30 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 4103

13 Pejabat di Kemanag Sumut Diduga Korupsi, Kejatisu Segera Tetapkan Tersangka

ilustrasi
ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 13 pejabat di lingkungan Kemenag Sumut, yang diduga korupsi suap jabatan bakal ditetapkan sebagai tersangka. Pasalnya Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu), telah menaikkan status ke tahap penyidikan. Hal tersebut diungkapkan Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejatisu, Agus Sahat Sampe Tua.

Dikatakannya, ketiganya sudah naik status yang sebelumnya dari tahap penyelidikan, kini naik tahap menjadi penyidikan. “Ya, udah naik. Yang sebelumnya tahap penyelidikan kini naik ke penyidikan,” ungkapnya, kepada wartawan, Sabtu (11/7).

Dikatakannya, dari ke 13 pejabat tersebut, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka, dengan alasan dirinya tidak ingin buru-buru dalam penetapan tersebut. “Belum ada penetapan tersangka. Kita tidak ingin buru-buru dalam penetapan,” katanya.

Namun, saat disinggung, apakah akan diumumkan saat ulang tahun Adhyaksa, ia belum dapat memastikannya. Di lain sisi, Kasi Penkum Kejati Sumut, Sumanggar Siagian mengatakan, belum dapat dipublikasikan soal penetapan tersangka, hal itu masih menjadi rahasia tim kejaksaan.

“Masih rahasia ya, belum bisa kita beberkan. Jadi nanti kalau sudah ada ditetapkan tersangka akan kita paparkan,” tegas Sumanggar.

Selanjutnya, kata dia, tahap penyidikan yang ditangani Pidsus ini, masih kembali dilakukan pemeriksaan. “Ya pasti diperiksa kembali, seperti minta keterangan ahli dan keterangan para saksi,” katanya.

Disinggung kembali apakah dari ke 13 ini akan ditetapkan sebagai tersangka, Sumanggar menegaskan bakal ada yang ditetapkan tersangka. “Ya pasti bakal ada yang ditetapkan tersangka,” kata dia. Diketahui, sebanyak 13 pejabat tersebut terdiri dari wilayah Kanwil Kemenag Sumut, hingga pejabat Eselon di Kota Medan dan Binjai. (man/ila)

PAN Sumut Hampir Pasti Dukung Bobby

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Partai Amanat Nasional (PAN) dikabarkan mendukung menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Afif Nasution, sebagai bakal calon wali kota di Pilkada Medan 2020. Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Sumatera Utara, tampak masih malu-malu mengakuinya.

“Medan sudah berproses, tapi kayaknya sudah hampirlah. Tunggu saja pengumumannya karena SK (surat keputusan) belum keluar. Kabar-kabarnya begitu,” kata Ketua DPW PAN Sumut, Yahdi Khoir Harahap menjawab Sumut Pos, Minggu (12/7).

Sebenarnya, untuk Pilkada Medan sudah ada rekomendasi dari DPW ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN. Artinya dari sisi administrasi sudah dilakukan, tinggal lagi menunggu keputusan dari pengurus pusat.

“Hampirlah. Insya Allah bulan ini sudah klir. Saya baru pulang juga dari Jakarta rapat tim pilkada. Secara administrasi sudah, tinggal proses (penetapan) saja,” katanya.

Khusus Pilkada Medan, sudah mencuat dua nama yakni Bobby Nasution dan Akhyar Nasution sebagai calon petahana. Apakah PAN akan memilih petahana atau calon tertentu yang telah didukung sejumlah parpol lain sebelumnya? “Kita tentu mendukung satu calon tertentu diantara dua itulah. Pokoknya kalau gak A, B, kalau gak B, A,” ujar Yahdi tertawa.

Selain Pilkada Medan, PAN Sumut mengungkapkan rekomendasi DPP yang telah turun dan mendukung salah satu pasangan calon antara lain untuk Pilkada Binjai, Pilkada Simalungun, Labuhan Batu Utara, dan Nias Utara.

“Pilkada Binjai ada paslon Lisa Andriana Lubis dan Sapta Bangun. Pilkada Simalungun Anton Saragih. Labuhan Batu Utara juga sudah. Nias Utara kader PAN, Amizaro Waruwu. Karena PAN di sana lima kursi, jadi cukup dan maju,” katanya.

Sementara di Pilkada Nias Selatan, Gunungsitoli dan Nias Barat belum ditentukan dan masih proses. Pilkada Toba, Humbang Hasundutan, Tanjung Balai, Kabupaten Nias, PAN sama sekali tidak punya kursi. “Namun untuk di Tanjung Balai kami sepertinya mendukung petahana, yakni Syahrial. Asahan pun sudah berproses dan hampir fix, kami rencanakan usung dan dukung petahana lanjutkan (Surya BSc, Red). Yang terpenting alhamdulillah 80-an persen nama-nama yang sudah dan akan ditetapkan, adalah rekomendasi DPW,” pungkasnya.

Sebelumnya saat disinggung soal dukungan terhadap paslon Soekirman dan Tengku Ryan di Pilkada Sergai, Yahdi Khoir mengemukakan secara resmi belum menerima salinan keputusan DPP partai keduanya.

“Kalau secara resmi kami belum terima tembusannya. Namun, secara informal kami sudah tau. Pada prinsipnya, apapun yang jadi keputusan DPP PAN, kami siap untuk melaksanakannya,” katanya menjawab Sumut Pos, Kamis (9/7).

Ia mengungkapkan Soekirman dan Tengku Ryan, memang tidak mendaftar di DPD PAN Sergai sebagai bakal calon bupati dan wakil bupati. Oleh karena itu, pada perjalanan tahapan penjaringan dan penyaringan bacalon sampai kepada rekomendasi ke DPP, kedua nama dimaksud tidak disampaikan ke pusat.

“Untuk Pilkada Sergai, kami mengirimkan rekomendasi dua nama bacalon yang memang mendaftar dari DPD PAN Sergai. Pak Soekirman dan Tengku Ryan tidak kami teruskan ke DPP, lantaran tidak mendaftar di DPD dari awal. Karena ini pilkada kabupaten/kota, maka pendaftaran hanya kami buka di daerah penyelenggara pilkada. DPW hanya sebagai perpanjangan tangan saja,” terang anggota DPRD Sumut Dapil Batubara-Asahan-Tanjung Balai ini.

Sementara Gerindra Sumut, sudah lebih dulu menyatakan dukungan ke Bobby Nasution namun dengan syarat salah satu kader mereka, dapat menjadi pasangan dari suami Kahiyang Ayu tersebut. “Wajar toh Gerindra mendukung Bobby dan minta kursi nomor dua, karena Gerindra punya 10 kursi di DPR Medan,” kata Sekretaris DPD Gerindra Sumut, Robert Lumban Tobing menjawab Sumut Pos, belum lama ini.

Meski demikian, pihaknya tetap menunggu rekomendasi resmi dari Ketua Umum Prabowo Subianto atas siapa yang diusung dan didukung di Pilkada Medan. “Siapapun yang diputuskan ketum dan dewan pembina partai, tentulah sudah pasti yang terbaik. Dan kami akan tegak lurus dengan keputusan itu,” katanya. (prn/azw)

Sekolah Zona Hijau Tetap Gunakan Protokoler Kesehatan

SEMPROT: Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) menyemprotkan cairan disinfektan di sekolah, beberapa waktu lalu.
SEMPROT: Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) menyemprotkan cairan disinfektan di sekolah, beberapa waktu lalu.
SEMPROT: Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) menyemprotkan cairan disinfektan di sekolah, beberapa waktu lalu.
SEMPROT: Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) menyemprotkan cairan disinfektan di sekolah, beberapa waktu lalu.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Agama (Kemenag) telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Panduan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran Baru dan Tahun Akademi Baru di Masa Pandemi COVID-19.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim, mengatakan bahwa terdapat beberapa kabupaten dan kota yang merupakan zona hijau menurut Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Nasional, dengan demikian dimungkinkan memulai pembelajaran tatap muka dengan persyaratan protokol kesehatan yang ketat. Kendati demikian, prosesnya dilakukan secara bertahap, yakni dimulai dari jenjang SMP dan SMA atau SMK terlebih dahulu. 

“Ini mengenai kenyamanan, mengenai kepercayaan kita kepada institusi Sekolah yang bisa melakukan protokol kesehatan yang baik. Itu kuncinya,” ujar Nadiem dalam keterangan tertulis, Minggu (12/7).

Kebijakan membuka sekolah kembali untuk dapat menyelenggarakan pembelajaran tatap muka berada di tangan kepala daerah. Selain kepala daerah, kepala Sekolah dan orangtua juga punya hak untuk menentukan apakah memang Sekolah tersebut sudah siap untuk menyelenggarakan pembelajaran tatap muka kembali. 

“Jadinya, sekolah-sekolah kalau mau membuka kembali pembelajaran tatap muka harus benar-benar meyakinkan semua orangtua bahwa protokol kesehatan di sekolahnya itu sudah sangat mapan,” kata Nadiem.  

Kemudian, apabila ada orangtua yang merasa tidak siap jika anaknya harus kembali bersekolah maka ia berhak untuk menolak dan anak tetap melanjutkan pembelajaran dari rumah. 

“Jadi, kita benar-benar harus memegang prinsip kebebasan memilih. Karena ini kan mengenai kesehatan masing-masing. Menurut kami, prinsip dasar itu adalah haknya orang tua,” imbuhnya. 

Saat ini, Kemendikbud sedang melakukan monitoring untuk memeriksa kesiapan beberapa wilayah zona hijau yang akan menerapkan pembelajaran tatap muka kembali. “Jadi harapan kami adalah pemda dan kepala dinas itu bisa benar-benar mendukung proses ini, dan tentunya Kemendikbud di sini siap mendukung dan salah satu caranya adalah tentunya sumber dayanya kita jadikan fleksibel,” tutur Nadiem. 

Dijelaskan Nadiem, Kemendikbud telah merelaksasi penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk mendukungSekolah menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan. “BOS yang sudah sampai ke rekening Sekolah itu boleh digunakan secara fleksibel untuk persiapan protokol kesehatan ini. Ini benar-benar kita berikan kebebasan anggaran bagi kepala Sekolah,” ungkapnya.  (bbs/azw)

KBPPP Sergai Dukung Darma Wijaya-Adlin Tambunan di Pilkada

DUKUNG: Ketua Resor KBPPP Sergai Wenny H Sitorus kanan) memberikan dukungan kepada pasangan H Darma Wijaya SE dan H Adlin Tambunan ST MSP jadi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Serdang Bedagai periode 2021-2024.
DUKUNG: Ketua Resor KBPPP Sergai Wenny H Sitorus kanan) memberikan dukungan kepada pasangan H Darma Wijaya SE dan H Adlin Tambunan ST MSP jadi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Serdang Bedagai periode 2021-2024.
DUKUNG: Ketua Resor KBPPP Sergai Wenny H Sitorus kanan) memberikan dukungan kepada pasangan H Darma Wijaya SE dan H Adlin Tambunan ST MSP jadi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Serdang Bedagai periode 2021-2024.
DUKUNG: Ketua Resor KBPPP Sergai Wenny H Sitorus kanan) memberikan dukungan kepada pasangan H Darma Wijaya SE dan H Adlin Tambunan ST MSP jadi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Serdang Bedagai periode 2021-2024.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), dukungan dari masyarakat terus mengalir kepada pasangan bakal calon Darma Wijaya dan Adlin Tambunan. Baru-baru ini, Keluarga Besar Putra Putri Polri (KBPPP) Kabupaten Sergai menyatakan dukungannya. Dukungan disampaikan langsung oleh Ketua KBPPP Sergai Wenny Harman Sitorus.

Wenny juga menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk membentuk tim relawan di 17 kecamatan sampai ke desa-desa. Tim relawan harus bekerja keras, ‘menyentuh’ seluruh lapisan masyarakat. Hal tersebut dilakukan untuk mensosialisasikan dan memenangkan pasangan Darma Wijaya dan Adlin Tambunan untuk dapat menjadi Bupati dan Wakil Bupati Sergai Periode 2021 – 2024.

Wenny menjelaskan bahwa dukungan ini sebenarnya berpangkal dari keinginan masyarakat Sergai agar ada perubahan yang signifikan dalam pembangunan Kabupaten Sergai. Menurutnya selama ini pembangunan di Sergai kurang dirasakan oleh masyarakat luas.

“Karena itu, kami meminta agar masyarakat Sergai untuk tidak golput, menggunakan hak pilihnya dengan baik memilih pasangan Darma Wijaya dan Adlin Tambunan”, tegas Wenny.

Wenny menegaskan bahwa dukungan ini diberikan karena keyakinan akan perubahan dan pembaharuan yang lebih baik dapat dilakukan oleh pasangan tersebut. (adz/azw)

ASN Batu Bara Gugat Bupati Zahir ke PTUN Medan

PTUN: Irnawati, SE (Busana Muslim) bersama empat kuasa hukumnya di PTUN, Jalan Bunga Raya No. 18 Kel. Asam Kumbang Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan, Minggu (12/7).
PTUN: Irnawati, SE (Busana Muslim) bersama empat kuasa hukumnya di PTUN, Jalan Bunga Raya No. 18 Kel. Asam Kumbang Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan, Minggu (12/7).
PTUN: Irnawati, SE (Busana Muslim) bersama empat kuasa hukumnya di PTUN, Jalan Bunga Raya No. 18 Kel. Asam Kumbang Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan, Minggu (12/7).
PTUN: Irnawati, SE (Busana Muslim) bersama empat kuasa hukumnya di PTUN, Jalan Bunga Raya No. 18 Kel. Asam Kumbang Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan, Minggu (12/7).

BATU BARA, SUMUTPOS.CO – Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bernama Irnawati SE mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan. Hal ini dikarenakan dirinya tidak terima diberhentikan secara tidak oleh hormat oleh Bupati Batu Bara, Ir Zahir MAP.

Irnawati menceritakan, pada 14 April 2020 dirinya dilantik menjadi pejabat pada jabatan Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Fakir Miskin, lalu kemudian terbit salinan SK Nomor 256/BKD/2020 pada 15 Mei 2020 diberhentikan dan di mutasi menjadi staf pada Kantor Camat Lau Tador.

“Hanya 29 hari dan tak sampai satu bulan, lalu tiba-tiba di berhentikan tanpa alasan yang jelas, ini kan sudah kesewenang-wenangan namanya,” ujar Irnawati.

Padahal pernyataan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Batu Bara yang tertuang dalam surat Nomor 800/1094/DS/V/2020 menjelaskan bahwa Irnawati aktif menjalankan tugas. Dan selama menjalankan tugas Kepala Bidang tersebut sesuai tupoksi tidak pernah melakukan tindakan melawan hukum atau menerima peringatan atau sanksi lisan maupun tulisan.

“Untuk dapat saya pedomani mohon kiranya Bapak Bupati yang terhormat memberikan argumentasi atas pemberhentian pemindahan tempat tugas saya. Namun sayangnya surat yang pernah dilayangkan Irnawati tidak mendapatkan respon dari Bupati,” beber Irnawati yang didampingi empat kuasa hukum.

Kuasa hukum Irnawati, Dedi Suheri SH mengatakan sidang perkara gugatan sudah masuk pada tahap kedua. Jadwal sidang pertama pada Kamis 25 Juni 2020 berupa pemeriksaan persiapan selama 6 hari. Kemudian tahap kedua pada Kamis 9 Juli 2020 agendanya sidang pemeriksaan persiapan kekurangan (Dismissal).

“Sidang kedua pada Kamis, (9/7) masih bersifat tertutup dengan agenda sidang pemeriksaan lanjutan. Ditinjau dalam kasus ini dinilai ada kesewenang-wenangan dalam pencopotan jabatan Irnawati. Makanya itu kita gugat ke PTUN, tentunya apa alasan Pemkab Batu Bara melakukan pemecatan Ibu Irna, apakah ada pelanggaran berat seperti PP No. 53 dan atau ada pelanggaran lainnya,” ujarnya.

Dedi menambahkan, apakah pencopotan itu ada kaitannya bahwa Irnawati pernah terperiksa oleh Kejatisu ketika ia masih aktif menjabat Kabid di Dinas Sosial, kasus bansos sembako.

“Karenya kami berharap agar PTUN Medan dapat menyidangkan kasus ini sebaik-baiknya karena ini menyangkut dengan nama baik Irnawati di mata publik, keluarga maupun di rekan-rekan klien kita, dan harapan kita paling besar adalah rehabilitasi nama baik klien kita,” tegas Dedi mengakhiri. (mag14/ram)

Dairi Masih Zona Kuning, Tahun Ajaran Baru Siswa Tetap Belajar dari Rumah

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Proses penyelenggaraan pembelajaran tahun ajaran baru 2020-2021 di Kabupaten Dairi masih tetap belajar dari rumah. Hal ini dikarenakan, Kabupaten Dairi masih berstatus zona kuning penyebaran Corona Virus disease 2019 (Covid-19),

Sekretarsi Dinas Pendidikan Dairi, Besli Pane mengatakan, proses penyelenggaraan pembelajaran tahun ajaran baru masih tetap belajar dari rumah, dengan cara belajar dalam jaringan (Daring) dan luar jaringan (Luring).

Sesuai surat keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran tahun ajaran 2020-2021 di masa pandemi corona, bahwa satuan pendidikan yang berada di daerah merah, kuning, orange dilarang melaksanakan proses pembelajaran tatap muka.

Dairi masih zona kuning, sesuai kelender, penyelenggaran pembelajaran di Dairi seyogianya dilaksanakan pada 13 Juli akan datang.  “Melihat situasi dan kondisi, Dairi belum zona hijau, sehingga proses pembelajaran masih dilanjutkan dengan belajar dari rumah,” ungkapnya.

Proses pembelajaran di Dairi selama pandemi masih dominan belajar Luring, dimana materi pembalajaran dan tugas diantarkan guru ke rumah siswa karena banyak daerah yang belum bagus fasilitas internetnya. “Sekolah yang memungkinkan bisa belajar Daring masih sekitar 30 persen,” ungkapnya.

Dengan belajar Luring, guru harus bekerja ekstra dengan mengantarkan materi dan tugas ke rumah siswa, serta mengakibatkan pengeluaran tambahan. Memang dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dimungkinkan menganggarkan biaya transportasi guru. Seperti dikabarkan sebelumnya, satu orang warga kecamatan Sumbul berjenis kelamin laki-laki berusia 24 tahun hasil test Swab dinyatakan positif covid-19. Pemuda itu kini sedang menjalani perawatan di rumah sakit Bina Kasih Medan. (rud/ram)

Ribuan Petani Kentang di Samosir Resah, Tanaman Tak Tumbuh, Malah Busuk

DENGAR: Anggota DPR RI (jaket putih) saat mendengarkan keluh kesah petani di Tele terkait tanaman kentang mereka yang busuk dalam tanah.
DENGAR: Anggota DPR RI (jaket putih) saat mendengarkan keluh kesah petani di Tele terkait tanaman kentang mereka yang busuk dalam tanah.
DENGAR: Anggota DPR RI (jaket putih) saat mendengarkan keluh kesah petani di Tele terkait tanaman kentang mereka yang busuk dalam tanah.
DENGAR: Anggota DPR RI (jaket putih) saat mendengarkan keluh kesah petani di Tele terkait tanaman kentang mereka yang busuk dalam tanah.

SAMOSIR, SUMUTPOS.CO – Ribuan petani kentang di Kabupaten Samosir, khususnya di daerah Tele, saat ini tengah resah dan gelisah. Pasalnya, tanaman kentang yang mereka tanam tak kunjung tumbuh, malah membusuk di dalam tanah.

“Udah tiga kali datang bibitnya. Yang pertama datang dari Kanada, tumbuh. Yang kedua dan ketiga datang dari Skotlandia. Tak kunjung tumbuh, dan malah busuk di dalam tanah,” kata Ketua Umum Sihar Sitorus Center (SSC) Charles Panjaitan, yang prihatin mendapat pengaduan dari para petani kentang, kepada wartawan, Sabtu (11/7).

Ditambahkan Charles, kentang yang gagal panen diperkirakan mencapai 20 ton. Sedangkan sebanyak 30 ton kentang termin ketiga, tapi sebagian sudah ditanam, juga tak tumbuh. Warga khawatir, jangan-jangan kentang yang tidak tumbuh itu karena bibitnya terkena virus dari asalnya di Skotlandia.

“Pernah ada kejadian serupa di Semarang,” kata Charles Panjaitan. Tahun lalu, sebanyak 25 ton kentang dalam satu kontainer asal Skotlandia dimusnahkan oleh Balai Karantina Kelas 1 Semarang. Alasannya, kentang tersebut mengandung bakteri Pectobacterium Atrosepticum yang tidak pernah ada di Indonesia.

Sebelum dimusnahkan dengan cara dibakar, puluhan ton kentang asal Skotlandia yang diturunkan dari tiga truk di kantor pemusnahan Balai Karantina Kelas 1 Semarang di Karangroto, Genuk Semarang. Kemudian kentang ditumpuk dalam lubang sebesar 5×10 meter kedalaman 5 meter yang telah dipersiapkan di tanah kosong belakang kantor. Setelah ditumpuk merata, lima pekerja langsung menutup kentang dengan kulit padi dan menyiramnya dengan minyak solar.

Saat itu, Kepala Balai Karantina Kelas 1 Semarang, Wawan Sutian, mengatakan puluhan ton kentang asal Skotlandia merupakan hasil operasi pada Februari 2019.

“Ada bintik hitam di bagian dalam. Sedangkan di bagian luar kulit mulai tumbuh akar yang juga menghitam,” ujar Wawan.

Hasil pemeriksaan laboratorium, kentang dinyatakan cukup berbahaya karena dapat menular ke benih kentang lainnya. Pemilik (importir) diberikan dua opsi, yakni mengembalikan kentang ke negara asal atau dimusnahkan. Pemilik memutuskan dimusnahkan karena pertimbangan efesiensi dan biaya.

Wawan menegaskan, Kementerian Pertanian melalui Balai Karantina Kelas 1 Semarang telah mengirimkan surat protes kepada Skotlandia dan kedutaan, terkait masuknya benih kentang berbakteri tersebut. Sehingga ke depan, tidak akan ada lagi pengiriman benih kentang yang mengandung bakteri.

Adakah bibit dari Skotlandia yang ditanam petani kentang Tele, Samosir yang asal Skotlandia itu terkena virus? Masih sulit menjawabnya. Seperti dikatakan Royandi Hutasoit, petani kentang warga Desa Hariarapintu, Tele, mengatakan petani kentang menerima bibit ini awalnya percaya saja dengan kehadiran bibit ini. “Apalagi, pihak pemberi bibit datang ke daerah kami dibawa oleh pihak Pembak Samosir, kami yakinlah bahwa bibitnya ini bagus,” kata Royandi Hutasoit.

Atas kegagalan panen itu, Ketua Umum Sihar Sitorus Center, Charles Panjaitan, berharap kepada pihak pihak terkait, seperti balai karantina benih, dan dinas pertanian dari Sumut dan Kabupaten Samosir, segera tanggap dan melakukan pemeriksaan yang holistik agar diketahui secara laboratoorium forensik penyebab tak tumbuh dan membusuk bibit yang berasal dari Skotlandia itu.

“Apakah ada hubungan dengan yang di Semarang, mengandung bakteri Pectobacterium atrosepticum atau tidak. Supaya jelas. Karena warga sudah dipastikan merugi atas gagal panen ini,” ujar Charles Panjaitan.

Apalagi faktanya, kata Charles, bibit kentang sejenis beredar selain di Samosir juga di Humbahas dan Dairi. Jadi, jika hasil pemeriksaan ternyata mengandung bakteri atau tidak, bisa segera diantisipasi agar tak meluas jika mengandung bakteri.

Menurut Royandi, bibit jenis ini sudah dua kali datang, dibagikan oleh PT Wings. Sejauh ini ada sekitar 50 ton sudah tersebar di masyarakat di Samosir dan di luar Samosir. Petani dalam hal ini diutangkan oleh pihak pemberi, dengan catatan akan dibayar setelah panen. Sejauh ini ada 20 ton yang sudah dipastikan gagal panen. Karena tidak tumbuh, diduga karena bibit yang bersangkutan kena virus. Maka langkah antisipasi harus segara dilaksanakan. (rel/mea)

Sinergi Dukung Pencegahan Covid-19 Bersama Kementerian BUMN, PLN Salurkan Bantuan Rp42,9 Miliar

istimewa PENGHARGAAN: Direktur Human Capital dan Management PLN, Syofvi F. Roekma saat menerima penghargaan dari Menteri BUMN, Erick Thohir.
istimewa PENGHARGAAN: Direktur Human Capital dan Management PLN, Syofvi F. Roekma saat menerima penghargaan dari Menteri BUMN, Erick Thohir.
istimewa PENGHARGAAN: Direktur Human Capital dan Management PLN, Syofvi F. Roekma saat menerima penghargaan dari Menteri BUMN, Erick Thohir.
PENGHARGAAN: Direktur Human Capital dan Management PLN, Syofvi F. Roekma saat menerima penghargaan dari Menteri BUMN, Erick Thohir.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PLN terus berkomitmen untuk mendukung penanganan pandemi virus corona atau Covid-19 yang terjadi di Indonesia. Selain menjaga pasokan listrik yang andal untuk masyarakat dan rumah sakit, Tim Manajemen Krisis Covid-19 PLN terus menyalurkan bantuan untuk penanganan Covid-19 melalui Kementerian BUMN. Total bantuan yang telah disalurkan oleh Tim Manajemen Krisis Covid 19 PLN melalui Yayasan BUMN mencapai Rp 42,9 Miliar.

Menteri BUMN, Erick Thohir mendorong BUMN untuk terus meningkatkan kinerjanya dan terus sinergi memberikan bantuan guna menangani penyebaran Covid-19 di Indonesia. “Apa yang dilakukan perusahaan-perusahaan BUMN tersebut merupakan bentuk tanggung jawab bersama untuk terus memerangi Covid-19 hingga tuntas,” tutur Erick.

Sementara itu, Direktur Human Capital dan Management PLN, Syofvi F. Roekman mengatakan, pada tahap 5, PLN kembali menyerahkan bantuan senilai Rp2,7 miliar. Secara simbolis bantuan ini diserahkan langsung oleh Direktur Human Capital dan Management PLN, Syofvi F. Roekman selaku Ketua Tim Manajemen Krisis (Covid-19) kepada Ketua Yayasan BUMN, Harjawan Balaningrath, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (9/7).

“Kami komitmen untuk membantu penanganan Covid-19 di Indonesia. Mudah-mudahan sinergitas PLN dengan BUMN ini dapat membantu menghentikan penyebaran Covid-19 di Indonesia,” jelas Syofvi F. Roekman.

Pada tahap 5, lanjutnya, bantuan yang disalurkan melalui Kementerian BUMN antara lain 13.865 baju hazmat, 50.060 masker, 11.500 sarung tangan, 1.595 kacamata, 3.026 pelindung wajah, 1.000 rapid test kit, 3.900 PCR tes kit, 6 ventilator, hand sanitizer, dan sebagainya.

“Kami prioritaskan membantu tenaga kesehatan dan rumah sakit sebagai garda terdepan penanganan Covid-19 yang berjuang mengobati para pasien Covid-19,” tutur Syofvi.

Bantuan yang diberikan ini merupakan hasil penggalangan dana yang dilakukan oleh Tim Manajemen Krisis Covid-19 PLN kepada pegawai PLN Grup dan mitra kerja PLN. PLN berharap seluruh upaya yang dilakukan dapat membantu memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia. (rel/ila)

BRI Wilayah Medan Salurkan 3.000 Paket Sembako

BERFOTO BERSAMA: Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution berfoto Bersama pejabat BRI, di salahsatu Agen Brilink sembako, di Jalan Starban, Gang Murni, Medan Polonia, Sabtu (11/7).
BERFOTO BERSAMA: Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution berfoto Bersama pejabat BRI, di salahsatu Agen Brilink sembako, di Jalan Starban, Gang Murni, Medan Polonia, Sabtu (11/7).
BERFOTO BERSAMA: Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution berfoto Bersama pejabat BRI, di salahsatu Agen Brilink sembako, di Jalan Starban, Gang Murni, Medan Polonia, Sabtu (11/7).
BERFOTO BERSAMA: Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution berfoto Bersama pejabat BRI, di salahsatu Agen Brilink sembako, di Jalan Starban, Gang Murni, Medan Polonia, Sabtu (11/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali memberikan bantuan sembako langsung (BSL) untuk masyarakat kurang mampu ataupun yang terkena dampak secara ekonomi akibat pandemi Covid-19. Melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) ini, jumlah bantuan yang disalurkan pada tahap 2 ini sebanyak 3.000 paket sembako untuk wilayah Sumatera Utara (Sumut) senilai Rp300 juta yang merupakan bagian dari program 50.000 paket sembako dengan total senilai Rp5 miliar di BRI seluruh Indonesia.

Pembagian tahap 2 paket sembako ini dilaksanakan di wilayah Kota Medan sebanyak 2.000 paket sembako, sementara 1.000 paket sembako akan dibagikan di wilayah Kisaran bekerja sama dengan Agen BRILink yang merupakan mitra BRI Kantor Cabang (Kanca) Medan Iskandar Muda, Kanca Medan Sisingamangaraja dan Kanca Kisaran dalam perluasan layanan kepada masyarakat.

Pada kesempatan kali ini pemberian paket sembako dilaksanakan secara simbolis pada Sabtu, (11/7) bersama Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution didampingi pejabat BRI, yakni Wakil Pemimpin Wilayah BRI Medan Budi Siswanto, Pemimpin Cabang BRI Iskandar Muda Syafri Rakhmat dan Pemimpin Cabang BRI Medan Sisingamangaraja Marhehe Siburian di salah satu Agen Brilink sembako yang berlokasi di Jalan Starban, Gang Murni, Medan Polonia.

Sebelumnya, BRI Wilayah Medan telah menyalurkan 3.000 paket sembako yang juga merupakan bagian dari program 50.000 paket sembako di BRI seluruh Indonesia sehingga total penyaluran sembako melalui agen BRILink di wilayah Sumatera Utara sebanyak 6.000 paket sembako senilai Rp600 Juta.

Wakil Pemimpin Wilayah BRI Medan, Budi Siswanto mengatakan, dalam pelaksanaannya BRI tidak melakukan pengumpulan massa. Akan tetapi, bekerja sama dengan Agen BRILink dan RT/RW setempat di setiap wilayah untuk memudahkan penyaluran langsung ke penerima bantuan.

“Dalam pemberian bantuan ini, setiap satu paket sembako yang akan dibagikan minimal terdiri dari 5 kg beras dan 1 liter minyak goreng. Kegiatan ini merupakan tahap ke-2 dari kegiatan CSR BRI untuk ikut meringankan beban masyarakat yang terdampak Covid-19,” ujarnya.

Sampai saat ini, Kantor Wilayah BRI Medan beserta seluruh Unit Kerja BRI di Sumut telah menyerahkan bantuan senilai Rp1,5 Milyar untuk pencegahan dan penanganan Covid-19 baik dalam bentuk pembagian Alat Pelindung Diri (APD), desinfektan, masker, dan lainnya. Kemudian pembagian 48.600 masker kepada pedagang di pasar sebagai bagian dari program 1 juta masker gratis bagi para pedagang melalui 5.382 kantor BRI Unit di seluruh Indonesia serta penyaluran paket sembako senilai Rp260 Juta kepada 13 panti asuhan wilayah Kota Medan dan sekitarnya yang merupakan bagian dari program penyaluran sembako di BRI seluruh Indonesia untuk 250 Panti Asuhan.

“Tak hanya itu, BRI juga menyediakan 346 unit wastafel portabel yang diletakkan di sekitar area kantor operasional BRI wilayah Sumut untuk memudahkan masyarakat umum menjaga kebersihan dengan membiasakan mencuci tangan dengan bersih,” tukasnya. (mag-1/ram)

Pemilik Warung Kopi Tewas Terpanggang

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Sebuah warung kopi di Jalan Ikhlas Kelurahan Tanjung Marulak Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi terbakar. Pemiliknya, Misna (58) tewas terpanggang di dalam warung, Minggu (12/7).

Kapolsek Rambutan AKP H Samosir mengatakan pemilik warung seorang wanita lebih setengah baya ditemukan tewas terpanggang setelah petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api.

“Dugaan kebakaran masih dalam penyelidikan. Korban tewas, Misna dengan KTP beralamatkan warga Kelurahan Persiakan Kecamatan Padang Hulu Kota Tebingtinggi dievakuasi ke rumah sakit untuk di visum,” jelasnya.

Misno (63) suami korban mengalami luka bakar di bagian tangan, kini dirinya dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Tebingtinggi.

Menurut keterangan beberapa saksi, api bermula dari belakang warung korban, ketika itu, suaminya mencoba memadamkan api, tetapi api semangkin membesar.

“Suami korban mencoba memadamkan api, tapi api semangkin membesar. Karena api semangkin membesar, suaminya berhasil ke luar rumah, sedangkan istrinya terkepung api dan tewas terpanggang,” jelas Kapolsek Rambutan AKP H Samosir.

Kejadian kebakaran ini sempat menghebohkan warga yang melintas. Kepadatan warga sempat menyulitkan pemadam kebakaran memadamkan api, bangunan yang terbuat dari bahan muda terbakar, akhirnya membuat bagunan ludes terbakar.

Petugas Kepolisian Polsek Rambutan yang sampai dilokasi langsung memasangkan pembatas garis line polis. Sampai berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih meminta keterangan para saksi mata yang melihat kejadian kebakaran tersebut. (ian/azw)