28 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 4769

Penumpang Saudi Arabia Airlines Meninggal Dunia

MENINGGAL: Yoliati, penumpang Saudi Arabia Airlines meninggal dunia di pesawat.
MENINGGAL: Yoliati, penumpang Saudi Arabia Airlines meninggal dunia di pesawat.
MENINGGAL: Yoliati, penumpang Saudi Arabia Airlines meninggal dunia di pesawat.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Penumpang maskapai Saudi Arabia Airlines, Yoliati (80) meninggal didalam pesawat setelah melakukan perjalanan dari Madinah menuju Jakarta, Senin (11/11) sekitar pukul 10.30 WIB.

Korban merupakan warga Kauman Temanggung, Jawa Tengah. Ia menumpang pesawat Saudi Arabia Airlines dengan nomor penerbangan SV 824 dari Madinah tujuan Cengkareng.

Namun sekira pukul 10.30 WIB, pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Kualanamu menerima informasi dari Groundhandling (PT JAS) Bandara Kualanamu bahwa ada penumpang pesawat Saudi Arabia Airlines tujuan Cengkareng Jakarta mengalami sakit. Kemudian pesawat mendarat di Bandara Kualanamu.

Selanjutnya, petugas KKP Bandara KNIA dr Rina dan perawat Kornel Hutapea masuk kedalam pesawat untuk memberi pertolongan.

Namun nahas, korban telah meninggal dunia dalam pesawat. Pramugari pesawat menyebut, korban sebelumnya lemas di dalam pesawat kemudian meninggal dunia.

Selanjutnya, pihak KKP Bandara KNIA membawa jenazah korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deliserdang dengan mobil ambulance KKP Bandara KNIA. Jenazah didampingi cucu korban, Dimas Nurdy Prasetya.

“Sesuai keterangan dari KKP Rinna Azrida penyebab kematian korban diduga akibat cardiac arrest atau henti jantung,” ujar Plt Manager of Branch com and Legal, Paulina HA Simbolon. (btr/ala)

Buntut Curi Arus Listrik, Kemenag Binjai Didenda Puluhan Juta

PERIKSA: Petugas PLN Binjai memeriksa pasokan listrik ke Kemenag Binjai, beberapa waktu lalu. IST/SUMUT POS
PERIKSA: Petugas PLN Binjai memeriksa pasokan listrik ke Kemenag Binjai, beberapa waktu lalu.
IST/SUMUT POS
PERIKSA: Petugas PLN Binjai memeriksa pasokan listrik ke Kemenag Binjai, beberapa waktu lalu. IST/SUMUT POS

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Buntut pencurian arus listrik, membuat Kemenag Binjai harus membayar denda. Manajer Bagian Transaksi dan Energi Listrik PT Perusahaan Listrik Negara Unit Layanan Pengaduan, Pelayanan Pelanggan Binjai, Ruslan Dianto membenarkan hal tersebut.

“YA, ada harusnya denda yang dibayar,” ujar Ruslan.

Informasi dihimpun, daya listrik Kemenag Binjai sebesar 350 id pelanggannya atas nama Kantor Urusan Haji dengan nomor 122030415734. Denda yang harus dibayar Rp20.979.607,” ujar dia.

Sementara, Kepala Kantor Kementerian Kementerian Agama Kota Binjai, Abd Rahman Harahap menutup diri ketika dikonfirmasi soal dugaan pencurian arus listrik di kantornya. Dihubungi berulang kali melalui telepon selularnya, Rahman Harahap ogah menanggapi pertanyaan dari wartawan.

Selain menghubungi, wartawan sudah berupaya mendatangi kantornya di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Kelurahan Bandar Senembah, Binjai Barat, Senin (11/11). Namun, yang bersangkutan tidak berada di tempat.

Namun, akhirnya dia menjawab bahwa sedang ada kegiatan. “Maaf pak, saya lagi di luar. Lagi ke acara BNI,” tulis Rahman Harahap melalui layanan pesan singkatnya.

Aktifitas terlihat berjalan seperti biasa di kantor yang mengurusi keagamaan tersebut. Energi listrik tetap menyala.

Terpisah, kalangan lembaga swadaya masyarakat menilai memilukan dan menyesalkannya. Sebab, kantor yang harusnya menjadi panutan malah terendus dugaan pencurian arus listrik atau penyalahgunaan kwh.

“Itu menunjukkan contoh yang tidak pantas. Karenanya, Kakanwil Kemenag Sumut di Medan dapat melakukan evaluasi terhadap Kakanmenag Binjai,” tandas Ketua LSM LPPAS Binjai, Eka Wahyu.

Sebelumnya, PT PLN UP3 Binjai kembali mendapati laporan adanya dugaan pencurian arus listrik. Kali ini di Kantor Kemenag Binjai.

Atas informasi ini, perusahaan plat merah tersebut mendatangi kantor yang membawahi urusan keagamaaan, belum lama ini. Hasilnya, dugaan curi arus listrik melalui cangkok pun terbukti.

Informasi dihimpun, daya kwh listrik di Kanwil Kemenag Binjai sebesar 3.500 volt. Daya tampung ini diduga tidak mampu memenuhi besaran listrik ke salah satu ruang perkantoran tersebut. Sehingga dilakukan jumper langsung tanpa melalui kwh untuk menutupinya. (ted/ala)

Bus Tao Toba Indah Tabrak Fuso, Sopir Tewas & 7 Penumpang Luka

MINTA KETERANGAN: Polisi meminta keterangan penumpang yang selamat akibat tabrakan truk fuso kontra Bus Tao Toba. IST/SUMUT POS
MINTA KETERANGAN: Polisi meminta keterangan penumpang yang selamat akibat tabrakan truk fuso kontra Bus Tao Toba.
IST/SUMUT POS
MINTA KETERANGAN: Polisi meminta keterangan penumpang yang selamat akibat tabrakan truk fuso kontra Bus Tao Toba. IST/SUMUT POS

PEMATANGSIANTAR, SUMUTPOS.CO – Gunawando Butarbutar (31), tewas seketika setelah mini bus CV Tao Toba Indah yang dikemudikannya menabrak truk Colt Diesel, Senin (11/11) sekira pukul 02.30 WIB. Peristiwa terjadi di Jalan Medan KM 2,5, tak jauh dari SPBU, Kelurahan Naga Pitu, Siantar Martoba.

SEDANGKAN 7 penumpangnya, terpaksa dilarikan ke RS Vita Insani dan RS Horas Insani akibat mengalami luka-luka. Kanit Laka Lantas Polres Pematangsiantar, Aipda Marojahan Nainggolan mengatakan, kecelakaan diduga terjadi akibat kelalaian sopir bus CV Tao Toba Indah.

Sebelum kecelakaan, Bus Tao Toba Indah jenis Mitshubishi L-300, BK 1497-KP, datang dari arah Kota Tebing Tinggi menuju arah Kota Siantar.

“Tiba di lokasi kejadian, tepatnya depan SPBU, mobil minibus mengambil jalur terlalu ke kanan,” sebut Marojahan, Senin (11/11) siang.

Saat bersamaan, truk Mitshubishi Fuso yang dikemudikan Tohap Marlundu Nababan (30) datang dari arah berlawanan. Brakkk…!!! Bus Tao Toba Indah yang dikemudikan Gunawando Butarbutar langsung menghantam bagian samping kanan truk.

Akibatnya, Bus Tao Toba Indah mengalami kerusakan berat di bagian kanan, persis di bagian kabin pengemudi. Sementara Gunawando langsung terpental ke badan jalan dari tempat duduknya. Pria itu tewas seketika di lokasi.

Warga sekitar yang mengetahui kejadian tak mampu berbuat banyak dan segera menghubungi polisi. Petugas yang tiba di lokasi kemudian membawa 7 penumpang bus yang sebagian besar mengalami luka serius ke RS Vita Insani dan RS Horas Insani.

“Kita sudah melakukan olah TKP, sedangkan korban Gunawando Butarbutar saat ini dibawa ke kamar jenazah RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar. Kedua kendaraan sudah diamankan ke Unit Laka Lantas Polres Siantar,” pungkasnya. (bbs/ala)

Kasus OTT Kades di Paranginan, Polres Humbahas Enggan Beber Kasus

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Polres Humbang Hasundutan (Humbahas) agaknya enggan membeberkan perkembangan kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) salah satu kepala desa di Kecamatan Peranginan, belum lama ini.

Kepala Subbagian Kehumasan Aiptu S Purba mengaku, dirinya tidak bisa memberi keterangan.

“Belum bisa saya kasih keterangan,” ujar Kepala Subbagian Kehumasan Aiptu S Purba.

Purba mengaku sudah menyampaikan kepada kapolres, bahwa media meminta perkembangan kasus tersebut. Namun, AKBP Rahmayani Dayan belum membalas konfirmasinya.

“Belum ada balasan beliau,” ucap Purba saat dihubungi.

Sementara, Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri (Kejari) Humbahas, Jenda Silaban enggan menerima telepon maupun pesan singkat wartawan.

Kasus ini diketahui media setelah Kasi Intel Kejari Humbahas, Juanda Sitorus memaparkan pihak sedang menangani kasus OTT salah satu kades.

Namun, kasus itu masih P19 karena jaksa penuntut umum (JPU) masih membutuhkan bukti lainnya dari penyidik Polres Humbahas.

“ Kasus ini P19, jadi apa kekurangannya tidak kita ketahui,” ucap Juanda mengakhiri. (mag-12/ala)

10 Personel Poldasu Positif Narkoba

TES URINE: Personel Polda Sumut melakukan tes urine, Senin (11/11). IST/SUMUT POS
TES URINE: Personel Polda Sumut melakukan tes urine, Senin (11/11).
IST/SUMUT POS
TES URINE: Personel Polda Sumut melakukan tes urine, Senin (11/11). IST/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Polda Sumatera Utara melaksanakan test urine terhadap personelnya di Lapangan Urgakkum Subbidprovos Polda Sumut, Senin (11/11) sekira pukul 8.00 WIB.

Kegiatan Penegakan Ketertiban dan Kedisiplinan (Gaktibplin) Test Urine serta Pengecekan Identitas kelengkapan personel tersebut dipimpin Kombes Pol Ni Ketut Swastika SIK dari Tim Biro Provos Divpropam Polri. Ia didampingi Tim Pusdokkes Mabes Polri serta Kabidpropam Polda Sumut Kombes Pol Yofie Girianto Putro SIK MH.

“Hasil pemeriksaan Gampol dan Sikap Tampang ditemukan personel yang tidak sesuai dengan ketentuan. Terdapat 30 personel dengan rambut dan Gampol Dinas yang tidak sesuai ketentuan serta diberikan tindakan dengan dilakukan pemotongan rambut dan teguran terhadap tata cara pemakaian atribut dan Gampol Polri,” jelas Kabid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/11).

Selain itu, dari 208 personel yang mengikuti pemeriksaan urine, ditemukan 30 personel terindikasi narkotika dan zat terlarang/adiktif.

“Setelah dilakukan pendalaman, terdapat 10 personel terindikasi Narkoba dan akan dilakukan tindak lanjut proses pemeriksaan Subbidprovos Bidpropam Polda Sumut terhadap dugaan pelanggaran disiplin,” pungkasnya.(bbs/ala)

Truk Pengangkut Makanan Ringan Masuk Jurang, Isi Muatan Dijarah Warga Sekitar

Truk Pengangkut Makanan Ringan Masuk Jurang Isi Muatan Dijarah Warga Sekitar
CEK TKP: Polisi mengecek TKP bus pengangkut makanan ringan masuk jurang.
 IST/SUMUT POS
CEK TKP: Polisi mengecek TKP bus pengangkut makanan ringan masuk jurang.
IST/SUMUT POS

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Satu unit truk Mitsubishi Fuso BK 9405 TL yang mengangkut makanan ringan masuk ke jurang sedalam 10 meter di lintas Siantar-Parapat, Senin (11/11), sekira pukul 7.30 WIB. Tepatnya di KM 37-38, Huta Tanjung Dolok, Nagori Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Simalungun.

Informasi dihimpun, truk naas tersebut dikemudikan Aman Nainggolan (47) warga Jalan Sentosa Bawah, Rambung Merah, Pematangsiantar.

Sementara 3 penumpangnya adalah Ming Han yang merupakan pemilik truk, serta 2 kernet Irwan dan Rony. Semuanya warga Panombeian Panei.

Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut dan saat ini sudah ditangani Unit Lantas Polsek Parapat. Berdasarkan keterangan Aman Nainggolan, mereka dalam perjalanan dari Kota Siantar menuju Parsoburan.

“Penumpang ada 3 orang, 1 toke dan 2 kernet. Waktu berangkat dari gudang di Jalan Cokromainoto Siantar, truknya masih bagus. Tiba-tiba di jalan longsor dekat (kantor Dinas) Kehutanan, remnya blong. Karena truk kami lumayan kencang, saya terpaksa banting stir ke kiri akhirnya masuk ke jurang,” sebut Aman di lokasi.

Menurut Aman, mereka selalu mengantar barang kanvasan ke Parsoburan, sekali dalam dua minggu.

“Kita mau antar barang ke Parsoburan, dan kernet saya Irwan hanya mengalami luka gores di bagian rusuk kirinya. Mereka juga telah dibawa ke rumah sakit Tentara Siantar sama toke naik truck Colt Diesel yang kebetulan lewat kosong. Kami tiga sehat-sehat kok bang,” sebutnya.

Kanit Lantas Parapat, Ipda Hendri Koto didampingi Briptu Anwar Ginting mengatakan, tidak ada korban jiawa dalam kecelakaan tunggal tersebut.

“Begitu mendapat laporan dari masyarakat, kita langsung turun ke lokasi, selanjutnya kita lakukan olah TKP. Dan diduga kecelakaan tungal disebabkan rem blong, tidak ada korban jiwa,” ungkap Ipda Hendri.

Amatan di lokasi, truk Fuso mengangkut barang jajanan anak-anak dan rokok. Kendaraan berat itu masuk ke jurang sedalam 10 meter dengan kondisi roda ke atas. Sedangkan barang bawaan truk berserak di TKP dan sempat sebagian dijarah warga sekitar. (bbs/ala)

Dianiaya Tetangga, IRT Minta Polsek Helvetia Proses Pengaduannya

PERLIHATKAN: Korban memperlihatkan luka-luka akibat dianiaya tetangganya. IST/SUMUT POS
PERLIHATKAN: Korban memperlihatkan luka-luka akibat dianiaya tetangganya.
IST/SUMUT POS
PERLIHATKAN: Korban memperlihatkan luka-luka akibat dianiaya tetangganya. IST/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tiga pekan berlalu, NM merasa cemas dan ketakutan tinggal di rumahnya, Jalan Bakti Luhur, Blok D 10, Medan Helvetia. Wanita yang tengah hamil 5 bulan itu mengaku trauma akibat penganiayaan yang belum lama ini dialaminya.

“SUDAH hampir tiga minggu semenjak laporan penganiayaan terhadap istriku itu dilaporkan, tapi sampai sekarang belum juga ada hasilnya. Pelaku belum juga ditangkap polisi. Istri saya ketakutan kalau tinggal sendiri di rumah,” kata Sum (45) didampingi istrinya NM, usai menyambangi Mapolrestabes Medan, Senin (11/11) siang.

Menurut Sum, terduga pelaku yang menganiaya istrinya adalah BS (40), yang tak lain tetangga mereka di Jalan Bakti Luhur.

“Visum sudah, saksi 2 orang yang melihat kejadian istri ku dianiaya pelaku juga sudah dimintai keterangannya,” bebernya.

Sum merasa heran kenapa sampai saat ini, Polsek Helvetia tidak juga menangkap pelakunya. Sesuai bukti Laporan Polisi yang ada di tangan Sum, peristiwa itu sudah dilaporkan ke Mapolsek Helvetia dengan nomor: LP/760/X 2019/SU/ Polrestabes Medan/Sek Medan Helvetia, Rabu (23/10/2019) lalu.

Dia pun sangat berharap agar Polsek Helvetia segera memproses kasus tersebut. Apalagi, 2 petugas dari Polsek Helvetia sudah melakukan cek dan olah TKP.

“Saya berharap Polsek Helvetia profesional dalam menjalankan tugas sesuai semboyan polisi Promoter. Saya mohon Pak Kapolrestabes Medan melalui Kapolsek Helvetia AKP Sah Udur Sitinjak supaya mengatensikan kasus ini agar pelakunya segera ditangkap, karena sudah tidak alasan lagi untuk Polsek Helvetia untuk tidak segera menangkap pelaku,” harap Sum.

Lebih lanjut dijelaskan Sum, terduga pelaku (BS) bukan sekali ini saja bertindak arogan. Pada bulan Juli 2019 lalu, dirinya sendiri pernah mengalami penganiayaan.

“Waktu itu bibir saya ditonjok sampai berdarah. Tapi kejadian itu tidak saya laporkan karena beberapa pertimbangan,” lanjut Sum.

Kapolsek Helvetia AKP Sah Udur Sitinjak, ketika dikonfirmasi, Senin (11/11) mengatakan, kasus tersebut mengaku masih dalam penyidikan.

“Ada perbedaan keterangan saksi, jadi masih sidik nanti lanjut gelar untuk penetapan tersangka,” katanya.

“Saya juga pernah hamil bang. Saya juga pernah dibanting sama tersangka waktu nangkap narkoba. Ga ada yang mau lama-lamain kasusnya. (Kasusnya) diatensi kok. Sabar ya,” sebut Sah Udur.

Sebelum terjadinya penganiayaan tersebut, awalnya NM keluar dari rumahnya membawa anjing kecil peliharaannya untuk berjalan keliling Jalan Bakti Luhur. Setelah itu, NM beristirahat duduk di depan rumahnya bersama anjing tersebut sembari bermain dengan anaknya. Tiba-tiba, anjing tersebut menggonggong.

Tak lama berselang, istri BS disebut LS keluar dari rumah dan langsung menjumpai NM. Saat itu LS disebut mengeluarkan ucapan tak senonoh terhadap NM.

Tak terima, NM pun akhirnya terlibat pertengkaran mulut yang berujung saling jambak. Tak lama kemudian, BS yang melihat istrinya ribut-ribut lalu keluar dari rumah. Tanpa basa basi pria itu langsung memukuli NM. Tak sampai di situ, pria itu juga menolakkan NM hingga jatuh telentang.

Seorang tetangga NM lainnya yang melihat kejadian itu langsung menolongnya disusul tetangga lainnya. Akibat peristiwa itu, NM mengalami bengkak di kening sebelah kanan, pipi kiri, luka gores di leher kiri, bengkak di tangan dan leher sebelah kanan.

“Ini bukan kali pertama, beberapa bulan lalu suami saya juga dihajarnya sampai bibir suami saya terluka. Perlakuan tersangka tidak bisa dibiarin karena saya juga lagi hamil, dihajarnya hingga saya lebam-lebam,” kata korban.(bbs/ala)

DPD GPEI Diminta Berperan Aktif Tingkatkan Ekspor

FOTO BERSAMA: Ketua DPD GPEI Sumut Hendrik H Sitompul foto bersama Ketua Umum dan Sekretaris Jendral DPP GPEI terpilih, Benny Sutrisno dan Toto Dirgantoro.
FOTO BERSAMA: Ketua DPD GPEI Sumut Hendrik H Sitompul foto bersama Ketua Umum dan Sekretaris Jendral DPP GPEI terpilih, Benny Sutrisno dan Toto Dirgantoro.
FOTO BERSAMA: Ketua DPD GPEI Sumut Hendrik H Sitompul foto bersama Ketua Umum dan Sekretaris Jendral DPP GPEI terpilih, Benny Sutrisno dan Toto Dirgantoro.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – H Benny Sutrisno dan Toto Dirgantoro kembali terpilih secara aklamasi memimpin Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia periode 2019- 2024 pada Musyawarah Nasional VIII, di Hotel Holiday Inn, Jakarta, Kamis (7/11) lalu. Benny dan Toto kembali dipercaya sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jendral untuk 5 tahun mendatang.

Dalam pandangan umum yang disampaikan seluruh Ketua DPD GPEI se-Indonesia, kepimpinan Benny Sutrisno selama ini mampu memperkuat organisasi GPEI dan memiliki usaha-usaha yang visioner untuk membesarkan GPEI sehingga sosok Benny dan Toto masih sangat dibutuhkan GPEI 5 tahun ke depan.

Ketua DPD GPEI Sumut, Hendrik H Sitompul didampingi Sekretaris DPD GPEI Susilo, dan Wakil Ketua Bidang Hukum GPEI Donsisko Peranginangin setelah menyampaikan pandangan terkait laporan pertangungjawaban Benny Toto, langsung meminta dan mendorong agar pasangan Benny Sutrisno dan Toto Dirgantoro kembali memimpin GPEI 5 tahun ke depan. “Kami sangat mengapresiasi kepengurusan Pak Benny dan Toto, maka dari itu DPD Sumatera Utara kembali memilih dan mendukung keduanya memimpin 5 tahun ke depan” kata Hendrik diikuti tepuk tangan dari seleuruh peserta Munas.

Hendrik juga mengatakan, sebagai lembaga yang dibentuk pemerintah sebagai asosiasi perusahaan ekspor, sudah seharusnya GPEI berkewajiban berperan aktif membantu pemerintah dalam meningkatkan ekspor. “GPEI dibentuk pemerintah melalui Menteri Perdagangan pada tahun 1961, tentu kita memiliki kewajiban untuk berperan aktif dalam meningkatkan ekspor sebagai sumber devisa Negara,” ujar Hendrik.

Hendrik menambahkan, sosialisai program dan kegiatan GPEI kepada masyarakat khususnya pengusaha eksport juga sangat sangat penting agar GPEI semakin dikenal sehingga nantinya dapat bekerja sama dalam usaha peningkatan ekspor Indonesia. “Sosialisasi program dan kegiatan GPEI penting dilakukan, agar masyarakat khususnya eksportir dapat diajak berkontribusi dalam meningkat ekspor,” katanya.

Hendrik menambahkan, tersosialisasi program dan kegiatan GPEI secara otomatis akan juga membesarkan GPEI sebagai asosiasi pengusaha Ekspor yang diakui oleh Pemerintah. Hendrik menyarankan agar setiap DPD mengandeng wartawan dan media sebagai mitra untuk sosialisasi program dan kegiatan. “Caranya, adalah dengan mengundang wartawan atau media dalam setiap kegiatan dilakukan, saya kira itu cara yang efektif,” saran Hendrik.

“Terserah mau dengan cara apa. Intinya program dan kegiatan GPEI harus sampai di masyarakat, dan ada usaha untuk meningkatkan ekspor,” pungkas pengusaha asal Kota Medan ini.

Sementara, keputusan Munas yang menetapkan Benny Sutrisno sebagai Ketua Umum DPP GPEI, dibacakan pimpinan sidang Munas, Sudarmawan Asrikan (DPD GPEI Jatim), didampingi Ade Siti Muksodah (DPD GPEI Jateng) sebagai Sekretaris dan Drs Hendrik H Sitompul MM (DPD GPEI Sumut) sebagai anggota.

Munas GPEI VIII ini dihadiri seluruh DPD yang ada di seluruh Indonesia dari Banda Aceh sampai Papua. Dalam sambutannya, saat setelah terpilih Benny Sutrisno menyampaikan rasa terimakasih atas kepercayaan yang diberikan, dan berharap untuk ke depannya agar bersama sama untuk mengembangkan GPEI dalam rangka meningkatkan ekspor Indonesia.
Benny Sutrisno juga mengharapkan agar ke depannya, ada regenerasi kepemimpinan di tubuh GPEI, dirinya yakin banyak orang orang muda berpotensi untuk memimpin GPEI.

Sementara itu, Ketua DPD GPEI Sumut Hendrik Sitompul meminta kepada seluruh pengurus DPD GPEI yang ada di seluruh Indonesia agar berperan aktif dalam meningkatkan pertumbuhan ekspor serta mensosialisasikan program-program maupun kegiatan GPEI di daerah masing masing. (adz/ram)

Raker dengan Bank Indonesia, Sihar Sebut Madina dan Nias sebagai Potensi Ekonomi Baru Indonesia

Sihar P. H. Sitorus, anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PDI-Perjuangan meminta Bank Indonesia untuk memperhatikan Nias dan Mandailing Natal sebagai dua wilayah potensial sumber ekonomi baru di Indonesia.

Hal ini disampaikan Sihar dalam Rapat Kerja Bank Indonesia dengan Komisi XI DPR RI, Senin (11/11) di Ruang Rapat Komisi XI Gedung Nusantara I Jakarta.

Kedua wilayah yang disebutkan Sihar ini menurutnya masih terbelakang dari segi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) padahal memiliki potensi yang baik.

“Dari dapil pemilihan saya di Sumut, ada minimal dua wilayah yang dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru, saya katakan dua karena mungkin di Indonesia ada banyak, tetapi yang dua ini terbelakang berdasarkan kriteria yang ada seperti IPM atau HDI, dll,” ujar Sihar saat diberi kesempatan bertanya.

Wilayah pertama yang disebutkan Sihar adalah Nias. Nias menurutnya merupakan daerah yang seluruh wilayahnya dikelilingi lautan dan merupakan wilayah segitiga dagang dengan Aceh dan Sumatera Barat.

“Karena Nias 360 derajat dikelilingi lautan dan bisa membentuk segitiga dagang dengan Aceh dan Sumatera Barat, namun di sana masih banyak sekali masalah, salah satunya stunting,” tutur Sihar.

Lebih lanjut Sihar menyampaikan, wilayah kedua di Dapil II Sumut yang dapat menjadi potensi sumber ekonomi baru adalah Mandailing Natal.

Sihar menjelaskan wilayah ini merupakan daerah yang kaya akan sumber agrobisnis dan juga tambang, bahkan dulunya Portugis membangun dermaga di Mandailing Natal.

“Wilayah kedua adalah Mandailing Natal, bahkan dulunya Portugis membangun dermaga di sana yang saat ini mungkin masih dapat mereka kenali, selain itu Madina merupakan daerah yang kaya dengan agro dan tambang,” ujar Sihar.

Untuk itu Sihar menyampaikan kepada Bank Indonesia untuk mengunjungi Nias dan Mandailing Natal sebagai wilayah sumber perekonomian baru di Indonesia.

“Mohon mampir ke Nias dan Mandailing Natal pak, bu,” ujar Sihar.

Selain itu, saat membahas mengenai ekonomi syariah, Sihar memperkenalkan Madina sebagai kabupaten dengan julukan Bumi Sejuta Santri.

“Saat membahas mengenai ekonomi syariah, saya teringat akan Kabupaten Mandailing Natal yang dijuluki Bumi Sejuta Santri, mungkin dapat melihat kesempatan dan nilai yang dapat dilihat di sana,” tutur Sihar.

Kepala SMP/MTs Jayapura Studi Banding ke SMPN 38 Medan

BERSAMA: Foto bersama dalam kegiatan simposium di Hotel Polonia Medan oleh peserta kepala sekolah yang tergabung di MKKS Kota Jayapura yang juga dihadiri Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Medan Supri Harahap dan Kepala SMPN 38 Hj Rohanim SPd MM.
BERSAMA: Foto bersama dalam kegiatan simposium di Hotel Polonia Medan oleh peserta kepala sekolah yang tergabung di MKKS Kota Jayapura yang juga dihadiri Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Medan Supri Harahap dan Kepala SMPN 38 Hj Rohanim SPd MM.

Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) se – Kota Jayapura melakukan studi banding ke Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 38 Medan Jalan Marelan VII Kelueahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Kota Medan.

SIMPOSIUM: Foto bersama dalam kegiatan simposium di Hotel Polonia Medan oleh peserta Kepala Sekolah yang tergabung di MKKS Kota Jayapura yang juga dihadiri Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Medan Supri Harahap dan Kepala SMPN 38 Hj Rohanim SPd MM

Kedatangan rombongan berkaitan dengan Pendidikan Karakter dan Sekolah Ramah Anak yang telah diterapkan di SMP Negeri 38 sebagai Sekolah Piloting Karakter Nasional dan Sekolah Ramah Anak.

Acara penyambutan dirangkai dengan kegiatan penyematan selempang songket kuning oleh Kepala Sekolah SMP Negeri 38, Hj Rohanim SPd MM kepada ketua rombongan diiringi salam tepuk karakter atau PPK serta tarian persembahan Melayu dan tarian Ahoi oleh siswa-siswi SMP Negeri 38 sebagai ciri khas kearifan lokal Kota Medan multietnis Sumatera Utara.

Kegiatan studi banding itu turut dihadiri Kordinator Pengawas SMP Kota Medan mewakili Dinas Pendidikan Kota Medan dan Pengawas Managerial, orang tua peserta didik serta unsur Kecamatan Medan Marelan.

Perolehan Adiwiyata Nasional 2018 yang pernah diraih SMP Negeri 38, Rohanim memaparkan kepada 30 kepala sekolah se Jayapura. Dalam paparannya, karakter sekolah terbentuk dengan melakukan pembinaan kepada siswa-siswi pembelajaran di kelas, melalui budaya dengan menampilkan literis peserta didik melalui hasil karya dalam kegiatan ekstrakulikuler berkaitan 8 standar pendidikan dan partisipasi masyarakat.

Ke depannya, Rohanim terus membangun program karekter sekolah untuk menuju Sekolah Adiwiyata Mandiri di tahun 2020. Hal itu diwujudkan dengan mengembangkan bakat dan prestasi peserta dididik di bidang akademik maupun nonakademik, bersinergitas kepada masyarakat, orang tua siswa, muspika, dan muspida serta perusahaan yang memberikan dukungan.

Selain itu, SMP Negeri 38 membina karakter dengan mengedepankan SDM guru membangun Tri Sentra dalam memajukan pendidikan yaitu sekolah keluarga dan masyarakat. Sebagai salah satu fasilitator nasional penguatan pendidikan karakter yang diamanahkan Kemendikbud sebagai narasumber, menjadi inspirasi bagi Kepala SMP/ MTs se-Kota Jayapura mengapresiasi SMP Negeri 38 sebagai Sister School.

“Kita bersyukur, SMP Negeri 38 sebagai sekolah contoh Piloting atau percontohan nasional dikunjungi kepala sekolah se – Kota Jayapura. Kegiatan ini kita lakukan dapat menjadi motivasi bagi SMP Negeri 38 ke depannya, mereka juga banyak belajar dengan kita dari cara kita bersinergi di masyarakat, orang tua, dunia usaha atau perusahaan yang berpartisipasi dan unsur pemerintahan. Capaian yang kita peroleh itu yang mereka pelajari,” jelas Rohani, Jumat (8/11).

Sebelumnya, kata Rohanim, para rombobangan terlebih dahulu mengikuti kegiatan simposium di Hotel Polonia yang dihadiri Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Medan Bapak Supri Harahap untuk mendengarkan persentase kegiatan studi banding tersebut. (fac)