25 C
Medan
Wednesday, December 24, 2025
Home Blog Page 3663

Edarkan Sabu-sabu, Mantan Napi Dituntut 10 Tahun Penjara

SIDANG: Ismail Hasibuan bin Kosim, terdakwa pengedar narkotika jenis sabu-sabu, saat menjalani sidang tuntutan secara virtual di Ruang Cakra 2 PN Medan, Rabu (20/1).AGUSMAN/SUMUT POS.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ismail Hasibuan bin Kosim (38), warga Tanjungtiram, Batubara ini, dituntut pidana selama 10 tahun penjara, denda Rp1 miliar, subsider 6 bulan penjara. Mantan narapidana (napi) ini, diniliai terbukti mengedarkan narkotika jenis sabu-sabu seberat 5 kilogram lebih, dalam sidang virtual di Ruang Cakra 2 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Rabu (20/1).

SIDANG: Ismail Hasibuan bin Kosim, terdakwa pengedar narkotika jenis sabu-sabu, saat menjalani sidang tuntutan secara virtual di Ruang Cakra 2 PN Medan, Rabu (20/1).AGUSMAN/SUMUT POS.

Dalam nota tuntutan JPU Anita, terdakwa dinyatakan melanggar Pasal 114 ayat 2 Jo pasal 132 ayat 1 UU No 35 Tahun 2009, tentang Narkotika.

“Meminta kepada mejalis hakim yang menyidangkan, menuntut terdakwa Ismail Hasibuan bin Kosim, dengan pidana selama 10 tahun penjara, denda Rp1 miliar, subsider 6 bulan penjara,” ungkap Anita di hadapan Hakim Ketua Sri Wahyuni.

Usai pembacaan tuntutan, majelis hakim menunda sidang hingga pekan depan, dengan agenda pembelaan (pledoi) terdakwa.

Mengutip surat dakwaan, kasus bermula pada 2019 lalu, Ismail bertemu dengan Ayem (DPO), mantan warga binaan Lapas Kelas II A Labuhanruku, Kabupaten Batubara, untuk bekerja sama dalam penjualan sabu-sabu milik Ayem.

Kerja sama pertama, Ismail menyuruh temannya Bottor Batubara (berkas terpisah) mengambil sabu-sabu seberat 1 kilogram dari Ayem di Kecamatan Limapuluh, Kabupaten Batubara. Setelah menerima sabu-sabu, Ismail menjual barang haram tersebut kepada Tedi (DPO), dengan menugaskan Bottor untuk mengantarkannya. Lalu uang hasil penjualan sabu-sabu tersebut, dikirim ke nomor rekening adik Ismail, terdakwa Siti Aisyah Hasibuan.

Pada Maret 2020, Ismail kembali membeli sabu-sabu kepada Ayem, seberat 4 kilogram, dan menugaskan Bottor untuk menerima, menyimpan, dan menjualnya kembali, kepada pembeli dari Medan, Batubara, dan Kisaran.

Selanjutnya, Ismail menghubungi Amran alias Jambul (berkas terpisah), warga binaan di Lapas Tanjunggusta Medan. Dan mereka sepakat untuk kerja sama dalam penjualan sabu-sabu. Dalam kerja sama tersebut, Amran sebagai penjual dengan pembayaran akan dilakukan setelah sabu-sabu laku terjual. Lalu Ismail mengirimkan sabu-sabu kepada Amran sebanyak 1 kilogram, dengan harga kesepakatan sebesar Rp440 juta.

Kemudian, sabu-sabu tersebut diantarkan ke Medan oleh Bottor, dan menyerahkannya melalui orang yang ditugaskan Amran, bernama Dian (DPO). Lalu Amran menyuruh Anggi Pramana alias Anggi (berkas terpisah), untuk menerima barang haram itu dari Dian.

Selanjutnya, pada 3 Maret 2020, Rajali Hasibuan (berkas terpisah), menelepon Amran dengan maksud untuk membeli sabu sebanyak 15 gram untuk dijualnya kembali kepada Jimi (DPO), dengan harga Rp9,75 juta.

Kemudian Rajali dan Jimi berangkat ke daerah Percut Seituan, Deliserdang, untuk menjumpai dan menerima sabu-sabu dari orang yang ditugaskan Amran, yakni Anggi. Setelah bertemu, lalu Rajali menerima sabu-sabu dari Anggi, dan menyerahkan uang pembelian sebesar Rp7,5 juta. Dan selanjutnya Rajali kembali ke Jalan Rahmadsyah, Kecamatan Medan Area.

Namun sekira pukul 20.00 WIB, begitu sampai di Jalan Rahmadsyah, tiba-tiba beberapa personel BNN Provinsi Sumut, langsung melakukan penangkapan terhadap Rajali, dan ditemukan barang bukti sabu-sabu seberat 14,8 gram.

Selanjutnya, petugas melakukan pengembangan dan berhasil mengamankan Anggi di daerah Jalan Tanjung Selamat, Desa Tanjungrejo, Kabupaten Deliserdang. Petugas pun kembali menangkap Amran di Lapas Tanjunggusta Medan.

Keesokan harinya, petugas melakukan penangkapan terhadap Julham di daerah Jalan Medio Santoso, Gang Saudara, Kecamatan Medan Timur. Petugas BNNP Sumut, kembali melakukan pengembangan dan berhasil menangkap terdakwa Siti Aisyah di Jalan Cahaya, Gang Setuju, Kecamatan Medan Timur.

Selanjutnya petugas melakukan penangkapan terhadap saksi Ismail di Lapas Kelas IIA Labuhanruku, Kabupaten Batubara. Dan petugas juga menangkap Bottor Batubara. (man/saz)

Wanita Pengedar 400 Ekstasi Diamankan, Seorang Tersangka Masih Buron

PELAKU: Petugas Polsek Patumbak menunjukkan pelaku rampok yang tertangkap beserta barang bukti di Mapolsek Patumbak, Rabu (20/1).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tim Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Medan Kota, berhasil menangkap seorang wanita berinisial Y (40), warga Jalan Medan-Binjai Km 16, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang. Y merupakan seorang pengedar narkotika jenis ekstasi, dengan barang bukti sebanyak 400 butir. Wanita ini dibekuk pada Sabtu, 2 Januari 2021 lalu, sekira pukul 16.30 WIB, di Jalan Teratai, Kelurahan Sarirejo, Kecamatan Medan Polonia.

PELAKU: Petugas Polsek Patumbak menunjukkan pelaku rampok yang tertangkap beserta barang bukti di Mapolsek Patumbak, Rabu (20/1).

Wakapolrestabes Medan AKBP Irsan Sinuaji, didampingi Kapolsek Medan Kota Kompol Riki Ramadhan, dan Kanit Reskrim Polsek Medan Kota Iptu Ainul Yaqin, pun memaparkan kronologis penangkapan.

Berawal dari informasi, akan ada transaksi narkotika jenis ekstasi di Jalan Teratai, Kelurahan Sarirejo, Kecamatan Medan Polonia. Atas Informasi tersebut, selanjutnya Tim Reskrim melakukan penyelidikan dan pada saat itu, tim mencurigai seorang perempuan yang mengendarai sepeda motor Honda Revo BK 55xx ABQ. “Dengan cara mengikuti tersangka, secara tiba-tiba, tim melakukan penyetopan kendaraan kepada pelaku,” ungkap Irsan di Mapolsek Medan Kota, Selasa (19/1) sore.

Hasilnya, lanjut Irsan, saat Y diperiksa, ditemukan satu plastik dibungkus kertas, berisi 400 butir ekstasi. Dan dari hasil interogasi, tersangka mengaku, barang tersebut diambil dari seorang laki-laki yang tidak dikenalnya. Y juga mengaku, temannya berinisial AR, yang memerintahkan tersangka mengambil barang tersebut.

“Saat ini, Kapolsek dan Kanit Reskrim masih terus melakukan pengembangan, serta akan mengejar tersangka AR, dan pemilik barang haram itu. Guna pemeriksaan lebih lanjut, tersangka Y diamankan di Mapolsek Medan Kota,” pung kasnya. (mag-1/saz)

DPRD Tebingtinggi Segera Proses Persetujuan Penyerahan Aset ke UINSU

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – DEWAN Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tebingtinggi pada akhir Januari 2021 akan menggelar rapat untuk menyetujui penyerahan aset Akbid Pemko Tebingtinggi ke Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU).

UINSU: Rektor UINSU beserta Wakil Rektor dan Dekan UINSU bersama Wali Kota Tebingtinggi, Pimpinan dan Anggota DPRD Tebingtinggi usai presentasi persiapan pembukaan kampus UINSU di Tebingtinggi.DEDDI MULIA PURBA/SUMUT POS.

Nantinya mulai Juni 2021, sudah dapat menerima seribu mahasiswa/i baru dari melalui UINSU Kampus Tebingtinggi. Perguruan tinggi ini akan mendidik sarjana yang mendukung kesehatan dan ekonomi umat.

Pemko Tebingtinggi sudah merencanakan menyerahkan aset eks Akbid Pemko Tebingtinggi senilai lebih Rp.13 milliar tersebut kepada UINSU makin mantap. Hal ini setelah Rektor UINSU Prof Dr H Syahrin Harahap MA menyampaikan presentasi kepada pimpinan dan anggota DPRD Tebingtinggi, Rabu (20/1).

UINSU tahun akademik 2021/2022 akan menerima mahasiswa/i baru untuk Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) dan Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI) di UINSU Tebingtinggi dari Tebingtinggi dan kabupaten/kota lainnya di Sumut.

Rektor UINSU Prof Dr H Syahrin Harahap MA memaparkan bahwa UINSU di Tebingtinggi melalui FKM dan FEBI UINSU bertujuan menghasilkan sarjana yang mendukung kesehatan dan ekonomi umat. UINSU mengembangkan integrasi keilmuan.

”Berdasarkan paradigma Wahdatul ‘Ulum’ UINSU menghilangkan pandangan sekularistik yang membagi ilmu kepada dua (ilmu umum dan ilmu agama). Paradigma yang dikembangkan adalah kesatuan ilmu (unity of knowledge) yang menggabungkan Islamic Science dan Islamic Studies, hingga menghasilkan Ulul Albab dan kader bangsa,” urai rektor.

Syahrin Harahap memaparkan bahwa outcome UINSU Kampus Tebingtinggi antara lain akan memberikan atmosfer akademik dan terpelajar. ”Tebingtinggi menjadi salah satu basis pendidikan dan dakwah di kawasan industri Sumut. Tebingtinggi menjadi salah satu zona pengembangan ekonomi Islam,” katanya.

Dipaparkan rektor, aset UINSU Sumut nanti akan memiliki enam kampus yakni 36.992 m2 di Medan Timur, 67.271 m2 di Medan Estate, 31.757 m2 di Medan Helvetia, 177.604 m2 di Pancurbatu, 1.000.000 m2 di Batangkuis dan 1.464 m2 di Tebingtinggi.

Wali Kota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan MM berterima kasih atas dukungan DPRD Tebingtinggi yang segera memproses persetujuan hibah aset yang lebih dari Rp.5 milliar tersebut. “Ini merupakan langkah baik bagi perkembangan Kota Tebingtinggi di bidang pendidikan tinggi,” katanya.

Ketua DPRD Basyaruddin Nasution menyampaikan, DPRD memiliki mekanisme dalam mengambil keputusan. Untuk itu secepatnya DPRD Tebingtinggi melakukan rapat-rapat di DPRD untuk mengambil keputusan.

“Tentu dalam hal ini dibutuhkan persetujuan DPRD, tahapannya itu, ya mulai dari kita mengambil keputusan, mulai dari Banmus kita Banmuskan, kita paripurnakan, lalu kita rapatkan untuk mengambil keputusan,” sebut ketua DPRDTebingtinggi. (dmp)

Aliran Listrik Medan Kembali Normal

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Setelah sempat mengalami gangguan pada instalasi regasifikasi milik Perta Arun Gas (PAG) yang menyuplai gas untuk kebutuhan sejumlah pembangkit listrik di Arun dan Belawan, kini gangguan tersebut berhasil diperbaiki. PLN memastikan pasokan listrik untuk warga Medan kembali normal.

Sebelumnya, PLN dan PAG telah berkoordinasi untuk menanggulangi masalah gangguan pembangkit milik PAG yang mengakibatkan terputusnya suplai gas ke pembangkit PLN. Dalam proses pemulihan, PAG mengalami kendala pada diesel start sehingga PLN membantu dengan mengirimkan diesel kontainer milik PLN dari PLTMG Arun 1. Sekitar jam 20.40 WIB, diesel kontainer berhasil dioperasikan. Untuk mengoptimalkan suplai listrik, PLN mengoperasikan seluruh pembangkit berbahan bakar minyak, sehingga pada selasa (19/1) pkl 23.48 WIB seluruh aliran listrik kembali normal.

“Dengan normalnya aliran gas yang menyuplai pembangkit Arun dan Belawan, bisa dipastikan pembangkit berbahan bakar gas bisa beroperasi penuh,” ungkap General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Utara, M. Irwansyah Putra.

Irwansyah menambahkan, sejak awal tidak terjadi permasalahan pada sisi pembangkit. Padamnya aliran listrik semalam karena suplai gas terganggu yang mengakibatkan mesin pembangkit tidak dapat beroperasi.

Berdasarkan pemantauan dari PLN Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara (UIKSBU), pasokan gas dari PAG sejak 20 Januari pagi, sekitar pukul 04.50 WIB sudah berangsur normal. Setelah dilakukan paralel unit, pembangkit pada saat itu langsung melakukan persiapan start kembali menunggu sampai tekanan gas cukup.

“Dengan kondisi saat ini, kami bisa pastikan aliran listrik warga sudah kembali seperti sedia kala,” pungkas Irwansyah. (ila)

Komisi III DPR RI Kesalkan Lolosnya Gembong Narkotika

LABUHANBATU, SUMUT POS. Komisi III DPR RI mengesalkan lolosnya FP alias Man Batak yang dikenal sebagai seorang gembong narkotika jenis sabu dari pihak Kepolisian Daerah Sumatera Utara. Bahkan, menilai Kapoldasu layak mendapat teguran dampak indikasi kelalaian personel Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut.

“Iya, harus mendapat teguran,” ujar salahseorang anggota Komisi III DPR RI, Desmon J Mahesa, Rabu (20/1) kepada Sumut Pos melalui selularnya.

Desmon bilang, Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) yang baru nantinya mesti memperhatikan kinerja para Kapolda. Khususnya kinerja Kapoldasu.

“Kita pelajari dulu. Tapi Kapolri yang baru mesti memperhatikannya,” kata Desmon di sela acara fit and proper tes calon Kapolri.

“Nanti akan saya sampaikan hal ini,” tandasnya.

Sebelumnya, Tim Ditres Narkoba Polda Sumut bersama Polres Labuhanbatu di Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada Minggu (10/1) berhasil menangkap Firman Pasaribu alias Man Batak, seorang warga jalan Padang Matinggi, Rantauprapat, Labuhanbatu.

Saat itu, Ia ditangkap bersama seorang wanita berinisial Lidiyawati (istri Man Batak) yang berprofesi sebagai aparatur sipil negara (ASN) dan seorang warga beserta barang bukti narkotika jenis sabu seberat 5 kilogram di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Kotapinang, Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

Ia berhasil dibekuk polisi, setelah melacak selama seminggu di Kota Rantauprapat dan Kota Pinang. Pelaku ini diketahui menjalankan peredaran narkoba sekitaran Kota Rantauprapat dan Kabupaten Labuhanbatu.

Tapi kemudian, dia berhasil melarikan diri dari pihak personel Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut. Hal itu dibenarkan Kapoldasu Irjen Pol Martuani Sormin kepada salahsatu mediaonline. Kapoldasu mengakui kalau anggotanya lalai dalam penangkapan gembong narkoba itu.

Sedangkan Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi, mengakui penangkapan itu. Meskipun akhirnya Man Batak berhasil meloloskan diri.

“Ada tiga orang tersangka yang kita tangkap, seorangnya wanita. Keseluruhan barang bukti narkotika yang kita sita sebanyak 5 kg sabu, mobil dan lainnya,” katanya, Sabtu (16/1).

Lebih lanjut, Hadi menuturkan awalnya petugas melakukan penangkapan di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Kotapinang, Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) dan di Desa Suka Maju, Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.

Di tempat kejadian perkara (TKP) pertama, petugas meringkus wanita PNS atas nama Lydia Agustika alias Lydia (36), warga Jalan Tennis, Keluharan Siringo-ringo, Kecamatan Rantau Utara, dan Khairuddin Aman Siregar alias Udin (37), warga Lingkungan Kampung Jawa, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu.

Kemudian, di TKP ke dua, petugas meringkus Priono alias Supri (43), warga Jalan Durian Desa Suka Maju, Kelurahan Suka Mulya, Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir.

“Dari pengungkapan itu disita barang bukti lima bungkus plastik berisikan narkotika jenis sabu dengan berat 5 kg, 1 tas ransel hitam, 3 handphone dan 1 unit mobil Honda CR-V hitam BK 160 LI,” tuturnya.

Hadi menuturkan, pengungkapan itu berbekal informasi masyarakat, mulanya petugas menghentikan mobil Honda CR-V hitam BK 160 LI yang dinaiki Lydia dan Khairuddin dan melakukan penggeledahan hingga ditemukan 1 ransel di dalamnya 5 bungkus plastik teh cina berisi 5 kg sabu.

“Kemudian petugas mengejar orang yang diduga sebagai bandar di daerah Desa Suka Maju Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir-Riau dan diamankan tersangka Priono alias Supri,” tuturnya.

Hadi menambahkan, tersangka Priono tidak mengaku sebagai bandar sabu, namun mengetahui adanya peredaran sabu di kampung tersebut.

“Sekarang ke tiga tersangka masih diperiksa intensif di Mapolda Sumut untuk pengembangan labih lanjut,” ujarnya.

Disinggung mengenai seorang tersangka berinisial MB yang berhasil kabur setelah diamankan, Hadi pun mengakui peristiwa tersebut. Menurutnya, tersangka MB berhasil kabur saat berada di dalam hotel untuk dilakukan pengembangan.

“Nah, pelaku yang saat itu bersama petugas di dalam hotel meminta untuk ke kamar kecil. Diduga karena lalai, tersangka kasus narkoba ini pun berhasil melarikan diri,” terangnya.

Hadi menjelaskan, kasus kaburnya tersangka kasus narkoba itu masih dalam penyelidikan dan terus dilakukan pengejara. Sementara itu, untuk personil yang lalai saat mengamankan tersangka hingga berhasil melarikan diri sudah menjalani pemeriksaan Propam Polda Sumut.

“Dipastikan personil lalai karena tersangka yang sudah ditangkap dapat melarikan. Saat ini kasusnya masih tangani Propam Poldasu,” pungkasnya. (fdh)

Gisel Bakal Jelaskan ke Gempi Soal Video Pornonya

SUMUTPOS.CO – Gisella Anastasia dikenakan wajib lapor setiap Senin dan Kamis, usai dia ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Polda Metro Jaya, terkait kasus pornografi. Gisel mengaku tidak keberatan diharuskan datang ke Polda setiap 2 hari tersebut.

Menurut Gisel, tidak ditahan dan masih diizinkan berkumpul dengan putrinya, Gempi, di rumah, sudah merupakan kebahagiaan mendalam bagi dia. Gisel pun tidak tahu sampai kapan diharuskan wajib lapor.

“Belum tahu. Kami akan ikut sesuai prosedur. Wajib lapor seperti absen lah kurang lebih,” ungkap Gisel, saat ditemui di Polda Metro Jaya, Senin (18/1) lalu.

Kekasih mantan atlet basket Wijaya Saputra alias Wijin itu, mengaku, Gempi tidak tahu atas kasus yang kini menderanya. Menurut Gisel, hanya masalah waktu sampai Gempi nantinya akan bertanya kepada dia soal kasus video porno yang membuatnya berurusan dengan hukum.

“Gempi enggak tahu. Nanti pada masanya dia minta dijelaskan, pasti aku jelaskan,” tuturnya. Dia juga mengatakan, sangat menjaga agar sebisa mungkin Gempi tidak tahu apa yang terjadi untuk saat ini. Gempi hanya dibolehkan menonton tayangan dari televisi berbayar, dan tontonannya pun adalah tayangan khusus untuk anak-anak. “Gempi nontonnya di televisi berlangganan, dan selalu ditemani juga kalau harus buka gadget,” pungkas Gisel. (jpc/saz)

Pengelolaan Big Data, Bisa Dongkrak Kunjungan Wisatawan

JALAN KAKI: Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno, berjalan kaki menuju Kementerian Perhubungan di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, baru-baru ini.FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS.

JAKARTA, SUMUTPOS.Co – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahudin Uno mengatakan, pengelolaan data bisa mendatangkan lebih banyak lagi wisatawan jika dikelola dengan baik. Karena itu, penggunaan teknologi big data sebagai acuan memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi satu langkah strategis Kemenparekraf.

JALAN KAKI: Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno, berjalan kaki menuju Kementerian Perhubungan di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, baru-baru ini.FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS.

Sandiaga mencontohkan, melalui big data diketahui minat turis ke Lombok tidak hanya mengunjungi spot-spot wisata unggulan seperti Mandalika atau Gili saja. Tapi ada daerah-daerah lain yang disambangi juga.

“Dari data yang kita dapat, misalnya di NTB, ternyata minat itu bukan hanya di wilayah Mandalika saja. Tapi ada juga minat di Rinjani, Sengigi, dan Sumbawa. Itu kita dapatkan dari big data,” ungkap Sandiaga, dalam keterangan tertulisnya pada JawaPos.com (Grup Sumut Pos).

Tak hanya bisa mengukur minat wisatawan, melalui big data juga diketahui masyarakat dan pemangku kepentingan di Lombok menginginkan status bandara internasional di wilayahnya. Berdasarkan big data, ada peningkatan kunjungan kala ada penerbangan langsung dari dan ke luar negeri.

“Mengenai direct flight, kita cek sesuai, direct flight dari beberapa tempat ke Lombok ini meningkatkan kunjungan wisatawan,” jelas Sandiaga lagi.

Lebih lanjut, Sandiaga mengatakan, penggunaan big data sebagai basis mengambil kebijakan sangat membantu pihaknya dalam memajukan sektor pariwisata di Tanah Air.

“Jika kita mengambil kebijakan berbasis data, menggunakan big data, analytics kita akan sangat terbantu,” pungkasnya. (jpc/saz)

Bank Ringankan Kredit hingga Rp977,1 T, Terbesar Sepanjang Sejarah

Gedung Kantor Pusat Otoritas Keuangan (OJK) Jakarta.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, restrukturisasi kredit perbankan per 4 Januari 2021 mencapai Rp977,1 triliun. Program restrukturisasi dilaksanakan mendukung dunia usaha yang bisnisnya kesulitan akibat wabah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini.

Gedung Kantor Pusat Otoritas Keuangan (OJK) Jakarta.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Heru Kristiyana memaparkan, restrukturisasi telah diberikan kepada 7,56 juta debitur di berbagai daerah dari 101 bank. Bahkan, restrukturisasi tersebut merupakan restrukturisasi terbesar yang pernah terjadi di industri perbankan.

“Restrukturisasi terbesar sepanjang sejarah saya menjadi pengawas,” ungkap Heru dalam acara Webinar Sharia Economic Outlook 2021, Selasa (19/1).

Heru juga menjelaskan, mayoritas debitur yang mendapat restrukturisasi kredit adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sebesar 77 persen atau 5,81 juta adalah UMKM. Sedangkan untuk debitur non-UMKM hanya 23 persen dari total keseluruhan.

Kemudian, lanjut Heru, berdasarkan besaran nominal baki debet masih dikuasai oleh debitur non-UMKM. Tercatat akumulasi baki debit untuk debitur non-UMKM senilai Rp584,45 triliun atau 60 persen dari total restrukturisasi. Sedangkan, untuk debitur UMKM sebesar 40 persen atau Rp387 triliun.

Heru mengatakan, aturan restrukturisasi tersebut telah diatur dalam POJK 11/2020 yang memang ditujukan untuk memberikan keringanan kepada bank maupun debitur di masa pandemi. Ketika debitur membutuhkan restrukturisasi, bank tidak perlu memupuk pencadangan.

Namun, pihaknya juga terus mengantisipasi seberapa kuatnya perbankan dalam membentuk CKPN dan menjaga likuiditas. Sehingga, OJK berharap perbankan dapat mengantisipasi dampak restrukturisasi kredit yang diperpanjang sampai Maret 2022 mendatang. (jpc/saz)

Pemulihan Ekonomi Nasional Pasca Covid-19 di 2021, Perbankan Syariah Punya Peran Penting

WEBINAR: Ketua Project Management Office (PMO) Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN, Hery Gunardi, saat mengikuti Webinar Sharia Economic Outlook Ekonomi Syariah Indonesia 2021.

SUMUTPOS.CO – Ekonomi syariah dinilai sangat berpotensi menjadi pendekatan alternatif dan motor baru untuk mendorong pemulihan dan pertumbuhan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Karena memiliki keunggulan-keunggulan yang berakar pada prinsip syariah, yakni relatif stabil, aman, dan resilient.

WEBINAR: Ketua Project Management Office (PMO) Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN, Hery Gunardi, saat mengikuti Webinar Sharia Economic Outlook Ekonomi Syariah Indonesia 2021.

Untuk memaksimalkan potensi tersebut, kolaborasi dan berbagai kebijakan inovatif harus dilakukan oleh berbagai pihak dan pemangku kebijakan. Potensi ekonomi syariah sebagai motor baru bagi pertumbuhan ekonomi nasional, terlihat dari daya tahan industri keuangan syariah sepanjang pandemi pada 2020 lalu.

Meski di tengah pandemi yang telah mengakbatkan stagnasi kegiatan ekonomi yang memicu kesulitan moneter yang terjadi sepanjang tahun lalu, industri keuangan syariah dapat tumbuh hingga melampaui capaian industri keuangan konvensional.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sepanjang 2020 pertumbuhan aset industri keuangan syariah mencapai 21,48 persen, menjadi Rp1.770,32 triliun. Jumlah ini mencakup aset yang dimiliki industri perbankan syariah sebesar Rp593,35 triliun, pasar modal syariah Rp1.063,81 triliun, dan IKNB syariah Rp113,16 triliun.

Pertumbuhan positif di sektor industri perbankan syariah juga terjadi sepanjang 2020. Hingga akhir tahun lalu, pembiayaan Bank Umum Syariah di Indonesia tumbuh 9,5 persen secara tahunan (year-on-year), jauh di atas pertumbuhan pembiayaan industri perbankan nasional di level -2,41 persen. Pertumbuhan ini ditopang ketahanan yang cukup baik dengan rasio CAR sebesar 21,59 persen, NPF Gross 3,13 persen, dan FDR 76,35 persen.

“Indikator-indikator ini memberikan kepercayaan, kami akan lebih bagus di 2021. Kami juga menyambut baik, di Islamic Finance Development Report 2020 Indonesia menempati ranking kedua sebagai The Most Developed Country in Islamic Finance. Kemudian Indonesia menempati ranking keempat di Global Islamic Indicator 2020/2021, dan peringkat keenam di kategori keuangan syariah. Ini indikator, kita bisa ke depan lebih baik lagi di pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah. Kita bisa menjadi kelas dunia mengalahkan negara-negara lain,” ungkap Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, dalam Webinar Sharia Economic Outlook Ekonomi Syariah Indonesia 2021, Selasa (19/1).

Ada 4 hal yang harus dilakukan pelaku industri keuangan serta perbankan syariah agar mampu membawa Indonesia menjadi negara terdepan dalam penerapan ekonomi dan keuangan syariah. Pertama, harus ada upaya bersama agar market share keuangan syariah di Indonesia bisa tumbuh hingga target sebesar 20 persen. Kedua, inklusi dan literasi keuangan syariah harus ditingkatkan.

Ketiga, pelaku industri keuangan syariah harus menghadirkan lebih banyak lagi produk berbasis syariah. Terakhir, penggunaan teknologi serta SDM yang tangguh untuk menghadirkan akses layanan keuangan syariah yang masif, luas, murah dan akurat.

“Kami sambut baik rencana Kementerian BUMN menggabungkan 3 bank syariah, yang dimiliki kementerian. Ini akan menjadi pengungkit dan benchmark baik dari segi produk, inovasi, akses masyarakat, SDM, dan menjadi role model, bahkan bukan hanya di Indonesia, tapi juga level regional dan global,” tutur Wimboh.

Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN, Nawal Nely mengatakan, PT Bank Syariah Indonesia Tbk, sebagai entitas hasil merger 3 bank syariah milik negara, bisa bantu mempercepat perwujudan multiplier effect ekonomi nasional.

Melalui merger, diharapkan skala cakupan dan layanan perbankan syariah bisa semakin menjangkau masyarakat. Apalagi, nantinya Bank Syariah Indonesia akan beroperasi dengan mengandalkan keberadaan 1.200 cabang dan 20 ribu lebih pekerja yang tersebar di seluruh Tanah Air.

“Diharapkan dalam peta perbankan di Indonesia BSI akan menduduki ranking 7 atau 8 berdasarkan skala asetnya. Secara global, Bank Syariah Indonesia akan menjadi satu dari top 10 global bank yang Islamic. Kemudian efisiensi biaya terhadap pendapatan secara kolektif, normally akan membaik jika skala aset perbankan syariah ini disatukan. Harapannya adanya konsolidasi, rasio biaya terhadap pendapatan ini bisa menurun ke 45 persen hingga 50 persen,” kata Nawal.

Kementerian BUMN berharap proses konsolidasi Bank Syariah Indonesia sepanjang 2021 berjalan lancar.

“It’s a journey and it’s important. Di masa sekarang memang seharusnya konsolidasi dilakukan untuk memperkuat posisi masing-masing player di perbankan, agar bisa menjaga relevansi product offering ke nasabah maupun menjaga governance dari implementasi ekspansi BSI,” imbuhnya.

Fasilitator Ekosistem Ekonomi Syariah

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Heru Kristiyana berharap, ke depannya Bank Syariah Indonesia dapat memfasilitasi seluruh kebutuhan pelaku industri di ekosistem ekonomi syariah. Selain itu, bank hasil merger ini diharap membantu peningkatan share asset perbankan syariah yang kini berada di angka 6,51 persen dibanding total aset perbankan nasional.

Bank Syariah Indonesia diprediksi mampu mewujudkan visi menjadi pemain global dan pemain utama di industri perbankan syariah dunia dalam kurun 3-4 tahun mendatang. Visi ini bisa terwujud dengan pelayanan Bank Syariah Indonesia yang akan fokus di segmen UMKM, ritel, konsumer, dipadu kemampuan mengelola nasabah wholesale yang baik.

Bank Syariah Indonesia digadang memiliki total aset hingga Rp239 triliun dengan modal inti lebih dari Rp20,4 triliun. Selain memiliki fundamental kuat, Bank Syariah Indonesia juga memiliki beragam produk untuk ditawarkan kepada masyarakat, baik di segmen ritel, UMKM, serta korporasi.

Didukung kemampuan teknologi terbaik, Bank Syariah Indonesia berkomitmen menyediakan pengalaman perbankan digital terbaik bagi pelanggan. Layanan Bank Syariah Indonesia akan didukung jaringan yang luas, dengan operasional lebih dari 1.200 cabang untuk melayani masyarakat di seluruh daerah. (gus/saz)

Perbaikan Plant Perta Arun Gas Selesai, Pasokan Gas Kembali Normal

Plant Site PT Perta Arus Gas (PAG) di Lhokseumawe, Aceh.

LHOKSEUMAWE, SUMUTPOS. CO– Sehubungan dengan pemadaman listrik di sebagian wilayah Aceh akibat terganggunya pasokan gas ke dua PLTG, saat ini pasokan gas kembali normal setelah tuntasnya perbaikan di Plant Site PT Perta Arun Gas (PAG) di Lhokseumawe, Aceh. Suplai gas ke PLN Belawan dan PLN PLTMG Arun kini sudah kembali seperti semula.

Manager Corporate Corprate Communication & CSR PAG Iskandarsyah menyatakan, pihaknya langsung berupaya melakukan pemulihan setelah terjadinya kendala yang menyebabkan terganggunya distribusi gas. Perbaikan dilaksanakan semaksimal mungkin untuk memastikan kehandalan gas dapat beroperasi dengan normal dan selesai pada Rabu (20/01/2021) dini hari.

“Seterusnya, sistem dapat beroperasi dan bertahap penyaluran gas kembali normal,” ujar Iskandarsyah.

Pentingnya energi listrik dalam kehidupan sehari-hari pun memacu PAG mengupayakan yang terbaik, sehingga kejadian ini tidak berdampak terlalu luas dan mengangu kegiatan-kegiatan vital masyarakat terdampak.

“Kami juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan akibat gangguan yang terjadi, dan akan berupaya perbaikan agar kejadian tersebut tidak terulang lagi sehingga kenyaman dalam menikmati gas sebagai energi baik yang efisien bisa senantiasa dirasakan.” tambah Iskandarsyah.

Disebutkan Iskandarsyah, perbaikan dapat dilakukan tidak lepas dari sinergi yang dilakukan dengan tim PLN PLTMG Arun-1

“Saat ini plant PAG telah kembali mengalirkan gas ke ruas pipa gas Arun-Belawan,” ujar Iskandarsyah.

Disebutkan Iskandar, PAG selalu berkomitmen untuk memastikan kelancaran suplai gas ke PLN. Dengan demikian pasokan listrik kepada masyarakat di Wilayah Aceh dan Semuatera Utara tetap berjalan dengan normal. Sebagai bagian dari pionir pemanfaatan gas bumi, PAG akan terus memberikan layanan terbaik dalam menjaga kehandalan pemenuhan gas bumi di wilayah Aceh dan Sumetera Utara, khususnya industri dan pembangkit listrik.

Dukungan seluruh stakeholder dan masyarakat agar PAG sebagai bagian dari Subholding gas dapat terus menjadi penyedia energi baik energi baik gas bumi, energi yang ramah lingkungan, praktis, dan andil dalam ketahanan energi nasional. (rel/ram)