25 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 3697

Jembatan Sicanang Kurang Matang Perencanaan

BELUM RAMPUNG:Jembatan Titi Dua Sicanang, Kelurahan Belawan Sicanang, Medan Belawan, pembangunannya belum rampung di tahun 2020.Fachril/sumutpos.
BELUM RAMPUNG:Jembatan Titi Dua Sicanang, Kelurahan Belawan Sicanang, Medan Belawan, pembangunannya belum rampung di tahun 2020.Fachril/sumutpos.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Pembangunan Jembatan Titi Dua Sicanang, Kelurahan Belawan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan, tidak dapat diselesaikan sampai rampung di tahun 2020. Hal ini membuktikan perencanaan dalam membangun jembatan tersebut tidak matang.

BELUM RAMPUNG:Jembatan Titi Dua Sicanang, Kelurahan Belawan Sicanang, Medan Belawan, pembangunannya belum rampung di tahun 2020.Fachril/sumutpos.
BELUM RAMPUNG:Jembatan Titi Dua Sicanang, Kelurahan Belawan Sicanang, Medan Belawan, pembangunannya belum rampung di tahun 2020.Fachril/sumutpos.

Demikianlah ditegaskan Wakil Ketua DPRD Kota Medan, HT Bahrumsyah, Minggu (3/1). Dikatakanannya, anggaran yang sudah dianggarkan senilai Rp13 miliar lebih untuk pembangunan jembatan itu ternyata tidak cukup, mengingat adanya perubahan rancangan desain jembatan dengan memperpanjang hembatan yang tadinya 40 meter menjadi 60 meter.

Dengan perubahan desain itu, ia menduga kurang matangnya perencanaan untuk pembangunan jembatan tersebut. Sehingga, pembangunan jembatan itu hanya sebatas pondasi sisi ujung jembatan.

“Kita tahu, di dinas itu banyak orang teknik. Masa hanya menganggarkan dan merencanakan untuk jembatan kecil di kelurahan tidak matang perencanaannya. Saya pikir ini keteledoran dan kecerobohan dalam merancang sebuah jembatan,” tegasnya.

Dijelaskan Ketua DPD PAN Kota Medan ini, anggaran yang sudah dikeluarkan harus terukur untuk pembangunan jembatan tersebut. Jadi, tidak ada alasan bagi dinas terkait adanya faktor lain yang membuat gagalnya jembatan itu tidak rampung. Sebab, jembatan tersebut sudah menjadi sorotan publik.

“Untuk apa kita bayar konsultan perencanaan, sehingga ini bisa jadi begini. Kami tegaskan, DPRD selama ini tidak pernah menghambat proses pembangunan, ketika diusulkan anggaran kami sahkan. Tapi sekarang kenyataannya ada kesalahan dalam perencanaan,” kesal Bahrum.

Mengenai pelaksanaan yang sudah berlangsung, kata Bahrum, pembangunan pondasi yang sudah terlaksana sisa anggarannya akan dikembalikan atau Silpa. Khusus jembatan sicanang tidak ada refocussing, tetapi efesiensi anggaran yang sudah terserap terhadap pembangunan pondasi yang sudah terlaksana.

“Harapannya dengan pembangunan pondasi yang sudah terlaksana, sisa anggaran harus dikembalikan dan akan diaudit untuk disampaikan LPJ-nya ke DPRD. Untuk sisa pembangunan, sudah dianggarkan Rp9 miliar, semoga segara dilanjutkan pembangunannya paling cepat di Januari 2020,” harap Bahrum.

Sementara itu, pelaksana proyek dari Direktur PT Bahtera Sukses Indonesia, Firman mengakui, pelaksanaan pembangunan jembatan sicanang hanya untuk pembangunan ketahanan tanah dan pondasi, karena ada perubahan desain ukuran jembatan tersebut.

“Jadi, anggaran Rp13 miliar untuk pembangunan jembatan itu hanya sebatas pondasi saja. Anggarannya tidak semua habis, sisanya Silpa dan akan dikembalikan. Jadi, kelanjutan pembangunan dilaksanakan di tahun 2020. makamya kami mengerjakan untuk pondasi saja,” pungkas Firman. (fac/ila)

Catatan Akhir Tahun SAHdaR, Medan Paling Banyak Kasus Korupsi

PAPARKAN; Koordinator Eksekutif SAHdaR, Ibrahim (kanan) memaparkan sejumlah kasus korupsi di Sumut sepanjang tahun 2020. gusman/sumu tpos.
PAPARKAN; Koordinator Eksekutif SAHdaR, Ibrahim (kanan) memaparkan sejumlah kasus korupsi di Sumut sepanjang tahun 2020. gusman/sumu tpos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kota Medan masih menempati urutan pertama terbanyak kasus tindak pidana korupsi sepanjang tahun 2020. Dari 33 kabupaten/kota di Sumut, 27 di antaranya terdapat persoalan kasus tindak pidana korupsi.

PAPARKAN; Koordinator Eksekutif SAHdaR, Ibrahim (kanan) memaparkan sejumlah kasus korupsi di Sumut sepanjang tahun 2020. gusman/sumu tpos.
PAPARKAN; Koordinator Eksekutif SAHdaR, Ibrahim (kanan) memaparkan sejumlah kasus korupsi di Sumut sepanjang tahun 2020. gusman/sumu tpos.

“Dari 33 kabupaten, kota di Sumatera Utara, terdapat 27 kabupaten, kota yang masih mengalami masalah korupsi, yang mana Kota Medan menempati posisi terbanyak terjadinya kasus korupsi sepanjang 2020,” kata Koordinator Sentra Advokasi Untuk Hak Dasar Rakyat (SAHdaR), Ibrahim dalam paparan catatan akhir tahun, di Kantor SAHdaR, Rabu (29/12) lalu.

SAHdaR mencatat di antaranya, ada 7 kasus tindak pidana korupsi yang sudah disidangkan di Pengadilan Negeri Medan yakni, kasus suap Wali Kota Medan, suap di Dinas PU oleh ASN, Penggelapan Materai Pos, Suap Bansos DPRD Sumut.

Kemudian, di urutan kedua kasus korupsi terbanyak diraih Kota Binjai. Di antaranya, kasus suap jabatan oleh kepala seksi pemerintah Kecamatan Binjai Kota dan suap penggunaan alat berat oleh ASN di Binjai.

“Urutan berikutnya ada Kabupaten Padanglawas, Padanglawas Utara, Karo, Nias Selatan, Labuhanbatu Selatan, Tanjungbalai, Batubara, Langkat, Humbang Hasundutan, Siantar, Toba Samosir, Madina dan Pakpak Bharat,” paparnya.

Sepanjang tahun 2020, SAHdaR juga mencatat 8 kasus korupsi terjadi di daerah pedesaan. Anggaran dana desa yang diperuntukan untuk pembangunan desa masih menjadi bancakan para perangkat desa.

“Kasus-kasus yang kami catat telah disidangkan di Pengadilan Negeri Medan antara lain, Korupsi Kepala Desa Manjanggut I dan Desa Mahala di Daerah Pakpak Bharat, Korupsi Kepala Desa Narumonda yang dilakukan selama 6 kali tahun anggaran yakni 2010 sampai 2016 di daerah Toba Samosir,” urainya lagi.

Kemudian, kasus korupsi yang dilakukan oleh Kepala Desa Bubun beserta Sekretaris Desa, korupsi oleh Kepala Desa Tanjungpurba di Deliserdang, korupsi oleh Kepala Desa di Padanglawas Utara, serta kasus korupsi oleh Ketua Operasional Badan Usaha Milik Desa di Padanglawas.

“Total kerugian negara dan daerah akibat korupsi sepanjang tahun 2020 berjumlah Rp268.269.129.925. Sementara itu, total nilai suap yang beredar dari kasus korupsi yang disidangkan di Pengadilan Negeri Medan sejumlah Rp7.345.526.785,” ujarnya.

Sejak Januari 2020 sampai dengan Desember 2020, SAHdaR telah melakukan pemantauan terhadap kasus korupsi yang terungkap ke publik dan disidangkan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan. Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan terjadi penurunan terhadap jumlah kasus korupsi dari tahun-tahun sebelumnya.

“Di tahun 2020, kami mencatat terdapat 83 Register Perkara yang disidangkan di Pengadilan Tipikor pada PN Medan. Diketahui terjadi penurunan jumlah kasus yang disidangkan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan yang sebelumnya terdapat 79 kasus korupsi pada tahun 2018 (128 Register Kasus), dan 48 kasus (87 register) di tahun 2019, sementara di tahun ini hanya ada 47 kasus korupsi (83 Register Kasus),” ujarnya.

Menurutnya, penurunan kasus korupsi diduga disebabkan karena tahun politik, sehingga jumlah penanganan kasus dan penindakan terhadap kasus korupsi menjadi lebih rendah.

“Beberapa kasus yang disidangkan tahun ini kami catat berasal dari kasus-kasus yang belum disidangkan di tahun sebelumnya. Sebagian lagi merupakan kasus yang sudah pernah disidangkan namun mengalami pengembangan. Antara lain, seperti kasus Suap Interplasi mantan Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho dan kasus Pengelolaan Pendidikan Jarak Jauh di Nias Selatan,” pungkasnya. (man/ila)

Bata Ringan, Solusi Praktis di Tengah Pandemi

SERDANGBEDAGAI, SUMUTPOS.CO- Bata ringan Aerated Autoclaved Concrete (AAC) hadir sebagai jawaban membangun rumah dengan waktu yang relatif singkat, apalagi di masa pandemi saat ini. Bata ringan diyakini sebagai solusi praktis dan tentunya dapat menghemat anggaran.

“Di samping efisien waktu dan biaya, pengerjaannya 3 kali lebih cepat dan rapi, karena besarnya dimensi dan presisinya lebih baik daripada bata merah,” kata CEO Litecon, Iwan Tirta dalam sebuah wawancara dengan awak media di Serdangbedagai (Sergai), Minggu (3/1/2021).

Menurut Iwan Tirta, bata ringan ini memiliki dimensi 60 cm x 20 cm dengan ketebalan 10 cm. Inilah yang mereka produksi di lokasi pabrik yang terletak di Jalan Socfindo, Kabupaten Sergai. 

“Kalau bata merah, memiliki dimensi 8 cm x 17 cm dengan ketebalan 4 cm atau memiliki bobot seberat 1,5 – 1,7 kg. Bata ringan ini pastinya lebih ringan sepertiga dari bata merah. Makanya, bata ringan ini lebih tidak membebani struktur bangunan, sehingga dapat dikatakan lebih anti gempa. Karena, meskipun ringan namun untuk kekuatan tak perlu diragukan lagi,” ungkapnya.

Mengenai sejarah, kata Iwan, bata ringan AAC ini kali pertama dikembangkan di Swedia pada 1923 sebagai alternatif material bangunan untuk mengurangi kerusakan lingkungan, khususnya penggundulan hutan. Bata ini pula yang dikembangkan oleh Joseph Hebel di Jerman pada tahun 1943.

“Dalam hal Kecepatan pemasangan bata ringan ini, pekerja mampu menyelesaikannya hingga 2 x 10 meter per hari. Sedangkan bata merah, tidak sampai 7 meter atau maksimalnya 6 x 2 meter atau terjadi selisih 4 meter dibanding bata ringan. Kalau kita kalkulasikan dengan upah tukang seharga Rp150.000 per harinya, maka pemasangan bata ringan ini cukup ekonomis,” jelasnya lagi.

Lebih detilnya lagi, imbuh Iwan, jika memasang bata ringan dengan luas rumah 200 meter persegi, maka terjadi penghematan upah sebesar Rp2 juta dibandingkan pemasangan bata merah. Untuk plesteran, Iwan memaparkan, penggunaan bata merah akan banyak menggunakan semen. Di mana, plesteran bisa memiliki ketebalan 2,5 cm. Tapi dengan bata ringan, ketebalan plesterannya cukup 1 cm saja. “Ini karena permukaan per biji bata merah tidak merata. Berbeda dengan bata ringan yang presisi, seragam dan rata, sehingga kebutuhan semen jauh lebih sedikit,” bebernya.

Bata ringan ini diproduksi dengan menggunakan bahan baku berupa semen, silika, gypsum, kapur dan aluminium pasta. Pembuatannya dimulai dengan proses pencampuran dari semua bahan yang telah dipersiapkan dan selanjutnya dituangkan ke dalam cetakan untuk proses pengembangan.

“Setelah bata mengembang dan setengah keras, maka bata akan dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan dan kemudian dimasukkan ke dalam mesin autoclave (sejenis oven pengering) selama beberapa jam. Proses dengan mesin ini akan menghasilkan kekuatan untuk bata ringan. Proses produksi kita juga lebih ramah lingkungan dan lebih rendah emisi karbon dibandingkan proses produksi bata merah,” jelasnya.

Di akhir wawancara, Iwan Tirta ingin mendorong dan menginspirasi semua pihak untuk turut serta menghasilkan produk-produk material yang  berkualitas tinggi, namun tetap ramah terhadap lingkungan. “Pastinya produksi yang kita jalani ramah lingkungan. Ketika kita ramah terhadap lingkungan, maka alam juga akan lebih bersahabat,” tutupnya.(adz)

2021, Fokus Kesehatan dan Pertanian, Infrastruktur Belum Prioritas

PEDULI KESEHATAN: Gubsu, Edy Rahmayadi saat melihat seorang anak penderita hidrosefalus di salah satu rumah sakit, beberapa waktu lalu. Tahun 2021, Gubsu akan memfokuskan anggaran untuk kesehatan.istimewa/sumut pos.
PEDULI KESEHATAN: Gubsu, Edy Rahmayadi saat melihat seorang anak penderita hidrosefalus di salah satu rumah sakit, beberapa waktu lalu. Tahun 2021, Gubsu akan memfokuskan anggaran untuk kesehatan.istimewa/sumut pos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pembangunan infrastruktur di Sumatera Utara pada 2021 ini masih belum prioritas dibanding sektor lain, yakni kesehatan dan pertanian. Alasannya, tentu mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir melanda wilayah ini.

PEDULI KESEHATAN: Gubsu, Edy Rahmayadi saat melihat seorang anak penderita hidrosefalus di salah satu rumah sakit, beberapa waktu lalu. Tahun 2021, Gubsu akan memfokuskan anggaran untuk kesehatan.istimewa/sumut pos.
PEDULI KESEHATAN: Gubsu, Edy Rahmayadi saat melihat seorang anak penderita hidrosefalus di salah satu rumah sakit, beberapa waktu lalu. Tahun 2021, Gubsu akan memfokuskan anggaran untuk kesehatan.istimewa/sumut pos.

Salah satu organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Sumut di bidang pekerjaan fisik seperti Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi, mengamini bahwa kondisi anggaran mereka masih terkena pemangkasan di 2021 untuk penanggulangan bencana nonalam Covid-19.

“Besar anggaran 2021 pada sumber APBD murni hampir sama/berkurang sedikit dari tahun 2020, kira-kira Rp436 miliar,” kata Kepala Bidang Perencanaan dan Evaluasi pada Dinas BMBK Sumut, Iswahyudi menjawab Sumut Pos, Minggu (3/1).

Diakui dia, sepanjang 2020 pihaknya hanya melakukan pekerjaan-pekerjaan mendesak dan darurat saja. Kondisi tahun lalu tersebut menurutnya tidak bakal jauh berbeda pada 2021 ini.

“Prioritas pada pekerjaan yang mendesak dan darurat seperti perbaikan badan jalan akibat longsor yang terjadi di 2020, pembangunan tembok penahan/bronjong, perbaikan jembatan-jembatan,” katanya.

Seperti diketahui, Pemprov Sumut memang masih prioritaskan bidang kesehatan dan pertanian di masa pandemi ini. Kedua bidang ini difokuskan, lantaran untuk menjaga kesehatan dan ekonomi masyarakat pada kondisi adaptasi kebiasaan baru (AKB) saat ini.

Gubsu Edy Rahmayadi sudah memunculkan isyarat ini sejak menerima Daftar Isian Penggunaan Anggaran (DIPA) Provinsi Sumut TA. 2021 dari Presiden Jokowi, belum lama ini. Selanjutnya di momen refleksi akhir tahun kemarin, ia mengatakan hal serupa.

Ditegaskan Edy, Pemprov Sumut akan tetap memprioritaskan program yang menyejahterahkan masyarakat. Sebab selama pandemi, salah satu sektor yang terdampak yakni perekonomian masyarakat.

“Dengan kondisi yang seperti ini, kondisi Covid-19 yang belum bisa kita prediksi di tahun 2021, dengan segala batas kekurangan dan kemampuan. Kita alan berbuat secara prioritas untuk rakyat kita,” katanya, Rabu (30/12).

Gubsu berharap pandemi Covid-19 dapat segera berakhir sehingga kehidupan masyarakat bisa kembali normal seperti semula. “Kesehatan prioritas, berarti kita menyiapkan kembali dana mengantisipasi tentang kondisi kesehatan. Kesehatan jelas dampaknya ekonomi,” katanya.

Pemprov Sumut juga akan mengupayakan segala kekurangan di bidang pangan, seperti stok bawang merah, bawang putih, cabai dan sebagainya. “Kekurangan ini harus kita bahas kembali,” katanya.

Gubernur mengakui, akibat pandemi Covid-19 pelaksanaan pembangunan terkhusus beberapa program prioritas pembangunan Sumut terganggu. Dana APBN TA 2020 untuk Sumut sebesar Rp7 triliun yang terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang sudah direncanakan pun harus disesuaikan dengan kondisi pandemi.

“Program prioritas itu ada ketenagakerjaan yang harus kita bangkitkan, pertanian, peternakan, pariwisata, serta infrastruktur. Itu semua terganggu akibat adanya Covid-19. Kita tidak boleh berhenti, kita hadapi ini dengan seksama dan harus bahu-membahu serta bergandengan tangan sehingga kita mampu keluar dari kesulitan ini,” ujarnya. (prn/ila)

Pelanggan PDAM Tirtanadi Gembira Dapat Tambahan Debit Air, Dirut: Ke Depan, Kita Bangun IPAM Lagi

MENGALIR DERAS: Muhammad Rifai, pelanggan PDAM Tirtanadi menunjukkan air yang mengalir deras dari kerannya. teras rumahnya, Sabtu (2/1).ISTIMEWA/sumu tpos.
MENGALIR DERAS: Muhammad Rifai, pelanggan PDAM Tirtanadi menunjukkan air yang mengalir deras dari kerannya. teras rumahnya, Sabtu (2/1).ISTIMEWA/sumu tpos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menyambut tahun baru 2021, PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara kembali memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggannya. Di antaranya dengan menambah debit air, sehingga air dapat mengalir deras ke pelanggan.

MENGALIR DERAS: Muhammad Rifai, pelanggan PDAM Tirtanadi  menunjukkan air yang mengalir deras dari kerannya.  teras rumahnya, Sabtu (2/1).ISTIMEWA/sumu tpos.
MENGALIR DERAS: Muhammad Rifai, pelanggan PDAM Tirtanadi menunjukkan air yang mengalir deras dari kerannya. teras rumahnya, Sabtu (2/1).ISTIMEWA/sumu tpos.

Adanya penambahan debit air ini, disambut gembira oleh para pelanggan PDAM Tirtanadi. “Ini merupakan kado Tahun Baru 2021 bagi kami. Bagaimana tidak, selama ini air di rumah kami kecil. Sekarang sudah deras dan mengalirnya hampir 24 jam,” kata Muhammad Rifai, pelanggan PDAM Tirtanadi Cabang Tuasan, di Jalan Benteng Hulu Medan, Sabtu (2/1).

Rifai yang didatangi petugas PDAM Tirtanadi ke rumahnya menyambut hangat dan langsung membuka keran air yang berada di pekarangan rumahnya untuk menunjukkan bahwa kondisi air yang keluar dari keran tersebut sangat deras dan jernih.

“Alhamdulillah sekarang air PDAM di rumah kami sudah sangat deras. Ini buktinya, begitu dibuka kerannya, air langsung mengalir dengan sangat deras,” ujar Rifai.

Begitu juga dengan Muhammad Nasir dan Surosa, warga Jalan Pasar XII, pelanggan PDAM Tirtanadi Cabang Amplas. Kepada petugas PDAM Tirtanadi yang memeriksa kondisi air di rumahnya, mereka langsung menyampaikan terimakasih karena saat ini air PDAM di rumah mereka sudah sangat jernih dan mengalir deras. “Kami sangat berterima kasih kepada Tirtanadi, karena sekarang air di rumah kami sangat deras dan jernih,” kata Surosa, Minggu (3/1).

Begitu juga yang dialami Tarimin, pelanggan di Jalan Kol Bejo/Jalan Bundar No 13 Pulau Brayan. Dia juga mengaku sangat gembira, karena air di rumahnya mengalir deras dan jernih ketika keran di wastafelnya dibuka.

Menyikapi hal ini, Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirtanadi, Kabir Bedi ketika dihubungi melalui ponselnya mengaku, pihaknya akan terus berbenah untuk terjaminnya ketersediaan air bersih di Kota Medan dan di beberapa kabupaten/kota di Sumut. Disebutnya, saat ini pelanggan yang mendapat tambahan debit air yaitu di Cabang Tuasan, Cabang HM Yamin, Cabang Amplas, Cabang Medan Denai, dan Cabang Cemara. “Jadi saat ini ada tambahan debit air sekitar 400 liter/detik. Di mana sebelumnya hanya 500 liter/detik, kini menjadi 900 liter/detik,” ungkap Kabir Bedi.

Disebutnya, PDAM Tirtanadi akan terus memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggannya, dan untuk program kerja yang akan datang, Tirtanadi akan membangun Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) guna menambah debit air di seluruh cabang. Untuk itu, Kabir Bedi mohon doa dan dukungan dari semua lapisan masyarakat agar program tersebut dapat terlaksana dengan baik. (adz)

PLN Rencanakan Bangun GH di Binjai Barat

TANDA TANGAN: Wali Kota Binjai H Muhammad Idaham, saat melakukan penandatanganan prasasti sebagai tanda peresmian automatisasi jaringan distribusi PLN dari Kota Binjai menuju ZDT di GH Jalan Sutomo, Tugu Binjai, 28 Desember 2020. TEDDY AKBARI/SUMUT POS.
TANDA TANGAN: Wali Kota Binjai H Muhammad Idaham, saat melakukan penandatanganan prasasti sebagai tanda peresmian automatisasi jaringan distribusi PLN dari Kota Binjai menuju ZDT di GH Jalan Sutomo, Tugu Binjai, 28 Desember 2020. TEDDY AKBARI/SUMUT POS.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Demi menyempurnakan Program Zero Down Time (ZDT) atau kawasan tanpa padam di Kota Binjai, PT PLN Unit Induk Wilayah akan membangun Gardu Hubung (GH) di Kelurahan Bandarsenembah, Binjai Barat.

TANDA TANGAN: Wali Kota Binjai H Muhammad Idaham, saat melakukan penandatanganan prasasti sebagai tanda peresmian automatisasi jaringan distribusi PLN dari Kota Binjai menuju ZDT di GH Jalan Sutomo, Tugu Binjai, 28 Desember 2020. TEDDY AKBARI/SUMUT POS.
TANDA TANGAN: Wali Kota Binjai H Muhammad Idaham, saat melakukan penandatanganan prasasti sebagai tanda peresmian automatisasi jaringan distribusi PLN dari Kota Binjai menuju ZDT di GH Jalan Sutomo, Tugu Binjai, 28 Desember 2020. TEDDY AKBARI/SUMUT POS.

Hal ini disampaikan General Manajer PT PLN UIW Sumut, M Irwansyah Putra, pada kesempatan meresmikan automatisasi jaringan distribusi Kota Binjai menuju ZDT di GH Jalan Sutomo, Tugu Binjai, 28 Desember 2020 lalu. Dia bersama Wali Kota Binjai H Muhammad Idaham, menandatangani prasasti menandai peresmian.

Dalam kesempatan itu, Irwansyah menjelaskan, PLN melengkapi keypoint dengan Remote Terminal Unit (RTU). Dengan otomatisasi ini, proses pengoperasian, pengalihan (manuver), dan pemulihan jaringan listrik dapat dilakukan melalui dispatcher Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Sumut, melalui sistem Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA).

“Untuk merealisasikan Program Kawasan Tanpa Padam atau ZDT di Binjai, mulai dari Tugu Binjai sampai Jalan Sudirman-Ahmad Yani-Imam Bonjol sampai Lapangan Merdeka, suplai listrik ke GH Binjai yang sebelumnya hanya berasal dari Gardu Induk (GI) Binjai, saat ini ditambah dari GI Payageli,” ungkap Irwansyah.

“Untuk menyempurnakan ZDT Binjai, dibutuhkan pembangunan GH di sekitar Bandarsenembah, Binjai Barat serta pembangunan penyulang ekspres baik dari GI Binjai maupun GI Payageli,” imbuhnya.

Sementara itu, Idaham menyambut baik dan mengapresiasi diresmikannya automatisasi jaringan distribusi ini. Menurut dia, keberadaan jaringan distribusi sangat penting, karena berfungsi untuk menyalurkan energi listrik dari pusat listrik hingga sampai ke rumah-rumah dan konsumen kecil lainnya.

“Saya atas nama Pemko Binjai menyambut baik dan mengapresiasi atas terselenggaranya acara ini, yang merupakan kegiatan dari PT PLN Binjai dalam rangka menuju Binjai sebagai kawasan tanpa padam,” jelasnya.

Pemko Binjai mendukung apa yang dilakukan PT PLN demi kesejahteraan masyarakat di Kota Binjai. Karenanya, perlu peningkatan kemampuan petugas pelaksana, baik keterampilan teknis maupun manajemen dengan mengoptimalkan sumber daya manusia yang dimiliki, sehingga pelaksanaan automatisasi jaringan distribusi dapat terlaksana dengan baik.

“Selaku BUMN, jaringan distribusi ini merupakan satu komponen primer yang perlu mendapat perhatian, karena berfungsi untuk menyalurkan daya listrik dari gardu induk ke transformator distribusi,” pungkas Idaham. (ted/saz)

Haul ke-97 Tuan Guru Babussalam Syekh Abdul Wahab Rokan, Bupati Langkat Serahkan Bantuan

BANTUAN: Putra Bupati Langkat Dewa Perangin-angin, saat menyerahkan bantuan Haul ke-97 Tuan Guru Babussalam Syekh Abdul Wahab Rokan, yang diterima Tuan Guru Besilam.ILYAS EFFENDY/SUMUT POS.
BANTUAN: Putra Bupati Langkat Dewa Perangin-angin, saat menyerahkan bantuan Haul ke-97 Tuan Guru Babussalam Syekh Abdul Wahab Rokan, yang diterima Tuan Guru Besilam.ILYAS EFFENDY/SUMUT POS.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-angin, secara pribadi memberikan bantuan untuk pelaksanaan peringatan Haul ke-97 Tuan Guru Babussalam Syekh Abdul Wahab Rokan.

BANTUAN: Putra Bupati Langkat Dewa Perangin-angin, saat menyerahkan bantuan Haul ke-97 Tuan Guru Babussalam Syekh Abdul Wahab Rokan, yang diterima Tuan Guru Besilam.ILYAS EFFENDY/SUMUT POS.
BANTUAN: Putra Bupati Langkat Dewa Perangin-angin, saat menyerahkan bantuan Haul ke-97 Tuan Guru Babussalam Syekh Abdul Wahab Rokan, yang diterima Tuan Guru Besilam.ILYAS EFFENDY/SUMUT POS.

Bantuan berupa uang tunai sebesar Rp20 juta dan beras sebanyak 1 ton itu, merupakan bantuan dari putra Bupati Langkat, Dewa Perangin-angin, yang diterima langsung Tuan Guru Babussalam Syekh Zikmal Fuad.

Penyerahan bantuan tersebut didampingi Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Langkat H Syahmadi, Kabag Kesra H Syahrizal, Camat Padang Tualang HRamlan, beserta unsur Forkopimcam di Perkampungan Persulukan Tariqat Naqsabandi Desa Besilam, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, 31 Desember 2020 lalu.

Dewa di hadapan Tuan Guru, berharap, bantuan yang diberikan dapat membantu pelaksanaan Haul pada 2021, yang dilaksanakan secara internal oleh jamaah suluk.

“Bantuan ini merupakan kepedulian dari keluarga besar Terbit Rencana Perangin-angin, kepada para ulama yang ada di Negeri Bertuah. Semoga bantuannya bermanfaat, baik untuk panitia maupun jamah persulukan,” ungkap Dewa.

Sementara Syekh Zikmal Fuad, mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar Bupati Langkat, atas perhatiannya.

Dia juga menjelaskan, Haul yang akan dilaksanakan pada 5 januari 2021, digelar secara sederhana dan hanya terbatas oleh internal jamaah persulukan. Hal ini dikarenakan masih dalam situasi pandemi, serta untuk menghindari klaster baru penyebaran Covid-19.

“Semoga keluarga Bupati, selalu mendapatkan keberkahan dari Allah Subhanahu wa Taala, atas asbab bantuan ini,” tutur Zikmal, yang diaminkan seluruh peserta yang hadir.

Turut hadir Kepala Desa Babussalam dan seluruh Kepanitian Haul ke-97 2021. (yas/saz)

Korban Banjir Langkat Terima Bansos dari Gubernur

SERAHKAN: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi didampingi Ketua TP PKK Sumut, saat menyerahkan bantuan.
SERAHKAN: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi didampingi Ketua TP PKK Sumut, saat menyerahkan bantuan.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Warga Kabupaten Langkat yang sebelumnya terdampak banjir, mendapatkan bantuan sosial (bansos) berupa 1.000 paket sembako, 10.000 lembar masker, dan ratusan paket lainnya, berasal dari Pemprov Sumut.

SERAHKAN: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi didampingi Ketua TP PKK Sumut, saat menyerahkan bantuan.
SERAHKAN: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi didampingi Ketua TP PKK Sumut, saat menyerahkan bantuan.

Bansos langsung diserahkan Gubernur Sumut H Edy Rahmayadi dan Ketua TP PKK Sumut NawaL Edy Rahmyadi, kepada warga Kabupaten Langkat yang berada di Kecamatan Besitang, Sei Lepan, Tanjung Pura, dan Wampu, 30 Desember 2020 lalu.

Penyerahan selain didampingi sejumlah pejabat Pemprov Sumut, Edy juga didampingi Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-angin, diwakili Wakil Bupati H Syah Afandin, serta sejumlah pejabat Pemkab Langkat.

Dalam kesempatan itu, Edy berharap, bansos yang diberikan bermanfaat, serta dapat meringankan beban warga Kabupaten Langkat, yang merupakan korban banjir.

“Semoga dapat dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari,” ungkap Edy.

Adapun 1.000 paket bansos yang berasal dari anggaran BPBD Sumut tersebut, masing-masing terdiri dari 5 kilogram beras, 1 liter minyak goreng, 1 kilogram gula pasir. Selain itu, Edy juga memberikan 400 lembar handuk, 100 lembar selimut, 400 helai sarung, 100 paket perlengkapan bayi, 10.000 lembar masker, 500 botol handsanitizer, serta 400 paket makanan anak.

Edy bersama rombongan, menyalurkan bansos kepada warga Kecamatan Besitang, bertempat di Halaman MDA Datuk Johan Pahlawan Desa Lama, Kecamatan Besitang. Bansos yang disalurkan, yakni 200 paket sembako, 2.500 masker, 143 handsanitizer, 100 helai sarung, dan 100 paket makanan anak.

Penyaluran kedua, diberikan kepada warga Kecamatan Sei Lepan di Aula Kantor Lurah Alur Dua, Kecamatan Sei Lepan. Adapun bansos yang disalurkan, 100 paket sembako, 2.500 masker, 143 botol handsanitizer, 100 helai sarung, dan 100 paket makanan anak.

Penyaluran ketiga, kepada warga Kecamatan Tanjung Pura di Halaman Masjid Azizi Tanjung Pura, Kecamatan Tanjung Pura. Yakni 600 paket sembako, 2.500 masker, 100 botol handsanitizer, 100 helai sarung, 100 paket makanan anak, 100 lembar selimut, serta perlengkapan bayi sebanyak 100 paket.

Penyaluran terakhir, diberikan kepada warga Kecamatan Wampu, di Halaman Masjid AR-Rahman Kelurahan Bingai, Kecamatan Wampu. Paket sembako yang disalurkan, yakni 100 paket sembako, 2.500 masker, 143 botol handsanitizer, 100 helai sarung, serta 100 paket makanan anak.

Selain bantuan tersebut, secara pribadi Ketua TP PKK Sumut juga memberikan santunan tali asih kepada anak yatim dan penyandang cacat sebanyak 20 orang. (yas/saz)

Sinabung Kembali Erupsi

KARO, SUMUTPOS.CO – Awal 2021, Gunung Sinabung di Kabupaten Karo kembali erupsi. Erupsi terjadi pada Minggu (3/1) pagi, sekira pukul 09.34 WIB. Berdasarkan pantuan dari Pos Pengamatan Gunung Sinabung Badan Geologi dan PVMBG, kolom abu terlihat berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut.

Kepala Pos Pantau Gunung Sinabung, Armen Putra mengatakan, Gunung Sinabung berada pada status tingkat III atau siaga. Erupsi ini dengan tinggi kolom abu teramati 1.000 meter di atas puncak, 3.460 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 55 milimeter dan durasi 2 menit 23 detik. Amplitudo guguran awan panas Gunung Sinabung, tercatat 55 milimeter dan berdurasi 142 detik.

“Masyarakat, pengunjung, dan wisatawan, diimbau tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi. Warga juga harus menjauh dan tidak berada di radius 3 kilometer dari puncak Gunung Sinabung,” ungkap Armen.

Armen juga meminta seluruh masyarakat yang berada di dekat Gunung Sinabung, untuk memakai masker bila keluar rumah. Hal itu untuk mengurangi risiko dampak kesehatan dari abu vulkanik dari Gunung Sinabung.

Saat ini aktivitas Gunung Sinabung masih sangat tinggi dan masih sering terjadi gempa yang mengakibatkan awan panas guguran. Aktivitas ini menyebabkan kubah lava semakin besar. Hal ini menyebabkan aktivitas Gunung Sinabung terus berubah sewaktu-waktu atau fluktuatif, ditambah lagi tekanan magma dari dalam perut gunung.

“Selagi kubah lava masih ada, jadi potensi guguran dan awan panas masih tinggi. Untuk tekanan dan jarak luncur masih terus fluktuatif tergantung dari dorongan,” beber Armen.

Untuk itu, Armen mengimbau, agar masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke Tanah Karo, untuk tidak mendekati seputaran gunung, khususnya zona merah yang sudah ditetapkan. Karena ancaman awan panas guguran dan erupsi Gunung Sinabung masih cukup tinggi.

Kubah lava di puncak Gunung Sinabung juga sudah cukup besar, hingga berpotensi terjadinya awan panas guguran yang mengarah ke sektor tenggara timur dan selatan, serta bisa juga ke arah lain. Dan masyarakat serta wisatawan juga diimbau untuk menggunakan masker dan pelindung mata untuk mengantisipasi gangguan pernafasan dan penglihatan akibat dampak dari abu vulkanik.

Masyarakat dan pengunjung/wisatawan juga tidak boleh beraktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius 3 kilometer dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 kilometer untuk sektor selatan-timur, dan 4 kilometer untuk sektor timur-utara. (deo/saz)

S’hampton vs Liverpool: Pantang Remeh

WAJIB MENANG: Mohamed Salah dkk wajib menang saat dijamu Southampton, Selasa (5/1) dini hari WIB, untuk dapat bertahan di puncak klasemen.

POSISI Liverpool di puncak klasemen Liga Inggris 2020/2021 mulai terusik. Saat ini, The Reds ditempel ketat oleh Manchester United dengan perolehan poin sama, 33. Karenanya, anak asuh Jurgen Klopp tak boleh anggap remeh dan wajib menang saat dijamu Southampton pada pekan ke-17 di St Mary’s Stadium, Selasa (5/1) dini hari WIB.

WAJIB MENANG: Mohamed Salah dkk wajib menang saat dijamu Southampton, Selasa (5/1) dini hari WIB, untuk dapat bertahan di puncak klasemen.

Bek Liverpool, Andy Robertson ingin timnya menjauh dari MU. Untuk itu, dia bertekad memenangkan duel kontra Southampton nanti. Terlebih, mereka mampu memenangkan enam pertemuan terakhir dengan Southampton. “Sudah jelas kami berada di puncak klasemen. Tentu saja kami ingin keunggulan beberapa poin lebih besar ketimbang sekarang,” kata Robertson di laman resmi klub, Minggu (3/1).

“Beberapa pertandingan terakhir cukup membuat frustrasi. Tetapi, kami setidaknya memasuki tahun baru sebagai pemimpin klasemen. Semoga kami bisa meraih kemenangan dan memantapkan posisi di puncak,” ujarnya.

Sementara itu, Southampton bakal kembali didampingi pelatihnya Ralph Hasenhuttl pada pertandingan kali ini. Maklum, sebelumnya dia sempat positif Covid-19 dan harus absen. Keadaan itu memperburuk kondisi The Saints yang gagal menang di empat laga terakhir.

Kiper Southampton Alex McCarthy yakin, kehadiran Hasenhuttl di laga kontra Liverpool bakal memperbaiki kondisi mental tim. “Ya, kehadirannya tentu sangat dirindukan. Dia memiliki peran yang besar di ruang ganti dan di sekitar tim. Suasana sangat berbeda tanpanya. Kami harus menjaga konsentrasi selama 90 menit,” tutur McCarthy.

Di sisi lain, Southampton ternyata memiliki rekor bagus ketika menghadapi juara bertahan Liga Inggris. Tercatat sejak edisi 1993, Southampton sudah mengoleksi sedikitnya 10 kemenangan atas para juara bertahan Liga Inggris. Mulai dari Manchester United, Blackburn Rovers, Arsenal, Chelsea, Manchester City hingga Leicester City adalah tim-tim yang yang dikalahkan Southampton.

Liverpool yang kini berstatus sebagai juara bertahan Liga Inggris, tentu harus berhati-hati. Melihat Southampton yang dalam sejarahnya punya kemampuan untuk menghancurkan para juara bertahan.

Sejarah sebagai tim pembunuh juara bertahan bisa dipakai oleh pelatih Ralph Hasenhuttl dalam membakar semangat para pemain Southampton. Jika para pemain sudah bersemangat, maka para pemain Liverpool lah yang nanti akan berada dalam bahaya.

Di samping status Southampton yang punya sejarah bagus melawan juara bertahan, mereka pun juga sepertinya bakal dibantu dengan rekor buruk Liverpool. Utamanya dalam awal tahun, di mana Liverpool biasanya akan tampil buruk.

Liverpool tercatat hanya mampu menang sekali saja di laga tandang pada awal tahun dalam 8 kesempatan terakhir. Sisanya Liverpool imbang 4 kali dan kalah sebanyak 3 kali di laga tandang awal tahun. Satu-satunya kemenangan di laga tandang awal tahun didapatkan Liverpool saat mengalahkan Burnley pada 2018 lalu.

Bertandang ke markas Southampton di awal tahun akan menjadi yang kesembilan bagi Liverpool. Jadi dengan kata lain, Liverpool ini suka kesulitan Ketika harus bermain di tandang awal tahun dalam 8 kesempatan terakhir. Bukan tidak mungkin situasi sama bakal terulang lagi mengingat peforma Liverpool juga sudah mulai loyo sejak akhir tahun lalu. (bbs/adz)