30 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 46

Event Sumut Vibes 2025, Warga Binaan Rutan Medan Unjuk Kreativitas

PAMERKAN: Karya warga binaan Rutan Medan yang dipamerkan di Museum Sumatera Utara, Jalan HM Joni, Medan. (Ist)
PAMERKAN: Karya warga binaan Rutan Medan yang dipamerkan di Museum Sumatera Utara, Jalan HM Joni, Medan. (Ist)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Di balik kokohnya tembok Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Medan, tangan-tangan terampil warga binaan menenun harapan baru. Harapan itu kini mereka bawa keluar, melintasi jeruji, dalam bentuk karya yang dipamerkan di ajang “Sumut Vibes 2025”, sebuah perayaan kreativitas dan ekonomi lokal yang digelar Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Sumatera Utara.

Berlokasi di Museum Negeri Sumatera Utara, Jalan HM Joni, Medan, event ini berlangsung setiap hari Sabtu sepanjang bulan November, tepatnya pada tanggal 1, 8, 15, dan 29 November 2025, mulai pukul 10.00 hingga 22.00 WIB. Tak sekadar ajang pameran, Sumut Vibes 2025 menjadi ruang apresiasi bagi para pelaku UMKM, seniman, dan lembaga pembinaan yang menyalurkan energi kreatifnya untuk membangun wajah baru Sumatera Utara.

Dari stan sederhana milik Rutan Kelas I Medan, pengunjung bisa menemukan beragam karya yang dibuat oleh warga binaan, mulai dari roti rumahan yang lembut, kerajinan tangan penuh warna, hingga sandal, tas, dompet, dan aneka produk olahan pangan. Setiap karya terasa memiliki cerita tersendiri, yakni kisah perjuangan, penyesalan, sekaligus semangat untuk memperbaiki diri.

“Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa pembinaan di Rutan tidak hanya berfokus pada pembenahan perilaku, tetapi juga peningkatan keterampilan dan potensi ekonomi.

Partisipasi warga binaan dalam pameran ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat dan membuka peluang kerja sama dengan pelaku UMKM,” ujar Kepala Rutan Kelas I Medan Andi Surya, Senin (3/11).

Partisipasi Rutan Medan dalam Sumut Vibes 2025 bukan sekadar simbol keikutsertaan, melainkan bentuk nyata sinergi antara lembaga pemasyarakatan dan pemerintah daerah. Melalui kegiatan ini, Rutan ingin memperkenalkan hasil pembinaan kemandirian warga binaan kepada masyarakat luas, sekaligus membuka peluang kerja sama dengan pelaku UMKM dan komunitas kreatif di luar sana.

Menurut Andi, kegiatan seperti Sumut Vibes memiliki arti penting dalam proses reintegrasi sosial warga binaan. “Kami berharap, dengan melihat karya mereka, masyarakat bisa lebih menerima para mantan warga binaan. Bahwa di balik masa lalu mereka, masih ada potensi besar yang bisa dikembangkan,” ujarnya dengan nada optimistis.

Event Sumut Vibes 2025 sendiri menjadi magnet bagi masyarakat Medan dan sekitarnya. Di tengah deretan stan UMKM dan komunitas kreatif, produk-produk buatan warga binaan Rutan Medan berhasil mencuri perhatian pengunjung. Beberapa di antaranya bahkan langsung memesan produk untuk dijadikan oleh-oleh khas Medan dengan sentuhan “cerita dari balik jeruji.”

Semangat itu pula yang diusung oleh Rutan Medan, bahwa pembinaan bukan sekadar menahan, melainkan membina. Dan di balik pagar tinggi yang selama ini dikenal sebagai batas, kini tumbuh benih-benih kreativitas yang siap mekar di dunia luar. (man/ila)

Pesta Adat Batak Rodrick dan Anggita Sakral dan Meriah

MEDAN, SumutPos.co- Putra sulung Wakil Bendahara Umum DPP Partai Demokrat Hendrik Halomoan Sitompul, Rodrick Menak Krissantono Sitompul telah resmi menikah dengan Anggita Michaell Tasya Br Sirait pada 10 Oktober 2025. Setelah menggelar acara pemberkatan di Gereja Katedral dan resepsi meriah di Jakarta, Rodrick dan Anggita menyempurnakan prosesi pernikahan mereka dengan menggelar pesta adat Batak yang sakral di Tiara Convention Hall, Jalan imam Bonjol Medan, Jumat (31/10/2025).

Acara pernikahan itu diadakan mengikuti rangkaian tradisi suku Batak. Doa pembukaan acara adat dipimpin Uskup Agung Medan Mgr Kornelius Sipayung. Acara adat ini juga dihadiri puluhan Pastor dan Suster Keuskupan Agung Medan.

Rangkaian upacara pernikahan adat Batak ini bukan hanya sebagai ajang kemewahan, tetapi terkandung makna sangat berarti bagi kedua mempelai dan rumah tangga mereka ke depannya.

Tak kalah dengan acara resepsi yang digelar di Jakarta, para tamu penting dari kalangan pejabat daerah, politisi, hingga pengusaha hadir memberi ucapan dan doa. Ratusan papan bunga ucapan selamat dari pejabat pusat dan daerah, pengusaha, pribadi, dan lainnya kepada Rodrick dan Anggita, berbaris di sepanjang Jalan Imam Bonjol dan sekitarnya.

Beberapa dari pejabat yang hadir, terlihat Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumut DR Harli Siregar SH MHum, Kepala BPK RI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara Paula Henry Simatupang, sejumlah Direksi BUMN, Bupati, Anggota DPRD Sumatera Utara dan DPRD Kota Medan.

Tamu yang hadir diperkirakan lebih dari 2 ribuan orang. Para tamu tak hanya memadati dalam gedung, tapi juga di sekitar gedung.

Di dalam gedung, para tamu undangan juga dihibur dengan musik Adat Batak serta Tarian Tor-tor yang juga dilakukan oleh keluarga. Tak hanya itu, penampilan Group Style Voice dari Jakarta dan artis Maria Calista, menambah meriahnya suasana pesta.

Maria Calista yang merupakan jebolan Mamamia season 2 dan pernah mengikuti ABU TV Song Festival di Korea, membawakan lagu-lagu daerah Batak dan berjoget bersama para tamu undangan.

Hendrik Sitompul mengaku bahagia atas pernikahan putra sulungnya ini. Politisi yang juga Founder PT Cahaya Andhika Tamara Group ini mengucapkan terima kasih kepada seluruh undangan yang hadir. “Terima kasih atas kehadiran dan doa yang diberikan kepada anak saya. Semoga Tuhan senantiasa memberi kebahagiaan bagi kita semua,” pungkasnya. (adz)

Pewarta Polrestabes Medan Jalin Silaturahmi ke Yayasan Sosial Marga Ong

KUNJUNGAN: Ketua Pewarta Polrestabes Medan, Chairum Lubis SH, didampingi anggota Bardansyah, Darma, dan Novian saat berkunjung ke Yayasan Sosial Marga Ong (Raja) yang berlokasi di Jalan Bambu, Dusun 12 Limaumanis, Tanjungmorawa, Senin (3/11).
KUNJUNGAN: Ketua Pewarta Polrestabes Medan, Chairum Lubis SH, didampingi anggota Bardansyah, Darma, dan Novian saat berkunjung ke Yayasan Sosial Marga Ong (Raja) yang berlokasi di Jalan Bambu, Dusun 12 Limaumanis, Tanjungmorawa, Senin (3/11).

TANJUNGMORAWA, SUMUTPOS.CO – Dalam upaya mempererat tali silaturahmi dengan mitra dan elemen masyarakat, Persatuan Wartawan (Pewarta) Polrestabes Medan melaksanakan kunjungan ke Yayasan Sosial Marga Ong (Raja) yang berlokasi di Jalan Bambu, Dusun 12 Limaumanis, Tanjungmorawa, Senin (3/11).

Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Pewarta Polrestabes Medan, Chairum Lubis SH, didampingi anggota Bardansyah, Darma, dan Novian.

Rombongan Pewarta disambut hangat oleh pengurus Yayasan Sosial Marga Ong (Raja), Ong Chai yang akrab disapa Achai. Suasana penuh keakraban tampak dalam pertemuan itu, diwarnai dengan canda tawa dan semangat kebersamaan.

“Kami sangat senang atas kunjungan Pewarta Polrestabes Medan. Semoga hubungan baik ini terus terjalin dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujar Achai.

Sementara itu, Ketua Pewarta Polrestabes Medan, Chairuman Lubis SH, menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari pihak yayasan.

“Terima kasih atas penerimaan yang luar biasa ini. Semoga silaturahmi ini membawa kebaikan dan memperkuat sinergi dalam kegiatan sosial ke depan,” ungkapnya.

Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen Pewarta Polrestabes Medan dalam memperkuat hubungan dengan mitra sosial dan komunitas di berbagai wilayah, sekaligus memperluas jangkauan kegiatan kemanusiaan dan kepedulian sosial.(azw)

Dasar Penetapan Soeharto sebagai Pahlawan Dinilai Langgar Hukum, Lukai Hati Rakyat, dan Gelapkan Penggalan Sejarah

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Masuknya nama Presiden ke-2 Republik Indonesia HM Soeharto dalam 40 nama yang diusulkan Kementerian Sosial ke Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Kehormatan (GTK), untuk dianugerahi gelar pahlawan nasional, memantik penolakan publik.

Aktivis ’98 Aswan Jaya menilai, usulan Soeharto menjadi Pahlawan Nasional bukan hanya menimbulkan kontroversi, tapi juga melanggar hukum, lukai hati rakyat, dan menggelapkan penggalan sejarah.

Aswan mengungkapkan,.Pasal 24 UU No 20 Tahun 2009 telah mengatur syarat seseorang memperoleh gelar Pahlawan Nasional, yakni WNI, berintegritas dan bermoral, berjasa terhadap bangsa dan negara, berkelakuan baik, tidak berkhianat terhadap bangsa dan negara, tidak pernah dipidana minimal lima tahun penjara.

Menurut Aswan, dalam hal tindak pidana korupsi mantan Presiden Soeharto, Mahkamah Agung (MA) melalui putusan Nomor 140 PK/Pdt/2005 telah menyatakan bahwa Yayasan Supersemar milik Soeharto melakukan perbuatan melawan hukum. “Mengacu pada undang-undang dan putusan Mahkamah Agung tersebut, Soeharto tidak layak mendapatkan gelar pahlawan nasional,” kata Aswan dalam siaran persnya kepada SumutPos.co, Senin (3/11/2025).

Dia juga menyebutkan, ada kemungkinan pertimbangan Kemensos dan Dewan Gelar yang dipimpin Menteri Kebudayaan Fadli Zon adalah pidato Ketua MPR Bambang Soesatyo dalam Sidang Paripurna MPR periode 2019-2024 pada Rabu (25/9/2024), yang menyampaikan keputusan MPR bahwa proses hukum terhadap Soeharto sesuai Pasal 4 Tap MPR No XI/MPR/1998 telah dianggap selesai karena yang bersangkutan telah meninggal. “Pidato tersebut bukanlah produk hukum. Perlu diingat, sejak 2004, pasca amandemen konstitusi, MPR tidak lagi bisa mengeluarkan TAP MPR,” terangnya.

Aswan pun menegaskan, Ketetapan MPR Nomor XI Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme masih ada dan belum dicabut. “Pasal 4 Tap MPR tersebut berbunyi, upaya pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme harus dilakukan secara tegas terhadap siapa pun juga, baik pejabat negara, mantan pejabat negara, keluarga, dan kroninya, maupun pihak swasta/konglomerat, termasuk mantan Presiden Soeharto, dengan tetap memperhatikan prinsip praduga tak bersalah dan hak asasi manusia,” bebernya.

Politisi PDI Perjuangan Sumut ini juga menegaskan, urusan bangsa ini dengan mantan Presiden Soeharto sesungguhnya belum selesai. Upaya mencari celah hukum dengan penyelesaian yang dipaksakan hanya akan menimbulkan masalah baru bagi bangsa ini.

“Akan lebih baik Presiden Prabowo fokus mewujudkan asta cita, menciptakan kepastian hukum, memberantas korupsi, agar ekonomi bisa segera kembali tumbuh dan membawa manfaat bagi rakyat. Menetapkan Soeharto sebagai pahlawan nasional hanya akan memicu protes masyarakat dan berpotensi mengganggu program-program mendesak pemerintahan yang dipimpinnya,” tegas Aswan lagi.

Disisi lain, Aswan juga mengungkapkan, naiknya Soeharto sebagai presiden pada tahun 1967, selanjutnya berkuasa selama 32 tahun, telah menjadi kontroversi sejarah yang menginterupsi jalannya demokrasi. “Untuk membuka kembali ruang demokrasi, ratusan dan bahkan ribuan pengorbanan rakyat dan mahasiswa telah dilakukan sepanjang Soeharto berkuasa hingga akhirnya era reformasi telah kita nikmati,” sebutnya.

Dimasa pemerintahan Soeharto pun yang disebut era Orde Bar, lanjut Aswan, juga telah menandai sebuah era yang penuh dengan kekerasan, pelanggaran HAM dan tentunya merajalelanya praktek KKN yang mengakibatkan negara ini terjerumus pada krisis ekonomi dan keuangan yang sangat parah hingga saat ini belum juga dapat teratasi.

“Dengan berbagai catatan sejarah tersebut, maka tidak pantas Suharto mendapat gelar pahlawan, gelar tersebut dipastikan telah mencoret sejarah kelam sebuah bangsa, melukai hati rakyat Indonesia dan melanggar kesepakatan hukum atas segala tindakan kekerasan dan penghilangan begitu banyak nyawa rakyat, pelanggaran hukum atas tuduhan KKN yang tidak juga terselesaikan oleh penegak hukum,” tegasnya.

“Bangsa dan rakyat Indonesia menghormati semua peran jasa pemimpin dan rakyatnya, tetapi bangsa ini juga harus tetap berdiri pada kejujuran sejarah dan berdiri di atas keadilan hukum,” pungkasnya. (adz)

Sumut Vibes 2025 Berlangsung Semarak, Wadah Kreativitas Anak Muda dan UMKM

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Budparekraf) Sumatera Utara (Sumut) menggelar event Sumut Vibes 2025 di Museum Sumut, Jalan HM Joni, Kelurahan Teladan Barat, Kecamatan Medan Kota, Sabtu (31/10) malam.

Kegiatan ini menjadi momen berharga bagi anak muda serta peluang pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan dihadiri sejumlah komunitas

Kegiatan diawali tari-tarian penyambutan dilanjutkan penampilan Opera Batak dibawakan Sanggar Deli Nusantara Jaya berjudul “Dengan Cinta dan Janji di Danau Toba” yang menceritakan asal usul terbentuknya Danau Toba namun disuguhkan dengan kekocakan para pemain. Sesekali melibatkan para penonton. Kepintaran para pelaku opera dan kemampuan berkomunikasi yang baik dengan penonton menjadi nilai positif.

Tawa memenuhi area pertunjukan, bahkan tak sedikit remaja dan anak-anak berinteraksi langsung dengan pemeran opera. Dari kisah ini, menyiratkan tentang pentingnya memegang sebuah janji, walaupun hanya hal kecil.

Menurut Kepala Dinas (Kadis) Budparekraf Sumut Yuda Pratiwi Setiawan, kegiatan ini sebagai wadah anak muda untuk mengekspresikan kreativitas mereka serta ajang bagi pelaku ekonomi kreatif yang ada di Sumut untuk memperkenalkan produknya.

“Sumut Vibes kita gelar setiap Sabtu malam di sini, dan ini yang pertama,” sebut Yuda.

Dikatakan mantan Kadis Pariwisata Kota Medan ini, malam ini pihaknya menghadirkan tarian-tarian, teater dan musik. Ke depan, diharap semakin banyak anak muda kreatif dan pelaku UMKM yang ikut serta. Apalagi acara ini gratis dan terbuka untuk umum, siapapun bisa tampil dan berperan serta.

“Anak sekolah yang punya talenta juga bisa tampil menunjukkan kemampuannya di berbagai bidang. Ini ruang yang diciptakan Gubernur Sumut, Bapak Bobby Nasution bagi masyarakat agar bisa menampilkan dan mengembangkan karya-karya kreatifnya,” tutur Yuda.

Tak kalah pentingnya, sambung Yuda, Sumut Vibes 2025 diharap bisa menekan angka kriminalitas di kalangan anak muda. Seperti penyalahgunaan narkoba, begal dan lainnya.

Di Sumut Vibes 2025 ini, lanjut Yuda, mereka mengundang mengundang komunitas-komunitas baik itu komunitas Vespa, pejalan kaki dan sebagainya.

“Alhamdulillah gelaran pertama ini cukup lumayan ramai yang hadir, mudah-mudahan ke depannya sampai akhir tahun berjalan lancar tanpa kendala,” tutupnya.

Kehadiran perdana Sumut Vibes 2025 berlangsung semarak, ratusan pengunjung menikmati acara. Lokasi juga dihiasi bermacam makanan dan minuman. Pengunjung didominasi para remaja bahkan tak sedikit anak-anak yang datang bersama orangtuanya. (ila)

Heboh! Mobil SPPG di Nisel Angkut Ternak Babi dan Ayam, M Nuh Tegaskan Jaminan Produk Halal

SumutPos.co- Mobil Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mengangkut ternak babi dan ayam viral di media sosial. Peristiwa yang diketahui terjadi di Kabupaten Nias Selatan ini menghebohkan Sumatera Utara bahkan nasional.

Anggota DPD RI Muhammad Nuh angkat bicara menanggapi video viral tersebut. “Proses pelaksanaan Program MBG perlu terus dilakukan perbaikan. Tentunya, di samping makanan yang disiapkan bergizi, juga harus aman atau tidak menimbulkan masalah, khususnya kesehatan. Dan yang tak kalah pentingnya, terutama bagi kaum Muslimin, halal,” kata Muhammad Nuh dalam keterangan persnya yang diterima SumutPos.co, Minggu (2/11/2025).

Menurutnya, kehalalan suatu produk adalah sebuah keharusan. Karena hal tersebut sudah tertuang di dalam UU Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH) yang mewajibkan semua produk yang beredar di Indonesia harus memiliki sertifikat halal.

“UU ini juga mengatur bahwa sertifikat halal dikeluarkan oleh BPJPH berdasarkan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan menjadi syarat untuk mencantumkan label halal,” ujar Nuh.

Selain itu, lanjut Nuh, terdapat juga penyesuaian melalui UU Cipta Kerja yang mewajibkan pelaku usaha mikro dan kecil memiliki sertifikat halal untuk produk olahannya. “Ini harus menjadi rujukan kita semua, juga untuk para mitra MBG,” tegas Nuh.

“Sebenarnya, kekhawatiran ini sudah pernah disampaikan oleh para tokoh agama dan tokoh masyarakat di Tarutung, Tapanuli Utara pada Januari lalu, saat saya melakukan reses,” imbuhnya.

Ketika itu, kata Nuh, masyarakat mengadukan kepada dirinya soal kekhawatiran tercampurnya makanan halal dengan nonhalal dalam pelaksanaan MBG, apalagi mereka didaerah tersebut minoritas. “Saat itu saya mengatakan, program makan bergizi gratis ini adalah langkah positif untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Namun, kita harus memastikan bahwa pelaksanaannya memperhatikan aspek kehalalan, terutama bagi masyarakat Muslim. Ini merupakan bentuk penghargaan terhadap keyakinan mereka,” ungkap Nuh.

Ketua Persis Sumatera Utara ini juga berharap Program Makanan Bergizi Gratis yang sudah berjalan kurang lebih 10 bulan ini, tidak hanya memberikan manfaat kesehatan. “Tetapi juga sesuai dengan ajaran agama yang diyakini oleh masyarakat,” pungkas Nuh. (adz)

Muhammad Nuh: Konsolidasi Umat dan Politik Substansial, Jadi Poin Krusial dalam Perkuat Soliditas Umat Islam di Sumut

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Anggota DPD RI KH Muhammad Nuh MSP menghadiri silaturahim ulama, tokoh, dan cendekiawan muslim yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara di Grand Inna Hotel Medan, Jumat (31/10/2025).dan Sabtu (1/11/ 2025). Silaturahim ini mengambil tema “Memperkuat Soliditas Umat untuk Membangun Peradaban Islam yang Maju dan Berkah.”

Muhammad Nuh yang didaulat menjadi salah seorang pembicara, dalam pemaparannya membagi politik menjadi dua kategori, substansial dan prosedural.

Politik substansial, menurutnya mengandung banyak kesamaan kepentingan Umat Islam. Sementara politik prosedural, sering menghadapi kendala teknis dan dinamika yang cepat.

“Politik substansial harus terus berlanjut, dibarengi politik prosedural yang dinamis. Dengan munculnya partai-partai bernuansa Islam, sikap kita harus menerima realita ini seperti halnya kita menghormati perbedaan mazhab,” ujar senator asal Sumatera Utara ini.

Ia menekankan pentingnya konsolidasi umat dalam pembangunan, di mana setiap pihak harus terlibat sesuai kapasitas dan kontribusinya. Dinamika politik harus disikapi secara cepat dan proaktif. “Contohnya, jika Nias menjadi provinsi baru, MUI di daerah tersebut harus siap menghadapi perubahan dan memastikan layak menjadi provinsi,” sebutnya.

Nuh yang saat ini juga diamanahi sebagai Dewan Pertimbangan MUI Sumut ini mengatakan, MUI Sumut perlu bersikap proaktif dalam dunia politik, termasuk dengan memanggil politisi Muslim agar kekuatan umat Islam tidak hanya berupa moral dan sosial, tetapi juga politik.

Ketua Persis Sumatera Utara ini juga menyebutkan, umat Islam memiliki kontribusi besar dalam memerdekakan Indonesia, di antaranya melalui Resolusi Jihad yang kemudian menjadi dasar Hari Santri Nasional. Ia menyinggung keberanian Bung Tomo yang memekikkan takbir pada 10 November 1945, yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Kegiatan ini menjadi ajang konsolidasi para ulama, akademisi, dan pimpinan organisasi masyarakat Islam untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah sekaligus membangun solidaritas umat di Sumatera Utara.

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi diskusi dan tukar gagasan antara-ulama dan tokoh Muslim, memperkuat jaringan kolaborasi umat Islam dalam berbagai bidang kehidupan di Sumatera Utara. (adz)

Pemkab Karo Dukung Reformasi Birokrasi Berbasis Kinerja

TANDATANGAN: Bupati Karo menandatangani Komitmen Bersama Penerapan Manajemen Talenta Aparatur Sipil Negara (ASN), di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan, Rabu (29/10).
TANDATANGAN: Bupati Karo menandatangani Komitmen Bersama Penerapan Manajemen Talenta Aparatur Sipil Negara (ASN), di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan, Rabu (29/10).

KARO, SUMUTPOS.CO – Bupati Karo Antonius Ginting bersama para kepala daerah se-Sumatera Utara menandatangani Komitmen Bersama Penerapan Manajemen Talenta Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan, Rabu (29/10).

Penandatanganan ini menjadi langkah konkret Pemerintah Kabupaten Karo dalam mendukung reformasi birokrasi berbasis kinerja dan sistem merit. Melalui penerapan Manajemen Talenta ASN, proses pengangkatan, rotasi, dan promosi jabatan kini dilakukan secara objektif berdasarkan kinerja dan kompetensi, bukan lagi melalui mekanisme lelang jabatan.

Bupati Karo menyambut baik langkah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang telah meraih Akreditasi A untuk UPTD Pusat Asesmen Kompetensi dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), sekaligus menjadi daerah pertama yang siap menjadi pilot project nasional penerapan sistem ini.

“Pemkab Karo siap mendukung penuh penerapan Manajemen Talenta ASN. Kami ingin menciptakan lingkungan kerja yang profesional dan berbasis prestasi. Setiap ASN harus memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang berdasarkan kinerja dan kompetensinya, bukan karena kedekatan atau pengaruh tertentu,” ujar Bupati Karo.

Gubernur Sumatera Utara Muhammad Bobby Afif Nasution menegaskan, penerapan Manajemen Talenta ASN merupakan upaya membangun budaya kerja ASN yang profesional, adaptif, dan bebas dari praktik nepotisme.

“Sistem ini akan membuat ASN lebih progresif. Yang punya kinerja dan kompetensi terbaik akan mendapat tempat sesuai kemampuan, tanpa harus cari dukungan atau ‘backingan’. Semua dinilai dari skor dan laporan kinerja,” tegas Bobby.
Bobby juga berharap seluruh kabupaten/kota di Sumut dapat segera mengimplementasikan sistem ini secara penuh agar reformasi birokrasi berjalan seragam di seluruh daerah.

“Kita ingin Sumut menjadi contoh bagi provinsi lain bahwa birokrasi bisa maju dengan sistem yang adil dan transparan,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala BKN Zudan Arif Fakrulloh menyampaikan bahwa seluruh pemerintah daerah di Sumut telah menandatangani komitmen bersama penerapan sistem ini.

Ia optimistis Sumatera Utara mampu menjadi pilot project nasional karena seluruh daerah menunjukkan komitmen yang kuat.

Sistem ini, kata Zudan, juga akan mempercepat proses mutasi ASN dengan dukungan digitalisasi dan aplikasi terintegrasi yang dapat memangkas waktu mutasi dari tiga bulan menjadi hanya tiga hari. (deo/azw)

Wali Kota Lantik Pj Sekda Binjai

LANTIK: Chairin Simanjuntak dilantik sebagai Pj Sekda Binjai di Aula Balai Kota Binjai, Kamis (30/10).(Diskominfo Binjai/Sumut Pos)
LANTIK: Chairin Simanjuntak dilantik sebagai Pj Sekda Binjai di Aula Balai Kota Binjai, Kamis (30/10).(Diskominfo Binjai/Sumut Pos)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Binjai, Amir Hamzah melantik Chairin Simanjuntak sebagai Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Pemko Binjai. Wakil Wali Kota Binjai, Hasanul Jihadi turut menyaksikan prosesi pelantikan Pj Sekda Pemko Binjai tersebut.

Pelantikan berlangsung di Aula Balai Kota Binjai, Kamis (30/10/2025) dan hal tersebut terlaksana berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2018 tentang Penjabat Sekretaris Daerah, dan surat Gubernur Sumatera Utara Nomor 800.1.3.3/4075/X/2025 tentang Persetujuan Penunjukkan Penjabat Sekretaris Daerah Kota Binjai.

Amir mengucapkan selamat kepada Chairin Simanjuntak yang telah mengemban amanah sebagai Pj Sekda Binjai. Bagi Amir, amanah jabatan itu merupakan penghargaan.

Dia juga menekankan, jabatan Sekda memiliki peran yang strategis dan krusial dalam mendukung jalannya roda pemerintahan daerah. “Bangun kerja sama yang baik dengan seluruh perangkat daerah, jadilah koordinator dalam birokrasi pemerintah serta selalu berkoordinasi dengan instansi terkait,” kata Amir.

“Harus menjadi inspirator dan motivator bagi jajaran di bawah, serta memastikan sistem pemerintahan dan pelayanan publik berjalan dengan baik,” sambungnya.

Dia menambahkan, penarikan ini bukan sekadar bentuk penghargaan. Melainkan juga amanah besar yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, kerja keras, dedikasi, dan loyalitas.

Amir berharap, pejabat yang baru dilantik dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai tanggung jawab yang diberikan. Dia pun menekankan, pentingnya fokus pada peningkatan sektor kesehatan dan pendidikan di Kota Binjai.

“Mari kita terus melangkah bersama untuk mewujudkan cita-cita dan visi pembangunan Kota Binjai,” tandasnya. (ted/azw)