30 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 4104

Pengendara Betor Harus jadi Pelopor Keselamatan Berlalu-Lintas

SOSIALISASI: Para pengendara betor mengikuti sosialisasi keselamatan berkendara.sopian/sumut pos.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO -Puluhan pengendara becak motor (betor) di Kota Tebingtinggi mengikuti kegiatan sosialisasi dan pelatihan yang dilaksanakan Satlantas Polres Tebingtinggi. Kegiatan ini dalam rangka Program Keselamatan 2020 Etika Berlalulintas di gedung Satlantas Polres Jalan Delima Kota Tebingtinggi, Sabtu (11/7).

Kegiatan yang diikuti oleh 40 orang dan dibagi dalam 2 kelompok tersebut mengikuti tes tertulis tentang Edukasi Berlalulintas meliputi Undang Undang Lalulintas, Rambu atau Marka Jalan. Para parbetor diminta untuk menjadi agen keselamatan berlalulintas.

Kasat Lantas AKP Vivin Ayuning Tias melalui Kanit Dikyaksa Iptu M Samosir dan Pers Dikyaksa saat memberikan sosialisasi tentang Etika Berlalulintas kepada para tukang betor menghimbau untuk selalu menerapkan protokoler kesehatan selama manjalankan aktifitas untuk mencegah penyebaran Covid-19.

“Selain menjadi agen pelopor keselamatan berlalulintas dan menerapkan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, para parbetor juga dituntut untuk membuat “Yel Yel Keselamatan” Berlalulintas,” paparnya.

Kegiatan sosialisasi dan pelatihan kepada puluhan parbetor yang sehari-hari mencari nafkah diatas kenderaan roda tiga itu tetap menjalankan protokoler kebersihan dan kesehatan dan melaksanakan physical distancing serta social distancing untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. (ian/azw)

Seorang Warga Sergai Positif Covid-19

JUBIR COVID: Drs Akmal MSi saat menyampaikan data terbaru positif Covid-19 di Kabupaten Sergai, Minggu (12/7).
JUBIR COVID: Drs Akmal MSi saat menyampaikan data terbaru positif Covid-19 di Kabupaten Sergai, Minggu (12/7).
JUBIR COVID:  Drs Akmal MSi saat menyampaikan data terbaru positif Covid-19 di Kabupaten Sergai, Minggu (12/7).
JUBIR COVID: Drs Akmal MSi saat menyampaikan data terbaru positif Covid-19 di Kabupaten Sergai, Minggu (12/7).

SERGAI, SUMUTPOS.CO – Seorang warga asal Serdang Bedagai (Sergai) berinisial RW (50) berasal dari Kecamatan Tebing Syahbandar dinyatakan positif Covid-19 oleh tim GTPP Covid-19 Sergai.

Pernyataan itu disampaikan oleh jubir GTPP Covid-19 Sergai Drs Akmal MSi kepada Sumut Pos melalui pesan Whatsapp, Minggu (12/7).

Jubir Akmal mengatakan, ini adalah korban terbaru warga asal Kecamatan Tebing Syahbandar dinyatakan positif Covid-19 asal Sergai menjadi bertambah satu orang. Sebelumnya, 20 orang warga asal Sergai dinyatakan positif.

“Jadi ada total 21 orang dinyatakan positif, 14 dinyatakan sembuh, sedangkan 6 orang dinyatakan positif dan 1 orang meninggal,” kata Akmal.

Akmal memgungkapkan, sebelumnya RW (50) adalah seorang karyawan yang bekerja di wisma atau penginapan didaerah Kabupaten Batubara. Terjangkitnya korban positif Covid-19, berawal dari atasan korban yang sebelumnya dinyatakan Covid-19.

Untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19, seluruh karyawan dilokasi kerja menjalani rapid test oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Batubara. Hasilnya RW dinyatakan reaktif lalu ditetapkan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP), Selasa (30/6).

“Selanjutnya, Kamis (2/7) Dinkes Batubara berkordinasi dengan Dinkes Sergai yang langsung merespon terhadap korban dan langsung menuju kediamannya di Tebing Syahbandar. Dinkes Sergai pun melakukan tes PCR Swab dengan mengambil sample korban,” ungkap Akmal.

Kemudian Dinkes Sergai didampingi Muspika Kecamatan Tebing Syahbandar langsung turun ke rumah korban untuk melakukan pengambilan sampel tes PCR Swab terhadap suami dan anak korban, begitu juga dengan orang yang kontak langsung sama korban.

Sebelumnya, Jumat (10/7) suami RW berinisial S terlebih dahulu dinyatakan positif Covid-19, lalu kemudian menyusul hasil RW setelah menerima hasil PCR Swab yang dinyatakan positif.

“Karena suami korban beralamatkan di Kotamadya Tebingtinggi, maka tidak masuk dalam peta sebaran Covid-19 Kabupaten Sergai,” kata Akmal.

Akmal menyebutkan, saat ini korban sudah dirujuk ke rumah sakit untuk mendapat penangan intensif. Dinkes Sergai juga langsung melakukan usaha preventif demi mencegah penularan Covid-19 di sekitar lingkungan rumah korban.

Dengan melakukan desinfeksi berupa penyemprotan cairan desinfektan terhadap rumah dan lingkungan tempat tinggal” jelas Akmal.

Adapun dari 6 orang positif itu mendapat perawatan 2 orang di Rumah Sakit Umum (RSU) Martha Friska Medan, 1 orang di RSU Mitra Sejati Medan, 2 orang di RSU GL Tobing Tanjungmorawa. Sedangkan seorang kasus terbaru berinisial RW (50) masih dalam proses rujukan ke Rumah sakit. (sur/azw)

Wakil Bupati Langkat Dukung Program Pemberantasan Begal

DIABADIKAN: Wakil Bupati Langkat diabadikan di ruang kerja, kemarin,
DIABADIKAN: Wakil Bupati Langkat diabadikan di ruang kerja, kemarin,

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Bupati Langkat Terbit Rensana PA diwakili oleh Wakil Bupati H Syah Affandi SH memapresiasi program kerja Kapolres Langkat dalam upaya memberantas tindak kejahatan seperti begal, perampokan yang sangat mengancam kehidupan warga Kabupaten Langkat.

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Langkat H Syah Affandin SH di Stabat , Jumat ( 10/7 ).

Dikatakannya, tujuannya tiada lain adalah untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh warga Langkat teruma bagi sedang berkegiatan di luar rumah, berkenderaan di jalan raya, termasuk bagi ibu-ibu yang sedang berbelanja di pasar-pasar dan di supermaket .

Menurut H Syah Affandin, akhir-akhir ini tindak kejahatan yang dilakukan dengan kekerasan dan ancamaman pembunuhan yang dapat menghilangkan nyawa seseorang baik di rumah-rumah warga, lebih-lebih di jalan raya. sepertinya semakin kian marak dan meraja lela.

Karena itu, baik secara pribadi naupun instansi pemerintah Langkat,saya dukung sekali kinerja Kapolres Langkat beserta jajajarannya dalam menindak tegas para bandit yang sudah sangat meresahkan warga akibat tindakan mereka sangat membahayakan keamanan dan kenyamanan warga masyarakat,

“Tidak ada ampun bagi para bandit, begal rampok dan pelaku apalagi bandar narkoba di Bumi Langkat, semua harus kita berantas hingga tuntas sampai keakar-akarnya.” kata H Syah Affandin.

Senada datang dari anggota DPRD Langkat Dapil 5, Romelta yang juga mengatakan, pihaknya akam mendukung kinerja satreses narkoba dan Satreskrim Polres langkat

“Dengan terus dilakukannya upaya pemberantasan kejahatan, diharapkan dapat bermanfaat dalam rangka memberikan rasa aman dan perlindungan kepada seluruh masyarakat Langkat,” pungkasnya. (yas/azw)

Judi Togel Merk “TK” di Kecamatan Beringin

Ilustrasi
Ilustrasi

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Judi buai mimpi atau toto gelap (togel) merk “TK” ada dijual di kawasan Desa Ramunia Kecamatan Beringin Kabupaten Deliserdang. 

Informasi dihimpun, Minggu (12/7/2020), judi tebak angka merk “TK” itu kabarnya sudah sepekan beroperasi. Salah seorang juru tulis (jurtul) togel merk “TK” disebut-sebut bermarga Sinaga, pemilik warung dikawasan Ramunia Kecamatan Beringin. 

Untuk mengkordinir para jurtul togel merk “TK” yang ada di kawasan Ramunia Kecamatan Beringin diangkat seorang kordinator yang disebut-sebut bermarga Sitohang. Belum diketahui secara pasti apa arti “TK” itu. Namun menurut keterangan yang diperoleh di kawasan Ramunia Kecamatan Beringin, “TK” itu kepanjangan dari “Tanpa Keterangan”

Menurut informasi diperoleh, bandar judi togel merk “TK” diduga bekas bandar judi togel terbesar yang sempat tutup beberapa bulan. Namun untuk mengaburkan aparat kepolisian, dibuatlah merk “TK” seolah-olah ada bandar judi togel yang baru padahal bandarnya adalah mantan bandar judi togel terbesar yang sempat “penguasa” omset disejumlah kabupaten/kita di Sumut

Untuk mengamankan omset dan para jurtul dilapangan kabarnya diangkat 2 kordinator lapangan yang disebut-sebut bernama Tison dan Herman dan diatas yang dua orang ini ada seorang lagi disebut-sebut bermarga Simanjuntak. 

Kapolresta Deli Serdang Kombes Yemi Mandagi SIk saat dikonfirmasi via what’sapp, Minggu (12/7/2020), mengucapkan terimakasih atas informasi yang disampaikan dan pihaknya akan melakukan penyelidikan. (btr)

Kapolres Langkat Bantu Warga Miskin, Penderita Penyakit Kulit Tak Kunjung Sembuh

BERIKAN: Kapolres Langkat saat memberikan bantuan sembako kepada keluarga miskin Kecamatan Berandan Barat.
BERIKAN: Kapolres Langkat saat memberikan bantuan sembako kepada keluarga miskin Kecamatan Berandan Barat.
BERIKAN: Kapolres Langkat saat memberikan bantuan sembako kepada keluarga miskin Kecamatan Berandan Barat.
BERIKAN: Kapolres Langkat saat memberikan bantuan sembako kepada keluarga miskin Kecamatan Berandan Barat.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Kapolres Langkat AKBP Edy Suranta Sinulingga SIK didampingi Kapolsek Pangkalan Brandan AKP PS Simbolon mengunjungi Nano (27), seorang warga miskin di Desa Pangkalanbaru Kecamatan Berandan Barat Langkat yang hingga kini masih menderita penyakit kulit yang tak kunjung sembuh, Sabtu (11/7).

Kapolres Langkat dalam kesempatan kunjungan ke rumah warga miskin tersebut sekaligus memberikan santunan uang tunai untuk biaya bekal hidup dan perobatan, sembako dan obat-obatan termasuk juga akan membawa dan menjaminkan perobatan Nano ke salah satu RS di Langkat.

“Saya merasa sangat sedih dan miris sekali menerima informasi ada seorang warga miskin, pedagang kerupuk, lebih-lebih tinggalnya di sebuah gubuk berdinding tepas di Dusun II Desa Pangkalan Baru Berandan Barat Langkat, yang menderita penyakit mulit aneh dan belum sembuh-sembuh,” tutur AKBP Edy.

Kapolres Langkat juga menambahkan, terpanggil karena keluhan warga miskin tersebutlah saya susun sendiri jadwal hari saya untuk dapat berkunjung dan bertemu langsung dengan Nano.

“Semoga apa yang saya lakukan untuk warga Langkat di Wilayah Hukum Polres Langkat ini, akan bermanfaat baginya dan keluarganya.kiranya dengan nantinya Nano dibawa ke RS, sakitnya yang aneh tersebut dapat segera sembuh,” harap Kapolres Langkat

Sementara itu Kapolsek Pangkalan Berandan AKP PS Simbolon yang ikut serta mendampingi Kapolres Langkat, juga memberikan bantuan sembako kepada Nano.

Nano dalam kesempatan tersebut, merasa sangat terharu sekali melihat kehadiran Bapak Kapolres Langkat dan Kapolsek Pangkalan Brandan di gubuk reok tepas yang ditempatinya.

Atas nama anggota keluarga mengucapkan terima kasih kepada Kapolda Sumut, Kapolres Langkat. dan Kapolsek Pangkalan Berandan yang sangat perduli terhadap orang-orang miskin seperti kami.

“Semoga bantuan yang telah bapak berikan kepada kami ini, dicatat Allah sebagai amal kebajikan bagi bapak-bapak, kami berdoa, kiranya Allah melapangkan rezeki bapak-bapak sekalian, dan selalu diberikan kesehatan dan kekuatan dalam menjalankan tugas,” pungkas Nano (yas/azw)

Pemkab Langkat Harap Kepariwisataan Dongkrak Ekonomi Masyarakat

BERSAMA: Bupati Langkat diwakili Asisten Ekbansos foto bersama pelaku wisata Labupaten Langkat.ilyas effendy/ sumut pos.
BERSAMA: Bupati Langkat diwakili Asisten Ekbansos foto bersama pelaku wisata Labupaten Langkat.ilyas effendy/ sumut pos.
BERSAMA: Bupati Langkat diwakili Asisten Ekbansos foto bersama pelaku wisata Labupaten Langkat.ilyas effendy/ sumut pos.
BERSAMA: Bupati Langkat diwakili Asisten Ekbansos foto bersama pelaku wisata Labupaten Langkat.ilyas effendy/ sumut pos.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat menyalurkan 1.041 bantuan sosial (bansos) berupa lauk pauk siap saji dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Bantuan diserahkan Bupati Langkat Terbit Rencana PA diwakili Asisten II Ekbagsos, H Hermansyah, secara simbolis kepada pelaku wisata di Kecamatan Bahorok terdampak Covid 19, di Kantor Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Langkat, Sabtu (11/7).

Asisten II Ekbangsos mengatakan, bantuan ini sebagai wujud peduli dan dukungan pemerintah terhadap para pelaku dan pekerja bidang pariwisata, yang diyakini merupakan sektor andalan dalam pembangunan negara.

Diharapkan, dengan telah dibukanya destinasi unggulan Pemkab Langkat sejak 4 Juli 2020 lalu, yaitu Ekowisata Tangkahan, Pangkal Namu Sirasira, Batukatak dan objek wisata Bukit Lawang, dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat kembali serta sektor pariwisata dapat berkontribusi dalam pembangunan daerah. Dan, pengunjung dan pelaku usaha, wajib menerapkan protokol kesehatan,

Sembari menjelaskan, bahwa pengembangan pariwisata yang dicanangkan pemerintah pusat, sesuai dengan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Langkat, untuk mendorong percepatan pertumbuhan pendapatan masyarakat Kabupaten Langkat.

“Mari kita semua bergotong royong, potensi wisata ini di kelola dengan baik, agar meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara signifikan, terutama dalam menyambut new normal,” kata Hermansyah

Sementara Kadis Pariwisata Hj Nur Elly Heriani Rambe, menjekaskan, bantuan berjumlah 1.041 paket ini, berupa beras 5 kg, minyak goreng 2 liter, mie telur 2 bungkus, gula pasir 1 kg, tepung terigu 1 kg dan sambal kentang 1 bungkus.

“Untuk kecamatan Bahorok sendiri, total bantuan yang disalurkan berjumlah 717 paket. Sisa 324 pekat bantuan, telah distribusikan sebelumnya ke kecamatan kecamatan se kabupaten Langkat,”imbuhnya

Ketua HPI Langkat, Bahagia Ginting atas nama para pelaku wisata di kabupaten Langkat mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Langkat dibawah kepemimpinan Bupati Terbit Rencana PA, yang selama ini telah peduli dengan nasib para pelaku wisata di Kabupaten Langkat.

Hadir dalam acara tersebut Staf Khusus Bupati Sedar Sembiring, Sekdis Pariwisata Rasta, Kabid Wisata Sabarita, Kabid Seni Budaya Muslihin, Camat Bahorok Dameka Putra Singarimbun, Kapolsek Bahorok IPTU P. Hutagaol, KUA Bahorok Ponidi, Sekcam Bahorok Rukun Sinuraya, perwakilan Koramil Bahorok dan undangan.(yas/azw)

Kembangkan Wisata Danau Toba: 10 Desa Wisata Ditarget Datangkan Wisman

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah fokus membangun 10 desa wisata di sekitar Danau Toba. Ke-10 desa wisata ini nantinya akan dijadikan sebagai objek berstandar internasionaln

Pembangunan 10 desa wisata dilakukan serentak dan didukung dua perusahaan besar milik Kementerian Badan Usaha Milik Negera (BUMN), yakni PT Pertamina (Persero) dan PT Pegadaian (Persero). Desa wisata ini diproyeksikan menjadi market khusus untuk mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) dengan jumlah besar.

“Jika 10 desa ini sukses, bisa direplikasi atau diikuti oleh desa-desa lainnya. Tentunya jika wisatawan banyak yang hadir, akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat,” ungkap Direktur Utama (Dirut) Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Arie Prasetyo, Minggu (11/7).

Arie Prasetyo menjelaskan, ada sekitar 200 desa yang langsung berbatasan di Danau Toba. Dengan meningkatkan fasilitas pariwisata di desa-desa tersebut, —apalagi Danau Toba telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark—, akan mendorong pengembangan danau terbesar di Asia Tenggara ini menjadi pariwisata berkelas internasional.

“Desa Wisata nantinya bisa mempopulerkan kearifan lokal atau local wisdom. Kearifan lokal akan menjadi andalan di masing-masing desa. Tujuannya untuk melestarikan kearifan lokal yang kebanyakan sudah mulai hilang,” tutur Arie.

Potensi alam dan budaya dapat digali dari desa-desa tersebut, seperti manabur bonih atau menyemai benih di ladang yang ada di Desa Sigapiton. Tradisi ini sudah sangat lama tidak dilakukan. Selanjutnya kekayaan ulos di sejumlah desa. Situs-situs etnis Batak yang akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

“Kearifan lokal akan menjadi modal utama dalam pengembangan desa wisata,” tutur Arie sembari mengajak masyarakat mendukung pemerintah mengembangkan Danau Toba ke arah yang lebih baik.

Pembangunan 10 desa wisata ini juga akan dilaksanakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam penataan fasilitas. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan mengkonsep event-event yang menarik kunjungan wisatawan. (gus)

Farmasi USU, PT Akar Rimba, dan PT MMP Ramu Produk, Ikan Gabus, Meniran, dan Temulawak Melawan Corona

FOTO BERSAMA: Dari kiri ke kanan, Direktur PT MMP, Sutristo, Ketua Peneliti Riset, Imam Bagus Sumantri, Peneliti Farmasi USU, Lia Laila, Wakil Direktur PT AR, Asep Aripin, James Riady, peternak ikan gabus, dan Scientific Affairs Manager PT MMP, Guntur Berlian.
FOTO BERSAMA: Dari kiri ke kanan, Direktur PT MMP, Sutristo, Ketua Peneliti Riset, Imam Bagus Sumantri, Peneliti Farmasi USU, Lia Laila, Wakil Direktur PT AR, Asep Aripin, James Riady, peternak ikan gabus, dan Scientific Affairs Manager PT MMP, Guntur Berlian.
FOTO BERSAMA: Dari kiri ke kanan, Direktur PT MMP, Sutristo, Ketua Peneliti Riset, Imam Bagus Sumantri, Peneliti Farmasi USU, Lia Laila, Wakil Direktur PT AR, Asep Aripin, James Riady, peternak ikan gabus, dan Scientific Affairs Manager PT MMP, Guntur Berlian.
FOTO BERSAMA: Dari kiri ke kanan, Direktur PT MMP, Sutristo, Ketua Peneliti Riset, Imam Bagus Sumantri, Peneliti Farmasi USU, Lia Laila, Wakil Direktur PT AR, Asep Aripin, James Riady, peternak ikan gabus, dan Scientific Affairs Manager PT MMP, Guntur Berlian.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berbagai produk yang digadang-gadang bisa melawan virus corona, silih berganti beredar di kalangan publik, di tengah pandemi Covid-19. Setelah minyak kayu putih, teranyar adalah produk farmakologis kombinasi tiga bahan alam, yang diketahui memiliki aktivitas farmakologi potensial sebagai bahan tunggal dalam meningkatkan sistem imun terhadap infeksi Covid-19.

Adalah Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara (FF USU), bekerja sama dengan PT Akar Rimba (AR) dan PT Mega Medica Pharmaceuticals (MMP), yang tengah mengembangkan riset kombinasi produk alam pencegah Covid-19. Riset ini terpilih sebagai salahsatu proposal yang lolos tahapan seleksi program Kementrian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional.

“Produk alam pencegah virus corona ini berbahan dari Channa striata, Phyllanthus niruri, dan Curcuma xanthorrhiza. Sedang dikembangkan untuk produk imunomodulator dan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh,” kata Scientific Affairs Manager PT MMP, Guntur Berlian, didampingi Ketua Peneliti Riset Pengembangan Produk, Imam Bagus Sumantri SFarm MSi Apt kepada wartawan di Medan, Minggu (12/7).

Guntur mengatakan, hasil seleksi pengajuan proposal riset diumumkan tanggal 6 Juli lalu. Dari 902 proposal yang masuk, terpilih 139 proposal termasuk 30 riset penelitian pencegahan, yang akan dikembangkan sebagai bentuk hilirisasi hasil penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan (litbangjirap). Hasil penelitianselanjutnya akan dimanfaatkan masyarakat untuk penanggulangan Covid-19.

Menurut Guntur, penelitian untuk mengetahui manfaat farmakologis kombinasi tiga bahan alam tersebut, yang selama inidiketahui memiliki aktivitas farmakologi potensial sebagai bahan tunggal dalam meningkatkan sistem imun terhadap infeksi Covid-19. “Tingginya kadar protein, terutama albumin pada ikan gabus, dibutuhkan untuk aktivasi makrofag. Di sisi lain, senyawa filantin dan kurkumin pada meniran dan temulawak, mampu meningkatkan fungsi makrofag serta meningkatkan sintesis antibodi di dalam sistem imun,” sebutnya.

Ketua Peneliti Riset Pengembangan Produk, Imam Bagus Sumantri, menuturkan riset bersama yang dilakukan berjudul ‘Pengembangan Sediaan Kapsul Kombinasi Ekstrak Ikan Gabus, Meniran dan Temulawak sebagai Immunomodulator Pencegahan Covid-19’. Produk dari riset yang dihasilkan sangat potensial sebagai suplemen harian untuk menjaga kekebalan tubuh selama pandemi Covid-19 berlangsung.

Untuk itu, pihaknya akan menguji secara menyeluruh, kombinasi pengaruh ikan gabus, meniran, dan temulawak dalam mengaktivasi makrofag, sel T dan sel B untuk mencegah penularan Covid-19. Selain itu mengakselerasi pemulihan klinis, dan menekan masa rawat pasien penderita virus corona.

“Dengan dukungan alur penelitian yang baik, tim peneliti yang kompeten, dan kolaborasi strategis dengan pihak mitra industri dalam mengembangkan ketersediaan obat yang berkualitas dan terkontrol, penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan produk yang menjanjikan untuk pencegahan Covid-19,” kata Imam Bagus.

Direktur PT MMP, Sutristo, mengaku bangga dengan keberhasilan FF USU, PT MMP dan PT AR. Menurutnya ini prestasi yang sangat luar biasa. “Ini karya anak Medan. Banyak hasil alam dari Sumatera Utara yang berpotensi diolah menjadi obat namun belum banyak diriset. Oleh karena itu, kolaborasi ini menjadi sangat penting agar produk hasil riset dapat digunakan oleh masyarakat terutama pasien Covid-19”, kata Sutristo.

Diutarakannya, pandemi Covid-19 menjadi trigger banyak negara untuk inovasi mengembangkan berbagai obat, vaksin, alat pelindung diri, sanitizer dan supplemen meningkatkan imun tubuh. Indonesia memiliki 30.000 spesies tumbuhan maupun sumber daya laut, harusnya dapat menjadi pengekspor produk obat herbal terbesar di dunia.

Namun faktanya, sekitar 9.600 spesies tanaman dan hewan yang diketahui memiliki khasiat obat belum dimanfaatkan secara optimal sebagai obat herbal. Penelitian obat asli Indonesia perlu terus didorong agar bisa mandiri dalam penyediaan obat dari bahan alam.

“Ikan gabus banyak digunakan para praktisi kesehatan sebagai terapi ajuvan untuk penderita terindikasi hipoalbuminemia, luka bakar, dan diet setelah operasi. Ekstrak ikan gabus secara nyata dapat meningkatkan kadar albumin, dan mempercepat proses penyembuhan luka,” paparnya.

Ia menambahkan, ikan gabus juga sumber albumin yang potensial. Formulasi kombinasi ekstrak ikan gabus, temulawak dan meniran adalah kombinasi sinergis untuk mempercepat penyembuhan pasien Covid-19. “Kombinasi ini memiliki khasiat untuk menaikkan kadar albumin, mencegah inflamasi dan koagulasi yang sering ditemukan pada pasien Covid-19. Mudah-mudahan riset ini berjalan dengan cepat dan lancar atas dukungan semua pihak dan dapat dilanjutkan riset-riset lainnya,” tandas Sutristo. (ris)

Hari Ini Awal Tahun Ajaran Baru, Medan & Dairi Lanjutkan PJJ

Sekretaris Dinas Pendidikan Dairi, Besli Pane.Rudy Sitanggang/Sumut Pos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sesuai jadwal kalender pendidikan, Senin (13/7) hari ini adalah awal memasuki tahun ajaran baru 2020/2021 nasional. Di Sumatera Utara, sejumlah kota/kabupaten yang berstatus zona merah memutuskan tetap melanjutkan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan metode dalam jaringan (daring). Di antaranya, Kota Medan dan Kabupaten Dairi. Adapun sejumlah sekolah di Kabupaten Deliserdang memberi sinyal akan mengaktifkan kembali pembelajaran tatap mukan

“Memasuki tahun ajaran baru, Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Medan memilih untuk tetap melanjutkan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi para siswa sekolah, mulai dari tingkat TK, SD hingga SMP yang menjadi kewenangan Disdik Kota,” ucap Kepala Disdik Kota Medan, Adlan SPd MM kepada Sumut Pos, Minggu (12/7).

Keputusan itu diambil berdasarkan imbauan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pendidikan, yang hanya mengizinkan wilayah zona hijau Covid-19 untuk melakukan sistem belajar mengajar dengan metode tatap muka di sekolah. Adapun Kota Medan yang terdiri dari 21 Kecamatan, masih berada dalam status zona merah pada setiap Kecamatannya. Karena itu, sistem PJJ harus dilanjutkan.

“Memaksakan proses belajar mengajar di sekolah hanya akan memperbesar kemungkinan penularan Covid-19 satu sama lain. Saat ini, prioritas kita adalah menyelamatkan anak-anak generasi bangsa,” katanya.

Belum diketahui hingga kapan sistem belajar mengajar lewat sistem PJJ berlaku. Semua bergantung dengan kondisi penyebaran Covid-19 di Kota Medan. “Bila kondisinya sudah memungkinkan, tidak tertutup kemungkinan akan kembali menggunakan sistem belajar tatap muka di sekolah,” ujarnya.

Disdik saat ini fokus meningkatkan mutu proses belajar mengajar menggunakan sistem PJJ, agar kualitas pendidikan di Kota Medan tidak menurun. “Di satu sisi, kita menyadari sistem belajar daring memiliki kekurangan. Makanya kita berusaha mencari metode-metode yang baik untuk menutupi kekurangan tersebut. Saat ini, kita minta agar siswa atau wali hanya datang ke sekolah untuk mengambil bahan pelajaran ataupun tugas. Pengerjaaannya dibimbing lewat sistem PJJ,” terangnya.

Meski demikian, ia yakin Disdik dapat tetap menjaga kualitas materi yang diberikan dengan sistem kontrol dan bimbingan yang baik lewat sistem daring. Adapun siswa yang tidak memiliki fasilitas belajar daring, misalnya tidak memiliki android, sistem belajarnya akan dikoordinasikan.

“Apakah gurunya yang datang, atau siswanya yang datang ke sekolah mengambil bahan dan diberikan waktu untuk menjelaskan materi. Fleksibel saja, walaupun kita yakin bahwa saat ini hampir semua siswa ataupun orangtua/wali sudah memiliki android,” jelasnya.

Adlan mengimbau, para siswa ataupun orangtua wali yang datang ke sekolah mengambil bahan materi pelajaran, tetap menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak.

Di samping itu, Adlan juga meminta para siswa untuk tetap semangat menimba ilmu, sekalipun harus belajar lewat sistem daring. “Ini bukan keinginan kita bersama. Memang kondisinya yang mengharuskan kita menggunakan metode belajar PJJ. Kami harapkan para siswa tetap semangat belajar di tahun ajaran baru ini. Tetap ikuti protokol kesehatan. Selamat memasuki tahun ajaran baru,” tandasnya.

Ketua Forum Honorer Indonesia (FHI) Kota Medan, Fahrul Lubis mengatakan, pihaknya masih melakukan sistem mengajar sistem daring dengan tetap berusaha mempertahankan bahkan meningkatkan mutu pendidikan di Kota Medan.

“Koordinasi tetap kami lakukan dengan para siswa dan orangtua/wali. Perbaikan demi perbaikan tetap dilakukan terus bila ada kekurangan. Kami juga berharap agar pemerintah dapat membantu meningkatkan kesejahteraan para guru, agar bisa fokus dalam memberikan yang terbaik untuk para siswa. Kepada para siswa kami harapkan tetap semangat dalam mengikuti tahun ajaran baru,” ungkap Fahrul kepada Sumut Pos, Minggu (12/7).

Anggota Komisi II DPRD Medan, Afif Abdillah, memberikan dukungannya kepada Dinas Pendidikan Kota Medan untuk tetap melanjutkan sistem belajar daring di tengah pandemi Covid-19. “Memang kondisi sekarang, kita masih harus menjalankan sistem daring ini,” kata Afif, Minggu (12/7).

Afif mengakui, sistem belajar daring menjadi tantangan tersendiri bagi Disdik untuk mempertahankan kualitas pendidikan. Namun tetap memungkinkan dengan metode-metode yang tepat. “Yang paling utama adalah memastikan semua siswa mengerti pelajaran yang diberikan oleh gurunya. Mungkin dengan memberikan soal setiap selesai memberikan materi mata pelajaran, atau dengan cara lain yang lebih efektif,” sebutnya.

Yang paling utama, menurut Afif, orangtua/wali para siswa proaktif menjadi pendamping siswa selama jam belajar daring. “Karena waktu guru terbatas, mereka hanya bisa memonitor dari jauh. Sedangkan orangtua siswa memiliki peran yang jauh lebih krusial untuk memastikan murid mengerti mata pelajaran tersebut,” jelasnya.

Pihak sekolah juga diminta meng-update apa saja yang diajarkan. “Dinas pendidikan harus membuat program untuk mengedukasi dan melakukan orientasi kepada orangtua atau pendamping siswa. Termasuk program edukasi, monitoring, dan evaluasi,” pungkasnya.

Dairi Tetap Belajar dari Rumah

Tak hanya Kota Medan, Kabupaten Dairi yang masih berstatus zona kuning Covid-19, juga memilih melanjutkan proses belajar dari rumah, pada awal tahun ajaran baru.

“Karena Dairi belum zona hijau, proses pembelajaran tahun ajaran baru tetap dilanjutkan belajar dari rumah, baik dalam jaringan (daring) maupun luar jaringan (luring). Hal itu sesuai SK bersama Mendikbud, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran tahun ajaran 2020-2021 di masa pandemi corona,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan Dairi, Besli Pane kepada wartawan, Jumat (10/7).

Selama pandemi, proses pembelajaran di Dairi masih didominasi belajar luring, di mana materi pembelajaran dan tugas diantarkan guru ke rumah siswa. Pasalnya, masih banyak daerah yang sinyal internetnya belum bagus. “Sekolah yang memungkinkan bisa belajar daring hanya sekitar 30 persen,” ungkapnya.

Dengan belajar luring, guru harus bekerja ekstra mengantarkan materi dan tugas ke rumah siswa, dan mengakibatkan pengeluaran tambahan. “Dana bantuan operasional sekolah (BOS) dimungkinkan untuk biaya transportasi guru,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, satu orang warga kecamatan Sumbul berjenis kelamin laki-laki berusia 24 tahun hasil test Swab dinyatakan positif covid-19. Pemuda itu kini sedang menjalani perawatan di rumah sakit Bina Kasih Medan. Karena itu, Dairi masih zona kuning.

Deliserdang Beri Sinyal Aktif

Berbeda dengan Kota Medan dan Kabupaten Dairi, sejumlah sekolah swasta di Kabupaten Deliserdang, baik jenjang Taman Kanak-kanak (TK) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat, sudah memberi sinyal akan mengaktifkan kembali belajar mengajar tatap muka di sekolah.

“Apa (sekolah) swasta lain kali ya dengan negeri? Anakku yang paling besar yang udah SMP itu bilang, mereka sudah masuk dan belajar tatap muka di sekolah mulai 13 Juli,” ungkap Iswandi, seorang orangtua murid di Deliserdang, kepada Sumut Pos pada pekan.

Setau dia, belum ada kebijakan Gubernur Sumut maupun Dinas Pendidikan Sumut yang memperbolehkan anak-anak kembali sekolah secara tatap muka. “Di Deliserdang kok dibolehkan pula ya? Apa sudah zona hijau makanya boleh?” tanyanya bingung.

Saat diberitau bahwa Deliserdang masih berstatus zona merah, ia kaget. “Jadi kok berani kali ya sekolah itu? Kata anakku, mulai 13 Juni mereka sudah belajar lagi di sekolah. Cuma tidak lama-lama, paling sekitar 15-20 menit pertemuan di kelas, setelah itu pulang,” kata warga Kecamatan Sunggal, Deliserdang itu.

Hal senada disampaikan Ismail, yang anaknya bersekolah di wilayah Deliserdang. Kata dia, anaknya yang masih duduk tingkat TK itu, telah diumumkan akan kembali belajar di sekolah mulai 13 Juli. “Anakku di TK swasta dekat rumah. Sekolahnya bilang sudah masuk lagi, aktif belajar di sekolah. Tapi tak kukasihlah. Kubilang, biar aja absen,” kata warga Kecamatan Batangkuis itu.

Kedua orangtua murid ini mengaku bingung mengapa kebijakan dan imbauan pemerintah daerah tentang sekilah tatap muka di tengah pandemi Covid-19, tidak seragam.

“Aneh-aneh aja pemerintah ini memang. Gubernur bilang tak boleh, tapi faktanya sekolah swasta sudah membolehkan siswa belajar lagi di sekolah. Ada yang bilang zona merah belum boleh, tapi zona hijau boleh. Gimana sih pengawasannya?” katanya.

Pemprov Sumut melalui Dinas Pendidikan sebelumnya menegaskan, Gubernur Edy Rahmayadi belum memberi izin sekolah dibuka kembali. Seluruh murid diminta belajar daring/online untuk sementara waktu.

“Kebijakan pelarangan belajar secara tatap muka itu berlaku untuk semua zona di Sumut, baik zona hijau, orange, kuning dan merah. Belajar dari rumah dengan metode pembelajaran dalam jaringan (online) maupun luar jaringan,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Arsyad Lubis, Sabtu (11/7).

Teknis belajar daring dan di luar daring itu dimulai pada 13 Juli 2020, atau sesuai kalender pendidikan. “Pak Gubernur belum mengizinkan belajar secara tatap muka di SMA dan SMK, baik negeri dan swasta di Sumut,” tegasnya.

Soal kapan belajar mengajar secara tatap muka di SMA/SMK diberlakukan, menurut dia, menunggu keputusan lebih lanjut. “Nanti kita informasikan kemudian,” katanya.

Begitupun, lanjut Arsyad, para kepala SMA dan SMK di Sumut diinstruksikan untuk mempersiapkan strategi pembelajaran dari rumah dengan metode pembelajaran daring/online maupun luar jaringan. (map/prn/rud)

Lion Air Group Siapkan Rapid Test Murah Hanya Rp95 Ribu

RAPID TEST: Petugas medis sedang mengambil sampel darah pasien untuk rapid test Covid-19 (ilustrasi). Lion Air Group menyediakan fasilitas rapid test murah bagi calon penumpangnya.
RAPID TEST: Petugas medis sedang mengambil sampel darah pasien untuk rapid test Covid-19 (ilustrasi). Lion Air Group menyediakan fasilitas rapid test murah bagi calon penumpangnya.
RAPID TEST: Petugas medis sedang mengambil sampel darah pasien untuk rapid test Covid-19 (ilustrasi). Lion Air Group menyediakan fasilitas rapid test murah bagi calon penumpangnya.
RAPID TEST: Petugas medis sedang mengambil sampel darah pasien untuk rapid test Covid-19 (ilustrasi). Lion Air Group menyediakan fasilitas rapid test murah bagi calon penumpangnya.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Mendongkrak pertumbuhan penumpang pesawat terbang di masa pandemi Covid-19 , maskapai Lion Air Group menyediakan lokasi rapid test Covid-19 berbiaya murah, hanya Rp95 ribu, di dua lokasi Kota Medan.

Fasilitas itu disediakan bagi calon penumpang yang ingin mendapatkan surat kesehatan rapid test.

Management Lion Air mengumumkan pengembangan jaringan layanan pelaksanaan uji kesehatan skrining awal dan cepat Covid-19 tersebut, sebagai kemudahan bagi penumpang dalam mempersiapkan persyaratan naik pesawat udara bersama Lion Air Group.

“Pelaksanaan rapid test Covid-19 yang dijalankan Lion Air Group memiliki masa berlaku selama 14 hari. Kegiatan ini diharapkan akan mendorong percepatan pemulihan ekonomi melalui perjalanan udara,” kata Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, Sabtu (11/7).

Pengembangan fasilitas ini merupakan kelanjutan kerjasama dengan Klinik Lion Air Medika, Dompet Dhuafa Republika, dan fasilitas kesehatan lainnya. Lokasi pertama layanan rapid test Covid-19 ini tersedia di Teratai (Lotus) Medical Center Medan di Jalan Brigjen Katamso No 585A, Kampung Baru, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, Sumatera Utara 20158. Klinik ini melayani pada Senin – Sabtu pukul 08.00 – 20.00 WIB, Minggu dan hari libur pukul 08.00 – 13.00 WIB. \

Lokasi kedua di Rumah Sakit Umum Siti Hajar, di Jalan Jamin Ginting No.2, Merdeka, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara. Rapid test yang efektif mulai 10 Juli kemarin, dilayani selama 24 jam pada Senin-Minggu, dengan biaya Rp95.000.

“Layanan rapid test Covid-19 ini akan terus dilanjutkan dan dikembangkan di kota-kota lain di seluruh wilayah Indonesia,” ucap Danang.

Penumpang akan mendapatkan nilai lebih dengan penambahan titik lokasi layanan rapid test Covid-19. Adapun ketentuan pelaksanaan rapid test Covid-19 yakni khusus untuk penumpang yang mempunyai tiket pada penerbangan Lion Air Group. Voucher rapid test Covid-19 dapat diperoleh secara langsung pada saat melakukan pembelian tiket (issued ticket),

Bagi penumpang yang sudah memiliki tiket pesawat Lion Air Group dan belum melaksanakan rapid test Covid-19, dapat membeli voucher rapid test Covid-19 dengan menunjukkan kode pemesanan (booking code) melalui sales channel, seperti call center, kantor penjualan Lion Air Group. (btr)