JAKARTA, SUMUTPOS.CO- Epidemiolog mendukung pemerintah menegakkan aturan larangan mudik Lebaran tahun ini. Selain itu, epidemiolog berharap tempat yang menimbulkan kerumunan, seperti tempat wisata, ditutup untuk mencegah penularan Covid-19.
“Peraturan harus konsisten dan ditegakkan secara konsisten,” kata Epidemiolog Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada dr Riris Andono Ahmad kepada wartawan, kemarin (15/4/2021).
Riris berharap masyarakat sadar bahwa mudik bisa menjadi momentum penyebaran virus. Menurut dia, salah cara meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak mudik, ya dengan penegakkan aturan. Secara teoritis, kombinasi penindakan tegas dan kesadaran akan bahaya Covid-19 bisa mencegah masyarakat melakukan mudik. “Tokoh publik dan influencer juga bisa memberikan pemahaman yang sama,” ujar Riris.
Kesadaran masyarakat bahwa kasus Covid-19 masih tinggi saja belum cukup. Menurut Riris, masyarakat juga harus mematuhi larangan pemerintah. Karena orang yang sadar belum tentu mematuhi aturan.
“Antara sadar dan kemudian tidak melakukan, kan suatu yang berbeda. Kita sadar bahwa rokok berbahaya tetapi kalau perokok ya tetap merokok,” tegas Riris.
Sedangkan epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengakui melarang masyarakat mudik Lebaran cukup sulit. Masyarakat tahu pemerintah melarang, namun akan mencari cara agar tetap bisa mudik. Kondisi sekarang, masyarakat semakin tidak peduli dengan kasus Covid-19. “Jadi masyarakat sekarang sudah abai,” ujar Pandu.
Menurunnya kesadaran masyarakat akan bahaya Covid-19 bisa meningkatkan kasus positif. Saat ini, jumlah kasus positif Covid-19 di seluruh Indonesia sudah mencapai 1,58 juta. Pemerintah melarang masyarakat mudik, karena belajar dari kasus sebelumnya, jumlah orang terpapar Covid-19 signifikan setelah masa liburan.(bbs/adz)
ELEGAN: Mobil listrik keluaran Tesla terkenal dengan desain yang elegan.ISTIMEWA/SUMUT POS.
Rencana produsen mobil listrik asal Amerika Serikat (AS) Tesla bangun pabrik di Indonesia sempat ramai dibicarakan. Perusahaan milik Elon Musk itu disebut lebih memilih India sebagai lokasi terbaru pabriknya, meski akhirnya pemerintah mengklarifikasi hal tersebut.
ELEGAN: Mobil listrik keluaran Tesla terkenal dengan desain yang elegan.ISTIMEWA/SUMUT POS.
Seorang Dispora Indonesia yang juga berprofesi sebagai Assistant Professor of Chemical and Environmental Engineering di Universitas Nottingham, Inggris, Bagus Putra Muljadi berbagi pandangannya soal hal itu. Menurutnya, alasan Tesla memilih India karena sektor penelitian dan pengembangannya dianggap lebih siap.
“Makanya Tesla lari ke India, nggak ke kita karena India punya 1 juta PhD daripada kita. Padahal kita punya 4.500 universitas bayangkan, China yang punya 5 kali penduduk (dari RI) saja hanya punya 2.000 universitas, Inggris cuma punya 100, Indonesia punya 4.500 tapi cuma 15% dosennya atau pengajarnya yang punya PhD artinya banyak dosen yang tidak tau riset itu apa, jadi itu masalahnya di Indonesia,” ujar Budi dalam diskusi virtual, Kamis (15/4).
Ia pun ikut mengomentari soal peleburan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Riset dan Teknologi atau Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Ia percaya ada keseriusan pemerintah di balik upaya tersebut.
Akan tetapi, ia meragukan soal prioritas keilmuan terutama terkait litbang tadi. Lalu, hal lain yang jadi PR buat pemerintah adalah soal memisahkan birokrasi dari sektor litbang di Indonesia.
“Kadang masalah di Kemenristek-BRIN itu bukan masalah kompeten, karena banyak profesor yang kuat di situ. Masalahnya adalah campur aduk antara keilmuan dengan birokrasi, jadi ilmuannya di situ jadi birokrat, birokrasi kan sarat dengan hierarki yang adalah musuh dari intelektual,” katanya.
Saran lainnya buat pemerintah adalah bagaimana membangun budaya egaliter dalam sektor litbang di Indonesia.
“Saya imbau BRIN kalau betul-betul serius, dia harus bisa memiliki budaya egaliter, jangan ada birokrat yang mendominasi, dibuat fair play, lalu punya grand narative 4 atau 5 prioritas saja, bikin Kopassus keilmuan, bikin pentagonnya, gitu,” imbuhnya.
Kopassus keilmuan yang dimaksud bagus adalah pemerintah bisa memilih 1.000-3.000 mahasiswa terpilih bergelar PhD yang ada di Indonesia lalu dikirim ke luar negeri untuk memperdalam keilmuannya. Mereka ditugaskan untuk membuat riset sebanyak-banyaknya soal Indonesia. Lalu, setelahnya dipulangkan kembali. (dtc/ram)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam menyemarakan bulan suci Ramadhan tahun 2021, Telkomsel menghadirkan beragam video challenge untuk para pelanggan di Sumatera. Kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi Telkomsel sekaligus mewadahi minat dan bakat para pelanggan dalam membuat konten video yang kreatif. Nantinya Telkomsel akan memberikan hadiah total puluhan juta rupiah kepada para pemenang di challenge tersebut.
Dalam menyemarakan bulan suci Ramadhan tahun 2021, Telkomsel menghadirkan beragam video challenge untuk para pelanggan di Sumatera. Kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi Telkomsel sekaligus mewadahi minat dan bakat para pelanggan dalam membuat konten video yang kreatif. Nantinya aka nada hadiah total puluhan juta rupiah untuk para pemenang.
General Manager Digital Products Sales Sumatera Telkomsel Yudi C Anwar mengatakan “Di bulan suci Ramadhan ini Telkomsel terus membuka banyak kesempatan kepada masyarakat untuk menyalurkan hobinya dalam membuat konten video yang kreatif. Mari kita warnai Ramadhan kali ini dengan ibadah dan menyebarkan konten yang positif dan edukatif. Melalui challenge ini Telkomsel ingin terus telibat aktif dalam mendukung penguatan adopsi layanan digital di Indonesia.”
Ada dua challenge yang dihadirkan Telkomsel di Ramadhan kali ini, yakni Telkomsel Sumatera Content Creator dan Video Islami Challenge Tik Tok. Pada challenge Telkomsel Sumatera Content Creator, para peserta diharuskan membuat video singkat sekitar 5-10 menit dengan tema “Spirit Ramadhan”. Video ini dapat berisikan story, tilawah, music performance, parodi edukatif, dll yang sesuai dengan tema. Setelah itu, video dapat di upload Instagram TV (IGTV) dengan hastag #TSCCA1 #RamadhanA1 dan mention ke akun Instagram @digionemaxstream. Bagi pelanggan yang ingin mendaftar dapat mengkases di halaman web tsel.me/RegisTSCCA1
Sedangkan untuk mengikuti challenge video islami di Tik Tok, peserta dapat membuat konten seputar cerita Ramadhan yang menarik dan kreatif, dengan tema “Ramadhan Penuh Cinta”. Sertakan hastag #BerkahTelkomsel #RamadhanChallenge #DigioneMaxstream #TselA1 #Digionetiktokchallenge dan mention ke akun tik tok @maxstream.tv @digionemaxstream
Periode challenge dimulai dari tanggal 13 April – 2 Mei 2021. Untuk infomasi lebih lanjut dapat mengunjungi Instagram @digionemaxstream.
“Telkomsel ingin selalu #BukaPinduKebaikan melalui berbagai program positif dan bermanfaat, termasuk challenge yang dihadirkan kali ini. Mari jadikan momen Ramadhan ini lebih produktif melalui berbagai kegiatan yang positif. Sebagai digital telco company, Telkomsel akan terus mendukung perkembangan ekosistem digital di Indonesia melaui produk dan layanan serta berbagai program yang bermanfaat.” Ungkap Yudi.
Nasi timbel, nasi yang dibungkus dengan menggunakan daun pisang. Nasinya biasanya pulen.
SUMUTPOS.CO – Nusantara memiliki banyak sekali makanan-makanan enak dan unik. Tak terkecuali dengan Jawa Barat. Provinsi di Jawa yang paling barat ini juga memiliki banyak sekali makanan-makanan enak dan unik yang wajib diketahui dan dicicipi. Apa sajakah makanan-makanan enak dan unik khas Jawa Barat yang akan memanjakan lidah kita itu? Ini dia beberapa di antaranya.
1. Burayot
Brayot adalah sejenis kue basah yang berasal dari Kabupaten Garut, Jawa Barat. Penganan yang terbuat dari tepung beras, gula merah, serta kacang tanah ini mempunyai rasa yang unik. Manis legit serta gurih dan lembut. Empuk pula karena digoreng sebentar. Burayot cocok disantap di sore hari sebagai teman minum kopi atau teh.
Kenapa namanya burayot, hal itu karena saat artinya menggantung. Disebut demikian karena dalam proses setelah digoreng, makanan ini ditiriskan dengan cara digantung di sebuah tusuk bambu kecil. Ya, burayot sendiri artinya memang menggantung.
2. Nasi Timbel
Sesuai namanya, ini adalah bentuk penyajian dari nasi. Nasi yang dibungkus dengan menggunakan daun pisang. Nasinya biasanya pulen. Teman makan nasi timbel yang paling cocok adalah tahu, tempe, ikan asin, ayam goreng, ikan goreng dan juga sambal terasi dadakan lengkap dengan lalapnya.
3. Karedok
Karedok mirip gado-gado, tetapi semua sayuran yang dipakainya mentah.
Makanan yang satu ini mirip dengan gado-gado. Akan tetapi kesemua sayuran yang dipakainya mentah. Sayur yang digunakan meliputi kol, kacang panjang, tauge, terung hijau, dan juga daun kemangi. Nah setelah semua sayuran diiris, akan dimasukkan ke dalam bumbu kacang yang telah diulek hingga merata. Penambahan kerupuk, bawang goreng, tahu goreng, dan juga lontong bisa menambah cita rasa.
4. Ulukutek Leunca
Makanan yang satu ini sangat unik. Bahan dasarnya adalah buah leunca (ranti). Ditambah dengan oncom, cabe, dan juga bumbu-bumbu lain. Rasanya yang unik, yaitu perpaduan antara pedas sekaligus juga pahit dari leunca, membuat ulukutek leunca tak bisa ditandingin makanan-makanan lain. Ditambah nasi ngepul sepiring, ulukutek leunca menjadi sajian yang nikmat.
5. Batagor
Batagor merupakan makanan yang namanya adalah singkatan dari bakso tahu goreng. Makanan yang disantap dengan saus sambal kacang tanah, cabai merah, serta bumbu-bumbu lainnya rasanya enak dan gurih. Batagor adalah salah satu contoh makanan khas Bandung yang sangat populer. Di Bandung, ada banyak sekali batagor terkenal yang rasanya lezat namun memiliki ciri khas masing-masing.
6. Colenak
Colenak adalah makanan khas Bandung yang namanya kependekan dari dicocol enak. Makanan ini terbuat dari peuyem (tape) singkong yang dibakar. Saat disantap, tape singkong bakar ini ditambahkan saus gula merah yang dimasak bersama dengan parutan kelapa. Seperti namanya, colenak rasanya manis dan enak.
7. Rujak Cuka
Makanan yang satu ini rasanya asam, manis, dan pedas. Bahan-bahan utamanya terdiri atas aneka jenis buah, tauge, dan juga irisan kol. Kuahnya ditambahkan sedikit cuka, sehingga rasanya asam. Dan bumbunya sendiri terdiri atas cabai merah, cabai keriting merah, terasi, garam, dan sedikit ebi kering. Ditambah dengan kacang tanah yang digoreng dan kerupuk yang dihancurkan, rujak cuka semakin semarak rasanya.
8. Peuyeum
Peuyeum, berbahan dasar singkong, difermentasi menggunakan ragi. Rasanya manis.
Penganan yang satu ini sangat terkenal. Tak jarang, siapa saja yang datang ke Bandung pasti membawa oleh-oleh ini. Ya, peuyeum. Makanan yang berbahan dasar singkong ini diproses dengan cara difermentasi menggunakan ragi. Rasanya yang manis susah dilupakan.
Tak hanya dari singkong, peuyeum juga ada yang terbuat dari beras ketan. Baik itu beras ketan hitam atau pun beras ketan putih. Dengan proses yang sama dengan singkong, yaitu dengan difermentasi menggunakan ragi, nasi ketan yang asalnya keras menjadi lunak dan berasa manis.
Baik itu peuyeum ketan atau pun peuyuem singkong, penambahannya pada es krim bisa semakin menambah cita rasa.
Itu dia 8 makanan enak dan unik khas Jawa Barat. Masih banyak sebenarnya makanan enak dan unik lain yang berasal dari Jawa Barat yang tidak dimiliki di tempat lain. Meskipun kebanyakan makanan ini ada di Bandung, akan tetapi di hampir semua daerah di Jawa barat, makanan-makanan yang tersebut di atas juga banyak ditemui.
Sudahkah Anda mencicipi semua makanan di atas? Jika belum, sudah saatnya Anda mencicipnya. Tak akan menyesal sebab rasanya memang enak-enak. Pesan tiket Citilink Traveloka saja. Terus nanti bisa ke daerah mana saja yang ada di Jawa Barat. Atau bisa langsung ke Bandung. Di sana nanti segala macam makanan khas Jawa Barat akan ditemui. Sekalian juga jalan-jalan ke tempat lain yang ada di Bandung. Tapi pastikan ya, disiplin selalu menerapkan protokol kesehatan. Supaya tubuh selalu sehat, makan makanan apa pun enak, dan jalan-jalannya juga jadi lancar. (rel)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKDPSDM) membantah tudingan pihaknya yang memperlama proses pengambilan sertifikasi calon kepala sekolah tingkat SD dan SMP di Kota Medan.
Kepala BKDPSDM Kota Medan Muslim Harahap mengatakan, pihaknya bukan memperlama proses pengambilan sertifikasi, melainkan justru baru mendapatkan informasi telah tersedianya sertifikasi tersebut pada Selasa (13/4) yang lalu. “Kita justru dapat info dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) baru dua hari yang lalu. Kita justru baru dua hari yang lalu diberitahukan kalau sertifikatnya sudah. Barusan saya dapat info langsung dari anggota,” ucap Muslim kepada Sumut Pos, Kamis (15/4).
Dijelaskan Muslim, berdasarkan laporan yang diterimanya dari stafnya, pihak BKDPSDM Kota Medan justru telah berkoordinasi terkait hal itu dengan LPMP. “Jadi mereka tanya, kita yang jemput atau mereka yang antar? Lalu kita bilang, kalau mereka memungkinkan untuk mengantarnya, maka kita akan tunggu, lalu mereka mengiyakannya. Tapi memang belum datang juga, sampai sekarang masih kami tunggu. Kemungkinan hari ini kami jemput saja,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumut mengatakan, jika sertifikasi calon kepala sekolah tingkat SD dan SMP di Kota Medan telah tersedia, namun belum juga diambil oleh pihak BKD Kota Medan.”Sertifikasi calon kepala sekolah SD dan SMP sudah keluar, cuma orang BKD yang belum datang. Sejauh ini LPMP juga sudah berkomunikasi, tapi belum diambil,” ucap Elvia selaku pihak LPMP Sumut, Rabu (14/4).
Dia menjelaskan, sertifikat itu sudah diterbitkan dalam 2 minggu terakhir. Sertifikat itu pun berangkat dari Permendikbud nomor 6 tahun 2018 yang mengatur pengangkatan guru menjadi kepala sekolah. Tertera dalam aturan tersebut, guru harus memiliki sertifikat semisal Nomor Urut Kepala Sekolah (NUKS) atau Nomor Registrasi Kepala Sekolah (NRKS). Kementerian pun membuat sosialisasi sejak 2019 untuk seluruh kepala sekolah, jika tidak ada NRKS dan NUKS, maka akan dicabut jabatannya.
Oleh karena itu, bagi mereka yang menjabat sebagai kepala sekolah pun akan diberikan penguatan selama 14 hari untuk mendapatkan NRKS. Selain itu juga, harus memiliki pengalaman mengikuti Diklat calon kepala sekolah. Seperti diketahui, calon kepala sekolah yang lulus perekrutan di Kota Medan berjumlah 42 orang, diantaranya 32 orang untuk SD dan 10 orang untuk SMP. (map/ila)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Direktur Utama PT Bank Sumut Muchammad Budi Utomo, meninggal dunia, Kamis (15/4), di Rumah Sakit USU Medan. Budi Utomo menghembuskan nafas terakhir saat menjalani penanganan di Rumah Sakit USU sekira pukul 13.36 WIB. Almarhum Budi Utomo tutup usia 55 tahun.
Turut hadir di Rumah Sakit USU, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Wakil Ketua DPRD Sumut, dan segenap Forkopimda Sumut.
Corporate Secretary PT Bank Sumut, Syahdan Ridwan Siregar, yang dikonfirmasi, membenarkan berita duka cita tersebut.”Seluruh keluarga besar Bank Sumut turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya Bapak Muchammad Budi Utomo,” ungkap Syahdan, seraya menjelaskan, jenazah almarhum Budi Utomo disemayamkan di rumah duka Jalan Aneka Tanaman, Jakarta Selatan, Kamis sore, untuk kemudian nantinya dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan.
Syahdan mengucapkan terima kasih, atas doa dari seluruh masyarakat kepada almarhum Budi Utomo.”Terima kasih atas doa seluruh masyarakat Sumut, semoga almarhum Bapak Muchammad Budi Utomo khusnul khatimah, dan dapat ditempatkan di tempat sebaik-baiknya di sisi Allah Subhanahu wa Taala. Dan mohon dimaafkan jika ada kesilapan dan kesalahan,” tuturnya.
Dia juga mengatakan, penyebab meninggalnya Dirut PT Bank Sumut, karena kelelahan dan sesak nafas. “Almarhum memiliki riwayat penyakit jantung. Sebelumnya juga pascaoperasi di Rumah Sakit Colombia Asia Jakarta, beberapa waktu lalu,” beber Syahdan.
Lebih lanjut Sayhdan menjelaskan, mengenai operasional PT Bank Sumut, tetap berjalan seperti biasa.”Karena masih ada 4 direksi lain, yang tentunya akan bekerja bersama-sama,” ujarnya, sembari mengatakan, telah menyampaikan hal tersebut kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut, selaku pemegang saham.
Muchammad Budi Utomo menduduki jabatan Dirut PT Bank Sumut pada 23 Agustus 2019 lalu, setelah sebelumnya menjabat Komisaris Independen, sejak 30 Oktober 2018. (rel/saz/ila)
TAWURAN: Tawuram antarpemuda di Jalan Slebes, Kelurahan Belawan Dua, Medan Belawan, Kamis (15/4) pukul 02.00 WIB.fachril/sumu tpos.
BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Tawuran antarpemuda kembali berlanjut di Belawan. Kali ini, keributan berlangsung Jalan Slebes, Kelurahan Belawan Dua, Kecamatan Medan Belawan, Kamis (15/4) pukul 02.00 WIB.
TAWURAN: Tawuram antarpemuda di Jalan Slebes, Kelurahan Belawan Dua, Medan Belawan, Kamis (15/4) pukul 02.00 WIB.fachril/sumu tpos.
Dua kubu terlibat keributan dari kelompok pemuda Gang 10 dengan Gang 15 saling serang lemparan bom molotov dan batu. Akibatnya, travo PLN rusak menyebabkan listrik padam. Serta, atap rumah warga banyak rusak menjadi sasaran lemparan batu.
Penyebab perang antarpemuda itu belum diketahui penyebabnya. Hanya saja, dinihari itu terjadi aksi saling kejar-kejaran di antara kedua kubu yang saling bentrok. Keributan semakin meluas dengan aksi lemparan batu dan Molotov. Selama berlangsungnya keributan itu, masyarakat sekitar merasa terganggu. Sebab, suara ledakan molotov mengenai travo milik PLN menimbulkan suara ledakan, sehingga listrik padam.
Meskipun listrik padam, kedua kubu terlibat bentrok tetap melakukan aksi saling lemparan batu. Akibatnya, beberapa di antara mereka ada mengalami luka di kepala. “Kalau kami sudah tidak heran lihat perang begini. Kadang bermula dari main-main, bisa jadi beneran. Perang ini bisa saja karena dendam lama, karena sebelumnya sering juga perang di sini,” cerita warga di lokasi.
Suasana keributan terus berlangsung hingga menjelang Imsak. Petugas Polres Pelabuhan Belawan dan Polsek Belawan, akhirnya menggunakan mobil patroli masuk ke tengah – tengah kelompok terlibat tawuran. Dengan tindakan tegas meletuskan tembakan ke udara beberapa kali, polisi membubarkan keributan itu dengan cara paksa. Meskipun tidak ada yang diamankan dari lokasi, tawuran tersebut akhirnya berhenti dan suasana kembali normal. (fac/ila)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Belum cairnya Dana Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) yang bagi para pensiunan ASN Pemko Medan yang terakhir bertugas pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan berbuntut panjang Sejumlah pensiunan ASN tersebut melaporkan hal tersebut ke Ombudsman RI Perwakilan Sumut.
Muslim Harahap.
Atas laporan tersebut, Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKDPSDM) Kota Medan pun memastikan diri akan memenuhi panggilan jika diundang Ombudsman RI Perwakilan Sumut terkait hal tersebut.
“Jadi nanti kita hadapi ke Ombudsman, kita kasih argumennya, kita pun mau ke Ombudsman juga. Kalau ada di Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) disuruh bayar, ya kita akan bayar. Orang uangnya ada kok,” jawab Kepala BKDPSDM Kota Medan Muslim Harahap.
Namun Muslim mengatakan, pihaknya masih akan memastikan apakah uang Korpri dalam aturan yang ada, apakah memang harus dibayarkan atau tidak.
“Kalau tidak salah berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) itu tidak harus dibayarkan. Cuma masih kita pastikan dulu aturannya seperti apa,” jawabnya kepada Sumut Pos, Kamis (15/4).
Menurut Muslim, bagi pensiunan, uang Korpri tidak harus dibayarkan. Namun, uang tersebut digunakan bagi yang menerima beasiswa ataupun bentuk penghargaan lainnya bagi ASN. Namun begitu, Muslim mengaku akan mengecek AD/ART Korpri kembali.
Menurutnya, uang Korpri tersebut masih tersimpan di Bank Sumut. Sehingga jika aturan mengharuskannya untuk dibayar, maka tentu akan segera dibayarkan. Muslim pun mengatakan, jika pengurus Korpri memang sudah lama vakum, dan beberapa waktu yang lalu baru dilantik.
“Tapi sekali lagi, kalaupun memang harus dibayar, ya kita bayar,” pungkasnya. (map/ila)
STOK DARAH:
Petugas dari PMI Kota Medan menunjukkan kantongan berisi darah dari donor.Sejak masa pandemi Covid-19, kondisi stok darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia Cabang Medan sudah mengalami penurunan dan mengakibatkan tidak stabil.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejak masa pandemi Covid-19, kondisi stok darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia Cabang Medan sudah mengalami penurunan dan mengakibatkan tidak stabil. Ketidakstabilan ini ditambah lagi memasuki bulan Ramadan, di mana minat masyarakat untuk berdonor sangat rendah.
STOK DARAH:
Petugas dari PMI Kota Medan menunjukkan kantongan berisi darah dari donor.Sejak masa pandemi Covid-19, kondisi stok darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia Cabang Medan sudah mengalami penurunan dan mengakibatkan tidak stabil.
Kasi Pelayanan Teknik Laboratorium dan Bank Darah Rumah Sakit UDD PMI Medan, dr Ira Fitriyanty Putri Lubis mengatakan, stok darah saat ini masih dalam kondisi belum stabil dikarenakan dampak pandemi Covid-19. Sejak Maret 2020, tidak pernah lagi merasakan stok darah dalam kondisi aman. “Semakin turun stok darah kita selain karena pandemi masuk bulan puasa jadi lebih turun lagi. Kemungkinan kalau bulan puasa tahun ini lebih turun lagi, karena tahun lalu itu tidak se-krisis tahun ini yang merupakan masa pandemi,” ujar Ira, Rabu (14/4).
Kendati demikian, kata Ira, pihaknya punya strategi untuk mencari para donasi darah atau pendonor. Dengan strategi ini, diharapkan setidaknya bisa membantu stok darah di PMI Medan. “Strategi mengatasi kelangkaan darah yaitu dengan merekrut pendonor baik pendonor rutin maupun yang pendonor baru. Selain itu, juga akan digelar acara yang bekerja sama dengan komunitas, tempat ibadah ataupun instansi lain,” terang Ira.
Tak hanya itu, sambung dia, akan mengaktifkan donor keluarga atau donor pengganti. Artinya, bagi pasien yang nanti membutuhkan darah jika stok tidak ada ataupun terbatas maka akan memberlakukan sistem donor keluarga untuk membantu kebutuhan pasien. “Donor pengganti ini boleh golongan apa saja, jika memang tidak ada donor pengganti yang sama dengan golongan darah pasien. Misalnya, kalau stok darah minim tapi stok darah golongan 0 ada sedangkan golongan darah yang lain minim, pendonor boleh donor pengganti dengan golongan darah yang lain,” paparnya.
Ira menyebutkan, saat ini stok darah yang ada di PMI Medan sekitar 400 kantung darah. Namun, golongan darah O terbilang menipis stoknya. “Kalau bulan ramadan pasti terjadi penurunan bukan hanya di Medan tetapi di seluruh Indonesia mengalami kondisi yang sama,” sebutnya.
Dia mengimbau, meskipun berpuasa tetap boleh melakukan donor darah terutama bagi pendonor yang kondisinya fit, istirahatnya cukup, konsumsi makanannya juga baik dalam arti saat sahur pola makannya sehat. “Jangan pula makan nasi sedikit tapi mendonor. Kondisi saat mendonor di ramadan harus dipastikan sehat. Sebab ada juga pendonor yang puasa bukan di bulan ramadan baik-baik saja saat mendonor. Jadi intinya harus fit,” tandasnya.
Sementara itu, Kasi P2D2S & Pelayanan Medis UDD PMI Medan, dr Eka Syafrida Ritonga mengatakan, adapun cara untuk menjaga stok darah yaitu dengan tetap menerima yang mau mengadakan acara donor darah. Selain itu, juga akan menggelar acara di masjid usai pelaksanaan ibadah salat tarawih. “Unit bus kita juga selama puasa ada nanti beberapa hari kita letakkan di Bundaran Majestik,” ujarnya. (ris/ila)
TERBAKAR: Petugas pemadam kebakaran Kota Medan saat ingin mengevakuasi seorang korban yang tewas terpanggang di ruko Jalan Rahmadsyah/Japaris, Medan Area, Rabu (14/4) malam.idris/sumut pos.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 5 ruko di Jalan Rahmadsyah/Japaris Gang Setia Budi Lingkungan XX, Kota Matsum I, Medan Area, hangus terbakar, Rabu (14/4) malam. Peristiwa kebakaran itu, mengakibatkan 1 orang tewas terpanggang karena terjebak di dalam ruko. Korban adalah Lau Moi Lie (83), warga Jalan Rahmadsyah No. 317. Jasad korban ditemukan gosong di lantai dua, dan kini telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Selain itu, 8 unit sepeda motor dan 3 unit mobil juga hangus terbakar.
TERBAKAR: Petugas pemadam kebakaran Kota Medan saat ingin mengevakuasi seorang korban yang tewas terpanggang di ruko Jalan Rahmadsyah/Japaris, Medan Area, Rabu (14/4) malam.idris/sumut pos.
Kapolsek Medan Area Kompol Faidir Chaniago mengatakan, dari beberapa ruko yang terbakar diketahui salah satunya milik Ahwa (48). Ruko tersebut terdiri dari 3 pintu yang menjual onderdil mobil. “Penyebab kebakaran sedang dalam penyelidikan tim labfor (laboratorium forensik) dan kita masih menunggu. Namun, diperkirakan api muncul dari ruko milik Ahwa,” ujarnya, Kamis (15/4).
Faidir juga mengatakan, kebakaran terjadi sekira pukul 19.30 WIB. Semula, pihaknya mendapat informasi dari kepala lingkungan setempat bahwasanya ada kebakaran 5 unit ruko di Jalan Rahmadsyah No. 317/311. Setelah mendapat informasi tersebut, personel langsung menuju ke lokasi dan menghubungi pemadam kebakaran. “Sampai saat ini untuk kronologis lengkapnya masih didalami keterangan lebih lanjut dari saksi. Begitu juga dengan (total) kerugian belum bisa diperkirakan,” pungkas dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran (P2K) Kota Medan, Albon Sidauruk mengakui, mengalami kesulitan dalam memadamkan dan mengevakuasi korban. Pasalnya, ruko dengan nomor 315 tersebut dikelilingi teralis besi.”Kami sudah cepat datang ke lokasi, tapi kesulitan melakukan pemadaman karena kondisi gedungnya yang sangat tertutup rapat dengan teralis besi,” ucap Albon, Kamis (15/4).
Dikatakan Albon, lantaran bangunan ditutup teralis besi, petugas kesulitan masuk ke dalam gedung. Padahal kata Albon, jika petugas bisa lekas masuk, besar kemungkinan api dapat dipadamkan lebih cepat, sehingga tak perlu menunggu hingga pagi hari. “Kondisinya melebihi teralis penjara dan dua lapis. Jadi ini yang di depan sudah ada (teralis), di dalam juga masih ada lagi,” ujarnya.
Albon mengatakan, lantaran kesulitan masuk, petugas terpaksa naik dari atap ruko dengan dibantu menggunakan tangga mobil pemadam. “Untuk armada semua kami kerahkan, baik dari Amplas, Borobudur, Belawan, semua gotong royong. 15 damkar kita turunkan dengan 10 kali pengisian,” kata Albon.
Albon juga menjelaskan, bahwa di dalam gedung juga terdapat tangga yang sudah panas dan nyaris runtuh, sehingga membuat Dinas P2K harus mementingkan keselamatan para petugas.
Karena kondisi rumah yang dikelilingi teralis ini pula, orangtua dari pemilik rumah bernama Lao Moi Lie meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan. Lao Moi Lie meninggal setelah diduga ditinggal anak-anaknya yang menyelamatkan diri. Sementara, korban yang berusia 80 tahun sudah tidak bisa berjalan.
Lantaran terjebak api, Lao Moi Lie sendirian di dalam ruangan lantai dua yang sudah sesak dipenuhi asap, sebelum akhirnya jenazah korban ditemukan pada Kamis (15/4) pagi setelah semalaman terpanggang di dalam rumah.
Sementara itu, Manajer Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Nurly mengatakan jika penyebab kebakaran belum diketahui hingga saat ini. (ris/map/ila)