27 C
Medan
Monday, December 29, 2025
Home Blog Page 3441

HNSI Medan Desak Pemerintah Segera Asuransikan Nelayan

BAGIKAN: DPC HNSI Medan berbagi takjil kepada pengendara di Jalan Stasiun, Kelurahan Belawan Dua, Medan Belawan.fachril/sumu tpos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (DPC-HNSI) Kota Medan mendesak pemerintah untuk segera merealisasikan asuransi nelayan, agar keselamatan tenaga kerja dapat terlindungi.

BAGIKAN: DPC HNSI Medan berbagi takjil kepada pengendara di Jalan Stasiun, Kelurahan Belawan Dua, Medan Belawan.fachril/sumu tpos.

Hal itu dikatakan Ketua HNSI Kota Medan, Abdul Rahman usai melaksanakan kegiatan puasa bersama, Sabtu (17/4).”Kita berharap nelayan di Kota Medan khususnya di Belawan sudah bisa mendapatkan asuransi dari pemerintah, setidaknya asuransi BPJS tenaga kerja,” tegas pria akrab disapa Atan.

Untuk mendukungn program tersebut, HNSI Kota Medan selaku organisasi di bidang nelayan bersedia mengeluarkan dana awal sebanyak 100 orang nelayan sebagai langkah awal.

“Sebanyak 100 nelayan ini akan kita jadikan pilot projek sebagai pemicu semangat untuk yang lainnya, harapannya pemerintah dapat memfokuskan asuransi ini agar benar-benar berjalan,” tegas Atan.

Pada kesempatan yang sama, penasehat HNSI Kota Medan Awaluddin mengusulkan agar HNSI Kota Medan juga menyiapkan beasiswa kepada anak nelayan yang berprestasi.

“Minimal untuk siswa SD dan SMP anak nelayan serta aku yakin Pemko Medan bisa kita ajak untuk berkolaborasi mengsukseskan program ini. Sebagai tahap awal aku siap menjadi bapak asuh tiga anak nelayan,” ujar Awaluddin didampingi Sekertaris HNSI Kota Medan Rustam Effendi Maha.

Sebelumnya, pengurus Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (DPC HNSI Medan) berbagi takjil kepada warga yang melintas di Jalan Stasiun, Depan warung Katar, Kelurahan Belawan Dua, Kecamatan Medan Belawan.

Hadir pada acara itu, Penasehat HNSI Medan, Ahmad, SP dan Awaluddin alias Awel, Ketua HNSI Medan Abdul Rahman alias Atan, Sekertaris Rustam Effendi Maha, SH, Bendahara Dedi Kasi, Wakil Bendahara Abdul Simon Barus, Wakil Ketua Alfian MY, Awal Yatim dan Evis J Hutabarat, Wakil Sekertaris Hendratno Hertanto, Seksi Peranan Wanita Umi Salamah, Ketua Rukun Nelayan Kel. Bagan Deli Aswin, Ketua Rukun Nelayan Kel. Nelayan Indah Beny Vivriansyah Rambe. “Semoga sedekah yang sederhana ini bermanfaat dan kegiatan ini rutin kita laksanakan,” kata Ketua HNSI Medan Abdul Rahman, di sela acara.

Antusias warga tinggi dan mengaku senang atas bantuan takjil yang diterima mereka. “Terima kasih dan semoga HNSI Kota Medan tetap jaya dan semakin maju ditangan pengurus sekarang,” kata Sulis, seorang penerima takjil. (fac/ila)

Ops Keselamatan Toba 2021, Tak Pakai Masker, Kendaraan Ditempel Stiker

RAZIA: Personel polisi saat merazia masker dalam kegiatan Ops Keselamatan Toba 2021. Bagi pengendara tak pakai masker maka disanksi kendaraannya distempel stiker.istimewa/sumu tpos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tindakan preemtif lebih dikedepankan Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) dan jajaran dalam pelaksanaan Operasi (Ops) Keselamatan Toba 2021 yang digelar selama 14 hari sejak 12-25 April 2021 Pengendara kendaraan bermotor yang tidak mengenakan masker, akan diperlakukan secara khusus, yakni ditempeli stiker.

RAZIA: Personel polisi saat merazia masker dalam kegiatan Ops Keselamatan Toba 2021. Bagi pengendara tak pakai masker maka disanksi kendaraannya distempel stiker.istimewa/sumu tpos.

“Pengguna jalan yang tidak memakai masker akan diberikan teguran dan dibagikan masker serta dipasang stiker pada kendaraanya agar tetap memakai masker,” tegas Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Sabtu (17/4).

Dia menjelaskan, seperti yang dilakukan petugas pada Jumat (17/4) kemarin, dilaksanakan di Jalan Gaperta Medan, Jalan Gatot Subroto Medan, Jalan Kapten Muslim, di Pasar Seikambing Medan dan Jalan Kapten Muslim-Amir Hamzah Medan. Dalam kegiatan itu, personel memberikan penyuluhan kepada pengguna jalan, baik pengendara sepeda motor, angkot, minibus, becak, truk maupun kendaraan pribadi tentang pemberlakuan kegiatan Ops Keselamatan Toba 2021.

“Selain itu, personel turut memberikan imbauan kepada pengguna jalan dalam rangka adaptasi kebiasaan baru penerapan protokol kesehatan (Prokes) masyarakat, yaitu dengan memakai masker, menjaga jarak minimal 1-2 meter pada saat berinteraksi, mencuci tangan dengan air yang mengalir serta tidak berkerumunan,” pungkasnya. (mag-1/ila)

Jembatan Jalan Masjid Kampung Baru, Dibangun Tahun Ini, Telan Biaya Rp200 Juta

DARI PAPAN: jJembatan Gang Mesjid di Kampung Baru yang masih menggunakan papan kayu, Jembatan ini rencananya akan direvitalisasi tahun ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan memastikan proses pembangunan jembatan Gang Mesjid di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan akan dimulai pada tahun ini juga.

DARI PAPAN: jJembatan Gang Mesjid di Kampung Baru yang masih menggunakan papan kayu, Jembatan ini rencananya akan direvitalisasi tahun ini.

Pasalnya, pembangunan jembatan tersebut memang sudah masuk dalam rencana kerja Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan dan telah dianggarkan di APBD 2021. “InsyaAllah tahun ini juga kita kerjakan jembatan Gg Masjid. Sudah masuk dalam anggaran kita di tahun ini,” ucap Kepala Dinas PU Kota Medan, Zulfansyah Ali Saputra ST M.Eng.

Selain itu, Zulfansyah juga membenarkan, jika pembangunan atau perbaikan jembatan Gg Masjid tersebut merupakan instruksi dari Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution. Sedangkan pembangunan jembatan tersebut tidak membutuhkan proses lelang, melainkan hanya dilakukan dengan sistem penunjukan langsung, mengingat anggaran yang dibutuhkan untuk merevitalisasi jembatan tersebut hanya senilai Rp200 juta.

“Sesuai instruksi Pak Wali, akan segera kita perbaiki. Itu nanti PL (penunjukan langsung), bukan lelang tender, anggarannya Rp200 juta saja. Tapi walaupun begitu, pengerjaannya akan sama dengan proyek-proyek lainnya di Dinas PU yang melalui proses lelang,” ujarnya.

Sedangkan proses lelang proyek-proyek pembangunan fisik di Dinas PU Kota Medan, kata Zulfansyah, akan rampung usai Idul Fitri di bulan Mei 2021 mendatang.”Jadi baik jembatan (Gg Masjid) itu dan proyek-proyek lainnya akan dimulai paling lambat di bulan Juni. Kita gak mau seperti tahun lalu, dikejar-kejar waktu. Kita upayakan, tahun ini proses pengerjaan dimulai sedini mungkin, supaya bisa selesai sebelum akhir tahun,” katanya.

Mantan Kabag Pembangunan Pemko Medan tersebut mengatakan, khusus untuk jembatan Gg Masjid tersebut, proses pengerjaannya tidak akan memakan waktu yang lama.

Dirincikannya, jembatan Gg Masjid tersebut merupakan jembatan gantung dengan pilar besi. Selama ini, jembatan yang biasa digunakan pejalan kaki dan pengendara sepeda motor tersebut memiliki lantai papan.

“Nah nanti akan kita ganti dengan lantai besi, lalu akan kita buat pakai seling baja. Panjang jembatannya kurang lebih 30 meter, lebarnya sekitar 1,5 meter. Mudah-mudah akan kita kerjakan usai lebaran ini, mungkin tidak sampai sebulan sudah selesai kita kerjakan,” tandasnya.

Seperti diketahui, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution sudah pernah meninjau jembatan Gang Mesjid, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Medan Maimun pada 22 Maret 2021 yang lalu.

Jembatan ini sendiri merupakan penghubung antara Kecamatan Medan Maimun dan Kecamatan Medan Polonia. Selain itu, jembatan Gg Masjid juga sebagai akses utama atau akses cepat bagi warga setempat untuk melakukan mobilitas kesehariannya.

Sebelumnya, Bobby Nasution pernah mengunggah tinjauannya ke jembatan Gg Masjid dalam akun instagramnya pada Senin (22/3) yang lalu. Dalam unggahan tersebut, Bobby tampak ditemani Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (PKPPR) Kota Medan Benny Iskandar. Bobby mengatakan, jembatan Gg Masjid merupakan akses vital bagi warga sekitar.

“Kali ini saya meninjau langsung kondisi jembatan rusak yang berada di Kecamatan Medan Polonia. Jembatan ini sangat vital bagi warga, karena menjadi akses penghubung antar kecamatan, yaitu Kecamatan Medan Polonia dan Medan Maimun,” tulisnya.

Tak cuma itu, Bobby juga menyinggung banyaknya sampah di tepi jembatan tersebut. Baik sampah yang mengalir maupun sampah yang bertumpuk di tepi sungai.”Jembatan rusak ini dilewati masyarakat sehari-hari, banyak juga anak sekolah yang melintasi jembatan tersebut. Saya juga melihat banyaknya sampah yang ada di tepian sungai,” lanjutnya.

Bobby pun menekankan, bahwa perbaikan jembatan Gang Mesjid tersebut akan menjadi prioritas kerja Pemko Medan kedepannya.”Masalah ini akan ditanggapi serius oleh Pemko Medan. Memperbaiki infrastruktur yang ada di Kota Medan juga termasuk ke dalam program prioritas utama Pemko Medan,” pungkasnya. (map/ila)

Tanggapi Pengusiran Dua Wartawan di Balai Kota, Bobby: Ini Masalah Miskomunikasi

KLARIFIKASI: Wali Kota Medan, Bobby Nasution menyampaikan klarifikasinya di acara buka puasa bersama di rumah Tjong A Fie.istimewa/sumu tpos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution akhirnya angkat suara perihal pengusiran dua wartawan yang hendak mewawancarainya di gedung Balai Kota Medan pada Rabu (14/4) yang lalu. Bobby menyebutkan, jika pengusiran kedia wartawan tersebut hanyalah sebuah kesalahpahaman akibat terjadinya miskomunikasi.

KLARIFIKASI: Wali Kota Medan, Bobby Nasution menyampaikan klarifikasinya di acara buka puasa bersama di rumah Tjong A Fie.istimewa/sumu tpos.

“Saya sudah baca berita, ada yang menyebutkan Wali Kota Medan serasa Presiden. Tapi ini miss komunikasi saja, antara Pemko Medan secara tidak langsung dengan wartawan,” ucap Bobby Nasution dalam acara buka puasa bersama sekaligus silaturahmi Wali Kota Medan insan pers yang turut dihadiri ketua-ketua organisasi/persatuan Pers seperti PWI Sumut, IJTI Sumut, SMSI, dan Kordinator wartawan Pemko, di Rumah Tjong A Fie, Kesawan Medan, Jumat (16/4) malam.

Bobby menyebutkan, jika persoalan tersebut terjadi karena baik petugas pengamanan yang terdiri dari Paspampres, Kepolisian, hingga Satpol PP sama-sama sedang menjalankan tugasnya. Begitu juga dengan para wartawan yang sedang menjalankan tugas-tugasnya.

“Hari ini saya menjalankan tugas karena diamanahkan masyarakat, kawan-kawan wartawan juga untuk meliput tentang pembangunan Kota Medan. Hari ini agak beda pula, selama ini pengamanan hanya Satpol PP, tapi ini ada pengawalan Paspamres. Ini terkait undang-undang. Kalo tidak menjalan UU, itu salah. Sampai hari ini Paspamres menjalankan tugasnya,” kata Bobby.

Bobby mengatakan, jika kedua wartawan yang bertugas dan ingin mewawancarainya saat itu tidak dilengkapi dengan tanda pengenal. Namun demikian, Bobby memastikan jika persoalan ini tidak akan terjadi lagi. Bobby pun mengatakan, jika hal ini akan diperbaiki secara bersama-sama.

Bobby juga meminta kepada jajarannya agar terbuka kepada media. Bahkan saat di lapangan, dia kerap mempersilakan awak media untuk menanyakan beberapa pertanyaan dengan jalur doorstop. Untuk itu ke depannya, Pemko Medan pun akan menyiapkan wadah dan waktu setiap harinya untuk para wartawan dapat mempertanyakan secara langsung kepada Bobby tentang hal-hal yang ingin ditanyakan. “Nanti kita siapkan beberapa lokasi di kantor Wali Kota Medan untuk duduk bersama dengan wartawan,” janjinya.

Saat ini, lanjut Bobby, nomenklatur OPD yang menaungi wartawan telah berganti. Sebab wartawan yang selama ini di bawah naungan Bagian Humas telah berubah dibawah koordinasi Dinas Kominfo Medan. Di sisi lain, gedung Kominfo tidak berada di kantor Balai Kota.

Usai acara, ketika diwawancarai tentang permintaan wartawan yang menginginkan Bobby meminta maaf atas kejadian itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution enggan mengucapkannya.

“Tadi kan saya sampaikan, yang penting ini, apa yang disampaikan ini, apa yang dikeluarkan tersampaikan dan dijalanlan. Kalau tak dijalankan, baru, silakan nanti. Ini sudah kita berikan tempatnya, kita sudah sampaikan apa yang menjadi (solusi) persoalan teman-teman, ada yang tak pakai tanda pengenal. Ayok, jangan cari siapa yang salah, tapi kita cari penyelesaian permasalahan,” pungkasnya.

Pengamanan Berlebihan

Terpisah, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Sumatra Utara angkat bicara terkait dengan pengusiran dua jurnalis di Balai Kota oleh pihak keamanan yang melakukan penjagaan terhadap Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution.

Selain menyampaikan protes keras dilakukan puluhan Jurnalis di Kota Medan, KontraS Sumut menilai ada kesqlahan sistem pengamanan antara pengamanan terhadap menantu Presiden Joko Widodo dan pengamanan Wali Kota Medan.”Yang pasti penghalang-halangan kerja jurnalis, merupakan bentuk kegagalan dalam memahami demokrasi,” ungkap Koordinator KontraS Sumut Amin, keterangan tertulis, Minggu (18/4).

Amin mengecam aksi arogan dilakukan pihak keamanan Balai Kota. Baik dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), oknum Polisi dan oknum Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Karena, jurnalis bekerja dilindungi Undang-undang Pers nomor 40 tahun 1999.

Amin meminta kepada Wali Kota Medan, Bobby Nasution harus bisa memposisikan dirinya sebagai pejabat publik. Yang setiap saat dan dimana pun, akan menjadi sorotan awak media dan juga akan dimintai keterangannya oleh jurnalis. “Sehingga kerja-kerja jurnalis bisa berjalan sebagaimana mestinya tanpa dibatas-batasi oleh tim pengamanan yang berlebihan. Saya kira itu yang ditunggu,” jelas Amin.

Amin mengungkapkan, jurnalis menjadi bagaimana dari demokrasi. Dengan itu, jangan membatasi kerja jurnalis dari pengamanan berlebihan. Karena, hal itu bertolak belakang dengan sistem pengamanan Wali Kota Medan sebelumnya. “Dari testimoni beberapa rekan jurnalis mengatakan, terdapat batasan batasan yang menurut mereka merupakan tindakan norak dan berlebihan. Pastilah karena Iklim dan suasana yang demiikian itu mendorong masifnya aksi protes,” jelas Amin.

Amin mengakui mengikuti perkembangan permasaah ini. Sampai akhirnya, ia melihat Wali Kota Medan, Bobby Nasution mengajak buka puasa bersama dengan jurnalis di Medan, Jumat 16 April 2021. Namun, wartawan diundang bukan bagian dari jurnalis yang memprotes terkait pengusiran tersebut. “Bukan dengan mencoba merangkul sebagian jurnalis dan memberikan klarifikasi. Langkah-langkah demikian justru makin membuat ruwet persoalan,” tutur Amin.

Amin mengatakan, jurnalis memprotes itu, tidak perlu diundang seperti acara tersebut. Hanya menuntut meminta maaf dari Wali Kota Medan, Bobby Nasution secara terbuka dan memberikan ruang kebebasan untuk mengakses informasi di Balai Kota dan jajaran.

“Jika memang perlu, lakukan permintaan maaf seperti yang dituntut oleh para jurnalis yang memprotes arogansi petugas pengamanan itu. Selesaikan akar masalahnya,” pungkas Amin. (map/gus/ila)

Tim Gabungab Razia Asmara Subuh, Berlaku hingga 9 Mei di 6 Kecamatan

RAZIA: Tim gabungan saat melakukan razia pencegahan asmara subuh di Jalan Gagak Hitam/Ringroad, Sabtu (17/4).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kota Medan dan pihak Kecamatan, melakukan razia bersama tim gabungan yang terdiri dari Aparat Keamanan Polrestabes Medan dan Kodim 02/01 BS, Yonmarhanlan I/Belawan, Denpom 1/5 Medan dan Lanud Soewondo, Minggu (18/4) subuh.

RAZIA: Tim gabungan saat melakukan razia pencegahan asmara subuh di Jalan Gagak Hitam/Ringroad, Sabtu (17/4).

Razia dilakukan dengan melakukan pemantauan guna mencegah terjadinya ‘Asmara Subuh’ yang kerap dilakukan masyarakat Kota Medan, khususnya muda-mudi selama bulan suci Ramadan. Razia tersebut dilakukan Pemko Medan dan tim gabungan di enam titik. Sesuai arahan Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution sehari sebelumnya, Sabtu (17/4) saat memimpin apel razia gabungan, tim gabungan mengedepankan tindakan persuasif dan edukasi dalam setiap penindakan.

Sebelum melaksanakan pemantauan dan pencegahan asmara subuh, Pemko Medan bersama tim gabungan mengikuti apel yang dipimpin Kabag Tata Pemerintahan (Tapem) Setda Kota Medan diwakili Rushendra di halaman eks Petronas, Jalan Gagak Hitam/Ringroad, Kecamatan Medan Sunggal. Hadir dalam apel tersebut Sekretaris Dinas Kominfo Mansyur Syah, Kabid Kesbangpol Lilik dan Plt Kasi Ops Pol PP Arafat Syam.

Dalam arahannya, Pimpinan apel meminta kepada seluruh tim gabungan untuk mengikuti instruksi Wali Kota Medan dalam bertugas agar mengedepankan tindakan persuasif dan edukasi. Sehingga kebiasaan masyarakat yang tidak baik di bulan Ramadan dengan melakukan aktifitas asmara subuh dapat dicegah dan berkurang ataupun hilang seiring jalannya pengawasan.”Kegiatan ini kita lakukan untuk mencegah dan menghilangkan kebiasaan tidak baik masyarakat, yakni asmara subuh. Untuk hari ini kita masih sosialisasi, sehingga belum ada dilakukan penindakan. Namun demikian, di hari selanjutnya kita akan melakukan penindakan,” katanya.

Usai apel, Pemko Medan bersama Tim Gabungan melakukan pemantauan dan pencegahan asmara subuh di sepanjang jalan Gagak Hitam/Ringroad. Selain itu, mobil Informasi Dinas Kominfo Medan dan mobil Polrestabes Medan melakukan patroli guna memastikan tidak adanya aktifitas asmara subuh.

Selain di Kecamatan Medan Sunggal, tim gabungan juga melakukan pemantauan dan pencegahan asmara subuh di lima kecamatan lainnya, yakni Kecamatan Medan Johor, Medan Barat, Medan Kota, Medan Belawan dan Medan Marelan.

Sehari sebelumnya, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution memimpin apel gabungan Tim Pemantauan dan pencegahan Asmara Subuh di tempat yang sama, yakni di Halaman Eks SPBU Petronas, Jalan Gagak Hitam/Ringroad, Sabtu (17/4) Pukul 06.00 WIB.

Selain itu, dalam apel yang diikuti sejumlah Pimpinan OPD dilingkungan Pemko Medan, di antaranya, Asisten Ekbang Khairul Syahnan, KasatPol PP M Sofyan, Kabag Tapem Muhammad Rasyid Ridho Nasution dan Sejumlah Perwakilan unsur Forkopimda Kota Medan, Bobby Berharap kolaborasi Pemko Medan dan Polri-TNI dapat menghilangkan kebiasaan tidak baik masyarakat di Bulan suci Ramadan.

Bobby menegaskan, samara subuh dapat mengganggu kenyamanan masyarakat lainnya untuk mewujudkan keberkahan bagi Kota Medan di bulan suci Ramadan.

“Di bulan Ramadan usai Salat Subuh, masih banyak masyarakat yang melakukan kebiasaan yang tidak baik. Padahal di bulan suci ini, kita harus mencari keberkahan dan kebaikan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan keberkahan di Kota Medan kita berkolaborasi dengan Polri-TNI, bersama- sama menghilangkan kebiasaan asmara subuh yang sudah bertahun-tahun,” tegas Bobby.

Menurutnya, kebiasaan asmara subuh berbeda-beda di setiap wilayah. Oleh karena itu, dirinya meminta kepada setiap Camat untuk mengetahui bagaimana penanganan yang paling tepat di wilayah kecamatannya masing-masing, khususnya tindakan persuasif yang harus ditingkatkan dan menginformasikan maupun mengedukasi masyarakat, apa yang sebaiknya dilakukan selama bulan Ramadan.”Jika tidak Bulan Ramadhan, kebiasaan tidak baik masyarakat malam hari di kawasan Ringroad ini sering balapan liar. Saat Bulan Ramadan, kebiasaan masyarakat tersebut pindah di waktu subuh. Oleh sebab itu, kita lakukan pemantauan dan pencegahan Asmara Subuh agar dapat merubah kebiasaan tidak baik masyarakat di Bulan Ramadhan,” tegasnya.

Bobby pun optimis, jika pemantauan dan pencegahan asmara subuh tersebut dapat berjalan lancar dan dapat diterapkan dengan baik di masyarakat, maka dibulan-bulan selanjutnya akan membuat perilaku masyarakat Kota Medan menjadi lebih baik.”Dengan begitu, Keberkahan Kota Medan akan terwujud. Untuk itu saya juga mengucapkan terima kasih kepada tim gabungan yang terlibat dalam penertiban asmara subuh,” terangnya.

Sebelumnya, Kabag Tapem Ridho Nasution dalam laporannya menjelaskan, apel tim gabungan pemantauan dan pencegahan Asmara Subuh bertujuan untuk mewujudkan visi misi Kota Medan, yakni Medan Kondusif, khususnya di Bulan Ramadan dengan mengantisipasi tindakan atau kebiasaan tidak baik di masyarakat usai shalat subuh.

Selain itu, pemantauan tersebut sekaligus mendukung program pemerintah dalam memutus mata rantai penularan Covid-19, khususnya di Kota Medan. “Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 10 hari, mulai tanggal 17 April 2021 sampai 9 Mei 2021, pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu di enam titik Kecamatan di Kota Medan yakni, Medan Sunggal, Medan Johor, Medan Kota dan Medan Belawan, Medan Barat serta Medan Marelan,” pungkasnya. (map/ila)

174 ASN Ikut Bimtek Pengembangan Kompetensi

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 174 orang aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) pengembangan kompetensi. Ke 174 ASN tersebut, terdiri dari 29 orang pejabat pimpinan tinggi pratama dan 145 orang pejabat administrator. Bimtek dibuka Bupati Eddy Keleng Ate Berutu di Aula SMKN 1 Sidikalang, Kamis (15/4) lalu.

Sekretaris Badan Kepegawaian Pengembangan Sumbet Daya Manusia (BKPSDM), Roy Sinaga mengatakan, bimtek ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan (kompetensi) ASN.

Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan ASN dalam memimpin dan mengelola potensi sumber daya dalam menyelenggarakan Pemerintahan untuk mewujudkan visi dan misi Pemkab Dairi. “Bimtek diikuti pejabat pimpinan tinggi pratama dengan topik leadership dan berlangsung selama 2 hari, Kamis-Jumat (15-16/4),” ujarnya.

Dan dilanjut pada, Senin-Selasa (26-27/4) mendatang dengan topik problem solving. Sedangkan untuk pejabat administrator akan mengikuti bimtek Senin-Jumat (18-23/4). Saat membuka bimtek, Bupati Eddy KA Berutu mengajak semua peserta mengikuti dengan baik. “Silahkan mamfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan kompesetensi saudara. Kita butuh ASN yang punya kompetensi mumpuni serta leadership handal dalam penyelenggaraan pemerintahan, katanya. Pemkab Dairi, akan menginvestasikan anggaran untuk melatih semua ASN supaya handal sesuai kemampuan dan dibidangnya masing-masing,” ujarnya.

Eddy meminta supaya semua sumber daya dimiliki harus dikelola dengan baik untuk mewujudkan Dairi Unggul demi tercapainya kesejahteraan masyarakat. (rud/ram)

Kasus Anak Hilang Kembali Terjadi di Nisel

NIAS SELATAN, SUMUTPOS.CO – Kasus Kehilangan anak di desa Eho, Kecamatan Hibala, Kabupaten Nias Selatan kembali terjadi pada hari Rabu, (14/4). Korban berisinial JD (2) anak dari orang tua Edini Duha Wilisti Laia (ibu).

Kasus kehilangan anak ini, membuat keresahan bagi masyarakat Kecamatan Hibala terkhusus untuk ibu-ibu yang mempunyai anak atau balita. Menginggat, ini bukan kasus pertama di Kabupaten ini.

Orang tua korban JD, Edini Duha menjelaskan kronologis atas kehilangan putrinya. Saat itu, Jelita Duha (2) sedang bermain bersama dengan anak-anak tetangganya.

“Karena sudah sore, teman bermain tersebut disuruh mandi oleh orang tuanya, dan korban sedang bermain sendirian di halaman rumahnya,”jelas Edini Duha. Sabtu (16/4).

Edini Duha menambahkan, beberapa menit kemudian tante si korban JD (2) yang sedang sibuk memasak di dapur memanggil JD (2) untuk dimandikan.

“Namun ketika tantenya mencari korban JD (2) di halaman rumah, ternyata korban JD yang masih balita tersebut tidak ada,” ungkap orang tua korban.

Selanjutnya tante si korban menginformasikan kepada orang tua korban, lalu diberikan kepada kepala desa, tokoh adat dan masyarakat desa Eho, kemudian melakukan pencarian bersama-sama.

Beberapa jam kemudian personel Polsek Tello terjun langsung ke tempat kejadian kehilangan korban untuk melakukan penyelidikan dan memeriksa tempat kejadian perkara.

Kedua orang tua korban berharap kepada pihak Kepolisian Republik Indonesia, khususnya Polisi Resort (Polres) Nias Selatan dapat mengunggungkapkan kasus kehilangan putri mereka itu segera.

Kapolres Nisel, AKBP Arke Furhan Ambat membenarkan kejadian tersebut. Dirinya menyatakan bahwa pihaknya akan membentuk tim khusus untuk mengungkapkan kasus kehilangan anak ini.

“Kami juga akan meminta atensi dari Polda Sumatera Utara, supaya kasus kehilangan korban JD (2) dan peristiwa kehilangan anak pada tahun 2019 lalu bisa terungkap”, kata Kapolres Nisel.

Hingga berita ini diterbitkan, korban kehilangan anak berinisial JD (2) masih belum ditemukan. (mag-10/ram)

Anak Tinggalkan Jenazah Ayah Demi Test Polisi, Kapolres Humbahas Terharu, Beri Tali Asih Semangati Todu

TALI ASIH: Kasat Binmas Polres Humbang Hasundutan Iptu Dariyanto mewakili Kapolres saat memberikan tali asih kepada keluarga, Todu Silaban, belum lama ini.

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Humbang Hasundutan, AKBP Ronny Nicolas Sidabutar memberikan tali asih kepada keluarga Todu. Karena, dirinya terharu saat melihat aksi salah satu warga bernama Todu Silaban yang harus meninggalkan jenazah ayahnya demi mengejar impiannya menjadi seorang polisi.

TALI ASIH: Kasat Binmas Polres Humbang Hasundutan Iptu Dariyanto mewakili Kapolres saat memberikan tali asih kepada keluarga, Todu Silaban, belum lama ini.

Tali asih itu, langsung diserahkan Kasat Binmas Polres Humbang Hasundutan, IPTU DARIYANTO mewakili Kapolres kepada keluarga Todu, belum lama ini di Desa Pakkat Hauagong Kecamatan Pakkat.

Kapolres melalui Pair Subbag Humas Polres Humbang Hasundutan Bripka Syawal Lolo Bako mengatakan, tali asih tersebut karena melihat aksi Todu yang begitu membuat hati Kapolres terharu.

“Pak Kapolres terharu begitu melihat aksi warga itu yang viral di media sosial. Sehingga tergerak hatinya untuk memberikan tali asih, untuk memberi semangat kepada Todu,” tutur Lolo.

Selain memberikan tali asih, lanjut Lolo, pemberian itu juga memberikan semangat kepada Todu beserta keluarganya. Agar, apa yang dicita-citakan Todu dan pesan Ayahnya mendapatkan hasil yang terbaik untuk menjadi seorang polisi.

“Jadi, Kapolres mengucapkan belangkusawanya kepada keluarga Todu. Dan, memberikan semangat kepada Todu beserta keluarganya. Agar, cita-cita Todu yang ingin menjadi seorang polisi dan pesan Ayahnya, mendapat hasil yang terbaik,’ ucap Lolo.

Perwakilan keluarga dari Todu Silaban merasa terharu atas tergeraknya hati Kapolres Humbang Hasundutan dengan mengucapkan belangkusawa dan memberikan tali asih. Yang merupakan, tali asih itu sebagai bentuk semangat kepada Todu dan keluarhanya.

“Keluarganya mengucapkan terimakasih hang sebesar-besarnya kepada Pak Kapolres yang telah mengunjungi dan memberikan semangat berupa tali asih,” ucap Lolo meniru. (des/ram)

195 Unit Peninggalan Budaya Langkat Dikembalikan

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten Langkat menerima peninggalan budaya Langkat berupa manik-manik kuno dan alat-alat bantu, dari koleksi museum Balai Arkeologi Sumatera Utara, di Kantor Balai Arkeologi Sumatera Utara, Medan, baru-baru ini.

Kepala Balai Arkeologi Sumatera Utara, Dr. Ketut Wiradnyana menyerahkan kepada Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Langkat, Hj Nur Elly Heriani Rambe.

Dr Ketut berharap, hibah tersebut menambah kuantitas dan kualitas koleksi Museum Daerah Langkat, juga memperkaya potensi pengembangan wisata di Langkat, khususnya yang berorientasi sejarah dan budaya.

Sementara Hj Nur Elly mengucapkan terima kasih karena peninggalan budaya tersebut awalnya ditemukan di wilayah Langkat.

Untuk alat-alat bantu ditemukan dari situs Bukit Kerang yang berada di Desa Sukajadi Kecamatan Hinai, Langkat. Sedangkan manik-manik kuno berasal dari Pulau Kampai Kecamatan Pangkalan Susu, Langkat.

Dari penemuan itu, kata Nur Elly, Bukit Kerang Sukajadi, menjadi bukti adanya sejarah kehidupan manusia purba ras Australomelanesid di Langkat, yakni dengan hasil pertanggalan radio karbon 12.885 + 131 tahun BP (tahun sebelum sekarang) dan 7.340 + 360,” paparnya.

Sedangkan manik-manik kuno itu, lanjut Nur Elly, menunjukkan adanya aktivitas perdagangan dan industri di Pulau Kampai pada akhir abad 10 Masehi dan awal abad 11 Masehi.

“Manik-manik dari Pulau Kampai itu, bukan hanya terbuat dari mutiara, namun juga terbuat dari kaca yang memerlukan teknologi untuk memproduksinya,” ujarnya

Nur Elly menegaskan, hal ini menunjukkan pada masa itu masyarakat Pulau Kampai sudah mengalami kemajuan yang luar biasa di bidang teknologi. (yas)

Pdt Krismas Barus Jabat Ketua Moderamen GBKP

FOTO BERSAMA: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, dan Bupati Karo Terkelin Brahmana serta unsur Forkopimda Sumut, foto bersama pengurus baru Moderamen GBKP.

KARO, SUMUTPOS.CO – Pdt Krismas Imanta Barus MTh, LM dan Pdt Yunus Bangun, MTh terpilih sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Umum Moderamen GBKP periode 2020-2025. Pemilihan secara vote ini berlangsung dua putaran dalam Sidang Majelis Sinode, Sabtu (17/4).

FOTO BERSAMA: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, dan Bupati Karo Terkelin Brahmana serta unsur Forkopimda Sumut, foto bersama pengurus baru Moderamen GBKP.

Pada pemilihan calon Ketua Umum Moderamen GBKP, Pdt Krismas Imanta Barus meraih 528 suara, sementara Pdt Rehpelita Ginting 367 suara. Pada putaran pertama, Pdt Krismas Barus berada pada posisi pertama dengan perolehan 415 suara.

Pada posisi kedua Pdt Rehpelita Ginting dengan 365 suara. Posisi ketiga Pdt Yunus Bangun dengan raihan 69 suara, Pdt Jekson Barus 18 suara, Pdt Bumaman Teodeki Tarigan 18 suara, Pdt Sabar S Brahnana 8 suara. Peserta yang memiliki hak suara 910 dan yang memakai haknya pada putaran pertama 893 orang, putaran kedua 895 orang.

Pemilihan Sekretaris Umum juga berlangsung 2 putaran. Pada putaran kedua, Pdt Yunus Bangun meraih 457 suara, Pdt Rehpelita Ginting meraih 436 suara. Total 893 suara. Pada putaran pertama, posisi pertama Pdt Yunus Bangun 377 suara, Pdt Rehpelita Ginting 376 suara, Pdt Sahabat Peranginangin 52 suara, Pdt Darius R Sembiring 50 suara, Pdt Bumaman Teodeki Tarigan 26 suara, Pdt Sabar Brahmana 12 suara, Pdt Yusuf Tarigan 3 suara. Total yang memakai hak suaranya 896 suara.

Sehari pasca terpilih. Minggu (18/4) pagi, ke 10 pengurus Moderamen GBKP periode 2020-2025 resmi dilantik oleh Pdt Pasu Bukit di GBKP Runggun Batang Serangan Klasis Medan Kampung Lalang Medan.

Usai pelantikan, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Pangdam I/BB Mayjen TNI Hasanuddin, Kapolda Sumut Irjen Pol R. Z Panca Putra Simanjuntak, Ketua DPRD Sumut Drs Baskami Ginting dan Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH, MH, turut meyampaikan ucapan selamat kepada Pdt Krismas Imanta Barus, MTh, LM dan Pdt Yunus Bangun, MTh sebagai Ketua dan Sekretaris Umum Moderamen GBKP Periode 2020 – 2025 serta pengurus lainnya.

Gubsu Edy Rahmayadi mengaku sangat terharu sekali, bila berada di ruangan GBKP Runggun Batang Serangan. Karena hal itu mengingatkannya waktu masih menjabat sebagai Pangdam I/BB, dia sudah 3 kali hadir sana.

“Kehadiran saya kala itu, disambut Ketua Umum Moderamen GBKP, Alm. Pdt Agustinus Pengarapen Purba, STh. Jadi tempat ini tidak asing lagi bagi saya. Kenangan bagi saya, dimana sosok Alm. Pdt Agustinus Purba, STh, adalah orang yang mendukung dan mengantarkan saya menjadi Gubernur Sumatera Utara, pesan dan kesan saya ini, wajib saya sampaikan,” kenang Edy.

Sosok almarhum Pdt Agustinus Purba sangat baik dan mampu menjaga wibawa GBKP dalam pelayanannya dan dapat bekerja sama dengan Pemerintah. “Hari ini, 131 tahun yang lalu, Gereja GBKP sudah lahir sebelum bangsa ini ada dan sudah setia dalam pelayanan Tuhan,” tutur Gubernur.

Kami (Forkopimda Sumut) dan Bupati Karo dalam kedewasaan GBKP yang seusia ini, sangat berdampak menciptakan kedamaian dalam kerukunan umat beragama, khususnya Sumatera Utara.

“Hanya orang yang tak takut akan Tuhan tidak menginginkan kedamaian. Apapun agama kita, berbeda iman, berbeda aqidah tapi kita punya Tuhan semua bertujuan berbuat terbaik,” imbuhnya seraya sekali lagi selamat dan sukses kepada pengurus yang telah terpilih menjadi pelayan Tuhan.

Sementara Ketua Umum Moderamen GBKP yang baru dilantik, Pdt Krismas Imanta Barus, menyambut hangat kehadiran Bupati Karo Terkelin Brahmana, Gubernur Edy Rahmayadi dan Forkopimda Sumatera Utara

“Terimaksih kepada Gubernur, Ketua DPRD Sumut, Kapolda, Pangdam dan Bupati Karo Terkelin Brahmana,” ujarnya.

“Semoga Tuhan memberikan kesehatan dan perlindungannya juga selalu diberkati, disamping itu saya mohon dukungan agar dalam kepimpinan saya dapat berjalan dan bersinergi dengan Pemerintah,” tandasnya. (deo)