SEMINAR: Ketua Tim Penelitian, Cut Nuraini menjelaskan hasil riset dalam rapat Seminar Pra Hasil Kegiatan kajian Kebutuhan dan Pemanfaatan Fasum.
istimewa/sumut pos
SEMINAR: Ketua Tim Penelitian, Cut Nuraini menjelaskan hasil riset dalam rapat Seminar Pra Hasil Kegiatan kajian Kebutuhan dan Pemanfaatan Fasum.
istimewa/sumut pos
MEDAN, SUMUTPOS.Co – Hasil riset Tim Peneliti Fasum dari sejumlah akademisi yang terbentuk melalui kerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), didapatkan bahwa trotoar di Jalan Sisingamangaraja tidak layak dan tidak berfungsi maksimal.
Hal ini berdasarkan riset lapangan mereka di Jalan Sisingamangaraja yang menjadi lokasi penelitian.
Ini terungkap dalam rapat Seminar Pra Hasil Kegiatan kajian Kebutuhan dan Pemanfaatan Fasilitas Umum (Fasum) di Kota Medan yang digelar di Balai Kota Medan, baru-baru ini. “Setelah melakukan penelitian, kami mendapati bahwa trotoar di Jalan Sisingamangaraja selama ini dalam kondisi yang tidak layak. Selain itu fungsi trotoar juga sering disalahgunakan seperti dijadikan tempat parkir liar dan berjualan. Untuk itulah, pra hasil penelitian ini kami harapkan dapat memberi informasi dan sumbangsih bagi Pemko Medan dalam melakukan pembenahan dan perbaikann
trotoar di Jalan Sisingamangaraja,’’ kata Ketua Tim Penelitian Cut Nuraini memaparkan pra-hasil penelitian yang dilakukannya bersama dua orang peneliti lainnya.
Di hadapan Plt Wali Kota Medan, Ir H Akhyar Nasution MSi diwakili Sekretaris Balitbang, Maharani, ia mengatakan, ada beberapa indikator yang menjadi tolak ukur penilaian yang dilakukan. Adapun indiaktor tersebut di antaranya, menyangkut kualitas dan pemeliharaan.
Dari hasil penelitian itu, lanjut Cut, pihaknya memberikan rekomendasi awal bagi Pemko Medan untuk melakukan perbaikan dan pembenahan serta penanganan. “Penanganan khusus trotoar di kawasan Jalan Sisingamangaraja perlu adanya skala prioritas. Hal ini menyangkut perlengkapan/street furniture trotoar, penertiban fungsi serta perbaikan kondisi fisik. Ini juga dimaksudkan agar trotoar juga dapat menjadi fasum yang ramah bagi para penyandang disabilitas sehingga siapapun yang melintas dapat merasa nyaman,’’ papar Cut lagi.
Sementara itu, Sekretaris Balitbang Kota Medan, Maharani mengatakan, hasil penelitian yang dilakukan Tim Peneliti Fasum tersebut, menjadi rekomendasi bagi Balitbang untuk melakukan pembenahan dan perbaikan fasum di Kota Medan, khususnya di kawasan Jalan Sisingamangaraja agar seluruh fasum dapat digunakan kembali sesuai fungsinya.
“Selama ini kita bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait selalu berkoordinasi agar fasum di Kota Medan dapat berfungsi dengan baik dan benar. Salah satunya dengan Satpol PP dalam upaya menertibkan pedagang yang menggunakan trotoar sebagai tempat untuk menggelar dagangannya. Oleh karena itu, semoga hasil penelitian dapat membantu kami (Pemko Medan) dalam melakukan pemeliharaan, perawatan dan pembenahan seluruh fasum di Kota Medan,” harap Maharani. (map/ila)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tunggakan BPJS Kesehatan atas pembayaran klaim terhadap rumah sakit di seluruh Indonesia, termasuk di Medan terus membengkak. Salah satunya di RSUP H Adam Malik sebesar Rp147 miliar. Tunggakan itu terhitung dari Juli hingga Oktober 2019.
Kasubbag Humas RSUPHAM Medan Rosario Dorothy Simanjuntak mengatakan, pihak rumah sakit telah mengajukan klaim terhitung bulan Juli hingga September sebesar Rp127 miliar pada Oktober lalu. Namun hingga kini tunggakan tersebut belum juga dibayarkan BPJS Kesehatan.
“Belum dibayar (BPJS Kesehatan) atas klaim yang sudah diajukan pada Juli sampai Septembern
termasuk juga klaim susulan dari awal tahun ini. Padahal, peraturannya setelah mengajukan klaim dan diverifikasi oleh BPJS Kesehatan maka selama 14 hari setelah dinyatakan oke, baru jatuh tempo pembayaran,” ungkap Rosa, Jumat (22/11).
Diutarakan Rosa, untuk penagihan klaim bulan Oktober sudah diajukan sekitar Rp20 miliar. Namun, pengajuan klaim tersebut masih dalam proses. “Klaim bulan Oktober masih dalam tahap verifikasi BPJS Kesehatan,” kata dia.
Rosa menyebutkan, tunggakan klaim tersebut merupakan biaya kesehatan yang ditanggung BPJS Kesehatan, yakni rawat jalan, rawat inap, obat-obatan dan pemeriksaan kesehatan penunjang. “Tunggakan pembayaran klaim tersebut bukan baru kali ini saja, tetapi sudah beberapa kali,” pungkas Rosa.
Sebelumnya, Direktur Utama RSUP H Adam Malik, dr Bambang Prabowo mengatakan, untuk mengatasi persoalan keuangan di rumah sakit maka mau tidak mau harus berutang terlebih dahulu, terutama kepada pihak vendor dalam hal peralatan. “Kita terpaksa utang, dan kita berharap kebaikan hati para vendor,” ujarnya.
Bambang menyatakan, apabila jumlah tunggakan terus bertambah maka dipastikan berdampak buruk terhadap likuiditas atau keuangan rumah sakit. Artinya, kondisi rumah sakit tak stabil.
Terpisah, Humas BPJS Kesehatan Sumut Hafiz menjelaskan, pada dasarnya BPJS Kesehatan komit akan membayar semua tunggakan klaim rumah sakit yang sudah jatuh tempo. Berdasarkan Perpres Nomor 82 tahun 2018 pasal 76, BPJS Kesehatan wajib melakukan pembayaran kepada Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) sesuai klaim yang diajukan dan telah diverifikasi paling lambat 15 hari, sejak diterbitkannya berita acara kelengkapan berkas klaim.
“Solusi untuk mengatasi keterlambatan pembayaran, BPJS Kesehatan sudah bekerja sama dengan beberapa bank untuk memberikan fasilitas dana Supply Chain Financing (SCF). Manfaat yang didapat rumah sakit melalui program SCF adalah untuk membantu cash flow rumah sakit agar tetap terjaga likuiditasnya, sehingga operasional rumah sakit dapat berkesinambungan yang berdampak pada tetap terjaganya layanan pengobatan kepada masyarakat,” ujarnya kepada wartawan.
Saat dikonfirmasi kembali terkait tunggakan klaim di RSUP H Adam Malik yang belum dibayarkan, Hafiz enggan menanggapi. Ia beralasan, bukan kapasitasnya memberikan komentar. “Sebenarnya saya enggak boleh kasih statement, itulah kok main kutip-kutip aja,” ucapnya.
Untuk diketahui, tunggakan pembayaran klaim ini juga terjadi pada RSUD dr Pirngadi Medan dengan jumlah Rp19 miliar. Hal itu disampaikan Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman ketika menerima kunjungan jajaran BPJS Kesehatan Pusat yang dipimpin Bayu Wahyudi selaku Direktur Kepatuhan Hukum dan Hubungan Antar Kerjasama di Balai Kota Medan, Kamis pekan lalu (14/11).
Wiriya berharap, agar pihak BPJS Kesehatan segera membayar tunggakan klaim tersebut. Pasalnya, akibat belum dibayarnya tunggakan itu berimbas dengan operasional pelayanan kesehatan di rumah sakit milik Pemko Medan tersebut.
Sebab, menurut Wiriya, sebagian besar pemasukan RSUD dr Pirngadi Medan dari pembayaran BPJS kesehatan. Apabila tunggakan itu tak segera dibayar, bagaimana bisa memberikan pelayanan kesehatan dengan baik, termasuk membayar gaji pegawai non ASN. “Akibat belum dibayarnya tunggakan sebesar Rp19 miliar, terus terang kondisi RSUD dr Pirngadi saat ini megap,” cetusnya.
Sementara, Direktur Kepatuhan Hukum dan Hubungan Antar Kerjasama BPJS Kesehatan Pusat, Bayu Wahyudi mengatakan, BPJS Kesehatan memiliki tunggakan dengan rumah sakit lainnya di Indonesia. “Tunggakan itu kita sebut gagal bayar (utang). Sampai Oktober 2019, gagal bayar BPJS Kesehatan secara nasional dengan seluruh rumah sakit di Indonesia sebesar Rp19 triliun. BPJS Kesehatan akan menyelesaikan seluruh tunggakan tersebut,” ungkap Bayu.
Untuk itu, kata dia, upaya mengatasi gagal bayar tersebut di antaranya dengan menaikkan iuran BPJS Kesehatan melalui Perpres No.75/2019. Di mana, iuran Kelas III yang semula hanya Rp23.000 perbulan naik menjadi Rp42.000 per bulan. Selanjutnya, iuran Kelas II dari Rp51.000 perbulan menjadi Rp110.000 perbulan dan Kelas I yang semula Rp80.000 per bulan menjadi Rp160.000 perbulan.
Kemudian, lanjut Bayu, upaya lainnya melalui suntikan dana dari pemerintah. Dalam waktu dekat ini akan membantu memberikan dana sebesar Rp9 triliun kepada BPJS Kesehatan untuk mengatasi gagal bayar tersebut. “Sisa gagal bayar yang Rp10 triliun lagi sudah kita carikan solusi untuk membayarnya,” pungkasnya. (ris/ila)
SMART CARD: Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumut, Wiwiek Sisto Widayat, Wakil pemimpin BRI wilayah Medan Guntoro dan lainnya saat meluncurkan Toba Smart Card di Grand Inna Parapat, Jumat (22/11).
SMART CARD: Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumut, Wiwiek Sisto Widayat, Wakil pemimpin BRI wilayah Medan Guntoro dan lainnya saat meluncurkan Toba Smart Card di Grand Inna Parapat, Jumat (22/11).
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dan Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba (BOPDT), meluncurkan Toba Smart Card di Grand Inna Parapat, Kabupaten Simalungun, Jumat (22/11). Kartu pintar ini bertujuan untuk mempermudah wisatawan melakukan transaksi nontunai selama di danau terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Peluncuran Toba Smart Card dihadiri oleh Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumut, Wiwiek Sisto Widayat, wakil pemimpin BRIn
wilayah Medan, Guntoro, dan Direktur Utara (Dirut) BOPDT, Arie Prasetyo.
“Toba Smart Card sudah resmi diluncurkan berkat kerjasama dari sejumlah instansi terkait diantaranya BOPDT, BRI, Damri dan lainnya,” ungkap Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumut, Wiwiek Sisto Widayat, Jumat (22/11).
Wiwiek menjelaskan, Toba Smart Card telah direncanakan sejak Mei 2019 lalu, melalui pakat bersama dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah, untuk mendorong transaksi nontunai sekaligus menginput data wisatawan yang berkunjung ke Danau Toba.
“Ini memberikan satu kemudahan bagi wisatawan lokal maupun mancanegara di Danau Toba. Jika dulunya membayar harus dengan uang tunai, sekarang bisa non tunai,” jelas Wiwiek.
Wiwiek mengungkapkan, kartu dengan desain gambar keindahan Danau Toba tersebut berfungsi untuk transaksi pembayaran bus Damri dari Bandara Silangit Internasional Airport Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) menuju Ajibata ke Samosir. Kemudian, lanjut menggunakan kapal penyerangan hingga pembelian membeli souvenir dan lainnya.
Chip di dalam kartu Toba Smart memudahkan wisatawan mengunjungi dan menikmati destinasi-destinasi dan tempat penting di Danau Toba. “Ini masih tahap awal dan masih bekerjasama dengan BRI. Ke depan, kita akan bekerjasama dengan bank-bank lainnya, dan akan terus berbenah sehingga nantinya kartu ini bisa juga digunakan di Kualanamu ataupun tempat lainnya. Untuk saat ini, transaksi tunai masih diberlakukan,” ungkap Wiwiek.
Direktur BOPDT, Arie Prasetyo mengapresiasi peluncuran Toba Smart Card. Menurutnya, Danau Toba bukan saja perlu dukungan pembangunan infrastruktur. Namun juga harus didukung dengan sistem pembayaran intergrasi secara nontunai, untuk memberikan pelayanan pembayaran praktis dan mudah bagi wisatawan.
“Di Bali saja wisatawan sudah tidak menggunakan pembayaran dengan uang cash. Dengan kartu ini, pembayaran dengan sistem elektronik sudah bisa dilakukan di Danau Toba. Berlaku untuk transportasi darat ataupun laut (pelabuhan) serta merchant-merchant ataupun yang lainnya. Kita ingin ini menjadi budaya,” kata Arie.
Ia berharap, perekonomian semakin meningkat dan meningkatkan jumlah wisatawan ke Danau Toba, sehingga target kunjungan satu juta wisatawan tercapai.
Wakil pemimpin BRI wilayah Medan Guntoro mengatakan, di tahap awal Toba Smart Card yang disediakan sebanyak 2.300 kartu. Toba Card Smart ini merupakan bagian dari e-money Brizzi. “Kartu ini merupakan bagian dari e-money Brizzi dan kearifan lokal karena kami melakukan hal serupa di destinasi lainnya seperti Borobudur,” pungkasnya. (gus)
DUEL
Laga Manchester United kontra Chelsea di Etihad Stadium, Minggu (24/11) dini hari WIB, bakal menjadi ajang adu tajam Sergio Aguero dan Tammy Abraham.
DUEL
Laga Manchester United kontra Chelsea di Etihad Stadium, Minggu (24/11) dini hari WIB, bakal menjadi ajang adu tajam Sergio Aguero dan Tammy Abraham.
MANCHESTER, SUMUTPOS.CO – Laga panas bakal kembali tersaji di pekan ke-13 Premier League 2019/20, Minggu (24/11) dini hari WIB. Manchester City akan berduel dengan Chelsea di Etihad Stadium. Keduanya sama-sama menargetkan poin maksimal.
Manchester City sedang tidak berada dalam performa terbaiknya. The Citizen kini berada di posisi ke-4 klasemen dengan 25 poin.
Sebaliknya, Chelsea justru sedang dalam performa yang bagus dan dalam tujuh laga terakhir. Di papan klasemen sementara pun, Chelsea kini berada di atas City. The Blues meraih 26 poin berada di posisi kedua. Sedangkan City diurutan keempat dengan 25 poin.
Bertandang ke Etihad Stadium, pasukan Frank Lampard masih dihantui kekalahan memalukan 0-6 pada musim lalu. Kala itu, serasa mimpi buruk. Sergio Aguero mencetak hat-trick, sedangkan Raheem Sterling menyumbang dua gol, dan satu gol lainnya diciptakan oleh Ilkay Gundogan. The Blues, kali ini ditangani Frank Lampard, tentu tak ingin itu terulang.
City maupun Chelsea sama-sama mengusung motivasi untuk menang. Bagi City, kemenangan atas Chelsea adalah target mutlak. Apalagi pada laga sebelum jeda internasional kemarin, mereka menelan kekalahan menyakitkan dari pemimpin klasemen Liverpool di Anfield. Namun, Chelsea bukan lawan yang bisa dikalahkan begitu saja.
Anak-anak asuh Lampard selalu menang dalam enam laga terakhirnya di Premier League. Tammy Abraham adalah pemain tertajam mereka. Melawan City, dia bakal menjadi salah satu tumpuan utama di lini depan.
City adalah tim dengan gol kandang terbanyak (19 gol) di Premier League 2019/20 sejauh ini, sedangkan Chelsea adalah tim dengan gol tandang terbanyak (18 gol). Duel mereka juga bakal menjadi ajang adu ketajaman Aguero dan Abraham.
Aguero telah mencetak 10 gol Premier League melawan Chelsea, lebih banyak dibandingkan pemain-pemain lain di kompetisi ini. Sementara itu, Abraham telah mencetak 7 gol tandang (dari total 10 gol) untuk Chelsea di Premier League musim ini.
Mantan pemain Chelsea, Pat Nevin percaya, skuad The Blues yang sekarang akan lebih berhati-hati. Nevin mengakui, City akan mampu mengulangi kemenangan setengah lusin gol itu lagi. Tetapi, Chelsea yang sekarang sudah berbeda. “Kekalahan pahit 6-0 musim lalu masih ada di sudut ingatan suporter, tapi saya rasa ini hal wajar bagi tim yang pernah melawan Pep. Mereka memang bisa melakukan itu jika Anda tidak berhati-hati,” kata Nevin di Chelseafc.com.
“Manchester City tidak seperti klub lain di Inggris. Bukan hanya karena mereka memiliki sejumlah pemain terbaik di dunia, mereka pun bisa memainkan sepak bola terbaik ketika segalanya tepat,” tandasnya.
Analis sepak bola Inggris, Charlie Nicholas juga memprediksi, laga ini akan berjalan seru. Menurutnya, The Citizen benar-benar tengah bermasalah di musim ini. Yang utama adalah mulai rapuhnya lini belakang. Usai ditinggal Vincent Kompany di musim ini, lubang di pertahanan Man City jelas terlihat. Ditambah lagi, cedera yang menimpa John Stone, Aymeric Laporter membuat pertahanan Man City semakin rapuh.
Pasukan Josep Guardiola belum meraih cleansheet dalam empat laga terakhir. Duet Nico Otamendi dan Fernandinho tidak cukup bagus di pertahanan. “Saya tidak tahu siapa yang bakal dipilih Pep, karena mereka sangat lemah di pertahanan,” ucap Charlie Nicholas dikutip dari Sky Sports.
Meski begitu, City bukan tipe klub yang akan tampil bertahan, siapa pun klub yang dihadapi. Charlie pun meyakini, duel City vs Chelsea ini akan menyajikan permainan saling serang, walau tim tamu diprediksi akan sedikit lebih bertahan. “Ini bakal menjadi laga yang terbuka, jadi Jorginho dan Kante mungkin harus bermain lebih ke dalam daripada yang mereka lakukan selama ini,” ulasnya.
“Saya pikir Chelsea perlu bertahan dalam permainan selama 70 menit atau lebih dan kemudian berusaha beradaptasi dengan situasi jika memungkinkan,” sambung mantan pemain Arsenal tersebut.
Dia pun memprediksi, City akan memenangi duel seru ini. “Saya pikir itu akan menjadi hari Man City, tetapi itu akan menjadi pertandingan terbuka sehingga akan menjadi suguhan menarik bagi semua orang yang menonton,” pungkasnya. (bbs/adz)
EVAKUASI: Personel Satpol PP Kota Tebingtinggi mengevakuasi bangkai babi yang dibuang ke parit dan langsung menguburkannya.
EVAKUASI: Personel Satpol PP Kota Tebingtinggi mengevakuasi bangkai babi yang dibuang ke parit dan langsung menguburkannya.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kematian ribuan ekor ternak babi di Sumatera Utara berbuntut ancaman pemusnahan massal oleh pemerintah. Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menyatakan, jika serangan virus kolera babi semakin tak terkendali, sekitar 1,2 juta ekor babi yang ada di Sumatera Utara bakal dimusnahkan.
“Apabila ini tidak bisa diatasi dalam waktu dua sampai tiga hari ke depan, maka kita akan lakukan deklarasi tentang wabah ini. Artinya (ketika sudah berstatus Kejadian Luar Biasa/KLB), maka seluruh babi akan dimusnahkan,” kata Edy Rahmayadi menjawab wartawan, usai menerima kunjungan Komisi IV DPR RI di Kantor Gubsu, Jumat (22/11) sore.
Memang, kata dia, untuk pemusnahan babi secara massal tidak bisa serta merta dilakukan. Butuh kajian akademis yang riil yang menyatakan babi harus dimusnahkan. Tetapi, kata dia, pemusnahan merupakan upaya terakhir yang akan dilakukan dalam menyikapi penyebaran wabah kolera babi.
Saat ini, sebut Edy, di Sumut sebanyak 10.351 ekor babi sudah mengalami kematian akibat wabah tersebut. Satu ekor pun sebenarnya menurut dia, sudah bisa dinyatakan KLB jika syarat akademis menjawab itu. “Tapi jika dinyatakan KLB (dengan kejadian ini), maka 100 persen mati babi itu. Jadi semua itu, tidak hanya peternak juga perusahaan kena,” tegasnya.
Dirinya berharap, wabah yang menjangkit babi di Sumut bukan termasuk African Swine Fever (ASF). Ia pun sampai kini belum bisa memastikan hal itu. Namun jika benar babi di Sumut terpapar wabah ASF, sambung dia, maka tidak ada penawar seperti terkena kolera babi atau hog cholera. “Saya berharap tidak ASF. Karena persoalannya panjang. Wabah ini tidak ada obatnya, begitu terjangkit tinggal menunggu mati,” katanya.
Adapun langkah yang bisa ia lakukan sejauh ini sebagai gubernur ialah, melokalisir agar babi-babi tersebut tidak keluar dari Sumut. Karena jika keluar, ancaman menjangkit babi lain dari luar Provinsi Sumut semakin besar. “Setelah dikaji, jumlah babi yang ada di Sumut tercatat kurang lebih 1,2 juta lebih,” katanya.
Selain melokalisir, Edy sudah memerintahkan agar dibentuk tim dan posko di setiap kecamatan, yang mana mayoritas rakyatnya pelihara babi. Posko itu bertujuan untuk memfasilitasi penguburan bilamana ada babi yang mati. Dan rakyat pun diimbau agar melaporkan bila ada terdapat babi yang mati. “Kita akan anggarkan juga bagaimana membantu rakyat kita yang sudah rugi karena kejadian ini,” katanya.
Sebagaimana diketahui, wabah kolera babi semakin masif terjadi di Sumut. Kabar terbaru menyerang Kota Tebingtinggi. Peternak babi di sana pun mulai cemas. Sebelumnya terdapat 11 kabupaten dan kota yang sudah terjangkit kolera babi.
Dapat Dukungan
Sebelumnya dalam tertutup dengan Komisi IV DPR RI, Pemprov Sumut mendapat dukungan untuk penanganan wabah kolera babi. Ketua Komisi IV DPR Sudin mengatakan, secepat mungkin penyebaran wabah ini harus dihentikan agar tidak merugikan masyarakat dan juga peternak.
Komisi IV siap membantu sekuat tenaga agar permasalahan wabah babi di Sumut segera teratasi, sehingga tidak menyebar ke daerah yang belum terinfeksi wabah. “Kita memberikan dukungan penuh kepada pak gubernur untuk mengatasi masalah ini. Kalau perlu relokasi anggaran, kita akan bantu. Kita tidak ingin masalah ini semakin besar,” katanya.
Populasi babi di Sumut menurut data terakhir Kementerian Pertanian ada 1.277.471 ekor. Upaya yang perlu dilakukan sekarang menurut Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Ketut Diarmita adalah menyelamatkan sisa babi yang belum terkena wabah. “Masih ada sekitar 1,26 juta babi lagi di Sumut, kita upayakan sekuat mungkin sisanya ini tidak terkena wabah ini,” kata Ketut.
Bangkai Babi Dibuang ke Parit
Temuan bangkai babi mulai meresahkan warga Kota Tebingtinggi. Satpol PP Kota TebingtinggI menemukan belasan bangkai babi yang sengaja dibuang warga ke dalam parit di Jalan Baja, Kelurahan Damar Sari, Kecamatan Padang Hilir, Jumat petang (22/11).
Padahal satu hari sebelumnya tim gabungan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Satpol PP, Dinas Lingkungan Hidup Kota Tebingtinggi melakukan inpeksi mendadak in sejumlah peternak babi yang berada di wilayah Kota Tebingtinggi, namun inspeksi yang dilakukan ini mengalami kecolongan.
Bangkai-bangkai babi yang ditemukan itu langsung diangkat dari dalam parit untuk ditanam di sekitar lokasi penemuan tersebut. Memang lokasi penemuan bangkai babi ini sedikit jauh dari lokasi rumah warga. Namun bau busuk yang ditimbulkan dari bangkai babi itu sangat mengganggu penciuman warga yang melintas.
“Mendapat informasi itu, pihak Satpol PP langsung menuju lokasi untuk mengevakuasi bangkai babi dan langsung menguburnya. Diketahui, ada 13 ekor babi yang ditemukan membusuk oleh petugas,” bilang Sekretaris Satpol PP, JB Hutapea.
Bangkai babi yang ditemukan itu diduga sudah seminggu lalu dibuang ke dalam parit yang bermuara ke Sungai Segeling, Kota Tebingtinggi. Bahkan bangkai babi tersebut sudah dikerumuni belatung.
Kadis Ketahuan Pangan dan Pertanian Peternakan Kota Tebingtinggi Marimbun Marpaung ketika dikonfirmasi via telepon, tidak dapat dihubungi. Begitu juga dengan Camat Padang Hilir, ketika dihubungi tidak mengangkat telepon selulernya.
Kapolsek Padang Hilir AKP Hilton Manurung memberikan arahan kepada masyarakat agar bekerja sama untuk mengubur bangkai babi yang mana bangkai babi tersebut dapat mencemari air dan menimbulkan penyakit. Menurutnya, tujuan penguburan bangkai babi tersebut agar air sungai tidak tercemar dan tidak menibulkan penyakit dan bau yang menyengat. “Kepada masyarakat yang beternak babi agar jangan membuang bangkai babi kedalam sungai ataupun parit, nanti bisa kena sanksi hukum,” tegasnya.
Tetap Lakukan Pengawasan dan Pencegahan
Sementara di Kota Medan, temuan bangkai babi baik di sungai maupun tempat-tempat lainnya sudah mulai menurun. Meski begitu, masyarakat masih merasa khawatir. Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Medan, Ikhsar Risyad Marbun mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan pengawasan dan pencegahan masuknya kembali bangkai-bangkai babi ke Kota Medan.
“Kita sudah koordinasi dengan pihak kecamatan untuk tetap melakukan pengawasan agar bangkai-bangkai babi tidak masuk kembali ke Medan,” ujarnya.
Begitu juga dengan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Medan, Syarif Armansyah Lubis mengatakan, intenstas masuk bangkai babi ke Kota Medan sudah semakin menurun. Hal itu dapat dilihat dari makin sedikitnya bangkai babi yang ditemukan di Kota Medan. “Kalau bangkai babi di sungai-sungai, justru sudah tidak kita temukan lagi beberapa hari ini. Tapi kalau yang dibuang di jalan-jalan, masih ada beberapa hari yang lalu, walaupun jumlahnya sangat sedikit. Untuk kemarin dan hari ini, justru kita belum ada menerima laporan temuan lagi,” kata Armansyah.
Oleh sebab itu, kata Arman, Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution telah mengimbau setiap kecamatan untuk segera mengambil tindakan cepat dengan mengambil dan mengubur bangkai-bangkai babi yang ditemukan di daerahnya. “Jadi kalau ada bangkai babi yang ditemukan, pihak kecamatan akan langsung menguburnya di lokasi-lokasi yang sudah disiapkan oleh masing-masing kecamatan,” jelasnya.
Selain itu, Arman juga menyebutkan, pihaknya dan pihak-pihak terkait terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya mereka yang memiliki ternak babi agar tidak lagi membuang bangkai babinya secara sembarangan. “Kalau ada babinya yang mati, kita imbau untuk dikubur. Kalau tak bisa menguburnya, segera laporkan ke masing-masing kecamatan agar segera dibantu untuk menguburkannya. Tidak perlu takut, silahkan laporkan saja, nanti pasti akan dibantu,” tandasnya. (prn/ian/map)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Suara penolakan terhadap kenaikan Upah Minimum Kota (UMK) Medan 2020 sebesar 8,51 persen atau dari Rp2,9 juta menjadi Rp3,2 juta kembali disuarakan Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) Kota Medan. Mereka menilai, kenaikan itu sangat tidak sebanding dengan kenaikan harga-harga kebutuhan hidup yang kian hari kian melambung tinggin
“UMK yang hanya naik 8,51 persen, merupakan kebijakan pemerintah yang tidak pro terhadap buruh dan masyarakat kecil seperti kami,” kata Ketua PPMI Kota Medan, Awaluddin Pane kepada Sumut Pos, Jumat (22/11).
Disebut Awaluddin, banyak faktor yang membuat kenaikan itu tidak dapat diterima. “Kebutuhan hidup makin mahal dengan naiknya harga bahan-bahan pokok. Lalu, harga tarif listrik juga ikut naik. Yang lebih tidak masuk akalnya lagi, harga iuran BPJS kesehatan malah naik 100 persen. Bagaimana mungkin gaji yang naiknya hanya 8,51 persen cukup untuk memenuhi kenaikan itu semua,” ujar Awal.
Tak hanya itu, terangnya, perhitungan kenaikan UMK yang dihitung pemerintah merupakan upah yang mungkin layak untuk hidup seorang buruh, tetapi bukan untuk hidup layak hidup keluarga buruh. “Kalaupun itu layak, itu hanya layak untuk mereka yang belum berkeluarga atau untuk biaya hidup satu orang. Nah, para buruh inikan justru kebanyakan yang sudah berkeluarga, punya anak istri yang juga butuh biaya hidup. Jelas tidak mungkin cukup upah itu untuk hidup si buruh, berikut anak dan istrinya. Belum lagi ditambah dengan biaya pendidikan bila anak si buruh sudah sekolah,” jelasnya.
Untuk itu, senada dengan FSPMI, Awal menyebutkan bahwa nilai kenaikan UMK yang sepantasnya, setidaknya ada kisaran 15 persen atau lebih. “Paling tidak 15 persen atau bahkan lebih. Lalu, kami juga jelas menolak kenaikan iuran BPJS serta sistem Outsourching yang hanya berpihak kepada pengusaha dan merugikan para buruh,” tegasnya.
Diakui Awal, pihaknya juga berencana akan melakukan aksi yang sama dengan yang dilakukan FSPMI pada Kamis (21/11) yang lalu. “Kami sudah berkoordinasi dengan sejumlah aliansi yang lain, kita memang akan melakukan aksi yang sama, nasib para buruh harus sejahtera,” tandasnya.
Dewan Sarankan Besarannya Sama Seperti UMP
Sementara, hingga Kamis (21/11) lalu, Gubsu Edy Rahmayadi hanya menetapkan dan menyetujui UMK 2020 untuk 22 kabupaten/kota se-Sumut. Dengan begitu, masih ada 8 kabupaten/kota lagi yang belum ditetapkan UMK-nya. Untuk itu, Ketua Komisi E DPRD Sumatera Utara, Dimas Tri Adji mendesak masing-masing Dewan Pengupahan Daerah (Depeda) delapan kabupaten/kota itu untuk segera menyerahkan usulannya ke Gubsu untuk ditetapkan. Pasalnya, apabila hingga waktu implementasi UMK per 1 Januari mendatang belum ditetapkan, maka besaran UMK minimal mesti sama dengan UMP.
“Kabupaten/kota bukan hanya perlu untuk mengikuti aturan ini, tetapi wajib,” ujar Dimas Tri Adji menjawab Sumut Pos, Jumat (22/11).
Mekanisme seperti itu, kata dia, sudah berjalan sesuai aturan dan perundang-undangan yang berlaku. Yakni Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. Kemudian Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 15 Tahun 2018 tentang Upah Minimum dan Permenaker Nomor 21 Tahun 2016 tentang Kebutuhan Hidup Layak.
“Apalagi memang setelah ada PP 78/2015 penetapan UMK menjadi wewenang pemerintah, dan Dewan Pengupahan adalah pemberi saran yang harus dijadikan prioritas acuan penetapan tersebut,” katanya.
Namun lebih daripada itu, menurut Dimas, pada prinsipnya rekomendasi terhadap penetapan upah buruh oleh pemerintah meski mempertimbangkan aspek hidup layak atau mencukupi. Sehingga buruh dapat memenuhi kebutuhan hidup dan rumah tangganya.
“Dominasi dan posisi tawar buruh harus lebih baik dan kuat di dalam Dewan Pengupahan ini. Yang penting kualifikasinya sesuai agar apa-apa yang menjadi rekomendasi kepada pemerintah dapat lebih mengakomodir kebutuhan hidup buruh,” ujar politisi NasDem tersebut.
Sebelumnya Depeda Sumut sudah merekomendasikan bahwa penetapan UMK mesti memedomani ketentuan yang ada. Begitu juga bagi kabupaten/kota yang tidak mengusul UMK ke provinsi, meskipun tidak wajib, harus pula membayar UMK di atas Upah Minimum Provinsi (UMP) senilai Rp 2.499 juta. Seperti diketahui, dari 33 kabupaten/kota, hanya tiga daerah di Sumut yang tidak memiliki Depeda. Otomatis, ketiga daerah itu dalam menetapkan UMK harus sama nilainya dengan UMP.
Gubsu Edy Rahmayadi telah menetapkan dan menyetujui UMK 2020 pada daerah di Sumut. UMK itu akan berlaku per 1 Januari 2020. “Pak gubernur sudah menetapkan UMK 2020 di 22 kabupaten/kota,” ujar Kepala Dinas Ketenagakerjaan Sumut, Harianto Butarbutar menjawab wartawan, Kamis (21/11).
UMK 2020 di 22 kabupaten kota/itu naik 8,51% dari UMK 2019. Kenaikan 8,51% itu berdasarkan data inflasi dan pertumbuhan ekonomi nasional yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Pusat.
Harianto mengatakan akan ada lagi usulan UMK yang akan ditetapkan oleh gubernur selain 22 kabupaten/kota tersebut. “Yang lainnya lagi diproses penandatanganan,” sebutnya.
Sebelum ditetapkan gubernur, lanjutnya, UMK 2020 di 22 kabupaten/kota itu sudah melalui pembahasan di Depeda Sumut. Adapun UMK Medan yang tertinggi dibanding daerah lain, yakni Rp 3,222 juta, disusul Deliserdang Rp 3,188 juta, Karo Rp 3,070 juta, Tapanuli Selatan Rp 2,903 juta dan Labuhan Batu Rp 2,895 juta. (map/prn)
OLAH TKP: Polisi lakukan olah TKP, usai bentrokan di Kampus Nomensen di Medan. Bagus Syahputra/Sumut Pos
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen (UHN), Medan, tewas dalam tawuran melawan mahasiswa Fakultas Teknik, di kampus Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Medan Timur, Jumat (22/11) sore sekira pukul 15.00 WIB. Roger Siahaan (21), mahasiswa Fakultas Pertanian angkatan 2016, ditewas ditusuk di bagian hulu hati menggunakan besi runcingn
Seorang lagi mahasiswa lainnya dari fakultas yang sama, bermarga Nainggolan, terluka kena bacok senjata tajam di bagian kepala.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto, mengatakan tawuran dipicu perselisihan antara kedua kelompok sehari sebelumnya. “(Tawuran) ini berawal dari permainan futsal (Rabu, 20/11),” ujar Dadang di lokasi kejadian.
Esok harinya mereka berkumpul di dalam kampus, dan terjadilah tawuran. Mahasiswa saling serang dan memegang benda tumpul. Suasana di sekitar kampus pun mencekam. Batu, helm, dan benda lainnya berserakan di jalanan depan kampus. Aktivitas perkuliahan terhenti.
Tampak mahasiswa yang berada di luar kampus bersorak dan sebagian dari mereka ada yang memegang benda tumpul.
Kata saksi mata, bentrokan kedua kubu mahasiswa sebenarnya tidak terlalu lama. Karena selang beberapa menit setelah tawuran terjadi, Polrestabes Medan dan Polsekta Medan Timur turun ke lokasi kejadian untuk meredam bentrokan. Jalan Sutomo, Medan, yang merupakan akses menuju kampus itu, sempat ditutup oleh petugas. Arus lalu-lintas dalihkan ke Jalan Prof. Ahmad Yamin. Sementara dari Jalan Perintis Kemerdekaan dialihkan ke Jalan Gaharu, Medan.
BERJAGA: Personel Kepolisian berjaga di depan Kampus Universitas HKBP Nomensen (UHN) paskabentrok antar mahasiswa, Jumat (22/11).
“Seorang mahasiswa Pertanian tewas, satu lagi mengalami luka di kepala akibat bacokan,” kata Dadang. Korban tewas sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Medan guna diotopsi. Sedangkan korban luka dibawa ke RSUD dr Pirngadi, Medan.
Dadang mengimbau agar semua pihak dapat menahan diri agar tidak terjadi peristiwa serupa. “Kita berharap semua pihak bisa menahan diri baik Sivitas Pertanian dan Teknik. Semua pihak, baik pihak rektorat, sivitas dan aparat akan menyelesaikan permasalahan ini,” ujar Dadang.
Dadang juga meminta kepada sivitas akademika dapat mendinginkan situasi. “Jangan sampai konflik ini berkepanjangan. Ini harus diselesaikan tuntas. Sedangkan bagi pihak yang telah berbuat atau melanggar hukum, maka harus bertanggung jawab,” tegasnya.
Saat ini, pihaknya masih memburu pelaku yang menyebabkan kematian RGS. “Sejauh ini masih dalam penyelidikan. Kita juga telah menurunkan personel untuk mencegah terjadinya bentrok susulan di kampus,” tukasnya.
Polisi telah memasang garis polisi pasca bentrokan. Juga menurunkan personel guna mengantisipasi terjadinya tawuran susulan.
Pantauan pukul 17.16 WIB, puluhan petugas dari Polrestabes Medan dan Brimob Polda Sumut masih berjaga-jaga di kampus tersebut. Di dalam kampus, tampak tim Inafis telah melakukan olah TKP. Sejumlah tempat yang terlihat banyak benda, seperti batu, berserakan diberi garis polisi.
“Kita mengawasi dari luar kampus untuk menjaga situasi yang ada. Kita berharap bentrok ini bisa reda dan tidak merugikan masyarakat yang ada di Jalan Sutomo, Medan,” ucap Kapolsek Medan Timur, Kompol Muhammad Arifin kepada wartawan.
Salah satu mahasiswa Fakultas ekonomi HKBP Nomensen bernama Fani, mengaku terkejut melihat bentrok yang terjadi. “Saya langsung ke luar dari kampus untuk menghindari bentrok susulan itu, bang, “ jelasnya.
Humas Universitas HKBP Nommensen, Jonson Rajagukguk mengatakan, pihak kampus menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada kepolisian. “Rektorat mendukung tindakan kepolisian dan kita sudah menyerahkan sepenuhnya persoalan ini kepada penegak hukum,” ujarnya.
Jonson menambahkan, masing-masing pihak fakultas telah diminta menenangkan mahasiswanya untuk menjaga kondusifitas. “Dengan kata lain, saling menahan diri sekaligus menyerahkan penyelidikan kepada polisi,” katanya. (ris/gus)
BERSAMA: Senior Manager PLN UIK SBU, Sigit Prasetyo, Asisten Manager CSR Manajemen PLN UIK SBU, Waldy Gunawan bersama rekan dan anggota Sanggar Baca Eureka berfoto bersama usai menggelar Pelatihan Pengolahan Kopi bagi Eks Rehabilitasi Narkoba di Sanggar Baca Eureka, Jalan Pintu Air 4, Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor .
BERSAMA: Senior Manager PLN UIK SBU, Sigit Prasetyo, Asisten Manager CSR Manajemen PLN UIK SBU, Waldy Gunawan bersama rekan dan anggota Sanggar Baca Eureka berfoto bersama usai menggelar Pelatihan Pengolahan Kopi bagi Eks Rehabilitasi Narkoba di Sanggar Baca Eureka, Jalan Pintu Air 4, Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor .
MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara (UIK SBU) lewat program PLN Peduli, kembali menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR).
Kali ini, diwujudkan dalam kerja sama Pelatihan Pengolahan Kopi bagi eks rehabilitasi narkoba yang digelar 21-23 November 2019 di Sanggar Baca Eureka, Jalan Pintu Air 4, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor. Ada sekitar 11 orang mantan pecandu narkoba ikut serta dalam pelatihan itu
Asisten Manager CSR PLN UIK SBU, Waldy Gunawan, dalam sambutannya mengucapkan rasa bangganya atas dilaksanakannya pelatihan itu. Dia berharap pelatihan itu bisa mengembangkan usaha, bisa berbuat baik dan saling menjaga nama baik, termasuk bersama sama menjaga aset aset PLN yang ada di masyarkat.
“Ketika kegiatan ini pertama kali disampaikan, kami langsung tertarik. Karena kegiatan pelatihan seperti ini sangat luar biasa. Apalagi para pesertanya merupakan generasi bangsa yang mungkin selama ini pernah salah dan mau berubah,” ungkapnya, Kamis (21/11).
Dikatakan Waldy, pelatihan pengolahan kopi mungkin terlihat sederhana, tapi ilmu ini tentunya menjadi sesuatu hal yang luar biasa begitu seseorang memiliki kemampuan bagaimana cara mengenal kopi hingga mendapatkan citarasa yang baik dalam pengolahannya.
“Kita semua tahu, kopi adalah salah satu komoditi andalan negeri kita saat ini. Hampi semua orang pasti menyukai kopi. Tentu begitu luar biasa ketika kita mampu mengolahnya sendiri dan ke depan seluruh peserta mampu membuka usaha sendiri dengan berbisnis komoditi ini. Apalagi sekarang warung kopi khususnya yang berbentuk cafe, sangat menjamur di Medan. Kami berharap seluruh peserta bisa memanfaatkan peluang ini secara baik, agar ke depan tidak lagi memilih jalan yang salah,” harapnya.
Pemilik Sanggar Baca Eureka sekaligus pencetus kegiatan ini, Andi Kesuma Ginting memandang bahwa mantan pecandu markoba juga adalah aset bangsa yang harus diperhatikan baik oleh masyarakat sekitarnya, maupun pemerintah.
Menurutnya, bukan sesuatu yang mudah untuk merangkul anak-anak eks penghuni panti rehabilitasi narkoba dalam berbuat ke arah positif. “Tapi ketika kita menawarkan pelatihan berupa pengolahan kopi, mereka begitu tertarik, bahkan jumlah peserta sempat membeludak sehingga akhirnya kita batasi. Ini bukti kopi menjadi komoditi yang disukai dan menjadi sarana berkomunikasi yang sangat efektif,” ujarnya.
Dia berharap, sarana sanggar yang juga menjadi tempat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pengolahan kopi ini kelak bisa menjadi tempat melahirkan ‘Barista’ yang andal.
“Saya harap pelatihan ini bisa menjadi peluang bagi seluruh peserta untuk tidak hanya sekadar berbuat lebih baik di tengah masyarakat, tapi kelak bisa menjadi peluang untuk mendapatkan hasil baik termasuk materi. Terimakasih PLN atas supportnya,” harapnya.
Sementara Jhoni Sitompul, salah satu peserta mengaku sangat bersyukur bisa ikut serta dalam kegiatan yang dinilainya sangat luar biasa. “Kita semua tahu, kopi lagi booming di Medan. Namun bagi kita eks pecandu narkoba, untuk mendapatkan akses kerja tidak ada karena tidak punya kemampuan, khususnya dalam merebut peluang itu. Karena itu, kami menilai pelatihan ini luar biasa,” ujarnya.
Apalagi, kata Jhoni, pelatihan ini digelar secara gratis. “Kami tahu, bukan murah untuk mendapatkan ilmu ini karena untuk kursus menjadi seorang barista biayanya sangat mahal sampai lima juta rupiah,” paparnya.
Untuk itu, mereka sangat berterima kasih kepada PLN. Karena perusahaan ini bukan hanya ikut berperan memerangi narkoba lewat programnya, tapi mampu dan mau memberi jalan kepada mantan pecandu narkoba agar mampu berwirausaha ke depannya.
Turut hadir pada pelatihan itu perwakilan dari PLN UIK SBU, di antaranya Senior Manager PLN UIK SBU, Sigit Prasetyo, Asisten Manager Komunikasi dan Humas sekaligus Ketua Umum DPP SP PLN, Abrar Ali, Ketua DPD SP PLN UIK SBU, Fathdi Akbar dan Humas PLN UIK SBU, Deliana. (ila)
LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Personel Satres Narkoba Polres Langkat meringkus 3 orang pemadat jenis sabu. Ketiganya ditengarai meresahkan masyarakat sekitar.
“Ya benar, di tempat terpisah,” kata Kasat Narkoba Langkat AKP Adi Hariono SH kepada Sumut Pos di Stabat Jumat ( 22/11 ).
Tersangka yang pertama kali ditangkap adalah Heru Dharma Syahputra warga Gang Sodorwjo, Kompleks PU, No. 08, Lingkungan VI, Kelurahan Deli Tua, Kecamatan Deli Tua Deliserdang.
Pria 26 tahun ini ditangkap di Lingkungan I, Tangkahan Serai, Kelurahan Pangkalan Batu, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat, Senin (18/11) sekira pukul 17.00 WIB.
Kemudian, Muhammad Al-Nizam alias Noval (22 ) warga Lingkungan I, Tangkahan Serai, Kelurahan Pangkalan Batu, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat.
Tersangka ini ditangkap di pinggir Gang Panglong, Lingkungan I, Kelurahan Pangkalan Batu, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat, Senin (18/11) sekira pukul 16.00 WIB.
“Terakhir, Putra (26) warga Gang Pasir, Kelurahan Securai Selatan, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat. Ia ditangkap di Dusun X, simpang Padang Langkat, Desa Air Hitam, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, Selasa (19/11) sekira pukul 20.00 WIB,” ujar AKP Adi Hariono.
Seperti biasa, penangkapan berawal dari informasi masyarakat. Petugas kemudian melakukan penyelidikan dan penangkapan.
“Dari tersangka Heru, petugas menyita lima paket sabu seberat 1 gram, 4 bungkus plastik klip kecil kosong,1 unit handphone merk Nokia warna hitam,” sebut AKP Adi.
Dari Muhammad Nizam, petugas menyita barang bukti 1 paket sabu seberat 0,36 gram.
“Sedangkan dari Putra barang bukti yang disita antara lain satu paket sabu seberat 0,40 gram dan satu bungkus kotak rokok merk Surya,” sebutnya.
“Saat ini ketiga tersangka telah diamankan ,“ pungkasnya. (yas/ala)
IST/SUMUT POS
TEWAS: Alisaba Nazara (buka baju) nekat mencekik anak kekasihnya hingga tewas (insert). Akibatnya, ia diamankan petugas Polsek Deli Tua, Kamis (21/11).
TEWAS: Alisaba Nazara (buka baju) nekat mencekik anak kekasihnya hingga tewas (insert). Akibatnya, ia diamankan petugas Polsek Deli Tua, Kamis (21/11).
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang balita berusia 4 tahun, warga Desa Ujung Labuhan Kecamatan Namorambe, Deliserdang, tewas dibunuh calon ayah tirinya, Kamis (21/11) kemarin.
KASAT Reskrim Polresta Deliserdang, AKP Rafles Langgak Putra Marpaung mengatakan, kasus pembunuhan itu diketahui setelah pihaknya menerima laporan dari rumah sakit, Kamis (21/11) sekira pukul 13.40 WIB.
Pihak Rumah Sakit Kasih Insani Delitua yang sempat menangani sang bocah, melaporkan adanya dugaan pembunuhan ke Polsek Namorambe sekira pukul 15.00 WIB.
Pihak rumah sakit merasa curiga karena korban meninggal dunia dengan sejumlah luka memar pada bagian pipi kanan dan kiri serta lehernya.
Mendapat informasi itu, Kapolsek Namorambe, AKP Binsar Naibaho dan anggotanya pun datang ke rumah sakit.
“Setelah cek ke rumah sakit, lanjut cek Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Kios Pangkas Rapi, Dusun II Desa Ujung Labuhan. Tersangka ini memang bekerja sebagai tukang pangkas,” jelas Rafles, Jumat (22/11) pagi.
Polisi langsung melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan dari beberapa saksi, termasuk ibu korban, Dorlida Simamora (35).
Dorlida mengaku bahwa pada saat kejadian, anaknya ditinggal bersama sang kekasih Alisaba Nazara di kios pangkas yang sekaligus kediaman mereka selama 2 pekan terakhir.
“Pada saat pukul 11.00 WIB ibunya ini sempat pergi untuk bekerja sebagai tukang seterika pakaian. Ketika ditinggalkannya anaknya ini masih dalam keadaan sehat. Baru sekira pukul 13.30 WIB dia kembali pulang,” kata Rafles.
Menurut Dorlida, ia sudah berpisah dengan suaminya Ansarih Saragih selama kurang lebih satu tahun belakangan. Dorlida memilih tinggal bersama Alisaba Nazara, yang rencananya akan menikahi dirinya dalam waktu dekat.
Sepulang dari menyeterika pakaian, Dorlida sempat menanyakan keberadaan anaknya. Pada saat itu Alisaba mengatakan bahwa sang bocah tidur di kamar setelah dimandikan.
Ketika Dorlida melihat ke kamar, putranya itu itu memang dalam keadaan berbaring.
“Lalu ibunya ini membangunkan korban, namun tidak kunjung bangun dan tidak bergerak. Dilihatnya, memang ada luka memar di pipi dan leher korban,” beber Rafles.
Dorlida kemudian menanyakan kondisi anaknya itu kepada sang kekasih dan mengajak Alisaba membawa Aliando ke rumah sakit. Saat itulah Alisaba mengatakan bahwa Aliando sudah meninggal dunia.
“Tapi ibu korban ini tetap memaksa untuk membawa anaknya ke rumah sakit,” ungkap Rafles.
Selanjutnya, berdasarkan keterangan Dorlida, polisi kemudian mengamankan Nazara (41). Pria yang beralamat di Jalan Luku I Gang Kali Nomor 10 Lingkungan VII, Kelurahan Kwala Bekala, Medan Johor itu saat ini sudah ditahan di Mapolsek Namorambe.
“Hasil autopsi, penyebab kematian dicekik atau dibekap. Setelah kita interogasi panjang sekitar 6 jam, tersangka akhirnya mengaku,” bilang Rafles.
Lebih lanjut dijelaskannya, Alisaba diduga memiliki gangguan jiwa.
“Dia cemburu sama korban (Aliando). Katanya, ibu sama anak ada main kayak suami istri. Jadi biar mamaknya enggak rusak, dibunuhlah anak itu,’ tutur Rafles.
“Sudah hampir setahun ini ibu korban dan tersangka pacaran dan mereka mau menikah. Tersangka ini cemburu enggak jelas sama si anak,” pungkasnya.(bbs/ala)