25 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 4854

Universitas Amir Hamzah Wisuda 265 Sarjana, Hasilkan Lulusan Yang Berkualitas, Unggul dan Inovatif

FOTO BERSAMA: Ketua Yayasan, Rektor, Wakil Rektor, Dekan, dan Wakil Dekan Universitas Amir Hamzah berfoto bersama sebelum acara wisuda Universitas Amir Hamzah periode 2019 di Hotel Danau Toba Medan, Sabtu (12/10).
FOTO BERSAMA: Ketua Yayasan, Rektor, Wakil Rektor, Dekan, dan Wakil Dekan Universitas Amir Hamzah berfoto bersama sebelum acara wisuda Universitas Amir Hamzah periode 2019 di Hotel Danau Toba Medan, Sabtu (12/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Universitas Amir Hamzah mewisuda 265 sarjana Strata 1 (S1) periode 2019 di Hotel Danau Toba Internasional, Medan, Sabtu (12/10). Diharapkan para wisudawan dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu yang dimiliki, karena itu sebagai modal untuk menghadapi revolusi industri 4.0 yang sudah di depan mata.

Rektor Universitas Amir Hamzah Dr Tarmizi SH MHum dalam kata sambutannya mengatakan wisuda periode 2019 ini terdiri dari empat fakultas, yaitu fakultas hukum 188 orang, fakultas ekonomi 27 orang, fakultas pertanian 12 orang dan fakultas teknik 38 orang.

“Mulai kini, resmi lah saudara menyandang gelar Sarjana dan secara akademik tidak lagi berstatus Mahasiswa, tetapi telah menjadi Alumni. Harapan dan pesan ilmu yang didapat harus dikembangkan dengan terus menumbuh kembangkan kreativitas sambil tetap belajar dan perlu ditingkatkan kejenjang yang lebih tinggi lagi,” ujarnya.

Dijelaskannya, pendidikan yang ditempuh selama berkuliah di Universitas Amir Hamzah Medan merupakan modal dasar untuk menyahuti hadirnya era disrupsi akibat dampak revolusi 4.0, sebagai sarjana harus memiliki pengetahuan dan cara pandang serta berfikir yang jauh lebih matang dalam menanggapi suatu persoalan yang terjadi, baik di lingkungan kerja, masyarakat maupun keluarga. Selain itu tetap lah memiliki sikap, budi pekerti dan sifat yang baik, sehingga mampu menjadi teladan bagi orang lain.

“Untuk meningkatkan kapabilitas dan kompetensi lulusan maka kurikulum prodi yang baru juga mulai mengarah kepada pengkrucutan kemampuan dan keahlian lulusan dalam bentuk tawaran mata kuliah pilihan pada setiap kurikulum prodi,” ujarnya.

Bukan itu saja universitas Amir Hamzah telah membangun kerja sama dengan berbagai lembaga dalam mewujudkan upaya peningkatan kualitas dan kapasitas institusi dalam mendukung proses belajar, serta pengadaan dan penggunaan sarana alat bantu media pembelajaran dan layanan administrasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Dengan prasarana gedung yang permanen dan milik sendiri (Yayasan) adalah wujud penerapan komitmen guna menghasilkan lulusan yang berkualitas, unggul, dan inovatif dan mampu menjawab tantangan era revolusi industri 4.0 melalui upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, sesuai dengan visi yaitu pada tahun 2025 menjadi perguruan tinggi terpercaya, berkualitas dan unggul di Sumatera Utara.

“Saya berharap, para wisudawan tidak melepas tali silaturahim, bergabunglah dalam ikatan keluarga alumni universitas Amir Hamzah (IKA-UnHam), semoga ilmu yang diperoleh menjadi modal guna berpartisipasi aktif dalam pembangunan bangsa dan negara kita tercinta Republik Indonesia,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua umum Badan pengurus Yayasan Universitas Amir Hamzah, Prof Dr H O.K Saidin SH MHum dalam kata sambutannya mengatakan, lembaga pendidikan hanya mampu memberikan pengetahuan agar mampu mengenali berbagai fenomena sesuai keahlian, perguruan tinggi hanya mampu mencetak manusia manusia dengan kemampuan daya saing yang sangat terbatas, sekalipun yang diajarkan berbasis kompetensi yang mengacu pada kerangka kualifikasi nasional Indonesia dengan acuan nya adalah capaian pembelajaran (learning outcomes).

“Lulusan sarjana harus memiliki kepekaan sosial tidak saja orang orang yang berilmu tetapi orang orang yang berakhlak dan beradab, dalam menjalani kehidupan kedepannya jadilah sarjana Indonesia yang berintegritas, memiliki jatidiri, memiliki akhlak, memiliki adab, memiliki moral religius, serta memiliki etika dan sopan santun,” ungkapnya.

Dalam siding terbuka ini juga dihadiri, Ketua Badan Pembina Yayasan Universitas Amir Hamzah O.K Chairuddin SH, Ketua badan pengawas Prof Dr O.K Moehadsyah Sp Pd, anggota Senat, guru besar, fungsionaris dan anggota yayasan Universitas Amir Hamzah. Selain itu hadir juga Kepala lembaga layanan pendidikan tinggi wilayah I Sumut diwakilkan Heriyanto Ssos MAP, Ketua Aptisi I wilayah Sumut Dr Bahdin Nur Tanjung SE MM, para pejabat sipil, dan Militer wilayah propinsi Sumatera Utara. (*)

STOK Bina Guna Semakin Maju, FOPI Sumut Terus Ukir Prestasi

POMNAS: Tim Petanque Bapomi Sumut dipimpin Maslina SPd MM (manajer) mengikuti Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) 2019 di Jakarta.
POMNAS: Tim Petanque Bapomi Sumut dipimpin Maslina SPd MM (manajer) mengikuti Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) 2019 di Jakarta.

SUMUTPOS.CO – Tangan dingin dr Hj Liliana Puspa Sari SPd MKes dalam memimpin Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan (STOK) Bina Guna dan Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Sumut memberi dampak bagi kemajuan olahraga Sumut.

TOKOH pendidikan Sumut berusia 44 tahun yang sedang kuliah S3 di Universitas Sumatera Utara (USU) ini mengantarkan tim Petanque Sumut diperhitungkan dalam pertandingan level nasional.

Tim Petanque Bapomi Sumut yang diperkuat mahasiswa dan mahasiswi STOK Bina Guna meraih satu medali perak dan dua medali perunggu pada Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) 2019 di Jakarta.

Pada Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) 2019, Tim Petanque Sumut mampu meloloskan Sumut untuk bertanding pada PON mendatang. Tim Petanque Sumut pun diproyeksikan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumut untuk mampu meraih medali pada PON tersebut.

Sebagai Ketua STOK Bina Guna, Liliana Puspa Sari terus menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi terkemuka di Indonesia. Kerja sama ini diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas sarjana lulusan STOK Bina Guna.

Ketua STOK Bina Guna yakin pertukaran dosen dan mahasiswa serta penulisan jurnal dari perguruan tinggi yang telah menjalin kerja sama akan membawa pengaruh besar pada peningkatan mutu pendidikan. Disamping itu, lanjut dia, STOK Bina Guna sedang mempersiapkan penambahan program studi.

Kerja sama terbaru dilakukan STOK Bina Guna dengan Universitas PGRI Semarang dan Universitas Negeri Semarang di Jawa Tengah.

Atas berbagai pencapaian prestasi petanque, Liliana berharap olahraga ini dapat terus dikenal masyarakat termasuk kepada siswa SMA di Sumut sehingga semakin banyak atlet petanque. Kedepan, ia yakin prestasi demi prestasi nasional dan internasional akan terus diukir Pengprov FOPI Sumut. ‘’Kita harap kita mampu terus mengukir prestasi,’’ sebutnya.

Ketua Harian Pengrov FOPI Sumut Dr Ibrahim SPd MOr mengatakan bahwa UKM Petanque STOK Bina Guna menyumbangkan atlet untuk Pra PON pada akhir Agustus 2019 di GOR Cendrawasih Jakarta, ada delapan orang. Sedangkan dua atlet lain berasal dari perguruan tinggi lainnya.

Ibrahim yang juga Dosen Tidak Tetap STOK Bina Guna menyebutkan bahwa Sumut lolos PON dengan rangking 3 besar dibawah Aceh dan Jatim. Petanque Sumut meraih 2 medali emas, 1 medali perak dan 3 medali perunggu.

Sedangkan pada Pomnas di Jakarta pada September 2019, jelas Ibrahim, Tim Petanque Bapomi Sumut yang seluruhnya diperkuat mahasiswa STOK Bina Guna mampu meraih satu medali perak dan dua medali perunggu.

Ia mengemukakan juga akan diadakan Kejuaraan Petanque Junior dan Senior Piala Gubernur di STOK Bina Guna pada 16-19 Oktober 2019. Kejuaraan ini akan diikuti Tim Petanque dari kabupaten/kota di Sumut.

Selain petanque, kata Ibrahim, mahasiswa dan mahasiswi STOK Bina Guna juga memiliki potensi prestasi pada olahraga pencak silat, gateball tarung derajat dan futsal. (dmp)

Gubsu Edy Rahmayadi Dukung Rudi Maju Kepri I

Yogi/batamnews HADIRI: Wali Kota Batam, HM Rudi bersama Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat menghadiri acara di Panbil, Batam.
HADIRI: Wali Kota Batam, HM Rudi bersama Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat menghadiri acara di Panbil, Batam.
Yogi/batamnews

BATAM, SUMUTPOS.CO – Meskipun Walikota Batam, Muhammad Rudi dan Kepala BP Batam ex-Officio belum memutuskan untuk maju sebagai calon gubernur di Pilkada 2020 mendatang, namun dukungan semakin senter datang untuk Rudi.

Seperti halnya, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi yang juga menyatakan dukungannya kepada Sekretaris DPD Partai Nasdem tersebut untuk tidak hanya maju kembali sebagai wali kota, namun maju sebagai calon Guberbur Kepri.

“Kalian ikut dukung juga kan, kalau saya dukung ke Kepri I,” kata Edy usai acara Customer Gathering 2019 PT Bank Sumut Cabang di Hotel BWP Panbil, Kamis (10/10).

Mendengarkan mantan Pangkostrad, yang kini menjadi Gubernur Sumatera Utara tersebut mendukungnya, Rudi hanya tersenyum dan terlihat begitu sumringah di dalam lift, sembari bercanda meninggalkan wartawan.

“Kalian harus dukung juga untuk pak Rudi maju Ke kepri I,” ucapnya kembali.(int/han)

E-Rekap Diterapkan di Pilkada 2020

Arief Budiman
Arief Budiman

BANDUNG, SUMUTPOS.CO – KPU terus mempersiapkan penggunaan rekapitulasi elektronik (e-Rekap) hasil pemilu. Penggunaan e-Rekap dinilai dapat mengefisienkan waktu dan biaya.

“(Penggunaan e-Rekap) ini makin efisien dan murah. Lalu tingkat kepercayaan publik semakin tinggi. Dukungan informasi teknologi semua orang bisa akses pemilu dengan mudah dan dari mana saja,” kata Ketua KPU RI Arief Budiman di gedung rektorat Institut Teknologi Bandung (ITB) Jalan Tamansari, Kota Bandung, Jumat (11/10).

Ia menjelaskan adanya e-Rekap ini masyarakat bisa dengan mudah mengakses seluruh informasi berkaitan dengan pemilu. Bahkan masyarakat dapat mengecek sejak dari awal usai pemungutan suara.

“Ketika kita melakukan pemungutan suara, siapa yang di TPS? Semua orang bisa lihat, dia ikut teriak sah, tidak sah. Semua orang bisa lihat. Artinya apa yang ditulis di form C1 plano itu autentik. Nah yang autentik itu yang kita kirim sebagai salinan. Jadi publik bisa mengecek sejak dari awal dari TPS. Sekarang mau cek dari TPS, tingkat kecamatan, tingkat kota kabupaten, bisa semua,” tutur Arief.

Menurut dia, proses e-Rekap ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data hasil penghitungan di TPA ke tabulasi data di pusat. Ada tiga opsi yang bisa dilakukan, seperti mengirim langsung dari TPS, dari tingkat kecamatan atau tingkat kabupaten dan kota.

“Kenapa harus begitu? Karena kondisi daerah di Indonesia ini macam-macam. Ada TPS di tengah hutan yang nggak ada jaringan. Ada yang hanya sampai kecamatan. Tapi ada juga di kecamatan kesulitan, dikirim lewat kabupaten. Kalau kabupaten sudah disiapkan,” ucapnya.(dth)

PDIP Sumut Memetakan Kekuatan Pilkada 2020 ke DPP

ist Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Sumut, Japorman Saragih SH.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Sumut, Japorman Saragih SH.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Sumut bersama 23 DPC kabupaten/kota yang akan menggelar Pil kada 2020 telah memetakan kekuatan kepada DPP PDIP pada 10-11 Oktober 2019.

Ketua DPD PDIP Sumut, Japorman Saragih SH mengatakan, tahapan itu dilakukan setelah pihaknya melakukan tahapan penjaringan dan penyaringan terhadap bakal calon (Balon) kepala daerah (KDh) di 23 kabupaten/kota.

“Dua hari kemarin, DPD dan seluruh DPC 23 kabupaten/kota mempersentasekan peta kekuatan dihadapan DPP,” kata Japorman usai melakukan pertemuan dengan DPP PDIP di Jakarta, Sabtu (12/10).

Japorman menyebut dari DPD PDIP Sumut yang hadir adalah dirinya bersama Sekretaris DPD PDIP Sumut Dr Soetarto MSi dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDIP Sumut Mangapul Purba SE. Begitu juga dengan pengurus DPC.

“Kepada DPP Bidang Pemenangan Pemilu pak Bambang Murianto, kami mempresentasikan pemetaan terkait dengan peluang menang dan juga kekuatan dari masing-masing balon,” jelasnya.

Selain itu, juga dibahas tentang komitmen dari masing-masing balon yang berpeluang untuk diusung. Setelah tahapan ini, pihaknya diinstruksikan oleh DPP untuk mempersiapkan struktur partai.

“Kami diminta konsolidasi internal sampai tingkat paling bawah, terkait kesiapan pemenangan Pilkada 2020,” sebut mantan Wakil Ketua DPRDSU ini.

Soetarto menambahkan, bulan November atau Desember 2019, DPP mengeluarkan rekomendasi awal kepada setiap balon.

“Insya Allah, November atau Desember bisa dikeluarkan rekomendasi awal kepada setiap balon,” jelasnya.

Rekomendasi awal itu, disebutkannya berupa instruksi agar setiap balon melakukan komunikasi politik dengan partai politik lain khususnya pada daerah yang PDIP tidak bisa mengusung pasangan calon (Paslon) sendiri, karena harus berkoalisi.

“Balon yang mendapat rekomendasi ditugaskan melakukan komunikasi dan dialog dengan partai lain kalau tidak bisa mengusung sendiri. Pada saat yang sama kami ditugaskan melakukan konsolidasi internal partai untuk kesiapan struktur partai dari paling bawah, memberikan untuk pemenangan kontestasi 2020 mendatang,” paparnya.(int)

ARJ Usulkan Putra Sumut Jadi Kepala BIN

Suhendra Hadikuntono
Suhendra Hadikuntono

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jajaran Aliansi Relawan Jokowi (ARJ) melihat sosok Pengamat Intelejen Suhendra Hadikuntono sebagai seorang sosok yang ideal untuk Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).

Usulan tersebut terungkap usai Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) ke-2 ARJ di Jakarta, Minggu (13/10). Menurut Steering Committee Rakornas Janes Josua Frans, Rakornas tersebut bertujuan mengawal pelantikan Joko Widodo-KH Maruf Amin sebagai Presiden-Wakil Presiden RI Periode 2019-2024 pada 20 Oktober mendatang, agar berlangsung aman, damai, dan lancar.

Agenda kedua adalah meminta kepada Presiden Jokowi, agar dalam memilih menteri-menteri di dalam kabinetnya benar-benar orang-orang yang tepat pada tempatnya.

“Tidak mudah mencari sosok yang tepat untuk ditempatkan pada tempat yang tepat,” tutur Janes di lokasi Rakornas.

Seorang yang diusulkan adalah Suhendra Hadikuntono, agar dipertimbangkan menjadi Kepala BIN oleh Presiden Jokowi. “Memang hak prerogatif Presiden, tapi kalau boleh mengusulkan, kami usulkan Bapak Suhendra. Saya sudah lama menyelidiki beliau, makanya saya tahu kapasitas beliau. Bila ditempatkan di BIN, maka dia akan menjadi the right man on the right place,” jelas Janes lagi.

Janes mengaku, sudah menanyakan kesediaan Suhendra yang juga pengamat intelijen untuk menjadi Kepala BIN, dan yang bersangkutan bersedia. “Sekarang bola ada di tangan Presiden, terserah mau menerima atau tidak. Karena hal itu merupakan hak prerogatif Presiden. Tapi relawan juga punya hak untuk mengusulkan,” tegasnya.

Suhendra adalah putra daerah asal Serdangbedagai, Sumatera Utara, merupakan sosok yang tepat untuk Kepala BIN. Beliau sangat tegas dan bersih. “Dua hal itulah yang membuat kami mendukung beliau. Saya sudah kenal beliau cukup lama. Pak Suhendra adalah sosok yang berani dan kesatria. Karakter semacam inilah yang diperlukan masyarakat,” lanjut Janes.

Tugas yang akan diemban kepala BIN mendatang, sangat dinamis dan tantangan ke depan sangat berat. Tantangan BIN ke depan sangat berat, dan diharapkan calon Kepala BIN nanti bisa memberikan dukungan kepada pemerintah, dan membantu Presiden Jokowi dan kabinetnya dalam membangun bangsa ini ke depan. ARJ terdiri atas hampir seribuan organ atau ormas relawan Jokowi di seluruh Indonesia. (prn/dek/saz)

Gara-gara Nyinyiri Penusukan Wiranto, Delapan Istri TNI Kena Masalah

ISTIMEWA LEMAS: Menko Polhukam Wiranto, terbaring lemas setelah ditusuk orang tidak dikenal di Pandeglang, Banten, 10 Oktober lalu.
ISTIMEWA LEMAS: Menko Polhukam Wiranto, terbaring lemas setelah ditusuk orang tidak dikenal di Pandeglang, Banten, 10 Oktober lalu.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 8 perempuan diduga istri dari prajurit TNI, mengunggah tulisan di media sosial (medsos) terkait penusukan Menko Polhukam Wiranto, yang terjadi pada Kamis, 10 Oktober 2019 lalu di Pandeglang, Banten. Kapuspen TNI, Mayjen Sisriadi mengatakan, akan mengecek terkait hal tersebut bersama Badan Intelijen Strategis (BAIS) militer terlebih dulu.

“Nanti kami akan koordinasi (BAIS). TNI mengedepankan etika,” tutur Sisriadi kepada JawaPos.com, Sabtu (12/10) malam.

Sisriadi mengatakan, saat ini TNI tengah mencari sejumlah fakta. Sehingga, nantinya bisa diambil tindakan. Dia juga belum bisa memberikan informasi, sanksi apa yang diberikan kepada prajurit TNI yang melanggar kode etik. Namun, bukan tidak mungkin sanksi berat akan diberikan. “Jika bersalah, diberikan tindakan pencopotan atau yang lain,” tegasnya.

Sejauh ini, ada 8 perempuan diduga istri dari prajurit TNI, yang terjerat masalah gara-gara posting-an di medsosnya. Pertama, seorang perempuan berinisial FS, diduga istri prajurit TNI, sudah diamankan di Polresta Sidoarjo, Sabtu (12/10) dini hari.

Dia diduga melanggar UU Nomor 19/2016, tentang perubahan atas UU Nomor 11/2008, terkait Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Sanksi belum diketahui.

Kedua, perempuan berinisial IB, juga diduga istri seorang prajurit TNI AD. IB mengunggah tulisan melalui akun Facebook-nya. ‘Udah pada nonton trailer film baru??? Judulnya Wiranto Ditusuk (Tapi Bohong)’.

Ketiga, perempuan berinisial WB, diduga istri dari seorang prajurit TNI AD. Diduga WB mengunggah gambar yang bertuliskan, ‘Harusnya pisau yang buat nusuk kasih racun ular berbisa dulu, biar nanti koid-nya juga kagak setting-an. Mau ikutan drama Korea ya?’ diakhiri 2 jempol ke bawah.

Kempat, perempuan berinisial IH, diduga istri seorang prajurit TNI AU. Melalui akun Facebook-nya, IH menuliskan, ‘Mau tanya… Beli perban yang sudah lengkap dengan darahnya di mana ya??? Buat nyoba nge-prank yang masih setengah belum sadar’ ditutup emoticon senyum menjulurkan lidah.

Kelima, perempuan berinisial IO, diduga istri dari seseorang di institusi TNI AD. Di Facebook, dia menuliskan, ‘Kaya adegan sinetron… Ditusuk tapi enggak ada muka sakit sama sekali… hm…’.

Keenam, perempuan berinisial LA, belum diketahui jelas identitasnya. LA diduga mengunggah tulisan, ‘Cuma sama pisau saja kok belum dibakar kaya dokter di Wamena, enggak kaya mahasiswa yang meninggal kepalanya retak gara-gara dipukul benda tumpul, enggak kaya anak-anak yang meninggal gara-gara asap di Riau sama Jambi. So enggak usah lebay lah’.

Sebelumnya, ada 2 perempuan yang berkasus serupa. Sanksi untuk suami mereka pun sudah dijatuhkan. Pertama, perempuan berinisial IZN, yang merupakan istri Komandan Kodim Kendari, Kolonel HS. HS telah dicopot dari tugasnya sebagai Komantan Kodim.

Kedua, perempuan berinisial LZ, istri dari Sersan Dua Z. Akibat tindakan LZ tersebut, Z juga diganjar sanksi. Kepala Staf AD, Jenderal Andika Perkasa mengatakan, kedua anggota TNI AD tersebut mendapat sanksi akibat unggahan istri mereka, yang dinilai melangggar UU Nomor 19/2016, tentang ITE. (jpc/saz)

Telkomsel Gelar IndonesiaNEXT 2019, Akselerasikan Kualitas SDM Indonesia

VP Technology Strategy Telkomsel Indra Mardiatna bersama Lektor STIE Institut Teknologi Bandung Ir. Budi Rahardjo, M.Sc, Ph.D lain dalam sesi inspiring bertema Digital Leadership. Rangkaian kegiatan Indonesia NEXT 2019 terdiri dari kuliah umum bertema, kursus online, pelatihan, dan setifikasi tingkat internasional. Seluruh kegiatan tersebut dirancang untuk mempersiapkan keahlian profesi para mahasiswa agar siap bersaing di tingkat global.

●        Program CSR unggulan Telkomsel, IndonesiaNEXT kembali digelar untuk ke empat kalinya.

●        IndonesiaNEXT 2019 diselenggarakan di delapan kota di Indonesia, yaitu Banda Aceh, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Banjarmasin, Samarinda, Manado dan Ambon.

●        24 peserta terbaik IndonesiaNEXT dari seluruh Indonesia akan mengikuti National Bootcamp pada Desember 2019 di Jakarta.

VP Technology Strategy Telkomsel Indra Mardiatna bersama Lektor STIE Institut Teknologi Bandung Ir. Budi Rahardjo, M.Sc, Ph.D lain dalam sesi inspiring bertema Digital Leadership. Rangkaian kegiatan Indonesia NEXT 2019 terdiri dari kuliah umum bertema, kursus online, pelatihan, dan setifikasi tingkat internasional. Seluruh kegiatan tersebut dirancang untuk mempersiapkan keahlian profesi para mahasiswa agar siap bersaing di tingkat global.

BANDUNG, SUMUTPOS.CO – Telkomsel kembali menggelar IndonesiaNEXT sebagai program yang menyasar pada peningkatan keahlian profesional para mahasiswa sebagai persiapan SDM yang unggul. Pada tahun keempat penyelenggaraannya, IndonesiaNEXT akan memberikan kuliah umum, kursus online, pelatihan, dan sertifikasi bagi para peserta yang menitikberatkan pada kemampuan di bidang teknologi digital. Peserta terbaik yang mampu melewati seluruh tahapan tersebut akan mengikuti bootcamp dalam menentukan peserta terbaik IndonesiaNEXT 2019.

Direktur Utama Telkomsel Emma Sri Martini mengatakan, “Sebagai digital telco company yang senantiasa berkomitmen untuk memberikan manfaat lebih dari setiap solusi digital yang diberikannya, Telkomsel berupaya untuk terus bergerak maju mengakselerasikan pengembangan SDM di Indonesia agar mampu memiliki daya saing hingga ke tingkat internasional, selaras dengan visi pemerintah dalam menjadikan pengembangan SDM sebagai salah satu prioritas pembangunan.

Melalui Indonesia Next ini yang merupakan salah satu CSR Masterpiece Program Telkomsel dalam bidang Pendidikan bersertifikasi standar internasional, kami mempunyai tujuan utama untuk mendukung program pemerintah dan universitas dalam meningkatkan skill digital talent generasi muda  khususnya di kalangan mahasiswa untuk bisa lebih bersaing di era global.”

Emma menambahkan, Telkomsel akan menyelenggarakan IndonesiaNEXT 2019 di delapan kota di seluruh Indonesia. Acara perdana IndonesiaNEXT 2019 digelar di Institut Teknologi Bandung pada 12 Oktober 2019, dan selanjutnya akan diselenggarakan di 7 kampus di seluruh Indonesia. Fokus IndonesiaNEXT dalam meningkatkan kemampuan teknologi digital para peserta diharapkan mampu mendorong ekosistem digital di Indonesia yang berkelanjutan.

IndonesiaNEXT tahun ini juga akan menyasar kota-kota lain yang belum pernah menjadi lokasi penyelenggara sebelumnya. Kota tersebut meliputi Samarinda, Banda Aceh, Manado, dan Ambon. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh mahasiswa di Indonesia untuk bisa berpartisipasi dan meningkatkan kompetensinya.

Dengan begitu, program yang telah digelar sejak 2016 tersebut diharapkan dapat membantu mengakselerasikan negeri melalui peningkatan SDM secara menyeluruh dan merata di Indonesia. Lebih lanjut, Yogyakarta dan Surabaya juga melengkapi kota-kota yang IndonesiaNEXT tuju untuk edisi tahun ini.

Di setiap kota, rangkaian kegiatan IndonesiaNEXT 2019 dibuka dengan kuliah umum bertema “Digital Leadership” oleh sejumlah narasumber profesional yang berkompeten. Selain itu, terdapat kursus online yang topiknya terdiri dari creative contentoffice and presentation, dan creative design. Tak ketinggalan, pelatihan secara tatap muka juga dilakukan dengan tema “Creative Design for Powerful Presentation”.

Lalu, akan dilakukan sertifikasi tingkat internasional bagi para peserta yang dapat menjadi modal para peserta untuk meningkatkan kapasitas dalam mempersiapkan keahlian profesi di industri. Kemudian, akan dipilih tiga peserta terbaik dari setiap kota yang akan mengikuti National Bootcamp sebagai tahapan terakhir untuk dapat menjadi The Best IndonesiaNEXT 2019 Talents.

“Sejak diselenggarakan pada 2016, IndonesiaNEXT telah menjangkau sekitar 40 ribu peserta dari ribuan universitas di seluruh Indonesia. Antusiasme yang ditunjukkan para generasi penerus bangsa ini menjadi pembakar semangat Telkomsel untuk kembali menggelar program tersebut tahun ini, dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi lebih banyak mahasiswa sehingga mereka mampu menjadi SDM-SDM unggul yang semakin cakap dan kompeten sehingga tidak hanya dapat bersaing di dalam negeri saja, namun juga hingga ke level internasional,” tutup Emma.

Sepanjang penyelenggaraannya, IndonesiaNEXT telah memberangkatkan para pemenangnya ke Jepang hingga Amerika Serikat untuk mendapatkan short course di perguruan tinggi dan beberapa perusahaan teknologi ternama. Selain itu, lebih dari 4.800 peserta telah mendapatkan sertifikasi keahlian dari tiga edisi IndonesiaNEXT.

Menghadapi Pilkada 2020, PKS & PAN Belum Juga Berkoalisi

PKS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hingga kini belum menentukan koalisi bersama Pantai Amanat Nasional (PAN). Baik PKS maupun PAN, keduanya masih membuka kran komunikasi politik.

Ketua DPD PKS Medan, H Salman Alfarisi Lc MA mengaku, tak mau latah mengikuti sejumlah partai politik lainnya yang telah dan akan membuka penjaringan Bakal Calon (Balon) kepala daerah pada Pilkada 2020 mendatang. PKS lebih memilih membuka komunikasi dengan sejumlah tokoh di Kota Medan dalam membahas Pilkada Medan.

Salman Alfarisi menilai, membuka komunikasi adalah cara yang lebih ampuh dalam menghadapi ajang Pilkada. “Kita gak seperti itu caranya, buka penjaringan, banyak yang daftar, terus nanti kita akan lakukan lobi-lobi politik, bukan begitu kalau PKS,” ujar Salman Alfarisi Lc MA kepada Sumut Pos, Minggu (13/10).

Dikatakan Salman, PKS tidak pernah berfokus untuk mencari sosok yang akan diusung, tetapi lebih bersikap untuk menentukan konsep yang baik dan benar dalam membangun Kota Medan yang jauh lebih baik.

“Jadi kalau ditanya siapa yang akan diusung, tentu kita jawab kita belum punya nama yang kita sepakati untuk diusung. Yang paling penting saat ini adalah menentukan konsep yang tepat untuk membangun dan membenahi Kota Medan. Nantinya apabila ada sosok yang tepat dengan konsep kita itu, tentu akan kita pertimbangkan untuk kita usung,” ujarnya.

Salman mengakui, pihaknya telah membuka komunikasi dengan sejumlah tokoh di Kota Medan. “Menurut kami, komunikasi politik seperti itu lebih baik dari sekadar membuka penjaringan. Kita bisa lebih kenal sosok tersebut serta menelisik lebih jauh konsep yang dia tawarkan untuk membangun Kota Medan,” katanya.

Soal arah koalisi politik, Salman menyebutkan pihaknya belum menentukan hal tersebut. PKS tidak pernah membatasi apalagi sampai menutup diri dengan pihak manapun. Namun demikian, ia juga tidak menampik kalau pihaknya telah menjalin komunikasi dengan sejumlah partai politik di Kota Medan.

“Belum ada arah koalisi itu, tapi kalau komunikasi tentu ada dan itu memang harus dilakukan. Sampai saat ini kami terus membuka diri kepada setiap pihak tanpa terkecuali, siapapun itu, pihak manapun dia kalau dia punya konsep yang baik, kemauan yang besar serta kemampuan yang memadai untuk membangun Kota Medan, tentu akan kita sambut baik,” pungkasnya.

Sementara, Pantai Amanat Nasional (PAN) belum menentukan kapan akan membuka penjaringan, termasuk menetukan koalisi bersama PKS.”Belum tahu kalau itu, kita tunggu arahan dari DPP saja,” ucap Ketua DPC PAN Kota Medan, HT Bahrumsyah.

Terkait nama-nama dan arah koalisi yang akan dibangun, Bahrumsyah juga mengatakan pihaknya belum menentukannya. “Siapapun bisa kita usung dan dengan siapapun kita bisa berkoalisi, tapi tentunya semua itu harus melewati komunikasi politik. Kita sudah menjalin komunikasi dengan banyak pihak, tak hanya PKS tapi dengan banyak pihak. Saat ini saya yakin semua partai juga sedang membuka komunikasi seluas-luasnya, begitu juga dengan PAN,” kata Bahrum.

Sementara itu, Pengamat Politik, Rafriandi Nasution menilai, kedua parpol yang sama-sama berkoalisi sewaktu Pilpres 2019 itu, yakni PKS dan PAN, mereka masih menjalin komunikasi intens sesama parpol maupun kepada parpol lainnya sebelum memutuskan membangun kerja sama di Pilkada serentak 2020.

“Kalau banyak parpol belum membuka pendaftaran atau penjaringan untuk Pilkada Kota Medan 2020 dan daerah lainnya, termasuk PKS dan PAN, bisa jadi mencermati pascapelantikan Presiden RI 2019 dan kabinet Jokowi-Makruf di periode kedua ini. Apalagi PKS dan PAN tidak bisa mengusung sendiri dari masing-masing partainya, tidak seperti PDIP atau Gerindra,” katanya menjawab Sumut Pos, Minggu (13/10).

Kata Rafriandi, parpol itu merupakan organisasi struktural dan memiliki garis instruksi yang hirarkinya dari pusat hingga ke daerah. “Kalau PDIP, Nasdem sudah melakukan penjaringan karena mereka sudah ada garis instruksi yang jelas dari pucuk pimpinannya di pusat,” ujarnya.

Oleh karenanya, lanjut dia, PKS dan PAN beranggapan masih cukup waktu untuk membangun komunikasi politik ke masing-masing partai seperti PDIP, Gerindra dan parpol lainnya untuk membangun koalisi dan menentukan pilihan-pilihan politik dengan mencermati hasil-hasil dari lembaga survey internal partai, maupun dari lembaga survey eksternal lainnya. Terutama, secara spesifik pada kontestasi Pilkada Medan yang lebih menarik perhatian publik.

“Bisa jadi pilihan PKS dan PAN sudah ada deal atau komunikasi politik dengan parpol lain dalam posisi wakil kepala daerah. Sehingga mereka menunggu pinangan sesungguhnya dari calon yang pasti diusung, apakah dari PDIP, Gerindra atau gabungan parpol lain yang tidak cukup kursinya, yang kemudian berkoalisi mengusung pasangan calon untuk bertarung di Pilkada Kota Medan 2020,” kata mantan anggota DPRD Sumut dan politisi PAN Sumut itu.

Ia berkeyakinan jika parpol lain ada membuka tahapan penjaringan, maka figur ataupun sosok lain akan muncul ke permukaan. Bahkan nama-nama yang sebelumnya tidak terdengar dalam bursa, akan muncul sebagai penantang baik sebagai kepala daerah ataupun wakil kepala daerah.

Seperti diketahui, PKS dan PAN merupakan dua partai politik dengan perolehan suara yang cukup memuaskan. Hal itu dapat dilihat dari jabatan Pimpinan DPRD Medan yang turut diisi kedua partai tersebut. Padahal pada periode sebelumnya kedua partai tersebut tidak mendapatkan kursi pimpinan. Hal itu disebabkan karena PKS yang berhasil meraih 7 kursi di DPRD Medan, sedangkan PAN yang berhasil meraih 6 kursi.

Walaupun salah satu partai ini tidak bisa mengusung sendiri sosok yang akan diusungnya pada Pilkada Medan 2020 seperti halnya PDIP dan Gerindra yang meraih 10 kursi di DPRD Medan atau 20 persen dari total kursi, namun keduanya dapat mengusung tokoh yang akan mereka usung apabila keduanya sepakat untuk berkoalisi.

Apalagi hubungan kedua partai tersebut diketahui harmonis dari pusat hingga ke daerah. Bila PKS dan PAN bersatu di Pilkada Medan 2020, koalisi itu sudah cukup kuat, berbekal total 13 kursi, keduanya mampu mengusung kader yang keduanya sepakati.

Sedangkan PDI Perjuangan dan Partai Nasional Demokrat (NasDem) Sumut saat ini sudah dan sedang melaksanakan penyaringan calon kepala daerah.

PDI Perjuangan Sumut sudah tuntas melakukan fit and proper test terhadap seluruh bacalon kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk berkompetisi di Pilkada serentak tahun depan. Nama seluruh figur bahkan sudah dikirimkan ke DPP partai untuk dilakukan seleksi secara menyeluruh. Sedangkan Partai NasDem Sumut hingga kini masih membuka masa penjaringan ditingkat DPD 23 kabupaten/kota.

16 Oktober, Gerindra Sumut Buka Pendaftaran

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Sumut membuka pendaftaran pencalonan pada Pilkada serentak 2019 di 23 Kabupaten/Kota di Sumut di masing-masing Dewan Pimpinan Cabang (DPC). Dijadwalkan akan dibuka 16 hingga 31 Oktober 2019. Hal itu diungkapkan Ketua DPD Partai Gerindra Sumut, Gus Irawan Pasaribu, Sabtu (12/10/2019), seusai Rakornis di Medan.

Gus Irawan Pasaribu mengatakan, Rakornis Pilkada 2020 ini digelar untuk memberi penguatan dan masukan kepada kader Gerindra, baik di tingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC), DPD dan para anggota dewan terpilih terkait persiapan pelaksanaan Pilkada tahun depan.

Pilkada 2020, lanjut Gus, memberikan peluang kepada seluruh kader maupun masyarakat yang berpotensi untuk membangun daerah dan mensejahterakan rakyatya.

“Saya kira kita harus sepakat bahwa dalam pemilihan kepala daerah ini, kader kita utamakan dengan syarat memberi manfaat kepada partai,” tutur mantan Calon Gubernur Sumut itu.

Dari evaluasi dilakukan DPD Gerindra Sumut pada Pilkada serentak sebelumnya, Gus menyindir ada sejumlah kader diusung partai dinakodahi Prabowo Subianto tersebut, tidak memberikan manfaat kepada partai sendiri. “Banyak sekali kader Gerindra yang terpilih menjadi kepala daerah tapi kemudian tidak memberi manfaat ke partai. Malah jadi musuhan kita setelahnya,” tegas anggota DPR RI 2019-2024 itu.

Gus Irawan mengatakan, pihak siap membuka peluang sebesar-besarnya bagi kader dan masyarakat untuk mendaftarkan diri untuk maju di Pilkada serentak di 23 Kabupaten/Kota di Sumut.

“Namun banyak juga tokoh masyarakat dan pemuda potensial yang punya niat baik membangun daerahnya. Tentu hal ini positif dan harus didorong agar mendaftar ke Gerindra,” tutur Gus Irawan.

Dengan dibuka seluas-luasnya pendaftaran calon kepala daerah di masyarakat, kata Gus, maka Gerindra sepakat menggratiskan semua biaya pengembalian, pemulangan formulir dan pemberkasan lainnya. Hal itu penting demi menjaga stigma positif Partai Gerindra dan menarik minat para kader dan masyarakat luas.

Sejauh ini, lanjut Gus, sudah banyak yang berkomunikasi dan berkonsultasi secara informal terkait pencalonan Pilkada di berbagai daerah yang melaksanakan Pilkada, baik dari kader internal maupun masyarakat.

Untuk koalisi, kata Gus, Gerindra terbuka pada partai mana pun, mengingat di beberapa daerah tidak semua calon kepala daerah bisa diusung sendiri oleh Gerindra. “Bagi para kader dan masyarakat yang berniat maju sebagai calon kepala daerah, silakan mendaftar ke DPC Gerindra Kab/kota, karena pendaftaran dibuka di tingkat DPC,” pungkas Gus Irawan.(map/prn/gus)

Rombongan Warga Sumut Dipulangkan dari Wamena, Pekan Depan Tiba di Medan

HUMAS PEMPROVSU TIBA: Gelombang pertama pengungsi dari Wamena yang merupakan warga Sumut, tiba di Kantor Gubsu, belum lama ini. Sedangkan ratusan warga Sumut lainnya yang ikut mengungsi dari Wamena akan tiba di Medan pekan depan.
HUMAS PEMPROVSU TIBA: Gelombang pertama pengungsi dari Wamena yang merupakan warga Sumut, tiba di Kantor Gubsu, belum lama ini. Sedangkan ratusan warga Sumut lainnya yang ikut mengungsi dari Wamena akan tiba di Medan pekan depan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ratusan warga Sumatera Utara yang dipulangkan dari Wamena, Papua pada Jumat (11/10) via kapal laut, saat ini sedang berada di perjalanan menuju Tanjung Priok, Jakarta. Diperkirakan mereka akan sampai ke Medan pada Senin depan, (21/10).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Riadil Akhir Lubis mengatakan, sesuai keputusan tim ratusan warga tersebut akan diberangkatkan dari Tanjung Priok, Jakarta menuju Medan menggunakan bus seperti rombongan warga sebelumnya. Hal ini dikarenakan kondisi kapal di Pelabuhan Tanjung Priok sedang mengalami docking atau perbaikan.

“Iya, kami putuskan naik bus. Seluruh kapal di Tanjung Priok kebetulan lagi docking hingga 24 Oktober. Rencana kami siapkan tujuh sampai delapan bus sesuai kapasitas orangnya,” ujarnya menjawab Sumut Pos, Minggu (13/10).

Berdasarkan pendataan terbaru oleh tim, jumlah warga Sumut yang dipulangkan dari Wamena sebanyak 220 orang dari total 262 orang. Mereka diperkirakan sampai di Tanjung Priok pada Jumat, pekan ini, setelah menempuh perjalanan selama satu minggu via laut.

“Hari ini (kemarin,Red) saya baru tiba di Medan. Besok (hari ini) akan menghadap Pak Gubernur untuk melaporkan informasi terbaru. Kedatangan warga dengan rombongan besar itu juga akan disambut, tapi mengenai lokasi kami belum tau,” katanya.

Pihaknya juga masih terus mendata berapa jumlah warga yang dipulangkan dalam rombongan besar tersebut. Karena sewaktu menaiki kapal di Pelabuhan Jayapura, tidak dapat diakomodir semua oleh pihaknya.

“Namanya juga semua kepingin. Jadi tim kita terus mendata untuk mencocokkan jumlah yang berangkat dan sesuai yang diasuransikan sebanyak 262 orang itu. Dan jumlah sementara dari tim, 220 orang sudah masuk di kapal,” katanya yang sebelumnya menyebut sesuai data mereka ada sebanyak 210 warga yang diberangkatkan.

Tak hanya itu, sambung Riadil, pada Sabtu (12/10) kemarin sebanyak 22 warga asal Sumut juga kembali dipulangkan dari Jayapura menuju Wamena via pesawat Hercules. “Sementara itu ada juga yang berangkat secara mandiri memakai pesawat komersil, dan ini tidak masuk ke kami datanya. Mereka ada yang kembali ke Wamena, Jawa Timur dan provinsi lainnya,” katanya.

Seperti diketahui, Tim Sumut Peduli Wamena sebelumnya sudah memulangkan 36 warga Sumut yang eksodus di daerah konflik tersebut, dan disambut langsung Gubernur Edy Rahmayadi di Aula Raja Inal kantor Gubsu, Rabu (9/10) sore.

Dengan demikian, total warga yang berhasil dievakuasi ke Medan sampai sekarang sudah berjumlah 44 orang. Kepulangan semua warga difasilitasi Pemprovsu, dicek kesehatannya sebelum maupun sesudah berada di dalam kapal. Dan sampai kini belum ada warga yang dalam kondisi sakit saat ingin diberangkatkan.

Pemprovsu sendiri berkomitmen akan memprioritaskan pendidikan dan kelanjutan hidup semua warga Sumut yang dipulangkan dari Wamena. Bahkan sudah berkoordinasi dengan kepala daerah terkait agar memerhatikan pendidikan anak-anak Sumut ini selanjutnya, dengan cara menyiapkan anggaran di masing-masing APBD-nya. (prn)