24 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 3492

Komplotan Pembobol Kantor Ditangkap, Rampas Senpi Polisi, Satu Pelaku Ditembak

TERSANGKA: Empat dari lima tersangka pembobol kantor PT Budi Gadai Indonesia dipaparkan Polsek Medan Timur, Jumat (26/3).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lima komplotan pembobol kantor PT Budi Gadai Indonesia di Jalan HM Yamin No 534/380 Kelurahan Seikera Hulu Medan Perjuangan, dibekuk Polsek Medan Timur dari tempat dan waktu terpisah. Satu dari lima pelaku ditembak kakinya oleh polisi karena berusaha merampas senjata api dengan modus berpura-pura buang air besar.

TERSANGKA: Empat dari lima tersangka pembobol kantor PT Budi Gadai Indonesia dipaparkan Polsek Medan Timur, Jumat (26/3).

Kelima pelaku yang ditangkap, masing-masing Hari Fahrizal (38) warga Jalan Sei Kera Gg Seri, Medan Perjuangan yang ditembak betis kanannya. Kemudian, Romiansyah (34) warga Jalan Sei Kera Gang Aren, Muhammad Irfan (38) warga Jalan Marindal Pasar 12, Irwansyah (40) warga Jalan Sei Kera Gang Aren, dan Riki (25) warga Jalan Gorila Gang Anyelir Medan Perjuangan.

Kapolsek Medan Timur Kompol M Arifin menjelaskan, para pelaku melancarkan aksi pembobolan tersebut diduga pada Sabtu (20/3) dini hari. Sebabnya, aksi pembobolan diketahui oleh pegawai kantor gadai tersebut pada pagi hari saat datang sekira pukul 07.00 WIB. “Pegawai PT Budi Gadai Indonesia atas nama Awi yang tiba di kantor pertama kali, melihat pintu kantor sudah terbuka dengan keadaaan engsel pintu dan gembok rusak,” ujar Arifin, Jumat (26/3).

Kemudian, pegawai memeriksa ke dalam dan ternyata pintu masuk ke dalam menuju lantai dua juga sudah terbuka. Selanjutnya, menuju tempat penyimpanan barang gadaian milik nasabah yang juga di lantai 2 dan melihat sebagian barang gadaian telah hilang. Pegawai itu, lalu melaporkan kepada pimpinannya dan diarahkan membuat pengaduan ke Polsek Medan Timur.

“Dalam laporannya, korban mengaku mengalami kerugian 1 Unit DVR & HDDD CCTV seharga Rp7 juta, 77 unit handphone android & iPhone berbagai merk senilai Rp96,95 juta, dan 21 unit laptop senilai Rp39,9 juta dengan total kerugian Rp143,85 juta,” sambung Arifin.

Dari laporan korban, sebut dia, diturunkan tim ke lokasi untuk melakukan penyelidikan. Diketahui, modus pelaku masuk dari pintu depan dengan merusak gembok dan engsel pintu. “Tim melakukan olah TKP dan mencari petunjuk tentang pelaku pencurian, sehingga diperoleh gambaran bahwa pelaku berjumlah 4 orang. Selanjutnya dilakukan penyelidikan untuk mengumpulkan bukti maupun petunjuk dari CCTV seputaran TKP dan hasil keterangan saksi-saksi,” ujarnya.

Arifin mengaku, Kamis (25/3) sekira pukul 21.00 WIB, tim mendapatkan informasi keberadaan satu pelaku atas nama Muhammad Irfan sedang berada di rumahnya Jalan Marindal Pasar 12. Tanpa buang waktu, tim langsung menuju lokasi dan menangkap tersangka dengan barang bukti 3 unit handphone. “Hasil keterangan, tersangka Irfan berperan mencari pembeli handphone dan laptop hasil curian atas permintaan tersangka Hari Fahrizal,” jelasnya.

Lanjut Arifin, tim melakukan pengejaran dan melakukan penangkapan terhadap tersangka Irwansyah dan Romiansyah pada Jumat dini hari sekira pukul 00.00 WIB. Dari kedua tersangka ini, ditemukan barang bukti 2 unit handphone. Kemudian, dilakukan pengejaran dan penangkapan terhadap tersangka Hari Fahrizal sekira pukul 00.55 WIB dengan barang bukti 1 unit sepeda motor jenis Mio GT warna merah putih BK 3636 ADQ dan1 unit handphone hasil curian. Sedangkan tersangka Riki ditangkap pada pukul 05.30 WIB saat berada di rumahnya.

“Saat pengembangan tersangka Hari Fahrizal berpura-pura buang besar ternyata mau mencoba merampas senjata api.Tersangka ditindakan tegas terukur dengan menembak kakinya,” tandas Arifin. (ris/azw)

sembari menambahkan, tersangka Hari merupakan seorang resedivis yang pernah ditahan di Rutan Tanjung Gusta selama 3 tahun dalam kasus pencurian dan baru bebas pada Agustus 2020. (ris/azw)

Serbia vs Portugal, Laga Berat

Cristiano Ronaldo, pemain Portugal.

SUMUTPOS.CO – Portugal akan bertandang ke markas Serbia di Stadion Rajko Mitic, pada laga kedua Grup A Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa, Minggu (28/3) dini hari WIB. Ini bakal jadi sebuah laga yang cukup berat untuk Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan.

Cristiano Ronaldo, pemain Portugal.

Portugal memang telah mengawali langkah dengan kemenangan. Namun, kemenangan itu jauh dari kata meyakinkan. Menjamu tim sekelas Azerbaijan di Turin, Italia, tim besutan Fernando Santos tersebut, hanya menang 1-0 lewat gol bunuh diri pemain lawann

Dengan skuad yang dihuni pemain-pemain seperti Ronaldo, Bernardo Silva, Joao Moutinho, Ruben Neves, Pedro Neto, Bruno Fernandes, hingga Joao Felix, Portugal harusnya bisa menang telak atas Azerbaijan. Namun mereka tak mampu melakukannya. Ronaldo bahkan tak sanggup menjebol gawang lawan meski punya total 8 tembakan.

Sementara itu, Serbia di partai sebelumnya sukses mencetak 3 gol untuk menjinakkan sang tamu Republik Irlandia dengan skor 3-2. Dusan Vlahovic mencetak satu gol, sedangkan Aleksandar Mitrovic menyarangkan 2 gol.

Di atas kertas, level Serbia berada di atas Azerbaijan. Terlebih lagi Dusan Tadic dan kawan-kawan akan kembali main kandang.

Jika melawan Azerbaijan saja Portugal kesulitan, maka mereka sepertinya bakal dihadapkan pada laga yang jauh lebih berat saat menantang Serbia di Beograd. (bln/saz)

Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional: MH Manullang Konsisten Menentang Kolonialisme di Tanah Batak

MH Manullang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Sumatera Utara (Sumut) melanjutkan pembahasan nama-nama tokoh yang akan diusulkan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. Kali ini, giliran tokoh Mangaradja Hezekiel (MH) Manullang yang dibahas dan disepakati diusulkan menjadi Pahlawan Nasional.

MH Manullang.

Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut R Sabrina, yang juga Ketua TP2GD Sumut langsung memimpin sidang pembahasan usulan calon Pahlawan Nasional yang dilaksanakan di Ruang Rapat Lantai 2, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Kamis (25/3) malam.

Peserta sidang terdiri dari Tim Pengusul yakni Pusat Studi Humaniora Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Medan(Unimed), perwakilan dari unsur TNI, kepolisian, pejuang, pakar, akademisi, dan sejarawan.

Sabrina meminta seluruh peserta sidang dapat menyampaikan masukan terkait penyiapan data pengusulan MH Manullang sebagai Pahlawan Nasional. Sehingga usulan tersebut dapat segera diproses dan disetujui oleh Pemerintah Pusat.

“Tuan MH Manullang sebelumnya sudah diakui Pemerintah Pusat sebagai perintis kemerdekaan tahun 1967 dalam menentang kolonialisme, khususnya di Tanah Batak. Karena itu, saya rasa beliau ini layak kita ajukan sebagai calon Pahlawan Nasional Tahun 2021 dari Sumut,” ujar Sabrina.

Sabrina mengatakan, sidang tersebut bukanlah merupakan ujian. Melainkan bagian dari persipan untuk pengajuan gelar pahlawan ke Kementerian Sosial (Kemensos). Untuk itu para peserta sidang harus memiliki pemahaman yang sama agar usulan ini lebih mantap.

“Masalah kelengkapan dokumen saya pikir berkasnya harus lebih sempurna kita siapkan. Jangan terlalu tergesa-gesa, sehingga dokumen yang kurang lengkap kita paksakan untuk diusulkan. Ini yang tidak boleh. Karena pengusulan ada batasan, yakni hanya boleh tiga kali,” terang Sabrina.

Tuan MH Manullang lahir di Tarutung, 20 Desember 1887 dan meninggal di Jakarta, 20 April 1979. Berjuang secara konsisten sejak tahun 1906 menentang kolonialisme di Tanah Batak, maupun lewat media yang didirikannya, yaitu Sinondang Baru dan Soara Batak. Tidak sampai di situ, beliau juga berjuang lewat organisasi HKB tahun 1917.

Ketua tim pengusul yang merupakan Ketua Pusat Studi Humaniora LPPM, Ichwan Azhari, memaparkan alasan kenapa MH Manullang diusulkan untuk mendapat gelar Pahlawan Nasional. “Beliau sangat konsisten berjuang melawan kolonialisme di Tanah Batak, beliau merupakan pejuang agraria dan juga berjuang melalui media (pers) yang didirikannya (Sinondang Baru, Soara Batak) maupun lewat organisasi HKB (1917),” ujarnya.

Ichwan mengatakan, penelitian dan seminar membahas tentang MH Manullang sudah dilakukan sejak tahun 2008. Seminarnya pun sudah dilakukan sebanyak empat kali, yakni tahun 2009, 2020 dan dua kali di tahun 2021. Hasil seminarnya juga sudah dijadikan buku biografi tentang MH Manullang.

Lebih lanjut, Ichwan menjelaskan, MH Manullang merupakan pejuang yang bergerak di banyak sektor. Selain pejuang agraria, tokoh pers, Manullang juga pejuang yang humanis dalam bidang emansipasi perempuan.

Manullang juga berjuang lewat jalur politik sampai menemui Gubernur Jenderal Belanda di Jakarta. Di sana, ia meminta agar Tanah Batak dilindungi dari pengambilalihan lahan petani oleh pemodal perkebunan luar, di samping meminta Gubernur Jenderal menghapuskan Belasting, Kerja Rodi, serta penurunan pajak serta membangun fasilitas kesehatan.

Menurut Ichwan, MH Manullang yang terus berjuang pada masa pendudukan Jepang dan masa pendudukan sekutu atau NICA (Netherland Indies Civil Administration) sehingga juga dipenjarakan oleh kedua penjajah asing ini, layak diusulkan menjadi pahlawan nasional. Dengan pengusulan ini, tentu rakyat Sumut bangga semakin banyak tokoh tokoh penting yang mendapat penghormatan secara nasional yang berasal dari provinsi ini.

Sekretaris Umum Dewan Harian Daerah Badan Pembudayaan Kejuangan 45 (DHD 45), Eddy Sofyan, pada sidang tersebut memberikan beberapa masukan. Salahsatunya mengusulkan agar Tim Pengusul meminta surat rekomendasi dari HKBP untuk pengusulan MH Manullang. “Bila ada dukungan dari HKBP akan dapat memberikan dampak besar pada pengusulannya,”ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial Sumut Rajali, mengajak agar Tim Pengusul memantapkan usulanya. “Apapun yang kita lakukan, adalah bentuk syukur pada Tuhan, hari ini dengan menggunakan pengetahuan dan kesehatan kita melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk nusa dan bangsa, setelah ini kita saling komunikasi dan konsultasi akan tetap kita lakukan untuk memantapkan usulan kita,” ujarnya. (rel/prn)

Bursa Calon Wakil Wali Kota Binjai: Golkar Sumut Usulkan Rizky dan Hamdani

Ketua Korbid Kepartaian DPD Partai Golkar Sumut, M Hanafiah Harahap.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – DPD Partai Golongan Karya Provinsi Sumatera Utara telah memilih dan menetapkan dua nama, sebagai calon wakil wali Kota Binjai pengganti.

Ketua Korbid Kepartaian DPD Partai Golkar Sumut, M Hanafiah Harahap.

Keduanya yakni Rizky Yunanda Sitepu dan Hamdani Syaputra. Kedua nama kader tersebut diusulkan ke DPP Partai Golkar untuk mendapatkan persetujuan.

“Kedua nama tersebut adalah

unsur wakil ketua Partai Golkar Sumut. Insyaallah dalam waktu dekat ini, kita akan mendapatkan surat keputusan dari DPP siapa dari kedua nama yang diusulkan itu yang dipilih,” kata Ketua Koordinator Kepartaian Partai Golkar Sumut, M Hanafiah Harahap, kepada Sumut Pos, Jumat (26/3).

Kedua nama tersebut informasinya telah disetujui oleh partai politik pendukung lain, yakni Partai Demokrat dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pada perolehan kursi di legislatif Kota Binjai 2019 lalu, Golkar merupakan partai pemenang dengan enam kursi, Demokrat tiga kursi, dan PPP dua kursi.

“Pengusulan nama kedua kader itu merupakan hak dan kewenangan dari wakil wali kota (Amir Hamzah) yang segera diambil sumpah sebagai wali kota Binjai. Yang bersangkutan sebagai wali kota, mengusulkan nama-nama ke DPRD Binjai dan dipilih di forum paripurna nantinya,” terang Hanafiah.

Rizky Yunanda Sitepu, saat ini merupakan anggota DPRD Sumut dari Daerah Pemilihan Sumut 12 (Binjai-Langkat). Di Golkar Sumut, anak kandung Bupati Langkat periode 2014-2019, Ngogesa Sitepu ini menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah XII (Binjai dan Langkat).

Sedangkan Hamdani Syaputra adalah Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah I (Medan-A).

Adapun mekanisme wakil kepala daerah pengganti ini, tertuang dalam Pasal 173 ayat (1) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada. Bahwa Gubernur, Bupati, dan Wali Kota berhenti karena meninggal dunia, permintaan sendiri, diberhentikan, maka wakil gubernur, wakil bupati, dan wakil wali kota menggantikan gubernur, bupati, dan wali kota.

Selanjutnya Pasal 176 ayat (1) disebutkan bahwa pengisian jabatan wakil wali kota akan dilakukan mekanisme pemilihan oleh DPRD setempat berdasarkan usulan dari partai politik pengusung. Sementara kewenangan pengaturan pelantikan menjadi ranah Kementerian Dalam Negeri.

Mekanisme ini berlaku setelah Wali Kota Binjai terpilih H Juliadi meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 pada 9 Februari 2021. (prn)

Rencana Belajar Tatap Muka, Kadinkes Sumut: Perlu Pemetaan Zonasi Risiko

CUCI TANGAN: Siswa mencuci tangan saat akan memasuki area sekolah dalam PTM di SMP Negeri Hindu 2 Sukawati, Gianyar, Bali, Selasa (23/3). Pemkab Gianyar membuka PTM bagi siswa SD dan SMP dengan menerapkan prokes, mengatur jumlah siswa, serta membagi waktu belajar menjadi dua sesi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rencana belajar tatap muka yang bakal dilakukan di sekolah, perlu kajian pemetaan zonasi resiko dari para pakar. Sebab, model pembelajaran tersebut saat pandemi Covid-19 tentu berisiko.

CUCI TANGAN: Siswa mencuci tangan saat akan memasuki area sekolah dalam PTM di SMP Negeri Hindu 2 Sukawati, Gianyar, Bali, Selasa (23/3). Pemkab Gianyar membuka PTM bagi siswa SD dan SMP dengan menerapkan prokes, mengatur jumlah siswa, serta membagi waktu belajar menjadi dua sesi.

“Harus ada kajian yang menyeluruh, karena ini kan berisiko. Kalau kajian itu mengatakan boleh, ya enggak ada masalah. Tapi kita serahkan itu kepada pakar-pakar kitan

Masyarakat juga harus mau ikut, jangan maunya saja, karena kalau dasarnya perasaan bukan fakta maka bisa kacau kita,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan, dihubungi wartawan, Jumat (26/3).

Kata Alwi, kebijakan pelarangan belajar tatap muka sebenarnya bukan maunya gubernur Sumut. Melainkan berdasarkan analisis dan usulan dari pakar terkait, seperti pakar pendidikan, pakar kesehatan, pakar psikologi, dan lainnya. Karena itu, jika belajar tatap muka nantinya memang harus kembali dibuka, maka diusulkan ada baiknya agar pakar-pakar itu kembali dikumpulkan untuk membahas perkembangan lebih lanjut.

“Jangan karena kemauan masyarakat saja, karena itu enggak bisa kita jadikan pegangan. Masyarakat ini ‘kan pakainya perasaan, bukan fakta. Bisa saja karena sudah bingung melihat anaknya di rumah, beranggapan lebih bagus kalau sekolah tatap muka,” sebut dia.

Menurut Alwi, pertimbangan dari pakar sangat penting, karena keputusan yang diambil pasti akan lebih objektif. Karenanya, usulan Dinas Kesehatan Sumut lebih bergantung kepada perhitungan dari para pakar tersebut. “Jika dirasa aman (oleh para pakar), ya silakan saja,” ucapnya.

Meski begitu, dia berpendapat, seandainya pembelajaran tatap muka akhirnya dapat dibuka, tentu masih akan ada beberapa daerah yang belum bisa melaksanakannya. Misalnya, Kota Medan karena masih berstatus zona merah (risiko tinggi) Covid-19.

Ia melanjutkan, pemetaan zonasi risiko harus menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam pelaksanaan sekolah tatap muka. Di sisi lain, bagi daerah zona hijau sekalipun tetap harus dikaji lebih jauh. Sebab belum tentu kantong-kantong di desanya juga sudah pasti hijau. “Jangankan anak kecil, orang dewasa saja belum tentu bisa kita atur menjalankan protokol kesehatan. Ini apalagi anak-anak, disuruh jaga jarak, malah akan bergelut dia atau lari-larian dengan teman-temannya,” tandas Alwi.

Sebelumnya, pengamat kesehatan dari USU, dr Delyuzar mengungkapkan, belajar tatap muka di sekolah sebaiknya dilakukan jika sekolah dapat memenuhi standar protokol kesehatan (prokes) pencegahan penularan Covid-19 yang ditetapkan. “Ini harus kerja sama dengan Satgas Covid-19, bahkan kalau bisa setiap sekolah juga disiapkan Satgas yang mengatur standar yang benar,” kata Delyuzar.

Jika standar prokes tidak dapat dipenuhi, maka jangan dilakukan sekolah tatap muka. “Kalau itu tidak bisa dilakukan, jangan dilaksanakan karena berisiko tinggi. Walaupun ada tren angka kasus covid-19 menurun di banyak daerah namun kasusnya tetap ada,” sambung dia.

Delyuzar menuturkan, belajar tatap muka dapat diprioritaskan bagi daerah zona hijau. Namun, kalaupun harus dilakukan maka hal itu harus betul-betul dikuti dengan semua prokes yang ketat. “Misalnya, kapasitas ruangan, jumlah siswa kemudian kesiapan siswa harus diperhatikan,” ucap dia.

Ia menambahkan, di samping prokes yang ketat, perlu disiapkan testing dan tracing Covid-19. Jangan sampai ada murid atau guru yang terpapar saat berlangsungnya sekolah tatap muka itu. “Tidak harus ada perawat di sekolah, namun jika terjadi apa-apa fasilitas kesehatan seperti rumah sakit (RS) dan puskesmas di sekitar sekolah harus siap,” pungkas Delyuzar.

Diketahui, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan, pembelajaran tatap muka akan dibuka secara bertahap pada Juli 2021. “Secara bertahap diusahakan di semester ini sudah buka,” kata Direktur Jenderal PAUD dan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud, Jumeri, Kamis, 25 Februari 2021.

Namun, Jumeri tak menjelaskan tahap pembukaan sekolah tersebut. Ia mengatakan, PTM ini sekaligus menjadi kampanye protokol kesehatan di sekolah bagi guru maupun siswa. Menurutnya, Kemendikbud mewajibkan pihak sekolah menyiapkan standar operasional maupun fasilitas untuk menjaga kesehatan lingkungan. “Masa pembelajaran tatap muka digunakan untuk kampanye menjaga kesehatan bagi guru dan siswa, galakan penyuluhan kepada siswa agar meningkat kesadarannya akan protokol kesehatan,” ujar dia.

Ia pun meminta kepada pihak sekolah yang membuka proses pembelajaran tatap muka menjalin kerja sama dengan fasilitas kesehatan terdekat. Termasuk komunikasi antara pihak sekolah dan wali murid secara intensif. (ris)

Bantuan Desa Wisata, Ijeck: Tahun Ini Sifatnya Kompetisi

RAKOR: Wagub Sumut, Musa Rajekshah, menghadiri Rakor Pengawasan Intern Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sumut di Rumah Dinas Gubernur, Medan, Jumat (26/3). Diskominfo Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah daerah kabupaten/kota diminta agar memiliki ide kreatif dalam mengembangkan pariwisata di daerah masing-masing. Pemprov Sumut sendiri sudah membuat program untuk memberikan bantuan kepada Desa Wisata, sehingga dapat lebih berkembang.

RAKOR: Wagub Sumut, Musa Rajekshah, menghadiri Rakor Pengawasan Intern Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sumut di Rumah Dinas Gubernur, Medan, Jumat (26/3). Diskominfo Sumut.

“Kita sudah programkan itu (bantuan untuk desa wisata).

Mungkin tahun ini sifatnya kompetisi dulu dan sifatnya hadiah,” kata Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah atau akrab disapa Ijeck, usai Rapat Koordinasi Pengawasan Intern Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Jumat (26/3).

Ijeck sekaligus menyambut baik komitmen Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) beserta Inspektorat meningkatkan pengawasan di sektor pembangunan strategis pariwisata di Sumut. Dengan adanya pengawasan, diharapkan target pembangunan tercapai dan rakyat sejahtera. Apalagi Sumut memiliki banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi daerah.

“Sumut juga memiliki destinasi wisata super prioritas yakni Danau Toba, yang juga menjadi perhatian Pemerintah Pusat. Kami harap kehadiran BPKP bisa mengawasi kegiatan Pemprov Sumut dan memberi masukan atau solusi dari permasalahan yang ada. Sebab tujuan kita adalah untuk pembangunan yang menyejahterakan rakyat, “ ujarnya.

Menurut Wagub, pembangunan tidak akan berjalan baik apabila perencanaan tidak tepat sasaran. Efisiensi seluruh OPD juga diharapkan Wagub menjadi fokus BPKP.

Sekda: Ada Beberapa Program

Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, R Sabrina, menyampaikan peningkatan nilai tambah sektor pariwisata masuk ke dalam fokus pembangunan provinsi Sumut tahun 2021. Untuk itu, ada beberapa program yang akan dilakukan Pemprov.

“Di antaranya peningkatan atau pembangunan jalan dan jembatan. Pembangunan prasarana fasilitas perhubungan, serta pemasaran wisata, pengembangan industri pariwisata, peningkatan pelayanan perizinan, dan peningkatan promosi dan kerja sama investasi,” kata Sabrina.

Sekretaris Utama BPKP, Ernadhi Sudarmanto, mengatakan pariwisata merupakan isu strategis dalam pengawasan. Sebab pariwisata digadang-gadang menjadi sektor yang mendukung pemulihan ekonomi nasional. Karena itu, hasil pengawasan BPKP diharapkan menjadi salah satu bahan bagi kepala daerah untuk menentukan arah kebijakan bagi sektor pariwisata di daerah.

“Dengan pengawasan ini harapannya target pariwisata tercapai, kemudian ekonomi tumbuh, masyarakat sejahtera,” ujar Ernadhi.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan Komitmen Bersama antara BPKP dan Inspektorat se-Sumut pada pengawasan pembangunan strategis pariwisata Provinsi Sumut. Komitmen tersebut meliputi, memperkuat sinergitas antara perwakilan BPKP Provinsi Sumut dan Inspektorat daerah dalam mengawal pencapaian tujuan pembangunan startegis pariwisata Sumut.

Melakukan monitoring atas alokasi anggaran pariwisata pada APBD di masing-masing pemerintah daerah. Serta melakukan tinjauan atas keterkaitan program kegaitan pariwisata di daerah dengan pembangunan wisata termasuk wisata Geopark Kaldera Danau Toba. (rel)

Diduga Mendanai Pergerakan Teroris, Densus 88 Amankan Ratusan Kotak Amal

KOTAK AMAL: Densus 88 Antiteror Polri menggeledah sebuah rumah di Desa Manunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumut. Di lokasi, Densus 88 mengamankan ratusan kotak amal/infak yang diduga dipakai untuk membiayai pergerakan terorisme. Fachril/Sumut Pos.

SUMUTPOS.CO – Setelah sebelumnya mengamankan 31 kotak amal dari Tanjungbalai, Tim Datasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri kembali mengamankan sekitar 500-an kotak amal atau infak, Jumat (26/3). Kali ini, kotak amal itu disembunyikan di sebuah gudang mebel bekas di Jalan Sunan Kali Jaga, Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.

KOTAK AMAL: Densus 88 Antiteror Polri menggeledah sebuah rumah di Desa Manunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumut. Di lokasi, Densus 88 mengamankan ratusan kotak amal/infak yang diduga dipakai untuk membiayai pergerakan terorisme. Fachril/Sumut Pos.

SEJUMLAH barang bukti kotak amal dengan ribuan ribuan brosur bertuliskan Pondok Pesantren Tahfizhul Quran Ibnul Jauzy itu, diduga sebagai fasilitas untuk mendanai pergerakan teroris di Sumatera Utara.

Petugas Densus 88 Mabes Polri dibantu Polda Sumut, langsung masuk ke dalam gudang berukuran sekitar 20×20 meter. Di dalam gudang mebel bekas berdinding seng itu, petugas sempat bertemu dengan pemiliknya.

“Selama ini, gudang saya ini dijaga oleh Agus. Dia (Agus) selama ini yang tinggal di sini (gudang). Kotak infak itu dia yang edarkan. Saya selama ini tidak tahu kalau kotak infak itu disalahgunakan,” kata pemilik gudang, Yusuf, saat berada di lokasi.

Dikatakan Yusuf, pasca-kejadian penangkapan teroris, Agus yang menjaga gudangnya telah menghilang. Ia tidak tahu keberadaan Agus. “Sekitar seminggu ini, si Agus sudah tidak nampak. Saya tidak tahu ke mana,” ungkapnya.

Petugas langsung menyisir di sela-sela mebel bekas di gudang tersebut. Sekitar 500-an kotak infak, ribuan brosur, pakaian, dan buku pesantren ditemukan.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, yang berada di lokasi mengatakan, terungkapnya sekitar 500-an kotak amal ini merupakan hasil pengembangan dari tindakan yang dilakukan Densus 88 Mabes Polri di Sumatera Utara.

“Kotak amal ini sama dengan yang diamankan di Tanjungbalai sekitar 31 kota amal. Hari ini ada sekitar 500-an kotak amal, baju, dan ribuan brosur serta buku. Kotak amal ini diduga untuk mendanai teroris,” pungkasnya.

Mengenai pemilik gudang dan yang menjalani kotak amal masih dilakukan pendalaman. “Yang jelas, apa hasilnya nanti akan kita sampaikan,” ungkap Hadi.

Hadi mengatakan Densus 88 juga masih mendalami ke mana saja kotak amal ini disebarkan. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk memverifikasi kebenaran lembaga amal yang tertera di kotak. “Terkait registrasi kotak amal kita akan berkoordinasi dengan departemen agama,” jelas Hadi.

Untuk lokasi di mana saja kotak amal disebar, masih didalami pihak kepolisian.

Ringkus Ratusan Terduga Teroris

Densus 88 Antiteror Polri terus bergerak meringkus para terduga teroris di berbagai wilayah Indonesia sepanjang tahun ini. Hingga Maret ini, setidaknya sudah ada ratusan teroris yang berhasil dicokok di berbagai daerah di Indonesia.

Pada 6 Januari lalu, tim Densus 88 menangkap 20 terduga teroris kompleks di Villa Mutiara Biru 11, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanayya, Makassar. Mereka diketahui berasal dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Dari 20 terduga teroris, dua di antaranya sempat melakukan perlawanan sehingga dilakukan penembakan oleh anggota dan meninggal dunia. Keduanya yakni MR (44) dan SA (22).

Kedua terduga teroris ini diketahui menyatakan baiat atau sumpah setia kepada khilafah ISIS pada 2015 di pondok pesantren Arridho pimpinan ustaz Basri yang meninggal dunia di Lapas Nusakambangan terkait kasus teroris.

MR dan SA juga melakukan kajian khusus pendukung daulah di villa mutiara biru dan Yayasan Arridho. Lalu, di tahun 2016 juga akan berangkat ke Syuriah namun dibatalkan di bandara Soekarno Hatta.

Mereka juga diketahui terlibat pengiriman dana ke pelaku bunuh diri di gereja katedral Zolo, Philipina. Terakhir, pada Oktober 2020, MR dan SA juga rutin melakukan latihan menembak dan naik gunung.

Pada akhir Januari, Densus 88 kembali meringkus lima terduga teroris di wilayah Aceh. Kelimanya yakni RA (41), SA (30), UM alias AZ alias TA (35), SJ alias AF (40), serta MY (46). Dari lima orang itu, SJ alias AF diketahui merupakan pegawai yang berdinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur.

Lima terduga teroris ini diduga terlibat dalam jaringan Bom Polrestabes Medan dan terafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Mereka juga diduga terlibat dalam pembuatan bom jaringan teroris yang ditangkap di wilayah Riau.

Tak hanya itu, kelompok ini juga berencana untuk membuat bom yang akan dijadikan sebagai bahan aksi teror di wilayah Aceh. Kelima terduga teroris ini disebut juga memiliki rencana berangkat ke Afghanistan dan bergabung dengan kelompok ISIS.

Kemudian pada Februari, Densus 88 menangkap sejumlah terduga teroris di tiga daerah Kalimantan Barat yaitu di Kota Pontianak, Kubu Raya, dan Kota Singkawang.

Masih di bulan yang sama, 22 terduga teroris ditangkap Densus 88 di wilayah Jawa Timur. Mereka teridentifikasi sebagai kelompok Fahim dan diduga turut terafiliasi dengan Jamaah Islamiyah (JI).

Densus 88 terus bergerak dan menangkap total 22 orang terduga teroris di Jakarta, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Dari jumlah itu, sebanyak 18 orang terduga teroris diamankan dari Sumut.

Puluhan terduga teroris yang ditangkap ini diduga terafiliasi dengan jaringan Jemaah Islamiyah (JI). Penangkapan ini merupakan hasil pengembangan operasi yang dilakukan Densus 88 di wilayah Jawa Timur.

Dari penangkapan itu, awalnya Densus mengamankan 31 kotak amal dari berbagai titik di Tanjungbalai, yang diduga untuk mendanai jaringan terorisme. Kemudian Jumat kemarin, Densus kembali mengamankan 500 kotak amal dari sebuah gudang mebel di Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deliserdang.

Terakhir, Densus 88 menangkap satu terduga teroris berinisial AM di Perumahan Islamic Village Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten pada Rabu (24/3) sekitar pukul 07.45 WIB.

Sebelumnya, Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri mengamankan 18 terduga teroris di sejumlah daerah di Sumut, sesuai hasil dari pengembangan Tim Densus 88 di sejumlah daerah. Rinciannya, 2 ditangkap di Tanjung Balai dan 6 di Medan. Kemudian Minggu, 21 Maret 2021 kembali ditangkap 3 terduga teroris.

Selanjutnya pada Senin, 22 Maret 2021, Densus 88 kembali menangkap 7 terduga teroris. Total 18 terduga teroris ditangkap Densus 88 di Sumut. (fac)

Patuhi Hukum di Perusahaan, PLN MoU dengan Kejaksaan Agung

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PLN dan Kejaksaan Agung RepubIik Indonesia (RI) menandatangani nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama bersama tentang koordinasi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi. Hal ini merupakan wujud prinsip itikad baik, kehati-hatian dan kepatuhan PLN terhadap seluruh regulasi yang berlaku dan mendukung penerapan Good Corporate Governance (GCG).

BERSAMA: Kiri ke kanan, M.Azhar (ManagerUPT Medan UIP3BS, Ikram (GM UIK SBU), Pandapotan Manurung (GM UIW Sumut), Ida Bagus Nyoman Wismantanu (Kajatisu) Octavianus Padudung (GM UIP Sumbagut), Prima Idwan Mariza (Asdatun Kejatisu).

Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan secara langsung oleh Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini bersama Jaksa Agung Rebublik Indonesia, Burhanuddin, di Kantor Pusat PLN, Jumat (26/3).

Dalam kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia PLN Syofvi F. Roekman dengan Jaksa Agung Muda Perdata dan TUN Feri Wibisono, Jaksa Agung Muda Intelijen Sunarta, Jaksa Agung Muda Pembinaan Bambang Sugeng Rukmono dan Kepala Badan Diklat Kejaksaan RI Tony Tribagus Spontana.

Jaksa Agung RI, Burhanuddin menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama ini merupakan wujud hubungan baik guna menciptakan harmonisasi untuk pengabdian ke masyarakat dan bangsa yang merupakan tanggung jawab bersama.

“Kami siap mendukung, PLN dapat fokus pada bisnis intinya dan apabila ada permasalahan terkait hukum kami yang akan mengatasi”, tutur Burhanuddin.

Adapun nota kesepahaman dan kerja sama yang ditandatangani meliputi pemberian pendampingan dan pendapat hukum, bantuan hukum baik litigasi dan non litigasi, serta tindakan hukum lainnya di bidang Perdata dan Tata Usaha Negara; Pendampingan dan pengamanan proyek pembangunan strategis dan/atau percepatan investasi; Penelusuran dan pemulihan aset negara; Penempatan, pengembangan, dan peningkatan sumber daya manusia; Pertukaran data, informasi, keahlian, serta pemanfaatan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan penegakan hukum dan penguatan kelembagaan; Pemanfaatan produk dan/atau jasa PT PLN (Persero) untuk mendukung tugas dan fungsi Kejaksaan.

“PLN sangat memahami bahwa kehadiran dan keberadaan pihak Kejaksaan sangatlah berarti dan dibutuhkan karena senantiasa membantu dan mengingatkan PLN dalam setiap pengambilan putusan yang dipandang cukup strategis, kompleks, dan rentan akan permasalahan,” ucap Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini.

Zulkifli menambahkan, kerja sama yang telah terjalin dengan baik antara PLN dengan Kejaksaan Agung RI selama ini perlu untuk ditingkatkan. Hal ini sejalan dengan upaya penyediaan tenaga listrik sebagai komponen pemulihan ekonomi dan pelaksanaan Program Transformasi PLN guna mencapai aspirasi perusahaan di tahun 2024, yaitu menjadi electricity champion di Asia Tenggara dan menjadi nomor satu pilihan pelanggan dalam solusi energi.

Dalam kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama serupa antara General Manager PLN dengan Kepala Kejaksaan Tinggi di masing-masing lokasi di seluruh Indonesia.

Di Sumatera Utara, penandatangan tersebut dilaksanakan di Balai Agung Astakona, Kantor PLN UIW Sumatera Utara. MoU tersebut ditandatangani oleh General Manager PLN UIW Sumut Pandapotan Manurung, GM PLN UIK SBU Ikram, dan GM PLN UIP SBU Octavianus Padudung bersama Kajati Sumut Ida Bagus Nyoman Wiswantanu.

Kepala Kejaksaan Tinggi Sumut Ida Bagus Nyoman Wiswantanu menyampaikan komitmen untuk bersinergi dengan PLN dalam mendukung pembangunan nasional. “Sebagaimana arahan Jaksa Agung, biarlah PLN bekerja jika ada suatu masalah serahkan ke kami kejaksaan biar kami tangani,” ungkapnya.

GM PLN UIW Sumut Pandapotan Manurung menyampaikan apresiasi atas peran kejaksaan dalam mendukung proses bisnis PLN. “ Saya sangat mengapresiasi peran aktif kejaksaan dalam mendukung PLN. Ke depan, saya berharap kerjasama ini dapat diperluas dengan penguatan penyelesaian masalah pengalihan asset-aset yang mungkin saat ini masih dipegang oleh pihak-pihak lain,” pungkas Pandapotan. (Ila)

Guru SMP di Karo Ajak Siswa Belajar IPS Metode Akrostik, I = Imigrasi

JUHAR, SUMUTPOS.CO – Mengusir kejenuhan dalam diri siswa selama belajar daring di masa pandemi Covid-19, guru IPS sekaligus wali kelas di SMP Negeri 2 Juhar, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Elmi Yuniarti, berinisiatif mengajak siswa bermain sambil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

“Di awal semester genap tahun 2021 ini, saya guru pertama yang diminta mengajar siswa mulai kelas VII sampai kelas IX. Nah… agar suasana belajarnya menyenangkan, saya mengajak siswa dari semua kelas bermain akrostik dalam istilah-istilah IPS,” jelas Elmi Yuniarti kepada Sumut Pos, Jumat (25/3).

Apa itu akrostik?

Akrostik, jelas salahsatu fasilitator daerah komunikasi Kabupaten Karo Program Pintar Tanoto Foundation ini, berasal dari bahasa Yunani: Akrostichis. Artinya, sajak dengan huruf awal baris menyusun sebuah kata atau kalimat.

“Belajar dari definisi itu, saya tergerak menggunakan akrostik dalam mengajarkan IPS di kelas, dengan menggunakan unsur MIKiR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi, Refleksi),” ungkapnya.

Lewat WhatsApp Group, Elmy mengarahkan siswa menyusun istilah IPS menggunakan nama masing-masing siswa, sekaligus arti atau definisinya. “Susunlah nama lengkap kalian dengan cara memanjang dari atas ke bawah. Ambil huruf awal sebagai petunjuk untuk menyusun sebuah kalimat. Kemudian cari arti kalimat dari huruf awal nama tersebut. Kalimat yang disusun diambil dari buku paket IPS kelas IX,” katanya mengarahkan.

Misalkan nama siswa adalah ELMI, maka siswa diarahkan mencari istilah atau glosarium IPS diawali huruf E L M I. Contoh, E = Ekonomi adalah…, L = Lempeng Benua adalah…, M = Moneter adalah…, I = Imigrasi adalah….

Guru IPS sekaligus wali kelas di SMP Negeri 2 Juhar, Kabupaten Karo, Elmi Yuniarti, mengajak siswa bermain sambil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan metode akrostik.

Untuk itu, ia mengingatkan para siswa untuk mengingat dan membaca materi dalam pelajaran IPS yang sudah mereka pahami pada pelajaran sebelumnya.

Dengan metode akrostik, ia berharap siswa lebih paham berbagai istilah atau glosarium atau daftar alfabet –istilah dalam suatu ranah pengetahuan tertentu yang dilengkapi dengan definisi– untuk istilah IPS.

Perlu diingat, bahwa mengajar menggunakan konsep akrostik harus mengikuti materi yang sedang diajarkan, agar siswa tidak melebar ke istilah yang tidak masuk dalam ranah materi pelajaran.

Berikutnya tiap siswa melaporkan hasil latihannya kepada ke guru melalui WA pribadi. Pengumpulan hasil atau tugas secara individu boleh dilakukan dengan mengunggah ke akun Facebook siswa pribadi masing-masing, dengan mengtag nama guru IPS.

“Tujuannya, agar terjalin komunikasi antara guru, siswa, dan orang tua. Karena orang tua siswa juga umumnya memilki akun facebook yang dipakai bersama anak-anak mereka,” jelasnya.

Dengan unsur MIKiR, siswa diberi kebebasan dalam mengekpresikan tugasnya.

Salahsatu contoh tugas yang dikerjakan anak didiknya.

Hasilnya sungguh di luar dugaan Elmy. Dengan menggunakan metode akrostik, ia menilai semangat belajar siswa bertambah, dan tingkat pemahamam siswa tentang IPS juga lebih tinggi. Terbukti dari daftar istilah IPS yang mereka pilih.

Siswa bernama GRACE NATALIANI misalnya, berhasil membuat akrostik dengan namanya: yakni GRACE: Globalisasi, Revolusi, Asimilasi, Cultural Animosity, Ekonomi. Dan NATALIANI: Nasionalisme, Akulturasi, Transmigrasi, ASEAN, Lembaga Sosial, Invasi, Agresi, Nasionalisasi, Importir.

Siswa bernama SERIN memilih kata: Separatisme, Etnosentrisme, Reformasi, Imigran, Norma.

“Siswa berlomba menyelesaikan tugasnya dan mengunggahnya ke media sosial. Sebagai guru, saya menilai tugas siswa dengan memberi komentar di kolom komentar, dan emoticon di media Facebook. Siswa lain juga diharapkan memberi komentar, dengan harapan terjadi komunikasi antar guru dan siswa, antara siswa dengan siswa lainnya, serta dengan orang tua siswa yang dapat mengikuti perkembangan anaknya dalam pelajaran,” urainya.

Belajar IPS dengan metode akrostik, menurut Elmy, hasilnya luar biasa. Siswa menjadi makin kreatif, dan mampu menjadikan media sosial sebagai wadah belajar. Bukan lagi sekadar wadah untuk mejeng dan update status curhat.

“Makna pembelajaran lewat praktik akrostik, selain mengajarkan ilmu pengetahuan, juga mengajarkan tentang bersosialisasi. Cukup menyenangkan,” tutupnya, seraya tersenyum lebar. (rel/mea)

Beli Kreatif Danau Toba Berdayakan UMKM Sumut Perluas Pasar

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pandemi Covid-19 telah membuat berbagai sektor industri mengalami keterpurukan. Industri pariwisata dan ekonomi kreatif mengalami kerugian besar selama pandemi covid- 19. Ribuan hotel dan pekerjanya menjadi korban. Pelaku ekonomi kreatif (UMKM) tidak leluasa untuk berkreasi.

Menjawab permasalahan tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus berupaya memberdayakan pelaku ekonomi kreatif dengan program digitalisasi UMKM. Danau Toba, Sumatera Utara sebagai kawasan wisata superprioritas, harus didukung dengan industri kreatif yang modern dalam hal promosi dan pemasaran produk pelaku ekonomi kreatif.

Kampanye Beli Kreatif Danau Toba, salah satu contoh digitalisasi pelaku ekonomi kreatif dalam memasarkan produk dan memperluas pasar. Kegiatan Beli Kreatif Danau Toba sudah berlangsung sejak 20 Februari 2021 hingga Juni 2021 dan merupakan bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) 2021.

Beli Kreatif Danau Toba diikuti 200 pelaku ekonomi kreatif, menghadirkan beragam produk kreatif seperti 121 kuliner, 29 produk fesyen dan 50 kriya. Selain itu digitalisasi pelaku ekonomi kreatif akan menambah wawasan pelaku kreatif dalam pemasaran produk mereka.

Para pelaku ekomnomi kreatif Beli Kreatif Danau Toba akan mendapatkan pelatihan, pendampingan secara offline dan online untuk peningkatan omset. Selain itu, penyerapan tenaga kerja hingga perluasan pasar menjadi target digitalisasi pelaku ekonomi kreatif Beli Kreatif Danau Toba. Untuk pemasarannya akan dibantu melalui marketplace dan e-commerce.

“Banyak benefit yang akan didapatkan dalam program Beli Kreatif Danau Toba Artisanal 200 peserta ini, tidak hanya soal pelatihan, melainkan akan difasilitasi untuk iklan di Facebook, Instagram dan membuka kesempatan ekspor yang bekerjasama dengan Dirjen Bea Cukai. Pembebasan pajak dapat dilakukan kalau ada program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) dari pemerintah dalam pengurusan pajak.

Ditambah kita akan mendampingi juga, dengan berbagai macam fasilitas lainnya. Salah satunya ongkos kirim gratis, yang sedang kita formulasikan dengan PT. Pos Indonesia, kemudian tentunya yang paling penting dengan marketplace, antara lain; bagaimana hadir di marketplace (onboarding) untuk meningkatkan omset dari peserta,” jelas Yuana Rochma Astuti, Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf.

Sebanyak 200 pelaku kreatif yang berpartisipasi dalam Beli Kreatif Danau Toba mewakili pelaku kreatif dari 33 kabupaten dan kota di Sumatera Utara, yang sebelumnya telah diriset berdasarkan target pelaku ekraf dan buyers. Beli Kreatif Danau Toba juga ditujukan untuk promosi dan meningkatkan daya beli produk lokal.

Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap tentang program Beli Kreatif Danau Toba, Informasi lengkap mengenai progress program dapat dilihat pada sosial media Instagram & Facebook Page @belikreatiflokal dan website www.belikreatifdanautoba.belikreatiflokal.id. (rel)