25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 3618

Taman Budaya Segera Jadi Aset Pemko Medan, Dijadikan Kantor Dinas Pariwisata

PERTUNJUKAN TEATER: Salah satu perjunkan teater di Taman Budaya Sumut (TBSU), beberapa waktu lalu. TBSU dalam waktu dekat akan menjadi aset Pemko Medan. Rencananya, gedung TBSU akan dijadikan perkantoran Dinas Pariwisata Kota Medan.istimewa/sumut pos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gedung Taman Budaya Sumut (TBSU) di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Gaharu, Kecamatan Medan Timur, akan segera menjadi aset milik Pemerintah Kota (Pemko) Medan di tahun 2021 ini. Rencananya, gedung TBSU akan dibangun menjadi kantor Dinas Pariwisata Kota Medan.

PERTUNJUKAN TEATER: Salah satu perjunkan teater di Taman Budaya Sumut (TBSU), beberapa waktu lalu. TBSU dalam waktu dekat akan menjadi aset Pemko Medan. Rencananya, gedung TBSU akan dijadikan perkantoran Dinas Pariwisata Kota Medan.istimewa/sumut pos.

Saat ini Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) sedang memproses penyerahan lahan berikut gedung tersebut. “Pemprovsu sedang mempersiapkan proses pelepasan aset itu ke Pemko Medan, seharusnya bulan Desember (2020) kemarin selesai, tapi karena satu hal dan lainnya, jadi sedikit tertunda,” ucap Kabid Aset pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Medan, Sumiadi kepada Sumut Pos, Kamis (4/2).

Dijelaskan Sumiadi, saat ini proses penyerahan aset tersebut masih dalam tahap pengukuran lahan. Pihak Pemprovsu telah melakukan pengukuran lahan gedung TBSU sejak Desember 2020 yang lalu.

“Usai diukur lahannya dan dihitung, lalu nanti akan dibuat berita penyerahan aset tersebut. Setelah kita terima, maka nantinya Pemprovsu tinggal menghapusbukukannya dari daftar aset mereka,” jelasnya.

Ditanya soal peruntukan gedung Taman Budaya yang selama ini menjadi sarana para seniman di Kota Medan dalam berekspresi itu, Sumiadi menegaskan jika gedung tersebut memang akan dibangun sebagai kantor salah satu OPD di jajaran Pemko Medan. Khususnya, akan menjadi salah satu kantor OPD yang saat ini kondi-sinya dinilai kurang representatif sebagai gedung kantor.

“Kalau tidak salah, rencananya mau dibangun untuk kantor Dinas Pariwisata ataupun kantor Dinas Kebudayaan. Salah satu dari dua OPD itu lah, gitu rencananya. Jadi gak ada itu isu-isu miring di luar, memang jelas direncanakan sebagai kantor OPD milik Pemko,” ujarnya.

Sebab, kata Sumiadi, saat ini kantor Dinas Pariwisata Kota Medan di Jalan HM Yamin, dinilai cukup kecil untuk OPD Pemko Medan seperti Dinas Pariwisata yang memiliki banyak stakeholder.

“Apalagi seperti Dinas Kebudayaan, benar-benar dinilai kurang representatif. Dinas Kebudayaan di Jalan Raden Saleh ini kan berposisi di Ruko, bukan gedung perkantoran seperti OPD lainnya. Tapi itu rencananya ya, pastinya untuk OPD yang mana saya sendiri belum tahu pasti,” jawabnya.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Medan, Rizki Lubis meminta Pemko Medan untuk dapat memastikan peruntukan dari gedung TBSU yang akan menjadi milik Pemko Media tersebut.

“Sebab, aset tersebut akan sangat berfungsi apabila diperuntukan kepada hal yang lebih mengena. Misalnya untuk jadi kantor Dinas Pariwisata ataupun Dinas Kebudayaan, itu bagus sekali memang, secara langsung juga itu akan langsung mengena kepada kinerja OPD yang dimaksud,” katanya.

Rizki juga meminta agar Pemko Medan dapat memperhatikan keberadaan aset milik Pemko lainnya yang saat ini dinilai masih kurang terperhatikan.

“Cukup banyak sebenarnya aset kita yang saat ini masih dalam kondisi kurang diperhatikan. Walaupun memang, sudah ada beberapa yang sudah lebih baik pemeliharaannya, hanya saja untuk pemeliharaan lebih lanjut membutuhkan anggaran yang cukup besar, tapi saat ini kita tahu memang anggarannya memang terbatas karena pandemi ini,” terangnya.

Pun begitu, Rizki meminta, terkhusus untuk Taman Budaya Sumut yang akan menjadi aset Kota Medan dan untuk aset lainnya yang memang merupakan aset Pemko Medan, agar dapat lebih ditata pemeliharaan dan penataannya menunggu adanya anggaran untuk melakukan pemugaran ataupun revitalisasi.

Dilanjutkannya, di saat anggaran masih minim untuk merevitalisasi ataupun melakukan pemugaran untuk aset-aset yang ada, maka seharusnya saat ini merupakan waktu bagi Pemko Medan untuk lebih berfokus kepada penyelesaian persoalan hukum yang menyangkut aset-asetnya. (map/ila)

Hari ini, Labura Suntikkan Vaksin kepada 10 Pejabat

LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) melakukan suntikan vaksin Covid-19 perdana terhadap tokoh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

“Sebanyak 10 tokoh Forkopimda akan divaksin besok,”ujar Kepala Dinas Kominfo Labura, Sugeng, Kamis (4/2).

Sugeng menyebutkan, salah seorang yang dilakukan suntikan vaksin adalah Plt Bupati Labura, Dwi Perantara dan pejabat lainnya.

Selanjutnya, suntikan tahap II vaksinasi akan menyasar ke 1.634 tenaga kesehatan (Nakes) yang bertugas di seluruh kabupaten Labura, Sabtu (6/2). Dan vaksin akan didistribusikan kepada 18 Puskesmas yang ada di Labura.

Sebelumnya, Rabu (3/4) sore, sebanyak 3.360 vaksin Sinovac telah sampai dan saat ini disimpan di gudang obat milik dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura). Pengamanan vaksin tetap berkoordinasi dengan Polri dan TNI untuk menjamin vaksin aman di tempat penyimpannan. (fdh)

Bupati Orang Pertama Divaksin Covid di Karo

DIVAKSIN: Bupati Karo, Terkelin Brahmana menjadi orang pertama menjalani vaksinasi Covid-19. SOLIDEO/SUMUT POS.

KARO, SUMUTPOS.CO – Bupati Karo Terkelin Brahmana menjadi orang pertama di Kabupaten Karo yang menerima suntikan vaksin Covid-19, dan dilanjutkan secara serentak terhadap Tenaga Kesehatan (Nakes) yang tersebar di 17 Puskesmas, Kamis (4/2).

DIVAKSIN: Bupati Karo, Terkelin Brahmana menjadi orang pertama menjalani vaksinasi Covid-19. SOLIDEO/SUMUT POS.

Khusus di Kabanjahe, vaksinisasi dilakukan di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Jalan Veteran Kabanjahe, Kelurahan Kampung Dalam, Kecamatan Kabanjahe. Terkelin datang ke lokasi mengenakan kemeja putih lengan pendek, celana panjang hitam dan sepatu hitam. Dia kemudian disuntik vaksin oleh dr. Lapan Tarigan, salah satu Tim Medis Satuan Tugas Covid-19 Kabupaten Karo.

Orang kedua yang divaksin adalah Kabag Sumda Polres Tanah Karo, Kompol SP Anak Ampun,SH. Selanjutnya, diikuti oleh Kepala Kejaksaan Negeri Karo, Denny Achmad sebagai orang ketiga yang menerima vaksin.

Dikatakan Terkelin, pencanangan vaksinasi Covid-19 derentak dilaksanakan di seluruh kecamatan di Kabupaten Karo. “Semua akan terealisasi dan dipastikan sampai kepada seluruh masyarakat yang membutuhkan vaksinasi. Saya minta kepada masyarakat Kabupaten Karo jangan sampai termakan isu dan hoax mengenai keamanan vaksin sinovac itu,” ujarnya.

Karena vaksin Sinovac ini lanjutnya, dipastikan aman dan telah melalui berbagai proses juga telah memiliki sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dia juga menegaskan tidak ada rasa sakit saat divaksin. “Hanya seperti digigit nyamuk, jadi jangan takut untuk di vaksinasi,”kenangnya. Meski vaksinisasi mulai dilakukan, namun Terkelin tetap mengingatkan pentingnya Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19. “Tetap harus menerapkan 3M. Yakni menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker,” tandasnya.

Seperti diketahui, Pemkab Karo menerima 3.760 dosis vaksin Covid-19, Jumat (29/1) sore di Posko Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 di Kabanjahe. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karo drg Irna Sabrina Milala mengatakan, vaksin ini merupakan pengiriman tahap awal dari Pemprovsu yang nantinya akan digunakan untuk tenaga kesehatan (Nakes) dan unsur pemimpin daerah. (deo/han)

Pastikan Momen Mu Selalu Epik, Galaxy S21 Series 5G Siap Meluncur ke Genggaman Anda

JAKARTA, SUMUTPOS.CO- Setelah secara epik meluncurkan seri flagship terbarunya, Samsung Galaxy S21 series 5G kini siap meluncur ke dalam genggaman konsumen Indonesia, baik secara online maupun offline. Samsung memberikan kesempatan bagi para konsumen untuk bisa mengeksplorasi desain ikonik dan kecanggihan kamera secara langsung maupun melalui virtual showroom yang telah disedaikan melalui website resmi. 

Samsung memberikan keleluasaan bagi konsumen Indonesia untuk memiliki Galaxy S21+ 5G dan Galaxy S21 Ultra 5G yang dapat dibeli langsung secara offline dalam acara consumer launch serta bagi konsumen yang menantikan Galaxy S21 5G kini saatnya melakukan pre order di Samsung.com.

Hal ini merupakan bentuk komitmen Samsung untuk tetap mengakomodir rasa penasaran konsumen tanpa perlu khawatir di kondisi serba terbatas saat ini. Dan menjawab penantian konsumen atas seri Galaxy S21 yang paling dinantikan, Samsung secara resmi memulai periode Pre-Order untuk Galaxy S21 5G pada tanggal 5–11 Februari 2021. Samsung Galaxy S21 5G hadir dengan desain paling compact dalam genggaman dan berbagai varian warna yang kekinian dengan fitur kamera yang tidak kalah canggih di kelasnya, dipastikan bisa menjadi perangkat andalan untuk melengkapi gaya hidup digital konsumen saat ini. 

Di tengah kondisi yang serba terbatas saat ini, Samsung sangat mengapresiasi antusiasme yang ditunjukan konsumennya terhadap seri Galaxy S21 series 5G yang baru saja diluncurkan. “Sebagai wujud komitmen kami untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang kian berkembang, Samsung menghadirkan inovasi terbaru melalui teknologi tercanggih yang disematkan dalam fitur kamera dan performa di atas standar pada lini Galaxy S21 series 5G,” kata Selvia Gofar, Head of IT & Mobile Samsung Electronics Indonesia. 

Tidak terkecuali dalam memfasilitasi pembelian produk secara aman dan nyaman, menurut Selvia, Samsung turut memberikan pilihan bagi konsumen untuk dapat membeli secara offline dengan protokol kesehatan yang berlaku maupun online tanpa mengurangi pengalaman konsumen dalam mengeksplorasi perangkat dengan mengunjungi Samsung.com untuk mengetahui fitur-fitur lebih jauh lagi. “Dan khususnya bagi konsumen yang telah menantikan seri Galaxy S21 5G yang paling pas digenggaman kami juga resmi membuka Pre-order Galaxy S21 pada 5 Februari hingga 11 Februari 2021,” ungkapnya.

Selvia menambahkan, hadirnya tiga varian Galaxy S21 series 5G merupakan bentuk komitmen Samsung untuk memberikan pilihan bagi konsumen untuk memiliki perangkat yang dirasa paling cocok untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup digital-nya sehari-hari. Misalnya, Galaxy S21 5G yang memiliki ukuran paling compact dengan pilihan warna paling variatif, Phantom Grey, Phantom White, Phantom Pink dan hero-color Phantom Violet dirancang khusus untuk menjadi bagian dari gaya personal konsumen yang mampu mengabadikan setiap momen menjadi lebih epik. 

Dilengkapi kecanggihan kamera belakang Triple Camera (Wide Angle 12MP, Ultra-Wide 12 MP dan Tele-Lens 64MP), kamera depan 10MP Dual Pixel, dan didukung prosesor Exynos 2100 yang setara dengan seri Galaxy S21+ 5G an S21 Ultra 5G, dijamin konsumen bisa memaksimalkan ekpresinya melalui konten yang share-ready. Juga tidak kalah canggih, Galaxy S21 5G dilengkapi layar berukuran FHD 6.2 inci dengan Dynamic AMOLED 2X Infinity-O sehingga tampilan warna menjadi lebih vibrant dan lebih kaya, pilihan ideal bagi konsumen yang suka menonton seri pada perangkat smartphone-nya yang sangat nyaman dalam gengaman tangan.

Fitur-fitur yang ada pada Galaxy S21 5G juga tidak kalah dibandingkan lini lainnya. Fitur favorit seperti Single Take 2.0 yang mampu menghasilkan berbagai konten dengan sekali klik, Director’s View dengan pilihan berbagai angle video dan vlogging experience serta Authentic Portrait yang semakin presisi untuk mengenali subjek foto, siap menemani konsumen untuk mengambil berbagai konten epic dimanapun dan kapanpun tanpa kesulitan dalam pengoperasiannya. Semua serba simple dengan hasil maksimal dan tentunya dijamin epik.

Samsung Galaxy S21 series 5G hadir untuk lengkapi momen epikmu Samsung menetapkan harga resmi Galaxy S21 5G mulai Rp12.999.000, Galaxy S21+ 5G mulai Rp15.999.000, Galaxy S21 Ultra 5G mulai Rp18.999.000. Mulai tanggal 29 Januari – 14 Februari 2021, Samsung menyelenggarakan online Consumer Launch Galaxy S21+ dan S21 Ultra 5G di Samsung E-Store, Blibli, Eraspace, Lazada, Shopee, Tokopedia dan JD ID dengan keuntungan senilai lebih dari Rp3 juta yang didapatkan konsumen yaitu; cashback bank rekanan Samsung hingga Rp750 ribu, cashback sebesar Rp2 juta untuk pembelian Samsung produk lainnya (purchase with purchase), dan Samsung wireless charger single.

Dilanjutkan offline Consumer Launch pada tanggal 5–7 Februari 2021 di Central Park Jakarta dan Pakuwon Mall Surabaya, kemudian dilanjutkan pada12-14 Februari 2021 di Kota Kasablanka Jakarta dengan keuntungan senilai hingga Rp4,6 juta yang didapatkan konsumen yaitu: Galaxy Buds Live ataupun cashback Rp2 juta untuk trade in ( pilihan konsumen), Samsung wireless charger single senilai Rp549 ribu, Silicon cover with spen senilai Rp899 juta, Cashback bank rekanan hingga Rp750 ribu, free Mola TV subscription selama 3 bulan, Celebrity Fitness Voucher, dan Ismaya Dinning Voucher.

Dan mengakhiri penantian Galaxy S21 5G yang merupakan seri paling compact, Samsung siap menggelar periode Pre-Order untuk Galaxy S21 5G selama 7 hari dari tanggal 5 hingga 11 Februari 2021. Galaxy S21 5G siap menunjang keseharian para social expressors yang anti ribet untuk menghasilkan konten epik yang wajib dipamerkan. Dan pada masa Pre-Order konsumen mendapatkan keuntungan; Free memory upgrade from 128GB to 256GB senilai Rp1 juta, mendapatkan Galaxy Buds Live senilai Rp2.599.000, cashback bank rekanan hingga Rp750 ribu.

Untuk pembelian Samsung Galaxy S21 Series 5G di Samsung E-store, silakan kunjungi https://www.samsung.com/id/smartphones/galaxy-s21-5g/buy/. Dan untuk informasi lebih lanjut
seputar Galaxy S21 5G series, kunjungi https://www.samsung.com/id/smartphones/galaxy-s21-ultra-5g/
dan https://www.samsung.com/id/smartphones/galaxy-s21-5g/. (rel/adz)

KOMISI III Apresiasi Penangkapan Man Batak

Hinca IP Panjaitan XIII (ist)

LABUHANBATU, SUMUT POS. Komisi III DPR RI mengapresiasi kinerja Kepolisian Daerah Sumatera Utara yang kembali menangkap Firman Pasaribu alias Man Batak terduga gembong narkotika Sumatera Utara.

Hinca IP Panjaitan XIII (ist)

Apresiasi itu diutarakan anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Hinca IP Pandjaitan XIII kepada SUMUT POS, Jumat (5/2) melalui aplikasi Whatsapp.

“Pertama saya ingin mengapresiasi kinerja Ditresus Narkoba Polda Sumatera Utara. Karena telah berhasil menangkap buronan Man Batak yang sempat melarikan diri,” kata Hinca.

Terlebih, lanjutnya penangkapan Man Batak berada di Provinsi Riau. Ini menurut Hinca menandakan adanya kerjasama intelijen yang baik antara Polda Sumut dan Polda Riau.

“Kejahatan Narkoba adalah Kejahatan lintas daerah, bahkan lintas negara. Sehingga diperlukan sinergi penegakan hukum yang baik oleh Polri,” ujarnya.

Baca juga : Aset-man-batak-disita-polisi

Katanya, informasi lepasnya Man Batak sebelumnya, mendorong Hinca untuk mendesak pihak Polri dan berkordinasi dengan Poldasu agar segera mengejar keberadaan terduga gembong narkotika itu.

“Sesuai dengan yang saya sampaikan sebelumnya, setelah berita lepas itu, saya kordinasi dengan Polda Sumut dan akhirnya ketangkap. Terimakasih peran pers sebagai pemberi early warning system melalui pemberitaannya,” ujarnya.

Tapi, Hinca juga memberi catatan bahwa peristiwa lepasnya Man Batak dalam penjagaan personel kepolisian pada Minggu (10/1) lalu seharusnya menjadi pelajaran penting bagi aparat kepolisian.

“Itu menjadi pelajaran berharga. Agar ke depan makin hati-hati akan licinnya para bandar narkoba dan banyak akal dan triknya utk melarikan diri. Syukurlah Polda Sumut taktis kerja keras mengejarnya dan akhirnya ditangkap setelah 23 hari buron,” ujarnya.

Kedepan jajaran Polda Sumut, katanya harus bisa makin maningkatkan kinerjanya untuk memberikan kelercayaan yang tinggi dari masyarakat pada upaya kesungguhan memerangi narkoba. Khususnya menangkap para bandar sindikat narkoba dunia di Sumut.

“Sebab Narkoba adalah kejahatan yang luar biasa, dan musuh utama negara. Tidak ada waktu bagi penegak hukum untuk lengah,” pintanya.

Terlebih di Sumatera Utara, kata Hinca narkoba sudah sangat meraja rela. Terlebih status peringkat yang sangat mengkhawatirkan.

“Sumatera Utara kita ini sudah sangat rawan. Peringkat 1 tingkat penyalahguna narkoba secara nasional bukanlah prestasi yang bisa kita banggakan,” ulasnya.

Menurut dia, ini adalah alarm bagi semua pihak. Baik itu masyarakat, pemimpin dan juga penegak hukum. Masa depan anak-anak muda Sumatera Utara sangat terancam oleh sindikat narkoba dunia sebagai bahaya laten yg harus diberantas.

“Sekali lagi tidak ada waktu untuk lengah. Pengawasan terhadap gerak-gerik Bandar Narkoba harus diperketat. Jangan sampai kasus serupa lepasnya Man Batak ini terulang lagi. Ingat penegak hukum punya kewajiban besar untuk melindungi masyarakat dari ancaman bahaya laten narkoba,” paparnya.

Dia mengaku sangat yakin proses penegakan hukum akan terus berjalan sampai, keadilan diregakkan sempurna. (fdh)

Pengamat Ungkap Resep Jitu Menaikkan Permintaan Kredit

SUMUTPOS.CO – Tingkat permintaan dan penyaluran kredit perbankan yang masih rendah dinilai terjadi bukan karena faktor tingginya suku bunga kredit yang berlaku, melainkan akibat masih adanya keraguan masyarakat dan pelaku usaha untuk mengambil pembiayaan di lembaga keuangan.

Tahun 2020 penyaluran total kredit BRI mencapai Rp 938,37 triliun atau tumbuh 3,89 persen yoy. Bahkan kredit mikro BRI mampu tumbuh double digit sebesar 14,18 persen.

Analis pasar uang dari Bank Woori Bersaudara Rully Nova mengatakan, upaya meningkatkan penyaluran kredit perbankan tidak bisa dilakukan semata melalui formula penurunan suku bunga, dan penyediaan likuiditas bagi bank. Apalagi, saat ini terbukti likuiditas sejumlah bank masih dalam taraf aman, dan suku bunga kredit telah secara beruntun turun sejak pandemi Covid-19 melanda.

“Terkait pasar kredit yang belum membaik, masalahnya bukan di ekonomi. Jadi salah besar kalau dikasih obat suku bunga dan likuiditas. Masalahnya ada ketakutan di masyarakat karena pandemi belum bisa dikendalikan dengan baik oleh pemerintah. Ada pembatasan kegiatan masyarakat dan bisnis yang tidak growth, jadi pengusaha takut ngambil kredit, takut nggak bisa bayar,” ujar Rully.

Dia berpendapat, krisis yang terjadi saat ini berbeda dengan kesulitan-kesulitan terdahulu. Pada krisis di tahun-tahun yang lalu, kesulitan terjadi akibat masalah ekonomi. Karena itu, formula untuk menjaga dan menaikkan permintaan kredit bisa melalui suntikan likuiditas serta penerapan disiplin fiskal.

Saat ini, kesulitan ekonomi terjadi akibat pandemi. Kondisi ini membuat pendekatan yang diambil untuk mengatasi krisis harus berbeda dibanding sebelumnya.

“Saya lihat pemerintah sudah habis-habisan mengeluarkan kebijakan untuk mendorong kredit, tapi memang masih ada ketakutan di masyarakat. Jadi resepnya ya memulihkan ketakutan di masyarakat, membuat masyarakat confident bahwa kita bisa melewati tantangan pandemi ini,” ujarnya.

Dihubungi terpisah, Ekonom Bank Permata Josua Pardede berkata, tren penurunan suku bunga kredit perbankan yang cenderung lambat dipengaruhi meningkatnya risiko kredit karena adanya penurunan aktivitas ekonomi dari sisi permintaan dan penawaran. Josua menilai tren penurunan suku bunga kredit perbankan akan terus berlanjut sepanjang 2021.

“Penurunan suku bunga kredit konsumsi cenderung lebih rendah dibandingkan dengan kredit investasi dan modal kerja mempertimbangkan risk premium kredit konsumsi yang cenderung lebih tinggi daripada kredit modal kerja dan investasi, mempertimbangkan bahwa restrukturisasi kredit yang diimplementasikan oleh OJK lebih fokus pada restrukturisasi kredit produktif. Ke depannya, suku bunga kredit modal kerja berpotensi turun lebih mempertimbangkan bahwa permintaan kredit modal kerja yang akan cenderung pulih lebih awal, dengan catatan pemulihan ekonomi domestik berimplikasi pada meningkatnya permintaan kredit untuk modal kerja,” ujar Josua.

Pada awal Januari lalu, Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mengungkap tren penurunan suku bunga pinjaman telah berlangsung sejak 2015 bersamaan dengan turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia. Akan tetapi, selama penurunan suku bunga kredit terjadi, permintaan kredit tidak mengalami kenaikan signifikan.

Berdasarkan hasil analisa Himbara, faktor yang paling elastis atau memengaruhi pertumbuhan kredit adalah tingkat konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat. Selain dua variabel ini, faktor lain yang turut berkontribusi membuat naik/turunnya permintaan kredit adalah suku bunga, NPL, dan penjualan ritel.

Himbara juga mengungkapkan bahwa sudah tepat pemerintah mengeluarkan berbagai stimulus yang diterima masyarakat bawah, yang diberikan kepada pengusaha mikro dan kecil. Karena dengan stimulus tersebut dapat menggerakkan perekonomian, khususnya mengungkit daya beli masyarakat dan konsumsi rumah tangga.

Penurunan bunga acuan sebenarnya juga telah diikuti dengan penurunan suku bunga perbankan, salah satunya adalah BRI yang sepanjang tahun 2020, telah menurunkan suku bunganya sebesar 75 bps – 150 bps. Penurunan suku bunga tersebut merupakan salah satu bentuk dukungan dan penyelamatan yang dilakukan oleh BRI terhadap UMKM yang sedang bergelut dengan kondisi pandemi. Penurunan suku bunga tersebut juga merupakan dampak dari efisiensi yang dilakukan bank baik dari sisi mobilisasi dana pihak ketiga dan digitalisasi proses bisnis yang dilakukan BRI.

Salah satu bank yang dianggap berhasil mendorong pertumbuhan kreditnya adalah BRI, di mana penyaluran total kredit BRI telah mencapai Rp 938,37 triliun atau tumbuh 3,89 persen yoy sepanjang tahun 2020, bahkan kredit mikro BRI mampu tumbuh double digit sebesar 14,18 persen. Angka tersebut jauh lebih baik jika dibandingkan dengan pertumbuhan kredit nasional tahun 2020 yang diperkirakan OJK berada dikisaran minus 1 hingga 2 persen.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga Desember 2020 tingkat rata-rata suku bunga kredit (SBK) perbankan telah turun hingga single digit. SBK Kredit Modal Kerja turun 88 bps menjadi 8,88 persen, lalu SBK Kredit Investasi turun 102 bps menjadi 9,21 persen, dan SBK Kredit Konsumsi turun 65 bps menjadi 10,97 persen.
Kemudian, Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) seluruh segmen kredit telah berada pada level single digit, yaitu SBDK ritel 8,88 persen, SBDK korporasi 8,75 persen, SBDK KPR 8,36 persen, SBDK non KPR 8,69 persen, dan SBDK Mikro 7,33 persen. (rel/sp)

Fiorentina vs Inter Milan, Tamu Wajib Menang

INTER Milan dalam situasi kurang menguntungkan jelang laga melawan Fiorentina dalam laga lanjutan Liga Italia, Sabtu (6/2/2021). Dalam laga yang akan dilangsungkan di Stadio Artemio Franchi itu, Inter Milan dalam keadaan cukup tertekan.

Kekalahan dari Juventus dalam laga sebelumnya, membuat situasi tak mudah dihadapi Inter Milan. Apalagi setelah laga melawan Fiorentina, Inter Milan dijadwalkan akan kembali berjumpa Juventus guna menentukan nasib mereka di Coppa Italia musim ini.

Alhasil, laga melawan Fiorentina harus bisa disikapi secara bijak oleh Antonio Conte selaku pelatih Nerazzurri. Hal ini mengingat, jika Inter Milan gagaln mengalahkan Fiorentina, mereka akan tertinggal lebih jauh dari AC Milan selaku pemuncak klasemen Liga Italia.

Kegagalan mengalahkan Fiorentina juga berpeluang membuat psikologis para pemain Inter Milan terganggu jelang laga hidup mati melawan Juventus pada leg kedua semifinal Coppa Italia. Alhasil kemenangan melawan Fiorentina selayaknya misi wajib yang harus didapatkan Inter Milan.

Mantan kepala eksekutif Inter Milan, Ernesto Paolillo mengingatkan Inter Milan jangan sampai tergelincir lagi saat melawan Fiorentina. Pasalnya, jika Inter tergelincir lagi maka peluang memenangkan liga cukup terganggu.

“Inter harus memenangkan laga itu dengan segala cara karena liga sekarang menjadi satu-satunya tujuan mereka tersisa musim ini,” kata Paolillo dilansir Sempre Inter.

“Mereka tidak boleh tergelincir, meskipun Fiorentina bukan tim yang mudah dikalahkan,” tukasnya.

Di sisi lain, skuad asuhan Cesare Prandelli belum mampu bermain konsisten. Dalam 5 laga terakhir yang dilakoni Fiorentina, Franck Ribery dan kolega hanya mendulang 2 kemenangan, 1 seri, dan 2 kali kalah. Total Fiorentina membuat 5 gol atau rerata 1 gol tiap laga.

Fiorentina dan Inter Milan juga baru saja bertemu pada 13 Januari lalu di babak 16 besar Piala Italia. Dalam duel tersebut, La Viola, julukan Fiorentina, menelan kekalahan 1-2 di markas sendiri. Christian Kouame membuat gol tunggal untuk Fiorentina, sementara Arturo Vidal dan Romelu Lukaku mencetak gol kemenangan Nerazzuri.

Pertahanan La Viola juga terbilang lemah, 10 gol telah bersarang ke gawang Bartlomiej Dragowski dalam 5 laga terakhir, lebih banyak dari jumlah gol yang diciptakan merek. Puncak kebobolan terjadi kala Fiorentina dilumat 0-6 oleh Napoli pada 17 Januari lalu.

Beruntung, setelah kekalahan telak tersebut, Fiorentina bisa bangkit dengan tak terkalahkan dalam 2 laga selanjutnya, menang 2-1 atas Crotone dan menahan imbang Torino 1-1 di markasnya pada Jumat (29/1) lalu. Hasil inilah yang jadi bekal La Viola untuk melawan Inter Milan yang baru saja kalah dari Juventus di leg I semifinal Coppa Italia. (bbs)

Asisten II Pemprovsu Positif Covid-19, Swab PCR Pejabat: Semua Negatif

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hasil tes swab PCR terhadap seluruh pejabat eselon II di lingkup Pemprovsu —termasuk Sekdaprovsu R Sabrina—, sudah keluar. Menurut Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sumatera Utara, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap sampel para pejabat di laboratorium, semua pejabat dinyatakan negatif Covid-19.

“Sudah keluar. Semuanya negatif. Semua pejabat eselon II yang ikut uji swab kemarin,” ungkap Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Aris Yudhariansyah menjawab Sumut Pos, Kamis (4/2).

Adapun uji swab terhadap Sekdaprovsu dan pejabat eselon II Pemprovsu dilakukan setelah Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Arief Sudarto Trinugrohon

diketahui positif terpapar virus Corona. Arief sempat diamanahkan sebagai Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Medan pada masa kampanye Pilkada Medan.

“Swab ini awalnya karena Pak Arief sebelumnya melakukan pemeriksaan dan hasilnya positif,” tutur Aris.

Sekdaprovsu R Sabrina sebelumnya menyebutkan, swab dilakukan lantaran pada Jumat (29/1) lalu Gubernur Edy bersama sejumlah pejabat eselon II lainnya, ada menggelar rapat di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman Medan. Dalam rapat itu, Arief Sudarto Trinugroho diketahui turut hadir bersama mereka.

“Kemarin ‘kan rapat ya. Jadi sekalian, kita berkala melakukan swab orang-orang ini ya. Supaya memutus,” sebutnya.

Sabrina mengaku telah menjalani tes swab di Posko Satgas Penanganan Covid-19 Sumut. Katanya, tindakan itu dilakukan sebagai langkah antisipasi awal untuk mengetahui dirinya terpapar atau tidak. “Mana tau aku kena. Mudah-mudahan tidak,” ucapnya.

Tingkatkan Sinergi Antardaerah

Sementara itu, sebagai bagian dari upaya menekan penyebaran Covid-19 di Sumut, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemprov Sumut menggelar Rapat Kordinasi Terbatas (Rakortas) dengan Satpol PP Kabupaten Kota Se-Sumut untuk zona tiga.

Rakortas yang digelar di Aula Kantor Bupati Kabupaten Toba, Jalan Sutomo Pagar Batu No 1, Kabupaten Toba, Kamis (4/2), diikuti Satpol PP dari 11 kabupaten/kota, yakni Kabupaten Toba, Humbanghasudutan, Samosir, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Nias, Nias Utara, Nias Selatan, Nias Barat, Kota Sibolga dan Gunungsitoli.

Plt Kepala Satpol PP Sumut, Asren Nasution, mengatakan pentingnya sinergisitas antara Satpol PP Provinsi dengan Kabupaten/Kota untuk menekan angka kasus Covid-19 di Sumut. “Setelah hari ini, kita akan terus menggelora kan semangat, sinergisitas dan kebersamaan. Situasi saat ini kalau diibaratkan perang, ini adalah perang semesta yang menghantam semua aspek kehidupan. Oleh karenanya dilawan dengan memberdayakan seluruh potensi anak bangsa. Nah, di daerah daerah kita punya Satuan Polisi Pamong Praja, sebagai garda terdepan bersama masyarakat melawan Covid-19,” harap Asren.

Asren berharap, pertemuan tersebut memberikan banyak manfaat untuk membangun semangat kebersamaan dan sinergitas. Karena tanpa itu, akan sulit untuk dapat melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 di daerah masing-masing.

“Menangkal Covid-19 ini tidak semata-mata medis. Itu merupakan langkah terakhir pengobatan perawatan kesehatan. Sebelum itu, langkah pencegahan dan menegakkan Peraturan Kepala Daerah demi ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat dan perlindungan masyarakat harus kita jalankan,” tambahnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Toba Audy Murphy Sitorus mengapresiasi upaya Satpol PP Sumut yang terus membangun sinergi dengan kabupaten/kota dalam penanganan Covid-19. “Saya sangat apresiasi langkah Bapak Plt Kasatpol PP Sumut yang menginisiasi acara ini, agar ke depan Satpol PP ini tidak terkotak-kotak. Mudah-mudahan dengan satu pola pikir kita ini, penanganan Covid-19 di masing-masing daerah kita bisa lebih terpadu,” ungkapnya.

Dikatakannya, Pemkab Toba merasa bangga dan senang karena acara ini dilaksakan di Kabupaten Toba. Ia pun mengetahui bahwa dengan pandemi ini beban tugas Satpol PP akan semakin berat, karena di Satgas Penanganan Covid-19, tugas penegak pendisiplinan dijalankan oleh Patpol PP. “Tapi dengan semangat yang tinggi dan kebersamaan saya yakin itu semua bisa dilalui,” ujarnya.

Pada pertemuan tersebut juga dilakukan sosialisasi dan peningkatan pemahaman perihal Peraturan Gubernur Nonor 34 tahun 2020, tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Provinsi Sumut.

Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Arsyad Lubis, menyampaikan agar Satpol PP Kabupaten/Kota terus aktif memantau keadaan sekolah, jika ada yang mulai melakukan sekolah tatap muka. “Jika Pemerintah Daerah ada yang tetap ingin membuka sekolah, saya sarankan agar Satpol PP Kabupaten/Kota harus terus melihat dan mengawasinya, apakah kesiapan sekolah sudah sesuai dengan protokol kesehatan apa belum,” tambahnya.

Turut hadir Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit dan para Kepala Satpol PP Kabupaten/Kota. Acara yang dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat tersebut diakhiri dengan penandatangan nota kesepahaman bersama antara Satpol PP Sumut dengan Satpol PP Kabupaten/Kota yang hadir. (prn)

Foto: Dinas Kominfo Sumut

RAKORTAS: Plt Kepala Satpol PP Sumut Asren Nasution menghadiri Rapat Kordinasi Terbatas (Rakortas) Satpol PP Sumut dengan 11 Satpol PP Kabupaten/Kota di Aula Kantor Bupati Toba, Jalan Sutomo Pagar Batu No 1, Kabupaten Toba, Kamis (4/2).

Kubah Lava Sinabung Capai 4 Juta Meter Kubik

KUBAH: Kubah lava Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumut, makin melebar dan memicu terjadinya erupsi dan guguran awan panas.

KARO, SUMUTPOS.CO – Setelah beberapa kali erupsi awal tahun 2021, Gunung Sinabung mengalami perubahan fisik. Kubah lava Sinabung saat ini telah mencapai 4 juta meter kubik. Wisatawan dan warga dilarang mendekat atau masuk zona merah.

KUBAH: Kubah lava Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumut, makin melebar dan memicu terjadinya erupsi dan guguran awan panas.

Hal ini dikatakan Kepala Pos Pantau Gunung Api Sinabung Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Armen Putra saat dikonfirmasi, Kamis (4/2) sore. Menurut Armen, saat ini aktifitas Sinabung masih sangat tinggi dan masih sering terjadi gempa. Aktifitas ini yang menyebabkan kubah lava semakin besar.

Meski demikian, aktivitas Sinabung terpantau masih terus dapat berubah sewaktu-waktu atau fluktuatif. Terlebih, sampain

saat ini pertumbuhan kubah lava di puncak Gunung Sinabung masih terus membesar dan telah mencapai 4 juta kubik, ditambah lagi tekanan magma dari dalam perut gunung.

“Selagi kubah lava masih ada jadi potensi guguran dan awan panas masih tinggi. Untuk tekanan dan jarak luncur masih terus fluktuatif tergantung dari dorongan,” ujarnya.

Gempa-gempa guguran juga terjadi peningkatan hingga potensi awan lanas guguran juga semakin tinggi.

Untuk itu, dia mengimbau agar masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke Tanah Karo untuk tidak mendekati seputaran gunung, khususnya zona merah yang sudah ditetapkan. Karena ancaman awan panas guguran dan erupsi Gunung Sinabung masih cukup tinggi. “Apalagi aktifitas guguran awan panas bisa terjadi sewaktu-waktu,” katanya.

Kubah lava di puncak Sinabung juga sudah cukup besar, hingga berpotensi terjadinya awan panas guguran yang mengarah ke sektor Tenggara Timur dan selatan, serta bisa juga ke arah lain.

Masyarakat dan wisatawan juga dihimbau untuk menggunakan masker dan pelindung mata untuk mengantisipasi gangguan pernafasan dan penglihatan akibat dampak dari abu vulkanik.

Masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.

Selain itu, masyarakat diminta agar dapat mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh. Berikutnya, masyarakat yang tinggal dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung api Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar dingin. (deo)

Foto: Istimewa

KUBAH: Kubah lava Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumut, makin melebar dan memicu terjadinya erupsi dan guguran awan panas.

Vaksinasi Covid Sudah 11 Daerah

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jumlah kabupaten/kota di Sumatera Utara (Sumut) yang telah melaksanakan program vaksinasi Covid-19 bagi tenaga kesehatan (nakes), bertambah. Sebelumnya hanya 7 daerah, kini menjadi 11 dengan penambahan 4 daerah, yaitu Batubara, Karo, Tanjungbalai dan Serdangbedagai (Sergai). Tujuh daerah pertama yakni Medan, Binjai, Deliserdang, Simalungun, Tapanuli Tengah (Tapteng), Pematangsiantar, dan Dairi.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah menyebutkan, berdasarkan data vaksinasi Covid-19 per kabupaten/kota di dashboard KPC PEN (Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihann

Ekonomi Nasional) tertanggal 4 Februari, tercatat sudah 15.981 nakes divaksin dosis 1 di 11 daerah, dengan sasaran 74.011. Jumlah ini bertambah dari hari sebelumnya, 13.522 nakes di 7 daerah dari sasaran 72.944 .”Sudah 11 daerah yang melaksanakan vaksinasi Covid-19, sebelumnya baru 7 daerah,” sebut Aris.

Adapun secara rinci jumlah nakes di 11 daerah tersebut, antara lain Medan 8.982, Deliserdang 2.468, Simalungun 1.393, Pematangsiantar 857, Binjai 848, Karo 432, Tapteng 367, Dairi 348, Batu Bara 314, Tanjungbalai 14, dan Sergai 1.

Terkait jumlah nakes yang batal divaksin dosis 1 kini jumlahnya 2.630 orang. Sedangkan yang ditunda 1.571 nakes. “Sekali lagi ditekankan bahwa nakes yang batal divaksin atau ditunda bukan karena tidak mau, tetapi tidak lolos screening. Misalnya, ketika dicek tekanan darahnya ternyata tidak memenuhi syarat. Selain itu, mungkin saja ada yang terkonfirmasi positif (Covid-19),” tuturnya.

Aris mengatakan, terdapat 3 daerah yang sudah menyuntikkan vaksin dosis 2 kepada nakes yakni Medan, Binjai, Deliserdang (Mebidang) dengan jumlah 2.771 orang. “Selain dosis 1, vaksinasi dosis 2 sudah dilakukan 3 daerah terhadap nakes di Mebidang. Medan 1.673, Binjai 280, dan Deliserdang 840,” katanya.

126 Positif, 112 Sembuh

Terkait perkembangan kasus baru Covid-19 di Sumut, Aris membeberkan, terdapat penambahan 126 orang terkonfirmasi positif dan 112 sembuh dari Covid-19. Dengan penambahan tersebut, akumulasi positif menjadi 21.359 orang sedangkan angka kesembuhan 18.493 orang. “Kasus baru positif paling banyak dari Medan 62 orang dan Deliserdang 44 orang. Untuk angka kesembuhan juga kedua daerah tersebut, Medan 75 orang dan Deliserdang 14 orang,” paparnya.

Untuk angka kematian, diperoleh penambahan sebanyak 3 kasus baru dari Medan. Kini, total angka kematian menjadi 756 orang. “Untuk jumlah penderita Covid-19 aktif di Sumut menjadi ada 2.110 orang yang menjalani isolasi,” tandasnya.

63,7 Persen Nakes Sudah Divaksin

Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan mengklaim vaksinasi Covid-19 dosis 1 terhadap tenaga kesehatan (nakes) di Medan sudah 63,7 persen dari jumlah 22 ribu lebih yang terdaftar di Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SISDMK).

Kepala Dinkes Medan, dr Edwin Effendi, mengatakan optimis target vaksinasi nakes selesai pada bulan Februari. Sebab setiap harinya cakupan capaian vaksinasi Covid-19 terhadap nakes terus bertambah jumlahnya. “Akhir minggu ini bisa lebih maksimal capaiannya dan kita optimis vaksinasi nakes selesai akhir Februari ini,” kata Edwin kepada wartawan, Kamis (4/2).

Meski begitu, Edwin juga mengaku pada awal vaksinasi Covid-19 untuk nakes dilakukan di Medan memang rendah. Alasannya hal itu dikarenakan aplikasi PeduliLindungi. Untuk itu, meminta petunjuk ke Kementerian Kesehatan guna mengatasinya.

“Memang awalnya rendah. Tapi terus kita evaluasi dan ternyata penyebabnya karena aplikasi yang masih terus dikoreksi. Makanya, banyak yang belum ada menerima SMS untuk vaksinasi. Kemudian, pilihan faskes (fasilitas kesehatan) tidak sesuai. Ada yang tidak update lagi. Karena itulah melalui zoom meeting, kita minta petunjuk dengan kementerian. Baru setelah itu, tanpa SMS dari aplikasi tapi masuk dalam SISDMK dan terdaftar di KCPEN (Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional) boleh divaksin,” ungkapnya.

Untuk mempercepat capaian target vaksinasi Covid-19 terhadap nakes, pihaknya sudah melakukan konsolidasi dengan semua faskes yang ditunjuk melayani vaksinasi. “Saya sudah melakukan konsolidasi dengan 89 faskes yang ditunjuk melayani vaksinasi Covid-19. Terdiri dari 41 Puskesmas, 39 rumah sakit, dan 9 klinik. Faskes yang melayani vaksinasi Covid-19 ini, faskes yang punya username dan sudah ada aplikasi langsung dengan kementerian,” ujarnya.

Edwin menyatakan, tidak ada faskes lain selain 89 Faskes yang ditunjuk melayani vaksinasi Covid-19. “Perlu kita tekankan, inilah faskes yang melayani vaksinasi, tidak ada selain itu. Lalu, saat ini yang divaksinasi baru tenaga kesehatan tidak ada yang lain, kecuali pencanangan vaksinasi kemarin itu hanya Forkopimda, tokoh masyarakat, agama. Jadi jangan percaya kalau ada masyarakat umum yang meninggal karena vaksinasi. Setelah nakes, baru tenaga pelayan publik yang diperkirakan bulan Maret dilakukan,” terang dia.

Ia juga menyatakan, sampai saat ini belum ada nakes yang menolak untuk divaksin Covid-19, melainkan tunda dan batal. “Memang ada kriteria yang tidak bisa divaksin. Misalnya, orang yang sudah terpapar Covid-19. Orang tersebut sudah kebal terhadap itu, dan tujuan vaksinasi untuk merangsang kekebalan yang spesifik,” paparnya.

Selain terpapar Covid-19 nakes yang batal divaksin, lanjut Edwin, karena ada komorbid atau penyakit kronis bawaan dan menetap. Bahkan sering kambuh dalam waktu dekat dan memakai peralatan khusus, serta ada keterangan dari dokter yang memeriksanya atau penanggung jawabnya. “Ini masuk dalam kategori batal vaksin karena memang tak boleh divaksinasi,” sambung dia.

Sedangkan penundaan, tambah Edwin, karena saat diperiksa ada merasa demam dan sebagainya. “Jadi tunda itu karena ada keluhan klinis yang perlu penyesuaian atau penundaan waktu, tapi bukan menolak. Karena saat itu dia merasa demam atau lainnya. Jadi, mudah-mudahan di Medan tidak ada nakes yang menolak divaksinasi,” harapnya.

Ia menuturkan, selama berlangsung vaksinasi Covid-19 nakes, belum ada laporan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) baik secara nasional maupun Medan sendiri. “Artinya, tidak perlu diragukan lagi karena tidak menimbulkan efek yang berisiko,” tandasnya.

Sementara itu, capaian 63,7 persen nakes Medan divaksin Covid-19 berbeda dengan data vaksinasi Covid-19 per kabupaten/kota di Sumut. Berdasarkan data yang diperoleh tertanggal 4 Februari, tercatat angka vaksinasi nakes Medan dosis 1 baru 47,3 persen (8.982) dari sasaran 19.174. Selanjutnya, 782 nakes batal vaksin dan 574 tunda.

Pengamat: Kesenjangan Komunikasi

Terkait informasi yang menyebutkan sejumlah tenaga kesehatan (nakes), termasuk di Sumatera Utara (Sumut) tidak bersedia atau menolak mengikuti vaksinasi Covid-19, menurut pengamat kesehatan, Dr dr Umar Zein DTM&H SPPD-KPTI, muncul karena ada masalah kesenjangan komunikasi.

Kesenjangan dalam komunikasi itu membuat masyarakat menjadi tidak paham. Selain itu, berita-berita hoaks yang tersebar di media sosial juga menjadi salah satu penyebabnya. Bahkan para dokter, senator, anggota dewan ada juga yang menolak.

“Menolak itu ‘kan karena belum paham seutuhnya. Oleh karena itu, sebaiknya ada upaya memberi pemahaman yang jelas dan transparan,” kata Umar Zein kepada wartawan saat diminta tanggapannya, Kamis (4/2).

Menurutnya, vaksin ini belum diteliti secara sempurna dan sudah langsung diberikan karena kebutuhan situasi. Namun secara ilmiah pemerintah sudah bertanggung jawab bahwa aman dan halal. Jadi masyarakat diminta jangan takut untuk divaksinasi.

“Kalau efektivitasnya itu ‘kan memang belum bisa kita nyatakan pasti untuk Indonesia. Namun hasil penelitian negara lain mengatakan efektivitas vaksin ini 60-70 persen. Artinya, berapapun efektivitasnya, itu merupakan upaya kita untuk menimbulkan kekebalan tubuh terhadap virus corona ini. Tetapi bisa diteliti kembali sambil berjalannya program tersebut,” ungkapnya.

Ia mengatakan, masih banyak warga yang menolak vaksinasi memang haknya. Tak hanya vaksinasi Covid-19 saja, melainkan vaksin program lama juga banyak yang menolak. Alasannya takut konspirasi, takut efek samping, takut kena penyakit yang lebih parah, dan sebagainya. Itu semua karena informasi yang masih belum mampu untuk membuat para tenaga kesehatan paham, apalagi masyarakat.

“Masukan saya terhadap pemerintah dalam program penanggulangan kesehatan terutama penyakit menular ada beberapa cara, preventif, promotif, dan kuratif,” jelas mantan akademisi UISU ini.

Dia menerangkan, perlu langkah preventif untuk pencegahan termasuk vaksin. Sedangkan promotif adalah penyuluhan tetapi tidak serta-merta membuat masyarakat paham. “Diperlukan banyak pihak yang berperan dalam penyuluhan ini bukan hanya satgas dan pemerintah. Namun semua orang harus dilibatkan dalam penanggulangan pandemi ini,” ujar Umar Zein.

Ditambahkan dia, vaksinasi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menghempang penularan Covid-19 selain program lain seperti penerapan 5M dan 3T (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak dan menghindari kerumunan). “Jika vaksin ini berhasil, akan menimbulkan kekebalan komunitas. Apalagi jika vaksin ini berhasil mencegah orang yang divaksin itu terlindung Covid-19 mencapai 70 persen atau lebih pada populasi yang ada. Maka, diharapkan keseluruhan populasi itu mengalami kekebalan alamiah atau Herd Imnunity,” tandas mantan Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan ini.

Sebelumnya, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan, sejauh ini sudah sekitar 40% tenaga kesehatan di Sumut telah mengikuti vaksinasi Covid-19. Lalu sisanya 60% tenaga kesehatan masih menunggu jadwal untuk divaksin.

Namun kata dia, 25% dari 60% tenaga kesehatan itu tidak bersedia atau menolak mengikuti vaksinasi. “Jadi 60% ini, kurang lebih 25% dari 60% itu yang masih antara mau, nanti, menunda,” katanya usai mengikuti vaksinasi Covid-19 tahap kedua di Ruma Dinas Gubernur Sumut, Selasa (2/2) sore. (ris)