25 C
Medan
Friday, December 19, 2025
Home Blog Page 3582

Vaksin Nusantara Masih Panjang

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Prokontra mewarnai temuan metode sel dendritik Vaksin Nusantara yang diinisiasi mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, yang diklaim memilili masa imun seumur hidup, serta aman untuk semua usia serta pasien komorbid. Menanggapi prokontra tersebut, Kementerian Kesehatan RI menyebut, tahapan Vaksin Nusantara untuk digunakan di Indonesia masih panjang.

“PADA PRINSIPNYA, kami Kementerian Kesehatan adalah pengguna daripada jenis-jenis vaksin yang sudah tentunya lolos uji klinis mulai dari tahap satu, dua, tiga,” beber juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi, kemarin.

“Tapi artinya menurut kami sih masih perjalanan cukup panjang untuk kemudian bisa digunakan dalam program (vaksinasi),” lanjutnya. Masih banyak tahapan sampai akhirnya emergency use of authorization (EUA) bisa diberikan.

Meski demikian, Kemenkes mendukung penuh inovasi produk dalam negeri termasuk vaksin Corona lain seperti Vaksin Merah Putih.

Nadia mengklaim, Indonesia sebenarnya sudah memiliki nama di dunia pada persoalan suplai vaksin COVID-19. Ditambah lagi, kehadiran vaksin Nusantara dan vaksin Merah Putih, menurutnya memberikan potensi untuk catatan keberhasilan di dunia.

“Tentunya kalau nanti ada Vaksin Merah Putih, atau ada Vaksin Nusantara, itu merupakan potensi-potensi di mana indonesia itu bisa mencatat keberhasilan di dunia terkait mungkin suplai-suplai vaksin tadi,” pungkas Nadia.

Diberitakan sebelumnya, Vaksin Nusantara sudah menyelesaikan uji klinis tahap I dengan melibatkan 30 relawan. Sementara vaksin Merah Putih, mencakup 7 kandidat vaksin yang dikembangkan oleh berbagai institusi riset, saat ini masih dalam tahap pengembangan untuk menghasilkan seed atau bibit vaksin.

Vaksin Merah Putih berada di bawah naungan konsorsium riset yang dibentuk Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN).

Dari 7 institusi pengembang vaksin Merah-Putih, 5 di antaranya berada di bawah perguruan tinggi yakni: Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga (Unair).

Dua pengembang vaksin Merah-Putih lainnya adalah: Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Dahlan Iskan Mendukung

Sementara itu, mantan Menteri BUMN era presiden SBY, Dahlan Iskan menyuarakan agar Vaksin Nusantara diberikan kesempatan yang sama seperti vaksin lainnya.

Adapun Dahlan bercerita soal ada sosok ilmuwan di bidang pengobatan di balik Vaksin Nusantara. Ilmuwan yang juga tak terlepas dari kontroversi itu ialah Prof dr Hans Keirstead PhD.

Dalam blog disway edisi 21 Februari 2021, Dahlan Iskan menuliskan bahwa Prof Hans merupakan ilmuwan yang menyuarakan perlunya metode stem cell diakui sebagai salah satu cara pengobatan masa depan.

Setelah menyelesaikan disertasi doktornya di bidang stem cell untuk sumsum tulang belakang, Prof Hans mendapatkan kesempatan untuk memperdalam ilmunya di Universitas Cambridge, Inggris. Saat itu ia merupakan ilmuwan termuda yang mendapat tugas yang seharusnya untuk guru besar senior.

Setelah pindah ke California, ia terpilih menjadi penasihat di kongres untuk proses legalisasi stem cell. Dahlan menuliskan bahwa di sana Prof Hans mendapat banyak tantangan dan penentangan. Para dokter masih menganggap stem cell belum bisa diterima sebagai sistem pengobatan.

“Pun sampai hari ini – Ketika orang seperti saya sudah lebih dari 10 kali menjalaninya” tulisnya.

Di tahun 2016, lulusan University of British Columbia, Kanada dari S-1 hingga S-3 itu mendirikan perusahaan AIVITA Biomedical Inc di California Amerika Serikat. Melalui perusahaannya itu, Prof Hans terus melakukan riset bidang pengobatan yang terkait dengan cell, setelah itu ditemukanlah pengobatan dendritic cell untuk kanker otak.

Namun ia membelokkan dulu penemuannya, untuk mengatasi pandemic covid-19. Melalui AIVITA Biomedical itulah yang kemudian dibawa oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto untuk dijadikan Vaksin Nusantara.

Dahlan menuliskan bahwa Prof Hans menilai bahwa lewat Indonesia penemuannya akan bisa segera direalisasikan. Pasalnya, di Amerika untuk mewujudkan temuan di bidang medis membutuhkan biaya yang cukup besar, itu pun hanya bisa dilakukan oleh perusahaan-perusahaan raksasa.

Oleh karena itu, dalam blognya ia menuturkan ilmuwan seperti Prof Hans tidak punya pilihan yaitu menyerah ke modal besar atau terkubur sebelum lahir. Dahlan mengatakan, Prof Hans bisa diyakinkan dengan peraturan darurat covid-19 sangat menjanjikan.

Kemudian dari segi jumlah relawan tidak perlu membutuhkan puluhan ribu orang seperti uji coba yang dilakukan di Amerika, cukup diperlukan 2.680 orang, seperti yang dilakukan di Bandung terhadap Sinovac.

Hingga saat ini, Vaksin Nusantara sudah menjalani uji coba fase I di RSUP dr Kariadi Semarang, yang ditangani oleh para ahli dari Fakultas Kedokteran Universitas Dipenogoro, serta didampingi 8 orang ahli dari Amerika, sejak November 2020 lalu.

Sama halnya di Amerika, tanggapan untuk penemuan Prof Hans juga ramai di Indonesia, termasuk yang meragukan soal “bisa untuk seumur hidup”. Ia menegaskan tak bisa menghakimi mana yang benar atau salah.

“Bagi saya cukup: beri kesempatan yang sama. Bagaimana kita memperlakukan Sinovac, tentu juga harus diberikan kepada Vaksin Nusantara. Meskipun dokter-Jenderal Terawan sebentar lagi pindah ke Madrid -diangkat menjadi duta besar di Spanyol,” kata Dahlan.

Sebelumnya pada konferensi pers 19 Februari 2021, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito mengungkapkan, pihaknya baru saja menerima hasil uji klinis fase pertama Vaksin Nusantara. Hasil uji klinis sedang dievaluasi BPOM.

“Jadi, masih dievaluasi oleh timnya, Direktur Registrasi dari BPOM dengan tim ahli. Apakah bisa kita keluarkan protokol uji klinis fase keduanya,” ucapnya.

Vaksinasi di Sumut 79,6 Persen

Terkait penggunaan Vaksin Merah Putih atau Vaksin Nusantara, Satgas Penanganan Covid-19 Sumatera Utara masih akan menunggu petunjuk dari pemerintah pusat. Sampai sekarang, Satgas masih mengandalkan vaksin Covid-19 berjenis Sinovac guna menuntaskan program vaksinasi di Sumut.

“Kita belum mendapat informasi lengkap terkait itu. Masih menunggu kebijakan dari pusat,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Aris Yudhariansyah menjawab Sumut Pos, Minggu (21/2).

Adapun vaksinasi Covid-19 terhadap tenaga kesehatan (nakes) di Sumut masih terus berjalan. Saat ini, capaiannya sudah 56.544 nakes atau 79,6 persen dari 71.058 sasaran vaksinasi dosis 1.

“Jumlah nakes yang terdata pada vaksinasi dosis 1 sebetulnya 70.985 orang. Namun, dari jumlah itu sebanyak 14.441 nakes tunda divaksin. Artinya, 54.544 nakes yang divaksin,” ujar dr Aris Yudhariansyah.

Dikatakan Aris, nakes yang tunda divaksin bukan karena tidak mau tetapi tidak lolos screening. Misalnya, ketika dicek tekanan darahnya ternyata tidak memenuhi syarat. Selain itu, mungkin saja ada yang terkonfirmasi positif Covid-19.

“Dari 33 kabupaten/kota yang telah melaksanakan vaksinasi dosis 1, paling banyak nakes di Medan 17.900 orang, Deli Serdang 4.659 orang, Langkat 2.420 orang, Pematangsiantar 2.411 orang, dan Simalungun 2.257 orang,” ungkapnya.

Aris menuturkan, untuk jumlah nakes yang sudah disuntik vaksin dosis 2 kini jumlahnya 19.541 orang. Jumlah ini meliputi 16 daerah, yakni Medan 8.907 nakes, Deli Serdang 2.463 nakes, Simalungun 1.351 nakes, Karo 1.190 nakes, Pematangsiantar 1.159 nakes, Binjai 862 nakes, Serdang Bedagai 691 nakes, Batu Bara 655, Dairi 646 nakes, Labuhanbatu Utara 428 nakes, Tapanuli Tengah 422 nakes, Humbang Hasundutan 310 nakes, Tapanuli Utara 241 nakes, Tapanuli Selatan 184 nakes, Tanjung Balai 12 nakes, dan Toba 2 nakes.

Selain untuk nakes, Satgas Penanganan Covid-19 Sumut juga terus melaksanakan vaksinasi terhadap pejabat publik di lingkup Pemprov Sumut. Program serupa juga menyasar kepada istri atau suami para pejabat, sebab dinilai rentan terpapar virus Corona lantaran memiliki interaksi yang luas terhadap elemen masyarakat.

Lebih lanjut Aris menuturkan, terkait kasus baru Covid-19 di Sumut masih terus bertambah. Namun, kasus baru terkonfirmasi positif hanya bertambah 97 orang dengan akumulasi 23.658 orang. “Kasus baru positif didapatkan dari 2 kabupaten/kota, yaitu Medan 94 orang, dan Tapanuli Utara 3 orang,” tuturnya.

Terkait kasus baru sembuh, sambung Aris, bertambah 98 orang dari 5 daerah dengan akumulasi 20.455 orang. Pasien Covid-19 sembuh paling banyak berasal dari Medan 67 orang, Pakpak Bharat 15 orang, dan Deli Serdang.

Sedangkan angka kematian Covid-19, kembali bertambah 3 kasus baru di antaranya Pematangsiantar 1 orang, Deli Serdang 1 orang, dan Tapanuli Utara 1 orang. Dengan penambahan tersebut, akumulasinya menjadi 808 orang meninggal.

“Dengan data penambahan kasus baru harian tersebut, penderita aktif Covid-19 Sumut saat ini berjumlah 2.395 orang. Dari jumlah tersebut, 593 orang isolasi di rumah sakit dan 1.802 orang isolasi mandiri,” tandasnya. (dtc/cnbc/ris/prn)

Presiden Resmikan Beli Kreatif Danau Toba, Sandiaga: Di Sumut Ada 5.700 Pelaku Artisanal

DIALOG: Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno, Bupati Dairi, Eddy KA Berutu serta Ketua Dekranasda, Ny Romy Mariani Simarmata, berdialog dengan salahsatu penenun ulos saat peresmian kampung ulos di Desa Silalahi II, Kecamatan Silahisabungan, Dairi, Jumat (19/2).Rudy Sitanggang/Sumut Pos.

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo meresmikan Beli Kreatif Danau Toba secara virtual di halaman Hotel Debang Resort Silalahi, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Sabtu (20/2). Beli Kreatif Danau Toba merupakan program Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), untuk memasarkan produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) dari daerah kawasan Danau Toba.

DIALOG: Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno, Bupati Dairi, Eddy KA Berutu serta Ketua Dekranasda, Ny Romy Mariani Simarmata, berdialog dengan salahsatu penenun ulos saat peresmian kampung ulos di Desa Silalahi II, Kecamatan Silahisabungan, Dairi, Jumat (19/2).Rudy Sitanggang/Sumut Pos.

Peluncuran Beli Kreatif Danau Toba turut dihadiri secara virtual oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Gubernur BI Perry Warjiyo, dan Wakil Menparekraf Angela Tanoesoedibio.

Sementara di lokasi hadir Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno serta sejumlah Deputi, Plt Direktur Utama BPODT Reza Pahlevi.

anggota Komisi 3 DPR RI Hinca Panjaitan, Deputi BI Andi Winata, Kepala BI Perwakilan Sumut Soeko Wardojo, Asisten 1 Setda Sumut Arief Trinugroho, Kanwil BRI Oskar, perwakilan OJK Andi M Yusuf, Ketua Harian Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark Mangindar Simbolon, Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, Bupati Karo Terkelin Brahmana, Bupati Simalungun JR Saragih, Plt Bupati Pakpak Bharat Kaiman Turnip, Plh Bupati Humbang Hasundutan Tonny Sihombing, Plh Bupati Samosir Jabiat Sagala, Kadis Pariwisata Tapanuli Utara Yunus Hutauruk, Ketua Dekranasda Dairi, Ny Romy Mariani Simarmata serta undangan lainnya.

Jokowi mengatakan, suksesi Beli Kreatif Indonesia telah sukses ke berbagai mancanegara. “Kini Beli Kreatif Danau Toba hadir. Apalagi Danau Toba sebagai kawasan pariwisata superprioritas (KPSP), yang memiliki berbagai potensi seperti wisata. Dan produk artisanal yang sudah dikenal salahsatunya adalah kopi Sidikalang yang sudah tersohor,” kata Jokowi.

Jokowi menegaskan, danau vulkanik, pariwisata, dan ekonomi kreatif, mampu membangkitkan ekonomi Indonesia lewat digitalisasi. Pengembangan kreatif artisanal harus dilengkapi edukasi dan pendampingan, agar bisa maju dan bersaing dalam industri digital. “Beli Kreatif Danau Toba akan menjadikan produk artisanal dari kawasan Danau Toba semakin terkenal di dunia,” ucapnya.

Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan (LBP), mengatakan promosi dan kampanye produk artisanal harus terus ditingkatkan, serta harus bangga buatan Indonesia. “Peluncuran Beli Kreatif Danau berada di tiga daerah yakni di Kabupaten Toba, Jakarta, dan dipusatkan di Dairi. Pengembangan kawasan prioritas membutuhkan kolaborasi dan target. Daerah di kawasan Danau Toba harus berdampingan dan berkelanjutan sehingga target tercapai,” sebut LBP.

Kreatif artisanal salah satu kekuatan ekonomi Indonesia dan harus dikawinkan dengan pariwisata. Luhut mengatakan, pejabat harus menjadi contoh, untuk membeli dan menggunakan produk lokal serta berwisata di Indonesia.

Luhut juga mengapresiasi Bank Indonesia yang menghadirkan aplikasi pembayaran non tunai yaitu QRIS, yang menjadi penopang kemajuan pemasaran produk artisanal (kerajinan). “Membeli produk UMKM kini tidak lagi mesti secara tunai,” ungkapnya.

5.700 Pelaku Artisanal

Sementara itu, Menparekraf Sandiaga Uno menyampaikan, produk artisanal akan meningkatkan perekonomian di kawasan Danau Toba yang menjadi KPSP. “Selain itu, akan menambah lapangan kerja. Di Sumut saat ini ada 5.700 pelaku artisanal,” kata Sandiaga,.

Ia menjelaskan, Menparekraf akan tetap melakukan pendampingan dan pemasaran hasil kreatif UMKM, melalui inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. “Semua produk artisanal akan ditampilkan di platform yang dimiliki Menparekraf,” katanya.

Sandiaga menyebutkan, pandemi Covid-19 sangat berdampak pada penurunan ekonomi nasional dan butuh waktu untuk pemulihan. “Namun sektor pariwisata dan ekonomi kreatif harus bangkit, dengan memenuhi protokol kesehatan. Apalagi permintaan ekonomi kreatif ke depan semakin meningkat. Bahkan di masa pandemi, enam bulan terakhir penjualan produk artisanal mengalami peningkatan. Kita harus bangga buatan Indonesia dan berwisata di Danau Toba,” kata Sandiagaa Uno.

Ke depan, pihaknya akan fokus pembangunan sumber daya manusia, agar produk artisanal semakin berkelas. “Danau Toba memiliki potensi besar. Tapi selama ini tidak didukung dengan promosi besar dan produk ekonomi kreatif unggulan. Harapan kita dalam kurun waktu 6 bulan produk-produk dari ekonomi kreatif ini berkembang,” sebut Sandiaga.

Ia menargetkan, kurun waktu 6 bulan Beli Keratif akan meningkatkan penjualan produk sampai 60 persen, dan melibatkan 6.738 pekerja.

Pada saat peluncuran Beli Kreatif, sejumlah menteri membeli produk UMKM dari kawasan Danau Toba seperti ulos, kopi, andaliman dan lainnya. Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, bahkan membeli kopi Sidikalang senilai Rp100 juta.

Sejumlah produk artisanal unggulan tiap daerah di kawasan Danau Toba ditampilkan di stan. Dairi menampilkan berbagai produk dari bahan baku kopi, coklat, ulos tenun Silalahi dan lainnya. Selain itu juga digelar fashion show hasil karya desainer dari bahan baku ulos.

Promosi lewat Film

Sandiaga juga menyebutkan, untuk mempromosikan kawasan pariwisata Danau Toba, Kemenparekraf akan melaunching sebuah film yang bercerita tentang kehidupan masyarakat Batak di sekitar Danau Toba. “Film yang melibatkan produksi dari warga sekitar ini akan diluncurkan pada Maret 2021. Ini bagian dari ekonomi kreatif,” ucap Sandiaga.

Menurutnya, sesuai instruksi presiden, semua pihak harus gerak cepat membuka kesempatan lapangan kerja dengan program padat karya.

Resmikan Kampung Ulos Silalahi

Sebelumnya, Menparekraf Sandiaga Uno, bersama Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, anggota DPR-RI Komisi III Hinca Pandjaitan, dan Ketua Dekranasada, Ny Romy Mariani Simarmata meresmikan Kampung Ulos Silahisabungan di Desa Silalahi II, Kecamatan Silahisabungan, Jumat (19/2).

Saat peresmian, Sandiaga mendorong para pengrajin ulos di Kampung Ulos Desa Silalahi, terus berinovasi untuk meningkatkan produksi. “Saya senang sekali dapat melihat langsung. Tuhan telah memberikan berkah kepada masyarakat berupa keahlian membuat ulos. Ini adalah keahlian yang harus kita kemas, untuk dapat memberikan kemaslahatan dan kesejahteraan bagi masyarakat,” ujarnya.

Menparekraf berharap, petenun Silahisabungan mampu meningkatkan produk kreatif untuk menjadikan ulos sebagai produk kreatif yang dapat membuka lapangan kerja. Sandiaga menyebut produk kreatif akan mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan saat berkunjung ke Danau Toba, khususnya Dairi.

“Kita harus mencari Inovasi dan kreativitas yang dibutuhkan, yang dapat meningkatkan hasil produksi. Serta mendorong program one village one creative product,: ujarnya.

Bupati Eddy KA Berutu mengatakan, kampung ulos terdiri dari lima desa yang memiliki 400 pengrajin ulos. “Semula masyarakat menenun untuk ulos adat adat, yang banyak dipesan oleh masyarakat di kabupaten lain seperti Simalungun, Karo, dan lainnya termasuk ulos Pakpak dan ulos Toba,” katanya.

Namun dari waktu ke waktu, kerajinan ulos belum bisa membawa kesejahteraan maksimal bagi para penenun. Karena itu, Pemkab Dairi berinisiatif melakukan diversifikasi produk, dari awalnya para penenun membuat ulos hanya untuk dikonsumsi saat upacara adat, kini mereka juga memproduksi ulos yang dapat digunakan dalam berbagai kesempatan.

“Langkah yang kami lakukan adalah mencari benang yang lebih halus dan lebih stylish, agar dapat diproduksi menjadi produk yang lebih fashionable,” ujarnya.

Untuk menjaga kelestarian alam, para petenun mewarnai benang menggunakan pewarna alami, yang berasal dari tanaman endemik di Dairi. “Cairan hasil perasan tumbuhan direbus, lalu benang dicelup ke dalamnya berulang-ulang hingga merata dan maksimal. Kami ingin program satu desa satu produk bisa berjalan dengan baik, sehingga produk yang dihasilkan mampu bersaing” katanya. (rud/gus)

Saksi Korban Perkara UU ITE Merasa Dipermalukan di Persidangan, Oknum Hakim Bakal Dilaporkan ke Bawas MA

SAKSI: Pinktjoe Josielynn, saksi korban memberikan keterangan dalam kasus pencemaran nama baik, Rabu (17/2).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Korban pencemaran nama baik, Pinktjoe Josielynn akan melaporkan oknum hakim PN Medan, MD ke Badan Pengawas Mahkamah Agung (Bawas MA) dan Komisi Yudisial (KY). Laporan tersebut berkaitan perilaku majelis hakim yang diduga melanggar kode etik hakim saat memeriksa saksi pada persidangan Selasa (16/2) lalu.

SAKSI: Pinktjoe Josielynn, saksi korban memberikan keterangan dalam kasus pencemaran nama baik, Rabu (17/2).

“Saya sebagai saksi korban merasa keberatan dengan perlakuan majelis hakim, terkhusus hakim MD yang memeriksa saya di persidangan. Alasan keberatan saya, sebagai saksi korban yang seharusnya dibela malah diperlakukan seolah saya sebagai terdakwa,” kesalnya kepada wartawan.

Dia tak senang, lantaran beberapa pertanyaan yang ditujukan majelis hakim kepadanya, justru di luar pokok perkara dari persoalan pelanggaran UU ITE dengan statusnya sebagai korban. “Yang saya tidak terima lagi, saya diperolok-olok seolah sengaja dipermalukan di muka umum dalam persidangan itu. Bayangkan saja, saya dibilang telanjang oleh hakim MD difoto yang ditunjukkan di persidangan. Padahal di situ jelas pakai baju, nggak bisa dia membedakan orang pakai baju dengan telanjang,” ujarnya.

Selain merasa diintimidasi, ia juga merasa direndahkan harga dirinya di dalam persidangan yang dihadiri khalayak ramai. Karena itu, dia bertekad melaporkan perilaku majelis hakim tersebut ke Bawas MA dan KY agar sikap majelis tidak merendahkan para pencari keadilan khususnya dirinya sebagai saksi korban.

Apalagi jelas Josielynn, oknum hakim itu seolah ingin memaksakan kehendaknya, agar menurut sesuai keinginannya. Bahkan menggertak dengan ancaman keterangan palsu, dengan ancaman 7 tahun penjara. “Kami sedang mengkonsep laporan yang akan disampaikan ke Bawas MA dan KY. Saya berharap agar orang seperti saya yang berjuang mencari keadilan tidak diperlakukan semena-mena di hadapan hukum,” katanya. Ia menduga sikap hakim dinilai telah memihak ke terdakwa, sehingga memperlakukan dirinya seolah-olah terdakwa. Dia juga membantah bahwa dirinya tidak ada hubungan spesial dengan suami terdakwa Marianty.

Sebelumnya di dalam persidangan, terdakwa Marianty (41), warga Jalan Timur, Medan Timur, ini mengakui perbuatannya. Hal itu dikatakannya saat menjawab pertanyaan majelis hakim yang diketuai Denny Lumban Tobing. “Benar pak hakim, itu akun Facebook dan Instagram saya, dan saya yang mempostingnya,” sebut terdakwa Marianty.

Mengutip dakwaan JPU Dwi Meily Nova, pada 10 Maret 2020 lalu, terdakwa mengirimkan foto dengan kalimat yang bermuatan penghinaan terhadap korban Pinktjoe Josielynn melalui akun medsos miliknya di Insta Story Instagram dan Cerita Facebook. Pada Insta Story Instagram, terdakwa memposting foto Pinktjoe Josielynn yang sedang melakukan gym atau fitnes yang ditambahi kalimat pada foto tersebut dengan tulisan. “Ini janda yg uda membangunkan harimau yg lagi tidur lelap, dia jual lakik mana yg ga beli” tulisnya di medsos.

Selain itu, urai JPU, terdakwa juga menuliskan identitas Aphing yang disebut berstatus Janda dan dituliskan hamil sewaktu masih SMA, Shio Ayam, Asal Tebing, Gym tribefit sun plaza. Dan dituliskan pula kalimat “Uda terkenal suka seduce lakik org (memang incarannya)”

Selanjutnya, pada cerita Facebook, terdakwa memposting foto korban dengan kalimat, “Ini janda yg uda membangunkan harimau yg lagi tidur lelap, dia jual lakik mana yg ga beli”.

Atas perbuatan terdakwa melanggar Pasal 27 ayat (3) Jo Pasal 45 ayat (3) UU RI No 19 tahun 2016 perubahan atas UU RI No 11 Tahun 2008 tentang ITE Subs Pasal 45 ayat (3) UU RI No 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan atas UU RI No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. (man)

Mencuri di Asahan, Warga Deliserdang Dihadiahi Timah Panas

DIRAWAT: Tersangka pencurian saat menjalani perawatan di rumah sakit setelah kakinya ditembak petugas.DARMAWAN/SUMUT POS.

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Unit Jatanras Satreskrim Polres Asahan meringkus seorang pelaku pencurian di Jalan Sei Dua, Kelurahan Sendang Sari, Kisaran Barat, Asahan, , Jumat (19/2) pukul 03.00 WIB. Karena berusaha kabur dan menyerang petugas, tersangka Budi (29), warga Percut Sei Tuan, Deliserdang ini, terpaksa ‘dihadiahi’ timah panas.

DIRAWAT: Tersangka pencurian saat menjalani perawatan di rumah sakit setelah kakinya ditembak petugas.DARMAWAN/SUMUT POS.

Kapolres Asahan, AKBP Nugroho Dwi Karyanto melalui Kasat Reskrim, AKP M Ramadhani didampingi Kasubbag Humas, AKP Selamat Riadi mengatakan, ditangkapnya tersangka berdasarkan laporan warga Dusun II, Desa Subur, Kecamatan Air Joman, Asahan, yang kehilangan tabung gas beserta handphone miliknya.

“Mendapat laporan tersebut dengan sigap personel Unit Jatanras langsung menuju lokasi kejadian. Pelaku sempat melarikan diri dan sepeda motornya tertinggal di lokasi. Kemudian sekira pukul 09.00 WIB, personel Unit Jatanras melakukan pengejaran dan dua jam kemudian, personel berhasil meringkus pelaku,” kata AKP M Ramadhani kepada wartawan.

Saat dicek lebih lanjut, kata AKP M Ramadhani, ternyata sepeda motor Beat yang ditinggalkan pelaku juga merupakan hasil curian di Dusun I, Desa Perkebunan Hessa, Kecamatan Simpang Empat, Asahan.

“Saat kita lakukan pengembangan, pelaku menyerang petugas dan mencoba kabur, sehingga kita melakukan tindakan tegas dan terukur. Kemudian pelaku kita bawa ke RSUD Haji Abdul Manan Simatupang Kisaran untuk mendapatkan perawatan medis dan selanjutnya kita bawa ke Mapolres Asahan untuk penyidikan lebih lanjut,” ungkap mantan Kasatreskrim Polres Tebing tinggi ini.

Sedangkan barang bukti yang berhasil diamankan yakni 1 unit sepeda motor Honda Beat warna biru putih BK 6787 VBL, 1 tabung gas LPG 3 Kg, 1 unit handphone Samsung, 1 unit Handphone Nokia dan 1 buah obeng. (mag-9)

Terpidana Korupsi Revitalisasi Terminal Amplas Serahkan Diri, Langsung Dieksekusi ke Rutan Tanjunggusta

ISTIMEWA SERAHKAN DIRI: Terpidana korupsi revitalisasi Terminal Amplas yang juga mantan Plt Kabid Pengawasan dan Survei pada Dinas Perkim Medan, Khairudi Hazfin Siregar saat menyerahkan diri ke Kejari Medan, Jumat (19/2).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Terpidana korupsi pembangunan revitalisasi Terminal Amplas, Khairudi Hazfin Siregar menyerahkan diri ke Kejaksaan Negeri Medan, Jumat (19/2) pekan lalu. Mantan Plt Kabid Pengawasan dan Survei Dinas Perkim Kota Medan itupun langsung dieksekusi ke Rutan Klas I Tanjunggusta Medan.

ISTIMEWA SERAHKAN DIRI: Terpidana korupsi revitalisasi Terminal Amplas yang juga mantan Plt Kabid Pengawasan dan Survei pada Dinas Perkim Medan, Khairudi Hazfin Siregar saat menyerahkan diri ke Kejari Medan, Jumat (19/2).

“Terpidana dengan kooperatif datang ke Kejari Medan dan langsung dieksekusi Jumat (19/2) lalu,” kata Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Kejari Medan, Bondan Subrata, Minggu (21/2) sore.

Dijelaskan Bondan, eksekusi dilakukan berdasarkan putusan Mahkamah Agung (MA) Nomor: 2406.K/Pid.Sus/2018 tanggal 22 Januari 2019, bahwa Khairudi Hazfin Siregar dijatuhi hukuman pidana penjara selama 4 tahun dan denda sebesar Rp200.000.000 subsider 6 bulan kurungan. Dia terbukti melakukan korupsi proyek revitalisasi Terminal Terpadu Amplas yang bersumber dari APBD Tahun Anggaran (TA) 2015 sebesar Rp5.651.448.000. Menurut Bondan, Khairudi belum sempat masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO).

“Karena saat mau dieksekusi saat itu, dia sakit sehingga tidak jadi,” kata mantan Kasi Pidum Kejari Sleman ini.

Perbuatan Khairudi terbukti melanggar Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 ayat (1) UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana.

Kasus ini bermula ketika proyek revitalisasi terminal terbesar di Medan itu ditemukan 6 item volume pekerjaan tidak sesuai kontrak dan dinilai amburadul. Keenam item volume pekerjaan yang dimaksud yakni area pengerasan lahan, pekerjaan overlay pekerasan lama, peningkatan utilitas pemasangan pada bagian instalasi jet pump dengan status nihil dan drainase pada normalisasi saluran lama.

Kemudian, item perbaikan saluran pada pembuatan penutup drainase (beton) dan terakhir pembuatan kanopi area drop off MPU pada pengecoran kolom. Setelah dilakukan penelitian oleh ahli untuk kegiatan tersebut dan perhitungan kerugian negara dari konsultan akuntan publik diketahui terdapat kekurangan volume untuk pekerjaan terhitung selama 90 hari kalender.

Untuk kekurangan volume pada pekerjaan pembangunan revitalisasi Terminal Terpadu Amplas diketahui jumlah kerugian negara sebesar Rp 491.104.883 yang dihitung oleh akuntan publik. (bbs)

Institut Kesehatan Helvetia Penyuluhan Sadari Deteksi Dini Kanker Payudara

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Angka kejadian kanker di Indonesia kini mencapai 136/100.000 penduduk. Indonesia pun menjadi urutan ke-8 di Asia Tenggara atau urutan ke-23 di Asia. Prevalensi terbesar adalah kanker payudara.

KANKER: Riska Maulidanita (3 kanan) pada penyuluhan tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) sebagai deteksi dini.

Rentang usia terbanyak penderita kanker payudara adalah 40 tahun ke atas. Tetapi, sekarang trennya agak maju. Perempuan dari usia 30 tahun sekarang mulai banyak yang mengidap kanker payudara.

Untuk meminimalisir permasalahan ini, dosen dan mahasiswa Institut Kesehatan Helvetia Medan melaksanakan penyuluhan tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) sebagai deteksi dini.

Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Klinik Ratna Jalan Karya Gang Salak Desa Helvetia, Senin 15 Februari 2021. Kegiatan ini dihadiri 15 Wanita Usia Subur (WUS) yang terdiri dari tiga remaja dan 12 dewasa.

Riska Maulidanita, SST MKM dan Nurul Mouliza SST MKM sebagai dosen yang memberikan penyuluhan tersebut.
”Berdasarkan data World Health Organization (WHO) yang diterbitkan pada 3 Februari 2021. Kanker payudara kini telah menyalip kanker paru-paru sebagai kanker yang paling sering didiagnosis di dunia dari statistik International Agency for Research on Cancer (IARC),” kata Riska Maulidanita SST MKM di Medan, Minggu (21/2).

Dalam dua dekade terakhir, sebut Riska Maulidanita, jumlah keseluruhan orang yang didiagnosis menderita kanker hampir dua kali lipat. Dari perkiraan 10 juta pada tahun 2000 menjadi 19,3 juta pada tahun 2020.

”Saat ini, satu dari lima orang di seluruh dunia akan mengembangkan kanker selama masa hidup mereka. Proyeksi menunjukkan bahwa jumlah orang yang didiagnosis dengan kanker akan meningkat masih lebih jauh di tahun-tahun mendatang.

Jumlah kematian akibat kanker juga meningkat, dari 6,2 juta pada 2000 menjadi 10 juta pada 2020. Lebih dari satu dari setiap enam kematian adalah karena kanker,” ucapnya.

Ia menyebut angka kejadian kanker di Indonesia 136/100.000 penduduk, Indonesia menjadi urutan ke-8 di Asia Tenggara atau urutan ke-23 di Asia. Sedangkan prevalensi terbesar adalah kanker payudara yaitu sebesar 42,1 per 100 ribu penduduk. Kemudian diikuti kanker leher rahim sebesar 23,4 per 100 ribu penduduk.

Pada Hari Kanker 4 Februari, kata dia, dijelaskan bahwa penderita kanker di Sumut pada tahun 2019 sebanyak 856 kasus. ”Rentang usia terbanyak adalah 40 tahun ke atas. Tetapi, sekarang trennya agak maju. Perempuan dari usia 30 tahun sekarang mulai banyak yang mengidap kanker payudara. Sementara, usia belasan sampai 20 tahunan masih terhitung kecil persentasenya,” rinci Riska Maulidanita.

Berdasarkan data dari laman Breast Cancer, 1 dari 1.732 perempuan dari usia 20-29 tahun akan mengembangkan kanker payudara. Sementara, 1 dari 228 perempuan dari rentang usia 30-39 tahun berpotensi mengembangkan kanker yang sama. Risiko semakin meningkat pada perempuan berusia 40-49 tahun dengan prevalensi 1 dari 69 perempuan.

Penyebab kanker payudara belum diketahui dan masih diteliti hingga sekarang. Namun, ada sejumlah faktor risiko yang perlu diketahui yang paling utama adalah terlahir sebagai perempuan dan bertambahnya usia.

Selain itu, kata Riska Maulidanita,
masih ada faktor lain seperti memiliki riwayat personal terkena kanker payudara atau kanker ovarium, ada riwayat keluarga yang terkena kanker payudara, memiliki kepadatan payudara yang tinggi saat dilakukan mammogram. Kemudian memiliki biopsi yang menunjukkan hiperplasia, memiliki anak pertama setelah usia 35 tahun dan mempunyai tingkat androgen atau estrogen yang tinggi.

Dosen Institut Kesehatan Helvetia ini mengingatkan untuk menghindari makanan yang bersifat karsinogenik seperti makanan yang dibakar di atas arang. Lalu hindari makanan yang berpengawet, pewarna dan makanan kaleng serta makanan yang diberi penyedap rasa.

”Jangan lupa juga untuk menghindari daging unggas yang diberi injeksi hormon. Biasanya, ayam diberi suntikan hormon agar pertumbuhannya lebih cepat dan bobotnya lebih berat. Daging unggas yang disuntik hormon akan menyebabkan pembentukan sel-sel kanker, khususnya kanker payudara. Hal ini diungkap oleh laman University of North Carolina,” imbuhnya.

Terdapat ciri-ciri spesifik yang tidak sama terjadi pada setiap perempuan. Gejala paling umum adalah terdapat perubahan pada bentuk payudara. ”Ada beberapa hal yang perlu diketahui yaitu terdapat perubahan bentuk payudara, keluarnya cairan pada puting payudara, puting tertarik kedalam dan terdapat kerutan,” ungkap Riska Maulidanita.

Ini menjadi awam bagi masyarakat sehingga perlunya edukasi tentang pemeriksaan payudara sendiri (Sadari). ”Tujuannya agar kita mengetahui apabila ada perubahan pada payudara. Sehingga, apabila ada perubahan kita bisa mengambil tindakan secepatnya dan disarankan agar kita melakukan Sadari tersebut. (dmp)

Camat Biru-biru Bangun Jembatan Sungai Seruai

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu tujuan pemerintah, yang berdampak terhadap kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

Atas dasar tujuan itu pula, Camat Biru biru M. Dhani Mulyawan,S.Sos,MIP melakukan pembangunan Jembatan Sungai Seruai, yang berlokasi di Desa Saribala Jahe, Kecamatan Biru biru.

Jembatan Seruai yang sering dilalui masyarakat merupakan infrastruktur penghubung Desa Sarilaba Jahe-Desa Biru biru. “Pembangunan jembatan ini juga berkat masyarakat yang taat pajak. Semoga ke depannya dengan adanya jembatan ini, tingkat perekonomian masyarakat semakin meningkat,”ujar Dhani Mulyawan di sela-sela kegiatan peletakan batu pertama pembangunan jembatan Sungai Seruai, Jumat (19/2).

Hadir juga Danramil 04 Biru-Biru Kapten Arh Agus Wahyudi, Waka Polsek Biru-Biru Iptu Jalizar, Kades Sarilaba Jahe Marim, Kades Biru-Biru Bebasta Bukit, Tokoh agama Ust Manyabar Harahap, Pihak proyek pembangunan jembatan, perwakilan warga Desa Sarilaba jahe dan Desa Biru-biru.

Camat Biru-biru juga berharap agar pembangunan jembatan terlaksana dengan baik, agar cepat selesai dan bisa dinikmati oleh masyarakat.

Hal senada juga dikatakan Kepala Desa Sarilaba Jahe, agar masyarakat ikut serta menjaga proses pembangunan jembatan dan terhindar dari hal hal yg tidak diinginkan.

Sementara itu, Ust Manyabar selaku tokoh agama mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Deliserdang atas pelaksanaan pembangunan jembatan Seruai yang nantinya dapat meningkatkan taraf perekonomian masyarakat Desa Sarilaba Jahe dan Desa Biru-biru.

Usai meletakan batu pertama, acara syukuran pembangunan jembatan Seruai dilanjutkan dengan doa bersama dan pemberian tali asih kepada anak yatim serta makan bersama. (rel,han)

Peringati HPSN Komunitas di Medan Gelar Aksi Bersih Sungai Terkumpul 1 Ton Sampah

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Beragam komunitas peduli lingkungan di Medan menggelar aksi bersih bantaran sungai untuk memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), Minggu (21/2).
Aksi bersih Sungai Babura, Kampung Sejahtera, Jalan Zainul Arifin, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah itu, komunitas peduli berhasil mengumpul 1.049 ton sampah organik dan plastik dalam radius 100 meter bantaran sungai.

Komunitas ini terdiri dari Khadijah Sharaswaty Indonesia, Perkumpulan Pemuda Pemudi Kampung Sejahtera ( P3KS), P3SU Kelurahan Petisah Tengah, Explore Sumatera, Pewarta Foto Indonesia ( PFI) Medan, Vertical Rescue Indonesia ( VRI) Regional Sumatera, Sekolah Az-zakiyah Islamic Leadership, Himpunan Pramuwisata Indonesia,Pemuda Pancasila Kelurahan Petisah Tengah Pilar dan Sumatra Tropical Forest Journalism (STFJ).

Lurah Petisah Tengah Juni Hardian S.Sos menyambut antusias pelaksanaan bersih sungai. Ia berharap seiring dengan aksi bersih sungai pada HPSN tersebut, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, dengan tidak membuang sampah ke sungai atau tempat umum lain.
“Dengan demikian, masyarakat dapat mengurangi volume sampah dari 40 goni atau 30 kg per hari bisa berkurang hingga 50 persen,” kata Juni.
Ia menegaskan bahwa masyarakat juga harus merubah pola pikir bahwa sampah tidak laku dijual, sebaliknya sampah memiliki nilai ekonomi dan bisa berperan meningkatkan perekonomian Kampung Sejahtera, sekaligus menyelamatkan anak cucu. 
“Saya harap komunitas P3KS dan komunitas peduli lainnya dapat terus mengkampanyekan kebersihan lingkungan sekitar dengan mengurangi membuang sampah di sembarang tempat, terutama ke sungai,” ujar Juni.
Ketua P3KS Aminurasid mengatakan bahwa kegiatan peduli sampah akan terus berlanjut, sejalan dengan Kampung Sejahtera yang dulu dikenal Kampung Kubur dalam proses bertransformasi menjadi salah satu ikon wisata terpadu Kota Medan.
“Sungai lebih terlihat indah tanpa sampah dampaknya masyarakat sekitar juga akan lebih sehat. Ini sejalan dengan program Babura Urban Inisiative, di mana kampung ini menjadi ikon wisata kuliner, wisata sungai dan wisata kehidupan urban di Medan,” kata pria yang akrab disapa Rasid menjelaskan.
Pada kesempatan itu,Lurah Petisah Tengah Juni Hardian S.Sos bersama warga juga melakukan penanaman pohon.(tri)

Banjir Jadetabek, BRI Group Salurkan Bantuan Warga Terdampak

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Banjir kembali menggenangi sejumlah wilayah di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi setelah hujan deras terjadi merata sejak Jumat (19/02) dini hari disertai jebolnya beberapa tanggul akibat derasnya arus dan tingginya debit air.

Sebelumnya, peringatan adanya potensi curah hujan dengan intensitas tinggi pada 19-20 Februari 2021 di Jabodetabek telah disampaikan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). BRI Group merespon bencana banjir yang terjadi di Jadetabek melalui unit kerja BRI Group di wilayah Jabodetabek untuk memberikan pertolongan kepada masyarakat terdampak berupa penyaluran bantuan tanggap bencana.

“Kami telah memetakan sejumlah wilayah yang terdampak banjir dengan tak putus berkomunikasi dengan seluruh BRI Group di wilayah Jabodetabek untuk mengamankan sejumlah aset perseroan dari kerusakan, mendata pekerja yang terdampak, dan mendata warga masyarakat di wilayah-wilayah merah yang tergenang banjir. Ini langkah cepat BRI Group untuk meminimalisir dampak yang mungkin timbul dari banjir ini,” jawab Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto saat dihubungi melalui sambungan telepon.

BRI Group menyalurkan 200 box makanan siap santap, 1000 botol air mineral, dan bantuan obat-obatan kepada warga yang terdampak di Bidara Cina, Kampung Melayu, Bendungan Hilir, dan titik-titik posko pengungsi di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Sementara di wilayah lain, yakni Ciledug, Tangerang, Kemang, Fatmawati, dan Gatot Subroto, di masing-masing wilayah disalurkan 100 pak survivor kit yang berisi; selimut, sarung, pakaian, sandal dan tissue, 100 box makanan siap saji, pakaian bayi, dan 100 dus mie instan serta puluhan dus air mineral. Bantuan ini terus berlanjut hingga situasi kondusif dan masyarakat bisa beraktivitas normal kembali.

“Kami bergerak cepat, berpacu dengan waktu, memberikan bantuan khusunya bahan dasar dan kebutuhan pokok kepada warga masyarakat yang terdampak bencana banjir di wilayah Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang. Bantuan bertahap dan continue kami salurkan juga ke posko-posko pengungsi,” terang Aestika.

Aestika juga mengapresiasi warga masyarakat yang sigap bahu membahu, secara swadaya ikut mengantarkan bantuan yang turun dari truk pengantar, hingga ke posko-posko bencana agar bantuan segera dapat diterima para pengungsi.

“Kami akan terus hadir di tengah warga masyarakat, karena kami adalah bagian dari saudara-saudara kita yang terdampak banjir,” kata Aestika sebelum mengakhiri sambungan telepon. (adv/rel)

Selamatkan Aset Negara, Kasus Penyerobotan Tanah PTPN Harus Diproses

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kasus dugaan penggunaan lahan tanpa izin di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII oleh Rizieq Shihab harus diproses hukum. Hal itu demi menjaga keutuhan aset negara.

“Kalau unsur-unsur pidana terpenuhi, ada minimal dua alat bukti tentang kesalahan tersangka, maka kasus itu harus dilanjutkan prosesnya sampai ke pengadilan,” kata anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDIP I Wayan Sudirta kepada wartawan, Sabtu (20/2/2021).

Dia mengatakan, selain untuk memberikan efek jera bagi masyarakat, juga untuk menjaga secara konsisten pelaksanaan prinsip equality before the law atau kesamaan warga negara di depan hukum. “Kita semua wajib menjaga keutuhan aset-aset BUMN yang notabene pada hakekatnya aset negara,” ujarnya.

Menurut dia, kalau kejadian seperti itu tidak ada tindakan tegas terhadap pelaku, maka bisa menjadi contoh untuk ditiru oleh calon-calon pelaku lain dalam menggerogoti aset-aset BUMN.

“Jangan lah ada keistimewaan dan pengecualian dalam kasus besar yang menyakut tanah puluhan hektare diabaikan begitu saja. Sementara kasus kasus kecil karena menyangkut rakyat kecil dengan cepat diproses dan pelakunya ditahan,” tuturnya.

Dia mengatakan, karena polisi sudah mulai melakukan penyelidikan, maka percayakan saja penanganan kasus itu kepada tim penyidik yang sedang mengumpulkan bukti-buktinya. “Mari kita dukung aparat yang sedang bertugas agar tidak ada intervensi dalam bentuk apapun dan dari pihak manapun,” imbuhnya.

Di samping itu, dia menilai karena kasus itu mendapat perhatian dan sorotan besar dari berbagai pihak, maka kerja-kerja yang transparan perlu ditunjukkan oleh kepolisian, sehingga citra positif dari sosok polisi kita terus meningkat.

“Dengan citra dan integritas baik yang dimiliki oleh Kapolri saat ini, saya percaya kasus penyelamatan aset BUMN ini segera selesai dengan tuntas,” pungkasnya.

PTPN VIII telah melaporkan Rizieq Shihab ke polisi dengan dugaan menggunakan lahan milik PTPN VIII di Megamendung, Bogor. Rizieq dipersangkakan dengan Pasal 107 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Tindak Pidana Kejahatan Perkebunan, Pasal 69 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Kejahatan Penataan Ruang, Pasal 167 KUHP tentang Memasuki Pekarangan Tanpa Izin, Pasal 385 KUHP tentang Penyerobotan Tanah dan Pasal 480 KUHP tentang Penadahan.  

Polri masih menangani kasus penggunaan lahan PTPN VIII oleh Rizieq Shihab. Di sisi lain, PTPN VIII bakal mengambil alih lahan yang ditempati Pondok Pesantren Agrokultural Markaz Syariah yang diasuh Rizieq Shihab di Kecamatan Megamendung.

Sekretaris Perusahaan PTPN VIII Naning Diah Trisnowati mengatakan perusahaan berupaya menyelamatkan aset-aset negara, termasuk lahan berstatus hak guna usaha (HGU) di lahan Pesantren itu. Menurut Naning, langkah ini diambil untuk mengoptimalkan lahan yang masih produktif untuk dikelola, sehingga memberikan hasil keuangan kepada negara. (bbs/adz)