25 C
Medan
Friday, December 19, 2025
Home Blog Page 4951

Penguatan Kasek se-Sumut Ditutup, Kasek SMK Langkat Lulus Memuaskan

ISTIMEWA/ SUMUT POS DIABADIKAN: Kepala P4TK diabadikan bersama para Kasek se-Kabupaten Langkat di sela-sela kegiatan penguataan di aula P4TK Medan.
DIABADIKAN: Kepala P4TK diabadikan bersama para Kasek se-Kabupaten Langkat di sela-sela kegiatan penguataan di aula P4TK Medan.
ISTIMEWA/ SUMUT POS

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Penguatan Kepala Sekolah (Kasek) SD, SMP, SMA dan SMK se-Suma tera Utara yang berlangsung selama dua hari, telah di tutup secara resmi oleh Kepala PATK, Drs Roski Lubis MPd.

Hal itu disampaikan Ketua MKKS SMK Negeri Swasta Langkat, H. Tri Wahyu Amami MPd kepada Sumut Pos, Kamis (5/9).

Dikatakannya dari 80 peserta penguatan Kasek SD, SMP, SMA dan SMK se-Sumatera Utara, sebanyak 19 SMK Swasta di Langkat dinyatakan lulus dengan nilai memuaskan.

Para Kasek yang lulus tersebut adalah Kepala SMK Harapan Stabat, SMK Harapan Babalan, SMK Paba Stabat, SMK Gotong Royong Kuala, SMK Pemnas Pangkalan Susu, SMK Al-Ikhlas Pangkalansusu, SMK Bandar Pulo Sawit Seberang, SMK Tamsis Padang Tualang, SMK Yapenmas Sei Lepan, SMK M.Yasin, Sei Lepan, SMK Triguna Dhar ma Besitang dan beberapa SMK swasta lainnya di langkat.

Menurut Ketua MKKS SMK Negeri Swsta Langkat ini, penguatan kasek ini, adalah angkatan pertama, meskipun sebelumnya telah dilaksanakan kegiatan serupa.

Sebagaimana diketahui, penguatan Kasek SMK dan SMA termasuk SD dan SMP ini berpola 70 jam pelajaran, yang dimulai pukul 08.00 WIB dan berakhir pukul 18.00 WIB.

Sedangkan materi yang diterima meliputi Teknik Analisa Managen, Pengelolaan Peserta Didik, Pengelolaan Keuangan.

Pengelolaan Kurikulum, Pengembangan Kewirausahaan, Sarana dan Prasarana, Rencana Pengembangan Kepropesian Berkelanjutan, Supervisi dan PKG, PK Tendik, RKS, Kepemimpinan Perubahan

“Pengelolaan Pendidikan dan Teknik, Pengembangan Sekolah berdasarkan 8 SNP,, Supervisi dan Penilaian Tendik dan Literasi Digital, diawali Pree Tes dan diakhiri Pos Tes,” kata H.Amami

Amami juga mengharapkan nantinya setelah para kasek menerima sertifikat penguatan, kiranya dapat meimplementasikan semua materi tersebut di sekolahnya masing-masing, dengan tujuan tiada lain untuk meningkatkan kwalitas baik guru maupun peserta didik termasuk tenaga kependidikan, sebagaimana harapan Kepala P4TK saat memberikan arahan pada acara penutupan. (yas/han)

Aplikasi SIMPAS PRO Diresmikan Oleh Bupati Sergai

ist PUKUL GONG: Asisten II Ekbangsos Ir H Kaharuddin bersama Kadis Poraparbud Drs Sudarno S.Sos memukul gong tanda peresmian, aplikasi SIMPAS PRO, Kamis (5/9).
PUKUL GONG: Asisten II Ekbangsos Ir H Kaharuddin bersama Kadis Poraparbud Drs Sudarno S.Sos memukul gong tanda peresmian, aplikasi SIMPAS PRO, Kamis (5/9).

SERGAI, SUMUTPOS.CO – Bupati Sergai Ir H Soekirman diwakili Assisten II Ekbangsos Ir H Kaharuddin meresmikan proyek perubahan Sistem Pemanfaatan Data Prestase Atlet Prasarana Olah raga (SIMPAS PRO) berbasis elektronik Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Budaya (Poraparbud) Sergai.

Peresmian itu ditandai dengan pemukulan gong sebagai tanda peresmian oleh Asisten II Ir H Kaharuddin, didampingi Kadis Poraparbud Sudarno S.Sos di Aula kantor Dinas Poraparbud Kelurahan Tualang, Kecamatan Perbaungan, Kamis (5/9).

“Aplikasi SIMPAS PRO ini dapat mengakses seperti data atlet, pelatih, tingkat prestasi yang telah dicapai oleh para atlet, dan kejuaraan maupun kompetisi even yang telah diikuti di setiap daerah, sehingga semua data dapat ter update di dalam aplikasi ini,” kata Asisten II, Ir H Kaharuddin di sela-sela sambutannya.

Tentunya dengan adanya SIMPAS PRO berbasis elektronik ini dapat menjawab semua permasalahan kekurangan dan kebutuhan para atlet akan data-data olahraga yang ada.

Menurut Kaharuddin, dengan adanya sistem data base ini, ke depannya tidak ditemukan lagi kesimpangsiuran maupun kesalahan dalam pendataan atlet.

Aplikasi ini sangat bermanfaat untuk diterapkan, agar informasi data base para atlet dapat terintegrasi. Sehingga aplikasi SIMPAS PRO ini dapat memenuhi kebutuhan data bagi stakeholder seperti Komite Olahraga Nasional Indonesia (Koni) Sergai, Badan Olah Raga Pelajar Seluruh Indonesia, NPC, dan Cabor di Kabupaten Sergai, tutur Kaharuddin.

Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Poraparbud Sergai, Drs Sudarno S.Sos mengapresiasi peresmian Aplikasi SIMPAS PRO ini, karena dapat bermanfaat bagi stekholder yang tergabung 26 Cabor yang ada diKabupaten Sergai.

“Tentunya Dinas Poraparbud sangat terbantu dengan adanya aplikasi SIMPAS PRO untuk melihat perkembangan prestasi olahraga di Sergai, sebagai salah satu nomenklatur Dinas Poraparbud Sergai. Aplikasi ini juga dapat digunakan untuk menyusun perencanaan hingga pelaporan tentang kebutuhan data atlet di Sergai,” kata Kadis Sudarno.

Pada kesempatan itu, Kabid Pemuda dan Olahraga Samsuddin Tarigan S.Pd,M.Pd mengatakan, aplikasi SIMPAS PRO ini dapat membantu stake holder tentang data atlet berprestasi, even kejuaraan yang diikuti, serta Cabor unggulan yang direkomendasikan untuk peningkatan sarana dan prasarana dimasing-masing Kecamatan. Sehingga sarana dan prasarana untuk ke 26 Cabor dapat ditingkatkan berdasarkan prestasi atlet yang diraih,” kata Samsuddin peserta Diklat Pim III LAN RI di Aceh. (sur/han)

Tambang Emas Martabe & UGM Gelar E-Coaching Jam

Foto: Corcomm Martabe
GEOLOGIST: Agus Nur Kasnanto, Mineral Resources, Exploration Manager PT Agincourt Resources tengah membawakan materi  How to Become a Professional Geologist  di acara ECJ Martabe Gold Mine, Jumat (6/9).

YOGYAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Agincourt Resources, pengelola Tambang Emas Martabe bekerja sama dengan Departemen Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar acara E-Coaching Jam (ECJ) Martabe Gold Mine bagi para mahasiswa di Yogyakarta, Jumat (6/9).

Acara yang digelar di ruang Mataram City Conventional Centre Hotel Alana, Yogyakarta ini diikuti hampir 400 mahasiswa dari berbagai universitas di Yogyakarta. Acara E-Coaching Jam Martabe Gold Mine ini menjadi bagian dari rangkaian acara GEOWEEK 2019 yang  digagas Departemen Teknik Geologi UGM yang berlangsung dari 1-9 September 2019.

Senior Manager Corporate Communications PT Agincourt Resources Katarina Siburian Hardono menyatakan kegiatan ECJ yang digagas Tambang Emas Martabe merupakan wadah komunikasi baik secara online maupun temu muka antara para mahasiswa dengan praktisi pertambangan dari Tambang Emas Martabe.

“Melalui ECJ ini para mahasiswa dari berbagai jurusan yang terkait dengan pertambangan bisa mendapatkan bimbingan ataupun pemahaman baru tentang industri pertambangan melalui sharing pengalaman langsung dari para praktisi pertambangan Tambang Emas Martabe,” kata Katarina.

Foto: Corcomm Martabe
Foto bersama: Team dari Tambang Emas Martabe dan Departemen Teknik Geologi UGM berfoto bersama di sela-sela acara ECJ, Jumat (6/9).

Katarina menambahkan, untuk program ECJ kali ini Tambang Emas Martabe menghadirkan pembicara  Agus Nur Kasnanto, Mineral Resources Exploration Manager PT Agincourt Resources yang membawakan materi  How to Become a Professional Geologist , dan Hari Ananto, OH & S Manager PT Agincourt Resources dengan membawakan materi Safety First is Golden Rule, Zero Accident is Priority. 

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Departemen Teknik Geologi UGM Dr. Ir. Heru Hendrayana. Selain mendapatkan ilmu tentang bagaimana kehidupan geologist dalam aktivitasnya keseharian di dunia kerja, rekan-rekan mahasiswa, lanjut Katarina juga mendapatkan pengetahuan baru tentang penerapan sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di dunia pertambangan

Katarina mengungkapkan sejak pertama kali diluncurkan pada 2014, total pemateri yang telah mengikuti ECJ Martabe Gold Mine sebanyak 22 orang. Selain itu, tercatat  2113 mahasiswa di seluruh Indonesia telah mengikuti kegiatan ECJ ini. “Kami berharap kegiatan berkelanjutan ini dapat melengkapi bahkan meningkatkan mutu akademis para mahasiswa agar lebih siap untuk berkecimpung dan berkarya di industri pertambangan,” kata dia.

Foto: Corcomm Martabe
BERTANYA: Salah seorang mahasiswi tengah melontarkan pertanyaan saat mengikuti E-Coaching Jam (ECJ) yang digelar Tambang Emas Martabe dalam rangkaian acara GEOWEEK 2019 yang digagas Departemen Teknik Geologi, UGM di Yogyakarta, Jumat (6/9).

Adinda Ardiana, salah seorang mahasiswi Teknik Geologi UGM Angkatan 2015 mengakui bahwa dengan mengikuti kegiatan ECJ Tambang Emas Martabe memungkinkan dirinya sebagai mahasiswa untuk bisa mengetahui lebih dalam tentang dunia kerja. “Misalnya pada hari ini, pengetahuan saya terkait praktik Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di pertambangan bertambah. Dulu saya hanya mengetahui, pertambangan berorientasi kepada hasil produksi. Tapi ternyata aspek K3 juga salah satu yang paling penting,” kata Adinda.

Selain itu, lanjut Adinda, dirinya dan mahasiswa yang lain juga jadi mengetahui bahwa bisnis pertambangan tidak hanya soal teknis, tapi juga banyak departemen-departemen pendukung lainnya.

GEOWEEK merupakan rangkaian acara geologi terbesar dalam bidang energi, tambang dan lingkungan di Indonesia yang dilaksanakan oleh Departemen Teknik Geologi, Universitas Gadjah Mada. Acara ini berkolaborasi dengan pemerintah, profesional, akademisi dan masyarakat umum dalam rangka meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Rangkaian acara GEOWEEK sudah dilaksanakan 4 tahun beturut-turut, sejak 2015 dengan menyusun berbagai tema dan topik terbaru serta terhangat untuk membuka pandangan para profesional, pemerintah, akademisi serta masyarakat dengan menyajikan perkembangan terbaru di bidang ilmu kebumian. (rel/mea)

Kolonel TNI Dr. Pustaka Bangun meneliti Aspek Kecerdasan Emosi Presiden Jokowi di IPDN

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Tgl 5 september 2019, didepan guru besar institut pemerintahan dalam negeri Kolonel Arm. Pustaka Bangun berhasil mempertahankan disertasinya yg berjudul “ Analisis kepemimpinan ditinjau dari aspek kecerdasan emosi dan kepemimpinan transformasional (study kasus kepemimpinan Joko Widodo)”.

Ketika menjawab beberapa pertanyaan dari Guru besar, Kolonel Arm Pustaka Bangun menyatakan antara lain: dimensi yang paling utama dari kecerdasan emosi yang terdapat dalam kepemimpinan Joko Widodo adalah dimensi empati dan dimensi keterampilan sosial. Sedangkan dalam kepemimpinan transformasional adalah diimensi individualized influence dan dimensi intellectual stimulation.

Kolonel Pustaka Bangun sebagai promovendus lebih jauh menyatakan, kepemimpinan Joko Widodo sangat relevan dengan situasi Indonesia. Joko Widodo selalu mewongke orang lain, menggunakan guyon parikeno sehingga banyak orang yang merasa dekat dengan beliau. Selain itu Joko Widodo dalam memutuskan sesuatu dengan mempertimbangkan kepentingan masyarakat dan hati nurani.

Guru besar IPDN yang hadir antara lain Prof Dr Murtir Jeddawi yang juga Rektod IPDN, Prof Dr Ermaya mantan Rektor IPDN dan mantan Gubernur Lemhanas.

Sedangkan dari jajaran Kemhan dan TNI yg hadii antara lain : Letjen Trilegiono Suko ( Rektor Unhan ), Mayjen A HafilFuddin ( Dosen Unhan), Mayjen TNI Irwansyah, Brigjen TNI Zulfardi Junin. Dari kepolisian hadir Brigjen Pol Tabana Bangun ( Direktur Pasca Sarjana PTIK).

Dalam sidang terbuka tersebut, Kolonel Arm Pustaka Bangun lulus dengan mendapat predikat Cumlaude.

Dipicu Konvoi sambil Geber Motor, Mahasiswa Teknik Mesin vs Sipil USU Bentrok

BENTROK: Sejumlah bentrokan antar mahasiswa di Fakultas Teknik USU, menarik perhatian sejumlah pengemudi, Kamis (5/9).// BAGUS SYAHPUTRA/Sumut Pos
BENTROK: Sejumlah bentrokan antar mahasiswa di Fakultas Teknik USU, menarik perhatian sejumlah pengemudi, Kamis (5/9).
BAGUS SYAHPUTRA/Sumut Pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua kelompok mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Sumatera Utara (USU), terlibat bentrok di Kampus USU di Jalan Dr.Mansyur, Medan, Kamis (5/9) siang sekitar pukul 12.30 WIB. Akibatnya, 3 mahasiswa mengalami luka-lukan

Informasi diperoleh Sumut Pos di lokasi bentrokan, tawuran berawal saat mahasiswa baru Teknik Mesin merayakan kesenangan mereka karena mendapat seragam jurusan. Dalam eforianya, mereka melakukan konvoi keliling kampus menggunakan sepeda motor.

Tiba di gedung Teknik Sipil USU, mereka menggeber-geber sepada motor. Terkesan pamer, mahasiswa Teknik Sipil tidak senang dan memaki. Buntunya, kedua kelompok mahasiswa bentrok dan saling lempar batu.

“Iya, ada aksi tawuran karena enggak senang dengan suara geber-geber sepeda motor,” sebut petugas keamanan kampus USU, R Tarigan, kepada wartawan di Kampus USU.

Diakuinya, aksi konvoi mengenakan seragam jurusan sudah menjadi tradisi mahasiswa baru Teknik Mesin setiap tahun. “Nah, anak Sipil enggak senang. Habis itu main mereka. Mungkin ada anak Sipil yang nggak sor (tidak senang), makanya anak Mesin dipukuli. Awalnya lempar-lempar batu, terus main pukul,” ungkap Tarigan.

Ketiga mahasiswa yang luka dilarikan ke poliklinik terdekat di areal kampus. Selanjutnya, aparat Polrestabes Medan dan Polsekta Medan Baru dihubungi untuk melakukan penjagaan dan antisipasi bentrok susulan.

Perkuliahan FT USU Diliburkan

Usai bentrokan, pihak rektorat USU langsung melakukan mediasi. Hasil rapat tertutup memutuskan untuk meliburkan sementara aktivitas perkuliahan di FT USU selama 2 hari. Sedangkan fakultas lainnya tetap beraktivitas seperti biasa.

“Telah dilakukan mediasi antara mahasiswa Teknik Mesin dan Teknik Sipil, didampingi Ketua dan Sekretaris Jurusan masing masing. Mediasi dilakukan Wakil Rektor 1 USU, dihadiri Wakil Rektor 4 dan 5, serta Dekan dan para Wakil Dekan Teknik, Kapolsek Medan Baru, dan perwakilan mahasiswa,” ucap Kepala Humas USU, Elvi Sumanti kepada Sumut Pos, kemarin sore.

Dari mediasi tersebut, kedua kubu mahasiswa yang bentrok menyatakan damai dan tidak akan mengulangi aksi serupa. Termasuk menjaga keamanan dan kenyamanan Kampus USU.

“Untuk meredam bentrokan, pihak Fakultas meliburkan seluruh aktivitas di Kampus Fakultas Teknik sejak hari ini sampai Minggu. Senin 10 September 2019, mahasiswa akan beraktifitas seperti biasa,” sebut Elvi.

Ia mengakui tiga mahasiswa mengalami luka, dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit USU. “Seluruh biaya perobatan di RS USU akan ditanggung USU,” tandas Elvi. (gus)

Tol Medan-Berastagi Ditunda, Pusat Didesak Bangun Jalan Alternatif

TANDA TANGAN: Bupati Karo, Terkelin Brahmana, menandatangani hasil kesepakatan rapat bersama terkait revitalisasi jalan alternatif Medan-Berastagi, di hadapan Ketua Komisi D DPRD Sumut, Sutrisno Pangaribuan, Kamis (5/9).
TANDA TANGAN: Bupati Karo, Terkelin Brahmana, menandatangani hasil kesepakatan rapat bersama terkait revitalisasi jalan alternatif Medan-Berastagi, di hadapan Ketua Komisi D DPRD Sumut, Sutrisno Pangaribuan, Kamis (5/9).

KARO, SUMUTPOS.CO – Setelah usulan jalan tol dan jalan layang Medan-Berastagi dinyatakan ditunda, kini dewan, pejabat dan warga Karo mengusulkan pembangunan jalan alternatif Medan-Berastagi.

Usulan itu terungkap dalam rapat yang dihadiri Komisi D DPRD Sumut 7 bupati, ICK (Ikatan Cendikiawan Karo), Formanas (Forum Masyarakat Nasional), dan BPPJN II Medan di ruang Komisi D DPRD Sumut, Kamis (5/9). Rapat dipimpin Ketua Komisi D, Sutrisno Pangaribuan.

Julianus Sembiring dari Formanas Medan mengatakan, tidak ada alasan pemerintah tidak membangun jalan alternatif Medan-Berastagi. “Formanas siap berjuang bersama elemen masyarakat lainnya maupun pemerintah kabupaten dan Provsu, mendobrak pemerintah pusat,” ucapnya.

Pekan lalu, Formanas telah menggelar aksi unjuk rasa di Medan, mendesak pemerintah membangun jalan tol Medan-Berastagi.

Ketua Harian Pengurus Pedagang Kota Medan, Jusup Ginting, yang membawahi 52 pedagang di Pasar Kampung Lalang, Pasar Induk Medan, dan Pancur Batu, mengatakan, setiap hari 3.500 orang pedagang berbelanja ke Kabupaten Karo, untuk membeli kebutuhan warga Kota Medan, terutama seperti sayur mayur.

“Saat terjadi macet, pedagang mengalami kerugian mencapai Rp175 miliar per hari. Inilah alasan kami mendukung penuh jalan alternatif Medan-Berastagi,” tegasnya.

Petrus Sembiring mewakili moda transportasi Medan-Berastagi, mengatakan harus ada solusi terkait kemacetan lalu-lintas Medan-Berastagi. “Kadang kami rasakan waktu tempuh mencapai 7-8 jam Berastagi-Medan. Sopir dan pengusaha sangat dirugikan. Karena kalau tidak macet, Berastagi-Medan hanya 2 jam. Kami rugi dalam trip. Belum lagi mempercepat usia sparepart. Siapa yang bertanggung jawab?” kesalnya.

Sebagai warga Karo, ia mengaku sedih melihat kemacetan juga berdampak pada pariwisata Tanah Karo. “Sering kita tanya warga di pangkalan/terminal bus Medan, mengapa tidak lagi berwisata ke daerah Karo. Jawabnya satu: malas karena macet,” cetusnya.

Kepala BPPJN II Medan, Ir Selamet Rasyid Simanjutak, melalui Kabidnya Cutreno, mengatakan tahun 2020 mendatang, akan ada revitilisasi program jalan Medan-Berastagi berupa pelabaran jalan di 2 titik. Kedua titik ini barada di STA 37 di Pdam Sibolangit dan STA 53 di Penatapan Daulu berupa kantilever, yang akan menelan biaya Rp80 miliar.

“Program jalan tol maupun jalan layang setahu saya belum masuk program pusat melalui dinas BPPJN,” katanya.

Bupati Deliserdang , Ansyari Tambunan, melalui Kadis PUPR, Ismail, menyebutkan pihaknya sudah berulang kali melakukan sosialisasi kepada masyarakat seputaran wilayah jalan Medan-Berastagi, agar mengizinkan pelebaran jalan dengan biaya APBD Deliserdang.

“Namun terganjal kawasan hutan. Karena itu, kami menyambut baik dan siap mendukung peruntukan jalan alternatif Medan-Berastagi sesuai permintaan dalam rapat ini,” paparnya.

Anggota Komisi D, Layari Sinukaban, meminta perwakilan BPPJN II Medan dan Dinas PUPR Deliserdang jangan hanya mendukung, tapi harus ada aksi nyata.

“Kalau perlu, Pemda Deliserdang buatkan surat permohonan pinjam pakai kawasan hutan. Ini dasar kita mendesak pusat. Kalau perlu besok akan kita bawak ke Jakarta bersama tim,” pintanya.

Bupati Karo, Terkelin Brahmana, mengatakan jalan alternatif Medan-Berastagi perlu dilihat dari beberapa aspek. “Ada aspek KSPN, ada aspek Mebidangro. Kedua aspek ini memiliki legislasi yang dibuat oleh Presiden RI Joko Widodo. Karo menjadi salah satu sentra jalur bagian utara yang mendukung kedua Perpres. Jadi mari kita perjuangkan bersama, karena legislasi secara hukum sudah ada,” katanya.

Dalam waktu dekat, Pemda Karo akan bersilaturhami ke Pemda Deliserdang, untuk berbagi pengalaman membebaskan kawasan hutan jalan tembus Karo-Langkat.

Usai rapat, para bupati dan perwakilan Formanas dan dinas terkaitmenandatangani kesimpulan, yang meminta pemerintah Cq Kementerian PUPR agar segera mengalokasikan anggaran untuk pembangunan jalan layang/jalan tol Medan Berastagi. Meminta pemerintah melalui Kementerian PPN, Bappenas, Kementerian PUPR segera melakukan studi terkait jalan tol Medan-Berastagi. Meminta Gubernur Sumatera Utara bersama seluruh kepala daerah bersama perwakilan masyarakat dan DPRD SU segera bertemu dengan presiden untuk menyampaikan kebutuhan jembatan layang dan jalan tol Medan-Berastagi.

Tol Medan-Binjai Ditarget Operasi Desember

Sementara itu, pembangunan ruas tol Medan ke Binjai terus dikebut. PT Hutama Karya (Persero) selaku operator menegaskan, seluruh ruas tol ini akan tersambung sepenuhnya di akhir tahun.

Dirut Hutama Karya, Bintang Perbowo, menyatakan pembangunan seksi I ruas tol ini, yang menghubungkan Tanjungmulia ke Helvetia sudah mencapai 89%. Dia menargetkan pada Desember 2019 ruas itu sudah beroperasi penuh.

“Seksi I progress konstruksi telah capai 89%. Ditargetkan dapat beroperasi penuh pada Desember 2019,” ungkap Bintang di Kantor Kementerian BUMN, Kamis (5/9/2019).

Dua seksi lainnya sudah selesai dibangun sejak 2017 dan sudah beroperasi. Dua seksi tersebut melintang sejauh 11 km, menghubungkan Helvetia sampai ke Binjai. “Kalau sesi II dan III kan sudah selesai, panjangnya 11 km,” ungkap Bintang.

Di seksi I, pembangunan menyisakan segmen Jalan Veteran-Tanjung Mulia sepanjang 3 km. Kalau ditotal dari Medan ke Binjai ruas ini panjangnya 17 km.

Hingga kini, secara total pembangunan ruas ini sudah mencapai 87% konstruksinya. Dengan lahan yang sudah dibebaskan mencapai 95%.

Punya 4 Kawasan Baru

Terpisah, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana membangun kawasan atau ‘rest area’ baru di pinggir jalan tol yang sudah beroperasi demi mendorong percepatan ekonomi di daerah.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit mengatakan rencana tersebut akan tertuang dalam peraturan menteri (permen) baru yang merevisi aturan mengenai rest area.

“Empat tambahan tadi seperti rest area destinasi, kawasan transit antar moda, logistik hub, dan kawasan terintegrasi dengan industri,” kata Danang saat diskusi dengan media di Bandung, Jawa Barat, Rabu (4/9) malam.

Danang menyebut, ada beberapa lokasi yang paling memungkinkan untuk dibangun empat kawasan baru tersebut dalam waktu dekat, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera. Beberapa kontraktor jalan tol juga sudah meminta hal tersebut masuk dalam satu paket pengerjaan jalan tol.

Nantinya, fungsi dari empat kawasan baru ini akan berbeda dengan rest area atau tempat pemberhentian sementara yang selama ini ada di jalan tol. Keempat kawasan itu, dikatakan Danang punya fungsi yang berbeda-beda sesuai tujuannya. Misalnya rest area destinasi yang nantinya akan menghubungkan langsung wilayah pariwisata.

“Sudah ada permintaan dari Jawa Tengah khusus di rawa pening yang mau mengembangkan pariwisata, ini kita pikirkan rest area destinasi,” jelas Danang.

Untuk kawasan transit antar moda, Danang bilang ini merupakan masukan dari Kementerian Perhubungan. Kawasan Transit Antarmoda ini akan mengoptimalisasi integrasi berbagai macam moda transportasi yang melewati jalan tol.

“Karena rest area tidak dirancang untuk tempat berhenti, nantinya bus yang besar yang berhenti akan disambungkan dengan moda transportasi kawasan sekitar,” katanya.

Selanjutnya, mengenai kawasan logistic hub, Danang menjelaskan tujuannya untuk memudahkan mobilitas kendaraan yang awalnya berada di jalan nasional ke jalan tol. Sedangkan yang kawasan industri, konsepnya hampir sama seperti jalan tol yang ada di Amerika Serikat (AS) dan Jerman. Di mana, kawasan industri terkoneksi langsung dengan jalan tol.

Realisasi pengembangan empat kawasan di pinggir jalan tol ini masih menunggu peraturan menteri yang baru. Setelah itu, baru akan dilakukan pembangunannya.

“Itu masih menunggu peraturan menteri, harapan kami Permennya tahun ini selesai, dan harapan kami juga tahun depan sudah mulai perencanaan dan minat dari investor untuk mengembangkan itu,” ungkap Danang. (deo/bbs)

Tahun Ini, BPODT Jadwalkan Sports Tourism Triathlon di Samosir, Tim Triathlon Coret Renang

sepeda Pulau Samosir memiliki jalur trek sepeda yang menantang dengan pemandangan indah sepanjang jalan. BPODT berencana menggelar ajang Triathlon skala internasional di Samosir tahun ini, yakni gabungan olahraga berenang, bersepeda, dan berlari.
sepeda Pulau Samosir memiliki jalur trek sepeda yang menantang dengan pemandangan indah sepanjang jalan. BPODT berencana menggelar ajang Triathlon skala internasional di Samosir tahun ini, yakni gabungan olahraga berenang, bersepeda, dan berlari.

SAMOSIR, SUMTPOS.CO – Setelah olahraga ekspedisi Kayak di Danau Toba, Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT) menjadwalkan event Sports Tourism Triathlon di Pulau Samosir, Danau Toba, September tahun ini. Event olahraga Triathlon berupa berenang, bersepeda, dan berlari sekaligus dalam satu kompetisi. Rencananya, BPODT akan melibatkan atlet nasional maupun internasional. Namun kemarin muncul informasi, tim mencoret olahraga berenang dari event itu.

“TRIATHLON berenangnya, mereka tidak mau,” ungkap Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi kepada wartawan di Medan, Kamis (5/9). Hal itu disampaikan Tim Triathlon kepada Edy, usai melakukan pengecekan venue ke danau terbesar di Asia Tenggara itu.

Alasan penolakan, terkait kualitas air Danau Toba yang dinilai kurang bersih. “Lari dan sepeda dia mau. Untuk berenang, mereka menolak usai cek airnya. Harus perlu dibersihkan si air itu,” sebut Edy. Apakah menurunnya kualitas air Danau Toba disebabkan budi daya ikann Keramba Jaring Apung (KJA) dan limbah lain? Edy enggan mengungkapkan. “Saya belum tanya. Pastinya kurang bersih. Isu lingkungan? Mungkin saja,” katanya.

Dikonfimasi soal pernyataan tim triathlon menolak olahraga berenang, Direktur Utama (Dirut) BPODT, Arie Prasetyo, balik bertanya siapa yang menyatakan.

“Kata siapa?” tanya Arie saat dikonfirmasi melalui Whatsaap.

Saat dijawab informasinya datang dari Gubernur Sumut, Arie enggan menjawab pertanyaan lain.

Sebelumnya, Arie Prasetyo mengungkapkan, BPODT akan menggelar Triathlon Danau Toba, berlokasi di Samosir. “Dengan wisata olahraga ini, Danau Toba bangkit dan ekonomi masyarakat bangkit,” kata Arie di Samosir, Juli lalu.

Even Triathlon rencananya akan digelar September tahun ini, melibatkan pihak terkait dan sejumlah negara. Tujuannya, mendongkrak kunjungan wisatawan ke Danau Toba.

“Danau Toba memiliki lokasi yang baik. Jadi kita perlu meningkatkan Sport Tourism atau Pariwisata Olahraga. Tahun lalu kita sudah membuat acara bersepeda dan lari. Kemudian olahraga Kayak mengelilingi Danau Toba sejauh 135 kilometer,” kata Arie.

Menurut Arie, olahraga air banyak diminati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara serta masyarakat umum. Meski demikian, kegiatan Sport Tourism di perairan Danau Toba tetap harus mengikuti prosedur keamanan dan melihat kondisi cuaca.

Selanjutnya BPODT merancang Triathlon. Triathlon adalah olahraga yang menggabungkan tiga cabang olahraga yakni, renang, lari sprint, dan bersepeda. Sebagai bentuk keseriusan menggelar event olahraga ini, pihaknya mengundang atlet Triathlon dari Amerika Serikat dan Singapura guna melihat lokasi untuk dijadikan venue di Samosir.

“Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, nantinya mereka akan berenang sekitar 2 kilometer, tidak jauh dari pesisir. Untuk lari tidak ada masalah. Kalau bersepada, masih ada PR atau pekerjaan rumah yaitu soal jalan. Namun masalah itu sedang dikerjakan oleh Kementerian PU,” tutup Arie.

Asita Tetap Dorong Wisata Halal

Sementara itu, meski label wisata halal mendapat penolakan dari masyarakat kawasan Danau Toba, Association Of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Sumut, tetap menyatakan, mendukung konsep tersebut. Alasannya, konsep wisata halal dibutuhkan wisatawan muslim.

“Konsep wisata halal bukan hal baru. Wisata halal ini muncul melihat potensi pertumbuhan wisata muslim yang sangat pesat dari segi ekonomi. Konsep ini diciptakan untuk melayani kebutuhan wisatawan muslim di negara-negar Non OKI, seperti menyediakan restoran halal dan tempat sholat dalam perjalanan,” ungkap Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Asita Sumut, Solahuddin Nasution. kepada Sumut Pos, Kamis (5/9).

Solahuddin mengungkapkan, wisata halal dimaknai sebagai muslim friendly tourism. Walaupun tidak persis sama. “Pendekatan muslim friendly lebih longgar atau soft. Yakni memudahkan wisatawan muslim mendapatkan akses restoran halal dan fasilitas tempat sholat ketika berkunjung ke suatu destinasi,” katanya.

Sejauh ini, kata dia, pemerintah belum menetapkan terminologi, kriteria, dan aturan-aturan yang mengikat dalam menetapkan dan mengembangkan wisata halal. Untuk itu, ia berharap konsep wisata halal di Indonesia memiliki payung hukum, agar tidak menimbulkan misinterpretasi dan mispersepsi di tengah-tengah masyarakat.

“Pemerintah harus mampu memberikan penjelasan dan meyakinkan masyarakat bahwa yang dimaksudkan hanya sebatas penyediaan fasilitas umum yang diperlukan wisatawan muslim, yakni restoran halal dan tempat salat,” katanya. Jadi bukan mengubah segala sesuatu yang non halal menjadi halal.

“Kebudayaan masyarakat setempat dan kearifan lokal tetap dibiarkan berkembang dan menjadi kekuatan pariwisata nasional,” jelasnya.

Wisatawan halal itu, menurut Solahuddin, tujuannya adalah menambah segmen pasar, menggarap wisatawan muslim untuk meningkatkan jumlah kunjungan. Membuat mereka nyaman untuk meningkatkan rata-rata lama tinggal atau lenght of stay.

“Agar wisatawan lebih banyak lagi membelanjakan uangnya di tempat yang dikunjungi dan masyarakat mendapatkan dampak positif secara ekonomi,” ungkapnya.

Solahuddin mengungkapkan, Indonesia memiliki potensi wisata yang baik dan bagus. Sudah pasti menjadi buruan tujuan wisatawan mancanegara (wisman), termasuk wisman muslim dari berbagai negara. “Sebagai tuan rumah yang baik, adalah wajar kita menyiapkan kebutuhan wisatawan. Tidak hanya restoran halal. Tapi juga segmen lain, misalkan restoran vegetarian, chinese food, european food, dll. Hal itu sesuai market yang ingin kita sasar,” ungkapnya.

Solahuddin mengutip data yang dihimpun Global Muslim Travel Index (GMTI), jumlah wisatawan muslim pada tahun 2020 mencapai 158 juta, di luar ibadah haji dan umroh. Pengeluaran mencapai US$.177 milliar atau sekitar Rp.2.500 triliun pada tahun 2017. Diperkirakan akan melonjak hingga US$.300 milliar setara dengan Rp.4.200 trilliun pada tahun 2026.

“GMTI 2019 menetapkan Singapore menduduki peringkat pertama sebagai muslim friendly countries ranking, dengan penduduk muslim 15 persen. Disusul oleh Thailand, Jepang, Inggris, Taiwan, Afrika Selatan, Hongkong, Korea Selatan, Prancis, Spanyol dan Philippine,” jelas Solahuddin.

Ia menilai kebijakan muslim friendly travel destintion tersebut, tidak menjadi ancaman bagi kebudayaan masyarakat dan kearifan lokal. “Karena multiflier effect dari perkembangan pariwisata dari segi ekonomi sangat luas. Sebagai destinasi wisata ketersediaan restoran halal dan fasilitas tempat salat merupakan bagian dari amenitas yang dibutuhkan dalam pengembangan pariwisata,” tutur Solahuddin.

Adapun wisatawan muslim dimaksud, berdasar pengalaman umumnya, adalah wisatawan yang berasal dari negara-negara Timur Tengah. Mereka mencari destinasi yang rileks dan santai. Karena kalau destinasi syariah di negaranya, mereka juga mendapatkannya.

“Tapi masalah makanan halal dan tempat ibadah ini memang sangat penting. Tentu hal ini juga berlaku untuk segmen pasar yang lainnya,” pungkas Solahuddin. (gus)

Aksi Nyata Mitigasi Perubahan Iklim, PLTA Batang Toru Pilihan Energi Bersih

JELASKAN: Agus Djoko Ismanto, Senior Adviser on Environment and Sustainability PLTA Batang Toru, menjelaskan mengenai PLTA Batang Toru kepada anak-anak pelajar, di booth NSHE pada Indonesia Climate Change Forum & Expo 2019 di Medan, Rabu (5/9).
JELASKAN: Agus Djoko Ismanto, Senior Adviser on Environment and Sustainability PLTA Batang Toru, menjelaskan mengenai PLTA Batang Toru kepada anak-anak pelajar, di booth NSHE pada Indonesia Climate Change Forum & Expo 2019 di Medan, Rabu (5/9).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dampak perubahan iklim itu nyata. Ada di depan mata. Ada lima pemicu utamanya, yakni deforestasi hutan, degradasi lahan pertanian, energi, industri, dan limbah. Penggunaan energi fosil menjadi salahsatu penyumbang emisi karbon di bumi, yang memicu perubahan iklim. Padahal manusia butuh energi dalam kehidupan sehari-hari.

“Energi fosil banyak menghasilkan emisi karbon, yang akhirnya memicu terjadinya perubahan iklim. Lantas, bagaimana cara menguranginya?

Salahsatunya dengan mengembangkan PLTA sebagai upaya beralih dari energi fosil yang kotor ke energi terbarukan yang bersih,” kata Agus n Djoko Ismanto, Senior Adviser on Environment and Sustainability PLTA Batang Toru, dalam sesi Talkshow Indonesia Climate Change Forum & Expo 2019 yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Medan, Rabu (5/9).

Turut hadir sebagai pembicara lainnya yakni Dr. A. Sonny Keraf, Anggota Dewan Energi Nasional dan Djati Witjaksono Hadi, Kabiro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Talkshow dimoderatori oleh Dr. Ir. Binsar Situmorang selaku Kadis Lingkungan Hidup Provinsi Sumatra Utara.

Kehadiran PLTA Batang Toru, kata Agus, mempunyai peran penting dalam upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. “PLTA Batang Toru telah melalui kajian-kajian yang dipersyaratkan termasuk Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL),” katanya.

PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) selaku pelaksana proyek PLTA Batang Toru, lanjut Agus, juga sangat terbuka untuk berdialog dan bertukar pikiran dengan siapapun untuk mewujudkan Indonesia rendah emisi dari sisi energi dan juga menjaga kelestarian kawasan ekosistem Batang Toru.

“Kehadiran PLTA Batang Toru turut berperan penting untuk mewujudkan pembangunan Indonesia rendah emisi karena pemakaian energi air, bukan fosil, dapat mengurangi emisi karbon dioksida minimal sebesar 1,6 juta ton per tahun. Jumlah ini setara dengan kurang lebih kontribusi penyerapan karbon oleh 120.000 Ha wilayah hutan,” tegasnya.

Dengan memakai energi air, PLTA Batang Toru juga akan berkontribusi terhadap penghematan devisa sebesar USD 400 juta/tahun karena tidak perlu lagi mengimpor bahan bakar diesel (fuel cost avoidance).

Menurut Agus Djoko Ismanto yang akrab dipanggil Adji, pemakaian energi air untuk pembangkit listrik maka otomatis PLTA Batang Toru secara fundamental akan mempertahankan dan selalu berkomitmen untuk menjalankan program kelestarian kawasan yang menghasilkan air sebagai bahan baku operasinya. Salahsatunya dengan rencana replanting seluas 7 ton per hektare per tahun.

Juga merancang pemulihan lahan kritis DAS Batangtoru yang saat ini luasnya mencapai 162.052 hektare dari total 338.177 hektare DAS Batangtoru. Serta merancang perbaikan lahan kritis di ekosistem Batangtoru yang saat ini luasnya mencapai 30.022 hektare.

Adapun pembangunan PLTA Batang Toru sudah melalui kajian-kajian mendalam sesuai persyaratan nasional dan internasional. “PLTA Batang Toru sudah memenuhi standar International Commission on Large Dams (ICOLD) serta AMDAL. Kami juga telah melaksanakan kajian Environmental, Social, and Health Impact Assessment (ESHIA), yang menjadikan kami PLTA pertama di Indonesia yang melaksanakan Equatorial Principle,” tambahnya.

Sonny Keraf dari DEN, dalam paparannya mengatakan, Indonesia menghadirkan energi terbarukan berupa Pembangkit listrik tenaga Air (PLTA) Batang Toru sebagai salah satu upaya pengurangan emisi karbon untuk mewujudkan Indonesia rendah emisi. Penyerapan karbon ini menjadi hal krusial dalam hal pencegahan dampak perubahan iklim yang setiap hari semakin mengancam kehidupan seluruh makhluk hidup di Bumi.

“Dampak perubahan iklim yang paling nyata adalah kenaikan suhu global yang menyebabkan kekeringan berkepanjangan. Hari ini tercatat 28 provinsi mengalami kekeringan dan kesulitan air hingga yang paling ekstrem adalah kebakaran lahan. Karenanya, setiap orang harus menjadi agen perubahan dari kebiasaan dan gaya hidup ramah lingkungan dengan cara yang mudah, sederhana, cepat dan menimbulkan hasil nyata. Contohnya dengan menggiatkan penghematan energi, menanam dan merawat pohon, praktek 3R (reduce, reuse, recycle) untuk limbah domestik, serta penerapan eco-office, dan eco-driving dalam kehidupan sehari-hari.” kata Sonny.

Menurut Djati Witjaksono Hadi, Penggunaan Energi Terbarukan yang bersih dan ramah lingkungan seperti PLTA akan menurunkan kadar emisi karbon sekaligus meningkatkan kualitas kelestarian lingkungan guna memitigasi dampak perubahan iklim sesuai dengan target pemerintah Indonesia dalam pemenuhan Perjanjian Paris yaitu menurunkan emisi karbon sebesar 29 persen pada 2030.

“Perjanjian Paris sifatnya mengikat secara hukum dan merupakan tanggung jawab semua negara, yang pelaksanaannya disesuaikan dengan kapasitas masing-masing negara. Indonesia yang memiliki sumber daya alam melimpah yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi bersih, dapat berkontribusi nyata dalam mengurangi emisi karbon dengan beralih menggunakan energi bersih yang sumbernya dari alam, seperti PLTA Batang Toru,” kata Djati.

PLTA Batang Toru menyatakan, berkomitmen untuk senantiasa memberikan manfaat nyata bagi lingkungan hidup dan masyarakat sekitar kawasan Batang Toru. Selain melakukan revegetasi terhadap tanaman-tanaman langka yang hampir punah, PLTA Batang Toru juga turut membangun ekonomi masyarakat. Yakni dengan memberikan pendampingan dan pembinaan masyarakat dalam hal pengembangan tanaman Kopi Sipirok. Sebagai specialty coffee, budidaya spesies Ikan Jurung, pengolahan potensi gula aren, serta usaha skala kecil lainnya.

Hal ini dilakukan PLTA Batang Toru sebagai wujud nyata mitigasi dampak perubahan iklim yang berfokus pada peningkatan kapasitas masyarakat. (rel/mea)

Demi 4 Besar

sutan siregar/sumut pos HADAPI: M Renggur, pemain PSMS Medan. PSMS akan menghadapi Perserang, Jumat (6/9) hari ini.
HADAPI: M Renggur, pemain PSMS Medan. PSMS akan menghadapi Perserang, Jumat (6/9) hari ini.
sutan siregar/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Laga sengit bakal tersaji kala PSMS Medan bertandang ke markas Perserang di Stadion Maulana Yusuf, Jumat (6/9) sore ini. Kedua tim memburu kemenangan guna membuka peluang masuk empat besar klasemen sementara wilayah Baratn

Saat ini posisi kedua tim berada di luar empat besar. PSMS berada di posisi kelima dengan 24 angka dari 14 laga. Sedangkan Perserang berada di peringkat lima dengan 23 angka. Keduanya tertinggal tipis dari Persita dan PSCS Cilacap di peringkat tiga dan empat.

Sebagai tamu, laga ini sangat berat bagi PSMS. Apalagi, mereka sedang dalam tren buruk setelah dibantai tuan rumah Cilegon United dengan tiga gol tanpa balas. Belum lagi isu mundurnya pelatih sempat menerpa tim berjuluk Ayam Kinantan tersebut.

Pelatih PSMS Abdul Rahman Gurning mengakui, laga ini berat bagi timnya. Selain sedang dalam tren bagus setelah kemenangan dari Persiraja pada laga terakhir, Perserang juga tim kuat. Ini terlihat pada pertemuan pertama di Medan.

“Perserang merupakan tim kuat. Terbukti saat pertemuan pertama di Medan, mereka mampu mencetak dua gol. Kita harus bermain baik untuk melawan mereka,” ujar Gurning pada konferensi pers, Kamis (5/9).

Gurning berharap pemainnya bisa melupakan kekalahan dari Cilegon dan bangkit pada laga ini. “Mudah-mudahan pemain bisa bangkit dan bermain baik. Mereka harus melupakan kekalahan dari Cilegon United,” harap Gurning.

Pelatih berusia 61 tahun ini juga sedikit pusing menghadapi laga ini. Pasalnya, tiga pemain intinya tidak bisa tampil. Natanael Siringo-ringo dipanggil timnas, kemudian Syaiful Ramadhan dan Elina Soka terkena akumulasi.

“Absennya Syaiful memang mempengaruhi di sektor kiri. Tapi kita berharap pemain penggantinya bisa lebih baik,” tanadsnya. Gurning belum menentukan siapa menempati posisi Syaiful. Namun posisi wing bek pasti akan ditempati Tedi Berlian dan Egas Adhasi.

PSMS bisa sedikit lega, karena kondisi materi Perserang juga tidak lebih baik. Tim yang dijuluki Singa Ndaru tidak akan diperkuat lima pemainnya. Muhammad Ridwan, Agung Suprianto dan Didik Ariyanto terkena akumulasi kartu. Sedangkan Sumarna dan Ade Christian Pratama mengalami cidera.

Pelatih Perserang Jaya Hartono mengaku dipusingkan dengan kehilangan lima pemainnya. “Kemenangan dari Persiraja harus dibayar mahal. Dua pemain kita terkena kartu merah. Mudah-mudahan pemain cedera bisa segera pulih,” ucapnya.

Meski begitu, Jaya Hartono tetap optimis untuk meraih kemenangan dari PSMS. “Kami berharap kita bisa memetik poin penuh di kandang sendiri,” tegasnya. (dek)

Periodesasi Jabatan Direktur Utama PDAM Tirta Tanjung, Sekda Batubara Segera ke OPD

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Periodesasi jabatan Direktur Utama PDAM Tirta Tanjung di Batubara dikabarkan sudah berakhir pada Juni 2019 yang lalu. Tetapi, Zul Umri sepertinya enggan untuk melepas jabatan yang tersebut.

Sekretaris Daerah Kabupaten Batubara, Sakti Alam Siregar, menyatakan akan segera mengecek kebenaran informasi tersebut ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Dirinya mendapatkan informasi bahwa masa jabatan Dirut PDAM Tirta Tanjung, yang kini dijabat Zul Umri, telah berakhir mulai Juni 2019.

Namun dia mengatakan, dirinya tidak mengetahui kebenaran informasi tersebut sehingga akan memastikannya ke organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

“Saya tidak jelas pulak (kepastian periodesasi). Nanti saya tanya ke Kabag Perekonomian persisnya kapan,” kata dia saat dikonfirmasi, Senin (2/9).

Yang bisa dipastikannya bahwa periodesasi jabatan Dirut PDAM Tirta Tanjung adalah selama empat tahun. Dia juga masih ingat dua tahun lalu Zul Umri menggantikan Segera Yono yang pada paruh periode mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Dirut PDAM Tirta Tanjung.

Pelantikan dirut pengganti kemudian dilakukan Bupati Batubara, yang ketika itu masih dijabat OK Arya, pada 20 Juni 2017. Karena itu, menurut dia, jika masa jabatan Zul Umri memang sudah berakhir, maka Bupati akan segera menunjuk figur yang akan mengisi jabatan tersebut untuk periode selanjutnya.

Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirta Tanjung, Zul Umri menyebutkan durasi periodesasi jabatannya mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017. Hal itu dikemukakannya melalui pesan singkat saat dikonfirmasi mengenai akhir dari masa jabatannya sebagai dirut.

“Masa kerja (sesuai dengan) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2017, Pasal 61,” katanya, belum lama ini.

Menurut dia, jabatannya baru berjalan selama dua tahun dan ia menjadi Dirut setelah melalui tahapan ujian kepatutan dan kelayakan (fit and proper test).

Mengenai masa jabatan, dia mengacu kepada PP 54/2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Yang mana pada pasal 61 mengatur bahwa masa jabatan direksi adalah selama lima tahun.

Namun yang menarik, PP 54/2017 diteken Presiden Joko Widodo pada 27 Desember 2017, sedangkan dia dilantik menjadi Dirut PDAM Tirta Tanjung pada 26 Juni 2017.

Itu berarti PP tersebut baru terbit enam bulan setelah dirinya dilantik menjadi dirut. Zulumri sendiri dilantik menggantikan Segaryono, dirut periode 2015-2019 yang mengundurkan diri di tengah jalan.

Sayangnya, ketika disinggung mengenai hal itu Zulumri tidak memberi komentar berarti. (ram)