan 2020 PT Agincourt Resources, kemarin.

Lost Time Injury adalah indikator kinerja keselamatan utama di industri pertambangan. Keberhasilan PTAR dalam penerapan K3 terutama dikaitkan dengan komitmennya terhadap pelatihan staf dan pengawasan K3 yang efektif. PTAR senantiasa menjaga hubungan yang erat dengan karyawan melalui pelaksanaan pelatihan yang efektif dan pengawasan lingkungan kerja sehingga karyawan dapat terus mengembangkan kompetensi teknis dan keselamatan kerja.

Selain tingkat LTI, PTAR telah mengembangkan tiga belas indikator kinerja utama (KPI) untuk mengukur tingkat kecelakaan dan kinerja manajemen keselamatan di Tambang Emas Martabe. Pada tahun 2020, skor KPI mencapai 96%.

“Pencapaian ini menunjukkan tingkat kepatuhan yang tinggi dan bahwa sistem pemantauan dan kontrol yang dikembangkan berhasil meminimalkan kecelakaan kerja. Aktivitas utama dari sistem kontrol meliputi: Pelatihan keselamatan; Melaporkan tindakan dan kondisi yang tidak aman; Inspeksi di tempat kerja; Investigasi insiden segera untuk mencegah kejadian berulang; Partisipasi manajemen lapangan dalam Program Perjanjian Keamanan Aktif (ASA); Partisipasi dari Pengawas Operasi di tempat dalam Program Kontrol Kritis,” kata Muliady.

Berbagai langkah yang dilakukan berfokus pada peningkatan kualitas penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan, tercermin dari peningkatan hasil audit internal dari 80,65% pada tahun 2019 menjadi 91,31% pada tahun 2020.

Meskipun pada tahun 2020 mencapai hasil yang baik, PTAR terus memperkuat upayanya untuk mengurangi risiko keselamatan di Tambang Emas Martabe pada tahun 2021.

Muliady mengatakan, Tambang Emas Martabe berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan bebas kecelakaan. “Terutama dengan adanya COVID-19, rencana kerja yang aman untuk karyawan diterapkan, di antaranya terkait kebersihan pribadi, menjaga jarak, pengetesan, dan saran medis,” katanya.

Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) lainnya juga diadakan, seperti mengadakan forum Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan yang diadakan setiap bulan, Perjanjian Keselamatan Aktif (ASA), sistem insiden pemantauan dalam jaringan, serta audit dan inspeksi rutin dilanjutkan secara bersamaan.

Menurut Muliady, melindungi semua karyawan di tempat kerja merupakan hal terpenting bagi PTAR. Apalagi kawasan operasi penambangan memiliki banyak potensi bahaya inheren. “Pandemi COVID-19 sejak awal tahun 2020 menambah potensi bahaya lainnya yang perlu ditangani. Maka dari itu, PTAR menerapkan pendekatan adaptif namun juga disiplin dan berkelanjutan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja di semua area operasinya,” katanya.

Program COVID-19 dikembangkan untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19 di Tambang Emas Martabe. Beberapa tindakan yang dilakukan perusahaan termasuk pemisahan karyawan penghuni camp dan karyawan komuter atau karyawan lokal; melakukan proses penyaringan terhadap karyawan termasuk karantina di Hub Jakarta, Medan, Padangsidimpuan, dan Tor Sibohi; melakukan pemeriksaan acak untuk karyawan komuter; menerapkan protokol kesehatan di lapangan; dan menambah fasilitas kesehatan.

PTAR menerapkan sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sesuai dengan standar internasional. Seperti ISO 18001 dan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No 38 tahun 2014 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batu Bara. Peraturan tersebut mengatur mengenai SMKP (Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan).

Sistem ini telah dikembangkan dengan pemahaman bahwa bahaya dapat disebabkan oleh tiga faktor, yakni perilaku pekerja; kompetensi pekerja; dan tempat kerja.

Adapun mekanisme utama untuk mengintegrasikan K3 ke dalam operasi PTAR, antara lain memberlakukan Golden Rules, yakni kebijakan keselamatan wajib untuk melindungi karyawan dari bahaya paling umum dan kecelakaan serius di industri pertambangan. “Golden Rules harus dipahami oleh semua individu yang bekerja di Tambang Emas Martabe. Oleh karena itu, karyawan baru dilatih tentang Golden Rules sebelum mengambil posisi mereka di Perusahaan,” tegasnya.

Kemudian, membuat program Active Safety Agreement (ASA), yang memberi kesempatan kepada manajer untuk berdialog aktif tentang K3 dengan karyawan mereka, untuk mendorong dan memotivasi karyawan selalu memprioritaskan keselamatan di tempat kerja.

“Seorang manajer ditugaskan untuk menjadi auditor, dan setelah observasi selama suatu periode, dia akan melakukan diskusi terbuka tentang karyawan terkait risiko keselamatan dan kemungkinan sistem kontrol,” katanya.

PTAR memiliki satu Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dengan Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SPSI) dalam organisasi yang memuat 100% pasal yang terkait dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Peraturan ini bersifat wajib dan ditujukan untuk melindungi karyawan dari insiden dan kecelakaan di industri pertambangan. Perusahaan akan menindak tegas karyawan yang dengan sengaja melanggar aturan K3 dan menempatkan diri atau orang lain dalam situasi berbahaya.

“Kinerja K3 diawasi secara ketat oleh Kepala Operasi Tambang di bawah General Manager di lapangan,” tegasnya. (mea)

Disdik Sumut MoU dengan FPK Medan dan Forkala, Lahirkan Buku tentang Multikulturalisme

Foto: Istimewa
FOTO BERSAMA: Kadis Pendidikan Sumut Prof Wan Syaifuddin foto bersama dengan pengurus FKM/Forkala Medan usai menandatangani MoU dengan FKM dan Forkala di Le Polonia Hotel, Rabu (21/4).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Medan Periode 2025 dan Forum Komunikasi Antar Lembaga Adat (Forkala) Periode 2021-2026. Kerja sama ini untuk dukungan tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam peningkatan kualitas pendidikan di Sumatera Utara di Le Polonia Hotel, Jalan Sudirman Medan, Rabu (21/4).

MoU ditandatangani  Kepala Dinas Pendidikan Sumut Prof Wan Syaifuddin MS PhD, Wakil Ketua FPK Medan Dr dr H Delyuzar MKed (PA) SpPA (K), dan Ketua Forkala Medan Datoq Adil Freddy Haberham SE. Penandatanganan MoU dirangkai dengan buka puasa bersama. “Hari ini 21 April merupakan Hari Kartini. Bicara Kartini tidak lepas dengan semboyan ‘habis gelap terbitlah terang’. Kita di sini berkumpul untuk menandatangani MoU yang tujuannya bagaimana membuat terang masa depan anak-anak kita,” ujar Prof Wan Syaifuddin mengawali sambutannya.

Prof Wan menjelaskan latar belakang MoU tidak terlepas dari kondisi saat ini pandemi Covid-19 menyerang seluruh penduduk dunia. “Saya berbincang-bincang dengan Gubsu Pak Edy bagaimana membudayakan protokol kesehatan (prokes) 5M. Salahsatu upaya yang efektif untuk mengkampayekan prokes adalah melalui tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat ,” ungkap Prof Wan Syaifuddin yang juga Ketua FKM Medan.

Dia selanjutnya berpikir, ternyata tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat itu mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini. “Peran penting ini yang saya bawa ke dunia pendidikan. Bukankah tujuan pendidikan salah satunya untuk memanusiawikan manusia? Karena itu saya mengajak tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk membuat buku muatan lokal tentang multikulturalisme di daerah ini,” ujarnya.

Prof Wan mengajak para tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat di daerah ini khususnya FPK dan Forkala untuk menyumbangkan ide, gagasan, dan pikirannya yang akan dituangkan dalam bentuk buku. “Saya menantang para tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk melahirkan buku muatan lokal pendidikan multikultural dan karakter untuk siswa di daerah ini agar pemahamannya tentang nilai-nilai budaya/etnis, keharmonisan dalam kebinekaan semakin meningkat,” ujarnya.

Lebih lanjut Prof Wan minta FPK dan Forkala untuk menyiapkan buku tersebut hingga siap menjadi buku ajar muatan lokal siswa SMA/SMK dan juga akan dipersiapkan untuk tingkat SD dan SMP.

Prof Wan juga  menunjuk pengurus FPK/Forkala sebagai koordinator penulisan buku tersebut. “Di FKM dan Forkala ini ada profesor dan doktor. Semua hebat-hebat, namun perlu orang hebat yang juga mengkoordinir penulisan buku tersebut,” ujarnya.

Sementara itu Sekretaris FPK yang juga Sekretaris Forkala Aswin Harahap mengatakan, sebenarnya tahun lalu sudah selesai dibuat buku yang berisi tentang 15 etnis. Dan tahun ini sudah disempurnakan seluruhnya yaitu 23 etnis yang ada di Sumut. “Kami sedang mempersiapkan buku tersebut agar bisa menjadi buku ajar muatan lokal untuk tingkat SMA/SMK dan direncanakan juga untuk SD dan SMp,” ujarnya.

Hadir sejumlah pengurus FKM dan Forkala seperti, Drs Ahmad Raja Nasution MSP, Pdt Sadakata Ginting Suka, Adri Alfian Rolos, H Benny Soebardjo, Prof Dr I Wayan Dirgayasa,  Darsen Song, Lister Berutu, Martinus Lase, RA Lesbatta, Wardayani, Bustami Usman,  H Marwan Bugis dan lainnya. (rel/azw)

Pilih Mana, Poco X3 Pro atau Realme 8 Pro?

SUMUTPOS.CO – Xiaomi sudah resmi meluncurkan seri Poco X3 Pro di Indonesia dan mereka menjulukinya “The Flagship Killer” sekaligus “The Beast”. Hal tersebut wajar saja karena spesifikasinya sangat tinggi, tetapi harga Poco X3 tergolong menengah.

Kehadiran Poco X3 Pro membuat persaingan smartphone di segmen menengah langsung memanas. Berbekal prosesor Qualcomm Snapdragon 860, Poco X3 bersaing ketat dengan produk terbaru andalan realme, yakni realme 8 Pro. Lantas bagaimana perbandingan POCO X3 Pro dengan realme 8 Pro? Berikut ulasannya. 

Desain
Dari sisi desain, baik POCO X3 Pro maupun realme 8 Pro menampilkan layar berlubang (punch hole). Hanya saja, penempatannya yang berbeda. Realme 8 Pro menempatkan punch hole di sudut kiri atas, sementara POCO X3 Pro memilih lubang di tengah atas layar. Perbedaan tampak dari bentang layar, dimana POCO X3 Pro memiliki layar lebih besar 6,67 inci berjenis LCD. realme 8 Pro sendiri tampil dengan bentang layar 6,4 inci berteknologi Super AMOLED
Layar POCO X3 Pro juga sudah didukung refresh rate 120Hz serta touch sampling rate hingga 240Hz. Lain dengan realme 8 Pro yang hanya didukung refresh rate 60Hz. 
Konsep housing kamera keduanya pun berbeda, di mana realme 8 Pro menempatkan hosuing persegi di sudut kiri atas ponsel, dan POCO X3 Pro di tengah atas dengan housing tampak seperti lingkaran. Faktor lain yang membuat keduanya tampak serupa, yaitu penamaan merek di case ponsel. Selain merek, realme 8 Pro juga mencantumkan visi perusahaan. 

Performa
Fitur pendukung performa menjadi spesifikasi unggulan POCO X3 Pro. Sebab, smartphone ini disokong dengan chipset 4G terbaik saat ini, Qualcomm Snapdragon 860. Chipset ini sendiri merupakan chipset kelas flagship yang menawarkan performa andal. Snapdragon 860 pada POCO X30 dikombinasikan dengan RAM 6GB/128GB dan 8GB/256GB.
Dapur pacu yang kencang di POCO X3 Pro juga didukung oleh teknologi baca dan tulis data kecepatan tinggi kelas flagship, yakni UFS 3.1 yang 198% lebih kencang dari generasi sebelumnya yakni UFS 2.1 serta teknologi RAM LPDDR4X untuk membuka file dan aplikasi dengan lebih cepat. Dengan varian penyimpanan internal 256GB, POCO X3 Pro mendukung ekspansi hingga 1TB sehingga memungkinkan pengguna mengelola file dalam jumlah banyak.
Sementara itu, realme 8 Pro diperkuat chipset Snapdragon 720G yang dikombinasikan dengan RAM 8GB/128GB. Chipset tersebut dirancang untuk mendukung aktivitas gim mobile. Penyimpanannya juga dapat diperluas menggunakan slot microSD yang tersedia secara khusus bersama slot SIM ganda. 
Baterainya masing-masing membawa kapasitas di atas 4000 mAh, namun POCO X3 Pro memiliki daya lebih besar dibanding realme 8 Pro. POCO X3 Pro dibekali baterai 5160 mAh dengan dukungan fast charging 33W. Lain dengan realme 8 Pro yang memiliki baterai 4500 mAh dengan dukungan fast charging 50W. 

Kamera
Kamera menjadi sektor yang diunggulkan oleh realme 8 Pro. Smartphone ini membawa kamera dengan konfigurasi 108MP sebagai kamera utama, 8MP ultra-wide angle, 2MP lensa black and white, serta lensa makro 2MP. Sementara itu kamera depannya memiliki resolusi 16 MP. Sejumlah fitur juga melengkapi kamera realme 8 Pro termasuk 3X in-sensor Zoom, Tilt-shift Time-lapse Video hingga Dual-view Video.
POCO X3 Pro juga hadir dengan konfigurasi empat kamera mencakup 48MP (sensor Sony IMX582), ultra-wide 8MP, kamera makro 2MP serta depth sensor 2MP. Kamera depannya sendiri memiliki resolusi 20MP. Tak hanya dari sisi hardware, kamera smartphone ini juga dipoles dengan software dan menghasilkan fitur seperti ultra-wide night mode yang bisa menangkap gambar dengan sudut ultra-lebar pada kondisi gelap. Fitur night mode juga dapat pengguna gunakan pada kamera depan POCO X3 Pro.

Harga
Dari sejumlah spesifikasi di atas, baik POCO X3 Pro maupun realme 8 Pro hadir dengan spesifikasi yang menarik. Namun demikian, harga POCO X3 Pro jauh lebih menarik karena mengusung spesifikasi kelas flagship. POCO X3 Pro dibanderol seharga Rp3.599.000 (6GB/128GB) dan Rp4.099.000 (8GB/256GB). Penjualan perdana dilakukan pada 22 April pukul 12.00 di po.co.id, Shopee, dan Akulaku dengan harga spesial Rp3.499.000 (6GB/128GB) dan Rp3.999.000 (8GB/256GB). Sementara itu realme 8 Pro dibanderol seharga Rp3.599.000. (*)

Pasca Gempa, 98 Persen Listrik di NTT Sudah Pulih

Ilustrasi.

KUPANG, SUMUTPOS.CO – PLN sudah berhasil memulihkan kembali listrik pasca terjadinya gempa di Nusa Temggara Timur (NTT).

Ilustrasi.

Dirut PT PLN (Persero), Zulkifli Zaini mengatakan, percepatan pemulihan listrik di NTT tidak akan terwujud tanpadibantu para stakeholder, termasuk pemerintah daerah, TNI, Polri, warga serta dibantu teman-teman PLN relawan dari luar NTT.

“Kami bersyukur sekali, akibat musibah badai ini bisa diatasi dalam waktu lebih singkat dari yang kita perkirakan semula. Tetapi hal ini tidak bisa tercapai bila kita tidak dibantu oleh semua stakeholder dan juga dibantu teman-teman PLN relawan dari luar NTT. Jadi pencapaian ini adalah buah kerjasama semua,” tutur Zulkifli.

Menurut dia, kolaborasi ini bisa menjadi contoh dalam penganganan bencana. Di samping, PLN juga telah memiliki emergency respons unit saat bencana sehingga bisa bergerak lebih cepat.

“Kami ingin menyampaikan terima semua pihak membantu PLN untuk memulihkan kelistrikan di NTT ini,” ucap Zulkifli.

PLN mencatat 616.836 pelanggan di NTT telah kembali menikmati nyala listrik hingga Rabu (21/4/2021) pukul 18.00 WITA. Jumlah ini sekitar 97 persen dari total 635.979 pelanggan PLN yang mengalami pemadaman.

Sementara itu, dari total 4.002 gardu distribusi yang terdampak badai, sekitar 3.870 gardu distribusi sudah menyala dan beroperasi normal.

“Kerja dan perjuangan kami belum akan berhenti. Masih ada 3,6 persen gardu di titik-titik tersulit dan medan yang sangat berat yang juga harus dipulihkan. Masih ada sekitar 3 persen pelanggan yang gelap gulita, yang akan segera kami pulihkan kelistrikannya,” papar Zulkifli.

Pemulihan listrik ini langsung diapresiasi Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat karena PLN bergerak memulihkan kelistrikan NTT usai dihantam badai siklon tropis Seroja pada awal April 2021.

Viktor menjelaskan, badai Seroja pernah meluluhlantakkan Pulau Timor pada 1939. Tahun ini, lanjut Viktor, badai ini kembali muncul dengan dampak yang lebih dahsyat, tidak hanya meluluhlantakkan Pulau Timor tapi juga hampir seluruh pulau di NTT.

Badai juga berimbas pada rusaknya infrastruktur kelistrikan yang melumpuhkan perekonomian dan menghambat aktivitas masyarakat.

“Saya jujur sangat surprise karena dari Pak GM bilang pulihnya pertengah Mei. Melihat kondisi hancur lebur ini benar-benar sesuatu pekerjaan yang begitu berat dilakukan oleh siapa pun dan kami menduga pengerjaan perbaikan dan pemulihannya lama sekali. Tapi nyatanya, hari ini 96 persen sistem kelistrikan sudah pulih dan hanya tinggal 4 persen yang belum pulih,” jelas Viktor di Kupang, Rabu (21/4/2021).

Menurut Viktor, pulihnya listrik memberikan harapan yang luar biasa bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur untuk hidup lebih baik usai dihantam badai Seroja.

“Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih pada PLN yang telah bergerak cepat dengan seluruh perangkatnya. Listrik kembali menyala merupakan sesuatu yang sangat menggembirakan bagi kami,” kata Viktor.

Sebagai apresiasinya, Viktor memberikan kain tenun khas NTT kepada Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini. “Saya memberikan kain ini mewakili warga NTT mengapreasiasi kinerja PLN yang sangat luar biasa,” ungkapnya.

“Terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu PLN untuk memulihkan kelistrikan di NTT ini,” sahut Zulkifli. (rel/ila)

Jangan Pandang Sebelah Mata Urusan Perlindungan Aset

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Paradigma masyarakat mengenai perlu atau tidaknya menggunakan produk asuransi umum harus mulai diubah sejak sekarang. Alasannya, letak geografis Indonesia berada di wilayah ring of fire sehingga rawan terjadi bencanadan saat ini sudah tersedia banyak produk asuransi umum berbiaya terjangkau.

Salah satu produk asuransi yang ramah bagi kantong masyarakat dihadirkan oleh PT BRI Asuransi Indonesia (BRI Insurance). Sebagai bagian dari BRI Group, BRI Insurance memiliki produk asuransi umum yang andal dan terjangkau bagi masyarakat, terutama pelaku UMKM, untuk melindungi dirinya dari musibah yang dapat muncul sewaktu-waktu.

“Jangan pernah berpikir rugi (untuk membeli asuransi) karena sebenarnya tidak mahal juga. Contohnya, untuk (asuransi) rumah hanya perlu bayar Rp300 ribu untuk (harga rumah) Rp1 miliar jika kebakaran. Memang kita mau terjadi kebakaran? Nah jadi jangan berpikir rugi karena itu adalah sesuatu yang unpredictable. Silahkan diinvestasikan atau dicadangkan saja, masuk uangnya ke sana (asuransi), daripada membuat tabungan Rp1 miliar (untuk beli rumah lagi) belum tentu berapa lama bisa jadi,” ujar CEO BRI Insurance Fankar Umran pada wawancara dengan CNBC Indonesia beberapa waktu lalu.

Kehadiran asuransi untuk menjamin keamanan aset masyarakat menjadi hal penting yang harus dimiliki terutama oleh masyarakat Indonesia yang kerap merasakan bencana alam. Tingginya potensi bencana alam di Indonesia membuat faktor ketidakpastian ihwal keamanan aset menjadi sangat tinggi.

Perlindungan diberikan BRI Insurance kepada pelaku UMKM dan masyarakat kelompok penghasilan menengah-rendah dengan menyediakan produk asuransi berbiaya Rp40 ribu/tahun. Melalui produk asuransi umum mikro ini, nasabah mendapat jaminan pergantian kerugian sebanyak Rp5 juta-Rp15 juta dari BRI Insurance apabila dalam kurun satu tahun menjadi korban bencana.

Perhatian besar yang diberikan oleh BRI Insurance terhadap segmen UMKM sejalan dengan strategi BRI sebagai perusahaan induk yang memiliki komitmen terhadap pemberdayaan UMKM. BRI Group dengan jaringan terluas di Indonesia, selalu berupaya menjamin dan memenuhi segala kebutuhan masyarakat, terutama pelaku UMKM sebagai aktor ekonomi dominan di Indonesia.

Selain menyediakan produk asuransi bagi pelaku UMKM, BRI Insurance juga memiliki perlindungan khusus untuk bencana alam. Melalui asuransi ini, BRI Insurance hendak menjamin keamanan aset masyarakat apabila secara tiba-tiba menjadi korban dari bencana alam.

“Saya menyarankan, kalau asuransi kerugian itu kan sudah ada perluasan, silahkan dilihat kita ini ada di posisi rawan apa? rawan bencana kebakaran, longsor, banjir, macam-macam. Jadi lihat risiko yang mengancam kita yang dekat. Karena bencana itu walaupun tidak diduga tetapi sebenarnya bisa diprediksi,” ujar Fankar.

Menurut Fankar, masyarakat Indonesia harus mulai berpikir untuk memiliki perlindungan aset dari ancaman bencana sebelum musibah terjadi. Selama ini, dia menyebut masih banyak masyarakat yang baru sadar untuk memiliki asuransi bencana justru setelah menjadi korban.

“Kalau kita bicara literasi dan inklusi itu lebih banyak di asuransi jiwa. Apalagi sekarang, dengan adanya pandemi orang semakin sadar asuransi kesehatan. Padahal sebenarnya dengan bencana pun menyadarkan kita bahwa ada asuransi (bencana) yang tidak kalah pentingnya untuk kita pasang. Kenapa? Karena asuransi properti itu sangat murah,” tutupnya.

Hingga akhir 2020 BRI Insurance telah memiliki jaringan kerja di seluruh Indonesia yang terdiri dari 22 Kantor Cabang Konvensional, 1 Kantor Cabang Syariah, 8 Marketing Representative Office, 2 Representative Office Syariah, 45 Marketing Channel dan 11 Marketing Office Syariah. Sementara itu dari sisi kinerja, per 31 Desember 2020 BRI Insurance membukukan total aset sebesar Rp3,05 triliun meningkat 18,22% dibanding 31 Desember 2019 senilai Rp2,58 triliun. Premi bruto BRI Insurance di tahun 2020 tercatat sebesar Rp1,77 triliun, naik 3,80% dari tahun 2019 yang sebesar Rp1,71 triliun.

Satnarkoba Ringkus 4 Orang Pria Pelaku Penyalahgunaan Narkotika Jenis Sabu

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Personil Satuan Reserse (Satres) Narkoba Polres Tebingtinggi berhasil meringkus 4 orang pria yang diduga sebagai pelaku tindak pidana narkotika dari tiga lokasi yang berbeda. Dari tangan ke empat pelaku turut disita barang bukti berupa narkotika jenis sabu.

TANGKAP: Empat orang tersangka dengan kepemilikan narkotika jenis sabu diringkus Satresnarkoba Polres Tebingtinggi.

Kapolres Tebingtinggi AKBP Agus Sugiyarso melalui Kasubbag Humas AKP Josua Nainggolan, Kamis (22/4) membenarkan adanya penangkapan ini. Kini ke empat pelaku yang ditangkap pada, Selasa (20/4) siang sekira pukul 11.00 WIB tersebut telah ditahan dan masih menjalani pemeriksaan.

“Para pelaku yakni RPH alias Kiki (31) warga Jalan Badak Lingkungan I Kelurahan Badak Bejuang Kecamatan Tebingtinggi Kota, RUS alias Raden (24) warga Jalan Pandan Lingkungan III Kelurahan Tambangan, MSP alias Sugeng (37) warga Jalan Soekarno Hatta Lingkungan VII dan Sy alias Dedek (31) warga Jalan Soekarno Hatta Lingkungan II Kelurahan Tambangan Kecamatan Padang Hilir Kota Tebingtinggi,” ungkap AKP Josua Nainggolan.

Diterangkan AKP Josua Nainggolan, penangkapan terhadap ke empat pelaku berawal dari adanya informasi masyarakat kepada petugas yang mengatakan bahwa di sekitar kediaman pelaku RPH alias Kiki sering dijadikan lokasi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika jenis sabu. Info ini selanjutnya ditanggapi petugas dengan melakukan penyelidikan dilokasi yang dimaksud.

“Polisi kemudian melakukan penangkapan terhadap RPH alias Kiki. Dari tangan pelaku ini, petugas berhasil menemukan barang bukti berupa 8 bungkus plastik klip kecil transparan yang berisikan diduga narkotika jenis sabu seberat 1,86 gram beserta 1 buah dompet warna cream. Kepada petugas, RPH alias Kiki mengaku jika barang haram tersebut di beli pelaku dari RUS alias Raden,” terangnya.

Personil Satres Narkoba lalu melakukan pengembangan dan menangkap pelaku RUS alias Raden dikediamannya. Dari pelaku ini polisi kembali berhasil menemukan barang bukti satu plastik klip transparan berisikan diduga narkotika jenis sabu seberat 2,19 gram dan satu buah kaleng rokok. Pelaku RUS mengaku jika barang bukti tersebut di dapatnya dari pelaku Sy alias Dedek.

Petugas langsung bergerak cepat menuju kediaman Sy alias Dedek yang saat itu sedang bersama pelaku MSP alias Sugeng, dan dari lokasi ini petugas kembali berhasil menemukan 9 bungkus plastik transparan yang berisikan diduga narkotika jenis sabu seberat 24,48 gram dan satu unit timbangan digital serta plastik plastik klip kosong.

“Empat pelaku selanjutnya dibawa petugas ke Satres Narkoba Polres Tebingtinggi guna proses penyidikan lebih lanjut,” terangnya. (Ian)

Banyak Diskon Gledek tiket.com Jelang Idul Fitri

MEDAN, SUMUTPOS.CO – tiket.com lakukan kampanye bernama Tiket Hari Raya (THR) sejak 19 hingga 25 April. Selaku pionir Online Travel Agent (OTA) di Indonesia yang memasuki usia ke-10 tahun ini, program bermaksud agar masyarakat dapat merencanakan perjalanan atau liburan lebih matang dan tertata.

ILUSTRASI: Masjid Agung Semarang di Gayamsari, Kota Semarang.

tiket.com mengundang masyarakat untuk menggunakan THR secara bijak, seperti untuk zakat, perayaan Idul Fitri yang bersahaja, hingga perencanaan matang dalam menyusun perjalanan atau liburan dekat rumah di masa mendatang dengan memanfaatkan momentum kampanye THR dari tiket.com,” ujar VP Brand Marketing tiket.com, Maria Risa Puspitasari dalam siaran pers yang diterima Sumut Pos, Kamis (22/4/2021).

Dikatakannya, kali ini tiket.com membagikan daftar bangunan masjid unik yang ada di Indonesia agar masyarakat dapat mencatat dan menjadikan masjid-masjid unik itu sebagai inspirasi dalam wishlist ketika berkunjung di waktu mendatang.

Diantara masjid yang menjadi lokasi wisata yakni Masjid Menara Kudus, Masjid Muhammad Cheng Ho di Kota Surabaya, Masjid Kapal Semarang di Kyai Padak, Ngaliyan. Kemudian Masjid Raya Sumatera Barat, Masjid Tiban di Turen, Malang. Masjid Al-Irsyad Satya Kota Baru Parahyangan, di Padalarang, Jawa Barat dan Masjid Agung Semarang di Gayamsari, Semarang.

Pihaknya juga memberi program diskon tahunan selama Ramadan, yaitu Tiket Hari Raya (THR) dengan diskon hingga 50% + 25% untuk semua produk di dalam tiket.com, yaitu tiket pesawat domestik, hotel, HOMES, TO DO, kereta api, sewa mobil, dan airport transfer.

“THR kali ini spesial, karena mulai 19 April tiket.com akan merayakan bulan Ramadan Pol-polan, dengan mengadakan Harga Gledek Spesial THR setiap harinya dari jam 15:00 – 21:00 WIB,” ucapnya.

Untuk promo Harga Gledek THR Penerbangan, setiap hari pada Jam Gledek, yaitu 15.00 – 21.00 WIB siap-siap nyetrum dengan promo diskon 50% + 20% untuk semua penerbangan domestik. Sedangkan selama periode THR yang berlaku pada semua jam adalah diskon sebesar 50% + 10% untuk semua destinasi domestik.

Promo Harga Gledek THR Akomodasi (Hotel & HOMES), setiap hari pada Jam Gledek, yaitu pukul 15:00 – 21:00 WIB, mitra hotel dan HOMES tiket.com siap menawarkan harga di jam gledek diskon sebesar 50% + 20% semua hotel destinasi domestik. Tidak perlu khawatir ketinggalan karena promo THR juga berlaku pada semua jam dengan skema diskon 50% + 10%.
Selanjutnya ada juga promo Harga Gledek THR TO DO, setiap hari pada Jam Gledek, yaitu 15:00 – 21:00 WIB, masyarakat harus tetap waspada karena bisa kesamber Harga Gledek lagi, yaitu diskon 80% + 25%. Kemudian, promo THR yang berlaku di semua jam adalah diskon 70% + 10% khusus semua wisata aktifitas domestik yang tersedia di dalam tiket TO DO.

Sementara untuk Promo Harga Gledek THR Sewa Mobil dan Airport Transfer, setiap hari pada Jam Gledek yaitu 15:00 – 21:00 WIB, tiket.com memberikan harga gledek mulai dari Rp100.000 + 40% untuk penyewaaan mobil di seluruh kota Indonesia. Kemudian, Airport Transfer juga memiliki promo THR diskon hingga Rp55.000 di semua bandara.

“tiket.com memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk membayar deals yang mereka temukan selama THR dengan bermitra dengan banyak bank dan aplikasi payment online, seperti BCA, BNI, Citibank, CIMB Niaga, Digibank DBS, GoPay, Bank Mandiri, Standard Chartered Bank, TMRW, UOB serta PayLater,” ungkapnya.

Menurutnya walaupun proses vaksinasi tengah berjalan, tiket.com tetap mengajak masyarakat agar selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan dan menjaga jarak fisik selama dalam perjalanan atau tengah berwisata.

“tiket.com turut mengajak masyarakat untuk selalu merencanakan liburan dengan matang, agar aman dan nyaman sesuai keinginan hati,” tutup Maria. (rel/prn)

Peringati Hari Kartini, Polwan Polres Belawan Bagi Takjil kepada Nelayan

BAGI TAKJIL: Polisi Wanita (Polwan) Polres Pelabuhan Belawan membagikan takjil kepada para nelayan yang berpuasa, Rabu (21/4). Pembagian takjil ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Kartini.istimewa/sumu tpos.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – MEMPERINGATI Hari Kartini, sejumlah personel Polisi Wanita (Polwan) Polres Pelabuhan Belawan membagi-bagikan menu berbuka puasa kepada para nelayan dan abang becak di Jalan Serma Hanafiah, Medan Belawan, Rabu (21/4).

BAGI TAKJIL: Polisi Wanita (Polwan) Polres Pelabuhan Belawan membagikan takjil kepada para nelayan yang berpuasa, Rabu (21/4). Pembagian takjil ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Kartini.istimewa/sumut pos.

Aiptu Erni Ginting, Polwan Polres Belawan menyebutkan, pembagian menu berbuka puasa ini dibagi-bagikan kepada para nelayan dan abang becak yang sedang melaksanakan ibadah puasa. “Di bulan yang penuh berkah ini, kami memberikan menu berbuka puasa kepada sejumlah nelayan dan abang beca sebagai wujud kepedulian Polwan kepada masyarakat yang sedang melaksanakan ibadah puasa,” kata Erni Ginting didampingi rekan-rekannya.

Sementara, Kabag Sumda Polres Pelabuhan Belawan, Kompol Waskita Sembiring mengatakan, bentuk sosial yang mereka lakukan merupakan hasil sumbangsih dari sejumlah Polwan di Polres Pelabuhan Belawan. “Apa yang kami berikan ini, sebagai bentuk rasa peduli kami kepada nelayan dan tukang becak yang berpuasa,” ucapnya.

Para nelayan dan abang-abang penarik beca bermotor mengucapkan terima kasih kepada sejumlah Polwan yang secara tiba-tiba memberikan menu berbuka puasa. “Alhamdulillah, hari ini ada yang memberikan makanan untuk berbuka puasa,” ucap seorang nelayan, Syahril.

Menurut Syahril, para abang beca dan nelayan memberikan apresiasi kepada para Polwan yang peduli dengan kondisi masyarakat kecil di bulan suci ramadan 1442 Hijriah ini.(fac)

Akui Terjadi Kerumunan di Kesawan City Walk, Booby Janji Perketat Pengawasan

EVALUASI: Wali Kota Medan Bobby Nasution saat menghadiri rapat evaluasi PPKM Mikro bersama Gubsu Edy Rahmayadi dan sejumlah kepada daerah lainnya di Rumah Dinas Gubsu, Rabu (21/4). istimewa/sumut pos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution mengakui terjadi kerumunan di Kesawan City Walk (KCW) pada Sabtu (17/4) malam lalu. Dia beralasan, kerumunan itu terjadi lantaran masyarakat sudah jenuh dengan masa pandemi ini.

EVALUASI: Wali Kota Medan Bobby Nasution saat menghadiri rapat evaluasi PPKM Mikro bersama Gubsu Edy Rahmayadi dan sejumlah kepada daerah lainnya di Rumah Dinas Gubsu, Rabu (21/4). istimewa/sumut pos.

HAL itu disampaikan Bobby saat memenuhi panggilan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Sumut yang juga Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman Medan, Rabu (21/4) siang. Pemanggilan tersebut dilakukan atas dugaan pelanggaran aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di kawasan bersejarah tersebut.

“Sabtu kemarin, Dinas Kebudayaan Pariwisata membuat pagelaran sederhana di sana. Rupanya masyarakat banyak yang hadir. Ini jadi pelajaran untuk tidak buat pagelaran seni lagi di sana,” ungkap Bobby.

Ia bakal lakukan koreksi terkait insiden tersebut, termasuk dengan mengatur jarak para pelaku UKM di sana, agar kejadian serupa tidak terulang kembali. “Karena pagelaran seni yang berlangsung simpel, justru menimbulkan kerumunan. Maka ini akan jadi koreksi dan tidak diadakan lagi. Dan jarak antar satu pelaku UMKM kita perjauh lagi, hampir 10 meter. Di Ahmad Yani yang tidak digunakan, kita gunakan lagi, biar mengurai,” ujarnya.

Terkait jam operasional, Bobby mengaku sedikit melonggarkan dibandingkan dari kebijakan PPKM Mikro yang telah ditetapkan Gubsu. Pihaknya telah menyiagakan beberapa petugas yang dilengkapi dengan sejumlah peralatan pendukung, untuk mengingatkan para pengunjung agar selalu mematuhi protokol kesehatan.

Selain itu, seluruh pedagang telah menjalani vaksinasi. Dan ada 10 titik akses keluar masuk menuju KCW agar masyarakat yang datang tidak menumpuk pada satu titik. “Karena daerah Kesawan itu kita buat khusus, kita perketat. Aparat kita di sana banyak yang turun, mulai dari kesehatan, Satpol PP, pariwisata itu turun semua di situ. Tadi seperti yang disampaikan pak gubernur, nasional itu jam 9, kita di Sumut diperpanjang satu jam karena jam kita berbuka puasa dan Salat Tarawih berbeda dibandingkan di Jawa. Sama di Pemko Medan, saya perpanjang sedikit lagi dari Pak Gubernur karena kontrolnya di Kesawan kita masifkan. Bahkan infrastrukturnya kita lengkapi, ada sepeda, skuter bahkan pengeras suara untuk mengingatkan masyarakat agar tidak berkerumun,” pungkasnya.

Sebelumnya, Gubernur Edy Rahmayadi mengingatkan kepada bupati/wali kota maupun perwakilan kepala daerah yang hadir untuk tetap tegas menerapkan prokes di masyarakat. “Dari pemantauan hasil statistik, kondisi (laju Covid) kita menurun. Tapi belum bisa menyelesaikan masalah, karena kita lihat masih ada sempat naik dalam minggu ini, turun lagi. Ini menjadi perhatian seluruh masyarakat kita, masyarakat Sumut ikutin benar-benar petunjuk protokol kesehatan. Sehingga benar-benar bisa kita tekan Covid-19,” tegasnya.

Terkait masih banyaknya masyarakat yang melanggar PPKM Mikro, Edy menyebut ke depan tidak ada lagi kegiatan masyarakat termasuk kegiatan UMKM yang tetap buka melewati pukul 22.00 WIB. Ia berjanji akan mulai menindak tegas bagi pelanggar yang tidak mematuhi aturan tersebut.

“Saya akan tindak tegas, saya sudah keluarkan aturan, sesuai Inpres dan dipertegas oleh Mendagri, saya tindaklanjuti kepada kabupaten/kota harus menaati jam 22.00 WIB, pada kegiatan-kegiatan UMKM, bukan kegiatan lain. UMKM silakan berkegiatan, tapi batas jam 10 malam, dengan penerapan prokes secara ketat,” tegasnya.

Selain Kota Medan, tujuh daerah yang meliputi kebijakan PPKM Mikro antara lain Deli Serdang, Langkat, Binjai, Pematang Siantar, Simalungun, Karo, dan Dairi. (prn)

Tahun Ini, KPID Sumut Tak Dapat Dana Hibah Lagi

Hendro Susanto, Ketua Komisi A DPRD Sumut

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PEMPROV Sumut memutuskan untuk tidak memberikan dana hibah tahun anggaran 2021 kepada Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumut. Sebab, komisioner KPID harusnya sudah berstatus demisioner sejak masa jabatan habis pada 2019.

Hendro Susanto, Ketua Komisi A DPRD Sumut

Pada Tahun Aanggaran 2020, dana hibah yang diberikan sebanyak Rp4 miliar. Namun senilai Rp400 juta dikembalikan ke kas negara karena merupakan dana pembentukan tim seleksi (Timsel) yang hingga kini belum disahkan Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting. Alhasil, dana yang diserap hanya Rp3,6 miliar. “Di 2021 itu anggaran timselnya tidak ada lagi,” kata Ketua Komisi A DPRD Sumut, Hendro Susanto, Rabu (21/4).

Komisioner KPID Sumut ini memang harusnya sudah habis masa jabatannya pada 2019 lalu. Namun, kembali diperpanjang dengan surat Sekdaprovsu R Sabrina hingga pembentukan komisioner yang baru terpilih.

Akan tetapi, sangat disayangkan hingga kini komisioner KPID itu belum juga terpilih. Malah SK pengangkatan timsel saja belum juga disahkan Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting dengan alasan, ada sejumlah fraksi yang menolak hasil timsel itu.

Padahal draf tersebut menurut Komisi A sudah diserahkan sejak Agustus 2020 lalu. Sehingga timsel tidak bisa bekerja untuk melakukan seleksi komisioner KPID yang sudah habis periode 2019.

Dengan alasan itu, Pemprov Sumut kemudian memberhentikan dana hibah KPID Sumut untuk 2021. “Buat apa kita kasih uang ke mereka, sementara masa tugasnya sampai di 2019. Kalaupun diperpanjang dengan surat Sekda segala macam, berarti kan mereka habisin anggaran saja tak ada kerja, itu tak benar,” tegas Wakil Ketua Fraksi PKS DPRDSU tersebut.

Hendro meminta agar Baskami Ginting segera mengesahkan SK pengangkatan timsel yang sudah dibentuk. Sehingga proses seleksi komisioner KPID bisa dilakukan. “Komisi A sudah menuntaskan tugasnya sebagaimana regulasi yang mengaturnya. Pemilihan timsel di Komisi A dan kita sudah menyerahkan itu di Agustus ke Ketua DPRD Sumut Pak Baskami yang terhormat. Namun Pak Baskami belum bersedia untuk menandatangani dengan berbagai alasan segala macam,” ujar Hendro.

Ihwal dana hibah KPID Sumut ini, Kepala Dinas Kominfo Sumut, Irman Oemar sebelumnya menyebut akan berkonsultasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Tujuannya kata dia, agar penggunaan dana KPID tidak lagi dilakukan dengan sembarangan. Terlebih menurutnya, komisioner KPID yang sekarang itu sudah habis periode sejak 2019 lalu. “Karena ini sudah berproses lama untuk anggaran 2021. Kita akan konsultasi dengan BPKP supaya tidak sembarang lagi,” ujar Irman, awal Februari lalu. (prn)