26 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 4703

Wakil Bupati Hadiri Pesparawi Nias 2019

FOTO BERSAMA: Wakil Bupati Nias, Arosokhi Waruwu SH MH didampingi Sekda Kabupaten Nias, Drs F Yanus Larosa MAP, foto bersama dengan pengurus Gereja.

NIAS, SUMUTPOS.CO – Wakil Bupati Nias, Arosokhi Waruwu, SH, MH, menghadiri Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi), di gedung Gereja BNKP Jemaat Fadoro Lauru Resort 27 Kecamatan Hiliduho, Sabtu (30/11). Pesparawi ini diikuti oleh seluruh kontingen Kecamaan se-Kabupaten Nias.

Adapun kategori yang diperlombakan dalam Pesparawi yakni vokal solo remaja putra-putri, vocal grup pemuda campuran, paduan suara campuran.

Bupati Nias, Drs. Sokhiatulo Laoli, MM, dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Bupati mengatakan, pada era milenial saat ini, umat manusia dihadapkan pada kondisi yang serba instan. Semua informasi mudah didapatkan, baik dalam lingkup lokal maupun global, tanpa ada batasan ruang dan waktu.

“Banyak hal positif yang dihasilkan olehnya namun tidak sedikit pula memunculkan hal negatif.  Karena itu, kita harus mampu membekali generasi kita dengan ilmu dan keimanan yang kuat dan kokoh, sehingga dapat menjalani kehidupan di era digital ini dengan selamat dan sukses,”ujarnya.

Foto: Istimewa
SAMBUTAN: Wakil Bupati Nias, Arosokhi Waruwu, SH, MH, menyampaikan sambutan, saat menghadiri Pesparawi, di gedung Gereja BNKP Jemaat Fadoro Lauru Resort 27 Kecamatan Hiliduho, Nias, Sabtu (30/11).

Pemkab Nias menilai, pendidikan dan pembinaan mental spiritual sangat penting untuk dilakukan, guna membentengi generasi muda dari hal-hal yang buruk dengan salah satunya melaksanakan kegiatan lomba pesparawi ini.  “Saya harapkan kegiatan ini dapat terus memupuk rasa persaudaraan dan kebersamaan dan kesatuan umat Kristen khususnya di Kabupaten Nias,”Pungkasnya.

Ketua tim pelaksana kegiatan, Pdt Fa’ano Mendrofa STh, dalam laporannya menyampaikan, kegiatan lomba Pesparawi Kabupaten Nias tahun 2019 memiliki fungsi strategis, dalam menguatkan pemahaman penghayatan dan pengamalan nilai-nilai agama serta moral bagi warga masyarakat.

 “Kegiatan ini bertujuan untuk memupuk rasa persaudaraan dan kebersamaan sebagai ungkapan kesetiaan iman kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, serta mendorong minat umat Kristen untuk mengembangkan kreatifitas seni budaya yang hidup dalam tata ibadah Kristen, sekaligus memelihara serta melestarikan budaya bangsa,”ujarnya

Pembiayaan kegiatan lomba bersumber dari APBD Kabupaten Nias tahun anggaran 2019, serta dana lembaga pengembangan Pesparawi.  (adl)

Spot Pemancingan Pulau Botot Tapteng Pukau Para Maniak Mancing

Foto: Fajar Dame Harahap/Sumut Pos
INDAH: Pantai Pulau Botot, Tapteng memiliki panorama alam yang indah dan spot pemancingan yang mengasyikkan.

TAPTENG, SUMUTPOS.CO –  Sebanyak 17 Jurnalis asal Labuhanbatu kembali menjajal spot pemancingan di perairan laut kabupaten Tapanuli Tengah, Minggu (1/12/2109). Sepekan sebelumnya, Minggu (23/11), para jurnalis juga melakukan aktivitas yang sama. Rute para jurnalis kali ini menuju Pulau Tungkus, Pulau Burung, dan Pulau Botot.

Lautan Tapanuli Tengah memiliki sejumlah destinasi wisata. Bentangan bibir pantainya punya panorama yang indah. Sejumlah spot-nya menjadi lokasi tujuan wisata. Bahkan, pada koordinat tertentu, perairannya memiliki potensi sebagai lokasi wisata mancing.

Para maniak mancing dapat memanfaatkan sejumlah spot untuk menjajal hobi mancingnya. Dalamnya Samudera Hindia di sana punya kandungan pelbagai jenis ikan yang sangat menarik untuk dipancing.

Sebanyak 17 jurnalis tersebut menggunakan perahu bermesin dua. Satu di antaranya berkekuatan 15 dan 25 GT. “Perahu ini menggunakan mesin 25 dan 15 PK,” kata Buyung, tekong perahu berlabel Dolphin itu.

Perahu berkapasitas penumpang 25 orang itu juga menyediakan sejumlah peralatan mancing bagi wisatawan yang ingin berolahraga memancing di lautan Tapteng. Rombongan jurnalis mesti membayar Rp1,8 juta sebagai biaya sewa perahu, agar dapat dimanfaatkan membelah riak gelombang Samudera Hindia menuju pulau Tungkus, Pulau Burung dan pulau Botot.

Tapteng memiliki sejumlah pulau. Di antaranya Pulau Mursala, Pulau Kalimantung, Pulau Poncan, Pulau Karang, Pulau Pane, Pulau Unggas, Pulau Sorkam, Talam, Sarudik, Tungkus, dan lainnya.

Butuh waktu sekira 60 menit menempuh perjalanan dari pantai Kalangan, Pandan, Tapteng ke pulau Tungkus. Di sini, anak buah kapal (ABK) melabuh jangkar ke dalam lautan agar perahu tak jauh terseret arus air. Para pemancing pun memanfaatkan momen tersebut dengan memasang alat pancing dan umpan yang disediakan.

Para jurnalis memilih umpan cumi-cumi, anak gembung, udang dan ikan Teri. Tentu saja, banyaknya stok ikan di dalam laut memberi peluang kepada rombongan untuk berulang kali strike mendapatkan beragam jenis ikan.

Di spot ini, rombongan mencoba menjajal ikan jenis giant travelly (GT). Jenis ikan yang punya sensasi ketika memancingnya. “Iya, memancing ikan GT punya sensasi,” kata Putra Hutagalung, seorang jurnalis lokal kepada Sumut Pos.

Ikan jenis ini, kata dia, hanya ditemui bermigrasi dari lautan dalam pada saat subuh hingga jam 10.00 waktu setempat. Atau jelang senja hari. “Biasanya saat pagi dan senja hari jenis ikan ini muncul,” tambahnya.

Ikan GT sangat menarik untuk sasaran pemancingan. Karena daya sentakan dan tarikannya sangat memacu adrenalin pemancing.

Selain jenis ikan itu, kata Putra, pemancing juga dapat memilih spot karang untuk memancing jenis ikan Kerapu, Ayam, Tompel, Jebung dan lainnya. “Kalau sekedar lepas hobi. Dapat memancing ikan di kawasan karang. Ragam jenisnya,” kata Putra.

Usai menjajal pancing di lautan Samudera Hindia, rombongan jurnalis menepi ke sebuah pulau berpantai pasir pantai putih. Penduduk lokal menyebutnya pulau Botot.

Pulau ini merupakan kawasan peristirahatan. Konon pula terdapat air terjun sebagai sumber air tawar. Maka tak heran, kawasan ini juga dijadikan lokasi tambak ikan.

Perahu rombongan menepi, setelah tekong memilih titik pendaratan. Di sini, rombongan melakukan kegiatan istirahat, salat dan makan (Ishoma).

Bibir pantai Samudera Hindia di Tapteng memiliki pasir pantai yang putih. Sangat menarik mengundang para wisatawan. Alhasil, pemanfaatan destinasi ini dipastikan mampu menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) Pemkab setempat. (fdh)

Pengumuman Pemenang Perdes Humbahas Direkomendasi Tunda

Foto: Dedi Effendi Simbolon/Sumut Pos
KECURANGAN: Komisi A DPRD Humbahas bersama unsur pemerintah, TP3D, dan peserta yang melapor, membahas dugaan kecurangan di kantor ruangan Sekretaris DPRD, Selasa (3/12).

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Komisi A DPRD Kabupaten Humbang Hasundutan memberi rekomendasi agar pengumuman pemenang seleksi calon perangkat kepala desa (Perdes) yang bermasalah, ditunda. Alasannya, proses penjaringan perangkat kepala desa, di antaranya Desa Sipituhuta di Kecamatan Polling, dan Desa Tipang, Desa Simamora, Desa Marbun Toruan, Desa Sinambela di Kecamatan Baktiraja, dinilai tidak sah secara hukum.

Rekomendasi itu disampaikan Ketua Komisi A, Bresman Sianturi, pada rapat dengar pendapat (RDP) Komisi A, di kantor ruangan Sekretaris DPRD, Selasa (3/12). RDP dihadiri Ketua DPRD setempat, Ramses Lumbangaol, Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Perlindungan Anak (DPMDP2A), Elson Sihotang, Camat Pollung Parman Lumbangaol, Camat Baktiraja Astri Manullang, TP3D Tipang Paima Silaban, TP3D Sipituhuta Humala Lumbangaol, TP3D Marbun Toruan Tumpal Banjarnahir, TP3D Simamora Parulian Bakara, S P Lumbantoruan, Kepala Desa Sipituhuta Harianto Lumbangaol dan Kepala Desa Tipang Darwin Manalu, Kades Marbun Toruan Rusman Banjarnahor, Kades Simamora P Simamora.

Turut hadir peserta seleksi yang melapor ke DPRD, Lambok Siregar, Adam Jordan Lumbangaol, Rico Lumbangaol dan Muddiono Simanullang, Riswanto Sinambela.

RDP digelar atas adanya laporan peserta seleksi yang menduga terjadi kecurangan dalam perekrutan perdes. Menurut Bresman, panitia penjaringan tidak mengetahui tugasnya. Ketua TP3D Sipituhuta Humala Lumbangaol tidak dilibatkan dalam tugas serta fungisnya. Sedangkan TP3D Tipang dinilai tidak memahami peraturan, dengan menyatakan pemenuhan persyaratan calon, dapat disusul.

“Masa bapak suka-suka membuat kesepakatan seleksi persyaratan bisa disusul? Itu tidak bisa. Bapak baca aturan,” tegas Ramses.

Menurut Ramses, sesuai peraturan bupati dan peraturan Mendagri, setiap peserta harus melengkapi seluruh persyaratan untuk penerimaan sebagai perangkat kepala desa. Tapi menurut saksi Adam Jordan Lumbangaol, salahsatu peserta tidak melengkapi surat keterangan bebas narkoba, tetapi diloloskan panitia. “Ini jelas menyalahi prosedur dan aturan,” kata Ramses kepada TP3D Tipang.

Terkait proses penjaringan di kecamatan berupa wawancara, yang kemudian hasilnya disampaikan di kecamatan, menurut  Ramses, itu tidak dibolehkan. ” Seyogianya yang terlibat adalah TP3D. Sementara kecamatan dan dinas BPMD hanya sebagai supervisor. Jadi patut diduga, ada intervensi dari pihak kecamatan, padahal yang punya gawen adalah TP3D. Dan mereka bertanggung jawab,” ujar Ramses.

Sementara di Desa Sipituhuta Kecamatan Pollung, nilai disampaikan kepada peserta sebelum diumumkan. “Ini sudah menyalahi. Harusnya diumumkan dulu,” katanya.

Bahkan, menurut Ramses, salah satu staf Camat Pollung bernama Hanaya Simamora menyebutkan, nilai yang ditunjukkan oleh dirinya kepada peserta bernama Rico Lumbangaol, adalah metode tawaran.  Kok ada tawar-menawar dalam persoalan nilai? Bagaimana metode ini,” tanya Ramses. Karena itu ia menduga, ada celah kecurangan dalam proses seleksi.

Menanggapi hal itu, Sanggul Rosdiana Manalu, salahsatu anggota Komisi A meminta agar proses penyeleksian perangkat kepala desa dilakukan sesuai aturan yang berlaku. Jangan ada kecurangan, seperti disampaikan peserta seleksi kepada dirinya. “Masa soal 60, nilainya dapat 60? Enggak masuk akal. Jadi kita harapkan, seleksi digelar sesuai aturan,” imbuhnya. Hal senada juga disampaikan anggota Komisi A, yakni Guntur Simamora, Jamanat Sihite, dan Sekretaris Komisi A, Normauli Simarmata.

Dapat Diulang

Kepala Dinas PMP2A, Elson Sihotang, mengatakan akan menyampaikan rekomendasi rapat kepada Bupati Humbang Hasundutan, Dosmar Banjarnahor. Menurutnya, jika memang ada permasalahan yang tidak dapat diselesaikan, mulai dari kecamatan hingga kabupaten, maka perekrutan calon perangkat kepala desa dapat diulang.

“Dalam peraturan bupati disebutkan, jika tidak dapat diselesaikan maka dapat diulang,” kata Elson.

Dalam RDP tersebut, Komisi A juga merekomendasikan kepada peserta calon perangkat kepala desa yang ingin melapor ke DPRD, diberi kesempatan seminggu setelah kesepakatan dituangkan. (mag-12)

Wanita Muda Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Kamar Kosnya

Diduga Kuat Dibunuh

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang wanita muda diperkirakan berusia 25 tahun ditemukan tewas mengenaskan dan bersimbah darah di kamar kosnya, lantai 2 Jalan Punak No. 38, Kelurahan Sei Putih Timur I, Kecamatan Medan Petisah, Rabu (4/12) sekira pukul 10.30 WIB. Diduga kuat, wanita yang disebut-sebut bernama Alung Harahap (AH) alias Bian, tewas dibunuh teman lelakinya.

Informasi diperoleh di lapangan, korban dugaan pembunuhan tersebut ditemukan dalam kondisi terlentang dengan mengenakan kaos hitam dan celana legging motif bunga-bunga. Selain itu, korban mengenakan jam tangan hitam di lengan kanannya.

Kedua lengannya terdapat tato burung hantu. Sedangkan di bagian leher, ada bekas luka sayatan benda tajam. Tak hanya itu, ada juga luka memar di wajahnya.

Menurut pemilik warung yang berjualan di pintu masuk kos di lantai 1, Tari, awalnya dia mendapatkan kabar ada penghuni kos meninggal di lantai 2. Kabar tersebut diketahui dari penghuni kos lain yang memberi tahunya sekitar pukul 09.00 WIB. “Saya dapat kabar (dari penghuni kos), dibilangnya si Bian (korban) bunuh diri,” ujarnya.

Mendapatkan kabar itu, Tari kemudian menyarankan agar korban dibawa ke rumah sakit. Namun, tak lama penghuni kos lain yang memberitahunya itu kembali masuk ke dalam. “Belum sempat aku lihat ke kamarnya karena aku sibuk jualan. Itulah kubilang bawa aja langsung ke rumah sakit,” ucapnya.

Herman (52), warga sekitar mengaku tidak mengenal persis korban. Ia hanya tahu ada anak kos yang meninggal. “Anak kosnya cewek yang meninggal, saya tahu dari tetangga yang heboh. Lalu, saya datang ke tempat kos dan ternyata sudah ramai warga berkerumun.

Sementara, pedagang yang berjualan di dekat tempat kos korban, tak begitu mengenali sosok korban. Menurut mereka, penghuni kos di sekitar Jalan Punak tidak pernah menetap lama. Disebutkan, korban tidak begitu bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Warga hanya sering melihat korban semasa hidup keluar pada malam hari.

“Keluar malam terus dia (korban), kalau pun ke warung hanya beli rokok. Saya tidak kenal dengan korban, hanya sering lihat malam hari pas keluar dan pulang naik betor,” kata pedagang yang berjualan makanan.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Eko Hartanto menyebutkan, setelah menerima informasi dari masyarakat adanya warga yang tewas, pihaknya langsung turun ke lokasi kejadian. “Mayat tersebut berjenis kelamin wanita berinisial AH, usianya berkisar 25 tahun ditemukan tergeletak bersimbah darah di kamar kosnya,” kata Eko yang diwawancarai di lokasi.

Setelah tim gabungan Polsek Medan Baru dan Polrestabes Medan melakukan olah TKP, korban diduga kuat dibunuh. “Dibunuh dengan pisau karter, karena pisau karter kita temukan di lokasi,” ucapnya.

Disebutkan Eko, di leher korban sebelah kanan ada ditemukan bekas sayatan. Selain itu, terdapat luka memar di wajahnya. “Ada bekas luka di kening bagian atas, pipi, tangan sama kaki,” bebernya.

Eko mengatakan, mayat korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan untuk dilakukan otopsi. “Kita juga mencari bukti lain di lokasi. Dari hasil kamera CCTV di lapangan, diduga,” ujarnya.

Pelaku sendiri, sebut dia, sempat mencuci pisau karter yang digunakan untuk menghabisi nyawa korban. “Habis itu membuka kaosnya langsung lari menggunakan sepeda motor,” cetusnya.

Pun begitu, Eko belum bisa memastikan kalau pelaku itu merupakan pacar korban. Demikian juga korban merupakan penduduk asli mana. “Belum tahu, kita periksa dulu saksi-saksi. Tapi, korban pernah sekolah di SMA 1 Tanjung Pura,” imbuhnya. (ris)

IMAMI Suport Rivai Nasution Ikut Pilkada Labusel

SILATURAHIM: Ketua Umum PB-Iklas Rivai Nasution yang juga bakal calon Bupati Labusel foto bersama pengurus IMAMI dan ahli waris Kesultanan Kotapinang pada silaturahim di Convention Hall Hotel Sudi Mampir Kotapinang, Sabtu (30/11).
SILATURAHIM: Ketua Umum PB-Iklas Rivai Nasution yang juga bakal calon Bupati Labusel foto bersama pengurus IMAMI dan ahli waris Kesultanan Kotapinang pada silaturahim di Convention Hall Hotel Sudi Mampir Kotapinang, Sabtu (30/11).
SILATURAHIM: Ketua Umum PB-Iklas Rivai Nasution yang juga bakal calon Bupati Labusel foto bersama pengurus IMAMI dan ahli waris Kesultanan Kotapinang pada silaturahim di Convention Hall Hotel Sudi Mampir Kotapinang, Sabtu (30/11).

KOTAPINANG, SUMUTPOS.CO – Silaturrahmi dengan Ikatan Mandailing Malaysia-Indonesia (IMAMI) yang digagas PB-Iklas di Convention Hall Hotel Sudi Mampir, Kotapinang, Sabtu (30/11) malam, mendapat sambutan meriah dari tokoh masyarakat dan masyarakat Kab. Labusel.

Sedikitnya 200-an orang yang hadir berbaur bersama para tamu Imami yang teriri dari 72 orang. Turut hadir pada kegiatan itu, para ahli waris Kesultanan Kotapinang antara lain, T. Aizus Thafa, T. Mahmun Al Rasyid, T. Zamri, dan T. Zuanda.

Ketua PB-Iklas, Rivai Nasution dalam sambutannya mengatakan, pertemuan perdana ini harus terus ditingkatkan pada masa mendatang.

“Tentu nanti kita bisa menjalin kerja sama yang saling mendukung organisasi kekeluagaan ini dapat lebih eksis kedepannya. Mungkin kerja sama terkait pendidikan dan bea siswa, pertukaran budaya, olah raga, dan lain sebagainya,” katanya.

Disebutkan, saat ini sudah puluhan ribu orang Mandailing menetap di Malaysia dan menduduki berbagai posisi penting di pemerintahan dan bisnis. Menurutnya, mungkin mereka bersedia menjadi orangtua asuh bagi putra-putri Mandailing yang berkeinginan mengecap pendidikan di Malaysia.

Sementara itu, Sekjend IMAMI, Ramli Hasibuan, memberikan apresiasi kepada PB-Iklas yang telah menggagas pertemuan silaturahmi ini. Dia pun memberikan supot kepada Rivai Nasution untuk mengikuti Pilkada Kab. Labusel.

“Dan kami dengar pak Rivai Nasution punya hajat ingin menjadi pemimpin di Labusel ini . Kami sangat mendukung dan akan menyuarakan bagi keluarga Mandailing di Labusel ini untuk memenangkan pak Rivai nantinya,” katanya.

Dia mengaku sudah hampir sepuluh tahun mengenak sosok Rivai. Menurutnya, Rivai adalah orang baik.

“Beliau baik dan tidak diragukan lagi dalam membangun kerja sama dengan dunia luar yang sangat bermanfaat bagi Labusel,” katanya. (adz)

Indonesia All Stars U-20 Takluk dari Real Madrid U-20

TANDING: Indonesia All Stars U-20 bertanding melawan Real Madrid U-20 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Selasa (3/12)

Sempat Unggul 3-0

TANDING: Indonesia All Stars U-20 bertanding melawan Real Madrid U-20 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Selasa (3/12)
TANDING: Indonesia All Stars U-20 bertanding melawan Real Madrid U-20 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Selasa (3/12)

GIANYAR, SUMUTPOS.CO – Indonesia All Stars U-20 sempat unggul 3-0 atas Real Madrid U-20 pada laga U-20 International Cup di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Selasa (3/12). Namun pada akhir pertandingan, Indonesia menyerah 4-5 dari Madrid.

Indonesia All Stars unggul cepat atas Real Madrid. Pertandingan baru berjalan 25 menit, Indonesia All Star sudah memimpin tiga gol.

Indonesia All Stars U-20 membuka keunggulan pada menit ke-18 setelah pemain Real Madrid U-20, Victor Gordo, mencetak gol bunuh diri. Dua gol tim Indonesia All Star lainnya dicetak Sutan Zico dan Beckham Putra.

Pertandingan berjalan sedikit lebih lambat ketika memasuki menit ke-30. Real Madrid U-20 mencoba bangkit dengan memanfaatkan bola-bola lambung.

Real Madrid U-20 memeroleh peluang emas ketika Oscar Aranda coba membobol gawang lawan. Namun usaha itu masih gagal.

Gempuran Real Madrid U-20 mencetak gol datang dari tendangan pojok. Aranda memperkecil kedudukan lewat sundulannya pada menit ke-40.

Jelang turun minum, Real Madrid U-20 kembali memperkecil ketinggalan dari Indonesia All Stars U-20 lewat Gudjohnsen. Babak pertama berakhir dengan skor 2-3 untuk keunggulan Indonesia.

Real Madrid U-20 mencoba untuk tak lagi loyo pada awal babak kedua. Namun gawang mereka justru kembali bobol untuk keempat kalinya.

Sutan Zico kembali mencetak golnya yang kedua setelah memanfaatkan umpan Supriadi. Kedudukan berubah menjadi 4-2 untuk keunggulan Indonesia All Stars U-20.

Pertandingan berjalan semakin terbuka memasuki menit ke-70. Baik Real Madrid U-20 mapun tim Indonesia All Stars saling bertukar serangan.

Real Madrid U-20 memperkecil ketinggalan pada menit ke-79. Tendangan bebas David Gonzales gagal ditahan kiper Ernando.

Skor akhirnya berubah sama 4-4 ketika Gudjohnsen mencetak gol keduanya. Real Madrid berbalik unggul dan menang 5-4 setelah Gonzales mencetak gol lewat tendangan dari luar kotak penalti. (bbs/azw)

Berniat Ikuti Piala Presiden, PSMS Berencana Datangkan Pelatih Baru

TIBA: Rombongan skuat PSMS Medan saat di lobi salah satu hotel, beberapa waktu lalu. 
TIBA: Rombongan skuat PSMS Medan saat di lobi salah satu hotel, beberapa waktu lalu. 
TIBA: Rombongan skuat PSMS Medan saat di lobi salah satu hotel, beberapa waktu lalu. 

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Meski gagal promosi ke Liga 1 musim depan, PSMS Medan kembali fokus menghadapi Liga 2 2020.

Sekretaris Umum PSMS, Julius Raja, mengatakan saat ini pihaknya fokus menatap Liga 2. Para pemain bahkan sudah menjalani latihan mulai pekan ini.

“Kita fokus ke Liga 2. Mulai dari kemarin kita sudah fokus latihan,” kata Julius kepada wartawan, Selasa (3/12).

King panggilan akrab Julius Raja menjelaskan, selain latihan para punggawa PSMS juga sedang melakukan pembentukan tim.

“Sudah pembentukan. Nanti Januari 2020 kita rembukan dengan Pak Edy (Rahmayadi),” tuturnya.

Terkait pelatih yang akan menangani Ayam Kinantan, King menyatakan akan mengganti pelatih lama dengan yang baru.

“Makanya kita juga nanti rembukan dengan Pak Edy untuk menentukan pelatih. Setelah pelatih, tentunya materi pemain dia cari. Jadi rencananya Juni 2020,” ungkapnya.

“Yang pasti sekarang masih dibawa oleh penasihat teknik dan nanti dicari pelatih baru,” pungkas King.

Skuat PSMS Medan kembali mengelar latihan pasca-libur Liga 2 2019 berakhir. Latihan yang digelar di Stadion Kebun Bunga ini baru diikuti 10 pemain yang masih terikat kontrak hingga 20 Desember mendatang. Sebanyak 10 pemain yang latihan didominasi putra daerah Sumatra Utara yang tinggal di Medan dan sekitarnya. Diagendakan mereka latihan tiga kali sepekan setiap Senin, Rabu, dan Jumat.

Sekertaris klub PSMS Medan, Julius Raja mengatakan bahwa tidak tertutup kemungkinan pemain yang berlatih nanti terus bertambah, termasuk datang dari luar Sumatra Utara. “Bisa saja pemain PSMS lainnya yang masih terikat kontrak di luar Sumut seperti Riau (Ilham Fathoni, Afiful Huda dan Rendi Saputra) datang,” kata Julius Raja kepada awak media, Senin (2/11/19). Pria yang akrab disapa King ini menyebut alasan manajemen mengumpulkan pemain karena PSMS berencana untuk mengikuti kompetisi pramusim, Piala Presiden 2020. “Maka kami sangat berharap pemain PSMS yang di luar Sumut ini dapat bergabung untuk membicarakan soal keikutsertaan di Piala Presiden ke depannya. Sekaligus untuk persiapan musim depan,” tambahnya.

“Dan satu tim yang tersisa itu mungkin yang terbaik di babak 8 Besar Liga 2 kemarin. Bisa saja begitu, semua masih wacana. Nanti akan urun rembuk antara manajemen dengan legenda PSMS Medan untuk menentukan posisi pelatih,” pungkasnya. Sekadar mengingatkan, PSMS Medan menemui kegagalan di Liga 2 2019. Mereka kehilangan peluang meraih tiket promosi Liga 1 2020 akibat tersingkir di babak 8 Besar, kalah bersaing dengan Persita Tangerang dan Persik Kediri. (bbs/azw)

Sosialisasikan Persaingan Usaha Yang Sehat, KPPU Bertemu dengan Ketua DPRD Sumut

SALAMAN: Kepala Kanwil I KPPU, Ramli Simanjuntak (kiri) bersalaman dengan Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting.
SALAMAN: Kepala Kanwil I KPPU, Ramli Simanjuntak (kiri) bersalaman dengan Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting.
SALAMAN: Kepala Kanwil I KPPU, Ramli Simanjuntak (kiri) bersalaman dengan Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kantor Wilayah (Kanwil) I Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) melakukan kordinasi dengan Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting untuk memberikan advokasi dengan tujuan menciptakan persaingan usaha yang sehat di Sumut.

Kepala Kanwil I KPPU, Ramli Simanjuntak mengatakan tugas pokok dan fungsi KPPU yang terdiri dari Penegakan Hukum dan Advokasi serta pentingnya mendesiminasikan persaingan usaha yang sehat ke seluruh stakeholder dan daerah.

“Advokasi merupakan ranah penting setelah 19 tahun kami berdiri, karena peraturan atau kebijakan di bidang ekonomi masih ada yang belum sesuai dengan prinsip Persaingan Usaha. Untuk itu KPPU siap berkontribusi memberikan sumbangan pemikiran dalam perumusan Raperda.” tutur Ramli saat berjumpa langsung bersama Baskami Ginting di Kantor DPRD Sumut di Jalan Imam Bonjol, Medan, Selasa (2/12).

Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting menjelaskan di era saat ini persaingan usaha yang sehat menjadi kata kunci meningkatkan efisiensi dan daya saing Sumatera Utara. Oleh karena itu DPDR Sumatera Utara sangat mengapresiasi langkah KPPU dan siap bersinergi dengan KPPU dalam merumuskan kebijakan-kebijakan, utamanya yang terkait dengan kebijakan perekonomian. (gus/ram)

20 Ton Beras Bulog Disposal, Bulog Lakukan Lelang

BERAS: Sejumlah buruh memanggul beras yang tiba di gudang Bulog Jalan Mustapa Medan, beberapa waktu lalu.
BERAS: Sejumlah buruh memanggul beras yang tiba di gudang Bulog Jalan Mustapa Medan, beberapa waktu lalu.
BERAS: Sejumlah buruh memanggul beras yang tiba di gudang Bulog Jalan Mustapa Medan, beberapa waktu lalu.

Perum Bulog (Badan Urusan Logistik) harus melepas cadangan beras pemerintah (CBP) dari gudang sebesar 20 ribu ton karena melewati batas waktu simpan. Rencananya, beras-beras yang turun mutunya tersebut akan dilakukan pelelangan.

Direktur Utama Bulog, Budi Waseso berkata bahwa beras yang dinyatakan rusak tersebut tidak langsung dibuang, melainkan akan melalui proses uji laboratorium dan BPOM (badan pengawas obat dan makanan). Setelah itu, nilai jualnya akan ditafsir oleh Kementerian Pertanian.

“Apa ini harganya bisa diturunkan, atau memang sudah tidak bisa digunakan terus beras itu akan dirubah menjadi tepung terigu, atau juga bisa dijual untuk pakan ayam tentunya harganya akan turun, atau yang dinyatakan tidak layak dikonsumsi oleh hewan apalagi manusia, itu bisa dibuat untuk etanol,” kata dia di kantornya, Selasa (3/12).

Pemnelian beras CBP (cadangan beras pemerintah) ini nantinya akan diganti oleh uang negara. Akan tetapi, keputusan tersebut harus melalui rapat koordinasi yang dilakukan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

“Kita ajukan selisih harga tadi dengan harga jualnya, harganya (beras) Rp 8.000 sekarang Rp 5.000 (karena disposal) itu selisihnya Rp 3.000 diganti oleh negara, itu sudah ada aturannya, kan yang megang Menteri Keuangan (Menkeu), jadi bagaimana keputusan dari Menkeu bahwa ini akan dirapatkan dihitung dan akan diputuskan,” tuturnya.

Menurutnya, hal ini harus segera dilakukan. Tentunya, hal tersebut untuk mengurangi potensi bertambahnya beras yang kualitasnya menurun.

“Kalau dalam kurun waktu ke depan tidak dimanfaatkan beras-beras itu, tidak dimanfaatkan dibulog, akan ada potensi pertambahan (disposal), akan ada batas waktunya dan tidak mungkin kita yakini tidak akan berubah,” tambahnya.

Komersialkan Beras

Budi Waseso mengatakan bahwa pihaknya akan mengomersialkan 50 persen beras yang dikelola Bulog pada tahun mendatang. Beras yang disalurkan secara komersial dan dari penugasan pemerintah memiliki persentase 50:50.

“Dalam komersial itu bisa, tapi karena cuma 20 persen (realisasi saat ini, Red) itu masih kurang memadai. Tahun depan kita harus 50 persen untuk komersial sehingga kita bisa menutupi bunga utang dan kita bisa nyicil bunga utang,” ungkap Budi.

Hal ini dilakukan adalah untuk menekan tingkat utang yang Bulog pinjam dari pihak bank. Salah satu pemicunya adalah cadangan beras pemerintah (CBP) yang pada September lalu bertransformasi menjadi bantuan badan pemberdayaan masyarakat dan desa (BPMD).

“Berubah menjadi BPMD, akhirnya tidak menggunakan berasnya Bulog, karena masyarakat dibebaskan memilih untuk membeli beras yang mana, bukan dari Bulog aja,” terangnya.

Akibatnya, beras ini tidak bisa digunakan dan konsekuensi bunga yang dipinjam dari bank tetap berjalan. Hal yang harus dilakukan oleh Bulog yakni mendorong penjualan beras melalui e-commerce dan ritel modern.

“Serta menyalurkan beras kepada berbagai instansi seperti Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Kalau bicara komersial saya yakin Bulog palling murah. Kita punya gudang di seluruh indonesia,” tambahnya.

Budi yakin bahwa stok CBP tidak akan terganggu. Pasalnya, stok beras di gudang Bulog saat ini sebesar 2,1 juta ton. Apalagi, Bulog telah mendapat dana segar sebesar Rp 2,5 triliun untuk melakukan penyerapan beras dari petani yang setara dengan 250 ribu ton beras.

“Penyerapannya mengacu pada Instruksi Presiden Nomor5 Tahun 2015, adapun untuk beras komersial, Bulog menyerapnya sesuai dengan harga pasar,” katanya.

Beras serapan yang dibeli akan dipakai untuk memenuhi CBP, pemerintah pun akan mengganti selisih harga antara pembelian dengan penjualan sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan.

“Bulog sebagai perum negara bicara komersial perlu lagi diatur berapa persen penugasan yang wajib untuk Bulog. Kalau seperti tadi kompensasinya harus dibantu pemerintah,” tutupnya. (jpc/ram)

Gubsu Diminta Dukung Perjuangan Mahasiswa UINSU yang Berkompetisi di Taiwan

Ketua Fraksi Nusantara DPRD Sumut, Jafaruddin Harahap bersama mahasiswa UINSU yang akan berjuang di ajang KIDE 2019 di Taiwan.
Ketua Fraksi Nusantara DPRD Sumut, Jafaruddin Harahap bersama mahasiswa UINSU yang akan berjuang di ajang KIDE 2019 di Taiwan.
Ketua Fraksi Nusantara DPRD Sumut, Jafaruddin Harahap bersama mahasiswa UINSU yang akan berjuang di ajang KIDE 2019 di Taiwan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tim delegasi mahasiswa Sumut berhasil menorehkan prestasi tingkat internasional di ajang World Invention Competition and Exhibition (WICE) tahun 2019 di Malaysia . Mahasiswa yang tergabung dalam komunitas Rumah Internet tersebut berhasil membuat produk minuman kesehatan yang diberinama Soifera.

Usai meraih medali emas di ajang WICE, selanjutnya mereka akan bertarung kembali di ajang Kaohsiung International Invention and Design Expo (KIDE) 2019 pada 6-8 Desember di Taiwan.

Yurid Audina, mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) merupakan salahsatu peserta yang akan bertarung di ajang KIDE 2019, sebelum berangkat ke Taiwan melakukan audiensi ke Ketua Fraksi Nusantara DPRD Sumut, Jafaruddin Harahap di gedung dewan Jalan Imam Bonjol Medan, Selasa (3/12/2019).

Yurid Audina pada kesempatan itu didampingi Wakil Dekan I Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UINSU, Dr Rina Filia Sari, MSi memohon dukungan dan bantuan dewan agar tim delegasi sejumlah mahasiswa di Sumut dapat kembali menorehkan prestasi dan meraih emas di ajang KIDE tersebut. “Saya mohon dukungan semua pihak agar kami kembali meraih prestasi di Taiwan nantinya,”kata Yurid.

Yurid mengaku inovasi yang akan diperjuangkan dan dipertarungkannya di Taiwan tidak jauh berbeda dengan inovasi yang telah mengantarkannya meraih di Malaysia kemarin. “Kalau di Malaysia kemarin itu merupakan produk minuman kesehatan untuk mengatasi gizi yang ada di masyarakat Indonesia.

Namun di Taiwan nanti akan kita tingkatkan kembali fungsinya sebagai suplemen dan mampu mengatasi penyakit kanker, jadi tidak sebatas minuman kesehatan saja,”jelas Yurid. Sebelumnya diketahui, lima mahasiswa dan mahasiswi dari tiga universitas di Medan ini berhasil mendapatkan dua penghargaan karena keberhasilan membuat produk inovasi.

Kelimanya yaitu Aflah Fajari dari Universitas Sumatera Utara (USU), Nurlina Maharani dan Yurid Audina dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), serta Rafika Utami dan Fanny Fashiri dari Universitas Negeri Medan (Unimed).

Ia menuturkan, di kompetisi tersebut juga harus bersaing dengan peserta dari delapan negara mulai dari Indonesia, Malaysia, United Kingdom (UK), Vietnam, Thailand, Turky, dan Korea Selatan. “Kompetisi ini diikuti dari delapan negara dengan jumlah total pesertanya ada 251 partisipan yang jurinya juga berasal dari delapan negara tersebut dan alhamdulilah kami bisa mendapatkan juara,” tuturnya.

Ia menjelaskan, Soifera adalah sejenis bubuk penambah nutrisi dan gizi dati minuman yang salah satu bahannya yaitu kecambah sorgum.Ia menerangkan, Soifera juga memiliki manfaat yaitu mengganti susu hewani menjadi nabati , memenuhi kebutuhan nutrisi sehari-hari, rendah lemak dan sebagai antioksidan.

DUKUNGAN PEMPROVSU Menyikapi kunjungan audiensi Yurid Audina, Ketua Fraksi Nusantara DPRD Provinsi Sumatera Utara, Jafaruddin Harahap menegaskan sangat mendukung dan bangga terhadap prestasi diraihnya yang telah mengharumkan nama baik Sumatera Utara.

Jafaruddin berharap Pemprovsu dibawah kepemimpinan Gubsu Edy Rahmayadi juga mendukung penuh perjuangan Yurid Audina dan kawan-kawannya, yang akan bertarung di Koasiung “Adinda Yurid dan kawan-kawannya ini merupakan asset bangsa khususnya Sumatera Utara yang telah mampu diusia mudanya mengharumkan nama propinsi dan bangsanya.

Untuk itu, atas nama FraksI Nusantara DPRD Sumut kita sangat berharap kepada Pemprovsu, agar mendukung penuh khususnya pembiayaan setiap perjuangan yang dilakukan para generasi muda kita dalam mengharumkan nama bangsa dan daerahnya,”tegas Jarafuddin yang juga Sekretaris DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumut ini.

Hal senada disampaikan Wakil Dekan I FST UINSU, Rina Filia Sari berharap kepada masyarakat Sumut agar mendoakan anak didiknya tersebut kembali menorehkan prestasi di ajang KIDE 2019 di Taiwan. Rina juga berharap hasil invonasi yang diraih Yurid bersama mahasiswa Medan lainnya agar dipertahkan pemerintah dan segera dipatenkan. (adz)