26 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 3695

Jafaruddin Harahap Ditetapkan sebagai Ketum IKA Unimed

BERSAMA: Jafaruddin Harahap foto bersama dengan pengurus IKA UNIMED usai munas.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) Dr Syamsul Gultom menetapkan Jafaruddin Harahap sebagai Ketua Umum IKA (Ikatan Alumni) Unimed periode 2020-2024, menggantikan Alfian Hutahuruk. Penetapan ini berdasarkan Surat Keputusan Rektor UNIMED No. 0860/UN33/KPT/2020 tentang Susunan Pengurus Pusat Ikatan Alumni UNIMED periode 2020-2024.

BERSAMA: Jafaruddin Harahap foto bersama dengan pengurus IKA UNIMED usai munas.

Selain itu, penetapan Jafaruddin Harahap sebagai Ketua Umum IKA Unimed berdasarkan hasil Munas IKA Unimed secara daring pada 28 Agustus 2020 lalu. Adapun Pengurus IKA Unimed periode 2020-2024 yakni Ketua Umum Jafaruddin Harahap; Ketua Harian Dr. Budi Valianto; Sekretaris Umum Suriyadi; Sekretaris Harian Dr. Hariadi dan Bendahara Umum Ellyen.

“Ini amanah, yang harus dijaga oleh seluruh alumni terutama yang masuk dalam kepengurusan IKA alumni. Seluruh potensi alumni harus menjadi kekuatan bagi Unimed,” kata Jafaruddin Harahap kepada wartawan, Senin (4/1).

Disebutkannya, dalam waktu dekat para pengurus IKA Unimed akan melaksanakan konsolidasi dan komunikasi ke seluruh wilayah, baik kab/kota maupun ke provinsi lain bahkan ke luar negeri. “Sudah banyak pengurus IKA Unimed terbentuk di kab/kota, provinsi lain bahkan di luar negeri,” imbuhnya.

Dikatakan mantan Wakil Ketua IKA Unimed Medan, IKA Unimed juga akan memberikan sumbangsih pemikiran kepada pemerintah baik tingkat provinsi dan nasional terutama dalam bidang pendidikan dan meningkatkan sumber daya manusia.

“Kita juga akan mengembangkan potensi alumnus yang hari ini bukan hanya sebagai tenaga pendidik tapi banyak juga sebagai wirausaha. Kita harap seluruh alumni bisa berkonsentrasi untuk membantu pemerintahan daerah terutama dalam pengembangan sekolah dan mutu pendidikan,” tutur Jafaruddin Harahap yang juga anggota DPRD Sumut. (adz/azw)

Sumut Lanjutkan Sekolah Daring hingga Maret

TUNDA: Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi menunda pembelajaran tatap muka di Sumut hingga Maret.
TUNDA: Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi menunda pembelajaran tatap muka di Sumut hingga Maret.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rencana pembelajaran tatap muka di Sumatera Utara, resmi ditunda hingga Maret 2021 mendatang. Pada Maret, Gubernur Sumut akan kembali mengundang para ahli dan pakar di bidang kesehatan serta pendidikan, sebelum memutuskan apakah belajar tatap muka di tengah situasi pandemi Covid-19 dapat diberlakukan atau tetap ditunda.

TUNDA: Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi menunda pembelajaran tatap muka di Sumut hingga Maret.
TUNDA: Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi menunda pembelajaran tatap muka di Sumut hingga Maret.

“Sekolah tatap muka masih ditunda. Rapat koordinasi terakhir para pakar dan ahli memutuskan belum mengizinkan anak-anak untuk sekolah tatap muka. Nanti kita bahas lagi di Maret. Kita kumpulkan lagi pakar dan ahli,” kata Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, menjawab wartawan di Rumah Dinas Gubsu, Jl. Jenderal Sudirman Medan, Senin (4/1).

Adapun pihak-pihak yang tidak memberi rekomendasi terkait pembelajaran tatap muka yakni Ikatan Dokter Anak Indonesia Sumut, Ikatan Psikologis Klinis Indonesia Sumut, Ahli Epidemiologi Indonesia Sumut dan Satgas Covid-19 Sumut.

Gubernur Edy telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh bupati/wali kota ihwal masih belum dibolehkan kegiatan belajar tatap muka di semua satuan pendidikan.Surat edaran tertanggal 4 Januari tersebut memuat sejumlah poin yang mesti diperhatikan seluruh bupati dan wali kota. Antara lain pelaksanaan pembelajaran tatap muka langsung pada awal 2021 di wilayah Provinsi Sumut ditunda sampai dengan waktu yang tidak ditentukan.

“Pelaksanaan pembelajaran tatap muka langsung di wilayah Provinsi Sumut akan diberitahukan kemudian melalui surat dari gubernur Sumut,” kata Gubsu dalam surat itu.

Setiap satuan Pendidikan Anak Usia Nini, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus tetap melakukan persiapan kondisi, keadaan, situasi, prasarana, sarana dan peraturan teknis kebiasaan baru sehingga pada saat pelaksanaan pembelajaran tatap muka langsung setiap satuan pendidikan secara nyata sudah benar-benar siap.

Selanjutnya mengoptimalkan pelaksanaan daring sesuai dengan kondisi, keadaan dan situasi satuan pendidikan dan wilayah masing-masing. Melaporkan hal yang terkait dengan pembelajaran di wilayah kabupaten/kota kepada gubernur, dan prioritas utama perlindungan dan kesehatan peserta didik terhindar dari Covid-19.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Lasro Marbun mengungkapkan, berdasarkan hasil rapat koordinasi pihaknya dengan sejumlah pakar dan ahli pada 30 Desember lalu, disepakati bahwa dalam situasi yang belum sepenuhnya kondusif, jaminan keselamatan anak wajib diutamakan.

“Karena situasi pandemi yang belum menunjukkan bisa menjamin keselamatan peserta didik serta stakeholder di dalam sekolah. Ada saatnya akan diputuskan pemerintah sesuai dengan keadaan,” ujarnya.

Saat disinggung mengenai sampai kapan diberlakukan pembelajaran secara daring, ia mengatakan belum dapat memprediksi. “Akan kembali dikaji sesuai perkembangan keadaan,” katanya.

Memasuki pembelajaran semester genap, Lasro tidak menyangkal bahwa akan ada memungkinkan beberapa sekolah akan mulai melakukan belajar tatap muka. Ia menegaskan akan melakukan monitor dan evaluasi dari tim yang sudah dibentuk.

“Kita akan monitor dan evaluasi. Ada tim dari pendidikan untuk melihat itu. Menuju belajar tatap muka ini juga kita tetap melakukan persiapan persiapan. Begitu dikatakan Indonesia dinyatakan sudah siap belajar tatap muka, maka semua sekolah harus siap. Makanya ini sekolah tetap melakukan persiapan sambil menunggu info lebih lanjut,” pungkasnya.

Daerah Ikut Keputusan Gubsu

Sejumlah daerah mengatakan akan mengikuti kebijakan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tentang penundaan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tengah pandemi Covid-19. Mereka adalah Pemko Medan, Pemko Tebingtinggi, Pemkab Labuhanbatu, dan Pemko Sibolga.

Menyusul Pemko Medan, Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan, menyebutkan kegiatan PTM di Kota Tebingtinggi untuk tingkat SD dan SMP —baik swasta dan negeri— ditunda. Sebelumnya rencana PTM akan dimulai Senin 4 Januari 2021 (kemarin).

“Pembelajaran Tatap Muka di Tebingtinggi masih kita tunda karena ada dua alasan. Alasan pertama, hasil evaluasi pasca kegiatan Natal dan Tahun Baru ternyata terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Kota Tebingtinggi. Pada tanggal 22 Desember, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 masih 7 orang. Sekarang mencapai 20 orang. Jadi lonjakannya cukup tinggi,” kata Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan, saat dikonfirmasi wartawan, Senin (4/1).

Menurutnya, Covid-19 berkembang dari orang-orang yang melakukan perjalanan, baik warga Tebingtinggi maupun warga luar kota ini. Peningkatan terjadi pada klaster keluarga.

Alasan kedua, ada warning dari Pemprov Sumut agar daerah di Sumut jangan dulu membuka sekolah tatap muka, mengingat kasus Covid-19 di Sumut masih cukup tinggi. Pemprovsu akan melakukan evaluasi kesiapan daerah.

“Kita sudah melakukan evaluasi dan telah selesai mengevaluasi sekolah-sekolah yang ada. Hasilnya akan kita laporkan ke Tim Supervisi Sumut,” jelasnya.

Menurut Umar, jika pun dilakukan pembelajaran tatap muka, sifatnya adalah darurat, yakni hanya 3 jam saja bersekolah. Hasil evaluasi tatap muka 3 jam ini sudah dilakukan Tim Verifikasi terhadap sekolah di Tebingtinggi. “Hasilnya, masih ada 10 sekolah lagi yang harus melakukan perbaikan sebelum diberikan izin PTM,” katanya.

Tim juga me-warning beberapa sekolah di mana gurunya ada yang positif Covid-19. “Tim tidak mengijinkan sekolah-sekolah yang gurunya terkena Covid-19 untuk PTM, karena beresiko menularkan kepada anak didiknya,” ungkap Umar.

Untuk itu, Tim akan menegur sekolah-sekolah swasta yang curi-curi waktu membuka sekolah tatap muka. “Kita harus bekerja keras menekan angka penularan Covid-19 ini. Kita saat ini berada di zona orange. Kita upayakan kembali ke zona kuning atau ke zona hijau. Dan berupaya agar pasien kasus Covid-19 dapat sembuh dalam 2 minggu, untuk menekan laju perkembangan Covid-19 di Tebingtinggi,” tutup Umar.

Labuhanbatu & Sibolga Ikut Perpanjang

Selain Kota Medan dan Kota Tebingtinggi, Pemkab Labuhanbatu juga ikut memperpanjang pembelajaran melalui media dalam jaringan (daring) di Kabupaten Labuhanbatu. Keputusan itu mengikuti surat edaran Gubernur Sumatera Utara.

“Awalnya direncanakan awal Januari 2021 sudah belajar tatap muka seperti biasa. Namun setelah pertemuan beberapa kali, rencana tersebut belum dapat dilaksanakan berkaitan dengan situasi Covid-19,” kata Plt Kepala Disdik Labuhanbatu, HM Syaiful Azhar, melalui Kabid SMP, Tongku Ridwan, kepada wartawan, Senin (4/1).

Terkait kebijakan tersebut, ujarnya, pihaknya berharap para orang tua tetap bersabar dan tetap membimbing anaknya belajar daring serta mempersiapkan pembelajaran tatap muka.

Selama proses belajar daring, sambung Tongku, pihaknya tetap melakukan pengawasan dan evaluasi. Pihaknya hingga kini masih tetap menunggu keputusan Satgas Covid-19 Kabupaten Labuhanbatu. “Ya, kita tunggu keputusan Satgas Kabupaten Labuhanbatu. Kita berharap orang tua tetap mengawasi proses daring anak-anaknya,” pesannya.

Senada, Pemko Sibolga juga mengatakan para pelajar di wilayah Kota Sibolga-Kabupaten Tapteng masih tetap melangsungkan belajar dari rumah.

“Saat ini proses belajar tatap muka ditunda berdasarkan surat edaran dari Gubernur. Untuk selanjutnya tetap menggunakan aturan yang lama,” ujar Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sibolga Provinsi Sumatera Utara, Rustam Efendi Hasibuan, saat di konfirmasi melalui telepon selulernya, Senin (4/1).

Kondisi itu, lanjut Rustam, dikarenakan statistik warga yang terpapar Covid-19 masih belum mengalami penurunan. “Masih naik (pasien terpapar Covid-19, Red),” katanya.

Kapan belajar dari rumah akan berakhir, Rustam mengatakan, hingga ada kebijakan baru dari Gubernur Sumatera Utara.

Pantauan di Sibolga, sejak pagi Senin (4/1/2021) tampak beberapa pelajar berangkat dari rumahnya menggunakan pakaian seragam. Namun mereka kembali ke rumah masing-masing setelah mendapatkan informasi bahwa belajar dari rumah masih diberlakukan. (prn/ian/fdh/rom)

Hari ini, Vaksin Covid-19 Tiba di Kualanamu, Sumut Dapat Jatah 40 Ribu Dosis

Pengawalan Ketat Vaksin Covid-19 produksi Sinovac tiba di Surabaya, Jawa Timur, dengan pengawalan ketat aparat Kepolisian, Senin (4/1).
Pengawalan Ketat Vaksin Covid-19 produksi Sinovac tiba di Surabaya, Jawa Timur, dengan pengawalan ketat aparat Kepolisian, Senin (4/1).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kabar gembira bagi masyarakat Sumatera Utara. Sekitar 40 ribu dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac (Tiongkok) dikabarkan akan tiba di Sumatera Utara hari ini, Selasa (5/1). Selanjutnya, vaksin tersebut akan disimpan sebelum didistribusikan.

Pengawalan Ketat Vaksin Covid-19 produksi Sinovac tiba di Surabaya, Jawa Timur, dengan pengawalan ketat aparat Kepolisian, Senin (4/1).
Pengawalan Ketat Vaksin Covid-19 produksi Sinovac tiba di Surabaya, Jawa Timur, dengan pengawalan ketat aparat Kepolisian, Senin (4/1).

KABAR vaksin Covid-19 akan tiba di Sumut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Sumut, dr Alwi Mujahit Hasibuan. “Mungkin besok (hari ini, red) masuk ke Sumut, 40 ribu dosis,” kata Alwi ketika dihubungi wartawan, Senin (4/1).

Alwi mengatakan, vaksin tersebut dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Kualanamu sore ini. Dinkes Sumut akan menjemput vaksin itu dengan pengawalan dari Polda Sumut untuk selanjutnya dibawa ke kantor Dinas Kesehatan Sumut, Jalan HM Yamin Medan sebelum didistribusikan ke sejumlah kabupaten/kota.

Ia menjamin vaksin tersebut akan aman sampai ke Sumut karena mendapat pengawalan ketat dari personel Polda Sumut. “Vaksin bakal disimpan di tempat penyimpanan khusus, di gudang kita (Dinkes Sumut), kalau 40 ribu muat,” ujarnya.

Menurut Alwi, jumlah vaksin yang diterima Provinsi Sumut sudah ditentukan oleh pemerintah pusat. Begitu juga dengan masyarakat penerima vaksin, datanya diperoleh dari BPJS Kesehatan dan BPJamsostek. “Jadi, kita enggak ada mengajukan, ikut petunjuk dari sana (pemerintah pusat) saja. Misalnya, nakes (tenaga kesehatan) berapa diminta, itu kita majukan dan ini by system semua. Mereka dapat datanya dari BPJS, data tentang peserta JKN dan komorbidnya. Kemudian dari operator seluler, lalu data pekerja dari BPJS Tenaga Kerja (BPJamsostek). Data itu kemudian diolah oleh KPC PEN, dari situ kita di-SMS sama dia,” terangnya.

Dikatakan Alwi, masyarakat nantinya juga akan menerima SMS siapa saja yang akan divaksin. “Masyarakat yang di-SMS ini nanti membuka aplikasi PeduliLindungi. Nanti akan dapat jawaban, apakah termasuk yang akan mendapatkan vaksin atau tidak,” jelas dia.

Alwi menambahkan, saat ini ada 1.500 tenaga vaksinator di Sumut yang siap melakukan vaksinasi. Bahkan, Dinkes Sumut akan mengirimkan lagi nakes untuk mengikuti pelatihan vaksinasi tersebut. “Sudah ada 1.500 tenaga vaksinator, dan ini mau dilatih lagi karena sudah ada permintaan. Tapi, belun tahu berapa jatahnya,” cetusnya.

Terkait jadwal vaksinasi, Alwi belum bisa memastikan. Ia memperkirakan kemungkinan pada pertengahan bulan Januari. “Belum ada jadwal (vaksinasi), kemungkinan pertengahan bulan (Januari),” tandasnya.

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi juga menyampaikan, Provinsi Sumut akan memperoleh kuota 40 ribu dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac. Rencana kedatangan vaksin tersebut masih dalam pembahasan Satgas Covid-19 Sumut. “Saya dengar 40 ribu yang akan ke Sumut,” katanya.

Ia menyebut sesuai Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) Nomor HK.01.07/Menkes/12757/2020 tentang Penetapan Sasaran Pelaksanaan Vaksin Covid-19 maka nantinya vaksin yang tiba akan diperuntukkan bagi tenaga kesehatan yang ada di Sumut. “Yang digunakan khususnya tenaga kesehatan,” ujarnya.

Terkait gudang tempat penyimpanan vaksin Sinovac yang akan masuk ke Sumut, sudah dipersiapkan oleh tim satgas. “Hari ini dirapatkan. Soal gudang lokasi penyimpanan silakan tanya kadis kesehatan,” ungkapnya.

Terpisah, Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Kota Medan Mardohar Tambunan mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi dari pemerintah pusat ataupun provinsi. “Soal vaksin, kita masih belum mendapatkan info. Termasuk soal kapan, berapa banyak vaksin yang akan masuk dan vaksin merk apa saja yang akan masuk. Ini kita belum tahu,” katanya.

Namun yang pasti, pihaknya dapat memastikan jika orang-orang yang dinilai berpotensi memiliki kontak erat dengan para pasien Covid-19 akan menjadi prioritas utama mendapatkan vaksin. “Seperti para tenaga kesehatan, yaitu dokter, para perawat, petugas laboratorium dan tenaga kerja yang sehari-hari memang berada di RS dam fasilitas kesehatan lainnya,” tuturnya.

Disinggung soal sejumlah daerah, termasuk Riau yang akan mendapatkan vaksin dari pemerintah pusat, Mardohar mengatakan, hal itu sepenuhnya menjadi kewenangan dari pemerintah pusat. “Data dari setiap daerah kan setiap hari masuk ke pusat, termasuk kita di Medan. Tentu mereka yang lebih mengerti dalam memetakannya, kalau kita di daerah sifatnya menunggu dari pemerintah pusat,” jawabnya.

Intinya lanjut Mardohar, saat ini tidak ada lonjakan kasus secara signifikan di Kota Medan. Juru bicara Satgas Covid-19 Kota Medan ini menegaskan, saat ini perkembangan kasus Covid-19 di Kota Medan relatif aman dan terkendali.

Hal itu dapat terlihat dari banyaknya RS penerima pasien Covid-19 yang tidak lagi penuh. Saat ini, ada banyak ruang rawat isolasi pasien yang kosong di sejumlah RS. “Itu salah satu bukti kalau Kota Medan tidak separah wilayah lain yang saat ini RS-nya sudah penuh dengan pasien Covid. Di Kota Medan tidak, di Medan sudah banyak yang sembuh dan banyak ruangan kosong di RS saat ini,” tandasnya.

Sementara, anggota Komisi II DPRD Medan, Afif Abdillah meminta Pemko Medan dalam hal ini Satgas Covid-19 Kota Medan untuk berkoordinasi dengan pemerintah pusat soal kedatangan dan ketersediaan vaksin Covid-19 di Kota Medan. “Kalau Riau dan daerah lain sudah ada yang dapat, harusnya walaupun kita belum dapat, tapi setidaknya kita sudah tahu kapan vaksinnya akan di kirim. Koordinasi itu penting, saya fikir kita harus tanya kesana, jangan menunggu saja,” katanya.

Dikatakan anggota Pansus Covid-19 DPRD Medan ini, pihaknya turut mempertanyakan angka penyebaran Covid-19 yang setiap harinya di update oleh Satgas Covid-19 Medan. Sebab, ia menolak jika penyebaran kasus masih terkendali. “Saya dapat info dari salah satu RS, katanya angka kematian itu meningkat di Medan. Ini harus jadi perhatian bagi Pemko Medan,” pungkasnya.

Jangan Cuma Bergantung pada Vaksin

Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Universitas Andalas, Dr dr Andani Eka Putra mengimbau, program vaksinasi jangan dijadikan satu-satunya solusi mengatasi pandemi Covid. Sebab, virus corona dapat bermutasi.

Menurutnya, virus corona merupakan jenis virus RNA (ribonucleic acid). Virus jenis ini paling cepat bermutasi, sehingga pengembangan vaksinnya jadi sulit. Oleh karena itu, perlu diuji di laboratorium apakah memang cocok vaksin yang digunakan. “Makanya, ini perlu menjadi perhatian untuk pengembangan vaksin virus. Jadi, kalau virus bermutasi dengan cepat maka fungsi dari vaksin yang dikembangkan menjadi berkurang dan bahkan bisa hilang sama sekali,” ujarnya dalam siaran youtube Ngobrol Sehat Bersama Prof Delfitri Munir (guru besar USU), baru-baru ini.

Oleh sebab itu, kata Andani, sangat sulit mengembangkan vaksin jenis virus RNA. Contohnya, vaksin untuk jenis virus HIV tidak ada. Kemudian, vaksin jenis virus Hepatitis C juga tidak ada dan beberapa jenis virus RNA lainnya. “Dari situ, kita bisa mengkaji bahwa vaksin dari jenis virus RNA tidak terlalu berhasil, berkembang. Makanya, ini harus jadi pertimbangan. Jadi, jangan menggantungkan atau menopang ke vaksin dan ini hal penting. Sebab, kita seolah-olah vaksin itu menjadi ‘dewa’, vaksin segala-galanya,” ungkap dia.

Ia menilai, seharusnya menghadapi pandemi Covid-19 ini dengan tetap berpikir bagaimana dapat mengendalikan dan memutus rantai penyebaran. “Jangan berpikir seolah-olah hanya vaksin yang bisa menyelesaikan persoalan pandemi ini. Artinya, bagaimana menghadapi pandemi ini secara optimal dengan memperbanyak testing (peningkatan pengujian PCR test). Untuk edukasi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 tetap terus dilakukan, meski sulit mengubah kesadaran masyarakat karena masih ada saja yang kedapatan melanggar, misalnya tidak memakai masker saat keluar rumah,” papar Andani.

13 Daerah Laporkan 92 Kasus Baru

Berdasarkan update data dari Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, tercatat 92 kasus baru konfirmasi positif dari 13 kabupaten/kota, Senin (4/1). “Akumulasi Covid-19 Sumut saat ini sudah mencapai 18.500 orang,” ungkap Juru Bicara Satgas Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah.

Aris menjelaskan, penambahan terbanyak diperoleh dari Kota Medan dengan 57 kasus baru dan Deliserdang dengan 17 orang. Kemudian diikuti masing-masing 3 orang dari Langkat dan Asahan. Selanjutnya masing-masing 2 orang dari Pematang Siantar, Tapanuli Tengah dan Serdang Bedagai. Lalu masing-masing 1 orang dari Tanjung Balai, Tebing Tinggi, Sibolga, Padang Sidimpuan, Karo dan Dairi.

Sementara itu, untuk angka kesembuhan, Aris menyampaikan terjadi penambahan 88 orang dari 16 Kabupaten/Kota di Sumut. “Oleh karena itu akumulasinya saat ini sudah mencapai 15.753 orang,” jelasnya. Aris memaparkan, penambahan jumlah kesembuhan terbanyak didapatkan dari Kota Medan dengan 46 orang dan Deli Serdang 11 orang. Jumlah ini diikuti masing-masing 4 orang dari Langkat dan Dairi.

Selanjutnya masing-masing 3 orang dari Tanjung Balai, Tebing Tinggi, Toba dan Humbang Hasundutan. Lalu masing-masing 2 orang dari Binjai, Samosir dan Batu Bara. Serta terakhir masing-masing 1 orang dari Pematang Siantar, Sibolga, Karo, Simalungun dan Labuhan Batu Utara.

Sedangkan untuk angka kematian, tambah Aris, diperoleh penambahan 1 orang dari Kota Medan. Sehingga saat ini akumulasinya menjadi 684 orang. “Oleh karena itu, dari data tersebut diketahui bahwa jumlah penderita Covid-19 di Sumut saat ini ada sebanyak 2.063 orang,” tandasnya. (ris/prn/map)

Sehari, Sinabung 3 Kali Erupsi, Warga Diimbau Waspadai Lahar

ERUPSI: Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, kembali erupsi sebanyak tiga kali, Senin (4/1).istimewa.
ERUPSI: Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, kembali erupsi sebanyak tiga kali, Senin (4/1).istimewa.

KARO, SUMUTPOS.CO – Gunung Sinabung kembali menunjukkan aktivitasnya. Dalam sehari pada waktu berbeda, Sinabung kembali erupsi sebanyak tiga kali, Senin (4/1). Warga diminta tetap waspada.

ERUPSI: Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, kembali erupsi sebanyak tiga kali, Senin (4/1).istimewa.
ERUPSI: Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, kembali erupsi sebanyak tiga kali, Senin (4/1).istimewa.

Data yang dihimpun dari Pemantau Gunung Api (PGA) Desa Dokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, erupsi pertama terjadi pada pukul 08.54 WIB dengan tinggi kolom abu kurang lebih 700 meter di atas puncak atau 3.160 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan durasi 2 menit 34 detik. Kemudian erupsi kedua terjadi pada pukul 11.50 WIB, dengan tinggi kolom abu kurang lebih 1.000 meter di atas puncak atau 3.460 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu kelabu tebal condong ke arah barat dan barat laut. Erupsi ini terekam diseismogram dengan durasi 1 menit 57 detik. Selanjutnya, erupsi yang ketiga terjadi pada pukul 14.12 WIB dengan tinggi kolom abu 1.000 meter di atas puncak atau 3.460 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan durasi 1 menit 53 detik. Saat ini Gunungapi Sinabung berada pada Status Level III (Siaga).

Kepala Pos Pemantau Gunung Api Sinabung, Armen Putra kembali meminta masyarakat dan pengunjung/wisatawan diimbau agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius 3 kilometer (km) dari puncak Gunungapi Sinabung, termasuk pada radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.

Apabila kemudian terjadi hujan abu, maka masyarakat dihimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik.

Selain itu, masyarakat diminta agar dapat mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh. Berikutnya, masyarakat yang tinggal dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunungapi Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar. (deo)

Presiden Luncurkan Bantuan Tunai 2021, Disalurkan Lewat Bank & Kantor Pos

PELUNCURAN BANSOS: Gubsu Edy Rahmayadi mengikuti Peluncuran Bantuan Tunai se-Indonesia Tahun 2021 oleh Presiden RI Joko Widodo, secara virtual, dari Pendopo Rumah Dinas Gubernur, Senin (4/1). BIRO HUMAS DAN KEPROTOKOLAN SETDAPROV SUMUT .
PELUNCURAN BANSOS: Gubsu Edy Rahmayadi mengikuti Peluncuran Bantuan Tunai se-Indonesia Tahun 2021 oleh Presiden RI Joko Widodo, secara virtual, dari Pendopo Rumah Dinas Gubernur, Senin (4/1). BIRO HUMAS DAN KEPROTOKOLAN SETDAPROV SUMUT .

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan Peluncuran Bantuan Tunai se-Indonesia Tahun 2021 secara virtual, Senin (4/1). Bantuan ini akan disalurkan kepada masyarakat di 34 provinsi secara bertahap.

PELUNCURAN BANSOS: Gubsu Edy Rahmayadi mengikuti Peluncuran Bantuan Tunai se-Indonesia Tahun 2021 oleh Presiden RI Joko Widodo, secara virtual, dari Pendopo Rumah Dinas Gubernur, Senin (4/1). BIRO HUMAS DAN KEPROTOKOLAN SETDAPROV SUMUT .
PELUNCURAN BANSOS: Gubsu Edy Rahmayadi mengikuti Peluncuran Bantuan Tunai se-Indonesia Tahun 2021 oleh Presiden RI Joko Widodo, secara virtual, dari Pendopo Rumah Dinas Gubernur, Senin (4/1). BIRO HUMAS DAN KEPROTOKOLAN SETDAPROV SUMUT .

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi, yang menghadiri peluncuran secara virtual tersebut mengatakan, bantuan tunai ini akan diterima langsung oleh masyarakat melalui rekening bankn

ataupun melalui kantor pos. “Kita pastikan ini langsung diterima masyarakat melalui rekening ataupun kantor pos. Pemerintah pusat sesuai arahan Presiden menyalurkan bantuan berupa uang tunai dan tidak lagi dengan sembako dan sebagainya,” kata Edy di Pendopo Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Senin (4/1).

Sebelumnya, Presiden Jokowi dalam arahannya menyatakan, pemerintah akan terus melanjutkan bantuan untuk masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Tahun ini pemerintah melalui Kementerian Sosial telah menyiapkan anggaran Rp110 triliun untuk masyarakat di 34 provinsi di Indonesia.

“Bantuan tunai langsung sebesar Rp300 ribu/KK ini akan diberikan pada masyarakat dalam beberapa tahapan. Kita harapkan bantuan ini dapat meringankan masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Bantuan ini juga sebagai pemicu untuk menggerakkan ekonomi nasional kita dan untuk memperkuat daya beli masyarakat,” ucap Jokowi.

Jokowi meminta pada masyarakat yang menerima bantuan ini agar dimanfaatkan untuk membeli kebutuhan pokok masyarakat. “Jangan digunakan untuk membeli rokok. Belikan sembako untuk mengurangi beban keluarga. Bantuan ini agar diterima nilainya utuh dan tidak ada potongan karena dikirimkan langsung oleh penerima dari bank dan kantor pos,” katanya.

Selain itu, Jokowi juga memerintahkan agar para menteri dan gubernur untuk dapat mengawasi penyaluran bantuan ini agar dampak pertumbuhan ekonomi terus dapat dirasakan.

Sebagaimana diketahui, pemerintah melalui Kementerian Sosial mulai menyalurkan bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak pandemi virus Korona (Covid-19). Adapun tiga bansos yang mulai dicairkan pada hari ini meliputi Program Keluarga Harapan (PKH), program sembako, dan bantuan sosial tunai (BST). Total, ada sekitar 38,8 juta penerima untuk ketiga bantuan itu.

Menteri Sosial Tri Rismaharini memaparkan, penyaluran PKH dan kartu sembako akan dilaksanakan oleh Bank BUMN. Sementara, bantuan sosial tunai akan dikirim oleh PT Pos Indonesia (Persero). Bantuan-bantuan ini akan diberikan langsung kepada penerima.

“Peluncuran bantuan tersebut untuk PKH dan kartu sembako dilaksanakan oleh bank-bank milik negara BRI, BNI, Mandiri dan BTN yang akan langsung diserahkan oleh Bapak Presiden bagi penerima yang sakit, lanjut usia dan penyandang disabilitas berat, bank-bank tersebut akan mengantarkan langsung ke tempat tinggal masing-masing,” kata Risma.

“Begitu juga untuk bantuan sosial tunai, penyerahan bantuannya akan dilaksanakan oleh PT Pos Indonesia juga akan mengantarkan ke tempat tinggal masing-masing bagi keluarganya,” sambungnya.

Risma memaparkan, untuk bansos PKH akan disalurkan setiap 3 bulan sekali yakni Januari, April, Juli dan Oktober. “Manfaat apa saja yang bisa digunakan agar bijak dan tepat seperti peningkatan kesehatan keluarga, peningkatan pendidikan anak dan mengurangi beban keluarga, kebutuhan dasar modal usaha dan sebagian untuk ditabung,” terang Risma.

Sementara, untuk bansos kartu sembako diserahkan dalam bentuk bantuan pangan tunai dengan nilai bantuan Rp200 ribu per bulan per KK. Bantuan itu bisa dibelanjakan di e-warung atau tempat-tempat penjualan makanan untuk bahan pokok karbohidrat, protein hewani, protein nabati dan lain-lain.

Kemudian, bantuan sosial tunai diberikan sebesar Rp300 ribu per bulan per KK. Bantuan ini diberikan kepada mereka yang berada di luar penerima PKH dan kartu sembako. Nantinya PT Pos Indonesia akan mengantarkan langsung bansos tunai tersebut kepada masyarakat yang menerimanya. “PT Pos juga akan mengantarkan langsung ke tempat tinggal masing-masing bagi keluarga penerima,” ungkapnya.

Lebih rinci, Risma menyebut untuk tahun ini target penerima PKH ialah 10 juta keluarga dengan anggaran Rp28,7 triliun. Kartu sembako target penerimanya 18,8 juta keluarga dengan alokasi anggaran Rp 45,12 triliun. Serta, bantuan sosial tunai dengan target 10 juta keluarga dengan anggaran Rp 12 triliun.

“Sementara itu dalam peluncuran bantuan tunai ini akan disalurkan PKH bagi 10 juta keluarga yang disalurkan setiap 3 bulan sekali pada bulan Januari akan disalurkan sebesar Rp 7,17 triliun. Kartu sembako pada bulan Januari akan disalurkan kepada 18,8 juta keluarga dengan jumlah anggaran Rp 3,76 triliun dan bansos tunai bagi 10 juta keluarga di bulan Januari akan disalurkan anggaran sebesar Rp 3 triliun. Sehingga keseluruhan anggaran yang disalurkan bulan Januari sebesar Rp 13,93 triliun,” tutupnya.(prn/dtc)

Sidang Kasus Suap 14 Mantan DPRD Sumut: Uang Ketok Palu Diambil Seolah Terima Gaji

SAKSI: Randiman Tarigan dan M Alinafiah memberikan kesaksian dalam sidang kasus suap mantan anggota DPRD Sumut di Pengadilan Tipikor Medan, Senin (4/1). agusman/sumut pos.
SAKSI: Randiman Tarigan dan M Alinafiah memberikan kesaksian dalam sidang kasus suap mantan anggota DPRD Sumut di Pengadilan Tipikor Medan, Senin (4/1). agusman/sumut pos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Agar terhindar dari operasi tangkap tangan (OTT), anggota DPRD Sumut periode 2009-2014 dan 2014-2019 menyiasati, uang ketok palu pengesahan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan (LPJP) APBD Tahun Anggaran 2012 diberikan seolah-olah menerima gaji.

SAKSI: Randiman Tarigan dan M Alinafiah memberikan kesaksian dalam sidang kasus suap mantan anggota DPRD Sumut di Pengadilan Tipikor Medan, Senin (4/1). agusman/sumut pos.
SAKSI: Randiman Tarigan dan M Alinafiah memberikan kesaksian dalam sidang kasus suap mantan anggota DPRD Sumut di Pengadilan Tipikor Medan, Senin (4/1). agusman/sumut pos.

Fakta tersebut diungkap M Alinafiah, mantan Bendahara DPRD Sumut yang dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan kasus suap dengan terdakwa 14 mantan anggota DPRD Sumut periode 2009-2014 dan 2014-2019, di Ruang Cakra 8 Pengadilan Tipikor Medan, Senin (4/1).

Menurutnya, untuk menghindari OTT, uang ketok palu diberi seolah-olah resmi. “Seolah-oleh seperti mengambil gaji dan sebagainya. Kalau resmi, mereka pakai tandatangan baru mereka terima uangnya. Kalau tidak resmi, kalau pakai tandatangan mereka tidak mau. Jadi setiap mereka datang saya stabilo,” ungkap Alinafiah.

Mantan Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Sumut, Randiman Tarigan juga mengungkapkan, uang ketok palu   LPJP APBD merupakan hal yang biasa dilakukan di DPRD Sumut. “Total uang Rp1.550.000.000 untuk pengesahan LPJP APBD tahun 2012, yang dibagi untuk 100 anggota dewan pak,” kata Randiman, menjawab pertanyaan JPU dari KPK.

Uang itu disebutnya sebagai uang ‘ketok palu’ dan sudah biasa dilakukan dalam pengambilan keputusan di DPRD Sumut. “Sudah familiar pak, memang biasa seperti itu,” sebutnya.

Menurut Randiman, uang itu bersumber dari pinjaman Anwar Ul Haq sebesar Rp1,5 miliar. Kemudian Randiman menambahkan, Rp50 juta dari uang pribadinya. “Karena uang belum terkumpul dari SKPD, maka saya berinisiatif meminjam uang Rp1,5 miliar dari Anwar,” katanya.

Uang itu, lanjut saksi, akan dibagi kepada 100 anggota DPRD Sumut, yang jumlahnya bervariasi. “Ketua DPRD Rp150 juta, Wakil Ketua 4 orang masing-masing Rp50 juta, Sekretaris Fraksi masing-masing Rp10 juta, anggota Rp15 juta dan anggota Banggar masing-masing Rp10 juta,” sebutnya.

Pembagian besaran uang itu, katanya lagi, telah ditentukan oleh Kamaluddin Harahap melalui pertemuan di ruang kerja Randiman, yang dihadiri Sigit Pramono Asri, Nurdin Lubis dan Baharuddin Siagian. “Seingat saya Pak Kamal menyerahkan daftar nama untuk membicarakan hal itu, sesudah diserahkan lalu kami siapkanlah data-datanya,” ujarnya.

“Isinya angka dan pembagiannya seperti itu. Tujuannya agar cepatlah diselesaikan LPJP dan dilanjutkan P-APDB,” tandasnya.

Sebelumnya, jaksa KPK Ronald Ferdinan Worotikan mengungkapkan, 14 terdakwa mantan anggota DPRD Sumut meminta “uang ketok palu” terkait pengesahan APBD Provinsi Sumut tahun anggaran 2009-2014 dan 2014-2019 dengan angka bervariasi mulai dari Rp400-Rp700 juta.

Ke-14 terdakwa yang diadili yakni, Nurhasanah, Jamaluddin Hasibuan , Ahmad Hosen Hutagalung, Sudirman Halawa, Ramli, Irwansyah Damanik, Megalia Agustina, Ida Budi Ningsih, Syamsul Hilal, Mulyani, Robert Nainggolan, Layari Sinukaban, Japorman Saragih dan Rahmad Pardamean Hasibuan

Para terdakwa merupakan anggota DPRD Sumut periode 2009 sampai 2014 mempunyai tugas dan wewenang antara lain, membentuk Peraturan Daerah (Perda) Provinsi bersama Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho saat itu.

Para terdakwa dikenai dugaan menerima suap atau hadiah terkait fungsi dan kewenangannya sebagai anggota DPRD Sumut, yakni Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah (LPJP) Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Sumut TA 2012, persetujuan terhadap Perubahan APBD (P-APBD) Provinsi Sumut TA 2013, persetujuan terhadap APBD Provinsi Sumut TA 2014, persetujuan terhadap P-APBD Provinsi Sumut TA 2014 dan APBD Provinsi Sumut TA 2015. (man)

Empat Hari Menghilang, Ditemukan Membusuk di Sungai

EVAKUASI: Tim Inafis Polres Tebingtinggi bersama masyarakat melakukan evakuasi penemuan jasad Kasiran.sopian/sumut pos.
EVAKUASI: Tim Inafis Polres Tebingtinggi bersama masyarakat melakukan evakuasi penemuan jasad Kasiran.sopian/sumut pos.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Kasiran (48) warga Kampung Beteng Dusun IV Desa Bahsumbu Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) ditemukan membusuk di pinggiran Sungai Padang Kelurahan Pabatu, Minggu (3/1) petang. Kasiran sebelumnya empat hari menghilang sejak tanggal 30 Desember 2020, lalu ditemukan Legimin (63) warga Jalan Swadaya, Lingkungan 1 Kelurahan Pabatu Kecamatan Padang Hulu Kota Tebingtinggi saat hendak mencari cacing.

EVAKUASI: Tim Inafis Polres Tebingtinggi bersama masyarakat melakukan evakuasi penemuan jasad Kasiran.sopian/sumut pos.
EVAKUASI: Tim Inafis Polres Tebingtinggi bersama masyarakat melakukan evakuasi penemuan jasad Kasiran.sopian/sumut pos.

Menurut keterangan Legimin, sore itu dirinya sedang mencari cacing di Sungai Padang tidak jauh dari lokasi penemuan mayat laki laki itu. Ketika menyusuri pinggiran sungai, Legimin mencium aroma bau busuk. Setelah dicari, ternyata sesosok mayat mengapung di pinggir sungai dengan kondisi membusuk. “Langsung penemuan ini kita informasikan ke lurah, kepling, dan Bhabinkamtibas,” ujar Legimin.

Polsek Padang Hulu Resor Tebingtinggi langsung turun bersama Tim Inafis Polres Tebingtinggi guna melakukan evakuasi penemuan jasad korban.

Menurutnya, polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Kasiran. Diduga korban jatuh ke sungai, karena posisi rumah korban berdekatan dengan aliran Sungai Padang. “Pihak keluarga membuat surat pernyataan tidak keberatan di Polsek Padang Hulu agar tidak dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” pungkasnya. (ian/azw)

Sidang Korupsi Pengelolaan Keuangan RSUD Kotapinang: Mantan Bendahara Dituntut 4,5 Tahun Penjara

gusman/sumut pos SIDANG TUNTUTAN: Mantan Bendahara pengeluaran RSUD Kotapinang, Ridwan Efendi menjalani sidang tuntutan secara virtual di PN Medan, Senin (4/1).

Mantan Bendahara pengeluaran RSUD Kotapinang, Ridwan Efendi dituntut pidana selama 4 tahun 6 bulan penjara atau 4,5 tahun. Selain itu, ia juga didenda Rp200 juta subsider 3 bulan kurungan, karena dinilai terbukti melakukan tindak pidana korupsi pengelolaan keuangan rumah sakit senilai Rp1,2 miliar Tahun Anggaran (TA) 2014.

SIDANG TUNTUTAN: Mantan Bendahara pengeluaran RSUD Kotapinang, Ridwan Efendi menjalani sidang tuntutan secara virtual di PN Medan, Senin (4/1).gusman/sumut pos.

Dalam nota tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Riamor Bangun, terdakwa dinyatakan melanggar Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 UU RI No 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UU RI No 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU RI No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana.

“Meminta majelis hakim yang menyidangkan, agar menjatuhkan terdakwa Ridwan Efendi dengan pidana 4 tahun dan 6 bulan penjara denda Rp200 juta subsider 3 bulan kurungan” ucapnya di Ruang Cakra 2 Pengadilan Tipikor Medan, Senin (4/1).

Jaksa menyatakan, terdakwa terbukti bersalah melakukan perbuatan korupsi dengan memperkaya diri sendiri bersama terdakwa lain yaitu, Rahmawati Hasibuan dan dr Daschar Aulia (berkas terpisah).

Atas tuntutan jaksa, Majelis Hakim yang diketuai Safril Batubara memberikan kesempatan kepada terdakwa menyusun nota pembelaan yang akan dibacakan pada sidang pekan depan.

Dalam dakwaan jaksa sebelumnya dijelaskan, selama tahun 2014 uang UP/GU yang ditarik oleh terdakwa Ridwan Efendi selaku Bendahara Pengeluaran RSUD Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan sebesar Rp1.650.177.806, dicairkan atau ditarik dalam bentuk uang UP/GU sebanyak 15 kali dari bulan Maret 2014 sampai dengan bulan Desember 2014.

Bahwa perbuatan terdakwa Ridwan Efendi tersebut secara bersama-sama telah menguntungkan diri terdakwa bersama dr Daschar Aulia dan Rahmawati Hasibuan (penuntutan terpisah) dan telah merugikan keuangan Negara dari Pengelolaan Keuangan RSUD Kotapinang Tahun Anggaran 2014 yang bersumber dari UP/Ganti Uang (GU) dan penerimaan PAD sebesar Rp1.511.427.219,00 TA 2014. Terdakwa disebut ikut menikmati Rp1,2 miliar lebih dari total kerugian keuangan negara. (man/azw)

Tikam dan Jerat Leher Korban lalu Rampok Sepeda Motor, Tetangga Begal Pelajar SMP

DIRAWAT: Reza Gunawan, korban begal tatangga dirawat di Puskesmas tedekat di Hamparanperak,. Minggu (3/1).

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Seorang pelajar kelas 2 SMP menjadi korban perampokan di Dusun VI Harjosari, Desa Klumpang, Kacamatan Hamparanperak, Minggu (3/1) malam.Korban, Reza Gunawan (13) kehilangan sepeda motor Honda Beat BK 5678 AJB setelah lehernya dijerat tali pinggang dan ditikam benda tajam oleh pelaku.

DIRAWAT: Reza Gunawan, korban begal tatangga dirawat di Puskesmas tedekat di Hamparanperak,. Minggu (3/1).

Pelaku begal dialami korban yang menetap di Komplek Panggon Indah, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan telah ditangkap. Pelakunya, Kiki Gunawan (27) merupakan tetangga korban telah diamamkan di sel Mapolsek Hamparanperak.

Perampokan itu telah direncanakan pelaku untuk membegal korban. Malam itu, pelaku mengajak korban untuk minta diantarkan ke rumah temannya di kawasan Hamparanperak.

Permintaan pelaku dituruti oleh korban, mereka pun bergerak berboncengan menuju ke Hamparanperak dengan menggunakan sepeda motor korban. Di pertengahan jalan, pelaku meminta korban untuk memberhentikan sepeda moto dengan alasan ingin buang air besar.

Di lokasi gelap dan sunyi itu, pelaku telah berniat merampok langsung menjerat leher korban dengan tali pinggang sambil menikam. Akibatnya, korban jatuh tersungkur di pinggir jalan.

Pelaku langsung kabur membawa sepeda motor korban. Malam itu juga, warga sekitar mengetahui korban terkapar bersimbah darah membawanya ke puskesmas terdekat dan melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Hamparanperak.

Petugas menerima laporan itu, langsung melakukan penyelidikan menangkap pelaku berselang beberapa setelah kejadian tersebut. Pelakunya, Kiki Gunawan ditangkap petugas di rumahnya dengan barang bukti sepeda motor.

Kanit Reskrim Polsek Hamparanperak, Iptu Hendri Simanjuntak mengatakan, korban dibegal oleh tetangganya sendiri, pelaku sempat menjerat leher korban hingga terkapar jatuh di pinggir jalan.

“Pelakunya sudah kita amankan, kini pelaku sudah kita periksa untuk dimintai keterangan. Perampokan itu hanya dilakukan pelaku sendiri tanpa melibatkan orang lain,” pungkasnya. (fac/azw)

Pria Berkaos TNI Sekarat Ditabrak Truk

SEKARAT: Ahmad Nadafi Siregar sekarat dan dirawat di Rumah Sakit Umum PHC Belawan, Senin (4/1). facril/sumut pos.
SEKARAT: Ahmad Nadafi Siregar sekarat dan dirawat di Rumah Sakit Umum PHC Belawan, Senin (4/1). facril/sumut pos.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Seorang pria berkaos TNI mengendarai sepeda motor Honda Beat BK 2788 ACL sekarat ditabrak truk trailer di simpang Kampung Salam, Kecamatan Medan Belawan, Senin (4/1) pukul 08.30 WIB.

SEKARAT: Ahmad Nadafi Siregar  sekarat dan dirawat di Rumah Sakit Umum PHC Belawan, Senin (4/1). facril/sumut pos.
SEKARAT: Ahmad Nadafi Siregar sekarat dan dirawat di Rumah Sakit Umum PHC Belawan, Senin (4/1). facril/sumut pos.

Korban diketahui beranama Ahmad Nadafi Siregar (45) warga Blok XV Kelurahan Sicanang, Kecamatan Belawan Kecamatan Medan Belawan masih menjalani perawatan di RS PHC Belawan.

Informasi diperoleh menyebutkan, korban mengendarai sepeda motor melintas dari Medan menuju ke Belawan. Saat melintas di lokasi, truk trailer BK 9961 LG dari arah bersamaan menabrak korban di persimpangan Kampung Salam, Belawan.

Akibatnya, korban tersungkur jatuh ke badan jalan. Pria berkaos TNI itu pun terkapar dengan kepala berlumuran darah. Warga sekitar langsung membawa korban ke RSU PHC Belawan.

Petugas Satlantas Polsek Belawan datang ke lokasi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sopir truk telah kabur. Sementara, kendaraan yang terlibat kecelakaan diamankan polisi.

“Tadi korban mau belok ke arah Gabion, rupanya truk itu dari belakang langsung menabrak sepeda motor itu, makanya sepeda motor korban remuk hancur,” cerita saksi mata kepada polisi.

Kanit Lantas Iptu HL Tambunan mengatakan, pihaknya sudah menangani kasus kecelakaan tersebut. Korban masih belum sadarkan diri di rumah sakit. Untuk kendaraan yang terlibat kecelakaan telah diamankan.

“Sopit truk yang menabrak korban masih kita lidik, saksi sudah kita mintai keterangan dari lokasi,” pungkasnya. (fac/azw)