27 C
Medan
Wednesday, December 24, 2025
Home Blog Page 3665

Program Perekrutan 1 Juta Guru PPPK, Mendikbud Tegaskan Seleksi Tetap Melalui Tes

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Guru honorer yang telah lama mengabdi meminta agar tidak mengikuti tes dan langsung lolos diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Hal itu pun ditanggapi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

Dia menegaskan bahwa tes akan tetap diadakan sesuai dengan peraturan undang-undang (UU) yang berlaku. Sebab, jika tidak melalui tes, tidak diketahui guru tersebut memiliki kompetensi yang bagus atau tidak.

“Tahun ini semua guru honorer bisa membuktikan kelayakannya untuk menjadi PPPK, tapi tetap dengan standar (tes) karena kalau tidak ada tes itu, kita berpotensi merugikan anak-anak kita dan itu tidak boleh,” terang dia secara daring, Selasa (19/1).

Dia pun kembali menjelaskan bahwa untuk pertama kalinya, semua guru honorer berkesempatan menjadi ASN. Sebelumnya, guru honorer perlu mengantri untuk bisa mengikuti seleksi PPPK. “Yang lulus tes akan diangkat menjadi PPPK, itu adalah pegawai pemerintah dengan gaji yang setara PNS. Jadi dari sisi kesejahteraan dulu kita selesaikan ini,” imbuhnya.

Formasi yang disediakan berjumlah 1 juta, namun tentunya tidak semua dapat lolos tes, di mana hal itu tergantung dengan kemampuan masing-masing peserta. “Jadi kalau lulus tes satu juta, ya 1 juta. Kalau yang lulus tes cuma 100 ribu, cuman 100.000. Yang lulus tes 200 ribu ya 200 rihu yang menjadi PPPK,” terangnya.

Nadiem menambahkan, meskipun gagal di kesempatan pertama, guru honorer dapat mengambil kesempatan lagi sampai 3 kalau di tahun ini ataupun tahun depan. Bahkan, pihaknya juga memberikan modul pembelajaran untuk memudahkan para guru lulus seleksi.

“Kita akan memberikan kesempatan tes ini bisa dilakukan secara online di tempat testing center kita. Jadi ini 1 inovasi untuk bisa memberikan keadilan sosial bagi semua guru honorer untuk bisa membuktikan kepada negara bahwa mereka layak menjadi setara kesejahteraannya dengan PNS walaupun PPPK ya,” pungkasnya.

Program rekrutmen guru lewat skema pegawai pemerintahan dengan perjanjian kerja (PPPK) memperoleh banyak dukungan dari pemerintah daerah (pemda).

Program ini dinilai mampu memperjelas status guru sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan mendorong kesejahteraan para guru honorer.

Inisatif ini juga mendukung kebijakan pemda dalam meningkatkan kualitas pendidikan di masing-masing wilayah.

Akhir tahun 2020, Kemenpan RB, Kemendikbud dan BKN mengundang BKPP dan Disdik untuk rekonsiliasi data kekurangan guru. “Di Semarang tidak alami kendala, karena seleksi guru PPPK harus yang terdaftar di Dapodik,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Saptogiri yang mendukung program pemerintah dalam merekrut guru PPPK, Selasa (19/1).

Perlu diketahui, program rekrutmen guru melalui PPPK membuka kesempatan bagi guru honorer untuk dapat mengikuti seleksi guru di 2021.

Data Kemendikbud mencatat lebih dari 700 ribu guru yang berstatus honorer yang kesejahteraannya jauh berada di bawah standar. Seleksi dibuka berdasarkan Dapodik Kemendikbud yang memperkirakan kebutuhan guru di sekolah negeri mencapai satu juta guru, di luar guru PNS yang saat ini mengajar. 

Oleh karena itu, pemda didorong untuk mengajukan formasi sesuai dengan kebutuhan guru dan tenaga pendidik di wilayahnya.

Gunawan menyebutkan, program seleksi guru PPPK sebagai inisatif yang tepat dalam mencukupi kebutuhan guru di seluruh pelosok Indonesia. Hal itu sekaligus memberikan penghargaan kepada guru honorer yang sudah lama mengabdi. Apalagi program guru PPPK ini sudah memberikan jaminan gaji para guru terpilih melalui APBN. Namun dia masih menunggu peraturan khusus untuk rekrutmen guru PPPK.

“Status guru PPPK menjadi kewenangan pusat, karena sampai dengan sekarang peraturan guru PPPK belum terbit dan baru aturan standar gaji yang sudah diterbikan,” jelas dia.

Dia menambahkan, dirinya terus melakukan persiapan dengan mendata kebutuhan guru saat ini, dimulai jenjang SD hingga SMP. “Tidak termasuk guru Pendidikan Agama yang menjadi kewenangan Kementerian Agama (Kemenag),” jelas dia. (bbs/azw)

HUT ke-65 PAB, Ijeck Harapkan Terus Semangat

PLAKAT: Ketua Umum PAB Drs Ahmad Nasution MPd didampingi sejumlah dewan pembina/pengawas menyerahkan plakat kepada Wagubsu Drs H Musa Rajekshah MHum saat menghadiri acara HUT ke-65 PAB .

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Musa Drs H Rajekshah MHum mengharapan agar Perkumpulan Amal Bakti (PAB) terus bersemangat dalam mengelola pendidikan dan mendidik anak-anak sebagai generasi penerus bangsa di masa pandemi Covid-19.

PLAKAT: Ketua Umum PAB Drs Ahmad Nasution MPd didampingi sejumlah dewan pembina/pengawas menyerahkan plakat kepada Wagubsu Drs H Musa Rajekshah MHum saat menghadiri acara HUT ke-65 PAB .

“Sejak dulu hingga sekarang, PAB tetap konsen mengelola dan mendidik anak-anak bangsa sekaligus melahirkan generasi penerus bangsa sehingga dengan potensi yang dimiliki saat ini dan di saat pandemi tetap bersemangat mendidik anak-anak bangsa,” kata Wagubsu yang akrap disapa Ijeck saat menghadiri acara hari ulang tahun (HUT) ke-65 PAB di GOR PAB 2 Helvetia Desa Helvetia Kecamatan Labuhandeli, Selasa (19/1).

Dalam acara HUT ke 65 PAB, selain dihadiri Wagubsu, hadir juga Ketua Umum PAB Drs Ahmad Nasution MPd, para Dewan Pembina/Pengawas antara lain Prof M Hatta, DR H Ismail Effendi MSi dan Rosman S Marno, para kepala sekolah dan madrasah serta dosen STKIP Amal Bakti.

Wagubsu menambahkan, meskipun program tatap muka masih belum bisa dilaksanakan namun pihaknya merasa yakin PAB tetap mendidik anak-anak dengan semua potensi yang dimiliki apalagi PAB juga memiliki Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP). “Mari kita semuanya sama-sama berdoa agar wabah pandemi segera berakhir sehingga semua aspek pembangunan bisa berjalan lancar sesuai yang diharapkan,” ujar Wagubsu.

Diakui Wagubsu, selama terjadinya wabah pandemi di penjuru dunia maka hampir semua negara menghadapi masalah yang sama terutama masalah ekonomi sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Dalam kesempatan itu, Wagubsu mengharapkan agar PAB tetap menggelorakan semangatnya dalam mencerdaskan generasi muda sekaligus meningkatkan sumber daya manusia. (fac/azw)

“Pemprovsu sangat berterimakasih kepada PAB yang kini telah memiliki 84 sekolah dan satu perguruan tinggi karena telah turut serta dalam program mencerdaskan bangsa,” sebut Wagubsu.

Sebelumnya, Ketua Umum PAB Drs Ahmad Nasution MPd menyebutkan, di saat pandemi Covid-19 kepercayaan masyarakat terhadap PAB masih tinggi karena dibuktikan dengan banyaknya murid-murid baru yang mendaftar ke sekolah-sekokah yang dikelola oleh PAB, mulai dari SD, SMP, SMA, SMK, madrasah tsanawiyah dan perguruan tingginya.

“Alhamdulillah, kepercayaan masyarakat terhadap PAB masih tinggi dan dibuktikan murid-murid yang belajar di lingkungan PAB semakin banyak dan bertambah jumlahnya di masa pandemi,” ujar Rahmad.

Oleh sebab itu, tambah Rahmad, semua guru-guru dan pengurus PAB tetap melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh para pendahulunya karena apa yang telah dilaksanakan selama ini merupakan investasi dunia akhirat.

Acara HUT ke-65 PAB diisi dengan pemberian hadiah kepada siswa-siswi yang meraih juara pada perlombaan siswa antarsekolah PAB.(fac/azw)

Dukung Program Merdeka Belajar, PT TPL Ikat Nota Kesepahaman dengan USI

KERJA SAMA: PT Toba Pulp Lestari Tbk (TPL) melaksanakan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding atau MoU) dengan Universitas Simalungun (USI) di Medan, Selasa (19/1).

PT Toba Pulp Lestari Tbk (TPL) melaksanakan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding atau MoU) dengan Universitas Simalungun (USI). Kegiatan ini untuk mendukung Program Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh pemerintah sebagai otonomi bagi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Swasta (PTS), khususnya dalam mengimplementasikan kurikulum Kampus Merdeka-Merdeka Belajar dengan dunia industri.

KERJA SAMA: PT Toba Pulp Lestari Tbk (TPL) melaksanakan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding atau MoU) dengan Universitas Simalungun (USI) di Medan, Selasa (19/1).

Direktur TPL Jandres Silalahi sangat menyambut baik pelaksanaan nota kesepahaman dengan kampus USI yang berlaku sejak 7 Desember 2020 hingga 31 Desember 2025 ini. Harapannya perusahaan bubur kertas (TPL) dapat mendukung dan memberikan yang terbaik untuk kemajuan dunia pendidikan, khususnya perguruan tinggi. Menurut Jandres Silalahi Program Merdeka Belajar salah satu implementasi perusahaan dalam mendukung kegiatan kurikulum Kampus Merdeka – Merdeka Belajar dengan dunia industri.

“Mewakili dunia industri kami sangat mendukung program ini dapat berjalan dengan baik dan sesuai harapan dari perusahaan dan universitas. Kerjasama yang meliputi magang praktek industri bagi mahasiswa dilakukan dilokasi operasional perusahaan.

“Dalam praktik kurikulum Kampus Merdeka-Merdeka Belajar, baik perusahaan maupun universitas mengunjuk pembimbing magang mahasiswa, agar lebih terarah dan sesuai dengan pelaksanaan program dari pemerintah,” kata Jandres Silalahi dan Anwar Lawden salah satu Direktur TPL yang juga hadir dalam nota kesepahaman di Medan, Selasa (19/1).

Program Merdeka Belajar Universitas Simalungun diikuti lima fakultas di Kampus USI, yakni Teknik, Ekonomi, Hukum, FKIP, dan fakultas Pertanian, yang masing-masing diatur dalam Memorandum of Agreement. Rektor USI Dr Corry MSi mengatakan sangat bersyukur perusahaan swasta seperti TPL memberikan dukungan atas program ini.

Menurutnya ini merupakan kesempatan berharga bagi mahasiswa dalam penerapan dan praktik ilmu yang mereka dapat dapat jenjang pendidikan kemahasiswaan.

“Kami berterima kasih banyak pihak TPL mau mendukung program ini, dan saya himbau kepada seluruh mahasiswa peserta magang wajib mentaati peraturan dan displin yang berlaku dalam perusahaan. Dan seluruh kegiatan praktik industri di lapangan, menjadi kewajiban bagi mahasiswa untuk membuat laporannya,’ tegas Rektor USI Corry.

Hadir dalam pertemuan tersebut Advisor Socap TPL Ir Simon H Sidabukke MSi, Manager Corpcom TPL Norma Hutajulu, Wakil Rektor USI dan sejumlah dekan di Fakultas USI (Hukum, Pertanian, Teknik, FKIP, Ekonomi). (rel/sih/azw)

Tahap Pertama, 367 Ribu Pensiunan PNS Dapat Pencairan Dana Taperum

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) telah mencairkan dana Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (Bapertarum) milik 367.740 pensiunan PNS atau ahli waris pada Selasa (19/1).

“Untuk (pencairan) tahap pertama dananya Rp1,5 triliun. Masing-masing PNS pensiun sudah menerima dana sesuai dengan saldo dari tabungannya. Saya sampaikan tabungan di sini adalah simpanan beserta pemupukannya setelah diperhitungkan bantuan-bantuan yang dulu pernah diterima selama menjadi peserta Bapertarum,” ujar Deputi Komisioner Bidang Pengerahan Dana Tapera, Eko Ariantoro dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (19/1).

Sejak Bapertarum – PNS dibubarkan, dana Taperum dikembalikan kepada PNS yang pensiun hingga bulan April 2019.

Setelah dana dialihkan oleh Tim Likuidasi, BP Tapera mengembalikan Dana Taperum beserta hasil pemupukannya bagi PNS yang pensiun pada periode Mei 2019 hingga Desember 2020 dalam dua tahap.

Pengembalian tahap pertama yaitu sebanyak 367.740 orang yang akan dilaksanakan pada tanggal 19 Januari 2021 dan untuk tahap kedua akan dilaksanakan pada bulan Februari 2021. “Perhitungan atas dana Taperum PNS pensiun masih akan dilanjutkan, bersamaan dengan proses verifikasi dan validasi data PNS aktif dalam rangka perhitungan saldo awal peserta Tapera,” kata Eko.

Pengembalian dana tersebut dilakukan sesuai hasil likuidasi aset Bapertarum-PNS yang kemudian diperhitungkan sebagai saldo Taperum untuk setiap individu PNS. BP Tapera sendiri telah menerima pengalihan dana dari tim likuidasi dengan total jumlah sebesar Rp11,86 triliun.

Pasca diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), Kementerian PUPR membentuk Tim Likuidasi Aset Bapertarum-PNS yang melibatkan Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PAN RB, dan BKN.

Tim Likuidasi tersebut telah melakukan perhitungan dan penetapan Dana Taperum yang kemudian dialihkan ke BP Tapera secara bertahap pada Desember 2020 dan Januari 2021. Dana Taperum yang telah dialihkan tersebut dikembalikan kepada PNS pensiun atau ahli waris yang dilakukan secara langsung serta kepada PNS aktif sebagai saldo awal Tapera. Dana Tabungan Perumahan (Taperum) bagi PNS pensiun atau ahliwWaris telah dicairkan oleh BP Tapera bekerja sama dengan PT Taspen.

Dana Taperum bagi PNS pensiun ditransfer langsung ke rekening masing-masing yang tercatat dalam data PT Taspen mulai hari ini, 19 Januari 2021. “PNS pensiun tidak perlu datang ke kantor BP Tapera untuk mengajukan klaim. Dana Taperum tersebut langsung ditransfer ke rekening masing-masing mulai hari ini, melalui Taspen sesuai hasil verifikasi dan validasi data, sehingga PNS pensiun cukup tinggal di rumah saja,” ujar Eko Ariantoro. (jpnn/ila)

Dugaan Korupsi Senilai Rp43 Triliun, Kejagung Geledah Kantor BPJS Ketenagakerjaan

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Tim penyidik pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) pada Kejaksaan Agung mendalami kasus dugaan korupsi pada Pengelolan Keuangan dan Dana Investasi oleh PT. Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Tim penyidik juga telah melakukan penggeledahan di Kantor Pusat BPJS Ketenagakerjaan pada Senin (18/1) kemarin.

Kepala Pusat Penerangan Kejagung, Leonard Eben Ezer Simanjuntak mengungkapkan, tim penyidik Kejagung menyita dokumen usai menggeledah kantor pusat BPJS Ketenagakerjaan di kawasan Jakarta Selatan. Dokumen tersebut diduga berkaitan dengan dugaan korupsi pada pengelolan keuangan dan dana investasi oleh PT. BPJS Ketenagakerjaan.

“Pada Senin (18/1/2021), Tim Jaksa penyidik telah melakukan penggeledahan di Kantor Pusat BPJS Ketenagakerjaan di kawasan Jakarta Selatan dan menyita data serta dokumen,” kata Leonard dalam keterangannya, Selasa (19/1).

Leonard mengungkapkan, pada hari ini juga pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap 10 orang saksi. Kemudian pada Rabu (20/1) mendatang juga akan memeeriksa 10 orang saksi yang berkaitan dengan kasus tersebut. “Adapun 20 orang saksi merupakan pejabat dan karyawan Kantor Pusat BPJS Ketenagakerjaan Jakarta,” tegas Leonard.

Leonard menyampaikan, kegiatan penyidikan ini dipastikan mematuhi protokol kesehatan. ”Kegiatan Tim Jaksa Penyidik sejak 18 Januari 2021 – 20 Januari 2021 dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan tentang pencegahan dan penanggulangan pandemi Covid-19,” pungkasnya.

Sebelumnya, Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Febri Ardiansyah menyatakan, pihaknya sedang menelusuri dugaan korupsi pada pengelolan keuangan dan dana investasi oleh PT. BPJS Ketenagakerjaan. Bahkan diduga nilai kasus korupsi yang terjadi mencapai triliunan rupiah.

“BPJS itu sampai sekarang masih kita lihat karena seperti Jiwasraya, transaksi banyak. Nilainya sampai Rp43 triliun sekian di reksadana dan saham,” ujar Febri di Gedung Bundar Kejagung, Jakarta Selatan, Selasa (29/12).

Febri menjelaskan, saat ini Kejagung masih melakukan penelusuran apakah investasi yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan melanggar hukum atau tidak. Sehingga mengakibatkan kerugian negara.

Jik nantinya tidak terjadi penyimpangan dalam proses investasi, melainkan hanya risiko bisnis. Penyidik tidak akan melanjutkan tindak pidana dalam peristiwa tersebut. “Mungkin ada kerugian tapi dalam kapasitas risiko bisnis, ya tidak ada pidananya,” pungkas Febri.

Sementara itu, Manajemen BPJAMSOSTEK menyampaikan, pihaknya menghormati proses penyidikan yang dilakukan Kejaksaan Agung (Kejagung) mengenai dugaan korupsi tersebut. “Kami mengedepankan azas praduga tidak bersalah dan menghormati proses penyidikan yang sedang berlangsung di Kejagung. Manajemen BPJAMSOSTEK siap untuk memberikan keterangan dengan transparan guna memastikan, apakah pengelolaan investasi telah dijalankan sesuai tata kelola yang ditetapkan,” kata Deputi Direktur Humas dan Antar Lembaga BPJAMSOSTEK, Irvansyah Utoh Banja dalam keterangannya, Selasa (19/1).

Irvansyah mengharapkan, proses penyidikan yang dilakukan Kejagung tidak menimbulkan spekulasi dan keresahan di publik, saat pemerintah sedang berupaya keras dalam memulihkan ekonomi nasional. Terlebih, pengelolaan dana yang dilakukan BPJAMSOSTEK mengacu pada instrumen dan batasan investasi yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2013 dan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2015, serta beberapa Peraturan OJK.

“BPJAMSOSTEK juga memiliki aturan yang ketat terkait dengan pemilihan mitra investasi dan selalu bekerjasama dengan mitra terbaik,” tegas Irvansyah.

Menurutnya, strategi investasi BPJAMSOSTEK selalu mengutamakan aspek kepatuhan, kehati-hatian dan tata kelola yang baik (good governance) untuk mendapatkan hasil yang optimal sepenuhnya untuk peserta dengan risiko yang terukur.

Irvansyah membeberkan, dana kelola BPJAMSOSTEK hingga 31 Desember 2020 telah mencapai Rp486,38 triliun dengan hasil investasi mencapai Rp32,30 triliun, serta YOI mencapai 7,38 persen. “Aset alokasi per 31 Desember 2020, Surat Utang 64 persen, Saham 17 persen, Deposito 10 persen, Reksadana 8 persen, dan Investasi langsung 1 persen,” ungkap Irvansyah.

Selain itu, Irvansyah mengungkapkan, hingga 31 Desember 2020, sebanyak 98 persen dari portofolio Saham BPJAMSOSTEK ditempatkan pada saham LQ45. Menurutnya, penempatan pada instrumen Reksadana juga berdasarkan pada underlying asset yang memiliki fundamental yang kuat dan likuiditas yang baik.

“Sehingga kualitas aset investasi BPJAMSOSTEK sangat baik, dan pengelolaan dananya tidak pernah mengalami kendala likuiditas dan selalu mampu memenuhi kewajiban klaim kepada peserta,” klaim Irvansyah. (jpnn/ila)

Nasib 51 PHL di DPP Kota Medan: Tak Digaji Selama 2 Tahun

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS PHL: Sejumlah Pekerja Harian Lepas (PHL) yang merupakan petugas kebersihan, menumpang truk milik Dinas Kebersihan. Jumlah PHL yang paling banyak ada di Dinas Kebersihan dan Dinas Pekerjaan Umum (PU). Rencananya, PHL yang paling banyak jumlahnya akan dipangkas untuk mengefesiensi anggaran.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 51 dari 154 pekerja harian lepas (PHL) pada Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Kota Medan tidak menerima gaji atau upahnya dari Pemerintah Kota (Pemko) Medan selama 2 tahun terakhir.

PHL: Sejumlah Pekerja Harian Lepas (PHL) yang merupakan petugas kebersihan, menumpang truk milik Dinas Kebersihan.SUTAN SIREGAR/SUMUT POS.

Padahal, keberadaan para PHL tersebut di Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Medan sangat dibutuhkan untuk mengerjakan program-program yang ada pada Dinas yang berada di Jalan Selambo, Kelurahan Amplas, Kecamatan Medan Amplas itu.

Untuk itu, Ketua DPRD Medan Hasyim SE mendesak Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan untuk menerima usulan dari Dinas Pertanian dan Perikanan, perihal pemberian atau penambahan gaji untuk 51 PHL yang belum mendapatkan upahnya tersebut.

“Karena sebenarnya, usulan penambahan gaji PHL tersebut sudah disetujui bersama pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) pembahasan R-APBD Tahun 2021,” ucap Hasyim, Selasa (19/1).

Saat RDP dilaporkan, dari 154 tenaga PHL di Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Medan yang dibutuhkan dari tahun 2018 lalu, hanya 103 orang tenaga PHL yang mendapatkan upah dari Pemko Medan, sementara sebanyak 51 orang tenaga PHL lainnya tidak mendapatkan upah.

Oleh sebab itu, agar ke-51 PHL tersebut bisa mendapatkan upah, Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Medan dengan terpaksa harus mengambil sebagian gaji dari 103 PHL yang mendapatkan upah untuk diberikan sebagian kepada 51 PHL yang tidak mendapatkan gaji.

Untuk itu, kata Hasyim, Kadis Pertanian dan Perikanan Medan, sebaiknya harus menjelaskan kembali kepada Sekda Kota Medan tentang seberapa perlu dan pentingnya para PHL tersebut sehingga harus dipertahankan. Hal itu harus dilakukan, agar Sekda dapat memahami, apalagi hal itu sudah menjadi keputusan bersama yang telah disepakati sebelumnya.

“Karena jika memang keberadaan para PHL tersebut sangat perlu untuk dapat menunjang kinerja dari OPD yang bersangkutan, maka itu harus ditolerir. Jangan hanya untuk melakukan efisiensi, Pemko Medan jadi mengabaikan efektivitas di dinas tersebut, apalagi saya ketahui itu bukanlah penambahan tenaga PHL baru, namun pengajuan penambahan gaji bagi tenaga PHL yang belum mendapatkan gaji sejak tahun 2018 lalu,” katanya.

Dijelaskan Hasyim, dampak dari tidak menyeluruhnya pemberian gaji para PHL di Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Medan, menjadi pengurangan gaji atau upah bagi 103 PHL yang mendapatkan upah. Sementara, apabila 51 tenaga PHL itu tidak mungkin diberhentikan, mengingat tenaga mereka yang sangat dibutuhkan untuk peningkatan efektivitas dan kinerja di dinas tersebut.

Hasyim pun sangat menyayangkan, jika gaji para PHL di Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Medan akhirnya menjadi di bawah UMK Kota Medan. Hasyim pun kembali menyarankan pada Kadis Pertanian dan Perikanan Kota Medan untuk membicarakan masalah tersebut secara langsung kepada Sekda Kota Medan, Wiriya Alrahman.

Menanggapi saran Hasyim, Kadis Pertanian dan Perikanan Kota Medan, Ikhsar Risyad Marbun mengaku sudah pernah melakukan komunikasi kepada Sekda Kota Medan, baik secara lisan maupun tulisan. Hanya saja sampai saat ini, belum ada arahan apapun dari permohonan yang sudah disampaikan.

“Sejak tahun 2018 lalu, kami sudah pernah bertemu langsung dengan Pak Sekda untuk memberitahukan perlunya tenaga PHL tersebut untuk mendukung kinerja di dinas Pertanian dan Perikanan, tapi belum disetujui. Sejauh ini yang disetujui cuma 103 PHL,” jawab Ikhsar.

Ikhsar menjelaskan, pihaknya memang tidak mungkin melakukan pengurangan tenaga PHL di Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Medan. Alhasil selama 2 tahun belakangan ini, para tenaga PHL di DPP Kota Medan memang harus berbagi gaji antara yang menerima dengan yang tidak menerima

“Kami tidak mau memecat mereka (51 PHL), karena tenaga mereka sangat dibutuhkan sehingga perlu untuk kami pertahankan. Namun ya itu tadi, kendalanya adalah mereka tidak mendapatkan gaji. Inilah yang membuat saya selaku kadis untuk terus memperjuangkan agar Pemko Medan berkenan mengeluarkan gaji mereka yang 51 orang lagi,” terang Ikhsar Marbun.

Dibenarkan Ikhsar, DPRD Medan sudah menyetujui untuk menganggarkan gaji 155 PHL di Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Medan. Hanya saja, persetujuan DPRD Medan tidak serta merta membuat Pemko Medan, dalam hal ini Sekda Kota Medan menyetujuinya.

“DPRD sudah setuju untuk menganggarkan gaji 155 PHL, tapi belum disetujui (Sekda). Ya kita bersabar saja, sembari terus bekerja maksimal untuk menjalankan program-program kerja di Dinas Pertanian dan Perikanan,” pungkasnya. (map/ila)

Tertunda di Tahun 2020, Revitalisasi Skybridge Dilanjutkan Juni Ini

Sutan Siregar/sumutpos Terbengkalai: Sky Bridge di Lapangan Merdeka Medan yang akan terhubung ke Stasiun Kereta Api hingga kini terbengkalai.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah tertunda di tahun 2020, Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (PKPPR) Kota Medan, memastikan realisasi rencana revitalisasi pembangunan skybridge (jembatan udara) yang menghubungkan Lapangan Merdeka Medan dengan Stasiun Kereta Api Medan pada tahun ini atau pada Juni 2021 ini.

Terbengkalai: Sky Bridge di Lapangan Merdeka Medan yang akan terhubung ke Stasiun Kereta Api hingga kini terbengkalai.Sutan Siregar/sumutpos.

Sebab, meskipun dana untuk revitalisasi Skybridge telah dianggarkan di APBD 2021 sebesar Rp2,5 miliar, pembangunannya baru bisa dimulai usai pelantikan Wali Kota Medan yang baru. Untuk itu, revitalisasi Skybridge direncanakan akan mulai dibangun pada Juni 2021. Pasalnya, pembangunan tersebut membutuhkan instruksi dari pimpinan Kota Medan yang akan dilantik nanti.

“Pembangunannya baru akan dimulai pada sekitar bulan Juni nanti. Kalau kita perkirakan, misalnya dibangun bulan Juni, maka sekitar 4 bulan akan selesai, jadi sekitar bulan Oktober (2021) lah selesainya,” ujar Kepala Dinas PKPPR Kota Medan, Benny Iskandar ST MT kepada Sumut Pos, Selasa (19/1).

Dikatakan Benny, tertundanya revitalisasi Skybridge Lapangan Merdeka disebabkan oleh berbagai faktor. Pertama, pada tahun 2020, sejumlah rencana pembangunan di Kota Medan memang tertunda karena banyaknya anggaran yang di refocussing untuk penanganan Covid-19.

“Dan kedua, waktu itu kan kita sempat ada masalah dengan PT KAI, saat itu mereka belum mau membuka akses Skybridge yang menuju stasiun kereta api. Jadi saat itu karena belum afa kesepakatan, maka kita pending. Setelah ada kesepakatan untuk dibuka dan mau dibangun di tahun 2020, justru pandemi datang dan anggaran di refocussing,” ujarnya.

Namun begitu, Benny memastikan jika pihaknya juga telah menyelesaikan kesepakatan dan kerjasama antara Pemko Medan dan PT. KAI dalam akses skybridge menuju Stasiun Kereta Api Medan tersebut.”Kemarin kita sudah tandatangani kesepakatan dengan PT. KAI mengenai pembukaan akses menuju Stasiun. Tapi begitu pun, hasil pembahasan kami dengan Komisi IV (DPRD Medan) kemarin (Senin, 18/1), kita diminta untuk memastikan kembali soal kesepakatan itu, supaya nanti jangan ada kendala lagi saat sudah dibangun,” jelasnya.

Diakui Benny, minimnya anggaran di tahun 2021 menyebabkan ada banyak program rencana pembangunan Kota Medan pada Dinas PKPPR Kota Medan yang harus kembali tertunda seperti tahun 2020. Adapun sejumlah rencana pembangunan yang batal tersebut seperti pembangunan kawasan kota tua (Heritage) di kawasan Kesawan, Revitalisasi Pendopo Lapangan Merdeka, Islamic Centre dan sejumlah pembangunan lainnya.

“Ada banyak program yang batal dan tidak bisa terealisasi di tahun ini, anggaran tidak mencukupi. Tapi selain Skybridge, ada juga yang bisa kita realisasikan seperti rumah panti sosial, RS Tipe C Medan Labuhan dan rehab-rehab sejumlah kantor,” pungkasnya.

Terpisah, anggota Komisi IV DPRD Medan, Dedy Aksyari Nasution ST, meminta Dinas PKPPR Kota Medan kepada Pemko Medan untuk memastikan kembali kesepakatannya dengan PT KAI soal pengoperasian Skybridge yang menghubungkan bagian sisi timur Lapangan Merdeka Kota Medan dengan stasiun kereta api Kota Medan.

“Dalam RDP kami dengan Dinas PKPPR hari Senin (18/1) kemarin, kita sudah minta supaya mereka pastikan lagi soal komitmen itu dengan PT KAI sebelum Skybridge direvitalisasi. Supaya nanti, pembangunan Skybridge tidak sia-sia untuk kedua kalinya. Mereka bilang sudah ada komitmen tertulis tahun lalu, tapi begitu pun kita minta untuk ditegaskan kembali di tahun ini sebelum nanti dibangun di bulan Juni,” tegasnya.

Dijelaskan Ketua Pansus RTRW DPRD Kota Medan itu, Komisi IV DPRD Medan sangat mendukung sejumlah program pembangunan di Pemko Medan, termasuk sejumlah rencana pembangunan yang ada di Dinas PKPPR Kota Medan, salah satunya pembangunan Skybridge Lapangan Merdeka Medan.

Hanya saja, pihaknya tidak ingin anggaran Kota Medan yang saat ini sangat terbatas akibat pandemi Covid-19 yang belum kunjung berakhir menjadi sia-sia karena pembangunan yang dilakukan tidak tepat sasaran. (map/ila)

Pimpin Penandatanganan Fakta Integritas Seleksi Sespimmen Polri, Kapoldasu: Jadilah Pemimpin Bertanggung Jawab

JABAT TANGAN: Kapoldasu, Irjen Pol Martuani Sormin, menjabat tangan salah seorang peserta seleksi Sespimmen.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kalau kita ingin meraih sesuatu, tidak ada yang datang dari langit, semuanya harus diraih dengan giat berusaha, kemampuan peserta seleksi juga harus di tuntut, diasah dan di latih. Dan, tak ada yang hanya berawal dari mimpi tanpa sebuah usaha dan kemampuan.

JABAT TANGAN: Kapoldasu, Irjen Pol Martuani Sormin, menjabat tangan salah seorang peserta seleksi Sespimmen.

Begitulah pesan Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapolda Sumut), Irjen Pol Martuani Sormin, saat memimpin pengambilan sumpah dan penandatanganan pakta integritas pada seleksi pendidikan Sespimmen Polri Dikreg ke 61 T.A 2021 dan Sespimma Polri Angkatan 65 & 66 T.A 2021 Polda Sumut, di Aula Tribrata Mapolda Sumut, Selasa (19/1). Turut hadir, Irwasda Polda Sumut, Karo SDM Polda Sumut, Kabid Propam Polda Sumut, seluruh panitia dan peserta seleksi Sespimmen dan Sespimma Polri Polda Sumut.

Dalam kegiatan ini, Kapolda Sumut juga turut memimpin pengambilan sumpah kepada seluruh panitia, baik internal dan eksternal yang terlibat dalam seleksi, serta para peserta seleksi Sespimmen dan Sespimma Polri TA 2021 Polda Sumut.

Dalam kesempatan itu, Kapoldasu menyampaikan tentang pentingnya kesiapan sebelum mengikuti seleksi pendidikan Polri. “Kalau kita ingin meraih sesuatu tidak ada yang datang dari langit, semuanya harus diraih dengan giat berusaha, kemampuan peserta seleksi juga harus di tuntut, diasah dan di latih. Tak ada yang hanya berawal dari mimpi tanpa sebuah usaha dan kemampuan,” ujarnya.

Kapoldasu berharap, suatu saat ada salah satu dari peserta seleksi yang menggantikan posisinya sebagai Kapolda Sumut. “ Jadilah seorang pemimpin yang bertanggung jawab penuh. Jika salah katakan salah, jangan malah mengelak namun silakan diperbaiki,” tegasnya.

Martuani berpesan agar para peserta menjadi seorang ksatria pemberani yang mampu memimpin kesatuannya dengan tanggung jawab serta menjadi contoh bagi anggotanya kelak.”Seleksi ini dilaksanakan untuk memilih siapa yang terbaik di antara peserta seleksi dan siapa yang mampu menjadi pemimpin, karena tidak mungkin semuanya menjadi pemimpin,” katanya.

Kapoldasu juga berpesan, agar berusahalah dan bekerja keraslah serta lakukan yang terbaik, tidak ada yang hanya melalui mimpi lalu bisa lulus. “Siapapun nantinya yang lulus terpilih mewakili Polda Sumut, dia adalah putra dan putri terbaik perwakilan Sumut dan merupakan rekan kita, hargai teman kita dan harus kita dukung serta kita banggakan dan jangan ada yang saling menjatuhkan,” pesan Kapoldasu.

Kapoldasu meminta, agar peserta mengikuti seleksi tersebut dengan sportif dan tunjukkan bahwa perwakilan Polda Sumut lainnya bisa menjadi kebanggaan Polda Sumut dan tidak kalah dengan Polda-Polda lainnya.

“Saya akan mengakhiri karir saya kurang lebih 31 tahun di dunia Kepolisian ini dengan cemerlang dan saya bangga dengan apapun jabatan yang pernah saya raih. Mulai hari ini lakukan yang terbaik untuk meraih cita-citamu,” pungkasnya. (mag-1/ila)

Telkomsel Gelar Program IndonesiaNEXT 2020/21 Aceh dan Sumatera Utara

Akselerasi Pengembangan Talenta Unggul Tersertifikasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO –  Telkomsel #TerusBergerakMaju mendorong generasi muda Indonesia untuk mengembangkan kompetensi dan meningkatkan daya saing sebagai sumber daya manusia unggul di Sumatera. Salah satu bentuk dukungan diwujudkan dengan kembali menyelenggarakan IndonesiaNEXT tahun 2020/21.

General Manager Consumer Sales Telkomsel Regional Sumbagut, Ihsan dalam sambutannya saat membuka Indonesia NEXT 2020/21 di wilayah Aceh da Sumatera Utara mengatakan IndonesiaNEXT kali ini dilakukan secara online melalui vitur video conference learning, sehingga menghilangkan batasan wilayah sehingga para generasi muda dari Aceh dan Sumatera Utara memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan dan menguji talentanya, untuk kemudian di sertifikasi oleh tim Telkomsel serta badan sertifikasi yang telah ditunjuk.

Pada tahun ini, IndonesiaNEXT 2020/21 hadir di 3 wilayah regional yang mencakup seluruh 10 provinsi di Sumatera. Bertemakan “Agile Talent in Crisis”, IndonesiaNEXT wilayah Aceh dan Sumatera Utara dibuka dengan seminar online yang diselenggarakan pada 16 Januari yang lalu.

General Manager Consumer Sales Telkomsel Regional SumbagutIhsan mengatakan bahwa gelaran IndonesiaNEXT edisi kali ini berbeda edisi-edisi sebelumnya. “Gelaran IndonesiaNEXT kali ini dilakukan secara online melalui vitur video conference learning, sehingga menghilangkan batasan wilayah. Oleh karena itu para generasi muda dari Aceh hingga Lampung memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan dan menguji talentanya, untuk kemudian di sertifikasi oleh tim Telkomsel serta badan sertifikasi yang telah ditunjuk.”

Ihsan menambahkan IndonesiaNEXT2020/21 dari Telkomsel akan memberikan  pengalaman belajar daring yang terstruktur, efektif, dan efisien dengan dukungan pemateri dan materi yang berkualitas, sehingga setiap peserta dapat menerima manfaat dari inisiatif ini secara maksimal. “Peserta akan diajak untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity) dengan menjadi pribadi yang agile dan cepat beradaptasi sehingga dapat bersaing di industri yang sangat dinamis”, tutup Ihsan.

IndonesiaNEXT 2020/21 merupakan serangkaian program yang akan mengembangkan kompetensi para generasi muda. Rangkaian kegiatan diawali dengan kuis daring di laman IndonesiaNEXT. Hasil kuis ini akan dijadikan dasar pemilihan 300 peserta dengan skor terbaik di tiap regional yang nantinya akan diberikan program pelatihan. Di tahap pelatihan tersebut, peserta ditantang untuk menunjukkan keterampilannya dalam menggunakan empat platform produktivitas dan akan dipilih 100 peserta terbaik dari tiap regional untuk mengikuti proses sertifikasi.

Pada program sertifikasi, IndonesiaNEXT akan memberikan sertifikasi skala internasional kepada seluruh peserta yang berhasil sampai di tahap ini, dan akan memilih 10 peserta per regional untuk mengikuti bootcamp tingkat area berdasarkan skor tertinggi dan waktu tercepat. IndonesiaNEXT 2020/21 akan memberikan setidaknya 5 sertifikat bagi para peserta sesuai dengan ketentuan, antara lain E-Certificate Seminar of Attendance, E-Certificate Hard Skill Training of Complation, Microsoft Office Specialist or Adobe Certified Associate E-Certificate, Communication Skills Training e-certificate serta Program Achievement e-certificate.

Di tahap bootcamp area yang diselenggarakan secara daring selama 5–7 hari, peserta akan mengikuti pelatihan komunikasi dan presentasi serta pembekalan tentang industri untuk menghadapi babak kualifikasi yang akan menyaring tiga peserta terbaik di tiap regional untuk berpartisipasi di bootcamp tingkat nasional.

Peserta yang berhasil lolos ke tahap bootcamp tingkat nasional akan kembali mengikuti berbagai pelatihan dan pembekalan materi secara daring selama 5–7 hari. Setelahnya, para peserta akan melakukan presentasi ide di depan panelis yang meliputi pimpinan Telkomsel, pemimpin industri, praktisi, dan tenaga profesional. Nantinya, pengumuman pemenang dari IndonesiaNEXT 2020/21 akan dilakukan diprogram terpisah. Telkomsel juga memberikan reward khusus bagi para pemenang. Informasi lebih lanjut mengenai IndonesiaNEXT 2020/21 dapat diakses di www.indonesianext.id.

Pemko Diminta Perhatikan 6 Kecamatan Rawan Banjir

BANJIR: Pengendara mobil dan sepeda motor melintasi banjir akibat drainase yang buruk di Jalan STM Ujung Medan, Senin (18/1). triadi Wibowo/sumu tpos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Derasnya hujan di Kota Medan pada Senin (18/1) sore hingga Selasa (19/1) dini hari, membuat sejumlah kawasan di Kota Medan. Pemko Medan diminta memberikan perhatian khusus untuk enam kecamatan yang rawan banjir, yakni, Medan Maimun, Medan Johor, Medan Polonia, Medan Tuntungan, Medan Selayang dan Medan Sunggal.

BANJIR: Pengendara mobil dan sepeda motor melintasi banjir akibat drainase yang buruk di Jalan STM Ujung Medan, Senin (18/1). triadi Wibowo/sumu tpos.

Penegasan ini disampaikan Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Medan, M Afri Rizki Lubis. “Sejumlah rumah di kawasan Medan Johor mengalami banjir. Air masuk ke rumah warga, kebetulan saya juga tinggal di sana dan kondisinya surutnya cukup lama. Ini membuktikan kalau fungsi drainase di Kota Medan termasuk Medan Johor memang tidak baik. Padahal kita tahu, jarak Medan Johor dan Kanal itu tidak jauh, kanal pun tak berfungsi,” katanya kepada Sumut Pos, Selasa (19/1).

Selain kecamatan Medan Johor, anggota DPRD Medan Dapil Medan V yang meliputi Kecamatan Medan Maimun, Medan Johor, Medan Polonia, Medan Tuntungan, Medan Selayang dan Medan Sunggal itu mengatakan, banjir juga kerap terjadi di 5 Kecamatan lainnya di Dapil V tersebut, termasuk saat hujan yang terjadi pada Senin (18/1) sore yang lalu.

“Kalau dulu Medan Utara (Dapil Medan II) yang sudah terkenal sering banjir. Tapi sekarang, Dapil Medan V pun sudah sering banjir, termasuk Medan Johor dan Sunggal, begitu juga Medan Polonia, Tuntungan bahkan Medan Maimun yang memang sudah langganan banjir dari dulu. Kita sering mendapat laporan dari para konstituen kita,” ujarnya.

Untuk itu, Ketua Komisi III DPRD Medan ini meminta Pemko Medan untuk bisa memberikan perhatian lebih kepada enam Kecamatan di Dapil Medan V, khususnya untuk masalah banjir yang tidak luput dari persoalan drainase, infrastruktur dan persoalan sampah yang tak kunjung selesai.

“Keluhan itu sudah kita sampaikan kemarin di paripurna laporan Reses, tepat hari Senin (18/1) kemarin. Dan ternyata tidak butuh waktu lama untuk membuktikan laporan Reses kita itu, sorenya hujan dan memang banyak banjir di Dapil Medan V. Kita minta kepada Pemko Medan supaya ini bisa segera diselesaikan,” ungkapnya.

Sebelumnya, dalam laporan Reses Dapil Medan V, anggota DPRD Medan Fraksi PKS, Syaiful Ramadhan mengingatkan Pemko Medan agar peka terhadap aspirasi warga yang disampaikan melalui reses, khususnya di Daerah Pemilihan (Dapil) V Kota Medan yang meliputi Kecamatan Medan Maimun, Medan Johor, Medan Polonia, Medan Tuntungan, Medan Selayang dan Medan Sunggal.

Hal ini disampaikan Syaiful Ramadhan saat didaulat membacakan laporan hasil reses anggota DPRD Medan Dapil V diantaranya Mulia Nasution, Edi Eka Suranta (Gerindra), Daniel Pinem, Johanes Hutagalung, Hendri Duin (PDIP), M.Afri Rizki (Golkar) Habiburahman Sinuraya (Nasdem), Dhiyaul Hayati, Syaiful Ramadhan (PKS), Erwin Siahaan (PSI), Sukamto (PAN) dan Burhanuddin Sitepu (Demokrat), Senin (18/1).

Sementara itu, saat dihubungi Sumut Pos, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Nurly tidak berkenan menjawab pertanyaan Sumut Pos terkait daerah-daerah di Kota Medan yang mengalami banjir akibat derasnya hujan yang turun. (map/ila)