29 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 4859

Bupati Dairi Tinjau Sejumlah Proyek APBD 2019, Eddy: Semua Proyek Harus Pasang Plang

RUDY SITANGGANG/SUMUT POS TINJAU:Bupati Dairi, Eddy KA Berutu (3 kiri) bersama DPRD meninjau sejumlah proyek yang didanai APBD TA 2019.
TINJAU:Bupati Dairi, Eddy KA Berutu (3 kiri) bersama DPRD meninjau sejumlah proyek yang didanai APBD TA 2019.
RUDY SITANGGANG/SUMUT POS

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu meminta agar seluruh proyek yang bersumber dari APBD diberi petunjuk berupa plang merek proyek.

“Hal itu dilakukan agar masyarakat mengetahui dan menilai pengerjaan proyek tersebut,”ujar Eddy saat meninjau sejumlah proyek yang sedang berlangsung, Kamis (10/10).

Dijelaskan bupati, dirinya melakukan peninjauan langsung ingin memastikan bagaimana progres, perkembangan pengerjaan proyek yang sedang berlangsung.

“Kita bukan dalam kapasitas melakukan pengawasan pekerjaan, namun ingin mengetahui sampai dimana progres pekerjaan yang dilakukan,” ujarnya.

Saat meninjau proyek, Bupati Eddy bersama Wakil Ketua DPRD Togar Pasaribu, anggota DPRD Nasib M Sihombing dan Markus Sinaga.

Rombongan bupati mengamati pekerjaan yang sedang berlangsung di beberapa titik pengerjaan, seperti proyek pengaspalan hotmix di ruas Jalan Kalang Simbara.

Pengerjaan pelebaran jalan sekaligus pemaritan di Jalan Empat Enam Sidikalang, pembangunan ruang kelas di SMP negeri 1 Sidikalang dan pembangunan gedung laboratorium di sekolah yayasan Metodisht, Sidikalang.

Bupati Eddy Keleng Ate mengaku, tidak menemukan hal-hal yang ganjil atau kurang dalam proses pengerjaannya.

Pada kesempatan itu, bupati juga mengkritik Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman, Jisler Lumban Batu yang memulai pekerjaan pelebaran jalan di seputaran Jalan Empat Enam pada bulan Oktober ini.

Kenapa tidak lebih awal? Tanya Bupati. Jisler beralasan, keterlambatan proses pekerjaan terjadi karena harus ada dulu kesepatan antara pemilik lahan dan bangunan. (rud/han)

Kejari Karo Musnahkan Barbut

MUSNAHKAN: Kajari Tebingtinggi Muhammad Novel SH didampingi Kepala BNNK Tebingtinggi, Kompol Bambang Rubianto ketika melakukan pemusnahan barang bukti. (SOPIAN/SUMUT POS)
Ilustrasi

KARO, SUMUTPOS.CO – Kejaksaan Negeri (Kejari) Karo melakukan pemusnahan barang bukti dari ratusan perkara dari tindak pidana narkotika dan tindak pidana umum yang telah berkekuatan hukum tetap (inkrah).

Pemusnahan barang bukti berupa ganja sebanyak 4.054 gram dan shabu seberap 199,93 gram serta barang bukti dari para tersangka tindak pidana umum berupa judi dadu dan toto gelap, dilakukan di halaman Kejari Karo, Kamis (10/10).

Kajari Karo, Gloria Sinuhaji melalui Kepala Seksi Pengelolaan Barang Bukti dan Barang Rampasan Kejari Karo, Mas Benny mengatakan, barang bukti yang dimusnahkan dari perkara sepanjang tahun 2019 yang telah inkrah.

Sebanyak 199,93 gram shabu yang dimusnahkan merupakan sitaan barang tindak pidana narkotika dari 133 perkara, sedangkan barang bukti ganja seberat 4.054 gram disita dari 22 perkara, serta 16 perkara dengan barang bukti judi jenis dadu dan toto gelap (Togel), serta barang bukti uang palsu.

“Pemusnahan barang bukti ini dari perkara sepanjang tahun 2019,” tegas Benny. Disebutkannya, pemusnahaan barang bukti yang dilakukan ini merupakan yang kedua kali di tahun 2019.

Pemusnahan barang bukti dihadiri Kasat Narkoba Polres Tanah Karo, AKP Sastrawan Tarigan, Kasat Reskrim AKP Putra Jani Purba, Kepala Dinas Kesehatan Karo, Irna Syafrina dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten Karo. Barang bukti shabu-shabu dimusnahkan dengan cara diblender dan ganja dimusnahkan dengan cara dibakar. (deo)

Panitia Reuni Akbar Smansa dan FKPPI Audiensi ke Idaham

ist AUDIENSI: Kepanitiaan Reuni Akbar Alumni Smansa Binjai beraudiensi dengan Wali Kota Binjai HM Idaham
AUDIENSI: Kepanitiaan Reuni Akbar Alumni Smansa Binjai beraudiensi dengan Wali Kota Binjai HM Idaham

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Unsur kepanitiaan reuni akbar alumni SMAN 1 beraudiensi ke Wali Kota Binjai HM Idaham, belum lama ini. Itu dilakukan terkait pemantapan rencana reuni Akbar yang bakal digelar 16 November 2019 mendatang.

Selain itu, juga menyampaikan bahwa Panitia Reuni Akbar Alumni SMAN 1 Binjai akan memakai Lapangan Merdeka sebagai lokasi acara.

Kedatangan Ketua Panitia Reuni Akbar Pranoto didampingi Letkol dr Darma Malem dan lainnya di Ruang Binjai Command Center.

Kepada Idaham, Pranoto melaporkan sejumlah kesiapan dan rangkaian kegiatan yang bakal dilaksanakan. Tujuan reuni, kata dia, untuk menghimpun seluruh alumni agar dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan Taman Belajar Smansa Binjai.

Menanggapi hal itu, Idaham menyambut positif. Bahkan Idaham juga menyatakan siap membantu dan memfasilitasi segala kebutuhan untuk kelancaran Reuni Akbar tersebut.

Dia berpesan, panitia dapat mengenai berbagai kegiatan yang kreatif. Sehingga para alumni yang hadir tidak merasa bosan dan betah di acara tersebut serta tujuan mengumpulkan dana pembangunan Taman Belajar Smansa Binjai dapat terwujud.

“Buat reuni yang berbeda dari biasanya, fikirkan ide-ide kreatif sehingga terbangun rasa kebersamaan. Tidak ada perbedaan dan yang terpenting terjalin kembali silaturahmi antara sesama alumni,” ujarnya.

Usai Panitia Reuni Akbar Smansa Binjai, Idaham menerima audiensi dari Pengurus Cabang FKPPI Binjai. Kedatangan mereka untuk melaporkan bahwa organisasi yang dipimpin Usmariadi di Kota Rambutan itu dalam rangka persiapan jelang pelantikan di Lapangan Merdeka Binjai pada 19 Oktober 2019 mendatang.

Diperkirakan 4 ribu massa memadati kegiatan pelantikan yang juga dirangkaikan dengan pelantikan Satgas Bela Negara. Bahkan, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dijadwalkan akan menghadiri kegiatan tersebut.

“Mewakili ketua, saya mengucapkan terima kasih kepada Pemko Binjai, terutama Walikota Binjai, yang telah membantu kami dalam memfasilitasi pelaksanaan pelantikan FKPPI mendatang,” ucap Wakil Ketua PC FKPPI Binjai, M Sazali. (ted/han)

Pemkab Langkat Gelar Sosialisasi, Gunakan Bahasa Indonesia yang Baik di Ruang Publik

IST CENDERAMATA: Sekda Langkat dr Indra Salahudin menerima cenderamata dari Kepala Balai Bahasa Sumatera Utara Maryanto, saat acara sosialisasi penggunaan bahasa.
CENDERAMATA: Sekda Langkat dr Indra Salahudin menerima cenderamata dari Kepala Balai Bahasa Sumatera Utara Maryanto, saat acara sosialisasi penggunaan bahasa.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Bupati Langkat Terbit Rencana PA melalui Sekdakab Langkat, dr H Indra Salahudin membuka sosialisasi dan koordinasi penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik, yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Sumatera Utara di Pemerintahan Kabupaten Langkat, bertempat di Gedung PKK Langkat, Stabat, Kamis (10/10) kemarin.

Kegiatan ini langsung dihadiri oleh Kepala Balai Bahasa Sumatera Utara, Maryanto didampingi oleh sejumlah stafnya. Sedangkan dari Pemkab Langkat sebagai peserta, turut hadir para kepala OPD terkait di jajaran Pemkab Langkat, serta para pemangku kepentingan dan undangan lainnya.

Sekda pada sambutannya mengucapkan terimakasih atas pelaksanaan kegiatan ini, sebab salah satu upaya menjaga bahasa Indonesia untuk dapat dipergunakan secara baik dan benar di ruang publik, seperti kantor, sekolah maupun tempat-tempat umum lainya.

“Semoga dengan kegiatan ini, kita semua termotivasi untuk terus menghidupi dan memasyarakatkan bahasa Indonesia secara baik dan benar, karena hal ini memang seharusnya menjadi tanggung jawab kita semua sebagai warga negara Indonesia,” sebutnya.

Sekda juga mengatakan, menjaga Bahasa Indonesia yang benar, juga peryataan tekad pemuda Indonesia yaitu yang tertulis dalam sumpah pemuda pada 28 oktober 1928 silam. Semoga pertemuan ini menjadi sebuah kekuatan , dalam menggelorakan dan menghidupkan semangat sumpah pemuda yang tahun ini telah berusai 91 tahun.

Sementara Maryanto, mengatakan, bahasa daerah merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang beragam suku dan budaya, harus tetap lestari sebagai ciri khas bangsa ini, namun bahasa Indonesia yang benar harus tetap diperkuat sebagai alat pemersatu bangsa.

“Marilah kita semua, mengambil peran dalam mengembangkan membina dan menjaga Bahasa Indonesia yang benar sesuai kamus besar Bahasa Indonesia, agar generasi berikutnya tetap memiliki kebanggan, kecintaan dan kepribadian sebagai bangsa,” terangnya.

Hal ini perlu dilakukan, sebab, terang Maryanto, saat ini bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat, sebagai dampak kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, yang penggunaanya semakin luas dalam beragam ranah pemakaian, baik secara lisan dan tulisan.

Oleh karena itu, kata Maryanto, kita memerlukan rujukan yang dapat dijadikan pedoman dan acuan berbagai kalangan penggunaan bahasa Indonesia yang benar, terutama dalam pemakaian bahasa tulis, agar penggunaan ejaan Bahasa Indonesia dapat sempurna.

Di kesempatan tersebut, Kepala Balai Bahasa Sumatera Utara memberikan cendaramata sebuah baju kepada Sekda dan Kadis Pendidikan Langkat Dr H Saiful Abdi. (bam/han)

Vivi Wakili Sumut Ikuti Miss Cosmoworld 2019

IST KUNJUNGAN: Vivi Wijaya (baju hitam) diterima Wali Kota Binjai HM Idaham dalam kunjungan meminta dukungan untuk mengikuti Miss Cosmoworld 2019 di Malaysia.
KUNJUNGAN: Vivi Wijaya (baju hitam) diterima Wali Kota Binjai HM Idaham dalam kunjungan meminta dukungan untuk mengikuti Miss Cosmoworld 2019 di Malaysia.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Runner Up Miss Grand Indonesia 2018, Vivi Wijaya terpilih sebagai salah satu finalis mewakili Sumatera Utara dalam ajang Miss Cosmoworld 2019 yang akan berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia.

Sebelum mengikuti ajang kecantikan tersebut, Vivi menyempatkan berkunjung ke kota asalnya, Binjai. Selanjutnya, meminta dukungan Wali Kota Binjai, HM Idaham, agar nantinya bisa hadir pada acara puncak di Hotel Saint Regis, Kuala Lumpur, Malaysia.

Menerima kunjungan Vivi, Idaham merasa bangga atas prestasi dan yang bisa mengharumkan Sumut khususnya Kota Binjai. “Pemerintah Kota Binjai siap membantu dan memfasilitasi Vivi. Pemko Binjai juga turut mendoakan agar Vivi dapat mempersembahkan yang terbaik buat Sumut,” ungkap Idaham saat menerima Vivi di Ruang Binjai Command Center, baru-baru ini.

Sebelum mengikuti Miss Cosmoworld, Vivi telah menorehkan keberhasilan meraih Runner Up Miss Grand Indonesia tahun 2018. “Di pemilihan Miss Cosmoworld mendatang, selain akan mengenalkan Sumut. Saya juga akan memperkenalkan Kota Binjai kepada para finalis yang berasal dari berbagai negara, agar banyak wisatawan asing datang ke Kota Binjai. Saya cukup terkesima melihat kemajuan Kota Binjai saat ini dibawah kepemimpinan Pak Idaham,” ujar Vivi. (ted/han)

Rapelan Gaji Guru Honorer se-Sumut Dibayar November

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gaji guru honorer SMA/SMK sederajat di Sumatera Utara (Sumut) ternyata dirapel per 6 bulan sekali. Pada tahun ini, hak seluruh pahlawan tanpa tanda jasa tersebut, akan dibayarkan November 2019 mendatang.

“Mekanisme pembayarannya memang per 6 bulan sekali. Kalau tahun ini, kemungkinan November baru akan dibayarkan. Kenaikan Rp90 ribu per jam tersebut, terhitung mulai Juli 2019 sampai Juni 2020,” ungkap Sekretaris Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Medan, Andi Yudhistira, Jumat (11/10).

Andi juga mengatakan, anggaran untuk gaji guru honorer senilai Rp90 ribu per jam sudah tertampung di APBD Sumut 2019. Untuk mekanisme pembayarannya, akan langsung ditransfer ke rekening masing-masing guru. “Iya, biasanya seperti itu. Jadi tidak lagi lewat rekening sekolah. Tahu sendirilah kalau lewat rekening sekolah, prosesnya akan lebih lama. Belum lagi menunggu persetujuan dari kepala sekolah, dan lain sebagainya,” jelasnya.

Begitupun, lanjutnya, perlu dilihat lagi nanti, apakah masih seperti itu mekanisme yang dilakukan tahun ini. Andi hanya kembali menegaskan, kalau semua guru honorer belum ada menerima gaji sesuai kenaikan berdasarkan kebijakan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah tersebut. “Memang belum, karena per 6 bulan, dirapel pencairannya. Tahun-tahun sebelumnya juga begitu. Kalau terhitung dari Juni 2019 kebijakan kenaikan Rp90 ribu per jam berlaku, maka November nanti baru akan dibayarkan,” katanya.

Sementara Anggota DPRD Sumut, Kuat Surbakti berharap, Pemprov Sumut melalui Dinas Pendidikan Sumut, menyegerakan pencairan gaji guru honorer SMA/SMK se-Sumut. Menurutnya, hak para pahlawan tanpa tanda jasa tersebut, jangan sampai diabaikan. Karena yang diterima juga belum sebanding dengan pengorbanan mereka. “Dan menurut hemat kami, nilai Rp90 ribu per jam itu masih tergolong kecil. Karena itu, jangan pula hal ini ditunda-tunda pembayarannya. Harus disegerakan oleh Dinas Pendidikan Sumut,” tegasnya.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, menambahkan, ke depan pihaknya juga akan mendorong gubernur untuk kembali menambah peningkatan gaji para guru honorer. “Tentu kami akan perjuangkan lagi kenaikan gaji guru-guru honorer ini. Karena melalui merekalah, ke depan negara ini punya generasi berkualitas. Satu hal lagi, kami berharap supaya 20 persen anggaran pendidikan dapat dilaksanakan secara maksimal,” jelas Kuat.

Kepala Dinas Pendidikan Sumut Arsyad Lubis, belum mau menjawab konfirmasi wartawan, hingga berita ini dimuat. Begitupun saat dilayangkan pesan singkat ke nomor telepon selularnya, dia enggan merespon. (prn/saz)

BMKG Prediksi Intensitas Hujan Masih Tinggi, Puncaknya Oktober hingga November

BANJIR Sejumlah pengendara melintasi ruas jalan Kota Medan yang tergenang banjir, baru-baru ini. Kota Medan memasuki musim penghujan, dan intensitas hujan tinggi bakal terjadi pada akhir Oktober hingga awal November mendatang.
BANJIR Sejumlah pengendara melintasi ruas jalan Kota Medan yang tergenang banjir, baru-baru ini. Kota Medan memasuki musim penghujan, dan intensitas hujan tinggi bakal terjadi pada akhir Oktober hingga awal November mendatang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Intensitas hujan yang sangat tinggi di Kota Medan akhir-akhir ini, membuat sejumlah kawasan kerap dilanda banjir. Tak hanya Kota Medan, curah hujan yang sangat tinggi juga terjadi di beberapa wilayah di Sumatera Utara (Sumut).

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Medan, saat ini Kota Medan dan sekitarnya memang sudah memasuki musim hujan. Tak hanya pada Oktober, curah hujan diprediksi masih akan terjadi hingga November mendatang.

“Saat ini Medan sudah memasuki masa tingginya curah hujan, dan hal ini masih akan terus berlanjut. Bahkan, menurut prediksi kami, curah hujan justru akan terjadi pada akhir Oktober hingga awal November nanti,” ungkap Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Kota Medan, Erida, Jumat (11/10).

Menurut Erida, meski demikian, curah hujan yang tinggi itu tidak terjadi di seluruh wilayah Sumut. “Hampir seluruh kabupaten kota di Sumut memang sudah memasuki musim hujan, tapi tidak semua kawasan dengan intensitas hujan tinggi. Tapi untuk Medan dan sekitarnya, curah hujannya memang cukup tinggi,” bebernya.

Dia juga menjelaskan, untuk Kota Medan dan sekitarnya, curah hujan akan dominan terjadi pada sore hingga malam hari. “Curah hujan dominan akan terjadi dari sore hingga malam. Tapi bukan tertutup kemungkinan akan terjadi hujan pada pagi dan siang hari,” pungkas Erida. (map/saz)

Dinas PU Fokus Perbaikan Drainase

BANJIR Sejumlah pengendara melintasi ruas jalan Kota Medan yang tergenang banjir, baru-baru ini. Kota Medan memasuki musim penghujan, dan intensitas hujan tinggi bakal terjadi pada akhir Oktober hingga awal November mendatang.
BANJIR Sejumlah pengendara melintasi ruas jalan Kota Medan yang tergenang banjir, baru-baru ini. Kota Medan memasuki musim penghujan, dan intensitas hujan tinggi bakal terjadi pada akhir Oktober hingga awal November mendatang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kondisi sejumlah wilayah di Kota Medan yang tergenang air akibat curah hujan tinggi, membuat sejumlah pihak menjadikan buruknya fungsi drainase sebagai ‘kambing hitam’. Fungsi drainase yang buruk, disebut-sebut sebagai satu penyebab utama terjadinya banjir.

Akibat tidak berfungsinya drainase sebagai jalur penyaluran debit air saat curah hujan tinggi, membuat sejumlah ruas jalan tergenang. Tak sedikit pula rumah-rumah warga ikut terendam banjir.

Berbagai pihak, termasuk anggota DPRD Medan, pun menuding ketidakseriusan Pemko Medan dalam menangani masalah banjir, dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) sebagai OPD yang paling bertanggung jawab, disebut tidak fokus, bahkan gagal dalam melakukan normalisasi fungsi drainase.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas PU Kota Medan, Isa Anshari menjelaskan, pihaknya hingga saat ini masih terus melakukan normalisasi drainase.

“Hingga saat ini, upaya kami dalam melakukan normalisasi (drainase) terus dilakukan,” ungkap Isa, Jumat (11/10).

Sebelumnya, Isa juga mengatakan, pihaknya terus melakukan normalisasi drainase dari waktu ke waktu secara rutin di seluruh wilayah Kota Medan. Namun dalam musim hujan yang terjadi saat ini, fungsi drainase terbukti tidak berjalan dengan baik, hingga tidak dapat mengalirkan debit air yang tinggi.

Menanggapi hal itu, Isa mengatakan, pihaknya masih terus melaksanakan perbaikan drainase dan melakukan konektivitas saluran air. “Iya, tapi sampai saat ini kan kami masih terus melaksanakan perbaikan drainase dan konektivitas saluran air. Ini akan terus dilakukan, satu per satu drainase akan terus diperbaiki, hingga bisa mengalirkan air dengan baik,” jelasnya.

Namun demikian, lanjutnya, Dinas PU Kota Medan berharap, agar masyarakat juga mau meningkatkan kesadarannya, untuk tidak membuang sampah sembarangan, supaya tidak menutup fungsi drainase itu sendiri. “Itu yang kami harapkan. Karena sekalipun drainase diperbaiki, kalau budaya membuang sampah (sembarangan) itu belum bisa juga diubah, maka percuma saja jadinya,” tutur Isa.

Untuk itu, Isa turut mengimbau warga Kota Medan agar tidak lagi membuang sampah sembarangan, khususnya membuang sampah ke lokasi-lokasi saluran air, seperti drainase hingga sungai. “Kami juga mengimbau agar warga bukan hanya tidak membuang sampah sembarangan, tapi juga turut berperan aktif dengan ikut membersihkan saluran (air) yang ada di depan rumahnya masing-masing,” harapnya. (map/saz)

Wali Kota Ichikawa Bakal Berkunjung, Promosikan Kota Medan dengan Wisata Sejarah

istimewa/sumut pos RAPAT: Badan Hakda Kota Medan saat menggelar Rapat Persiapan Penerimaan Wali Kota Ichikawa di Balai Kota Medan, Jumat (11/10).
RAPAT: Badan Hakda Kota Medan saat menggelar Rapat Persiapan Penerimaan Wali Kota Ichikawa di Balai Kota Medan, Jumat (11/10).
Istimewa/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam rangka menyambut kedatangan Wali Kota Ichikawa Jepang bersama sejumlah delegasi DPRD Ichikawa ke Kota Medan, Pemko Medan melalui Badan Hubungan Kerja Sama Kota dan Daerah (Hakda) Kota Medan, menggelar Rapat Persiapan Penerimaan di Balai Kota Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis, Jumat (11/10).

Rapat ini digelar untuk membahas persiapan yang dilakukan, termasuk mempersiapkan kebutuhan rombongan selama melakukan lawatan di Ibukota Provinsi Sumut ini.

Rapat dipimpin Wali Kota Medan HT Dzulmi Eldin, diwakili Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Kota Medan Khairul Syahnan. Melalui rapat ini, diharapkan seluruh unsur terkait dapat saling berkomunikasi dan berkoordinasi terkait berbagai hal yang diperlukan rombongan Wali Kota Ichikawa. Dijadwalkan, seluruh rombongan akan berkunjung selama 5 hari sejak 6-10 November 2019 mendatang.

Syahnan mengatakan, selain berkunjung ke Balai Kota Medan, rombongan Wali Kota Ichikawa juga akan mendatangi sejumlah ikon wisata Kota Medan. Untuk itu, dia berpesan kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, agar dapat memepersiapkan segala kebutuhan secara rinci dan detail. Sebab, hal ini menyangkut nama baik Pemko Medan di mata negara yang menjadi sister city Kota Medan.

“Saya berharap kita semua dapat menjaga komunikasi dan koordinasi agar pada penyambutan nanti dapat berjalan lancar tanpa kekurangan satu apapun. Terlebih hal ini menyangkut nama baik Pemko Medan sebagai tuan rumah. Untuk itu, seluruh OPD terkait harus mengetahui dan memahami tuposkinya masing-masing,” tutur Syahnan.

Selanjutnya, dalam rapat yang diikuti perwakilan sejumlah OPD, di antaranya Dinas Pariwisata, Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Kominfo, serta Bagian Humas tersebut, Syahnan menekankan, kedatangan Wali Kota Ichikawa menjadi kesempatan baik untuk memperkenalkan Kota Medan hingga semakin dikenal di mancanegara. “Kunjungan ini menjadi kesempatan baik bagi kita mempromosikan medan yang dikenal dengan berbagai wisata sejarahnya.

Kita berharap nantinya Wali Kota Ichikawa dapat mereferensikan Medan sebagai kota tujuan wisata bagi warga Jepang. Dengan demikian, akan semakin banyak wisatawan datang berkunjung dan berdampak pada meningkatnya sektor pariwisata Medan, yang berimplikasi pada meningkatnya pendapatan asli daerah (PAD),” harapnya. (map/saz)

Jembatan Alternatif Desa Seibaharu Putus

fachril/sumut pos AMBRUK: Kondisi jembatan alternatif Desa Seibaharu, Hamparanperak, yang ambruk diterjang banjir.
AMBRUK: Kondisi jembatan alternatif Desa Seibaharu, Hamparanperak, yang ambruk diterjang banjir.
Fachril/sumut pos

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Sejak 2 hari ini, jembatan alternatif di Desa Seibaharu, Kecamatan Hamparanperak, putus. Akibatnya, akses masyarakat dari dan menuju desa tersebut cukup terganggu.

Tokoh masyarakat Hamparanperak, OK Hatta, Jumat (11/10), mengatakan, jembatan alternatif itu dibangun masyarakat dengan dana swadaya. Jembatan itu putus, akibat dihantam tumpukan bambu yang melintas di Sungai Belawann

“Sejak jembatan itu putus, akses lintas masyarakat terganggu. Sehingga, anak sekolah dan pedagang kesulitan melintas baik menuju Hamparanperak, maupun kembali ke Desa Seibaharu. Untuk sementara, masyarakat harus menyeberang dengan jembatan yang dibuat pihak swasta. Dan setiap melintas, masyarakat dimintai biaya,” ungkap Hatta.

Hatta juga mengatakan, jembatan alternatif itu dibangun, karena jembatan utama yang dalam tahap pembangunan menggunakan Dana APBD, belum juga rampung. Ditengarai, pembangunan jembatan utama yang bakal dibuat permanen itu, dilaksanakan dalam 2 kali tender. Akibatnya, jembatan itu tidak kunjung tuntas dan pembangunannya terkesan lambat. “Dulu di 2017 ditender, dikerjakan pada akhir 2018. Pada tender kedua 2018, dikerjakan 2019. Saat ini, jembatan utama itu sedang dibangun, tapi belum juga tuntas. Makanya, kemarin masyarakat membuat jembatan alternatif,” bebernya.

Pria yang aktif di lembaga perekonomian ini, menegaskan, proyek yang sedang berjalan tidak mempedulikan akses masyarakat. Sebab, jembatan alternatif tidak dibangun, sehingga masyarakat harus membangun sendiri jembatan alternatif dengan dana swadaya. “Sekarang ini, jembatan sudah putus. Tapi, pihak desa atau kecamatan tidak ada yang turun. Kasihan masyarakat harus menyeberang dengan membayar. Bahkan, anak sekolah terganggu akibat jembatan ini putus,” kesal Hatta.

Hatta berharap, Pemkab Deliserdang harus peka dengan masalah yang terjadi di Hamparanperak. Meskipun jauh dari pusat kota, Hamparanperak perlu pemerataan pembangunan, demi kesejahteraan masyarakat.

Terpisah, Sekretaris Kecamatan Hamparanperak, Agus mengaku, belum tahu jembatan alternatif Desa Seibaharu putus. Dia mengatakan, akan melakukan pengecekan dengan kepala desa. “Saya belum tahu, karena tidak ada laporan ke saya,” pungkasnya. (fac/saz)