24 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 4716

Sasar Pasar Gamers, Acer Luncurkan Predator Triton 300

Andreas Lesmana, Gaming Product Manager Acer Indonesia, didampingi Anandita Puspita, PR Digital Marketing, di Medan, Jumat (29/11).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menyasar pasar para gamers, Acer memperkenalkan laptop gaming terbaru, Predator Triton 300 (PT315-51) untuk pasar Sumatera Utara khususnya Medan. 

Laptop yang menyasar gamers pemula ini dibanderol seharga Rp16.999.000. Laptop ini diperkuat oleh prosesor Intel Core generasi ke-9 yang dipasangkan dengan NVIDIA GeForce GTX 1650 GPU.

Laptop ini menawarkan berbagai fitur unggulan.  Dengan layar 15,6 inci menawarkan pengalaman visual lebih imersif dan detail berkat 144Hz FHD IPS display, dan dual slot NVMe untuk solusi upgradeable yang lebih leluasa. Selain itu, Predator Triton 300 juga didukung teknologi RGB keyboard.

“Saat ini kami fokus menggarap pasar game dengan melauncing banyak varian laptop gaming. Salah satunya dengan meluncurkan Predator Triton 300,” kata Andreas Lesmana, Gaming Product Manager Acer Indonesia, didampingi Anandita Puspita, PR Digital Marketing, kepada Media di Medan, Jumat (29/11).

Untuk media penyimpanan, laptop Predator Triton 300 sudah mendukung dua 1 TB PCIe NVMe SSD RAID 0 dan 2 TB HDD. “Kini gamers yang mobile bisa bertanding dari mana saja, karena Predator Triton 300 tetap nyaman di bawa bermain game di manapun,” kata Andreas.

Disebutkannya, Laptop gaming tipis Predator Triton 300 ini adalah kombinasi antara performa dan fitur yang dibungkus dalam desain yang kompak untuk nilai terbaik. 

Menjaga laptop tetap dingin dalam kinerja prima, laptop ini dilengkapi sistem pendingin AeroBlade 3D Fan.Komponen pendingin dapat mendinginkan 45 persen lebih baik dibandingkan dengan kipas plastik biasa. Desain kipas generasi terbaru ini terinspirasi oleh mekanik penerbangan burung hantu bionik yang memaksimalkan aliran udara dan meminimalkan kebisingan.

Laptop gaming Predator Triton 300 ini kini telah tersedia di jaringan penjualan resmi Acer. (sih)

Peringati Hari Menanam Pohon Indonesia 2019, PLN Sumut Tanam 1.000 Pohon Bakau

SIMBOLIS: Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Binjai, Nova Sagita menyerahkan pohon bakau secara simbolis untuk ditanam di kawasan pesisir Desa Tanjung Pasir, Pangkalansusu, Langkat, Kamis (28/11).
SIMBOLIS:  Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Binjai, Nova Sagita menyerahkan pohon  bakau secara simbolis untuk ditanam di kawasan pesisir Desa Tanjung Pasir,  Pangkalansusu,  Langkat, Kamis (28/11).
SIMBOLIS: Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Binjai, Nova Sagita menyerahkan pohon bakau secara simbolis untuk ditanam di kawasan pesisir Desa Tanjung Pasir, Pangkalansusu, Langkat, Kamis (28/11).

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Sebagaimana misinya untuk menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan, PLN terus berkontribusi dalam melestarikan lingkungan. Komitmen ini terwujud dalam penanaman 1.000 pohon bakau oleh PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Utara di kawasan pesisir Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Pangkalansusu, Kabupaten Langkat pada Kamis (28/11).

Kegiatan ini merupakan rangkaian program PLN Peduli dalam peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HPMI) 2019 yang dilaksanakan PLN di seluruh Indonesia.

Penanaman pohon ini dibuka oleh Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Binjai, Nova Sagita, dihadiri oleh tokoh masyarakatn

Camat, Asosiasi Penangkar Tanaman (Aspenta) dan Muspika Pangkalansusu. Secara Simbolis, perwakikan manajemen PLN, Aspenta dan jajaran muspika Pangkalansusu melakukan penanaman bakau di kawasan PLTU Pangkalan Susu.

Nova dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memperbaiki ekosistem hutan bakau sebagai paru-paru dunia, sumber ekonomi, habitat flora dan fauna, juga pengendali bencana. Selain itu hutan bakau juga menjadi tempat penyimpanan air, dan untuk mengurangi pencemaran udara.

“Hutan merupakan aset tak ternilai untuk kehidupan, dengan menanamnya sekarang, harapannya nanti anak cucu kita bisa menikmatinya,” ujarnya.

Nova menegaskan bahwa PLN sebagai korporasi tidak hanya berfokus pada pelayanan kelistrikan kepada masyarakat dan berorientasi profit, namun juga memperhatikan environment sustainability. Salah satu misi PLN adalah menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan. “Pelaksanaan kegiatan penanaman pohon ini merupakan bentuk kepedulian PLN terhadap lingkungan hidup,” papar Nova.

Nova juga menekankan pentingnya masyarakat untuk menjaga lingkungan dan menumbuhkan kesadaran bahwa manusia yang menumbuhkan lingkungan.

Ketua Aspenta Sumut, Said menyampaikan apresiasinya atas kepedulian PLN terhadap lingkungan. “Bakau merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat, terutama untuk ekosistem pesisir, saya berterimakasih atas partisipasi PLN dalam program ini,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, HMPI yang ditetapkan dalam Keppres RI No. 24 Tahun 2008 merupakan langkah untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya menanam pohon. HMPI juga dilakukan sebagai wujud kepedulian dalam memulihkan kerusakan hutan dan lahan. (ila)

Hidayatullah Ajak Masyarakat Pahami 4 Pilar Kebangsaan

SOSIALISASI: Anggota MPR RI Hidayatullah saat melakukan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Gedung Balai LatihanPertanian Medan. , Selasa (26/11).
SOSIALISASI: Anggota MPR RI Hidayatullah saat melakukan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Gedung Balai LatihanPertanian Medan. , Selasa (26/11).
SOSIALISASI: Anggota MPR RI Hidayatullah saat melakukan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Gedung Balai LatihanPertanian Medan. , Selasa (26/11).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sekitar 150 orang terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh agama, mahasiswa dan lainnya, mengikuti sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Gedung Balai LatihanPertanian Medan, Selasa (26/11). Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini merupakan amanat Undang-undang Nomor 42 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3), kepada seluruh anggota MPRn

Dalam sosialisasi itu, Anggota MPR RI Hidayatullah mengatakan, empat pilar kebangsaan terdiri dari Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), wajib diketahui semua rakyat Indonesia. “Saya mengajak kita semua untuk memegang teguh Empat Pilar tersebut dan mengamalkannya,” kata Hidayatullah.

Menurutnya, Empat Pilar Kebangsaan ini menjadi sangat penting, karena masih banyak penyelenggara pemerintahan dan masyarakat belum memahaminya. “Oleh karena itu, internalisasi nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan menjadi keniscayaan agar kita tetap mampu melestarikan nilai-nilai ke Indonesiaan kita,” kata mantan anggota DPRD Sumut ini.

Lebih lanjut Hidayatullah menyampaikan, Pancasila merupakan ideologi dan Konsensus Nasional untuk mengikat bangsa Indonesia yang demikian besar dan majemuk. Pancasila juga merupakan sumber jati diri, kepribadian dan moralitas untuk menjaga persatuan bangsa. “Banyak Negara lain mencintai dan ingin menguasai Indonesia.

Karenanya, jangan sampai kita sebagai warga Negara Indonesia tidak mencintai dan tidak peduli kepada Negara sendiri. Untuk itu, saya mengajak kita semua untuk memegang teguh Empat Pilar tersebut dan mengamalkannya,” pungkas Hidayatullah yang lolos ke Senayan melalui Dapil Sumut I meliputi Kota Medan, Deliserdang, Serdang Bedagai, dan Kota Tebingtinggi pada Pemilu serentak 2019 lalu. (rel/adz)

9.362 Warga Sumut Terjangkit HIV/AIDS, Medan 5.272 Penderita

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS HARI HIV/AIDS SEDUNIA: Sejumlah relawan dari Yayasan Caritas PSE melakukan kampanye dalam memperingati Hari HIV/Aids internasional di Lapangan Pertiwi, Medan, beberapa waktu lalu. Pengobatan untuk para penderita HIV/AIDS saat ini hanya 17 persen. Sisanya, 500 ribu penderita tanpa diobati.
HARI HIV/AIDS SEDUNIA: Sejumlah relawan dari Yayasan Caritas PSE melakukan kampanye dalam memperingati Hari HIV/Aids internasional di Lapangan Pertiwi, Medan, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jumlah kasus atau penderita HIV/AIDS di Sumatera Utara (Sumut) terus mengalami peningkatan. Tercatat, hingga Agustus 2019, sebanyak 9.362 orang terjangkit virus HIV/AIDS atau Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA).

Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Sumut (KPA) Sumut Rachmatsyah melalui Kepala Sekretariat Achmad Ramadhan menyebutkan, berdasarkan data kumulatif dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut jumlah 9.362 ODHA meliputi 4.182 HIV dan 5.180 AIDS. Dari jumlah tersebut, Kota Medan paling tertinggi jumlahnya 5.272 ODHA dengan rincian 2.249 HIV dan 3.023 AIDS. Selanjutnya, diikuti Deli Serdang, Karo, Pematang Siantar dan Tobasa.

“Berdasarkan jenis kelami, jumlah penderita paling banyak adalah laki-laki 7.187 ODHA (3.144 HIV/4.043 AIDS). Selebihnya perempuan 2.175 ODHA (1.038 HIV/1.137 AIDS),” ungkap Ramadhan, Kamis (28/11).

Dipaparkan Ramadhan, untuk golongan umur paling banyak didominasi 30-39 tahun dengan jumlah 3.842 ODHA (1.761 HIV/2.081 AIDS). Kemudian, umur 19-29 tahun 3.636 ODHA (1.471 HIV/2.165 AIDS) dan 40-49 tahun 1.242 ODHA (630 HIV/612 AIDS).

Sedangkan faktor risiko hubungan seks menunjukkan angka yang terbanyak dengan jumlah heteroseksual 7.376 ODHA (3.187 HIV/4.189 AIDS), pemakaian narkoba suntik atau intra drug user 1.118 (505 HIV/683 AIDS). Selanjutnya, transfusi darah: 84 (38 HIV/46 AIDS), anak yang terinfeksi dari ibu atau perinatal 122 (81 HIV/41 AIDS), ibu rumah tangga (IRT) 87 (71 HIV/15 AIDS), biseksual 55 (13 HIV/42 AIDS) serta hetero & IDUs: 141 (92 HIV/49 AIDS).

Dia mengatakan, berdasarkan data sejak April hingga Juni 2019 dari Sistem Informasi HIV/AIDS (SIHA) dan IMS Kementerian Kesehatan RI menunjukkan, Sumut berada pada posisi ke-6 setelah Jatim, DKI Jakarta, Jabar, Jateng dan Papua. Dari SIHA tersebut juga, jumlah kasus yang ditemukan dan dilaporkan masih jauh dari jumlah kasus HIV yang diperkirakan.

“Sebagai gambaran, estimasi ODHA di tahun 2016 adalah sebanyak 640.443 ODHA. Sedangkan yang dilaporkan hingga Juni 2019 sebanyak 349.882 ODHA. Masih tingginya angka putus obat antiretroviral/ARV (23 persen) dan terbatasnya fasilitas layanan kesehatan yang mampu melakukan layanan perawatan dukungan dan pengobatan ARV menjadi bagian permasalahan lainnya. Di samping itu, menurut UNAIDS (Badan AIDS Dunia), Indonesia juga menjadi salah satu negara yang perkembangan kasus HlV-nya tercepat di Asia,” beber Ramadhan.

Meski demikian, lanjutnya, tekad untuk mengakhiri permasalahan HIV/AIDS pada tahun 2030 dengan ungkapan END AIDS by 2030 secara internasional semakin intensif disuarakan. Tekad ini didukung dengan data angka infeksi HIV yang baru turun hingga 35 persen dan orang yang meninggal karena AIDS juga turun hingga 42 persen.

Dalam hal ini, Indonesia melalui The Indonesia AIDS Conference 2019 yang diadakan di Bandung dari tanggal 29 November hingga 1 Desember 2019 juga memiliki tekad yang sama untuk mewujudkannya.

Agenda Konferensi ini mencakup hal-hal yang strategis seperti penandatanganan komitmen bersama seluruh kepala daerah se-lndonesia, berbagi informasi tentang epidemic HIV antara pusat dan daerah, penguatan kelembagaan KPA pasca Perpres 124 Tahun 2016. “Kondisi saat ini bagi Indonesia menjadi tantangan yang harus dihadapi dengan langkah-Iangkah strategis karena angka prevalensi HIV belum dapat diturunkan, khususnya dari faktor risiko hubungan seks,” bilangnya.

Sementara, Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Sumut, dr NG Hikmet mengatakan, untuk menekan prevalensi HIV/AIDS dibutuhkan peran serta masyarakat. Tanpa itu, maka tidak akan terwujud untuk mengakhiri permasalahan HIV/AIDS pada 2030.

“Masyarakat bukan sekedar mengetahui tetapi harus memahami bahaya dan penanggulangan HIV/AIDS. “Tingkat penularan HIV/AIDS pada usia remaja sangat tinggi, sementara tingkat pengetahuan masih rendah. Oleh karenanya, untuk menekan itu maka dilakukan intervensi melalui pengetahuan,” ujarnya.

Kata Hikmet, hingga Januari-Oktober 2019 tercatat 101.940 orang di Sumut diperiksa dan dilakukan tes HIV/AIDS. Dari jumlah itu, 2.087 orang positif. Namun begitu, jumlah orang yang tes HIV/AIDS masih sangat jauh. “Jumlah penduduk di Sumut mencapai sekitar 14,4 juta pada tahun 2018, sedangkan yang menjalani tes HIV/AIDS 101.940 orang,” pngkasnya. (ris)

Bangunan Liar di Bantaran Sungai Deli Ditertibkan, Warga Tak Terima Nyaris Ricuh

PENERTIBAN: Petugas gabungan musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika) Medan Marelan bersama Satpol PP Kota Medan, menertibkan puluhan bangunan liar di pinggir bantaran Sungai Deli, Jalan Speksi, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, Kamis (28/11). Penertiban sempat mendapat perlawanan dari warga dan nyaris ricuh. Namun akhirnya dapat diatasi dan penertiban berlangsung lancar.
PENERTIBAN: Petugas gabungan musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika) Medan Marelan bersama Satpol PP Kota Medan, menertibkan puluhan bangunan liar di pinggir bantaran Sungai Deli, Jalan Speksi, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, Kamis (28/11). Penertiban sempat mendapat perlawanan dari warga dan nyaris ricuh. Namun akhirnya dapat diatasi dan penertiban berlangsung lancar.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Petugas gabungan musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika) Medan Marelan bersama Satpol PP Kota Medan, menertibkan puluhan bangunan liar di pinggir bantaran Sungai Deli, Jalan Speksi, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, Kamis (28/11).

Penertiban sejumlah bangunan liar mendapat perlawanan dari pemilik bangunan. Akibatnya, terjadi kericuhan tarik – menarik antara petugas dengan pemilik bangunan tersebut. Kericuhan karena pemilik warung tidak terima barangnya diangkat paksa oleh petugas Satpol PP, sehingga terjadi perlawanan dan keributan mulut. “Enak saja kalian mengangkat besi yang baru dibeli. Memang pencuri kalian dan tidak punya otak,” teriak seorang pria ke arah petugas.

Meskipun mendapat hadangan, petugas membongkar puluhan bangunan liar dengan alat berat. Di bawah pengawalan petugas Poksek Medan Labuhan, bangunan liar yang selama ini dijadikan lapak jualan berhasil ditertibkan.

Namun, ada sekitar belasan bangunan tidak dibongkar dengan berdiri bendera partai politik. Sebab, salah satu pengurus partai dari Kecamatan Medan Marelan meminta tempo seminggu. Karena adanya permohonan itu, pembongkaran akan ditunda dan pemiliknya akan membongkar sendiri.

Kasatpol PP Kota Medan, Muhammad Sofyan menegaskan, penertiban dilakukan karena bangunan yang mereka tertibkan berada di kawasan ruang terbuka hijau. “Sebenarnya kami sudah melakukan sosialisasi penertiban bangunan liar ini berulang kali. Tapi tidak diindahkan maka dilakukan penertiban,” kata Sofyan di sela – sela penertiban.

Diterangkannya, penertiban awal sudah dilakukan oleh pihaknya dari ujung Utara persis di Jalan Datuk Rubiah Marelan. Penertiban bangunan liar akan terus dilakukan di sepanjang bantaran Sungai Deli.

“Hari ini kita lakukan penertiban lanjutan, kita targetkan dalam waktu seminggu bersih, dan nantinya di lokasi bantaran yang dilakukan penertiban Camat Marelan melakukan penataan penghijauan dan sebagainya,” terangnya.

Camat Medan Marelan, M Yunus mengatakan, pihaknya telah menyurati bangunan liar akan dibongkar sendiri. Namun tidak dihiraukan. Sehingga dilakukan pembongkaran secara paksa.

“Kita berharap, dengan penertiban ini akan mengembalikan fungsi penghijauan di sepanjang bantaran Sungai Deli,” harapnya.

Sementara, Kapolsek Medan Labuhan, AKP Edy Safari ditemui di lokasi penertiban mengatakan, selama penertiban berlangsung, ia meminta masyarakat mematuhi tata tertib bangunan yang sudah dilarang dalam peraturan daerah Kota Medan.

“Meski sempat ada keributan, dapat kita kondusifkan. Harapannya, bangunan liar ini tidak lagi berdiri, masyarakat kita minta taat peraturan dan hukum,” pungkasnya. (fac/ila)

Banyak Terminal Liar di Sisingamangaraja & Jamin Ginting, Dewan Minta Terminal Segera Dibangun

DISKUSI: Kadishub Kota Medan Renward Parapat diskusi bersama petugas polisi saat penertiban terminal liar, Jumat (31/8).
DISKUSI: Kadishub Kota Medan Renward Parapat diskusi bersama petugas polisi saat penertiban terminal liar, Jumat (31/8).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wakil Ketua DPRD Medan, HT Bahrumsyah meminta Pemko Medan tidak berhenti berkoordinasi dengan pemerintah pusat dalam pembangunan revitalisasi Terminal Amplas dan Pinangbaris. Sebab, saat ini di Jalan Sisingamangaraja Medan dan Jalan Jamin Ginting semakin banyak terminal dan pool bus liar.

“Kita tahu kalau saat ini menyuruh angkutan itu masuk ke dalam terminal dalam kondisi yang saat ini, pastilah mereka tak akan mendapatkan penumpang, itu akan merugikan mereka. Makanya sangat penting segera dilakukan revitalisasi Terminal Amplas dan Pinangbaris,” kata Bahrum kepada Sumut Pos, Kamis (28/11).

Dikatakan Bahrum, kondisi terminal yang akan dibangun pusat tidaklah sama kondisinya, apabila terminal dibangun oleh Pemko Medan. Sebab, berkoordinasi dengan pusat tidak semudah dengan pemerintah daerah.“Semakin cepat dibangun ya semakin baik, artinya akan semakin cepat terminal-terminal itu ditertibkan. Di sisi lain, terminal yang baru juga diharapkan harus bisa meningkatkan perekonomian para pekerja yang terlibat dalam usaha angkutan sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar terminal,” ujarnya.

Kepala Dishub Kota Medan, Iswar S mengatakan bahwa pihaknya menyadari akan carut marutnya terminal liar di Kota Medan, khususnya di kawasan Sisingamangaraja Kota Medan. Namun ia juga memahami, bahwa kondisi terminal Amplas dan Pinangbaris saat ini tidak bisa membuat pihaknya untuk ‘memaksa’ sejumlah terminal liar agar masuk secara tertib ke dalam terminal.

“Kita paham di (Amplas) sana banyak terminal liar, tapi kita juga tak bisa menertibkan mereka untuk masuk ke dalam terminal. Kita sama-sama tahu bagaimana kondisi terminal Amplas saat ini, tidak tertata baik hingga tidak ada penumpang yang masuk ke terminal. Hal ini lah yang membuat pengusaha angkutan membuat terminal-terminal liar, karena akan lebih dekat dengan calon penumpang yang tidak mau masuk terminal,” ucap Iswar kepada Sumut Pos, (28/11).

Disebutkan Iswar, pihaknya bisa saja menertibkan terminal-terminal tersebut, namun akan lebih baik bila terminal-terminal liar itu ditertibkan bila sudah ada terminal yang layak bagi para angkutan umum.“Makanya saat ini kita terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar proses pembangunan Amplas dan Pinangbaris dapat segera terlaksana. Saat ini kedua terminal sedang di proses berita acara serah terima asetnya, tak lama lagi selesai. Bulan Desember target kita proses pembangunan kedua terminal sudah masuk dalam tahap lelang,” ujarnya.

Usai dilakukan lelang pengerjaan kedua terminal, kata Iswar, pembangunan kedua terminal ditargetkan akan mulai dikerjakan pada awal tahun 2020. “Begitu kedua terminal selesai dikerjakan oleh pemerintah pusat dan menjadi terminal dengan fasilitas yang sangat memadai, tentu para penumpang akan berdatangan ke terminal. Kalau di dalam terminal sudah banyak penumpang, maka percaya lah, tanpa ditertibkan pun para angkutan akan masuk dengan sendirinya ke dalam terminal,” katanya.

Bila nantinya terminal sudah dibangun dan para angkutan tetap tidak mau masuk ke dalam terminal, kata dia, maka pihaknya akan segera menertibkan angkutan-angkutan tersebut. “Kalau (terminal) sudah selesai dibangun tapi masih ada juga yang membandel, maka kita tidak akan tinggal diam,” tegasnya.

pasti akan kita tertibkan langsung. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak Organda, mereka berjanji akan masuk kedalam terminal bila terminal sudah selesai dibangun,” pungkasnya. (map/ila)

USU Gelar PIKMN 2019 Tingkat Nasional, Diikuti 45 Tim dari Kampus di Sumut, Jawa & Makassar

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar Pekan Pameran Inovasi dan Kreativitas Mahasiswa Nasional (PIKMN) 2019 dengan diikuti sebanyak 45 tim dari sejumlah kampus di Indonesia. Acara berlangsung selama 2 hari, 28-29 November 2019.

PIKMN 2019 ini digelar di selasar Auditorium USU. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Biro Kemahasiswaan ini berkat dukungan penuh dari kealumnian USU. PIKMN tahun 2019 ini merupakan tahun kedua dilaksanakan secara nasional.

Pada opening cerenomy PIKMN 2019 ini dihadiri langsung oleh Rektor USU, Prof. Dr. H. Runtung Sitepu, SH, MHum, Wakil Rektor I, Prof Dr Ir Rosmayati, MS, Wakil Rektor III, Drs Mahyuddin K. M. Nasution, M.I.T., Ph.D., Wakil Rektor V, Ir. Luhut Sihombing, M.P. Ketua Student Enterprenuership Center Buchari, ST., M.Kes.

Kemudian, Kepala Pusat Jasa Ketenagakerjaan USU Prof. Dr. Ir. Farel Hasiholan Napitupulu, DEA. Para Dekan dan wakil dekan Universitas Sumatera Utara, serta turut hadir Staff Khusus Kementrian BUMN bidang Komunikasi Publik Arya Mahendra Sinulingga.

Ketua panitia kegiatan PIKMN 2019, Dr. Budi Utomo, SP, MP mengatakan, kegiatan ini mengusung tema ‘Inovasi dan Kreativitas Mahasiswa menuju Indonesia Emas 2045’.

“PIKMN 2019 ini diikuti oleh 45 tim yang terdiri atas 12 tim dari kampus luar Sumatera Utara yaitu perwakilan Jawa dan Makassar yakni ITB, IPB, UGM, UAD, UNIB, UNNES, UNDIP, UNEJ, UNRI DAN UNISMUH,” kata Budi.

Selanjutnya, 2 tim dari Universitas Negeri Medan (Unimed) dan 31 tim dari USU. PIKMN juga memiliki rangkaian acara lainnya yakni Lomba Karya Tulis Ilmiah yang diikuti oleh 15 tim, Lomba Poster Ilmiah dan Promosi yang diikuti oleh 79 tim, serta Lomba Fotografi yang diikuti oleh 72 tim.

“Kegiatan penjurian dilakukan dari tanggal 27 November dan akan berakhir pada tanggal 29 November 2019 dan melibatkan juri lokal maupun nasional. Kegiatan ini bekerja sama dengan Pusat Jasa Ketenagakerjaan (PJK) dan Student Enterpreneurship Center ( SEC ) yang menyelenggarakan 2 kegiatan lain yaitu Job Fair dan Expo Kewirausahaan secara terintegrasi,” pungkasnya.

Ketua Pusat Jasa Ketenagakerjaan USU Prof. Dr. Ir. Farel Hasiholan Napitupulu, DEA mengatakan dalam PIKMN 32 perusahaan turut ambil bagian untuk memamerkan produk serta 10 stand wirausaha unggulan dari SEC.”Dalam kegiatan ini juga diadakan jobfair yang akan langsung mewawancarai calon pegawai baru,” kata Farel.

Sementara itu, Rektor USU, Prof. Runtung Sitepu mengungkapkan, USU sebagai tuan rumah untuk memperhatikan hospitality tamu-tamu dari berbagai universitas. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan persaudaraan antar universitas yang bergabung dalam kegiatan ini. “Saya berterima kasih kepada panitia yang sudah bekerjakeras untuk terlaksananya kegiatan ini,” kata Runtung. (gus/ila)

Umar Zunaidi Apresiasi Warga Pemberi Lahan untuk Jalan Baru

BERIKAN: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan memberikan bantuan cangkul kepada warga tanda dimulainya bulan bhakti gotong royong.
BERIKAN: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan memberikan bantuan cangkul kepada warga tanda dimulainya bulan bhakti gotong royong.
BERIKAN: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan memberikan bantuan cangkul kepada warga tanda dimulainya bulan bhakti gotong royong.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang tinggi kepada warga Kelurahan Padang Merbau yang memberikan sebagian lahannya untuk pembangunan jalan baru.

“Saya sangat memberikan apresiasi tinggi kepada masyarakat yang mau menghibahkan tanahnya untuk pembangunan jalan baru. Hendaknya masyarakat lain bisa mencontoh,” jelas Umar Zunaidi Hasibuan pada peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) 2019 PKK, Kamis (28/11), di Kelurahan Padang Merbau Kecamatan Padang Hulu Tebingtinggi.

Umar mengatakan 700 meter lahan yang dibuat jalan baru, merupakan infaq warga akan terus mengalir pahalanya selagi jalan dimanfaatkan masyarakat.

“Percayalah bahwa orang yang suka berinfaq, bersedekah akan dimudahkan Allah rezekinya dan diberikan kesehatan, seperti halnya warga yang memberikan lahannya untuk jalan,” katanya.

Umar kembali menyampaikan gotong royong merupakan bagian dari kehidupan bangsa Indonesia, termasuk dalam memerdekakan bangsa dari penjajahan juga dengan gotong royong.

“Gotong royong juga mengajak untuk hidup bersih guna menjaga kesehatan agar dapat beraktifitas dengan baik, terlebih Tebingtinggi yang sudah mendapat predikat Kota Sehat level tertinggi di Sumut,” bilangnya. Sambung Umar, kita tidak hanya mampu meraih trophy tetapi yang diperlukan bukti, bahwa benar Tebingtinggi itu kota sehat.

Tampak hadir Wakil Wali Kota Tebingtinggi Oki Doni Siregar, Kajari Mochammad Novel, Kapolres Tebingtinggi AKBP Sunadi, Sekdako Marapusuk Siregar, Danramil 13 0204 DS Kapten Budiono, OPD, Camat dan Lurah se Kota Tebingtinggi. (ian/han)

RSUD Kumpulan Pane Jalani Akreditasi

DIABADIKAN: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan didampingi dr Nanang Fitra Aulia dan dr Yonly bersama tim akreditasi.
DIABADIKAN: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan didampingi dr Nanang Fitra Aulia dan dr Yonly bersama tim akreditasi.
DIABADIKAN: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan didampingi dr Nanang Fitra Aulia dan dr Yonly bersama tim akreditasi.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Tim Surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) melakukan akreditasi reguler terhadap RSUD Kumpulan Pane (RSKP) Tebingtinggi pada 25-28 November 2019.

Akreditasi tersebut merupakan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1 (SNARS).

Tujuannya, agar rumah sakit dapat meningkatkan mutu pelayanan, melalui implementasi standar nasional akreditasi rumah sakit edisi 1 yang berorientasi kepada pasien.

“Selain melakukan evaluasi, juga melakukan pembinaan pada bidang manajemen, medis dan keperawatan serta melakukan wawancara,” jelas Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan, Kamis (28/11).

Tim Surveyor melakukan wawancara kepada pokja-pokja yang bertugas di rumah sakit, juga kepada Wali Kota Tebingtinggi sebagai pemilik RSUD Kumpulan Pane Tebingtinggi.

Wawancara dilakukan tertutup dengan Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan didampingi Kadis Kesehatan, dr Nanang Fitra Aulia dan Direktur RSUD Kumpulan Pane, dr Yohnly Boelian Dachban.

Nanang Fitra Aulia bersama Direktur RSUD Kumpulan Pane dr Yohnly Boelian Dachban berharap akreditasi dapat berjalan lancar sesuai dengan harapan.

“Kami berkomitmen akan terus memperbaiki kekurangan-kekurangan sesuai dengan pembinaan dari tim surveyor. Komitmen ini merupakan sebuah tekad memajukan pembangunan bidang kesehatan di Tebingtinggi, terutama memberikan pelayanan kepada pasien,” jelas dr Yonhly. (ian/han)

Kecamatan Sidikalang Juara 1 Pesparawi se-Dairi

JUARA PESPARAWI: Bupati Dairi, Eddy KA Berutu menyerahkan piala juara 1 Pesparawi tahun 2019 kepada kontingen Kecamatan Sidikalang. RUDY SITANGGANG/SUMUT POS
JUARA PESPARAWI: Bupati Dairi,  Eddy KA Berutu menyerahkan piala juara 1 Pesparawi tahun 2019 kepada kontingen Kecamatan Sidikalang.
RUDY SITANGGANG/SUMUT POS
JUARA PESPARAWI: Bupati Dairi, Eddy KA Berutu menyerahkan piala juara 1 Pesparawi tahun 2019 kepada kontingen Kecamatan Sidikalang. RUDY SITANGGANG/SUMUT POS

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu menutup kegiatan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Kabupaten Dairi Tahun 2019 yang digelar di Sopo Godang HKBP Sidikalang, Rabu (27/11).

Kecamatan Sidikalang meraih Juara 1, dan Dirigen terbaik disabet oleh Fransiska Simanjuntak dari kontingen Kecamatan Siempat Nempu Hulu.

Demikian dipaparkan Plt Kabag Humas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi, Palti Pandiangan kepada wartawan di Sidikalang, Kamis (28/11).

Pesparawi diikuti kontingen dari 15 Kecamatan, dengan Ketua pelaksana Pesparawi, Ramlan Sitohang, unsur Forkopimda, Pimpinan OPD, Camat se-Dairi.

Eddy KA Berutu menyampaikan apresiasi kepada para peserta dan panitia yang sudah bekerja keras menyukseskan penyelenggaraan Pesparawi.

Bupati berpesan, kemenangan sangat penting, tetapi dalam kompetisi lebih penting proses untuk memperoleh kemenangan itu sendiri.

“Proses pertandingan yang baik dan sportif menghasilkan kompetisi berkualitas,” ujar bupati. (rud/han)