29 C
Medan
Friday, December 19, 2025
Home Blog Page 4950

Delapan Hari Operasi Patuh Toba 2019, 3.814 Kendaraan Langgar Lalin

RAZIA: Seorang petugas kepolisian memberhentikan pengendara sepeda motor saat Operasi Patuh Toba 2019 di Jalan Bukit Barisan Medan, baru-baru ini. Saat ini, Operasi Patuh Toba 2019 sudah memasuki hari kedelapan. Operasi ini dilaksanakan selama 14 hari Ada delapan pelanggaran yang menjadi sasaran, salah satunya yakni pengemudi yang menggunakan telepon genggam.
RAZIA: Seorang petugas kepolisian memberhentikan pengendara sepeda motor saat Operasi Patuh Toba 2019 di Jalan Bukit Barisan Medan, baru-baru ini. Saat ini, Operasi Patuh Toba 2019 sudah memasuki hari kedelapan. Operasi ini dilaksanakan selama 14 hari Ada delapan pelanggaran yang menjadi sasaran, salah satunya yakni pengemudi yang menggunakan telepon genggam.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Operasi Patuh Toba 2019 masih terus dilakukan jajaran Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumut. Operasi tersebut telah dilakukan selama delapan hari, sejak 29 Agustus 2019 hingga 5 September 2019 berturut-turut di wilayah Sumut. Dari operasi dalam delapan hari itu, sebanyak 3.814 kendaraan melanggar lalu lintas (lalin)n

“Hasil Operasi Patuh Toba (2019) hari kedelapan, jumlah kendaraan yang terlibat pelanggaran sebanyak 3.814 kasus. Jumlah ini meningkat dibanding tahun 2018 pada hari yang sama sekitar 12,77 persen atau hanya terjadi 3.382 kendaraan yang melanggar,” ungkap Kasubbid Penmas Humas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan, Jumat (6/9).

Ia menyebutkan, dari 3.814 kendaraan yang melanggar lalin didominasi sepeda motor sebanyak 2.330 unit. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibanding operasi tahun 2018 sebesar 13,60 persen, dengan sepeda motor yang terlibat pelanggaran 2.051 unit.

Kemudian, sambung MP Nainggolan, mobil penumpang 312 unit yang melanggar lalin. Angka ini menurun ketimbang operasi tahun sebelumnya sekitar 22 persen dengan jumlah mobil penumpang yang melanggar lalin 400 unit.

“Selanjutnya, mobil barang 223 unit yang juga turun 15,53 persen dibanding tahun 2018 264 unit. Sedangkan, bus yang terlibat pelanggaran lalin pada operasi hari kedelapan tahun ini jumlahnya naik 24,64 persen yaitu 86 unit dibanding tahun 2018 69 unit,” beber MP Nainggolan.

Diutarakan mantan Kapolres Nias Selatan ini menyebutkan, dari 3.814 kendaraan yang melanggar lalin sebanyak 2.952 diberikan tilang. Angka tilang tersebut naik tipis dibandingkan tahun 2018 sebanyak 2.790. Kenaikan juga terjadi pada kendaraan yang melanggar di hari kedelapan diberikan teguran dengan persentase 45,61 persen, pada 2019 862 sedangkan 2018 hanya 592.

“Untuk jumlah kasus laka (kecelakaan) lantas hari kedelapan mencapai 15 kasus, dengan korban meninggal dunia 3 orang, 7 luka berat, 14 luka ringan dan kerugian materil Rp8,6 juta. Dibandingkan tahun 2018 hari yang sama cenderung naik, dimana terjadi 7 kasus dengan korban meninggal dunia 4 orang , 2 luka berat, 6 luka ringan dan kerugian materil Rp18,8 juta,” paparnya.

Lebih jauh MP Nainggolan menyebutkan, hingga hari kedelapan operasi digelar secara keseluruhan terjadi 24.565 pelanggaran. Dari jumlah ini, sebanyak 18.781 pelanggaran tilang dan 5.602 pelanggaran diberi teguran.

“Kendaraan paling banyak yang melakukan pelanggaran adalah pengemudi sepeda motor yang mencapai 15.721 kendaraan. Kemudian, disusul pengemudi mobil penumpang 2.108 kendaraan, mobil barang 1.720 kendaraan, dan bus 629 kendaraan,” jabarnya.

Dia melanjutkan, terkait kasus laka lantas totalnya sampai hari ke-8 tercatat 57 kasus. Dari 57 kasus ini, 16 orang tewas, 22 luka berat, 53 luka ringan, dengan kerugian materil mencapai Rp69,1 juta. “Jumlah ini sangat mungkin bertambah, karena Operasi Patuh Toba 2019 masih menyisakan 6 hari lagi digelar sampai 14 September,” imbuhnya.

Diketahui, operasi ini berlangsung selama 14 hari yang dimulai pada Kamis (29/8) dan berakhir Sabtu (14/9). Dalam operasi tersebut ada 8 sasaran prioritas. Pertama, menggunakan telepon genggam saat berkendara. Kedua, mengemudi dalam keadaan mabuk.

Ketiga, tidak menggunakan helm SNI. Keempat, di luar batas kecepatan. Kelima, melawan arus. Keenam, mengemudi di bawah umur. Ketujuh, tidak menggunakan safety belt dan kedelapan menggunakan lampu rotator. (ris/ila)

Klaim JHT Cukup Tinggi, Agustus, Bayar Klaim Rp222 M

idris/sumut pos LAYANI: Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan Kota, Syahrial, melayani peserta JHT.
LAYANI: Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan Kota, Syahrial, melayani peserta JHT.
Idris/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Klaim Jaminan Hari Tua (JHT) BPJS Ketenagakerjaan di Cabang Medan Kota cukup tinggi. Terbukti, Agustus 2019, pembayaran klaim JHT tersebut mencapai Rp222 miliarn

Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan Kota, Syahrial mengatakan, pembayaran sebesar Rp222 miliar untuk 19.208 klaim. Jumlah itu jauh lebih banyak dari klaim lainnya.

Sedangkan untuk Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dengan jumlah klaim sebanyak 1.326 dan nominal kurang lebih Rp18 miliar. Klaiman Jaminan Kematian (JKK) sebanyak 353 dengan total pembayaran sekitar Rp10 miliar dan klaim Jaminan Pensiun (JP) dengan jumlah 886 sebanyak Rp2,5 miliar. “Klaim untuk JHT cukup besar,” ujar Syahrial di sela-sela peringatan Hari Pelanggan Nasional 2019, Jumat (6/9).

Dalam peringatan HPN tersebut, Syahrial turut serta melayani langsung para peserta, dan memberikan pelayanan dengan berbusana dan mendekorasi ruangan sesuai tema suasana pantai.

“Saat memberikan pelayanan, kami selalu mengingatkan agar para peserta bisa lebih bijak dalam mempersiapkan masa tua mereka, yakni dengan mencairkan dana Jaminan Hari Tua (JHT) hanya pada saat mereka memasuki usia pensiun dan tidak diambil untuk kepentingan konsumtif ketika berhenti bekerja,” katanya.

Syahrial mengungkapkan, dengan melayani secara langsung akan lebih memudahkan dalam mendengarkan keluhan ataupun kritikan dari para peserta tentang pelayanan klaim sehingga dapat menjadi masukan bagi pihaknya dalam hal perbaikan pelayanan.

Selain memberikan suasana yang berbeda, Syahrial yang didampingi Kabid Pelayanan, Annati dan Tim Pelayanan Kantor Wilayah Sumbagut juga melakukan kunjungan kepada para peserta yang mengalami kecelakaan kerja di RS Bunda Thamrin dan RS Bina Kasih Medan.

Dalam kunjungan tersebut pihak BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan Kota melakukan pengecekan secara langsung fasilitas dan layanan yang diberikan oleh pihak PLKK Rumah sakit untuk para peserta BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan Kota. (ris/ila)

Terpidana Kasus Kredit Bermasalah Senilai Rp117,5 M, 4 Tahun Buron, Akhirnya Diringkus

istimewa M Samsul Hadi
M Samsul Hadi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tim gabungan dari Intelijen Kejatisu bersama dengan Pidsus Kejari Medan dan Kejari Bekasi, meringkus terpidana kasus kredit bermasalah Rp117,5 miliar di Bank BNI 46 Cabang Pemuda Medan, Jumat (6/9). Terpidana M Samsul Hadi, diringkus di kediamannya setelah dinyatakan DPO sejak tahun 2015.

“Dia diringkus sekitar pukul 10.00 WIB di kediamannya di perumahan Pejuang Jaya Blok G, Bekasi,” ujar Kepala Seksi Penerangan dan Hukum (Kasi Penkum) Kejatisu, Sumanggar Siagiann

Dalam kasus kredit bermasalah di Bank BNI 46 Cabang Pemuda Medan pada 2010 lalu itu, Samsul Hadi merupakan Pimpinan Rekanan dan Kantor Jasa Penilaian Publik. Dia bersama empat orang lainnya yaitu Radiyasto (Pimpinan Sentra Kredit Menengah BNI Cabang Pemuda Medan), Bahrul Azli (Pimpinan Kelompok Pemasaran Bisnis BNI Cabang Pemuda Medan), Titin Indriani (Relationship BNI SKM Medan), dan Boy Hermansyah dijadikan terdakwa dalam kasus tersebut.

Di Pengadilan Tingkat Pertama dan Pengadilan Tinggi Medan, Samsul dihukum pidana penjara selama 1 tahun dan denda sebesar Rp50.000.000, dengan ketentuan jika denda tidak dibayar harus diganti dengan pidana kurungan selama 1 bulan. “Di tingkat Kasasi Mahkamah Agung, hukuman Samsul diperberat menjadi 6 tahun penjara dan denda Rp200 juta subsidair 6 bulan penjara,” terang Sumanggar.

Sumanggar menjelaskan, selama buron, Samsul kerap berpindah tempat hingga akhirnya tim jaksa menemukan keberadaanya di Bekasi. “Kita sudah berkoordinasi dengan pihak Kejari Bekasi. Terpidana akan kita titipkan di Lapas Kelas I Bekasi,” pungkasnya.

Sebelumnya dalam kasus ini, pihak kejaksaan sudah mengeluarkan Surat Ketetapan Penghentian Penuntutan (SKP2) terhadap Boy Hermansyah. Boy adalah Direktur Utama PT Bahari Dwi Kencana Lestari (BDKL) yang merupakan pengaju kredit sebesar Rp133 miliar ke BNI 46 Medan untuk modal kerja dan investasi kebun kelapa sawit dan pabrik kelapa sawit.

Dalam SKP2 terhadap Boy Hermansyah disebutkan, bahwa alasan penghentian penuntutan lantaran tidak terdapat cukup bukti keterlibatannya secara bersama-sama dengan orang-orang yang sudah dijatuhi hukuman pidana dalam korupsi pencairan kredit oleh PT BNI 46 Medan.

Sementara, empat orang lainnya telah dipidana dan berkekuatan hukum tetap. Tiga orang di antaranya adalah pegawai BNI 46, yakni Radiyasto, Darul Azli, dan Titin Indriani. Bahkan saat putusan akan dieksekusi, Darul ditemukan tewas gantung diri di rumahnya di Komplek Perumahan Unimed, Jalan Pelajar Ujung, Medan, Rabu (20/4). (man/ila)

Rektor USU Wisuda Dua Korban Terseret Ombak di Tapak Tuan, Almarhum Antoni Marbun Raih Cumlaude

PIAGAM: Rektor USU, Prof. DR Runtung Sitepu, SH.Hum, memberikan piagam kepada perwakilan keluarga almarhum Antoni Marbun dan almarhum Bonano Yogi Napitupulu.
PIAGAM: Rektor USU, Prof. DR Runtung Sitepu, SH.Hum, memberikan piagam kepada perwakilan keluarga almarhum Antoni Marbun dan almarhum Bonano Yogi Napitupulu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar wisuda diikuti oleh 1.1447 lulus. Wisuda kali ini berbeda dari biasanya. Sebab, dua lulusan di antaranya adalah korban terseret ombak di objek wisata Pantai Tapak Tuan di Desa Hilir, Kecamatan Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan, Aceh, Jumat (23/8) lalu.

Adapun kedua mahasiswa tewas terseret ombak itu, adalah Antoni Marbun (23), asal Desa Parbotihan, Kecamatan Onan Ganjang, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumut dan Bonano Yogi Napitupulu (22), warga Abepura, Kota Jaya Pura, Provisi Papua.

Namun, prosesi wisuda itu, para korban diwakili pihak keluarga yang hadir langsung di Auditorium USU untuk menerima piagamn

kelulusan dari Rektor USU, Prof. DR Runtung Sitepu, SH.Hum, Jum’at (6/9) sore. Rasa bahagia dalam suasana wisuda itu, dibalut dengan duka mendalam atas meninggalnya dua mahasiswa Fakultas Kehutanan USU tersebut.

“Di tengah kegembiraan dan rasa haru yang hadir pada kesempatan wisuda ini, keluarga besar USU juga baru saja diselimuti oleh rasa duka mendalam atas meninggalnya dua orang mahasiswa Fakultas Kehutanan USU, yakni Ananda Antoni Marbun dan Bonano Napitupulu,” ungkap Rektor saat memberikan pidato wisuda kelulusan Periode IV TA 2018/2019.

Sebelum musibah maut menimpah mereka, kedua korban terlebih dahulu sudah lulus ujian skripsi dan tinggal menunggu wisuda. Namun meninggal dunia, pihak USU tetap memproses ijazah mereka sebagai Sarjana pada Strata 1 di USU.

“Atas nama pimpinan dan segenap keluarga besar USU, saya mengucapkan turut berdukacita kepada orangtua dan keluarga kedua mahasiswa yang hadir dalam kesempatan ini. Semoga keduanya mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberikan kesabaran dan kekuatan,” kata Rektor dengan nada sedih.

Kemudian, satu persatu mahasiswa berprestasi dipanggil untuk mendapat piagaman kelulusan langsung diberikan oleh Rektor USU. Hal serupa dilakukan kepada keluarga mahasiswa tersebut. Antoni Marbun sendiri memiliki prestasi terbaik dengan menerima predikat Terpuji atau Cumlaude.

Leonard Marbun selaku abang kandung mengungkapkan terima kasih kepada pihak USU sudah memberikan ijazah dan turut mendoakan Antoni Marbun dalam prosesi wisuda ini. “Terima kasih kepada Rektor memberikan ijazah dan kenangan penghormatan kepada adik saya. Ini menjadi penghargaan terbaik kami,” ucap Loenard.

Leonard mengungkapkan rasa bangga terhadap almarhum adiknya tersebut, memiliki prestasi terbaik dan menuntaskan kuliahnya dengan hasil cumlaude. “Kalau orangtua tidak sanggup menghadiri wisuda ini. Saya bangga sama dia. Karena adek saya cumlaude, saya bangga namanya dipanggil menjadi suatu kebangga kami,” kata Leonard dengan raut wajah sedih.

Hal yang sama diungkapkan Eben Napitulu selaku bibi dari almarhum Bonano Yogi Napitupulu. Ia hadir bersama keluarga lain untuk menyaksikan langsung dan menerima piagam kelulusan diberikan Runtung Sitepu.

“Gak sanggup ayah, gak sanggup. Semoga ini, menjadi kejadian terakhir untuk keponakan saya. Terima kasih USU sudah memberikan kenangan terakhir. Saya datang bersama abang kandung. Sedangkan, ayah dan ibu tidak sanggup datang,” tutur Eben.

Kemudian, Rektor USU juga memberikan piagaman kelulusan kepada mantan Dara Medan, Dimita Radika dikabarkan mengalami kanker. Mahasiswa dan sarjana Fakultas Pertanian? USU itu, hadir temani kedua orangtuanya. (gus/ila)

Kembali Lakukan Pemeliharaan Jaringan, PLN UP3 Medan Optimalisasi Distribusi 4 Rayon

JARINGAN: Pemasangan tiang penyulang JTM di Desa Gunung Melayu, Asahan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Medan kembali melakukan pemeliharaan jaringan listrik di Kota Medan, mulai hari ini, Sabtu (7/9) hingga Kamis (12/9).

Adapun pemeliharaan tersebut berada di empat rayon PLN UP3 Medan. Yakni, Rayon Medan Sunggal, Medan Johor, Medan Selatan, Medan Kota dan Medan Baru. “Keempat rayon ini kita lakukan pemeliharaan jaringan untuk optimalisasi keandalan distribusinya. Untuk wilayah lainnya juga kita lakukan secara berkala,” ujar Manager Bagian Jaringan PLN UP3 Medan, Hasudungan Siahaan, Jumat (6/9).

Hasudungan Siahaan mengatakan, adapun pemeliharaan jaringan listrik tersebut menyebabkan terjadinya pemadaman di wilayah yang tengah dilakukan pemeliharaan.

Seperti pada hari ini, terjadi pemadaman Jl.Gatot Subroto, KODAM,Jl.Sei Batang Hari,Jl.Sei Ular Baru,Jl.Setia Budi, Komplek Tasbih, Sei Asahan, Sei Blutu, Sei Serayu, Sei Bilah, Sei Wampu, Jl. Abadi, Jl. Perjuangan, Hotel Grandhika, Jl. Dr Mansyur sebagian.

Kemudian, Desa Tangkahan, Desa Bekukul, Jl. SM. Raja Sebagian, Jl. Garu I, Jl. Garu I, Jl. Selamat, Jl. Candi Biara, Jl. Kejaksaan, Jl. Mendut, Jl. Taruma, Jl. Raden Saleh Sebagian, Jl. Candi Borobudur, Jl. Imam Bonjol, Jl. Pengadilan, Jl. Diponegoro, Jl.Hangtuah, Jl. Hang Kasturi, Jl.Uskup Agung.

Selanjutnya, pada Senin (9/9), wilayah padam di Jl. Pasar Merah, Jl. Menteng II, Jl. Pendidan Komplek ASPOL, Jl. Sutomo, Jl. HM Yamin, Jl. Sei Kera, Jl. Ayahanda sebagian, Jl. Panci, Jl. Rantang, Jl.Jangka, Jl. Ceret, Jl. Sendok, Jl. Kertas, Jl. Panci, Jl. Buku.

Pada Selasa (10/9), wilayah padam di Komp. The Green Menteng, Jl. Swasembada, Jl. Menteng VII, Jl. Panglima Denai.

Sedangkan pada Rabu (11/9), wilayah padam di Jl. Balai Desa Psr XII Marendal, jln Forkat Raya, MAPOLDASU, Jl. Pendidikan, PT IKN, Perum Pondok Nusantara, Perum Oma Deli, Jl. Pertahanan, Jl. Bandrek, Jl. Adi Karya, Jl. Pasar V, Jl. Sigara gara, Kantor Camat Patumbak.

Sementara pada Kamis (12/9), wilayah padam di Jl. Besar Namorambe-Sembahe, kantor Camat Namorambe,desa Tangkahan, desa Bekukul, Jl. Ayahanda sebagian, Jl. Tinta, Jl. Kuali, Jl. Agenda, Jl.Periuk, Jl. Sampul, Jl. Pabrik Tenun, Jl. Notes, Jl. Gelas. “Pemeliharaan jaringan ini memang kami lakukan secara berkala. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” ucap Hasudungan Siahaan, (rel/ila)

Bersihkan Lingkungan dan Keluarga dari Narkotika

Ilustrasi
Ilustrasi

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan mengajak secara bersama-sama, untuk membersihkan narkotika dari lingkungan kita dan keluarga, sehingga Kota Tebingtinggi terbebas dari yang namanya narkotika.

“Kita nyatakan Kota Tebingtinggi ke depan bisa bersih dari Narkotika,”ujar Umar Zunaidi saat melakukan pemusnahan barang bukti berupa ganja sebanyak 185.069,5 gram di halaman Kantor Balai Kota Tebingtinggi bersama Polres Tebingtinggi, Jumat (6/9).

Turut hadir Kapolres Tebingtinggi AKBP Sunadi, Kajari Tebingtinggi Mochamad Novel, Ketua Mui Tebingtinggi Ahmad Dalil Harahao, Ketua FKUB Abu Hasyim Siregar, para Asisten, Kepala OPD.

Umar Zunaidi mengucapkan terimakasih kepada Polres Tebingtinggi terutama kepada AKBP Sunadi beserta jajarannya dan Kasat Narkoba. “Pemusnahan ini merupakan salah satu bukti, bahwa yang pertama kita memiliki tekat untuk membasmi narkotik di Tebingtinggi. Saya berharap jangan adalagi yang menyatakan, bahwa kita tutup mata terhadap narkotik,” jelasnya.

Dikatakan Umar Zunaidi, pemusnahan narkotika ini menunjukkan di Tebingtinggi ada bandarnya, pengedar dan pemakai. “Mari lakukan penyuluhan-penyuluhan tentang bahayanya narkotika, karena kita juga bertanggungjawab, baik itu di sekolah maupun di lingkungan kita untuk bersama-sama memerangi narkotika, agar Tebingtinggi menjadi kota bebas narkotika,”tandasnya.

Sementara Kapolres Tebingtinggi AKBP Sunadi mengajak kita untuk menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkoba. “Kita harus memikirkan generasi berikutnya, apakah kita mau kena efek dari narkoba ini, karena narkoba merupakan salah satu penyebab meningkatnya kejahatan,”pungkasnya. (ian/han)

Resmikan Jambore TTG XIX di Labusel, Gubsu: Semua OPD Harus Terlibat

FAJAR DAME HARAHAP/SUMUT POS TINJAU-Gubsu Edy Rahmayadi meninjau sejumlah stand di lokasi acara TTG ke-IX di Lapangan SBBK Kotapinang, Labusel.
TINJAU-Gubsu Edy Rahmayadi meninjau sejumlah stand di lokasi acara TTG ke-IX di Lapangan SBBK Kotapinang, Labusel.
FAJAR DAME HARAHAP/SUMUT POS

LABUSEL, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah di jajaran Pemprovsu untuk mewujudkan Teknologi Tepat Guna (TTG).

“Saya berharap 49 OPD di Provsu dapat merencanakan dan memberikan bantuan-bantuan yang tepat guna, agar lebih lancar dan terwujudnya Tehnologi Tepat Guna di Sumut,”imbau Gubsu saat meresmikan Jambore TTG XIX dan Peringatan bulan bakti gotong royong masyarakat (BBGRM) XV dan Pencanangan Desa Binaan Bangun Desa Mandiri Terpadu (BAMGDES MADU) tingkat Provsu, di Lapangan SBBK Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Kamis (5/9).

Menurutnya, Jambore Teknologi Tepat Guna punya manfaat dalam mensejahterakan masyarakat.

“Acara yang seperti ini (TTG, red) akan kita besarkan. Sangat berguna. TTG sangat bermanfaat di seluruh kabupaten/kota untuk mensejahterakan kehidupan rakyat kita. Untuk itu, hadiah-hadiah sebagai pembangkit minat akan saya besarkan,” ujarnya.

Gubsu mengungkapkan, ada 17 jenis bantuan provinsi ke desa di daerah-daerah se-Sumut. Seperti Dinas Tarukim Provsu memberikan bantuan Rabat beton, bantuan pompa air dari Dinas Sumber Daya air, bantuan bibit ikan lele 25 ribu ekor dari Dinas Perikanan dan Kelautan, dan sebagainya.

Kemudian, tambahnya, untuk pelaksanaan TTG tahun 2020, seluruh kepala daerah se-Sumut harus dapat andil memberikan perhatian dalam menyukseskan pelaksanaan tehnologi tepat guna.

Sebelumnya, kedatangan Gubsu Edy Rahmayadi beserta rombongan disambut antusias oleh warga Kotapinang.

Acara yang berlangsung selama lima hari ini diwarnai dengan Pameran di Stand dari sejumlah kabupaten/kota se-Sumut, juga dari sejumlah perusahaan.

Selain itu, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi juga berkunjung ke Dusun Boom, Desa Sisumut sebagai Desa Binaan Provinsi 2019-2020 Bangun Desa Mandiri Terpadu (BangDes Madu) dan Dusun Boom Desa Sisumut merupakan Dusun tertinggal soal Infrastruktur dan Ekonomi nya. (mag-13/han)

Dekranasda Dairi Ikutkan Ulos Tenun Fashion Show di Belgia

RUDY SITANGGANG/SUMUT POS TENUN ULOS: Bupati Dairi, Eddy KA Berutu, Ketua Dekranasda, Romy Mariani boru Simarmata serta Plh Manager CSR PT Inalum, Irwan Prianto, saat mengunjungi para penenun ulos di Desa Silalahi I Kecamatan Silahisabungan.
TENUN ULOS: Bupati Dairi, Eddy KA Berutu, Ketua Dekranasda, Romy Mariani boru Simarmata serta Plh Manager CSR PT Inalum, Irwan Prianto, saat mengunjungi para penenun ulos di Desa Silalahi I Kecamatan Silahisabungan.
RUDY SITANGGANG/SUMUT POS

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Ulos hasil para pengrajin di Desa Silalahi, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, akan diikutkan dalam ajang fashion show di Belgia yang berlangsung pada Oktober 2019 mendatang.

Demikian disampaikan ketua dewan kerajinan nasioanl daerah (Dekranasda) yang juga ketua TP-PKK Kabupaten Dairi, Ny Romy Mariani Eddy Keleng Ate Berutu boru Simarmata di sela-sela mengunjuni lokal latih tenun ulos ramah lingkungan di Desa Silalahi I, baru-baru ini.

Hadir juga Bupati Dairi, Eddy KA Berutu, Plh manager CSR PT Inalum, Irwan Prianto serta dari Yayasan Merdi Sihombing. Romy menegaskan, Dekranasda dan PT Inalum serta yayasan Merdi Sihombing berkomitmen kembangkan ulos Silalahi.

Pemerintah pusat telah menetapkan Danau Toba sebagai kawasan strategis pariwisata nasional, dimana Dairi yakni Kecamatan Silahisabungan bagian dari penetapan kawasan strategi pariwisata nasional yang diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat lokal.

Salah satu upaya yang akan dilakukan Dekranasda, adalah memberikan nilai tambah tenun ulos dengan konsep echo fashion.

“Dimana pengembangan ulos bukan hanya untuk kebutuhan adat, namun juga akan mengarah kepada fashion dan souvenir dengan tetap menjaga keaslian dan kearifan budaya lokal,”terangnya.

Selain di Belgia, pada 11 September 2019 ini, Dekranasda akan memamerkan ulos hasil penenun dari Silalahi di Balai Kartini Jakarta.

Sementara itu, Bupati, Eddy KA Berutu penasehat Dekranasda mengatakan, pengembangan kerajinan harus bersinergi antar stake holder.

Pasalnya, pembinaan meliputi banyak aspek, yakni permodalan, desain serta teknik produksi. (mag-10)

Karang Taruna Desa SukaDame, Karo, Sorot Dana Desa

.
.

KARO, SUMUTPOS.CO -Ketua Karang Taruna Desa Sukadame, Erwin Perangin-angin menegaskan akan turut mengawasi pelaksanaan proyek pengerasan jalan menuju perladangan warga di desa mereka.

Dia meminta pelaksana pekerjaan memasang plang agar warga Desa Sukadame, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo, mengetahui pekerjaan tersebut.

Menurut Erwin, anggaran proyek pengerasan jalan bersumber dari anggaran dana desa (ADD). Pekerjaan pengerasan jalan sekitar 200 meter.

“Sesuai dengan fungsi kita, Karang Taruna merupakan wadah pengembangan generasi muda dan tanggung jawab sosial untuk masyarakat. Maka kita berhak mengawasi setiap pembangunan di desa kita tanpa pamrih,” ujar Erwin, Kamis kemarin.

Dikatakannya, pekerjaan jalan baru berjalan sekitar dua hari lalu. Erwin mengaku baru mengetahui adanya pekerjaan jalan itu. Hanya saja, Erwin meminta pelaksana pekerjaan jalan untuk memasang plang.

“Guna diketahui warga sekitar, dan itu juga dasar ketentuan pengerjaan yang berlaku,” imbuhnya. (deo)

Gemkara Desak Ornamen Gorga di Polres Batubara Dibongkar

ist DIABADIKAN: Ketua Gemkara Khairul Muslim (enam dari kiri) bersama sejumlah pengurus PB Gemkara lainnya, diabadikan usai menggelar rapat soal pemasangan ornamen Gorga di Mapolres Batubara, Kamis (5/8).
DIABADIKAN: Ketua Gemkara Khairul Muslim (enam dari kiri) bersama sejumlah pengurus PB Gemkara lainnya, diabadikan usai menggelar rapat soal pemasangan ornamen Gorga di Mapolres Batubara, Kamis (5/8).

BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Gerakan masyarakat Menuju Kesejahteraan Kabupaten Batubara (Gemkara), mendesak agar ornamen Gorga di Polres Batubara segera dibongkar. Gemkara menilai pemasangan ornamen tersebut tidak mencerminkan kearifan lokal.

“Penggunaan simbolik ornamen Gorga itu tidak mencerminkan kearifan lokal, ini perlu menjadi pertimbangan oleh kapolres Batubara,” ujar Ketua Gemkara Batubara Khairul Muslim kepada Sumut Pos, Jumat (6/9).

Khairul mengungkapkan, setelah pemasangan ornamen Gorga muncul di media massa, banyak pihak menjadi berang dan diduga menyulut perasaan warga.

Bahkan kata dia, beberapa elemen dan masyarakat seperti Mambi sudah melayangkan surat protes yang dipublikasikan di media massa. “Langkah persuasif itu penting untuk dipertimbangkan sebelum persoalan ini menimbulkan keresahan masyarakat secara massif,” tegasnya.

Sikap ini pihaknya lontarkan usai menggelar rapat di RM Banyu Wangi Kecamatan Lima Puluh, Kamis (5/9).

Dalam rapat yang dihadiri Sekretaris Umum Gemkara Syarkowi Hamid, Ketua Harian Zulkarnain Achmad, Bendahara Umum Taufik Doban, Wakil Ketua Arsyad Nainggolan, Sahril Hasanel Basri serta pengurus Gemkara lainnya itu, membahas sejumlah hal penting termasuk persoalan budaya Batubara.

“Persoalan ini diharapkan disikapi dengan serius, tidak anggap sepele. Gemkara ingin solusi terbaik agar persoalan ini tidak berlarut-larut, bukan mencari siapa yang salah. Lebig baik dan bijak, bongkar secepatnya ornamen Gorga tersebut,” kata politisi Demokrat tersebut.

“Ini persoalan kearifan lokal, perlu sensifitas. Bangunan kantor Mapolres Batubara adalah fasilitas nasional, karena itu tidak perlu diberikan motif atau corak ornamen tertentu. Jangan berikan sedikit pun ruang dan potensi untuk memicu konflik sosial dan SARA,” imbuh dia.

Wakil Ketua Gemkara Arsyad Nainggolan meyakini Kapolres Batubara tentu lebih arif dan bijaksana dalam menyikapi persoalan ini. Sebab, tak mungkin sekelas pimpinan tinggi Polri di Batubara itu mempertahankan kebijakan yang disadari dapat menimbulkan konflik. “Ini adalah persoalan etika, bisa diselesaikan secara sederhana,” sebutnya menambahkan dalam waktu dekat Gemkara akan menyerahkan pernyataan sikap ke Polres Batubara.

Sementara, Sahri Hasanel Basri mengajak semua pihak untuk saling menjaga kekompaan. Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung, kearifan seorang tukang, tidak banyak kayu yang terbuang. (prn/han)