24 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 4083

Didukung PKS dan Demokrat di Pilkada Medan, PDIP Beri Sinyal Tak Usung Akhyar

SEPAHAM: Akhyar Nasution foto bersama Ketua PKS Sumut, H Hariyanto, Plt Ketua PKS Medan, Salman Alfarisi, dan Ketua Demokrat Medan, Burhanuddin Sitepu di Kantor DPW PKS Sumut, Selasa (14/7) malam.
SEPAHAM: Akhyar Nasution foto bersama Ketua PKS Sumut, H Hariyanto, Plt Ketua PKS Medan, Salman Alfarisi, dan Ketua Demokrat Medan, Burhanuddin Sitepu di Kantor DPW PKS Sumut, Selasa (14/7) malam.
SEPAHAM: Akhyar Nasution foto bersama Ketua PKS Sumut, H Hariyanto, Plt Ketua PKS Medan, Salman Alfarisi, dan Ketua Demokrat Medan, Burhanuddin Sitepu di Kantor DPW PKS Sumut, Selasa (14/7) malam.
SEPAHAM: Akhyar Nasution foto bersama Ketua PKS Sumut, H Hariyanto, Plt Ketua PKS Medan, Salman Alfarisi, dan Ketua Demokrat Medan, Burhanuddin Sitepu di Kantor DPW PKS Sumut, Selasa (14/7) malam.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PDI Perjuangan memberi sinyal, mereka tidak akan mengusung Akhyar Nasution di Pilkada Medan, 9 Desember mendatang. Alasannya, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut itu telah lebih dulu mendapat dukungan dari PKS dan Partai Demokrat.

Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Syaiful Hidayat mengaku banyak menerima aspirasi dari kader di daerah, yang menginginkan PDI Perjuangan tidak berkoalisi dengan PKS dan Demokrat di Pilkada serentak 2020, termasuk Kota Medan. “Aspirasi untuk tidak bekerja sama dengan Partai Demokrat dan PKS banyak saya terima. Hal tersebut juga positif. Dengan kebersamaan antara Demokrat dan PKS yang berada di luar pemerintahan, sehat bagi demokrasi,” ujar Djarot yang juga Plt Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut ini.

Diakui Djarot, yang didorong oleh PDIP adalah kerjasama politik dengan seluruh partai pengusung pemerintahan Jokowi. Sementara sikap politik PKS dan Demokrat yang selalu tidak jauh beda, justru memberikan peta ke depan, bagaimana kedua partai tersebut memang semakin beriringan dalam kerjasama politik yang berbeda dengan arah PDIP.

Djarot pun memberi sinyal, bahwa kerjasama parpol dalam Pilkada merupakan embrio kerjasama Pemilu 2024 yang akan datang. “PDI Perjuangan sendiri memilih terus mengedepankan semangat gotong-royong dan siap bekerja sama dengan parpol pendukung pemerintah,” tegasnya.

Di ketahui, PKS dan Demokrat sudah sepakat akan mengusung Akhyar Nasution di Pilkada Medan. Dengan begitu, hampir dapat dipastikan PDI Perjuangan tidak akan mengusung kadernya yang kini menjabat Plt Wali Kota Medan tersebut.

Ketua DPW PKS Sumut, Hariyanto mengatakan, pihaknya menghargai keputusan PDI Perjuangan yang tidak bersedia bergabung dengan partainya untuk membangun koalisi di Pilkada Serentak 2020, termasuk Pilkada Medan guna mengusung Akhyar Nasution yang notabene kader senior PDI Perjuangan. “Itu hak PDIP, kami hargai,” ujarnya ketika dimintai tanggapan, Minggu (19/7).

Anggota DPRD Sumut ini menyebut, PKS tetap akan bersama Akhyar Nasution meski tanpa PDI Perjuangan. Mengenai kelanjutan karier Akhyar Nasution di PDI Perjuangan, Hariyanto mengatakan, keputusan tersebut ada di Akhyar. “Itu tergantung Pak Akhyar,” tuturnya. (adz)

4 Anggota IDI Medan Meninggal Akibat Covid-19

JUBIR: Jubir GTPP Covid-19 Sumut, Mayor Kes dr Whiko Irwan SpB menyampaikan data kasus di Sumut. Hingga Minggu (19/7), total kasus positif di Sumut 2.937 orang, sembuh 719 orang, dan meninggal 147 orang.
JUBIR: Jubir GTPP Covid-19 Sumut, Mayor Kes dr Whiko Irwan SpB menyampaikan data kasus di Sumut. Hingga Minggu (19/7), total kasus positif di Sumut 2.937 orang, sembuh 719 orang, dan meninggal 147 orang.
JUBIR: Jubir GTPP Covid-19 Sumut, Mayor Kes dr Whiko Irwan SpB menyampaikan data kasus di Sumut. Hingga Minggu (19/7), total kasus positif di Sumut 2.937 orang, sembuh 719 orang, dan meninggal 147 orang.
JUBIR: Jubir GTPP Covid-19 Sumut, Mayor Kes dr Whiko Irwan SpB menyampaikan data kasus di Sumut. Hingga Minggu (19/7), total kasus positif di Sumut 2.937 orang, sembuh 719 orang, dan meninggal 147 orang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – SUASANA duka kembali dirasakan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Medan. Sebab, seorang lagi anggota organisasi profesi kedokteran itu meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19, dr Aldreyn Asman Aboet SpAn-KIC.

Dengan wafatnya dokter Spesialis Anesthesi Konsultan Intensive Care tersebut, kini sudah 4 anggota IDI Medan meninggal karena terjangkit virus corona. Informasi diperoleh, sebelum meninggal dr Aldreyn Asman Aboet SpAn-KIC sempat menjalani rawat inap di RS Bunda Thamrin sekitar 2 minggu sejak 3 Juli 2020. Namun, pada 17 Juli 2020 pukul 03.00 WIB menghembuskan nafas terakhirnya.

Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Alwi Mujahit Hasibuan membenarkan dr Aldreyn meninggal dunia karena terpapar Covid-19. “Tim medis sudah berupaya maksimal menyelamatkan dr Aldreyn. Akan tetapi, belum membuahkan hasil,” ujar Alwi kepada wartawan, akhir pekan lalu.

Bahkan, sambung Alwi, almarhum dr Aldreyn sempat dilakukan terapi plasma agar memiliki antibodi. Namun tidak juga membuahkan hasil. “Nyawanya tidak dapat diselamatkan dan mungkin sudah kehendak Yang Maha Kuasa,” katanya singkat.

Sekretaris IDI Medan, dr Ery Suhaymi SpB mengakui, sudah empat orang anggota IDI Cabang Medan yang meninggal karena Covid-19. Bahkan, di luar Medan ada juga. “Selain IDI Medan ada juga anggota IDI yang meninggal dunia, yaitu anggota IDI Asahan 1 orang, dan IDI Labuhanbatu Utara 1 orang,” ungkapnya.

Sementara, Ketua IDI Medan dr Wijaya Juwarna Sp-THT-KL menyampaikan, penanganan Covid-19 ini diharapkan harus dan terus dilakukan dengan maksimal. Misalkan, untuk infeksi paru pakarnya adalah dokter Spesialis Paru didukung Spesialis Penyakit Dalam dan Dokter Umum yang terlatih. Untuk pemeriksaan swab nasofaring dan orofaring dapat dilakukan oleh ahli mikrobiologi dan analis laboratorium yang dilatih oleh Spesialis THT-KL.

Wijaya menuturkan, anggota IDI Medan yang tersebar di institusi pendidikan kedokteran dan seluruh RS di Kota Medan yang memiliki kompetensi menangani wabah pandemi ini, diminta untuk bisa menyisihkan sebagian waktu dan energinya meneliti serta melakukan pelayanan yang optimal. Namun, tentunya dengan dukungan seluruh pihak baik pemerintah maupun seluruh komponen masyarakat. “Kunci sukses menghadapi virus corona tergantung semangat hidup dan daya tahan tubuh (imunitas) dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Selain itu, jangan lupa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa pemilik hidup dan kehidupan sejati,” tuturnya.

Ia meminta, agar para dokter dan tenaga medis lainnya yang juga merupakan anggota masyarakat dilindungi oleh pemerintah, karena itu menjadi kewajiban. “Faktor keselamatan seperti APD yang lengkap wajib disediakan. Tak hanya itu, insentif juga sehingga keluarga yang mereka tinggalkan selama bertugas tidaklah terabaikan,” kata Wijaya.

Apalagi, penanganan wabah yang belum ditemukannya vaksin tidaklah sama dengan penyakit yang sudah ada vaksin atau obatnya. “Virus corona ini sangat mudah menyebar dan bereplikasi. Jika seorang yang telah terinfeksi berpotensi menyebarkan ke 3-5 orang lain, begitu seterusnya sampai kita sulit menghitungnya. Oleh karena itu, seorang yang telah terbukti mengalami infeksi, wajib hukumnya isolasi selama 14 hari,” terang Wijaya.

Dia menjelaskan, pintu masuk virus ini sama seperti jenis virus flu lainnya, yaitu hidung dan mulut. Hal ini menjadi kunci bahwa cuci hidung, sikat gigi dan berkumur merupakan hal yang penting dilakukan. Untuk itu, hindari menyentuh mulut, hidung dan mata sebelum mencuci tangan dengan sabun menggunakan air mengalir.

Lebih lanjut Wijaya mengatakan, ia menilai pasien Covid-19 yang semakin banyak maka jumlah paparan akan semakin besar. Hal ini sangat berisiko tinggi bagi tenaga kesehatan (nakes). “Saya menilai dengan pasien yang semakin banyak, maka jumlah paparan akan semakin besar. Hal ini sangat berisiko tinggi bagi nakes, apalagi yang mengalami kelelahan dan adanya penyakit penyerta,” papar Wijaya.

Oleh karena itu, dia meminta kepada nakes mengutamakan kesehatan dan keselamatan diri sendiri terlebih dahulu dengan senantiasa memakai APD ketika memberikan pelayanan kesehatan. “Dokter dengan penyakit penyerta dilarang memberikan pelayanan langsung kepada pasien dengan infeksi Covid-19,” cetusnya.

Kemudian, lanjut Wijaya, bagi dokter yang melakukan pelayanan langsung kepada pasien Covid-19 agar kiranya tidak melebihi 10-15 pasien. Hal itu untuk mengurangi dosis paparan, dan melakukan rotasi dengan dokter lain setelah 14 hari agar istirahat sejenak. “Bagi dokter yang melakukan praktik pribadi sebaiknya mengurangi hari dan waktu jam praktik. Misalnya, Senin praktik, Selasa istirahat. Lalu, Rabu praktik, Kamis istirahat dan Jumat praktik. Sedangkan Sabtu dan Minggu bisa digunakan untuk istirahat dan berolahraga sehingga sistem imunitas tubuh tetap terjaga,” tukasnya.

Untuk diketahui, sebelumnya 3 anggota IDI Cabang Medan telah meninggal dunia. Pertama, dr Ucok Martin pada Selasa malam, 17 Maret 2020 karena terpapar Covid-19 usai pulang dari daerah terjangkit di luar negeri dan sempat mendapat perawatan di RSUP H Adam Malik sejak 14 Maret 2020.

Kemudian, dr Anna Mari Ulina Bukit yang meninggal pada Senin 4 Mei 2020. Anna terpapar dari suaminya, Malem Tarigan yang merupakan pendiri Yayasan Politeknik MBP Medan, dan juga meninggal karena virus mematikan tersebut. Selanjutnya, dr Irsan NHN Lubis SpS meninggal saat menjalani perawatan di RS Columbia Asia akibat terpapar virus corona pada Senin 18 Mei 2020. (ris)

Gubsu Keluarkan Surat Edaran Baru, Belajar Tatap Muka Dilarang di Semua Zona

JUBIR: Jubir GTPP Covid-19 Sumut, Mayor Kes dr Whiko Irwan SpB menyampaikan data kasus di Sumut. Hingga Minggu (19/7), total kasus positif di Sumut 2.937 orang, sembuh 719 orang, dan meninggal 147 orang.
JUBIR: Jubir GTPP Covid-19 Sumut, Mayor Kes dr Whiko Irwan SpB menyampaikan data kasus di Sumut. Hingga Minggu (19/7), total kasus positif di Sumut 2.937 orang, sembuh 719 orang, dan meninggal 147 orang.
JUBIR: Jubir GTPP Covid-19 Sumut, Mayor Kes dr Whiko Irwan SpB menyampaikan data kasus di Sumut. Hingga Minggu (19/7), total kasus positif di Sumut 2.937 orang, sembuh 719 orang, dan meninggal 147 orang.
JUBIR: Jubir GTPP Covid-19 Sumut, Mayor Kes dr Whiko Irwan SpB menyampaikan data kasus di Sumut. Hingga Minggu (19/7), total kasus positif di Sumut 2.937 orang, sembuh 719 orang, dan meninggal 147 orang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi kembali menegaskan pelarangan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka di sekolah selama pandemi Covid-19 . Penegasan ini tertuang dalam surat edaran Gubsu terbaru, bernomor 218/GTCOVID-19/VII/2020 yang ditujukan kepada bupati dan wali kota serta pengelola satuan pendidikan se-Sumut.

TERTULIS dalam surat edaran itu, KBM tetap dilakukan dari rumah melalui daring (dalam jaringan/online). “Disampaikan bahwa proses belajar-mengajar tetap dilanjutkan dengan belajar dari rumah (secara daring), sedangkan pembelajaran tatap muka menunggu petunjuk lebih lanjut dari ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Sumatera Utara,” demikian isi surat itu yang dilihat Sumut Pos, Minggu (19/7).

Surat ini merupakan tindak lanjut dari surat edaran nomor 205/GTCOVID-19/VII/2020 yang dikeluarkan Gubsu pada 6 Juli 2020. Dalam edaran sebelumnya, KBM secara tatap muka diizinkan di zona hijau dengan berbagai aturan ketat. Namun dalam surat edaran terbaru ini, KBM secara tatap muka dilarang di semua zona.

Dalam SE sebelumnya, KBM di zona hijau bisa dilakukan dengan tatap muka secara bertahap selama masa transisi yang sudah memenuhi semua daftar periksa dan merasa siap. Pembelajaran secara tatap muka di satuan pendidikan pada zona hijau ini dilakukan dengan penentuan prioritas. Untuk wilayah selain zona hijau memang sudah dilarang melakukan proses pembelajaran tatap muka. Proses belajar mengajar di wilayah ini dilakukan dari rumah secara daring.

“Satuan pendidikan yang berada di zona kuning, oranye, dan merah dilarang melakukan proses pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan dan tetap melanjutkan belajar dari rumah (BDR),” tulis poin pertama dari surat edaran itu.

Anggota DPRD Sumut, Abdul Rahim Siregar menyatakan dukungan atas surat edaran terbaru Gubsu tersebut. Menurutnya, angka kasus baru Covid-19 yang terus meroket memang harus menjadi perhatian pemerintah sebelum menerapkan KBM tatap muka di sekolah. “Kita harus melihat ada penurunan kasus baru dan tanda-tanda melandai sebelum kembali membuka sekolah untuk proses belajar mengajar. Jangan ambil risiko sekecil apapun apalagi ini menyangkut keselamatan generasi bangsa kita ke depan,” katanya.

Ia melihat, naiknya kasus baru setiap hari di Sumut disebabkan masyarakat menganggap bahwa kondisi telah normal dari wabah. Padahal, sama sekali pandemi Covid-19 belum berakhir hingga kini. “Ini yang membuat kita teledor sehingga angkanya terus signifikan naik. Di tengah pemerintah sibuk sosialisasi new normal sejak sebulan yang lalu, masyarakat malah menangkap bahwa kondisi sudah normal dari wabah. Ditambah abai dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan,” katanya.

Politisi PKS ini juga mengkritisi perubahan istilah-istilah dalam penanganan pandemi Covid-19 oleh pemerintah. Menurutnya hal itu tidak menjamin penanganan lebih baik akan virus mematikan tersebut. Masyarakat mesti terus diedukasi sehingga dalam masa transisi menuju adaptasi kebiasaan baru nanti, disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Ini tidak menjamin sebenarnya. Yang terpenting itu bagaimana pemerintah apapun istilah yang dipakai, ada kesungguhan dalam menangani Covid-19. Kemudian terus mengampanyekan tentang bahaya Covid-19 kepada masyarakat, menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta lain sebagainya agar ada sisi edukasi untuk memudahkan penanganan Covid-19 ini secara maksimal,” kata anggota Komisi A DPRDSU itu.

Pergantian istilah-istilah ini, hemat dia, bentuk ketidakseriusan pemerintah dalam percepatan penanggulangan bencana nonalam tersebut. Pemerintah disebut dia hanya sibuk mengurusi permukaan luar ketimbang substansi masalah.

“Itukan masalah judul saja, masalah nama. Harusnya substansi penanganan Covid-19 ini yang diurusi oleh pemerintah baik pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Artinya bagaimana kasusnya bisa menurun, grafiknya dapat melandai, penanganannya jelas, penyaluran sembako untuk jaring pengaman sosial (JPS) tepat sasaran,” katanya.

Pihaknya mengharapkan apapun pemaknaan yang dipakai, kuncinya adalah keseriusan pemerintah menangani pandemi ini. Terlebih dalam menanggulangi Covid-19 ini, pemerintah memakai uang rakyat melalui berbagai sumber pajak yang dibebankan.

“Untuk Pemprov Sumut saja, targetnya anggaran dipakai sebanyak Rp1,5 triliun. Ya itukan uang rakyat jangan sampai disalahgunakan. Ini kan soal judul saja, terpenting dalam bencana ini adalah substansi penanganannya. Dan jangan sampai dengan istilah-istilah ini ada pengaburan kepada masyarakat. Semua kita sepakat menuju tatanan hidup baru, tetapi jangan dipaksakan kondisinya,” katanya.

Karenanya ia kembali menyarankan supaya sosialisasi dan imbauan tentang penanganan Covid-19 dapat dilakukan lebih masif lagi. “Seperti imbauan di rumah-rumah ibadah, tempat-tempat umum juga dibuat imbauan. Itu penting supaya masyarakat tau. Sehingga ada sebuah keinginan dari masa transisi ini menuju adaptasi kebiasaan baru tersebut,” katanya.

Soal perubahan penanganan dari pergantian istilah ini, ia melihat perlu ditekankan pada perilaku masyarakat itu sendiri. Sebab istilah new normal yang sebelumnya dipakai pemerintah, membuat sikap dan perilaku masyarakat menganggap kondisi telah normal dari wabah. “Seperti di Kota Medan kita melihat, kan macam sudah normal. Di mana-mana orang sudah ramai. Di cafe-cafe, di pajak-pajak (pasar tradisional, Red), dan jalan di mana-mana sudah macet. Ini menunjukkan macam normal yang dulu sebelum ada wabah. Maunya istilah new-nya itu yang gencar disosialisasikan, sebab itu bagian dari protokol kesehatan pada masa transisi menuju adaptasi kebiasaan baru ini,” pungkasnya. (prn)

Tiga Pencuri Sarang Walet Ditangkap, 1 Pelaku DPO

PENCURI: Suryanto alias Julik salah satu pelaku pencurian sarang burung walet usai diringkus Tekab Sat Reskrimsus Polresta Deliserdang, Minggu (19/7). batara/SUMUT POS.
PENCURI: Suryanto alias Julik salah satu pelaku pencurian sarang burung walet usai diringkus Tekab Sat Reskrimsus Polresta Deliserdang, Minggu (19/7). batara/SUMUT POS.
PENCURI: Suryanto alias Julik salah satu pelaku pencurian sarang burung walet usai diringkus Tekab Sat Reskrimsus Polresta Deliserdang, Minggu (19/7). batara/SUMUT POS.
PENCURI: Suryanto alias Julik salah satu pelaku pencurian sarang burung walet usai diringkus Tekab Sat Reskrimsus Polresta Deliserdang, Minggu (19/7). batara/SUMUT POS.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Tekab Sat Reskrim Polresta Deliserdang kembali meringkus seorang pencurian sarang burung walet milik Wikok, di Jalan Printis Kemerdekaan, Kelurahan Galang Kota, Kecamatan Galang, Deliserdang, Rabu (8/1) dini hari lalu. Setelah Marianto alias Ateng (35) dan Hamdani Lubis alias Jems (35) ditangkap Sat Reskrim Polresta Deliaerdang, kini giliran Julik (35) diciduk dari Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Galang, Sabtu (18/7) malam sekira pukul 20.00 WIB.

Informasi dihimpun, Sabtu malam itu, Tekab Sat Reskrim Polresta Deliserdang mendapat informasi bahwa pelaku Suryanto alias Julik berada di salah satu rumah di Jalan Anggrek II, Kecamatan Galang. Mendapat informasi tersebut tim langsung menuju lokasi dan berhasil mengamankan Suryanto alias Julik. Guna pemeriksaan, Suryanto alias Julik diangkut ke komando. Sedangkan satu pelaku lain berinisial RB alias B masih buron.

Kepada petugas, Marianto alias Ateng mengakui bahawa Suryanto alias Julik yang bekerja sebagai penjaga gedung burung walet, telah ditawarkan oleh RB alias B (DPO) untuk berkerjasama melakukan pencurian di Gedung Sarang Walet milik korban Wikok. Lalu RB alias B mengajak Hamdani Lubis alias Jems untuk masuk kedalam Gedung Sarang Walet. Setelah berhasil dicuri dan dijual, Julik mendapatkan bagian hasil dari penjualan walet masing-masing sebesar Rp1.500.000 dari RB alias B. Pengakuan Marianto alias Ateng itu diakui oleh Julik dan mengakui perbuatannya.

Sekedar mengingatkan, pencurian sarang burung walet itu terjadi pada Rabu (8/1) sekitar pukul 01.35 WIB. Korban sedang berada dirumahnya yang di Medan, dan pada saat itu korban terbangun dari tidur lalu mengambil handpone miliknya dan melihat rekaman CCTV gedung walet miliknya dari hendpone yang berada di Kota Galang atau lokasi kejadian.

Pada saat itu korban melihat ada dua orang laki laki sedang berada di gedung walet dan mengambil sarang walet. Melihat hal tersebut korban menghubungi Ateng dengan cara menelpon Ateng, tetapi Ateng tidak menjawab telpon korban. Korban kembali menghubungi Ateng dan handpone Ateng tidak aktif.

Kemudian korban langsung meluncur dari Medan menuju lokasi dan melihat sarang walet miliknya sudah hilang sebanyak 2 kg dan pelaku sudah tidak berada dilokasi lagi. Akibatnya korban mengalami kerugian Rp 20 juta rupiah dan membuat laporan pengaduan Laporan Polisi Nomor : LP / 02 / I / 2020/ SU / Resta DS/ sek Galang tanggal 08 Januari 2020. (btr)

Polsek Helvetia Bekuk Penipu dan Penadah Sepeda Motor

DIAMANKAN: Pelaku penipuan dan penadah sepeda motor yang diamankan Tekab Polsek Medan Helvetia menunjukkan barangbukti, Sabtu (18/7).
DIAMANKAN: Pelaku penipuan dan penadah sepeda motor yang diamankan Tekab Polsek Medan Helvetia menunjukkan barangbukti, Sabtu (18/7).
DIAMANKAN: Pelaku penipuan dan penadah sepeda motor yang diamankan Tekab Polsek Medan Helvetia menunjukkan barangbukti, Sabtu (18/7).
DIAMANKAN: Pelaku penipuan dan penadah sepeda motor yang diamankan Tekab Polsek Medan Helvetia menunjukkan barangbukti, Sabtu (18/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tim Khusus Anti Bandit (Tekab) Unit Reskrim Polsek Medan Helvetia, berhasil mengungkap kasus penipuan dan penggelapan sepeda motor yang dilakukan AS alias A (54) dan SP alias P (37). Modus dengan berpura-pura meminjam sepeda motor ini akhirnya terungkap atas laporan korban bernama Imran Zebua dengan No: LP/239/V/2020/SU/Polrestabes Medan/Polsek Medan Helvetia, pada Kamis (7/5/2020) lalu.

Penipuan ini berawal ketika AS alias A melintas dan melihat nomor telepon seluler terpampang di depan meja Mie Balap korban Imran Zebua, pada Selasa (5/5/2020). Lalu, Pelaku AS alias A berpura-pura memesan Mie Balap kepada korban dengan cara menghubungi nomor Hp korban.

Selanjutnya, pelaku buat janji dengan korban bertemu di Masjid Taqwa, Jalan Asrama pada Rabu (6/5/2020) sekira pukul 10.00 WIB. Saat bertemu, pelaku AS berpura-pura ingin mengambil uang ke ATM. Saat kembali, AS menanyakan harga mie balap yang dipesannya. Kemudian dia meminta Imran membuatkan kwitansi sesuai harga mie balap yang dipesannya.

Namun saat Imran lengah, AS mengambil kunci sepeda motor Imran yang terletak di lantai. Ternyata aksinya itu diketahui Imran. “Kok kau ambil kunci kereta ku,” kata Imran. Dengan cepat, AS berdalih ingin meminjam sepeda motor itu. “Aku pinjam dulu, Aku mau ke ATM. Uang ku kurang,” jawab AS.

Tanpa curiga, Imran meminjamkan sepeda motor Scoopy BK 3062 AHK Tahun 2017 warna Putih Biru tersebut.

Setelah ditunggu-tunggu, ternyata AS tak kunjung datang, dan Imran baru menyadari kalau dia sudah tertipu. Kemudian, Imran membuat laporan ke Polsek Medan Helvetia. Atas dasar laporan itu, Tim Tekab Polsek Medan Helvetia menangkap AS di Jalan Gaperta dekat Masjid Al Qauman, Senin (15/6) lalu.

Kemudian petugas melakukan pengembangan untuk mencari penadah sepeda motor Imran. Akhirnya petugas meringkus SP alias P (37), di Dusun I Kelurahan Pasiran, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, Sumut.

“ Atas perbuatanya, pelaku AS alias A dikenai Pasal 378 Sub 372 KUHP, dengan ancaman hukuman 4 tahun kurungan. Sementara, pelaku SP alias P yang merupakan sebagai penadah dikenai Pasal 480 ayat (1) KUHP, terancam 4 tahun kurungan juga,” ujar Kapolsek Medan Helvetia Kompol Pardamean Hutaean SH SIK, melakukan gelar perkara, Sabtu (19/7) lalu. (mag-1)

Gunakan Foto dan Nama Dirkrimsus Polda Aceh untuk Menipu, Napi Lapas Tanjunggusta Ditangkap

KETERANGAN: Kabid Pembinaan Lapas Tanjunggusta Medan Tiwa Sembiring, memberikan keterangan terkait napi yang ditangkap Polda Aceh.
KETERANGAN: Kabid Pembinaan Lapas Tanjunggusta Medan Tiwa Sembiring, memberikan keterangan terkait napi yang ditangkap Polda Aceh.
KETERANGAN: Kabid Pembinaan Lapas Tanjunggusta Medan Tiwa Sembiring, memberikan keterangan terkait napi yang ditangkap Polda Aceh.
KETERANGAN: Kabid Pembinaan Lapas Tanjunggusta Medan Tiwa Sembiring, memberikan keterangan terkait napi yang ditangkap Polda Aceh.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang narapidana (napi) kasus narkotika yang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tanjunggusta Medan, Roy alias Ucok, dijemput petugas Direktorat Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Aceh. Dia diduga telah melakukan tindak pidana penipuan melalui aplikasi Whatsapp dengan mencatut foto dan nama Direktur Ditkrimsus Polda Aceh.

“Ada, seorang narapidana, untuk sementara waktu ditahan Ditkrimsus Polda Aceh guna pengambilan keterangan,” kata Kabid Pembinaan Lapas Tanjunggusta Medan, Tiwa Sembiring, Sabtu (18/7).

Menurutnya, warga binaan yang juga pindahan dari Lapas Rantauprapat tersebut, melakukan penipuan dengan mengatasnamakan Direktur Ditkrimsus Polda Aceh. “Dia ini melakukan penipuan kepada orang-orang dengan mengatasnamakan Kepala Direktorat Kriminal Khusus Polda Aceh, sehingga para korban takut ataupun segan dengan dirinya,” jelas Tiwa.

Dijelaskan Tiwa, saat berkordinasi dengan pihak Polda Aceh, dijelaskannya modus pelaku sangat rapi, dikarenakan Ia mengetahui siapa-siapa saja yang menjadi kolega.

“Jadi dia menggunakan foto Pak Dirkrimsus Polda Aceh, lalu dia menghubungi para koleganya, kemudian dimintainya satu-persatu dengan alasan uang tiket pesawat,” katanya.

Di sela penjelasannya, ditanyakan handphone yang digunakan narapidana diperoleh dari mana, namun Kabid Pembinaan Lapas Tanjunggusta itu menjawab tidak mengetahuinya. “Kami masih mencari tau soal Itu, bila ditemukan dari petugas maka akan kita tindak tegas,” ujarnya.

Kemudian dikatakannya tim Lapas Tanjunggusta akan menyelidiki telepon genggam tersebut masuk darimana.

“Kami akan menyelidiki handphone tersebut masuk melalui dari mana, bila dari orang keluarga atau orang luar lapas maka akan dikita perketat lagi pengamanan kita,” ujarnya.

Ia berharap dengan adanya kejadian seperti ini, dapat menjadi pelajaran bagi Lapas Tanjunggusta dan akan berbenah kembali. (man)

39 Calon Mahasiswa Kedokteran UISU Ujian CBT

CBT: Calon mahasiswa Fakultas Kedokteran sedang mengikuti ujian CBT di Pusat Administrasi UISU Jalan Sisingamangaraja Medan.
CBT: Calon mahasiswa Fakultas Kedokteran sedang mengikuti ujian CBT di Pusat Administrasi UISU Jalan Sisingamangaraja Medan.
CBT: Calon mahasiswa Fakultas Kedokteran sedang mengikuti ujian CBT di Pusat Administrasi UISU Jalan Sisingamangaraja Medan.
CBT: Calon mahasiswa Fakultas Kedokteran sedang mengikuti ujian CBT di Pusat Administrasi UISU Jalan Sisingamangaraja Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Calon mahasiswa Fakultas Kedokteran Univesitas Islam Sumatera Utara (UISU) mengikuti Ujian Computer Base Test (CBT) di Pusat Administrasi UISU Jalan Sisingamangajara Medan Minggu (19/7) pagi. Pelaksanaan ujian itu diikuti 39 calon mahasiswa UISU yang berlangsung secara online dan offline. Termasuk calon mahasiswa dari luar provinsi, Aceh hingga Kalimantan.

Ketua Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), Drs Budianto MPd pada kesempatan itu mengatakan bahwa pelaksanaan khusus calon mahasiswa Fakultas Kedokteran pihaknya melakukan berbagai rangkaian test.

“Mulai dari ujian CBT, tes kesehatan, hingga wawancara terhadap calon mahasiswa,”ujarnya didampingi Sekretaris panitia Ir Abdurrozzaq Hasibuan MT.

Jadi, katanya, setiap mahasiswa akan mengikuti proses tersebut secara offline ataupun online. Sebab, diera pandemi covid seperti ini diharapkan calon mahasiswa melakukan secara online. Untuk ujian kali ini, kata Drs Budianto peserta ujian didominasi oleh mahasiswa luar kota yang mengikuti proses secara online melalui aplikasi zoom. “Di antaranya dari Pasaman Sumatera Barat, dari Bireuen, Bengkalis Riau, Banten hingga ada yang dari Kalimantan,”jelasnya.

Budianto juga menjelaskan pelaksanaan ujian berlangsung lancar tidak ada kendala, baik yang offline maupun yang online. Hadir dalam pelaksanaan ujian itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswa, Alumni dan Kewirausahaan Ahmad Bakhori ST MT dan Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Sistem Informasi Andang Suhendi SS MA dan Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Tatakelola, Zufrizal SE Ak CA MBA MAFIS yang ikut melihat langsung proses pelaksanaan ujian.

Rektor UISU Dr H Yanhar Jamaluddin MAP yang juga ikut melihat langsung proses pelaksanaan ujian di Pusat Administrasi UISU.

Rektor memantau langsung proses ujian yang dilaksanakan secara online melalui aplikasi zoom dan melihat langsung peserta yang mengikuti secara offline dari ruang CBT UISU. Usai mengikuti ujian, peserta yang mengikuti ujian offline langsung diarahkan untuk mengikuti Test Kesehatan di Poliklinik UISU. Sedangkan peserta yang mengikuti ujian secara online langsung mengikuti proses wawancara secara online dengan Wakil-wakil Rektor UISU.

Pada kesempatan yang sama Rektor UISU Dr H Yanhar Jamaluddin MAP melalui Kepala Humas dan Protokoler, Zakaria Siregar SSos MSP mengatakan dalam rangka memberikan kemudahan bagi calon mahasiswa yang akan melanjutkan Pendidikan tinggi di UISU akan diberikan beberapa kemudahan.

Di antaranya adalah gratis biaya pendaftaran untuk calon mahasiswa yang mendaftar (nonkedokteran) hingga tanggal 30 Jui 2020. Selain itu, katanya, UISU juga memberikan keringanan berupa pembayaran cicilan Uang SPP sebanyak 6 kali pembayaran dari yang sebelumnya hanya 3 kali cicilan pembayaran.(rel/gus/azw)

Hari Ini, USU Gelar Wisuda Secara Daring

ADMINISTRASI USU: Kantor Administrasi USU di Jalan Dr Mansyur Medan.
ADMINISTRASI USU: Kantor Administrasi USU di Jalan Dr Mansyur Medan.
ADMINISTRASI  USU: Kantor Administrasi USU di Jalan Dr Mansyur Medan.
ADMINISTRASI USU: Kantor Administrasi USU di Jalan Dr Mansyur Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Universitas Sumatera Utara (USU) akan menggelar wisuda periode III Tahun Ajaran 2019/2020 secara online atau daring melalui live streaming di akun Youtube USU dengan Link : bit.ly/wisudadaringusu, Senin (20/7) siang, Pukul 13.00 WIB. Wisuda daring ini, dilakukan pihak USU untuk mencegah penyebaran Virus Corona. Kemudian, mengingatkan aktivitas wisuda ini, akan melibatkan orang dengan jumlah besar. Bila tetap dilakukan wisuda tatap muka, dikhawatir menjadi klaster baru penyebaran COVID-19 di Sumut.

“Sampai saat ini, mencermati pandemi Covid-19 yang belum berakhir di Kota Medan khususnya dan Provinsi Sumatera Utara umumnya, mengakibatkan tidak memungkinkan terlaksananya kegiatan tatap muka dalam kerumunan. Yang dikhatirkan dapat memicu lahirnya klaster baru penyebaran COVID-19 di tengah-tengah masyarakat,” ungkap Rektor USU Prof Runtung Sitepu dalam keterangan tertulis dikutip Sumut Pos melalui instagram @officil.usu, Minggu (19/7).

Runtung mengungkapkan kondisi seperti yang masyarakat dihadapi saat ini, tentu tidak mudah untuk dilalui. Terlebih pada momentum wisuda yang biasanya dilakukan dengan tatap muka dan khidmat.

“Anak-anak kami para wisudawan/wisudawati yang kami banggakan, marilah kita mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala, Tuhan yang Maha Kuasa karena atas rahmat dan perkenan-Nya pada hari ini kita semua dapat melangsungkan kegiatan Wisuda lulusan Universitas Sumatera Utara periode III tahun ajaran 2019/2020,” ungkap Runtung.

Wisuda ini, akan menjadi momen berharga di tengah pandemi COVID-19. Karena, baru pertama kali USU menggelar wisuda secara daring selama melaksanakan wisuda setiap tahunnya.

“Situasi pandemi COVID-19 yang belum juga mereda memaksa kita harus berlapang dada menerima kenyataan bahwa penyelenggaraan wisuda kali ini harus digelar dengan sistem yang berbeda dari yang biasa kita lakukan yaitu melalui sistem daring atau online. Salam hangat dan tetap semangat,” tutur Runtung.

Secara teknis, pihak USU sudah mempersiapkan segala bentuk pelaksanaan wisuda dari. Bagi wisudawan/wisudawati untuk merekam video dengan posisi berdiri sendiri lengkap dengan baju toga, topi, dan selempang fakultas yang direkam dengan durasi 5 detik. (gus/azw)

Jelang Pikada Sergai, GM Pujakesuma Dukung Darma-Adlin

DUKUNGAN: Ketua GM Pujakesuma Sergai M Arifin (pakai blangkon) menyatakan dukungannya untuk pasangan Darma Wijaya-Adlin Tambunan di Pilkada Sergai.
DUKUNGAN: Ketua GM Pujakesuma Sergai M Arifin (pakai blangkon) menyatakan dukungannya untuk pasangan Darma Wijaya-Adlin Tambunan di Pilkada Sergai.
DUKUNGAN: Ketua GM Pujakesuma Sergai M Arifin (pakai blangkon) menyatakan dukungannya untuk pasangan Darma Wijaya-Adlin Tambunan di Pilkada Sergai.
DUKUNGAN: Ketua GM Pujakesuma Sergai M Arifin (pakai blangkon) menyatakan dukungannya untuk pasangan Darma Wijaya-Adlin Tambunan di Pilkada Sergai.

SERGAI, SUMUTPOS.CO – Animo masyarakat mendukung pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Darma Wijaya dan Adlin Tambunan di Pilkada Serdang Bedagai (Sergai) terus menguat. Masyarakat yakin, Darma-Adlin akan mampu membawa perubahan dan pembaharuan di Kabupaten Serdang Bedagai, menjadi lebih baik.

Selama ini, pembangunan di Sergai dinilai kurang berjalan optimal, karenanya dibutuhkan pucuk pemimpin baru untuk pembaharuan dan percepatan pembangunan di Kabupaten Sergai. Hal tersebut disampaikan Ketua DPD Generasi Muda (GM) Pujakesuma Sergai, M Arifin didampingi Sekretaris Rukminto, saat menyatakan dukungannya.

Menurutnya, harapan masyarakat untuk perubahan dan percepatan pembangunan dinilai dapat dilaksanakan oleh pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Sergai Periode 2021 – 2024 Darma Wijaya dan Adlin Tambunan. Selain itu, Arifin juga meminta kepada seluruh Pengurus Cabang GM Pujakesuma Kecamatan, juga pengurus ranting di tingkat desa se-Kabupaten Sergai untuk melakukan sosialisasi.

Terus bergerak untuk menjelaskan tentang visi, misi dan program pasangan Darma Wijaya–Adlin Tambunan ke seluruh masyarakat. Hal itu diyakininya akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dan berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi di Sergai. (adz/azw)

Paket Promo Mami Hemat di Horison Sky Kualanamu, Makan Siang Cukup Rp20 Ribu per Orang

PAKET PROMO: Hotel Horison Sky Kualanamu menghadirkan Paket Mami Hemat yang harganya sangat terjangkau, di Santan Restoran.
PAKET PROMO: Hotel Horison Sky Kualanamu menghadirkan Paket Mami Hemat yang harganya sangat terjangkau, di Santan Restoran.
PAKET PROMO: Hotel Horison Sky Kualanamu  menghadirkan Paket Mami Hemat yang harganya sangat terjangkau, di Santan Restoran.
PAKET PROMO: Hotel Horison Sky Kualanamu menghadirkan Paket Mami Hemat yang harganya sangat terjangkau, di Santan Restoran.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hotel Horison Sky Kualanamu yang terletak di Terminal Bandara International Kualanamu Lt. 2 Mezzanine bisa menjadi referensi untuk makan siang di Santan Restoran. Restoran ini menghadirkan Paket Mami Hemat yang harganya sangat terjangkau, dengan banyak variasi pilihan menu.

“Kami mengeluarkan Paket Promo Mami Hemat ini, karena kami cukup memaklumi tamu atau penumpang di bandara dengan kondisi keadaan sekarang ini. Dimulai dari Rp20.000/net/orang, Anda sudah bisa menikmati makan siang di hotel berbintang,” kata pengelola Hotel Horison Sky Kualanamu, dalam rilisnya yang diterima Sumut Pos, Minggu (19/7).

Selain itu, Santan Restoran juga mengeluarkan beberapa paket promo makanan, seperti Crazy Lunch hanya Rp75.000/net/orang. Dalam menu ini, pengunjung sudah bisa menikmati ikan nila goreng yang disajikan menarik, dengan ciri khas sambal Sumatera Utara yaitu sambal tuk-tuk.

Untuk semua tamu yang menginap di hotel atau makan direstoran di masa new normal ini, manajemen hotel juga sudah menerapkan standar keamanan dan kesehatan yang selalu mengikuti aturan protokol kesehatan. Seperti penyemprotan cairan desinfektan di semua area, pengecekan suhu tubuh, penyemprotan desinfektan di koper atau tas tamu dan menyediakan hand sanitizer di area lobby.

“Bagi kami, tamu adalah prioritas utama. Sehingga kami selalu berusaha agar tamu merasa aman dan nyaman ketika menikmati fasilitas di Horison Sky Kualanamu kami,” kata pengelola hotel.

Untuk paket kamar, saat ini ada promo New Normal hanya Rp500.000/nett/malam. “Silakan langsung menghubungi di 061 – 8888 0450 / 8888 0456 atau Whatsapp : 0811 614 0818. Anda juga bisa melihat aktivitas kami di Instagram @horisonskykualanamu,” pungkasnya. (rel)