27 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 48

Pewarta Polrestabes Medan Jalin Silaturahmi ke Yayasan Sosial Marga Ong

KUNJUNGAN: Ketua Pewarta Polrestabes Medan, Chairum Lubis SH, didampingi anggota Bardansyah, Darma, dan Novian saat berkunjung ke Yayasan Sosial Marga Ong (Raja) yang berlokasi di Jalan Bambu, Dusun 12 Limaumanis, Tanjungmorawa, Senin (3/11).
KUNJUNGAN: Ketua Pewarta Polrestabes Medan, Chairum Lubis SH, didampingi anggota Bardansyah, Darma, dan Novian saat berkunjung ke Yayasan Sosial Marga Ong (Raja) yang berlokasi di Jalan Bambu, Dusun 12 Limaumanis, Tanjungmorawa, Senin (3/11).

TANJUNGMORAWA, SUMUTPOS.CO – Dalam upaya mempererat tali silaturahmi dengan mitra dan elemen masyarakat, Persatuan Wartawan (Pewarta) Polrestabes Medan melaksanakan kunjungan ke Yayasan Sosial Marga Ong (Raja) yang berlokasi di Jalan Bambu, Dusun 12 Limaumanis, Tanjungmorawa, Senin (3/11).

Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Pewarta Polrestabes Medan, Chairum Lubis SH, didampingi anggota Bardansyah, Darma, dan Novian.

Rombongan Pewarta disambut hangat oleh pengurus Yayasan Sosial Marga Ong (Raja), Ong Chai yang akrab disapa Achai. Suasana penuh keakraban tampak dalam pertemuan itu, diwarnai dengan canda tawa dan semangat kebersamaan.

“Kami sangat senang atas kunjungan Pewarta Polrestabes Medan. Semoga hubungan baik ini terus terjalin dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujar Achai.

Sementara itu, Ketua Pewarta Polrestabes Medan, Chairuman Lubis SH, menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari pihak yayasan.

“Terima kasih atas penerimaan yang luar biasa ini. Semoga silaturahmi ini membawa kebaikan dan memperkuat sinergi dalam kegiatan sosial ke depan,” ungkapnya.

Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen Pewarta Polrestabes Medan dalam memperkuat hubungan dengan mitra sosial dan komunitas di berbagai wilayah, sekaligus memperluas jangkauan kegiatan kemanusiaan dan kepedulian sosial.(azw)

Dasar Penetapan Soeharto sebagai Pahlawan Dinilai Langgar Hukum, Lukai Hati Rakyat, dan Gelapkan Penggalan Sejarah

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Masuknya nama Presiden ke-2 Republik Indonesia HM Soeharto dalam 40 nama yang diusulkan Kementerian Sosial ke Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Kehormatan (GTK), untuk dianugerahi gelar pahlawan nasional, memantik penolakan publik.

Aktivis ’98 Aswan Jaya menilai, usulan Soeharto menjadi Pahlawan Nasional bukan hanya menimbulkan kontroversi, tapi juga melanggar hukum, lukai hati rakyat, dan menggelapkan penggalan sejarah.

Aswan mengungkapkan,.Pasal 24 UU No 20 Tahun 2009 telah mengatur syarat seseorang memperoleh gelar Pahlawan Nasional, yakni WNI, berintegritas dan bermoral, berjasa terhadap bangsa dan negara, berkelakuan baik, tidak berkhianat terhadap bangsa dan negara, tidak pernah dipidana minimal lima tahun penjara.

Menurut Aswan, dalam hal tindak pidana korupsi mantan Presiden Soeharto, Mahkamah Agung (MA) melalui putusan Nomor 140 PK/Pdt/2005 telah menyatakan bahwa Yayasan Supersemar milik Soeharto melakukan perbuatan melawan hukum. “Mengacu pada undang-undang dan putusan Mahkamah Agung tersebut, Soeharto tidak layak mendapatkan gelar pahlawan nasional,” kata Aswan dalam siaran persnya kepada SumutPos.co, Senin (3/11/2025).

Dia juga menyebutkan, ada kemungkinan pertimbangan Kemensos dan Dewan Gelar yang dipimpin Menteri Kebudayaan Fadli Zon adalah pidato Ketua MPR Bambang Soesatyo dalam Sidang Paripurna MPR periode 2019-2024 pada Rabu (25/9/2024), yang menyampaikan keputusan MPR bahwa proses hukum terhadap Soeharto sesuai Pasal 4 Tap MPR No XI/MPR/1998 telah dianggap selesai karena yang bersangkutan telah meninggal. “Pidato tersebut bukanlah produk hukum. Perlu diingat, sejak 2004, pasca amandemen konstitusi, MPR tidak lagi bisa mengeluarkan TAP MPR,” terangnya.

Aswan pun menegaskan, Ketetapan MPR Nomor XI Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme masih ada dan belum dicabut. “Pasal 4 Tap MPR tersebut berbunyi, upaya pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme harus dilakukan secara tegas terhadap siapa pun juga, baik pejabat negara, mantan pejabat negara, keluarga, dan kroninya, maupun pihak swasta/konglomerat, termasuk mantan Presiden Soeharto, dengan tetap memperhatikan prinsip praduga tak bersalah dan hak asasi manusia,” bebernya.

Politisi PDI Perjuangan Sumut ini juga menegaskan, urusan bangsa ini dengan mantan Presiden Soeharto sesungguhnya belum selesai. Upaya mencari celah hukum dengan penyelesaian yang dipaksakan hanya akan menimbulkan masalah baru bagi bangsa ini.

“Akan lebih baik Presiden Prabowo fokus mewujudkan asta cita, menciptakan kepastian hukum, memberantas korupsi, agar ekonomi bisa segera kembali tumbuh dan membawa manfaat bagi rakyat. Menetapkan Soeharto sebagai pahlawan nasional hanya akan memicu protes masyarakat dan berpotensi mengganggu program-program mendesak pemerintahan yang dipimpinnya,” tegas Aswan lagi.

Disisi lain, Aswan juga mengungkapkan, naiknya Soeharto sebagai presiden pada tahun 1967, selanjutnya berkuasa selama 32 tahun, telah menjadi kontroversi sejarah yang menginterupsi jalannya demokrasi. “Untuk membuka kembali ruang demokrasi, ratusan dan bahkan ribuan pengorbanan rakyat dan mahasiswa telah dilakukan sepanjang Soeharto berkuasa hingga akhirnya era reformasi telah kita nikmati,” sebutnya.

Dimasa pemerintahan Soeharto pun yang disebut era Orde Bar, lanjut Aswan, juga telah menandai sebuah era yang penuh dengan kekerasan, pelanggaran HAM dan tentunya merajalelanya praktek KKN yang mengakibatkan negara ini terjerumus pada krisis ekonomi dan keuangan yang sangat parah hingga saat ini belum juga dapat teratasi.

“Dengan berbagai catatan sejarah tersebut, maka tidak pantas Suharto mendapat gelar pahlawan, gelar tersebut dipastikan telah mencoret sejarah kelam sebuah bangsa, melukai hati rakyat Indonesia dan melanggar kesepakatan hukum atas segala tindakan kekerasan dan penghilangan begitu banyak nyawa rakyat, pelanggaran hukum atas tuduhan KKN yang tidak juga terselesaikan oleh penegak hukum,” tegasnya.

“Bangsa dan rakyat Indonesia menghormati semua peran jasa pemimpin dan rakyatnya, tetapi bangsa ini juga harus tetap berdiri pada kejujuran sejarah dan berdiri di atas keadilan hukum,” pungkasnya. (adz)

Sumut Vibes 2025 Berlangsung Semarak, Wadah Kreativitas Anak Muda dan UMKM

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Budparekraf) Sumatera Utara (Sumut) menggelar event Sumut Vibes 2025 di Museum Sumut, Jalan HM Joni, Kelurahan Teladan Barat, Kecamatan Medan Kota, Sabtu (31/10) malam.

Kegiatan ini menjadi momen berharga bagi anak muda serta peluang pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan dihadiri sejumlah komunitas

Kegiatan diawali tari-tarian penyambutan dilanjutkan penampilan Opera Batak dibawakan Sanggar Deli Nusantara Jaya berjudul “Dengan Cinta dan Janji di Danau Toba” yang menceritakan asal usul terbentuknya Danau Toba namun disuguhkan dengan kekocakan para pemain. Sesekali melibatkan para penonton. Kepintaran para pelaku opera dan kemampuan berkomunikasi yang baik dengan penonton menjadi nilai positif.

Tawa memenuhi area pertunjukan, bahkan tak sedikit remaja dan anak-anak berinteraksi langsung dengan pemeran opera. Dari kisah ini, menyiratkan tentang pentingnya memegang sebuah janji, walaupun hanya hal kecil.

Menurut Kepala Dinas (Kadis) Budparekraf Sumut Yuda Pratiwi Setiawan, kegiatan ini sebagai wadah anak muda untuk mengekspresikan kreativitas mereka serta ajang bagi pelaku ekonomi kreatif yang ada di Sumut untuk memperkenalkan produknya.

“Sumut Vibes kita gelar setiap Sabtu malam di sini, dan ini yang pertama,” sebut Yuda.

Dikatakan mantan Kadis Pariwisata Kota Medan ini, malam ini pihaknya menghadirkan tarian-tarian, teater dan musik. Ke depan, diharap semakin banyak anak muda kreatif dan pelaku UMKM yang ikut serta. Apalagi acara ini gratis dan terbuka untuk umum, siapapun bisa tampil dan berperan serta.

“Anak sekolah yang punya talenta juga bisa tampil menunjukkan kemampuannya di berbagai bidang. Ini ruang yang diciptakan Gubernur Sumut, Bapak Bobby Nasution bagi masyarakat agar bisa menampilkan dan mengembangkan karya-karya kreatifnya,” tutur Yuda.

Tak kalah pentingnya, sambung Yuda, Sumut Vibes 2025 diharap bisa menekan angka kriminalitas di kalangan anak muda. Seperti penyalahgunaan narkoba, begal dan lainnya.

Di Sumut Vibes 2025 ini, lanjut Yuda, mereka mengundang mengundang komunitas-komunitas baik itu komunitas Vespa, pejalan kaki dan sebagainya.

“Alhamdulillah gelaran pertama ini cukup lumayan ramai yang hadir, mudah-mudahan ke depannya sampai akhir tahun berjalan lancar tanpa kendala,” tutupnya.

Kehadiran perdana Sumut Vibes 2025 berlangsung semarak, ratusan pengunjung menikmati acara. Lokasi juga dihiasi bermacam makanan dan minuman. Pengunjung didominasi para remaja bahkan tak sedikit anak-anak yang datang bersama orangtuanya. (ila)

Heboh! Mobil SPPG di Nisel Angkut Ternak Babi dan Ayam, M Nuh Tegaskan Jaminan Produk Halal

SumutPos.co- Mobil Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mengangkut ternak babi dan ayam viral di media sosial. Peristiwa yang diketahui terjadi di Kabupaten Nias Selatan ini menghebohkan Sumatera Utara bahkan nasional.

Anggota DPD RI Muhammad Nuh angkat bicara menanggapi video viral tersebut. “Proses pelaksanaan Program MBG perlu terus dilakukan perbaikan. Tentunya, di samping makanan yang disiapkan bergizi, juga harus aman atau tidak menimbulkan masalah, khususnya kesehatan. Dan yang tak kalah pentingnya, terutama bagi kaum Muslimin, halal,” kata Muhammad Nuh dalam keterangan persnya yang diterima SumutPos.co, Minggu (2/11/2025).

Menurutnya, kehalalan suatu produk adalah sebuah keharusan. Karena hal tersebut sudah tertuang di dalam UU Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH) yang mewajibkan semua produk yang beredar di Indonesia harus memiliki sertifikat halal.

“UU ini juga mengatur bahwa sertifikat halal dikeluarkan oleh BPJPH berdasarkan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan menjadi syarat untuk mencantumkan label halal,” ujar Nuh.

Selain itu, lanjut Nuh, terdapat juga penyesuaian melalui UU Cipta Kerja yang mewajibkan pelaku usaha mikro dan kecil memiliki sertifikat halal untuk produk olahannya. “Ini harus menjadi rujukan kita semua, juga untuk para mitra MBG,” tegas Nuh.

“Sebenarnya, kekhawatiran ini sudah pernah disampaikan oleh para tokoh agama dan tokoh masyarakat di Tarutung, Tapanuli Utara pada Januari lalu, saat saya melakukan reses,” imbuhnya.

Ketika itu, kata Nuh, masyarakat mengadukan kepada dirinya soal kekhawatiran tercampurnya makanan halal dengan nonhalal dalam pelaksanaan MBG, apalagi mereka didaerah tersebut minoritas. “Saat itu saya mengatakan, program makan bergizi gratis ini adalah langkah positif untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Namun, kita harus memastikan bahwa pelaksanaannya memperhatikan aspek kehalalan, terutama bagi masyarakat Muslim. Ini merupakan bentuk penghargaan terhadap keyakinan mereka,” ungkap Nuh.

Ketua Persis Sumatera Utara ini juga berharap Program Makanan Bergizi Gratis yang sudah berjalan kurang lebih 10 bulan ini, tidak hanya memberikan manfaat kesehatan. “Tetapi juga sesuai dengan ajaran agama yang diyakini oleh masyarakat,” pungkas Nuh. (adz)

Muhammad Nuh: Konsolidasi Umat dan Politik Substansial, Jadi Poin Krusial dalam Perkuat Soliditas Umat Islam di Sumut

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Anggota DPD RI KH Muhammad Nuh MSP menghadiri silaturahim ulama, tokoh, dan cendekiawan muslim yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara di Grand Inna Hotel Medan, Jumat (31/10/2025).dan Sabtu (1/11/ 2025). Silaturahim ini mengambil tema “Memperkuat Soliditas Umat untuk Membangun Peradaban Islam yang Maju dan Berkah.”

Muhammad Nuh yang didaulat menjadi salah seorang pembicara, dalam pemaparannya membagi politik menjadi dua kategori, substansial dan prosedural.

Politik substansial, menurutnya mengandung banyak kesamaan kepentingan Umat Islam. Sementara politik prosedural, sering menghadapi kendala teknis dan dinamika yang cepat.

“Politik substansial harus terus berlanjut, dibarengi politik prosedural yang dinamis. Dengan munculnya partai-partai bernuansa Islam, sikap kita harus menerima realita ini seperti halnya kita menghormati perbedaan mazhab,” ujar senator asal Sumatera Utara ini.

Ia menekankan pentingnya konsolidasi umat dalam pembangunan, di mana setiap pihak harus terlibat sesuai kapasitas dan kontribusinya. Dinamika politik harus disikapi secara cepat dan proaktif. “Contohnya, jika Nias menjadi provinsi baru, MUI di daerah tersebut harus siap menghadapi perubahan dan memastikan layak menjadi provinsi,” sebutnya.

Nuh yang saat ini juga diamanahi sebagai Dewan Pertimbangan MUI Sumut ini mengatakan, MUI Sumut perlu bersikap proaktif dalam dunia politik, termasuk dengan memanggil politisi Muslim agar kekuatan umat Islam tidak hanya berupa moral dan sosial, tetapi juga politik.

Ketua Persis Sumatera Utara ini juga menyebutkan, umat Islam memiliki kontribusi besar dalam memerdekakan Indonesia, di antaranya melalui Resolusi Jihad yang kemudian menjadi dasar Hari Santri Nasional. Ia menyinggung keberanian Bung Tomo yang memekikkan takbir pada 10 November 1945, yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Kegiatan ini menjadi ajang konsolidasi para ulama, akademisi, dan pimpinan organisasi masyarakat Islam untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah sekaligus membangun solidaritas umat di Sumatera Utara.

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi diskusi dan tukar gagasan antara-ulama dan tokoh Muslim, memperkuat jaringan kolaborasi umat Islam dalam berbagai bidang kehidupan di Sumatera Utara. (adz)

Pemkab Karo Dukung Reformasi Birokrasi Berbasis Kinerja

TANDATANGAN: Bupati Karo menandatangani Komitmen Bersama Penerapan Manajemen Talenta Aparatur Sipil Negara (ASN), di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan, Rabu (29/10).
TANDATANGAN: Bupati Karo menandatangani Komitmen Bersama Penerapan Manajemen Talenta Aparatur Sipil Negara (ASN), di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan, Rabu (29/10).

KARO, SUMUTPOS.CO – Bupati Karo Antonius Ginting bersama para kepala daerah se-Sumatera Utara menandatangani Komitmen Bersama Penerapan Manajemen Talenta Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan, Rabu (29/10).

Penandatanganan ini menjadi langkah konkret Pemerintah Kabupaten Karo dalam mendukung reformasi birokrasi berbasis kinerja dan sistem merit. Melalui penerapan Manajemen Talenta ASN, proses pengangkatan, rotasi, dan promosi jabatan kini dilakukan secara objektif berdasarkan kinerja dan kompetensi, bukan lagi melalui mekanisme lelang jabatan.

Bupati Karo menyambut baik langkah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang telah meraih Akreditasi A untuk UPTD Pusat Asesmen Kompetensi dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), sekaligus menjadi daerah pertama yang siap menjadi pilot project nasional penerapan sistem ini.

“Pemkab Karo siap mendukung penuh penerapan Manajemen Talenta ASN. Kami ingin menciptakan lingkungan kerja yang profesional dan berbasis prestasi. Setiap ASN harus memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang berdasarkan kinerja dan kompetensinya, bukan karena kedekatan atau pengaruh tertentu,” ujar Bupati Karo.

Gubernur Sumatera Utara Muhammad Bobby Afif Nasution menegaskan, penerapan Manajemen Talenta ASN merupakan upaya membangun budaya kerja ASN yang profesional, adaptif, dan bebas dari praktik nepotisme.

“Sistem ini akan membuat ASN lebih progresif. Yang punya kinerja dan kompetensi terbaik akan mendapat tempat sesuai kemampuan, tanpa harus cari dukungan atau ‘backingan’. Semua dinilai dari skor dan laporan kinerja,” tegas Bobby.
Bobby juga berharap seluruh kabupaten/kota di Sumut dapat segera mengimplementasikan sistem ini secara penuh agar reformasi birokrasi berjalan seragam di seluruh daerah.

“Kita ingin Sumut menjadi contoh bagi provinsi lain bahwa birokrasi bisa maju dengan sistem yang adil dan transparan,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala BKN Zudan Arif Fakrulloh menyampaikan bahwa seluruh pemerintah daerah di Sumut telah menandatangani komitmen bersama penerapan sistem ini.

Ia optimistis Sumatera Utara mampu menjadi pilot project nasional karena seluruh daerah menunjukkan komitmen yang kuat.

Sistem ini, kata Zudan, juga akan mempercepat proses mutasi ASN dengan dukungan digitalisasi dan aplikasi terintegrasi yang dapat memangkas waktu mutasi dari tiga bulan menjadi hanya tiga hari. (deo/azw)

Wali Kota Lantik Pj Sekda Binjai

LANTIK: Chairin Simanjuntak dilantik sebagai Pj Sekda Binjai di Aula Balai Kota Binjai, Kamis (30/10).(Diskominfo Binjai/Sumut Pos)
LANTIK: Chairin Simanjuntak dilantik sebagai Pj Sekda Binjai di Aula Balai Kota Binjai, Kamis (30/10).(Diskominfo Binjai/Sumut Pos)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Binjai, Amir Hamzah melantik Chairin Simanjuntak sebagai Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Pemko Binjai. Wakil Wali Kota Binjai, Hasanul Jihadi turut menyaksikan prosesi pelantikan Pj Sekda Pemko Binjai tersebut.

Pelantikan berlangsung di Aula Balai Kota Binjai, Kamis (30/10/2025) dan hal tersebut terlaksana berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2018 tentang Penjabat Sekretaris Daerah, dan surat Gubernur Sumatera Utara Nomor 800.1.3.3/4075/X/2025 tentang Persetujuan Penunjukkan Penjabat Sekretaris Daerah Kota Binjai.

Amir mengucapkan selamat kepada Chairin Simanjuntak yang telah mengemban amanah sebagai Pj Sekda Binjai. Bagi Amir, amanah jabatan itu merupakan penghargaan.

Dia juga menekankan, jabatan Sekda memiliki peran yang strategis dan krusial dalam mendukung jalannya roda pemerintahan daerah. “Bangun kerja sama yang baik dengan seluruh perangkat daerah, jadilah koordinator dalam birokrasi pemerintah serta selalu berkoordinasi dengan instansi terkait,” kata Amir.

“Harus menjadi inspirator dan motivator bagi jajaran di bawah, serta memastikan sistem pemerintahan dan pelayanan publik berjalan dengan baik,” sambungnya.

Dia menambahkan, penarikan ini bukan sekadar bentuk penghargaan. Melainkan juga amanah besar yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, kerja keras, dedikasi, dan loyalitas.

Amir berharap, pejabat yang baru dilantik dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai tanggung jawab yang diberikan. Dia pun menekankan, pentingnya fokus pada peningkatan sektor kesehatan dan pendidikan di Kota Binjai.

“Mari kita terus melangkah bersama untuk mewujudkan cita-cita dan visi pembangunan Kota Binjai,” tandasnya. (ted/azw)

Ditutup Wakil Bupati Dairi, Pesta Njuah-njuah Lahirkan Semangat Baru

DIABADIKAN. Wakil Bupati Dairi, Wahyu Daniel Sagala didampingi istri Ny Sri Dewi Manik diabadikan saat penutupan Pesta Budaya Njuah-njuah di Gedung Nasional Djauli Manik, Kamis (30/10). (SUMUT POS/istimewa).
DIABADIKAN. Wakil Bupati Dairi, Wahyu Daniel Sagala didampingi istri Ny Sri Dewi Manik diabadikan saat penutupan Pesta Budaya Njuah-njuah di Gedung Nasional Djauli Manik, Kamis (30/10). (SUMUT POS/istimewa).

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Wakil Bupati Dairi, Wahyu Daniel Sagala, menutup pelaksanaan Pesta Budaya Njuah-njuah Tahun 2025 di Gedung Nasional Djauli Manik, Kamis (30/10) malam.

Pesta Njuah-njuah sendiri telah berlangsung dua hari di gedung nasional Djauli Manik, Rabu-Kamis (29-30/10).

Wakil Bupati Dairi Wahyu Daniel Sagala menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat sehingga Pesta Budaya Njuah-njuah bisa sukses terlaksana.

Menurutnya, Pesta Budaya Njuah-njuah telah mempersatukan masyarakat untuk menanamkan kecintaan kita ke Kabupaten Dairi.

“Semarak Pesta Njuah-njuah ini mengingatkan kita akan semangat perjuangan dalam membangun dan mewujudkan Dairi Tangguh lewat budaya,” kata Wahyu.

Wahyu mengatakan, Pesta Budaya Njuah-njuah yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Dairi merupakan cerminan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan harapan mejadi event pendukung pariwisata berbasis kebudayaan dengan menggali kembali potensi daerah yang ada.

“Kita berharap, ke depan penyelenggaraan Pesta Budaya Njuah-njuah semakin baik dan berdampak positif bukan hanya pada pariwisata dan budaya, tetapi juga peningkatan ekonomi masyarakat dan para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM),” tuturnya.

“Tidak hanya itu, dengan pesta budaya ini, juga akan membawa dampak positif bagi pelestarian budaya Pakpak dari pengaruh budaya modern, ajang promosi keunikan budaya agar tidak tergerus zaman,” imbuh Wahyu lagi.
Hadir unsur Forkopimda, pimpinan BUMD dan BUMN, Staf ahli Bupati dan para pimpinan OPD serta tokoh masyarakat. (rud/azw).

Semarak HLN 80 dan Hari Sumpah Pemuda, PLN UID Sumatera Utara Bantu Warga Kurang Mampu

MEDAN, SMUTPOS.CO – Dalam semangat memperingati Hari Listrik Nasional (HLN) ke-80 dan Hari Sumpah Pemuda ke-97, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara menyalurkan bantuan sosial bagi warga kurang mampu di berbagai wilayah.

Kegiatan ini menjadi bentuk nyata kepedulian sosial dan rasa syukur insan PLN atas dukungan masyarakat terhadap perjalanan transformasi PLN dalam melistriki negeri.

Melalui kolaborasi dengan Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN serta pemerintah daerah setempat, bantuan disalurkan dalam bentuk paket sembako dan santunan tunai dengan total bantuan senilai Dua ratus juta rupiah kepada masyarakat di berbagai wilayah kerja PLN UID Sumatera Utara, meliputi UP3 Medan, Medan Utara, Lubuk Pakam, Nias, Bukit Barisan, Pematang Siantar, Rantau Prapat, Sibolga, dan Binjai.

Kegiatan ini disambut dengan penuh haru dan rasa syukur oleh para penerima manfaat. Salah satunya disampaikan oleh Tabrani, Ketua Yayasan Panti Amalia Atthohir, yang menerima langsung bantuan tersebut.

“Semoga keluarga besar PLN senantiasa diberikan keberkahan, kesehatan, kebahagiaan, umur panjang, rezeki berlimpah, serta kelancaran dalam setiap urusannya. Aamiin,” ujarnya penuh haru.

Sementara itu, General Manager PLN UID Sumatera Utara Ahmad Syauki, menyampaikan bahwa kegiatan sosial ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan nilai kemanusiaan, solidaritas, dan rasa syukur, sejalan dengan semangat Hari Listrik Nasional dan Sumpah Pemuda.

“Melalui momen HLN dan Sumpah Pemuda ini, kami ingin berbagi energi kebaikan dan menunjukkan bahwa PLN bukan hanya menyalurkan listrik, tetapi juga menghadirkan terang kehidupan dan harapan bagi sesama. Sinergi dengan YBM PLN dan pemerintah daerah menjadi wujud nyata bahwa energi kebersamaan dapat menggerakkan perubahan,” ungkap Syauki.

Syauki menambahkan bahwa semangat berbagi ini juga menjadi bagian dari implementasi nilai AKHLAK, khususnya nilai Kolaboratif dan Amanah, di mana setiap langkah PLN harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Melalui kegiatan ini, PLN UID Sumatera Utara berharap dapat terus memperkuat hubungan dengan masyarakat, menghadirkan energi yang tidak hanya menerangi rumah-rumah, tetapi juga menyalakan semangat, empati, dan harapan di hati setiap insan. (ila)