25 C
Medan
Sunday, December 28, 2025
Home Blog Page 4248

Minta Kejelasan Bantuan Sosial, Warga Geruduk Kantor Dinsos Medan

GERUDUK: Warga menggeruduk Kantor Dinsos Medan di Jalan Pinangbaris (TB Simatupang), Jumat (8/5), kemarin.
GERUDUK: Warga menggeruduk Kantor Dinsos Medan di Jalan Pinangbaris (TB Simatupang), Jumat (8/5), kemarin.
GERUDUK: Warga menggeruduk Kantor Dinsos Medan di Jalan Pinangbaris (TB Simatupang), Jumat (8/5), kemarin.
GERUDUK: Warga menggeruduk Kantor Dinsos Medan di Jalan Pinangbaris (TB Simatupang), Jumat (8/5), kemarin.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kota Medan kedatangan puluhan warga yang memprotes minimnya informasi soal sejumlah Bantuan Sosial (Bansos) yang ditujukan kepada masyarakat miskin yang saat ini sedang mengalami dampak sosial dari pandemi Covid-19.

Puluhan warga yang mendatangi Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kota Medan yang berada di Jalan Pinangbaris (TB Simatupang) Kota Medan itu juga sekaligus mempertanyakan secara detail syarat dan proses untuk mendapatkan bantuan tersebut, terutama soal dana bantuan sosial terkait Covid-19.

Kepada Sumut Pos, Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Kota Medan, Fakhruddin Harahap membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan pihaknya telah menjawab semua pertanyaan yang diajukan masyarakat saat mendatangi kantor Dinsos tersebut.

“Yang mau saya luruskan, mereka datang bukan untuk menanyakan soal BLT. Itu salah, tidak ada BLT (Bantuan Langsung Tunai), yang ada BST, yaitu Bantuan Sosial Tunai. Itu tidak boleh salah, karena bukan cuma namanya yang berbeda tapi juga programnya,” kata Fakhruddin Harahap kepada Sumut Pos, Jumat (8/5).

Walaupun keduanya merupakan program Kementerian, kata Fakhruddin, namun BST hanya diberikan sekaitan dengan dengan pandemi Covid-19 saja.

“Jumlahnya Rp600 ribu per bulan. Diberi selama 3 bulan dari bulan April hingga Juni 2020. Namun kita hanya bisa mengusulkan nama yang berhak mendapatkannya, yang menentukan tetap pusat karena bantuan itu datangnya dari pusat. Kita Dinsos hanya membantu soal pendataan saja,” ujarnya.

Dijelaskan Fakhruddin, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Kecamatan hingga kelurahan soal sosialisasi syarat mendapatkan Dana BST tersebut. Syarat-syarat tersebut nantinya diserahkan kepada kepala lingkungan masing-masing atau langsung diserahkan kepada pihak kelurahan.

“Pun begitu, Dinsos Medan siap menerima masyarakat yang datang langsung untuk memberikan syarat-syaratnya, yaitu dengan membawa Fotocopy KTP dan KK dengan menyertakan nomor kontak. Nanti lengkapnya lagi akan dibimbing oleh petugas kita di Dinsos, kita di Dinsos tidak pernah menolak masyarakat yang datang,” jawabnya.

Tetapi kembali lagi, kata Fakhruddin, bahwa Dinsos bukanlah pihak yang menentukan berhak atau tidaknya masyarakat tersebut dalam menerima bantuan. Selain itu, penerima BST juga memiliki syarat-syarat tertentu, seperti masyarakat penerima BST bukanlah masyarakat penerima manfaat program PKH, sembako dan bantuan tanggap darurat lainnya.

Ditanya soal bantuan dampak sosial Covid 19 tahap II dari Pemko Medan, lagi-lagi Dinsos berdalih masih dalam tahap pembahasan. “Itu kebijakannya ada di pak Plt (Walikota), sedang dibahas untuk yang tahap kedua,” pungkasnya. (map/ila)

Banyak Warga Keluhkan Tagihan Listrik Membengkak, PLN: Tarif Listrik Tidak Naik

I Made Suprateka
I Made Suprateka

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seperti yang dialami Nita Vebriani, warga Medan Tembung. Tagihan listrik miliknya tiap bulan berkisar Rp400 ribu. Namun pada bulan semalam, tagihan listriknya melonjak dua kali lipat menjadi Rp800 ribu.

“Apa karena PLN menggratiskan 400 VA dan memberikan diskon 50 persen untuk 900 VA yang subsidi, jadi kami menanggung untuk menutupi defisit keuangan PLN akibat pemberian gratis dan diskon itu? Apa kami yang tak dapat subsidi lantas menjadi korban?” ujar Nita yang mengadukan nasibnya kepada wartawan koran ini.

PLN pun menanggapi serius isu lonjakan tagihan listrik tersebut. Executive Vice President Communication and CSR PLN, I Made Suprateka mengatakan, adanya peningkatan tagihan rekening listrik bulan April disebabkan karena adanya selisih tagihan rekening di bulan sebelumnya. 

I Made Suprateka mengatakan, hal ini disebabkan PLN tertib melakukan kebijakan protokol physical distancing, yang menyebabkan petugas catat meter tidak bisa mengunjungi pelanggan untuk melakukan pencatatan meter secara langsung. Untuk itu tagihan didasarkan pada perhitungan rata-rata penggunaan listrik 3 bulan terakhir (Desember, Januari, Februari). 

Pada bulan Maret, lanjutnya, masyarakat sudah melakukan PSBB sehingga terjadi kenaikan konsumsi listrik akibat banyaknya aktivitas pelanggan di rumah. Hal ini menyebabkan terjadinya selisih antara jumlah penggunaan riil dengan pencatatan (yang didasarkan angka rata-rata seama tiga bulan). Selisih ini kemudian terakumulasi ke dalam rekening bulan april dan ditagihkan pada rekening bulan Mei.

“Untuk tagihan di bulan Mei dihitung dari tagihan di bulan April yang ter-pending dikarenakan PSBB. Petugas PLN tidak melakukan pengecekan karena PSBB jadi perhitungan di bulan April itu berdasarkan dari rata-rata bulan Desember, Januari dan Februari.” ungkapnya.

Ia menegaskan, bahwa PLN tidak menaikkan tarif listrik. Berdasarkan data PLN, konsumsi daya di tingkat rumah tangga selama bulan Maret dan April memang cenderung meningkat akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Sementara itu, General Manager Unit Induk Distribusi Jakarta Ikhsan Ahsaad mengatakan, PLN telah merespons secara cepat pengaduan-pengaduan terkait tagihan listrik yang diterima melalui Contact Center PLN 123.

Hingga Rabu (6/5), Khusus di DKI Jakarta, PLN telah berhasil menangani 2.200 pengaduan dari 2.998 pengaduan yg masuk. Tidak hanya itu, petugas di lapangan siap mendatangi rumah pelanggan apabila ditemukan ketidakwajaran tagihan. 

“Kami berupaya dengan cepat dan tepat dalam menyelesaikan pengaduan yang ada. Hingga saat ini lebih dari 73% pengaduan telah diselesaikan. Dari 2.200 yang sudah diselesaikan, 94% data nya sesuai dengan pemakaian pelanggan dibuktikan dengan stand meter pelanggan sesuai dengan data kWh meter PLN yang tertera disistem PLN,” ungkap Ikhsan Ahsaad.

Selain itu, lanjutnya, riwayat pemakaian listrik juga dapat dilihat melalui Aplikasi PLN Mobile yang dapat diunduh dari ponsel dan website www.pln.co.id

“Bagi pelanggan yang ingin melakukan pengecekan terhadap catatan pemakaian listrik bisa dilakukan melalui Aplikasi PLN Mobile, website www.pln.co.id, dan Contact Center PLN 123,” pungkasnya. (ila)

PT PHPO Salurkan Sembako kepada 80 Kepala Keluarga

BANTUAN: Manager PT PHPO KIM, Bahri Hasibuan dan Humas, Martua Muda Daulay saat menyalurkan bantuan untuk 80 KK. fachril/sumut pos
BANTUAN: Manager PT PHPO KIM, Bahri Hasibuan dan Humas, Martua Muda Daulay saat menyalurkan bantuan untuk 80 KK. fachril/sumut pos
BANTUAN: Manager PT PHPO KIM, Bahri Hasibuan dan Humas, Martua Muda Daulay saat menyalurkan bantuan untuk 80 KK. fachril/sumut pos
BANTUAN: Manager PT PHPO KIM, Bahri Hasibuan dan Humas, Martua Muda Daulay saat menyalurkan bantuan untuk 80 KK. fachril/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Peduli terhadap masyarakat terdampak wabah virus corona (Covid-19), PT Permata Hijau Palm Oleo (PHPO) kembali menyalurkan bantuan paket sembako di Dusun 19, Desa Saentis, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang, Jumat (8/5).

Manager PT PHPO KIM, Bahri Hasibuan didampingi oleh Humasnya, Martua Muda Daulay, mengatakan, mereka bersama tim CSR kembali menyalurkan bantuan sembako berupa beras, gula dan minyak kepada 80 Kepala Keluarga di Desa Saentis.

Bantuan yang diberikan diharapkan dapat membantu masyarakat didalam menghadapi wabah Covid 19 dan untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri 1441 H.

“Semoga, dengan bantuan yang telah diberikan perusahaan kepada masyarakat dapat meringankan beban terhadap dampak Covid-19. Bantuan ini juga untuk menyambut lebaran,” pungkas Bahri.

Pemberian bantuan paket sembako langsung dihadiri Kepala Desa Saentis, Asmawito dan Kepala Dusun 19, Yudo Irawan serta RT Dusun 19, Herman dengan dilakukan acara secara simbolis.

“Mewakili Pemerintahan Kabupaten dan Desa Saentis mengucapkan ribuan terima kasih kepada perusahaan PT PHPO yang telah konsisten membantu masyarakat. Saya sebagai Kepala Desa Saentis sangat mengapresiasi program2 PHPO yg trus menerus mendukung program pemerintah dalam percepatan penanggulangan wabah Covid 19 yang saat ini masih trus mewabah,” ucap Kades Saentis, Asmawito.

Asmawito mengaku, dengan adanya bantuan dari PT PHPO telah meringankan masyarakat untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri 1441 H, harapannya perusahaan semakin sukses dan dapat melewati segala macam cobaan khususnya wabah Covid 19 yang sangat mengganggu ekonomi.

“Kami ucapkan juga terima kasih kepada humas PT PHPO yang selalu berkordinasi dengan pihak pemerintahan desa untuk menjalankan program-program perusahaan khususnya bantuan CSR yang telah dilaksanakan secara rutin oleh perusahaan,” ujar Kades Saentis. (fac/ila)

Keluarga Tahan Sibarani Bagikan 950 Paket Sembako

SEMBAKO: Keluarga Tahan Sibarani saat menyerahkan paket sembako di Paroki ST Yoseph Parsoburan.
SEMBAKO: Keluarga Tahan Sibarani saat menyerahkan paket sembako di Paroki ST Yoseph Parsoburan.
SEMBAKO: Keluarga Tahan Sibarani saat menyerahkan paket sembako di Paroki ST Yoseph Parsoburan.
SEMBAKO: Keluarga Tahan Sibarani saat menyerahkan paket sembako di Paroki ST Yoseph Parsoburan.

PARSOBURAN, SUMUTPOS.CO – Keluarga Tahan Sibarani memberikan paket sembako kepada 950 Kepala Keluarga (KK) di Kecamatan Parsoburan pada Selasa (5/5). Paket ini diharapkan dapat meringankan masalah yang dihadapi masyarakat karena Covid-19.

Perwakilan keluarga, Robinson Sibarani mengatakan bantuan paket sembako yang diberikan untuk membantu saudara yang terdampak pandemi Corona. Karena untuk saat ini, yang dibutuhkan adalah saling membantu sehingga setiap masyarakat tetap semangat mejalani hidup.

“Ya, kita harus saling bahu membahu untuk mencegah virus ini. Kita semua tahu kondisi ekonomi saat ini sangat mencekik kalangan masyarakat bawah. Oleh karena itu, untuk meningkatkan semangat mereka, kita harus bersatu,” ujarnya.

Dijelaskannya, adapun isi dalam paket yang diberikan yaitu, beras, telur 1 papan, gula sebanyak 2 Kg, minyak goreng 2 Kg, mie instant 1 dus dan masker.

Robinson mengharapkan, bahwa apa yang dilakukannya dapat menjadi inspirasi bagi siapa saja untuk segera melihat sekitarnya dan saling membantu untuk sesama.

Seperti diketahui, dalam paket, keluarga Tahan Sibarani juga menyelipkan masker dengan harapan dapat digunakan oleh warga yang menerima saat berada di luar rumah. “Kami harapkan dengan bantuan ini masyarakat dapat menjaga diri untuk tetap sehat,pakai masker dan selalu mengikuti anjuran dari pemerintah,” tutupnya. (mag-7/ram)

Bupati Taput Bantu 1.985 Sopir se-Taput

BANTUAN: Bupati Taput, Nikson Nabanan saat menyerahkan bantuan kepada perwakilan sopir se-Tapanuli Utara.
BANTUAN: Bupati Taput, Nikson Nabanan saat menyerahkan bantuan kepada perwakilan sopir se-Tapanuli Utara.

TAPUT, SUMUTPOS.CO – Bupati Tapanuli Utara Drs Nikson Nababan, M Si didampingi Sekretaris Daerah Indra Sahat Simaremare, Direktur RSUD Tarutung, Kadis Kesehatan Alexander Gultom, Kabag Tapem Josua Situmeang dan Kabag Perencanaan dan Keuangan Sasma Situmorang memberikan bantuan sembako kepada 1.985 sopir dari seluruh kecamatan se-Tapanuli Utara, di Rumah Dinas Bupati, Tarutung, Jumat, (8/5).

Selain para sopir, Bupati juga memberikan bantuan sembako kepada 17 warga pekerja teratak pesta serta 81 orang pelaku usaha di Salib Kasih yang bekerja sebagai pedagang, fotografer dan juru parkir di lokasi wisata tersebut.

“Semua masyarakat wajib dibantu tapi kita utamakan yang paling terdampak dari wabah pandemi Corona. Perlu pertimbangan matang Pemerintah karena kita tidak tahu sampai kapan pandemi berlangsung. Pada tahap awal kita sudah berikan BLT pada warga di 11 kelurahan, bantuan kepada mahasiswa asal luar Tapanuli Utara yang tidak pulang kampung, para pelaku musik pesta, pekerja salon, pengemudi becak bermotor, para mandor terminal serta karyawan hotel dan catering,” ujar Nikson Nababan.

Bupati mengungkapkan bahwa virus ini bukan hanya berdampak pada Sumatera Utara dan Indonesia, tetapi seluruh dunia. Untuk menanggulanginya, dana pembangunan dipangkas dan dialihkan untuk penanganan Covid-19.

“ Saya juga berharap agar bapak sekalian turut menghimbau masayarakat untuk selalu menjaga jarak, semua wajib pakai masker, perduli lingkungan sekitar kita termasuk pendatang dari zona merah,” tambah Bupati.

Dijelaskan juga bahwa bantuan tersebut merupakan bantuan Pemerintah dan juga sumbangan para donatur.

“Berapapun nilai bantuan yang mampu diberikan ini, kita wajib syukuri karena inilah jalan terbaik saat ini. Mari doakan agar wabah ini cepat berlalu dan kita semua dapat beraktifitas seperti biasa, semoga perekonomian kita cepat pulih kembali,” ucap Bupati yang dilanjutkan doa bersama yang dipimpin salah seorang penerima bantuan.

Seluruh bantuan diserahkan Bupati secara simbolis kepada masing-masing komunitas dan berpesan kepada 15 Camat agar dapat secepat mungkin menyalurkannya kepada para penerima. (rel/des/ram)

Gojek dan Mitranya Bagikan Ratusan Paket Makanan Untuk Tenaga Medis di Medan

BINJAI: Paket makanan dari merchant GoFood ‘Meuligoe Kupi Atjeh’ disampaikan kepada para tenaga medis di RS Artha Medica Binjai. Inisiatif ini merupakan bagian dari dukungan Gojek dan mitranya kepada Para ‘Pahlawan’ Tenaga Kesehatan di Garis Depan Covid-19.
BINJAI: Paket makanan dari merchant GoFood ‘Meuligoe Kupi Atjeh’ disampaikan kepada para tenaga medis di RS Artha Medica Binjai. Inisiatif ini merupakan bagian dari dukungan Gojek dan mitranya kepada Para ‘Pahlawan’ Tenaga Kesehatan di Garis Depan Covid-19.
BINJAI: Paket makanan dari merchant GoFood ‘Meuligoe Kupi Atjeh’ disampaikan kepada para tenaga medis di RS Artha Medica Binjai. Inisiatif ini merupakan bagian dari dukungan Gojek dan mitranya kepada Para ‘Pahlawan’ Tenaga Kesehatan di Garis Depan Covid-19.
BINJAI: Paket makanan dari merchant GoFood ‘Meuligoe Kupi Atjeh’ disampaikan kepada para tenaga medis di RS Artha Medica Binjai. Inisiatif ini merupakan bagian dari dukungan Gojek dan mitranya kepada Para ‘Pahlawan’ Tenaga Kesehatan di Garis Depan Covid-19.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Suaranya terdengar lelah karena baru menyelesaikan shift malam sepanjang 9 jam, tapi semangatnya tetap tergaung. Ners Evawan Sinambela adalah seorang perawat yang bekerja di Rumah Sakit USU Medan.

“Sebagai seorang perawat di ruangan isolasi COVID-19, setiap hari saya mengurus pengidap corona, dari yang kasusnya ringan sampai berat. Dalam sehari, dengan menggunakan hazmat (pakaian dekontaminasi) dan alat pelindung diri (APD) lainnya saya harus berada di ruangan isolasi selama berjam-jam, dan hanya bisa melepas APD saat istirahat.” jelasnya.

Dokter Hana, seorang dokter pelayanan medis di RS Bunda Thamrin juga mengungkapkan bahwa selama pandemic beban kerja semakin sibuk, karena selain tugas rutin, ia juga harus mempersiapkan APD dan nutrisi petugas.

DUKUNGAN: Paket makanan dari merchant GoFood ‘Chicken Crush’ disampaikan kepada para tenaga medis di RS Bunda Thamrin. Inisiatif ini merupakan bagian dari dukungan Gojek dan mitranya kepada Para ‘Pahlawan’ Tenaga Kesehatan di Garis Depan Covid-19.
DUKUNGAN: Paket makanan dari merchant GoFood ‘Chicken Crush’ disampaikan kepada para tenaga medis di RS Bunda Thamrin. Inisiatif ini merupakan bagian dari dukungan Gojek dan mitranya kepada Para ‘Pahlawan’ Tenaga Kesehatan di Garis Depan Covid-19.

Di seluruh dunia, para tenaga medis berjuang keras demi kesembuhan para pasien COVID-19, yang menguras tenaga fisik, mental bahkan psikologis mereka. Didorong oleh pemahaman tersebut, Gojek Medan berinisiatif merangkul para mitra GoFood untuk memberikan perhatian kepada para tenaga medis berupa donasi makanan.

Setiap hari selama bulan Ramadan ini, Gojek Medan bersama puluhan merchant kuliner telah membagikan 600 paket makanan kepada tenaga medis di berbagai rumah sakit termasuk RS Bunda Thamrin, RS Martha Friska, RSU Binjai dan RS USU. Paket makanan yang diberikan bervariasi, mulai dari penganan seperti pisang lumer, donat siram, bubble tea hingga makanan berat seperti ayam penyet, ayam geprek dan burger.

Salah satu mitra GoFood Medan yang turut berpartisipasi adalah Azan Jus dan Martabak, usaha yang dimiliki oleh Pak Suryadi. Suryadi mengakui bahwa kondisi pandemi ini pun berdampak kepada usahanya, tapi hal tersebut tak mengedorkan niatnya untuk membantu. “Kami merasa terpanggil agar bisa meringkankan beban saudara-saudara kita tenaga medis. Saya sama sekali tidak punya saudara yang berprofesi di bidang medis, tapi saya terdorong, apa yang bisa diperbuat selaku masyarakat dan selaku pengusaha agar bisa ikut memberi semangat kepada mereka, “ungkapnya.

Pria yang sudah menjalankan usahanya selama 4 tahun ini merasakan di bulan puasa yang biasanya ramai, saat ini pun terdampak, dan angka penjualan tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun ia bertekad untuk terus semangat dan tetap mempertahankan seluruh karyawan yang bekerja di 3 gerai miliknya.

Donasi makanan dan minuman dari Azan Jus dan puluhan merchant GoFood lainnya termasuk Meuligoe Kupi Atjeh, Chicken Crush, Kepo Thai Tea, dan Tip Top diantarkan sebelum jam berbuka ke berbagai rumah sakit oleh tim Gojek Medan. Sebagian besar dari tenaga medis yang menerima hantaran ini tidak menyangka atas perhatian tersebut dan menyambut dengan hangat.

Ners Evawan mengungkapkan terima kasihnya atas perhatian Gojek dan para mitranya. “Kami mengucapkan sangat besar terima kasih atas perhatian yang diberikan pihak seperti Gojek kepada kami. Perhatian-perhatian seperti ini sangat berarti karena artinya dari Gojek menggagap kami ada,” tuturnya.

Dia akhir percakapan, ia juga menghimbau agar masyarakat menjalankan pola hidup sehat dan menggunakan masker untuk mencegah penyebaran virus. Dan bila sudah ada keluhan, jangan ditunda untuk memeriksakan diri ke rumah sakit sebelum kondisi menjadi lebih berat.

“Tenaga medis merupakan ujung tombak di tengah situasi pandemik yang penuh tantangan ini. Gojek mengapresiasi peran para tenaga kesehatan dan semoga dengan bantuan yang diberikan dapat memberikan dorongan semangat dalam bertugas. Kami juga berterima kasih kepada para mitra GoFood yang telah mengambil bagian dalam inisiatif ini,” ujar Head Regional Corporate Affairs wilayah Sumbagut, Dian Lumban Toruan.

Inisiatif pembagian paket makanan kepada tenaga medis ini masih akan dijalankan hingga akhir bulan Ramadan. Bagi pihak yang ingin berpartisipasi dapat menghubungi donasigojekmedan@gojek.com. (*)

Antisipasi Kepulangan TKI ke Tebingtinggi, Warga Wajib Diisolasi 14 Hari

SAMPAIKAN: Juru bicara Tim Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 Kota Tebingtinggi dr Nanang Fitra Aulia.
SAMPAIKAN: Juru bicara Tim Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 Kota Tebingtinggi dr Nanang Fitra Aulia.
SAMPAIKAN: Juru bicara Tim Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 Kota Tebingtinggi dr Nanang Fitra Aulia.
KETERANGAN: Jubir Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Tebingtinggi dr Nanang Fitra Aulia, saat menyampaikan keterangan.
SOPIAN/SUMUT POS

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Berdasarkan informasi, dalam waktu dekat bakal ada pemulangan ribuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari luar negeri.

Menyikapi hal ini, Pemko Tebingtinggi melalui Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, melakukan antisipasi dengan mewajibkan TKI yang merupakan warga Kota Tebingtinggi agar diisolasi selama 14 hari.

Jubir Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Tebingtinggi, dr Nanang Fitra Aulia mengatakan, pihaknya bakal melakukan antisipasi terkait kepulangan TKI ke Kota Tebingtinggi.

“Berdasarkan informasi yang diterima Tim Gugus Tugas, dalam waktu dekat akan terjadi lonjakan kedatangan TKI, yang saat ini masih berada di luar negeri. Kami akan terus memantau dan mempersiapkan pemeriksaan terhadap TKI warga Tebingtinggi,” ungkap Nanang di Posko Penanganan Covid-19 Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi, Rabu (6/5) lalu.

Menurut Nanang, pihaknya telah mendapatkan informasi dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut), terkait pemulangan 2.000 orang lebih TKI dari luar negeri.

“Ini akan tetap kami koordinasikan ke Dinas Tenaga Kerja Sumut. Apakah ada warga Tebingtinggi yang ikut dipulangkan,” bebernya.

Nanang menjelaskan, jika ada di antara rombongan TKI yang dipulangkan itu warga Kota Tebingtinggi, maka pihaknya akan menempatkan mereka di gedung isolasi atau karantina, yang telah disiapkan.

“Mereka akan diisolasi selama 14 hari. Dan di gedung itu, ada sekitar 50 tempat tidur yang telah disiapkan,” pungkasnya. (ian/saz)

Aliran Dana OTT di Samsat Doloksanggul, Kapolres Klaim Telah Periksa 2 Saksi

HUMBAHAS-Satreskrim Polres Humbang Hasundutan (Humbahas) melalui Paur Subbag Humas Bripka Syawal, yang sebelumnya mengaku belum ada memeriksa pegawai Samsat Doloksanggul, terkait pegawai honorer yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Sabtu, 2 Mei lalu, kini diklaim telah diperiksa oleh Kapolres Humbahas AKBP Rudi Hartono.

Rudi mengatakan, usai Edy Harianto Hutagalung ditetapkan tersangka atas kasus pungutan liar (pungli), pihaknya fokus mengembangkan ke mana dana tersebut mengalir.

Rudi menyampaikan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan saksi-saksi guna mengungkap, apakah benar ada aliran dana ke pihak lain atas pengakuan tersangka. Adapun saksi yang telah diperiksa, sebanyak 2 orang, yang bekerja di Samsat. Antara lain, pegawai bank sebagai petugas loket pendaftaran, dan seorang pegawai harian lepas.

Namun, lanjut Rudi, berdasarkan pemeriksaan saksi, belum ada mengarah indikasi aliran dana.

“Jadi kami masih dalam proses mencari saksi lain, karena saksi yang ada masih belum mengarah dan menyangkal ada menerima aliran dana,” ungkap Rudi, Kamis (7/5) lalu.

Kemudian, selain melakukan pemeriksaan pekerja Samsat, pihaknya juga telah melakukan penggeledahaan Kantor Samsat. Rudi mengatakan, dari penggeledahaan itu, belum ditemukan bukti-bukti, namun langkah berikutnya yang dilakukan pihaknya akan melakukan penambahaan saksi. Dengan tidak menutup kemungkinan, lanjutnya, Kepala UPT Samsat turut dipanggil.

“Kalau mengarah ke Kepala UPT untuk sementara masih belum ada. Rencana akan memanggil lagi pegawai honorer Samsat yang disebutkan oleh tersangka. Dan kalau sudah ada keterangan saksi yang mengarah ke Kepala UPT, maka akan kami periksa juga,” jelas Rudi.

Selain langkah penambahaan saksi, polisi juga akan menggandeng pihak Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara untuk menelusuri status honorer tersangka. Karena tersangka bukan lagi pegawai honorer di Kantor Samsat tersebut.

“Kalau berkaitan dengan status tersangka dari keterangan saksi yang sudah diperiksa, mengatakan, yang bersangkutan sudah tidak diperpanjang lagi kontrak honorernya, namun tetap akan dicek ke Dispenda,” kata Rudi. Diketahui, kasus ini berawal dari OTT oleh Tim Saber Pungli Polres Humbahas. Tersangka Edy, diduga meminta uang kepengurusan perpanjangan STNK dan pajak dari korban atas nama Mutiara Sianipar, yang tidak sesuai aturan.

Atas kejadian tersebut, korban mengalami kerugian senilai kurang lebih Rp373.000. Yang mana biaya pengurusannya senilai Rp2.556.125 dan digenapkan senilai Rp2.557.000. Namun uang yang diminta tersangka senilai Rp2.930.000. (des/saz)

Mobil Tabrak Sepeda Motor di Balige, 1 Orang Pengendara Tewas

BALIGE, SUMUTPOS.CO – Terjadi kecelakaan lalu lintas, tepatnya di Desa Tampubolon, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, sekira pukul 24.00 WIB, Kamis (7/5) lalu. Kecelakaan ini merenggut nyawa seorang pengendara sepeda motor, atas nama Carlos Tambunan.

Kronologis kecelakaan, saat mobil Toyota Avanza bernopol A 1566 ZH, yang dikendarai N Purba berpenumpang 6 orang, hendak menuju rumahnya di Ajibata, bertabrakan dengan sepeda motor Honda Supra X 125 di Desa Tampubolon.

Diketahui, sepeda motor tanpa nomor polisi ini melintas menuju Kota Balige, yang dikendarai Carlos Tambunan (18), berboncengan dengan temannya Juan Manurung. Kedua orang ini merupakan warga Desa Tambunan, Kecamatan Balige.

Setelah sejumlah warga membantu menolong korban dengan memberhentikan mobil Brimob, yang kebetulan melintas di tempat kejadian perkara, para korban kecelakaan pun dibawa ke Rumah Sakit HKBP Balige untuk mendapatkan perawatan.

Namun berselang beberapa menit, pihak rumah sakit pun mengumumkan, seorang korban kecelakaan tersebut meninggal dunia, atas nama Carlos Tambunan. Sementara temannya, Juan Manurung masih dirawat di ruang UGD rumah sakit tersebut.

Sementara para penumpang mobil Toyota Avanza beserta sopirnya, diketahui selamat tanpa mengalami luka luka. (mag-7/saz)

Kukuh Ikut Awasi Anggaran Covid-19, DPRD Sumut Bentuk Pansus

SUMUTPOS.CO – Legislatif kukuh untuk ikut mengawasi anggaran penanganan virus corona yang dikelola Pemprov Sumut, dengan membentuk panitia khusus (Pansus) Covid-19. Padahal berdasarkan Perppu No.1/2020, tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Covid-19, atau yang dikenal sebagai Perppu Corona, mengesampingkan peran dan keterlibatan legislatif.

“Pembentukan Pansus Covid-19 oleh DPRD Sumut pada Rabu, 6 Mei lalu, merupakan bentuk panggilan hati nurani wakil rakyat untuk menegakkan fungsi pengawasan yang melekat pada anggota dewan. Pansus tersebut menjadi satu bagian dari agenda rapat paripurna DPRD Sumut, selain ada pengesahaan tata tertib terbaru, dan penyampaian LKPJ Gubsu Tahun Anggaran 2019,” ungkap Ketua Komisi A DPRD Sumut, Hendro Susanto, Jumat (8/5).

Mengacu pada Perppu Corona yang diterbitkan Presiden Jokowi, Hendro mengatakan, sangat jelas berisi tentang kebijakan keuangan negara dan stabilitas sistem keuangan untuk penanganan virus corona dan/atau dalam rangka menghadapi ancaman yang membahayakan perekenomian nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan.

“Dengan begitu maka pengawasan terhadap anggaran negara (termasuk di dalamnya anggaran pemerintah daerah), akan sulit dilakukan DPRD. Seperti diketahui, satu tupoksi anggota DPRD adalah pengawasan terhadap penggunaan anggaran yang dijalankan oleh eksekutif. Padahal, pengelolaan keuangan negara dan daerah seharusnya berdasar pada prinsip transparansi dan akuntabilitas,” jelas Wakil Ketua Fraksi PKS DPRD Su-mut itu.

Pihak eksekutif, dalam hal ini Gubernur Sumut, lanjutnya, harusnya berterima kasih pada DPRD, karena secara bersama-sama ikut mengawasi jalannya penanganan virus corona di Sumut.

“Semua hal diawasi dengan adanya Pansus Covid ini. Pansus dibentuk sebagai bentuk pengawasan terhadap GTPP terkait besarnya dana yang digulirkan untuk penanganan Covid-19 yang mencapai Rp1,5 triliun (dengan beberapa termin dan tahapan mulai dari Rp500 miliar, jika kurang bisa dialokasikan lagi),” kata Hendro.

Selanjutnya, sambung Hendro, selain soal perencanaan, mekanisme tata kelola penanganan dan pencegahan virus corona juga harus disampaikan kepada DPRD melalui pansus ini.

“Termasuk masalah transparansi anggaran, koordinasi antara eksekutif dan DPRD harus jalan, sehingga kami tahu seluk beluk terkait penanganan yang dilakukan oleh GTPP,” ujarnya.

Selanjutnya, DPRD dalam fungsi pengawasan tetap harus terlibat, mengingat masing-masing anggota dewan juga memiliki konstituen yang terdampak langsung pandemi ini.

“Masyarakat/konstituen selalu menyampaikan aspirasi sekaligus keluhan dan curhatan kepada kami. Pansus ini juga dibentuk untuk mengantisipasi penyalahgunaan wewenang, dan penyimpangan dalam penggunaan anggaran,” tegas Hendro.

Dan poin terakhir, Hendro mengungkapkan, pansus bersama pihak yudikatif akan mengawasi jalannya pelaksanaan penggunaan anggaran refocusing.

“Sebagaimana Gubernur Sumut pernah menyampaikan ke publik, dengan senang hati meminta kejaksaan dan KPK ikut andil mengontrol, ini patut diapresiasi. Kami berharap, Pak Gubernur dan gugus tugas bisa lebih transparan dalam bekerja ke depannya,” pungkasnya. (prn/saz)