JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Bisnis bioskop telah kembali bergeliat di masa new normal ini. Ini di tunjukkan, dengan pembukaan sejumlah bioskop di berbagai wilayah di Indonesia termasuk DKI Jakarta.
Salah satu bioskop yang telah buka di Indonesia yaitu Cinepolis Cinemas. Sejak 21 Oktober 2020 lalu, Cinepolis menerapkan setidaknya 71 protokol kesehatan Covid-19. Adapun, kapasitas bioskop di awali dengan 25 persen hingga saat ini 50 persen.
“Ada banyak yang kita lakukan, menerapkan 71 protokol. Kami lakukan dengan strict (ketat), nggak ada celah,” ujar Brand Marketing & Partnership Manager Cinepolis Cinemas, Indriana Listia Rahmawati dalam Katadata Forum Virtual Series bertajuk “Ku TungguKamu di Bioskop”, Senin (16/11).
Indriana menjelaskan, berbagai protokol yang dijalankan itu meliputi mengecek suhu tubuh staf dan pengunjung, pemesanan dan pembayaran secara online, usia yang diperbolehkan 12-60 tahun, disenfektan rutin hingga pengaturan sirkulasi udara yang aman.
“Ini yang kadang banyak masyarakat kurang paham dengan sirkulasi udara di studio. Sudah pasti ada sirkulasi, karena setiap bangunan yang bervolume besar ini ada sistem udara yang di dalam akan di keluarkan dan diganti (melalui exhaust),” imbuh dia.
Di sisi lain, pihaknya juga menekankan bahwa para pengunjung bioskop juga di upayakan untuk terus patuh pada protokol seperti tidak bicara berlebihan, tidak membuka masker hingga menjaga jarak paling tidak 1,5 meter satu sama lain. “Setelah kami menjalankan 71 protokol, Alhamdulillah tidak ada klaster Covid-19 di bioskop ini,” kata dia.
Hal unik yang justru bisa jadi peluang di bisnis bioskop saat ini, menurut Indriana adalah konsep bioskop yang tidak hanya jadi tempat menonton. Tapi, mengeksploraktivitas hingga momen yang berkesan dengan booking studio (memesan bioskop secara privat).
Iamengungkap, bisnis ini justru cukup banyak di minati oleh berbagai kalangan yang ingin menjadi kan bioskop sebagai tempat privat atau keluarga. Seperti, membuat konten, editing film, hingga prosesi melamar pasangan. “Ada cukup banyak content creator, mereka cukup seringmenggunakan editing dan create content. Beberapa guest juga pakai Cinepolis iniuntuk wedding purpose,” ujarnya.
Dia tidak menafikan, selama masa pandemi ini bisnis bioskop memang terdampak cukup besar. Terlebih, bioskop berperan sebagai pusat dari ekosistem film hinggaritel yang mendukungnya. Meski begitu, Ia meyakini bahwa dengan komitmen protokol kesehatan mitigasi Covid-19 yang ketat, serta kejelian melihat peluang akan bisa membuat bisnis bioskop kembali bergairah. Termasuk Cinepolis yang ada di luar negeri hingga di berbagai wilayah Indonesia. “Kita melihat, Insya Allah ini akanmembaik kondisinya. Apalagi, jika vaksin sudah ada,” pungkasnya. (rel)
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Mayor Kes Whiko Irwan, pada siaran langsung mingguan penanganan Covid-19, Senin (16/11), dari Ruang Sumut Smart Province Kantor Gubernur, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan.
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Mayor Kes Whiko Irwan, pada siaran langsung mingguan penanganan Covid-19, Senin (16/11), dari Ruang Sumut Smart Province Kantor Gubernur, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kewajiban penggunaan masker sebagai langkah pencegahan penularan virus selama pandemi Covid-19, kembali diingatkan oleh Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sumut.
“Perkembangan Covid-19 yang dinamis dan masih berlangsung, sehingga tidak menutup kemungkinan terjadinya lonjakan kembali penderita Covid-19. Untuk itu, tetap dibutuhkan kewaspadaan dan konsistensi melaksanakan protokol kesehatan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Mulai dari menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan air dan sabun,” tegas Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sumut Mayor Kes Whiko Irwan, pada siaran langsung, dari Ruang Sumut Smart Province Kantor Gubernur, Jalan Diponegoro Medan, Senin (16/11).
Menurutnya, masker tidak mesti masker medis. Masker kain pun tetap baik untuk masyarakat umum, yang bahannya diupayakan tiga lapis. “Apapun alasannya, penggunaan masker berbahan kain tetap jauh lebih baik dibandingkan tidak menggunakan masker sama sekali,” katanya.
Selain bermasker, Whiko juga mengajak masyarakat senantiasa meningkatkan imunitas tubuh dengan rajin berolahraga, istirahat yang cukup, dan mengonsumsi makanan bergizi bahkan vitamin sebagai pelengkap. “Mulai saat ini, hidup sehat harus menjadi gaya hidup yang harus dipelihara,” tegasnya.
Satgas Penanganan Covid-19 Sumut juga mengharapkan peran serta dari tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh-tokoh agama untuk mengajak masyarakat dan umatnya dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di lingkungan dan wilayah masing-masing.
Ajakan dan contoh dari para tokoh, menurut Whiko, memiliki potensi besar untuk diikuti dan dipatuhi warga. Dengan demikian, penularan Covid-19 lebih mudah diputus. Minimal dimulai dari lingkungan tempat tinggal masing-masing.
Adapun update terakhir Covid-19 di Sumut dalam seminggu terakhir yang berhasil direkap Satgas Penanganan Covid-19 Sumut per tanggal 16 November 2020 pukul 16.00 WIB adalah terdapat suspek sebanyak 666 orang, konfirmasi Covid-19 positif 550 orang (total 14.411), sembuh 459 orang (total 11.804), meninggal duniar 14 orang (total 578), dan spesimen 11.905 (total 167.564).
“Berdasarkan data rekapitulasi mingguan yang dihimpun oleh Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut, didapatkan gambaran terakhir Covid-19 yang ada di wilayah Sumut pada minggu ketiga bulan November. Akumulasi penderita Covid-19 di Sumut sejak awal pandemi hingga pertengahan November 2020 diperoleh 14.411 penderita yang telah dipastikan dari hasil swab PCR,” terang Whiko.
Kemudian, dari sekian banyak penderita, 11.804 orang sudah dinyatakan sembuh dan 578 penderita meninggal dunia. Tercatat hari ini tanggal 16 November 2020 penderita konfirmasi Covid-19 aktif Sumut sebesar 2.025 orang. Dari angka tersebut, 1.510 penderita melaksanakan isolasi mandiri dan 515 penderita lainnya dirawat isolasi di Rumah Sakit.
“Sebagai informasi, angka kesembuhan tertanggal 15 November 2020 sebesar 81,84% meningkat 0,06 poin dibandingkan minggu sebelumnya 81,78%. Angka kesembuhan ini sedikit lebih rendah dibandingkan angka kesembuhan Covid-19 tingkat nasional yang sebesar 83,92% di hari yang sama. Angka kematian diperoleh sebesar 4,04% atau sedikit menurun 0,06 poin dibandingkan minggu sebelumnya 4,10%,” tutup Whiko. (mea)
RAPAT: Rapat pembahasan RAPBD Tahun Anggaran 2021 yang digelar Komisi IV, di Gedung DPRD Medan, Sabtu (14/11).
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komisi IV DPRD Medan menilai bahwa persoalan pengelolaan persampahan di Kota Medan sampai saat ini belum juga berjalan dengan baik. Meski Kota Medan sudah memiliki Peraturan Daerah (Perda) Pengelolaan Persampahan, masalah sampah kerap menjadi keluhan masyarakat.
RAPAT: Rapat pembahasan RAPBD Tahun Anggaran 2021 yang digelar Komisi IV, di Gedung DPRD Medan, Sabtu (14/11).
Karenanya, Komisi IV DPRD Medan meminta Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk melakukan terobosan dengan melakukan digtitalisasi persampahan, di mana masyarakat membayar retribusi sampahnya langsung seperti halnya membayar listrik dan air PDAM.
Komisi IV pun menilai, hampir semua persoalan di bidang persampahan memang belum teratasi. Mulai dari pola pembuangan sampah, pengangkutan sampah, pengelolaan sampah di tingkat masyarakat, hingga kepada retribusi sampah yang dinilai kurang maksimal.
Meski dari sisi fasilitas pengangkutan, tempat pembuangan terus menjadi perhatian dari tahun ke tahun, pungutan retribusi sampah pun terkesan luput dari perhatian. Komisi IV pun mendorong Pemko agar melakukan peningkatan pelayanan pungutan retribusi sampah dengan sistem digitalisasi.
“Kita mendorong, Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk melakukan terobosan dengan melakukan digtitalisasi persampahan, dimana masyarakat membayar retribusi sampahnya langsung seperti halnya membayar listrik dan air PDAM,” ungkap Syaiful
Digitalisasi persampahan, kata Syaiful, diyakini bisa mendongkarak Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor ini.
“Selama ini kewenangan soal retribusi sampah ini kerap berganti, pernah menjadi domainnya Kecamatan, tapi kemudian dikembalikan lagi ke Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Dengan sistem yang diciptakan, kita mengharapkan persoalan retribusi sampah bisa selesai,” terangnya.
Anggota Komisi IV lainnya, Renville Napitupulu, mengatakan bahwa digitalisasi persampahan juga harus sejalan dengan pelayanan persampahan kepada masyarakat. DPRD Medan terus mendorong Pemko Medan dalam hal ini Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk menyediakan fasilitas penunjang persampahan yang baik dan representatif.
“Seperti aspirasi dari masyarakat terkait pembuatan bak sampah dekat sungai dan merubah tempat pembuangan sampah ilegal ditepi sungai menjadi taman. Ini juga perlu dierespon sebagai bagian dari pelayanan Pemko Medan,” tegasnya.
Ia meyakini, jika kondisinya sudah bersih,m dan tertata warga akan terbiasa membuang sampah ditempat yang sudah disediakan. Atau setidak-tidaknya, masyarakat yang membuang sampah secara sembarangan akan berkurang jumlahnya secara signifikan.
Terkait usulan Digitalisasi Persampahan, Kepada Badan Perencanaan Pembanggunan Daerah (BAPPEDA) Kota Medan, Irwan Ritonga mengatakan usulan tersebut sangat baik dalam rangka meningkatkan upaya pelayanan persampahan di Kota Medan.”Saya kira itu bisa menjadi pertimbangan kita dan menjadi upaya dalam meningkatkan pelayanan persampahan,” ucap Irwan.
Irwan pun mengatakan, jika usulan digitalisasi persampahan bisa dianggarkan di Perubahan APBD (P-APBD) 2021 mendatang.
“Programnya bisa direalisasikan di P-APBD 2021,” ungkap anggota Komisi IV, Syaiful dalam rapat pembahasan RAPBD Tahun Anggaran 2021 yang digelar Komisi IV dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan, di Gedung DPRD Medan, Sabtu (14/11).
Selain itu, Syaiful juga meminta Pemko Medan untuk tidak menjadikan persoalan kewenangan antarinstansi yang ada di Pemko Medan dan lembaga vertikal sebagai penghambat penyelesaian persoalan. Salah satunya ketika menyoroti permasalahan banjir, DPRD menilai jika salah satu kendalanya adalah belum adanya koordinasi dan penyelesaian kewenangan antara pemerintah Kota, Pemerintah Provinsi dan Balai Wilayah Sungai.
“Ini menjadi catatan penting kita bersama, bahwa tidak melulu soal anggaran. Penyelesaian banjir di Kota Medan yang paling penting adalah selesainya persoalan kewenangan yang selama ini menjadi masalah,” ucap Syaiful.
Lembaga legislatif Kota Medan terus menekan agar Pemko Medan dapat berkoordinasi dengan berkomunikasi kepada Pemprovsu dan BWS agar persoalan banjir, khususnya kawasan bantaran sungai bisa segera teratasi.
“Ini sangat penting, manajemen komunikasi yang harus terlebih dahulu dibangun dalam menyelesaikan persoalan banjir ini. Kita tidak ingin Pemko, Pemprovsu dan BWS memilih jalan masing-masing dalam menyelesaikannya. Ketika persoalan ini menjadi masalah, maka korbannya adalah masyarakat sendiri,” ujarnya.
Senada dengan Syaiful, dalam rapat, anggota Komisi I, Dedy Aksyari menilai, sebaik apapun program yang direncanakan Pemko Medan dengan rencana anggaran yang besar, tidak akan memiliki dampak apa-apa jika persoalan kewenangan sampai hari ini belum selesai.
“Jadi komunikasinya harus terus dibangun dan persoalan kewenangan harus tuntas, sehingga program yang direncanakan bisa benar-benar dirasakan masyarakat,” jelasnya.
Dedy mengatakan, Komisi IV terus mendorong Pemko Medan dalam hal ini Dinas PU untuk serius mengatasi persoalan banjir di Kota Medan. “Kita terus mendorong Pemko melakukan maksimalisasi dalam menyelesaikan persoalan banjir ini. Kita juga mendorong penganggaran yang baik dan pengajuan program yang benar-benar ampuh untuk mengatasi persoalan banjir di Kota Medan,” ujarnya. (map/ila)
PROTES: Sejumlah warga Kota Medan saat memprotes ke Kantor Dinas Sosial Kota Medan karena tidak mendapat bantuan beras, beberapa waktu lalu.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komisi II DPRD Medan menilai bantuan sosial kepada warga miskin sering tak tepat sasaran. Karena itu Komisi II DPRD Medan mendorong Dinas Sosial (Dinsos) Kota Medan agar benar-benar melakukan verifikasi data terhadap seluruh warga miskin di Kota Medan.
PROTES: Sejumlah warga Kota Medan saat memprotes ke Kantor Dinas Sosial Kota Medan karena tidak mendapat bantuan beras, beberapa waktu lalu.
Sehingga ke depannya, khususnya di tahun 2021, seluruh warga miskin di Kota Medan dapat terakomodir dengan mendapatkan segala jenis bantuan sosial yang ada, baik yang bersumber dari pemerintah pusat maupun daerah.
Pendataan itu dilakukan guna melengkapi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Diharapkan, pendataan sekaligus bentuk perbaharuan (update) agar perubahan data tentang warga miskin di Kota Medan dapat dilihat perubahannya dari tahun ke tahun. Sebab untuk proses pendataan melalui proses verifikasi dan validasi itu, Pemko Medan telah menyiapkan anggara yang tidak sedikit.
“Bantuan sering tak tepat sasaran. Kita harapkan dana yang dianggarkan sebesar Rp6,8 miliar di APBD Pemko Medan Tahun 2021 untuk biaya verifikasi dan validasi menuju Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dapat dimanfaatkan secara maksimal,” ucap Wakil Ketua Komisi II DPRD Medan, Sudari ST usai mengikuti rapat pembahasan R-APBD Pemko Medan TA 2021 di ruang Komisi II gedung dewan, Sabtu (14/11).
Disampaikan Sudari, pihaknya di Komisi II siap mendukung pengalokasian biaya pendataan kembali warga miskin di Kota Medan. Sebab mereka menilai, data warga miskin sebelumnya di Kota Medan sudah tidak valid dan tidak update.
Sebab tentu saja, ujar Ketua Fraksi PAN DPRD Medan itu, saat ini sudah cukup banyakwarga yang sebelumnya termasuk golongan warga miskin tetapi sekarang sudah tidak lagi miskin. Atau sebaliknya, ada warga miskin yang bertambah jumlahnya dan sudah masuk dalam kategori miskin.
“Karena masih menggunakan data lama, tentu saja penerima bantuan dinilai tidak tepat sasaran. Yang sudah tidak miskin lagi masih dapat bantuan, sedangkan yang miskin lainnya malah tidak dapat. Ini karena datanya tidak update. Mudah-mudahan dengan data terbaru, kedepannya tidak ada lagi warga miskin di Medan yang tidak mendapatkan segala jenis bantuan,” ujar Sudari.
Di sisi lain, dalam rapat pembahasan R-APBD 2021 antara Komisi II dengan Dinas Sosial, anggota Komisi II Afif Abdillah juga meminta kepada Dinas Sosial agar tidak menyia-nyiakan anggaran untuk melakukan proses verifikasi dan validasi data tersebut.
Dikatakan Afif, DPRD Medan siap membantu menggangarkan dana yang cukup besar tersebut, karena mengingat fungsi pendataan yang sangat vital bagi penyaluran bantuan kepada warga miskin di Kota Medan secara tepat sasaran.
“Anggaran Rp6,8 miliar itu cukup besar, bukan nilai yang kecil. Akan tetapi, mengingat masalah pendataan adalah masalah yang kerap terjadi dari tahun ke tahun sehingga sering menjadi alasan kenapa bantuan warga miskin sering tidak tepat sasaran, maka kami menilai soal pendataan memang harus dibenahi secara total. Kami harapkan anggaran itu dapat dimaksimalkan dan bisa diselesaikan tepat waktu,” tegas Afif.
Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial Kota Medan, Endar Sutan Lubis pun menyampaikan, bahwa pihaknya akan melakukan verifikasi dan validasi terhadap data warga miskin di Kota Medan. Untuk biaya tersebut diajukan anggaran sekitar Rp 6,8 Miliar di RAPBD Pemko Medan 2021.
Disebutkannya, pendataan akan dilakukan dengan metode door to door di 17 Kecamatan dengan target merampungkan proses pendataan yang membutuhkan waktu sekitar 6 bulan. Sedangkan rincian jumlah upah pendataan dianggarkan sebesar Rp12 ribu per KK dengan sasaran sekitar 120.870 KK.
Dipaparkan Endar, untuk dinyatakan sebagai warga miskin, ada 14 kriteria yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Sosial (Kemensos). “Tapi dari 14 kriteria tersebut, jika telah memenuhi 9 kriteria saja, maka sudah layak untuk masuk kategori warga miskin,” pungkasnya.
Adapun ke-14 kriteria tersebut, yakni : Luas Lantai Bangunan Tempat Tinggal Kurang dari 8 M2 per Orang, Jenis Lantai Tempat Tinggal Terbuat dari Tanah/Bambu/Kayu Murahan, Jenis Dinding Tempat Tinggal dari Bambu/Rumbia/Kayu Berkualitas Rendah/Tembok Tanpa Diplester.
Kemudian, Tidak Memiliki Fasilitas Buang Air Besar/Bersama-sama dengan Rumah Tangga Lain, Sumber Penerangan Rumah Tangga tidak Menggunakan Listrik, umber Air Minum berasal dari Sumur/Mata Air tidak terlindung/Sungai/Air Hujan, Bahan Bakar untuk Memasak sehari-hari adalah Kayu Bakar/Arang/Minyak Tanah, Hanya Mengkonsumsi Daging/Susu/Ayam dalam satu kali Seminggu.
Kemudian, hanya Membeli Satu Stel Pakaian Baru dalam Setahun.
Hanya Sanggup Makan Sebanyak Satu/Dua Kali dalam Sehari, Tidak Sanggup Membayar Biaya Pengobatan di Puskesmas/Poliklinik, Sumber Penghasilan Kepala Rumah Tangga adalah: Petani dengan Luas Lahan 500 M2, Buruh Tani, Nelayan, Buruh Bangunan, Buruh Perkebunan dan atau Pekerjaan Lainnya dengan Pendapatan dibawah Rp. 600.000, per Bulan.
Pendidikan Tertinggi Kepala Rumah Tangga : Tidak Sekolah/Tidak Tamat SD/Tamat SD, Tidak Memiliki Tabungan/Barang yang Mudah dijual dengan Minimal Rp500.000,- seperti Sepeda Motor Kredit/Non Kredit, Emas, Ternak, Kapal Motor, atau Barang Modal Lainnya. (map/ila)
BERSAMA:Ketua KNPI Sumut, El Adrian Shah foto bersama saat silaturahmi dengan Organisasi Kepemudaan Al Washliyah di Kantor DPW Al Washliyah, Jalan Sisingamangaraja, Rabu (11/11) lalu.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua KNPI Sumut, El Adrian Shah berharap Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Provinsi Sumut nantinya diisi oleh sosok yang benar-benar peduli dengan pemuda. Hal ini dikatakan El saat silaturahmi dengan Organisasi Kepemudaan Al Washliyah di Kantor DPW Al Washliyah, Jalan Sisingamangaraja, Rabu (11/11).
BERSAMA:Ketua KNPI Sumut, El Adrian Shah foto bersama saat silaturahmi dengan Organisasi Kepemudaan Al Washliyah di Kantor DPW Al Washliyah, Jalan Sisingamangaraja, Rabu (11/11) lalu.
Hadir dalam kegiatan itu Ketua PW Gerakan Pemuda Al Washliyah Sumut Zulham Efendi Siregar Sekretaris PW Angkatan Putri Al Washliyah (APA) Sumut Rabiatul Adawiyah, dan Ikatan Pelajar Al Washliyah (IPA) Sumut, Putra Chairul Hadi Siregar. El mengatakan, saat ini Pemrovsu sedang melakukan asessment lelang jabatan untuk pimpinan Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) termasuk Dispora. Karenanya, siapa sosok yang akan menjadi Kadispora Sumut, lanjut El menjadi penting bagi KNPI Sumut.
“Kadispora harus memiliki program yang jelas khususnya dalam bidang kepemudaan. Lewat program-program tersebut Dispora bisa bersinergi dengan pemuda untuk mewujudkan Provinsi Sumut yang bermartabat. Terutama selama masa pandemi Covid-19 ini. Banyak pemuda kesulitan melewati situasi krisis. Kita berharap Bapak Gubernur memperhatikan hal ini demi kebaikan dan kemajuan Pemuda Sumatera Utara,” ujar El.
Lebih lanjut El menyampaikan kegiatan roadshow KNPI Sumut ke sejumlah organisasi kepemudaan selama masa Pandemi ini juga dalam rangka konsolidasi sehingga tercipta suasana kondusif di Sumatera Utara. “Kita tidak ingin Pemuda Sumatera Utara terbelah hanya karena persoalan yang tidak substantif. Kita harus solid rekan-rekan sekalian,” ajak El.
Dalam Pertemuan tersebut, El juga menyampaikan dukungan terhadap tokoh pendiri Al Washliyah Syeikh HM. Arysad Thalib Lubis agar pemerintah segera menetapkannya sebagai pahlawan nasional. “Saya Ketua DPD KNPI Sumut mendukung tokoh pendiri Al Washliyah Syeikh HM. Arysad Thalib Lubis menjadi pahlawan nasional. Saya berharap pemerintah segera menetapkan beliau sebagai pahlawan nasional,” pungkasnya.
El Keluarga Besar Al Washliyah
Ketua PW Gerakan Pemuda Al Washliyah Sumut, Zulham Efendi Siregar mengatakan, El Adiran Shah merupakan bagian keluarga besar Al Washliyah. Karena tokoh–tokoh dan guru-guru Al Washliyah merupakan murid dan pernah berguru kepada Tuan Syeikh Gulram Shah yang merupakan dari kakek dari El Adrian Shah. “Jadi beliau ini bukan orang lain bagi Al Washliyah. Makanya kita sangat berterima kasih atas kehadiran DPD KNPI Sumut ke Rumah Besar Al Washliyah ini,” ujarnya.
Zulham juga mengatakan, pemuda Sumut harus berkontribusi terhadap kemajuan pembangunan Sumatera Utara. Sosok pemuda harus berani tampil di segala lini dan menunjukkan prestasi kinerjanya. Dan KNPI Sumut harus menjadi etalase kepemimpinan di Sumatera Utara.
“Dan kita yakin KNPI Sumut di bawah kepemimpinan Bung El mampu membawa Pemuda Sumatera Utara menuju Sumut Bermartabat. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh potensi kepemudaan, organisasi kepemudaan, organisasi mahasiswa, organisasi pelajar di Sumatera Utara mendukung Ketua DPD KNPI Sumatera Utara, Bung El Adrian Shah menjalankan amanah mewujudkan visi misinya sebagai Ketua DPD KNPI Sumatera Utara,” tegasnya.
Sekretaris PW APA Sumut Rabiatul Adawiyah menyampaikan, setiap organisasi kepemudaan harus mampu menunjukkan kinerja di tengah masyarakat. Dalam kesempatan itu, Rabiatul menyampaikan bahwa waktu dekat ini PW APA Sumut akan melaksanakan Kegiatan Khitanan Massal di Belawan dan Kabupaten Tanah Karo. “Kami berharap DPD KNPI Sumut bisa ikut berpartisipasi dalam ini, karena mereka sangat menanti uluran tangan kita,” ujarnya.
Sementara itu Putra Chairul Hadi Siregar PW IPA Sumut mengatakan KNPI Sumut memiliki trobosan untuk para pelajar Sumut saat masa pandemi ini. “Kami berharap KNPI Sumut bisa membuat pelatihan pembuatan aplikasi untuk mendukung pelajar dalam menghadapi era teknologi komunikasi 4.0 yang memang sudah ada didepan mata,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, El menyampaikan, setiap pemuda memiliki tanggungjawabnya masing-masing. Namun jika dikelola secara Bersama–sama maka tanggungjawab tersebut akan mudah terlaksana. “Oleh karena itu, kami berharap kepada rekan–rekan sekalian untuk Bersama- sama ikut berpartisipasi dalam pembangunan di Sumatera Utara,” pungkasnya. (adz)
BUBARKAN: Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Mebidang membubarkan pengunjung di salah satu tempat hiburan malam di Kota Medan, Sabtu (14/11).prans/sumutpos.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Medan – Binjai – Deli Serdang (Mebidang) memberi peringatan keras kepada beberapa pengelola usaha hiburan malam di Kota Medan. Pasalnya pengelola usaha hiburan malam tersebut kembali melanggar protokol kesehatan (Prokes).
BUBARKAN: Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Mebidang membubarkan pengunjung di salah satu tempat hiburan malam di Kota Medan, Sabtu (14/11).prans/sumutpos.
Ada dua tempat hiburan malam yang mendapat peringatan keras dari Satgas Covid-19 Mebidang, yakni Beer Corner di Kawasan Mega Park dan Super Hotel Discotheque and Karaoke di Jalan Nibung II. Wakil Ketua Tim Satgas Covid-19 Mebidang Kol Inf Azhar Muliyadi kesal karena dua tempat ini sudah beberapa kali didatangi timnya untuk razia Prokesn
Beer Corner misalnya, tempat ini sebelumnya pernah ditutup paksa Satgas Covid-19 Mebidang karena pelanggaran keras Prokes 3 Oktober lalu. Melihat pelanggaran yang terjadi, Tim Satgas Covid-19 Mebidang membubarkan acara dan pengunjung di Beer Corner.
Hiburan malam lainnya adalah Super Hotel di Jalan Nibung II. Hiburan malam ini belum mendapat sanksi tutup, tetapi sebelumnya sempat diberi teguran keras. Pada operasi Sabtu (14/11) malam, Tim Satgas Covid-19 Mebidang menemukan sekitar 350 orang di ruangan diskotik Super Hotel yang berukuran sekitar 20 x 15 meter. Satgas Covid-19 Mebidang kemudian membuat surat perjanjian dengan pengelola Super Hotel.
“Kita tentu kecewa, tempat usaha yang sebelumnya sudah kena sanksi masih melanggar juga, jadi kita bubarkan dan kita beri peringatan lagi. Dan untuk Super Hotel itu sudah kelewatan, tempat sekecil itu dipenuhi lebih 350 orang. Bila tempat usaha ini melanggar, kita terpaksa memberi sanksi tutup,” kata Azhar, usai operasi di Posko Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Jalan Sudirman Nomor 41 Medan.
Selain dua tempat hiburan malam tersebut, Tim Satgas juga memberikan peringatan keras pada Pasar Raya Raya (Marelan Night Market) dan Mas Coffee di Jalan Marelan Raya. Kedua tempat ini juga sudah beberapa kali mendapat teguran dari Tim Satgas Covid-19 Mebidang, tetapi masih melakukan pelanggaran Prokes.
Kedua tempat ini sudah mengurangi jumlah kursi dan meja, tetapi masih ada beberapa pelanggaran jarak yang terjadi.
“Kita minta kepada pengelola Pasar Raya agar satu meja dua kursi karena meja mereka kecil. Ini kita temukan 1 meja ada yang 3 sampai 5 orang. Jadi, kita beri peringatan lagi,” kata Azhar.
Penanggung jawab Pasar Raya Marelan Jiwi mengatakan, sebelumnya mereka sudah menyusun 2 kursi setiap meja dan telah mengurangi setengah dari kapasitas awal. Namun menurutnya, pengunjung enggan datang bila hanya dua satu meja karena kebanyakan yang datang keluarga. “Kita akui kita salah, kita minta maaf dan akan menyusun kursi dan meja sesuai dengan protokol kesehatan,” kata Jiwi.
Tempat-tempat lain yang dirazia Tim Satgas Covid-19 Mebidang kali ini antara lain Fritlo Chiken, Warung Pak Mutho (Marelan), The Bunes di Kapten Muslim, dan Ring Rood Point.
Selain merazia tempat usaha, Tim Satgas Covid-19 Mebidang yang terbagi dua tim juga melakukan operasi yustisi Prokes disekitaran Marelan dan beberapa tempat lain. Lebih dari 183 orang mendapat sanksi fisik dan 47 orang non fisik, tim juga membagikan 1.000 masker selama operasi. (prn/ila)
RAMAI:
Kondisi Samsat Medan Utara, ramai didatangi warga untuk membayar pajak kendaraan bermotor, Selasa (20/10).
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dikarenakan belum capai target pendapatan, program keringanan atas sanksi administratif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) atas penyerahan kedua dan seterusnya oleh Pemprov Sumut, diperpanjang hingga 15 Desember 2020.
RAMAI:
Kondisi Samsat Medan Utara, ramai didatangi warga untuk membayar pajak kendaraan bermotor, Selasa (20/10).
“Aturan yang tertuang di Pergub 45 tahun 2020 tentang keringanan denda PKB dan BBNKB ini diperpanjang. Pendaftaran mulai 16 November dan pembayaran sampai tanggal 15 Desember 2020. Salah satunya karena itu (target pendapatan belum tercapai),” kata Kepala Bidang PKB dan BBNKB pada Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Sumut, Syaiful Bahri menjawab Sumut Pos, Minggu (15/11).
Adapun pendapatan yang berhasil dihimpun pihaknya sampai Sabtu, 14 November kemarin melalui program pemutihan PKB dan BBNKB ini, masih terealisasi 85% atau Rp170 miliar. Sedangkan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menginginkan, target yang mesti dicapai dari sektor dimaksud yakni Rp200 miliar.
“Kita yakin dan optimis target penerimaan akan tercapai. Kita upayakan meningkatkan pelayanan melalui penambahan 11 bus Samsat Keliling yang mobile setiap hari Senin sampai Sabtun
kemudian menambah jam pelayanan mulai pukul 09.00 s-d 16.00 WIB, serta melakukan sosialisasi secara masif melalui spanduk, brosur, media massa, dan ITE,” terangnya.
Di samping belum memenuhi target pendapatan, perpanjangan pemutihan denda ini juga karena masa berlakunya di tahap pertama yakni 15 Oktober-14 November 2020, dinilai terlalu sempit. Sebab dampak Covid-19 membuat wajib pajak berhati-hati dalam pergerakan karena harus menerapkan protokol kesehatan. Selain itu juga karena kesulitan ekonomi wajib pajak akibat terdampak Covid-19.
“Sehingga Pak Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menilai perlu diperpanjang masa berlaku pemutihan denda pajak kendaraan ke tahap II hingga 15 Desember,” ujar ujar Syaiful lagi.
Ia mengimbau agar wajib pajak memanfaatkan keringanan pembayaran pajak kendaraan itu sesegera mungkin. “Karena bila tidak sekarang, tentu menjadi utang yang membebani si wajib pajak itu sendiri,” imbaunya.
Pihaknya menilai, pemerintah sangat membutuhkan penerimaan dari pajak kendaraan tersebut. Sebab, akan digunakan dalam pelaksanaan program pembangunan di Sumut, termasuk dalam penanganan Covid-19 Sumut saat ini dan ke depannya. “Dan karena itu, kami terus mengoptimalkan pertambahan penerimaan dari keringanan pajak kendaraan ini,” tuturnya.
Adapun syarat pengurusan pemutihan denda ini, kata dia, yakni wajib pajak terlebih dahulu menyampaikan permohonan secara tertulis kepada gubernur Sumut. Kemudian menunjukkan KTP asli, identitas kepemilikan kendaraan yang sah, dan menunjukkan surat atau bukti yang diperlukan sesuai ketentuan yang berlaku.
Sementara untuk jam pelayanan di kantor-kantor Samsat setiap hari kerja (Senin-Sabtu) mulai pukul 09.00 WIB. Dari Senin-Kamis, akan dibuka pelayanan hingga pukul 16.00 WIB, Jumat hingga pukul 14.00 WIB dan Sabtu hingga 15.00 WIB, untuk jenis Samsat Induk, bisa keliling dan Samsat Gerai. Pemutihan denda itu dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. (prn/ila)
NASI
TUMPENG: Kapoldasu Irjen Pol Drs Martuani Sormin MSi bersama Wakapoldasu dan jajaran, foto bersama sambil memajang nasi tumpeng dalam kegiatan HUT Korps Brimob ke-75 yang digelar secara virtual, Sabtu(14/11).
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapolda Sumut), Irjen Pol Drs Martuani Sormin MSi menghadiri upacara HUT Korps Brimob ke-75 secara virtual. Acara ini digelar dengan sederhana, di Aula Pesat Gatra Mako Sat Brimob Polda Sumut Jl KH Wahid Hasyim Medan, Sabtu (14/11).
NASI
TUMPENG: Kapoldasu Irjen Pol Drs Martuani Sormin MSi bersama Wakapoldasu dan jajaran, foto bersama sambil memajang nasi tumpeng dalam kegiatan HUT Korps Brimob ke-75 yang digelar secara virtual, Sabtu(14/11).
Turut hadir Wakapolda Sumut Brigjen Pol Dr Dadang Hartanto SH SIK MSi Irwasda Polda Sumut, PJU Polda Sumut serta seluruh personel Sat Brimob Polda Sumut. Upacara yang dipimpin langsung oleh, Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis secara virtual dan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Upacara ini merupakan kegiatan rutin tahunan dalam memperingati HUT Korps Elite Bhayangkara Brimob Polri yang menjadi kebanggaan institusi Polri khususnya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan memelihara Kamtibmas di wilayah Sumut.
Adapun rangkaian kegiatan upacara, yakni Kapolri siap di posisi upacara, membacakan testimoni dari Presiden RI, menyanyikan lagu Mars Brimob, mengheningkan Cipta, pengucap Tri Brata, amanat Kapolri, Andhika Bhayangkari, pembacaan surat Keputusan Dankor Brimob, tanda warga Kehormatan dari Dankor Brimob serta interaksi Kapolri dengan Brimob dalam dan luar Negeri.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolri Idham dengan rasa bangga mengucapkan selamat HUT Brimob Polri dan terima kasih atas pengabdian personel Brimob Polri yang selama ini telah diberikan dan tetap terus ditingkatkan.
“Dengan momentum ini, mari kita mendoakan kepada personel Brimob Polri yang telah gugur saat melaksanakan tugas, semoga arwahnya diterima Tuhan Yang Maha Kuasa dan ditempatkan disisi yang terbaik,” ujarnya.
Dikatakannya, Korps Brimob lahir sejak zaman kemerdekaan sampai saat ini, Korps Brimob Polri diakui kesetiaannya dalam mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia. Melalui berbagai penugasan, pasukan Brimob Polri telah menunjukan eksistesinya di setiap pelaksanaan tugas.
“Saya sebagai Kapolri memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh personel Brimob Polri yang telah sigap dalam penugasan, khususnya dalam hal pencegahan pandemi Covid-19, dengan kegiatan penyemprotan cairan desinfektan hingga sampai saat ini dan tetap mematuhi Protokol Kesehatan,” katanya.
Beberapa penekanan Idham, di antaranya untuk meningkatkan keimanan kepada Tuhan serta niatkan keikhlasan di setiap tugas, tingkatkan kebanggaan sebagai anggota Brimob Polri, perkuat sinergitas kepada TNI, terus belajar dan berlatih, jadilah teladan bagi keluarga, rekan dan masyarakat dalam menerapkan Protokol Kesehatan, terapkan pola hidup sehat serta tetap memegang teguh panji-panji Tri Brata, Brimob untuk indonesia.
Usai upacara HUT korps Brimob ke-75, dilanjutkan dengan acara kegiatan Syukuran HUT Brimob dan pemotongan tumpeng. (mag-1/ila)
BERI MAKAN IKAN:
Dandim 0208/AS, Letkol Inf Sri Marantika Beruh memberi makan ikan lele yang ada di belakang Makodim, Minggu (15/11).
ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Dampak pandemi Covid-19 sangat dirasakan semua lapisan masyarakat di berbagai belahan dunia, termasuk di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Banyak sekali masyarakat yang kehilangan pendapatannya dan tidak memiliki cara untuk menghidupi dirinya.
BERI MAKAN IKAN:
Dandim 0208/AS, Letkol Inf Sri Marantika Beruh memberi makan ikan lele yang ada di belakang Makodim, Minggu (15/11).
Ketidakjelasan kapan masa pandemi akan berakhir, tentunya berpotensi mengganggu ketersediaan, stabilitas, dan akses pangan serta perekonomian. Oleh karena itu menjaga ketahanan pangan di masa pandemi Covid-19 menjadi salah satu program prioritas pemerintah Indonesia.
“Selain berdampak pada kesehatan, pandemi Covid 19 ini juga berdampak pada ketahanan pangan masyarakat, khususnya mengganggu upaya kita untuk menangani ketahanan pangan,” kata Komandan Kodim 0208/AS, Letkol Inf Sri Marantika Beruh, Ssos, kepada wartawan, Minggu (15/11).
Untuk itu, Dandim Sri Marantika Beruh mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan tidur, untuk dioptimalkan sebagai ajang penambahan perekonomian rumah tangga. Dan untuk suatu lembaga tertentu, juga bisa menambah pemasukan atau pendapatan.
“Kodim 0208/AS saat ini sudah membuat kolam ikan lele di areal belakang Makodim ini. Tujuan pembuatan kolam ikan lele ini, selain untuk mengisi waktu luang, ikannya juga bisa menambah pendapatan, dijual kepada pembeli,” sebut Letkol Inf Sri Marantika Beruh.
Menurutnya, kegiatan yang dilakukan Kodim 0208/Asahan dalam hal ketahanan pangan ini sebagai upaya mengatasi dampak pandemi Covid-19. “Kegiatan ini juga sebagai apresiasi atas kepedulian Pangdam I/BB Mayjen TNI Irwansyah ke masyarakat. Serta membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan perekonomian masyarakat di masa pandemi Covid-19,” ujarnya.
Disebutnya, Pangdam I/BB memberikan perintah secara tidak langsung ke jajarannya untuk membantu pemerintah dalam mengatasi kesulitan perekonomian masyarakat. “Maka oleh Pangdam I/BB membuat Lomba Karya Jurnalis (LKJ) Penanganan Covid 19, bertujuan agar seluruh Komando Distrik Militer (Kodim) di bawah Kodam I/BB, agar berpikir untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” ungkapnya.
Sebagai upaya memacu semangat satuan jajaran dan masyarakat untuk tetap berinovasi dalam meningkatkan perekonomian di masa pandemi Covid 19 dan akibat yang ditimbulkan, Kodim 0208/AS saat ini memanfaatkan lahan tidur di halaman belakang untuk beternak ikan lele. “Hal ini dapat dicontoh dan diterapkan masyarakat di halaman rumah mereka. Setidaknya, lahan tersebut bisa mengurangi beban ekonomi keluarga di masa pandemi,” tandasnya. (rel)
PADANG, SUMUTPOS.CO – Setelah resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo secara virtual, satu demi satu cabang perlombaan pada Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XXVIII di Kota Padang Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), mulai dipertandingkan. Dari 13 cabang yang diikuti, ada beberapa cabang yang diyakini mampu memberikan hasil yang terbaik bagi Kafilah Sumatera Utara (Sumut), dengan target posisi tiga besar.
PEMBUKAAN: Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, didampingi Ketua TP PKK Provinsi Sumut, Nawal Edy Rahmayadi, menghadiri pembukaan MTQN XXVIII di Padang, Sumbar di Stadion Utama Sikabu, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar, Sabtu (14/11/2020) malam. MTQ ini resmi dibuka oleh Presiden RI, Joko Widodo, secara virtual dan dihadiri langsung Menteri Agama RI, Fachrul Razi. Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut/Veri Ardian .
“Penyiaran Alquran tidak boleh ditargetkan. Kita sudah berupaya sekuat tenaga, persiapan yang matang sudah dilakukan, tinggal lakukan yang terbaik.
Namun di beberapa cabang memang kita punya beberapa kafilah yang sudah punya prestasi dan mungkin bisa meraih emas pada MTQN kali ini,” ujar Ketua II LPTQ Sumut, Palit Muda Harahap, saat ditemui di Pemondokan Kafilah Sumut, Hotel Ibis Padang, Jalan Taman Siswa Kota Padang, Minggu (15/11).
Cabang perlombaan yang saat ini bisa diandalkan antara lain, hafalan 10 juz putra dan hafalan 20 juz putra. “As’ad Saifullah saat ini menjadi peserta hafalan Alquran 10 Juz Putra MTQN XXVII mewakili Sumut dan Rizki Maulana menjadi peserta hafalan Alquran 20 Juz Putra. Jadi mereka ini sudah pernah menjadi juara internasional Asia Pasifik tahun 2019, As’ad Juara II cabang hafalan 10 juz, dan Rizki menjadi juara satu cabang hafalan 20 juz,” ujarnya.
Palit menambahkan, Tilawah Remaja Putra-Putri juga berpeluang menjadi juara. Sumut mengandalkan Ahmad Khairi Novandra dan Sri Wahyuningsih yang menjadi juara ‘Indonesia Mengaji’ pada program salahsatu stasiun televisi nasional, mendapatkan kesempatan mewakili Indonesia ke MTQ Internasional.
“Andra dan Sri adalah juara satu di Program Indonesia Mengaji, dan Sri itu sudah menjadi juara II pada saat pelaksanaan MTQ Nasional tahun 2018 lalu. Mudah-mudahan mereka kembali sukses pada pergelaran MTQ Nasional kali ini,” terang Palit.
Disampaikan juga, persiapan matang sudah dilakukan mulai dari MTQ Provinsi Sumut yang dilaksanakan di Kota Tebingtinggi. “Sudah kita upayakan untuk mencari perwakilan yang terbaik. Hampir 50% tilawah kita orang baru, selebihnya adalah orang lama yang sudah pernah mengikuti MTQ Nasional,” tambahnya.
Terakhir, Palit pun memohon doa dari segenap warga Sumut agar kafilah Sumut diberikan hasil yang terbaik. “Kepada kafilah lakukan saja yang terbaik. Minimal dapat dipertahankan untuk posisi tiga besar. Sebab kita sudah masuk tiga besar di MTQ Nasional 2018 di Sumut, dan juga tiga besar STQ Nasional ke-25 di Pontianak. Kita doakan bersama mudah-mudahan tahun ini bisa lebih baik lagi,” harap Palit.
Kafilah Sumut yang mengikuti perlombaan Cabang Tilawah Remaja di MTQ kali ini, Ahmad Khairi Novandra, mengaku perlu perjuangan keras dan persiapan yang matang untuk mewujudkan apa yang diharapkan.
“Alhamdulliah, bila saya diberikan kepercayaan lebih untuk memberikan yang terbaik pada MTQN kali ini. Tapi itu pun saya tak mau terlalu jumawa, karena untuk menjadi yang terbaik harus didukung dengan kerja keras dan latihan keras,” ujarnya, saat diwawancarai lewat telepon.
Andra pun mengharapkan dukungan penuh dari warga Sumut, agar dia dan yang lainnya bisa memberikan hasil maksimal. “Pelatihan yang sudah lama dilaksanakan akan menjadi bekal terbaik untuk kafilah. Saat ini yang kami harapkan adalah doa dan dukungan dari warga Sumut, yang akan menguatkan kami untuk berjuang mengharumkan tanah kelahiran kami,” tambahnya.
Lahirkan Generasi Pecinta Alquran
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi bersama Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sumut, Nawal Edy Rahmayadi, ikut menghadiri MTQN XXVIII, Sabtu (14/11) malam, di Stadion Utama Sumatera Barat (Sumbar), Sikabu, Padang Pariaman.
“Semoga acara ini tidak hanya menjadi sekedar event, melainkan harus menjadi pendorong semangat untuk membentuk generasi yang cinta Alquran,” harap Edy Rahmayadi.
Terkait pandemi Covid-19, Edy pun memuji penerapan protokol kesehatan pada pelaksanaan pembukaan MTQ, di mana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar tidak menyarankan warganya untuk menyaksikan acara pembukaan secara langsung dan dianjurkan untuk menonton secara virtual.
“MTQN XXVIII kali ini berlangsung di tengah pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia. Saya kagum dengan penerapan protokol kesehatan yang sudah dilakukan Pemprov Sumbar. Acara dibuat singkat dan padat. Untuk menghindari kerumunan warganya pun dianjurkan untuk menyaksikan pembukaan secara virtual,” tambah Gubernur.
Selain Gubernur Edy Rahmayadi, juga hadir pada malam pembukaan tersebut, Menteri Agama RI Fachrul Rozi, Gubernur Sumbar Iwan Prayitno, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman, Gubernur Maluku Murad Ismail dan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo yang membuka MTQ secara virtual, juga mengharapkan penyelenggaraan MTQ tersebut merupakan wujud keinginan kuat untuk membumikan ajaran Alquran, serta menegakkan syiar Islam untuk memperkokoh nilai-nilai agama dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat dan berbangsa.
“Alquran merupakan sumber petunjuk dan pedoman hidup yang aktual sepanjang masa, berisi nilai-nilai luhur universal yang sejalan dengan fitrah manusia yang hanif. Alquran mengajak semua manusia untuk bekerja sama dalam ketaqwaan dalam kebaikan,” ujarnya.
Menteri Agama Fachrul Rozi mengatakan, tindak lanjut dari MTQ Nasional ini, pemenang akan diikutsertakan pada ajang MTQ Internasional. “Ada sebanyak 15 negara yang sudah mengundang Indonesia untuk mengikuti ajang MTQ Internasional dan tidak sedikit pula qori dan qoriah kita yang telah berprestasi,” terangnya.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dalam laporannya selaku Ketua Umum Panitia MTQ mengatakan bahwa MTQ kali ini merupakan MTQ yang kedua bagi Provinsi Sumbar menjadi tuan rumah, setelah terakhir dilaksanakan pada 37 tahun silam, tepatnya pada tahun 1983.
Acara pembukaan pun ditutup dengan parade pawai kafilah dari masing-masing provinsi, yang dibatasi hanya 10 orang peserta dari tiap provinsi. Pada pembukaan tersebut juga ditampilkan pertunjukan kesenian yang berjudul ‘Syahadat Mengangkat Harkat’. Di antara penampilan itu, disajikan cerita turunnya salah satu surah dalam Alquran dan sejarah masuknya Islam di Minangkabau di Bukit Marapalam. (rel/prn)