29 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 4116

Tarif Tertinggi Rapid Test Cuma Rp150 Ribu

RAPID TEST: Suasana rapid test massal gratis yang digelar Pemkab Deliserdang dan USU di Percut Sei Tuan, Selasa (7/7). Berdasarkan Surat Edaran Kemenkes, tarif tertinggi rapid test ditetapkan Rp150 ribu. istimewa/sumut pos.
RAPID TEST: Suasana rapid test massal gratis yang digelar Pemkab Deliserdang dan USU di Percut Sei Tuan, Selasa (7/7). Berdasarkan Surat Edaran Kemenkes, tarif tertinggi rapid test ditetapkan Rp150 ribu. istimewa/sumut pos.
RAPID TEST: Suasana rapid test massal gratis yang digelar Pemkab Deliserdang dan USU di Percut Sei Tuan, Selasa (7/7). Berdasarkan Surat Edaran Kemenkes, tarif tertinggi rapid test ditetapkan Rp150 ribu. istimewa/sumut pos.
RAPID TEST: Suasana rapid test massal gratis yang digelar Pemkab Deliserdang dan USU di Percut Sei Tuan, Selasa (7/7). Berdasarkan Surat Edaran Kemenkes, tarif tertinggi rapid test ditetapkan Rp150 ribu. istimewa/sumut pos.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Mahalnya biaya rapid test menuai keluhan dari masyarakat yang ingin melakukan perjalanan. Karenanya, Kementerian Kesehatan ( Kemenkes) menetapkan batas tertinggi pemeriksaan rapid test antibodi untuk mendeteksi Covid-19 sebesar Rp 150.000.

Hal tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor HK.02.02/I/2875/2020 tentang Batasan Tarif Tertinggi Rapid Test Antibodi. Surat itu ditandatangani Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Bambang Wibowo pada 6 Juli 2020 lalu.

“Betul (batasan tertinggi Rp 150.000),” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit P2P Kemenkes, Achmad Yurianto, Selasa (7/7).

Dalam surat edaran dijelaskan, biaya tersebut berlaku untuk masyarakat yang ingin melakukan pemeriksaan secara mandiri. Pemeriksaan juga tetap dilakukan oleh petugas kesehatan yang memiliki kompetensi. Setiap fasilitas layanan kesehatan pun diminta mengikuti batasan tarif yang telah ditentukan oleh Kementerian Kesehatan.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, pihaknya telah meminta Kementerian Keuangan untuk memberikan subsidi rapid test bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan, khususnya pengguna transportasi umum.

Sebab, saat ini mahalnya biaya rapid test menjadi keluhan masyarakat. Harganya bisa lebih mahal dari ongkos penggunaan transportasi umum. “Kami sedang minta Kementerian Keuangan agar rapid test ini diberikan subsidi kepada mereka yang melakukan perjalanan,” ungkapnya dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Rabu (1/7) lalu.

Dia mengatakan, pada dasarnya persoalan rapid test merupakan kewenangan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Namun, pihaknya tetap memberikan masukan kepada Gugus Tugas terkait kondisi di lapangan. “Kami bekerja sama, Insya Allah dengan gugus tugas kami mempunyai kinerja yang cukup baik,” kata dia.

Budi Karya menyatakan, upaya yang juga dilakukan pihaknya adalah memberikan aturan kepada seluruh operator transportasi umum untuk menetapkan mitra yang tepat dalam melakukan rapid test. Sebab, biaya rapid test saat ini beragam. Ia berharap operator bisa memilih mitra yang memberikan fasilitas rapid test dengan biaya terjangkau bagi penumpang. “Dari pengalaman kunjungan saya ke Solo dan Yogyakarta rapid test itu ada yang Rp300.000, tapi ada pihak yang menyediakan Rp 100.000,” kata dia.

Mengapa Biaya Rapid Test Berbeda-beda?

Ada dua jenis alat tes virus Corona yang digunakan di Indonesia, yaitu tes swab (PCR) dan rapid test. Tes swab digunakan untuk mengetahui apakah positif infeksi virus corona atau tidak, sementara rapid test digunakan untuk mengetahui antibodi yang terbentuk di tubuh saat terinfeksi virus.

Namun, hasil rapid test tidak bisa menjadi patokan diagnosis Covid-19. Jika hasil reaktif, dibutuhkan pemeriksaan lanjutan dengan tes swab untuk mengetahui hasilnya.

Belakangan, penggunaan rapid test itu pun menuai polemik. Salah satunya karena tarif yang sangat bervariasi. Beberapa instansi mematok tarif sekali tes dengan harga di bawah Rp100.000, ada pula yang bertarif lebih dari Rp300.000.

Mengapa biaya rapid test bisa sangat bervariasi dan jauh berbeda? Harga perangkat tes yang bervariasi Epidemiolog yang juga Juru Bicara Satgas Covid-19 Rumah Sakit UNS Tonang Dwi Ardyanto mengatakan, perbedaan tarif rapid test itu disebabkan oleh harga perangkat rapid test yang bervariasi.

Selain itu, ada biaya-biaya tambahan yang membuat harga tes di setiap instansi berbeda, misalnya cara pengambilan sampel darah, alat pelindung diri (APD) petugas, dan lain-lain. “Harga perangkat untuk alat tesnya saja macam-macam. Ada yang Rp 130.000 sampai Rp 400.000 untuk alatnya saja,” kata Tonang, Kamis (2/7).

“Padahal untuk melaksanakan pemeriksaan kan mengambil sampel darah. Harus pakai APD. Artinya kan ada biaya di luar pokok alat periksanya, sehingga menjadi sangat variatif,” lanjut dia.

Tonang mengatakan, perbedaan harga itu sebenarnya bisa diatasi dengan penyaringan lebih ketat terhadap alat rapid test yang masuk ke Indonesia. Sebab, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 memiliki rekomendasi 150 merek rapid test yang bisa diedarkan. Menurut Tonang, rekomendasi rapid test seharusnya cukup 20 merek dengan menyempitkan kisaran harga.

“Kalau mau bagus, rekomendasinya cukup 20 merek dan range-nya jelas sekian. Karena kita juga harus fair. Kalau ada alat yang satu bisa Rp 400.000, ada yang puluhan ribu, kita kan mikirnya ‘Apa ya bener mutunya sama’” ujar Tonang.

Secara logika, lanjut dia, perbedaan harga rapid test juga berpengaruh pada akurasi hasil. Namun, dia tak bisa memastikan itu karena belum pernah mengujinya. Tonang menjelaskan, ada skema khusus untuk merek alat rapid test yang masuk ke Indonesia selama pandemi Covid-19, yaitu tanpa melalui pengujian.

Dalam kondisi normal, setiap merek alat tes yang masuk harus memalui pengujian, sebelum akhirnya mendapat izin edar. Faktor ini juga yang membuat banyaknya alat tes yang masuk ke Indonesia. Menurut Tonang, ke-150 merek yang masuk ke Indonesia itu tidak semuanya mendapatkan rekomendasi dari pemerintah setempat.

Oleh karena itu, penyaringan merek dengan mempersempit range harga diperlukan agar tarif pemeriksaan terkendali. “Kalau alatnya itu sudah dapat range harga yang sempit, maka tarif pemeriksaannya terkendali. Tapi kalau hari ini kita susah. Ya gara-gara saking banyaknya (merek) tadi dan yang masuk itu belum melalui uji juga. Otomatis kita sulit menyaring mutunya,” papar Tonang.

Dengan kondisi belum ada standar dan rentang harga yang terlalu lebar dengan banyaknya pilihan merek seperti saat ini, menurut dia, sulit untuk memastikan berapa biaya rapid test yang wajar.(kps)

Jenazah yang Dibawa Kabur dari Pirngadi Ternyata Positif Covid-19, Keluarga Diminta Karantina Mandiri

ANGKAT JENAZAH: Sejumlah warga mengangkat jenazah pasien Covid-19 dari RSUD dr Pirngadi Medan untuk dimasukkan ke dalam mobil.
ANGKAT JENAZAH: Sejumlah warga mengangkat jenazah pasien Covid-19 dari RSUD dr Pirngadi Medan untuk dimasukkan ke dalam mobil.
ANGKAT JENAZAH: Sejumlah warga mengangkat jenazah pasien Covid-19 dari RSUD dr Pirngadi Medan untuk dimasukkan ke dalam mobil.
ANGKAT JENAZAH: Sejumlah warga mengangkat jenazah pasien Covid-19 dari RSUD dr Pirngadi Medan untuk dimasukkan ke dalam mobil.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) yang dibawa kabur pihak keluarga dari RSUD dr Pirngadi Medan pada Minggu (5/7) kemarin, ternyata positif Covid-19 setelah dilakukan pemeriksaan swab (PCR). Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Medan mengimbau, orang-orang yang terlibat dalam proses pemakaman jenazah tersebut untuk karantina mandiri atau segera menghubungi GTPP Covid-19.

“Yang di Pirngadi itu bukan PDP, tapi (sebetulnya) positif Covid-19,” kata Juru Bicara (Jubir) GTPP Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan kepada wartawan, Selasa (7/7). Sayangnya, dia enggan menjelaskan secara rinci riwayat pasien tersebut tertular Covid-19.

Karenanya, sambung Mardohar, jenazah tersebut wajib dilakukan pemulasaran sesuai protokol kesehatan Covid-19. Akan tetapi pihak keluarga malah menolak,dan membawa kabur jenazah tersebut. “Enggak boleh (jenazah) dibawa pulang, itu pemaksaan. Sudah diproses dan sedang dicari mereka,” katanya.

Mardohar mengaku, laporan dilakukan oleh petugas Gugus Tugas kecamatan setempat setelah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit. Akan tetapi, diakuinya laporan secara resmi ke polisi memang belum dilakukan. “Kita yakin pihak kepolisian sudah tahu, karena ketika jenazah akan dibawa pihak keluarga saat itu ada polisi juga,” ungkapnya.

Terkait jenazah pasien positif Covid-19 yang dikebumikan secara umum, Mardohar mengaku jika GTPP melalui Dinas Kesehatan telah melakukan tracing atau penelusuran terhadap keluarganya. Termasuk juga terhadap orang-orang yang membawa jenazah tersebut. “Kita mengimbau pihak keluarga dan mereka yang ikut mengangkat jenazah tersebut untuk melakukan karantina rumah, atau bisa juga melapor kepada Gugus Tugas untuk dilakukan karantina,” ungkapnya.

Menurutnya, masyarakat Medan sebenarnya sudah tahu tindakan yang dilakukannya itu berbahaya dari sisi kesehatan. Akan tetapi, masyarakat tetap juga tidak perduli dengan dampaknya terhadap diri sendiri, keluarga, hingga masyarakat sekitar. “Kita sudah sering melakukan sosialisasi itu, protokol kesehatan, termasuk pemulasaran jenazah yang meninggal karena Covid-19 maupun PDP,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kasubbag Hukum dan Humas RSUD dr Pirngadi Medan, Edison Perangin-angin mengatakan, jenazah PDP dibawa pihak keluarga dengan menggunakan mobil pribadi. “Saat itu jenazah pasien sudah ada di mobil ambulans. Tapi, karena keluarga meminta agar disalatkan dahulu, maka jenazahnya pun diturunkan,” kata Edison, Minggu (5/7).

Akan tetapi, ketika diturunkan dari ambulans, jenazah yang sudah berada di dalam peti tersebut ternyata malah dinaikkan oleh keluarga ke dalam mobil mereka. Selanjutnya bersama dengan jenazah tersebut, mobil itu pergi menuju ke arah Belawan. “Kita tidak bisa berkomentar lebih jauh, karena sudah ranahnya pihak kepolisian. Tapi, yang pasti soal pemulasarannya sudah kita lakukan,” ujarnya.

Edison menyebutkan, penegakan status pasien tersebut sebagai PDP dilakukan berdasarkan indikator gejala kesehatannya. Pasien sempat dirawat di ruang isolasi sejak Jumat (3/7) malam dan meninggal Sabtu (4/7) dini hari. “Untuk komorbid pasien adalah pneumonia,” pungkasnya.

Terancam Pidana 1 Tahun

Terpisah, Jubir GTPP Covid-19 Sumut, Mayor Kes dr Whiko Irwan SpB mengimbau masyarakat untuk menyikapi penularan Covid-19 secara serius. Pasalnya, hingga saat ini sudah banyak orang yang terjangkit Covid-19 dan masih dirawat di rumah sakit rujukan. Bahkan, ada juga yang sudah meninggal dunia akibat virus Corona.

“Kita berharap tentunya tidak ada lagi korban atau orang yang terpapar Covid-19. Untuk itu, marilah patuhi protokol kesehatan dalam beraktivitas kehidupan sehari-hari. Antara lain, gunakan masker atau pelindung hidup dan mulut, cuci tangan memakai sabu atau hand sanitizer, jagak jarak serta jauhi kerumunan,” ujarnya saat memberikan keterangan pers melalui video streaming Youtube, Selasa (7/7).

Whiko mengatakan, terkait pemulasaran jenazah Covid-19 tentunya akan terus diterapkan pemerintah selama pandemi ini untuk mencegah penyebaran virus tersebut. Pencegahan penularan itu antara jenazah Covid-19 dengan orang di sekitarnya. “Penularan virus melalui droplet jenazah sudah pasti tidak akan terjadi. Namun, tubuh yang terkontaminasi Covid-19 dapat menularkan kepada orang lain melalui kontak fisik yang tidak disadari. Misalnya, tangan kita yang terkontaminasi virus corona lalu mengusap air mata, memegang hidung atau berjabat tangan dengan orang lain. Hal ini jelas sangat berpotensi terjadi penularan virus,” paparnya.

Ia menyatakan, pemulasaran jenazah Covid-19 wajib dilakukan terhadap PDP dan pasien positif Covid-19. Jika tidak dilakukan karena keluarga ingin mengurus jenazahnya, maka hal itu merupakan pelanggaran protokol pemulasaran jenazah Covid-19 dan Undang Undang Nomor 6/2018 tentang karantina kesehatan. “Ancaman hukumannya 1 tahun kurungan penjara atau denda Rp 100 juta,” cetusnya sembari berharap, pengambilan paksa jenazah penderita Covid-19 di rumah sakit tidak terjadi lagi di Sumut. Sebab, keselamatan masyarakat harus lebih diutamakan.

Lebih lanjut Whiko mengatakan, hingga Selasa sore berdasarkan data Covid-19 di Sumut yang dirangkum masih terjadi penambahan kasus. Pasien positif corona meningkat menjadi 1.821 orang dari 1.798 orang hari sebelumnya. Kemudian, PDP menjadi 279 penderita dari 267 penderita. Selanjutnya, pasien meninggal duni akibat Covid-19 menjadi 109 orang dari 108 orang. “Untuk pasien sembuh dari Covid-19 juga bertambah dari 484 orang menjadi 493 orang. Sedangkan ODP (Orang Dalam Pemantauan) mengalam penurunan dari 1.530 penderita menjadi 1.529 penderita,” pungkasnya.

Nyaris 1 Juta Spesimen Diuji, Positif Capai 66.226

Kasus Covid-19 harian secara nasional bertambah 1.268 kasus baru pada Selasa (7/7). Sehingga kini, totalnya sudah sebanyak 66.226 orang terinfeksi Covid-19.

Pertambahan kasus positif tersebut berasal dari hasil uji spesimen harian sebanyak 17.816. Jika ditotalkan, hingga saat ini, jumlah spesimen yang diuji sudah hampir mencapai 1 juta spesimen atau secara rinci yakni 946.054 spesimen. Pemeriksaan dilakukan dengan metode PCR dan Tes Cepar Molekuler (TCM).

Sebaran kasus positif terbanyak di 5 provinsi. Jawa Timur 280 kasus positif, 118 sembuh. Sulawesi Selatan 218 kasus positif, 45 sembuh. Jakarta 190 kasus positif, 241 sembuh. Jawa Tengah 140 kasus positif, 50 sembuh. Jawa Barat 79 kasus positif, 45 sembuh.

“Jumlah tes uji kita adalah 3.394 tes per 1 juta penduduk. Namun ada 5 provinsi dengan tes yang tinggi yakni Jakarta 26 ribu tes per 1 juta penduduk. Sumatera Barat 9 ribu per 1 juta penduduk. Bali 8 ribu tes per 1 juta penduduk. Sulawesi Selatan 6 ribu per 1 juta penduduk. Papua 5 ribu per 1 juta penduduk,” kata Jubir Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers, Selasa (7/7).

Sementara itu, kasus sembuh bertambah 866 orang menjadi 30.785 orang. Angka kematian bertambah 68 kasus sehingga menjadi 3.309 kasus kematian. “Beberapa provinsi melaporkan kasus sembuh lebih banyak yakni Kalimantan Selatan, Bali, Maluku, Kalimantan Timur, Sumatera Barat, Sulawesi Tengah, Aceh,” jelasnya.(ris/jpc)

Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 38.702 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 13.471. Sudah 456 kabupaten kota terdampak Covid-19.

“Kasus sembuh rata-rata masih 46,06 persen di bawah angka dunia 56,55 persen. Karena itu tetap patuhi protokol kesehatan, menjaga jarak, memakai masker, dan rajin mencuci tangan dengan sabun,” tegasnya. (ris/jpc)

Tiga Maling Tabung Gas Diringkus Polisi

Ilustrasi/Maling
Ilustrasi/Maling

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Tiga maling tabung gas ukuran 3 kilogram (Kg), WS Als Wah (17), Il alias Bejo (17) dan Widi Susanto alias Widi (40) ditangkap Polisi dari kediamannya masing – masing. Ketiganya ditangkap setelah mencuri tabung gas dari toko grosir tetangga mereka di Dusun IV, Gang Kapas II, Desa Kelambir Lima Kebun, Kecamatan Hamparan Perak, Deli Serdang.

Kanit Reskrim Iptu Hendri Simanjuntak, Selasa (7/7) mengatakan, penangkapan yang dilakukan terhadap tiga kawanan pencuri itu dengan adanya laporan Syamsul Bahri yang tertuang dalam laporan polisi Nomor : LP/ 60 /VI/2020/H. Perak, Tanggal 20 Juni 2020.

Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa ketiga warga Desa Klambir Lima tersebut, kedapatan mencuri tabung gas milik Syamsul Bahri yang bertetangga dengan para pelaku sebanyak 20 tabung. Ketika keberadaan para pelaku diketahui, polisi langsung mengambil tindakan terhadap para pelaku.

Korban Syamsul Bahri menyebutkan, terakhir kiosnya yang membuka usaha warung grosir, kehilangan 20 tabung Gas Elpiji. Syamsul juga menduga ketiganya telah berulang kali melakukan pencurian tabung gas miliknya, sehingga bila dijumlahkan korban sudah kehilang 100 unit tabung gas elpiji 3 Kg dengan kerugian mencapai Rp 13 juta.

Ketiga kawanan pencuri kini mendekam di sel Polsek Hamparan Perak. Barang bukti yang dicuri telah ditemukan dan diamankan di Mako Polsek Hamparan Perak .

“Tiga tersangka dan barang bukti dimankan. Kerkasnya segera dilimpahkan ke jaksa,” katanya. (fac)

Rekontruksi Penemuan Mayat di Sumur Sekolah, Diupah Rp800 Ribu, Tiga Tersangka Eksekusi Korban

REKONTRUKSI: Ridho Rahmadsyah, M Faisal Tanjung dan Agung Putra memperagakan 17 adegan perampokan dan pembunuhan saat rekontruksi.
REKONTRUKSI: Ridho Rahmadsyah, M Faisal Tanjung dan Agung Putra memperagakan 17 adegan perampokan dan pembunuhan saat rekontruksi.
REKONTRUKSI: Ridho Rahmadsyah, M Faisal Tanjung dan Agung Putra memperagakan 17 adegan perampokan dan pembunuhan saat rekontruksi.
REKONTRUKSI: Ridho Rahmadsyah, M Faisal Tanjung dan Agung Putra memperagakan 17 adegan perampokan dan pembunuhan saat rekontruksi.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Ingat kasus perampokan dan pembunuhan Rizky alias Wak Lo (19) yang mayatnya ditemukan di sumur sekolah TK Lahan PTPN II, Kecamatan Labuhan Deli beberapa pekan lalu. Tiga pelaku menjadi eksekusi pembunuhan itu menjalani rekontruksi di Mapolsek Medan Labuan, Selasa (7/7) pukul 09.00 WIB.

Dalam adegan yang diperagakan, tiga pelaku yang mengeksekusi korban diberi upah Rp800 ribu oleh temannya Julianus Hasan yang berstatus daftar pencarian orang (DPO) atas kasus pembunuhan tersebut.

Ketiga tersangka, Ridho Rahmadsyah alias Rido Buser (22), M Faisal Tanjung (23) dan Agung Putra Harahap (20) memperagakan sebanyak 17 adegan perampokan dan pembunuhan itu disaksikan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Cabjari Labuhan Deli.

Dalam adegan yang berlangsung, ketiga tersangka memiliki peran masing-masing, Ridho awalnya mengajak korban ke TKP berboncengan mengunakan sepeda motor milik korban, kemudian Ridho mengajak dua tersangka lainnya, Faisal dan Agung untuk menghabisi nyawa korban dengan imbalan uang Rp800 yang diperintahkan oleh Julianus Hasan.

Pembunuhan itu dilakukan ketiga tersangka, karena adanya pengakuan oleh Julianus Hasan yang kehilangan sepeda motor tak lain yang digunakan oleh korban. Lantas, ketiga tersangka sepakat menghabisi nyawa korban dengan membawanya ke sekolah TK di lahan PTPN.

Setibanya di lokasi, korban tak berkutik setelah dibekap para pelaku. Tersangka Agung memeluk korban dari belakang, tersangka Faisal memegang tangan korban sedangkan tersangka Ridho mengikat tangan dan kaki korban sebelum para tersangka memasukan kedalam sumur yang berada disekitar TKP.

Pada saat proses eksekusi berlangsung, korban sempat memohon agar tidak dimasukkan ke dalam sumur.”Tolong aku, tega kali abang samaku,” teriak korban ditirukan Ridho saat rekontruksi berlangsung. Selama rekontruksi berlangsung, para pelaku memperagakan 17 adegan disaksikan oleh keluarga korban.

“Tega kali mereka menghabisi nyawa adik kami, selama ini Ridho memang hanya berteman biasa dengan adik kami, karena mereka sama-sama main bola. Kalau dua pelaku lain kami tidak kenal,” ucap kakak korban, Nazwa.

Sementara, Kanit Resrim Iptu Andy Rahmadsyah mengatakan rekontruksi digelar untuk melengkapi berkas acara pemeriksaan dan sekaligus untuk mencocokkan data-data yang kita peroleh agar setelah dilimpahkan ke jaksa agar tidak ditemukan kejanggalan.

“Salah satu tersangka masih DPO, motif para pelaku menghabisi korban atas suruhan tersangka yang masih DPO yang memberi imbalan Rp800 ribu kepada ketiga pelaku. Untuk pelaku yang DPO masih kita lakukan pengejaran,” ujarnya. (fac)

Dua Pelaku Curanmor Ditembak Polisi

TEMBAK: Polisi menembak kaki Bayu Bajra dan Ibrahim karena melawan sewaktu pengembangan kasus.
TEMBAK: Polisi menembak kaki Bayu Bajra dan Ibrahim karena melawan sewaktu pengembangan kasus.
TEMBAK: Polisi menembak kaki  Bayu Bajra dan Ibrahim  karena melawan sewaktu pengembangan kasus.
TEMBAK: Polisi menembak kaki Bayu Bajra dan Ibrahim karena melawan sewaktu pengembangan kasus.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Polsek Delitua meringkus dua pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang beraksi di Swalayan Diamond Jalan Karya Wisata, Pangkalan Mansyur, Medan Johor. Kedua pelaku ditembak kakinya karena melawan ketika dilakukan pengembangan kasus untuk pencarian barang bukti lainnya.

Kedua pelaku tersebut, Bayu Bajra (31) warga Jalan Abadi Gang Rukun, Kelurahan Balai Desa, Medan Sunggal, dan Ibrahim Alias Bulbul (36) warga Jalan Karya Jaya Gang Mustafa III, Pangkalan Mansyur, Medan Johor. Korbannya adalah Juliana (24) warga Jalan Rahmatsyah Gang Insaf, Kota Matsum I, Medan Area.

Kanit Reskrim Polsek Delitua Iptu Immanuel Ginting menyebutkan, semula kedua pelaku ditangkap dari tempat persembunyiannya di Jalan Karya Darma 1 Gang Karya Ikhlas 2, Pangkalan Mansyur, Medan Johor, Senin (6/7) malam sekira pukul 21.00 WIB. Keduanya ditangkap atas dasar laporan korbannya, yang kehilangan sepeda motor di Swalayan Diamond, Kamis (2/7) malam sekira pukul 20.45 WIB.

“Korban memarkirkan sepeda motornya di pelataran parkir untuk belanja. Namun ketika usai belanja korban tak melihat lagi kendaranya,” ungkap Immanuel, Selasa (7/7).

Dikatakannya, dari kedua pelaku disita barang bukti kunci L dan mata kunci T. Kemudian, 1 unit motor Honda Beat Street warna hitam BK 6606 AJG yang digunakan pada saat melakukan pencurian. Polisi turut mengamankan Bolang sebagai penada. (ris)

Sidang Kurir Sabu Seberat 30 Kg, Tiga Warga Aceh Dituntut Seumur Hidup

Palu Hakim-Ilustrasi
Palu Hakim-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tiga warga Aceh masing-masing Firmansyah alias Firman (42) Fikri Ambia alias Indra (29) dan Marzuki dituntut Jaksa selama seumur hidup. Ketiga terdakwa dinyatakan bersalah menjadi kurir sabu seberat 30 kg, dalam sidang virtual di ruang Cakra 3 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Selasa (7/7).

Dalam nota tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) Salman, ketiga terdakwa melanggar Pasal 114 Ayat (2) Jo Pasal 132 Ayat (1) UU RI No 35 tahun 2009 tentang Narkotika.

“Meminta kepada majelis hakim agar menjatuhkan hukuman kepada terdakwa Firmansyah alias Firman, Fakri Ambia alias Indra dan terdakwa Marzuki dengan hukuman penjara masing-masing seumur hidup,” ucapnya di hadapan majelis hakim yang diketuai Mian Munthe.

Dalam amar tuntutan JPU, hal yang memberatkan ketiga terdakwa karena tidak mendukung program pemerintah dalam hal memberantas peredaran narkoba. “Hal yang meringankan tidak ada,” kata jaksa lagi.

Usai mendengarkan tuntutan dari JPU, majelis hakim menunda persidangan pekan depan dengan agenda nota pembelaan (pledoi) para terdakwa.

Mengutip surat dakwaan JPU, berawal pada 16 Oktober 2019 terdakwa Firman menemui Marzuki untuk mengajak ke Medan. Diwaktu bersamaan, muncul mobil Xpander yang dikendarai Fakri Ambia bersama Ngah (DPO).

Setelah itu, Ngah memasukkan 2 buah tas warna merah kombinasi hitam berisi sabu seberat 30 kg ke mobil yang dikendarai terdakwa Fakri dan Firman. Lalu, terdakwa Marzuki bersama Ngah berangkat ke Medan menggunakan mobil Xpander dan terdakwa Fakri dan Firman mengendarai mobil Innova.

Sesampainya di Medan-Stabat Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat, Ngah memutuskan berhenti disebuah masjid. Ternyata, Ngah telah menyadari ada yang tidak beres dalam perjalanan mereka ke Medan.

Setelah itu, Ngah menyuruh Marzuki untuk mencari makan. Tak lama, Ngah menemui Marzuki di warung nasi tak jauh dari Masjid, dan menyerahkan kunci mobil. Disitu, Ngah menyuruh terdakwa Muzakir untuk pergi menggunakan bus.

Belum sempat menaiki bus. Petugas Ditresnarkoba Poldasu menghampirinya dan mengintrogasi. Petugas menemukan 2 tas berisi sabu 30 kg di mobil Avanza di jok belakang.

Selanjutnya petugas menanyakan keberadaan Ngah teman Marzuki. Namun, Marzuki mengaku tak mengetahuinya, setelah Ngah melihat mobil yang ditumpangi terdakwa Fakri dan Firman diberhentikan polisi. (man)

Gelar Program Tinc Batch 5, Telkomsel Perkuat Kolaborasi Bersama Inovator Membangun Ekosistem Digital di Indonesia

Pada Batch 5 kali ini Telkomsel berinovasi dengan menghadirkan Tinc Unique Values yang memberikan tiga manfaat lebih bagi peserta, yaitu Market Access, Go To Market and Sales Channels, serta Innovation Lab. Untuk melakukan pendaftaran Tinc Batch 5 sekaligus mendapatkan informasi lebih lanjut dari program tersebut, dapat mengakses Tinc.id serta akun sosial media resmi Tinc di Instagram, Twitter, dan LinkedIn.
Pada Batch 5 kali ini Telkomsel berinovasi dengan menghadirkan Tinc Unique Values yang memberikan tiga manfaat lebih bagi peserta, yaitu Market Access, Go To Market and Sales Channels, serta Innovation Lab. Untuk melakukan pendaftaran Tinc Batch 5 sekaligus mendapatkan informasi lebih lanjut dari program tersebut, dapat mengakses Tinc.id serta akun sosial media resmi Tinc di Instagram, Twitter, dan LinkedIn.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Program Telkomsel Innovation Center (Tinc) kembali membuka kesempatan bagi seluruh talenta unggul terutama di bidang teknologi digital dari berbagai daerah di Indonesia untuk berkolaborasi mengakselerasikan negeri dengan menghasilkan solusi yang bermanfaat bagi masyarakat lewat Tinc Batch 5. Pada edisi tahun ini, program Tinc fokus pada pengembangan inovasi di bidang Internet of Things (IoT), machine learning, artificial intelligence, teknologi periklanan, financial technology (fintech), dan solusi berbasis digital lainnya sebagai penunjang penguatan ekosistem digital dalam setiap fase kehidupan masyarakat.

Vice President Corporate Strategy Telkomsel Andi Kristanto mengatakan, “Pada Tinc Batch 5 2020, kami menargetkan untuk bisa berkolaborasi dengan para innovator local melalui beragam solusi digital dari berbagai daerah di Indonesia. Sebagai program corporate accelerator dari Telkomsel, Tinc konsisten menjadi sarana inkubasi yang mampu mendampingi para inovator lokal untuk menghasilkan dan mengembangkan solusi digital terhadap berbagai masalah di tengah-tengah masyarakat. Hal tersebut pun sejalan dengan semangat Telkomsel dalam memaknai usia ke-25 dengan memperkuat kolaborasi, termasuk bersama inovator, untuk terus bergerak maju mengakselerasikan negeri memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.”

Sejak awal digulirkan, Tinc secara khusus dihadirkan Telkomsel sejalan dengan transformasi Telkomsel sebagai leading digital telco company, bersama dengan pilar inovasi digital lainnya yaitu The NextDev dan Telkomsel Mitra Inovasi (TMI). Ketiga pilar inovasi digital ini ditujukan sebagai platform yang dapat menjadi penyokong ekosistem digital Indonesia.

Meski ketiganya memiliki kesamaan misi dalam membangun ekosistem bagi para pegiat startup, namun The NextDev, Tinc dan TMI memiliki fokus yang berbeda dalam memberikan kontribusi pada berbagai tahap perkembangan startup. The Nextdev berfokus sebagai talent scouting dan social impact, Tinc sebagai wadah untuk berakselerasi dan berkomersialisasi bersama Telkomsel, dan TMI berfokus pada strategic investment.

Tinc sendiri telah berlangsung sejak 2018. Sepanjang penyelenggaraannya, Tinc konsisten untuk menampung berbagai solusi digital dari para inovator dan telah menyeleksi 19 solusi yang berhasil memasuki tahap proses inkubasi. Tidak sebatas itu, Tinc pun memberi kesempatan bagi para inovator Tanah Air yang memiliki potensi untuk bisa menjalin kolaborasi secara komersial bersama Telkomsel. Dengan kolaborasi tersebut, Telkomsel turut membuka akses masuk ke pasar pelanggan dan mitra retail Telkomsel, menghubungkan dengan investor, memberikan dukungan pendanaan, hingga melakukan pendampingan ke proses komersialisasi produk.

Untuk tahap pendaftaran, program Tinc Batch 5 secara  resmi telah dibuka sejak 15 Juni 2020. Berbeda dengan edisi-edisi sebelumnya, kali ini Telkomsel berinovasi dengan menghadirkan Tinc Unique Values yang memberikan tiga manfaat lebih bagi peserta, yaitu Market Access, Go To Market and Sales Channels, serta Innovation Lab (Testing Lab IoT dan 5G, Sandboxing Platform, serta Development Kit).

Tinc Unique Values akan memperkuat proses pengembangan inovasi di dalam Tinc yang terdiri dari dua tahap, yaitu inkubasi (prototyping, proof of concept) dan akselerasi (piloting, commercial), dengan pelaksanaan yang berlangsung selama 3 sampai 12 bulan.

Sebagai wujud nyata dari komitmen tersebut telah dilakukan Telkomsel dengan memasukkan Intelligent Tank Monitoring System (INTANK), yang merupakan salah satu solusi inovatif yang lahir dari Tinc, ke dalam ekosistem layanan unit bisnis Telkomsel IoT. INTANK sendiri merupakan solusi manajemen perangkat yang mampu memberikan visibilitas aset likuid secara real-time.

Pemanfaatan INTANK memungkinkan penggunanya untuk melakukan fungsi pengendalian dan pengawasan terhadap aset likuid miliknya dengan optimasi suplai dan pemeliharaan prediktif, sekaligus mendapatkan insight bisnis melalui dashboard terintegrasi. Selain itu Tinc telah berhasil melahirkan solusi di ranah agritech seperti eFishery (automated feeding system), Jala (smart water quality monitoring) dan Mertani (smart plantation solution).

“Inovasi menjadi hal yang tidak bisa ditawar lagi saat ini, terlebih Indonesia tengah menghadapi Revolusi Industri 4.0 dengan otomatisasi yang semakin kompleks. Maka dari itu, Tinc yang didukung penuh oleh Telkomsel akan terus bergerak maju untuk mendorong lebih banyak lagi kehadiran solusi digital praktis yang juga memiliki nilai jual secara komersial bagi masyarakat secara luas.

Hal tersebut tentunya sejalan dengan komitmen Telkomsel sebagai leading digital telco company untuk mendampingi setiap fase kehidupan masyarakat dan terus bergerak maju bersama-sama menjadi generator transformasi digital di Indonesia,” tutup Andi.(*)

Gelar The NextDev Hub Virtual Talks, Telkomsel Dorong Komunitas Startup dan Penggiat Ekosistem Digital untuk Terus Berinovasi Menghadapi Kenormalan Baru

Suasana The NextDev Hub Virtual Talks yang digelar Telkomsel sebagai salah satu inisiatif CSR yang ditujukan bagi para startup, penggiat ekosistem digital, pelaku bisnis, dan masyarakat secara umum untuk membantu mereka mengatasi masalah sosial hingga ekonomi, termasuk di tengah pandemi dan kenormalan baru. The NextDev Hub Virtual Talks menghadirkan rangkaian diskusi panel, webinar dan loka karya yang diselenggarakan melalui YouTube Live dan akan diselenggarakan hingga akhir tahun 2020. Informasi lebih lanjut mengenai The NextDev Hub Virtual Talks dapat diperoleh di akun media sosial resmi The NextDev @thenextdev.
Suasana The NextDev Hub Virtual Talks yang digelar Telkomsel sebagai salah satu inisiatif CSR yang ditujukan bagi para startup, penggiat ekosistem digital, pelaku bisnis, dan masyarakat secara umum untuk membantu mereka mengatasi masalah sosial hingga ekonomi, termasuk di tengah pandemi dan kenormalan baru. The NextDev Hub Virtual Talks menghadirkan rangkaian diskusi panel, webinar dan loka karya yang diselenggarakan melalui YouTube Live dan akan diselenggarakan hingga akhir tahun 2020. Informasi lebih lanjut mengenai The NextDev Hub Virtual Talks dapat diperoleh di akun media sosial resmi The NextDev @thenextdev.
Suasana The NextDev Hub Virtual Talks yang digelar Telkomsel sebagai salah satu inisiatif CSR yang ditujukan bagi para startup, penggiat ekosistem digital, pelaku bisnis, dan masyarakat secara umum untuk membantu mereka mengatasi masalah sosial hingga ekonomi, termasuk di tengah pandemi dan kenormalan baru. The NextDev Hub Virtual Talks menghadirkan rangkaian diskusi panel, webinar dan loka karya yang diselenggarakan melalui YouTube Live dan akan diselenggarakan hingga akhir tahun 2020. Informasi lebih lanjut mengenai The NextDev Hub Virtual Talks dapat diperoleh di akun media sosial resmi The NextDev @thenextdev.
Suasana The NextDev Hub Virtual Talks yang digelar Telkomsel sebagai salah satu inisiatif CSR yang ditujukan bagi para startup, penggiat ekosistem digital, pelaku bisnis, dan masyarakat secara umum untuk membantu mereka mengatasi masalah sosial hingga ekonomi, termasuk di tengah pandemi dan kenormalan baru. The NextDev Hub Virtual Talks menghadirkan rangkaian diskusi panel, webinar dan loka karya yang diselenggarakan melalui YouTube Live dan akan diselenggarakan hingga akhir tahun 2020. Informasi lebih lanjut mengenai The NextDev Hub Virtual Talks dapat diperoleh di akun media sosial resmi The NextDev @thenextdev.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Telkomsel terus bergerak maju memperkuat dampak positif bagi masyarakat dengan membantu mengatasi masalah sosial hingga ekonomi, termasuk di tengah pandemi dan kenormalan baru. Komitmen tersebut kini diwujudkan melalui The NextDev Hub Virtual Talks, sebuah inisiatif corporate social responsibility (CSR) yang diselenggarakan melalui YouTube Live.

The NextDev Hub Virtual Talks menghadirkan rangkaian diskusi panel, webinar dan loka karya (workshop) yang diselenggarakan melalui siaran langsung di platform YouTube. Topik-topik yang dibahas dalam acara tersebut meliputi kondisi industri terkini, manajemen bisnis, dan perkembangan terbaru di dunia digital. Hal tersebut dimaksudkan untuk membantu para startup, penggiat ekosistem digital, pelaku bisnis, dan masyarakat secara umum agar terus produktif dan berinovasi dalam beradaptasi di tengah pandemi dan kenormalan baru.

Vice President Corporate Communications Telkomsel Denny Abidin mengatakan, “Di usia yang ke-25, Telkomsel terus memperkuat kehadirannya di tengah masyarakat dengan menginisiasi cara-cara baru dalam melakukan berbagai hal, termasuk di tengah pandemi dan kenormalan baru.

Melalui The NextDev Hub Virtual Talks, Telkomsel sebagai leading digital telco company berupaya untuk mendampingi dan membantu komunitas startup, pelaku ekosistem digital hingga masyarakat umum untuk beradaptasi dan tak henti berinovasi untuk dapat terus meningkatkan produktivitas dalam menghadapi perubahan yang tidak terhindarkan dalam masa sekarang ini.”

Edisi pertama The NextDev Hub atau The NextDev Hub Virtual Talks #1 sudah terlebih dahulu diselenggarakan pada bulan Mei 2020 dengan membahas topik mengenai inisiatif-inisiatif yang dilakukan oleh startup untuk menghadapi COVID-19.

Sedangkan The NextDev Hub Virtual Talks #2 baru saja diselenggarakan pada Kamis, 2 Juli 2020 dengan menghadirkan dua topik diskusi panel, yaitu tentang perilaku konsumen setelah pandemi melanda serta perubahan dalam pembuatan dan konsumsi konten.

Topik pertama menjelaskan perubahan perilaku konsumen yang lebih mengadopsi teknologi di kehidupan sehari-hari akibat pandemi. Diprediksi, remote learning, online fitness, dan telemedicine akan menjadi aktivitas yang diutamakan oleh konsumen di kenormalan baru. Sedangkan di topik kedua, para panelis mengungkapkan peningkatan konsumsi konten secara online sejak pandemi merebak, mulai dari musik hingga edukasi.

Dari situ, perluasan platform dibutuhkan para kreator konten untuk memenuhi pertumbuhan permintaan dari masyarakat. Pada The NextDev Hub Virtual Talks #2 ini, lebih dari 170 peserta ikut berpartisipasi dan berbagi pengetahuan dengan para panelis yang berasal dari berbagai industri, seperti Chelly Triwibowo (CEO Tukangsayur.co), Muhammad Irfan Agia (Consumer Insight Lead LinkAja), Vera Shiska (Head of Digital Hakuhodo Indonesia), dan Medy Renaldy (Content Creator).

Rangkaian The NextDev Hub Virtual Talks akan terus berlangsung hingga bulan Desember 2020, dengan beragam topik yang dikurasi khusus untuk membantu para penggiat ekosistem digital, mulai dari startup, entrepreneur, pelaku bisnis, hingga masyarakat secara umum agar dapat terus berinovasi.

Topik yang dipilih antara lain adalah cara mengembangkan bisnis dengan menggunakan fitur cloud, strategi pemasaran yang tepat untuk mengembangkan startup, hingga panduan keuangan untuk manajemen startup. Informasi lebih lanjut mengenai The NextDev Hub Virtual Talks dapat diperoleh di akun media sosial resmi The NextDev @thenextdev.

“Kami harap, The NextDev Hub Virtual Talks dapat mengakselerasikan adaptasi para pelaku industri maupun masyarakat secara pribadi terhadap masa penuh tantangan saat ini. Kami pun mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama menghadirkan cara-cara baru dalam menjalani kehidupan melalui optimalisasi teknologi digital. Semoga kita semua diberikan kekuatan dan kesehatan dalam menjalani kenormalan baru ini dengan baik,” tutup Denny.

Spanduk Balon Kada Sergai Marak di Batang Pohon, Farida Hanum: Merusak Lingkungan Hidup

SPANDUK: Orang suruhan oknum Kades (DS), berinisial (R) memasang spanduk Balon Bupati dan Wakil balon Bupati Sergai yang dipajang di pohon, Selasa (23/6).
SPANDUK: Orang suruhan oknum Kades (DS), berinisial (R) memasang spanduk Balon Bupati dan Wakil balon Bupati Sergai yang dipajang di pohon, Selasa (23/6).
SPANDUK: Orang suruhan oknum Kades (DS), berinisial (R) memasang spanduk Balon Bupati dan Wakil balon Bupati Sergai yang dipajang di pohon, Selasa (23/6).
ilustrasi

SERGAI, SUMUTPOS.CO – Maraknya spanduk maupun baliho mengatasnamakan salah satu Bakal Calon (Balon) Bupati dan Wabup Sergai yang dipasangi di batang pohon, dinilai dapat merusak lingkungan hidup dan menyalahi aturan.

Pemasangan spanduk baliho, dinilai tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Alumni Madrasah Kaderisasi Nahdlatul Ulama (MKNU) angkatan 199, Farida Hanum, pun angkat bicara saat temu Pers di Wangi Kopi, Jalan Kabupaten Desa Kota Galuh Kecamatan Perbaungan, Minggu (5/7).

Farida mengatakan, seharusnya untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat balon tersebut melakukan kerja menyampaikan Visi dan misi setelah pendaftaran calon Bupati dan Wakil bupati agar bisa mendapat simpati dari masyarkat.

“Tentunya, pemasangan spanduk dengan cara dipaku dipohon sudah jelas merusak lingkungan hidup. Selain itu, juga merusak Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang ada, seperti merusak keindahan alam sekitar,” sebut Farida

Menurutnya, setiap seluruh tahapan kegiatan Pemilu maupun Pilkada sudah diatur tentang jadwal pemasangan spanduk maupun baliho. Ternyata, sebelum jadwal itu dimulai salah satu balon sudah memasang spanduk maupun balihoyang dipasang pada pohon, karena ini dapat merusak lingkungan hidup.

“Seharusnya Bawaslu dan Dinas Lingkungan hidup harus tanggap dan segera berkordinasi dengan pihak terkait atas maraknya spanduk maupun baliho balon yang marak dipasang dipohon dengan cara dipaku,” tutur Farida.

Farida pun mengakui, sejauh ini Bawaslu Sergai belum bisa bertindak untuk menertibkan spanduk maupun baliho itu, karena ini memang belum masuk tahapan Pilkada. Begitupun Bawaslu harus berkordinasi dengan Pemkab Sergai untuk menertibkan spanduk dan baliho.

Karena ini belum masuk tahapan Pilkada, seharusnya ini menjadi kewenangan Pemkab Sergai melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sebagai penerapan perda untuk dapat menertibkan dan membersihkan spanduk dan baliho itu.

“Seharusnya Dinas Lingkungan Hidup bertindak tegas untuk menertibkan dan membersihkan baliho maupun spanduk itu,” kata Farida. (sur)

Jalinsum Batu Jomba Tapsel Rusak Parah

RUSAK PARAH: Ruas Jalan Tarutung-Sipirok tepatnya di Batu Jomba, Kabupaten Tapsel, rusak parah dan sudah bertahun-tahun tidak ditangani maksimal oleh pemerintah pusat. Foto diambil pada 19 Juni 2020.PRAN HASIBUAN/SUMUT POS.
RUSAK PARAH: Ruas Jalan Tarutung-Sipirok tepatnya di Batu Jomba, Kabupaten Tapsel, rusak parah dan sudah bertahun-tahun tidak ditangani maksimal oleh pemerintah pusat. Foto diambil pada 19 Juni 2020.PRAN HASIBUAN/SUMUT POS.
RUSAK PARAH: Ruas Jalan Tarutung-Sipirok tepatnya di Batu Jomba, Kabupaten Tapsel, rusak parah dan sudah bertahun-tahun tidak ditangani maksimal oleh pemerintah pusat. Foto diambil pada 19 Juni 2020.PRAN HASIBUAN/SUMUT POS.
RUSAK PARAH: Ruas Jalan Tarutung-Sipirok tepatnya di Batu Jomba, Kabupaten Tapsel, rusak parah dan sudah bertahun-tahun tidak ditangani maksimal oleh pemerintah pusat. Foto diambil pada 19 Juni 2020.PRAN HASIBUAN/SUMUT POS.

TAPSEL, SUMUTPOS.CO – Sudah bertahun-tahun Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Batu Jomba, Kabupaten Tapanuli Selatan, rusak parah. Padahal, ruas jalan ini merupakan jalur vital penghubung Kota Tarutung-Kota Sipirok.

Betapa perut terguncang, lidah seakan keluar saat melintasi sepanjang jalinsum itu, terutama di titik terparah sekira 2 Km. Beberapa titik sudah sangat sulit dilalui kendaraan yang melintas. Di dua jalur yang parah itu, jurang di sisi jalan dan tebing seakan menanti korban.

Ini dirasakan Sumut Pos pada 19 Juni 2020, saat melintasi jalinsum Batu Jomba yang kupak kapik. Permukaan jalan bebatuan, berlumpur saat musim hujan. Ketika matahari terik, permukaannya diselimuti debu. Sementara bagi pengendara sepeda motor, wajarnya memakai masker guna menghindari debu jalanan di ruas Batu Jomba-Aek Latong, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan tersebut.

Seorang sopir taxi Medan-Padang Sidempuan, Anto, mengungkapkan sudah menjadi ‘makanan’ sehari-hari bagi para sopir lintas via Sipirok-Tarutung, akan kondisi jalinsum Batu Jomba. Pun begitu, belum ada penanganan maksimal dari pemerintah untuk memperbaiki jalan rusak itu.

“Apa harus seperti Aek Latong dulu, ada korban baru diperbaiki. Kalau truk dan kendaraan pribadi, sudah sering terguling di Batu Jomba. Sudah macam pemandangan sehari-hari melihat kendaraan tersebut jatuh dan terperosok,” ungkapnya.

Memang, selama tiga tahun jadi sopir taksi lintas, ia mengaku belum ada korban tewas di jalinsum Batu Jomba. Namun, diharapnya pemerintah punya kepedulian dan rasa kemanusiaan akan kondisi tersebut.

“Sering juganya kita lihat diperbaiki jalan Batu Jomba itu, tapi tetap saja rusak lagi. Informasinya, di bawah jalan itu tanahnya berair sama seperti kondisi Aek Latong. Jadi ketika diaspal tanahnya amblas lagi. Tapi kalau pemerintah ada kemauan, tak ada yang tak bisa dikerjakan. Tengok aja Aek Latong, bisa kan bagus jalannya,” katanya.

Ketika melintas saat pergi-pulang dari Jalinsum Batu Jomba, Sumut Pos melihat ditiap titik ada masyarakat sekitar yang berjaga. Mereka membawa kardus berukuran sedang, meminta uang seikhlasnya dari setiap kendaraan yang lewat. Seperti telah diorganisir dengan rapi, sebagian masyarakat ada yang bertugas menderek kendaraan bermotor yang terperosok dalam lumpur. Alat berat juga standby tersedia di daerah itu.

“Siang hari bapaknya yang tugas, jika malam hari gantian anaknya yang kerja. Jadi uda macam mata pencaharian sama mereka di sana. Gak ke mana kalau mobil pribadi bayar Rp100 ribu jika pakai derek mereka. Kalau truk dan bus, mungkin bisa sampai bayar Rp200 ribu. Mau tak mau kan harus dibayar juga, namanya kita butuh bantuan,” ungkap Anto lagi.

Kepala Bidang Perencanaan dan Evaluasi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Sumut, Iswahyudi, mengatakan ruas Jalan Tarutung-Sipirok tersebut berstatus jalan nasional. Dengan demikian, ia sarankan akan lebih tepat jika ditanyakan langsung dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II.

“Lebih baik begitu. Ini ruas jalan nasional, bukan kewenangan provinsi. Setiap tahun ada kami sampaikan masalah ini melalui konreg ke-PU-an. Hanya saja saya tak tau bagaimana tindak lanjutnya tahun ini,” katanya.

Sayang, hingga berita ini dikirimkan ke redaksi, Kepala BBPJN II, Slamat Rasidi, enggan menjawab konfirmasi Sumut Pos ihwal kondisi jalan rusak tersebut. (prn)