PARIPURNA: DPRD Binjai gelar rapat paripurna pleno penetapan kepala daerah terpilih.TEDDY AKBARI/SUMUT POS.
BINJAI, SUMUTPOS.CO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Binjai menggelar rapat paripurna penetapan kepala daerah terpilih periode 2021-2024 di Gedung Sementara Ovany, Jalan T Amir Hamzah, Binjai Utara, Jumat (29/1). Ini dilakukan lembaga legislatif lantaran Wali Kota dan Wakil Wali Kota Binjai periode 2016-2021 akan berakhir masa jabatannya.
PARIPURNA: DPRD Binjai gelar rapat paripurna pleno penetapan kepala daerah terpilih.TEDDY AKBARI/SUMUT POS.
“Masa jabatan kepala daerah periode lama berakhir 17 Februari 2021,” kata Ketua DPRD Binjai, H Noor Sri Syah Alam Putra, Minggu (31/1).
Informasi dirangkum, Wali Kota Binjai H Muhammad Idaham dan Wakil Wali Kota H Timbas Tarigan tak hadir. Pemerintah Kota Binjai mengirim Staf Ahli, Afwan jajaran perwakilan OPD menghadiri paripurna pleno.
Ketua DPRD menambahkan, pihaknya akan mengirimkan hasil paripurna ke Pemerintah Provinsi Sumut. “Selanjutnya kita menunggu jadwal pelantikan untuk kepala daerah terpilih. Kabarnya bulan Februari ini,” beber Ketua DPD Partai Golkar Binjai tersebut.
“Kita berharap agar kepala daerah terpilih merangkul semua pihak pascapilkada. Rangkul semua tim sukses dan masyarakat. Memang, ini tugas yang berat, tapi kepala daerah terpilih harus melakukannya,” seru politisi yang akrab disapa Haji Kires ini.
Sementara, Wali Kota Binjai terpilih, H Juliadi juga tidak hadir pada paripurna pleno. Sekretaris DPRD Binjai, Putri Syawal Sembiring tidak mengetahui alasan Juliadi tidak hadir memenuhi undangan DPRD Binjai terkait hal tersebut.
“Awalnya, katanya mau datang. Sampai acara selesai, tidak ada muncul. Hanya pak Amir yang hadir,” kata Putri.
“Pak Wali (Idaham) sedang ada tugas di luar Kota. Itu yang membuat beliau tidak dapat menghadiri paripurna ini,” pungkasnya. (ted)
SIPIROK, SUMUTPOS.CO – PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe di Batangtoru, Tapanuli Selatan menyerahterimakan fasilitas bangunan Menara Pandang setinggi +31,5 meter di Kebun Raya Sipirok Tapanuli Selatan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Selatan, Senin, 1 Februari 2021.
Acara serah terima fasilitas ini dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan ketat oleh Direktur Keuangan/CFO PTAR Noviandri L. Hakim yang mewakili Presiden Direktur PTAR Muliady Sutio kepada Bupati Tapanuli Selatan, Syahrul M. Pasaribu. Acara serah terima ini juga dihadiri oleh jajaran Direksi PTAR, Direktur Hubungan Eksternal Sanny Tjan, dan Direktur Engineering Ruli Tanio.
“Pembangunan Menara Pandang sebagai salah satu fasilitas pendukung di Kebun Raya Sipirok ini merupakan salah satu kontribusi PTAR melalui program PPM di bidang lingkungan. Harapan kami semoga Kebun Raya Sipirok ini bisa menjadi tujuan atau destinasi wisata milik daerah yang memiliki keunggulan serta berdampak luas kepada pembangunan Kabupaten Tapanuli Selatan secara umum,” kata Muliady.
Muliady menegaskan, PTAR sebagai salah satu anggota Astra Group terus berkomitmen untuk memberikan manfaat optimal bagi seluruh pemangku kepentingan khususnya di sekitar wilayah operasional Tambang Emas Martabe. Salah satunya adalah pengembangan Kebun Raya Sipirok sebagai pusat edukasi lingkungan dan destinasi wisata di Tapanuli Selatan.
“Keanekaragaman hayati telah menjadi perhatian utama PTAR melalui berbagai program pengelolaan lingkungan yang seksama dan terarah. Salah satu contohnya adalah fasilitas pembibitan Tambang Emas Martabe yang mengusahakan bibit tanaman lokal untuk mendukung program rehabilitasi. Ini sejalan dengan visi pengembangan Kebun Raya Sipirok yang bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan juga akan berfungsi sebagai pusat penelitian (edukasi) dan pusat konservasi tumbuhan atau flora langka yang ada di Tapanuli Selatan dan sekitarnya,” tambah Muliady.
Direktur Operasional PTAR Darryn McClelland menjelaskan bangunan utama Menara Pandang ini memiliki luas sekitar 583 meter persegi dengan tinggi +31,5 meter dari lantai dasar bangunan. Menara Pandang ini terdiri dari 7 lantai yang dilengkapi dengan satu unit elevator (lift) serta satu unit bangunan ruang genset. Dengan mempertimbangkan faktor keamanan terhadap potensi gempa dan angin di lokasi, Menara Pandang ini dibangun dengan menggunakan pondasi tiang pancang (prestressed concrete pile) yang diikat dengan balok-balok beton bertulang. Struktur rangka menggunakan rangka baja dengan konstruksi lantai komposit beton bertulang.
“Dukungan yang diberikan PTAR dalam pembangunan Menara Pandang ini dimulai dari perencanaan dan desain bangunan, pekerjaan pondasi tiang pancang, pekerjaan struktur, pekerjaan elektrikal dan instalasi lift elevator. Total anggaran yang dikeluarkan oleh PTAR untuk pembangunan Menara Pandang ini lebih dari 13 miliar rupiah,” jelas Darryn.
Senior Manager Community & Security PTAR Pramana Triwahjudi menambahkan dalam pelaksanaannya, pembangunan Menara Pandang Kebun Raya Sipirok dikerjakan oleh beberapa kontaktor berskala nasional dan regional yaitu PT Gasindo Pratama untuk Pekerjaan Struktur dan Arsitektur, PT Titilasembada Primandiri untuk Pekerjaan Mekanikal & Elektrikal, dan PT Mitsubishi Jaya Elevator and Escalator untuk penyediaan dan pemasangan lift elevator.
“PTAR selalu berkoordinasi dengan Dinas PU&PR dalam persetujuan desain dan pengawasan selama pekerjaan berlangsung serta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Selatan untuk segala hal yang terkait perizinan,” kata Pramana.
Pramana menjelaskan pembangunan Menara Pandang ini diawali dengan acara ground breaking pada tanggal 14 Agustus 2020 melalui penanaman tiang pancang pertama oleh Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M. Pasaribu yang dihadiri beberapa perwakilan manajemen PT Agincourt Resources, dan Ketua DPRD Tapanuli Selatan Husin Sogot Simatupang serta sejumlah undangan di lokasi Kebun Raya Sipirok. Pembangunan Kebun Raya Sipirok relatif sangat cepat karena hanya memakan waktu sekitar 4 bulan sejak Oktober 2020 dengan tetap mengutamakan kualitas sesuai spesifikasi yang ditetapkan serta faktor keselamatan kerja selama proses pekerjaan berlangsung.
Bupati Tapsel Syahrul M. Pasaribu menyampaikan terima kasih atas dukungan PTAR terhadap pembangunan Menara Pandang di Kebun Raya Sipirok.
“Menara Pandang ini akan menjadi aset daerah yang sangat berharga untuk Tapsel. Kami optimistis Menara Pandang dan Kebun Raya Sipirok Tapanuli Selatan akan menjadi ikon di Kawasan Pantai Barat Sumatera Utara, bahkan menjadi ikon di Indonesia, setelah Kebun Raya Bogor,” ungkapnya.
Kebun Raya Sipirok memiliki luas areal ± 90 Ha berlokasi di Areal Perkantoran Pemerintahan Tapanuli Selatan, dan akan berfungsi sebagai pusat penelitian (edukasi) dan pusat konservasi tumbuhan atau flora langka yang ada serta destinasi wisata bagi daerah Tapanuli Selatan dan sekitarnya. Pengelolaan Kebun Raya Sipirok turut didampingi oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dalam memberikan pembinaan pusat penelitian dan pusat konservasi tumbuhan atau flora langka, termasuk memberikan pelatihan teknis (pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan kaidah-kaidah kebun raya) kepada UPT Kebun Raya Sipirok. Kebun Raya Sipirok ini didukung karyawan Buruh Harian Lepas (BHL) sebagai pekerja yang militan tentang Perkebunrayaan dan sudah mendapat Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) tentang Teknik Perkebunrayaan dan Diklat Global Positioning System (GPS) dari LIPI dan Sistem Informasi Geografis (GIS) dari Pemkab Tapsel.
Sesuai master plan, Kebun Raya Sipirok terbagi ke dalam beberapa zonasi, yakni zonasi kayu-kayuan, zonasi pakan orang utan, zonasi tanaman industri, dll. Sejumlah tumbuhan yang ada di dalam Kebun Raya Sipirok merupakan hibah dari LIPI dan hasil eksplorasi mandiri dari tim Pemkab Tapsel serta partisipasi pihak lain. Di area Kebun Raya Sipirok dilakukan juga penanaman buah lokal endemik Tapanuli yang sudah hampir punah, diantaranya hapundung, bukbak, hopong, salak warna merah dan sebagainya.
Foto: Direktur Keuangan/CFO PTAR Noviandri L. Hakim bersama Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M. Pasaribu menandatangani berita acara serah terima Menara Pandang Kebun Raya Sipirok.
Sekilas Tambang Emas Martabe
Tambang Emas Martabe dikelola dan dioperasikan oleh PT Agincourt Resources. Wilayah tambang mencakup area 30 km² yang berada dalam Kontrak Karya (KK) generasi keenam dengan total luas wilayah 1.303 km². Tambang Emas Martabe terletak di sisi barat pulau Sumatera, Kecamatan Batang Toru, Provinsi Sumatera Utara.
Tambang Emas Martabe mulai berproduksi penuh pada 24 Juli 2012 dan memiliki basis sumber daya per tanggal 31 Desember 2019 adalah 7,8 juta ounce emas dan 64 juta ounce perak. Kapasitas operasi Tambang Emas Martabe adalah lebih dari 5 juta ton bijih per tahun untuk memproduksi lebih dari 300.000 ounce emas dan 2-3 juta ounce perak per tahun. PT Agincourt Resources melibatkan lebih dari 2.600 karyawan dan kontraktor, sekitar 98% di antaranya adalah warga negara Indonesia, dan lebih dari 70% berasal dari desa setempat.
PT Danusa Tambang Nusantara (PTDTN), adalah pemegang saham 95% dari PT Agincourt Resources. PTDTN merupakan anak usaha dari PT United Tractors Tbk. 60% dan PT Pamapersada Nusantara 40%, sekaligus merupakan bagian dari grup usaha PT Astra International Tbk. Kepemilikan saham 5% dimiliki Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Provinsi Sumatera Utara.(*)
VAKSIN: Sejumlah petugas memindahkan vaksin yang baru tiba di Medan, belum lama ini.istimewa/sumut pos.
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memaparkan, 12 juta dosis vaksin Covid-19 produksi Sinovac bersama Bio Farma siap diedarkan Februari ini. Sementara itu, jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang sudah divaksin sampai Jumat (29/1) mencapai 490 orang.
VAKSIN: Sejumlah petugas memindahkan vaksin yang baru tiba di Medan, belum lama ini.istimewa/sumut pos.
“Sampai akhir bulan (Januari, Red) ini, sudah bisa ke 500 ribu nakes. Target 1,5 juta orang di akhir Februari,’’ katanya dalam seminar virtual bertajuk “Vaksin Covid-19 untuk Indonesia Bangkit”, kemarin.
Budi menyatakan, pada tahap awal sasaran vaksinasi Covid-19 adalah para nakes. Sebab, mereka adalah kelompok yang rentan tertular. Berikutnya, pada awal Maret dimulai vaksinasi untuk tenaga layanan publik. Termasuk di antaranya para personel TNI dan Polri.
Dia menjelaskan, vaksinasi untuk para tenaga layanan publik diperkirakan selesai dalam tempo satu sampai sebulan setengah. Selanjutnya, vaksinasi untuk masyarakat dimulai pada akhir April. Budi menegaskan, Presiden Joko Widodo menginstruksikan supaya vaksinasi Covid-19 untuk 181 juta penduduk dapat rampung dalam tempo setahun. Menurut dia, proses vaksinasi harus dilaksanakan dalam waktu yang cepat.
Sebab, sampai saat ini tidak diketahui berapa lama umur vaksin tersebut di dalam tubuh manusia. “Karena uji klinis tahap III-nya belum selesai 100 persen,’’ tuturnya.
Apakah vaksin Covid-19 dari Sinovac ini usia efektifnya sama dengan meningitis yang mencapai dua tahun atau seperti vaksin influenza yangn
hanya setahun, itu belum bisa dipastikan. Namun, Budi menyatakan bahwa pemerintah mengambil angka moderat bahwa vaksin Covid-19 dari Sinovac itu umur efektifnya satu tahun.
Disesuaikan Waktu Masing-masing Forkopimda
Sementara, vaksinasi Covid-19 kedua bagi para pimpinan Forkopimda Sumatera Utara tidak dilaksanakan serentak. Di mana akan disesuaikan dengan waktu mereka masing-masing.
Hanya saja jarak antara penyuntikan vaksin kedua mulai bisa dilakukan pada kurun waktu 14-28 hari setelah vaksinasi pertama. Usai mendapat suntikan Vaksin Sinovac pertama kali pada 15 Januari 2021, maka mulai 28 Januari kemarin, Gubsu Edy Rahmayadi beserta pimpinan Forkopimda Sumut akan menjalani vaksinasi Covid-19 kedua.
“Jarak vaksin pertama dengan yang kedua itu 14 hari, maksimal 28 hari. Kalau saya sudah, kalau pak gubernur dan pimpinan-pimpinan disesuaikan waktunya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan menjawab Sumut Pos, Minggu (31/1).
Penyuntikan Vaksin Sinovac kedua kalinya tersebut tidak dilakukan secara serentak di suatu tempat. Tetapi tim vaksinator yang mendatangi pimpinan forkopimda Sumut.
“Kemarin itu kan launching, sekalian sosialisasi ke masyarakat, bahwa gubernur, kapolda dan pimpinan lainnya juga divaksin. Kalau kedua kali ini tidak, tapi sudah berjalan,” katanya.
Pihaknya memastikan bahwa vaksinasi untuk semua tenaga kesehatan (nakes) di seluruh kabupaten/kota di Sumut akan selesai pada akhir Februari 2021.
Selanjutnya pada Maret mendatang, penyuntikan vaksin diprioritaskan bagi personel TNI/Polri, ASN dan pelaku berisiko tinggi lainnya.
“Tahap pertama ini nakes. Januari-Februari ini nakes kita tuntas divaksin. Setelah itu kelompok berisiko tinggi, TNI/Polri, ASN dan kelompok lainnya seperti perbankan, pelaku pasar, pelaku ekonomi serta orang-orang berusia 60 tahun ke atas, bahkan wartawan. Jadwalnya bulan Maret,” terangnya.
PHRI Siapkan Data
Pekerja hotel dan restoran akan segera divaksin Covid-19. Vaksinasi itu menyusul adanya permintaan data para pekerja sektor tersebut oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Ditjen P2P Kemenkes). Karena itu, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) sedang menyiapkan data pengurus serta pekerja hotel dan restoran di Indonesia secara lengkap.
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) PHRI, Hariyadi Sukamdani mengatakan, pihaknya diminta menyampaikan data pengurus serta para pekerja hotel dan restoran kepada Ditjen P2P Kemenkes dalam waktu dekat untuk diikutsertakan menjalani program vaksinasi Covid-19. Batas waktu pendaftaran adalah 3 Februari 2021, pukul 13.00 WIB.
“Saat ini kita sedang mengumpulkan data-data pengurus serta pekerja hotel dan restoran di Indonesia. Data-data tersebut kita kumpulkan dengan lengkap, mulai dari NIK, alamat terakhir, sampai nomor telepon yang dimiliki dan dapat dihubungi. Para pekerja ini dapat masuk skala prioritas untuk mengikuti vaksinasi Covid-19,” ungkap Hariyadi saat diwawancarai usai mengukuhkan jajaran pengurus PHRI BPD Sumut periode 2020-2025 di Medan, Sabtu (30/1) malam.
Oleh karena itu, kata Hariyadi, pelaku usaha di bidang perhotelan dan restoran diminta segera mendaftar ke PHRI di wilayahnya masing-masing. Sebab hanya hotel dan restoran yang memiliki sertifikat tanda anggota (STA) yang dikeluarkan PHRI saja yang pekerjanya akan diikutsertakan dalam program ini.
Keberadaan STA tersebut juga berfungsi sekaligus sebagai alat validasi kebenaran usaha hotel dan restoran yang pekerjanya akan mengikuti program vaksinasi Covid-19. “Proses pendaftaran untuk memperoleh STA sangat sederhana dan dapat dilakukan secara online. Jadi, yang penting mendaftar dulu untuk mendapatkan nomor keanggotaan di PHRI. Kalau sudah terdaftar, maka hotel dan restoran tersebut dapat mengirimkan data-data pekerjanya kepada kita, baik di PHRI pusat maupun ke daerah asalnya,” jelas Hariyadi.
Menurut dia, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini tidak hanya positif bagi masyarakat saja namun juga bagi pekerja hotel dan restoran itu sendiri. Sebabnya, kalangan pekerja di kedua bidang ini berinteraksi langsung dengan masyarakat sehingga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terpapar virus corona. “Dengan adanya vaksinasi tersebut, maka dapat meminimalisir risiko terpapar Covid-19,” ucapnya.
Hariyadi menyebutkan, saat ini hotel dan restoran yang terdaftar di PHRI baru sekitar 1.500-an dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 300.000-an. Padahal, jumlah hotel dan restoran berikut pekerjanya di Indonesia sangat banyak. “Saya berharap pelaku hotel dan restoran di Indonesia dapat segera mendaftar ke PHRI, sehingga dapat diprioritaskan untuk mengikuti program vaksinasi Covid-19 dan mendapatkan banyak manfaat lainnya,” sebut dia.
Lebih lanjut Hariyadi mengatakan, program vaksinasi Covid-19 dinilai juga sebagai upaya penting yang harus dilakukan agar sektor pariwisata dapat bangkit kembali. “Kita selalu menyampaikan kepada pemerintah, jika sektor pariwisata ingin dibangkitkan maka pelakunya harus divaksin terlebih dahulu. Sebab para pekerja langsung berinteraksi dengan masyarakat dan risikonya besar,” pungkasnya.
Sementara, Ketua PHRI BPD Sumut, Denny S Wardhana menyampaikan, di Sumut jumlah hotel dan restoran yang tergabung menjadi anggota ada sekitar 200-an. Akan tetapi, hanya sekitar 80-an yang aktif STA-nya. “Makanya, kita mengajak hotel dan restoran di Sumut untuk bergabung dengan PHRI agar dapat masuk skala prioritas dalam mengikuti program vaksinasi,” ujar Denny.
Kata Denny, diperkirakan jika 200-an hotel dan restoran tersebut terdaftar seluruhnya maka jumlah pekerja yang dimiliki mencapai 15.000 orang. “Kita akan segera mengumpulkan data-data pekerja hotel dan restoran di Sumut yang sudah memiliki STA. Sementara bagi yang STA-nya tidak berlaku lagi atau yang belum memiliki, kami harapkan dapat segera menghubungi PHRI BPD Sumut untuk mengikuti pendaftaran. Dengan terdaftar, nama-nama pengurus dan pekerjanya dapat segera kita kirimkan untuk mengikuti program vaksinasi Covid-19,” tandasnya. (jpc/prn/ris)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kota Medan kembali tercatat sebagai penyumbang terbanyak kasus baru Covid-19 di Sumatera Utara. Dari 91 kasus baru yang tercatat di Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Minggu (31/1) sore, 43 diantaranya berasal dari Kota Medan. Namun begitu, Kota Medan juga tercatat sebagai penyumbang kasus sembuh terbanyak, yakni 45 orang.
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah menyebutkan, selain Kota Medan, ada 13 kabupaten kota lainnya yang melaporkan kasus baru, kemarin. Dengan penambahan tersebut, saat ini jumlah kasus positif di Sumut menjadi 20.865 orang.
“Penambahan terbanyak kasus baru positif didapatkan dari Medan 43 orang dan Deliserdang 16 orang. Kemudian, Pematangsiantar (7 orang), Binjai (7 orang), Langkat (5 orang), Simalungun (3 orang), Karo (2 orang), Dairi (2 orang), Tanjung Balai (1 orang), Tebing Tinggi (1 orang), Tapanuli Tengah (1 orang), Toba (1 orang), Humbang Hasundutan (1 orang), dan Serdang Bedagai (1 orang),” ungkap Aris.
Sementara, Aris melanjutkan, ada 99 kasus baru yang sembuh dari Covid-19 diperoleh dari 19 kabupaten/kota. Kini, akumulasi angka kesembuhan menjadi 18.084 orang. “Angka kesembuhan paling banyak dari Medan 45 orang dan Deliserdang 12 orang. Selebihnya, Binjai (3 orang), Tebing Tinggi (3 orang), Langkat (3 orang), Karo, Asahan (3 orang), Tapanuli Tengah (2 orang), Dairi (2 orang), Toba (2 orang), Pakpak Bharat (2 orang), Serdang Bedagai (2 orang), Pematangsiantar (1 orang), Tanjung Balai (1 orang), Padang Sidimpuan (1 orang), Simalungun (1 orang), Samosir (1 orang), Padang Lawas Utara (1 orang), dan Gunungsitoli (1 orang),” sebutnya.
Terkait angka kematian yang bertambah 1 kasus baru, sambung Aris, didapatkan dari Labuhanbatu Utara. Akumulasi angka kematian kini menjadi 743 orang. “Dari data-data tersebut, saat ini jumlah penderita Covid-19 aktif di Sumut sebanyak 2.038 orang yang menjalani diisolasi. Jumlah ini sedikit lebih meningkat dibanding beberapa hari sebelumnya,” pungka Aris.
Menyikapi masih banyaknya warga Medan yang terpapar Covid-19, DPRD Medan meminta Pemko untuk menambah fasilitas ruang isolasi di RSUD dr Pirngadi Medan. “Kabarnya, ruangan isolasi di Pirngadi masih dalam perbaikan. Makanya kita dorong manajemen rumah sakit untuk berkoordinasi dengan Satgas covid dan Pemko Medan untuk menambah ruang isolasi,” kata Ketua Komisi II DPRD Kota Medan, Surianto kepada Sumut Pos, Minggu (31/1).
Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Medan ini berharap, manajemen dapat segera membuat keputusan agar dapat memanfaatkan sejumlah ruangan yang ada di gedung RS Pirngadi, baik gedung lama maupun gedung baru. “Semua ruangan kita minta bisa dimungkinkan untuk pasien Covid, atau setidak satu gedung, karena pasien umum kan saat ini sudah sepi ataupun berkurang di RS Pirngadi. Kita meminta jangan sampai ada pasien Covid yang tidak ditangani di rumah sakit,” ucapnya.
Sementara, pria yang akrab disapa Butong ini mengatakan, data yang diterima DPRD Medan dari RSUD dr Pirngadi Medan, per 27 Januari 2021, sudah ada 45 bed (tempat tidur pasien) yang terpakai untuk pasien Covid-19. Padahal, jumlah bed isolasi yang tersedia di rumah sakit milik Pemko Medan ini hanya 75 unit.
“Jadi yang tersisa tinggal 30 bed isolasi lagi di RS Pirngadi, karena 45 bed sudah terisi pasien yang terpapar Covid-19. Itu info yang kita terima dari pihak Pirngadi. Untuk itu, kita meminta agar pihak Pirngadi bisa segera mengambil kebijakan untuk menambah ruang isolasi, kita menjaga sebelum yang 30 lagi itu terus. Syukur-syukur justru yang 45 pasiennya segera sembuh sehingga semakin banyak bed isolasi yang tersedia,” kata Butong.
Terpisah, jubir Satgas Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan MKes menyebutkan, saat ini fasilitas ruangan isolasi untuk pasien Covid-19 di Kota Medan masih mencukupi. “Kalau dibilang RS pada penuh, ya gak lah. Ruangan masih ada, apalagi RS nya kan cukup banyak, bukan hanya Pirngadi saja yang menangani pasien Covid. Tapi begitu pun, kita tahu kalau tetap harus waspada, lonjakan pasien bisa terjadi kapan saja,” katanya.
Untuk itu, ia kembali mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Medan agar kembali meningkatkan protokol kesehatan ditengah pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir hingga saat ini. Sebab, angka kenaikan positif masih terjadi hingga saat ini.
“Tetapi angka kesembuhan juga cukup besar. Makanya kita minta, tolong sekali, mari kita jaga protokol kesehatan. Pakai masker, cuci tangan, jaga jarak dan mari menjaga pola hidup bersih dan sehat. Proses vaksinasi sedang berjalan ditingkat nakes dan nanti akan tiba waktunya kepada masyarakat luas. Untuk itu, mari kita perketat protokol kesehatan,” pungkasnya. (map)
CALON HAJI: Sejumlah jemaah calon haji menunggu keberangkatan di Asrama Haji Medan.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Selama masa pandemi Covid-19, sebanyak 37 jamaah calon haji (Calhaj) asal Kota Medan yang seyogiyanya menunaikan haji 2020 lalu, mengambil dana pelunasan hajinya senilai Rp7 juta. Meski begitu, tidak serta merta menggugurkan porsi hajinya.
CALON HAJI: Sejumlah jemaah calon haji menunggu keberangkatan di Asrama Haji Medan.
Hanya saja, jika pada tahun ini Kerajaan Arab Saudi mengizinkan jamaah Indonesia melaksanakan ibadah haji , maka jamaah yang bersangkutan wajib melakukan pelunasan haji sesuai ketentuan biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) di tahun berjalan.
“Ya, itukan masih seandainya tahun ini dilaksanakan, sehingga jamaah otomatis wajib melunasi ongkos hajinya,” kata Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Kota Medan, H Ery Nova kepada wartawan, Sabtu (30/1).
Pun begitu, Ery Nova tetap berkeyakinan, pemerintah tidak akan memberatkan jamaah, sehingga kemungkinan besar pelunasan haji tidak akan dinaikkan pemerintah pusat. Ery Nova mengakui, selama puncak pandemi Covid-19, yakni pada Maret-April dan Mei 2020 lalu, kuota pendaftar haji yang ditetapkan setiap harinya cuma 5 jamaah setiap harinya dan itu berlaku secara umum di seluruh kabupaten/kota.
Pada Bulan Juni dan seterusnya, katanya, jumlah pendaftar haji setiap bulannya di Seksi Haji Kemenag Kota Medan sebanyak 300 pendaftar setiap bulan. “Jumlah tersebut mengalami penurunan 50 persen pada masa normal, di mana jumlah pendafar haji setiap bulannya bisa mencapai 600 orang,” sebutnya.
Dia menjelaskan, kendati pada tahun 2020 lalu pelaksanaan haji terpaksa dibatalkan akibat pandemi Covid-19 yang melanda sebagian besar negara di dunia, namun persiapan jamaah tetap dilaksanakan Kementerian Agama Medan terutama terkait dokumen jamaah dan mendata semua jamaah yang telah melunasi ongkos hajinya di tahun 2020 lalu. “Kita sudah minta data berikut bukti lunas resminya dan paspor jamaah,” ujarnya.
Menurut dia, perlunya kelengkapan dokumen ini guna mempersiapkan segala sesuatunya jika seandainya, Kerajaan Arab Saudi mengumumkan dibukanya pelaksanaan haji, maka calon jamaah dari Kemenag Medan sudah siap khususnya berkaitan kelengkapan dokumen.
Disebutkan Ery Nova, saat ini pemerintah melalui Kementerian Agama RI telah mempersiapkan tiga kemungkinan pelaksanaan haji di tahun berjalan. Pertama, kemungkinan pemberangkatan secara normal layaknya musim haji sebelumnya. Kedua, dilakukan pembatasan dengan kuota tertentu, seperti 50 persen, 30 persen atau dalam jumlah tertentu.
Dan terakhir, ungkapnya, adanya kemungkinan kembali dibatalkan mengingat kekhawatiran akan pandemi masih sangat tinggi. “Ketiga opsi sudah dipersiapkan, juga pembahasan dengan DPR RI di Komisi XIII terus dilakukan,” jelasnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, jumlah calon jamaah haji Medan yang sudah melunasi BPIH pada 2020 lalu sebanyak 2.300 jamaah, sedangkan yang berhak melunasi sebenarnya hampir 3.000 jamaah. Seluruh calon jamaah Kota Medan yang urung berangkat pada 2020 lalu, kemungkinan akan diberangkatkan pada musim haji berikutnya bersama jamaah asal Sumatera Utara yang tergabung di Embarkasi Medan. “Kalau mengenai waktunya, maka sepenuhnya kita serahkan kepada Kerajaan Arab Saudi,” pungkasnya. (man)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sidang perselisihan hasil pemilihan (PHP) di Mahkamah Konstitusi (MK) akan kembali bergulir hari ini, Senin (1/2). Adapun agenda sidangnya, mendengar menerima dan mendengar jawaban termohon, keterangan pihak terkait dan Bawaslu, memeriksa dan mengesahkan alat bukti.
Ira Wirtati,
Komisioner
KPU Sumut Divisi Hukum
Komisioner KPU Sumut Divisi Hukum, Ira Wirtati mengatakan, berdasarkan permohonan 13 PHP dari 11 kabupaten dan kota di Sumut tersebut, hanya Kota Medan dan Kabupaten Nias yang belum terjadwal untuk sidang lanjutan di MK hari ini. “Ya, Medan dan Nias menunggu informasi dari Mahkamah Konstitusi,” katanya menjawab Sumut Pos, Minggu (31/1).
Salah satu penyebabnya, menurut dia, lantaran kuasa hukum pemohon tidak hadir dalam sidang n
pendahuluan yang seyogyanya dijadwal 27 Januari lalu. Namun secara detil, pihaknya belum dapat menjawab alasan hakim MK tidak menjadwalkan sidang kedua terhadap dua daerah yang bersengketa itu. Terlebih sampai ke arah PHP untuk Pilkada Medan dan Pilkada Nias, apakah akan dilanjutkan atau sebaliknya dinyatakan gugur karena ketidakhadiran kuasa hukum dalam sidang pendahuluan.
“Sampai sekarang belum ada jadwal karena waktu sidang pendahuluan kemarin, kuasa hukum pemohon kan tidak hadir. Pimpinan sidang tidak menyebutkan jadwal sidang lanjutan. Waktu sidang dinyatakan menunggu informasi dari mahkamah,” terangnya.
Baru Sibolga dan Toba
Terpisah, Pemprov Sumut mengaku telah beberapa kali mengirimkan surat edaran berupa persiapan sidang paripurna di daerah masing-masing, baik penetapan pemberhentian jabatan maupun penetapan pengusulan pengangkatan kepala daerah terpilih hasil Pilkada Serentak 2020 .
Namun sebelum ada putusan dari MK baik tetap ataupun putusan sela, KPU belum bisa menetapkan kepala daerah terpilih. Sebab sesuai mekanisme tahapan pelantikan kepala daerah dimulai dari ketika KPU di kabupaten/kota melakukan penetapan calon terpilih.
Lalu KPU tersebut menyerahkan ke DPRD kabupaten/kota untuk selanjutnya digelar paripurna. Hasil dari sidang paripurna DPRD setempat, kemudian diserahkan ke Pemprov Sumut untuk diteruskan ke Kementerian Dalam Negeri.
Dari sejumlah daerah yang bakal habis periodesasi kepala daerahnya, baru DPRD Sibolga dan DPRD Toba yang melaksanakan ketentuan tersebut. “Pemkab dan pemko di daerah, mereka tetap berkoordinasi dengan kita. Yang masuk ke kami masih Sibolga dan Toba, yang lain masih dalam proses paripurna di DPRD,” kata Kepala Bagian Otonomi Daerah pada Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setdaprovsu, Ahmad Rasyid Ritonga.
Seperti diketahui, total periodesasi kepala daerah pada 14 kabupaten/kota di Sumut bakal habis pada 17 Februari 2021. Sedangkan sisanya periodesasi baru akan selesai pada April mendatang. Adapun dari 14 daerah yang akan habis masa pemerintahan kepala daerahnya, tujuh diantaranya masih menjalani sidang di MK terkait gugatan sengketa hasil Pilkada.
“Kita di Sumut ada 23 kabupaten/kota yang laksanakan Pilkada. Jadi untuk mengantisipasi tanggal 17 Februari nanti ada 14 kabupaten/kota yang berakhir. Karena diantara 14 itu, ada tujuh yang masih melaksanakan gugatan di MK. Jadi tujuh lagi tidak ada gugatan,” katanya.
Dijelaskan Rasyid, ke-14 daerah yang periodesasi kepala daerahnya akan habis pada Februari yakni Medan, Binjai, Serdang Bedagai, Asahan, Tanjung Balai, Labuhan Batu Utara, Labuhan Batu, Labuhan Batu Selatan, Tapanuli Selatan, Sibolga, Humbang Hasundutan, Toba, Samosir, dan Pakpak Bharat.
Sedangkan tujuh daerah yang berakhir di MK yakni Medan, Asahan, Tanjung Balai, Labuhan Batu, Labuhan Batu Selatan, Tapanuli Selatan dan Samosir. Maka, lanjut Rasyid, untuk mengantisipasi apabila tujuh daerah yang masih menjalani sidang MK ketika periodesasi pemerintahan di daerah dimaksud berakhir, maka pihaknya telah menyiapkan dua opsi.
“Pertama kalau pelantikan kurang dari 30 hari, maka akan ditunjuk pelaksana harian (Plh) dari sekda setempat. Kemudian kalau kemungkinan lewat dari 30 hari kerja, maka akan ditunjuk Pj dari pemprov atau pemerintah pusat yang berasal dari eselon II,” pungkasnya. (prn)
SCREENING: Seorang pegawai PT KAI menghembuskan napas pada kantong napas untuk screening Covid-19 menggunakan GeNose di Stasiun Pasar Senen, Jakarta.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – GeNose bakal menjadi alat screening utama dalam mendeteksi dini seseorang terpapar Covid-19 atau tidak. Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan, dengan menjadikan GeNose sebagai alat screening utama, maka lokasi-lokasi ramai manusia bisa diminimalisasi dari penyebaran Covid-19.
SCREENING: Seorang pegawai PT KAI menghembuskan napas pada kantong napas untuk screening Covid-19 menggunakan GeNose di Stasiun Pasar Senen, Jakarta.
“Saat ini GeNose sedang kita dorong untuk menjadi alat screening utama, jadi bukan alat diagnosis, tapi alat screening utama,” ujar Bambang dalam acara forum secara virtual, kemarin. Berbeda dengan metode usap atau swab PCR, pengambilan sampel GeNose berasal embusan napas. Menurut situs resmi UGM, GeNose bisa mendeteksi Covid-19 lebih cepat dengan lama waktu pendeteksian sekitar 80 detik.
Tarifnya pun diperkirakan lebih murah, Rp20 ribu satu kali tes dengan akurasi lebih dari 90 persen. GeNose telah memperoleh izin penggunaan dari Kemenkes.
Bambang mengatakan, GeNose akan dipakai di simpul-simpul transportasi maupun tempat-tempat umum dengan trafik mobilisasi manusia tertinggi. “Kita bisa menggunakan GeNose untuk memastikan orang-orang yang ada di wilayah itu semuanya adalah orang-orang yang negatif Covid-19, bukan orang-orang yang terpapar,” tuturnya.
Beberapa waktu lalu, Kementerian Perhubungan pun telah memberikan izin penggunaan alat GeNose di stasiun dan terminal mulai 5 Februari 2021. Penggunaan GeNose sebagai alat tes kesehatan di simpul transportasi diterapkan bertahap.
EVP Corporate Secretary KAI Dadan Rudiansyah mengatakan, layanan GeNose Test di stasiun untuk screening Covid-19 pada pelanggan KA jarak jauh mulai 5 Februari di Stasiun Pasar Senen dan Yogyakarta. ”Dengan GeNose C19, calon penumpang akan lebih dimudahkan, karena harganya yang terjangkau, serta memiliki akurasi sebesar 93 persen hingga 95 persen,” kata Dadan Rudiansyah dalam keterangannya, Minggu (31/1).
Menurut Dadan, keunggulan produk GeNose C19 dibandingkan dengan rapid test antigen dan swab test/ PCR yaitu cepat diketahui hasilnya, hanya memerlukan waktu selama kurang lebih 3 menit.
GeNose C19 adalah alat yang meniru cara kerja hidung manusia dengan memanfaatkan sistem penginderaan (larik sensor gas) dan kecerdasan buatan (arificial intelligence) dalam membedakan pola senyawa yang dideteksi.
GeNose C19 melakukan screening melalui embusan nafas pasien Covid-19 dan merupakan perangkat GeNose yang dikombinasikan dengan software artificial intelligence yang terlatih untuk membedakan sampel nafas yang diduga positif Covid-19 atau negatif Covid-19. “Alat GeNose C19 sendiri telah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan Nomor Kemenkes RI AKD 20401022883 serta ditetapkan sebagai syarat kesehatan bagi individu yang melakukan perjalanan melalui Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 No 5 Tahun 2021 dan Surat Edaran Kementerian Perhubungan No 11 Tahun 2021,” ujar Dadan.
Penyediaan layanan GeNose Test di stasiun merupakan bentuk peningkatan pelayanan kepada penumpang serta wujud komitmen KAI mendukung program pemerintah dalam menerapkan disiplin protokol kesehatan yang ketat pada moda transportasi umum. Selain itu, penggunaan produk dalam negeri yang merupakan karya anak bangsa ini juga merupakan dukungan KAI pada kampanye Bangga Buatan Indonesia yang sedang digalakan pemerintah pada masa Pandemi Covid-19. “KAI mendukung penuh penggunaan GeNose Test di layanan kereta api. Tujuannya untuk menjadikan kereta api sebagai moda transportasi yang selamat, aman, nyaman, dan sehat sampai di tujuan,” tutup Dadan.
Dikonfirmasi terpisah, VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, penumpang yang sudah menggunakan layanan GeNose tak perlu lagi melakukan rapid test (RT) PCR maupun RT antigen.
Menurut Joni, jika GeNose sudah diberlakukan di stasiun KA, maka penumpang KA jarak jauh bisa memilih salah satu saja di antara 3 tes syarat yang diwajibkan yakni GeNose, tes PCR, dan RT antigen. ”Sesuai SE Kemenhub Nomor 11 Tahun 2021. Salah satunya saja, artinya jika sudah GeNose nggak perlu lagi PCR atau antigen,” terang Joni lewat pesan singkatnya.
Disebut Joni, dalam SE Kemenhub itu dijelaskan, ada pilihan, bisa GeNose antigen atau PCR. “Menunjukan surat keterangan hasil pemeriksaan Genose Test atau Rapid Test Antigen atau RT-PCR yang menyatakan negatif Covid-19 yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3×24 jam sebelum keberangkatan untuk perjalanan kereta api antar kota di Pulau Jawa dan Sumatera,” bunyi SE Kemenhub.
Tidak untuk Pemakaian Pribadi
Peneliti GeNose Fakultas MIPA UGM, Kuwat Triyana tidak menyarankan alat pendeteksi Covid-19 melalui napas, GeNose C19, untuk pemakaian pribadi. Menurut Kuwat, penggunaan pribadi membuat target tes massal Covid-19 di Indonesia menjadi tidak tercapai. “Demikian mohon maaf, bagi kami sebagai peneliti belum menyarankan alat ini dipakai untuk pribadi. Kami yang produksi dan meneliti, akan lelah sendiri karena target kita untuk testing massal, menjadi tidak tercapai,” katanya.
Daripada untuk penggunaan pribadi, alat tersebut lebih baik ditempatkan di tempat-tempat umum. Dia bilang, jika satu kecamatan punya satu pos tes GeNose C19, kecamatan itu sudah bisa mendeteksi 250 orang hanya dalam jangka waktu 12 jam. Sebab GeNose mampu memberikan gambaran hasil positif/negatif Covid-19 dalam selang 3 menit. “Kalau digunakan untuk pribadi alat ini hanya dipakai sehari paling 2-3 kali pengujian, (hanya) buat jaga-jaga,” ujar Kuwat.
Kuwat pun menyarankan tes GeNose C19 tersedia di rumah sakit prioritas, bandara, stasiun, terminal bus, serta sektor industri seperti manufaktur, makanan minuman, dan bahan-bahan pokok. “Karena naluri orang sakit itu ke RS, bukan ke RT/RW. Kemudian di industri juga penting. Kalau ada yang positif, pasti dia akan berhenti juga produksinya. Dan nanti akan mengganggu kegiatan ekonomi,” pungkasnya.
Sementara, Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono menyebut, GeNose sebenarnya belum bisa menjadi alternatif tes swab PCR maupun tes Antigen. Pandu mengatakan, UGM harus melakukan evaluasi dari uji coba GeNose setidaknya selama satu tahun. “Enggak bisa jadi alternatif karena masih jauh. Setahun ini masih harus dievaluasi. Pihak UGM janji akan melakukan itu,” ujar Pandu.
Pandu mengklaim telah berbicara dengan pihak UGM terhadap rencana penggunaan GeNose di layanan umum. Dia mengemukakan pandangan, penerapan alat pendeteksi yang dihasilkan dalam waktu cepat akan berbahaya bagi akurasi hasil. Apalagi, tutur Pandu, GeNose belum benar-benar teruji tingkat prediksinya.(kps/jpc/bbs)
TUNGGU SIDANG: Mantan Wali Kota Medan Dzulmi Eldin saat menunggu sidang di PN Medan, beberapa waktu lalu. Eldin masih berjuang untuk bebas dari hukuman dengan mengajukan PK ke MA.istimewa/sumut pos.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mantan Wali Kota Medan Dzulmi Eldin masih berjuang untuk bisa bebas dari jeratan hukuman. Ia telah mengajukan penininjaun kembali (PK) atas perkara yang menjeratnya ke Mahkamh Agung (MK).
TUNGGU SIDANG: Mantan Wali Kota Medan Dzulmi Eldin saat menunggu sidang di PN Medan, beberapa waktu lalu. Eldin masih berjuang untuk bebas dari hukuman dengan mengajukan PK ke MA.istimewa/sumut pos.
“Iya, sudah dikirim berkas permohonan PK atas nama T Dzulmi Eldin ke Mahkamah Agung,” kata Humas PN Medan, Immanuel Tarigan ketika dikonfirmasi wartawan via WhatsApp, Minggu (31/1) siang.
Menurut juru bicara pengadilan negeri Kelas IA Khusus itu, berkas permohonan PK Dzulmi Eldin melaluin
kuasa hukumnya Junaidi Matondang dengan termohon Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah dikirimkan ke MA-RI tertanggal 22 Desember 2020 lalu. Dengan demikian, terbukti tidaknya Eldin menerima suap, sepenuhnya berada di tangan MA.
Diketahui, mantan orang nomor satu di Pemko Medan itu melalui PH-nya, Junaidi Matondang tidak terima dengan vonis 6 tahun penjara dan denda Rp500 juta subsidair 4 bulan kurungan yang dijatuhkan majelis hakim Tipikor pada PN Medan yang diketuai Abdil Azis, 11 Juni 2020. Junaidi Matondang selaku ketua tim PH pemohon PK Dzulmi Eldin mengaku optimis permohonan kliennya bakal dikabulkan majelis hakim MA.
“Bukti surat atas dua keadaan baru (novum) berikut adanya kekeliruan penerapan hukum dari majelis hakim pada perkara awal yang telah disampaikan kepada majelis hakim PN Medan, September 2020 lalu menjadi alasan kuat agar MA nantinya mengabulkan permohonan PK T Dzulmi Eldin,” bebernya.
Sementara, KPK meminta MA agar bersikap objektif, independen, dan profesional dalam menangani setiap permohonan upaya hukum PK oleh para terpidana korupsi. KPK mengharapkan MA bisa mempertimbangkan uraian jaksa yang disusun dalam kontra memori PK.
“KPK berharap MA dapat memeriksa permohonan tersebut dengan objektif, independen dan profesional dengan mempertimbangkan uraian jaksa KPK dalam memori pendapatnya,” kata pelaksana tugas (Plt) juru bicara KPK, Ali Fikri dalam keterangannya, Minggu (31/1).
Pernyataan ini disampaikan KPK menanggapi maraknya permohonan PK dari para terpidana korupsi. Teranyar, mantan Kakorlantas Polri, Djoko Susilo menempuh upaya hukum luar biasa dari vonis 18 tahun penjara atas perkara korupsi proyek simulator SIM dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Selain Djoko, mantan Wali Kota Medan, Tengku Dzulmi Eldin juga sedang mengajukan upaya hukum PK terkait kasus suap proyek dan jabatan di lingkungan Pemkot Medan. Eldin dihukum 6 tahun pidana penjara dan denda Rp500 juta.
Berdasar itu, Ali menegaskan, lembaga antirasuah tak gentar menghadapi upaya hukum PK para terpidana korupsi. Dia memastikan, tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) telah menyusun pendapatnya dalam kontra memori PK untuk diserahkan ke MA. “KPK tentu siap menghadapi setiap permohonan PK yang saat ini banyak diajukan oleh pihak terpidana. Saat ini, tim JPU sudah menyusun pendapatnya dan menyerahkan kontra memori PK tersebut kepada MA melalui majelis hakim PK di PN Tipikor,” pungkas Ali.
Pelantikan Akhyar Tunggu Kemendagri
DPRD Kota Medan hingga kini masih menunggu persetujuan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) soal usulan pengangkatan Akhyar Nasution sebagai Wali Kota Medan definitif hingga akhir masa jabatan 17 Februari 2021. Begitu persetujuan dari Kemendagri diterima, DPRD Medan siap menggelar paripurna pelantikan.
“Masih kita tunggu SK-nya dari Kemendagri. Tentunya nanti turunnya SK itu ke Pak Gubernur, lalu dari Pemprov akan disampaikan ke Pemko dan kita di DPRD Medan,” kata Wakil Ketua DPRD Medan, Ihwan Ritonga kepada Sumut Pos, Minggu (31/1).
Menurut Ihwan, begitu selesai menggelar paripurna pemberhentian Wali Kota Medan Nonaktif Dzulmi Eldin sekaligus mengusulkan Akhyar Nasution untuk menjabat sebagai Wali Kota Medan definitif pada Selasa (26/1) pekan lalu, Sekretariat DPRD Medan langsung menyerahkan hasil rapat kepada Pemprov Sumut. Namun hingga saat ini, Ihwan mengaku belum mengetahui sudah sejauh mana surat itu diproses, apakah sudah sampai di Kemendagri atau masih di Pemprovsu.
“Kami tidak memiliki kewenangan dalam mencampuri proses surat tersebut. Sekarang kita sifatnya tinggal menunggu saja, apalagi yang melantik kan bukan DPRD, tetapi gubernur. Kepada kami nanti hanya sebatas pemberitahuan saja,” ujarnya.
Ihwan menegaskan, pihaknya tidak pernah menahan ataupun menghalang-halangi proses pendefinitifan Akhyar sebagai Wali Kota Medan. Sebab, para pimpinan DPRD Medan juga baru menerima surat dari Gubernur pada Januari 2021.
Di sisi lain, saat itu pihaknya juga masih menunggu surat dari Pemko Medan terkait permohonan pelaksanaan paripurna untuk pemberhentian Pak Eldin dan usulan pengangkatan Pak Akhyar. Sebaliknya, pada hari Senin (25/1) lalu, terang Ihwan, pihaknya justru baru mendapatkan info kalau tidak perlu ada surat yang dimaksud untuk menggelar paripurna. Oleh karena itu, hari itu juga pimpinan dan Sekretariat DPRD Medan langsung menggelar Banmus.
“Lalu Selasanya langsung kita Paripurna kan. Kita tidak pernah berlama-lama, menahan ataupun dengan sengaja memperlambat. Itu hak beliau untuk jadi Wali Kota definitif dan kita langsung fasilitasi. Jadi kita sekarang tinggal menunggu saja info dari pusat, tentunya melalui Provinsi,” ungkapnya.
Sebelumnya, Bobby Nasution dikabarkan turut mendukung pengangkatan Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution sebagai Wali Kota definitif untuk sisa masa jabatan 2016-2021 yang hanya tinggal menghitung hari, sebab masa jabatan Eldin-Akhyar akn berakhir pada 17 Februari 2021 mendatang.
Dukungan tersebut disampaikan Bobby melalui unggahan di akun Instagram @bobbynst. Pada unggahan foto, Bobby menampilkan momen keduanya saat saling bersalaman beberapa bulan lalu. Bobby juga menuliskan, tidak boleh terjadi kekosongan kepemimpinan.
“Terdapat banyak kebijakan yang harus diambil oleh seorang wali kota di dalam lingkup birokrasi, mulai dari kebijakan taktis dan strategis, meski dalam waktu yang singkat kekosongan kepemimpinan itu tidak boleh terjadi karena dapat mengganggu jalannya pemerintahan,” tulisnya dalam unggahan, Kamis (28/1).
Selain menyampaikan dukungannya atas pengangkatan Akhyar sebagai wali kota definitif, Bobby juga turut mendoakan agar sisa masa tugas Akhyar sebagai wali kota dapat berjalan lancar dan mendapatkan keberkahan.
“Oleh karena itu, saya mendukung Udak Akhyar Nasution untuk dapat menyelesaikan tugasnya di sisa masa jabatan sebagai Wali Kota Medan definitif. Semoga semuanya berjalan dengan lancar dan dipenuhi keberkahan, Aamiin,” tulis Bobby. (mbc/jpc/map)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah resmi ditetapkan sebagai Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Wartawan Online (PW IWO) Sumatera Utara dalam Musyawarah Bersama Luar Biasa (Mubeslub) yang digelar Sabtu, 30 Januari 2021 kemarin, Yudhistira langsung melakukan langkah taktis di dalam tubuh organisasi.
Ketua PW IWO Sumut, Yudhistira.(ist)
“Pembenahan dan konsolidasi menjadi program kerja pertama yang akan kita lakukan,” ungkap Yudhistira di Medan, Senin (2/2).
Dijelaskannya, pembenahan yang akan dilakukan adalah restrukturisasi di dalam tubuh PW IWO Sumut agar roda organisasi bisa kembali berjalan.
“Ini sebagai tindaklanjut dari arahan Ketua Umum IWO setelah tongkat estafet diamanahkan kepada saya. Restrukturisasi ini juga bertujuan untuk penyegaran di dalam tubuh. Tetap diisi orang-orang lama tapi kita lakukan bongkar pasang. Hari ini atau besok daftarnya sudah kami serahkan ke Sekjen PP IWO,” ujar pria yang akrab disapa Yudis ini.
Kemudian, sambungnya, konsolidasi juga merupakan point penting untuk kembali meneggerakkan seluruh instrumen organisasi yang selama ini vakum.
“Tentu kita memahami siapa-siapa kawan-kawan yang memiliki potensi dalam bidang yang sudah ditetapkan pengurus pusat. Setelah itu beres, kita gerak cepat melakulan konsolidasi di dalam PW sebelum nantinya ke seluruh Pengurus Daerah yang mungkin selama ini merasa kehilangan induk karena kekurang aktifan kita,” tandasnya.
Berikutnya, setelah semuanya komplit, pengembangan sayap IWO ke seluruh kabupaten kota yang ada di Sumut menjadi target. Tujuannya agar IWO semakin besar dan dikenal ke seluruh pelosok provinsi ini.
“Kegiatan yang paling dekat adalah tentu pengukuhan kepengurusan sisa masa periode 2018-2023 ini. Cuma seremonial sih, gak begitu prioritas. kemudian pelantikan PD IWO Tebingtinggi yang sebelumnya telah menerima SK dari pengurus pusat. Kemudian target kita akan membentuk PD IWO di kabupaten kota penyangga seperti di Deliserdang, Binjai, Langkat dan Karo,” sebutnya.
Untuk organisasi ini juga, IWO Sumut juga segera membentuk Lembaga Bantuan Hukum. “Seperti arahan Ketua Umum, nanti beliau akan hadir ke Medan melakukan pengukuhan bersama Ketua LBH PP IWO Bang Sandy Nayoan. Untuk teknisnya kami juga sudah berkoordinasi dengan Ketua Dewan Etik yang juga penasehat hukum Kak Ade Sandra. Intinya kita ingin organisasi ini segera berlari kencang,” pungkas Yudis.
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Seiring perkembangan teknologi, ekspektasi masyarakat terhadap sebuah smartphone menjadi semakin tinggi. Pasalnya, smartphone telah menjadi daily driver yang menunjang kebutuhan sehari-hari penggunanya.
Samsung S21 Ultra 5G menghadirkan pengembangan fitur yang membawa perekaman video smartphone ke level yang lebih tinggi, ditambah dukungan S Pen untuk pertama kali di Galaxy S Series
Smartphone semakin diandalkan untuk belajar dan bekerja dengan berbagai aplikasi penunjang produktivitas, berkarya melalui kamera yang menghasilkan foto dan video berkualitas, hingga memenuhi hasrat akan hiburan, seperti binge-watching tontonan favorit, streaming musik, dan mobile gaming. Demi menjawab tantangan dari konsumen tersebut, seraya memimpin inovasi di industri smartphone, Samsung terus menjadikan Galaxy S Series sebagai lini ponsel yang konsisten menghadirkan teknologi terdepan yang mampu meningkatkan pengalaman pengguna dari waktu ke waktu.
Kini, Samsung Galaxy S21 Ultra 5G hadir memimpin Samsung Galaxy S21 Series 5G dalam memberikan pengalaman smartphone flagship premium yang next-level bagi pelanggan. Hal tersebut diwujudkan melalui berbagai lompatan teknologi yang dimiliki oleh Samsung Galaxy S21 Ultra 5G, yang tidak hanya memberikan kesempatan bagi pengguna untuk stay-ahead di masa kini, tetapi juga di tahun-tahun berikutnya.
Samsung telah mendesain Galaxy S21 Ultra 5G secara khusus untuk mereka yang tech-savvy dan
perfeksionis terhadap segala aspek, termasuk dalam menciptakan video yang mengesankan. Samsung Galaxy S21 Ultra 5G hadir dengan sistem kamera pro-grade tercanggih dari Samsung yang memberikan
kesempatan bagi pengguna untuk mendapatkan video berkualitas kapan pun dan di mana pun. Mari simak bagaimana kamu dan seluruh pengguna lainnya bisa memaksimalkan kemampuan perekaman di Samsung Galaxy S21 Ultra 5G, yang bahkan semakin spesial dengan kehadiran S Pen.
Inovasi Menyeluruh di Fitur Perekaman video
Samsung mendukung penuh sistem quad-camera (ultra-wide, wide, dan dual tele-lens) yang dilengkapi sensor pro 108MP pada Samsung Galaxy S21 Ultra 5G dengan inovasi yang menyeluruh pada perekaman video. Salah satunya adalah membawa perekaman 8K ke level yang lebih tinggi lagi. Samsung Galaxy S21
Ultra 5G memungkinkan pengguna untuk merekam video berkualitas 8K pada 24fps.
Selain itu, Samsung Galaxy S21 Ultra 5G juga menghadirkan fitur 8K Video Snap, sehingga pengguna bisa memilih momen favorit dari video 8K yang sudah dibuat dan langsung mengubahnya menjadi foto dengan resolusi tinggi. Tidak berhenti sampai di situ, Samsung juga menghadirkan pengembangan pada perekaman 4K.
Samsung Galaxy S21 Ultra 5G menjadi smartphone pertama dari Samsung yang mampu merekam video kualitas 4K pada 60fps di semua lensa yang dimiliki, baik itu menggunakan kamera depan maupun lensa Ultra Wide, Wide, dan Tele pada kamera belakang. Pengembangan perekaman 8K dan 4K di Samsung Galaxy S21 Ultra
5G memberi kebebasan lebih bagi pengguna untuk merekam video sesuai preferensi.
Peningkatan kualitas resolusi perekaman video turut ditunjang dengan pengembangan pada fitur-fitur di Samsung Galaxy S21 Ultra 5G. Salah satunya adalah pengembangan pada fitur Super Steady yang memungkinkan pengguna untuk mengambil video yang super mulus pada 60fps layaknya merekam dengan action cam.
Fitur ini didukung dengan stabilisasi berbasis kecerdasan buatan yang mengurangi
efek guncangan saat pengguna merekam video sembari bergerak. Pengguna pun juga bisa menggunakan Super Steady di kondisi cahaya yang redup karena Samsung Galaxy S21 Ultra 5G secara otomatis akan menyesuaikan fps pada video sehingga hasilnya akan tetap mulus.
Kemudian, Samsung Galaxy S21 Ultra 5G juga disertai dengan fitur Single Take dan Multi Mic Recording yang telah ditingkatkan. Single Take pada Samsung Galaxy S21 Ultra 5G telah didukung dengan pemrosesan kecerdasan buatan yang 5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan fitur serupa di ponsel seri sebelumnya. Hal tersebut membuat pengambilan foto dan video secara simultan menjadi lebih mulus, dan kualitas foto yang dihasilkan di tengah-tengah perekaman video pun menjadi lebih menawan.
Sedangkan Multi Mic Recording di Samsung Galaxy S21 Ultra 5G sudah kompatibel dengan Galaxy Buds Pro untuk menangkap suara lingkungan dan suara objek yang direkam secara bersamaan menggunakan mic yang ada di kedua perangkat tersebut.
Tidak ketinggalan, Samsung Galaxy S21 Ultra 5G turut hadir dengan fitur perekaman video terbaru, yaitu Director’s View yang membuat pengguna memiliki kontrol layaknya seorang sutradara ketika merekam.
Director’s View memungkinkan pengguna untuk menentukan lensa mana yang digunakan untuk merekam video sekaligus memberikan tampilan dari tiap sudut pengambilan gambar yang tersedia. Dengan begitu, pengguna bisa dengan bebas dan mudah memilih apakah akan menggunakan lensa tele, wide, atau ultra wide dalam mengambil gambar.
Selain itu, tersedia juga Vlogger Mode yang memungkinkan pelanggan untuk merekam menggunakan kamera belakang dan depan secara simultan, sehingga tidak ada momen
yang terlewatkan, termasuk reaksi dari pelanggan dalam merekam video. Edit Video Untuk Konten Lebih Menarik Samsung Galaxy S21 Ultra 5G membuka begitu banyak kemungkinan bagi pengguna dalam merekam
video, baik dari segi kualitas maupun metode pengambilan gambarnya. Meski begitu, sebagaimana Samsung Galaxy S21 Ultra 5G yang membawa Galaxy S Series ke level yang lebih tinggi, perangkat ini juga tidak berhenti sampai di situ dalam menghadirkan inovasi bagi pengguna. Kini, melalui Samsung Galaxy S21 Ultra 5G, untuk pertama kalinya Galaxy S Series hadir dengan S Pen.
S Pen pada Samsung Galaxy S21 Ultra 5G memiliki diameter pen tip 0,7 mm, dengan latensi 9ms yang
setara S Pen di Samsung Galaxy Note20. Spesifikasi tersebut semakin lengkap dengan dukungan teknologi dari Wacom yang membuat S Pen pada Samsung Galaxy S21 Ultra 5G mampu menghadirkan pengalaman layaknya menulis menggunakan pena di atas kertas.
Kemampuan yang dimiliki S Pen pada Samsung Galaxy S21 Ultra 5G memungkinkan pengguna untuk mengedit video secara lebih presisi sampai ke titik yang tidak bisa dijangkau oleh jari dan menyempurnakan video tersebut hingga ke frame terakhir, ataupun
memberikan ciri khas di video kita dengan menambahkan coretan ataupun tulisan menggunakan S Pen.
Selain itu, kehadiran S Pen juga memberikan opsi lebih bagi pengguna dalam mengoperasikan Samsung Galaxy S21 Ultra 5G pada kebutuhannya lainnya. Pengguna juga bisa menggambar, mengedit foto, membuat catatan, hingga menandatangani dokumen secara lebih presisi dan merasakan pengalaman yang belum pernah ditemukan di unit Galaxy S Series sebelumnya.
“Samsung Galaxy S21 Ultra 5G telah dirancang sebagai sebuah smartphone flagship premium yang mampu memenuhi segala kebutuhan penggunanya secara epic. Pengalaman tersebut juga bisa dinikmati pengguna saat membuat video dengan Samsung Galaxy S21 Ultra 5G. Berbekal pengembangan fitur perekaman video yang komprehensif serta dukungan S Pen, Samsung Galaxy S21 Ultra 5G menawarkan
pengalaman membuat video yang profesional yang tidak hanya bisa dinikmati oleh kreator konten, namun juga bagi semua pengguna,” ujar Taufiqul Furqan, Product Marketing Manager Samsung Mobile, Samsung Electronics Indonesia.
Jadikan momen lebih epik dengan Samsung Galaxy S21 series 5G
Samsung menetapkan harga resmi Galaxy S21 5G mulai Rp12.999.000, Galaxy S21+ 5G mulai Rp15.999.000, Galaxy S21 Ultra 5G mulai Rp18.999.000.
Mulai tanggal 29 Januari – 14 Februari 2021, Samsung menyelenggarakan online Consumer Launch Galaxy S21+ dan S21 Ultra 5G di Samsung E-Store, Blibli, Eraspace, Lazada, Shopee, Tokopedia dan JD ID dengan keuntungan senilai lebih dari Rp3 juta yang didapatkan konsumen yaitu, Cashback Bank rekanan Samsung hingga Rp750 ribu, Cashback sebesar Rp2 juta untuk pembelian Samsung produk lainnya (purchase with purchase), Samsung Wireless Charger Single.
Dilanjutkan offline Consumer Launch pada tanggal 5–7 Februari 2021 di Central Park Jakarta dan Pakuwon Mall Surabaya, kemudian dilanjutkan pada 12-14 Februari 2021 di Kota Kasablanka Jakarta dengan keuntungan senilai hingga Rp4,6 juta yang didapatkan konsumen yaitu, Galaxy Buds Live ataupun cashback Rp2 juta untuk trade in ( pilihan konsumen), Samsung Wireless Charger Single, Galaxy S pen dan Casing, Cashback Bank rekanan hingga Rp750 ribu, Free Mola TV Subscription selama 3 bulan, Celebrity Fitness Voucher, Ismaya Dining Voucher.
Untuk pembelian Samsung Galaxy S21 Series 5G di Samsung E-store, silakan kunjungi