28 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 4871

Polisi Tembak Istri lalu Bunuh Diri, Kasusnya Gugur Secara Hukum

Foto Aiptu Pariadi dan istri, semasa hidup. istimewa
Foto Aiptu Pariadi dan istri, semasa hidup. istimewa

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hingga kini, Polda Sumut masih menyelidiki kematian Aiptu Pariadi. Personel Polres Sergai itu diduga membunuh istrinya, Fitri Handayani. Setelah itu, ia mengakhiri nyawanya sendiri dengan senjata api.

Kasubbid Penmas Humas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan mengatakan, setelah menerima laporan adanya kasus tersebut pihaknya langsung melakukan penyelidikan.

Tim dari Polda Sumut telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah Aiptu Pariadi, Dusun VI Desa Lidah Tanah, Kecamatan Perbaungan, Sergai.

“Masih kita kumpulkan bukti-bukti maupun keterangan dari keluarga maupun masyarakat, untuk mencari tahu penyebab latar belakang kejadian itu,” ujar MP Nainggolan kepada wartawan, kemarin.

Disebutkan dia, sejumlah saksi sudah diperiksa dalam kasus tersebut. Namun informasi yang didapat masih seputar kabar pasangan itu cekcok sejak tiga hari sebelum kejadian.

“Motifnya yang jelas kan tidak kita ketahui dari kedua kor ban karena keduanya kan tewas,” ucap MP Nainggolan.

Menurutnya, secara hukum kasus ini telah gugur. Alasannya, pelaku penembakan juga meninggal dunia.

“Gugur secara hukum, pelaku yang menembak bunuh diri,” cetus dia.

Lebih lanjut ia mengatakan, diimbau kepada seluruh anggota Polri khususnya di Polda Sumut agar lebih berhati-hati bila memegang senjata api.

“Kita tetap selalu ada melakukan pemeriksaan terhadap anggota yang memiliki senjata api, dan kita juga mengimbau agar lebih hati-hati,” sebutnya.

Sebelumnya, Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan, pihaknya masih melakukan dan memintai keterangan dari berbagai saksi, termasuk anak korban.

“Sebelum peristiwa itu terjadi, menurut anaknya sudah tiga hari enggak cakapan antara korban dan pelaku yang merupakan pasangan suami istri,” katanya.

Agus juga mengatakan, peristiwa ini menjadi pelajaran bagi setiap personel Polda Sumut.

“Mengingat tekanan pekerjaan dan masalah setiap orang berbeda-beda. Anggota juga manusia. Jangankan pistol, kalau sudah niat, semua bisa jadi alat,” ucapnya.

Sebagaimana diketahui, Aiptu Pariadi menembak mati istrinya, Fitri Handayani, sebelum akhirnya menembak kepalanya sendiri. Peristiwa itu terjadi di rumah mereka, pada Sabtu (5/10) sekitar pukul 23.00 WIB.(ris/ala)

Disetubuhi Sejak Kelas 6 SD, Siswi SMP Melahirkan Anak Ayahnya

BAMBANG/SUMUT POS DIRAWAT: Korban masih dirawat di salah satu rumah sakit di Stabat setelah menjalani operasi caesar. Bayi yang dikandung korban meninggal dunia karena prematur.
DIRAWAT: Korban masih dirawat di salah satu rumah sakit di Stabat setelah menjalani operasi caesar. Bayi yang dikandung korban meninggal dunia karena prematur.
BAMBANG/SUMUT POS

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Sebut saja Dahlia. Remaja 14 tahun ini menangis saat mengaku sudah dihamili ayah kandungnya. Bahkan, perbuatan menjijikkan itu sudah dilakukan ayahnya sejak korban masih duduk di bangku kelas 6 SD. Duh!

SAAT ini warga Dusun Puji Sari, Desa Sei Bamban, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat ini sudah melahirkan. Namun sayang, anak biologis ayahnya itu prematur dan meninggal dunia.

Bibi korban yang sempat ditemui mengaku, terbongkarnya kasus ini berawal dari perubahan tubuh korban. Selain itu, Dahlia yang kini duduk di bangku kelas 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP), diketahui mengandung.

“Awalnya kami curiga, tubuhnya kok mengalami perubahan. Keluarga pun membawa Dahlia pergi ke bidan desa untuk memastikan kecurigaan tersebut. Dari hasil pemeriksaan bidan, diketahui seperti ada bayi di dalam perut Dahlia,” kata bibi korban yang namanya enggan dicantumkan, Selasa (8/10).

Untuk memastikan apa isi perut Dahlia, papar dia, bidan pun menyarankan keluarganya pergi USG. Keluarga Dahlia mengambil inisiatif untuk memeriksakannya ke bidan lain.

Saat diperiksa dengan bidan yang kedua, Dahlia dinyatakan positif hamil. Saat ditanya siapa yang menghamilinya, di hadapan bidan dan ibunya, Dahlia mengaku bahwa ayahnya yang sudah mencabulinya selama ini.

“Nangis dia pas bilang itu sama mamaknya. Katanya, dia selalu diancam sama bapaknya setiap kali mau dicabuli bang,” beber bibi korban di salah satu RS di Stabat.

Bibi korban menambahkan, Dahlia selalu dicabuli pada sore hari saat adik lelakinya pergi bermain. Dahlia mengaku, bahwa dirinya berulangkali dicabuli ayahnya sejak kelas 6 SD.

“Semalam sakit perutnya. Pas di rumah sakit, kata dokter ketubannya dah kering dan anaknya pun sungsang bang. Jadi dokter nyarankan untuk (operasi) caesar. Nggak lama setelah dikeluarkan, anaknya pun meninggal,” ketus bibi korban.

Diketahui, ayah dan ibu korban sudah lama tinggal tak serumah lantaran persoalan ekonomi. Selama itu, korban dan adik lelakinya tinggal dengan ayahnya.

Sejak itu lah korban selalu dicabuli ayahnya hinga berulangkali dan menyebabkan dirinya hamil.

“Kata mamaknya, waktu dia umur 8 tahun juga sempat mau dicabuli pas dia mandi bang. Sudah ditelentangkannya pun Dahlia waktu itu, sukur lah ketahuan sama mamaknya,” lanjut bibinya.

Keluarga dari ibu korban berharap agar pelaku segera ditangkap dan dapat dihukum seberat-beratnya. Rencananya, keluarga korban segera buat laporan ke Polres Langkat.

“Dari bulan April kemarin bapaknya merantau ke Pekanbaru. Kalau bisa dihukum mati aja itu bang,” pungkas bibi korban.

Kepada awak media, pihak rumah sakit tempat korban dirawat membenarkan bahwa Dahlia dioperasi caesar, Jumat (4/10) malam.

“Anaknya meninggal lantaran air ketubannya sudah kering waktu sampai disini. Disamping itu, posisi bayinya juga sung sang, makanya kita sarankan untuk caesar bang,” beber petugas rumah sakit yang sedang piket.

Terpisah, Kanit PPA Ipda Eko Budi Pranoto membenarkan adanya laporan tersebut. “Iya bang,” kata Ipda Eko melalui pesan WhatsApp.

Eko Budi Pranoto memaparkan, laporan diterima pihak Kepolisian kemarin. Tapi korban dan saksi belum sempat di BAP (Berita Acara Pemeriksaan), karena pelapor minta ijin pulang.

“Di rumahnya akan ada tahlilan. Jadi tadi siang baru kita lakukan BAP dan baru pelapor saja yang kita mintai keterangan. Itupun anaknya (korban) masih lemah,” kata Eko.

“Dari pengakuan korban, benar ayah kandungnya yang melakukan. Sebelum kejadian ibu dan ayah korban sudah pisah. Sedangkan, anaknya (korban) tinggal sama ayahnya. Sementara itu infonya bang,” tegasnya.(bam/ala)

Chongqing Three Gorges Bank Cup, Indonesia Hadapi Arab Saudi di Laga Awal

net BERAT: Timnas U-22 menghadapi lawan berat di Chongqing Three Gorges Bank Cup.
BERAT: Timnas U-22 menghadapi lawan berat di Chongqing Three Gorges Bank Cup.

Timnas U-22 Indonesia akan memulai kiprahnya dalam turnamen bertajuk Chongqing Three Gorges Bank Cup International Football Championship dengan menghadapi Arab Saudi U-22 di Pai Stadium, Wanzhou, Chongqing, Rabu (9/10) besok.

Chongqing Three Gorges Bank Cup International Football Championship akan diselenggarakan pada 9-13 Oktober 2019. Bagi Timnas U-22 Indonesia, turnamen persahabatan kali ini menjadi bagian dari persiapan menuju SEA Games 2019.

Turnamen tersebut akan diikuti oleh empat tim. Selain Timnas U-22 Indonesia, tim kontestan lainnya adalah Timnas U-22 China selaku tuan rumah, Timnas U-22 Arab Saudi, dan Timnas U-22 Yordania.

Dalam laga pertama, Timnas U-22 Indonesia akan berhadapan dengan Timnas U-22 Arab Saudi. Kemudian dua hari berselang, Timnas U-22 Indonesia akan menghadapi Timnas U-22 China. Terakhir menghadapi Timnas U-22 Yordania.

Pelatih Timnas U-22 Indonesia, Indra Sjafri, menyambut antusias turnamen yang akan diikuti anak-anak asuhnya. “Saya rasa ini sangat cocok untuk tim. Karena, kami memang butuh uji coba internasional,” kata Indra Sjafri.

“Saya pikir kami harus uji coba dengan tim-tim yang kuat. Mereka saya pikir bisa jadi lawan yang pas,” tambahnya.

Diharapkan, dari turnamen ini bisa diketahui sisi yang perlu dievaluasi sebelum tampil di SEA Games. “Supaya nanti evaluasinya tepat, sebelum kami bermain di SEA Games,” ucap Indra.

“Semua itu untuk melihat bagaimana pemain-pemain bermain pada level yang cukup tinggi. Sehingga pada saat SEA Games, kami bisa bersaing dan mencapai target yang ingin dicapai,” pungkasnya. (bbs/dek)

Semen Padang Liburkan Pemain

Pelatih Semen Padang, Eduardo Almeida
Pelatih Semen Padang, Eduardo Almeida

SUMUTPOS.CO – Semen Padang FC memberi waktu libur untuk para pemainnya. Mereka meliburkan pemainnya usai melakoni dua laga tandang di Liga 1 2019.

“Pemain diliburkan sepulang dari laga tandang menghadapi Perseru Badak Lampung dan kembali latihan,” ujar Media Officer Semen Padang Roni Putra, Senin (7/10).

Ia mengatakan walau pemain libur, pelatih kepala tetap memberikan tanggung jawab kepada pemain untuk menjaga kondisi fisik mereka.

Menurut dia, pemberian waktu libur ini sebagai bentuk apresiasi kepada pemain yang berhasil memenangkan pertandingan di kandang Perseru Badak Lampung 0-1.

Sebelumnya pelatih kepala Semen Padang FC Eduardo Almeida mengatakan hasil dua laga tandang ini sesuai dengan target tim yang ingin meneruskan tren positif di setiap laga.

“Hasil ini jelas sesuai dengan target kita. Tekad semua pemain untuk terus mendapatkan poin berbuah manis. Kami tentunya ingin meneruskan tren positif ini,” tambahnya.

Kemenangan ini juga memperpanjang rentetan hasil positif Semen Padang FC dalam empat laga sejak pelatih asal Portugal itu bergabung dengan tim “Kabau Sirah”.

Semen Padang berhasil mengumpulkan delapan poin dari empat laga. Dua laga berhasil dimenangkan, yakni menghadapi PSM Makassar 1-0 di kandang dan menang 0-1 di kandang Perseru Badak Lampung.

Sementara dua hasil imbang didapatkan ketika bertandang ke Persib Bandung dan PS Tira Persikabo. Selanjutnya Semen Padang akan melakoni partai tunda menghadapi Persija, Rabu (16/10) mendatang. (bbs/dek)

Egy Tak Dipanggil Timnas Senior, Media Thailand Bingung

Egy Maulana Vikri
Egy Maulana Vikri

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Tim Nasional Indonesia yang sedang berjuang di Kualifikasi Piala Dunia 2022, tidak memanggil Egy Maulana Vikri. Situasi ini membuat media Thailand, Siamsport, turut bingung.

Saat ini Timnas Senior tengah bersiap untuk menghadapai Uni Emirat Arab (UEA) dalam lanjutan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022, 10 Oktober mendatang. Menghadapi laga itu, pelatih Simon McMenemy telah memanggil 25 pemain.

Menariknya, dari 25 nama ada dua pemain yang berkiprah di luar negeri, yakni Yanto Basna (Sukhothai FC) dan Saddil Ramdani (Pahang FA). Sayang, tak ada nama Egy yang notabene kini sedang merumput bersama Lechia Gdansk di kompetisi kasta tertinggi Liga Polandia.

Egy pun saat ini masuk ke dalam skuat Timnas Indonesia U-23 asuhan Indra Sjafri. Pemuda asal Medan itu bakal dipersiapkan untuk ajang SEA Games 2019 di Manila, Filipina.

”Pelatih asal Skotlandia (Simon McMenemy) telah mengumumkan 25 pemain. Sebagian besar dari mereka sama dari dua pertandingan pertama,” demikian pernyataan resmi Siamsport.

”Menariknya, di kepelatihan Simon McMenemy, masih tanpa bintang Indonesia yang sedang bersinar, Egy Maulana (19 tahun), yang telah bermain di liga papan atas Polandia bersama Lechia Gdansk,” imbuhnya.

Terlepas dari pemberitaan tersebut, Indonesia dituntut menang saat lawan UEA demi menjaga peluang lolos ke fase selanjutnya. Sebab, Evan Dimas dan kolega sudah kalah dalam dua laga awal di kandang.

Indonesia pun berada di dasar klasemen Grup G dengan nol poin. Pasukan Garuda tertinggal empat angka dari Thailand yang berada di puncak. (bbs/dek)

Pertandingan di Pindahkan ke Deliserdang, Lubukpakam Siap

triadi wibowo/sumut pos LATIHAN: Pemain PSMS Medan berlatih di Stadion Teladan Medan, belum lama ini.

SUMUTPOS.CO – Dua pertandingan PSMS Medan di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubukpakam, Deliserdang, siap digelar. Pasalnya, semua pendukung pertandingan sudah standby.

PSMS Medan akan melakoni dua pertandingan kandang di Lubukpakam. Ayam Kinantan akan menjamu Aceh Babel United dan Persiraja di markas PSDS Deliserdang tersebut.

Seyogianya dua pertandingan itu digelar di Teladan. Namun karena tidak mendapat izin dari kepolisian, venue pertandingan terpaksa dipindahkan ke Lubukpakam.

Keadaan ini membuat Panpel PSMS harus mengurus semuanya ke Lubukpakam. “Semua sudah kita urus. Soal izin dari kepolisian, kita sudah mengajukan ke Polres Deliserdang. Mereka sedang memproses,” ujar Sekrekaris Umum PSMS, Julius Raja kepada Sumut Pos, Senin (7/10).

Manajemen PSMS juga sudah mengajukan surat pemberitahuan ke PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) soal pemindahan venue pertandingan. Dan, PT LIB sudah memberikan izin. “PT LIB juga sudah setuju bahwa dua laga kandang PSMS dipindahkan ke Lubukpakam,” paparnya.

Untuk memastikan kesiapan, manajemen PSMS akan meninjau Stadion Baharoeddin Siregar pada Selasa (8/10) hari ini. Mereka akan melihat bagaimana kondisi stadion tersebut dan apa yang perlu dibenahi. “Kalau ada yang kurang, akan kita benahi,” paparnya.

Manajemen Ayam Kinantan juga akan melakukan koordinasi dengan pengelola stadion. “Kita juga akan melakukan rapat koordinasi dengan pihak kepolisian di sana. Termasuk juga dengan pengelola stadion soal perangkat lainnya seperti anak gawang dan lainnya,” tambahnya.

Pria yang akrab dipanggil King ini mengakui, pemindahan lokasi pertandingan ini memang merugikan PSMS. Selian biaya pengeluaran semakin besar, jumlah penonton juga diprediksi bakal berkurang.

“Jumlah penonton pasti akan berkurang. Tapi mau bagaimana lagi. Inilah resikonya, karena di Medan kita tidak mendapat izin,” sebutnya.

Untuk itu, King belum bisa memastikan jumlah tiket yang akan dicetak. Mereka akan terlebih dulu melakukan rapat. “Kita akan rapatkan berapa jumlah tiket yang dicetak,” pungkasnya. (dek)

Harga Komoditi Pangan Turun dan Stabil, Pedagang Keluhkan Sepi Pembeli

KOMODITAS: Berbagai komoditas yang dijual di Pusat Pasar Medan. Saat ini, harga berbagai komoditas telah turun karena supply yang tersedia.
KOMODITAS: Berbagai komoditas yang dijual di Pusat Pasar Medan. Saat ini, harga berbagai komoditas telah turun karena supply yang tersedia.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pedagang Pusat Pasar di Kota Medan mengeluhkan sepinya pembeli, padahal sejumlah harga komoditi pangan telah stabil. Biasanya, saat harga telah turun dan stabil, masyarakat condong berbelanja lebih banyak dari biasanya.

Pedagang di Pusat Pasar Kota Medan, Ros Tarigan mengatakan stok komoditas yang dimilikinya cukup banyak bila dibandingkan beberapa minggu yang lalu.

“Harga ada yang turun dan stabil. Tapi, ini lah pembeli sepi beberapa belakangan ini,” ungkapnya, Senin (7/10).

Ros menjelaskan cabai merah sudah turun harganya sekarang Rp40.000 per kg, sebelumnya sempat Rp60.000 ke atas. ”Bawang merah pun harganya sudah merosot sekali Rp16.000 per kg, biasanya Rp32.000 ya. Apalagi tomat hanya Rp6.000 per kg,” ungkap Ros.

Ros mengungkapkan harga komoditas lainnya yang turun seperti cabai hijau Rp30.000 per kg biasanya lebih dari itu. Cabai rawit (kecil) Rp32.000 per kg. “Sabtu lalu lah sempat naik Rp8.000 untuk cabai merah tapi hari ini harga kembali stabil lagi,” jelasnya.

Sementara itu untuk harga sayur yang cukup mahal hari ini harga sayur brokoli yakni rp 15.000 per kg biasanya Rp 10.000. Menurut Ros lantaran mahal biasanya melihat kondisi bagus tidaknya hasil sayur yang ditanam.

“Sayur yang lain seperti sawi putih masih bisanya Rp 5.000 per kg, sayur kol Rp4.000 per kg,” jelas Ros.

Hal yang sama diungkapkan oleh Apuk, salah seorang pedagang bahan pokok di Pusat Pasar Kota Medan harga seperti beras, minyak goreng dan gula putih tidak ada kenaikan. Namun daya beli masyarakat lesu.

“Sepi lah, lihat lah pembeli saja sepi kan. Padahal harga-harga stabil seperti beras di kisaran Rp10.000 sampai Rp 11.000 per kg. Gula putih Rp 13.000 per kg, minyak goreng kemasan 2 liter Rp 25.000,” tutur Apuk.

Sementara itu, Pengamat Ekonomi dari UINSU, Benjamin Gunawan mengatakan turunnya daya beli masyarakat saat ini bukan karena supply barang sedikit, melainkan sebalinya.

“Ya, saat ini memang trennya menurun, tetapi ini dampak dari perang dagang yang mengakibatkan harga berbagai komoditas turun. Tapi, ini bukan hanya terjadi di Indonesia saja,” ujarnya.

Dijelaskannya, penurunan harga saat ini bukan dikarenakan daya beli turun karena kurangnya permintaan, tetapi karena lebih membaiknya sisi pasokan. Bila penurunan harga ini dikarenakan permintaan yang berkurang maka ini yang wajib diwaspadai.

“Indikasi munculnya krisis sudah ada. Dan penanganannya harus ektra,” tutupnya. (gus/ram)

Tumpang Tindih Peserta JKN, Defisit BPJS Makin Parah

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan dana cadangan sebesar Rp10 triliun mengatasi defisit yang dialami BPJS Kesehatan. Dana cadangan ini untuk membayar iuran peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari kelompok Penerima Bantuan Iuran (PBI) pusat dan daerah.

Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengatakan, dana cadangan ini sebagai solusi jangka pendek defisit. “(Jumlah dana cadangan, Red) Itu tergantung peraturan presiden. Bulan Oktober, bisa Rp 7-8 triliun, ada (bantuan, Red) pemda Rp 2-3 triliun,” ungkap Wamenkeu Mardiasmo di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Senin (7/10).

Ia mengatakan, defisit keuangan BPJS Kesehatan terjadi karena adanya tumpang tindih kepesertaan JKN kategori Peserta Bukan Penerima Upah peserta JKN untuk informal dan mandiri kurang lebih 32 juta orang.

Bleeding peserta JKN ini membuat BPJS Kesehatan desifit dengan proyeksi Rp 32 triliun sampai akhir 2019. Defisit naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp18,3 triliun.

“Ini yang membuat ini (BPJS Kesehatan, Red) berdarah-darah atau bleeding. Lainnya tidak membuat bleeding,” ujar dia.

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris menyebut defisit yang dialami BPJS akan terus membengkak jika iuran JKN tidak disesuaikan. Di 2024, defisit diperkirakan mencapai Rp77 triliun.

“Tahun ini proyeksi defisit Rp32 triliun. Defisit Naik dari tahun 2018 sebesar Rp18,3 triliun,” kata Fachmi.

BPJS Kesehatan juga akan menaikkan iuran pada 1 Januari 2020 tidak berat. Pasalnya, besarnya iuran tersebut setara dengan mencicil Rp 5.000 per hari.

Kementerian Keuangan mengusulkan penyesuaian iuran BPJS Kesehatan pada awal tahun depan untuk kelompok PBI (Penerima Bantuan Iuran) menjadi Rp 42.000 per bulan per jiwa. Sedangkan untuk kelompok mandiri pada kelas I Rp 160.000 per bulan per jiwa, kelas II Rp 120.000 per bulan per jiwa, dan kelas III Rp 42.000 per bulan per jiwa.

“Iuran naik dua kali lipat? Narasinya tidak begitu, untuk nonformal itu sama dengan kurang lebih Rp 5.000 per hari untuk dana pemeliharaan kesehatan,” kata Fachmi. (jpc/ram)

Indonesia Masuk 5G Pada 2023

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Banyak negara di Asia Tenggara telah bersiap menyongsong 5G. Lantas bagaimana Indonesia?

Sayangnya kita harus bersabar, karena jaringan generasi kelima ini belum akan hadir di Indonesia dalam waktu dekat. Setidaknya itu berdasarkan hitung-hitungan dari Cisco.

“Kemungkinan Indonesia baru bisa 2023, makin meluas pada 2025,” ujar Dharmesh Malholtra, Managing Director and Service Provider Cisco ASEAN saat menyampaikan hasil riset bertajuk 5G in ASEAN: Reigniting Growth in Enterprise and Consumer Markets, Jakarta, Senin (7/10).

Salah satu yang membuat Indonesia tertinggal dari negara tetangga adalah persoalan spektrum. Sejauh ini pemerintah belum mengalokasikan spektrum mana yang akan digunakan untuk menggelar 5G di Tanah Air.

Kondisi ini berbeda dengan di Singapura atau Thailand. Pemerintah di sana dan pelaku industri telekomunikasi telah duduk bersama untuk membahas spektrum yang digunakan untuk 5G.

“Singapura akan melepas spektum untuk 5G dalam 4-6 bulan ke depan. Sementara Thailand, akhir tahun ini spektrum akan dilepaskan,” terang Dharmesh.

Dia lantas menyarankan pemerintah dan operator telekomunikasi Indonesia mulai membahas alokasi spektrum dalam 6-12 bulan ke depan. Bila mencapai titik sepakat, selanjutnya baru menggeber infrastrukur.

Sayangnya hal tersebut tidak bisa cepat. Pasalnya butuh waktu dalam proses persiapan dan pembangunannya.

“Pembahasan infrastruktur bisa 12 bulan. Jadi kira-kira 5G di Indonesia pada 2023,” pungkas Dharmesh. (dtc/ram)

PSGC 2-0 PSMS, Peluang Berat

istimewa KALAH: Pemain PSMS Medan saat melawan PSGC, Senin (7/10) di Stadion Galuh Ciamis, Jawa Barat.
KALAH: Pemain PSMS Medan saat melawan PSGC, Senin (7/10) di Stadion Galuh Ciamis, Jawa Barat.

PELUANG PSMS Medan untuk lolos ke babak delapan besar Liga 2 musim 2019 kembali menipis. Hal itu terjadi setelah Ayam Kinantan secara mengejutkan dikalahkan PSGC Ciamis dengan skor 0-2 di Stadion Galuh, Ciamis, Senin (7/10) soren

PSMS menghadapi laga ini tanpa kekuatan penuh. Legimin Raharjo, Ilham Fathoni dan Renggur absen karena cedera. Sedangkan Natanael Siringo-ringo dipanggil Timnas U-22. Absennya empat pemain ini mempengaruhi permainan Ayam Kinantan.

Mereka sulit mengembangkan permainan. Sedangkan PSGC yang berjuang dari zona degradasi, justru tampil lebih baik. Mereka menggempur pertahanan PSMS.

PSGC membuka keunggulan melalui Fabio Marco pada menit ke-40 setelah memanfaatkan umpan dari Joko Sasongko. Keunggulan tuan rumah bertahan hingga babak pertama berakhir.

Permainan PSMS tidak berubah di babak kedua. Meski telah memasukkan Bayu Tri Sanjaya dan Donni Dio, tapi permainan Ayam Kinantan tidak berkembang.

Alih-alih menyamakan kedudukan, justru gawang PSMS kembali bobol. Pada menit ke-82, tendangan keras Ferel Ferdianto dari luar kotak penalti, berhasil merobek gawang Ayam Kinantan. PSGC pun memenangkan laga dengan skor 2-0.

Kekalahan ini, membuat peluang PSMS semakin berat. Ayam Kinantan harus bersaing dengan Perserang dan PSCS yang sama-sama mengoleksi 33 angka.

Pelatih PSMS Medan, Jafri Sastra pun tak bisa dibunyikan kekecewaannya atas kekalahan tersebut. Dia mengakui pemainnya kurang percaya diri menghadapi laga ini.

“Ini penampilan terjelek dari lima laga yang kami pimpin. Kami main kurang percaya diri. Kami lebih banyak membuat kesalahan sendiri,” ungkap Jafri.

Pelatih asal Payakumbuh, Sumatera Barat itu pun mengakui, tak bisa kerahkan skuad terbaiknya, menjadi salah satu penyebab Ayam Kinantan keok di laga ini.

“Dari situ PSGC bisa mengambil keuntungan. Apalagi, tanpa Legimin, Ilham dalam pertandingan tadi. Di sektor tenggah kami menggalami banyak masalah,” beber Jafri. (bbs/dek)