25 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 4853

Ranitidin Cair Ditarik dari Peredaran, Dinkes Sumut Imbau Rumah Sakit Ikuti Arahan

DITARIK: Produk obat ranitidin cair ditarik dari peredaran, usai diketahui tercemar NDMA, yang dikaitkan dengan risiko penyakit kanker.
DITARIK: Produk obat ranitidin cair ditarik dari peredaran, usai diketahui tercemar NDMA, yang dikaitkan dengan risiko penyakit kanker.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) telah mengeluarkan surat edaran untuk melakukan penarikan terhadap peredaran obat ranitidin, yang berpotensi memicu kanker. Jenis ranitidin dimaksud, yakni berbentuk cair dan injeksi, yang dikeluarkan oleh perusahaan tertentu, karena dianggap terkontaminasi Nitrosodimethylamine (NDMA).

Menanggapi itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan mengatakan, kebijakan yang dikeluarkan BPOM tersebut merupakan bagian dari pengawasan rutin yang dilakukan lembaga itu. Sebab, berdasarkan pengawasan dan pemeriksaan mereka, ternyata ranitidin, khususnya yang berbentuk cair, telah tercemar NDMA.

“Meski begitu, ranitidin tetap saja masih bisa digunakan, tapi bentuk tablet, yang berfungsi sebagai obat asam lambung,” ungkap Alwi, saat dihubungi via telepon seluler, Senin (14/10).

Menurut Alwi, penarikan obat yang dilakukan BPOM merupakan hal biasa. Karena itu, tidak terlalu berpengaruh terhadap rumah sakit, lantaran masih ada ranitidin cair maupun tablet yang dikeluarkan oleh perusahaan lain, dan obat tersebut bisa digunakan kepada pasien. “Tidak begitu berpengaruh. Lagian ranitidin yang ditarik hanya berbentuk cair, tidak termasuk tablet. Selain itu, ranitidin yang ditarik ini juga tidak semua yang dikeluarkan perusahaan farmasi, melainkan hanya beberapa perusahaan saja,” jelasnya.

Dia juga mengatakan, kebijakan BPOM tersebut, bukan serta-merta dilakukan tanpa melalui proses. Artinya, lembaga itu telah melakukan pemeriksaan lebih dulu, sebelum mengeluarkan kebijakan. “BPOM pasti sudah memeriksa ranitidin yang diminta untuk ditarik itu. Karenanya, kami mengimbau rumah sakit, agar mengikuti arahan yang disampaikan, guna menghindari sesuatu hal yang tak diinginkan di kemudian hari,” tegas Alwi.

Sementara, Kasubbag Humas RSUP H Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak menyatakan, pihaknya tidak ada menarik ranitidin dalam bentuk cair. Sebab, obat tersebut bukan berasal dari perusahaan yang diminta ditarik oleh BPOM.

Diketahui, BPOM RI mengeluarkan surat edaran penarikan terhadap ranitidin cair tertanggal 17 September 2019. Hal itu sehubungan dengan adanya informasi dari US Food and Drug Administration (US FDA) dan European Medicine Agency (EMA), atau Badan Kesehatan Amerika Serikat, mengenai cemaran NDMA pada produk ranitidin. Meskipun risiko relatif sangat rendah dibanding manfaat obat, namun BPOM menganggap perlu untuk menyampaikan risiko ini seawal mungkin.

Ranitidin yang diminta ditarik itu, yakni Ranitidine injeksi 25 miligram/mililiter keluaran PT Phapros. Kemudian Zantac injeksi 25 miligram/mililiter produksi PT Glaxo Wellcome Indonesia. Selanjutnya, Rinadin Sirup 75 miligram/5 mililiter dan Indoran injeksi 25 miligram/mililiter keluaran PT Global Multi Pharmalab. Terakhir, Ranitidine injeksi 25 miligram/mililiter keluaran PT Indofarma. (ris/saz)

Lepwindo Internasional Hadir di Kota Medan

ISTIMEWA PERESMIAN: Kepala Disnaker Sumut Harianto Butarbutar (3 kanan), Presdir Lepwindo International Prof Sihol Situngkir (4 kanan), dan para undangan, diabadikan bersama dalam peresmian Lepwindo International dan Global English Institute Medan, Sabtu (12/10).
PERESMIAN: Kepala Disnaker Sumut Harianto Butarbutar (3 kanan), Presdir Lepwindo International Prof Sihol Situngkir (4 kanan), dan para undangan, diabadikan bersama dalam peresmian Lepwindo International dan Global English Institute Medan, Sabtu (12/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kemakmuran suatu negara satu di antaranya ditentukan oleh jumlah wirausaha pada negara tersebut. Semakin banyak jumlah wirausaha yang ada, semakin makmur negara tersebut. Indonesia saat ini jumlah entrepreneur-nya masih jauh dari minimal jumlah entrepreneur yang seharusnya.

Karena itu, diperlukan berbagai upaya yang dapat mendorong lebih banyak entrepreneur agar ekonomi bisa bergerak, lapangan pekerjaan semakin terbuka, dan tentu saja dampaknya mengurangi pengangguran.

Atas dasar itu, Lembaga Pengembangan Wirausaha Indonesia (Lepwindo) International, hadir di Kota Medan. Lembaga ini hadir untuk memberi pelatihan bagi para wirausaha yang ingin mengembangkan usaha, ataupun bagi para calon wirausaha yang ingin memulai usaha.

Presiden Direktur Lepwindo International, Prof Sihol Situngkir mengatakan, berbagai pelatihan yang dihadirkan Lepwindo, bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mendorong kemandirian, serta cetak wirausahawan di Sumut.

“Banyak program yang kami sediakan, seperti pelatihan membuat proposal bisnis, pelatihan bagaimana memulai usaha awal, cara meminjam permodalan di bank, mengembangkan networking, dan sebagainya,” ungkap Sihol, pada acara peresmian Kantor Lepwindo International dan Global English Institute Medan di Jalan Iskandar Muda No 39 D Medan, Sabtu (12/10) lalu.

Sihol juga mengatakan, setiap materi pelajaran yang disediakan, disampaikan oleh trainer-trainer profesional dan berpengalaman, baik dari Jakarta maupun dari Kota Medan. “Lepwindo telah ada di Jambi, Jakarta, Kuala Lumpur (Malaysia), dan kini hadir di Medan. Kami memiliki tenaga profesional dan berpengalaman untuk memberikan pelatihan dan didukung berbagai peralatan pendukung,” jelasnya.

Peresmian Kantor Lepwindo International dihadiri Kepala Disnaker Sumut Harianto Butarbutar.

Dalam kesempatan itu, Harianto mengatakan, Pemprov Sumut, melalui Disnaker Sumut, mendukung langkah Lepwindo International untuk meningkatkan kualitas SDM, dan mengembangkan kewirausahaan di Sumut. Menurutnya, peningkatan kualitas SDM Sumut saat ini menjadi satu prioritas bagi pemerintah.

Kehadiran Lepwindo, diharapkan mampu membantu pemerintah mengejar ketertinggalan itu. (sih/saz)

PH, Jaksa dan Disnaker Kompak Tak Tunjukkan Akta PT KU

TEDDY/SUMUT POS BERSAKSI: Kepala UPT Disnaker Wilayah II, Hisar Pardomuan Rumapea bersaksi di Ruang Sidang PN Binjai.
BERSAKSI: Kepala UPT Disnaker Wilayah II, Hisar Pardomuan Rumapea bersaksi di Ruang Sidang PN Binjai.
TEDDY/SUMUT POS

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kepala UPT Disnaker Sumut Wilayah II, Hisar Pardomuan Rumapea memenuhi panggilan sidang dari Jaksa Penuntut Umum di Ruang Cakra Pengadilan Negeri Binjai, Senin (14/10). Sidang yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Fauzul Hamdi didampingi Tri Syahriawani dan Dedy masih beragenda mendengar keterangan saksi.

HISAR yang mengenakan kemeja putih menjadi saksi dalam perkara pabrik korek gas ilegal yang menewaskan 30 orang. Saksi terlihat berkeringat saat dicecar pertanyaan oleh majelis hakim, jaksa dan penasehat hukum.

Kepada saksi, Hakim Dedy kembali bertanya soal akta perusahaan PT Kiat Unggul. Namun, Hisar tak dapat menunjukkannya.

“Apakah saksi pernah melihat akta perusahaannya? Susunan pengurusnya?” tanya Dedy.

“Izin majelis, belum pernah,” jawab saksi dalam sidang.

Mendengar ini, majelis hakim meminta agar saksi dapat menunjukkan akta PT KU. Pasalnya terungkap dalam sidang, Dinas Tenaga Kerja pernah melakukan pembinaan terhadap PT KU yang berkantor di Sunggal, Deliserdang.

Lebih jauh, saksi menjelaskan soal pengoperasian PT KU yang di Sunggal.

“Sudah tidak beroperasi setelah kejadian. Karena sudah tidak beroperasi, sifatnya hanya menunggu,” ujar saksi.

Dia juga menggambar keberadaan pabrik induk tersebut. “Seperti kayak gudang di sana,” sambung dia.

Saksi menjelaskan tentang tugas, pokok dan fungsinya. Pascakejadian, tambah saksi, Disnaker mendatangi PT KU yang di Sunggal. Namun, kata dia, sudah tidak ada lagi orang.

“Izin usaha tidak tahu, sudah dicabut atau tidak. Enggak saya ikuti perkembangannya karena tidak ada perintah. Kami hanya cari informasi,” beber dia dalam sidang yang dihadiri JPU Benny Surbakti, Linda Sembiring dan Hamidah Ginting.

Setelah Hisar, Kades Sambirejo Kusnadi, Camat Binjai Rizal Gultom dan dua orang lainnya yang diperiksa sebagai saksi. Namun waktu tidak memungkinkan. Alhasil, pemeriksaan ditunda dan kembali digelar pada Jumat (25/10) mendatang.

Kasus ini berawal saat 30 orang tewas terpanggang di pabrik korek api gas ilegal. Tepatnya di Jalan T Amir Hamzah, Dusun IV, Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Jumat 21 Juni 2019.

Meski tidak melihat akta perusahaan PT Kiat Unggul, Dirut Indramawan ditetapkan sebagai tersangka. Menejer SDM/Personalia Lismawarni dan Menejer Operasional Burhan juga ditetapkan sebagai orang yang paling bertanggungjawab.

Seluruh jenazah berhasil diidentifikasi dan disemayamkan di TPU belakang Balai Desa Sambirejo.(ted/ala)

25 Kg Ganja Aceh Gagal Edar di Palembang

ILYAS EFFENDY/SUMUT POS PERLIHATKAN: Kedua tersangka memperlihatkan barangbukti yang dibawanya.
PERLIHATKAN: Kedua tersangka memperlihatkan barangbukti yang dibawanya.
ILYAS EFFENDY/SUMUT POS

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Satres Narkoba Polres Lang kat menggagalkan peredaran daun ganja kering seberat 25 kilogram (kg) yang akan dikirim ke Palembang. Selain barang bukti, petugas juga mengamankan dua orang kurir.

Keduanya masing-masing, T. Machmud Lk, (54 ) Islam warga Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Bagus Kuning, Kecamatan Plaju, Kota Palembang, Propinsi Sumsel dan M.Iqbal Ramadhama warga Dusun Rancong Baro, Desa Blang Naleung Mameh, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam ( NAD ).

Machmud dan Iqbal ditangkap di Jalinsum Medan-Banda Aceh. Tepatnya di depan Pos Lantas Sei Karang, Dusun Sidomulio, Kwala Begumit, Langkat, Senin ( 14/10 ) sekira pukul 05.30 WIB.

“Ya benar. Penangkapan berawal dari informasi masyarakat,” ujar Kasatres Narkoba Polda Sumut, AKP Adi Hariono kepada Sumut Pos di Stabat, Senin (14/10).

Informan menyebut ada dua orang pria membawa narkotika jenis daun ganja kering. Keduanya menumpang bus PT Anugerah BL 7775 A dari Aceh menuju Medan.

Kemudian, petugas menghentikan bus yang dimaksud informan. Benar saja, saat diperiksa keduanya membawa daun ganja kering.

“Kita menyita satu buah ransel tas ransel merek luce biola warna coklat. Di tas berisi 25 bal (25) kg daun ganja kering,” sebut AKP Adi.

“Kemudian kita juga menyita 1 kotak kardus warna coklat bertuliskan indocafe dan 1 tas warna ungu merek ellese,” tambahnya.

Kepada petugas, keduanya mengaku akan membawa ganja tersebut ke Palembang. Bila berhasil, rencananya Machmud akan menerima Rp5.000.000.

“Sedangkan tersangka Iqbal diiming-imingi Rp3.000.000,” jelas AKP Adi.

Hasil interogasi terhadap keduanya diketahui, ganja tersebut milik seorang warga Lhokseumawe berinisial SD (DPO).(yas/ala)

TKI Asal Tebing Tewas Tersambar Petir

SOPIAN/SUMUT POS TIBA: Jenazah Suheri ketika tiba di rumah duka.
TIBA: Jenazah Suheri ketika tiba di rumah duka.
SOPIAN/SUMUT POS

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kota Tebingtinggi, Suheri (37) tewas tersambar petir di Malaysia, Jumat (11/10) sore.

Buruh bangunan asal Jalan Sisingamaharaja, Gang Setia, Kelurahan Bandarsono, Kecamatan Padang Hulu itu sedang bekerja membuat bangunan rumah saat petir menyambar tubuhnya.

Korban merupakan bungsu dari 9 bersaudara dari pasangan almarhum Surahman dan almarhumah Siti Rukia. Suheri meninggalkan 1 orang istri dan 3 orang anak. Korban sendiri bekerja di Malaysia baru 6 bulan.

“Kami mendapatkan informasi kematian adik kami dari keluarga yang berada di Malaysia. Katanya akibat tersanbar petir saat sedang kerja,” jelas kakak korban, Elmi (52) di rumah duka, Senin (14/10).

Informasi duka itu kemudian diteruskan kepada istri korban. Pihak keluarga meminta agar istri korban bersabar.

“Terkejut kami semua mendapat informasi meninggalnya Suheri. Serasa tak percaya atas kejadiaan ini,” tukas Elmi.

Masih keterangan Elmi, untuk proses pengantaran jenazah kembali ke Indonesia dan ke rumah duka, keluarga korban harus menunggu selama dua hari.

“Kami selaku pihak keluarga masih menunggu di rumah duka untuk kedatangan jenazah. Rencananya akan dimakamkan di pemakaman Bandarsono Tebingtinggi,” pungkasnya.(ian/ala)

Kasus Korupsi Tapian Siri-siri, Usai Diperiksa, Bupati Madina Langsung Kabur

AGUSMAN/SUMUT POS BERLALU: Bupati Madina, Dahlan Hasan Nasution (baju putih) berlalu begitu saja usai diperiksa.
BERLALU: Bupati Madina, Dahlan Hasan Nasution (baju putih) berlalu begitu saja usai diperiksa.
AGUSMAN/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bupati Mandailing Natal (Madina) Dahlan Hasan Nasution akhirnya memenuhi panggilan penyidik Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu), Senin (14/9). Kehadiran Dahlan untuk dimintai keterangan sebagai saksi dalam perkara dugaan korupsi pembangunan Tapian Siri-siri Syariah (TSS) dan Taman Raja Batu (TRB).

AMATAN Sumut Pos, Dahlan datang ke Kejatisu mengenakan kemeja putih lengan pendek dengan celana hitam dan sepatu pantofel hitam. Dia datang didampingi sejumlah orang.

Selama pemeriksaan, wartawan tidak diperkenankan masuk ke dalam gedung Kejatisu dan menunggu di lobi belakang gedung tersebut.

Sekitar pukul 12.30 WIB, Dahlan ke luar dari pintu belakang gedung Kejatisu dan menuju mobil yang sudah menunggu di halaman belakang. Ia kemudian bergegas masuk ke dalam mobil Toyota Avanza.

Meskipun sudah dikejar sejumlah wartawan, namun Dahlan hanya sedikit mem berikan komentar terkait pemeriksaan itu. “Silakan tanya penyidik saja,” tandasnya.

Tak lama berselang, sekitar pukul 13.20 WIB, Dahlan kembali masuk ke Gedung Kejatisu untuk melanjutkan pemeriksaan. Namun, wartawan yang hendak melakukan peliputan hanya diizinkan menunggu di ruang lobi belakang.

Kepala Seksi Penerangan dan Hukum (Kasi Penkum) Kejatisu, Sumanggar Siagian membenarkan kehadiran orang nomor satu di Pemkab Madina itu untuk memenuhi panggilan penyidik.

“Iya, benar tadi datang jam 10.00 WIB. Dia dipanggil sebagai saksi kasus korupsi pembangunan Tapian Siri-siri Syariah dan Taman Raja Batu. Biasalah dimintai keterangan sebagai saksi” ucap Sumanggar.

Namun Sumanggar tidak merinci lebih lanjut, kaitan Dahlan dengan proyek tersebut. Menurutnya, hal itu nanti akan disimpulkan oleh pihak penyidik.

“Tadi selama diperiksa dia sempat istirahat makan dan shalat. Diperiksa sampai jam 3 tadi,” bebernya.

Ini merupakan kedatangan pertama Dahlan, usai tiga kali mangkir dari tiga kali panggilan Jaksa dan yang terakhir pada 8 November 2019 lalu.

Dalam kasus korupsi pembangunan Tapian Siri-siri Syariah dan Taman Raja Batu, Pidsus Kejatisu telah menetapkan 6 orang tersangka.

Tiga diantaranya sudah diadili di PN Medan. Masing-masing, Plt Kadis Perkim Madina, Rahmadsyah Lubis (49); Pejabat Pembuat Komitment (PPK) Dinas Perkim Madina 2017, Edy Djunaedi (42) dan Akhyar Rangkuti (40) selaku PPK Perkim Madina tahun 2017 Khairullah.

Sedangkan tiga tersangka lainnya masih dalam tahap pemberkasan. Ketiganya yaitu SD (46) Plt Kepala Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Mandailing Natal, NS (45) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PU Kabupaten Mandailing Natal, dan LS (48) PPK Dinas PU Kabupaten Mandailing Natal.(man/ala)

Pemukiman Warga Diserang Genk Motor

ist CEK TKP: Sejumlah petugas Kepolisian cek TKP rumah warga yang dilempari genk motor di Jalan Kapten Sumarsono, Minggu (13/10) dinihari.
CEK TKP: Sejumlah petugas Kepolisian cek TKP rumah warga yang dilempari genk motor di Jalan Kapten Sumarsono, Minggu (13/10) dinihari.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejumlah pemuda diduga anggota geng motor pemukiman pemukiman warga di Jalan Kapten Sumarsono, Minggu (13/10) dinihari. Akibatnya, beberapa warga pun terpaksa mengungsi karena merasa resah dengan aksi susulan.

Informasi yang dihimpun, penyerangan dilakukan komplotan tersebut secara membabi buta menggunakan batu, senjata tajam dan panah. Mereka membuat onar sehingga situasi di lokasi yang padat penduduk itu terasa mencekam.

“Banyak rumah yang rusak, ada juga yang mengungsi,” kata Dimas, warga sekitar lokasi.

Tak cuma itu, beberapa warga pun ada yang mengalami luka akibat pelemparan batu.

“Iya ada juga yang luka,” sambungnya.

Menurut Dimas, para pemuda dan remaja itu beraksi dengan mengendarai sepedamotor sembari membawa senjata tajam, panah rakitan dan batu. Mereka secara mendadak langsung menyerang dan melempari rumah warga.

“Kami balas juga lemparan mereka. Itulah makanya ada yang kena panah,” tuturnya.

Sejumlah petugas kepolisian yang mendapat informasi kemudian tiba di lokasi. Serangan tersebut pun seketika berhenti.

Setelah ditelusuri warga menemukan beberapa anak panah bermata kail yang diduga milik komplotan tersebut.

Tak cuma itu, tumpukan batu krikil pun ditemukan warga di sana. Akibat peristiwa itu, warga mengaku banyak yang trauma.

“Sudah sering mereka nyerang kesini. Hampir setiap malam Minggu,” tegas Dimas.

Terpisah, Kapolsek Sunggal, Kompol Yasir Ahmadi ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa dari lokasi pihaknya tidak menemukan korban. Selain itu, pihaknya hanya melakukan pencegahan di sekitar lokasi.

“Gak ada yang diamankan dari sana. Karena tidak ada korban. Kita hanya lakukan pencegahan,” jawabnya dari pesan singkat WhatsApp.

Terkait anak panah yang disebut-sebut ditemukan warga, Yasir pun mengaku pihaknya tidak menemukan barang bukti apapun untuk diamankan. “Gak ada juga,” pungkasnya.(bbs/ala)

Pemenang Undian WOW Smartfren Tahap Pertama, Satpam Honorer Dapat Rumah

BERSAMA: Deputy CEO Smartfren Djoko Tata Ibrahim (berkacamata), bersama VP Integrated Marketing Communications Smartfren, Iqbal Asseweth (kedua dari kiri) berfoto bersama para pemenang hadiah utama Undian Smartfren WOW tahap pertama berupa Rumah, Mobil, dan Vespa, di Jakarta, Senin (14/10).
BERSAMA: Deputy CEO Smartfren Djoko Tata Ibrahim (berkacamata), bersama VP Integrated Marketing Communications Smartfren, Iqbal Asseweth (kedua dari kiri) berfoto bersama para pemenang hadiah utama Undian Smartfren WOW tahap pertama berupa Rumah, Mobil, dan Vespa, di Jakarta, Senin (14/10).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Smartfren mengumumkan pemenang program Undian WOW Smartfren tahap pertama yang dihadirkan sebagai program apresiasi kepada pelanggan setianya selama ini. 

“Kami mengucapkan selamat kepada mereka yang berhasil mewujudkan mimpinya, untuk memiliki rumah, mobil, vespa, dan juga yang mendapatkan ratusan hadiah lainnya dari kami. Bagi yang belum dapat, jangan kecewa karena kesempatan masih banyak, cukup pakai Smartfren, aktifkan paket dan raih kesempatan memiliki rumah, mobil, vespa, smartphone, paket liburan, dan ratusan voucher pulsa dan voucher belanja di bulan November 2019,” ujar Djoko Tata Ibrahim, Deputy CEO Smartfren.

Pelanggan yang berhasil mewujudkan mimpinya untuk memiliki rumah di Sinarmas Land adalah M. Saeful Mustofa, pria asal Tegal Jawa Tengah yang berprofesi sebagai satpam honorer di Sekolah Menengah Pertama (SMP), serta menjadi pengemudi ojek online di waktu luang ini.

Memiliki mimpi untuk dapat memiliki rumah sendiri, karena saat Mustofa tinggal di rumah dinas dari sekolah tempatnya bekerja. Namun ia tidak pernah berani untuk membayangkan hal tersebut akan terwujud apalagi dalam waktu dekat. Karena untuk memenuhi kebutuhan sehari hari keluarganya ia masih harus dibantu dari penghasilan istrinya berjualan di kantin.

Ketika dihubungi langsung oleh tim Undian WOW Smartfren, ia mengaku terharu bahkan menangis. ”Waktu ditelepon, saya lagi gantiin istri jualan di kantin dan antara percaya dan gak percaya shock sendirian.

Waktu ketemu istri dia nanya kenapa nangis? Saya bilang tadi ditelepon Smartfren kalau saya menang undian WOW. Saya antara percaya gak percaya, rasanya kayak ngambang bahkan besoknya pas saya datang ke acara syukuran teman, saya masih bengong bengong bener gak ya ini mimpi saya kecapai”. Ujar Mustofa.

Kekagetan Mustofa tidak hanya disebabkan mimpinya dapat terwujud dengan cepat, tetapi juga karena ia menjadi pelanggan Smartren bukan semata mata hanya ingin mengikuti undian WOW, melainkan karena ia percaya bahwa kekuatan dan kestabilan sinyalnya dapat membantu mendapatkan rejeki ketika menarik ojek dan untuk memberikan hiburan untuk anaknya yang berusia 5 tahun. 

”Dulu pake kartu yang lama, susah banget dapet orderan pas narik (Red: ojek online) Lama gitu, tapi pas pake Smartfren alhamdullilah orderan dapetnya lebih banyak, anak saya juga seneng karena nonton Youtube ngak nge lag.” Tambah Mustofa. 

Sementara Irfan Sandi Dwi Aryono pelanggan Smartfren asal Surabaya, berhasil mewujudkan mimpi memiliki mobil Kijang Innova, dan tiga orang pelanggan Smartfren yang berhasil mewujudkan mimpi mendapatkan Vespa masing masing Sucipto Kusuma asal Cirebon, M. Riko Firmansyah asal Jember, dan Munaseh asal Karang Tengah Ciledug.

Selain kelima pemenang diatas, Smartfren juga mengumumkan pemenang ratusan hadiah lainnya, mulai dari iPhone, handphone Samsung, paket liburan ke Bali, speaker Bluetooth Swarovski, voucher belanja, dan juga voucher pulsa. Kesemua pemenang dapat dilihat di website www.smartfren.com/wow

Bagi kamu yang ingin mewujudkan mimpi seperti mereka, caranya mudah cukup beli produk Smartfren baik kartu perdana, voucher data ataupun mengaktivasi paket yang ada di MySmartfren dengan nilai minimum Rp 30.000,-,. Jika transaksi berhasil, pelanggan akan menerima SMS notifikasi dan instruksi untuk menginstall aplikasi MySmartfren, bagi pelanggan yang baru pertama kali menginstall MySmartfren akan mendapatkan lagi kupon tambahan.

Kupon undian WOW yang resmi hanya ada di aplikasi MySmartfren masing masing pelanggan dan berlaku untuk satu kali pengundian. Untuk informasi lebih lanjut, dan mengetahui pemenang ratusan hadiah lain dari kejutan Undian WOW Smartfren, pelanggan dapat mengunjungi laman: www.smartfren.com/wow menghubungi call centre: 777, 888 dan 08888188888 atau melalui email ke: wow@smartfren.com

Periode undian Smartfren WOW tahap kedua sudah dilaksanakan mulai 01 Oktober 2019 hingga 31 Oktober 2019, hati hati terhadap penipuan, karena selain pajak rumah, mobil, dan vespa, pemenang tidak akan dipungut biaya apapun. (rel/ram)

Negara Tak Boleh Kalah dari Terorisme & Bahaya Radikaliseme

ketua PB NU KH Said Aqil Siradj
ketua PB NU KH Said Aqil Siradj

JAKARTA, SUMUTPOS.CO –Negara tidak boleh kalah dengan radikalisme dan terorisme yang terjadi di tanah air sekarang ini. Pemerintah harus bersikap tegas terhadap aksi terorisme yang meresahkan masyarakat seperti kasus penyerangan Menko Polhukam Wiranto di Serang, Banten, belum lama ini.

“Aparat kepolisian harus mampu mengungkap dan menindak aktor intelektual di balik aksi-aksi teror yang terjadi di tanah air. Kami Nahdatul Ulama (NU) meminta aparat kepolisian harus mampu bertindak tegas terhadap radikalisme dan tidak boleh ada kesan negara kalah dalam menghadapi terorisme,” ujar Ketua PB NU, KH Siad Aqil Siradj dalam siaran persnya, Minggu (13/10/2019).

Dikatakan, saat ini radikalisme sudah ada di mana-mana. Ada di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumbawa, Bima, Sulawesi Tengah dan lain-lain. “Saat ini Indonesia sudah darurat terorisme dan radikalisme, karena selama ini kita bersikap terlalu ramah kepada mereka. Maka demi menyelamatkan NKRI, menyelamatkan seluruh bangsa Indonesia, maka sekecil apapun yang mereka lakukan (terorisme) harus ditindak tegas,” kata Said.

Said menuturkan bahwa tindakan terorisme adalah tindakan biadab yang jauh dari norma, agama dan akhlakul karimah. “Apa yang mereka lakukan adalah tindakan biadab dan tidak sesuai dengan agama apa pun. Jadi kita harus lawan bersama. Apalagi mereka sudah berani terang-terangan,” katanya.

Sementara Staf Khusus Badan Pembina Ideologi PAncasila (BPIP) Romo Antonius Benny Susetyo dalam dialog “Pancasila di Tengah Radikalisme” yang digelar, Minggu (13/10) mengingatkan kembali bahwa radikalisme sudah mengancam keutuhan bangsa dan negara.

”Saat ini radikalisme sudah sangat mengancam keutuhan bangsa. Karena paham-paham radikalisme ingin mengubah pancasila yang telah menjadi kesepakatan bangsa ini. Maka ke depan tantangan kita adalah bagaimana memperkuat ideology pancasila dalam praktek kehidupan berbagsa dan bertanah air,” katanya.

Maka, tambahnya, bangsa ini perlu membumikan pancasila agar mampu menyentuh kaum milenial. “Membumikan pancasila di kalangan anak muda penting dalam menangkal paham radikalisme. Hal ini agar para kaum milenial tak mendapat masukan tentang agama dari sisi yang sempit sehingga kemudian menciptakan radikalisme tadi,” tandasnya.

Benny menambahkan bahwa radikalisme harus dilawan dengan gerakan kebudayaan.”Radikalisme itu tidak berdiri sendiri. Radikalisme itu akibat dari tata dunia yang tidak beradab, tidak adil, tata dunia yang dipenuhi permusuhan, tata dunia yang dipenuhi marjinalisme, dan cara melihat agama hanya dalam bahasa satu kebenaran,” ujarnya.

Menurut Benny, kebudayaan menjadi salah alat dan benteng untuk melawan radikalisme. Karena itu, gerakan kebudayaan harus diperkuat. Tradisi-tradisi yang telah ada di masyarakat, misalnya bersih desa, selamatan, larung, dan tradisi-tradisi lain, harus dihidupkan kembali. ”Itulah benteng kekuatan menghadapi radikalisme. Mereka takut kalau tradisi itu kuat,” lanjutnya.

Benny menambahkan, budaya-budaya lokal harus ditampilkan kembali dengan cara memberi kemasan baru agar tidak terkesan kuno dan menarik bagi anak-anak muda. Kreativitas seni budaya anak-anak muda yang bersifat masal harus ditampilkan. ”Pusat-pusat kebudayaan juga perlu dibangun, ”pungkasnya.(rel/adz)

Konsistensi Memberikan Layanan Berkualitas, Telkomsel Terima Penghargaan Dari Pemerintah Kabupaten Natuna

Bupati Natuna Drs. H. Abdul Hamid Rizal, M.Si berfoto bersama kepada para penerima Penghargaan pada momen HUT ke 20 tahun Kabupaten Natuna
Bupati Natuna Drs. H. Abdul Hamid Rizal, M.Si berfoto bersama kepada para penerima Penghargaan pada momen HUT ke 20 tahun Kabupaten Natuna

NATUNA, SUMUTPOS.CO – Telkomsel meraih penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Natuna yang diserahkan langsung oleh Bupati Natuna Drs. H. Abdul Hamid Rizal, M.Si pada perayaan HUT 20 tahun Kabupaten Natuna. Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi atas konsistensi Tekomsel menghadirkan jaringan berkualitas di Kepulaun Natuna.

General Manager Network Operation and Quality Management Sumbagteng – Alvo Ismail mengatakan, “Kami mengucapkan terimakasih atas penghargaan yang diberikan kepada Telkomsel, apresiasi ini semakin memacu kami untuk terus memberikan layanan terbaik di Kepulauan Natuna. Ini merupakan komitmen Telkomsel untuk tetap menghadirkan layanan terluas dan berkualitas hingga dipulau terdepan Indonesia”.

Secara umum, kendala utama yang dialami oleh daerah terdepan Indonesia ini ialah masalah transportasi. Akibatnya, berbagai sektor mengalami pertumbuhan yang lambat dibandingkan daerah yang memiliki akses transportasi yang baik. Tetapi, hal itu dapat diminimalisir dengan hadirnya teknologi telekomunikasi sebagaimana kehadiran Telkomsel di daerah-daerah terdepan termasuk Kabupaten Natuna.

Telkomsel bahkan telah menjadi pioneer dalam melayani telekomunikasi masyarakat sehingga membantu mempercepat dan memudahkan komunikasi. Bahkan, Telkomsel juga telah turut serta dalam menumbuhkan sektor perindustrian daerah melalui pembukaan jaringan telekomunikasi dipulau terdepan.

Untuk Kabupaten Natuna, Telkomsel menggelar lebih dari 104 BTS yang didalamnya termasuk BTS 2G, 3G, 4G hingga 4,5G. Jumlah ini merupakan BTS terbanyak yang dihadirkan Telkomsel dibanding dengan operator lainnya, dimana Telkomsel juga merupakan operator pertama yang hadir lebih dulu melayani masyarakat di Natuna.(*)