26 C
Medan
Thursday, January 1, 2026
Home Blog Page 4282

Pulkam Wajib Karantina 14 Hari, Positif Corona Sumut 120 Orang, Sembuh 25 orang,

WABAH: Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut. Aris Yudhariansyah memberikan keterangan kondisi terkini terkait wabah Covid-19 untuk wilayah Sumut, di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kantor Gubernur Sumut, Jumat (24/4). Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut/Imam Syahputra
WABAH: Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut. Aris Yudhariansyah memberikan keterangan kondisi terkini terkait wabah Covid-19 untuk wilayah Sumut, di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kantor Gubernur Sumut, Jumat (24/4). Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut/Imam Syahputra
WABAH: Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut. Aris Yudhariansyah memberikan keterangan kondisi terkini terkait wabah Covid-19 untuk wilayah Sumut, di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kantor Gubernur Sumut, Jumat (24/4).  Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut/Imam Syahputra
WABAH: Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut. Aris Yudhariansyah memberikan keterangan kondisi terkini terkait wabah Covid-19 untuk wilayah Sumut, di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kantor Gubernur Sumut, Jumat (24/4).
Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut/Imam Syahputra

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Masyarakat Sumatera Utara diimbau tidak mudik dan berpergian, sebagai bentuk partisipasi aktif penanganan Covid-19. Karena pemudik tanpa gejala dari daerah terjangkit Covid-19, berpotensi membawa virus dan menularkannya kepada keluarga di kampung halaman. Misalnya, karena kontak dengan orang tanpa gejala atau orang dengan gejala ringan, baik di terminal, stasiun, rest area atau toilet umum sepanjang perjalanan.

“Karena itu, mari memutus rantai penularan dengan cara jangan mudik dan berpergian. Pastikan kita tidak tertular dan tidak menularkan. Karena perjalanan mudik sangat tidak aman dari penularan virus corona,” ungkap Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut dr Aris Yudhariansyah, dalam keterangan persnya melalui video streaming Jumat (24/4).

Bagi masyarakat Sumut yang memaksa mudik atau pulang ke kampung, maka wajib dikarantina selama 14 hari setiba di kampung halamannya. Karantina untuk melindungi kampung halaman dan keluarga di kampung halaman.

Hingga Jumat sore, jumlah pasien positif di Sumut sebanyak 120 orang, terdiri dari 102 hasil pemeriksaan swab PCR dan 18 orang rapid test.

Sedangkan pasien sembuh dari positif Covid-19 sebanyak 25 orang, dan meninggal dunia 12 orang. Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 157 orang dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) 2.176 orang.

Waspadai DBD

Aris juga menuturkan, pada masa pandemi Covid-19 ini, perlu diwaspadai ancaman demam berdarah (DBD). Sebab periode ini merupakan bulan yang secara klasik masa pancaroba terjadi peningkatan kasus DBD.

“Apabila ini terjadi bersamaan dengan infeksi Covid-19, maka angka kesakitan akan terus meningkat dan akan terlihat kecenderungan penderita Covid-19 yang meninggal adalah usia masih muda. Karena itu, waspadai demam berdarah dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk di rumah. Bersama keluarga, mari menguras dan membersihkan, menutup, menyingkirkan atau mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi tempat penampungan air,” tuturnya.

Aris melanjutkan, bulan ramadan di masa pandemi Covid-19, di mana umat Islam melaksanakan ibadah puasa, hendaknya dimaknai sebagai wujud ketakwaan dan keimanan serta bermanfaat bagi kesehatan.

“Untuk itu, saatnya menjalankan ibadah ramadan bersama keluarga di rumah, karena kita tidak pernah tahu siapa orang yang di luar rumah yang membawa virus. Banyak orang tanpa gangguan yang tidak bisa dibedakan dengan mata biasa. Karenanya, selalu gunakan masker jika terpaksa keluar rumah, dan batasi waktunya jika terpaksa keluar rumah. Hindari kerumunan, hindari naik kendaraan umum dengan penumpang yang penuh. Jika terpaksa membeli makanan di luar rumah, maka belilah dan makanlah di rumah. Tak lupa juga, rutin cuci tangan dengan air mengalir dan sabun,” tandasnya.

Aris juga mengatakan, saat ini masih ada ribuan tenaga kerja Indonesia yang akan pulang ke daerah asal. Untuk itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemerintah kabupaten/kota di Sumut untuk memantau TKI yang masuk melalui jalur resmi maupun tidak resmi.

Foto: Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut/Imam Syahputra

WABAH: Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut. Aris Yudhariansyah memberikan keterangan kondisi terkini terkait wabah Covid-19 untuk wilayah Sumut, di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kantor Gubernur Sumut, Jumat (24/4).

Polisi Selidiki Dugaan Korupsi Pengadaan 31 Unit Traktor

ilustrasi
ilustrasi

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Kepolisian Resort (Polres) Kabupaten Humbang Hasundutan mulai menelisik adanya dugaan korupsi pengadaan traktor sebanyak 31 unit dari anggaran dana desa tahun 2018 lalu yang dilakukan kepala desa.

Hal itu ditegaskan Kepala Kepolisian Resort Humbang Hasundutan, AKBP Rudi Hartono bahwa pihaknya kini sedang melakukan penyelidikan adanya dugaan korupsi pengadaan traktor sebanyak 31 unit. Namun, perwira dengan dua melati emas dipundaknya itu mengatakan masih dalam tahap lidik.

“Mendalami perkaranya serta mengumpulkan bahan dan keterangan awal. Ini hasil lidik kita. Kini sedang pembangkan untuk mengkumpulkan bahan dan keterangan,” kata Rudi melalui Kanit Tipikor, Bripka Minggo Siahaan, Selasa (21/4).

Tetapi ketika ditanya lebih lanjut, Minggo tidak mau menjelaskan, siapa-siapa saja yang sudah dimintai keterangan.” Ini masih tahap penyelidikan, jadi belum bisa,” ujarnya.

Dugaan korupsi ini bermula, ketika 31 desa mengadakan pembelian traktor. Namun, para kepala diarahkan untuk membeli traktor tersebut, dan bukan hasil musyawarah desa. Dipembelian traktor dilakukan di wilayah Kota Bandung dengan diarahkan oleh pihak Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Perempuan dan Perlindungan Anak. (des/btr)

Truk Bawa Pupuk Terjun ke Jurang, 2 Meninggal

Ilustrasi
Ilustrasi

TOBA, SUMUTPOS.CO – Diduga rem blong, dumtruck dengan nomor polisi BK BK 87014 CV masuk jurang di pinggiran Danau Toba tepatnya di Desa Meat, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba, Kamis (23/4) sekitar Pukul 15.00 WIB. Kecelakaan tunggal itu menyebabkan dua orang meninggal dunia.

Korban yang meninggal sopir dumtruk, Simanjuntak (35) warga Desa Huta Ginjang Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara, dan penumpang Hetty Manalu (38) Desa Huta Turuan V Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara. Tiga orang lagi yang berada di bak belakang dumtruk mengalami luka-luka, patah tulang kemudian dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) HKBP Balige. Ketiganya adalah buruh pikul pupuk.

Menurut personel Sat Lantas Polres Toba ketika ditemui di lokasi kejadian, bahwa dumtruck tersebut baru mengantar pupuk ke perladangan milik warga setempat. Selesai mengantar pupuk, ketika hendak pulang dumtruck itu melintasi jalan menanjak dan kemudian menurun. Diduga karena remnya blong dumtruck itu meluncur masuk ke dalam jurang sedalam 200 meter. Jurang tersebut di tepih Danau Toba.

Sementara dumtrucknya belum dievakuasi, karena menunggu peralatan yang memadai dari Medan. Sedangkan, kedua jenazah korban yang berada di RSU HKBP Balige sudah diambil keluarganya untuk dimakamkan di Tarutung.(mag-7/btr)

Dugaan Korupsi Pembelian Surat Berharga PT Bank Sumut, Kejatisu Incar Petinggi Bank Sumut

ilustrasi
ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) incar tersangka lain terkait kasus dugaan korupsi pembelian surat berharga oleh PT Bank Sumut senilai Rp177 miliar. Namun, sampai saat Kejatisu baru menetapkan MAL sebagai tersangka.

“Tersangkanya baru satu yang ditetapkan, tetapi tidak menutup kemungkinan bisa bertambah,” ungkap Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejatisu, Sumanggar Siagian, kepada Sumut Pos, Jumat (24/4).

Penyidik kejaksaan saat ini mengincar tersangka baru diduga turut terlibat. Tersangka baru itu berasal dari jajaran pimpinan Bank Sumut. Tersangka MAL bukan yang terakhir, tetapi ada calon tersangka lain yang diincar.

Untuk tersangka MAL, kata Sumanggar berkasnya masuk tahap pelimpahan untuk disidangkan di Pengadilan Tipikor.

“Sudah tahap dua ke penuntutan, sebentar lagi disidanglah dia (MAL,red) itu,” pungkasnya.

Tersangka MAL sudah ditahan dan menjalani pemeriksaan semenjak 9 Desember 2019 lalu.

”Keterangan saksi-saksi ada dugaan penyimpangan dalam pembelian surat berharga MTN milik PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP) oleh PT Bank Sumut pada 2017-2018 yang diduga merugikan keuangan negara Rp177 miliar,” kata Sumanggar kala itu.

Dikatakannya, penahanan tersangka dilakukan setelah tim penyidik Pidsus Kejatisu menemukan bukti permulaan yang cukup atas perbuatan melawan hukum terhadap tersangka MAL. Kasus ini, bermula dari 2017-2018, saat itu PT Bank Sumut ada melakukan investasi berupa dana pembelian MTN milik PT SNP.

Alasan Bank Sumut mengajukan pembelian surat berharga MTN milik SNP atas penawaran dari MNC Securitas. Bank Sumut, lanjutnya, melalui Divisi Treasure melakukan pembelian tahap I pada 10 November 2017 sebesar Rp52 miliar.

“Kemudian, ditahap II pada 7 Maret 2018 senilai Rp75 miliar dan tahap III pada 11 April 2018 Rp50 miliar. Pada 2013 sampai 2017 laba SNP terus mengalami penurunan sementara modal terus bertambah. Dari laporan ini Bank Sumut tetap membeli MTN SNP,” jelasnya.

Terkait dengan investasi dana pembelian MTN milik PT SNP ini, kata Sumanggar, Bank Sumut diduga telah melakukan perbuatan melawan hukum/pelanggaran procedural yang dilakukan Bank Sumut dalam hal ini tersangka MAL selaku pimpinan Divisi Treasury Bank Sumut. Di mana tidak dilakukan analisa perusahaan sebelum dilakukan pembelian MTN.

“Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) lewat surat Deputi Komisioner Pengawasan IKNB II No. S-247/NB.2/2018 tanggal 14 Mei 2018, PT SNP dibekukan dan lewat putusan Pengadilan Niaga telah dinyatakan pailit sehingga berakibat pada hilangnya dana milik PT Bank Sumut sebesar Rp177 miliar, sehingga menimbulkan kerugian pada keuangan negara,” ungkap Sumanggar. (man/btr)

Sakit Hati Alasan Zuraida Habisi Hakim Jamaluddin

SIDANG: Cut Rafika Lestari mantan Aspri Jamaluddin, memberikan kesaksian dalam kasus pembunuhan hakim, Jumat (24/4).
SIDANG: Cut Rafika Lestari mantan Aspri Jamaluddin, memberikan kesaksian dalam kasus pembunuhan hakim, Jumat (24/4).
SIDANG: Cut Rafika Lestari mantan Aspri Jamaluddin, memberikan kesaksian dalam kasus pembunuhan hakim, Jumat (24/4).
SIDANG: Cut Rafika Lestari mantan Aspri Jamaluddin, memberikan kesaksian dalam kasus pembunuhan hakim, Jumat (24/4).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Cut Rafika Lestari (26) mantan asisten pribadi (aspri) hakim Jamaluddin dihadirkan sebagai saksi. Dia memberikan kesaksian, sekaitan dengan kasus pembunuhan Jamaluddin oleh ketiga terdakwa di ruang Cakra 8 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jumat (24/4).

Kesaksian sebagaimana dalam BAP Zuraida Hanum, Cut tak mengakui dirinya pernah mevideo call Hakim Jamal. Hal tersebut terungkap saat Zuraida mengatakan pernah melihat almarhum dan saksi Cut pernah bervideo call.”Dia itu pernah memvideo call Jamal, saya pernah melihatnya,” ucap Zuraida sambil menangis.

Selain itu, Zuraida Hanum juga mengatakan Cut Rafika Lestari adalah salah satu alasannya membunuh Korban. “Kau inilah, alasanku sakit hati dan membunuh korban,” kata Zuraida Hanum melalui video teleconfrence.

Dari pantauan, Zuraida Hanum menangis saat mengetahui Cut Rafika Lestari hadir sebagai korban. Sementara, saat dikonfrontir majelis hakim Erintuah Damanik, terkait ucapan Zuraida kepada saksi Cut, ia mengatakan tidak ada. “Apakah benar yang disampaikan oleh ZH tersebut?,” tanya hakim.

“Saya tidak ada video call dengan pak Jamal,” jawab Cut. “Kamu yang betul, ini di BAP juga dijelaskan Zuraida, dia pernah melihat anda video call pada malam hari,” kata Erintuah lagi.

“Saya tidak pernah video call larut malam, saya pastikan nggak ada. Karena jam 9 saya sudah tidur,” katanya.

Dengan nada tinggi, Erintuah menyatakan bahwa malam itu mulai pukul 19.00 WIB, juga sudah disebut malam. “Jadi dari jam 7 itu kau ada video call nggak sama Jamal?,” tanya Erintuah. Dicerca pertanyaan seperti itu, Cut memilih menyatakan tidak tahu.

Mendengar hal tersebut, Hakim Anggota Imanuel Tarigan meminta Jaksa untuk menyelidiki hal tersebut, dikarenakan ada kejanggalan yang terjadi. “Kasih nomormu ke pak Jaksa, nanti dilacaknya itu perbincangan kalian,” katanya kepada saksi Cut.

Kemudian cut menyerahkan nomor handphonenya dan nomor handphone Almarhum Jamaluddin kepada Jaksa untuk di tindaklanjuti. Saksi lainnya, Dasmon Kaban menceritakan pengalamannya saat ikut membantu petugas kepolisian untuk menarik mobil Prado BK 77 HD milik Jamaluddin yang jatuh ke jurang.

“Aku di bawah (jurang) ikat sling (kabel kawat) di mobil untuk ditarik ke atas. Polisi nyuruh pere (netral) kan (gigi mobilnya).

Kubuka lah pintunya. Kutengok mayat (Jamaluddin) di bangku tengah. Terus polisi nyuruh aku pegang stir, gak mau lah aku. Ikut mati pulak aku nanti,” ucapnya yang membuat geli pengunjung sidang.

Meski begitu, Dasmon mengakui kalau dirinya sempat mengambil atau mengantongi ponsel Samsung milik Jamaluddin dari dalam mobil. Setelah tiga hari disimpannya, Dasmon menceritakan pengambilan ponsel tersebut ke Ardi Ginting, saksi lain. “Besoknya aku kasih hape itu ke Ardi,” katanya.

Pernyataan Dasmon diamini oleh Ardi Ginting. Ginting memberikan hape tersebut ke pihak kepolisian setelah dirinya dihubungi oleh Kanit Reskrim.

”Kanit Reskrim datang dan minta tolong dicarikan hape (korban). Terus dia (Dasmon) cerita di warung ada mengambil hape. Makanya saya minta hapenya dan kasih ke polisi. Hapenya sama saya cuma beberapa jam,” terang Ginting.

Menurut Ginting, dirinya juga dihadirkan saat petugas kepolisian melakukan rekonstruksi di tempat pembuangan mobil milik Jamaluddin. Di situ, Ginting baru mengetahui kalau terdakwa Reza mendorong mobil agar jatuh ke jurang. “Yang baju merah (Reza) naik kereta dan dia dorong mobil,” ujarnya.

Sementara itu, saksi Enita br Guru Singa menjelaskan kalau dirinya mengetahui ada mobil jatuh ke jurang dari masyarakat sekitar. Namun, penjaga warung kopi (warkop) ini sempat melihat mobil Prado tersebut, Jumat (29/11) pukul 06.00 WIB.

“Saat saya mau berangkat ke pajak dan mengeluarkan kereta, saya lihat ada mobil hitam mau melintas ke atas (jalan besar). Saya lihat BK mobilnya 77. Jaraknya kami sekitar 100 meter. Mobil itu juga mengklakson,” jelasnya.

Setelah mendengarkan keterangan keenam saksi, majelis hakim menunda persidangan hingga Rabu tanggal 29 April 2020. (man/btr)

DPRD Medan Beri Bantuan kepada Wartawan

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Sebagai bentuk kepedulian terhadap dampak sosial pandemi Covid-19 , sejumlah anggota DPRD Kota Medan pun menyalurkan bantuan berupa 10 kg beras untuk setiap wartawan unit DPRD Kota Medan.

Adapun anggota dewan yang menyalurkan bantuannya, di an-taranya Ihwan Ritonga (Gerindra), Surianto Butong (Gerindra), Robi Barus (PDIP), M. Afri Rizky Lubis (Golkar), Aulia Rachman (Gerindra), Netty Yuniati Siregar (Gerindra), Mulia Syahputra Nasution (Gerindra), Dedy Aksyari Nasution (Gerindra), Hendra DS (Hanura) dan Rizki Nugraha (Golkar).

Mewakili para anggota dewan, Ihwan Ritonga menyebutkan, kepedulian anggota dewan terhadap rekan-rekan media dikarenakan keberadaan insan media yang merupakan salah satu elemant masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.

“Semoga bantuan ini bermanfaat bagi kawan-kawan wartawan,” harap Ihwan.

Ketua Koordinator Wartawan Unit DPRD Kota Medan, Satriadi Tanjung, mewakili rekan-rekan wartawan mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang telah meringankan beban para wartawan yang sehari-harinya bertugas meliput aktivitas kedewanan.

Senada dengan itu, Netty Yuniati Siregar mengatakan, para jurnalis merupakan mitra kerja para anggota dewan dalam bekerja sehari-hari di DPRD Kota Medan. “Kalau saya melihat bukan lagi mitra kerja, tapi sudah seperti saudara. Jadi, sudah sewajarnya kita saling membantu sesama saudara,” kata Netty.

Sedangkan Ketua Koordinator Wartawan Unit DPRD Kota Medan, Satriadi Tanjung, mewakili rekan-rekan wartawan mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang telah meringankan beban para wartawan yang sehari-harinya bertugas meliput aktivitas kedewanan.

“Mendapatkan bantuan di tengah situasi sekarang ini merupakan rezeki yang tak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Hanya Allah SWT yang bisa membalas kebaikan para donatur,” ucap Satriadi.

Adapun bantuan yang diberikan berupa beras 10 kg untuk setiap orangnya dan beberapa bantuan lainnya. Dikatakan Satriadi, bantuan yang diberikan bisa meringankan sedikit beban rekan-rekan wartawan, terlebih menjelang masuknya bulan suci Ramadan.”Sekecil apapun bantuan yang diberikan, sangat berarti bagi rekan-rekan wartawan,” pungkasnya bersyukur.(map/ila)

Dampak Pandemik Covid-19, Lapas Lubukpakam Serahkan 133 Paket Sembako ke Warga Kurang Mampu

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Lubukpakam menyerahkan 133 paket sembako yang diberikan kepada keluarga kurang mampu terdampak pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), Kamis (23/4).

Penyerahan sembako ini secara simbolis diserahkan oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Lubukpakam, Jhonny H. Gultom, yang didampingi Pejabat Struktural kepada masyarakat kurang mampu terdampak Covid-19 di sekitar Kantor Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Lubukpakam.

Selain itu, sembako juga akan diberikan kepada beberapa mitra kerja Lapas Lubuk Pakam dan masyarakat lainnya yang telah mendapat kupon Bakti Sosial Pemasyarakatan dari Panitia yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 25 April 2020. Kegiatan ini juga dilakukan dalam rangka Hari Bakti Pemasyarakatan Ke- 56 Tahun yang jatuh pada Hari Senin tanggal 27 April 2020.

Paket sembako ini merupakan hasil dari donasi sukarela seluruh Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Lubukpakam. Paket sembako yang diberikan berupa beras 5 Kg, telur ayam ½ papan, mie instant 5 Bungkus dan 1 Liter Minyak Goreng.

Kalapas mengucapkan terimakasih atas kepedulian Keluarga Besar Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Lubuk Pakam yang bersedia dengan ikhlas menyalurkan sebagian kecil rezekinya kepada keluarga kurang mampu terdampak Covid-19.

“Meskipun bantuan yang diberikan ini tidak seberapa, namun diharapkan dapat bermanfaat dan membantu bapak ibu saudara-saudara kita yang saat ini sedang dalam kesulitan menghadapi dampak pandemi Covid-19,” ujar Gultom.

Penyerahan paket sembako ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yaitu menggunakan masker dan berbaris dengan jarak minimal 1,5 meter. (btr)

Mujur Berbagi Kasih kepada Masyarakat

BANTUAN: Direksi Mujur Group, Kwik Sam Ho saat memberikan bantuan nasi kotak. azwandi/sumu tpos
BANTUAN: Direksi Mujur Group, Kwik Sam Ho saat memberikan bantuan nasi kotak. azwandi/sumu tpos
BANTUAN: Direksi Mujur Group, Kwik Sam Ho saat memberikan bantuan nasi kotak. azwandi/sumu tpos
BANTUAN: Direksi Mujur Group, Kwik Sam Ho saat memberikan bantuan nasi kotak. azwandi/sumu tpos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mujur Group menunjukkan kepedulian dan cinta kasih kepada masyarakat kurang mampu di Jalan Percukaian, Lingkungan XII, Jalan Peringatan Lingkungan XI, Masjid Raudhatul Islam di Kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat. Bantuan juga diberikan ke Lingkungan V dan IX, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun Maimun dan Kecamatan Medan Polonia, Kamis, (23/4).

Kepedulian tersebut ditunjukkan dengan menyerahkan 860 nasi kotak ke masing-masing lokasi. Kegiatan itu mendapat sambutan hangat dari masyarakat yang bermukim di kedua lingkungan yang tepat berada di pinggir rel kereta api tersebut.

“Ini sebagai bentuk kepedulian Mujur Group dan Emerald Garden Hotel kepada masyarakat kurang mampu yang merasakan dampak penyebaran Covid-19 yang sedang mewabah. Untuk kegiatan awal, kami berikan ke masyarakat di dua lingkungan tersebut serta ke Masjid Raudhatul Islam,” ujar Direksi Mujur Group, Kwik Sam Ho didampingi Sudarmo Komala serta Humas Mujur Group, Harianto dan unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) di sela kegiatan.

Dikatakan Sudarmo, dengan tema ‘Mujur Berbagi Kasih’, pihaknya berharap bisa meringankan beban masyarakat, terutama yang berdiam di sekitar lokasi perusahaan. “Terpenting, kita semua berharap wabah ini segera berlalu. Kami juga mengimbau masyarakat tetap disiplin memakai masker, menjaga jarak, menghindari lokasi kerumunan, serta sering mencuci tangan memakai sabun,” ujarnya.

Bakti sosial pembagian paket nasi ini, sambungnya, direncanakan berlanjut hingga bulan Ramadan. Saat Ramadan, nasi akan dibagikan setiap hari menjelang berbuka puasa.

Sudarmo menegaskan, akibat wabah Covid-19 ini, perekonomian dunia terguncang. “Meski demikian, perusahaan tetap ingin menunjukkan kepedulian dengan berbagi kepada masyarakat, khususnya kaum kurang beruntung,” pungkasnya.

Humas Mujur Group, Harianto menambahkan, pimpinan Mujur Group berupaya tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), salah satunya mengoptimalkan karyawan hotel untuk memasak nasi dan disalurkan kepada masyarakat. Dengan cara ini, karyawan tetap bekerja seperti biasa dan hasilnya diberikan ke orang yang membutuhkan.

“Kami juga berharap, apa yang sudah kami lakukan, dapat menggugah perusahaan lain membantu dan berbagi kepada masyarakat di sekitar lokasi usaha,” ajaknya.

Harianto melanjutkan, dalam waktu dekat, perusahaan juga akan menyalurkan bantuan berupa ribuan paket sembako dan masker untuk warga sekitar lokasi usaha, yaitu lingkungan XI dan XII Kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat serta di Kecamatan Medan Polonia.

Sementara, Kepling XII Kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat, Deddy Batubara mengapresiasi bantuan yang diberikan Mujur Group. “Kami sangat berterima kasih, semoga bantuan ini bisa membantu meringankan beban masyarakat,” harapnya. (azw/ila)

Pelindo 1 Kembali Salurkan 4.000 Paket Sembako

GM Cabang Pelabuhan Belawan, Yarham Harid menyerahkan bantuan sembako kepada masyarakat. Fachril/sumutpos
GM Cabang Pelabuhan Belawan, Yarham Harid menyerahkan bantuan sembako kepada masyarakat. Fachril/sumutpos
GM Cabang Pelabuhan Belawan, Yarham Harid menyerahkan bantuan sembako kepada masyarakat. Fachril/sumutpos
GM Cabang Pelabuhan Belawan, Yarham Harid menyerahkan bantuan sembako kepada masyarakat. Fachril/sumutpos

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 kembali membagikan bantuan sembako sebanyak 4.000 paket sembako kepada masyarakat, pekerja pelabuhan dan nelayan di tiga kecamatan di Medan Utara, Rabu (22/4)n

Bantuan paket sembako senilai Rp250 ribu berisi beras 10 kg, minyak goreng 2 liter, indomie 25 bungkus, gula pasir 1 kg, teh, susu dan sarden merupakan suatu wujud kepedulian Pelindo 1 kepada masyarakat yang terkena dampak wabah virus Corona, khususnya yang terkena dampak secara ekonomi.

Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur SDM Pelindo 1, M Hamied Wijaya, GM Cabang Belawan, Yarham Harid, SVP Corporate Secretary Imron Eryandy, Manajer Umum Cabang Belawan Khairul Ulya, Camat Medan Belawan Ahmad SP, perwakilan dari Polres dan Kejari Belawan serta utusan kecamatan yang menerima bantuan dari Medan Belawan, Medan Labuhan dan Medan Marelan.

“Wabah Covid-19 di Indonesia saat ini telah dinyatakan pemerintah sebagai bencana nasional pandemi Covid-19. Masyarakat diminta untuk berada di rumah saja. Untuk membantu mengurangi beban masyarakat, Pelindo 1 membagikan bantuan berupa sembako khusus untuk masyarakat golongan menengah ke bawah. Kegiatan ini merupakan kontribusi kami untuk ikut meringankan beban masyarakat yang terkena dampak secara ekonomi,” jelas Direktur SDM Pelindo 1, M Hamied Wijaya.

SVP Corporate Secretary Pelindo 1 Imron Eryandy, mengatakan, Pelindo 1 terus melakukan berbagai upaya dalam membantu masyarakat dalam menghadapi pandemi ini, baik yang terkena dampak kesehatan, sosial maupun ekonomi.

Berbagai upaya dan bantuan telah disalurkan, seperti bantuan seperangkat APD yang digunakan untuk megantisipasi penyebaran virus Corona kepada Puskesmas Medan Labuhan, penyemprotan disenfektan di berbagai area pelayanan publik seperti puskesmas, sekolah, tempat ibadah, pesantren, membagikan masker dan hand sanitizer kepada masyarakat serta memberikan bantuan 200 paket sembako kepada tukang becak dan ojek di Belawan, bantuan 5 ton beras yang disalurkan melalui Polda Sumatera Utara dan bantuan 3 ton beras yang disalurkan melalui Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Medan dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Medan.

“Semoga berbagai upaya yang telah dilakukan Pelindo 1 dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat terutama dalam menghadapi wabah virus Corona ini. Semoga pandemi ini cepat berlalu, dan masyarakat bisa beraktivitas normal kembali,” ujar Imron Eryandy. (fac/ila)

PLN Regional Sumut Salurkan 10 Ton Beras

BANTUAN BERAS: PLN Regional Sumut, melalui SM SDM dan Umum PLN UIW Sumut menyalurkan bantuan 10 ton beras untuk masyarakat.
BANTUAN BERAS: PLN Regional Sumut, melalui SM SDM dan Umum PLN UIW Sumut menyalurkan bantuan 10 ton beras untuk masyarakat.
BANTUAN BERAS: PLN Regional Sumut, melalui  SM SDM dan Umum PLN UIW Sumut menyalurkan bantuan 10 ton beras untuk masyarakat.
BANTUAN BERAS: PLN Regional Sumut, melalui SM SDM dan Umum PLN UIW Sumut menyalurkan bantuan 10 ton beras untuk masyarakat.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PLN Regional Sumatera Utara menyalurkan bantuan berupa 10 ton beras melalui Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu). Bantuan tersebut untuk meringankan beban masyarakat terdampak Covid-19, terutama di Provinsi Sumatera Utara.

Bantuan tersebut diserahkan Senior Manager SDM dan Umum PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Utara, Eddy Irawan di Gudang Logistik Mapolda Sumut, Rabu (22/4) untuk selanjutnya diserahkan kepada masyarakat.

“Bantuan 10 ton beras ini merupakan salah satu agenda bantuan rutin PLN yang bertajuk PLN Peduli. Sebelumnya PLN bersama pemerintah telah memberikan stimulus listrik kepada pelanggan bersubsidi sebanyak 1,6 juta pelanggan di Sumatera Utara,” ujar Eddy Irawan.

Eddy Irawan menyampaikan, selain sebagai unit bisnis pemerintah, PLN juga memiliki peran untuk hadir dan membangun masyarakat. “PLN secara rutin selalu hadir membantu masyarakat melalui Program PLN Peduli. Pada kesempatan ini, kami menyerahkan bantuan ketahanan pangan berupa 10 ton beras, semoga dapat meringankan beban masyarakat di tengah pendemi Covid-19 ini”, ungkap Eddy.

PLN Peduli ini, lanjut Eddy, merupakan sebuah program yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN untuk memberikan bantuan dibidang sosial, ekonomi, lingkungan serta seni dan budaya, sehingga masyarakat langsung merasakan manfaatnya. (rel/ila)