25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 5095

Polsek Medan Timur Ringkus Tiga Begal Sadis, Polisi Menyaru Wanita Berkerudung

M IDRIS/SUMUT POS PAPARKAN: Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto didampingi Kapolsek Medan Timur Kompol M Arifin saat pemaparan kasus 3 pelaku begal sadis, Selasa (16/7).
M IDRIS/SUMUT POS
PAPARKAN: Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto didampingi Kapolsek Medan Timur Kompol M Arifin saat pemaparan kasus 3 pelaku begal sadis, Selasa (16/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tiga pelaku begal yang terkenal sadis ditangkap petugas Unit Reskrim Polsek Medan Timur dari tempat dan waktu terpisah. Untuk mengungkap kasus ini, personel menyaru sebagai wanita berkerudung.

KETIGA pelaku masing-masing, Ipan Ardiansyah alias Gopal (24) warga Jalan Perwira II Kelurahan Pulo Brayan Bengkel, Medan Timur, MF alias Popoy (17) warga Jalan Mabar III Kelurahan Mabar Hilir, Medan Deli, dan Sopan Yohansyah alias Yoyo (21) warga Jalan Pelopor Tanjung Mulia Hilir, Medan Deli.

Dari ketiganya, disita barang bukti sebilah pisau, satu unit kunci L, mata obeng yang digunakan untuk curanmor dan sarang kunci kontak sepeda motor Mio hasil curian. Selain itu, turut disita barang bukti yang dibeli pelaku dari hasil kejahatan yaitu pakaian dan sepatu.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto mengatakan, penangkapan ketiga pelaku begal sadis ini menindaklanjuti pengaduan para korban yang membuat laporan di Polsek Medan Timur.

Penangkapan para pelaku berawal dari laporan salahsatu pelaku. Syalom Hadinata Simanjuntak menjadi korban begal di Jalan Perkebunan Kelurahan Pulo Brayan Bengkel, Selasa (25/6) sekitar pukul 06.15 WIB. Sepeda motor milik korban, Honda Vario BK 4092 AIC dilarikan pelaku setelah ditendang hingga terjatuh.

“Modus pelaku terhadap korbannya cukup sadis, mereka menendang korbannya dari atas sepeda motor sampai terjatuh setelah mengintai sebelumnya. Selanjutnya, pelaku membawa kabur kendaraan korban,” ujar Dadang didampingi Kapolsek Medan Timur Kompol M Arifin dalam keterangan pers di Mapolrestabes Medan, Selasa (16/7).

Dijelaskan Dadang, pelaku pertama yang ditangkap adalah Gopal. Tersangka diringkus di Jalan Pancing, Gang Seroja, Kelurahan Mabar Hilir, Medan Deli, Senin (15/7) sekira pukul 11.45 WIB. Penangkapan Gopal berdasarkan hasil penyelidikan dan pengembangan petugas di lapangan. Dari keterangan Gopal, ditangkap MF alias Popoy (17) dari rumahnya, Senin (15/7) pukul 12.30 WIB. Terakhir, Sopan Yohansyah alias Yoyo (21) juga diringkus di rumahnya, Senin (15/7) pukul 13.00 WIB.

“Setelah diinterogasi terhadap ketiga tersangka, mereka mengakui telah melakukan perbuatan begal. Selain itu, mereka juga mengaku sudah beraksi 5 kali di wilayah hukum Polsek Medan Timur (lihat grafis, red),” sebut Dadang.

Ditambahkan Kapolsek Medan Timur Kompol M Arifin, ketiga tersangka mengaku hasil dari kejahatannya dijual kepada seorang pria dengan panggilan Kancil di Jalan Marelan Pasar IV. Saat ini, Kancil sedang diburu.

“Anggota sudah melakukan pengembangan, namun tidak menemukan keberadaan Kancil karena tidak jelas alamat pasti. Akan tetapi, anggota tetap menelusuri dan mencari keberadaan penadah sepeda motor curian tersebut,” ujar Arifin.

Lebih lanjut dia mengatakan, pengungkapan kasus begal ini tidak terlepas dari kecerdikan pihaknya untuk memancing para pelaku keluar dari sarangnya. Kecerdikan itu pula yang membuat ketiga pelaku terkecoh dan berhasil diringkus.

“Kami mulai menangani kasus ini sejak bulan Maret lalu dengan pelapor Indah Kristiani Siringo-ringo. Kemudian, beberapa pengaduan menyusul dengan kasus dan modus yang sama. Lalu, kita menurunkan anggota untuk melakukan penyelidikan di seputar lokasi-lokasi yang menjadi tempat mereka beraksi, namun belum berhasil ditangkap,” kata Arifin.

Polisi tidak kehabisan akal. Upaya lain dilakukan untuk ‘memancing’ para pelaku. Polsek Medan Timur menurunkan petugas yang menyaru (menyamar) sebagai seorang perempuan dan mengendarai sepedamotor.

“Anggota kita menyaru sebagai perempuan dengan memakai daster dan kerudung. Secara rutin, anggota kita berpura-pura melintas dari kawasan tempat para pelaku biasa beraksi dengan mengendarai sepeda motor. Waktunya ditentukan, saat kondisi jalanan tidak terlalu ramai. Dari kejauhan anggota kita diawasi juga oleh beberapa tim yang juga melintas layaknya warga biasa,” papar Arifin.

Penyamaran itu pun berhasil. Pimpinan komplotan begal tersebut, Gopal terkecoh dan membegal anggota yang menyaru.

“Saat pelaku berusaha membegal anggota yang menyamar, petugas kita yang mengawasi langsung sigap dan menyergap pelaku Gopal. Petugas kemudian mengorek informasi dan diperoleh identitas rekan-rekannya yang terlibat dalam aksi begal hingga akhirnya ditangkap,” tandasnya. (ris/ala)

Pasangan ASN Perekam Adegan Mesum Diringkus

ist MESUM: Sepasang ASN mesum merekam adegannya menggunakan hp.
ist
MESUM: Sepasang ASN mesum merekam adegannya menggunakan hp.

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Personel Sat Reskrim Polres Simalungun menangkap dua Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja sebagai pegawai di kecamatan Gunung Maligas dan sekretaris desa Pematang Ganjing. Pasangan ASN selingkuh ini membuat konten video pornografi.

Video berdurasi 3 menit 30 detik tersebut mempertontonkan tindakan senonoh. Dua ASN itu berinisial BH (43/pria) dan LS (41/perempuan) dan ternyata tidak berstatus suami istri. Dua ASN ini telah memiliki suami, istri dan anak.

Kapolres Simalungun AKBP Marudut Liberty Panjaitan telah menetapkan BH dan LS sebagai tersangka dengan Pasal 34 dan 35 dengan UU Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi dengan ancaman 10 tahun.

AKBP Liberty menjelaskan telah mengumpulkan barang bukti dan saksi-saksi.

“Personel mengamankan BH di Kantor Camat Gunung Malela dan personel juga mengamankan LS di Kantor Pangulu Pematang Gajing. Kemudian dimintai keterangan perihal video tersebut yang diduga dilakukan oleh mereka berdua,” ujarnya, Selasa (16/7).

Polisi telah mengumpulkan barang bukti berupa satu Flasdisk berisikan video mesum dua ASN tersebut, dua handphone milik tersangka, satu buah pakaian lengan panjang warna merah jambu, satu buah jilbab warna merah jambu, satu buah bra warna hitam milik tersangka LS dan satu jaket warna hitam milik tersangka BH.

Selain itu, polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi-saksi.

AKBP Liberty menjelaskan, tersangka BH menyuruh LS untuk merekam dengan bentuk video saat sedang bercinta. Handphone milik LS digunakan untuk merekam. Selanjutnya, LS mengirimkan video mesum itu ke tersangka BH.

Dalam video itu, kata AKBP Liberty, tersangka BH menggunakan jaket hitam dan LS menggunakan pakaian lengan panjang berwarna merah jambu. Dua tersangka beradegan mesra layaknya suami istri, meski keduanya sudah berkeluarga.

Tersangka LS dengan sengaja merekam adegan senonoh itu. Polisi juga telah melakukan rekonstruksi di lokasi kejadian dengan sebanyak 13 adegan. Video pembuatan ini terjadi pada 13 Juni 2019. (trm/ala)

Diterjang Angin Puting Beliung, 9 Tiang Listrik Tumbang

Ilustrasi

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Hujan deras disertai angin puting beliung yang mengguyur Desa Gonting Malaha, Kecamatan Bandar Pulau, Kabupaten Asahan, tumbangkan 9 tiang listrik milik PT PLN, Senin (15/7) sekira pukul 22.00 WIB.

Akibatnya, aliran listrik di empat desa yakni Desa Gonting Malaha, Desa Perkebunan Aek Tarum, Desa Huta Rao, dan Desa Aek Nagali, terputus.

“Saat itu anginnya kencang bang, semakin kencangnya pohon-pohon dipinggir jalan dan tiang listrik ini tumbang dihantam angin yang datang,” kata Poniman, warga Dusun V, Desa Gonting.

Selain itu, aktifitas masyarakat sempat terganggu pepohonan dan tiang listrik yang tumbang menutupi badan jalan.

Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Desa Gonting Malaha bekerjasama dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Asian Agri, bahu membahu melakukan pembersihan material pepohonan.

“Sejauh ini dari perusahaan PT Asian Agri bersama dengan pihak Desa Gonting Malaha tengah membersihkan material pepohonan yang tumbang nenimpa jalan ini bang, supaya bisa dilalui kendaraan roda empat maupun lebih,”bilang Asisten CSV Asian Agri, Heru Irvana Harahap.

Sementara itu, Kepala Desa Gonting Malaha, Supian Sitorus menyebutkan pihaknya tengah berupaya melakukan pembersihan pepohonan yang ambruk menutupi badan jalan.

Sementara itu, Kepala Ranting PLN Kisaran, Heryanto Siburian mengatakan pihaknya sudah sampai ke lokasi untuk melakukan perbaikan. Ada beberapa tiang yang patah harus diganti sedangkan yang masing bagus didirikan kembali.

“Pihak PLN sudah perbaiki tiang, kami juga berharap dan bermohon untuk mengiklaskan pohon disekitar dipotong, agar arus listrik bisa kembali dialirkan,”bilang Heryanto. (omi/han)

Tebingtinggi MoU dengan LIPI, Tingkatkan Potensi dan Daya Saing Daerah Melalui Penelitian

IST MoU: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan didampingi Sri Wahyuni dan Dedi P Siagian saat melakukan MoU.
IST
MoU: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan didampingi Sri Wahyuni dan Dedi P Siagian saat melakukan MoU.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan atas nama Pemerintah Kota Tebingtinggi melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Jakarta, Senin (15/7).

Nota kesepahaman ini bertujuan untuk mewujudkan kepedulian dan partisipasi Pemerintah Kota Tebingtinggi dan LIPI dalam memberikan sumbangsih pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“MoU ini untuk meningkatkan potensi daerah dan daya saing daerah secara optimal melalui penelitian, pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk pembangunan di Kota Tebingtinggi,”ujar Kadis Kominfo Tebingtinggi Dedi P Siagian, yang mendampingi Wali Kota bersama Kadis PMK, Sri Wahyuni.

Dijelaskan Siagian, ruang lingkup nota kesepahaman ini mencakup penelitian, pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk pengembangan dan pemanfaatan produk unggulan desa, serta pemanfaatan sumber daya alam, pengembangan wilayah terpadu, peningkatan kapasitas SDM, pertemuan ilmiah seminar publikasi, tukar menukar dan pemanfaan data dan informasi.

Penandatanganan perjanjian kerja sama antara Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PMK) Kota Tebingtinggi dengan Pusat Penelitian Teknologi Tepat Guna LIPI perihal Diseminasi hasil pemetaan, penelitian, pengembangan dan pemanfaatan potensi inovasi teknologi tepat guna unggulan di Pemerintah Kota Tebingtinggi.”Perjanjian kerja sama ini juga diharapkan memberikan manfaat bagi Pemerintah Kota Tebingtinggi dalam pemanfaatan dan pengembangan potensi daerah melalui inovasi teknologi tepat guna unggulan,”terang Siagian. (ian/han)

Buka PEDA KTNA Sumut Gubsu Prioritaskan Hasil Pertanian

IST PENGHARGAAN:Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengucapkan selamat saat memberikan penghargaan kepada petani dan nelayan pada kegiatan Pekan Daerah (PEDA) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Tingkat Provinsi Sumatera Utara ke IV Tahun 2019, di Desa Melati II Kecamatan Perbaungan.
IST
PENGHARGAAN:Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengucapkan selamat saat memberikan penghargaan kepada petani dan nelayan pada kegiatan Pekan Daerah (PEDA) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Tingkat Provinsi Sumatera Utara ke IV Tahun 2019, di Desa Melati II Kecamatan Perbaungan.

SERDANG BEDAGAI, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi membuka Pekan Daerah (PEDA) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Tingkat Provinsi Sumut ke IV Tahun 2019, di Desa Melati II Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai), Selasa (16/7).

Acara yang akan berlangsung hingga 19 Juli 2019 ini mengusung tema “Memantapkan Penguatan Potensi dan Posisi Tawar Komoditi Lokal Untuk Mewujudkan Kemandirian Pangan Berkelanjutan Menuju Sumatera Utara Yang Agraris dan Bermartabat”.

Dihadiri sedikitnya 1.500 peserta yang terdiri atas para petani, nelayan, penyuluh, mahasiswa, peneliti, dari seluruh kabupaten/kota se-Sumut.

PEDA KTNA kali ini juga diisi dengan berbagai acara menarik, di antaranya pameran pertanian yang menyajikan 52 stan produk dari daerah kabupaten/kota Sumut. Ada juga rembuk kelompok KTNA, studi banding, festival seni budaya Sumut, kegiatan olahraga, cerdas cermat dan ramah tamah.

Pada kesempatan itu, Edy Rahmayadi menegaskan, menjadikan Sumut yang agraris akan selalu menjadi prioritas utamanya, termasuk mensejahterakan kehidupan para petani dan nelayan. Untuk itu, berbagai strategi saat ini sedang disusun untuk menggenjot produksi pertanian Sumut.

Salah satunya, kata Edy, dengan memetakan produk-produk unggul tiap daerah kabupaten/kota Sumut. Misalnya dari sektor peternakan, Kabupaten Langkat dan Karo fokus pada ternak sapi, Humbang Hasundutan ternak kerbau, Batubara dan Sergai ternak domba.

“Dari ternak-ternak ini juga nantinya kita kembangkan pabrik kompos. Jadi kotorannya dimanfaatkan untuk pabrik kompos. Nah, hal-hal seperti ini yang saat ini sedang kita kembangkan. Strategi dan manajeman pertanian/peternakan yang sistematis,” ujar Edy yang hadir bersama Ketua TP PKK Sumut, Nawal Edy Rahmayadi.

Gubsu juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh petani dan nelayan yang hadir. “Tanpa kalian, bubar negara kita ini. Kalian adalah garda utama yang memperjuangkan ketersediaan dan ketahanan pangan,” ujarnya.

Namun Edy menyayangkan, saat ini banyak para petani dan nelayan yang memilih beralih pekerjaan. Mulai banyak yang memilih untuk menjual sawah dan kebun untuk membeli kendaraan dan menjadi pengendara ojek online, karena dianggap lebih praktis.

“Negara kita adalah negara agraris dan maritim. Tak boleh kita kehabisan petani dan nelayan, ujung-ujungnya nanti kita impor semua. Kalau sudah impor, kita akan terus bergantung kepada negara lain. Kalau makan saja bergantung, bagaimana kita mau maju?” tegas Edy.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sumut Dahler selaku Ketua Panitia PEDA KTNA menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk menjadi ajang silaturahmi bagi petani dan nelayan se-Sumut sekaligus ajang mempertunjukkan inovasi produk pertanian kabupetan/kota Sumut.

“Selain itu, PEDA ini juga menjadi bentuk persiapan kita untuk mengikuti Pekan Nasional (Penas) XVI tahun 2020 di Padang. Semoga nantinya kontingen Sumut akan menjadi kontingen yang memperoleh penghargaan di acara Penas,” ucapnya.

Sementara itu, Bupati Serdang Bedagai Soekirman mengucapkan selamat datang kepada Gubernur dan rombongan, serta para peserta PEDA. Dirinya mengaku merasa terhormat daerahnya bisa menjadi lokasi pelaksanaan PEDA dan menerima peserta saat ini sebagian besar menetap di rumah warga.

“Serdang Bedagai ini sejak dulu khususnya lokasi pelaksanaan PEDA saat ini dikenal sebagai desa pertanian. Banyak produk pertanian kita Pak, semua ada di sini. Untuk gabah, kita surplus 25 persen,” tuturnya.

Pembukaan PEDA ditandai dengan pemukulan gong oleh Gubernur Edy Rahmayadi. Kemudian dilakukan peninjauan beberapa stan produk pertanian dan pemberian penghargaan pada petani teladan, serta bantuan bagi kelompok tani dan nelayan. (prn/sur)

Petani Keluhkan Pupuk Menumpuk di Gudang Distributor

ADITIA LAOLI/SUMUT POS LANGKAH: Pupuk bersubsidi menumpuk di gudang CV Deepa Sejahtera yang beralamat di Jalan Yos Sudarso, Desa Moawo, Kecamatan Gunungsitoli.
ADITIA LAOLI/SUMUT POS
LANGKAH: Pupuk bersubsidi menumpuk di gudang CV Deepa Sejahtera yang beralamat di Jalan Yos Sudarso, Desa Moawo, Kecamatan Gunungsitoli.

GUNUNGSITOLI, SUMUTPOS.CO – Puluhan petani di Desa Tetehosi Afia, Kecamatan Gunungsitoli Utara, mengeluhkan langkahnya pupuk di pasaran. Kondisi itupun mengakibatkan tanaman mereka gagal panen. Ironisnya, di beberapa pedagang pengecer pupuk bersubsidi dijual dengan harga tinggi.

Salah seorang petani di Desa Tetehosi Afia, Ama Efi Zega, mengungkapkan biasanya pengadaan pupuk bersubsidi di desa mereka dikelola UD Beni. Meski uang diberikan uang, namun pupuk yang mereka pesan tak kunjung datang.

“Bulan Mei lalu kami serahkan uang, namun karena pupuk tak kunjung datang terpaksa kami tarik kembali uangnya. Alasan UD Beni pupuk belum datang, sementara padi kami saat ini sudah berumur 6 minggu, butuh pupuk. Kami juga tak tau apa masalah sehingga pupuk langkah, padahal kami dengar info kalau pupuk banyak di gudang,”beber Ama Efi Zega, yang juga Ketua Kelompok Tani Fajar, Senin (15/7). Diakui Zega, padi yang ditanam oleh petani di desanya tampak kurus dan berwarna kekuningan karena ketiadaan pupuk.

Sementara itu, belum lama ini, saat Sumut Pos menyambangi gudang pupuk milik CV Deepa Sejahtera di Jalan Yos Sudarso, Desa Moawo, Kecamatan Gunungsitoli. Menurut pengakuan salah seorang penjaga gudang, stok pupuk di dalam gudang terdapat 1.400 ton.

“Soal kelangkaan pupuk tidak urusan kami bang, kami hanya penjaga gudang. Urusan distribusi ada yang menangani. Banyak juga warga nanya ke sini untuk beli pupuk, tapi kami tidak bisa melayani mereka,”ujar penjaga gudang yang tak mau menyebutkan namanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kota Gunungsitoli, Oimonaha Telaumbanua yang ditemui Sumut Pos di kantornya, Kamis (11/7), mengaku jika informasi kelangkaan pupuk tersebut belum diketahuinya.

Namun Telambanua meyakinkan, jika kelangkaan pupuk tersebut disebabkan ulah distributor yang akan dilaporkannya ke Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara.

“Sampai sekarang saya belum dapat pengaduan, bagusnya kelompok tani buat surat kepada saya. Dan dasar itu nanti saya laporkan. Sebab, Kadis Pertanian Provsu yang berhubungan langsung dengan produsen pupuk,”terangnya.

Oimonaha menjelaskan, Sesuai Rencana Defenitif Kebutuhan Pupuk (RDKK) penyeluran pupuk hingga sampai ke tangan petani, merupakan tanggung jawab distributor sampai ke pengecer. Selanjutnya, pengecerlah yang berurusan kepada para kelompok tani.(adl/han)

Taiwan Galakkan Wisata Halal

Foto: Pran Hasibuan/Sumut Pos
MAKAN: Peserta program Taiwan Familiarization Tour for Indonesian Media & KOL saat menyantap makanan halal di Restoran Yunus yang terletak di pusat kota Taipei.

SUMUTPOS.CO – Sejak tahun 2016 yang lalu, pemerintah Taiwan sudah mengalakkan wisata halal. Wisata halal dalam hal ini bukan hanya terkait kuliner lho, hotel dan resort juga menyediakan perlengkapan ibadah untuk umat muslim, seperti sajadah, kitab suci, dan tanda kiblat.

Awal Juli 2019, Sumut Pos berkesempatan menjelajah Taiwan dalam program Taiwan Familiarization Tour for Indonesian Media & KOL. Selama satu minggu berada di negara berjuluk The Heart of Asia itu, selain diajak berkeliling ke sejumlah objek wisata terfavorit, Sumut Pos beserta rombongan dikenalkan dengan tempat-tempat makan ternikmat khas Taiwan dan tentunya berlabel halal untuk dikonsumsi para traveller muslim. 

 Hampir seluruh lokasi makanan dan minuman yang kami sambangi, baik di restoran ataupun resort, terbukti ada menyediakan label halal dalam setiap penyajiannya. Bahkan pada resort-resort tempat kami menginap, terpajang lisensi halal dari Islamic Association of Taiwan atau kalau di Indonesia seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI). Tak sekadar halal, cita rasa makanan yang ada di Taiwan juga dapat menggetarkan lidah alias nikmat sekali. 

 Pemandu Wisata Taiwan, Adi Carlo yang memandu peserta tour selama di Taiwan mengungkapkan, beberapa tahun lalu sangat susah mencari menu makanan halal untuk wisatawan muslim. “Di Taipei saja hanya ada dua restoran muslim. Sekarang sudah mulai banyak,” katanya. 

 Dirinya menjelaskan, kini ada tiga jenis restoran untuk wisatawan muslim yang mencari makanan halal. Ketiga jenis tersebut adalah muslim restaurant (MR), muslim friendly restaurant (MFR), dan halal menu including (HMI). “Tiga-tiganya diakui oleh pemerintah dan memiliki license dari Islamic Association of Taiwan yang mana harus diperbarui setiap tahun sekali,” imbuh Adi.

Foto: Pran Hasibuan/Sumut Pos
RESTORAN HALAL: Restoran halal di Taipei, Taiwan, yakni Yunus Restaurant Halal dan Halal Bismillah Restaurant. Sangat mudah menemukan restoran berlabel halal di Taiwan.

 Untuk MR, makanan yang disajikan memang dikhususkan untuk umat muslim sehingga tidak ada menu lain yang tidak halal. Lalu untuk MFR, menu makanan dimasak dalam wadah terpisah dan koki yang memasaknya berbeda dengan menu lain. Terakhir untuk restoran HMI koki yang memasak tetap orang lokal, namun bahan-bahan yang digunakan seperti daging diimpor khusus dan sudah memiliki label halal.

 Meski banyak hotel dan restoran yang ramah terhadap pelancong muslim, Adi Carlo mengingatkan tak semua tempat makan menyediakan hidangan halal, terutama jajanan pinggir jalan alias street food yang menjadi salah satu ciri khas jika ingin wisata kuliner di Taiwan. Pria kelahiran Jakarta yang sudah 21 tahun tinggal di Taiwan itu berbagi tip untuk Anda yang menghindari makanan haram, terutama babi, ketika berkunjung ke negara ini.

 Menurutnya, hapalkan bahasa masyarakat setempat ketika menyebut babi. “Di sini babi disebut ‘cu rou’, ‘cu rou ma?’, artinya ‘apakah ini babi?'” katanya, Rabu, 3 Juli 2019. Kalau pedagang menggelengkan kepala, silakan mencoba makanan tersebut. Pertanyaan ‘cu rou ma” ini tak hanya untuk hidangan daging. Adi menyarankan untuk bertanya juga bahan kuah dan saus yang mereka sediakan. Masyarakat di Taiwan lebih sering menyajikan kuah dari daging babi ketimbang sapi. “Kalau kuahnya terbuat dari daging sapi biasanya ditulis, kalau dari babi tak ditulis,” ucap dia.

 Begitu juga dengan saus. Masyarakat Taiwan kerap menggunakan daging babi cincang untuk ditaruh di saus. Adapun untuk minyak, Adi Carlo mengatakan pelancong muslim tak perlu khawatir. “Di sini jarang menggunakan minyak babi karena harganya lebih mahal dan cepat tengik,” ujarnya.

 Tak hanya di Taipeii, makanan halal sangat mudah dijumpai di Taitung, sisi timurnya Taiwan. Kami sempat mencoba kuliner halal khas suku asli di sana. Salah satu resto yang menyajikan makanan halal di Taitung adalah Mibaai Restoran yang terletak di Taitung City, Chuan Guang Road No 470. Jarak tempuhnya pun tak begitu jauh dari Bandara Taitung. Di resto ini kami sempat mencicipi pinang dan rebung muda yang disajikan dalam khas masakan aborigin. Pada makanan penutup ada manisan bunga rosela yang sangat familiar bagi penduduk lokal.  

Foto: Pran Hasibuan/Sumut Pos
SIAP SAMBUT: Direktur Pengembangan Bisnis Promisedland Resort, Gladys Chan siap menyambut wisatawan muslim di resort mereka yang sudah berlabel wisata halal.

 Makanan halal juga banyak dijumpai di Taiwan Timur lainnya yakni di Kota Hualien. Sebagai kota dengan jumlah penduduk sekitar 300 ribuan, Hualien sangat siap menyambut wisatawan muslim. Terlihat, dari sisi penginapan, hotel di Hualien sudah mengklasifikasikan makanan untuk muslim. Salah satunya, Promisedland Resort yang terletak di Lembah Rift. Di hotel yang berkonsep Spanyol ini, wisatawan bisa bersantap kuliner dengan kombinasi antara masakan Cina dan prasmanan gaya Barat. Hidangan disiapkan menggunakan bahan-bahan produk organik lokal dari 13 kota di Hualien.

 Standar halal juga diikuti dengan cermat mulai dari peralatan dapur, bahan makanan hingga makanan itu siap untuk disajikan. Staf restoran dan staf dapurnya juga telah menerima berbagai pelatihan. Dalam kamar resort, mereka turut menyediakan sajadah dan Alquran bagi wisatawan muslim.

 Dibandingkan Taipeii, resto yang menyediakan makanan halal di Hualien dan Taitung sebenarnya masih lebih sedikit. Hanya saja bedanya, jika wisatawan hanya berkunjung ke Taipeii, maka cuma bisa menikmati gedung-gedung tinggi. Sementara di Hualien dan Taitung, wisatawan bisa menikmati panorama alam, hutan, tebing dan pantai.

 Bagi Anda yang berniat mengunjungi Taiwan dalam waktu dekat dan mencari informasi tentang restoran yang menyajikan menu halal, Anda bisa membuka situs http://www.iat.org.tw/index_files/halalrestaurants.htm. Semua informasi menyangkut jenis restoran dan alamatnya tertera di sana. So, bagi traveller muslim terkhusus Indonesia, tunggu apalagi saatnya berkunjung ke Taiwan! (prn/ram) 

UINSU-Dinkes Asahan Jalin Kerja Sama, Tekan Angka Kasus Malaria di Asahan

ist TEKEN MOU: Kadinkes Asahan, Aris Yudhariansyah dan Dekan FKM UINSU, Azhari Akmal Tarigan bertukar cenderamata usai melakukan MoU untuk menekan kasus penyakit malaria di Kabupaten Asahan, Senin (8/7).
ist
TEKEN MOU: Kadinkes Asahan, Aris Yudhariansyah dan Dekan FKM UINSU, Azhari Akmal Tarigan bertukar cenderamata usai melakukan MoU untuk menekan kasus penyakit malaria di Kabupaten Asahan, Senin (8/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan semakin mempertegas komitmennya dalam hal pelayanan kesehatan dan menekan angka kasus penyakit malaria. Sebagai wujud komitmen tersebut, Dinkes Asahan menjalin kerja sama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (FKM-UINSU).

Penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan langsung Kadinkes Asahan, Aris Yudhariansyah dan Dekan FKM UINSU, Azhari Akmal Tarigan, di Kantor Dinkes Asahan pada 8 Juli 2019 lalu.

“MoU ini merupakan bentuk keseriusan Dinkes Asahan untuk membangun Kabupaten Asahan khususnya di bidang kesehatan. Kami berharap melalui kerja sama dengan FKM UINSU di bidang kesehatan, Kabupaten Asahan berkembang cepat,” ujar Kadinkes Asahan, Aris Yudhariansyah kepada wartawan, Selasa (16/7).

Tujuan lain dari kerja sama ini ke depan, ungkap Aris, guna mensinergikan misi FKM UINSU yang menciptakan pembangunan kesehatan masyarakat wilayah pesisir. Menurutnya, visi tersebut saling berkaitan dengan visi Pemkab Asahan, yaitu mewujudkan masyarakat Asahan yang religius, sehat, cerdas dan mandiri.

“Disamping itu kami terus berkomitmen menurunkan kasus malaria di Asahan, dengan konsep health promotion dan pemberdayaan masyarakat. Sebab wilayah Asahan dengan garis pantai 30 km², merupakan endemi malaria,” katanya.

Untuk diketahui, Pemkab Asahan melalui Dinas Kesehatan Asahan pada 2014-2016 meraih penghargaan dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, atas upaya dan komitmen dalam menurunkan kasus malaria hingga 75 persen. Implementasi dari penghargaan ini terus konsisten dilakukan Dinkes Asahan hingga kini.

Aris mengungkapkan, dari tiga tahun belakangan (2016-2018), angka kasus malaria terus menunjukkan tren menurun di Kabupaten Asahan. Sebagai rinciannya, pada 2016 terdapat ada 688 kasus, 2017 menurun jadi 469 kasus dan di 2018 turun lagi menjadi 217 kasus. “Melalui kerja sama dengan FKM UINSU ini, angka kasus malaria di Kabupaten Asahan dalam waktu akan datang juga akan semakin menurun,” pungkasnya.

Terpisah, Dekan FKM UINSU Azhari Akmal Tarigan menyambut baik dari MoU yang terlaksana dengn Dinkes Asahan. Dikatakannya, sesuai dengan visi dan misi pihaknya yakni unggul dalam mewujudkan masyarakat pembelajaran di bidang kesehatan di wilayah masyarakat pesisir.

Ia menyampaikan, bahwa PBL FKM UINSU kali ini fokus pada persoalan masyarakat pesisir yang begitu kompleks, mengingat pesisir merupakan wilayah yang mempunyai kemampuan daya urai yang sangat terbatas. Karena itu, katanya, masyarakat sekitar rentan terkena penyakit. “Kehadiran mahasiswa PBL FKM UIN-SU setidaknya mampu mengurangi persoalan tersebut, disamping menambah khazanah Ilmu Kesehatan Masyarakat khususnya berbasis penelitian di wilayah pesisir,” ujarnya.

Sebagaimana yang telah direncanakan, PBL mahasiswa FKM UIN-SU akan dimulai pada 22 Juli 2019 di Asahan, Batu Bara dan Kota Tanjungbalai. Sebelumnya, MoU yang sama juga sudah dijalin dengan Pemko Tanjungbalai. Itu sebabnya, katanya, Dinkes Asahan menjadi salah satu lembaga yang diajak kerja sama dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Kita merasa terbantu. Ini adalah yang kedua kalinya kerja sama UINSU setelah Dinas Kesehatan Langkat. Kita mengirimkan sekitar 150 mahasiswa untuk melakukan praktek belajar lapangan atau PBL,” ujarnya.

Seperti yang dipaparkan Kadinkes Asahan, Aris Yudhariansyah, Akmal menjelaskan, bahwa problem kesehatan masyarakat pesisir yang menjadi perhatian seperti soal gizi, sanitasi, serta merebaknya penyakit demam berdarah dan malaria. Nantinya, para mahasiswa itu akan ditempatkan di puskesmas. Dari sanalah, katanya, mahasiswa yang mengikuti PBL akan turun ke masyarakat dengan mengikuti program posyandu, 1.000 hari kelahiran dan lainnya.

“Saat ini kita memiliki lebih dari 1.000 mahasiswa. Melalui kerja sama ini, kita sekaligus mendapat masukan, tentunya untuk mewujudkan masyarakat pesisir yang sehat,” pungkasnya. (prn/han)

Sambut HUT ke-59 Adhyaksa, Kajari Binjai Perkenalkan Aplikasi e-TP4D

Ilustrasi
Ilustrasi

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kejaksaan Negeri Binjai menggelar sejumlah kegiatan untuk memeriahkan Peringatan HUT ke-59 Bhakti Adhyaksa dan Hut Ikatan Adhyaksa Dharmakar, Selasa (16/7). Sejumlah kegiatan digelar Kejari Binjai. Mulai dari Pekan Olahraga Adhyaksa 2019 yang memperebutkan tropi Kajari Binjai, donor darah dan deteksi dini penyakit kanker serviks melalui metode IVA.

POR yang dipertandingkan empat cabang olahraga. Meliputi tenis meja, domino, catur dan ludo. “Kegiatan bakti sosial terlaksana atas kerja sama Kejari Binjai dengan RSUD Djoelham,” kata Ketua Panitia HUT Bhakti Adhyaksa, Fahmi Jalil.

Selain baksos, Kejari Binjai juga melaksanakan kegiatan penghijauan dan pembuatan lubang resapan air di lingkungan kantornya. Kajari Binjai, Victor Antonius Saragih Sidabutar membeberkan, penyidik Tindak Pidana Korupsi saat ini fokus menangani 3 tiga perkara dugaan korupsi di Kota Binjai.

Seperti dugaan korupsi pengadaan alat peraga untuk Pileg dan Pilpres 2019 oleh KPU Binjai Tahun Anggaran 2018, dugaan pemberian fasilitas kredit dengan jaminan fiktif di Bank Syariah Mandiri Cabang Jalan Ahmad Yani Medan Tahun Anggaran 2018 dan dugaan korupsi penggelembungan anggaran di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Binjai TA 2018.

“Dari penanganan ketiga perkara, satu perkara sudah masuk tahap penyidikan khusus. Dua perkara lagi, statusnya dinaikkan dalam minggu ini,” kata mantan Kajari Kuala Tungkal ini.

Namun hingga kini, perkara yang sudah tahap diksus belum ada ditetapkan tersangka oleh penyidik. Selain beberkan soal penanganan perkara Pidana Khusus, Victor juga mengenalkan penggunaan Aplikasi e-TP4D Kejari Binjai.

Victor menjelaskan, aplikasi itu merupakan layanan publik sistem daring yang sengaja dibuat untuk memudahkan masyarakat mengakses berbagai informasi dan program pelayanan publik pada lingkung Kejari Binjai. Dalam hal ini, kata dia, sub aplikasinya meliputi layanan e-Tilang, e-TP4D, e-Tamu dan e-Simbat (Sistem informasi manajemen birokrasi terintegrasi) yang masih dalam tahap percobaan.

“Peluncuran Aplikasi e-TP4D merupakan jawaban atas kebutuhan masyarakat era digital serta solusi praktis dalam memenuhi kebutuhan informasi layanan kejaksaan melalui media daring,” tandas mantan Kasubdit Tipikor Jampidsus Kejagung ini. (ted)

KTNA Langkat Utus 60 Peserta Ikuti PEDA IV

BAMBANG/SUMUT POS DIABADIKAN: Sekda Langkat dr Indra Salahudin diabadikan bersama kontingen Peda KTNA Langkat sebelum dilepas mengikuti Peda IV di Sergai.
BAMBANG/SUMUT POS
DIABADIKAN: Sekda Langkat dr Indra Salahudin diabadikan bersama kontingen Peda KTNA Langkat sebelum dilepas mengikuti Peda IV di Sergai.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Bupati Langkat Terbit Rencana PA melalui Sekdakab Langkat, dr Indra Salahuddin, melepas keberangkatan kontingen peserta lomba Pekan Daerah (PEDA) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Pekan ke IV tahun 2019 tingkat Provsu, di Halaman Kantor Bupati Langkat, Stabat, Senin (15/7).

Sekda berpesan, agar para kontingen dapat menjaga nama baik Kabupaten Langkat saat mengikuti PEDA IV.

“Jagalah nama baik negri bertuah ini dengan bersifat santun dan ramah kepada peserta lainnya. Selain itu, upayakan event ini untuk menambah silaturahmi dan persaudaraan,” sarannya.

Sekda juga mendoakan, agar para peserta lomba KTNA Langkat, dapat meraih prestasi yang membanggakan pada PEDA IV. Sehingga melalui event ini, Kabupaten Langkat menjadi harum namanya sampai ke pelosok daerah yang ada di Sumut.

Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Langkat, Nasaruddin menjelaskan, peserta lomba Peda Langkat yang dikirim sebanyak 60 orang, terdiri dari 40 peserta dan 20 pendamping, untuk pertandingannya digelar mulai 15-19 Juli 2019 di Desa Melati, Kecamatan Pembangunan, Kabupaten Serdang Bedagai.

“Event tersebut memperlombakan 5 bidang perlombaan, dengan 23 jenis kegiatan. Di antaranya bidang pengembangan teknologi dan kualitas produk agribisnis, untuk jenis kegiatan di antaranya gelar dan temu teknologi, temu karya, kunjungan lapangan dan peragaan, unjuk tangkas dan asah terampil,” paparnya.

Turut mendampingi Sekda saat pelepasan, Asisten II Ekbangsos, Kabag Perekonomian Setdakab Langkat, serta sejumlah pejabat Pemkab Langkat lainnya. (bam/han)