25 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 3698

Sasar 181,5 Juta Penduduk, Vaksinasi Covid-19 hingga Maret 2022

Saat ini Indonesia sudah memiliki 3 juta dosis vaksin dari Sinovac, Tiongkok, yang sudah tiba akhir tahun 2020 lalu. Kini tahapan selanjutnya hanya tinggal menunggu izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Kementerian Kesehatan memastikan, Indonesia membutuhkan waktu 15 bulan untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19, mulai Januari 2021 hingga Maret 2022.

“Tiga juta dosis vaksin yang tiba saat ini masih menunggu izin dari BPOM. Jika izin sudah keluar, laksanakan vaksinasi bertahap,” kata Juru Bicara Vaksin Covid-19 dari Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tramidzi dalam konferensi pers virtual, Minggu (3/1).

“Nah untuk vaksinasi, total kita butuhkan waktu 15 bulan dihitung mulai Januari hingga Maret 2022,” kata Nadia.

Waktu 15 bulan itu dilakukan untuk menuntaskan program vaksinasi Covid-19 di 34 provinsi dengan total target populasi mencapai 181,5 juta orang. Artinya, jumlah itu mengejar Herd Immunity atau kekebalan kawanan sebesar 70 persen.

Lalu pelaksanaan vaksinasi 15 bulan berlangsung 2 periode. Yakni Januari-April 2021 untuk tenaga kesehatan dan pekerja pelayanan publik. Lalu periode kedua, selama 11 bulan dari April 2021- Maret 2022 akan menjangkau seluruh masyarakat sisa dari periode pertama.

“Sebelum dan saat proses vaksinasi harus tetap jalankan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun dengan disiplin. Sebab perjalanan kita masih cukup panjang. Lalu tekankan 3T (testing, tracing, treatment),” katanya.

Nadia juga mengungkapkan, saat ini pemerintah sudah memiliki 30.000 vaksinator. Mereka, kata dia, sudah siap melaksanakan vaksinasi tersebut. “Saat ini kita sudah memiliki 30.000 vaksinator yang siap memberikan vaksin kepada seluruh sasaran,” ujarnya.

Nadia mengatakan, pihaknya optimistis bisa melaksanakan vaksinasi sesuai target, hingga Maret 2022. Selain sumber daya manusia (SDM), kata dia, sarana dan prasarana lainnya juga sudah disipkan untuk menyuntikkan vaksin kepada 181,5 juta masyarakat yang menjadi sasaran.

Dari segi penyediaan vaksin, selain 3 juta vaksin Sinovac yang sudah datang, masing-masing 50 juta dosis vaksin Covid-19 dari AstraZeneca dan Novavax juga sudah siap dibeli. Termasuk vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku yang juga akan segera datang ke Tanah Air. “Insya Allah kita bisa memenuhi vaksin sesuai kebutuhan dan pelaksanaannya seperti yang sudah direncanakan, kami akan lakukan secara bertahap,” kata dia.

Sementara dari segi fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) pun sudah dinilai cukup untuk pelaksanaan vaksinasi. Nadia mengatakan, saat ini Indonesia memiliki 13.000 puskesmas dengan hampir 2.500 rumah sakit yang didukung 49 kantor kesehatan pelabuhan. Seluruhnya, kata dia, akan menjadi fasyankes yang memberikan pelayanan vaksinasi kepada seluruh sasaran vaksin. “Jadi kami cukup yakin untuk bisa menyelesaikan vaksinasi ini dan didukung dengan SDM dan sarana prasarana yang saat ini sudah siap,” tandasnya.

Vaksin Sinovac Halal

Koordinator Uji Klinis Vaksin Covid-19, Prof Dr dr Kusnandi Rusmil mengatakan, vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biontech, Tiongkok, halal. Vaksin tersebut salah satunya berbahan dasar virus corona yang sudah mati.

Menurut Kusnandi, Unpad kebetulan dipercayakan oleh Biofarma dan Sinovac untuk melakukan penelitian terhadap uji klinis vaksin tersebut. Sebelum melakukan uji coba, dia mengaku, sudah mempertanyakan lebih dulu terkait halal dan haram. Kandungan dari vaksin itu apa saja, adakah yang menyebabkan ketidakhalalan?

“Saya sudah ketemu dari orang-orang Sinovac yang datang ke Bandung, dan disampaikan bahan-bahan vaksin semuanya halal. Tidak ada kandungan bahan yang tidak halal. Bahkan, kemudian dari MUI (Majelis Ulama Indonesia) berangkat ke China untuk melihat prosesnya, apakah memang benar halal atau tidak,” ungkap Prof Kusnandi dalam tayangan youtube bersama Prof Delfitri Munir, baru-baru ini.

Dikatakan Kusnandi, uji klinis vaksin corona tersebut memasuki fase III atau tahap akhir. Apabila fase ini sudah selesai, maka vaksin tersebut sudah bisa dipergunakan dan juga sudah bisa diperjualbelikan. “Uji klinis tahap akhir ini bukan hanya dilakukan di Indonesia saja (Bandung), tetapi juga dilakukan di negara lain yaitu China (Wuhan), Brazil, India, Uni Emirat Arab, dan Turki. Meski sama-sama melakukan uji klinis, tetapi beberapa negara tersebut duluan selesai pada Desember lalu karena lebih dulu. Sementara di Indonesia, kemungkinan pada April mendatang (dimulai pada Agustus 2020),” ujarnya.

Kusnandi mengaku, sejauh ini hambatan yang dihadapi tidak ada. Hal ini karena keluhan dari peneliti masih sangat minim, misalnya tidak ada yang pingsan atau segala macam. Artinya, kalau mengalami gejala demam lalu mengonsumsi paracetamol (obat panas) dan kemudian sembuh. Selain itu, ada bengkak-bengkak pada tubuh tetapi dikompres dan besoknya sudah hilang. “Tidak ada keluhan tentang keamanan dari uji klinis vaksin fase ketiga tersebut,” katanya.

Ia juga menyampaikan, bukan hanya segi keamanan saja yang menjadi pertimbangan, tetapi juga imunogenisitas atau respons imun dari tubuh yang dilihat dari kadar antigen di dalam sel darah. Kemudian, efikasi (kemampuan vaksin tapi dalam konteks penelitian) yang dilihat dari yang diberi suntikan dibandingkan dengan yang dapat plasebo, berapa yang dapat Covid-19? “Jadi, semua yang 1.620 relawan disuntik dan nantinya dievaluasi berapa yang dapat covid dan berapa yang tidak,” paparnya.

Kusnandi menyatakan, bahan vaksin itu sendiri diimpor dari China dan telah diuji pada fase I serta fase II. Makanya, pada fase III ini yang diteliti yaitu efikasi, karena pada fase I dan II telah diteliti keamanan dari vaksin tersebut. Oleh karena itu, pada fase ketiga ini, jumlah subyeknya harus banyak atau tinggi. “Bukan hanya 1.620 subyek saja di Indonesia tetapi di negera lain juga,” ucap dia.

Disebutkannya, bahan dari vaksin tersebut adalah virus corona yang dimatikan atau virus mati. Virus yang mati tersebut tidak akan menyebabkan penyakit Covid-19 di tubuh manusia. Melainkan, diharapkan membuat kekebalan tubuh pada manusia akan tetapi dalam kondisi normal atau sehat. “Pada tubuh normal, diharapkan setelah disuntikan vaksin maka akan timbul antibodi. Begitu juga dalam kondisi tidak normal (sehat), tetapi persentasenya kecil,” sebut Kusnandi.

Terkait pada Januari ini dikabarkan vaksin tersebut sudah bisa digunakan untuk emergency, Kusnandi membenarkannya. Kata dia, karena pada WHO ada yang disebut emergency use authorization. Menurut WHO, jika dalam keadaan pandemi dan sedang outbreak, maka itu bisa digunakan apa yang disebut emergency use authorization. Artinya, kalau uji klinis belum selesai tetapi data-data sebagian sudah bisa digunakan. Jadi, apabila minimal sudah diikuti selama dua bulan setelah suntikan vaksin terakhir.

“Yang utamanya keamanannya dan kadar zat anti di dalam darah manusia. Biasanya, diefikasinya pada emergency use authorization itu akan dikaitkan dengan zat anti di dalam darah. Jadi, bukan efikasi secara menyeluruh tetapi dikaitkan dengan kadar zat antinya tadi,” terangnya.

Diutarakan Kusnandi, virus corona ini terbilang ganas karena bisa dibayangkan hampir 77 juta orang di dunia terinfeksi dan terdampak virus tersebut dalam waktu 10 bulan saja. Terlebih, korban yang meninggal jumlahnya sudah lebih dari 6 juta orang. “Makanya, kita fokus meneliti obat dan vaksinnya,” cetus dia.

Ia menambahkan, informasinya sementara waktu Biofarma akan memproduksi vaksin corona setiap bulannya 10 juta dosis. Namun demikian, tentunya akan di-upgrade dalam jumlah lebih banyak lagi. “Walau demikian, nanti kita mungkin mendatangkan vaksin dari luar. Karena kita ada vaksin mandiri dan vaksin yang disubsidi dari pemerintah,” pungkasnya. (ris)

Puji Keindahan Danau Toba, Sandiaga: Fokus ke Wisatawan Domestik

IKON PARIWISATA: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno di Danau Toba, Rabu (30/12). Sandiaga ingin menjadikan Danau Toba sebagai ikon pariwisata baru di tanah air.
IKON PARIWISATA: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno di Danau Toba, Rabu (30/12). Sandiaga ingin menjadikan Danau Toba sebagai ikon pariwisata baru di tanah air.

TOBA, SUMUTPOS.CO – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) yang baru dilantik, Sandiaga Salahuddin Uno, melakukan kunjungan kerja ke Kawasan Danau Toba pada 30-31 Desember 2020. Mengunjungi berbagai spot wisata di kawasan Danau Toba, Sandiaga mengatakan ingin menjadikan Danau Toba sebagai ikon pariwisata baru di tanah air.

IKON PARIWISATA: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno di Danau Toba, Rabu (30/12). Sandiaga ingin menjadikan Danau Toba sebagai ikon pariwisata baru di tanah air.
IKON PARIWISATA: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno di Danau Toba, Rabu (30/12). Sandiaga ingin menjadikan Danau Toba sebagai ikon pariwisata baru di tanah air.

Namun karena turis asing masih dilarang masuk ke Indonesia di tengah pandemi Covid-19, ia memilih fokus ke wisatawan domestik.

Awal tiba di Bandara Silangit Internasional Airport, Sandiaga langsung bertolak mengunjungi bukit Huta Ginjang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput). Di sana, Sandiaga terlihat takjub melihat keindahan alam danau terbesar di Asia Tenggara itu, dipandang dari ketinggian Bukit Huta Ginjang.

“Huta Ginjang merupakan site pertama yang saya kunjungi, dan ini merupakan suatu anugrah. Di tengah pandemi Covid-19, kita akan membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif sesuai dengan visi Presiden untuk menyiapkan superprioritas pariwisata. Kita akan all out dan gerak cepat. Kkita akan siapkan secara detail langkah-langkah ke depan, agar Danau Toba ini menjadi ikon wisata baru,” kata Sandiaga Uno kepada wartawan.

Menurutnya, membangun pariwisata di Danau Toba menjadi pariwisata superprioritas membutuhkan kerja sama dan kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat. Kita tidak bisa bekerja sendirian. Kita mesti merangkul kabupaten dan provinsi. Karena pilar kita membangun ke depan adalah inovasi, adaptasi, dan kolaborasi,” ungkap Sandiaga.

Ia mengatakan, Danau Toba memiliki potensi wisata alam luar biasa serta kearifan lokal dan budaya, yang mampu mendorong pariwisata danau terbesar di Asia Tenggara lebih baik ke depannya. “Wisata Huta Ginjang berbasis keindahan alam dan budaya. Bapak presiden meminta untuk menyiapkan misalnya ulos, warna busana, dan sport tourism,” katanya.

Nikmati Danau Toba dari Atas Kano

Dari Bukit Huta Ginjang, rombongan Menparekraf melanjutkan perjalanan ke Pantai Lumban Bulbul di Kabupaten Toba. Setelah menyapa warga sekitar dan wisatawan yang sedang berlibur, Sandiaga naik kano untuk menjajal Danau Toba. Ia mendayung Kano bersama Bupati Toba, Darwin Sitorus.

“Horas… horas. Apa kabar?” sapa Sandiaga kepada warga dan turis berada di bibir pantai Lumban Bulbul di Danau Toba.

Sandiaga mengatakan, konsep pengembangan pariwisata kawasan Danau Toba mestinya berbasis keindahan alam, sport tourism, dan budaya. Ketiganya dinilai dapat menarik kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan domestik. “Tadi saya coba naik kano sama Pak Bupati. Airnya sangat tenang. Alamnya sangat bersahabat,” sebut Sandiaga.

Setelah mencoba kano, dirinya terpikir untuk membuat wisata open water swimming di Danau Toba. Tentu dengan fasilitas standar internasional. “Saya terpikir juga lomba dragon boat. Yang berbasis olahraga air ini, saya akan merangkul banyak pihak,” tutur Sandiaga.

Untuk itu, ia meminta masyarakat sekitar Danau Toba untuk bekerja sama dengan pemerintah pusat. “Selama setahun ke depan ini, apa yang bisa kita lakukan adalah pilot project dan trial. Sehingga nanti ketika dibuka, kita sudah siap menjadi ikon baru di pariwisata Indonesia,” ujarnya.

Selanjutnya, Sandiaga meneruskan perjalanan ke The Caldera Toba Nomadic Escape di Desa Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba. Ia ditemani Bupati Toba, Darwin Sitorus dan Bupati Simalungun JR Saragih beserta pejabat tinggi di Kemenparekraf.

Sekitar 60 menit meninjau keindahan pesona alam Danau Toba, Sandiaga melanjutkan perjalanan menuju pembangunan Kementerian PUPR di Pantai Bebas, Parapat, Kabupaten Simalungun. Kemudian melakukan pertemuan dengan komunitas budaya, kuliner, pengrajin, kopi dan musik.

“Waktu saya kecil, liburan termewah itu adalah Parapat di Danau Toba ini. Setelah 40 tahun lagi, balek ke sini lihat Parapat,” sebut Sandiaga di hadapan puluhan komunitas asal Kabupaten Simalungun.

Sandiaga juga mengaku sangat mengenal kuliner suku Batak khas Danau Toba. Seperti ombus-ombus, kacang Sihobuk, dan kopi Lintong. “Itu luar biasa. Ombus-ombus dengan kopi Lintong khas Danau Toba,” pujinya.

Karena itu, ia meminta agar kuliner khas Danau Toba itu dikembangkan dengan baik, agar memilikI daya saing dan menjadi kuliner favorit bagi wisatawan. “Ombus-ombus dan kopi Lintong rasanya maknyus. Sebaiknya dikemas modern sesuai keinginan market saat ini agar berdaya saing. Jadi saya mendorong dari sisi ekonomi kreatif,” kata Sandiaga.

Wisata Berbasis Data dan Digital

Sandiaga mengatakan, pengembangan pariwisata di Danau Toba khususnya dan nasional umumnya, harus didorong dengan data dan pemasaran keseluruhan produk-produk wisata melalui platform digital yang ada. Karena saat ini adalah era digital.

Untuk infrastruktur, ia mengaku sudah berkordinasi dengan Kementerian PUPR untuk pembangunan pelabuhan, jalan, dan fasilitas lainnya di Danau Toba. Termasuk dengan Kementerian BUMN untuk membangun jaringan internet. Selanjutnya berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan.

“Kita harus berkolaborasi karena pariwisata itu lintas sektor. Bukan hanya infrastruktur dan perhubungan. Tapi juga kesehatan dan pihak provider untuk jaringan. Perlu menerapkan digital foodfrend, karena ini zaman now. Semuanya berbasis data dan kebijakan kolaboratif,” tutur Sandiaga.

Tidak lupa, Sandiaga mengajak masyarakat Indonesia untuk berkunjung dan berwisata ke Danau Toba. Karena, di tengah pandemi Covid-19. Pemerintah Indonesia menjadikan wisatawan domestik market utama pariwisata di negara ini. Tentu dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Terakhir saya ingin mengajak para wisatawan-wisatawan domistik datang ke Danau Toba. Bangga buatan Indonesia, bangga berwisata di Indonesia dan hastage di Indonesia saja. Sehingga 2021 kita bisa bangkit dan kita bisa pulihkan kehidupan berbangsa kita. Destinasi (Danau Toba) kita paten,” ungkap Sandiaga sambil angkat kedua jempolnya.

Fokus ke Wisatawan Domestik

Terkait Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 yang menyebutkan Warga Negara Asing (WNA) Dilarang Masuk ke Indonesia, yang tentu akan berdampak pada kunjungan wisatawan manca negara (wisman) ke tanah air, Sandiaga mengajak warga Indonesia untuk berwisata di dalam negeri. Tentu dengan menerapkan protokol kesehatan. Sehingga dunia pariwisata tanah air dapat terbantu.

“Fokus ke wisatawan domestik untuk sementara. Kita kedepankan, protokol yang ketat dan disiplin,” ungkapnya.

Sandiaga mengatakan, menghargai dan mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia pascatemuan virus SARS-CoV-2 varian B117 yang bisa menular lebih cepat di sejumlah negara. “Kita hormati, hargai, dan patuhi keputusan pemerintah untuk sementara menutup kunjungan wisman,” kata Sandi.

Untuk itu, pihaknya sudah menyiapkan langkah-langkah untuk membangkitkan pariwisata di Indonesia. “Kita bangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah-tengah pandemi, sesuai dengan visi presiden untuk menyiapkan super prioritas ini. Jadi kita akan all out,” tandas Sandiaga. (gus)

Kasus Covid-19 Pascalibur Tahun Baru: 431 Positif, 421 Sembuh

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Selama libur tahun baru 2021 mulai 30 Desember sampai 3 Januari, penambahan kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Sumut masih stabil. Penambahan angka positif tidak lebih dari angka 90 dan juga hanya selisih satu digit dari angka kesembuhan.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, selama 5 hari libur pergantian tahun tersebut, 89 positif dan 84 sembuh (30 Desember), 83 positif dan 82 sembuh (31 Desember), 84 positif dan 89 sembuh (1 Januari), 86 positif dan 82 sembuh (2 Januari), 89 positif dan 84 sembuh (3 Januari). Apabila dijumlahkan, maka perbandingannya 431 positif dengan 421 sembuh.

“Penambahan kasus positif Covid-19 selama masa libur tahun baru tetap stabil. Kasusnya bertambah tidak lebih dari 90 orang setiap harinya, dan bahkan terpaut tipis dengan penambahan angka kesembuhan,” ujar Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah, Minggu (3/1).

Dikatakan Aris, hingga kini jumlah sementara angka positif Covid-19 Sumut mencapai 18.408 orang. Jumlah tersebut setelah bertambah 89 kasus baru. “Medan bertambah 41 orang, Deliserdang 12 orang, 6 orang dari Tebingtinggi, masing-masing 5 orang dari Toba dan Batubara, 3 orang dari Pematang Siantar, Simalungun dan Padang Lawas Utara, masing-masing 2 orang dari Samosir dan Serdang Bedagai. Kemudian, masing-masing 1 orang dari Karo, Tapanuli Tengah, Dairi, Humbang Hasundutan, Padang Lawas, Nias Utara dan luar Sumut,” paparnya.

Untuk angka kesembuhan, sambung Aris, akumulasinya kini menjadi 15.665 orang. Akumulasi tersebut setelah terdapat penambahan 84 orang yang sembuh. “Penambahan terbanyak dari Asahan 14 orang, Deli Serdang dan Labuhan Batu Utara 11 orang. Kemudian, Medan 9 orang, Serdang Bedagai 8 orang, Langkat 7 orang, Toba 6 orang, Labuhan Batu 4 orang. Lalu, masing-masing 3 orang dari Pematang Siantar, Karo dan Samosir, serta masing-masing 1 orang dari Tanjung Balai, Tebing Tinggi, Padang Sidempuan, Batu Bara dan luar Sumut,” beber dia.

Terkait angka kematian, Aris menyebutkan, masih di angka akumulasi 683 orang. Selama libur tahun baru hanya bertambah 8 orang yang meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona. “Dari data-data tersebut, diketahui penderita Covid-19 di Sumut saat ini ada 2.060 orang,” ucapnya.

Medan Zona Merah

Kota Medan kembali dinyatakan masuk ke dalam zona merah terhadap penyebaran Covid-19. Satgas Penanganan Covid-19 pusat melalui website covid19.go.id menyampaikan, berdasarkan hasil pembobotan skor dan zonasi risiko daerah yang dilakukan pertanggal 27 Desember 2020 ibu kota Provinsi Sumut ini menjadi wilayah yang beresiko tinggi terhadap penularan virus corona.

Selanjutnya untuk zona hijau, masih terdapat tiga daerah yakni Nias, Nias Selatan dan Nias Barat. Kemudian untuk zona kuning, terjadi perubahan dari dua menjadi empat daerah, yakni Tapanuli Selatan, Nias Utara, Padang Lawas dan Padang Sidimpuan.

Aris menyampaikan, untuk Kota Medan saat ini jumlah kasus aktif atau penderita Covid-19 nya ada sebanyak 831 orang. Angka ini didapatkan dari akumulasi kasus konfirmasi sebanyak 8.900 orang, sembuh 7.743 orang dan meninggal 326 orang.

Terhadap Kabupaten Nias, jelas Aris, dari akumulasi konfirmasi sebanyak 36 orang, 35 orang diantaranya sudah sembuh dan tidak ada yang meninggal. Kabupaten Nias Selatan dari 82 orang akumulasi kasus konfirmasi 81 orang diantaranya sembuh dan tidak ada yang meninggal. “Untuk Nias Barat dari 16 akumulasi kasus konfirmasi, semuanya sudah dinyatakan sembuh,” jelasnya.

Kemudian, Nias Utara yang sebelumnya sempat zona hijau kini turun menjadi kuning, akumulasi kasus konfirmasinya tercatat sebanyak 12 orang dengan sembilan diantaranya sembuh dan tidak ada yang meninggal. Lalu Tapanuli Selatan dari akumulasi 111 orang 107 diantaranya sembuh dan dua meninggal. Berikutnya Padang Lawas dari akumulasi 51 kasus konfirmasi 42 orang diantaranya sembuh dan tiga meninggal. Terakhir, dari Padang Sidimpuan dari 191 kasus konfirmasi 179 orang sembuh dan sembilan meninggal.

Berastagi dan Parapat jadi Atensi

Dua destinasi pariwisata favorit di Sumatera Utara yakni Berastagi dan Parapat, menjadi prioritas Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sumatera Utara memantau kepatuhan masyarakat dan disiplin protokol kesehatan jelang Tahun Baru 2021 kemarin.

Berastagi dan Parapat dipilih karena di tahun-tahun sebelumnya, dua objek wisata ini menjadi titik kumpul masyarakat dalam merayakan tahun baru. Adapun hasilnya, petugas masih menemukan beberapa masyarakat yang belum patuh akan protokol kesehatan terutama anak muda.

“Ya, masih ada yang tidak patuh, jadi kita berikan sanksi fisik dan nonfisik kemudian kita berikan masker. Ini sebagai pengingat kalau Covid-19 masih ada diantara kita. Dan menjelang tahun baru, kedisiplinan protokol kesehatan wajib diperketat,” kata Wakil Koordinator Bidang Penegakan Hukum dan Pendisiplinan Satgas Covid-19 Sumut, Kol Inf Azhar Mulyadi.

Ketidakpatuhan akan disiplin prokes tersebut ditemukan tim satgas kala melakukan operasi yustisi di Berastagi, tepatnya di sekitar Tugu Perjuangan dan Bukit Kubu, Kabupaten Karo. Kegiatan tersebut digelar bersama dengan Dandim 0205/TK Letkol Kav Yuli Eko Hadiyanto, dan Kapolres Karo AKBP Yustinus Setyo.

Selain itu, tim juga melakukan pemantauan disiplin prokes di Parapat. Tim menemukan daerah ini sudah mulai dipadati pendatang dari luar kota dan masih banyak yang melanggar prokes. Satgas berkoordinasi dengan pemerintah dan Forkopimda setempat untuk menegakkan prokes menjelang akhir tahun kemarin.

“Di Parapat juga masih banyak yang melanggar dan daerah ini sudah mulai ramai, baik orang yang hanya melintas dan juga ingin menghabiskan akhir tahun di sini. Kami sangat mengimbau masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan. Ini untuk kebaikan kita bersama,” tambah Azhar.

Sebelumnya, Bupati Karo Terkelin Brahmana memberikan dukungan penuh kepada Satgas Covid-19 Sumut untuk menegakkan prokes di daerahnya. Dia menilai masih banyak wisatawan yang masuk ke Sumut mengabaikan protokol kesehatan.

“Ini untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Tanah Karo. Tentu kita dukung, karena masih sangat banyak wisatawan yang datang ke Karo terutama Berastagi mengabaikan protokol kesehatan walau sudah kita peringatkan saat akan masuk Tanah Karo. Kami sangat berterimakasih tim dari provinsi turun langsung ke daerah kami,” kata Terkelin. (ris/prn)

Arus Balik Libur Tahun Baru: Didominasi Mobil Pribadi

DIHUKUM: Dua warga dihukum push-up karena kedapatan tidak mengenakan masker di kawasan Berastagi.
DIHUKUM: Dua warga dihukum push-up karena kedapatan tidak mengenakan masker di kawasan Berastagi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Puncak arus balik libur tahun baru diperkirakan terjadi Minggu (3/1), sore hingga malam. Meski terjadi peningkatan mobilitas kendaraan, namun jumlahnya masih di bawah tahun lalu. Dan umumnya, kendaraan yang melintas merupakan mobil pribadi. Sementara angkutan umum terpantau masih normal.

DIHUKUM: Dua warga dihukum push-up karena kedapatan tidak mengenakan masker di kawasan Berastagi.
DIHUKUM: Dua warga dihukum push-up karena kedapatan tidak mengenakan masker di kawasan Berastagi.

Kepala Dinas Perhubungan Sumut, Abdul Haris Lubis melalui Kabid Lalu Lintas, Darwin Purba mengatakan meski terpantau padat namun puncak arus balik tahun baru ini tidak ada kejadian luar biasa seperti banjir, longsor, dan kecelakaan lalulintas menonjol.

Pihaknya bersama aparat kepolisian telah memberlakukan sistem buka tutup khusus di ruas jalan Medan-Berastagi. Sehingga bila masyarakat yang datang dari Medan hendak menuju Berastagi, diimbau untuk mengambil jalur alternatif, yakni melalui Kota Binjai.

“Mengantisipasi kemacetan di Medan-Berastagi dengan sistem buka tutup, akan diterapkan one way dari Berastagi menuju Medan pada Hari Minggu mulai pukul 16.30 WIB. Harapan kita bersama tidak ada kejadian-kejadian luar biasa pada momen arus balik tahun baru kali ini,” katanya.

Pada hari sebelumnya, diakuinya mulai terjadi peningkatan volume kendaraan di sejumlah ruas jalan lintas Sumatera (jalinsum) yang hendak menuju Kota Medan. Umumnya kendaraan yang melintas pada Sabtu kemarin merupakan mobil pribadi. Sementara untuk angkutan umum terpantau masih normal. “Dari pantauan di lapangan, peningkatan arus lalin didominasi mobil pribadi, untuk angkutan umum masih normal. Di beberapa titik ada kemacetan, dikarenakan peningkatan arus,” ungkap Darwin.

Adapun beberapa titik jalan yang mengalami kepadatan hingga kemacetan terjadi di kawasan jalan lintas Pematangsiantar-Tebingtinggi dan Siborongborong-Tarutung. Begitu juga untuk ruas jalan Medan-Berastagi. “Terpantau macet di Kota Tebingtinggi, ruas Tebing-Siantar padat, ruas Siborongborong-Tarutung macet. Medan-Berastagi padat. Di jalan lintas Balige-Siborongborong (Sipittu-pittu) diberlakukan sistem buka tutup, karena ada sisi jalan longsor,” ungkapnya.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang hendak melakukan perjalanan agar selalu mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan memeriksa kelaiakan kendaraan masing-masing demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. “Kami selalu mengimbau agar tetap tertib berlalulintas, demi kenyamanan dan keselamatan bersama,” pungkasnya.

Terpisah, Dirlantas Polda Sumut Kombes Pol Wibowo juga mengatakan, jajaran Ditlantas Polda Sumut melakukan Contra Flow atau rekayasa arus lalu lintas di Jalur Medan-Berastagi-Medan, sebagai langkah antisipasi kemacetan arus balik pasca libur Tahun Baru 2021. “Rekayasa lalu lintas ini, diberlakukan pada 3 Januari 2021 di jalur Brastagi-Medan atau sebaliknya,” ujarnya.

Ia menerangkan, rekayasa lalu lintas dimulai dari simpang Amoy sampai Pancurbatu. “Ini sifatnya hanya sementara. Bukan selamanya. Jadi ini dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan yang terjadi pada 3 Januari ini, saat arus balik liburan dari Berastagi,” terangnya.

Menurutnya, rekayasa lalu lintas dilakukan tergantung situasi arus lalu lintas yang ada di kawasan jalur Brastagi-Medan atau sebaliknya. Bahkan, pada Minggu sore, pihaknya juga memberlakukan ‘one way’ atau satu jalur dari Berastagi menuju Medan, pada pukul 16.30-17.30 WIB. “Bagi pengendara yang ingin menuju ke Berastagi, silakan ambil jalur alternatif lain,” ucapnya.

Perlu diingat, tambahnya, kegiatan ini dilakukan serta merta untuk mengantisipasi kemacetan saat para wisatawan pulang liburan akhir tahun. “Jadi rekayasa ini dilakukan bukan untuk penetapan perubahan arus lalu lintas,” tegasnya.

Wibowo mengimbau kepada para pengendara, agar mengutamakan keselamatan ketimbang kecepatan. “Apabila letih saat berkendara, silahkan istirahat di tempat yang benar-benar aman, seperti di SPBU atau di pos PAM yang sudah ada,” pungkasnya.

Lalu Lintas di Medan Lengang

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan, Iswar mengatakan, Arus lalu lintas juga terpantau aman dan lancar selama momen libur Tahun Baru 2021. Bahkan berdasarkan pantauan mereka, arus lalu lintas di Kota Medan terbilang cukup lengang. “Cukup banyak warga Medan yang mematuhi imbauan untuk tidak berkerumun dan memadati sejumlah lokasi di Kota Medan. Sebagian ada juga yang melakukan perjalanan ke luar kota, seperti Berastagi dan kawasan wisata lainnya. Alhasil, jalanan di Kota Medan cukup lengang,” ujarnya.

Iswar juga mengatakan, pihaknya bersama Satlantas Polrestabes Medan memang sudah memiliki skenario mengalihkan arus lalu lintas bila terjadi kepadatan arus. Seperti halnya Dishub Medan dan pihak kepolisian yang menutup sejumlah ruas jalan saat malam pergantian tahun baru. “Tapi Alhamdulillah, bersama pihak kepolisian, TNI, Satpol PP dan lainnya kita berhasil mengamankan pergantian malam tahun baru dan moment libur tahun baru kali ini dari kerumunan dan pelanggaran prokes lainnya. Arus lalu lintas juga terpantau aman dan lancar,” tuturnya.

Terpisah, Sekretaris Satpol PP Kota Medan, Rakhmat Harahap mengatakan, seluruh rangkaian pengamanan malam tahun baru di Kota Medan berjalan dengan baik dan lancar. “Khususnya di Lapangan Merdeka, itu kita dibantu dari pihak kepolisian dan TNI. Pengalaman arus lalu lintasnya juga dibantu Dishub. Semua lancar, tidak ada perayaan malam tahun baru seperti yang kita harapkan, tidak ada kerumunan di sana,” terangnya.

Rakhmat menjelaskan, pada malam tahun baru tersebut, terdapat sejumlah masyarakat yang ingin memasuki kawasan Lapangan Merdeka sekalipun akses jalan menuju ke sana telah ditutup. Sedangkan untuk momen libur tahun baru, Satpol PP Kota Medan melakukan pengawasan di sejumlah tempat yang dinilai berpotensi dalam penyebaran virus.

“Seperti ke Mall-mall, pool-pool bus, banyak sekali yang kita kunjungi. Bukan cuma di malam tahun baru, sampai hari ini (kemarin) pun kita masih melakukan pengawasan dan penindakan bila terjadi pelanggaran,” tegasnya.

Terkait tempat-tempat usaha yang sempat dibatasi jam operasionalnya pada saat Natal hingga jelang tahun baru, Rakhmat membenarkan jika aturan itu hanya berlaku hingga 31 Desember 2020. Artinya saat ini, aturan pembatasan jam operasional bagi tempat-tempat usaha yang menjadi stakeholder Dinas Pariwisata Kota Medan itu tidak lagi berlaku. “Tapi walaupun pun begitu, pengawasan penerapan protokol kesehatan tetap kita awasi,” tutupnya. (prn/mag-1/map)

Semester Genap Dimulai Hari Ini, Medan Lanjutkan Sistem Belajar Daring

BELAJAR DARI RUMAH: Abel A, seorang siswi sekolah dasar, sedang belajar daring dari rumah di tengah pandemi Covid-19. Tahun ajaran baru 2020/2021 dimulai Juli mendatang. Pembelajaran tatap muka hanya dibolehkan di daerah zona hijau.
BELAJAR DARI RUMAH: Abel A, seorang siswi sekolah dasar, sedang belajar daring dari rumah di tengah pandemi Covid-19. Tahun ajaran baru 2020/2021 dimulai Juli mendatang. Pembelajaran tatap muka hanya dibolehkan di daerah zona hijau.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Awal semester genap Tahun Ajaran 2020/2021 dimulai hari ini, Senin (4/1). Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Medan memastikan belum akan menggunakan kembali sistem belajar tatap muka di sekolah. Alasannya, penularan dan penyebaran pandemi Covid-19 yang berlangsung di Kota Medan.

BELAJAR DARI RUMAH: Abel A, seorang siswi sekolah dasar, sedang belajar daring dari rumah di tengah pandemi Covid-19. Tahun ajaran baru 2020/2021 dimulai Juli mendatang. Pembelajaran tatap muka hanya dibolehkan di daerah zona hijau.
BELAJAR DARI RUMAH: Abel A, seorang siswi sekolah dasar, sedang belajar daring dari rumah di tengah pandemi Covid-19. Tahun ajaran baru 2020/2021 dimulai Juli mendatang. Pembelajaran tatap muka hanya dibolehkan di daerah zona hijau.

Berdasarkan laporan hasil rapat koordinasi kesiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka langsung tahun 2021 yang dikirimkan Kadis Pendidikan Sumut kepada Gubernur Sumut, disebutkan bahwa seluruh ahli di bidang kesehatan tidak mendukungn

pembelajaran tatap muka di bulan Januari 2021. Pasalnya, tingkat penularan Covid-19 masih tinggi, termasuk di kalangan anak-anak.

“Jadi kita putuskan untuk melanjutkan Kegiatan Belajar Mengajar (BM) dengan sistem daring (dalam jaringan),” ujar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Medan, Adlan SPd MM, kepada Sumut Pos, Minggu (3/1).

Dikatakan Adlan, belum dapat diketahui kapan sistem belajar tatap muka dapat dibuka kembali di sekolah-sekolah yang ada di Kota Medan. “Untuk siswa SMA sederajat yang potensi penerapan prokesnya sudah lebih baik saja, belum diizinkan oleh Provinsi. Apalagi untuk siswa tingkat SMP ke bawah yang menjadi ranah kita (Disdik Kota Medan). Tentulah Dinas Pendidikan Kota Medan juga belum bisa mengizinkan anak-anak kita yang lebih kecil untuk belajar tatap muka di sekolah,” katanya.

Karena itu, kata Adlan, pihaknya akan terus mengevaluasi sistem belajar daring yang sudah berlangsung selama semester ganjil TA 2020/2021 yang lalu, agar dapat diperbaiki di semester genap ini.

“Evaluasi terus kami lakukan. Apa-apa yang perlu diperbaiki tentu akan kita perbaiki, untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak kita ditengah pandemi ini,” tuturnya.

Pihaknya mengakui, proses pembelajaran tatap muka sudah tentu lebih efektif dibanding belajar sistem daring. Namun keselamatan siswa dari pandemi Covid-19 menjadi prioritas utama. “Jadi kalau dibilang siswa tidak belajar, ya nggak betul juga. Mereka tetap belajar, tapi dengan sistem yang berbeda. Nah sistem (daring) ini yang akan terus kita evaluasi, supaya bisa lebih efektif,” sebutnya.

Adlan juga mengutarakan, kemungkinan besar bantuan kepada para siswa selama sistem belajar daring seperti di tahun 2020 lalu, akan terus digulirkan pada tahun ini. Terkhusus, untuk bantuan paket kuota internet kepada siswa, agar tetap dapat mengikuti pelajaran selama sistem daring berlaku.

Komisi II Mendukung

Terpisah, Ketua Komisi II DPRD Medan, Surianto mengatakan pihaknya mendukung langkah pemerintah untuk tidak memberlakukan sistem belajar tatap muka di sekolah, dalam situasi pandemi Covid-19.

“Sistem belajar tatap muka memang tidak direkomendasikan pemerintah pusat saat ini, khususnya untuk wilayah-wilayah yang masih dalam zona merah seperti Kota Medan. Kami tentu setuju dengan hal itu, karena ini demi menyelamatkan generasi bangsa,” kata pria yang kerap disapa Butong tersebut.

Namun politisi Partai Gerindra itu juga meminta Dinas Pendidikan tidak berdiam diri. “Disdik harus bisa mencipkan metode-metode belajar daring yang lebih ‘segar’ bagi siswa. Selain akan lebih efektif, hal itu juga akan mencegah terjadinya kejenuhan bagi siswa,” katanya.

Butong juga meminta Disdik Kota Medan untuk memfasilitasi seluruh siswa sekolah di Kota Medan, khususnya untuk SMP ke bawah, agar kembali mendapatkan bantuan selama belajar sistem daring. “Khususnya untuk dana BOS. Kementerian Pendidikan sendiri sudah mengizinkan agar sebagian dananya dapat dipakai untuk bantuan para siswa. Kita minta Kadisdik mengawasi seluruh Kepala Sekolah di Kota Medan dalam penggunaan dana BOS, agar dapat membantu meringankan biaya belajar daring para siswa,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kemendikbud menegaskan bahwa penyelenggaraan pembelajaran semester genap yang dimulai pada Januari 2021, tetap mengacu kepada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri. Keempat menteri itu yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19.

Aturan yang diumumkan tanggal 20 November 2020 tersebut memuat panduan lengkap pembelajaran tatap muka (PTM) semester genap tahun ajaran 2020/2021 dan tahun akademik 2020/2021 mulai dari tahapan perizinan, prosedur yang harus dipenuhi, hingga prasyarat dan protokol kesehatan yang wajib dijalankan. (map)

Pimpinan Teroris Bom Polrestabes Medan Divonis 6 Tahun Penjara

SERPIHAN BOM: Lokasi peledakan bom di Polrestabes Medan oleh kelompok JAD, beberapa waktu lalu.
SERPIHAN BOM: Lokasi peledakan bom di Polrestabes Medan oleh kelompok JAD, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pimpinan teroris bom Porestabes Medan, Salman Alfarizih (42) dihukum 6 tahun penjara. Salman terbukti sebagai Ketua Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Belawan yang mendoktrin anak buahnya melakukan bom bunuh diri hingga menimbulkan kematian sejumlah orang.

SERPIHAN BOM: Lokasi peledakan bom di Polrestabes Medan oleh kelompok JAD, beberapa waktu lalu.
SERPIHAN BOM: Lokasi peledakan bom di Polrestabes Medan oleh kelompok JAD, beberapa waktu lalu.

Hal itu tertuang dalam putusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim) yang dikutip wartawan, Minggu (3/1/). Kasus bermula saat Rabbial Muslim Nasution melakukan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan pada 13 November 2019 pagi. Akibat bom bunuh diri itu, sejumlah orang meninggal dunia.

Pelaku bom bunuh diri Rabbial Muslim Nasution. Anggota teroris, Khaerudin, tewas karena melawan petugas saat ditangkap. Anggota teroris, Ananda Putra, tewas karena melawan petugas saat ditangkap. Kasi Propam Polrestabes Medan, Abdul Mutolib. Pekerja harian lepas di Mapolrestabes Medan, Richard Purba. Anggota Polri Mako Polresta Medan, Sarponi. Anggota Polresta Medan, Deni Hamdani. Anggota Propam Polrestabes Medan, Jully Chandra. PNS Balai Pemasyarakatan, Ihsan Muliadi Siregar.

Melihat berita pengeboman yang dilakukan anak buahnya, Salman langsung melakukan rapat kilat dengan jejaring teroris lainnya. Hasilnya, Salman yang merupakan pimpinan Jamaah Anshor Daullah (JAD) Belawan-Sicanang-Amparan Perak, memutuskan anak buahnya untuk berpencar dan melarikan diri.

Polisi tidak tinggal diam. Densus 88 secepat kilat mengejar dan menangkap Salman pada 26 November 2019 pukul 14.30 WIB. Saat ditangkap, Salman sedang bersembunyi di sebuah rumah di Desa Brandang, Tanjung Gunteng, Ranto Peureulak, Aceh Timur. Salman kemudian diproses secara hukum dan diadili di PN Jaktim.

“Menyatakan Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Terorisme melanggar Pasal 15 Jo Pasal 7 UU Nomor 5 tahun 2018 tentang Perubahan atas UU Nomor 15 tahun 2003 tentang Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme menjadi Undang-Undang dalam Dakwaan Kesatu. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa tersebut diatas oleh karena itu dengan pidana penjara selama 6 (enam) tahun,” kata ketua majelis yang diketuai Sutikna dengan anggota Lingga Setiawan dan Nunsuhaini.

Vonis itu diketok pada 16 Desember 2020. Majelis menyatakan Salman sebagai amir yang dipercaya oleh seluruh Jamah Anshor Daullah (JAD) daerah Sicanang, Belawan dan Amparan Perak untuk Salman pimpin. Oleh karena itu untuk mempertangungjawabkan baiat Salman yang sekaligus sebagai pemimpin, otomatis Salman harus bertanggungjawab untuk membuat organisasi yang menegakkan syariat Islam di seluruh dunia. (bbs/dtc/azw)

PN Binjai Vonis Mati Satu Terdakwa Narkoba pada Tahun 2020

MENANGIS: Dua terdakwa, di antaranya, Isnardi alias Andi menangis usai divonis mati oleh PN Binjai, beberapa waktu lalu.
MENANGIS: Dua terdakwa, di antaranya, Isnardi alias Andi menangis usai divonis mati oleh PN Binjai, beberapa waktu lalu.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pengadilan Negeri (PN) Kelas 1-B Binjai mencatat, perkara narkotika yang paling banyak disidangkan di meja hijau sepanjang 2020. Bahkan, seorang terdakwa narkotika atas nama Isnardi alias Andi warga Dusun Pasar Lebar, Desa Securai Utama, Babalan, Langkat divonis majelis hakim PN Binjai dengan pidana mati.

MENANGIS: Dua terdakwa, di antaranya, Isnardi alias Andi menangis usai divonis mati oleh PN Binjai, beberapa waktu lalu.
MENANGIS: Dua terdakwa, di antaranya, Isnardi alias Andi menangis usai divonis mati oleh PN Binjai, beberapa waktu lalu.

“Perkara atas nama terdakwa Isnardi alias Ali saat ini masih menunggu putusan Kasasi. Yang bersangkutan mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung,” kata Humas PN Binjai, David Simare-mare, Minggu (3/1).

Terdakwa Isnardi alias Andi sudah berusia 74 tahun. Pria yang sudah lanjut usia ini menjadi kurir narkotika jenis sabu seberat 70 kilogram (kg).

Personel Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut yang mengamankannya bersama Ali (53) dari mobil pikap Daihatsu Grandmax BK 8025 PK di Jalan Megawati, Binjai Timur. Sementara, PN Binjai mencatat, ada 578 perkara yang ditangani sepanjang 2020.

Dari jumlah ini, PN Binjai sudah menjatuhi vonis terhadap 565 perkara per 23 Desember 2020. “Setelah narkoba, perkara yang disidang di PN Binjai ada pencurian, penganiayaan dan penipuan penggelapan,” urai David.

Panitera Muda Pidana, Leo Tampubolon menambahkan, PN Binjai juga ada menjatuhi vonis seumur hidup kepada terdakwa narkotika. “Ada dua orang terdakwa narkotika yang divonis seumur hidup pada tahun 2020,” ujar dia.

Kedua terdakwa dimaksud, Domi Agus Triantoro warga Jalan Sei Wampu, Lingkungan 7, Kelurahan Tanahseribu, Binjai Selatan dan Selamet Riadi warga Pasar 4 Desa Kwalamencirim, Seibingai, Langkat. Jaksa Penuntut Umum keduanya Linda Sembiring. “Untuk perkara kedua terdakwa ini sudah inkrah atau memiliki kekuatan hukum tetap,” pungkasnya. (ted/azw)

Dua Pencuri Spesialis Rumah Kosong Ditangkap

TERSANGKA: Dua Tersangka Curat yang berhasil ditangkap Polsek Medan Kota, Selasa (29/12). dewi/sumut pos.
TERSANGKA: Dua Tersangka Curat yang berhasil ditangkap Polsek Medan Kota, Selasa (29/12). dewi/sumut pos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua pelaku pencurian dan pemberatan (curat) spesialisasi rumah kosong diringkus Kepolisian Sektor (Polsek) Medan Kota. Dua tersangka ditangkap usai beraksi di kawasan Jalan Santun, Kelurahan Sudirejo I, Kecamatan Medan Kota pada Jumat (25/12) lalu sekitar pukul 15.10 WIB.

TERSANGKA: Dua Tersangka Curat yang berhasil ditangkap Polsek Medan Kota, Selasa (29/12). dewi/sumut pos.
TERSANGKA: Dua Tersangka Curat yang berhasil ditangkap Polsek Medan Kota, Selasa (29/12). dewi/sumut pos.

Kedua pelaku pencurian khusus rumah kosong ini masing-masing berinisial MF (43) tahun, warga Gang Tanjung Kelurahan Sudirejo I Kecamatan Medan Kota dan BR (36) tahun, warga Jalan Brigjen Katamso, Gang Satria, Kecamatan Medan Maimun.

Hal itu dikatakan Kapolsek Medan Kota Kompol Rikki Ramadhan melalui Kanit Reskrim Iptu Ainul Yaqin SIK MH, kepada sejumlah wartawan di Medan, Selasa (29/12).

Ia mengatakan, penangkapan kedua tersangka berdasarkan, Laporan Polisi Nomor: LP/688/K/XII/2020/SPKT/Sek Medan Kota, Tanggal 25 Desember 2020.

“Korban bernama Fajar P Saragih (48) tahun, warga Jalan Santun, Kelurahan Sudirejo I, Kecamatan Medan Kota,” ujarnya.

Ia menambahkan, atas laporan korban pemilik rumah tersebut, pihaknya langsung melakukan penyelidikan ke tempat kejadian perkara (TKP). “Di sini pihak kita mendapat informasi dari masyarakat tentang keberadaan pelaku lagi berada di Jalan Santun, Gang Tanjung di rumahnya sendiri,” ungkapnya.

Atas Informasi tersebut, lanjutnya, tim beserta korban mendatangi rumah tersangka dan pada Saat di TKP, tim melakukan penggeledahan di rumah tersangka dan ditemukan barang milik korban berupa lemari dan baju.

“Tanpa ada kecurigaan kedua pelaku pun pulang ke rumahnya, disinilah para pelaku diringkus tim kita. Kedua tersangka ini tidak berkutik sama sekali ketika diinterogasi petugas. Kedua tersangka mengakui semua perbuatannya,” papar Yaqin.

Kemudian, sebutnya, dua tersangka berikut barang buktinya, berupa lemari dan baju diboyong ke Mako Polsek Medan Kota guna menjalani proses hukum lebih lanjut. “Untuk menunggu proses hukum lebih lanjut, kedua tersangka kita jebloskan ke dalam Sel tahanan Polsek Medan Kota,” bebernya. Kemudian, terangnya lagi, dalam kasus tersebut, tim melakukan pengembangan. “Ada pelaku lain, yakni berinisial AN Alias BT dan BY. Kedua pelaku ini masih dalam pengejaran,” pungkasnya (mag-1/azw)

Pensiunan TNI Tewas Ditikam di Kafe

OTOPSI: Jenazah korban penikaman saat diotupsi di Rumah Sakit TNI AL.
OTOPSI: Jenazah korban penikaman saat diotupsi di Rumah Sakit TNI AL.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang pensiunan TNI, P Napitupulu (62) tewas bersimbah darah dengan kondisi tubuh luka tikaman di sebuah kafe di Jalan Sumatera, Kelurahan Belawan II, Kecamatan Medan Belawan, Minggu (3/1) pukul 00.30 WIB. Tewasnya pria yang menetap di Jalan Jaring Udang I, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan ini telah ditangani Satuan Reskrim (Satreskrim) Polres Pelabuhan Belawan.

OTOPSI: Jenazah korban penikaman saat diotupsi di Rumah Sakit TNI AL.
OTOPSI: Jenazah korban penikaman saat diotupsi di Rumah Sakit TNI AL.

Informasi diperoleh menyebutkan, malam itu korban dengan temannya Arifin bersama dua wanita mengunjungi kafe milik Rusli. Setibanya di kafe tersebut, mereka menenggak minuman keras dibarengi alunan musik.

Menjelang dini hari, teman korban, Arifin keluar dari kafe. Saat korban sendiri terjadi keributan dengan pengunjung kafe lainnya. Keributan diduga karena cewek. Membuat pelaku kesal langsung menikam korban hingga tewas.

Peristiwa itu mengejutkan teman korban yang sekembali ke kafe, melihat korban bersimbah darah langsung dilarikan ke RS TNI AL. Akhirnya korban tewas di rumah sakit.

Petugas Polsek Belawan dan Polres Pelabuhan Belawan datang melalukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Korban yang tewas dievakuasi ke RSU Bhayangkara untuk dilakukan visum.

“Malam itu, saya sempat keluar sebentar. Tiba-tiba saya dengar teman saya sudah ditikam, makanya saya bawa langsung ke rumah sakit,” kata Arifin sebagai saksi kepada polisi.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP I Kadek Hery Cahyadi dikonfirmasi mengatakan, korban yang tewas merupakan pensiunan TNI. Pihaknya kini masih melakukan pengejaran terhadap pelaku. “Kasusnya sedang kita lidik, pelakunya masih kita kejar,” katanya.

OLAH TKP: Polisi saat melakukan olah TKP penikaman kafe di Belawan.
OLAH TKP: Polisi saat melakukan olah TKP penikaman kafe di Belawan.

Berselang beberapa jam tewasnya P Napitupulu (60). Petugas Sat Reskrim Polres Pelabuhan menangkap satu pelaku penikam pensiunan TNI tersebut. Pelaku diketahui berinsial DN telah diamankan di Mapolres Pelabuhan Belawan.

Berdasarkan informasi yang diterima, kasus penikaman itu dipicu masalah cewek. Diduga, satu dari tiga pelaku telah diamankan masih dimintai keterangan untuk mengembangkan terhadap kedua pelaku lainnya.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP I Kadek Hery Cahyadi ditanya tentang satu pelaku telah diamamkan, pihaknya masih melakukan pengembangan untuk pelaku lainnya. “Ya, tapi masih kita dalami dulu untuk pelaku lainnya,” katanya.

Disinggung pelaku berjumlah tiga orang. Kadek belum bisa memastikan, menurut saksi yang ada, pelaku berjumlah 3 orang. “Belum bisa kita pastikan, yang jelas mengarah ke tiga orang,” jawabnya melalui via telepon. (fac/azw)

Kapolres Humbahas Himbau Masyarakat Patuhi Maklumat Kapolri

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Kapolres Humbang Hasundutan (Humbahas) AKBP Ronny Nicolas Sidabutar menghimbau masyarakat untuk mematuhi maklumat Kapolri Jendral Pol Idam Azis bernomor : Mak/1/I/2021 tertanggal 1 Januari 2020, tentang kepatuhan terhadap larangan kegiatan, penggunaan simbol dan atribut, serta penghentian kegiatan Front Pembela Islam ( FPI).

Kapolres melalui Paur Subbag Humas Bripka Boy Sandi Lapian dalam siaran persnya, Sabtu (2/1) mengatakan maklumat Kapolri diatas merujuk pada maklumat Surat Keputusan Bersama (SKB) Mendagri, Menkumham, Menkominfo, Jaksa Agung, Kapolri dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme: Nomor: 220-4780 Tahun 2020, Nomor: M.HH-14.HH.05.05 Tahun 2020, Nomor: 690 Tahun 2020, Nomor: 264 Tahun 2020, Nomor: KB/3/XII/2020, dan Nomor: 320 Tahun 2020 tentang larangan kegiatan, penggunaan simbol dan atribut, serta penghentian kegiatan FPI.

Disebutkan, guna memberikan perlindungan dan menjamin keamanan serta keselamatan masyarakat pasca dikeluarkan keputusan bersama tentang larangan kegiatan, penggunaan simbol dan atribut serta penghentian kegiatan FPI.

Masyarakat diminta tidak terlibat baik secaa langsung maupun tidak langsung dalam mendukung dan memfasilitasi kegiatan serta menggunakan simbol dan atribut FPI.

Jika ada ditemukan, segera melaporkan kepada aparat yang berwenang apabila menemukan kegiatan, simbol, dan atribut FPI serta tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum.

Kemudian, mengedepankan Satpol PP dengan didukung sepenuhnya oleh TNI/Polri unutk melakukan penertiban di lokasi-lokasi yang terpasang spanduk/banner atribut, pamflet, dan hal lainnya terkait FPI dan masyarakat tidak mengakses, mengunggah dan menyebarluarkan konten terkait FPI baik melalui website ataupun media sosial.

Apabila ditemukan perbuatan yang bertentangan dengan maklumat itu, kata Boy maka akan dilakukan penindakan sesuai dengan peraturan yang berlaku, sebutnya.

Pasa kesempatan itu lagi, tambah Boy, dalam waktu dekat Polres Humbahas dan Polsek jajaran akan mensosialisasikan serta penegakan hukum berkaitan dengan maklumat Kapolri tersebut.des

Ket foto:
Maklumat Kapolri